rpp fisika sma kelas x dinamika sman1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
Nomor : 4
Kelas/Semester : X/1
Materi Pembelajaran : Dinamika Partikel
Alokasi Waktu : 15 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 5 kali
A. Kompetensi Dasar
3.1. Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus
4.5. Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki hubungan gaya, massa,
dan percepatan dalam gerak lurus
B. Indikator
3.4.1. Memberikan contoh penerapan hukum Newton dengan menggunakan berbagai media
3.4.2. Menjelaskan pengertian empat gaya yang umum bekerja pada suatu benda: gaya
berat, gaya normal, gaya gesekan dan gaya tegangan tali
3.4.3. Menjelaskan konsep gaya sentripetal pada gerak melingkar
3.4.4. Melukiskan diagram gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda
3.4.5. Melakukan analisis kuantitatif untuk persoalan-persoalan dinamika partikel
4.6.1. Melakukan percobaan yang berhubungan dengan hujum-hukum Newton
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Melalui demonstrasi, diskusi dan kerja kelompok, peserta didik diharapkan dapat:
1. Memberikan contoh penerapan hukum Newton dengan menggunakan berbagai media
2. Melakukan percobaan yang berhubungan dengan hukum-hukum Newton
Pertemuan kedua

Melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian empat gaya yang umum bekerja pada suatu benda: gaya berat,
gaya normal, gaya gesekan dan gaya tegangan tali
2. Menjelaskan konsep gaya sentripetal pada gerak melingkar
Pertemuan ketiga
Melalui diskusi dan kerja kelompok, peserta didik diharapkan dapat:
1. Melukiskan diagram gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda
2. Melakukan analisis kuantitatif untuk persoalan-persoalan dinamika partikel pada bidang
miring (dengan dan tanpa gesekan), lift, katrol, dan benda bertumpuk
Pertemuan keempat
Melalui diskusi dan kerja kelompok, peserta didik diharapkan dapat:
1. Melakukan analisis kuantitatif untuk persoalan-persoalan dinamika partikel pada
tikungan jalan (datar dan kasar / miring dan licin), dan benda bergerak melingkar (secara
horizontal dan vertikal)
D. Materi Pembelajaran
Formulasi Hukum-hukum Newton
Mengenal berbagai jenis gaya
Analisis kuantitatif masalah dinamika partikel
E. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi
2. Diskusi kelas
3. Diskusi kelompok

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Prasyarat kemampuan sebelum mempelajari subbab (paket halaman 152):
- Contoh aplikasi Hukum I, II, dan III Newton
- Gaya dan resultan gaya
Motivasi: Guru menanyakan apa alasan kita harus menggunakan sabuk
keselamatan ketika berada di dalam mobil yang bergerak?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
Mengamati
Mengamati demonstrasi kelembaman (paket halaman 154)
Mengamati demonstrasi pngaruh gaya (F) dan massa (m) terhadap percepatan
benda (paket halaman 156-157)
Mengamati demonstrasi mendorong tembok
Menemukan aplikasi Hukum I, II, dan III Newton dalam keseharian
Mempertanyakan
Menanyakan pengaruh gaya dan massa terhadap percepatan benda
Menanyakan contoh-contoh Hukum I, II, dan III Newton dalam keseharian
Eksperimen/eksplore
Menemukan prinsip terdorongnya roket dan pesawat jet dengan menggunakan
balon (paket halaman 161)
Asosiasi
Memformulasikan hukum-hukum Newton
Menganalisis aplikasi hukum I, II, dan III Newton dalam keseharian
Menganalisis hubungan gaya dan massa terhadap percepatan

Komunikasi
Membuat laporan tertulis
c. Penutup (20 menit)
Guru bersama dengan peserta didik membuat simpulan kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan umpan balik proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Guru meminta peserta didik untuk mempelajari konsep gaya dan jenis-jenis gaya
untuk pertemuan berikutnya
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan uji kompetensi bab IV essay
nomor 7
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Prasyarat kemampuan sebelum mempelajari subbab (paket halaman 166):
- Definisi gaya, massa, dan berat
Motivasi: Guru menanyakan perbedaan berat dan massa
Penyampaian tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
Mengamati
Mengamati benda yang diam dan ditarik
Mempertanyakan
Menanyakan tentang gaya yang bekerja pada benda yang diam atau bergerak
Menanyakan konsep gaya sentripetal pada gerak melingkar
Eksperimen/eksplore
Menemukan gaya-gaya yang menyebabkan benda dapat mengalami gerak
melingkar

Asosiasi
Menganalisis gaya-gaya yang terdapat pada benda diam dan bergerak, serta yang
menyebabkan benda bergerak melingkar
Komunikasi
Membuat laporan tertulis
c. Penutup (20 menit)
Guru bersama dengan peserta didik membuat simpulan kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan umpan balik proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Guru meminta peserta didik untuk mempelajari analisis kuantitatif untuk
persoalan-persoalan dinamika partikel untuk pertemuan berikutnya
Tindak lanjut: Penugasan menjawab uji kompetensi bab IV essay nomor 12, essay
nomor 13, essay nomor 14.
3. Pertemuan ke-3
a. Pendahuluan (15 menit)
Siswa berkumpul dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Motivasi: guru menanyakan gaya apa saja yang bekerja pada buku yang
diletakkan di atas meja?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
Mengamati

Mengamati jenis-jenis gaya yang bekerja pada benda yang diam dan bergerak
Mempertanyakan
Menanyakan tentang gaya yang bekerja pada benda yang diam atau bergerak
Eksperimen/eksplore
Membuat diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda pada persoalan-persoalan
dinamika partikel pada bidang miring (dengan dan tanpa gesekan), lift, katrol, dan
benda bertumpuk
Asosiasi
Menganalisis gaya-gaya yang bekerja pada persoalan benda yang berada di
bidang miring (dengan dan tanpa gesekan), lift, katrol, benda bertumpuk
Komunikasi
Membuat laporan tertulis
c. Penutup (20 menit)
Guru bersama dengan peserta didik membuat simpulan kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan umpan balik proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dalam pembelajaran.
Tindak lanjut: memberikan tugas mengerjakan uji kompetensi bab IV essay
nomor 15, essay nomor 16, essay nomor 17, essay nomor 19, essay nomor 23 dan
24, essay nomor 36
4. Pertemuan ke-4
a. Pendahuluan (15 menit)
Siswa berkumpul dan duduk sesuai kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Mereview materi pertemuan sebelumnya
Motivasi: guru menanyakan mengapa tikungan dibuat miring?

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
Mengamati
Mengamati video mobil balap ketika melintasi tikungan
Mempertanyakan
Menanyakan gaya yang bekerja pada benda yang bergerak di tikungan
Eksperimen/eksplore
Membuat diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda pada persoalan-persoalan
dinamika partikel pada tikungan jalan (datar dan kasar / miring dan licin), dan
benda bergerak melingkar (secara horizontal dan vertikal)
Asosiasi
Menganalisis gaya-gaya yang bekerja pada persoalan benda yang berada di
tikungan jalan (datar dan kasar / miring dan licin), dan benda bergerak melingkar
(secara horizontal dan vertikal)
Komunikasi
Membuat laporan tertulis
Mempresentasikan hasil kelompok
c. Penutup (20 menit)
Guru bersama dengan peserta didik membuat simpulan kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan umpan balik proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dalam pembelajaran.
Guru meminta peserta didik untuk mereview materi bab IV sebagai persiapan
ulangan harian
Tindak lanjut: memberikan tugas mengerjakan uji kompetensi bab I essay nomor
38, essay nomor 24, essay nomor 25, essay nomor 44, essay nomor 47
5. Pertemuan 5
Ulangan harian IV

G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
Buku teks Fisika SMA/MA kelas X, Bab 5.
Kelereng
Kertas
Bola basket
Bola voli
Timbangan
Balon mainan
Video mobil balap melintasi tikungan
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Tertulis Pilihan Ganda dan Uraian
Portofolio Panduan Penyusunan Portofolio
2. Instrumen penilaian
a. Lembar pengamatan sikap
No Aspek yang dinilai 5 4 3 2 1 Keterangan
1 Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
2 menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-
aktif
Rubrik pengamatan sikap
1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator, tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator
b. Penilaian pemahaman konsep
1) Pilihan Ganda (fisika X SMA Jilid 1 Erlangga halaman 202 nomor 1 - 25)
2) Uraian (Fisika X Jilid 1 Erlangga halaman 211 nomor 28 dan 30)
Rubrik Penilaian Tes Pilihan Ganda, dan Uraian
I. Penilaian Pemahaman Konsep
A. Bentuk Soal Pilihan Ganda
1. Jumlah soal = 25 butir soal
2. Bobot tiap soal = 2
3. Skor Ideal = 25 x 2 = 50
B. Bentuk Soal Uraian
1. Jumlah soal = 2 butir soal

2. Bobot soal = lihat tabel
3. Skor Ideal = 50
No
SoalHasil Pengerjaan soal Skor
Skor
Maksimal
1 a. Jika mengerjakan 2 soal kereta yang ditarik
dengan benar
30
30
b. Jika mengerjakan 1 soal kereta yang ditarik
dengan benar
15
c. Jika mengerjakan 2 soal kereta yang ditarik
tetapi salah
2
d. Jika tidak menjawab 0
2 a. Jika mengerjakan soal balok yang bergerak
menuruni bidang miring dengan benar
20
20b. Jika mengerjakan soal balok yang bergerak
menuruni bidang miring tetapi salah
2
c. Jika tidak menjawab 0
JUMLAH SKOR TOTAL URAIAN 50
c. Penilaian Portofolio
No KI / KD / PI Waktu
MACAM
PORTOFOLIO
Jumlah
SkorNilai
Kua
litas
Ran
gkum
n
Mak
alah
Lapo
ran
Kel
ompo
k
Nilai Akhir = Skor Pilihan Ganda + Skor Uraian
= 50 + 50
= 100

1
2
3
Catatan:
PI = Pencapaian Indikator
Untuk setiap karya peserta didik dikumpulkan dalam satu file sebagai bukti
pekerjaan yang masuk dalam portofolio.
Skor menggunakan rentang antara 0 -10 atau 10 – 100.
Penilaian Portofolio dilakukan dengan sistem pembobotan sesuai tingkat kesulitan
dalam pembuatannya.
A. Hukum - Hukum Newton Tentang Gerak
Isaac Newton menemukan hukum-hukum Newton tentang gerak yang mendasari mekanika dalam Fisika, khususnya kinematika dan dinamika. Selanjutnya beliau juga menemukan hukum gravitasi Newton yang menjelaskan secara gamblang interaksi benda-benda di seluruh alam semesta ini.

Manusia dan hewan dapat menarik benda-benda karena adanya gaya otot, kendaraan dapat bergerak karena adanya gaya mesin, ketapel bisa melemparkan batu karena adanya gaya pegas. Kita dapat berjalan di lantai karena adanya gaya gesek antara kaki dengan lantai. Bumi tarik menarik dengan bulan karena adanya gaya gravitasi.Apakah gaya itu? Apa akibat gaya yang dikenakan pada pada benda yang diam?. Apakah benda yang diam tidak memiliki gaya? Pada bagian ini Kamu akan mempelajari gaya dan hukum-hukum tentang gaya.
1. Gaya
Gaya merupakan salah satu konsep fisika yang sangat abstrak. Gaya dapat berupa
dorongan atau tarikan yang bekerja pada sebuah benda.
Sebagai contoh mobil dapat bergerak karena didorong oleh gaya mesin, namun bila mobil
mogok dan memerlukan orang yang mendorong mobil mogok itu, dikatakan orang
memberikan gaya dorong yang bersumber dari tenaga ototnya.
Gaya dapat diartikan juga sebagai interaksi antara sebuah benda dengan lingkungannya.
Sebagai contoh gaya gravitasi matahari, bulan dan bumi seperti pada gambar. Gaya
gravitasi adalah interaksi antara sebuah benda bermassa m dengan benda lain di
sekitarnya.
Secara umum gaya dapat ditimbulkan oleh listrik, magnet, elektromagnet, otot, gravitasi,
gesekan, fluida, pegas, partikel inti atom, dan sebagainya. Sehingga kita mengenal gaya
listrik, gaya magnet, gaya elektromagnet, gaya otot, gaya tegangan tali, gaya gesekan,
gaya pegas, gaya apung/Archimedes, gaya inti, dan sebagainya.
Pada gaya pegas dapat membuat getaran beban yang dipasang di ujungnya apabila beban
tersebut di tarik atau diberi simpangan maksimum kemudian dilepas. Gerakan beban
yang demikian itu disebut gerak harmonik.
Gambar 1. Mobil bisa bergerak karena adanya gaya mesin

