referat fraktur nasal_dini fadilla ^^.pptx

Upload: dhiney

Post on 04-Jun-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    1/38

    Pembimbing : dr. Markus Rambu, Sp.THT

    Disusun Oleh : DM Dini Fadilla (H1A 008 043)

    DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYASMF PENYAKIT TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROKAN

    RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NTB

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM2013

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    2/38

    Pada prinsipnya setiap dokter perlu mengenalprinsip-prinsip dasar dalam perawatan pasiendengan cedera muka.

    Dengan makin meningkatnya angka-angkakecelakaan dari kendaraan rekreasi, volumekecelakaan mobil yang konstan, dan cedera

    konflik antar individu Maka setiap dokter pada suatu waktu dapat

    dihadapkan dengan pasien yang memerlukanperawatan trauma muka

    Pendahuluan

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    3/38

    Fraktur muka ini dibagi atas fraktur pada organyang terjadi yaitu:

    1) fraktur tulang hidung,

    2) fraktur tulang zigoma dan arkus zigoma,

    3) fraktur tulang maksila (mid facial),

    4) fraktur tulang orbita, 5) fraktur tulang mandibula.

    Pada trauma muka paling sering terjadi frakturhidung.

    Pendahuluan

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    4/38

    Anatomi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    5/38

    Anatomi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    6/38

    Beberapa fungsi hidung antara lain

    Sebagai jalan nafas

    Pengatur kondisi udara (air conditioning)

    Sebagai penyaring dan pelindung

    Indra Penghidu

    Resonansi suara

    Proses bicara

    Refleks nasal

    Fisiologi Hidung

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    7/38

    Fraktur tulang hidung adalah patah, pecah atau

    kontinuitas tulang hidung (os nasale) hilang

    disertai atau tidak kerusakan pada septum nasi dan

    tulang yang berhubungan dengan tulang hidung.5

    Tidak termasuk di sini fraktur yang mengenai

    tulang maksila.5

    Definisi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    8/38

    Fraktur tulang hidung dapat terjadi akibat

    rudapaksa, seperti pukulan, benturan dalam

    kecelakaan lalu lintas, perkelahian atau olahraga.5

    Penyebabnya pada daerah perkotaan oleh karena

    perkelahian, kecelakaan kendaraan dan olah raga.

    Pada daerah pedesaan umumnya karena

    kecelakaan kerja atau kecelakaan pertanian.7

    Etiologi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    9/38

    Bentuk fraktur dapat dipengaruhi oleh arah tekanan dan

    besar tekanan. Arah tekanan dari depan dapat menyebabkan hidung

    melesak, sedang tekanan dari samping dapat

    menyebabkan hidung deviasi (miring ke sampingkontralateral).

    Tekanan yang keras dapat merusak pula tulang dan tulang

    rawan septum nasi, menyebabkan deviasi.5

    Patofisiologi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    10/38

    Dengan memahami patofisiologi trauma nasal diharapkan kegagalan

    terapi trauma nasal dapat dihindari.

    Trauma nasal yang dihasilkan dari suatu pukulan bervariasi tergantung

    pada :

    (1) usia pasien yang sangat berpengaruh pada fleksibilitas jaringan

    dalam meredam energi dari pukulan,

    (2) besarnya tenaga pukulan,

    (3) arah pukulan dimana akan menentukan bagian nasal yang rusak,

    (4) kondisi dari obyek yang menyebabkan trauma nasal.6

    Patofisiologi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    11/38

    Trauma jaringan lunak yang umum terjadi meliputi:

    laserasi, ekimosis, hematom di luar dan di dalam rongga

    hidung.

    Trauma pada kerangka hidung meliputi fraktur

    (putusnya hubungan, lebih sering pada usia lanjut),

    dislokasi (pada anak-anak), dan fraktur dislokasi.

