laporan toksikologi efek obat terhadap hu

25
BAB I PENDAHULUAN Toksikologi merupakan cabang dari farmakologi yang berkembang pesat karena didorong oleh penggunaan senyawa kimia yang semakin luas dan banyak. Dewasa ini dapat dikatakan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa xenobiotika (zat yang berasal dari luar tubuh). Pemanfaatan xenobiotik (istilah ini selanjutnya juga disebut dengan zat kimia saja). Oleh manusia sebenarnya untuk tujuan yang baik, misalnya untuk meningkatkan derajat kesehatan, mencukupi kebutuhan pangan, mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana serta transportasi. Toksisitas adalah kemampuan suatu xenobiotik dalam menimbulkan efek pada organisme baik pada saat digunakan dalam berbagai bidang, kemungkinan toksisitas dalam berbagai bidang itu perlu dipelajari. Keberadaan zat kimia dalam tubuh dapat menimbulkan efek toksik melalui 2 cara yaitu berinteraksi secara

Upload: desi-irma-rinding

Post on 24-Jul-2015

431 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

BAB I

PENDAHULUAN

Toksikologi merupakan cabang dari farmakologi yang berkembang

pesat karena didorong oleh penggunaan senyawa kimia yang semakin luas

dan banyak. Dewasa ini dapat dikatakan bahwa manusia tidak dapat hidup

tanpa xenobiotika (zat yang berasal dari luar tubuh). Pemanfaatan xenobiotik

(istilah ini selanjutnya juga disebut dengan zat kimia saja). Oleh manusia

sebenarnya untuk tujuan yang baik, misalnya untuk meningkatkan derajat

kesehatan, mencukupi kebutuhan pangan, mencukupi kebutuhan sarana dan

prasarana serta transportasi.

Toksisitas adalah kemampuan suatu xenobiotik dalam menimbulkan

efek pada organisme baik pada saat digunakan dalam berbagai bidang,

kemungkinan toksisitas dalam berbagai bidang itu perlu dipelajari.

Keberadaan zat kimia dalam tubuh dapat menimbulkan efek toksik

melalui 2 cara yaitu berinteraksi secara langsung (toksik intrasel) dan secara

tidak langsung (toksik ekstrasel). Toksik intrasel adalah toksisitas yang

diawali dengan interaksi langsung antara zat kimia atau metabolitnya dengan

reseptornya. Sedangkan toksisitas ekstrasel terjadi secara tidak langsung

dengan mempengaruhi lingkungan sel sasaran tetapi dapat berpengaruh

pada sel sasaran. Zat kimia atau metabolitnya yang telah masuk pada sel

Page 2: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

sasarannya dapat menyebbkan gangguan sel atau organelnya melalui

peningkatan dan substitusi.

Gangguan yang ditimbulkan akan direspon oleh sel untuk

mengurangi dampaknya, dan sel akan beradaptasi atau menyebabkan

gangguan sel atau organelnya melalui peningkatan dan substitusi.

Gangguan yang ditimbulkan akan direspon oleh sel untuk

mengurangi dampaknya, dan sel akan beradaptasi atau melakukan

perbaikan. Namun bila respon pertahanan tidak mampu meminimalis

gangguan yang ada akan terjadi efek toksik. Dampaknya (wujud) akan terjadi

perubahan atau kekacauan biokimiawi, fungsional atau structural yang

bersifat reversible atau irreversible.

Kelangsungan hidup suatu sel sangat tergantung pada

lingkungannya, yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sel. Oleh karena

itu, adanya zat di lingkungan sel dapat mengganggu aktivitas sel, mungkin

akan menimbulkan perubahan-perubahan struktur atau gangguan fungsi sel.

Untuk kelangsungan hidup sel, minimal dibutuhkan oksigen, zat makanan

dan cairan ekstrasel (elektrolit asam dan basa) yang optimal. (Priyanto, 2009)

Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui efek

dari beberapa obat yang bekerja dan mempengaruhi Sistem Saraf Pusat

(SSP).

Page 3: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengenal dan mengetahui

efek dari beberapa obat yang mempengaruhi Sistem Saraf Pusat (SSP)

terhadap hewan uji mencit (Mus musculus).

Sedangkan prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan

pengamatan terhadap efek yang ditimbulkan dari hewan uji mencit (Mus

musculus) setelah pemberian obat Caffeine, Efedhrin HCl dan Diazepam

dengan menggunakan parameter waktu yaitu pada menit ke 5’, 10’, 20’ dan

40’.