Jadi dapat disimpulkan bahwa gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dapat
menimbulkan perubahan gerak. Dengan demikian jika benda ditarik/didorong dan
sebagainya maka pada benda bekerja gaya dan keadaan gerak benda dapat dirubah. Gaya
adalah penyebab gerak. Gaya termasuk besaran vektor, karena gaya ditentukan oleh besar
dan arahnya.
Pengertian lain dari gaya adalah bahwa gaya merupakan penyebab timbulnya percepatan
atau perlambatan. Besarnya gaya atau beberapa gaya yang diberikan pada sebuah
kilogram standard didefinisikan sebagai percepatan dengan ketentuan bahwa bila gaya
yang mempercepat 1 m/s2 sebuah massa kilogram standard didefinisikan sebesar 1
newton (N).
Arah percepatan selalu
searah dengan arah gaya.
Arah tersebut ditunjukkan
dengan arah anak panah.
Sedangkan panjang garis
mewakili besar gaya.
Contoh
1. Gambarlah dua buah gaya yang setitik tangkap yang membuat sudut lancip.
Jawab:
2. Gambarlah dua buah gaya 80 N dan 100 N yang setitik tangkap dan mengapit
sudut 50º
Jawab:
Gambar 2. Menggambarkan gaya pada suatu benda dengan anak panah
F

Analisa
Gambarlah di buku tugasmu!
1. Sebuah balok berada di atas lantai yang licin. Pada benda tersebut masing-
masing bekerja gaya F1 = 2 N dan F2 = 3 N. Gambarkan gaya-gaya yang
bekerja pada benda jika
a. kedua gaya ke arah kanan.
b. F1 ke kanan dan F2 ke kiri
2. Seorang penerjun payung dapat melayang di udara, karena adanya gaya tahan
udara yang bekerja pada parasut penerjun. Gambarkan gaya-gaya yang
bekerja pada penerjun payung tersebut.
2. Resultan dari Beberapa Gaya
Gaya, demikian pula percepatan adalah besaran vektor, sehingga jika beberapa buah gaya
bekerja pada sebuah benda, maka gaya total yang bekerja pada benda itu merupakan
jumlah vektor dari gaya-gaya tersebut yang biasa disebut dengan resultan gaya ( R atau
FR). Bila gaya- gaya bekerja pada benda mempunyai arah yang sama (berarti masing-
masing gaya saling membentuk sudut 0) maka resultan gaya dapat ditentukan dengan
menjumlahkan gaya-gaya tersebut secara aljabar. Persamaan resultan yang dimaksud
dapat dituliskan sebagai berikut.
R = F1 + F2
=
Dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut.
Gambar 3.Dua buah gaya searah
R = 20 +10 = 30 NR
F1 =20 N
F2 = 10 N

Penjumlah gaya segaris :
Bila gaya- gaya bekerja pada benda berlawanan arah ( berarti masing-masing gaya saling
membentuk sudut 180) maka resultan gaya dapat ditentukan dengan mengurangkan
gaya-gaya tersebut secara aljabar. Persamaan resultan yang dimaksud dapat dituliskan
sebagai berikut.
R = F1 - F2
Dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut.
Penjumlah gaya berlawanan arah:
Bila pada benda bekerja dua buah gaya yang saling tegak lurus atau saling membentuk
sudut 90, maka resultan gaya dapat ditentukan dengan teorema pithagoras sebagai
berikut.
R = √F12 + F
22
Gambar 4. Dua gaya berlawan arah
R= F1 + F2
F1 F2 F2 F1
F1F1F2
F2
R= F1- F2

Perhatikan gambar di samping, sebuah balok
dikenai dua gaya yang saling tegak lurus 30 N
dan 40 N. Resultan gedua gaya tersebut dapat
ditentukan dengan teorema pitagoras , yaitu
R = 302 + 402 = 2500 = 50 N. Sedangkan
arah gaya resultan dapat ditentukan dengan
trigonometri tan = 30/40, sehingga =
37. Arah resultan gaya itulah yang akan diikuti benda sebagai arah geraknya. Balok
tersebut akan bergerak ke arah serong 37 dari arah horisontal atau searah dengan arah
resultan gaya yang besarnya 50 N.
Terkadang dua buah gaya yang bekerja pada suatu benda tidak selalu membentuk sudut
0, atau 180 maupun 90, namun membentuk sudut sembarang. Untuk itu perhitungan
resultan gaya harus menggunakan persamaan umum resultan gaya.
Secara umum resultan dari dua buah gaya yang bekerja pada suatu benda dengan
merupakan sudut antara kedua gaya tersebut dapat ditentukan melalui persamaan berikut
ini. Persamaan ini sering disebut dengan resultan jajaran genjang.
FR = √F12+ F2
2+ 2. F1 . F2 .cos α
Sedangkan arah resultan dengan menggunakan persamaan sinus sebagai berikut.
Rsin α
=F2
sin β
Dimana adalah sudut antara F1 dan F2, sedangkan adalah sudut antara R dengan F1.
Percobaan Mandiri
Gambar 5. Dua buah gaya yang tegak lurus beserta resultannya;

Contoh
Perhatikan gambar di bawah ini, di sana ada dua buah gaya 80 N dan 100 N yang bekerja
di benda P dan kedua gaya saling membentuk
sudut 50. Untuk menghitung resultan gaya
digunakan rumus resultan jajaran genjang sebagai
berikut.
Jawab:
FR = F12 + F2
2 + 2F1F2cos
FR = 802 + 1002 + 2.80.100.cos 50
FR = 6400 + 10000 + 16000.0,58
FR = 16400 + 9280
FR = 25680
FR = 160 N
Latihan
Kerjakan di buku tugasmu!
1. Gambarkan serta tentukan besarnya penjumlahan dan pengurangan gaya-gaya berikut
ini
Tujuan :
Menentukan resultan gaya-gaya searah
Petunjuk Teknis:
Lakukan percobaan ini menggunakan
dinamometer, dan beberapa buah beban logam.
1.Gantungkan sebuah bebah pada pengait dinamometer pada arah vertikal. Gaya berat beban ditunjukkan oleh skala F1.
2. Gabungkan kedua beban dan pasang pada dinamometer kemudian catat gaya F2
3. Gambarlah skema gaya-gaya searah tersebut dan hitunglah resultan gayanya.
4. Ulangi untuk beban-beban yang berbeda5. Buatlah laporan percobaanmu.

a. F1 + F2 b. F2 – F3
c. F1 + F3 – F2 d. F1 – F3 F3 = 4 N
F1 = 3 N F2 = 6 N
2 Bagaimanakah menggambarkan gaya 8 N ke arah barat diteruskan gaya 6 N ke arah
selatan secara vektor? Berapakah resultannya ?
3. Massa dan Berat
Massa (m) benda adalah jumlah partikel yang dikandung benda. Sedangkan berat suatu
benda (w) adalah besarnya gaya tarik bumi terhadap benda tersebut dan arahnya menuju
pusat bumi. ( vertikal ke bawah ).
Perbedaan massa dan berat :
* Massa (m) merupakan besaran skalar di mana besarnya di sembarang tempat untuk suatu benda
yang sama selalu tetap.
* Berat (w) merupakan besaran vektor di mana besarnya tergantung pada tempatnya
( percepatan gravitasi pada tempat benda berada ).
Massa (m) sebuah benda adalah karakteristik benda itu yang mengkaitkan percepatan
benda dengan gaya (atau resultan gaya) yang menyebabkan percepatan tersebut. Massa
adalah besaran skalar. Massa di mana-mana selalu bernilai tetap, kecuali benda tersebut
mengalami pengurangan materi, misalnya mengalami pecah, sobek atau aus, maupun
mengalami penambahan materi sejenis misalnya dua potong besi dilas dengan bahan yang
sama.
Berat sebuah benda dalam bahasa Inggris weight (w) adalah sebuah gaya yang bekerja pada
benda tersebut dari benda-benda lain (atau benda-benda astronomi). Gaya berat sebenarnya
adalah gaya gravitasi pengaruh benda astronomi terdekat terhadap benda tersebut. Benda

astronomi yang paling dekat dengan kehidupan kita adalah bumi, sehingga gaya berat
sering dinyatakan secara matematis sebagai berikut :
w = m g
dimana m adalah massa benda, g menyatakan vektor percepatan gravitasi bumi yang
bernilai 9,8 m/s2 atau biasanya dibulatkan menjadi 10 m/s2, dan w adalah gaya berat dalam
satuan Newton (dalam SI) atau dyne (dalam CGS).
Gaya berat adalah besaran vektor, sehingga bila sebuah benda bermassa m diletakkan di
sekitar dua atau lebih benda astronomi, maka gaya berat benda tersebut merupakan jumlah
vektor dari setiap gaya berat yang ditimbulkan olah masing-masing benda astronomi. Hal
itu biasanya dijumpai pada sistem makro misalnya pada sistem tatasurya. Bayangkanlah
pada saat bumi, bulan dan matahari terletak dalam satu garis lurus, maka pada tiap-tiap
benda tersebut mengalami vektor resultan gaya berat/gravitasi yang ditimbulkan oleh
masing-masing benda astronomi disekitarnya.
Berat benda-benda di permukaan bumi tidak sama di setiap bagian bumi, berat benda di
kutub lebih besar daripada berat benda yang sama di khatulistiwa. Berat benda yang berada
di ketinggian tertentu dari permukaan bumi lebih kecil daripada berat benda yang sama di
permukaan bumi. Hal itu disebabkan oleh jarak benda kepusat bumi berpengaruh terhadap
nilai gaya berat. Gaya berat berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda dengan
pusat bumi. Lebih mendalam hal itu akan dikaji dalam pembahasan tentang bab gravitasi.
B. Hukum-hukum Newton
Isaac Newton (1642 - 1727) dilahirkan di sebuah perkampungan Inggris di tahun Galileo meninggal. Pada mulanya dia seorang yang sederhana dan kemudian dia bersinar menjadi seorang ilmuwan terbesar yang pernah dikenal. Di masa kecilnya dia sakit-sakitan, suka bertengkar, dan seorang yang jarang bergaul. Itulah yang menyebabkan dia tidak pernah menikah sampai akhir hayatnya. Ketika dia berusia 20 tahun, dia membeli sebuah buku astrologi di pekan raya, Dengan membaca buku tersebut dia tidak bisa memahami tentang trigonometri. Kemudian dia membeli lagi buku

Isaac Newton (1642 - 1727) dilahirkan di sebuah perkampungan Inggris di tahun Galileo meninggal. Pada mulanya dia seorang yang sederhana dan kemudian dia bersinar menjadi seorang ilmuwan terbesar yang pernah dikenal. Di masa kecilnya dia sakit-sakitan, suka bertengkar, dan seorang yang jarang bergaul. Itulah yang menyebabkan dia tidak pernah menikah sampai akhir hayatnya. Ketika dia berusia 20 tahun, dia membeli sebuah buku astrologi di pekan raya, Dengan membaca buku tersebut dia tidak bisa memahami tentang trigonometri. Kemudian dia membeli lagi buku

1. Hukum I Newton
Sebuah batu besar di lereng gunung akan tetap diam di tempatnya sampai ada gaya luar
lain yang memindahkannya, misalnya gaya tektonisme/gempa, gaya mesin dari buldoser.
Demikian pula bongkahan batu meteor di ruang angkasa hampa udara sana akan terus
bergerak selamanya dengan kecepatan tetap sampai ada gaya yang mengubah
kecepatannya misalnya gaya gravitasi suatu planet atau gaya lain yang menghentikannya
misalnya tubrukan dengan meteor lain. Memang benar bahwa sebuah benda akan tetap
diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya. Demikian pula sebuah benda akan tetap
bergerak lurus beraturan (kecepatan benda tetap) jika gaya atau resultan gaya pada benda
nol. Pernyataan ini merupakan pernyataan alami, dan apabila digabung akan merupakan
rumusan hukum I Newton yang menyatakan bahwa :
Sebuah benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan jika tidak ada resultan
gaya yang bekerja pada benda itu. Jadi, jika jumlah gaya-gaya yang bekerja pada benda
adalah nol, maka ada dua kemungkinan keadaan benda yaitu benda dalam keadaan diam
atau benda sedang bergerak dengan kecepatan benda konstan.
Bagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah dipahami, yaitu memang
sebuah benda akan tetap diam bila benda itu tidak dikenai gaya lain.
Tentunya gaya-gaya konservatif seperti gaya berat dan gaya normal
selalu ada dan sama besar serta berlawanan sehingga saling
meniadakan. Keadaan benda diam demikian itu disebut
keseimbangan. Perhatikan gambar mainan sederhana dari gabus,
korek api, mur dan kawat yang tetap dalam kesetimbangan karena
resultan gaya nol.
Jadi jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol (F =
0), maka percepatan benda juga sama
dengan nol (a = 0) dan benda tersebut :
- Jika dalam keadaan diam akan tetap diam,
atau
- Jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan
akan tetap bergerak lurus beraturan.
Gaya dorong
Gaya Normal
Gaya gesekan
Gambar 6. Arah gaya dorong, gaya gesekan dan gaya Normal yang seimbang menyebabkan benda tetap diam

