laporan pbl (1)

36
ISI I. SKENARIO Seorang atit angkat besi sedang berlatih mengangkat barbel. Dia melakukan kesalahan gerakan sehingga barbel terjatuh menimpa tungkai atas yang menjadi bengkok, tidak bisa digerakkan, dan terasa sakit. Tiga bulan kemudian tungkainya kembali normal, menjadi lurus kembali, dan dapat digerakkan seperti biasa. II. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Apa saja yang terlibat dalam proses mengangkat barbel ? 2. Apa yang dimaksud dengan kesalahan gerakan ? 3. Faktor apa saja yang menyebabkan kesalahan gerakan ? 4. Mengapa tungkai atas bengkok ? 5. Apa sebab tungkai atas tidak bias digerakkan ? 6. Bagaiman proses rasa sakit pada tungkai atas yang bengkok ? 7. Mengapa perlu 3 bulan untuk pulih ? 8. Faktor apa yang mempengaruhi tungkai kembali lurus ? 9. Bagaiman proses tungkai kembli normal ? 10. Apa yang harus dilakukan agar tungkai kembali dapat digerakkan ? III. HIPOTESIS Otot, Rangka, Sendi dalam keadaan Otot, Rangka, Sendi dalam keadaan Kesalahan Proses remodeling selama 3 Otot, Rangka, Sendi dalam keadaan

Upload: mohammad-taufik

Post on 02-Jan-2016

144 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Universitas Brawijaya Malang

TRANSCRIPT

ISI

I. SKENARIO

Seorang atit angkat besi sedang berlatih mengangkat barbel. Dia

melakukan kesalahan gerakan sehingga barbel terjatuh menimpa

tungkai atas yang menjadi bengkok, tidak bisa digerakkan, dan terasa

sakit. Tiga bulan kemudian tungkainya kembali normal, menjadi lurus

kembali, dan dapat digerakkan seperti biasa.

II. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa saja yang terlibat dalam proses mengangkat barbel ?

2. Apa yang dimaksud dengan kesalahan gerakan ?

3. Faktor apa saja yang menyebabkan kesalahan gerakan ?

4. Mengapa tungkai atas bengkok ?

5. Apa sebab tungkai atas tidak bias digerakkan ?

6. Bagaiman proses rasa sakit pada tungkai atas yang bengkok ?

7. Mengapa perlu 3 bulan untuk pulih ?

8. Faktor apa yang mempengaruhi tungkai kembali lurus ?

9. Bagaiman proses tungkai kembli normal ?

10. Apa yang harus dilakukan agar tungkai kembali dapat digerakkan ?

III. HIPOTESIS

IV. LEARNING ISSUES

A. Tulang

a. Anatomi

Macam-macam tulang berdasarkan Lokasi

1

Otot, Rangka, Sendidalam keadaan

normal

Otot, Rangka, Sendidalam keadaan

abnormal

Kesalahan gerakan

Proses remodeling selama 3 bulan

Otot, Rangka, Sendidalam keadaan kembali normal

Macam-macam tulang berdasarkan Bentuk

Komposisi tulang

b. Fisiologi

Fungsi tulang

Remodelling

c. Histologi

Struktur tulang

B. Sendi

Macam-macam sendi berdasarkan struktur

Macam-macam sendi berdasarkan gerakan

C. Otot

a. Anatomi

Klasifikasi otot berdasarkan lokasi

b. Histologi

Klasifikasi otot

c. Fisiologi

Mekanisme kontraksi-relaksasi

Energi untuk melakukan kontraksi-relaksasi

Calsium Pulse

V. LEARNING OUTCOMES

A. TULANG

a. Anatomi

Macam-macam Tulang Berdasarkan Lokasi

I. Rangka Aksial

A. Tengkorak

Tengkorak tersusun dari 22 tulan: 8 tulang Kranial dan 14

tulang fasial.

1. Kranium : membungkus dan melindungi otak

Tulang Frontal membentuk dahi, langit-langit rongga

nasal, dan langit-langit orbita (kantong mata)

Tulang Parietal menbentuk sisi dan langit-langit

kranium

Tulang Oksipital membentuk bagian dasar dan bagian

belakang kranium

Tulang Temporal membentuk bagian dasar dan bagian

sisi dari kranium

2

Tulang Etmoid adalah struktur penyangga penting dari

rongga nasal dan berperan dalam pembentukan orbita

mata

Tulang sphenoid berbentuk seperti kalelawar dengan

sayap terbentang. Tulang ini membentuk dasar anterior

kranium dan berartikulasi kearah lateral dengan tulang

temporal dan kea rah anterior dengan tulang etmoid dan

tulang frontal

Osikel Auditori fungsinya dalam proses pendengaran

Tulang Wormian adalah tulang kecil, yang jumlahnya

bervariasi dan terletak dalam sutura

2. Tulang-tulang wajah

Tulang-tulang wajah tidak bersentuhan dengan otak.

Tulang tersebut disatukan sutura yang tidak dapat

bergerak, kecuali pada mandibula atau tulang rahang.

Tulang-tulang Nasal membentuk penyangga hidung

dan berartikulasi dengan septum nasal

Tulang-tulang palatum membentuk bagian posterior

langit-langit mulut (langit-langit keras), bagian tulang

orbital, dan bagian rongga nasal.

Tulang-tulang zigomatik (malar) membentuk

tonjolan pada tulang pipi.

Tulang-tulang Maksilar membentuk rahang atas

Tulang Lakrimal berukuran kecil dan tipis, serta

terletak diantara tulang etmoid dan maksila pada

orbita. Tulang lakrimal berisi suatu celah untuk lintasan

duktus lakrimal, yang mengalirkan airmata ke rongga

nasal.

