laporan pbl edited

38
TUGAS PBL ILMU KEDOKTERAN TERINTEGRASI SKENARIO 1 Disusun oleh : KELOMPOK 18 No Nama NPM 1. Bella Mega Sutjipto Putri 12700411 2. Dewangga Darruning Jagat 12700413 3. Moch. Syaiful Khabi 12700415 4. Riza Olivia Permata Sari 12700417 5. Ni Ketut Miramasari 12700419 6. Moch. Firman Ali Ghozein 12700421 7. Hikayat Wahyu Ramadani 12700423 8. Made Emy Fajarwati 12700425 9. Andy Satrio Mashuri 12700427 10. Achmad Ikhsan 12700429 11. Edwin Yanuar Widjaja 12700431 12. Gede Ngurah Prasetya Adhitama 12700433 PEMBIMBING TUTOR : drg. Wahyuni Diah P.

Upload: moch-syaiful-khabi

Post on 03-Jan-2016

94 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pbl Edited

TUGAS PBL

ILMU KEDOKTERAN TERINTEGRASI

SKENARIO 1

Disusun oleh : KELOMPOK 18

No Nama NPM

1. Bella Mega Sutjipto Putri 127004112. Dewangga Darruning Jagat 127004133. Moch. Syaiful Khabi 127004154. Riza Olivia Permata Sari 127004175. Ni Ketut Miramasari 127004196. Moch. Firman Ali Ghozein 127004217. Hikayat Wahyu Ramadani 127004238. Made Emy Fajarwati 127004259. Andy Satrio Mashuri 1270042710. Achmad Ikhsan 1270042911. Edwin Yanuar Widjaja 1270043112. Gede Ngurah Prasetya Adhitama 12700433

PEMBIMBING TUTOR : drg. Wahyuni Diah P.

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Page 2: Laporan Pbl Edited

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………. 2

Daftar Isi …………………………………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN

Skenario ……………………………………………………………………………. 4

BAB II ISI

Kata Kunci ................................................................................................................. 5

Problem ...................................................................................................................... 6

Tinjauan pustaka ........................................................................................................11

Pembahasan ................................................................................................................12

BAB III PENUTUP

Kesimpulan akhir ........................................................................................................14

Saran ...........................................................................................................................15

Page 3: Laporan Pbl Edited

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

kelimpahanya, akhirnya kami bisa menyelesaikan makalah ini, yang tanpa petunjuk-nya tidak

satu kata pun bisa dihasilkan dan dituliskan di makalah ini.

Tidak ada kemampuan dan kekuatan yang dapat diperoleh manusia kecuali atas izin

dan kehendak Allah Yang Maha Esa. Oleh karena itu kami sekali lagi mengucapkan syukur

kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas izin dan kehendak nya maka makalah ini dapat

terselesaikan. Ucapan terima kasih kami hanturkan kepada tutor kami, para dosen yang telah

menambah wawasan dan pengetahuan kami, teman-teman mahasiswa, dan orang lain yang

mungkin tidak disebutkan disini.

Kami tahu bahwa makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan itu hanya milik

Allah belaka. Akan tetapi kami harapkan dengan adanya makalah kami ini, bisa berguna dan

member bagi para pembacanya.

Kelompok 18

Page 4: Laporan Pbl Edited

BAB I PENDAHULUAN

SKENARIO 1

Kiat Belajar Sebagai Mahasiswa Kedokteran

1. SKENARIO 1

Andi adalah lulusan SLTA yang baru lulus tahun ini, oleh Orang Tuanya

didaftarkan masuk di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya,

dan lolos ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru. Andi memiliki kakak kandung yang

berstatus sebagai mahasiswa semester 5 di Fakultas Kedokteran Swasta di kota lain, dimana

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, dan lolos ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru.

Andi memiliki kakak kandung yang berstatus sebagai mahasiswa semester 5 di Fakultas

Kedokteran Swasta di kota lain, dimana Y ditinggal karena tidak cukup SKS yang akan

diambil mengacu pada Indeks Prestasi semester yang lalu. Hal ini membuat gelisah hati Andi:

apakah yang terjadi terhadap Kakaknya, sehingga tidak dapat sukses belajar mengejar

prestasi yang maksimal ?

Lokasi mereka berdua berbeda kota dan berjarak jauh dari tempat tinggal

Orang Tua mereka, tetapi Orang Tua mereka mendukung segala keperluan belajar di Fakultas

Kedokteran dengan kiriman dana yang berlebihan kepada Y-Kakaknya.

Lingkungan baru bagi Y tanpa pengawasan melekat dari Orang Tua serta

dukungan dana yang berlebih menyebabkan perubahan gaya hidup Y, ia telah lupa terhadap

status Mahasiswa-nya, Y lebih suka berfoya-foya dengan teman pergaulannya, bergaya hidup

mewah dan ikut pesta dunia malam, mabuk-mabukkan. Bagaimana cara Andi mencegah hal

ini terjadi pada dirinya ?

Page 5: Laporan Pbl Edited

2. KATA KUNCI

a) Perubahan status dari siswa SLTA ke Mahasiswa.

b) Pengambilan jumlah mata kuliah semester depan dengan Indeks Penilaian

Komulatif ( IPK ).

c) Penghalang belajar Mahasiswa Baru.

d) Pengawasan Orang Tua.

e) Kiat-kiat belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran.

Page 6: Laporan Pbl Edited

3. PROBLEM

a) Apa perubahan status dari Siswa SLTA ke Mahasiswa ?

Perubahan yang terjadi ialah Siwa SLTA beradaptasi dengan kondisi

statusnya yang menjadi seorang Mahasiswa dengan cara menjadwalkan kegiatan

belajar sehari-harinya secara terjadwal, contohnya yaitu dengan mempersiapkan diri

sebelum masuk kelas, aktif dalam pelajaran, dan memberikan masukan-masukan yang

membangun kepada dosen. Persiapan yang matang akan menjadi bekal dalam

mencapai kesuksesan. Kemudian harus mandiri dengan semua kepentingannya

sebagai Mahasiswa. Selain itu sifatnya harus berubah seperti berfikir kritis, logis dan

rasional, analistik, skeptis serta sistematis terhadap suatu permasalahan baru yang di

hadapi. Seorang Siswa yang berganti statusnya menjadi seorang Mahasiswa harus

siap menjadi agen perubahan ( agent of change ) bagi lingkungannya.

b) Bagaimana cara dari pengambilan mata kuliah semester depan dengan

mengacu pada Indeks Penilaian Komulatif ( IPK ) ?

