pbl imunisasi

77
Mata Ujian : Ilmu Kesehatan Masyarakat Hari / Tanggal Pengambilan Data : Senin/4 Februari 2013 – Rabu/6 Februari 2013 Puskesmas : Kelurahan Kebon Bawang 1 Tempat Ujian : FK Unika Atma Jaya Tanggal Ujian : Februari 2013 JUDUL TUGAS Nama Mahasiswa : Budi Darmawan Tanda Tangan : N.I.M : 2011-061-078

Upload: budi26690

Post on 14-Aug-2015

228 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: PBL IMUNISASI

Mata Ujian : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Hari / Tanggal Pengambilan Data : Senin/4 Februari 2013 – Rabu/6 Februari

2013

Puskesmas : Kelurahan Kebon Bawang 1

Tempat Ujian : FK Unika Atma Jaya

Tanggal Ujian : Februari 2013

JUDUL TUGAS

EVALUASI KINERJA PROGRAM IMUNISASI DASAR

PUSKESMAS KELURAHAN KEBON BAWANG 1

PERIODE AGUSTUS 2012 – JANUARI 2013

Nama Mahasiswa : Budi Darmawan Tanda Tangan :

N.I.M : 2011-061-078

Page 2: PBL IMUNISASI

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya

evaluasi kinerja program puskesmas ini dapat diselesaikan. Dalam evaluasi ini saya membahas

mengenai “Evaluasi Kinerja Program Imunisasi Dasar Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1

Periode Agustus 2012-Januari 2013.

Evaluasi ini dibuat dalam rangka ujian kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat, Fakultas Kedokteran UNIKA Atma Jaya Jakarta. Evaluasi ini tidak dapat

terselesaikan tanpa bantuan dari beberapa pihak terkait, seperti :

Drg. T.Yoviana Yuliani selaku kepala Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1`

Bidan Ariestya F.D selaku penanggung jawab KIA Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang

1

Ibu Lestiana selaku koordinator MTBS/Promkes Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1

Ibu Sugiyah selaku koordinator Tata Usaha Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1

Penulis menyadari bahwa laporan evaluasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan laporan evaluasi ini

Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kekurangan

yang ada.

Demikian Evaluasi ini saya buat, semoga dapat bermanfaat untuk memperbaiki kinerja

puskesmas dalam program Imunisasi Dasar selanjutnya sehingga warga Kelurahan Kebon

Bawang 1 mendapatkan pelayanan puskesmas yang lebih optimal.

Jakarta, 6 Februari 2013

i

Page 3: PBL IMUNISASI

ii

Penyusun

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI . ii

DAFTAR TABEL iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan Evaluasi Program Imunisasi Dasar 2

1.3 Kegiatan Program Imunisasi Dasar 3

BAB II KERANGKA EVALUASI 6

BAB III ANALISA SITUASI 10

3.1 Data Umum 10

3.2 Data Khusus 11

3.3 Metode Pengumpulan Data 12

BAB IV PERUMUSAN MASALAH 16

BAB V PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH 17

5.1 Prioritas Masalah 18

5.2 Pohon Masalah 23

5.3 Penyebab Masalah 24

5.4 Penyelesaian Masalah 25

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 30

6.1 Kesimpulan 30

Page 4: PBL IMUNISASI

iii

6.2 Saran 30

DAFTAR PUSTAKA 31

LAMPIRAN 1 32

LAMPIRAN 2 36

Page 5: PBL IMUNISASI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Jumlah Posyandu dan Kader di Wilayaha Kebon Bawang 1 11

Tabel 2. Angka Kejadian Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Usia Balita(0-4 tahun) Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 Periode

Agustus 2012 – Januari 2013 11

Tabel 3. Jenis data, sumber data, cara pangambilan data, dan variabel 12

Tabel 4. Perumusan masalah 16

Tabel 5. Prioritas Masalah 18

Tabel 6. Skor Besarnya Masalah dilihat dari Kesenjangan terhadap standar 19

Tabel 7. Penyebab Masalah 24

Tabel 8. Hasil imunisasi bayi berusia 1 tahun di Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1

Periode Agustus 2012 – Januari 2013

32

Tabel 9. Cakupan imunisasi di Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 Periode

Agustus 2012 – Januari 2013 33

Tabel 10. Observasi dengan check list kegiatan imunisasi di Puskesmas Kelurahan

Kebon Bawang 1 36

Table 11. Check list kinerja Puskesmas di lapangan/masyarakat 47

iv

Page 6: PBL IMUNISASI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingkat Kesejahteraan suatu Negara dapat dinilai dari besarnya angka kematian bayi di