Tulang Vomer membentuk bagian tengah dari langit-

langit keras di antara palatum dan maksila , serta turut

membentuk septum nasal

Konka nasal inferior (turbinatum)

Mandibula tulang rahang bagian bawah

3. Tulang hioid

3

Tulang berbentuk tapal kuda yang unik karena tidak

berartikulasi dengan tulang lain. Tulang hioid ini ditopang

oleh ligamen dan otot dari prosesus stiloideus temporal.

4

4. Sinus Paranasal

Terdiri dari ruang-ruang udara dalam tulang tengkorak

yang berhubungan dengan rongga nasal.

B. Vertebrata

Kolumna Vertebrata menyangga berat tubuh dan

melindungi medulla spinalis. Kolumna ini terdiri dari

vertebrata-vertebrata yang di pisahkan diskus fibrokartilago

intervertebral.

a. Ada tujuh tulang vertebra serviks, 12 vertebra toraks, 5

vertebra lumbal, dan 5 tulang vertebra sakrum, ysng

menyatu menjadi sakrum dan tiga sampai lima tulang

koksigeal yang menyatu menjadi tulang koksiks.

b. Ke-31 pasang saraf spinal keluar melalui foramina

(foramen) intervetebralis di antara vertebra yang letaknya

bersebelahan.

C. Sternum dan Tulang Iga

1. Sternum (tulang dada) terbentuk dalam tiga bagian :

manubrium atas, badan (galadiolus), dan prosesus

sifoid.

2. Tulang Iga. Ke-12 pasang tulang igabarartikulasi ke arah

posterior dengan faset tulang iga pada prosesus

transversa di vertebrata toraks. 7 pasang iga sejati, 3

pasang iga semu, 2 pasang iga melayang.

5

II. Rangka Apendikular

Rangka Apendikular terdiri dari girdel pektoral (bahu), girdel

pelvis, dan tulang lengan serta tungkai.

A. Setiap Girdel Pektoral memiliki dua tulang-klavikula dan scapula-

dan berfungsi untuk melekatkan tulang lengan ke rangka aksial.

1. Skapula (tulang belikat) adalah tulang pipih triangular dengan

tiga tepi;tepi vertebrata(medial), tepi superior, dan tepi lateral.

2. Klavikula (tulang kolar) adalah tulang berbentuk S, yang

secara lateral, berartikulasi dengan prosesus akromion pada

scapula dan secara medial dengan manubrium pada takik

klavikular untuk membentuk sendi sternoklavikular.

B. Lengan Atas tersusun dari tulang lengan, tulang lengan bawah, dan

tulang tangan.

1. Humerus adalah tulang tunggal pada lengan.

2. Tulang-tulang dari lengan bawah adalah ulna pada sisi medial

dan tulang radius di sisi lateral (sisi ibu jari) yang di hubungkan

dengan suatu jaringan ikat fleksibel, membran interoseus.

6

Ada 3 macam tulang yang menyusun tangan :

1. Tulang Pergelangan Tangan (Karpus)

Pergelangan tangan terbentuk dari delapan tulang karpal

interguler yang tersusun dalam dua barisnya terdiri dari

empat tulang. Barisan tulang karpal proksimal yang terdiri

dari navicular (skafoid), lunatum, trtrikuetral (triangular),

dan pisiform. Barisan tulang karpal distal yang terdiri dari :

Trapezium, Trapezoid, Kapitatum, Hamatum.

2. Tangan

Tangan tersusun dari lima tulang Metakarpal dimana semua

tulang metakarpal berukuran serupa kecuali tulang

metakarpal pertama pada ibu jari. Setiap tulang metakarpal

memiliki sebuah dasar proksimal yang berartikulasi dengan

barisan distal tulang kapal pergelangan tangan kepala

tulang metakarpal membentuk buku jari yang menonjol

pada tangan.

3. Tulang-Tulang Jari (phalanges)

Setiap jari memiliki tiga tulang yaitu proksimal, tulang

medial, dan tulang distal, kecuali ibu jari yang hanya

memiliki tulang proksimal dan medial saja.

C. Girdel Pelvis

7

Mentransmisikan berat trunkus ke bagian tungkai bawah dan

melindungi organ-organ abdominal dan pelvis. Bagian ini terdiri

dari dua tulang panggul (disebut juga ossa koksa, tulang tanpa

nama, atau tulang pelvis) yang bertemu pada sisi anterior

simfisis pubis dan berartikulasi di sisi posterior dengan sakrum.

D. Tungkai Bawah

Secara anatomis, bagian proksimal dan tungkai bawah antara

girdel pelvis dan lutut adalah paha; bagian antara lutut dan

pergelangan kaki adalah tungkai.

1. Femur dalam bahasa latin yang berarti paha, adalah tulang

terpanjang, terkuat dan terberat dari semua tulang pada rangka

dan tubuh.

2. Tulang Tungkai adalah tulang tibia medial daan tulang fibula

lateral.

3. Pergelangan kaki dan kaki tersusun dari 26 tulang yang di

atur dalam tiga rangkaian.

Tarsal terdiri dari 7 buah tulang. Tulang yang terbesar

adalah atau biasa disebut tumit. Tarsal membentuk artikulasio

dengan metatarsol, yaitu kelima jari kaki.

Falang adalah tulang penyusun jari. Seperti pada jari

tangan, terdapat dua buah falanges pada masing-masing ibu

jari dan 3 buah falanges pada jar lain. Diantara falanges

terdapat sendi engsel yang memungkinkan gerak satu bidang.

Ibu jari kaki tidak sefleksibel ibu jari tangan. Hal ini disebabkan

pada ibu jari kaki tidak memiliki sendi karpometakarpal seperti

yang dimiliki ibu jari tangan. Pada ibu jari tangan terdapat sendi

8

pelana yang membuat ibu jari tangan lebih bebas bergerak dari

pada ibu jari kaki.