Pengambilan mata kuliah dari semester 1 berlanjut ke semester 2 yaitu dengan

cara melihat Indeks Penilaian Komulatif ( IPK ) yang telah di raih seorang Mahasiswa

melalui kegiatan belajarnya di semester 1. Dari situ dapat di pastikan apakah seorang

Mahasiswa bisa mengambil paket SKS ( Satuan Kredit Semester ) sesuai yang di

tentukan oleh peraturan di Universitas ataukah tidak bisa mengambil paket karena

IPKnya kurang memenuhi syarat dan harus menguranginya bisa juga IPK lebih di atas

rata-rata Mahasiswa tersebut bisa mengambil SKS lebih untuk semester kedepannya.

Page 7: Laporan Pbl Edited

c) Apakah yang menjadi penghalang belajar Mahasiswa Baru ( MABA) ?

Pertama yang menjadi penghalang belajar yang di hadapi seorang mahasiswa

baru adalah bingung mengatur jadwal ( transisi SMA – Mahasiswa ) disebabkan

karena sifat dari SMA yang masih di arahkan oleh guru.

Kedua karena waktu yang terlalu padat di kampus ini yang menyebabkan

Mahasiswa Baru malas dalam belajar disebabkan sifat dari SMA yang belum bisa

mandiri dalam mengatur waktu belajar secara terjadwal.

Ketiga dari kegiatan-kegiatan yang padat di kampus menjadikan Mahasiswa

Baru letih ini juga bisa menjadi faktor penghalang untuk belajar.

Keempat adanya juga kurangnya motivasi dari Orang Tua yang

membiarkannya tanpa di beri dukungan dalam proses belajar dari beberapa opini

Mahasiswa Baru.

Kelima sifat Mahasiswa Baru yang masih membawa sifat SMAnya kurang

mengerti saat memahami dosen mengajar mata kuliah. Cara dosen yang mengajar

kurang inovatif menurut beberapa opini dari Mahasiswa Baru seperti halnya

menjelaskan slide dari power point dengan cara hanya membaca tanpa menjelaskan

secara detail jadi Mahasiswa kurang memahami apa maksud dari penjelasan dosen

tentang mata kuliah tersebut. Ada juga hanya ceramah dengan contoh-contoh di

kehidupan sehari-hari tanpa membuat inti dari semua yang di jelaskan, itu juga yang

menjadikan Mahasiswa kurang mengerti dalam memahaminya.

d) Bagaimana peran Orang Tua dalam memberi pengawasan terhadap

Mahasiswa ?

Dalam kasus ini ada beberapa yang sering di bicarakan oleh seorang Mahasiswa

tentang pengawasan Orang Tuanya yaitu :

Page 8: Laporan Pbl Edited

Pertama Orang Tua jauh dan berbeda kota dengan anaknya yang sedang

berkuliah di Fakultas Kedoteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, dengan

demikian Orang Tua hanya mensuport atau mendukung dengan cara mengirim dana

berlebih agar semua kebutuhan anaknya terpenuhi. Kemudian di sertai dengan

memantau dari jauh melalui alat komunikasi.

Kedua Orang Tua berada di dekatnya karena tinggal di kota yang sama dengan

anaknya yang berkuliah di Fakultas kedokteran Universitas Wijaya Kusuma

Surabaya, dengan demikian Orang Tua memantau secara ketat untuk kegiatan

belajarnya dengan meminta target nilai sesuai keinginan Orang Tua ada juga yang

menuntut tanggung jawab dari anaknya yang telah di beri kepercayaan menuntut ilmu

di perguruan tinggi terutama di jurusan kedokteran.

Ketiga Orang Tua hanya meminta keseriusan anaknya dalam kuliah di

Fakultas Kedokteran Wijaya Kusuma Surabaya termasuk nilai yang bagus tetapi

menurut kesadaran Mahasiswa tersebut tanpa harus memarahinya karena Orang Tua

sudah menganggap anaknya telah menjadi Mahasiswa dengan kata lain sudah dewasa

dalam bersikap terhadap sesuatu.

Keempat ini adalah permasalahan yang tidak konektif karena Orang Tua

memaksakan anaknya untuk belajar di Fakultas Kedokteran tetapi anaknya ingin di

Fakultas lain. Hal ini juga membuat permasalahan yang rumit karena mental anaknya

telah di paksa sesuai dengan keinginan Orang Tuanya. Intinya anaknya menjalankan

keinginan Orang Tuanya tetapi tidak di dasari oleh keinginannya sendiri yang bisa

berakibat fatal seperti nilai akademiknya bisa jelek serta lama kelamaan bila nilai

terus menerus tidak memenuhi syarat kelulusan akan di Drop Out atau di keluarkan.

Hal ini bisa menjadikan mental anaknya terganggu serta Orang Tua juga rugi dalam

usaha yang dilakukannya yang berharap membawakan hasil yang memuaskan tetapi

Page 9: Laporan Pbl Edited

sebaliknya membawa hasil yang mengecewakan karena tidak di dasari oleh point

awal yaitu peran Orang Tua hanya mendukung apa yang di inginkan anaknya bukan

memaksa kehendaknya yang kurang sesuai dengan pemikiran anaknya.

e) Bagaimana cara belajar efektif dan efisien yang sesuai karakter Mahasiswa

Fakultas Kedokteran ?

Pertama kiat-kiat belajar yang dilakukan oleh seorang Mahasiswa Fakultas

Kedokteran adalah membuat jadwal secara terperinci untuk belajar sehari-hari.

Kedua ada juga dengan cara belajar kelompok yang menurut beberapa opini

dari Mahasiswa itu cara yang efektif karena bisa saling sharing dengan permasalahan-

permasalahan baru serta pengetahuan baru yang di miliki oleh individu dari

Mahasiswa tersebut.