    Trauma dislokasi dapat mengenai artikulasi kerangka

    hidung luar atau pada septum nasi.7,9,10,11

    Patofisiologi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    12/38

    Pola terjadinya fraktur nasal dibedakanmenurut arah trauma, meliputi :

    (1) trauma lateral (trauma dari arah samping),

    (2) trauma sagital (trauma dari arah depan),

    (3) trauma inferior (trauma dari arah bawah).7

    Patofisiologi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    13/38

    Trauma dari arah lateral paling sering terjadi dan bervariasi

    beratnya mulai dari fraktur sederhana ipsilateral (simple-fracture)

    sampai kerusakan lengkap (complete-fracture) dari tulang nasal

    disertai trauma jaringan lunak intranasal dan ekstranasal.7

    Trauma dari arah depan energi rendah biasanya memecahkan

    septum lebih dahulu sebelum menyebabkan trauma piramidnasal. Pada trauma dengan energi yang lebih besar

    menyebabkan pemisahan nyata dari tulang nasal yang

    merupakan bagian dari fraktur nasoorbital ethmoid kompleks.7

    Patofisiologi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    14/38

    Gambar 2.4.Menunjukkan adanya peningkatan derajat kerusakan karenapeningkatan kekuatan trauma berdasar pola trauma dari: A.arah frontal,B.arah

    lateral.8

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    15/38

    Trauma dari arah inferior yang tersering terjadi hancurnya spina pre-

    maksilaris septum kompleks.

    Trauma seperti ini menyebabkan fragmen yang satu masuk ke dalamfragmen yang lain menyebabkan pemendekan hidung atau

    penyumbatan salah satu sisi jalan nafas.

    Terjadinya fraktur pada tulang nasal jarang terjadi kecuali pada

    trauma energi besar yang menyebabkan avulsi tulang nasal dan

    hancurnya jaringan lunak sekitarnya.

    Tenaga sebesar 25 75 pons per meter persegi cukup untuk

    membuat fraktur nasal.

    7

    Patofisiologi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    16/38

    Riwayat trauma yang jelas mengenai hidung harus dicurigai

    kemungkinan terjadinya trauma nasal.

    Jika disertai epistaksis kemungkinan besar terjadi fraktur

    terbuka.

    Jika pasien mengeluhkan adanya perubahan bentuk hidung

    dan adanya riwayat obstruksi jalan nafas, fraktur nasal selalu

    terjadi.

    Harus dicari riwayat terjadinya trauma, menggunakan alat

    apa, arah pukulan dan akibatnya.7,12,13.

    Anamnesis

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    17/38

    Beberapa pertanyaan umum saat menerima pasien yang diduga mengalami fraktur nasal,

    meliputi :.

    (1) adakah perubahan penampakan bentuk hidung setelah trauma ?,

    (2) berapa lama sejak terjadinya trauma ?, (3) pernahkah terdapat riwayat rusaknya bentuk hidung sebelumnya ?,

    (4) pernahkah menjalani operasi hidung sebelumnya ?,

    (5) dapatkah bernafas dengan lancar melalui kedua lubang hidung sebelum mengalami

    trauma nasal ?,

    (6) dengan apa hidung anda terbentur ?,

    (7) apakah mempunyai riwayat alergi hidung atau sinusitis ?,

    (8) apakah mempunyai foto diri yang baik sebelum terjadinya trauma ?, dan

    (9) apakah ada riwayat penggunaan obat intranasal, kokain, afrin sebelum mengalami

    trauma nasal ? 10

    Anamnesis

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    18/38

    Penegakan diagnosa trauma nasal

    memerlukan pemeriksaan fisik yang baik,

    oleh karena separuh dari pasien trauma nasal

    yang datang ke ruang emergensi tidak

    terdiagnosa karena edema sering menutupi

    trauma pada daerah piramid nasal.11.

    Pemeriksaan Fisik

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    19/38

    Inspeksi sisi luar dan dalam dicari adanya perubahan bentuk,

    pergeseran (deviasi) atau bentuk yang tidak normal.