III. Persendian

Terjadi saat permukaan 2 tulang bertemu, adanya pergerakan

atau tidak bergantung pada sambungannya.

Macam-macam Tulang Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi 5

yaitu tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih, tulang

irregular, dan tulang sesamoid. Tulang panjang ditemukan di

tungkai. Tulang berelongasi dan berbentuk silindris, serta terdiri

dari epifisis dan diafisis. Fungsi tulang ini adalah untuk menahan

berat tubuh dan berperan dalam pergerakan. Tulang pendek adalah

tulang pergelangan tangan (karpal) dan tulang pergelangan kaki

(tarsal). Tulang tersebut berstruktur kuboidal atau bujur, dan

biasanya ditemukan berkelompok untuk memberikan kekuatan dan

kekompakan pada area yang pergerakannyaterbatas. Sebagian

besar tulang pendek adalah tulang cancellus, yang dikelilingi

lapisan tipis tulang kompak. Tulang pipih ada pada tulang

tengkorak, iga, dan tulang dada (sternum). Struktur tulang yang

mirip lempeng ini memberikan suatu permukaan yang luas untuk

perlekatan otot dan memberikan perlindungan. Dua lempeng

tulang kompak (dikenal sebagai tabula luar dan tabula dalam pada

cranium) membungkus lapisan berongga (diples). Tulang irregular

adalah tulang yang bentuknyatidak beraturan dan tidak termasuk

kategori di atas; meliputi tulang vertebra dan tulang osikel telinga.

Strukturnya sama dengan tulang pendek yaitu tulang cancellus

yang ditutupi lapisan tulang kompak yang tipis. Tulang sesamoid

adalah tulang kecil bulat yang masuk ke formasi persendian atau

bersambungan dengan kartilago, ligament, atau tulang lainnya.

Salah satu contohnya adalah patella (tempurung lutut), yang

merupakan tulang sesamoid terbesar

9

Tulang Panjang

Tulang Ireguler

Tulang Pipih

Tulang Pendek

10

Tulang Sesamoid

Komposisi Tulang

Tulang terdiri dari :

1) Sel-sel : Osteosit, Osteoblas, Osteoklas

2) Matriks Ekstraselular

Tersusun dari serat-serat kolagen organik & garam-

garam anorganik (fosfor dan kalsium). Serat-serat

kolagen tertanam pada substansi dasar. Substansi dasar

tulang terdiri dari sejenis proteoglikan. Garam-garam tulang

dlm bentuk Kristal kalsium fosfat disebut hidroksiapit.

Persenyawaan antara kolagen & Kristal hidroksiapit

bertanggung jawab atas daya renggang dan daya tekan

tulag yang besar.

b. Fisiologi

Fungsi Tulang

1. Tulang memberikan topangan dan bentuk pada tubuh

2. Tulang membantu pergerakan. Tulang berartikulasi dengan

tulang lain pada persendian dan berfungsi sebagai pengungkit .

Jika otot-otot (yang tertanam pada tulang) berkontraksi,

kekuatan yang diberikan pada pengungkit menghasilkan

gerakan.

3. Perlindungan. Sistem rangka melindungi organ-organ lunak

yang ada dalam tubuh.

4. Pembentukan sel darah (hematopoiesis). Sumsum tulang

merah, yang ditemukan pada orang dewasa dalam tulang

sternum, iga, badan vertebra, tulang pipih pada cranium, dan

11

pada bagian ujung tulang panjang, merupakan tempat produksi

sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit darah.

5. Tempat penyimpanan mineral. Matriks tulang tersusun dari

sekitar 62% garam anorganik, terutama kalsium fosfat dan

kalsium karbonat dengan jumlah magnesium, klorida, florida,

sitrat yang lebih sedikit. Rangka mengandung 99% kalsium

tubuh. Kalsium dan fosfor disimpan dalam tulang agar bisa

ditarik kembali dan dipakai untuk fungsi-fungsibtubuh. Zat

tersebut kemudian diganti melalui nutrisi yang diterima.

12

Remodelling Tulang

Sel dan matriks tulang tidak mampu memperbaiki diri sendiri

secara langsung tanpa bantuan dari jaringan yang berhubungan.

Perbaikan hampir dimulai bersamaan dengan saat terjadinya

cedera.

1. Jika tulang mengalami fraktur, reaksi pertama adalah

pembentukan hematoma (gumpalan darah yang besar). Pembuluh

darah pada area cedera mengalami hemoragi dan pembekuan.

2. Hematoma kemudian diinvasi dengan cara meregenerasi

pembuluh darah, osteoblas, dan osteoklas dari periosteum dan

endosteum.

a. Makrofag dalam darah mengeluarkan bekuan dan fragmen

jaringan mati (debris).

b. Osteoblas mengeluarkan matriks tulang yang rusak.

3. Pembelahan sel yang cepat dari periosteum dan endosteum

mengisi dan mengelilingi fraktur serta membentuk kalus eksternal

(melingkari cedera) dan kalus internal (dalam rongga sumsum

tulang) kartilago hialin.

4. Fraktur kemudian diperbaiki melalui proses osifikasi endokondrial

dan osifikasi intramembranosa yang berlangsung pada fragmen

kartilago kecil dalam kalus eksternal dan internal.

5. Kalus tulang yang terbentuk kemudian mengalami reorganisasi

dan diganti dengan tulang lamela kompak.

6. Dengan demikian, tulang sembuh dan kembali ke struktur tulang

aslinya.

c. Histologi

Struktur Tulang

1. Tulang Rawan (Kartilago)

Merupakan bentuk khusus jaringan ikat yang juga berasal dari

mesenkim. Terdiri dari sel dan matriks ekstraselular yang terdiri dari

serat jaringan ikat & substantia fundemantalis. Tulang rawan

bersifat nonvaskular, mendapat nutrient dengan difusi melalui

substantia fundamentalis.