Ketiga cara belajar menurut opini dari Mahasiswa salah satunya yaitu dengan

cara belajar dengan suasana yang ramai karena apabila suasananya sepi dan tenang

membuat tertidur dan susah berkonsentrasi.

Keempat cara belajar yang efektif dan efisien bisa juga dengan memberi

warna di setiap point penting dalam suatu mata pelajaran seperti stabilo, spidol,

ataupun bulpoint warna-warni. Ini juga bisa membuat balance otak kanan dan kiri

karena otak kanan lebih suka hal-hal yang imajinasi serta yang berbau kesenangan

sedangkan otak kiri lebih berbau keseriusan seperti berfikir analitik. Dari perbedaan

sifat otak kanan dan kiri kita mencoba membuat balance keduanya ini juga bisa

membantu dalam kiat-kiat belajar Mahasiswa. Selain itu sifat dari otak kanan yaitu

sebagai penyimpanan ingatan jangka panjang ( long term memory ) sedangkan otak

kiri hanya ingatan jangka pendek ( short term memory ). Oleh sebab itu bisa lebih

efisien dan efektif dengan memfungsikan keduanya dalam belajar.

Page 10: Laporan Pbl Edited

Kelima dengan cara membuat catatan yang ditempel di dinding-dinding

ruangan secara terdaftar agar lebih mudah mengingat karena lebih sering terlihat. Hal

ini juga membantu dalam membuat daftar belajar secara teratur.

Page 11: Laporan Pbl Edited

4. TINJAUAN PUSTAKA

Indeks Prestasi Kumulatif

IPK singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif merupakan ukuran kemampuian

mahasiswa sampai pada periode tertentu yang dihitung berdasarkan jumklah SKS

(Satuan Kredit Semester ) tiap mata kuliah yang telah ditempuh. Ukuran nilai tersebut

akan dikalikan dengan nilai bobot tiap mata kuliah kemudian dibagi dengan jumlah

SKS mata kuliash yang telah ditempuh dalam periode tersebut.

A. IPK dapat diperoleh dengan adanya kerjasama antara dosen dan mahasiswa.

Dosen akan memberikan nilai kepada mahasiswa sebelum kuliah dimulai pada

awal semester. Biasanya para dosen menetapkan atuaran selama kuliah

berlangsung yang akan disepakati keduanya pada semester tersebut. Aturan itu

bisa terdiri dari:Attendance

Kehadiran mahasiswa tiap jam pekuliahan ini tidak hanya kehadiran yang dinilai

oleh dosennya tetapi juga adanya keaktifan mahasiwa selama jam perkuliahan

berlangsung

B. Tugas Dosen akan memberi tugas kepada mahasiswa. Tugas bisa dikerjakan tiap

individu atau kelompok tergantung dosen pengampu.

C. Nilai UTS ( Ujian Tengah Semester )

Ini dilaksanakan tiap tengah semester. Beberapa dosen ada yang memberikan soal

UTS tapi ada juga yang tidak.

D. Nilai UAS ( Ujian Akhir Semester )

Nilai ini akan diperoleh mahasiwa pada akhir asemester dengan mengikuti ujian

yang dilaksanakan oleh masing – masing dosen.

IPK kadang menjadi penilaian dasar atau pintu masuk dalam memasuki

jenjang pendidikan selanjutnya atau untuk memasuki dunia kerja. Namun apabila

“hanya” IPK yang di utamakan tanpa di imbangi dengan kemampuan teknis dan

kemampuan berorganisasi, pastinya tidak akan dirasa kurang mendukung. Nilai ujian

bagus, tugas dan kehadiran yang bagus, akan mendukung untuk mendapatkan IPK

yang bagus.

Dari analogi di atas, dapat disimpulkan bahwa IPK harus diimbangi dengan

kemampuan teknis dan juga kemampuan berorganisasi agar bisa bersaing dengan

pesaing-pesaing kita.

Page 12: Laporan Pbl Edited

Masa Transisi

Masa-masa transisi dari seorang siswa menjadi mahasiswa adalah masa yang

penuh kejutan sekaligus menegangkan karena menghadapkan kita pada berbagai

perbedaan. Dari namanya saja jelas sudah berbeda, segala sesuatu yang berimbuhan

kata maha maka menjadi sesuatu yang ‘lebih tinggi’ dan ‘lebih terhormat’. Disebut

lebih tinggi karena dari jenjang pendidikan, seseorang yang disebut mahasiswa maka

sudah pasti duduk di sebuah universitas. Begitupun disebut lebih terhormat karena

tidak semua siswa memiliki kesempatan untuk mengganti gelarnya menjadi seseorang

yang maha. Tentu, untuk mencapai yang lebih-lebih tersebut (lebih tinggi, lebih

terhormat, lebih pintar, lebih gaya, lebih bebas, dll), seorang siswa hendaknya

membutuhkan usaha untuk mempertahankan gelar maha-nya.

Pengalaman setiap mahasiswa yang ditemui di berbagai universitas berbeda-

beda. Ada yang sejak awal merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan gelar maha-nya

tersebut, ada pula yang santai-santai saja tapi mereka bisa bertahan menjadi

mahasiswa yang baik bahkan yang terbaik. Banyak hal menarik juga yang ditemukan

sejak masa OSPEK maupun pasca OSPEK. Tidak sedikit mahasiswa yang semangat

pada waktu OSPEK lantas hilang pada semester berikutnya, menjadi korban dropped

out atau megundurkan diri. Ataupun sebaliknya, mahasiswa yang tidak mengikuti

OSPEK tapi lantas setahun kemudian sibuk menjadi anggota himpunan dan aktif di

kampus. Adapun mahasiswa yang sama sekali acuh dengan kegiatan kampus, tetapi

pada akhirnya ia lulus dengan predikat magna cum laude. Lantas, muncul pertanyaan

bagaimanakah figur ideal seorang mahasiswa? Yang lebih jago beradaptasi dengan

lingkungan kampus atau yang lebih jago menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

dosen pada waktu UAS?

