laporan pleno skenario 3 tangan menulis

24
1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Didalam tubuh manusia dan kebudayaan hewan, energi kimia yang tersimpan dalam makan tidak dapat digunakan secara langsung, kecuali setelah dioksidasi terlebih dahulu. Dalam hal ini, sel-sel tubuh memerlukan oksigen untuk mengoksidasi (membakar) bahan makanan sehingga menghasilkan sejumlah energi. Proses menghasilkan energi melalui oksidasi bahan makanan didalam sel-sel tubuh demikian dikenal dengan istilah Respirasi sel. Proses Respirasi merupakan salah satu proses yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Respirasi ini meliputi beberapa hal berikut: 1. Bernapas: meliputi inpirasi (masuknya udara kedalam paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya udara dari paru- paru) 2. Respirasi eksternal: pertukaran gas (O2 x CO2 ) antara udara dengan daerah didalam paru-paru 3. Respirasi internal: pertukaran gas antara darah dengan cairan jaringan tubuh 2. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Anatomi sistem respirasi ? 2. Bagaimana fisiologi respirasi ? 1

Upload: riska

Post on 15-Feb-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Didalam tubuh manusia dan kebudayaan hewan, energi kimia yang tersimpan

dalam makan tidak dapat digunakan secara langsung, kecuali setelah dioksidasi

terlebih dahulu. Dalam hal ini, sel-sel tubuh memerlukan oksigen untuk mengoksidasi

(membakar) bahan makanan sehingga menghasilkan sejumlah energi. Proses

menghasilkan energi melalui oksidasi bahan makanan didalam sel-sel tubuh demikian

dikenal dengan istilah Respirasi sel. Proses Respirasi merupakan salah satu proses

yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Respirasi ini meliputi beberapa hal

berikut:

1. Bernapas: meliputi inpirasi (masuknya udara kedalam paru-paru) dan ekspirasi

(keluarnya udara dari paru-paru)

2. Respirasi eksternal: pertukaran gas (O2 x CO2 ) antara udara dengan daerah

didalam paru-paru

3. Respirasi internal: pertukaran gas antara darah dengan cairan jaringan tubuh

2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Anatomi sistem respirasi ?

2. Bagaimana fisiologi respirasi ?

3. jelaskan fungsi silia?

4. bagaimana vaskularisasi sistem pernapasan?

5. jelaskan definis bayi prematur ?

1

Page 2: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

BAB II

TERMINOLOGI SI “T” BINGUNG

1. Prematur

adalah belum waktunya atau belum cukup bulan.

2. Distres

adalah respon stres menjadi negatif atau susah bernafas

3. Kolaps

adalah suatu penyakit dimana penderita mengalami gangguan pada daerah paru-

paru berupa adanya penimbunan udara.

4. Surfaktan

adalah senyawa polipeptida yang berfungsi untuk mencegah kolaps pada paru-

paru.

5. Alveoli

Adalah kantung kecil di dalam paru-paru dimana terjadinya pertukaran gas antara

O2 dengan CO2

6. Epitel

adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang melapi permukaan tubuh.

Page 3: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

3

BAB III

PEMBAHASAN

1. ANATOMI RESPIRASI

Hidung (Nasal)

Hidung merupakan organ pernapasan yang menghubungkan dengan udara

luar. Hidung ditopang oleh tulang nasal (tulang keras) dan bagian atas merupakan

tulang rawan. Bagian tulang rawan masih dapat ditumbuhkan/ditambahkan sehingga

ukuran hidung berubah bentuk/panjang (mancung). Terdapat dua rongga hidung,

kanan-kiri, yang dipisahkan oleh septum nasalis (tulang rawan). Terdapat tiga

tonjolan di dalam rongga hidup (konka superior, konka intermediet, dan konka

inferior) yang dipenuhi kapiler darah. Panas yang dibawa oleh kapiler darah ini akan

menghangatkan udara melalui celah-celah tonjolan ini. Udara yang panas ini akan

membantu “membakar” mikroba tertentu yang terbawa udara. Rongga hidung

ditumbuhi rambut-rambut yang berperan untuk menyaring udara yang masuk. Sel-sel

goblet dan sel epitel bersilia di pangkal rongga hidung mensekresikan lendir atau

mukus yang membantu melembabkan udara yang masuk dan menangkap kotoran

yang tersaring. Lendir/mukus ini juga membantu sel-sel pembau (olfactory cell) pada

rongga hidung untuk mendeteksi bau dari partikel kimia yang terjerat di dalam lendir.

