laporan pbl 1
DESCRIPTION
Laporan PBL bLok Chem 1TRANSCRIPT
PORTOFOLIO PBL
SKENARIO 1
TUTOR : dr. Miko Ferine
KELOMPOK 6
G1A007052 MEGA PUTRI K D
G1A007054 RIFQI M
G1A007056 BAHAR SYAFIQ R
G1A007058 SIGIT UNGGUL P
G1A007060 I GEDE KETUT ALIT SATRIA NUGRAHA
G1A007062 HADIS PRATIWI
G1A007064 AJAR PRASEKTI
G1A007066 DIKE H AFIFI
G1A007068 AZIZAH ASIH R
G1A007070 HAFIDZ ADITYA
G1A007072 NUR HUDA SATRIA KUSUMA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO
2007
PBL KASUS KE : 1
JUDUL SKENARIO : “Setelah Berebut Kotor”
KELOMPOK : 2
NO.SASARAN
BELAJARHASIL BELAJAR REFERENSI
1. Kejelasan
Istilah dan
Konsep
Diare : Suatu penyakit dengan tanda-
tanda adanya perubahan bentuk dan
konsistensi dari tinja yang melembek
sampai mencair dan bertambahnya
frekuensi berak lebih dari biasanya.
Diare : Buang air besar encer atau cair
lebih dari 3 x sehari ( WHO )
Sanitasi : Menciptakan atau keadaan
lingkungan yang baik untuk kesehatan
Bakteri : (Bacteria) dalam sistem
klasifikasi terdahulu, suatu divisi
kingdom Procaryotae, termasuk seluruh
organisme prokariotik kecuali alga biru-
hijau ( Cyanobacteria ).
E.Coli : Spesies paling penting dari
genusnya dan organisme fakultatif
paling dominan pada usus manusia dan
hewan lain.
www.dinkes-
dki.go.id/
penyakit.html
http/
www.dinkes-
dki.go.id
Kamus Saku
Kedokteran
Dorland Edisi
25, 964
Kamus
Kedokteran
Dorland Edisi
29, 227
Kamus
Kedokteran
Dorland Edisi
29, 765
Kolera : Radang usus infeksi akut,
kadang fulminan, yang bersifat endemik
di India dan Asia Tenggara dan secara
periodik menyebar sebagai epidemi atau
pandemi ke daerah lain dengan cuaca
hangat di dunia; penyakit ini disebarkan
melalui air dan makanan yang tercemar
feses.
Obat : Setiap zat kimia yang dapat
mempengaruhi proses hidup
Faktor Resiko : Faktor yang
mendorong terjadinya suatu penyakit
diluar faktor agent.
Transmisi Penyakit : Proses penularan
penyakit dari agent kepada host
Kamus
Kedokteran
Dorland,
W.A.
Newman
Dorland,
Edisi 29,
1334)
Kamus
Kedokteran
Dorland,
W.A.
Newman
Dorland,
Edisi 29
Farmakologi
dan Terapi
edisi ke-4 UI
1995
Dr. Eko
Budiarto,
SKM dan Dr.
Dewi
Anggraeni
Pengantar
Epidemiologi
Gastrointestial : Berkenaan atau
berkesambungan dengan lambung dan
usus.
Manifestasi : Kejadian atau wujud lain
dari sesuatu
ppm : parts per million
Miskin : Tidak berharta benda,
berpenghasilan sangat rendah
,EGC
Dr. Eko
Budiarto,
SKM dan Dr.
Dewi
Anggraeni
Pengantar
Epidemiologi
,EGC
Kamus
Kedokteran
Dorland,
W.A.
Newman
Dorland,
Edisi 29
Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia,
M2S,drs.
Yandianto
2. Tujuan
Belajar :
Merumusk
an Batasan
Masalah
- Enam kecamatan di Kabupaten Timor
Tengah Selatan dilanda wabah diare
- Mereka umumnya mengalami diare
berupa cairan putih encer disertai
muntah
- Orang tua korban kebanyakan dari
keluarga miskin dan berpenghasilan
Buku
Panduan
CHEM I
Tujuan
Belajar :
Analisis
Masalah
rendah
- Sanitasi yang buruk serta air yang
tercemar bakteri E.Coli diduga menjadi
penyebab mewabahnya diare.
- Kadar E.Coli di sumber air Desa Kusi
dan Desa Tubuhe mencapai 975 ppm
(part per million)
- Akibatnya, mereka mengkonsumsi air
sungai yang sudah tercampur dengan
kotoran babi dan sapi.