Butuh waktu panjang untuk menemukan jawabannya. Pertama, ada beberapa

standard yang harus dipenuhi oleh seorang mahasiswa. Yaitu, mahasiswa harus

memaksimalkan kemampuan calistung (baca, tulis, dan hitung). Yang beda dari

calistung mahasiswa dengan calistung siswa SD adalah seorang mahasiswa setidaknya

harus membaca empat puluh halaman buku per minggu, menghasilkan tulisan-tulisan

akademik yang berkualitas, dan mahasiswa bertindak berdasarkan perhitungan yang

rasional. Ketiga hal tersebut akan sangat mempengaruhi performa mahasiswa di kelas.

Kedua, mahasiswa dituntut untuk kritis dan mampu berargumen. Hal ini berlaku

untuk semua mahasiswa, bukan hanya untuk mahasiswa FISIP atau Fakultas Hukum.

Page 13: Laporan Pbl Edited

Terkadang kita masih terlena dengan budaya text-bookjaman SMA, tapi sayang sekali

hal itu tidak akan berguna di universitas. Mahasiswa diharapkan mau untuk

menjadikan koran dan media lainnya sebagai suplemen harian mereka. Terakhir,

mahasiswa dituntut untuk aktif. Sebagian dari mahasiswa, ada yang pernah menjabat

sebagai aktifis sekolah waktu di SMA nya dulu dan ingin pensiun di masa kuliah.

Sangat disayangkan, kesempatan untuk meraih apapun jauh lebih terbuka di tingkat

universitas. Baik itu beasiswa, konferensi-konferensi, kerja praktek, semuanya akan

sangat menguntungkan apabila mahasiswa mau memanfaatkan kesempatan itu.

Hal-hal (tuntutan,red.) yang saya sebutkan sebelumnya memang sekilas

terdengar sulit tapi menyenangkan terutama untuk para mahasiswa baru. Tapi ternyata

untuk memenuhi standard tersebut, mahasiswa pun harus menghadapi banyak

tantangan. Yang paling mendasar adalah rasa malas. Seringkali rasa malas ini muncul

karena warisan jaman SMA, atau mungkin bawaan orok. 

Mahasiswa mengemban tugas yang banyak dan tantangan yang berat.

Mahasiswa adalah orang sibuk bak selebritis, yang memiliki segudang kegiatan. Tidak

perlu menjadi seorang mahasiswa yang ideal, tapi jadilah mahasiswa yang sukses.

Seorang mahasiswa yang sukses tau bagaimana cara menikmati setiap masa, dan tau

kemana harus memanfaatkan energinya.

Penghalang Belajar Mahasiswa Baru

Awal tahun ajaran baru, awal semangat baru. Memasuki tahun ajaran baru,

kita dihadapkan pada mata kuliah atau mata pelajaran baru, bahkan lingkungan

(teman, dosen / guru / kelas) juga terkadang baru. Dan yang pasti jenjang pendidikan

kita bertambah tinggi, seharusnya pulalah kedewasaan kita pun ikut meningkat seraya

meningkatnya jenjang pendidikan kita. Yang tadinya kelas VI naik menjadi kelas VII,

atau bagi yang lulus SMP sekarang melanjutkan ke SMA dan yang lulus SMA

melanjutkan ke Perguruan Tinggi sekarang menyadang status sebagai Mahasiswa.

Bagi mahasiswa yang tadinya semester 2 sekarang mulai memasuki semester 3, dan

seterusnya.

Semangat belajar masing-masing orang berbeda di awal tahun ajaran. Ada

yang semangat belajarnya menurun atau ogah-ogahan karena masih terkena

“demam”liburan. Tetapi ada juga yang semangat belajarnya justru membara seperti

kobaran api. Nah, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya karena

Page 14: Laporan Pbl Edited

sudah terlalu jenuh liburan yang kegiatannya monoton, atau karena semangat

memasuki lingkungan baru, dan juga bisa disebabkan karena hasil prestasi belajar

yang baik jadi akan lebih bersemangat meningkatkan prestasi belajar di tahun

selanjutnya.

Tahun ajaran baru sudah didepan mata, rutinitas menuntut ilmu sudah

menanti. Jika persiapan kita tahun lalu belum maksimal sehingga hasil yang kita

perolehpun kurang memuaskan. Nah, sekarang lah waktunya mulai mempersiapkan

diri memasuki tahun ajaran baru untuk mencapai hasil yang memuaskan.

Terkadang kita mengeluhkan hasil prestasi yang menurun, karena kesulitan

dalam memahami atau menghapal sebuah ilmu, atau keteteran kita dalam

menyelesaikan tugas-tugas. Satu hal yang sering terlupakan adalah bahwa dalam

menuntut ilmu ternyata ada beberapa hal yang dapat menjadi penghalang dalam

menuntut ilmu. Dan parahnya hal itu sudah menjadi hal yang lazim dan terkadang

tidak disadari ada didalam diri seorang penuntut ilmu.

Itulah sebabnya, pada kesempatan kali ini akan kita kupas beberapa hal yang

menjadi penghalang dalam menuntut ilmu. Yang pertama adalah, Keliru Niat. Bagi

teman-teman yang selama ini menjadikan rutinitas menuntut ilmu hanya sebatas

rutinitas yang wajib dilaksanakan oleh seorang penuntut ilmu, yuk mulai sekarang

perbaharui niat kita. Niatkan rutinitas menuntut ilmu sebagai amalan ibadah kita.

Jika niat kita sudah salah atau rusak maka amal yang dikerjakan pun ikut

salah. Jangan biarkan niat buruk yang selama ini tidak kita sadari terus-terusan

menggerogoti niat baik yang ada dalam diri kita dalam menuntut ilmu. Jika niat kita

baik maka perhatian kita terhadap materi atau isi buku akan bisa lebih focus. Hati pun

lebih tenang dalam menuntut ilmu.