Bagian kedua dari pernyataan itu dapat dipahami sebagai berikut. Jika lintasan awal
gerak benda itu perlu suatu dorongan (yang dalam hal ini disebut gaya atau resultan
gaya). Begitu pula bila diinginkan mengubah kecepatan benda baik mempercepat atau
memperlambat, maka juga diperlukan gaya. Jadi bila tidak ada gaya atau resultan
gayanya nol maka bentuk lintasan lurus dan kecepatan benda akan selalu tetap.
Jadi benda akan selalu berusaha mempertahankan keadaan awal jika benda tidak dikenai
gaya atau resultan gaya. Hal ini yang menyebabkan seringnya hukum I Newton disebut
sebagai hukum kelembaman/inertia (malas/inert untuk berubah dari keadaan awal).
Dalam persamaan matematis hukum I Newton sering dituliskan sebagai berikut.
F = 0
dimana F adalah resultan gaya yang bekerja pada benda.
Kesimpulan : F = 0 dan a = 0 Karena benda bergerak translasi, maka pada sistem
koordinat Cartesius dapat dituliskan
S Fx = 0 dan S Fy = 0.
Gambar 7. Astronot di ruang tanpa bobot dapat diam
melayang bila tidak ada gaya
Resultan gaya sama dengan nol membuat benda sangat lembam, contohnya
seorang astronot tidak akan bergerak ke mana-mana di ruang hampa bila Ia
sendiri tidak mengubah resultan gaya menjadi tidak sama dengan nol. Cara
yang bisa dilakukan misalnya menghidupkan roket kecil di punggungnya
atau menarik tali yang terikat di pesawat angkasa luar (space shuttle).
Percobaan Mandiri
1. Ambillah sebuah gelas berisi air hampir penuh dan letakkan di atas sehelai
kertas agak panjang (ukuran folio) pada sebuah meja. Kemudian tariklah
kertas tadi secara cepat dan mendatar. Anda akan terkejut melihat bahwa

gelas yang berisi air tadi tidak bergeser sedikitpun dari kedudukan semula. Ulangi
kegiatan dengan menarik kertas secara pelan dan mendatar. Apa yang terjadi? Mengapa
demikian ?
2. Ambillah dua buah balon dan tiuplah, kemudian ikatkan pada kedua ujung
bambu dimana letak resultan gaya berat kedua balon ? Bagaimana caramu
menentukannya? (perhatikan gambar di
samping ini).
Analisa
Saat kita duduk di dalam mobil yang melaju dengan kencang, tiba-tiba direm mendadak.
Apa yang kita rasakan ? Mengapa demikian ? Pada saat kita duduk didalam mobil yang
berhenti tetapi masih hidup mesinnya, lalu dijalankan dengan tiba-tiba. Apa yang kita
rasakan ? Mengapa demikian ?
2. Hukum II Newton
Bila ada resultan gaya yang timbul pada sebuah benda, dapat dipastikan benda tersebut
akan bergerak dengan suatu percepatan tertentu. Bila benda semula dalam keadaan diam
akan bergerak dipercepat dengan percepatan tertentu, sedangkan bila benda semula
bergerak dengan kecepatan tetap akan berubah menjadi gerak dipercepat atau
diperlambat. Resultan gaya yang bekerja pada benda yang bermassa konstan adalah
setara dengan hasil kali massa benda dengan percepatannya. Pernyataan inilah yang
dikenal sebagai hukum II Newton. Secara matematis hukum tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut.

F = m . a
dimana m adalah massa benda dalam satuan kg, a adalah percepatan benda dalam satuan
m/s2, dan F adalah resultan gaya yang bekerja pada benda.
F adalah resultan gaya yang menjumlahkan beberapa gaya pada benda.
Contoh
1. Jika pada benda bekerja banyak gaya yang horisontal maka berlaku :
S F = m . a
F1 + F2 - F3 = m . a
Arah gerak benda sama dengan F1 dan F2 jika F1 + F2 > F3
Arah gerak benda sama dengan F3 jika F1 + F2 < F3
2. Jika pada beberapa benda bekerja banyak gaya yang horisontal maka berlaku :
S F =S m . a
F1 + F2 - F3 = ( m1 + m2 ) . a
3. Jika pada benda bekerja gaya yang membentuk sudut dengan arah mendatar maka
berlaku :
F cos = m . a

Hukum II Newton inilah yang boleh kita sebut sebagai hukum Newton tentang gerak.
Latihan
Kerjakan di buku latihanmu!
Sepeda dikayuh dengan kecepatan 36 km/jam, dalam waktu 10 detik mendapat tambahan
dari gaya otot sehingga kecepatannya berubah menjadi 72 km/jam. Bila percepatan gaya
yang bekerja pada benda adalah 60 N, berapakah massa sepeda tersebut ?
3. Hukum III Newton
Hukum III Newton mengungkapkan bahwa, gaya-gaya aksi dan reaksi oleh dua buah benda pada masing-masing benda adalah sama besar dan berlawanan arah.Penekanan pada hukum ini adalah adanya dua benda, dalam arti gaya aksi diberikan oleh benda
pertama, sedangkan gaya reaksi diberikan oleh benda kedua. Hukum ini dikenal sebagai hukum
aksi-reaksi, dan secara matematis dapat di tuliskan sebagai berikut.
Faksi = - Freaksi
Yang menjadi penekanan dalam hukum ini adalah bahwa gaya aksi dan gaya reaksi yang
terjadi adalah dari dua benda yang berbeda, bukan bekerja pada satu benda yang sama.
Gaya berat dan gaya normal pada sebuah buku yang tergeletak di meja bukan merupakan
pasangan gaya aksi-reaksi. Pasangan gaya aksi-reaksi adalah gaya berat buku terhadap
bumi w dengan gaya tairk bumi terhadap buku w’. Pasangan gaya aksi-reaksi lainnya
adalah gaya berat buku terhadap meja F dan gaya tekan meja terhadap buku (gaya
normal) N. Bukan berarti di sini buku memiliki dua gaya berat, melainkan gaya berat itu
tetap satu yang ada sebagai gaya gravitasi (gaya medan) dan berfungsi sebagai gaya
sentuh terhadap meja.

w’
N
w F
Gambar 7. Gaya-gaya pada sebuah buku yang terletak di atas meja
Pasangan gaya aksi-reaksi misalnya pada seorang siswa yang menarik tali yang terikat
pada paku di dinding. Gaya aksi adalah gaya tarik anak pada tali. Gaya gesek pada tangan
siswa yang timbul bukan gaya reaksi, melainkan gaya tegangan tali itulah gaya reaksi
Perhatikan pula gambar orang yang mendorong kulkas berikut ini. Gaya dorong tangan
orang terhadap dinding kulkas F sebagai gaya aksi, dan karena sifat inersianya kulkas
terasa menekan tangan orang dengan gaya –F sebagai gaya reaksi. Pasangan gaya aksi-
reaksi dalam kejadian tersebut F dan –F. Tanda negatif hanya menunjukkan arah
berlawanan.
Pernahkah kamu mengamati roda mobil yang berputar di jalan beraspal? Pasangan gaya
aksi-reaksi menurut hukum III Newton ditunjukkan seperti pada gambar 9 berikut ini.
Gambar 8. Pasangan gaya aksi-reaksi pada orang yang mendorong kulkas

Putaran roda disebabkan karena adanya gaya F yaitu gaya gesekan roda dengan jalan.
Gaya inilah sebagai gaya aksi yang mana jalan aspal akan memberikan gaya reaksi –F
dengan arah berlawanan seakan gaya ini mendorong mobil maju ke depan.
Pada sistem gravitasi benda astronomi misalnya bumi terhadap benda lain yang
terpisah sejauh r dari pusat bumi misalnya pesawat ulang-alik yang mengangkasa
tentunya ada gaya tarik bumi F terhadap pesawat. Gaya gravitasi F inilah sebagai gaya
aksi, yang mana menimbulkan gaya reaksi –F berupa gaya tarik pesawat terhadap bumi.
C. Penerapan Hukum-hukum Newton
Gambar 9. Pasangan gaya aksi-reaksi pada roda mobil yang berjalan.
Gambar 10. Pesawat ulang-alik yang mengangkasa meninggalkan bumi saling berinteraksi dengan bumi dengan gaya tarik F dan – F. Gaya-gaya gravitasi inilah yang dinamakan dengan gaya aksi-reaksi. Gaya F bekerja pada pesawat akibat pesawat ditarik oleh bumi. Sedangkan gaya – F bekerja pada bumi akibat bumi ditarik oleh pesawat.Ketentuan penamaan gaya aksi dan gaya reaksi sebenarnya dapat dipertukarkan garena gaya-

1. Aplikasi gaya-gaya pada sistem benda
a. Pada sebuah benda yang diam di atas lantai
N = w
w = gaya berat benda memberikan gaya aksi pada lantai.
N = gaya normal ( gaya yang tegak lurus permukaan tempat
di mana benda berada ).
Hal ini bukan pasangan aksi - reaksi.
Perhatikan beberapa keadaan dan besar gaya normal pada beberapa kasus lain.
N = w cos N = w - F sin N = w + F sin
b. Pasangan aksi - reaksi pada benda yang digantung
Balok digantung dalam keadaan diam pada tali vertikal. Gaya w1 dan T1 bukanlah
pasangan gaya aksi – reaksi, meskipun besarnya sama, berlawanan arah dan segaris kerja.
Sedangkan yang merupakan pasangan gaya aksi – reaksi adalah gaya T1 dan T1’.
Demikian juga gaya T2 dan T2’ merupakan pasangan gaya aksi - reaksi.

c. Hubungan gaya tegangan tali (T) dengan percepatan.
Bila benda dalam keadaan diam, atau dalam keadan bergerak lurus
beraturan maka berlaku F = 0, sehingga diperoleh:
T = w
T = m . g
Bila benda bergerak ke atas dengan percepatan a maka :
T = m . g + m . a
Benda bergerak ke bawah dengan percepatan a maka :
T = m . g - m . a
d. Benda bergerak pada bidang miring
Gaya - gaya yang bekerja pada benda tampak seperti pada gambar.
e. Benda pada sistem katrol tetap
Dua buah benda m1 dan m2 dihubungkan dengan karol tetap melalui
sebuah tali yang diikatkan pada ujung-ujungnya. Apabila massa tali
diabaikan, dan tali dengan katrol tidak ada gaya gesekan, maka akan
berlaku persamaan-persamaan sebagai berikut.

Bila m1 m2 maka sistem akan bergerak ke arah m1 dengan percepatan
sebesar a m/s2.
Tinjau benda m1 Tinjau benda m2
T = m1.g - m1.a T = m2.g + m2.a
Karena gaya tegangan tali di mana-mana sama, maka kedua persamaan dapat digabungkan dapat
digabungkan :
m1 . g - m1 . a = m2 . g + m2 . a
m1 . a + m2 . a = m1 . g - m2 . g
( m1 + m2 ) . a = ( m1 - m2 ) . g
a =
(m1−m2)(m1+m2 )
g
Persamaan ini digunakan untuk mencari percepatan benda yang dihubungkan dengan katrol.
Cara lain untuk mendapatkan percepatan benda pada sistem katrol dapat ditinjau keseluruhan
sistem :
Sistem akan bergerak ke arah m1 dengan percepatan a.
Oleh karena itu semua gaya yang terjadi yang searah dengan arah gerak sistem
diberi tanda +, yang berlawanan diberi tanda .
S F = S m . a
w1 - T + T - T + T - w2 = ( m1 + m2 ) . a
karena T di mana-mana besarnya sama maka T dapat dihilangkan.
w1 - w2 = (m1 + m2 ) . a
( m1 - m2 ) . g = ( m1 + m2 ) . a
a =
(m1−m2)(m1+m2 )
g

Analisa
1. Bagaimanakah menggambarkan gaya aksi dan reaksi pada seorang anak yang sedang
mendorong tembok ?
2. Gambarkan gaya aksi dan gaya reaksi pada seorang siswa yang sedang menarik gerobak
3. Ketika seorang anak menarik karet ketapel, gambarkanlah pasangan gaya aksi-reaksinya !
Latihan
Kerjakan di buku tugas!
Dua buah gaya berlawanan arah masing-masing 80 N dan 60 N bekerja pada benda
bermassa 5 kg. Bila kecepatan awal benda 100 m/s dan berubah menjadi 150 m/s
berapakah waktu yang diperlukan ? Berapakah jarak yang ditempuh ?
Percobaan Mandiri
1. Lakukan kegiatan tarik tambang dengan temanmu, kemudian buatlah diagram
gaya yang menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada tali selama kejadian
tarik tambang itu !
2. Tumpuklah dua buah buku berukuran besar di atas meja,
kemudian geserlah dengan tanganmu. Ulangi kegiatan itu dengan
meletakkan buku-buku tadi di atas roda (bisa diperoleh di toko).
Apakah perbedaan yang Anda rasakan sebelum dan sesudah
menggunakan roda ? Mengapa demikian ?