    Adanya hematom, laserasi dan robekan mukosa sangatmencurigakan adanya fraktur.

    Edema kelopak mata, ekimosis periorbita, ekimosis sklera, dan

    perdarahan subkonjungtiva, trauma lakrimal merupakan tanda-

    tanda klinis tambahan.

    Intranasal didapatkan adanya dekongesti mukosa dan terdapatnya

    bekuan darah yang perlu diangkat dengan hati-hati. kebocoran

    cairan serebrospinal, penyimpangan atau tonjolan septum nasal.7,14

    Pemeriksaan Fisik

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    20/38

    Palpasi dilakukan secara sistematik untuk menilai adanya nyeri dan gangguan

    stabilitas.

    Adanya depresi tulang nasal, perubahan posisi tulang (displacement),pergerakan

    palsu tulang (false movement),krepitasi, dapat didiagnosa adanya fraktur nasal.

    Dengan meletakkan elevator di dalam hidung dan ujung jari di sisi luar dapat

    mengetahui mobilitas tulang hidung..

    Tulang rawan nasal dan septal harus diperiksa terhadap terjadinya dislokasi dari

    perlekatannya.

    Ujung hidung harus didorong ke arah occiput untuk memeriksa integritas

    penyokong septal.

    Adanya nyeri pada palpasi bimanual dan adanya pukulan dari arah lateral spina

    maksilaris dicurigai adanya trauma septal.7

    Pemeriksaan Fisik

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    21/38

    Diperkirakan 10 - 47% penderita dengan diagnosa

    fraktur nasal yang sudah cukup jelas ditetapkan

    secara klinis, ternyata pada gambaran radiologisnya

    sulit ditentukan adanya gambaran fraktur.

    Garis sutura dan pola vaskuler menyulitkan diagnosis

    dan menghasilkan banyak positif-palsu dan negatif-

    palsu kecuali dihubungkan dengan informasi klinis.

    Pemeriksaan Penunjang

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    22/38

    Pemeriksaan radiografi yang dipilih adalah foto nasal lateral

    (memakai film oklusi gigi), frontal, dan Waters.

    Foto lateral dipakai untuk melihat separasi dan depresi.

    Gambaran frontal dapat memperlihatkan problem alignment

    dari tulang septum dan bentuk dari rima piriformis.

    Foto Waters dapat memperlihatkan simetris atau tidak

    simetrisnya tulang wajah, pergeseran prosessus frontalis

    maksila, pergeseran tulang rawan septal, dan fraktur orbita.7

    Pemeriksaan Penunjang

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    23/38

    Fraktur tulang hidung dapat tertutup, terbuka atau

    kombinasi.5 Fraktur tulang hidung dapat pula berupa

    fraktur sederhana, terbuka maupun kompleks yang

    melibatkan nasoorbitoetmoid.2

    Klasifikasi Trauma Nasal berdasarkan kerusakan fisik yang

    terjadi pada regio nasal dan sekitarnya, meliputi :7

    Fraktur usia dewasa

    Fraktur pada usia anak-anak

    Klasifikasi Patologi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    24/38

    Fraktur Usia Dewasa

    Unilateral

    Bilateral : Simpel

    Bilateral : Kompleks

    Bilateral dengan Fraktur Maksila Medial

    Fraktur Septum

    Fraktur pada usia anak-anak

    Pada anak-anak dapat terjadi fraktur nasal tipe open-bookoleh karena

    belum bersatunya tulang nasal di posisi tengah wajah sampai setelah

    usia remaja.