Negara tersebut. Hal ini disebabkan bayi merupakan golongan yang rentat dan memerlukan

asuhan serta perlindungan terhadap penyakit yang mungkin dapat menghambat tumbuh

kembangnya guna terciptanya sumber daya manusia yang prima. Saat ini status Kesehatan anak

di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan, hal ini ditandai dengan masih tingginya angka

kematian bayi. Berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia (SKDI) 2007. Angka kematian di

Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan d Negara Asean lainnya serta belum sesuai dengan

target pencapaian MDG’s 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup.1

Salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional untuk mewujudkan “Indonesia Sehat

2010” adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Pembangunan

kesehatan mengacu kepada konsep “Paradigma Sehat”, yaitu pembangunan kesehatan yang

memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan

pencegahan penyakit (preventif) dibandingkan upaya pelayanan penyembuhan (kuratif) dan

pemulihan (rehabilitatif). Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992,

“Paradigma Sehat” dilaksanakan melalui beberapa kegiatan antara lain pemberantasan penyakit.

Salah satu upaya pemberantasan penyakit menular adalah upaya pengebalan (imunisasi).2

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1059/MENKES/SK/IX/2004, imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan

seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit

tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut.3

Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini merupakan

upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Mulai tahun 1977, upaya

imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan

penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu: tuberkulosis,

difteri, pertusis, tetanus, campak, polio, serta hepatitis B. Perlindungan terhadap penyakit-

penyakit tersebut dilaksanakan melalui program pemberian imunisasi dasar, yaitu imunisasi

BCG, Polio, Hepatitis B, DPT, dan Campak, yang diberikan kepada bayi di bawah usia 1 tahun.4

1

Page 7: PBL IMUNISASI

2

Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan di

atas ambang perlindungan. Imunisasi merupakan suatu metode yang terbukti dan terpercaya

dapat mengontrol dan mengeliminasi penyakit-penyakit infeksi yang mengancam nyawa dan

diperkirakan mampu mengurangi angka kematian hingga 2-3 juta kematian setiap tahunnya.

Dengan adanya program imunisasi dasar ini, diharapkan dapat terjadi penurunan angka kesakitan

dan kematian pada bayi karena angka kematian bayi merupakan indikator kesejahteraan suatu

bangsa.4,5

Program Imunisasi di Indonesia memiliki target pada tahun 2014 seluruh desa/kelurahan

mencapai 100% Universal Child Immunisation (UCI) atau 90% dari seluruh bayi di desa atau

kelurahan tersebut memperoleh imunisasi dasar lengkap.6

Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2007 bahwa sekitar 5% kematian balita di

Indonesia adalah akibat Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Oleh karena itu

Program Imunisasi Dasar perlu digalakkan lebih lanjut.7

Adapun tujuan program imunisasi ini adalah:

a. Tujuan umum: turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit

yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

b. Tujuan khusus: tercapainya target Universal Child Immunization yaitu cakupan

imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di 100% desa/kelurahan

pada tahun 2010

Menurut laporan Riset Kesehatan Nasional Dasar ( Riskesdas) 2010, bayi yang mendapat

imunisasi dasar lengkap di Indonesia sekitar 53.8%, persentase bayi dengan imunisasi tidak

lengkap adalah 45.3% dan persentase bayi yang tidak pernah mendapat imunisasi adalah 12,7%.

DKI Jakarta memiliki presentase terbesar 53,2% balita di DKI telah mendapat imunisasi dasar

yang lengkap dibandingkan dengan provinsi – provinsi lain yang ada di Indonesia.5

1.2. Tujuan Evaluasi Program Imunisasi Dasar

Tujuan umum:

Mengetahui pelaksanaan dan pencapaian program imunisasi dasar di Puskesmas Kelurahan

Kebon Bawang 1.

Page 8: PBL IMUNISASI

3

Tujuan khusus:

1. Mengetahui gambaran pelaksanaan dan pencapaian program imunisasi

2. Menilai masukan, proses, keluaran, dampak, umpan balik, dan lingkungan dari

program imunisasi dasar

3. Mencari hambatan atau masalah yang ada dari program imunisasi

4. Mencari solusi dan saran yang mampu laksana untuk penyelesaian masalah dari

program imunisasi di puskesmas keluarahan Kebon Bawang 1 sehingga mampu

meningkatkan efektivitas dan efisiensi program imunisasi selanjutnya.