Selnya berupa kondrosit dan kondroblas yang menyintesis

matriks ekstraselular. Kartilago berfungsi untuk membentuk

penyokong structural yang kuat jaringan lunak, memberikan

kelenturan tanpa distorsi, dan tahap terhadap tekanan.

13

a. Tulang Rawan Hialin

o Paling banyak ditemukan dan berfungsi sebagai model

kerangka bagi kebanyakan tulang

o Diganti oleh tulang sewaktuosifikasi endokondral

o Mengandung serabut kolagen tipe II

o Pada dewasa, terdapat di permukaan sendi tulang, ujung iga,

hidung, laring, trakea, dan bronki

b. Tulang Rawan Elastik

o Serupa dengan tulang rawan hialin tapi lebih banyak

mengandung serat-serat elastik yang bercabang di dalam

matriks dan sangat lentur

o Bersifat sangat lentur, ditemukan di telinga luar, tuba

auditorius, epiglottis, dan laring

c. Fibrokartilago

o Ditantai dengan adanya berkas-berkas padat serat kolagen

tipe I yang berselang seling dengan matriks tulang rawan

o Memberikan daya rengang, menahan beban, dan ketahanan

terhadap kompresi

o Ditemukan di diskus invertebralis, simfisis pubis, dan sendi-

sendi tertentu

2. Tulang

Merupakan bentuk khusu jaringan ikat yang terdiri dari sel serat

dan matriks ekstraselular. Karena pengendapan mineral dalam

matriks, tulang mengalami klasifikasi. Sehingga tulang menjadi

keras dan dapat menahan beban lebih besar disbanding tulang

rawan.

a. Tulang kompak (Tectus Osseus Compactus)

Terdapat pada lapisan luar tulang panjang. Sebagian besar

tulang kompak terdiri dari osteon.

b. Tulang Spongiosa/Konselosa (Tectus Osseus Spongiosus)

Berada di permukaan dalam tulang kompak di dekat rongga

sumsum.

14

B. SENDI

Macam-macam Sendi Berdasarkan Struktur

1) Persendian Fibrosa

Pada persendian jenis ini tidak terdapat rongga sendi, tetapi

tulang-tulang dipersatukan oleh jaringan fibrosa. Persendian

sindesmosis berarti persendian dengan jaringan fibrosa yang

mempersatukan medium yang memungkinkan terjadinya

pergerakan kecil. Suatu contoh persendian sindesmosis ialah

pertautan normal antara tulang-tulang splint dan cannon, yang

terdapat pada kuda.

Persendian suture berarti pertautan antara tulang-tulang

tengkorak, yang dipersatukan oleh jaringan fibrosa pada awal

pertumbuhan, tetapi dapat mengalami asifikasi setelah dewasa.

Persendian Gomfosis berarti artikulasi gigi yang terdapat di dalam

rongga-nya yaitu mandibela dan maksila (yang juga premaksila

untuk hewan nonruminansia).

2) Persendian Kartilaginosa

15

Persendian ini tidak mempunyai rongga sendi. Tulang-tulang

dipersatukan oleh kartilago (tulang rawan). Persendian sinkondrisis

(persendian kartilago hialin) adalah suatu persendian yaang tak

dapat bergerak, yang medium pemersatunya berupa kartilago.

Suatu contoh persendian sinkondrosis adalah persatuan antara

diafisis dan epifisis dari tulang yang masih muda.

Osifikasi yang normal dari kartilago epifisis menghasilkan

suatu fusi tulang, yang disebut sinostosis. Fusi tulang tersebut dapat

juga terjadi dalam keadaan patologis pada jenis persendian yang

lain. Persendian simfisis (fibrokartilaginosa), yaitu persendian-

persendian dan alur median tertentu, dipersatukan oleh cakram

pipih dari fibrokartilago, seperti yang terdapat antara tulang-tulang

pelvis yang berdekatan, dan antara badan-badan vertebra yang

berdekatan.

3) Persendian Sinovial (Diartrodial)

Struktur umum dari kebanyakan persendian sinovial adalah

sama, dan ini mencakup: permukaan srtikulasi, kartilago artikular,

rongga artikular, kapsul persendian, dan ligamentum.

Permukaan artikular adalah suatau lapisan khusus dari tulang

yang kompak pada permukaan-permukaan mengalami artikular

dengan tulang-tulang yang lain. Kartilago artikular adalah suatu

lapisan kartilago hialin yang menutupi permukaan artikular.

Permukaan lainnya dari tulang ditutupi oleh periosteum.

Macam-macam Sendi Menurut Gerakannya

1. Sendi sinartosis (sendi mati), sendi ini dibungkus dengan jaringan ikat

fibrosa atau kartilago.

Sendi jenis ini antara lain adalah :

a. Sutura, yaitu sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa

rapat yang hanya ditemukan pada tulang tengkorak. Contoh:

sutura sagital dan parietal.

b. Sinkondrosis, yaitu sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan

dengan kartilago hialin. Contoh: lempeng epifisis sementara antara

epifisis dan diafisis pada tulang panjang anak.

2. Sendi amfiartosis (sendi dengan pergerakan terbatas)

Sendi ini memungkinkan gerakan terbatas sebagai respon terhadap

torsi dan kompresi. Sendi jenis ini antara lain adalah:

16

a. Simfisis, adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan

dengan diskus kartilago, yang menjadi bantalan sendi dan

memungkinkan terjadi sedikit gerakan. Contoh: simpisis pubis

b. Sindesmosis, terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan

dihubungkan dengan serat-serat jaringan ikat kolagen. Contoh:

ditemukan pada tulang yang bersisihan seperti radius dan ulna,

serta tibia dan fibula

c. Gomposis, adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk

dengan pas dalam kantong tulang, seperti pada gigi yang

tertanam pada tulang rahang

3. Sendi diartosis (sendi dengan pergerakan bebas) disebut juga sendi

synovial

Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinofial.

