laporan vitamin b6 pembahasan

8
PEMBAHASAN pada praktikum kali ini melakukan uji toksisitas vitamin B6 dengan menggunakan hewan percobaan yaitu tiga ekor mencit. di lakukannya praktikum ini untuk mengetahui efek toksisitas vitamin B6 yang di berikan pada hewan percobaan yaitu mencit. Vitamin B 6 adalah suatu vitamin yang larut air dan termasuk dalam golongan vitamin B kompleks. Piridoksal posfat adalah bentuk aktifnya dan merupakan kofaktor dalam berbagai reaksi metabolisme asam amino, diantaranya proses transaminasi, deaminasi, dan dekarboksilasi. PLP juga diperlukan dalam reaksi enzimatis yang mengatur proses pelepasan glukosa dari glikogen. Masing-masing mencit ditimbang terlebih dahulu kemudian hitung volume pemberian dengan berdasarkan berat badan hewan percobaan. Selanjutnya berikan vitamin B6 secara oral dan dibiarkan selama 1 jam tujuannya yaitu untuk menunggu agar obat yang diberikan beredar keseluruh tubuh dan berikatan dengan reseptor sehingga memberikan efek.. Setelah 1 jam mencit digelantungkan diatas penyangga besi apabila mencit tersebut jatuh hal tersebut terjadi karena terjadinya toksisitas vitamin B6. Di dalam tubuh, vitamin B6 memiliki fungsi yang sangat penting yakni dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.: untuk membuat protein;