Infeksi bakteri atau virus tertentu menyebabkan peradangan pada rongga hidung,

3

Page 4: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

membuat rongga hidung tersumbat. Rongga hidung memastika kualitas udara yang

masuk kedalam tubuh adalah udara yang baik dengan cara :

a. Menyaring kotoran (dengan rambut-rambut hidung)

b. Menghangatkan udara (difusi panas yang dibawa oleh kapiler pembuluh darah di

dinding rongga hidung)

c. Melembabkan udara (oleh lendir)

Faring

Merupakan saluran pendek, pertemuan antara rongga hidung dan rongga

mulut. Udara akan dialirkan ke dalam laring.

Laring

Saluran pendek dipangkal trakea yang merupakan tempat dimana suara

dihasilkan. Terdapat sepasang pita suara (selaput yang melintang) di dalam laring.

Kerika udara dihembuskan keluar, udara akan melewati pita suara teersebut dan

membuat otot-otot penyusun pita suara meregang. Meregangnya pita suara ini

membuat pita suara bergetar dan menimbulkan bunyi/suara). Semakin tinggi daya

regang semakin kuat getaran semakin kuat bunyi yang dihasilkan. Laring tersusun

atas tulang-tulang rawan, diantaranya glotis, bagian yang terletak paling atas pada

laring. Glotis memiliki selaput epiglotis yang akan melindungi saluran pernapasan

dari makanan dan minuman yang masuk lewat rongga mulut. Ketika menelan

makanan, glotis akan naik, membuat epiglotis turun menutupi trakea. Hal ini

membuat makanan mengalir masuk ke dalam esofagus (saluran pencernaan). 

Tersedak adalah suatu mekanisme menetralkan trakea dari makanan dan minuman

yang salah masuk ke dalam trakea, ini terjadi ketika makan sambil berbicara. Glotis

akan kembali turun, epiglotismembuka trakea, udara kembali masuk. Tulang tiroid

berada di bagian inferior laring. Pada laki-laki  tulang tiroid ini menonjol ke depan,

struktur yang disebut dengan jakun.

Trakea (Tenggorokan)

Merupakan tabung sepanjang 12cm tersusun atas tumpukan 16-20 tulang

rawan berbentuk “C” yang dihubungkan satu sama lain oleh ligamentum anulare

(jaringan ikat). Trakea terletak di depan saluran esofagus, mengalami percabangan di

bagian ujung menuju ke paru-paru. Dinding-dinding trakea tersusun atas sel epitel

bersilia yang menghasilkan lendir. Lendir ini berfungsi untuk penyaringan lanjutan

Page 5: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

5

udara yang masuk, menjerat partikel-partikel debu, serbuk sari dan kontaminan

lainnya. Sel silia berdenyut akan menggerakan mukus ini naik ke faring yang dapat

ditelan atau dikeluarkan melalui rongga mulut. Hal ini bertujuan untuk membersihkan

saluran pernapasaan.

Bronkus

Merupakan percabangan utama dari trakea menuju paru-paru kanan (dextra)

dan kiri (sinistra).  Bronkus dextra letaknya lebih besar, pendek, dan vertikal

dibanding pada bronkus sinistra. Hal ini mengakibatkan paru-paru sebelah kanan 

lebih sering terserang penyakit dibanding paru-paru kiri. Bronkitis adalah suatu

penyakit yang ditujukan dengan menyempitnya saluran bronkus akibat produksi

lendir yang berlebihan. Secara umum, struktur bronkus sama dengan trakea, hanya

berbeda diameternya saja.  Masing-masing bronkus akan mengadakan percabangan

yang lebih kecil di bagian ujung disebut dengan bronkiolus. Pada bronkus dextra akan

keluar tiga cabang bronkiolus, sedangkan pada bronkus sinistra membentuk dua

percabangan bronkiolus. Perbedaan ini akan mempengaruhi struktur paru-paru kanan

dan kiri. Bronkiolus-bronkiolus ini akan membentuk cabang-cabang yang lebih kecil

lagi dan berujung dengan membentuk gelembung-gelembung udara (alveolus,

jamak:alveoli).

