laporan resmi kimling individu eli

Upload: eli-nira

Post on 04-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    1/14

    TUGAS INDIVIDU

    ANALISIS BAHAN BUANGAN YANG MEMERLUKAN OKSIGEN

    Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

    Praktikum Kimia Lingkungan

    Yang dibina oleh Bapak Samsuri

    Disusun Oleh:

    Kelompok I / Offering C

    ELINIRA SUBANDI (100331404585)

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJURUSAN KIMIA

    PRODI PENDIDIKAN KIMIA

    September 2012

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    2/14

    LAPORAN PERCOBAAN I

    ANALISIS BAHAN BUANGAN YANG MEMERLUKAN OKSIGEN

    1. TABEL DATA HASIL PENGAMATAN/PENGUJIANSampel

    Jarak

    (m)

    Suhu Warna BauDO

    (ppm)

    STABILITAS

    REALTIF

    (%)

    KADAR

    CO2

    (ppm)

    BOD

    (ppm)

    COD

    (ppm)LAP(

    0C)

    LAB(

    0C)

    LAP LAB LAP LAB

    A 0 25 23

    Keruh

    kehi-

    taman

    Bening,

    ada

    pengo-

    tor

    ++++ ++++ 4,706 37 27,852 16,082 760

    B 110 27 23 Keruh Bening +++ ++++ 4,318 21 22,000 10,976 120

    C 90 24 23 Keruh Bening +++ ++++ 7,059 60 11,748 10,976 200

    D 20 24 23 Keruh Bening ++ +++ 6,671 80 10,252 10,235 120

    CATATAN :

    - LAP : Data di lapangan (lokasi pengambilan sampel).- LAB : Data di laboratorium (hari pertama analisis CO2, DO, dan stabilitas relatif).- SUHU : Dinyatakan dengan 0C.- BAU : Dinyatakan dengan + (tidak berbau); ++ (sedikit bau); +++ (bau busuk/amis/dll); ++++ (sangat bau).-

    WARNA : Identik dengan bau.

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    3/14

    2. REKAMAN HASIL PELAKSANAAN PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN2.1Rekaman Hasil Pelaksaan

    Gambar di samping merupakan gambar perairan pada titik A.

    Pada titik ini, kami menetapkan sebagai titik awal

    pengambilan sampel karena pada titik ini merupakan

    pertemuan dari tiga aliran selokan yang berisi bahan buangan

    rumah tangga (panah hitam : menunjukkan asal aliran air dari

    ketiga selokan ; panah orange : menunjukkan arah arah aliran

    air yang menuju ke selokan induk ). Pada titik A ini, air selokan berwarna keruh

    kehitaman, terdapat jentik nyamuk, terdapat lumut hijau, adanya gelembung, sangat bau

    dan suhunya 250C. Aliran air pada titik ini sangatlah lambat.

    Gambar di samping merupakan gambar titik B. Penetapan

    titik B di sini karena titik ini merupakan pusat kepadatan

    penduduk dan dekat dengan industry rumahan bakso. Titk Bberjarak 110 m dari titik A. Air selokan pada titik ini

    berwarna keruh kehijauan dikarenakan pada titik B ini banyak

    terdapat lumut hijau disertai baunya yang busuk/amis,

    suhunya 270C, dan aliran airnya lambat .

    Gambar di samping merupakan gambar dari titik C yang

    berjarak 90 m dari titik B. Pengambilan sampel pada titik ini

    didasarkan pada titik ini kepadatan penduduk mulai

    berkurang, karena aliran air selokan mulai keluar dari

    kepadatan penduduk. Air pada titik ini berada pada suhu24

    0C, berwarna putih keruh, berbau amis/busuk, aliran airnya

    lancar dan terdapat lumut.

    Gambar di samping adalah gambar pada titik D yang terletak

    pada jarak 20 m dari titik C. Pertimbangan kami menetapkan

    titik ini sebagai titid D dikarenakan pada titik ini merupakan

    titik akhir saluran air selokan dari perumahan menuju ke

    selokan induk.Dari amatan kami, warna air pada titik D ini

    ialah keruh kehitaman dengan bau yang tidak terlalu

    busuk/amis, dan aliran airnya lancar. Suhu air pada titik D inisebesar 24

    0C dengan ketinggian lumpur yang paling tinggi dari titik pengambilan sampel

    lainnya (tinggi lumpur pada titik A= 9,7 cm; B= 9,1 cm; C= 9,7 cm; dan D= 22,1 cm.