1.3. Kegiatan Program Imunisasi Dasar

Kegiatan program imunisasi dasar untuk bayi di bawah 1 tahun adalah:

Bayi lahir di rumah

o 0 bulan: HB1

o 1 bulan: BCG, Polio 1

o 2 bulan: DPT/HB Combo 1, Polio 2

o 3 bulan: DPT/HB Combo 2, Polio 3

o 4 bulan: DPT/HB Combo 3, Polio 4

o 9 bulan: Campak

Bayi lahir di RS/RB/Bidan Praktek

o 0 bulan: HB1, BCG, Polio 1

o 2 bulan: DPT/HB Combo 1, Polio 2

o 3 bulan: DPT/HB Combo 2, Polio 3

o 4 bulan: DPT/HB Combo 3, Polio 4

o 9 bulan: Campak

Page 9: PBL IMUNISASI

4

Alur Pelayanan imunisasi di Puskesmas Alur Pelayanan imunisasi di Posyandu

Page 10: PBL IMUNISASI

5

Penyuluhan tentang imunisasi meliputi penyuluhan perorangan dan kelompok.

Penyuluhan perorangan

Alur Penyuluhan perorangan di puskesmasAlur Penyuluhan perorangan di posyandu

Penyuluhan kelompok

Alur Penyuluhan kelompok di puskesmas dan posyandu

Page 11: PBL IMUNISASI

6

Page 12: PBL IMUNISASI

BAB II

KERANGKA EVALUASI

Kerangka evaluasi yang digunakan puskesmas adalah pendekatan sistem yang

digambarkan dalam skema di bawah ini :

Keterangan:

1. Masukan meliputi:

Tenaga

Sebagai pelaksana program imunisasi:

Dokter umum 1 orang

Bidan 1 orang

Perawat 1 orang

Tenaga kesehatan 1 orang

Dana

Tersedia dana APBN dan APBD untuk perlengkapan pelaksanaan pelayanan

imunisasi berupa vaksin dan peralatan imunisasi

Sarana

a.Medis

- Lemari es, 1 buah

- Mini Freezer, 1 buah

7

4) LINGKUNGAN

6) DAMPAK3) KELUARAN2) PROSES

5) UMPAN BALIK

1) MASUKAN

Page 13: PBL IMUNISASI

8

- Vaccine carrier, 3 buah

- Cold box, 1 buah

- Termometer untuk cold chain, 2 buah

- Timbangan bayi, 2 buah

- Alat pengukur tinggi badan, 1 buah

- Sarana medis yang habis pakai meliputi vaksin dan pelarutnya, peralatan suntik,

dropper untuk vaksinasi polio, paracetamol, kapas, dan air hangat

b.Non medis

- Alat transportasi

- Alat administrasi

- Panduan tentang kesehatan bayi dan imunisasi

- KMS

- Buku KIA

- Poster tentang imunisasi

Metode

a. Medis

Buku Pedoman yang berisikan mengenai:

- Metode pengambilan vaksin

- Metode penerimaan vaksin

- Metode pengeluaran vaksin

- Metode penyusunan vaksin

- Metode pemberian imunisasi pada bayi:

- BCG, 0-2 bulan

- Combo 1, Polio 2, 2 bulan

- Combo 2, Polio 3, 3 bulan

- Combo 3, Polio 4, 4 bulan

- Campak, 9 bulan

- Metode petunjuk kontraindikasi imunisasi bagi petugas

b.non medis

Buku Pedoman yang berisikan:

- Metode pengumpulan data

Page 14: PBL IMUNISASI

9

- Metode penyuluhan secara individual dan kelompok

- Metode pembinaan posyandu dan kader

- Metode pencatatan dan pelaporan

- Metode pemasangan poster

- Pembagian leaflet

2. Proses meliputi:

Perencanaan

- Terdapat perencanaan kebutuhan vaksin

- Terdapat perencanaan kebutuhan peralatan imunisasi

- Terdapat perencanaan kebutuhan peralatan cold chain

- Terdapat perencanaan pelaksanaan kegiatan imunisasi di Puskesmas

Pengorganisasian

Struktur organisasi jelas dan tertulis

Pembagian tugas jelas

Pelaksanaan

- Terdapat perhitungan kebutuhan vaksin, peralatan imunisasi, dan peralatan cold chain