Upload: hilmy-nurhidayat

Post on 12-Nov-2015

145 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

vitamin b6

TRANSCRIPT

PEMBAHASANpada praktikum kali ini melakukan uji toksisitas vitamin B6 dengan menggunakan hewan percobaan yaitu tiga ekor mencit. di lakukannya praktikum ini untuk mengetahui efek toksisitas vitamin B6 yang di berikan pada hewan percobaan yaitu mencit. Vitamin B6 adalah suatu vitamin yang larut air dan termasuk dalam golongan vitamin B kompleks. Piridoksal posfat adalah bentuk aktifnya dan merupakan kofaktor dalam berbagai reaksi metabolisme asam amino, diantaranya proses transaminasi, deaminasi, dan dekarboksilasi. PLP juga diperlukan dalam reaksi enzimatis yang mengatur proses pelepasan glukosa dari glikogen.Masing-masing mencit ditimbang terlebih dahulu kemudian hitung volume pemberian dengan berdasarkan berat badan hewan percobaan. Selanjutnya berikan vitamin B6 secara oral dan dibiarkan selama 1 jam tujuannya yaitu untuk menunggu agar obat yang diberikan beredar keseluruh tubuh dan berikatan dengan reseptor sehingga memberikan efek.. Setelah 1 jam mencit digelantungkan diatas penyangga besi apabila mencit tersebut jatuh hal tersebut terjadi karena terjadinya toksisitas vitamin B6. Di dalam tubuh, vitamin B6 memiliki fungsi yang sangat penting yakni dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.: untuk membuat protein; anti-depresi dan diuretic alami, membantu mengendalikan reaksi alergi. Vitamin B6 berperan dalam bentuk fosforilasi PLP dan PMP sebagai koenzim terutama dalam transaminasi, dekarboksilasi, dan reaksi lain yang berkaitan dengan metabolisme protein. Dekarboksilasi yang bergantung pada PLP menghasilkan berbagai bentuk amin, seperti epinefrin, norepinefrin, dan serotonin. PLP juga berperan dalam pembentukan asam alfa-aminolevulinat, yaitu precursor hem dalam hemoglobin.Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih mudah diarbsorpsi dari pada yang terdapat dalam bahan makanan nabati. Sebelum diabsorpsi, vitamin B6 di dalam makanan yang terutama terdapat dalam bentuk fosforilas, dihidrolisis oleh enzim fosfatase di dalam usus halus. Di dalam hati, ginjal, dan otak vitamin B6 difosforilasi kembali untuk kemudian diubah menjadi bentuk piridoksal fosfat ( PLP) oleh enzim oksidase. Fosforilasi dan perubahan oksidatif vitamin B6 juga dapat terjadi di dalam sel darah merah dimana pidoksal fosfat (PLP) terikat pada hemoglobin.Akibat kelebihan Konsumsi vitamin B6Akibat kelebihan Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan bulan akan menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai dengan semutan pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak mampu bekerja. Gejala kelebihan vitamin B6 ini sudah dapat dilihat pada konsumsi sebanyak 25 miligram sehari. Hal ini perlu diperhatikan bila menggunakan suplemen vitamin B6 dalam jumlah berlebihan. salah satu akibat kelebihan vitamin B6 diantaranya; 1. Kesemutan dan mati rasaKesemutan dan mati rasa terjadi saat diri kelebihan vitamin B6. Hal ini terjadi karena vitamin B6 berfungsi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan membantu pembentukan sel darah merah. Saat terlalu banyak vitamin B6 maka tubuh terutama saraf akan mengalami iritasi. Sehingga mengalami kesemutan dan mati rasa. Kesemutan terjadi di kaki dan tangan. Karena saraf mengalami toksisitas terutama pada saraf tepi pada kaki dan tangan sehingga menimbulkan kesemutan dan mati rasa. Dengan menghentikan kelebihan vitamin B6 maka akan mengurangi kesemutan dan mati rasa.2. Rendahnya Koordinasi Otot Hingga KelumpuhanDengan kelebihan vitamin B6 dapat mempengaruhi kinerja saraf pada tubuh. Namun sebenarnya iritasi pada saraf tidak mempengaruhi indra peraba dan sentuhan pada tubuh. Lalu rendahnya koordinasi otot terjadi karena saraf yang menghubungkan otot yang bekerja semestinya menjadi tegang, kaku hingga menimbulkan kejang otot. Saat otot tidak dapat lagi dikoordinasikan maka tubuh akan mengalami kelumpuhan sementara. Tidak perlu pengobatan khusus karena mengurangi konsumsi vitamin B6 saja dapat membantu koordinasi otot kembali seperti dulu dan kelumpuhan bisa diatasi.3. Sulit BernafasSelain saraf tepi yang menyebabkan kesemutan dan mati rasa, serta menyebabkan kejang otot hingga kelumpuhan, kelebihan vitamin B6 juga mengakibatkan seseorang mengalami sulit bernafas. Karena kelebihan vitamin B6 mengakibatkan saraf pada pernafasan terganggu. Sehingga nafas tidak dapat dikendalikan seperti normalnya. Penanganan terbaik tentu dengan bantuan medis. Karena tidak cukup hanya dengan mengurangi kelebihan vitamin B6 saja. Bisa jadi sebelum mengurangi kelebihan vitamin B6, pernafasaan semakin parah. Lebih banyak membuang oksigen daripada menghirupnya. Jika terlambat mendapatkan penanganan oleh medis, bisa jadi nafas terhenti.4. Alergi Pada KulitWalaupun kasus ini jarang terjadi. Namun dengan kelebihan vitamin B6 bisa terjadi. Saat alergi kulit terjadi, kulit akan memerah dan saat digaruk menimbulkan iritasi dimana timbul bengkak berwarna merah. Kulit alergi ini juga mengalami kering dan bersisik. Jika terjadi lebih dari 3 hari lebih baik segerakan ke dokter. 