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    4/14

    2.2Uji DO (Dissolved Oxygen)Data hasil titrasi pada Uji DO (Dissolved Oxygen), yaitu :

    Sampel

    (70 ml)

    Skala Titran

    (Lar. Baku Na2SO3 O,1 N) mlRata-Rata Peruabahan Warna

    A

    0,0 - 0,3

    0,400 ml

    Biru gelaptak

    berwarna

    0,3 - 0,8

    0,8 - 1,2

    B

    1,2 - 1,5

    0,367 ml1,5 - 2,0

    2,0 - 2,3

    C

    2,3 - 3,2

    0,600 ml3,2 - 3,6

    3,6 - 4,1

    D4,1 - 4,8

    0,567 ml4,8 - 5,2

    5,2 - 5,8

    Untuk menghitung Kadar Oksigen Terlarut, yaitu dengan menggunakan rumus :

    Kadar Oksigen Terlarut = 1000 x V1 x N x 8

    V22

    Dengan :

    V1 = volume Na2S2O3 yang digunakan untuk titrasi.

    N thio = konsentrsi larutan Na2S2O3

    V2 = volume sampel air yang diperiksa

    Perhitungan :

    Sampel A = 1.000 x 0,400 ml x 0,1 N x 8 = 4,706ppm

    70 - 2

    Sampel B = 1.000 x 0,367 ml x 0,1 N x 8 = 4,318ppm

    70 - 2

    Sampel C = 1.000 x 0,600 ml x 0,1 N x 8 = 7,509ppm70 - 2

    Sampel D = 1.000 x 0,567 ml x 0,1 N x 8 = 6,671ppm

    70 - 2

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    5/14

    2.3Uji Kandungan CO2 TerlarutData hasil titrasi pada Uji Kandungan CO2 Terlarut, yaitu :

    Sampel

    (100 ml)

    Skala Titran

    (Lar. NaOH O,1 N) mlRata-Rata Perubahan Warna

    A

    0,0 - 0,9

    0,633 ml

    Tak berwarna

    merah muda (pink)

    0,9 - 1,3

    1,3 - 1,9

    B

    1,9 - 2,3

    0,500 ml2,3 - 3,0

    3,0 - 3,4

    C

    3,4 - 3,7

    0,267 ml3,7 - 3,9

    3,9 - 4,2

    D

    4,2 - 4,4

    0,233 ml4,4 - 4,6

    4,64,9

    Untuk menghitung Kandungan CO2 Terlarut, yaitu dengan menggunakan rumus :

    CO2 = 1000 ml x Vml NaOH x NNaOH x 44

    Vml sampel air

    Perhitungan :

    Sampel A= 1000 ml x 0,633 ml x 0,1 N x 44 = 27,852ppm

    100 ml

    Sampel B= 1000 ml x 0,500 ml x 0,1 N x 44 = 22,000ppm

    100 ml

    Sampel C = 1000 ml x 0,267 ml x 0,1 N x 44 = 11,748ppm

    100 ml

    Sampel D = 1000 ml x 0,233 ml x 0,1 N x 44 = 10,252ppm

    100

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    6/14

    2.4Uji CODData hasil titrasi pada Uji COD, yaitu :

    Sampel

    (95 ml)

    Skala Titran

    (Lar. NaOH O,1 N) mlPerubahan Warna

    Blanko 0,024,3

    Hijautepat berwarna

    merah

    A 0,020,5

    B 0,023,7

    C 0,023,3

    D 0,023,6

    Untuk menghitung Kadar COD, yaitu dengan menggunakan rumus :

    COD (mg/l) = 1000 ml x (A - B) x N x 8

    Volume sampel

    Dengan :

    A = volume ferro ammonium sulfat yang digunakan dalam titrasi blanko

    B = volume ferro ammonium sulfat yang digunakan dalam titrasi sampel

    N = normalitas ferro ammonium sulfat

    8 = berat ekivalen oksigen

    Perhitungan :