- Sejauh ini belum ada langkah kongkret
dari pemerintah untuk mengantisipasi
jatuhnya korban lebih banyak.
Kasus tersebut berkaitan dengan
kesehatan lingkungan. Kesehatan
lingkungan pada hakekatnya adalah
suatu kondisi atau keadaan lingkungan
yang optimum sehingga berpengaruh
positif terhadap terwujudnya status
kesehatan yang optimum pula.
Notoatmojo,
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat
Prinsip-
Prinsip
Dasar,
Rimika Cipta,
2003
3. Gejala Klinis
Anak yang
Terserang
Diare
Mula-mula bayi dan anak menjadi
cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya
meningkat, nafsu makan berkurang atau
tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja
cair dan mungkin disertai lendir dan
atau darah. Warna tinja makin lama
berubah menjadi kehijau-hijauan karena
tercampur dengan empedu. Anus dan
daerah sekitarnya lecet karena seringnya
Staf
Pengajar
IKA FK-UI.
Buku Kuliah
Ilmu
Kesehatan
Anak.Bagian
Ilmu
Kesehatan
defekasi dan tinja makin lama makin
asam akibat makin banyaknya asam
laktat, yang berasal dari laktosa yang
tidak dapat diabsorpsi usus selama diare.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum
dan sesudah diare dan dapat disebabkan
oleh lambung yang turut meradang atau
akibat gangguan keseimbangan sam-
basa dan elektrolit. Bila penderita telah
kehilangan banyak cairan dan elektrolit,
maka gejala dehidrasi mulai tampak
Anak FK-
UI.285
4 MengetahuiK
elompok
Resiko
Tinggi yang
Mungkin
Mengalami
Diare Infeksi
Kelompo
k Resiko
Tinggi
yang
Mungkin
Mengala
mi Diare
Infeksi
Orang-orang yang memiliki resiko
tinggi dalam infeksi penyakit diare akut
adalah orang-orang yang :
- Baru saja bepergian/melancong : ke
negara berkembang, daerah tropis,
kelompok perdamaian, dan pekerja
sukarela, serta orang yang sering
berkemah (dasar berair)
- Makanan atau keadaan makan yang
tidak basa : makanan laut dan shell fish,
terutama yang mentah, restauran, dan
rumah makan cepat saji (fast food),
banket, dan piknik
- Homoseksual, pekerja seks, pengguna
obat intravena, resiko infeksi HIV,
sindrom usus homoseks (Gay bowel
syndrome) sindrom defisiensi
kekebalan didapat (Acquired immune
deficiency syndrome)
- Baru saja menggunakan obat
antimikroba pada institusi : Institusi
Buku Ajar
Ilmu
Penyakit
Dalam. Pusat
Penerbitan
Dep.IPD.FK
UI. Hal : 410
kejiwaan/mental, rumah-rumah
perawatan, rumah sakit.
5. Terjadinya
Diare
Mekanisme yang menyebabkan
terjadinya penyakit diare, secara umum
terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Gangguan Osmotik
Gangguan ini terjadi akibat terdapatnya
makanan atau zat yang tidak dapat
diserap akan menyebabkan tekanan
osmotik dalam rongga usus yang
meninggi, sehingga terjdi pergeseran air
dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi
rongga usus yang berlebihan ini akan
merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul.
2. Gangguan Sekresi
Gangguan ini terjadi akibat rangsangan
tertentu (misal oleh toksin) pada dinding
usus akan terjdi peningkatan sekresi air
dan elektrolit ke dalam ronga usus dan
selanjutnya diare timbul kakrena terjadi
peningktan isi rongga usus.
3. Gangguan Motilitas Usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan
berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan, sehingga timbul
diare. Sebaliknya bila peristaltik usus
menurun akan mengakibatkan bakteri
tumbuh berlebihan yang selanjutnya
dapat menimbulkan diare pula.
Buku Kuliah
Ilmu
Kesehatan
Anak, FK-UI
hal. 284
6. Mengetahui
variabel-
variabel
dalam
epidemiologi
Faktor Orang : adalah karakteristik
dari individu yang mempengaruhi
keterpaparan yang mereka dapatkan dan
susceptibilitasnya terhadap penyakit.
Person yang karakteristiknya mudah
terpapar dan peka terhadap suatu
penyakit akan mudah jatuh sakit.
Dalam kasus ini dilihat dari variable
umurnya, disebutkan “ dari 350 anak
yang terserang diare, sembilan
diantaranya meninggal dunia.