Paru-Paru (Pulmo)

Terletak di rongga dada yang dibatasi oleh diafragma dengan rongga perut.

Paru-paru  sebelah kanan berjumlah tiga gelambir sedangkan sebelah kiri berjumlah

dua gelambir. Perbedaan jumlah ini terjadi karena pada bagian kiri terdapat jantung,

yang pada masa perkembangananya terbentuk lebih dulu dibanding paru-paru.

Sehingga pada paru-paru kiri hanya berkembang sampai dua gelambir. Paru-paru

dibungkus oleh dua lapis membran pleura. Antara membran pleura terdapat cairan

limfe yang melindungi dari gesekan ketika bernapas. Pleuritis adalah suatu kelainan

yang terjadi pada selaput ini. Alveoli merupakan gelembung yang terbentuk dari

bronkiolus. Tersusun atas epitel yang tipis yang dikelilingi oleh kapiler pembuluh

darah. Di dalam alveoli inilah terjadi proses pertukaran gas. Oksigen dari udara di

ruang alveolus akan berdifusi masuk ke kapiler darah dan ikat oleh haemoglobin

eritrosit. Sedang karbondioksida dilepas dari kapiler darah didifusikan keluar melalui

ruang alveolus menuju rongga hidung. Emfisema adalah suatu kondisi dimana terjadi

gangguan dalam pengangkutan oksigen. Hal ini terjadi karena adanya perubahan

struktur alveolus yang disebabkan oleh senyawa-senyawa kimia, misalnya tar pada

5

Page 6: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

rokok. Diplococcus pneumonia menyebabkan infeksi pada alveoli, yang disebut

dengan pneumonia. Pada penderita pneumonia dinding-dinding alveolus

mengeluarkan lendir yang akan menggangu pernapasan.

Page 7: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

7

2. FISIOLOGI RESPIRASI

Respirasi atau pernafasan mempunyai tiga fungsi :

1. Untuk mengambil oksigen

2. Untuk mengeluarkan karbondioksida

3. Untuk mengatur pH darah

Kebutuhan akan oksigen

Panas dan energy dihasilkan oleh tubuh karena oksidasi karbon dan hydrogen

dalam makanan. Oksigen yang dibutuhkan dating dari udara inspirasi.Konversi

makanan ke dalam panas dan energy di sel-sel terjadi dalam sejumlah tahapan.

Proses seluruhnya, disebut metabolisme, adalah kompleks, tetapi keseluruhan

perubahan adalah bahwa atom karbon dari makanan berkombinasi dengan atom

oksigen dari udara mengeluarkan panas dan energy dan pembentukan

karbondioksida (CO2) sebagai produk buangan. Sebagai tambahan atom hydrogen

dari makanan berkombinasi dengan atom oksigen dari udara mengeluarkan

tambahan panas dan energy serta pembentukan air (H2O) sebagai produk

buangan.Karbondioksida diekskresikan ke dalam udara ekspirasi. Air yang

dibentuk (air metabolic) menambah pemasukan air oleh tubuh. Kelebihan air akan

diekskresikan oleh ginjal sebagai urine. Dalam istirahat, oksigen sebanyak 250

mL setiap menit diabsorpsi dari udara inspirasi untuk mencukupi kebutuhan

metabolisme tubuh. Jumlah ini sangat meningkat pada waktu latihan dan pada

latihan yang berat kebutuhan oksigen ini dapat mencapai setinggi 5000 mL

oksigen setiap menit.Karena sebagian oksigen dipakai untuk oksidasi hydrogen,

maka volume karbondioksida yang dikeluarkan setiap menit biasanya sedikit lebih

kurang daripada volume yang dimasukkan. Jadi waktu istirahat hanya 200 mL

karbondoksida dikeluarkan untuk setiap 250 mL oksigen dimasukkan. Rasio dari

“karbondioksida yang dikeluarkan” terhadap “oksigen yang dimasukkan” dikenal

sebagai (Kuosien Respirasi = K.R. atau Respiratory quotient = RQ). Normal

biasanya 0,8=200/250.Kuosein repirasi memberikan indikasi dari makanan yang

mengalami metabolisme. Bila hanya karbohidrat yang dipakai, maka K.R. adalah

1 dan jumlah oksigen yang masuk dengan jumlah karbondioksida yang

dikeluarkan adalah sama.Bila lemak yang dipakai, maka K.R. adalah 0,7 dan

7

Page 8: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

setiap 250 mL oksigen yang masuk akan menghasilkan hanya 7/10 dari 250 mL

CO2 (=175 mL). pada diet campuran lemak, karbohidrat dan protein, seperti

terlihat K.R-nya adalah 0,8.