Adapun niat-niat yang keliru berhubungan dengan penghalang

yang kedua yaitu ingin terkenal dan ingin tampil. Tak jarang dalam hati seorang

penuntut ilmu terbersit keinginan untuk tampil atau keinginan agar namanya

terkenal dan dihormati dimana saja. Nah, pada situasi ini seorang penuntut ilmu telah

meracuni niat baiknya dengan penyakit yang sering dialami manusia. Keinginan untuk

dipuji atau dihormati manusia dapat menghilangkan fokus kita dalam memahami

sebuah ilmu, karena perhatian kita akan lebih terfokus pada bagaimana usaha kita

agar orang menghormati dan memuji kita. Dan yang lebih parah apabila untuk

mendapatkan hal tersebut terkadang seorang penuntut ilmu rela melakukan cara-cara

yang tidak halal.

Page 15: Laporan Pbl Edited

Penghalang yang ketiga adalah lalai / malas menghadiri tempat menuntut

ilmu. Alasan kebanyakan penuntut ilmu adalah karena terlalu banyak aktifitas atau

banyak kesibukan. Ada sebuah cerita, bahwa ada seseorang yang merasa iri ketika

melihat seorang pemuda yang bersemangat dalam menuntut ilmu dan datang ke

majelis paling awal. Ia iri karena ia menyesali masa kecilnya yang telah berlalu yang

tidak ia gunakan untuk menuntut ilmu dan menghapal, akibatnya ketika sekarang ia

memiliki banyak kesibukan, pikirannya sudah bertumpuk dengan permasalahan-

permasalahan. Oleh karena itu sebelum kita dililit berbagai kesibukan, manfaatkanlah

waktu muda untuk mencari ilmu. Dan gunakan seluruh umur untuk mencari ilmu

karena mencari ilmu adalah ibadah.

Penghalang yang keempat adalah terbiasa menunda-nunda dan putus asa

serta rendah diri dalam menuntut ilmu. Sebagian penuntut ilmu yang menunda-

nunda akan mengatakan : “ saya akan membaca buku A setelah saya melakukan itu,

dan saya akan mulai menghapal materi ini besok.”. Yahya bin Hubairah menjelaskan

tentang makna waktu :“Waktu lebih berharga daripada apa yang Anda

pelihara. Saya rasa ia adalah sesuatu yang paling cepat hilang darimu”. Menurut

Samuel Johnson“Orang yang menunda segera melakukan hal baik tidak akan pernah

melakukan apapun”.

Kita dianugrahi penglihatan, pendengaran dan hati. Ketika pertama kali kita

dilahirkan adalah dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Kemudian dengan anugerah yang

telah diberikan Tuhan kita bisa merasakan nikmatnya menuntut ilmu. Nikmat

kesempurnaan tubuh dan berbagai sarana yang disediakan merupakan alasan kita

untuk tidak putus asa dan rendah diri dalam menuntut ilmu. Ikhlas dan bersungguh-

sungguhlah dalam menuntut ilmu. Tinggalkan kebiasaan menunda-nunda dan jangan

berputus asa dalam mengamalkan kebaikan.

Dan penghalang yang terakhir adalah tidak mengamalkan ilmu. Tidak

mengamalkan ilmu merupakan penyebab hilangnya keberkahan ilmu. Mengamalkan

ilmu dapat lebih memperkuat tersimpannya ilmu. Contohnya ketika kita

menghapalkan doa sehari-hari, jika setelah kita menghapalkannya kemudian tidak

mempraktekkannya langsung maka hapalan doa itu akan cepat terlupa dalam ingatan

kita.

Setelah mengetahui beberapa hal yang dapat menjadi penghalang dalam

menuntut ilmu, berlomba-lombalah mengoreksi diri dan membuang jauh penghalang-

penghalang yang masih melekat pada diri kita. Bersihkan diri dan kembalikan niat

Page 16: Laporan Pbl Edited

baik dalam menuntut ilmu. Masuki rutinitas menuntut ilmu dengan semangat baru,

hati yang baru dan carilah keberkahan ilmu dengan mengamalkannya. Siapkan pribadi

kita untuk menuntut ilmu dan mengukir prestasi yang lebih baik.

Pengawasan Orang Tua

Anak adalah anugerah dari sang pencipta, orang tua yang melahirkan anak

harus bertangung jawab terutama dalam soal mendidiknya, baik ayah sebagai kepala

keluarga maupun ibu sebagai pengurus rumah tangga. Keikutsertaan orang tua dalam

mendidik anak merupakan awal keberhasilan orang tua dalam keluarganya apabila

sang anak menuruti perintah orang tuanya terlebih lagi sang anak menjalani didikan

sesuai dengan perintah agama.

Bobroknya moral seorang anak dan remaja bisa diakibatkan salah satu

kesalahan dari orangtuanya seperti dalam hal mendidik anak terlalu keras. keluarga

yang sedang bermasalah (broken home). Hal tersebut dapat membuat anak menjadi

orang yang temperamental. Kebanyakan dari orang tua tidak memikirkan hal ini,

mereka berasumsi jika mereka menjalani hidup sebagaimana yang sedang mereka

jalani, peran pengasuhan akan terus dengan sendirinya.

Dalam era modernisasi sekarang ini, peran penting orang tua sangat

dibutuhkan. Berkenaan dengan perkembangan kecanggihan teknologi. Sesuatu yang

tidak dapat dihindari bahwa teknologi berkembang dengan pesat sehingga

penggunaannya banyak digunakan tidak semestinya, Teknologi IT yang paling sering

digunakan para anak muda sekarang adalah akses internet yang mudah ditemui,

padahal pemerintah sudah mengeluarkan undang-undang anti pornoaksi dan

pornografi tapi masih saja mereka kerap mengakses konten yang berbau negatif. Yang

jelas dapat merusak moral sang anak. Teknologi canggih yang semestinya diciptakan

untuk menambah wawasan malah berakibat pada moral yang jelek.

Pergaulan merupakan interaksi antara beberapa orang baik berupa

kekeluargaan, organisasi, ataupun masyarakat. Melalui pergaulan kita akan

berkembang karena jadi tahu tentang tata cara bergaul. Sehingga menjadikan individu

yang bersosial karena pada dasarnya manusia memang makhluk sosial. Namun

pergaulan di era modernisasi ini telah banyak disalah artikan terutama dikalangan

anak muda. Sekarang kata-kata pergaulan bebas sudah tidak asing lagi didengar oleh

siapapun dan jelas termasuk dalam kategori pergaulan yang negatif.