    Klasifikasi Patologi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    25/38

    Klasifikasi trauma nasal dapat juga dikelompokkan berdasarkan konsep transfer energi

    antar obyek yang saling bertumbukan, meliputi :

    Trauma Energi Rendah

    Pola trauma tulang berupa fragmen-fragmen tulangyang tidak kominutif, penyebab

    tersering karena pukulan tangan saat perkelahian, trauma olahraga, jatuh

    tersandung, atau kecelakaan kendaraan kecepatan rendah.7,15

    Trauma Energi Tinggi

    Pada trauma ini sejumlah energi yang besar diabsorbsi oleh kerangka nasal dan

    wajah, menyebabkan putusnya fragmen tulang, rusaknya jaringan lunak regio nasal

    dan rusaknya kerangka orbital wajah

    Penyebabnya biasanya pukulan keras tongkat atau pipa, jatuh dari ketinggian,

    kecelakaan olahraga dengan proyektil (bola) yang bergerak cepat, atau kecelakaan

    kendaraan kecepatan tinggi.7

    Klasifikasi Patologi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    26/38

    Fraktur hidung sederhana

    Jika hanya fraktur tulang hidung saja, dapat dilakukan

    reposisi fraktur tersebut dalam analgesia lokal. Akan

    tetapi pada anak-anak atau orang dewasa yang tidak

    kooperatif tindakan penanggulangan memerlukan

    anestesi umum. Analgesia local dapat dilakukan

    dengan pemasangan tampon lidocain 1-2% yang

    dicampur dengan epinefrin 1:1000%.2

    Penatalaksanaan

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    27/38

    Fraktur hidung sederhana

    Tampon kapas yang berisi obat analgesia local ini dipasang masing-masing 3

    buah, pada setiap lubang hidung.

    Tampon pertama diletakkan pada meatus superior tepat di bawah tulang

    hidung,

    Tampon kedua diletakkan antara konka media dan septum dan bagian distal

    dari tampon tersebut terletak dekat foramen sfenopalatina,

    Tampon ketiga ditempatkan antara konka inferior dan septum nasi.

    Ketiga tampon tersebut dipertahankan selama 10 menit.

    Kadang-kadang diperlukan penambahan penyemprotan oxymethaxolin spray

    beberapa kali, melalui rinoskopi anterior untuk memeperoleh efek anaestesi

    dan efek vasokonstriksi yang baik.2

    Penatalaksanaan

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    28/38

    Teknik reduksi tertutup pada fraktur tulang hidung

    Tindakan reduksi ini dikerjakan 1-2 jam sesudah trauma,

    dimana pada waktu tersebut edema yang terjadi mungkin

    sangat sedikit.

    Namun demikian tindakan reduksi secara local masih dapat

    dilakukan sampai 14 hari sesudah trauma.

    Sesudah waktu tersebut, tindakan reduksi mungkin sulit

    dikerjakan karena sudah terjadi kalsifikasi sehingga harus

    dilakukan rinoplasti osteotomi.

    2

    Penatalaksanaan

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    29/38

    Teknik reduksi tertutup pada fraktur tulang hidung

    Alat-alat yang dipakai pada tindakan reduksi adalah:2

    Elevator tumpul yang lurus (Boeis Nasal FractureElevator)

    Cunam Asch Cunam Walsham

    Spekulum hidung pendek dan panjang (Killian)

    Penatalaksanaan

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    30/38

    Fraktur tulang hidung terbuka

    Fraktur tulang hidung terbukamenyebabkan perubahan tempat daritulang hidung tersebut yang juga disertailaserasi pada kulit atau mukoperiosteum

    rongga hidung. Kerusakan atau kelainan pada kulit dari

    hidung diusahakan untuk diperbaiki ataudirekonstruksi pada saat tindakan.2

    Penatalaksanaan

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    31/38

    Fraktur tulang nasoorbitoetmoid kompleks

    Jika nasal pyramid rusak karena tekanan atau pukulandengan beban berat akan menimbulkan fraktur hebat pada

    tulang hidung, lakrimal, etmoid, maksila dan frontal. Tulang hidung bersambungan dengan prosessus frontalis os

    maksila dan prosessus nasais os frontal. Bagian dari nasalpyramid yang terletak antara dua bola mata akanterdorong ke belakang.