Pernapasan

Paru-paru mengisi seluruh rongga toraks dan pernapasan ditimbulkan dengan

meningkatkan dan menurunkan ukuran rongga ini.Udara di dalma paru-paru

disebut udara alveoli. Perbedaan dengan hawa kamar adalah bahwa udara alveoli

mengadung oksigen lebih sedikit dan lebih banyak karbondioksida. Udara alveoli

ini akan berhubungan dengan darah yang mengalir melalui kapiler pulmoner.

(darah di pembuluh darah ini tidak akan berhubungan dengan udara kamar).

(Terdapat sedikit sekali karbondioksida di udara kamar yang sangat penting untuk

tanaman, yaitu hanya 0,04%, dan sejauh untuk kepentingan manusia dan hewan

dianggap jumlah tersebut sama dengan nol).

Pada akhir suatu ekspirasi tenang, maka paru-paru masih mengandung kira-

kira 3 liter udara alveoli, tetapi hanya 420 mL merupakan oksigen (14 persen dan

3000 mL). karena tubuh memerlukan 250 mL oksigen setiap menit untuk

metabolisme, maka cadangan oksigen di paru-paru adalah kurang dari penyediaan

untuk dua menit. Karena itu penting sekali untuk terus menerus mengganti udara

di paru-paru dengan proses pernapasan.

Proses secara berganti-ganti membesarkan dan mengecilkan ukuran dada

berada di bawah pengendalian suatu kumpulan sel saraf berlokasi di otak di

formasio retikularis dari medulla, dikenal sebagai puat respirasi. Serabut saraf dari

pusat ini pergi ke otot-otot respirasi. Inspirasi ditimbulkan oleh kontraksi otot-otot

interkosal, yang mengangkat dinding dada ke atas dan keluar dan oleh kontraksi

otot diafragma yang bergerak ke bawah dan menekan isi abdomen. Ekspirasi

dihasilkan oleh relaksasi dari otot-otot tersebut. Daya kenyal dari paru-paru dan

dinding dada mengembalikan dada ke tingkat istirahat respirasi.Kenaikan ukuran

dada dengan inspirasi adalah sangat sedikit pada pernapasan tenang, dan volume

meningkat dari 3000 mL menjadi 3400 mL. Akibat kenaikan volume 400 mL,

maka jumlah udara ini memasuki hidung dan mulut.

Page 9: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

9

3. Mekanisme Pernapasan

Berdasarkan proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan dibagi atas

pernapasan dada dan pernapasan perut.

a. Pernapasan Dada

Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat aktivitas

kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem pernafasan dada terdiri dari

2 tahap, yaitu:

Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk berkontraksi

sehingga tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar dan paru-paru

mengembang. Hal ini mengakibatkan tekanan udara di dalam rongga dada lebih

kecil dari tekanan atsmosfer sehingga udara yang kaya okan oksigen terhisap

masuk kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan.

Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu kondisi

dimana otot antara tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada kembali

mengecil dan paru-paru mengempis. Kondidi ini menyebabkan tekanan rongga

dada meningkat dan lebih tinggi dari tekanan atsmosfer sehingga udara dalam

paru-paru mengalir keluar melalui saluran pernafasan.

b. Sistem Pernafasan Perut

Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung pada

aktivitas diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:

Tahap Inspirasi, yaitu keadaan dimana otot diafragma berkontraksi, sehingga

rongga dada membesar dan paru-paru mengembang, tekanan udara turun

sehingga udara dari luar dapat masuk kedalam paru-paru melalu saluran

pernafasan.

Tahap Ekspirasi adalah kondisi dimana otot diafragma berelaksasi dan otot

dinding perut berkontraksi sehingga otot diaframa kembali ke posisi semula.

9

Page 10: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

Akibatnya rongga dada mengecil, paru-paru mengepis, tekanan udara dalam

paru-paru meningkat sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon

dioksida terhembus keluar melalui saluran pernafasan.