    Sampel A = 1000 ml x (24,320,5)ml x 0,25 N x 8 = 760ppm

    10 ml

    Sampel B = 1000 ml x (24,323,7)ml x 025 N x 8 = 120ppm

    10 ml

    Sampel C = 1000 ml x (24,323,3)ml x 0,25 N x 8 = 200ppm

    10ml

    Sampel D = 1000 ml x (24,323,7)ml x 0,25 N x 8 = 120ppm

    10 ml

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    7/14

    2.5Uji BOD (Biological Oxygen Demand)Pada uji BOD (Biological Oxygen Demand) ini, sampel yang sudah diaerasi dari

    masing-masing titik pengambilan sampel dimasukkan dalam botol, kemudian diberi

    label A1A4 dan A1 A4. Sampel A1 A4 langsung diidentifikasi kadaroksigennya, sedangkan untuk sampel A1 A4 disimpan di tempat gelap terlebih

    dahulu selama 7 hari, setelah itu baru ditentukan kadar oksigennya.

    Adapun data hasil titarasi Uji BOD (Biological Oxygen Demand), yaitu :

    Sampel

    (70 ml)

    Skala Titran

    (Lar. Baku Na2SO3 O,1 N) mlRata-Rata Peruabahan Warna

    A

    0,0 - 0,3

    1,367 ml

    Biru gelaptak

    berwarna

    0,3 - 0,8

    0,8 - 1,2

    B

    1,2 - 1,5

    0,933 ml1,5 - 2,02,0 - 2,3

    C

    2,3 - 3,2

    0,933 ml3,2 - 3,6

    3,6 - 4,1

    D

    4,1 - 4,8

    0,900 ml4,8 - 5,2

    5,2 - 5,8

    Adapun Kadar Oksigen untuk sampel A - D dapat ditentukan dengan menggunakan

    rumus :

    Kadar Oksigen Terlarut = 1000 x V1 x N x 8

    V22

    Dengan :

    V1 = volume Na2S2O3 yang digunakan untuk titrasi.

    N thio = konsentrsi larutan Na2S2O3

    V2 = volume sampel air yang diperiksa

    Sehingga :

    Sampel A = 1.000 x 1,367 ml x 0,1 N x 8 = 16,082ppm

    70 - 2

    Sampel B = 1.000 x 0,933 ml x 0,1 N x 8 = 10,976ppm

    70 - 2

    Sampel C = 1.000 x 0,933 ml x 0,1 N x 8 = 10,976ppm

    70 - 2

    Sampel D = 1.000 x 0,900 ml x 0,1 N x 8 = 10,588ppm

    70 - 2

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    8/14

    Untuk data hasil titrasi sampel yang disimpan di tempat gelap selama 7 hari, yaitu :

    Sampel

    (70 ml)

    Skala Titran

    (Lar. Baku Na2SO3 O,1 N) mlRata-Rata Peruabahan Warna

    A - 0,000 ml

    Biru gelaptak

    berwarna

    B - 0,000 ml

    C - 0,000 ml

    D

    0,00,3

    0,300 ml0,30,6

    0,60,9

    Catatan :

    Tanda (-) pada tabel menyatakan bahwa sampel ketika dititrasi tidak

    memberikan hasil perubahan warna sesuai dengan yang diharapkan (sampel rusak ).

    Sehingga untuk perhitungan Kadar Oksigennya :

    Sampel A = 1.000 x 0,000 ml x 0,1 N x 8 = 0,000 ppm

    70 - 2

    Sampel B = 1.000 x 0,000 ml x 0,1 N x 8 = 0,000 ppm70 - 2

    Sampel C = 1.000 x 0,000 ml x 0,1 N x 8 = 0,000 ppm

    70 - 2

    Sampel D = 1.000 x 0,300 ml x 0,1 N x 8 = 0,353ppm

    70 - 2

    Dari hasil perhitungan kedua jenis sampel tersbut, maka kadar BOD perairan dapat

    ditentukan dengan menggunakan rumus :

    BOD = selisih kadar oksigen dari kedua botol

    = kadar oksigen (sampel A - D) - kadar oksigen (sampel A - D)

    Perhitungan :

    Sampel A = 16,082ppm- 0,000 ppm = 16,082ppm

    Sampel B = 10,976ppm - 0,000 ppm = 10,976ppm

    Sampel C = 10,976ppm - 0,000 ppm = 10,976ppm

    Sampel D = 10,588ppm - 0,353 ppm = 10,235ppm

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    9/14

    3. PERTANYAAN/PEMBACAAN DATA3.1Berdasarkan Tabel Data di atas ada keterkaitan antara suhu (lab.) dengan oksigen

    terlarut di setiap titik pengambilan sampel ? Jelaskan jawab Saudara !