2. Gaya gesek
Gesekan antara permukaan benda yang bergerak dengan bidang tumpu benda akan menimbulkan
gaya gesek yang arahnya senantiasa berlawanan dengan arah gerak benda.
Ada dua jenis gaya gesek yaitu :
gaya gesek statis (fs) : bekerja pada saat benda diam (berhenti) dengan persamaan :
fs = s N
gaya gesek kinetis (fk) : bekerja pada saat benda bergerak dengan persamaan :
fk = k. N
Dimana nilai fk < fs.
Gaya gesek merupakan gaya sentuh, artinya gaya ini muncul jika permukaan dua zat bersentuhan
secara fisik, dimana gaya gesek tersebut sejajar dengan arah gerak benda dan berlawanan dengan
arah gerak benda. Untuk menentukan gaya gesek suatu benda perhatikan beberapa langkah
sebagai berikut :
1. Upayakan kita menganalisis komponen-komponen gaya yang bekerja pada benda dengan
menggambarkan uraian gaya pada benda tersebut. Peruraian gaya-gaya ini akan membuat kita
lebih memahami permasalahan lebih mudah.
2. Tentukan besar gaya gesek statis maksimun dengan persamaan :
fsmak = s . N
dimana :
fsmak = gaya gesek statis maksimum (N)
s = koefisien gesek statis. Nilai koefisien ini selalu lebih besar dibanding
nilai koefisien gesek kinetis (tanpa satuan)
N = gaya normal yang bekerja pada benda (N)
3. Tentukan besar gaya yang bekerja pada benda yang memungkinkan menyebabkan benda
bergerak. Kemudian bandingkan dengan gesar gaya gesek statis maksimum.
a. Jika gaya penggerak lebih besar dari gaya gesek statis maksimum, maka benda bergerak,
sehingga gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek kinetis, dengan demikian :
fk = k . N
dimana :

fk = gaya gesek kinetis (N)
k = koefisien gesek kinetis (tanpa satuan)
N = gaya normal yang bekerja pada benda (N)
b. Jika gaya penggerak sama dengan gaya gesek statis maksimum, maka benda dikatakan
tepat akan bergerak, artinya masih tetap belum bergerak, sehingga gaya gesek yang bekerja pada
benda sama dengan gaya gesek statis maksimumnya.
c. Jika gaya penggeraknya lebih kecil dari gaya gesek statis maksimumnya, maka benda
dikatakan belum bergerak, dan gaya gesek yang bekerja pada benda sebesar gaya penggerak
yang bekerja pada benda.
3. Penerapan Hukum Newton Pada Bidang Datar
Untuk memahami bekerjanya sebuah gaya - gaya pada bidang datar perhatikan analisis beberapa
contoh soal berikut ini :
Contoh :
1. Sebuah buku bermassa 200 gram berada di atas meja yang memiliki koefisien gesek
statik dan kinetik dengan buku sebesar 0,2 dan 0,1. Jika buku di dorong dengan gaya 4 N
sejajar meja, maka tentukan besar gaya gesek buku pada meja ? (g = 10 m/s2)
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan atau gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada buku di atas meja.
Langkah 2 :
Tentukan gaya gesek statis maksimumnya :
fsmak = s . N
fsmak = s . w

fsmak = s . m.g
fsmak = 0,2 . 0,2.10
fsmak = 0,4 N
Langkah 3 :
Bandingkan gaya penggeraknya (F = 4 N) dengan gaya gesek statis maksimumnya.
Ternyata gaya penggeraknya lebih besar dibanding dengan gaya gesek statis
maksimumnya, maka gaya gesek yang bekerja pada benda adalah gaya gesek kinetis.
fk = k . N
fk = k . w
fk = k . m.g
fk = 0,1 . 0,2.10
fk = 0,2 N
Jadi gaya geseknya f = 0,2 N
2. Suatu hari Watik memindahkan sebuah balok bermassa 10 kg dan berada di atas lantai
dengan koefisien gesek statis 0,3 dan koefisien gesek kinetik 0,2 terhadap balok. Jika
balok ditarik dengan gaya 5 N sejajar lantai, tentukan besar gaya gesek yang bekerja pada
balok !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan atau gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada balok.
Langkah 2 :
Tentukan gaya gesek statis maksimumnya :
fsmak = s . N

fsmak = s . w
fsmak = s . m.g
fsmak = 0,3 . 10.10
fsmak = 30 N
Langkah 3 :
Bandingkan gaya penggeraknya (F = 5 N) dengan gaya gesek statis maksimumnya.
Ternyata gaya penggeraknya lebih kecil dibanding dengan gaya gesek statis
maksimumnya, maka gaya gesek yang bekerja pada benda adalah gaya yang diberikan
pada balok. Jadi gaya geseknya f = F = 5 N
3. Akmal menarik balok di atas lantai kasar dengan gaya 10 N. Jika gaya tarik yang
dilakukan Akmal membentuk sudut 60° terhadap lantai, dan massa balok 8 kg, maka
tentukan besar koefisien gesek statisnya, saat balok dalam kondisi dalam keadaan tepat
akan bergerak !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan atau gambarkan gaya-gaya yang
bekerja pada balok yang ditarik Didi.
Langkah 2 :
Saat tepat akan bergerak, maka gaya penggeraknya (F cos ) sama dengan gaya gesek
statis maksimumnya.
F cos = f smak
F cos = s N dimana N + F sin 60° = w karena Fy = 0
F cos = s (w – F sin 60°)
10 cos 60° = s (8 . 10 – 10 (0,866))

5 = s 71,33
s = 0,07
4. Saat Hafidz menghapus papan tulis, ia menekan penghapus ke papan tulis dengan gaya
8 N. Jika berat penghapus 0,8 N dan koefisien gesek kinetis penghapus dan papan tulis
0,4, maka tentukan gaya yang harus diberikan lagi oleh Hafidz kepada penghapus agar
saat menghapus ke arah bawah kecepatan penghapus adalah tetap !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan gaya-gaya yang bekerja pada
penghapus di papan tulis.
Keterangan :
A = gaya tekan pada penghapus ke
papan tulis (N)
N = gaya normal (N)
w = gaya berat penghapus (N)
B = gaya dorong ke penghapus
ke arah bawah (N)
f = gaya gesek dalam soal ini adalah gaya gesek kinetis (N)
Langkah 2 :
Pada sumbu x, penghapus tidak mengalami pergerakan, artinya kedudukannya tetap.
Penghapus tidak masuk pada papan tulis, juga tidak meninggalkan papan tulis, sehingga
resultan pada sumbu x atau sumbu mendatar adalah nol
Fx = 0
A – N = 0
A = N
8 newton = N
N = 8 newton
Langkah 3 :

Panda sumbu y, penghapus bergerak ke bawah dengan kecepatan tetap. Suatu benda yang
memiliki kecepatan tetap berarti tidak meliliki perubahan kecepatan, sehingga nilai
percepatannya adalah nol, sehingga pada sumbu y berlaku persamaan :
Fy = 0
fk – w – B = 0
k. N – w – B = 0
0,4 . 8 – 0,8 – B = 0
B = 2,4 N
5. Sebuah balok bermassa 400 gram berada di atas lantai datar dengan koefisien gesek
statis dan kinetis 0,2 dan 0,1. Jika balok yang mula-mula diam diberi gaya mendatar
sebesar 4 N selama 5 sekon, tentukan percepatan yang dialami balok !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan komponen gaya yang bekerja :
Langkah 2 :
Tentukan besar gaya gesek statis
maksimumnya :
fsmak = s . N
fsmak = s . m . g
fsmak = 0,2 . 0,4 . 10
fsmak = 0,8 N
Langkah 3 :
Bandingkan gaya penggerak F = 4 N dengan fsmak. Ternyata F lebih besar dibandingkan
dengan fsmak, sehingga benda bergerak, dan besar gaya geseknya adalah gaya gesek
kinetis.
f = k . N
f = k . m . g
f = 0,1 . 0,4 . 10
f = 0,4 N

Langkah 4 :
Masukkan dalam persamaan hukum Newton yang ke II
F = m . a
F – f = m . a
4 – 0,4 = 0,4 . a
3,6 = 0,4 . a
a = 9 m/s2
Jadi percepatannya sebesar 9 m/s2.
6. Sebuah mobil mainan yang mula-mula diam memiliki massa 500 gram, berjalan di atas lantai
yang mempunyai koefisien gesek kinetis 0,2 dan koefisien gesek statis 0,4. Jika mesin mobil
menghasilkan gaya dorong sebesar 10 N dalam 2 sekon, maka tentukan jarak yang ditempuh
mobil mainan itu selama gayanya bekerja !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan komponen gayanya :
Gaya normal merupakan resultan dari
gaya normal yang bekerja pada
masing-masing roda.
Begitu juga gaya gesek merupakan resultan dari gaya gesek yang bekerja pada roda.
Langkah 2 :
Tentukan gaya gesek statis maksimumnya :
fsmak = s . N
fsmak = s . m . g
fsmak = 0,4 . 0,5 . 10
fsmak = 2 N
Langkah 3 :
Bandingkan gaya penggerak F = 10 N dengan fsmak. Ternyata F lebih besar dibandingkan dengan
fsmak, sehingga benda bergerak, dan besar gaya geseknya adalah gaya gesek kinetis.
f = k . N
f = k . m . g

f = 0,2 . 0,5 . 10
f = 1 N
Langkah 4 :
Masukkan dalam persamaan hukum Newton yang ke II
F = m . a
F – f = m . a
10 – 1 = 0,5 . a
9 = 0,5 . a
a = 18 m/s2
Langkah 5 :
Masukkan dalam persamaan :
St = vo . t + ½ . a. t2
St = 0 . 2 + ½ . 18. 22 (mula-mula diam berarti vo = 0)
St = 36 m.
7. Fitri mendorong balok yang mula-mula diam di atas lantai dengan koefisien gesek statis dan
kinetis 0,3 dan 0,1. Jika massa balok 4 kg dan gaya mendatar yang diberikan 20 N selama 5 s,
maka tentukan kecepatan akhir dari balok !
Penyelesaian:
Langkah 1 :
Uraikan gaya-gaya yang bekerja pada balok.
Langkah 2 :
Bandingkan gaya penggerak dengan gaya gesek statis maksimumnya.
fsmak = s . N
fsmak = s . m . g
fsmak = 0,3 . 4 . 10
fsmak = 12 N
Langkah 3 :

Bandingkan gaya penggerak F = 20 N dengan fsmak. Ternyata F lebih besar dibandingkan dengan
fsmak, sehingga benda bergerak, dan besar gaya geseknya adalah gaya gesek kinetis.
f = k . N
f = k . m . g
f = 0,1 . 4 . 10
f = 4 N
Langkah 4 :
Masukkan dalam persamaan hukum Newton yang ke II
F = m . a
F – f = m . a
20 – 4 = 4 . a
16 = 4 . a
a = 4 m/s2
Langkah 5 :
Masukkan dalam persamaan :
vt = vo + a . t
vt = 0 + 4 . 5
vt = 20 m/s
8. Dua balok A dan B bertumpukan di atas lantai seperti gambar. Massa balok A yang berada di
bawah adalah 3 kg dan massa balok B yang di atas adalah 2 kg. Jika koefisien gesek statis dan
kinetis antara balok A dan B adalah 0,3 dan 0,2, sedang koefisien gesek statis dan kinetis antara
balok A dan lantai adalah 0,2 dan 0,1, maka tentukan percepatan maksimum sistem agar balok B
tidak tergelincir dari balok A yang ditarik gaya F !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan komponen-komponen gaya yang bekerja pada sistem.
Ket :
Nba = gaya normal pada balok b terhadap
balok a
Nab = gaya normal pada balok a terhadap b

Na lantai= gaya normal pada balok a
terhadap lantai
wb = berat benda b
wa = berat benda a
fba = gaya gesek benda b terhadap a
fab = gaya gesek benda a terhadap b
fa = gaya gesek benda a terhadap lantai
F = gaya tarik pada sistem di benda A
Jika diuraikan pada masing-masing balok gaya gaya yang bekerja adalah :
Pada balok A Pada balok B
Langkah 2 :
Pada benda B (balok atas), benda tidak bergerak vertikal, sehingga resultan pada sumbu y
bernilai nol, maka akan diperoleh :
Fy = 0
Nba – wb = 0
Nba = wb
Nba = mb . g
Nba = 2 . 10 = 20 N dimana besar nilai Nba sama dengan Nab, hanya arah berlawanan
Langkah 3 :
Pada benda A, benda juga tidak bergerak secara vertikal, sehingga resultan gaya vertikal yang
bekerja pada benda A bernilai nol, sehingga diperoleh :
Fy = 0
N a lantai – Nab – wa = 0
N a lantai – Nba – ma . g = 0