- Terdapat pemberian imunisasi dasar yang mencakup imunisasi BCG, Polio 1-4,

Combo 1-3 dan Campak

- Terdapat penyuluhan pada masyarakat baik perorangan maupun kelompok

- Terdapat pembinaan dan pengembangan posyandu dan kader setiap bulan

Pencatatan dan pelaporan

- Terdapat buku pencatatan hasil imunisasi harian

- Terdapat formulir laporan bulanan imunisasi

- Terdapat formulir hasil bulanan imunisasi swasta

- Terdapat buku stock vaksin

Pengawasan

Terdapat pengawasan oleh kepala puskesmas secara berkala

3. Keluaran meliputi:

Cakupan dan mutu pelayanan medis dibandingkan dengan target

Drop out dibandingkan dengan target

4. Lingkungan meliputi :

Page 15: PBL IMUNISASI

10

Fisik

- Lokasi puskesmas yang mudah dicapai

- Transportasi yang mudah didapat

- Terjalin kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain

Non Fisik

- Pendidikan masyarakat yang menunjang pelaksanaan program

- Kondisi social ekonomi masyarakat yang menunjang pelaksanaan program

- Agama masyarakat yang menunjang pelaksanaan program

5. Dampak meliputi:

Penurunan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi

6. Umpan Balik meliputi :

Rapat kerja yang membahas laporan kegiatan dan laporan dari masyarakat atau instansi

lain

Alur pemikiran dalam evaluasi adalah sebagai berikut :

1. Mencari data primer dan sekunder mengenai indikator kegiatan program (keluaran) yang

ditemukan di Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1, kemudian dibandingkan dengan

standar target yang digunakan untuk mendapatkan masalah.

2. Mencari data primer dan sekunder mengenai masukan, proses, umpan balik, dan

lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1, kemudian

dibandingkan dengan standar target yang digunakan untuk mendapatkan penyebab

masalah.

3. Membandingkan data masukan, proses, dan keluaran di Puskesmas Kelurahan Kebon

Bawang 1 mengenai Program Imunisasi dengan standar pelayanan kesehatan di Jakarta

untuk mendapatkan penyebab masalah.

4. Mengurutkan prioritas masalah dengan sistem skoring.

5. Menyimpulkan penyebab masalah utama yang mengakibatkan tidak terpenuhinya target

keluaran/dampak dari segi kinerja puskesmas.

6. Memberikan saran yang mampu dilaksanakan.

Page 16: PBL IMUNISASI

BAB III

ANALISA SITUASI

3.1. Data Umum

3.1.1 Data Geografis

Alamat : Jalan Swasembada Barat 7 no 2

Luas wilayah Kelurahan Kebon Bawang adalah 57,57 km2, adapun batas-batas wilayah

Kelurahan Kebon Bawang:

Batas – batas wilayah

Utara : Kali Lagoa Kelurahan Tanjung Priok.

Timur : Jln. Yos Sudarso Kelurahan Rawa Badak Utara.

Selatan : Kabel Tegangan Tinggi Kel. Sungai Bambu.

Barat : Kali Buntu / Jembatan Lagoa Kanal Kel. Sungai Bambu.

3.1.2 Data Dasar & Fasilitas Kesehatan di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon

Bawang I Tahun 2012

Jumlah Penduduk : 64.451 JIWA

Jumlah Balita : 1.591 JIWA

Jumlah Kader aktif: 50 ORANG

RW Siaga : 6 (RW 01, RW 03, RW 07, RW 012, RW 013, RW 015)

Posyandu : 6

Mandiri : 4(RW 01, 03, 013, 015)

Purnam a : 2(RW 07,012)

Madia : -

Pratama : -

RB Swasta : 1

Balai Pengobatan : 1

Bidan Swasta : 5

Praktik Dokter : 2

11

Page 17: PBL IMUNISASI

12

3.1.3 Jumlah Bayi di Wilayah Kelurahan Kebon Bawang 1 Tahun 2012

Berdasarkan perhitungan dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2012, jumlah riil bayi

(0-11 bulan) di Kelurahan Kebon Bawang 1 adalah 275 bayi. Angka ini menjadi

target sasaran program imunisasi Kelurahan Kebon Bawang 1 tahun 2012.

3.1.4 Jumlah Posyandu dan Kader di Wilayah Kelurahan Kebon Bawang 1

Tabel 1. Data Jumlah Posyandu dan Kader di Wilayah Kelurahan Kebon Bawang 1

No Nama PosyanduAlamat

(RW)

Jumlah

Pos Kader aktif

1 Mawar 01 1 8

2 Cempaka 03 1 8

3 Kemuning 07 1 8

4 Sakura 12 1 8

5 Wijaya kusuma 13 1 9

6 Bungur 15 1 9

Jumlah 6 50

Sumber data : Laporan Bulan Januari 2013 Kelurahan Kebon Bawang 1

3.2 Data Khusus

1. Angka Kejadian Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi

Tabel 2. Angka Kejadian Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Usia Balita