    Jawab : ada. DO atau dissolve oxygen adalah atau sering juga disebut dengankebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam

    analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini

    menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air. Peningkatan

    suhu sebesar 1oC akan meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10. Semakin besar

    suhu dan ketinggian (altitude) serta semakin kecil tekanan atmosfer, kadar oksigen

    terlarut semakin kecil. Hal ini juga sama dengan hasil perhitungan dari praktikum

    yang kami lakukan. Berikut data hasil perhitungan DO pada percobaan :

    Sampel Temperature (OC) DO(dissolve oxygen) (ppm)

    A 25 4,706

    B 27 4,318

    C 24 7,059

    D 24 6,671

    Dapat dilihat dari perhitungan yang dilakukan semakin tinggi suhu DO semakin

    rendah tingkat DO dalam air, semakin rendah suhu semakin tinggi tingkat DO dalam

    air.

    3.2Dengan kadar oksigen sebagaimana terdapat dalam Tabel Data tersebut di atas,bagaimana kemungkinan hidup hewan-hewan (ikan) kecil di sepanjang perairan darititik A sampai titik D ! Jelaskan lebih lanjut jawab Saudara !

    Jawab :

    Kehidupan biota air membutuhkan tingkat DO minimal sebesar 5 mg/L. jika

    DO dalam suatu perairan berada di tingkat lebih rendah dari 5 mg/L maka dapat

    disimpulkan bahwa perairan tersebut akan menghambat kehidupan biota air. Adanya

    DO adalah syarat mutlak bagi berlangsungnya kehidupan tanaman dan hewan dalam

    air. Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung oksigen paling sedikit 5 mg/ liter

    atau 5 ppm (part per million). Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan

    mati, tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan

    berkembang.

    Apabila sungai menjadi tempat pembuangan limbah yang mengandung bahan organik,

    sebagian besar oksigen terlarut digunakan bakteri aerob untuk mengoksidasi karbon

    dan nitrogen dalam bahan organik menjadi karbondioksida dan air. Sehingga kadar

    oksigen terlarut akan berkurang dengan cepat dan akibatnya hewan-hewan seperti

    ikan, udang dan kerang akan mati.

    a Sampel A: dari percobaan yang kami lakukan dihasilkan kadar DO pada titikpengambilan sampel ini sebesar 4,706 ppm. Kadar DO pada perairan di titik

    sampel ini lebih kecil dari batas minimal kadar DO yang dibutuhkan oleh ikan

    untuk hidup dalam perairan ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam perairanini masih simungkinkan adanya kehidupan ikan.

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    10/14

    b Sampel B: dari percobaan yang kami lakukan dihasilkan kadar DO pada titikpengambilan sampel ini sebesar 4,318 ppm. Kadar DO pada perairan di titik

    sampel ini lebih kecil dari batas minimal kadar DO yang dibutuhkan oleh ikan

    untuk hidup dalam perairan ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam perairan

    ini masih dimungkinkan adanya kehidupan ikan.c Sampel C: dari percobaan yang kami lakukan dihasilkan kadar DO pada titikpengambilan sampel ini sebesar 7,059 ppm. Kadar DO pada perairan di titik

    sampel ini melebihi dari batas minimal kadar DO yang dibutuhkan oleh ikan

    untuk hidup dalam perairan ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam perairan

    ini tidak ada kemungkinan adanya kehidupan ikan.

    d Sampel D: dari percobaan yang kami lakukan dihasilkan kadar DO pada titikpengambilan sampel ini sebesar 6,671 ppm. Kadar DO pada perairan di titik

    sampel ini melebihi dari batas minimal kadar DO yang dibutuhkan oleh ikan

    untuk hidup dalam perairan ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam perairan

    ini tidak ada kemungkinan kehidupan ikan.

