lapsus

Upload: muh-fajrianto

Post on 10-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

JGV

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Moluskum kontangiosum (Molluscum contangiosum) adalah penyakit infeksi virus cina yang menyerang kulit dan membran mukosa dan sering dijumpai pada anak-anak. Pada orang dewasa, penyakit ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit ini disebabkan oleh Molluscum contangiosum virus yang merupakan anggota dari famili Poxvirus. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Bateman pada tahun 1817 dan diberi nama molluscum, satu bentuk yang umum. Pada tahun 1905 molluscum contagiosum virus ditemukan oleh Julisburg. Penularan dapat terjadi secara langsung dengan adanya lesi di tangan dan anak-anak yang mandi bersama, handuk, peralatan senam, dan tempat duduk. Kejadiannya bisa juga secara autoinokulasi dari individu yang terinfeksi secara vertikal. 1Lesi yang sudah matang menunjukkan gambaran papul dengan umbilikasi dan pada hampir semua penderita didapatkan lesi multipel. Moluskum dapat menyebar dengan luas pada penderita dengan AIDS atau penyakit lainnya yang berhubungan dengan gangguan imunologis. 1Diagnosa ditegakkan berdasarkan adanya gambaran klinis, hasil pemeriksaan pengecatan dari isi lesi, dan biopsi. 2

STATUS PASIEN

1. IDENTITAS PASIENNama: An. MA Umur: 5 TahunAlamat: Kampung SaloPekerjaan: PelajarAgama: Islam Tanggal Masuk RS: 14 Agustus 2014

2. ANAMNESISKeluhan Utama:Benjolan pada kulitAnamnesis Terpimpin:Pasien anak laki-laki berusia 5 tahun diantar oleh ibunya datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Abunawas dengan keluhan benjolan pada kulit di daerah punggung badan belakang bawah sebelah kanan berukuran 3 mm yang dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Benjolan mula-mula sedikit namun makin hari makin banyak. Ada riwayat demam, tidak ada riwayat alergi makanan dan alergi obat, tidak ada riwayat penyakit seperti ini dalam keluarga, sebelumnya pasien tidak pernah mengkonsumsi obat karena keluhan ini.

3. PEMERIKSAAN FISIKa. Kesadaran: Composmentisb. Keadaan umum: Baik, tampak sakit ringan

4. STATUS DERMATOLOGISa. Distribusi: regionalb. Ad Regio: paralumbal dextrac. effloresensi: papul milier dan lentikuler bulat, kenyal, berkilat dan pada sebagian terdapat lekukan permukaannya, berisi massa yang mengandung badan moluskum

Gambar 1. Benjolan pada kulit di daerah punggung bawah

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG(Tidak dilakukan) tapi dapat dilakukan pemeriksan penunjang sesuai kepustakaan yaitu pemeriksaan histopatologi yang pada pemeriksaan ini dilakukan di daerah epidermis dan ditemukan badan moluskum yang mengandung partikel virus. 2

6. RESUMEPasien anak laki-laki berusia 5 tahun diantar oleh ibunya datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Abunawas dengan multipel papul pada kulit di regio vertebralis dextra dengan diameter 2 - 3 mm yang dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Papul mula-mula sedikit namun makin hari makin banyak. Ada riwayat demam yang dirasakan sejak 1 minggu terakhir, tidak ada riwayat alergi makanan dan alergi obat, tidak ada riwayat penyakit seperti ini dalam keluarga, dan riwayat konsumsi obat (-). Pada pemeriksaan fisik ditemukan multipel papul milier dan lentikuler, bulat, padat, dan pada sebagian terdapat delle dipermukaannya, berisi massa yang mengandung badan moluskum pada regio paralumbal dextra.

DIAGNOSA BANDING1. VerukaVeruka disebakan oleh Human Papilloma Virus (HPV), dan mempunyai bentuk papul atau nodul berwarna abu-abu, bersisik, besarnya lentikuler atau kalau berkonfluensi berbentuk plakat, permukaannya kasar, dengan ukuran 1-4 mm dan bila digores dapat timbul inokulasi sepanjang goresan (fenomena koebner). Sedangkan pada moluskum kontagiosum terdapat delle yang berisi badan moluskum. 3,4

Gambar 2. Veruka vulgaris 5Gambar 3. Moluskum kontagiosum 6

2. Granuloma piogenikGranuloma piogenik tidak mengandung pus (nanah), namun memiliki vaskularisasi dan pertumbuhannya cepat, granuloma piogenik sering muncul pada daerah yang pernah mengalami trauma. Sedangkan pada moluskum kontagiosum berisi badan moluskum yang bila dipijat akan tampak keluar massa seperti nasi. 7