Page 17: Laporan Pbl Edited

Pergaulan yang negatif adalah salah satu dari sekian banyak penyebab

kehancuran sang anak. Saat ini dapat kita lihat banyaknya sistem pergaulan kawula

muda yang mengadopsi gaya ala barat (westernisasi) dimana etika pergaulan

ketimuran telah pupus, mungkin anda pernah atau bahkan sering mendengar kata-kata

MBA (married by accident). MBA tampaknya sudah menjadi tren dikalangan remaja

dimana melakukan hubungan seks sebelum menikah banyak dilakukan pada saat

pacaran. Anak-anak muda sudah menganggap tradisi ini hal yang biasa dilakukan

pada saat pacaran bahkan ada yang tidak segan-segan untuk merekam adegan mesum

tersebut untuk disebarkan dan ditonton dikhalayak ramai. Apakah ini bukan

kehancuran bagi sang anak?. Jawabannya tentu saja iya.

Satu lagi permasalahan yang sering ditakuti oleh orang tua yaitu narkoba,

sudah jelas barang haram ini dikategorikan sebagai barang berbahaya dan terlarang

yang bisa merusak generasi muda. Narkoba menjadi jurang kehancuran bagi sang

anak. Ironisnya memakai barang haram ini juga sudah menjadi tren remaja sekarang

dengan anggapan bila mengkonsumsi barang ini akan menjadi senang atau yang

dikenal dengan bahasa gaulnya (fly). Padahal sudah jelas menurut kesehatan

mengkonsumsi barang-barang sejenis narkoba sangat merusak kesehatan terutama

pada sistem syaraf apalagi dengan mengkonsumsi barang ini akan membuat ketagihan

dan ketergantungan, ini sungguh menakutkan.

Apakah kita sebagai orang tua ingin melihat anak hancur masa depannya

karena kesalahan yang tidak semestinya terjadi? Di sinilah peran penting orang tua

dalam mengontrol dan mengawasi sang buah hati. Menjadi orang tua bukan soal siapa

kita, tetapi apa yang dilakukan. Pengasuhan tidak hanya mencakup tindakan tetapi

mencakup pula apa yang kita kehendaki agar sang buah hati kita mengerti akan hidup.

Apa artinya hidup dan bagaimana menjalani kehidupan ini dengan baik.

Semua pasti ingin menghendaki hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Orang

tua ingin mendisiplinkan, mendorong, dan menasihati agar mereka berhasil menjalani

kehidupan sedari kanak-kanak hingga sampai dewasa. Orang tua harus menjadi yang

terbaik dalam hal apapun. Banyak orang tua ingin mendorong anaknya untuk

melakukan hal yang terbaik dalam kehidupannya. Termasuk ingin membuat buah

hatinya untuk bebas mengeluarkan dan menggali bakat dan minat yang dimiliki sang

anak.

Hal yang semestinya dipahami adalah banyak anak mengalami kesulitan untuk

membedakan antara menerima atau menolak tindakan atas apa yang mereka lakukan.

Page 18: Laporan Pbl Edited

Misalnya saja penerimaan orang tua terhadap prestasi yang dimiliki atau dicapai anak

bisa dianggap anak sebagai rasa cinta orangtua kepadanya,tetapi penolakan yang

dilakukan orang tua terhadap tindakan yang dilakukan anak membuat anak

beranggapan mereka tidak dicintai dan disayangi lagi. Setiap anak perlu tahu kalau

mereka disayangi dan dicintai orang tua dengan sepenuh hati, meskipun sebaliknya,

setiap orang tua harus mencintai dan menyayangi sang buah hati tanpa syarat apapun,

baik buruknya sifat maupun sikap yang dimiliki sang buah hati, mereka harus

menerima kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh anak.

Semua anak ingin diperhatikan kedua orang tuanya. Pernyatan ini sangat

sederhana bagi kita semua, tetapi sifatnya fundamental bagi kedua orang dalam

mengasuh buah hati mereka. Karenanya dalam pola pengasuhan sebaiknya setiap

orang tua tidak boleh membedakan anak satu sama lain.

Kita juga tidak semestinya membedakan buah hati mereka, baik dalam

mendidik maupun memberikan perhatian kepada sang anak. Harus ada rasa keadilan,

tidak boleh pilih kasih, karena akan menimbulkan kecemburuan diantara anak. Yang

ditakutkan nanti akan membuat anak menjadi rusak, bahkan berpikir kalau mereka

tidak disayangi lagi, bahkan ada anak yang beranggapan kalau mereka itu bukan anak

dari orang tua mereka sendiri, karena selalu dibeda-bedakan dengan yang lainnya.

Orang tua tidak seharusnya memperlihatkan emosi yang negatif kepada anak-

ananya. Ketidakmampuan setiap orang tua dalam mengontrol emosi membuat anak

menjadi temperamental dan mempunyai sifat maupun sikap yang buruk yaitu mudah

emosional. Akibatnya orang tua yang demikian tidak bisa menjadi model atau peran

yang baik untuk anak-anaknya dalam mengontrol anak dan mengasuh buah hatinya.

Tujuan orang tua sebenarnya untuk mengkomunikasikan kepada buah hatinya

bahwa mereka memiliki hak untuk merasakan apapun yang mereka rasakan,

Mengajari sang buah hati untuk menghargai dan menikmati setiap saat dalam

kehidupan sehingga mampu memberi motivasi kepada anak dalam mencegah serta

menghadapi masalah yang mereka hadapi kedepan.

Terkadang orang tua sering lupa untuk berinteraksi dengan anak- anaknya.

Ada diantara mereka yang lebih mementingkan pekerjaan dari pada melakukan hal

itu. Bagi mereka hal itu tidak perlu dilakukan. Mereka beranggapan bahwa materi

yang dibutuhkan anak, Padahal seorang anak tidak hanya membutuhkan materi namun

juga perhatian dan interaksi dengan orangtuanya. Mereka membutuhkan komunikasi

dengan orang tuanya, mereka juga ingin bertukar pikiran dengan orang tuanya.