    3.3Dari Tabel Data tersebut di atas sebutkan titik pengambilan sampel yang memilikistabilitas relatifnya rendah dan titik pengambilan sampel yang yang stabilitasnya

    tinggi.Jelaskan arti nilai stabilitas relatif bagi perairan di masing msing titik

    pengambilan sampel tersebut !

    Jawab : uji stabilitas relative atau stabilitas metilen biru yang telah dilakukan

    menunjukkan bahwa stabilitas relative di titik D menunjukkan kestabilan relative

    yang paling tinggi dengan dengan stabilitas relative sebesar 80% hal ini dapat dilihat

    dari hilangnya warna biru yang terjadi pada hari ke-7. Kemudian pada perairansampel C dengan stabilitas relative sebesar 60% yang dapat diketahui pada table

    dengan menghilangnya metilen biru pada hari ke-4. Pada perairan sampel A memiliki

    stabilitas relative sebesar 37% karena metilen biru menghilang pada hari ke-2.

    Stabilitas relative yang paling rendah ditunjukkan dari perairan pada sampel B sebesar

    21%. Hal ini ditunjukkan sampel air yang telah kami tambahkan metilen biru

    menunjukkan bahwa metilen biru menghilang pada hari pertama setelah penambahan

    yang dilakukan. Stabilitas relative merupakan indicator yang digunakan untuk

    mengetahui adanya oksigen yang terlarut dalam sampel yang telah diambil. Semakin

    banyak oksigen yang terkandung dalam perairan tersebut maka semakin lama waktu

    atau hari yang dibutuhkan untuk menghilangnya metilen biru yang diberikan, semakin

    sedikit oksigen yang ada dalam sampel maka jumlah hari/waktu yang dibutuhkan

    untuk menghilangnya metilen biru akan semakin singkat. Adaketerkaitan antara DO

    dengan stabilitas relatif (ketersediaan oksigen mempengaruhi stabilitasrelatif), makin

    rendah kadar oksigen terlarut maka stabilitasnya juga rendah. Uji stabilitasrelatif

    disebut juga uji stabilitas metilen biru.

    3.4Dengan nilai stabilitas relatif sebagaimana tertuang pada Tabel Data di atas, makabagaimana tingkat keamanannya bila air selokan tersebut dibuang langsung ke

    sungai ? Jelaskan lebih lanjut jawab Saudara ?

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    11/14

    Jawab : jika air selokan yang telah tercemar oleh limbah domestic ini akan dialirkan

    melalui selokan ke sungai maka paling tidak harus dipastikan tingkat keamanannya.

    Air yang masuk ke dalam sungai akan mempengaruhi biota sungai yang hidup seperti

    tanaman hewan dan lain-lain. Jika selokan mengandung sedikit oksigen yang dapat

    diketahui dari stabilitas relative maka kehidupan biota air yang ada pada sungai akanterganggu dan juga sebaliknya. Jika ditinjau dari stabilitas relative air pada selokan

    yang kami jadikan sebagai titik pengambilan sampel ini maka dapat saya simpulkan

    bahwa tingkat keamanan dari pembuangan air selokan kearah sungai cukup aman

    karena pada titik D atau titik ujung pada saluran selokan yang merupakan titik yang

    paling dekat dengan sungai yang lebih besar menunjukkan bahwa tingkat stabilitas

    relatifnya sebesar 80% yang artnya masih dalam batas aman untuk mendukung

    kehidupan biota sungai yang ada. 80% stabilitas relative air menunjukkan

    ketersediaan oksigen yang cukup tinggi untuk mendukung kehidupan hewan atau

    tumbuhan dalam sungai. Selain itu selokan ini juga aman jika dialirkan ke sungai

    karena bahan organic yang perlu dioksidasi tidak banyak jadi tidak akan menambah

    kandungan bahan organic dalam sungai yang juga akan mempengaruhi tingkat

    oksigen dan karbon dioksida dalam sungai.

    3.5Jelaskan apa arti nilai kadar CO2 bagi perairan di masing-masing titik pengambilansampel berdasarkan Tabel Data tersebut di atas. Jelaskan lebih lanjut jawab Saudara !