Page 4: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI RINGKAS

Variasi biologis sering terjadi pada hewan dan keturunannya

yang sejenis. Oleh karena itu dapat diperkirakan bahwa ada populasi

yang lebih besar dari pada populasi manusia yang cukup

besar/heterogen. Variasi biologis dalkam aktivitas obat merupakan sebab

yang penting, mengapa pengobatan harus individualistik dan treatmen

diatur sesuai kebutuhan individu pasien. Hal tersebut juga menjelaskan

bahwa tidajk ada generalisasi tentang keefektifan atau kemanan obat

dapat disimpulkan atas dasar uji coba klinik dengan jumlah sampel yang

kecil.

Efek biologis suatu obat biasanya dikaitkan dengan konsentrasi

dan lamanya suatu obat pada reseptor. Konsentrasi obat yang berada

dalam reseptor selalu berbeda dalam keseimbangan dan konsentrasi

obat dalam darah. Untuk mengetahui kemanfaatan hayati suatu obat,

efek farmakologinya dapat diukur dan mudah diamati, tidak diperlukan

pemeriksaan kadar obat dalam darah..

Ada tiga tipe pengukuran kuantitatif pada efek obat terhadap

hewan coba, yaitu :

Page 5: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

1. Efek individu, yaitu dengan mengukur dosis efektif individu terhadap

hewan coba.

Contoh : Pemberian obat hipnotik dengan dosis ditingkatkan secara

bertahap sampai terjadi efek tertidur.

2. Efek bertingkat, yaitu mengukur efek obat terhadap tiap-tiap hewan

coba dalam satu kelompok uji dengan dosis yang bervariasi.

Contoh : Pemberian obat anabolik dengan dosis yang bervariasi

dan dilihat efeknya terhadap kenaikan berat badan hewan

coba.

3. Efek kuantal, yaitu mengukur respon “semua atau tidak” (all or none

respon kuantal) dari suatu kelompok hewan coba dengan

menentukan persen respon. Disini pengamatan hanyalah mengenai

masalah terjadi atau tidak terjadinya efek pada tiap hewan coba,

seperti hewan yang mati atau yang menunjukkan gejala respons

tertentu, misalnya gejala hipoglikemik.

Contoh : Menentukan dosis efektif median (ED50) dan dosis lethal

median (LD50) dari suatu obat terhadap hewan coba.

Dalam percobaan ini, pengaruh obat-obatan yang digunakan

terhadap neurotransmiter adalah sebagai berikut:

1. Fenobarbital (depresan SSP) merupakan turunan dari barbiturat yang

dapat menimbulkan hipnotik-sedatif. Pada dosis tinggi, fenobarbital

berefek konvulsi.

Page 6: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

2. Kafein (stimulasi SSP atau analeptik). Kafein merupakan

perangsangan ssp yang kuat. Kafein bekerja dengan merangsang

sistem saraf pusat.

3. Efedrin efektif (simpatomimetik). Efedrin efektif pada peberian oral,

masa kerjanya jauh lebih panjang, efek sentralnya jauh lebih besar

daripada dosis epinefrin. Efedrin bekerja sebagai simpatomimetik.

Efek sentral efedrin meyerupai amfetamin tetapi lebih lama

(Anonim,2012).

4. Diazepam bekerja disemua sinaps GABAA, tetapi kerjanya dalam

mengurangi spastisitas sebagian dimediasi di medula spinalis. Karena

itu diazepam dapat digunakan pada spasme otot yang asalnya

darimana saja, termasuk trauma otot local (Kirana,2007).

Page 7: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

B. Uraian Bahan

1. Diazepam (Depkes RI, 1979 Hal. 211)

Nama Resmi : DIAZEPAM

Nama Lain : Diazepam

RM : C16H13ClN2O

BM : 284,74

Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak

berbau, atau hampir tidak berbau, rasa mula-

mula tidak mempunyai rasa, kemudian pahit.

Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, tidak larut dalam

etanol (95%) P, mudah larut dalam kloroform P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari

cahaya.

k/p : sedativum

DM : sehari 40 mg

2. Efedrin (Depkes RI, 1979 Hal. 236)

Nama Resmi : EPHEDRINI HYDROCHLORIDUM

Nama Lain : Efedrina Hidroklorida

RM : C10H15NO. HCl

BM : 201,70

Pemerian : Serbuk hablur putih atau serbuk hampir putih

halus, tidak berbau, rasa pahit.