N a lantai – 20 – (3 . 10) = 0
N a lantai – 20 – 30 = 0
N a lantai = 50 N
Langkah 4 :
Sebagai suatu sistem yang melibatkan benda A dan B dan memperhatikan arah gerak benda yang
ke kanan, sehingga gaya-gaya mendatar (sumbu x) yang diperhatikan adalah gaya yang sejajar
dengan gerakan benda, sehingga diperoleh :
Fx = m . a
F + fba – fab – f a lantai = (ma + mb) . a
(fba dan fab merupakan pasangan gaya aksi reaksi yang memiliki besar sama, namun arah
berlawanan dan bekerja pada dua benda, yaitu fba pada balok B, dan fab pada balok A, sehingga
keduanya dapat saling meniadakan)
F – f a lantai = (ma + mb) . a
karena persoalan dalam soal ini adalah percepatan maksimum sistem, maka sistem diasumsikan
dalam keadaan bergerak, sehingga gaya gesek balok pada lantai adalah gaya gesek kinetis.
F - k . N a lantai = (ma + mb) . a (Na lantai diperoleh dari langkah 3)
F – 0,1 . 50 = (3 + 2) . a
F – 5 = 5 a
sehingga a = (F−5 )
5 persamaan (1)
Langkah 5
Besar percepatan sistem ini berlaku untuk benda A dan benda B, sehingga jika persamaan (1)
diberlakukan pada balok B, maka besar resultan gaya di balok B pada arah mendatar dapat
dinyatakan :
Fx = m . a
fba = mb . a
nilai gaya gesek pada balok B (fba), merupakan nilai gaya gesek statis maksimum, agar diperoleh
percepatan maksimum dalam sistem, dan balok B tetap tidak bergerak terhadap balok A :
fba = fsmak
fsmak = mb . a persamaan (1) kemudian di substitusikan dalam persamaan ini

s . Nba = mb . [ (F−5)
5 ]s . wb = mb .
[ (F−5)5 ]
s . mb .g = mb . [ (F−5)
5 ]s . g = [
(F−5)5 ]
0,3 . 10 = [(F−5)
5 ]15 = F – 5
F = 20 N
(gaya maksimum yang dapat diberikan pada sistem agar balok B tidak bergerak ke belakang)
Sehingga besar percepatan sistem, yang nilainya sama untuk balok A dan B diperoleh dengan
memasukkan nilai F dalam persamaan (1), yaitu :
a = (F−5 )
5
a = (20−5)
5
a = 3 m/s2
Percepatan maksimum pada sistem adalah 3 m/s2
9. Balok A = 2 kg dihubungkan dengan tali ke balok B = 4 kg pada bidang datar, kemudian balok
B dihubungkan dengan katrol di tepi bidang datar, lalu dihubungkan dengan balok C = 4 kg yang
tergantung di samping bidang datar. Jika koefisien gesek kinetik dan statis antara balok A dan B
terhadap bidang datar adalah 0,3 dan 0,2, dan massa katrol diabaikan, maka tentukan tegangan
tali antara balok A dan B !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan gaya-gaya yang
bekerja pada sistem

Langkah 2 :
Tentukan gaya gesek statis maksimum dari benda A dan B :
f smak a = s . Na dimana Na = wa = ma . g sehingga :
f smak a = s . ma . g
f smak a = 0,3 . 2 . 10
f smak a = 6 N
f smak b = s . Nb dimana Nb = wb = mb . g sehingga :
f smak b = s . mb . g
f smak b = 0,3 . 4 . 10
f smak b = 12 N
Sedang gaya penggerak sistem adalah wc :
wc = mc . g
wc = 4 . 10
wc = 40 N
Ternyata gaya penggerak 40 N, dan gaya penghambat 6 + 12 = 18 N, sehingga masih besar gaya
penggerak, maka sistem dalam keadaan bergerak, dan gaya gesek yang diperhitungkan adalah
gaya gesek kinetis.
f k a = k . Na dimana Na = wa = ma . g sehingga :
f k a = k . ma . g
f k a = 0,2 . 2 . 10
f k a = 4 N
f k b = k. Nb dimana Nb = wb = mb . g sehingga :
f k b = k . mb . g
f k b = 0,2 . 4 . 10
f k b = 8 N

Langkah 3 :
Gunakan hukum Newton yang kedua :
F = m .a
(gaya yang searah gerakan benda bernilai positif, yang berlawanan bernilai negatif)
wc – T2 + T2 – T2 + T2 – fkb – T1 + T1 – fka = (ma + mb + mc) . a
40 – 8 – 4 = (2 + 4 + 4) . a
28 = 10 . a
a = 2,8 m/s2
Tegangan tali antara A dan B adalah T1, yang dapat diperoleh dengan memperhatikan balok A
atau B.
Misalkan diperhatikan balok A, maka diperoleh :
Fa = ma . a
T1 – 4 = 2 . 2,8
T1 – 4 = 5,6
T1 = 9,6 N
Dengan memperhatikan beberapa contoh latihan untuk penerapan hukum Newton pada
bidang datar, maka diharapkan kamu mau mengulang-ulang contoh yang telah diberikan dengan
batas penggunaan waktu yang telah ditetapkan. Semakin paham terhadap contoh permasalahan
yang diberikan, maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan ulang contoh
yang sudah diberikan tanpa melihat penyelesaian yang diberikan. Sekali lagi, yang dapat
mengukur kemampuanmu adalah dirimu sendiri.
Fisika bukan hanya mengandung unsur hafalan, atau kemampuan mengerjakan soal saja, namun
menuntut terampil dalam menyelesaikan permasalahan dalam waktu yang seefektif mungkin.
Jadi bekerjalah dengan benar dan cepat, bukan hanya benar saja.
Tugas
Kerjakanlah di buku tugasmu !
1. Sebuah balok dengan massa 2 kg diletakkan di atas meja yang mempunyai koefisien
gesek statis dan kinetis 0,4 dan 0,2. Tentukan gaya gesek yang bekerja pada balok, jika
balok ditarik gaya mendatar sebesar 4 N !

2. Dua balok A = 3 kg dan B = 5 kg dihubungkan tali dan diletakkan di atas lantai yang
mempunyai koefisien gesek statis dan kinetis 0,2 dan 0,1. Jika balok B ditarik gaya 40 N
dengan arah 60° terhadap bidang datar, maka tentukan tegangan tali antara balok A dan
B.
3. Balok bermassa 200 gram yang mula-mula diam diberi gaya mendatar 1 N selama 10
sekon. Jika balok berada di atas lantai dengan koefisien gesek statis dan kinetis 0,2 dan
0,1, maka tentukan jarak yang ditempuh balok selama diberi gaya !
4. Dua balok A = 0,5 kg dan B = 2 kg ditumpuk, dengan balok A di atas dan balok B di
bawah. Jika koefisien gesek statis dan kinetis antara balok A dan B adalah 0,2 dan 0,1,
serta koefisien gesek statis dan kinetis antara balok B dengan lantai adalah 0,3 dan 0,1,
maka tentukan gaya maksimum yang dapat digunakan untuk menarik B agar balok A
tidak bergerak terjatuh dari atas balok B !
Percobaan Mandiri
Tujuan :
Menentukan koefisien gesek statis suatu benda pada sebuah permukaan
Petunjuk teknis :
Gunakan satu jenis bahan dengan menvariasi massanya, kemudian tariklah bahan tersebut
pada sebuah permukaan dengan menggunakan dinamometer. Pada saat tepat akan
bergerak, akan menunjukkan nilai gaya gesek statis maksimumnya.
4. Penerapan Hukum Newton pada Bidang Miring
Cobalah kalian perhatikan, apa yang akan terjadi saat seorang anak
bermain pada sebuah bidang miring yang mengkung-lengkung di
suatu kolam renang, tiba-tiba air yang mengalir pada bidang miring
Gambar 8.Anak

lengkung itu dimatikan ? Perhatikan pula mengapa seorang yang
mengangkat kotak besar dan berat pada sebuah truk, cenderung
menggunakan bidang miring ? Bayangkan juga, apa yang akan
terjadi, jika kalian saat naik tangga, ternyata tangga tersebut penuh
berlumuran dengan oli, ?
Bidang miring dapat menyebabkan suatu benda bergerak atau diam. Prinsip untuk memahami
gaya yang mempengaruhi gerakan pada bidang miring sama dengan pada bidang datar, hanya
peruraian gaya pada bidang miring tidak sama dengan bidang datar.
Analisa
Bagaimana pengaruh adanya gesekan pada bidang miring? Jelaskan manfaat atau kerugian
dengan adanya gaya gesek pada bidang miring !
Contoh:
1. Suatu balok bermassa 200 gram berada di bidang miring dengan kemiringan 30° terhadap
bidang datar. Jika koefisien gesek statis dan kinetis antara balok dan bidang miring 0,25 dan 0,1,
serta nilai percepatan gravitasi 10 m/s2, maka tentukan gaya gesek yang bekerja pada balok !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Gambarkan peruraian gayanya
Langkah 2 :
Tentukan gaya gesek statis maksimumnya :
fsmak = s . N
fsmak = s . w cos 30°
fsmak = s . m . g . cos 30°
fsmak = 0,25 . 0,2 . 10 .
12 √3
fsmak = 0,25 . √3
Gambar 8.Anak

fsmak = 0,433 N
Langkah 3 :
Tentukan gaya penggeraknya :
Fmiring = w sin 30
Fmiring = m . g. . sin 30
Fmiring = 0,2 . 10 . 0,5
Fmiring = 1 N
Langkah 4 :
Membandingkan gaya penggerak terhadap gaya gesek statis maksimumnya.
Ternyata gaya penggeraknya lebih besar dibanding gaya gesek statis maksimumnya, sehingga
benda bergerak, dan gaya gesek yang digunakan adalah gaya gesek kinetis.
fk = k . N
fk = k . w cos 30°
fk = k . m . g . cos 30°
fk = 0,1 . 0,2 . 10 .
12 √3
fk = 0,1 . √3fk = 0,173 N
2. Suatu balok bermassa 2 kg berada pada bidang miring dengan kemiringan 30°. Jika koefisien
gesek statis dan kinetis antara bidang miring dan balok 0,2 dan 0,1 maka tentukan jarak yang
ditempuh oleh balok yang mula-mula diam pada bidang miring selama 2 sekon !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan komponen gaya yang bekerja
Langkah 2 :
Tentukan gaya gesek statis maksimumnya :

fsmak = s . N
fsmak = s . w cos 30°
fsmak = s . m . g . cos 30°
fsmak = 0,2 . 2 . 10 .
12 √3
fsmak = 2 . √3fsmak = 3,46 N
Langkah 3 :
Tentukan gaya penggeraknya :
Fmiring = w sin 30°
Fmiring = m . g. . sin 30°
Fmiring = 2 . 10 . 0,5
Fmiring = 10 N
Langkah 4 :
Membandingkan gaya penggerak terhadap gaya gesek statis maksimumnya.
Ternyata gaya penggeraknya lebih besar dibanding dengan gaya gesek statis maksimumnya,
sehingga gaya gesek yang berlaku adalah gaya gesek kinetis.
fk = k . N
fk = k . w cos 30°
fk = k . m . g . cos 30°
fk = 0,1 . 2 . 10 .
12 √3
fk = 1 . √3fk = 1,73 N
Langkah 4 :
Gunakan hukum Newton tentang gerak :
F mendatar = m . a
F miring – fk = m . a
10 – 1,73 = 2 . a
a = 4,135 m/s2 maka lintasan yang ditempuh pada bidang miring adalah :
St = vo . t + ½ a t2

St = 0 + ½ . 4,135 . 22
St = 8,27 m
3. Seorang pemain ski mulai meluncur pada suatu bidang miring dengan kemiringan 37°.
Tentukan kecepatannya setelah menempuh waktu 6 s , jika koefisien gesek sepatu pemain ski
dan es adalah 0,1 !
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Uraikan komponen gayanya !
Langkah 2 :
Saat ditanya kecepatan akhir dan koefisien gesek yang diketahuhi hanya satu yaitu 0,1, maka
dapat disimpulkan bahwa pemain ski dapat bergerak, artinya gaya penggeraknya lebih besar
dibanding gaya gesek statis maksimumnya, sehingga gaya geseknya tentunya senilai dengan
gaya gesek kinetisnya. Ingat : sudut 37° merupakan sudut yang dapat dikatakan “Istimewa”,
karena sering keluar dalam soal Ujian Akhir maupun UMPTN. Oleh karena itu perlu kamu
hafalkan nilai sin 37° = 0,6 dan cos 37° = 0,8 .
Gaya gesek kinetis :
fk = k . N
fk = k . w cos 37°
fk = k . m . g . cos 37°
fk = 0,1 . m . 10 . 0,8
fk = 0,8 m N
Gaya penggerak :
Fmiring = w sin 37°
Fmiring = m . g. . sin 37°
Fmiring = m . 10 . 0,6
Fmiring = 6 m N
Langkah 3 :
Gunakan hukum Newton tentang gerak :

F mendatar = m . a
F miring – fk = m . a
6 m – 0,8 m = m . a semua ruas dibagi dengan m, maka
a = 5,2 m/s2 maka kecepatan akhirnya adalah :
vt = vo + a . t
vt = 0 + 5,2 . 6
vt = 31,2 m/s
Tugas
Kerjakan dengan benar di buku tugasmu!
1. Suatu balok berada pada bidang miring dengan kemiringan 37°. Jika massa balok 4 kg
dan koefisien gesek statis dan kinetis balok terhadap bidang miring adalah 0,3 dan 0,1,
dan mula-mula balok diam, maka tentukan :
a. pecepatan balok
b. kecepatan balok setelah 2 sekon
c. jarak yang ditempuh balok dalam 2 sekon
2. Suatu balok I bermassa 2 kg berada pada
suatu bidang miring dengan kemiringan 57°.
Jika balok I dihubungan dengan tali ke
balok II bermassa 3 kg melalui sebuah
katrol dan tergantung bebas disisi yang lain
seperti pada gambar, serta koefisien gesek
statis dan kinetis antara balok I dengan
bidang miring adalah 0,2 dan 0,1, maka
tentukan :
a. percepatan sistem
b. tegangan tali antara balok I dan II
5. Gaya sentripetal pada Gerak Melingkar
Menurut hukum II Newton tentang gerak F = m.a, bila a merupakan percepatan sentripetal maka
besar gaya sentripetal pada benda yang bergerak melingkar adalah