    Jawab : nilai kadar CO2 merupakan hasil penguraian zat organic oleh

    mikroorganisme hidup dalam air secara aerobic misalnya respirasi dari ikan atau

    phytoplankton. Peningkatan kandungan zat organic dalam air akan mendorong

    mikroorganisme ini untuk menguraikan zat organic tersebut yang akan berakibat padapeningkatan kadar CO2 dalam air. Jika CO2 yang terkandung dalam air semakin

    tinggi maka akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Pada konsentrasi >10mg/L

    CO2 bersifat racun karena keberadaan dalam darah dapat menghambat pengikatan

    oksigen dalam hemoglobin. Kadar CO2 lebih tinggi dari 10 ppm diketahui

    menunjukkan bersifat racun bagi ikan, beberapa bukti menunjukkan bahwa karbon

    dioksida berfungsi sebagai anestesi bagi ikan. Kadar karbon dioksida tinggi juga

    menunjukkan lingkungan air yang asam. Pada tiap sampel ini menunjukkan kadar

    CO2 yang ada pada tiap sampel :

    a Sample A:kadar CO2 sebesar 27,582 ppm menunjukkan bahwa perairan padatitik sampel ini artinya kadar CO2 yang terkandung dala air ini >10ppm atau

    melebihi ambang batas maksimal CO2 yang terkandung dalam air. Jadi

    perairan di titik sampel ini beracun dan tidak dapat digunakan sebagai habitat

    ikan karena bersifat racun dan pH cenderung asam yang akan mengganggu

    kehidupan biota perairan dan juga menghambat pengikatan oksigen dalam

    hemoglobin

    b Sampel B: kadar CO2 sebesar 22,000 ppm menunjukkan bahwa perairan padatitik sampel ini artinya kadar CO2 yang terkandung dala air ini >10ppm atau

    melebihi ambang batas maksimal CO2 yang terkandung dalam air. Jadi

    perairan di titik sampel ini beracun dan tidak dapat digunakan sebagai habitat

    ikan karena bersifat racun dan pH cenderung asam yang akan mengganggu

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    12/14

    kehidupan biota perairan dan juga menghambat pengikatan oksigen dalam

    hemoglobin

    c Sampel C: kadar CO2 sebesar 11,748 ppm menunjukkan bahwa perairan padatitik sampel ini artinya kadar CO2 yang terkandung dala air ini >10ppm atau

    melebihi ambang batas maksimal CO2 yang terkandung dalam air. Jadiperairan di titik sampel ini beracun dan tidak dapat digunakan sebagai habitat

    ikan karena bersifat racun dan pH cenderung asam yang akan mengganggu

    kehidupan biota perairan dan juga menghambat pengikatan oksigen dalam

    hemoglobin

    d Sampel D: kadar CO2 sebesar 10,252 ppm menunjukkan bahwa perairan padatitik sampel ini artinya kadar CO2 yang terkandung dala air ini >10ppm atau

    melebihi ambang batas maksimal CO2 yang terkandung dalam air. Jadi

    perairan di titik sampel ini beracun dan tidak dapat digunakan sebagai habitat

    ikan karena bersifat racun dan pH cenderung asam yang akan mengganggu

    kehidupan biota perairan dan juga menghambat pengikatan oksigen dalam

    hemoglobin

    3.6Dengan memperhatikan Tabel Data tersebut di atas, adakah perbedaan kelarutanantara oksigen dan karbondioksida dalam perairan tersebut ? Jelaskan mengapa

    demikian dan jelaskan pula akibat yang ditimbulkannya.

    Jawab : perbedaan terlihat sangat signifikan jika dilihat dari kelarutan CO2 yang

    sangat besar dan mengakibatkan O2 yang terlarut dalam air sangat rendah. Hal ini

    menunjukkan bahan-bahan organic yang berasal dari limbah domestic sangat tinggi.

    Bahan buangan jenis ini memerlukan oksigen yang banyak untuk penguraiannya danhal ini akan berakibat pada penurunan oksigen yang terlarut dalam perairan tersebut.

    Bahan bahan organic yang berasal dari limbah domestic mudah diuraikan oleh

    bakteri-bakteri oleh ketersediaan oksigen dalam periaran tersebut. Hasil samping dari

    proses penguraian bahan organic oleh bakteri pengurai tersebut adalah karbondioksida.