Page 19: Laporan Pbl Edited

Mereka ingin menceritakan pegalaman apa yang mereka rasakan sehari-hari baik itu

pangalaman yang baik maupun pengalaman yang buruk.

Sekali lagi yang perlu diingat oleh kedua orang tua adalah jika seorang anak

atau remaja kurang mendapatkan perhatian dari orang tua, besar kemungkinan dia

akan menjadi seorang anak dan remaja yang temperamental. Sang anak menjadi bebas

dalam melakukan segala hal, baik itu dalam hal kebaikan maupun keburukan. Sebagai

orangtua seharusnya memiliki kemampuan untuk memusatkan perhatian pada perilaku

positif serta tak lupa pada perilaku buruk sang anak.

Sebagai orang tua yang baik, jangan melihat keburukan atau kebaikan. Namun

lihatlah dari tata cara bergaul sang anak, dengan siapa bergaul, bagaimana luas

pergaulannya. Bukan sekedar untuk membatasi sang anak dalam bergaul namun

diharapkan impian melihat anak sukses mengarungi kehidupan tanpa mengalami

kesalahan dalam pergaulan baik dilingkungan keluarga, atau lingkungan luar menjadi

sebuah kenyataan. Manfaatnya kembali ke orang tua, sebab sang anak lalu menjadi

orang yang menghargai kedua orang tua

Kiat Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Bagaimana caranya agar anda dapat bertahan di fakultas kedokteran? Dari

awal, prioritaskanMANAJEMEN WAKTU. Jika anda sukses mengatur waktu, anda

masih bisa menikmati hidup untuk hal lain. Belajar di FK, berbeda dengan di

perkuliahan yang lain. Ini adalah dunia baru yang perlu anda jelajahi dan temukan hal

apa yang terbaik untuk anda. Di Fakultas Kedokteran, yang dibutuhkan

adalah BELAJAR CERDAS bukan BELAJAR KERAS. Jika anda tidak memulai hal ini

dari awal, langkah anda berikutnya akan lebih susah.

Mempelajari ilmu kedokteran adalah suatu proses panjang, yang menuntut

kedisiplinan dan pengorbanan. Tetapi nanti hasilnya takkan ternilai. Dan harapan

tujuan memilih kedokteran adalah seperti ini: Membuka lebar peluang untuk

menolong sesama, dan nantinya jalan akan terbuka untuk membuat perbedaan di

dunia.

Dan berikut ini adalah beberapa tips dapat diterapkan:

1. Mengurus Diri Sendiri dengan Baik

Kebiasaan buruk akan menghadapkan anda pada konsekuensi negatif,

kesehatan anda memburuk dll. Makanlah makanan yang segar. Jangan merusak tubuh

Page 20: Laporan Pbl Edited

anda dengan junk-food dan menghindari olahraga. Jangan terbiasa memaksakan diri

untuk belajar sampai larut, dapat melelahkan tubuh dan otak; terlalu berat untuk

belajar yang mungkin hanya efektif dalam 15menitan. Otak anda membutuhkan

makanan bergizi, air, sayur dan buah. Sedangkan tubuh anda membutuhkan tidur dan

olahrga

2. Lebih baik hindari persaingan dan membandingkan nilai dengan yang lain.

Kita jelas berkompetisi mati-matian untuk masuk ke fakultas kedokteran. Tapi

ketika anda sudah masuk, levelnya sekarang berubah menjadi ladang permainan anda.

Fokuslah pada apa yang harus anda raih. Meskipun masih ada teman-teman anda yang

saling bersaing dalam nilai. Mendapat nilai A pada ujian patologi tidak menjamin

anda menjadi seorang pathologist atau clinican yang hebat.

 Segera setelah selesai ujian, coba lihat sekeliling, teman-teman anda terobsesi

untuk mencari jawaban yang benar pada suatu soal. Lebih baik menghindar, dan cari

teman yang berfilosofi sama dengan anda.

3. Jawab soal-soal saat anda belajar

"Belajar catatan 10x adalah cara terbaik dalam menghadapi ujian" SALAH !

Satu-satunya cara untuk mengecek kompetensimu dalam belajar adalah mengerjakan

soal. Contohnya: Setelah anda belajar textbook tentang fisiologi, pastikan anda sudah

menjawab semua soal di tiap chapter. Ini akan memperkuat konsep yang anda dapat.

Mempelajari hal yang sama berulang-ulang takkan membuatmu lebih pandai, tetapi

mengerjakan soal yang sulit akan mengajarimu perlahan.

4. Pelajari Gambar yang Besar

Anda mungkin akan memulai hari pertama anda dengan menyelidiki biokimia,

anatomi, fisiologi atau histologi. Sejak awal biasanya dosen akan berbicara tentang sel

kolumnar, transmisi impuls dan glikolisis dengan detail yang umum. Hari berikutnya

anda akan mempelajari bracialis plexus dan cardiac output. Ini adalah materi dengan

jumlah yang besar, sehingga seringkali mahasiswa tak siap. Untuk memudahkan

menghafal, maka pelajarilah gambar yang besar.

Page 21: Laporan Pbl Edited

5. Belajarlah dalam Kelompok

"Saya lebih memilih belajar sendiri, karena saya tidak butuh orang lain"

SALAH! Kedokteran adalah tentang kerjasama dan berbagi informasi. Anda harus

bisa bekerjasama dengan orang lain. Bentuk kelompok kecil yang mempunyai

kebiasaan dan filosofi yang sama dengan anda (suka berolahraga, tidak suka

membicarakan nilai, dan mempunyai attitude yang baik). Ketika sudah terbentuk grup

yang benar, rencanakan pertemuan mingguan dalam rangka membahas tentang materi

yang tidak anda paham untuk beberapa jam. Bentuk sesi pertemuan malam sebelum

ujian, hanya untuk last minute-tweaking saja.

6. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas melepas stres

Setiap mahasiswa kedokteran menghadapi tekanan yang sama, bahkan di

antara mereka ada yang lebih dari yang lain. Ingatkan teman anda yang sukanya

mengerutkan dahi, ajarilah untuk selalu tersenyum. Sekali lagi, time management

sangat membantu kita dalam menghindari stres. Luangkan sebagian waktu anda untuk

melakukan aktivitas yang membuat perasaan anda lebih baik (kumpul dengan teman,

berolahraga atau mendengarkan musik). Jangan biarkan stres mempengaruhi studi,

hubungan dan tentunya kesehatan anda.