    Terjadilah fraktur nasoetmoid, fraktur nasomaksila danfraktur nasoorbita.

    Fraktur ini dapat menimbulkan komplikasi atau sekuele dikemudian hari. Komplikasi yang terjadi tersebut antara lain:1) komplikasi neurologik, 2) komplikasi pada mata, 3)

    komplikasi pada hidung.

    2

    Penatalaksanaan

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    32/38

    Fraktur tulang nasoorbitoetmoid kompleks

    Kavum nasi dan lasernasi harus dibersihkan dandiperiksa kemungkinan terjadinya fistula cairan serebrospinal.

    Integritas tendon kantus media harus dievaluasi, untukini diperlukan konsultasi ahli mata.

    Klasifikasi nasoorbitaetmoid kompleks

    Tipe I mengenai satu sisi noncomminuted fragmensentral tanpa robeknya tendo kantus media.

    Tipe II, mengenai fragmen sentral tanpa robeknyatendo kantus media.

    Tipe III mengenai kerusakan fragmen sentral berat

    dengan robeknya tendo kantus media.2

    Penatalaksanaan

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    33/38

    Fraktur tulang nasoorbitoetmoid kompleks

    Pada keadaan terjadinya trauma hidungtersebut, jika terdapat kerusakan padasusunan saraf otak, memerlukan bantuan ahlibedah saraf otak dan ahli mata untuk evaluasikerusakan pada mata.2

    Rekonstruksi dapat dilakukan denganmenggunakan kawat (stainless steel) atauplate &screw.2

    Penatalaksanaan

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    34/38

    Komplikasi fraktur nasal dibagi menjadi komplikasi segera (early

    complication)dan komplikasi lambat (late complication).16,18

    Komplikasi Segera Komplikasi segera bersifat sementara, meliputi edema, ekimosis,

    epistaksis, hematoma, infeksi dan kebocoran liquor.

    Umumnya sembuh spontan tapi hematom membutuhkan drainase.

    Komplikasi Lambat

    Obstruksi jalan nafas, perubahan bentuk sekunder, perlekatan, fibrosis

    (pembentukan jaringan ikat) atau kontraktur (pemendekan jaringanotot nasal) , hidung pelana, dan perforasi septal merupakan komplikasilambat dari fraktur nasal.

    Komplikasi ini sebaiknya dapat dicegah lebih awal, disproporsinasofasial dapat terjadi dengan terbentuknya hidung yang panjangkhususnya pada masa pubertas.

    Komplikasi

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    35/38

    Fraktur tulang hidung dapat terjadi akibat rudapaksa, seperti pukulan,

    benturan dalam kecelakaan lalu lintas, perkelahian atau olahraga.

    Gejala dan tanda fraktur nasal adalah perubahan bentuk, perdarahan,pembengkakan, nyeri, pergerakan palsu, dan obstruksi nasal.

    Deteksi awal dan drainase hematom septal diperlukan untuk mencegahperubahan bentuk hidung pelana.

    Adanya pergeseran (deviasi) bagian piramid nasal harus dicurigaiterjadinya fraktur septal nasal.

    Fraktur tulang hidung dapat tertutup, terbuka atau kombinasi. Sebagian besar fraktur nasal dapat diterapi dengan reposisi tertutup,

    kecuali fraktur nasal yang kompleks dengan pergeseran (deviasi) bagiannasal lebih dari setengah lebar nasal, akan membutuhkan reposisiterbuka.

    Kesimpulan

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    36/38

    Wilson, Kent, Trauma Rahang-Wajah. Dalam: Adams, G., Boeis, L., Higler, P., Boeis: Buku Ajar Penyakit THT.

