laporan no 1.f pbl

12
Hub. Proyeksi dengan pemeriksaan fisik. Proyeksi Organ bertujuan untuk mempermudah seorang dokter menentukan letak organ dalam pemeriksaan fisik thoraks. Dalam pemeriksaan fisik thoraks. Sama seperti pemeriksaan fisik lainnya,pemeriksaan thoraks dibagi menjadi Inspeksi,Palpasi,Perkusi dan Auskultasi. I. Pemeriksaan Thoraks Anterior 1. Inspeksi Pada pemeriksaan ini yang di inspeksi adalah bentuk thoraks. Ada beberapa macam bentuk thoraks,yaitu : Normal : berdiameter Anterior Posterior – transversal memiliki perbandingan 1:2 Pigeont Chest atau dada burung : Os sternum menonjol kedepan, diameter Anterior Posterior > transversal Barrel Chest atau dada tong : memiliki perbandingan Anterior Posterior dan transversal = 1:1 Funnel Chest : bentuk anterior Posterior mengecil, os sternum menonjol ke dalam

Upload: qurotulaqyun

Post on 23-Dec-2015

113 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hubunganaa proyeksi dengan pemeriksaan fisik

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan no 1.F PBL

Hub. Proyeksi dengan pemeriksaan fisik.

Proyeksi Organ bertujuan untuk mempermudah seorang dokter menentukan letak organ dalam

pemeriksaan fisik thoraks. Dalam pemeriksaan fisik thoraks. Sama seperti pemeriksaan fisik

lainnya,pemeriksaan thoraks dibagi menjadi Inspeksi,Palpasi,Perkusi dan Auskultasi.

I. Pemeriksaan Thoraks Anterior

1. Inspeksi

Pada pemeriksaan ini yang di inspeksi adalah bentuk thoraks. Ada beberapa macam

bentuk thoraks,yaitu :

• Normal  : berdiameter Anterior Posterior – transversal memiliki perbandingan 1:2

• Pigeont Chest  atau dada burung : Os sternum menonjol kedepan, diameter Anterior

Posterior  >  transversal

• Barrel Chest atau dada tong : memiliki perbandingan Anterior Posterior dan

transversal = 1:1

• Funnel Chest : bentuk anterior Posterior mengecil, os sternum menonjol ke dalam

Gambar 1.a. Bentuk Thoraks(Google;2015)

Page 2: Laporan no 1.F PBL

Selain pemeriksaan bentuk thoraks,juga perhatikan gerakan napas :

Perhatikan ruang interkosta (SIC) mencembung, mencekung, atau adanya retraksi

pada saat inspirasi

Frekuensi, irama, kedalaman dan upaya bernapas.

Kontraksi inspirasi sternomastoideus

Dengarkan pernapasan pasien untuk mengetahui frekuensi dan irama pernapasan,

stridor dan mengi.

2. Palpasi

Pada pemeriksaan kali ini bertujuan untuk mengetahui

1. Adanya nyeri tekan.

2. Pengakajian terhadap abnormalias yang dapat dilihat.

3. Ekspansi pernapasan.

4. Fremitus taktil

5. Mencari krepitasi

Identifikasi iktus kordis, menentukan letak, amplitudo (kuat angkat) dan thrill.

Pada orang dewasa normal, Ictus

Cordis ada pada Spatium

intercostal (SIC) V di sebelah

medial linea midklavikularis

sinistra. (Bates,2014)

Gambar 1.b.Letak IC (

Google;2015)

Selain pemeriksaan Ictus cordis juga lakukan kesimetrisan thoraks saat melakukan

inspirasi dan ekspirasi dengan cara letakkan kedua telapak tangan pada bagian belakang

Page 3: Laporan no 1.F PBL

dada dan bandingkan pernafasan antara kanan dan kiri. Seperti pada gambar dibawah.

Gambar 1.c (Google;2015)

3. Perkusi

Pada pemeriksaan kali ini Bertujuan untuk mendapatkan informasi batas-batas, ukuran,

posisi dan kualitas jaringan atau alat (paru, jantung) yang berada didalamnya. Dengan

perkusi kita dapat mengetahui apakah organ yang kita perkusi berisi udara, cairan, atau masa

padat.

Menentukan Paru bagian anterior,dengan cara :

1. Bandingkan kanan dan kiri.

2. Perkusi secara sistematis dari atas ke bawah.(seperti gambar dibawah)

gambar 1.d Daerah perkusi pulmo

(Google;2015)

3. Perhatikan posisi jantung, dan bandingkan

hasil perkusinya.

Page 4: Laporan no 1.F PBL

Letak paru jika di proyeksikan akan seperti gambar dibawah

.

Gambar 1.E proyeksi Pulmo (Google;2015)

Selain itu juga menentukan batas paru hati,dapat dilakukan dengan cara :

1. Pasien tetap berbaring, lakukan perkusi dari atas ke bawah

2. Di daerah yang merupakan batas paru dan hati, suara sonor akan berubah menjadi redup /

pekak

3. Berilah tanda batas tersebut, pada orang normal sehat batas ini terletak antara costae ke-5

dan ke-6

Dan yang terakhir yaitu perkusi jantung. Batas jantung normal pada orang dewasa adalah :

Page 5: Laporan no 1.F PBL

Gambar 1.F Proyeksi Jantung (Google;2015)

1. Kanan atas: SIC II Linea Para Sternalis Dextra

2. Kanan bawah: SIC IV Linea Para Sternalis Dextra

3. Kiri atas: SIC II Linea Para Sternalis Sinistra

4. Kiri bawah: SIC IV Linea Medio Clavicularis Sinistra(Bates;

Pekak jantung sering menempati daerah yang luas. Dengan memulainya dari sisi sebelah kiri

dada, lakukan perkusi mulai dari bunyi sonor paru ke arah pekak jantung.