Hubungan antara umur dan penyakit
tidak hanya pada frekuensinya saja,
tetapi pada tingkat beratnya penyakit,
eschericia coli akan menjadi lebih berat
bila menyerang bayi atau anak – anak
daripada golongan umur lain karena
mereka masih sangat terhadap infeksi.
Dalam kasus ini yang terkena adalah
anak – anak karena anak – anak
kemungkinan tentulah lebih besar ketika
bermain – bermain di lingkungan.
Dalam kasus ini juga disebutkan factor
social ekonomi “ Orang tua korban
kebanyakan berasal dari keluarga miskin
dan berpenghasilan rendah”.
Keadaan social ekonomi merupakan
factor yang mempengaruhi frekuensi
distribusi penyakit tertentu, diare lebih
banyak menyerang golongan ekonomi
lemah karena higienitas individu dan
manajemen sanitasi dalam rumah
Dr. Eko
Budiarto,
SKM dan Dr.
Dewi
Anggraeni
Pengantar
Epidemiologi
,EGC
tangganya kurang di pedulikan.
Faktor Tempat ( place ) :
Epidemiologi juga tertarik terhadap
tempat kejadian. Faktor tempat ini
berkaitan dengan karakteristik geografis
informasi, informasi tempat bisa berupa
batas administrative dan batas – batas
histories, dalam kasus ini mereka yang
terkena diare mengkonsumsi air dari
sungai yang sudah tercemar, karena
permukiman mereka dekat sungai yang
sedang kekeringan.
Faktor waktu :
Waktu kejadian penyakit dapat
dinyatakan dalam jam, hari, bulan atau
tahun. Informasi waktu tersebut bias
menjadi pedoman tentang kejadian yang
timbul dalam masyarakat, dan pada
scenario ini dinyatakan kalau mereka
kesulitan air bersih karena musim
kemarau.
7. Solusi
Permasalaha
n
Depkes perlu menyusun dan meringkas
data menurut waktu, tempat dan orang.
Bila dilihat dari kasus, waktunya adalah
ketika musim kering, sehingga air
susah dan warga terpaksa menggunakan
air kotor. Sehingga Depkes dapat
membuat grafik berdasarkan waktu dan
berhati-hati saat terjadi musim yang
sama, sehingga tidak kecolongan.
Selain itu, warga di tempat tersebut
http://
www.depkes.
go.id
kebanyakan tidak mampu, sehingga
pemerintah perlu lebih memerhatikan
warga tidak mampu. Misalnya dengan
memberikan penyuluhan, peningkatan
kewaspadaan, karena warga tidak
mampu cenderung berpendidikan
rendah yang berujung pada kelalaian
menjaga kebersihan.
8. Mulai
terjadinya
wabah
Wabah yang terjadi dalam skenario
terjadi dengan dimulai oleh kekeringan
pada musim kemarau yang menimpa
Desa Kusi dan Tubuhe, sehingga warga
di sekitar daerah tersebut kesulitan
untuk mendapatkan air bersih. Ditambah
dengan tercemarnya sumber air bersih
mereka dengan bakteri E. Coli. Tidak
adanya sumber air bersih di desa
tersebut membuat warga tetap
menggunakan sumber air yang sudah
tercemar oleh bakteri, ditambah sumber
air terseb.ut sudah tercemar oleh kotoran
sapi atau babi
Buku
Panduan
CHEM 1
9. Gambaran
geografis
penyakit
diare
Di daerah pedesaan biasanya sering
ditemukan penyakit diare, karena hal itu
biasanya disebabkan karena gaya hidup
di daerah pedesaan. Mereka biasanya
dengan seenaknya membuang kotoran
dimana saja, sehingga dapat
menimbulkan beberapa penyakit dan
dapat mencemari lingkungan sekitar.
Dalam skenario ini, di masyarakat
Kabupaten Timur Tengah Selatan
Ilmu
Penyakit
Dalam FK-
UI
kesulitan untuk mendapatkan air bersih,
karena air bersih tersebut sudah
tercemar oleh bakteri E. Coli, yang
dapat membahayakan kesehatan dan
dapat menimbulkan diare.
Sedangkan syarat-syarat air bersih yaitu :
a. Syarat fisik : bening atau tidak
berasa
b. Syarat bakteriologis : bebas dari
segala bakteri
c. Syarat kimia : mengandung zat-zat
tertentu di dalam jumlah tertentu
atau telah memenuhi standar
normalitas
10. Kriteria KLB Peningkatan kejadian kesakitan/ kema-
tian karena diare secara terus menerus
selama 3 kurun waktu berturut-turut
(jam, hari, minggu).
