laporan utama bag.2

2
LIPUTAN KHUSUS S ungai Ciliwung yang melintasi wilayah Depok dari Kecamatan Cipayung hingga Kecamatan Beji memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan. Hal itu disampaikan Walikota Depok saat memperinga Hari Peduli Sampah Nasional. Seper pepatah mengatakan sekali dayung, dua ga pulau terlampaui. Itu lah semangat Walikota Depok periode 2016 - 2021 memberikan warna baru bagi keberadaan Sungai Ciliwung. Semangat untuk membersihkan sampah Sungai Ciliwung, sekaligus menjadikannya sebagai wisata air. “Masih ada mata air yang bisa dimaksimalkan. Banyak juga tanaman langka disekitar Sungai Ciliwung. Misalnya bambu tutul. Kondisi ini yang bisa dikembangkan jadi tempat wisata. Tapi kami masih menggali k-k wisatanya. Kami juga akan membuat kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang pola kerjanya,” kata KH Dr. Mohammad Idris, MA. Pada peringatan itu, Walikota Depok bersama istri menaiki perahu karet untuk memantau langsung kondisi Sungai Ciliwung. Seper yang dikup dari laman www.ui.ac.id, Guru Besar Sosiolog FISIP Universitas Indonesia, Prof Paulus Wirotomo, Ph.D menyatakan bahwa Sungai Ciliwung di kawasan Depok cukup indah dan dapat dinikma. Jika Ciliwung ramai dikunjungi maka dapat dibuatkan dermaga, tempat menjual buah- buahan, taman, dan panggung. Dengan begitu maka masyarakat sekitar sungai akan membersihkan sampah agar Ciliwung banyak dikunjungi orang. Selain Sungai Ciliwung, situ juga merupakan potensi wisata air. Berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah No 12 Tahun 2001 tentang RTRW Depok Tahun 2000-2010 menyebutkan bahwa jumlah situ ada 30. Meski kondisinya belum sempurna, namun keberadaan situ sebagai penampung dan resapan air mampu menarik perhaan masyarakat sebagai tempat wisata. Pedagang bermunculan menawarkan berbagai dagangannya di kawasan situ. Ini adalah potensi ekonomi yang juga dapat dikembangkan. Sebagai contoh adalah Situ Pendongkelan, Tugu, Cimanggis. Walaupun hanya terdapat jogging track dan permainan air berupa sepeda bebek serta becak air masyarakat terlihat antusias mengunjungi situ tersebut. Para komunitas pemancing ikan menjadikan situ sebagai tempat menyalurkan hobinya. “Pengunjungnya bisa keluarga, anak-anak muda, komunitas, dan para pelajar. Sabtu dan Minggu ramai sekali sehingga jalan masuk menjadi macet dan lokasi parkir penuh. Melihat itu banyak warga Akan terus Dikembangkan | APRIL 2016 - WARTADEPOK 12 LAPORAN UTAMA

Upload: dangque

Post on 13-Jan-2017

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Utama Bag.2

LIPUTAN KHUSUS

Sungai Ciliwung yang melintasi wilayah Depok dari Kecamatan Cipayung hingga Kecamatan Beji memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan.

Hal itu disampaikan Walikota Depok saat memperingati Hari Peduli Sampah Nasional.

Seperti pepatah mengatakan sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Itu lah semangat Walikota Depok periode 2016 - 2021 memberikan warna baru bagi keberadaan Sungai Ciliwung. Semangat untuk membersihkan sampah Sungai Ciliwung, sekaligus menjadikannya sebagai wisata air.

“Masih ada mata air yang bisa dimaksimalkan. Banyak juga tanaman langka disekitar Sungai Ciliwung. Misalnya bambu tutul. Kondisi ini yang bisa dikembangkan jadi tempat wisata. Tapi kami masih menggali titik-titik wisatanya. Kami juga akan membuat kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang pola kerjanya,” kata KH Dr. Mohammad Idris, MA.

Pada peringatan itu, Walikota Depok bersama istri

menaiki perahu karet untuk memantau langsung kondisi Sungai Ciliwung.

Seperti yang dikutip dari laman www.ui.ac.id, Guru Besar Sosiolog FISIP Universitas Indonesia, Prof Paulus Wirotomo, Ph.D menyatakan bahwa Sungai Ciliwung di kawasan Depok cukup indah dan dapat dinikmati. Jika Ciliwung ramai dikunjungi maka dapat dibuatkan dermaga, tempat menjual buah-buahan, taman, dan panggung. Dengan begitu maka masyarakat sekitar sungai akan membersihkan sampah agar Ciliwung banyak dikunjungi orang.