Page 8: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

Kelarutan : larut dalam lebih kurang 4 bagian air dalam

lebih kurang 14 bagian etanol (95%)P. Praktis

tidak larut dalam eter.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari

cahaya.

k/p : Simpatomimetikum

Dosis : 50 mg sekali, 150 mg sehari.

3. Fenobarbital (Depkes RI, 1979 Hal. 481)

Nama Resmi : PHENOBARBITALUM

Nama Lain : Fenobarbital, luminal

RM : C12H12N2O3

BM : 232,24

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih,tidak berbau,

rasa agak pahit.

Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air,larut dalam etanol

(95%)P, dalam eter P, dalam larutan alkali

hidroksida dan dalam larutan alkali karbonat.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

k/p : hipnotikum, sedativum

Dosis : 300 mg sekali, 600 mg sehari.

4. Kafein (Depkes RI, 1979 Hal. 175)

Nama Resmi : CAFFEINUM

Page 9: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

Nama Lain : Kafeina

RM : C8H10N4O2

BM : 194,19

Pemerian : Serbuk atau hablur bentuk jarum mengkilat,

biasanya putih, tidak berbau, rasa pahit.

Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol

(95%)P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

k/p : Stimulan syaraf pusat, kardiotonikum

Dosis : 500 mg sekali, 1,5 g sehari.

5. Na. CMC (Depkes RI, 1997 Hal. 401)

Nama Resmi : NATRII CARBOXYMETHYLCELLULOSUM

Nama Lain : Natrium karboksimetilselulosa

RM : -

BM : -

Pemerian : Serbuk atau butiran, putih atau putih kuning

gading, tidak berbau atau hampir tidak berbau,

higroskopik.

Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air, membentuk

suspensi koloidal, tidak larut dalam etanol

(95%)P.

Page 10: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

k/p : Zat tambahan

C. URAIAN OBAT

1. Diazepam (PIO, 2009)

Nama generic : Diazepam

Indikasi : Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau

insomnia, tambahan pada putus alkohol akut,

status epileptikus, kejang demam, spasme otot.

Farmakoogi : Tempat yang pasti dan mekanisme kerja

benzodiazepin belum diketahui pasti, tapi efek

obat disebabkan oleh penghambatan

neurotransmitter g-aminobutyric acid (GABA).

Obat ini bekerja pada limbik, talamus,

hipotalamus dari sistim saraf pusat dan

menghasilkan efek ansiolitik, sedatif, hipnotik,

relaksan otot skelet dan antikonvulsan.

Benzodiazepin dapat menghasilkan berbagai

tingkatk depresi SSP- mulai sedasi ringan

sampai hipnosis hingga koma.

Kontraindikasi : Depresi pernafasan, gangguan hati berat,

miastenia gravis, insufisiensi pulmoner akut,

Page 11: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

glaukoma sudut sempit akut, serangan asma

akut, trimester pertama kehamilan, bayi

prematur; tidak boleh digunakan sebagai terapi

tunggal pada depresi atau ansietas yang

disertai dengan depresi.

Efek samping : Efek samping pada susunan saraf pusat : rasa

lelah, ataksia, rasa malas, vertigo, sakit kepala,

mimpi buruk dan efek amnesia. Efek lain :

gangguan pada saluran pencernaan, konstipasi,

nafsu makan berubah, anoreksia, penurunan

atau kenaikan berat badan, mulut kering,

salivasi, sekresi bronkial atau rasa pahit pada

mulut.

Dosis & cara pemberian :

Oral : Ansietas, 2 mg 3 kali sehari jika perlu

dapat dinaikkan menjadi 15-30 mg sehari dalam

dosis terbagi;

Lansia (atau yang sudah tidak mampu

melakukan aktivitas) setengah dosis dewasa.

Insomsia yang disertai ansietas, 5-15 mg

sebelum tidur.

Page 12: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

Anak-anak, night teror dan somnambulisme, 1-5

mg sebelum tidur.

Injeksi i.m atau injeksi i.v lambat :

(kedalam vena besar dengan kecepatan tidak

lebih dari 5 mg/menit)untuk ansietas akut berat,

pengendalian serangan panik akut, penghentian

alkohol akut, 10 mg, jika perlu ulangi setelah 4

jam.

Catatan : Rute i.m hanya digunakan jika rute

oral dan i.v tidak mungkin diberikan.