F = m.a atau
F = m.
v2
r
di mana m adalah massa benda, v kecepatan nya ( kelajuan dan arah), dan r jarak nya dari pusat
lingkaran. Sedangkan F diasumsikan sebagai resultan gaya pada benda.
Gambar 11. Gaya Sentripetal adalah gaya ke pusat yang menyebabkan suatu benda bergerak dalam lintasan melingkar. Sebagai contoh, sebuah bola diikat pada tali yang diayunkan melingkar horisontal
dengan kecepatan tetap.
Gaya sentripetal juga berperan menahan planet-planet tetap dalam orbitnya. Menurut hukum I
Newton, setiap massa memiliki inersia dan akan cenderung bergerak dengan kecepatan konstan
pada lintasan lurus. Bumi misalnya, ingin bergerak lurus tetapi tertahan oleh gaya gravitasi
matahari. Matahari menerapkan gaya sentripetal pada bumi.
Demikian pula pada permainan roller coaster ‘halilintar’
penumpangnya tidak takut jatuh pada saat di puncak karena adanya
gaya sentripetal yang bekerja menuju pusat lintasan lingkaran.
Gambar 12. Gaya Sentripetal juga bekerja pada coaster yang memiliki inersia oleh kecepatannya sehingga berada di puncak lintasan tidak jatuh.
Pembahasan gaya sentripetal juga banyak terdapat pada benda yang
bergerak di sepanjang talang berbentuk melingkar. Pembahasan semacam ini akan dijumpai pada
bab usaha dan energi.

Gaya sentripetal tidak diperdalam lagi karena telah dibahas pada bab terdahulu. Silakan kamu
lihat kembali pada bab Gerak Melingkar.
Tugas Akhir Bab
Tugas 1
Sebuah mobil menarik gerobak beroda. Tinjaulah mobil dan gerobak sebagai satu
sistem. Gambarkanlah semua gaya-gaya yang ada pada sistem tersebut dengan benar.
Berapakah resultan gaya-gaya pada arah vertikal. Bila massa mobil M1, massa gerobak M2 dan
massa rantai penyambung diabaikan, serta percepatan sistem a, tentukan percepatan tersebut!

Soal Latihan Akhir Bab 5
Soal Pilihan GandaPilihlah jawaban yang benar!
1. Koefisien gesek statis antara sebuah lemari kayu dan lantai kasar suatu bak truk sebesar
0,75. Jadi, percepatan maksimum yang masih boleh dimiliki truk agar lemari tetap tak
bergerak terhadap bak truk itu adalah . . . .
a. nol d. 7,5 m/s2
b. 0,75m/s2 e. 10 m/s2
c. 2,5 m/s2
2. Sebuah mobil massanya 2 ton dan mula-mula diam. Setelah 5 detik kecepatan mobil
menjadi 20 m/s. Gaya dorong yang bekerja pada mobil ialah . . . .
a. 100 N d. 800 N
b. 200 N e. 8000 N
c. 400N
3. Apabila sebuah benda bergerak dalam bidang datar yang kasar maka selama gerakannya. . .
. .
a. gaya normal tetap dan gaya gesekan berubah
b. gaya normal berubah dan gaya gesekan tetap
c. gaya normal dan gaya gesekan kedua-duanya tetap
a, gaya normal dan gaya gesekan kedua-duanya berubah
e. gaya normal dan gaya gesekan kadang-kadang berubah dan tetap bergantian
4. Mobil 700 kg mogok di jalan yang mendatar. Kabel horizontal mobil derek yang dipakai
untuk menyeretnya akan putus jika tegangan di dalamnya melebihi 1400 N (q = 10 m/s2).
Percepatan maksimum yang dapat diterima mobil mogok dan mobil derek adalah ....
a. 2 m/s2 d. 7 m/s2
b. 8 m/s2 e. 0 m/s2
c. 10 m/s2
5. Pada sebuah benda yang bergerak, bekerja gaya sehingga mengurangi kecepatan gerak
benda tersebut dari 10 m/s menjadi 6 m/s dalam waktu 2 detik. Bila massa benda 5 kg,
besar gaya tersebut adalah ....

a. 5N d. 10N
b. 6 N e. 11N
c. 8N
6. Peristiwa di bawah ini yang tidak mempunyai hukum kelembaman adalah ....
a. Bila mobil yang kita tumpangi direm mendadak, tubuh kita terdorong ke depan b. Bila
kita berdiri di mobil, tiba-tiba mobil bergerak maju tubuh kita terdorong ke
belakang.
c. Pemain ski yang sedang melaju, tiba-tiba tali putus, pemain ski tetap bergerak
maju.
d. Pemain sepatu roda bergerak maju, tetap akan bergerak maju walaupun pemain
itu tidak memberikan gaya.
e. Penerjun payung bergerak turun ke bawah walaupun tidak didorong dari atas.
7. Suatu benda bermassa 2 kg yang sedang bergerak, lajunya bertambah dari 1 m/s menjadi 5
m/s dalam waktu 2 detik bila padanya beraksi gaya yang searah dengan gerak benda, maka
besar gaya tersebut adalah ....
a. 2 N d. 8 N
b. 4 N e. 10 N
c. 5 N
8. Benda massanya 2 kg berada pada bidang horizontal kasar. Pada benda dikerjakan gaya 10
N yang sejajar bidang horizontal, sehingga keadaan benda akan bergerak. Bila g = 10
m/s^2, maka koefisien gesekan antara benda dan bidang adalah ....
a. 0,2 d. 0,5
b. 0,3 e. 0,6
c. 0,4
9. Sebuah benda massanya 4 kg terletak pada bidang miring yang licin dengan sudut
kemiringan 45 derajat terhadap horizontal. Jadi, besar gaya yang menahan benda itu…. (g
= 10 m/s2)
a. 2 √2 N d. 40 N
b. 8 √2 N e. 40 √2 N
c. 20 √2 N

10. Sebuah elevator yang massanya 1500 kg diturunkan dengan percepatan 1 m/s2. Bila
percepatan gravitasi bumi g = 9,8 m/s2, maka besarnya tegangan pada kabel penggantung
sama dengan……
a. 32400 N d. 14700 N
b. 26400 N e. 13200 N
c. 16200 N
11. Seorang yang massanya 80 kg ditimbang dalam sebuah lift. Jarum timbangan menunjukkan
angka 1000 newton. Apabila percepatan gravitasi bumi = 10 m/s2 dapat disimpulkan
bahwa....
a. massa orang di dalam lift menjadi 100 kg
b. lift sedang bergerak ke atas dengan kecepatan tetap
c. lift sedang bergerak ke bawah dengan kecepatan tetap
d. lift sedang bergerak ke bawah dengan percepatan tetap
e. lift sedang bergerak ke atas dengan percepatan tetap
12. Sebuah benda massanya 2 kg terletak di atas tanah. Benda tersebut ditarik ke atas dengan
gaya 30 N selama 2 detik lalu dilepaskan. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, maka tinggi
yang dapat dicapai benda adalah :
a. 10 meter d. 18 meter
b. 12 meter e. 20 meter
c. 15 meter
13. Sebuah benda bermassa 20 kg terletak pada bidang miring dengan sudut 30derajat
terhadap bidang horizontal, Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2 dan benda bergeser sejauh 3
m ke bawah, usaha yang dilakukan gaya berat ....
a. 60 joule d. 294,3 joule
b. 65,3 joule e. 588 joule
c. 294 joule
14. Sebuah benda yang beratnya W meluncur ke bawah dengan kecepatan tetap pada suatu
bidang miring kasar. Bidang miring tersebut membentuk sudut 30 derajat dengan
horizontal. Koefisien gesekan antara benda dan bidang tersebut adalah ....
a. 1/2 √3 W d. 1/3 √3b. 1/2 W e. 1/2

c. ½ √315. Sebuah benda yang massanya 1200 kg digantungkan pada suatu kawat yang dapat memikul
beban maksimum sebesar 15.000 N. Jika percepatan gravitasi bumi sama dengan 10 m/s2,
maka harga maksimum percepatan ke atas yang diberikan pada beban itu sama dengan ....
a. 2,5 m/s2 d. 22,5 m/s2
b. 10,0 m/s2 e. 12,5 m/s2
c. 7,5 m/s2
16. Seseorang yang massanya 50 kg berdiri di dalam lift yang sedang bergerak ke atas. Jika
gaya tekan kaki orang tersebut terhadap lantai lift 600 N, maka percepatan lift adalah ….
m/s2
(g = 10 m/s2)
a. 1
b. 2
c. 3
d. 5
e. 10
17. Sebuah benda digantungkan pada langit-langit seperti gambar di bawah ini.
T3
T2
T1
w w = berat beban, massa tali diabaikan; T = gaya tegangan tali) Gaya-gaya tersebut yang
merupakan pasangan aksi-reaksi adalah ….
a. w dan T1
b. w dan T2

c. T2 dan T3
d. T1 dan T2
e. T1 dan T3
18. Sebuah balok bermassa 5 kg berada di atas lantai mendatar yang kasar. Balok tersebut
dipengaruhi oleh dua buah gaya F1 = 60 N ke kanan dan F2 = 35 ke kiri, jika balok bergerak
dengan percepatan tetap 3 m/s2, maka koefisien gesekan kinetik antara balok dan lantai
adalah …
a. 0,20
b. 0,25
c. 0,30
d. 0,40
e. 0,50
19. Sebuah benda yang meluncur pada bidang miring yang kasar akan mendapat gaya gesekan.
Gaya gesekan tersebut tidak ditentukan oleh :…
a. massa benda
b. Gaya normal
c. Sudut kemiringan bidang
d. Kecepatan benda
e. Kekasaran permukaan bidang.
20. Grafik percepatan (a) sebagai fungsi resultan gaya pada suatu benda adalah sebagai
berikut . Massa benda tersebut adalah …. a (m/s2)
a. 0,3 Kg 10 a. 0,4 Kgb. 0,6 Kg 5
c. 0,9 Kgd. 1,0 Kg
3 6 21. Sebuah benda dengan massa 20 kg (g = 10 m/s
2) terletak pada bidang miring dengan sudut
miring (Sin α=3
5 ). Gaya normal bidang terhadap normal adalah …
a. 80 N c. 160 N
F (N)

b. 100 N d. 200 N
c.150 N
22. Benda dengan massa m berada pada bidang miring dengan kemiringan jika besarnya
gravitasi g dan papan licin sempurna, besarnya percepatan benda …
a. g cos d. ½ g sin
b. g tan e. ½ g cos
c. g sin
23. Sebuah balok dengan massa 5 Kg terletak pada lantai mendatar yang licin, dipengaruhi
gaya F = 15 N yang bersudut 370 terhadap arah mendatar (tan 370 = 0,75). Jika g = 10 m/s2
percepatan gerak balok adalah …..
a. 1,8 m/s2 c. 4,17 m/s2
b. 2,25 m/s2 d. 5,01 m/s2
c. 2,4 m/s2
24. Seorang pengendara sepeda motor mengelilingi suatu kendaraan yang jari-jarinya 20 m
dengan kelajuan 72 Km/ jam. Jika massa totalnya 200 Kg maka gaya sentripetalnya adalah
….
a. 2.000 N c. 4.000 N
b. 2.500 N d. 5.194 N
c. 3.000 N
25. Benda bermassa 100 gram bergerak melingkar dengan jari-jari 0,5 m dan percepatan sudut
2 rad/s2. Benda tersebut mengalami gaya sentripetal sebesar …
a. 0,1 N c. 0,6 N
b. 0,2 N d. 0,8 N
c. 0,4 N
Soal Uraian
F

Jawablah dengan benar soal-soal berikut ini!
1. Sebuah lampu digantung seperti pada gambar.
Berapakah gaya tegangan talinya ?
2. Sebuah lampu digantung seperti pada gambar.
Berapakah gaya tegangan talinya ?
5. Dari gambar disamping ini. Tentukan :
a. Gaya tegangan tali
b. Gaya yang dikerjakan engsel terhadap balok penopang.
Jika massa balok diabaikan.
6. Kendaraan yang massanya 1000 kg bergerak dari kecepatan
10 m/det menjadi 20 m/det selama 5 detik.
Berapakah gaya yang bekerja pada benda ?
7. Kendaraan dengan massa 1000 kg mempunyai rem yang menghasilkan 3000 N.
a. Kendaraan bergerak dengan kecepatan 30 m/det, di rem.
Berapa lama rem bekerja sampai kendaraan berhenti.
b. Berapa jarak yang ditempuh kendaran selama rem bekerja ?
8. Sebuah benda mendapat gaya sebesar 30 N, sehingga dalam waktu 6 detik kecepatannya
menjadi 30 m/det dari keadaan diam.
Berapa berat benda jika g = 10 m/det2.