4. Auskultasi

Auskultasi daerah paruAuskultasi paru merupakan tehnik pemeriksaan paling penting dalam menilai aliran udara melalui percabangan trakeobronkial. Auskultasi akan membantu menilai keadaan paru dan rongga pleura di sekitar tempat auskultasi.Periksaan auskultasi paru dilakukan dengan cara :1. Pasien diminta untuk menarik napas pelan-pelan dengan mulut terbuka.2. Lakukan auskultasi secara sistematis. Dengarkanlah setiap kali secara lengkap satu

periode inspirasi dan ekspirasi.3. Bandingkan kanan dan kiri.4. Mulailah di daerah depan di atas clavikula.5. Setelah mendengarkan daerah ini, teruskan auskultasi ke sisi dinding.6. Perhatikanlah apabila ada perubahan suara, dan tentukan secara pasti lokasinya.

(Bates;2014)

Page 6: Laporan no 1.F PBL

Tehnik ini dapat diperjelas dengan gambar dibawah ini :

Gambar 1.G tehnik auskutasi pulmo anterior dan posterior (google;2015)

Selanjutnya auskultasi daerah jantung,Auskultasi daerah jantung dapat dilakukan dengan

tehnik :

1. Posisikan Pasien dalam posisi berbaring terlentang dengan sudut 30°.

2. Pasien diminta bernapas biasa dan suasana rireks

3. Pusatkan perhatian pertama pada suara dasar jantung baru perhatikan adanya suara

tambahan

4. Mulailah auskultasi pada beberapa tempat :

a. Di daerah apeks (dengan bell stethoscope)

b. Di ICS 2 kiri ke arah sternum (dengan membran)

c. Di ICS 4 dan 5 kiri ke arah sternum (dengan bell stethoscope)

5. Perhatikan irama dan frekwensi suara jantung

6. Usahakan mendapatkan kesan intensitas suara jantung

7. Gabungkan auskultasi dengan kualitas pulsasi (denyut nadi)

Page 7: Laporan no 1.F PBL

Gambar 1.h Proyeksi jantung (google;2015)

II. Pemeriksaan Thoraks Posterior

1. Inspeksi

Pada pemeriksaan ini pemeriksa memperhatikan letak dan bentuk scapula. Selain itu

pemeriksan juga memperhatikan jalan dan bentuk kolumna vertebralis (catat jika adanya

kifosis, scoliosis atau lordosis)

2. Palpasi

Tes ekspansi dada dilakukan untuk memperhatikan kesimetrisan saat pasien

melakukan inspirasi. Tes ekspansi dapat dilakukan dengan cara :

1. Letakkan ibu jari kedua tangan di sekitar ketinggian costae X dengan jari-jari

yang memegang secara longgar dinding dada (rib cage) sebelah lateral dan sejajar

dengan dinding tersebut.

2. Minta pasien untuk menarik napas yang dalam.

3. Amati jarak antara kedua ibu jari tangan ketika kedua nya bergerak saling

menjauh pada saat inspirasi, dan rasakan luasnya serta kesimetrisan rib cage pada

saat dinding dada mengembang dan berkontraksi.

Tes fremitus taktil. Arti dari fremitus merupakan getaran atau vibrasi yang

ditransmisikan melalui percabangan bronkopulmonaris ke dinding dada dan dapat

Page 8: Laporan no 1.F PBL

dirasakan dengan palpasi ketika pasien berbicara. Pemeriksaan ini bertujuan utuk

mengidentifikasi seperti penebalan pleura. Tes fremitus taktil dapat dilakukan

dengan cara Pasien diminta menyebutkan dan mengulang kata “tujuh-tujuh”

Gambar 1.I area untuk melakukan pemeriksaan fremitus (Google;2015)

Gambar 1.J pemeriksaan Ekspansi dan Fremitus posterior tubuh (Google;2015)

3. Perkusi

Page 9: Laporan no 1.F PBL

Ketika melakukan perkusi dada posterior bagian bawah berdiri sedikit ke samping

pasien,karena memungkinkan kita meletakkan jari plesimeter lebih kuat dan membuat

jari pleksimeter jadi efektif dan pada pemeriksaan ini jangan lupa membandingkan

antara dua daerah.

Gambar 1.K tehnik perkusi (Google;2015)

4. Auskultasi

Dilakukan dengan cara mendengarkan bunyi nafas dengan bagian membran stetoskop

meminta pasien untuk menarik nafas dalam. Untuk letak auskultasi sama dengan

perkusi.

*jika suara bronkovesikular terdengar atau bronkial terdengar pada lokasi yang jauh

dari lokasinya yaitu pada sela iga pertama dan ke-2 sebelah anterior interskapular à

kemungkinan terdapat massa / fibrosis

*bunyi pernafasan dapat berkurang jika aliran udara menurun pada PPOK

*jika bunyi transmisi terdengar buruk pada efusi pleura dan pneumotoraks atau

emfisema

Page 10: Laporan no 1.F PBL

Gambar 1.K letak perkusi dan auskultasi bagian posterior (Google;2015)

Daftar pustaka buku bates,maaf lupa ga kebawa bukunya