laporan no 1.f pbl
DESCRIPTION
hubunganaa proyeksi dengan pemeriksaan fisikTRANSCRIPT
Hub. Proyeksi dengan pemeriksaan fisik.
Proyeksi Organ bertujuan untuk mempermudah seorang dokter menentukan letak organ dalam
pemeriksaan fisik thoraks. Dalam pemeriksaan fisik thoraks. Sama seperti pemeriksaan fisik
lainnya,pemeriksaan thoraks dibagi menjadi Inspeksi,Palpasi,Perkusi dan Auskultasi.
I. Pemeriksaan Thoraks Anterior
1. Inspeksi
Pada pemeriksaan ini yang di inspeksi adalah bentuk thoraks. Ada beberapa macam
bentuk thoraks,yaitu :
• Normal : berdiameter Anterior Posterior – transversal memiliki perbandingan 1:2
• Pigeont Chest atau dada burung : Os sternum menonjol kedepan, diameter Anterior
Posterior > transversal
• Barrel Chest atau dada tong : memiliki perbandingan Anterior Posterior dan
transversal = 1:1
• Funnel Chest : bentuk anterior Posterior mengecil, os sternum menonjol ke dalam
Gambar 1.a. Bentuk Thoraks(Google;2015)
Selain pemeriksaan bentuk thoraks,juga perhatikan gerakan napas :
Perhatikan ruang interkosta (SIC) mencembung, mencekung, atau adanya retraksi
pada saat inspirasi
Frekuensi, irama, kedalaman dan upaya bernapas.
Kontraksi inspirasi sternomastoideus
Dengarkan pernapasan pasien untuk mengetahui frekuensi dan irama pernapasan,
stridor dan mengi.
2. Palpasi
Pada pemeriksaan kali ini bertujuan untuk mengetahui
1. Adanya nyeri tekan.
2. Pengakajian terhadap abnormalias yang dapat dilihat.
3. Ekspansi pernapasan.
4. Fremitus taktil
5. Mencari krepitasi
Identifikasi iktus kordis, menentukan letak, amplitudo (kuat angkat) dan thrill.
Pada orang dewasa normal, Ictus
Cordis ada pada Spatium
intercostal (SIC) V di sebelah
medial linea midklavikularis
sinistra. (Bates,2014)
Gambar 1.b.Letak IC (
Google;2015)
Selain pemeriksaan Ictus cordis juga lakukan kesimetrisan thoraks saat melakukan
inspirasi dan ekspirasi dengan cara letakkan kedua telapak tangan pada bagian belakang
dada dan bandingkan pernafasan antara kanan dan kiri. Seperti pada gambar dibawah.
Gambar 1.c (Google;2015)
3. Perkusi
Pada pemeriksaan kali ini Bertujuan untuk mendapatkan informasi batas-batas, ukuran,
posisi dan kualitas jaringan atau alat (paru, jantung) yang berada didalamnya. Dengan
perkusi kita dapat mengetahui apakah organ yang kita perkusi berisi udara, cairan, atau masa
padat.
Menentukan Paru bagian anterior,dengan cara :
1. Bandingkan kanan dan kiri.
2. Perkusi secara sistematis dari atas ke bawah.(seperti gambar dibawah)
gambar 1.d Daerah perkusi pulmo
(Google;2015)
3. Perhatikan posisi jantung, dan bandingkan
hasil perkusinya.
Letak paru jika di proyeksikan akan seperti gambar dibawah
.
Gambar 1.E proyeksi Pulmo (Google;2015)
Selain itu juga menentukan batas paru hati,dapat dilakukan dengan cara :
1. Pasien tetap berbaring, lakukan perkusi dari atas ke bawah
2. Di daerah yang merupakan batas paru dan hati, suara sonor akan berubah menjadi redup /
pekak
3. Berilah tanda batas tersebut, pada orang normal sehat batas ini terletak antara costae ke-5
dan ke-6
Dan yang terakhir yaitu perkusi jantung. Batas jantung normal pada orang dewasa adalah :
Gambar 1.F Proyeksi Jantung (Google;2015)
1. Kanan atas: SIC II Linea Para Sternalis Dextra
2. Kanan bawah: SIC IV Linea Para Sternalis Dextra
3. Kiri atas: SIC II Linea Para Sternalis Sinistra
4. Kiri bawah: SIC IV Linea Medio Clavicularis Sinistra(Bates;
Pekak jantung sering menempati daerah yang luas. Dengan memulainya dari sisi sebelah kiri
dada, lakukan perkusi mulai dari bunyi sonor paru ke arah pekak jantung.