9. Pada sebuah benda yang mula-mula berada dalam keadaan tidak bergerak bekerja gaya K
selama 4,5 detik. Setelah itu K dihilangkan dan gaya yang berlawanan arahnya dengan
semula dan besarnya 2,25 N mulai bekerja pada benda tersebut, sehingga setelah 6 detik lagi
kecepatannya = 0. Hitunglah gaya K.
10. Benda massanya 10 kg tergantung pada ujung kawat. Hitunglah besarnya tegangan kawat,
jika :
a. Benda ke atas dengan percepatan 5 m/det2.
b. Benda ke bawah dengan percepatan 5 m/det2.
11. Seutas tali dipasang pada kantrol dan ujung-ujung tali di beri beban 4 kg dan 6 kg. Jika
gesekan tali dengan katrol diabaikan, hitung :
a. Percepatan.
b. Tegangan tali.
m1 = 5 kg
m2 = 3 kg
Jika F = 90 N, hitunglah :
a. Percepatan m1
b. Percepatan m2
13. Seandainya benda-benda yang massanya mA = 20 kg dan mB = 50 kg disusun sedemikian
hingga terjadi kesetimbangan, dengan tg = 3/4
Hitunglah mC jika lantai pada bidang miring licin sempurna.
Hitunglah 2 kemungkinan jawab untuk mC jika bidang miring kasar dengan koefisien
gesekan statis 0,3

14. Sebuah benda berada di atas bidang datar kasar dengan koefisien gesekan statis 0,4 dan
koefisien gesekan kinetik 0,3 jika massa benda 10 kg, ditarik dengan gaya 50 newton
mendatar, jika mula-mula diam, setelah 5 detik gaya 50 newton dihilangkan, hitunglah jarak
yang ditempuh benda mulai bergerak hingga berhenti kembali.
15. Sebuah benda berada dibidang miring kasar dengan sudut kemiringan 37o dan koefisien
gesekan kinetiknya 0,2 Jika massa benda 5 kg dan ditarik dengan gaya 10 newton, tentukan
arah gerak benda, tentukan pula jarak yang ditempuhnya selama 5 detik jika mula-mula
dalam keadaan diam.
16. Sebuah mobil mula – mula bergerak dengan kecepatan 36 km/jam, 10 detik kemudian
kecepatan mobil 72 km/jam. Tentukan gaya yang dilakukan mesin mobil untuk menggerakan
mobil jika massa 1 ton ?
17. Seorang siswa mempunyai massa 50 kg. Jika percepatan gravitasi di bumi 9,8 m/s2, dan
percepatan gravitasi di bulan 1,6 m/s2, berapakah berat siswa tersebut di bumi ? Berapa
beratnya di bulan ?
18. Mengapa pada saat di dalam bus yang melaju sambil membelok ke kanan kita serasa
terdorong ke kiri, dan sebaliknya saat bus membelok ke kiri kita serasa terdorong ke
kanan ?
19. Menara pisa salah satu keajaiban dunia, terkenal sebagai menara yang miring. Dan
kemiringan itu selalu bertambah setiap waktu. Mengapa demikian ? Dapatkah laju
kemiringan itu dihentikan ?
20. Bagaimana seandainya yang duduk di bawah pohon apel dan kejatuhan buah apel
pada saat itu bukan Isaac Newton melainkan dirimu?

21. Sebuah mobil menempuh belokan pada jalan datar, yang memiliki jari-jari
kelengkungan 9 m. Koefisien gesekan statis antara ban dan jalan 0,4 dan g = 10 m/s2.
Berapa kelajuan maksimum yang diperbolehkan agar mobil dapat membelok tanpa slip.
22. Dua benda dilepas dari ketinggian yang sama pada bidang miring yang sudut
kemiringannya 300, g = 10 m/s2. Jika massa benda pertama dua kali massa benda kedua.
Tentukan perbandingan percepatan benda pertama dengan benda kedua.
23. Benda m1 dan m2 masing-masing bermassa 10 kg dan 5 kg dihubungkan dengan
tali melalui sebuah katrol seperti pada gambar , g = 10 m/s2. Tentukan
a. percepatan sistem
b. besarnya tegangan tali
24. Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah katrol tanpa gesekan yang digunakan
untuk mengangkat beban. Berapa gaya F yang diperlukan untuk mengangkat beban 2 kg
supaya beban itu dinaikkan dengan percepatan 1 m/s2 , g = 10m/s
25.
Dua buah balok massanya berturut-turut m1 = 4kg dan m2 = 8 kg diletakkan di atas
bidang datar licin saling bersentuhan seperti pada gambar. Bila sistem diberi gaya F
sebesar 24 N dengan arah mendatar, tentukanlah :
a. percepatan sistem.
m2530
m1
FM2
M1
4 N

b. besarnya gaya kontak antar kedua balok.
26. Benda yang massanya 100 gram melakukan gerak melingkar beraturan sebanyak
120 kali tiap menit. Jari-jari lingkarannya 20/π 2 cm dan kecepatannya 3 m/s. Hitunglah :
a. periode getaran
b. gaya sentripetal yang dialami benda
27. Sebuah benda dengan massa 4 kg meluncur pada bidang datar licin dengan
kecepatan 30 m/s, kemudian diberi gaya 10 N kearah belakang, hitunglah :
a. Perlambatan benda
b. Waktu hingga benda berhenti
c. Jarak dari awal hingga benda berhenti
28. Dua balok bermassa m1 = 2,3 kg, dan m2 = 1,2 kg bersentuhan di atas meja kasar .
Balok m2 di sebelah kanan balok m1. Sebuah gaya horisontal mengarah ke kanan sebesar
F = 3,2 N bekerja pada balok m1. Tentukan:
a. Percepatam sistem
b. Gaya kontak antara kedua balok.
29. Dua balok dihubungkan oleh tali seperti ditunjukkan gambar di bawah. Sudut
bidang miring terhadap horizontal adalah 42o , dan balok di atas bidang miring bermassa
6.7 kg.
a. Tentukan massa balok yang menggantung agar system setimbang.
b. Hitung gaya tegangan tali.

F
17. Manakah di antara balok-balok berikut ini yang bergerak, jika F1 = F2 = F3 = 10 N
Rangkuman
1. Gaya adalah interaksi antara sebuah benda dengan lingkungannya yang berupa
tarikan atau dorongan yang dapat menimbulkan perubahan gerak, sehingga
menimbulkan percepatan atau perlambatan.
2. Arah percepatan selalu searah dengan arah gaya. Arah tersebut ditunjukkan
dengan arah anak panah. Sedangkan panjang garis mewakili besar gaya.

3. Resultan gaya merupakan jumlah vektor dari gaya-gaya, diberi simbol R atau FR.
a. bila gaya-gaya searah, resultan gaya : R = F1 + F2
b. bila gaya-gaya berlawanan arah : R = F1 – F2
c. bila gaya-gaya saling tegak lurus : R = √F12+F2
2
d. bila gaya-gaya saling jajaran genjang : R = √F12+ F2
2+ 2. F1 . F2 .cos α
4. Gaya berat merupakan hasil kali antara massa dan perpindahan.
w = m . g
5. Hukum I Newton menyatakan bahwa, sebuah benda akan tetap diam atau tetap
bergerak lurus beraturan jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda itu.
Jadi.
F = 0
6. Hukum II Newton menyatakan bahwa, resultan gaya yang bekerja pada benda yang
bermassa konstan adalah setara dengan hasil kali massa benda dengan
percepatannya.
F = m . a
7. Hukum III Newton menyatakan bahwa, gaya-gaya aksi dan reaksi oleh dua buah
benda pada masing-masing benda adalah sama besar dan berlawanan arah.
Faksi = - Freaksi
8. Gaya normal (N) adalah gaya tekan suatu permukaan terhadap benda yang
bersentukan dengan permukaan tersebut.
Bila permukaan tersebut adalah bumi maka N = w cos
9. Gaya gesekan merupakan gaya antara benda dengan bidang tumpu yang arahnya
senantiasa berlawanan dengan arah gerak benda. Ada dua jenis gaya gesek yaitu :
a. gaya gesek statis (fs) : bekerja pada saat benda diam (berhenti) dengan
persamaan : fs = s N
b. gaya gesek kinetis (fk) : bekerja pada saat benda bergerak dengan persamaan : fk
= k. N
10. Gaya sentripetal bekerja pada benda yang bergerak melingkar. Gaya ini selalu
mengarah ke pusat orbit lingkaran.

F = m.a atau F = m.
v2
r = m. 2 . r

SOAL-SOAL AKHIR SEMESTER GASAL
Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Sesudah tahun 1960 “General Conference of Weight and Meassures” mendefinisikan
kembali meter standar yang dikaitkan dengan panjang gelombang cahaya. Standar baru ini
dipilih sebab ….
a. Suhu / tekanan udara luar tidak dapat dibuat konstan.
b. Standar baru ini lebih mudah dan lebih teliti dapat dihasilkan kembali.
c. Hal ini lebih mudah diterima dalam dunia pengetahuan modern.
d. Standar baru ini lebih bersifat universal
e. Penskalaan pada batang meter menyebabkan ketidaktelitian.
2. Dalam SI satuan waktu adalah detik yang sampai sekarang sering didefinisikan sebagai
1/31556925,9747 dari tahun tropikal 1900. Pemilihan tahun yang khusus untuk pendifinisan
ini menunjukkan bahwa ….
a. Mengutamakan tahun 1900 untuk pengukuran waktu yang teliti adalah tidak mungkin.
b. “General Conference” yang pertama diadakan tahun 1900.
c. Tahun tropikal adalah kejadian yang jarang.
d. Periode orbital bumi adalah variabel.
e. Tahun 1900 adalah tahun permulaan abad baru.
3. Dengan menggunakan rumus-rumus tertentu tidak mungkin mendapatkan suatu besaran dari
sekumpulan data yang diketahui. Kumpulan data berikut ini yang menghasilkan besaran
pokok adalah ….
a. Jarak tempuh = 30 m, waktu yang dibutuhkan = 6 detik.
b. Gaya = 48 N, luas daerah yang dikenai gaya = 16 m2.
c. Kecepatan awal = 5 m/det, percepatan = 4 m/det2 , kecepatan akhir = 25 m/det.
d. Gaya = 48 N , massa = 12 kg.
e. Percepatan = 16 m/s2, menimbulkan gaya = 32 N

4. Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok dalam sistem
Internasional adalah ….
a. Panjang, luas, waktu, jumlah zat
b. Kuat arus, intersitas cahaya, suhu, waktu
c. Volume, suhu, massa, kuat arus
d. Kuat arus, panjang, massa, tekanan
e. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu
5. Kelompok besaran di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah …
a. Panjang, lebar dan luas
b. Kecepatan, percepatan dan gaya
c. Kuat arus, suhu dan usaha
d. Massa, waktu, dan percepatan
e. Intensitas cahaya, banyaknya zat dan volume
6. Tiga besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah ….
a. Jarak, waktu dan luas
b. Perpindahan, kecepatan dan percepatan
c. Laju, percepatan dan perpindahan
d. Gaya, waktu dan induksi magnetic
e. Momentum, kecepatan dan massa
7. Dari hasil besaran-besaran di bawah ini yang termasuk vektor adalah …
a. Gaya, daya dan usaha
b. Gaya, berat dan massa
c. Perpindahan, laju dan kecepatan
d. Kecepatan, momentum dan berat
e. Percepatan, kecepatan dan daya
8. Massa jenis air adalah 1 gram tiap cm3. Massa jenis air itu sama dengan :
a. 1000 gam tiap m3
b. 1000 gram tiap liter
c. 1000 kg tiap m3
d. 10 gram tiap liter
e. 1 gram tiap liter