Gambar 4. Pyogenic granuloma 7Gambar 5. Moluskum kontagiosum 5

1. BasaliomaTumor ini dapat disebabkan oleh paparan sinar UV yang terlalu lama, radiasi. Umumnya penyakit ini ditemukan di daerah berambut, bersifat invasif, jarang bermetastasi.8 yang paling sering ditemui adalah bentuk nodulus dengan gejala tidak berambut, berwarna cokelat/hitam, tidak berkilat (keruh). Bila sudah berdiameter 0,5 cm sering ditemukan papul meninggi, annular, dibagian tengah cekung yang dapat menjadi ulkus(ulkus rodent) dan mempunyai pinggiran yang disebut rolled edge, sering ditemukan telangiektasis. Dan bila terkena trauma mudah terjadi perdarahan.4,6,7 Pada moluskum kontagiosum tidak terdapat ulkus ditengah papul, namun berisi badan moluskum. 7

Gambar 6. Karsinoma sel basal 9Gambar 7. Moluskum kontagiosum 5

DIAGNOSIS KERJAMoluskum KontangiosumTERAPI 1. Kuretase2. Antibiotik (eritromisin )3. Imunomedulator (Imunos plus )

DISKUSI

Pasien anak laki-laki berusia 5 tahun diantar oleh ibunya datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD Abunawas dengan keluhan benjolan pada kulit di daerah punggung badan belakang bawah sebelah kanan berukuran 3 mm yang dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Benjolan mula-mula sedikit namun makin hari makin banyak. Ada riwayat demam, tidak ada riwayat alergi makanan dan alergi obat, tidak ada riwayat penyakit seperti ini dalam keluarga, sebelumnya pasien tidak pernah mengkonsumsi obat karena keluhan ini. Pada pemeriksaan fisis didapatkan kelainan kulit berupa papul milier dan lentikular berwarna putih seperti lilin, berbentuk kubah dan kemudian ditengahnya terdapat lekukkan (delle). Lokalisasi penyakit ini di daerah muka, badan dan ekstremitas, pada orang orang dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna.Differensial diagnosa dari penyakit ini ialah Veruka yang mempunyai bentuk papul atau nodul berwarna abu-abu, bersisik, besarnya lentikuler atau kalau berkonfluensi berbentuk plakat, permukaannya kasar, dengan ukuran 1-4 mm dan bila digores dapat timbul inokulasi sepanjang goresan (fenomena koebner).3,4 Granuloma piogenik tidak mengandung pus (nanah), namun memiliki vaskularisasi dan pertumbuhannya cepat, granuloma piogenik sering muncul pada daerah yang pernah mengalami trauma.7 sementara pada basalioma ditemui bentuk nodulus dengan gejala tidak berambut, berwarna cokelat/hitam, tidak berkilat (keruh). Bila sudah berdiameter 0,5 cm sering ditemukan papul meninggi, annular, dibagian tengah cekung yang dapat menjadi ulkus (ulkus rodent) dan mempunyai pinggiran yang disebut rolled edge, sering ditemukan telangiektasis. Dan bila terkena trauma mudah terjadi perdarahan.4,6,7 sementara pada moluskum kontagiosum berisi badan moluskum. 7Untuk pemeriksaan penunjang dapat dilakukan pemeriksaan histopatologis di daerah epidermis kemudian akan ditemukan badan moluskum yang mengandung partikel virus.Penatalaksanaan moluskum kontagiosum dimaksudkan untuk mengeluarkan isi dari papul tersebut yang berisi badan moluskum, meringankan ketidaknyamanan pasien termasuk gatal, alasan kosmetik, stigma sosial yang berkaitan dengan lesi yang nampak, mencegah penyebaran ke area tubuh lainnya dan ke orang lain, mencegah terbentuknya jaringan parut dan infeksi sekunder serta mencegah trauma dan pendarahan pada lesi.10 Secara umum pengobatan dapat terbagi menjadi 3 kategori besar antara lain; Penghancuran lesi dengan kuretase, pengobatan sistemik yang menggunakan antibiotik (eritromisin ), serta pengobatan suportif yaitu berupa imunomodulator (imunos plus ).Selain itu juga penting untuk keluarga pasien diberikan edukasi seputar penyakit yaitu tentang cara untuk menghindari terjadinya penyakit misal dengan pemberian penyuluhan khususnya pada pasien dan keluarga pasien. Sementara untuk mencegah bisa dilakukan dengan cara menghindari mandi di kolam renang, tidak memakai pakaian atau handuk bersama-sama orang lain, tidak melakukan olahraga yang kontak badan, menghindari kontak langsung dengan lesi kulit, dan sebaiknya tidak berganti pasangan seksual.Prognosis dari penyakit moluskum kontangiosum tidak atau jarang mengalami residif asal semua lesi telah dihilangkan. 2

gambar 8. Proses kuretasegambar 9. Hasil setelah kuretase

9