Klasifikasi persendian synovial terdiri dari:

a. Sendi sferoidal, yang terdiri dari sebuah tulang yang masuk

kedalam rongga berbentuk cangkir pada tulang lain.

Contoh: sendi panggul dan bahu

b. Sendi engsel, terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas

pada permukaan konkaf tulang kedua, sehingga memungkinkan

gerakan kesatu arah.

Contoh: sendi lutut dan siku.

c. Sendi kisar, yaitu tulang bentuk kerucut yang masuk pas

cekungan tulang kedua dan dapat berputar ke semua arah.

Contoh: tulang atas, persendian bagian kepala

d. Sendi kondiloid, merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan

gerakan kedua arah disudut kanan setiap tulang.

Contoh: sendi antara tulang radius dan tulang karpal

e. Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk

konkaf disatu sisi dan konkaf pada sisi lain, sehingga tulang akan

masuk dengan pas seperti dua pelana yang saling menyatu. Satu-

satunya sendi pelana sejati yang ada dalam tubuh adalah

persendian antara tulang karpal dan metakarpal pada ibu jari.

f. Sendi peluru, adalah salah satu sendi yang permukaan kedua

tulang berartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan

gerakan meluncur antara satu tulang dengan tulang yang

lainnya. Persendian semacam ini disebut sendi nonaksia.

Misalnya: Persendian intervertebra, dan persendian antara

tulang-tulang karpa dan tulang-tulang tarsal. ( Setiadi,2007 )

17

18

C. O TOT

a. Anatomi

Menurut letaknya, otot otot tubuh dibagi menurut beberapa

golongan :

1. Otot bagian kepala

2. Otot bagian leher

3. Otot bagian dada

4. Otot bagian perut

5. Otot bagian punggung

6. Otot bagian bahu dan lengan

7. Otot bagian panggul

8. Otot bagian anggota gerak

1. Otot Bagian Kepala

1) Otot Pundak Kepala

a. Muskulus frontali, berfungsi mengerutkan dahi dan menarik

dahi mata

b. Muskulus oksipitalis, terletak di bagian belakang berfungsi

menarik kulit belakang

2) Otot Wajah

a. Otot mata dan otot bola mata sebanyak 4 buah

b. Muskulus obligus okuli/ otot bola mata yang terdapat di

sekeliling mata berfungsi untuk memutar mata

c. Muskulus oblikularis okuli/ otot lingkar mata yang terletak di

sekeliling mata, berfungsi sebagai penutup mata

d. Muskulus levator palpebra superior, pada kelopak mata yang

fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata keatas pada

waktu membuka mata

3) Otot Mulut dan Bibir

a. Muskulus tringularis dan muskulus oblikularis oris, berfungsi

menarik sudut mulut ke bawah

b. Muskulus quadratus labii superior/ otot bibir atas yang

mempunyai origo pinggir lekuk mata menuju bibir atas dan

hidung

c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu yang

merupakan kelanjutan pada otot lehet. Berfungsi menarik

bibir ke bawah atau memberi mimik muka kebawah

19

d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga

mulut. Fungsinya menahan makanan waktu mengunyah

e. Muskulus zigomatikus/ otot pipi, fingsinya untuk mengangkat

dagu mulut keatas waktu tersenyum

4) Otot Pengunyah

a. Muskulus maseter, mengangkat rahang bawah pada waktu

mulut terbuka

b. Muskulus temporalis, menarik rahang bawah keatas dan

kebelakang

c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, menarik rahang

bawah kedepan

5) Otot Lidah

a. Muskulus genioglosus, berfungsi mendorong lidah kedepan

b. Muskulus stiloglosus, berfungsi menarik lidah keatas dan

kebelakang

mmm

2. Otot Bagian Leher

1) Muskulus Platisma terdapat di samping leher menutupi sampai

bagian dada. Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir

kebawah, dan mengerutkan kulit bibir

2) Muskulus sternokleido mastoid, terdapat disamping kiri dan kanan

leher, berfungsi menarik kepala kesamping kanan dan kiri serta

memutar kepala

3) Muskulus Longisimus kapitalis, terdiri dari spelinius dan

semispinalis kapitis, ketiganya terdapat dibelakang leher dengan

fungsi untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala

3. Otot Bagian Bahu

1) Muskulus deltoid (Otot segitiga) fungsinya mengangkat lengan

sampai mendatar

2) Muskulus sub skapularis (otot depan tulang belikat), fungsinya

menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam

3) Muskulus supraspinatus (otot atas balung tulang belikat)

fungsinya mengangkat tangan

4) Muskulus Infraspinatus (Otot bawah balung tulang belikat)

fungsinya memutar lengan keluar

5) Muskulus teres mayor (otot lengan bulat besar) fungsinya

memutar lengan kedalam

20

6) Muskulus teres minor (otot lengan bulat kecil) fungsinya memutar

lengan keluar

4. Otot Bagian Dada

1) Muskulus pektiralis mayor (otot dada besar) fingsi dapat memutar

lengan kedalam dan menengahkan, menarik lengan melalui dada

dan merapatkan lengan kedalam

2) Muskulus pektoralis minor (otot dada kecil) fungsi menarik tulang

belikat dan menekan bahu

3) Muskulus sub klavikula (otot bawah selangka) fungsi menetapkan

tulang selangka disendi disebelah tulang dada dan menekan

sendi bahu kebawah dan kedepan

4) Muskulus seratus minor (otot gergaji depan) berpangkal di Iga 1-9

dan menuju kesisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak

menuju ke bawah

5) Otot dada sejati, yaitu otot-otot sela iga luar dan tot-otot sela iga

dalam, fungsinya mengangkat dan menurunkan iga pada waktu

bernafas

5. Otot Bagian Perut

1) Muskulus abdominalis internal(dinding perut)