4. fungsi silia

Silia merupakan organel sel yang berfungsi sebagai alat bantu pergerakan

yang menonjol dari sebagaian sel. Sebuah silia memiliki bentuk seperti rambut lurus

atau melengkung dengan ujung runcing, yang menonjol sejauh 2 sampai 4 mikrometer

dari permukaan sel. Banyak silia sering kali menonjol dari setiap sel tunggal. Silia

disangga oleh 11 mikrotubulus yang tersusun oleh 9 mikrotubulus ganda dan 2

mikrotubulus tunggal dibagian tengah silia. Setiap silia merupakan pertumbuhan

keluar dari suatu struktur yang terletak dibawah membran sel, yang disebut badan

basal silia.

5. Vaskularisasi sistem pernapasan

Pengendalian dan pengaturan pernapasan dilakukan oleh sistem persyarafan,

mekanisme kimia, dan mekanisme non kimia (Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,

2008). Sistem syaraf secara ornmal mengatur kecepatan ventilasi alveolus hampir

sama dengan permintaan tubuh, sehingga tekanan O2 darah arteri (PO2) dan tekanan

CO2 (PCO2) hampir tidak berubah bahkan selama latihan sedang sampai berat dan

kebanyakan stress pernapasan lainnya (Fisiologi Kedokteran, 2005).

Kita dapat menahan napas secara sadar dalam waktu singkat namun hampir setiap

terdapat mekanisme otomatis (kontrol otonom) yang mengatur pernapasan kita.

Pengaturan pernapasan oleh persarafan dilakukan oleh korteks cerebri, medulla

oblongata, dan pons

Page 11: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

11

Saat bernapas dalam-dalam, mekanisme umpan balik negative mencegah paru-paru

agar tidak membesar secara berlebihan, sensor peregangan mengirimkan impuls

saraf kembali ke medula yang akan menghambat pusat kontrol pernapasannya.

Pons

Pada pons terdapat 2 pusat pernapasan yaitu pusat apneutik dan pusat

pnumotaksis. Pusat apneutik terletak di formasio retikularis pons bagian bawah. Yang

berfungsi untuk mengkoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi dengan cara

mengirimkan rangsangan impuls pada area inspirasi dan menghambat ekspirasi.

Sedangkan pusat pneumotaksis terletak di pons bagian atas. Impuls dari pusat

pneumotaksis adalah membatasi durasi inspirasi, tetapi meningkatkan frekuensi

respirasi sehingga irama respirasi menjadi halus dan teratur, proses inspirasi dan

ekspirasi berjalan secara teratur pula.

Korteks Cerebri

Berperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat volunter sehingga

memungkinkan kita dapat mengatur napas dan menahan napas. Misalnya pada

saat bicara atau makan.

Medulla oblongata

11

Page 12: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

Terletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan automatik atau spontan.

Pada kedua oblongata terdapat dua kelompok neuron yaitu Dorsal Respiratory Group

(DRG) yang terletak pada bagian dorsal medulla dan Ventral Respiratory Group

(VRG) yang terletak pada ventral lateral medula. Kedua kelompok neuron ini berperan

dalam pengaturan irama pernapasan.

Page 13: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

13

6. definisi bayi prematur

1. Definisi

Prematuritas adalah kelahiran yang berlangsung pada umur kehamilan 20

minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Terdapat 3

subkategori usia kelahiran prematur berdasarkan kategori World Health

Organization (WHO), yaitu:

a. Extremely preterm (< 28 minggu)

b. Very preterm (28 hingga < 32 minggu)

c. Moderate to late preterm (32 hingga < 37 minggu).

2. Epidemiologi

Angka kejadian prematur yang tinggi masih menjadi pusat perhatian dunia

hingga kini. Tingkat kelahiran prematur di Amerika Serikat sekitar 12,3% dari

keseluruhan 4 juta kelahiran setiap tahunnya dan merupakan tingkat kelahiran

prematur tertinggi di antara negara industri.Angka kejadian kelahiran prematur

di Indonesia belum dapat dipastikan jumlahnya, namun berdasarkan data

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Departemen Kesehatan tahun 2007,

proporsi BBLR di Indonesia mencapai 11,5%, meskipun angka BBLR tidak

mutlak mewakili angka kejadian kelahiran prematur. Dalam studi yang

dilakukan di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2002 didapatkan kelahiran

prematur sebesar 138 kasus (4,6%).