9. Hasil pengukuran 890.000 m dapat ditulis menjadi ….
a. 89,0 x 105 m
b. 8,90 x 104 m
c. 8,9 x 104 m
d. 8,9 x 105 m
e. 8,9 x 106 m
10. Dua gaya berkekuatan 4 N dan 6 N. Resultan yang tak mungkin terbentuk oleh keduanya
adalah …
a. 1 N
b. 2 N
c. 4 N
d. 8 N
e. 10 N
11. Rumus dimensi momentum adalah ....
a. MLT-3
b. ML-1T-2
c. MLT-1
d. ML-2T-2
e. ML-1T-1
12. Rumus dimensi daya adalah ….
a. ML2T-2
b. ML3T-2
c. MLT-2
d. ML2T-3
e. MLT-3
13. Dari hasil pengukuran panjang, lebar dan tinggi suatu balok adalah 5,70 cm; 2,45 cm dan
1,62 cm. Volume balok dari hasil pengukuran tersebut adalah ……. cm3
a. 23,0
b. 22,60
c. 22,62
d. 623

e. 6233
14. Dari hasil pengukuran panjang batang baja dan besi masing-masing 1,257 m dan 4,12 m. Jika
kedua batang disambung, maka berdasarkan aturan penulisan angka penting, panjangnya
adalah ….. m
a. 5,380
b. 5,38
c. 5,377
d. 5,370
e. 5,37
15. Dari hasil pengukuran di bawah ini yang memiliki tiga angka penting adalah ….
a. 1,0200
b. 0,1204
c. 0,0204
d. 0,0024
e. 0,0004
16. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 meter dan kecepatan arus airnya 4
m/s. Bila perahu di arahkan menyilang tegak lurus sungai dengan kecepatan 3 m/s, maka
setelah sampai diseberang perahu telah menempuh lintasan sejauh …. meter
a. 100
b. 240
c. 300
d. 320
e. 360
17. Vektor F1 = 20 N berimpit sumbu x positif, vektor F2 = 20 N bersudut 120 terhadap F1 dan
F3 = 24 N bersudut 240 terhadap F1.
Resultan ketiga gaya pada pernyataan di atas adalah ....
a. 4 N searah F3
b. 4 N berlawan arah dengan F3
c. 10 N searah F3
d. 16 N searah F3
e. 16 N berlawanan arah dengan F3

18. Dua buah gaya bernilai 4 N dan 6 N. Resultan gaya tersebut tidak mungkin bernilai ….. N
a. 1
b. 2
c. 4
d. 6
e. 10
19. Jika sebuah vektor 12 N diuraikan menjadi dua buah vektor yang saling tegak lurus dan yang
sebuah dari padanya membentuk sudut 30o dengan vektor itu, maka besar masing-masing
komponennya adalah ....
a. 3 N dan 3√2 N
b. 3 N dan 3√3 N
c. 6 N dan 3√2 N
d. 6 N dan 6√2 N
e. 6 N dan 6√3 N
20. Sebuah benda dilempar vertikal ke atas dari tanah dengan kecepatan awal 10 m/det.
Percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/det2. Benda itu mencapai tinggi maksimum sebesar ....
a. 5 m
b. 6 m
c. 6,5 m
d. 7 m
e. 7,5 m
21. Dua buah mobil A dan B bergerak berlawanan arah, masing-masing dengan kecepatan VA =
10 m/det dan VB = 12 m/det. Maka kecepatan mobil A terhadap mobil B adalah ....
a. 22 m, searah dengan gerak mobil A
b. 2 m, searah dengan gerak mobil A
c. 22 m, searah dengan gerak mobil B
d. 2 m, searah dengan gerak mobil B
e. 22 m, tegak lurus dengan gerak mobil A

22. Pada papan peluncur dengan sudut miring 30º diletakkan benda dengan massa 10 kg. s = 0,3
dan k = 0,2 ; g = 9,8 m/det2. Jarak yang ditempuh benda selama 6 detik setelah dilepaskan
adalah ....
a. 60,3 m
b. 59,2 m
c. 57,6 m
d. 75 m
e. 76,5 m
23. Dua buah benda mempunyai massa 8 kg dan 12 kg dihubungkan dengan tali dan
digantungkan pada sebuah katrol. Bila berat tali dan sekan pada katrol diabaikan, maka
percepatan benda-benda tersebut adalah ....
a. 1,96 m/det2
b. 2 m/det2
c. 2,9 m/det2
d. 3,26 m/det2
e. 4,9 m/det2
24. Sebuah lift dengan massa 1500 kg turun dengan percepatan 1 m/det2 ; g = 9,8 m/det2.
Tegangan kawat baja penggantung lift tersebut adalah ....
a. 12.000 newton
b. 13.200 newton
c. 13.500 newton
d. 15.000 newton
e. 15.500 newton
25. Jika sebuah partikel bersama-sama melakukan gerak lurus beraturan dalam arah mendatar
dan gerak lurus dipercepat beraturan dalam arah vertikal ke bawah, maka lintasannya akan
berbentuk ....
a. Garis lurus miring ke bawah
b. Parabola
c. Lintasan peluru
d. Hiperbola
e. Linier

26. Sebuah benda dengan massa 5 kg terletak di kaki bidang miring dengan sudut miring 30º.
Panjang bidang miring 25 m. Kecepatan awal benda di kaki bidang miring = 50 m/det ; g =
10 m/det2. Berapa kecepatan benda di puncak bidang miring jika benda mengalami gesekan
dengan k = 1
5√3 ?
a. 21 m/det
b. 20 m/det
c. 1021 m/det
d. 1029 m/det
e. 10 m/det
27. Dua mobil P dan Q berjalan pada jalan lurus mendatar. P kecepatannya bertambah dari 60
menjadi 70 km/jam dalam waktu 1 detik. Q berangkat dari keadaan diam sampai mencapai
kecepatan 10 km/jam dalam waktu 1 detik juga . Maka ....
a. Percepatan P sama dengan percepatan Q
b. Percepatan P 6 kali percepatan Q
c. Percepatan P 1/6 kali percepatan Q
d. Percepatan P 7 kali percepatan Q
e. Percepatan P 6/7 kali percepatan Q
28. Pada kecepatan yang tinggi sebuah mobil mempercepat dengan percepatan 0,5 ms-2. Waktu
yang diperlukan untuk mempercepat dari 90 km/jam menjadi 100 km/jam adalah ....
a. 20 det
b. 2 det
c. 5,6 det
d. 56 det
e. 65 det
29. Jarak berhenti sebuah mobil yang berjalan dengan laju 72 km/jam apabila diperlambat
dengan 4 ms-2 adalah .....
a. 20 m
b. 50 m
c. 70 m
d. 100 m
e. 120 m

30. Dari menara yang tingginya 20 m dijatuhkan bola P tanpa kecepatan awal. Satu detik
kemudian dijatuhkan bola Q. Dua bola itu akan terpisah sejauh 10 meter setelah bola P jatuh
selama ....detik. Diketahui g = 10 m/s2
a. 1 detik
b. 1,5 detik
c. 2 detik
d. 2,5 detik
e. 3 detik
31. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas hingga mencapai ketinggian maksimum 5 m di atas
tanah. Bola itu berada di udara selama......
a. 1 detik
b. 2 detik
c. 3 detik
d. 4 detik
e. 5 detik
32. Dua kereta api A dan B saling mendekati pada lintasan sejajar. Laju A dan B terhadap tanah
masing-masing adalah 80 km/jam. Jika pada suatu saat kereta api terpisah sejauh 1 km, dua
kereta api itu akan berpapasan setelah.....
a. 12 menit
b. 10 menit
c. 8 menit
d. 5 menit
e. 2 menit
33. Sebuah benda mengalami gerak lurus berubah beraturan, jika …
a. percepatannya sama dengan nol.
b. kecepatannya konstan
c. jarak yang ditempuh bertambah secara beraturan
d. kelajuannya bertambah secara beraturan
e. perpindahnnya sama dengan nol

34. Suatu benda melakukan gerak melingkar, pada saat t = 0 kecepatan angulernya 10 rad/s. 3
detik kemudian besar sudut yang ditempuh 39 rad maka kecepatan sudut pada saat t = 5 detik
adalah …
a. 5 rad/s
b. 10 rad/s
c. 18 rad/s
d. 20 rad/s
e. 25 rad/s
35. Dalam waktu 2 detik, sebuah roda yang berotasi murni, mengalami perubahan kecepatan dari
4 rad/s menjadi 20 rad/s secara beraturan. Sebuah titik terletak 30 cm dari poros roda. Besar
percepatan tangensial yang dialami titik tersebut adalah … m/s2
a. 240
b. 26,7
c. 4,8
d. 2,4
e. 0,27
36. Sebuah benda bergerak melingkar berubah beraturan dengan kelajuan anguler mula-mula 6
rad/s. Setelah 4 detik kelajuan angulernya 14 rad/s. Jika jari-jari 10 meter, maka percepatan
linier yang dialami benda tersebut adalah ….. m/s2
a. 280
b. 120
c. 60
d. 40
e. 20
37. Salah satu cara yang benar untuk memperbesar gaya centripetal pada benda yang bergerak
melingkar adalah .…
a. memperkecil jari-jari lingkaran
b. memperkecil massa benda
c. memperkecil frekuensi putaran
d. memperbesar periode putaran
e. memperkecil kecepatan sudut

38. Pernyataan massa dan berat berikut ini yang benar, kecuali ....
a. Massa dan berat adalah besaran fisika yang sama dinyatakan dalam satuan yang berbeda.
b. Massa adalah milik benda sendiri, tetapi berat adalah akibat interaksi dua benda.
c. Berat benda sebanding dengan massanya.
d. Meskipun dalam suatu lingkungan benda tidak mempunyai berat tetapi massa benda itu
tetap tidak berubah.
e. Massa dan berat adalah sama saja
39. Meja licin, gaya F = 60 N, m1 = 10 kg, m2 = 20 kg dan m3 = 30 kg. Maka tegangan tali T1 dan
T2 adalah ....
a. 10 N dan 30 N
b. 10 N dan 20 N
c. 20 N dan 30 N
d. 20 N dan 40 N
e. 30 N dan 40 N
40. Mobil yang massanya 2000 kg bergerak dengan kecepatan 30 km/jam direm hingga berhenti
pada jarak 25 m. Gaya rata-rata yang digunakan untuk rem adalah ....
a. 3600 N
b. 2800 N
c. 280 N
d. 80 N
e. 60 N
41. Sebuah gaya bila dikenakan pada benda I menimbulkan percepatan 4 m/det2 dan bila
dikenakan pada benda II menimbulkan percepatan sebesar 12 m/det2. Bila benda I dan II
diikat jadi satu kemudian dikenai gaya itu, maka percepatan yang diperoleh adalah....
a. 1 m/det2
b. 2 m/det2
c. 3 m/det2
F
m3m2m1
T2T1

d. 25 m/det2
e. 1 m/det2
42. Roket yang massanya 2.106 kg menghasilkan gaya angkat awal sebesar 2,5 . 107 newton.
Percepatan pada awal peluncuran vertikal itu adalah ....
a. 2,5 m/det2
b. 5 m/det2
c. 12,5 m/det2
d. 25 m/det2
e. 1 m/det2
43. Katrol licin, g = 9,8 m/det2 untuk menaikkan beban dengan kecepatan tetap maka diperlukan
F sebesar ....
a. 9,8 N
b. 49 N
c. 98 N
d. 245 N
e. 45 N
44. Seorang wisatawan yang massanya 60 kg bepergian dari kota P di mana g = 9,79 m/det 2 ke
kota Q di mana g = 9,81 m/det2. Berat wisatawan itu ....
a. tetap
b. berkurang 1,2 N
c. bertambah 1,2 N
d. bertambah 2,1 N
e. semua jawaban salah
Fm = 50 kg

45. Sebuah anak timbangan digantungkan dengan tali pada langit-langit lift. Dari keadaan berikut
ini tegangan tali paling besar pada keadaan ....
a. Lift dalam keadaan diam
b. Lift bergerak ke atas dengan kecepatan tetap
c. Lift bergerak ke atas dengan percepatan tetap
d. Lift bergerak ke bawah dengan percepatan tetap
e. Lift bergerak naik turun
Soal-soal Uraian
Jawablah dengan benar!
1. Persamaan gaya gerak listrik suatu induktor dapat ditulis dengan = L ΔI
Δt , dimana
adalah gaya gerak listrik dalam volt, L adalah induktansi diri dalam henry,
ΔIΔt adalah
perubahan arus listrik tiap perubahan waktu. Tentukan dimensi dari L.
2. Hafidz lari pagi mengelilingi lapangan berbentuk empat persegi panjang dengan panjang
100 m dan lebar 50 m. Setelah melakukan tepat 5 putaran dalam waktu 15 menit, Hafidz
berhenti.
Tentukan:
a. Jarak yang ditempuh Amri
b. Perpindahan Amri
c. Kelajuan rata-rata Amri
d. Kecepatan rata-rata Amri
3. Suatu mobil bergerak dipercepat beraturan dengan kecepatan awal 7,2 km/jam dan
mempunyai percepatan 4 m/det2. Setelah menempuh jarak 112 m, gerakannya menjadi
beraturan dengan kecepatan yang didapat pada saat itu. 15 detik kemudian diganti lagi
dengan perlambatan yang beraturan sebesar 8 m/det2.
a. Setelah berapa detik mobil itu berhenti?
b. Berapa panjang jarak seluruhnya?

4. Sebuah roda berdiameter 5 m. Mula-mula berhenti dan kemudian berputar dengan
percepatan teratur hingga dalam waktu 10 detik kecepatan sudutnya menjadi 200 rad/det.
Tentukanlah percepatan sudutnya dan sudut seluruhnya yang telah ditempuh oleh roda
tersebut.
5.
Bila massa A = 10 kg, massa B = 8 kg dan massa katrol = 2 kg, koefisien gesek bidang
dengan benda A = 0,25. Gesekan tali dengan katrol diabaikan, hitunglah percepatan benda A
!
B
A