2) Muskulus alba, yaitu garis tengah dinding perut

3) Muskulus abdominalis eksternal

4) Muskulus obliqus eksternus abdominis

5) Muskulus obliqus internus abdominis

6) Muskulus transversus abdominis

6. Otot Bagian Punggung

1) Otot yang menggerakkan lengan

a. Trapezius (otot Keruding) pada semua ruas-ruas tulang

punggung yang berpangkal pada tulang kepala belakang

dengan fungsi mengangkat dan menarik sendi bahu

b. Muskulus latimus dorsi (otot punggung lebar) berpangkal

pada ruas tulang punggung yang kelima dari bawah fasia

lumboid, tepi tulang punggung dan iga 3 di bawah, fungsi

menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan

memutar tulang pangkal lengan kedalam.

21

c. Muskulus rumboid (otot belah ketupat) berpangkal dari taju

duri, dan tulang leher, ruas tulang punggung, dari sini

menuju kepinggir tengah tulang belikat. Fungsi

menggerakkan tulang belikat keatas dan ketengah

2) Otot antara ruas-ruas tulang iga dan tulang belakang

a. Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang

bawah) untuk menarik tulang iga kebawah waktu bernafas

b. Muskulus seratus posterior superior ( otot gergaji depan atas)

untuk menarik tulang iga keatas waktu bernafas

3) Tulang punggung sejati

a. Muakulus interspinalis transfersi dan muskulus semispinalis,

fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulang belakang

b. Muskulus sakrospinalis (muskulus erektor spinal) fungsinya

memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra dan

pergerakan dari ruas tulang belakang

c. Muskulus quadratus lumborum, terletak di krista illiaka dan

os kosta

7. Otot Lengan Atas

1) Otot-otot Ketul (Fleksor)

a. Muskulus biseps braki (otot lengan berkepala 2) memiliki 2

sendi dan 2 caput atau kepala, fungsi membengkokkan lengan

bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan

b. Muskulus brankialis (otot lengan dalam) berpangkat di bawah

otot segitiga yang fungsinya membengkokkan lengan bawah

siku.

c. Muskulus korakobrakialis, berpangkal prosesus karakoid dan

menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsi mengangkat lengan

2) Otot-otot kedang (extensor)

Muskulus triseps braki (otot lengan berkepala 3)

8. Otot Lengan Bawah

1) Otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengatulan

diatas sendi siku, sendi-sendi tangan, sendi-sendi jari dan sebagian

dalam gerak silang hasta, Terbagi menjadi:

a. Muskulus extensor karpi radialis longus

b. Muskulus extensor karpi radialis brevis

22

c. Muskulus extensor karpi ulnaris

d. Digitonim karpi radialis

e. Muskulum extensor policis longus

2) Otot-otot ketul yang mengedangkan siku dan tangan serta ibu jari

dan meratakan hasta tangan, otot-otot ini berumpul pada :

a. Otot-otot disebelah telapak tangan

Otot silang hasta bulat (Muskulus pronator teres) berfungsi

membengkokkan lengan bawah siku

Otot-otot ketul untuk tangan dan jari tanganis

(i) Muskulus palmalis ulnalis yang berfungsi mengetulkan

lengan

(ii) Muskulus palmalis longus, muskulus fleksor karpi radialis,

muskulus fleksor digitor sublimis yang berfungsi fleksi

jari ke 2 dan kelingking

(iii) Muskulus fleksor digitorum profundus berfungsi fleksi jari

1,2,3,4

(iv)Muskulus fleksor policis longus berfungsi fleksi ibu jari

Otot-otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan

supinator) terdiri dari:

(i) Muskulus pronator teres aquadretus, fungsinya pronasi

tangan

(ii) Muskulus spinator brevis, fungsinya supinasi tangan

b. Otot-otot disebelah tulang pengumpil, yang fungsinya

membengkokkan lengan disiku, pembengkokan tulang kearah

tulang pengumpil atau tulang hasta

c. Otot-otot disebelah punggung atas, fungsinya meluruskan jari

tangan

3) Otot-otot tangan, terdapat otot-otot tangan pendek yang terdapat

diantara tulang-tulang tapak tangan atau membantu ibu jantung

tangan (thenar) dan anak jantung tangan (hipotenar)

9. Otot Bagian Panggul

1) Sebelah depan bagian dalam dari ranggul :

a. Muskulus psoas mayor

b. Muskulus illiakus

c. Muskulus psoas minor

2) Sebelah belakang bagian luar :

23

a. Muskulus gluteus maksimus, merupakan otot terbesar yang

terdapat disebelah luar panggul yang membentuk bokong.

Fungsinya antagonis dari illiopsoas yaitu rotasi fleksi dan

endorotasi femur

b. Muskulus gluteus medius dan minimus, terdapat dibagian

belakang dari sendi panggul dibawah gluteus maksimus.