2. Fenobarbital

Nama generic : Phenobarbital, Luminal

Indikasi : Sebagai antikonvulsi, fenobarbital digunakan

dalam penanganan seizure tonik-klonik (grand

mal) dan seizure parsial. Fenobarbital dapat

digunakan dalam pengobatan awal, baik untuk

bayi maupun anak-anak.

Farmakologi : Fenobarbital adalah antikonvulsan turunan

barbiturat yang efektif dalam mengatasi epilepsi

pada dosis subhipnotis. Barbiturat menekan

korteks sensor,menurunkan aktivitas motorik,

mempengaruhi fungsi serebral dan

Page 13: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

menyebabkan kantuk, efek sedasi dan hipnotik.

Pada dosis tinggi barbiturat memiliki sifat

antikonvulsan, dan menyebabkan depresi

saluran nafas yang dipengaruhi dosis.

Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap barbiturat atau komponen

sediaan, gangguan hati yang jelas, dispnea,

obstruksi saluran nafas, porfiria, hamil.

Efek samping : Mengantuk, kelelahan, depresi mental, ataksia

dan alergi kulit, paradoxical excitement

restlessness, bingung pada orang dewasa dan

hiperkinesia pada anak; anemia

megaloblastik(dapat diterapi dengan asam

folat).

Dosis & cara pemberian :

oral : 60-180 mg (malam). Anak 5-8 mg/kg/hari.

Injeksi i.m./i.v. 50-200 mg, ulang setelah 6jam

bila perlu, maksimal 600mg/hari. Encerkan

dalam air 1:10 untuk i.v.

Status epileptikus (tersedia di ICU): i.v.

kecepatan tak lebih dari 100mg/menit, sampai

bangkitan teratasi atau sampai maksimal

15mg/kg/hari tercapai.

Page 14: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

3. Efedrin (PIO, 2009)

Nama Resmi : EPHEDRINA

Nama Lain : Efedrin

Rumus Kimia : C10H15NO

Indikasi : Asma bronchial, memperlancar hidung tersumbat

bronchitis akut.

Farmakologi : Absorbsi, secara cepat dan sempurna, diserap

setelah diminum, i.m atau pemberian melalui

injeksi. Bronkodilatasi terjadi dalam waktu15-60

menit setelah pemberian oral, otot dan nampak

tetap ada selama 2-4 jam.

Efek samping : Kardiovaskular : aritmia, nyeri dada, depresi

pada tekana darah, hipertensi, palpitasi,

takikardia, pucat tidak biasa.

SSp : agitasi, kecemasan, efek mnstimulasi

SSP, pening, eksitasi ketakutan, hiperaktivitas,

insomnia, iritabilita, gugup, tidak bisa istirahat.

Kontra indikasi : Sangat sensitive terhadap efedrin atau

komponen formulasi, aritmia, glaucoma, sudut

tertutup penggunaan bersama dengan agen

simpatomimetik.

Page 15: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

D. Uraian Hewan Uji

Mencit (Mus musculus)

1. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Mamalia

Ordo : Rhodentia

Family : Muridae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

2. Karakteristik

Detak Jantung : 325-780/ menit

Jumlah anak sekali lahir : 9 - 12 ekor

Jumlah pernapasan : 94-165 / menit

Lama hamil : 19 - 20 hari

Lama hidup : 2 - 3 tahun

Masa beranak : Sepanjang tahun

Masa tumbuh : 6 bulan

Masa laksasi : 21 hari

Page 16: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

Pubertas : 35 hari

Sirkulasi birahi : 4-5 hari

Suhu tubuh : 37,90 - 39,20C

Tekanan darah : 146/106

Tidal volume : 0,9-0,23

Volume darah : 75% BB

3. Morfologi

Hewan pengerat (rodentia) yang cepat berkembang biak.

Mudah dipelihara dalam jumlah banyak,variasi genetiknya cukup

besar serta sifat anatomis daerah yang cukup luas penyebarannya

mulai dari iklim dingin,halus dan akan mudah dikendalikan (Anonim,

2009).

Page 17: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan

a. Batang pengaduk

b. Gelas kimia

c. Gelas ukur

d. Penangas air

e. Sendok tanduk

f. Spoit oral

g. Stopwatch

h. Timbangan

2. Bahan yang digunakan

a. Aquadest

b. Hewan uji Mencit (Mus musculus)

c. Kertas perkamen

d. Suspensi obat diazepam

e. Suspensi obat fenobarbital

f. Suspensi obat efedrin

g. Suspensi obat kafein

Page 18: Laporan Toksikologi Efek Obat Terhadap Hu

h. Suspensi Na. CMC