Peningkatan kejadian/kematian kasus
diare 2 kali /lebih dibandingkan jumlah
kesakitan/kematian karena diare yang
biasa terjadi pada kurun waktu
sebelumnya (jam, hari, minggu).
CFR karena diare dalam kurun waktu
tertentu menunjukkan kenaikan 50%
atau lebih dibandingkan priode
sebelumnya.
www.dinkes-
dki.gov
11. Penyebab
Diare
Diare dapat ditimbulkan oleh a) Bakteri : Escherichia coli,
Salmonella Typhi, Salmonella
paratyphi A/B/C
Ilmu
Penyakit
Dalam FK-
UI
b) Parasit : Protozoa, Cacing
c) Virus
12. Untuk
mengetahui
faktor risiko
pada kasus
Diare
a) Umur
Pada umumnya anak kecil yang
mendapat diare karena
immunodefisiensi yang dialami oleh
anak kecil itu dan anak itu rentan
terhadap dehidrasi.
b) Kebiasaan manusia
Masyarakat yang tidak memperdulikan
higienitas
Dr. Eko
Budiarto,
SKM dan Dr.
Dewi
Anggraeni
Pengantar
Epidemiologi
,EGC
13. Untuk
mengetahui
transmisi
penyakit
Mengetahui mode of transmission
Dua bagian cara penularan penyakit :
a) Penularan langsung
b) Penularan tidak langsung, dibagi
menjadi tiga yaitu
Vehicle bourne, dibagi menjadi tiga
yaitu water bourne, food bourne, dan
milk bourne. Pada kasus ini ditekankan
pada satu sumber penularan penyakit
yaitu air. Hal ini merupakan penularan
tidak langsung di tipe water bourne.
Bustan,
MN.Mekanis
me Penyakit
Menularr,
Rimika Cipta,
2003
14. mengetahui kaitan kadar E coli dalam air
Indikator air sehat adalah sebagai
berikut :
1. Syarat fisik,
Air bening, tidak berasa dan suhu di
bawah suhu lingkungan.
2. Syarat bakteriologis
Air yang sehat adalah air yang tidak
Notoatmojo,
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat
Prinsip-
Prinsip
Dasar,
mengandung bakteri. Kandungan air
sehat maksimum memiliki empat bakteri
E coli dalam 100 cc.
3. Syarat kimiawi
Kadar zat-zat tertentu dalam air harus
benar-benar terkandung dalam air dalam
jumlah yang telah ditentukan tidak
boleh lebih maupun kurang kadar dari
zat tersebut.
Rimika Cipta,
2003
15. Untuk
mengetahui
pencegahan
yang dapat
dilakukan
pada kasus
Dalam epidemiologi pencgahan dibagi
menjadi beberapa tingkatan sesuai
dengan perjalanan penyakit yaitu :
1. Pencegahan primer
2. pencegahan sekunder
3. pencegahan tersier
Dalam kasus pertama PBL dapat
disimpulkan pencegahan yang dapat
dilakukan adalah pencegahan primer
dan pencegahan sekunder. Pencegahan
primer adalah upaya untuk
mempertahankan upaya agar tetap sehat
atau mencegah orang yang sehat
menjadi sakit. Secara garis besar, upaya
pencegahan ini dapat berupa upaya
pencegahan umum dan pencegahan
khusus.
Pencegahan umum dimaksudkan untuk
pencegahan pada masyarakat umum,
misalnya pendidikan kesehatan
masyarakat dan kebersihan lingkungan.
Dr. Eko
Budiarto,
SKM dan Dr.
Dewi
Anggraeni
Pengantar
Epidemiologi
,EGC
Pencegahan khusus ditujukan pada
orang –orang yang mempunyai resiko
dengan melakukan imunisasi, misalnya
imunisasi terhadap : sanitasi lingkungan.
Pencegahan sekunder tingkat
pencegahan ini merupakan upaya
manusia untuk mencegah orang yang
sudah sakit agar sembuh, menghanbat
progresifitas penyakit, menghindarkan
komplikasi, dan mengurangi ketidak
mampuan.
16. Definisi
kolera
Penyakit Cholera disebabkan oleh
Vibrio cholerae, dikatakan berasal dari
India tetapi pernah ada di seluruh dunia.
Cholera adalah penyakit usus halus yang
mengakibatkan banyak kematian. Masa
tunasnya berkisar antara beberapa jam
sampai beberapa hari
Ilmu
Penyakit
Dalam FK UI
Pesan dan Kesan Tutor :
Tanda Tangan Tutor :