Funginya abduksi dan endorotasi dari femur dan bagian medius

eksorotasi femur

10.Otot Tungkai Atas

Otot tungkai atas mempunyai selaput pembungkus yang sangat

kuat dan disebut fasia lata yang dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :

1. Otot abduktor, yang terdiri dari:

a. Muskulus abduktor meldanus sebelah dalam

b. Muskulus abduktor brevis sebelah tengah

c. Muskulus abduktor longus sebelah luar

Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor

femoralis, fungsinya yaitu menyelenggarakan gerakan abduksi dari

femur

2. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) atau otot berkepala

empat

a. Muskulus rektus femoralis

b. Muskulus vetus lateralis eksternal

c. Muskulus vetus medialis internal

d. Muskulus vestus intermedial

e. Otot fleksor femoralis terdapat dibagian belakang paha terdiri

dari :

(1) Biseps femoralis (otot berkepala 2) fungsinya

membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah

(2) Muskulus semi membranous (otot seperti selaput) fungsinya

membengkokkan tungkai bawah

(3) Muskulus semi membranous (otot seperti urat) fungsinya

membengkokkan urat bawah serta memutar kedalam

(4) Muakulus sektortorius (otot penjahit) fungsinya eksorotasi

femur yang memutar keluar pada waktu lutut mengetul

sarta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan

keluar

24

11.Otot Tungkai Bawah

1. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior, fungsinya

mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan

kaki

2. Muskulus ekstensor talangus longus, yang fungsinya meluruskan

jari telunjuk ketengah jari, jari manis dan kelingking kaki

3. Otot kedang jempol, fungsinya meluruskan ibu jari kaki

4. Urat arkiles (tendo arkiles), fungsinya meluruskan kaki disendi

tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut

5. Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus),

fungsinya membengkokkan empu kaki

6. Otot tulang betis belakang (Muskulus Tibialis Posterior), fungsinya

membengkokkan kaki disendi tumit dan telapak kaki sebelah ke

dalam

7. Otot kedang jari bersama, fungsinya dapat meluruskan jari kaki

(muskulus ekstensor falangus 1-5)

b. Histologi

Tubuh kita mempunyai tiga macam jenis otot. Otot-otot itulah

yang berpengaruh terhadap gerakan organ-organ tubuh. Tiga jenis otot

tersebut adalah sebagai berikut.

1. Otot Kerangka/Otot Lurik

Otot kerangka adalah otot yang melekat pada kerangka. Bagian tubuh

kita yang berdaging merupa-kan otot kerangka. Otot ini disebut juga

otot lurik, karena jika dilihat dari samping, serabut otot ini

memperlihatkan suatu pola serat melintang atau bergaris. Irisan

melintang otot ini memperlihatkan beribu-ribu serabut otot. Serabut-

serabut itu tersusun dalam berkas-berkas yang sejajar, dan terikat

sesamanya oleh jaringan penyambung yang dilalui oleh pembuluh

darah dan saraf. Ukuran diameter otot ini 50 mikron dengan panjang

2,5 cm.

Contoh otot kerangka adalah otot bisep dan trisep, yang terletak pada

lengan atas. Otot ini berbentuk silindris panjang, mempunyai inti

banyak yang terletak di tepi. Cara kerja otot ini dan kontraksinya

menurut kehendak kita dan di bawah kesadaran kita. Gerakan otot

kerangka cepat dan kuat, tetapi mudah lelah. Otot kerangka dapat

25

berkontraksi bila diberikan rangsangan karena diinervasi oleh saraf

sadar atau motoris. Rangsangan tersebut bisa berupa panas, kimia,

mekanis, dan elektris. Sumber energi untuk kontraksi otot adalah ATP.

2. Otot Polos

Setiap serabut otot polos adalah sel tunggal, berbentuk gelendong

dengan satu inti yang terletak di tengah. Sel-sel itu tersusun dalam

lembaran. Jika kita lihat di bawah mikroskop cahaya, otot polos tidak

memperlihatkan pola lurik melintang. Permukaannya polos. Sel-selnya

mengandung filamen tipis maupun tebal aktin dan miosin, dan filamen

tersebut tersusun menjadi fibril kontraktil. Otot polos ini dapat

berkontraksi secara spontan, terutama dikendalikan oleh neuron motor

dari sistem saraf simpatik dan parasimpatik.

Kerja otot polos jauh lebih lambat daripada otot kerangka. Otot polos

memerlukan waktu 3-180 detik untuk bekontraksi. Perbedaan lain dari

otot kerangka adalah kemampuannya untuk tetap berkontraksi pada

berbagai panjang. Otot ini bekerja terus-menerus dan tidak

dipengaruhi oleh kesadaran dan tidak mudah lelah. Otot polos terdapat

pada organ dalam selain jantung, misalnya lambung, usus, ginjal.

3. Otot Jantung

Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung saja. Otot jantung

terdiri atas serabut lurik. Miofibril otot jantung bercabang-cabang dan

mitokondrianya lebih banyak daripada yang terdapat pada serabut otot

kerangka. Bentuk otot jantung seperti gelendong dengan inti berjumlah

banyak dan terletak di tepi.

Cara kerja otot jantung adalah secara terus-menerus dengan ritme

atau irama yang tetap, dan tidak dipengaruhi oleh kesadaran, serta

tidak mudah lelah. Coba bayangkan jika kerja otot jantung ini terhenti,

hanya dalam waktu 1 menit saja, apa yang akan terjadi?

c. Fisiologi

Mekanisme Kontraksi-Relaksasi

Tahap-tahap kontraksi otot rangka

a. Pelepasan muatan oleh neuron motorik

b. Pelepasan transmiter (asetilkolin) di end-plate motorik

26

c. Pengikatan asetilkolin ke reseptor asetilkolin nikotinik

d. Pengikatan konduktansi Na+ dan K+ di membrane end-plate

e. Pembentukan potensial end-plate

f. Pembentukan potensial aksi di serabut-serabut

ototg.Penyebaran

g. depolarisasi ke dalam di se panjang tubulus T

h. Pelepasan Ca2+ dari sistema terminalis retikulum sarkoplasma

serta difusi Ca2+ ke filamen tebal dan filamentipis

i. Pengikatan Ca2+ ke troponin C, sehingga membuka tempat

pengikatan miosin di molekul aktin

j. Pembentukan ikatan silang antara aktin dan miosin dan

pergeseran filamen tipis pada filamen tebal,sehingga

menghasilkan gerakan2

Tahap-tahap relaksasi otot rangka

a. Ca2+ dipompa kembali ke retikulum sarkoplasma

b. Pelepasan Ca2+ dari troponinc.Penghentian interaksi antara

aktin dan miosin ( Ganong, 2008 )

Energi untuk melakukan kontraksi-relaksasi

Karena ATP yang tersimpan dalam otot biasanya akan habis

setelah sepuluh kali kontraksi, maka ATP harus dibentuk kembali

untuk kelangsungan aktivitas otot melalui sumber lain.