Selain Sungai Ciliwung, situ juga merupakan potensi wisata air. Berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah No 12 Tahun 2001 tentang RTRW Depok Tahun 2000-2010 menyebutkan bahwa jumlah situ ada 30.

Meski kondisinya belum sempurna, namun keberadaan situ sebagai penampung dan resapan air mampu menarik perhatian masyarakat sebagai tempat wisata.

Pedagang bermunculan menawarkan berbagai dagangannya di kawasan situ. Ini adalah potensi ekonomi yang juga dapat dikembangkan.

Sebagai contoh adalah Situ Pendongkelan, Tugu, Cimanggis. Walaupun hanya terdapat jogging track dan permainan air berupa sepeda bebek serta becak air masyarakat terlihat antusias mengunjungi situ tersebut. Para komunitas pemancing ikan menjadikan situ sebagai tempat menyalurkan hobinya.

“Pengunjungnya bisa keluarga, anak-anak muda, komunitas, dan para pelajar. Sabtu dan Minggu ramai sekali sehingga jalan masuk menjadi macet dan lokasi parkir penuh. Melihat itu banyak warga

Akan terus Dikembangkan

| APRIL 2016 - WARTADEPOK 12

LAPORAN UTAMA

Page 2: Laporan Utama Bag.2

sekitar yang berjualan. Ada makanan, mainan, dan kerajinan tangan,” kata Sekretaris Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis) Situ Pendongkelan, Habib.

Ramainya pengunjung membuat pendapatan Pokdarwis Situ Pendongkelan mencapai puluhan juta rupiah setiap tahunnya.

Kondisi serupa terlihat Situ Pengasinan yang terletak di Jalan Pengasinan, Sawangan, Depok.

Di Situ seluas 6 hektare itu disuguhkan pemandangan alam yang asri. Ada juga wahana bermain. Seperti sepeda air berbentuk bebek, ikan, kuda laut, dan angsa dapat mengantar pengunjung menyusuri situ.

Pengunjung yang ingin berkeliling situ dapat memanfaatkan jogging trek. Bagi yang hobi memancing dapat menyalurkannya sambil duduk di pinggiran situ. Di Situ itu terdapat beragam jenis ikan. Ada ikan gurame, mas, mujair, gabus, dan ikan lele.

Keseruan dapat dirasakan dengan mempelajari cara menanam, memelihara, dan mengembangkan tanaman hias di Gon Ku Nursery yang berada di area situ.

“Tempatnya ramai, jadi banyak warga setempat yang berjualan.Setiap tahunnya pendapatan kami antara Rp 40 - Rp 50 juta,” ujar Seksi Promosi, Kelompok Sadar Pariwisata (POKDARWIS) Situ Pengasinan, Naman Jojon.

Pengembangan Situ:

Sejumlah warga dan Pokdarwis berharap ada penataan situ.

1. Jalan masuk diperlebar2. Perluasan situ dan tempat parkir3. Situ dibuat nyaman4. Penambahan wahana bermain5. Pembuatan papan nama

Bersahabat

Dengan

Lingkungan, Terapkan

Kantong Plastik

Berbayar

Keinginan Pemerintah Kota Depok untuk membuat masyarakatnya mencintai lingkungannya terus berlanjut.

Walikota Depok, KH Dr Mohammad Idris MA mengajak masyarakat bersahabat dengan lingkungan. Beberapa program yang akan dilakukan adalaha gerakan gerebek sampah, rebut kantong plastik, diet kantong plastik, dan perbaikan Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan menanam 1000 pohon. Selanjutnya adalah Depok Recycle Center, drainase bebas sampah serta kerjasama penanganan banjir dan lingkungan dengan instansi lain.

Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah penerapan kantong plastik berbayar di setiap ritel di Kota Depok.

Penerapan kantong plastik berbayar itu untuk menekan laju timbunan sampah plastik yang selama ini menjadi bahan pencemar lingkungan hidup. Sebab sampah plastik diketahui membutuhkan waktu ratusan tahun untuk bisa terurai dengan tanah.

Dikatakan Idris, setelah tiga bulan kebijakan itu berjalan maka akan dilakukan evaluasi.

“Kami juga meminta warga Depok untuk tidak membuang sampah sembarangan. Budaya malu buang sampah sembarangan harus ditumbuhkan,” tandasnya.

APRIL 2016 - WARTADEPOK | 13