4. Auskultasi
Auskultasi daerah paruAuskultasi paru merupakan tehnik pemeriksaan paling penting dalam menilai aliran udara melalui percabangan trakeobronkial. Auskultasi akan membantu menilai keadaan paru dan rongga pleura di sekitar tempat auskultasi.Periksaan auskultasi paru dilakukan dengan cara :1. Pasien diminta untuk menarik napas pelan-pelan dengan mulut terbuka.2. Lakukan auskultasi secara sistematis. Dengarkanlah setiap kali secara lengkap satu
periode inspirasi dan ekspirasi.3. Bandingkan kanan dan kiri.4. Mulailah di daerah depan di atas clavikula.5. Setelah mendengarkan daerah ini, teruskan auskultasi ke sisi dinding.6. Perhatikanlah apabila ada perubahan suara, dan tentukan secara pasti lokasinya.
(Bates;2014)
Tehnik ini dapat diperjelas dengan gambar dibawah ini :
Gambar 1.G tehnik auskutasi pulmo anterior dan posterior (google;2015)
Selanjutnya auskultasi daerah jantung,Auskultasi daerah jantung dapat dilakukan dengan
tehnik :
1. Posisikan Pasien dalam posisi berbaring terlentang dengan sudut 30°.
2. Pasien diminta bernapas biasa dan suasana rireks
3. Pusatkan perhatian pertama pada suara dasar jantung baru perhatikan adanya suara
tambahan
4. Mulailah auskultasi pada beberapa tempat :
a. Di daerah apeks (dengan bell stethoscope)
b. Di ICS 2 kiri ke arah sternum (dengan membran)
c. Di ICS 4 dan 5 kiri ke arah sternum (dengan bell stethoscope)
5. Perhatikan irama dan frekwensi suara jantung
6. Usahakan mendapatkan kesan intensitas suara jantung
7. Gabungkan auskultasi dengan kualitas pulsasi (denyut nadi)
Gambar 1.h Proyeksi jantung (google;2015)
II. Pemeriksaan Thoraks Posterior
1. Inspeksi
Pada pemeriksaan ini pemeriksa memperhatikan letak dan bentuk scapula. Selain itu
pemeriksan juga memperhatikan jalan dan bentuk kolumna vertebralis (catat jika adanya
kifosis, scoliosis atau lordosis)
2. Palpasi
Tes ekspansi dada dilakukan untuk memperhatikan kesimetrisan saat pasien
melakukan inspirasi. Tes ekspansi dapat dilakukan dengan cara :
1. Letakkan ibu jari kedua tangan di sekitar ketinggian costae X dengan jari-jari
yang memegang secara longgar dinding dada (rib cage) sebelah lateral dan sejajar
dengan dinding tersebut.
2. Minta pasien untuk menarik napas yang dalam.
3. Amati jarak antara kedua ibu jari tangan ketika kedua nya bergerak saling
menjauh pada saat inspirasi, dan rasakan luasnya serta kesimetrisan rib cage pada
saat dinding dada mengembang dan berkontraksi.
Tes fremitus taktil. Arti dari fremitus merupakan getaran atau vibrasi yang
ditransmisikan melalui percabangan bronkopulmonaris ke dinding dada dan dapat
dirasakan dengan palpasi ketika pasien berbicara. Pemeriksaan ini bertujuan utuk
mengidentifikasi seperti penebalan pleura. Tes fremitus taktil dapat dilakukan
dengan cara Pasien diminta menyebutkan dan mengulang kata “tujuh-tujuh”
Gambar 1.I area untuk melakukan pemeriksaan fremitus (Google;2015)
Gambar 1.J pemeriksaan Ekspansi dan Fremitus posterior tubuh (Google;2015)
3. Perkusi
Ketika melakukan perkusi dada posterior bagian bawah berdiri sedikit ke samping
pasien,karena memungkinkan kita meletakkan jari plesimeter lebih kuat dan membuat
jari pleksimeter jadi efektif dan pada pemeriksaan ini jangan lupa membandingkan
antara dua daerah.
Gambar 1.K tehnik perkusi (Google;2015)
4. Auskultasi
Dilakukan dengan cara mendengarkan bunyi nafas dengan bagian membran stetoskop
meminta pasien untuk menarik nafas dalam. Untuk letak auskultasi sama dengan
perkusi.
*jika suara bronkovesikular terdengar atau bronkial terdengar pada lokasi yang jauh
dari lokasinya yaitu pada sela iga pertama dan ke-2 sebelah anterior interskapular à
kemungkinan terdapat massa / fibrosis
*bunyi pernafasan dapat berkurang jika aliran udara menurun pada PPOK
*jika bunyi transmisi terdengar buruk pada efusi pleura dan pneumotoraks atau
emfisema
Gambar 1.K letak perkusi dan auskultasi bagian posterior (Google;2015)
Daftar pustaka buku bates,maaf lupa ga kebawa bukunya