    Edisi keenam. Jakarta:EGC, 1997, h. 510-513

    Munir, M., Widiarni, D., Trimartani, Trauma Muka. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Ed. Buku Ajar IlmuKesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi keenam. Jakarta: FKUI, 2010, h. 199-202

    Soetjipto, D., Mangunkusumo, E., Wardani, R., Hidung. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Ed. Buku Ajar IlmuKesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi keenam. Jakarta: FKUI, 2010, h. 118 122

    Probst, R., Grevers, G., dan Iro, H. Anatomy, Physiology, and Immunology of the Nose, Paranasal Sinuses,and Face. Dalam: Basic Otorhinolaryngology. New York: Thieme, 2006, h. 2 13

    Mulyarjo., Kentjono, W., Kusuma, H., Soerarso, B., Fraktur Tulang Hidung. Dalam: RSU Dr.SoetomoSurabaya. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorok. Edisiketiga. Surabaya:FKUNAIR, 2005, h. 42-43

    Gregory Staffel. Nasal Fracture. Current Therapy in Otolaringology Head and Neck Surgery. 6th ed. SaintsLouis: Mosby Company 1998.p.133-4

    James K Pitcock, Robert M Bumsted. Nasal Fractures. In: Raymond J Fonseca, Robert V Walker, editors. Oraland Maxillofacial Trauma. Philadelphia: WB Saunders; 1991.p.600-15

    Mathog RH. In: Cummings CW [ed]: Otolaringology. Head and Neck Surgery. St. Louis, CV Mosby1986; Vol 1,p.626

    Daftar Pustaka

  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    37/38

    Thamrin M. Trauma Hidung. In: Efiaty AS, Nurbaiti I, editors. Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT. Jakarta: Balai Penerbit

    FKUI; 2000.p.163-6.

    Michael F Zide. Nasal and Nasoorbital Ethmoid Fractures. In: Dina K Rubin, Delois Patterson, Darlene BC, editors.Principles of Oral and Maxillofacial Surgery. Philadelphia: Lippincott; 1992.p.547-57.

    Weller MD, Drake AB. A Review of Nasal Trauma. Bri Med J. London 2006; 8 (1): 21-8.

    Bartkiw TP, Pynn BR, Brown DH. Diagnosis and Management of Nasal Fractures. Int J Trauma Nurs 1995; 1: 11-8.

    Franke Gordon. A Practical Guide to the Management of Nasal Fractures. Patient Care, Mississauga 2003; 14 (10): 47-9.

    Brian Rubinstein, Bradley Strong. Management of Nasal Fractures. Arch Fam Med 2000; 9: 738-42

    Oluwasanmi AF, Pinto AL. Management of Nasal Trauma Widespread misuse of Radiographs. Bri J Clin Gov 2000; 5:

    83-5

    Manuel A Lopez, James HL, Benjamin Hartley. Septal Hematoma and Abscess after Nasal Trauma. Clin Ped 2000; 39:609-10

    Marshall AH, Johnston MN, Jones NS. Principles of Septal Correction.J Laryngol & Otolog 2004; 118: 129-34

    Green KMJ, Board T, Mason JDT. Alar Haematoma. J Laryngol & Otol 1999; 113: 1104-5.

    Daftar Pustaka

    http://proquest.umi.com/pqdweb?index=1&did=569678081&SrchMode=1&sid=2&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1190295091&clientId=72459http://proquest.umi.com/pqdweb?index=1&did=569678081&SrchMode=1&sid=2&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1190295091&clientId=72459http://proquest.umi.com/pqdweb?index=1&did=569678081&SrchMode=1&sid=2&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1190295091&clientId=72459http://proquest.umi.com/pqdweb?index=1&did=569678081&SrchMode=1&sid=2&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1190295091&clientId=72459http://proquest.umi.com/pqdweb?index=1&did=569678081&SrchMode=1&sid=2&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1190295091&clientId=72459http://proquest.umi.com/pqdweb?index=1&did=569678081&SrchMode=1&sid=2&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1190295091&clientId=72459
  • 8/14/2019 Referat Fraktur Nasal_Dini Fadilla ^^.pptx

    38/38