3. Patofisiologi

Secara umum, penyebab persalinan prematur dapat dikelompokan dalam 4

golongan yaitu :

Aktivasi prematur dari pencetus terjadinya persalinan

Inflamasi/infeksi

Perdarahan plasenta

Peregangan yang berlebihan pada uterus

Mekanisme pertama ditandai dengan stres dan anxietas yang biasa terjadi

pada primipara muda yang mempunyai predisposisi genetik. Adanya stres fisik

maupun psikologi menyebabkan aktivasi prematur dari aksis Hypothalamus-

13

Page 14: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

Pituitary-Adrenal (HPA) ibu dan menyebabkan terjadinya persalinan prematur.

Aksis HPA ini menyebabkan timbulnya insufisiensi uteroplasenta dan

mengakibatkan kondisi stres pada janin. Stres pada ibu maupun janin akan

mengakibatkan peningkatan pelepasan hormon Corticotropin Releasing Hormone

(CRH), perubahan pada Adrenocorticotropic Hormone (ACTH), prostaglandin,

reseptor oksitosin, matrix metaloproteinase (MMP), interleukin-8 estrogen

plasenta dan pembesaran kelenjar adrenal.Mekanisme kedua adalah decidua-

chorio-amnionitis, yaitu infeksi bakteri yang menyebar ke uterus dan cairan

amnion. Keadaan ini merupakan penyebab potensial terjadinya persalinan

prematur.Infeksi intraamnion akan terjadi pelepasan mediator inflamasi seperti

pro-inflamatory sitokin (IL-1β, IL-6, IL-8, dan TNF-α ). Sitokin akan

merangsang pelepasan CRH, yang akan merangsang aksis HPA janin dan

menghasilkan kortisol dan DHEAS. Hormon-hormon ini bertanggung jawab

untuk sintesis uterotonin (prostaglandin dan endotelin) yang akan menimbulkan

kontraksi. Sitokin juga berperan dalam meningkatkan pelepasan protease

(MMP) yang mengakibatkan perubahan pada serviks dan pecahnya

kulit ketuban. Mekanisme ketiga yaitu mekanisme yang berhubungan

dengan perdarahan plasenta dengan ditemukannya peningkatan hemosistein

yang akan mengakibatkan kontraksi miometrium.Perdarahan pada plasenta

dan desidua menyebabkan aktivasi dari faktor pembekuan Xa (protombinase).

Protombinase akan mengubah protrombin menjadi trombin dan pada beberapa

penelitian trombin mampu menstimulasi kontraksi miometrium. Mekanisme

keempat adalah peregangan berlebihan dari uterus yang bisa

disebabkan oleh kehamilan kembar, polyhydramnion atau distensi

berlebih yang disebabkan oleh kelainan uterus atau proses operasi pada

serviks. Mekanisme ini dipengaruhi oleh IL-8, prostaglandin, dan COX-2.

Page 15: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

15

Gambar . Patofisiologi prematur

15

Page 16: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang atau sama dengan

37minggu, tanpa memperhatikan berat badan lahir.Bayi premature adalah bayi yang lahir

sebelu minggu ke 37, dihitung dari mulai hari pertama menstruasi terakhir, dianggap sebagai

periode kehamilan memendek. Prematoritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara

bersamaan, terutama diantara bayi dengan berat 1500 gr atau kurang saat lahir. Keduanya

berkaitan dengan terjadinya peningkatan morbilitas dan mortalitas neonatus. Bayi baru lahir

dengan umur kehamilan 37 minggu atau kurang saat kelahiran disebut dengan bayi prematur.

Walaupun kecil, bayi prematur ukurannya sesuai dengan masa kehamilan tetapi

perkembangan intrauterin yang belum sempurna dapat menimbulkan komplikasi pada saat

post natal

Page 17: Laporan Pleno Skenario 3 Tangan Menulis

17

REFERENSI

SUMUR : Ayu Rizqiyani. 2015. Sistem Pernapasan Pada Manusia.

http://blog.unnes.ac.id/ayurizqiyani/2015/11/19/makalah-sistem-pernapasan-pada-manusia/.

Anonim.(2013).Fungsi Silia.

http//eprints.undip.ac.id//44023/3KielPino_G2A009138_Bab2KTI.pdfm. diakses tanggal 29

November 2015

Shrewood, L. 2001. Fisiologi Manusia; dari Sel ke Sistem. Edisi 12. Jakarta; EGC.

17