5. Sakit KepalaSakit kepala yang terasa ngilu dapat diakibatkan karena seseorang kelebihan vitamin B6. Keracunan vitamin B6 ini mengakibatkan sakit kepala dimana terjadi iritasi saraf disekitar kepala. Kemudian sakit kepala ini bisa sebagian (migrain) bisa seluruhnya. Bisa juga iritasi pada saraf yang mengontrol aliran darah ke kepala. Gejala ringannya tentu darah mengalami tekanan yang tinggi. Hingga tekanan darah tinggi ini mengakibatkan sakit kepala.6. Kelelahan BeratSaat tubuh mengalami kelelahan yang berkepanjangan atau benar-benar kelelahan dengan berat, maka Anda sedang mengalami kelebihan vitamin B6. Ditimbulkan dengan gejala kaki tidak tenang, diikuti sakit kepala sampai kram pada bagian-bagian tubuh. Akibat lainnya tidur pun menjadi tidak nyenyak karena kelelahan mengganggu untuk tubuh lebih rileks. Keracunan vitamin B6 akibat overdosis ini menimbulkan fungsi otot tidak teratur dan menyebabkan kelelahan berat.7. Perubahan PsikisKarena overdosis vitamin B6 mengakibatkan seseorang mengalami kelelahan berat. Sehingga asupan darah ke otak yang tidak stabil diikuti dengan gangguan zat kimia pada otak. Sehingga orang yang mengalami overdosis akan mudah tersinggung dan depresi. Dengan begitu kelebihan vitamin B6 dapat mengalami perubahan psikis seseorang. Banyak yang mengira bahwa dirinya akan mengalami gangguan mental atau jiwa. Padahal belum tentu demikian. Karena kelebihan vitamin B6 membuat seseorang kesulitan mengontrol emosinya akibat tubuh tidak mampu digerakkan sesuai yang diinginkannya.8. Kerusakan SarafKerusakan saraf pun terjadi akibat kelebihan vitamin B6. Hal ini lebih berbahaya dibandingkan iritasi saraf. Saat saraf mengalami iritasi, maka tubuh akan mengalami kesemutan, kejang otot, badan linu, sulit tidur. Berbeda dengan iritasi saraf, kerusakan saraf tentu sarafnya telah rusak. Bahkan dapat mengalami kelumpuhan total. Dimana saraf yang seharusnya bekerja dengan baik benar-benar rusak. Dengan mengurangi konsumsi vitamin B6 pun belum tentu dapat menyembuhkan kerusakan saraf yang sudah terjadi. Karena butuh waktu berbulan-bulan untuk dapat mengetahui apakah saraf yang rusak dapat difungsikan kembali. Walaupun tetap kasusnya banyak yang tidak bisa pulih sepenuhnya.Dengan mempelajari akibat dari kelebihan vitamin B6 ini, kita dapat mengetahui bahwa ternyata memang benar baik kekurangan ataupun kelebihan vitamin B6 tidaklah boleh sampai terjadi. Hindari overdosis vitamin B6 ini dengan cara mengkonsumsi saja makanan alami yang mengandung vitamin B6 tanpa harus mengkonsumsi suplemen vitaminnya. Jika perlu tetap datang ke dokter untuk penggunaan suplemen vitamin B6 atau tubuh mengalami gejala kekurangan vitamin B6.Dari hasil pengamatan yang diperoleh pemberian vitamin B6 dengan dosis 400 mg untuk manusia yang kemudian dikonfersikan kedalam dosis mencit memiliki efek toksik bagi mencit, hal ini ditandai dengan mencit yang sering terjatuh ketika mencit disimpan dalam keaadaan bergelantung, hal ini menandakan bahwa mencit mengalami depresi karena dosis vitamin B6 yang diberikan terlalu besar sehingga efek yang diberikan bersifat toksik, karena dosis vitamin B6 untuk manusia biasanya sekitar 2 mg untuk menghasilkan efek yang diharapkan, maka dari itu vitamin B6 dengan dosis 400 mg akan menyebabkan efek toksik dan tidak memberikan efek yang diharapkan.SimpulanDari hasil parcobaan yang telah dilakukan data disimpulkan bahwa pemberian vitamin B6 dengan dosis 400 mg untuk manusia kemudian dikonversi kedalam dosis mencit dan diberikan kepada mencit akan menyebabkan dosis toksik, hal ini ditandai dengan banyaknya mencit terjatuh ketika mencit disimpan dalam keadaan bergelantung yang menendakan bahwa mencit mengalami depresi. Mencit yang paling banyak jatuh yaitu mencit yang kedua dengan 23 kali terjatuh dan yang paling sedikit yaitu mencit pertama dengan 13 kali terjatuh. Perbedaan ini diakibatkan karena beberapa factor diantaranya yaitu: pemberian obat yang tidak sempurna, sediaan yang diberikan kurang homogeny, dll.Daftar PustakaAnief, Moh. (1995). Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Yogyakarta : Gadjah Mada UniversityGunawan, G dan Sulistia. (1995). Farmakologi dan Terapi Edisi IV. Jakarta: FK-UIKatzung, B.G.(1998).Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.Setiawati, A. dan F.D. Suyatna, (1995).Pengantar FarmakologiDalamFarmakologi dan Terapi. Edisi IV. Editor: Sulistia G.G. Jakarta: Gaya Baru.Tjay, T. H dan Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Keenam, Cetakan Pertama. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.