1. Kreatinin fosfat (CP), senyawa berenergi tinggi lainnya,

merupakan sumber energi yang langsung tersedia untuk

memperbaharui ATP dari ADP (CP+ADP ATP + kreatin)

a. CP memungkinkan kontraksi otot tetap berlangsung saat

ATP tambahan dibentuk melalui mekanisme glukosasecara

aerob dan anaerob.

b. CP menyediakan energi untuk sekitar 100 kontraksi dan

harus disintesis ulang dengan cara memperoleh lebih

banyak ATP (ATP+Kreatin ADP + CP)

c. ATP tambahan terbentuk dari metabolisme glukosa dan

asam lemak melalui reaksi anaerob dan aerob.

2. Reaksi anaerob (jalur glikolisis)

a. Otot dapat berkontraksi secara singkat tanpa memakai

oksigen dengan menggunakan ATP yang dihasilkan

27

melalui glikolisis anaerob, langkah pertama dalam

respirasi selular.

b. Glikolisis berlangsung dalam sarkoplasma, tidak

memerlukan oksigen dan melibatkan pengubahan suatu

molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat.

c. Glikolisis anaerob berlangsung cepat tetapi tidak efisien

karena hanya menghasilkan dua molekul ATP per molekul

glukosa. Glikolisis dapat memenuhi kebetuhan ATP untuk

kontraksi oto dalam waktu singkat jika persediaan oksigrn

tidak mencukupi.

d. Pembetukan asam laktat dalam glikolisis anaerob

i. Tanpa oksigen, asam piruvat diubah menjadi asam

laktat.

ii. Jika aktivitas yang dilakukan sedang dan singkat,

persediaan oksigen yang ada akan menghalangi

akumulasi asam laktat.

iii. Asam laktat berdifusi ke luar dari otot dan dibawa ke

hati untuk disintesis ulang menjadi glukosa.

3. Reaksi aerob (memakai oksigen)

a. Saat aktivitas berlangsung, asam piruvat yang terbentuk

yang terbentuk melalui glikolisis anaerob anaerob mengalir

ke mitokondria sarkoplasma untuk masuk dalam siklus

asam sitrat (trikarboksilat) untuk oksidasi.

b. Jika ada oksigen, glukosa terurai dengan sempurna menjadi

karbon dioksida, air dan energi (ATP).

c. Reaksi aerob berlangsung lambat tetapi efisien,

menghasilkan energi sampai 36 mol ATP per mol glukosa..

4. Oxygen debt. Saat terjadi aktivitas berat yang singkat,

penguraian ATP berlangsung dengan cepat sehingga simpanan

energi anaerob menjadi cepat habis. Sitem respiratorik dan

pembuluh darah tidak dapat menghantar cukup oksigen ke

otot untuk membentuk ATP melalui reaksi aerob.

a. Asam laktat berakumulasi, mengubah pH, dan

menyebabkan keletihan serta nyeri otot.

b. Oksigen ekstra yang harus dihirup setelah aktivitas berat

disebut Oxygen debt.

28

Volume oksigen yang dihirup tetap berada di atas volume

normal sampai semua asam laktat dikeluarkan, baik

dioksidasi ulang menjadi asam piruvat dalam otot atau

disintesis ulang menjadi glukosa dalam hati

Calsium Pulse

o Dalam keadaan istirahat konsentrasi ion calcium di dlm

sarcoplasma adl kurang dr 10-7 M. kadar ini terlalu kecil utk

menginduksi kontraksi.

o Arus listrik dr tubulus T ke sisterna akan menyebabkan

pelepasan ion calcium shg konsentrasinya dpt meningkat

smp 2 x 10-4 M. Peristiwa ini disebut “calcium pulse” yg

rata2 berlangsung kurang lebih selama 1/50 – 1/20 detik,

pada otot jantung 1/3 detik oleh karena lamanya aksi

potensial otot jantung

o Kontraksi terjadi pd wkt “calcium pulse”, & akan berlangsung

terus selama kadar Calcium di dlm sarcoplasma cukup tinggi.

o Kemudian ion calcium ini akan dipompa oleh “pompa

kalsium” ke dalam sisterna. Konsentrasi di dlm sisterna dpt

ditingkatkan sampai 2000 kali disebut Ca Pump.

o Relaksasi otot akibat Ca pump, Ca++ yang terikat triponin

lepas sehingga troponin berikatan kembali dengan

tropomiosin menjadi troponin tropomiosin kompleks kembali,

keadaan ini akan menggeser kembali tropomiosin kedalam

posisi aktif site filamen actin sehingga tidak memungkinkan

kepala cross bridge menempel (inter aksi) dengan filamen

aktin (tidak memungkinkan power stroke) indra filamen aktin

kembali ke posisi semua (relaksasi)

29

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C. and Hall, John E. 2006. Textbook of medical Physiology.

Pennsylvania 11th Edition. Elsevier Inc

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisologi untuk Pemula. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC

William F., Ganong,MD. 1983. Fisiologi Kedoteran edisi 10. Jakarta . Penerbit

Buku Kedokteran EGC

http://www.slideshare.net/hakuba/persendian#btnNext diakses tanggal 21

November 2012 pukul 17.44

30