    Artinya jika bahan organic tinggi maka akan membutuhkan jumlah oksigen yang

    banyak untuk proses penguraian bahan organic tersebut yang akan menghasilkan

    karbondioksida yang tinggi hal ini akan menurunkan jumlah oksigen terlarut dan akan

    meningkatkan jumlah karbondioksida yang ada dalam perairan tersebut.

    3.7Berdasarkan Tabel Data tersebut di atas, menurut Saudara seberapa banyak bahanbuangan yang memerlukan oksigen memasuki perairan sepanjang mulai dari titik

    pengambilan sampel A sampai dengan titik pengambilan sampel D.Jelaskan lebih

    lanjut jawab Saudara !

    Jawab : jika dilihat dari DO dan CO2 terlarut serta stabilitas relative dapat

    disimpulkan :

    a Sampel A:bahan buangan yang masuk di titik pengambilan sampel inididominasi oleh bahan bahan organic dari limbah domestic yang tinggi hal ini

    ditunjukkan oleh tingkat CO2 yang tinggi sebesar 27,852 ppm, DO sebesar

    4,706 ppm dan stabilitas relative sebesar 37%

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    13/14

    b Sampel B: bahan buangan yang masuk di titik pengambilan sampel inididominasi oleh bahan bahan organic dari limbah domestic yang tinggi dan

    mengalami peningkatan jumlah bahan atau sampah domestic organic yang

    masuk ke aliran selokan karena tingkat stabilitas relative menurun dan kadar

    DO juga menurun hal ini ditunjukkan oleh tingkat CO2 yang tinggi sebesar22,000 ppm, DO sebesar 4,318 ppm dan stabilitas relative sebesar 21%

    c Sampel C: bahan buangan yang masuk di titik pengambilan sampel inididominasi oleh bahan bahan organic dari limbah domestic yang tinggi namun

    mengalami penurunan dari titik sampel B karena pada tingkat DO dan

    stabilitas relative mengalami peningkatan dan kadar CO2 yang mengalami

    penurunan drastic .hal ini ditunjukkan oleh tingkat CO2 yang tinggi sebesar

    11,748 ppm, DO sebesar 7,059ppm dan stabilitas relative sebesar 60%

    d Sampel D: bahan buangan yang masuk di titik pengambilan sampel inididominasi oleh bahan bahan organic dari limbah domestic yang tinggi dengan

    kadar CO2 sebesar 10,252 kadar DO sebesar 6,671 dan stabilitas relative

    sebesar 80% kadar CO2 mengalami penurunan dan stabilitas relative

    mengalami peningkatan yang cukup drastic.

    3.8Dengan memperhatikan ratio COD/BOD di setiap titik pengambilan sampelberdasarkan Tabel Data tersebut di atas, sebutkan jenis zat organik apa yang

    mendominasi memasuki perairan tersebut. Jelaskan lebih lanjut jawab Saudara !

    Jawab : zat organic yang mendominasi memasuki perairan dalam titik sampel yang

    kita ambil adalah bahan-bahan organic dari sampah rumah tangga atau limbah

    domestic yang mudah diuraikan oleh bakteri pengurai dengan adanya atauketersediaan oksigen hal ini ditunjukkan perubahan kadar CO2 dan DO serta stabilitas

    relative dari tiap titik sampel yang kita ambil. Berdasarkan rasio COD:BOD dapat

    dilihat di titik sampel :

    a Titik sampel A:dengan rasio COD:BOD sebesar 760:16,082 dapatdisimpulkan bahwa jenis bahan organic yang terdapat pada titik sampel ini

    termasuk kedalam bahan-bahan organic yang dioksidasi oleh pengoksidasi

    K2Cr2O7 yang digunakan sebagai sumber oksigen karena oksigen pada titik

    ini sudah habis oleh penguraian mikroorganisme dalam penguraian secara

    biologis. Bahan-bahan ini relative stabil terhadap reaksi biologis misalnya

    selulose yang berasal dari nasi yang dibuang oleh masyarakat sekitar.