5. PEMBAHASAN

Page 22: Laporan Pbl Edited

Dalam semua permasalahan-permasalahan di atas dengan topik yang telah kita

bahas yaitu Kiat Belajar sebagai Mahasiswa Kedokteran pembahasan ini menjelaskan

tentang cara belajar seorang mahasiswa yang berpengaruh dengan melalui beberapa

problem.

Pertama yaitu transisi status dari siswa SLTA menjadi Mahasiswa baru yang

mengalami banyak perubahan. Paling umum adalah beradaptasi dengan cara sifat merubah

sifat-sifat anak SMA menjadi seorang Mahasiswa yang lebih mandiri serta tanggung

jawab dalam semua permaslahan yang di hadapi.

Kedua cara mengambil mata kuliah dengan mengacu pada sistem Indeks Penilaian

Komulatif ( IPK ) yang bawasannya masih asing di dengar oleh seorang mahasiswa baru.

Hal ini juga menjadi bahasan dalam topik ini, Mahasiswa baru harus belajar secara

maksimal agar mendapatkan nilai IPK yang cukup di bidang akademiknya agar dapat

mengambil paket dari jumlah mata kuliah ( SKS ) yang di tentukan.

Ketiga penghalang belajar Mahasiswa Baru yang kebanyakan adalah susah

mengatur jadwal belajar karena menghadapi sesuatu yang baru serta sifat dari Mahasiswa

baru masih membawa sifat Siswa SMA yang masih di jadwalkan oleh guru.

Keempat peran Orang Tua dalam mengawasi kegiatan belajar seorang Mahasiswa

baru. Bermacam-macam cara yang digunakan oleh Orang Tua dalam menjalankan

perannya seperti mendorong serta memotivasi anaknya dengan cara memfasilitasi

kebutuhannya secara berlebih tetapi dalam hal ini ada dua kemungkinan yang akan terjadi

pertama anak tersebut bisa menyalahgunakan dana yang berlebihan dengan berhura-hura

karena memilih salah pergaulan serta lingkungannya. kedua anak tersebut mengerti bahwa

Orang Tua memfasilitasi secara berlebihan ialah untuk kepentingan yang diperlukan

karena dia tahu bahwa Orang Tua telah berkorban untuk mendaftarkan anakanya ke

Page 23: Laporan Pbl Edited

Fakultas Kedokteran hanya agar masa depannya sukses dan dia akan menggunakannya

sebaik-baiknya agar Orang tuanya bangga.

Kelima cara belajar yang efisien serta efektif untuk Mahasiswa Kedokteran,

definisi umumnya ialah belajar secara terjadwal dan teratur dalam membagi waktu serta

belajar secara bersama-sama atau biasa disebut kerja kelompok karena bisa mendapatkan

ilmu pengetahuan dari beberapa anggota kelompok dengan cara saling tukar pikiran

(sharing) terhadap suatu permasalahan yang baru untuk dapat diambil kesimpulannya agar

dapat diterima oleh semua serta dimengerti. Ada kalanya seperti belajar menggunakan

media musik karena menurut opini bisa lebih konsentrasi ataupun membuat notes-notes

penting yang di tempel di dinding-dinding ruangan dan lain sebagainya adalah tergantung

dari individu masing-masing kelompok tersebut tidak bisa dinyatakan sebagai acuan

umum agar bisa di contoh oleh semua Mahasiswa khususnya Kedokteran.

BAB III

Page 24: Laporan Pbl Edited

PENUTUP

6. KESIMPULAN AKHIR

Dari problem-problem yang di permasalahkan serta pembahasan yang menarik

semua peryataan dari problemnya kesimpulan semua di atas adalah bahwa kiat-kiat belajar

sebagai mahasiswa kedokteran mempunyai banyak hal-hal yang rumit dalam mengatur

cara belajar yang dialami oleh semua individu mahasiswa kedokteran dan perlu di

pecahkan permasalahannya dengan cara berdiskusi antar anggota kelompok. Mahasiswa

dituntut untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan adanya bekal dan

pengalaman semasa menjadi siswa terdahulu.

Hal ini banyak menampung opini-opini dari keseluruhan anggota kelompok dan dari

opini-opini tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasannya inti dari semua yang di bahas

adalah sama atau satu tujuan yang akan di raih oleh semua mahasiswa kedokteran.

Oleh karena itu, peran penting dari orang tua juga sangat diperlukan dalam

mengontrol pergaulan dan juga mengawasi proses pembelajaran demi terwujudnya

seorang mahasiswa yang berkompeten.

7. SARAN

Sebagai mahasiswa, harus lebih berkonsentrasi ke perkuliahan dari pada mencari

kesenangan. Karena proses pembelajaran saat mahasiswa ini akan sangat menentukan

masa depan kita.

Bagaimanapun kita sendiri yang nantinya akan menikmati hasil dari kerja keras

menuntut ilmu dikemudian hari .

Page 25: Laporan Pbl Edited

DAFTAR PUSTAKA

Diskusi sesama anggota Small Group Discussion ( SGD ) serta di dampingi oleh tutor

yang bertugas mengarahkan setiap diskusi kita atau sebagai fasilitator.

Literatur buku Ilmu Kedokteran Terintegrasi berjudul Bioetik dan Humaniora yang di

susun oleh dr. Ibrahim Njoto, M.Ked, PA , dr. Meivy Isnoviana, SH , dr. Akmarawita

Kadir, M.Kes

http://wangtry.wordpress.com/2010/11/05/ipk-indeks-prestasi-kumulatif-pentingkah/

http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/18/waspadai-penghalang-menuntut-ilmu/

http://sibtufadil.blogspot.com/2008/11/renungan-masa-transisi-dari-siswa.html

http://drhoki.blogspot.com/2012/04/tips-agar-survive-di-fakultas.html

http://aday717.student.umm.ac.id/2010/07/28/pentingnya-perhatian-orang-tua-terhadap-

anak/