    b Titik sampel B: dengan rasio COD:BOD sebesar 120:10,976 dapatdisimpulkan bahwa jenis bahan organic yang terdapat pada titik sampel ini

    termasuk kedalam bahan-bahan organic yang dioksidasi oleh pengoksidasi

    K2Cr2O7 yang digunakan sebagai sumber oksigen karena oksigen pada titik

    ini sudah habis oleh penguraian mikroorganisme dalam penguraian secara

    biologis. Bahan-bahan ini relative stabil terhadap reaksi biologis misalnya

    selulose yang berasal dari nasi yang dibuang oleh masyarakat sekitar.

    c Titik sampel C: dengan rasio COD:BOD sebesar 200:10,976 dapatdisimpulkan bahwa jenis bahan organic yang terdapat pada titik sampel ini

    termasuk kedalam bahan-bahan organic yang dioksidasi oleh pengoksidasi

  • 7/29/2019 Laporan Resmi Kimling Individu Eli

    14/14

    K2Cr2O7 yang digunakan sebagai sumber oksigen karena oksigen pada titik

    ini sudah habis oleh penguraian mikroorganisme dalam penguraian secara

    biologis. Bahan-bahan ini relative stabil terhadap reaksi biologis misalnya

    selulose yang berasal dari nasi yang dibuang oleh masyarakat sekitar.

    d

    Titik sampel D: dengan rasio COD:BOD sebesar 120 : 10,235 dapatdisimpulkan bahwa jenis bahan organic yang terdapat pada titik sampel ini

    termasuk kedalam bahan-bahan organic yang dioksidasi oleh pengoksidasi

    K2Cr2O7 yang digunakan sebagai sumber oksigen karena oksigen pada titik

    ini sudah habis oleh penguraian mikroorganisme dalam penguraian secara

    biologis. Bahan-bahan ini relative stabil terhadap reaksi biologis misalnya

    selulose yang berasal dari nasi yang dibuang oleh masyarakat sekitar.

    3.9Berdasarkan Tabel Data tersebut di atas, kesimpulan apa yang dapat Saudaratetapkan tentang tingkat pencemaran dan kualitas air perairan tersebut setelah

    menerima limbah penduduk. Jelaskan lebih lanjut jawab Saudara.

    Jawab :setelah menerima limbah domestic berupa sampah rumah tangga perairan pada

    selokan titik sampel ini dapat digolongkan kedalam perairan TERCEMAR karena

    rerata tingkat dari COD yang tinggi, oksigen terlarut atau DO yang rendah, CO2 yang

    sangat tinggi dan bersifat beracun, BOD tinggi dan stabilitas relative yang reratanya

    tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu saya dapat menyimpulkan bahwa kualitas perairan

    pada selokan ini sangat rendah karena tidak mendukung kehidupan biota air misalnya

    tanaman dan hewan bahkan bersifat beracun dan dapan menurunkan kadar oksigen

    yang terlarut dalam hemoglobin dalam darah.

    3.10 Berdasarkan Tabel Data tersebut di atas adalah perbedaan signifikan antara hasil

    pengamatan di lapangan dengan di laboratorium tentang sifat-sifat fisik air ? Apa

    yang dapat Saudara simpulkan tentang adanya perbedaan tersebut ?

    Jawab : perbedaan yang signifikan ditunjukkan pada bau yang bertambah menyengat

    pada saat berada di laboratorium. Di lapangan bau pada titik sampel tidak

    begitu menyengat namun setelah kita amati pada saat pengambilan sampel

    untuk diteliti di laboratorium bau bertambah menyengat hal ini disebabkan

    karena kadar oksigen yang sebelumnya rendah mengalami penurunan atau

    bertambah rendah akibatnya mikroorganisme yang bersifat aerobic tidak bias

    lagi memecah zat organic yang terkandung dalam air dan akan digantikan oleh

    mikroorganisme yang bersifat anaerobic atau tidak membutuhkan oksigen

    dalam mengurai zat organic yang akan menimbulkan bau busuk pada sampel

    air. Jika pada kondisi aerobic C CO2, NNH3+HNO3, S H2SO4,

    PH3PO4 namun setelah mikroorganisme aorobik ini digantikan oleh

    mikroorganisme anaerobic maka penguraian C CH4, NNH3 (berbau

    busuk)+AMIN, S H2S (berbau busuk), dan P PH3 +komponen fosfor.