(0-4 tahun) Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 Periode Agustus 2012 – Januari 2013

Jenis Penyakit

Agustus 2012

September 2012

Oktober 2012 Noveber 2012 Desember 2012 Januari 2013

Jumlah pasien %

Jumlah pasien %

Jumlah pasien %

Jumlah Pasien %

Jumlah Pasien %

Jumlah Pasien %

TBC 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%Difteri 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%Pertusis 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

Page 18: PBL IMUNISASI

13

Tetanus 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%Hepatitis B

0 0% 0 0% 0 0%0 0% 0 0% 0 0%

Polio 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%Campak 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

Sumber: Formulir LB-1 Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 periode Agustus 2012– Januari

2013

2. Angka Kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi

Selama 1 tahun terakhir tidak terdapat laporan kematian penduduk di Puskesmas Kelurahan

Kebon Bawang 1 yang mengalami kematian akibat penyakit – penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi dasar ( TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Polio, dan Campak).

3. Angka Kejadian Luar Biasa akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi

Selama 1 tahun terakhir tidak terdapat laporan kejadian luar biasa di Puskesmas Kelurahan

Kebon Bawang 1 akibat penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar ( TBC,

Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Polio, dan Campak).

3.3 Metode Pengumpulan Data

1. Periode : 6 bulan yaitu bulan Agustus 2012 – Januari 2013.

2. Sumber data : Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1.

3. Cara pengambilan data : Wawancara, observasi dengan check list dan mengambil

arsip

Tabel 3. Jenis data, sumber data, cara pangambilan data, dan variabel

No. Jenis Data dan Sumber Data Cara Pengambilan

Data

Variabel

A. Data Primer

1 Kepala Puskesmas Kelurahan

Kebon Bawang 1

(drg. Yoviana Y)

Wawancara

(4 Februari 2013)

1. Penjelasan mengenai tenaga

kesehatan dan sumber

pendanaan di Puskesmas

Kelurahan Kebon Bawang 1

2. Pengawasan oleh Kapuskes

2. Penanggung Jawab KIA Wawancara 1. Penjelasan teknis mengenai

Page 19: PBL IMUNISASI

14

(Imunisasi) di Puskesmas

Kelurahan Kebon Bawang 1

(Bidan Ariestya)

(4 Februari 2013)

pelaksanaan program imunisasi

dasar dan pihak-pihak yang

terlibat dalam pelaksanaan

imunisasi di Puskesmas

Kelurahan Kebon Bawang 1

2. Penjelasan teknis mengenai cara

pendistribusian vaksin melalui

sistem “cold chain” di

Puskesmas Kelurahan Kebon

Bawang 1.

3. Penjelasan mengenai

pelaksanaan program imunisasi

dasar di posyandu dan

mengenai pihak-pihak yang

terlibat dalam pelaksanaan

imunisasi di posyandu.

4. Penjelasan mengenai fasilitas

pendukung program imunisasi

yang tersedia di Puskesmas

Kelurahan Kebon Bawang 1.

5. Penjelasan mengenai masalah –

masalah yang terjadi dalam

program imunisasi dan upaya

yang sudah dilakukan.

3. Formulir LB 1 periode

Agustus 2012 – Januari 2013

Observasi formulir

LB 1

Jumlah balita (0-4 tahun) yang

menderita penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi (TB,

Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis

B, Campak, Polio)

4. Buku registrasi harian KIA

Puskesmas Kelurahan Kebon

Observasi buku

registrasi harian

Jumlah pasien berusia < 12 bulan

yang datang ke Poli KIA Puskesmas

Page 20: PBL IMUNISASI

15

Bawang 1 KIA Kelurahan Kebon Bawang 1

5. Buku registrasi harian BPU

Puskesmas Kelurahan Kebon

Bawang 1

Observasi buku

registrasi harian

Jumlah pasien berusia < 12 bulan

yang datang ke BPU Puskesmas

Kelurahan Kebon Bawang 1

6. Laporan bulanan Posyandu di

wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kebon Bawang 1

Observasi 1. Jumlah pasien berusia < 12

bulan yang datang ke posyandu

di wilayah kerja Puskesmas

Kelurahan Kebon Bawang 1

2. Jumlah imunisasi yang

dilakukan di posyandu

7. Status Imunisasi Pasien

Puskesmas Kelurahan Kebon

Bawang 1

Observasi dan

mengambil status

imunisasi bayi

berusia 1 tahun

pada bulan Agustus

2012-Januari 2013

Kelengkapan status imunisasi bayi

berusia 1 tahun yang datang ke

Puskesmas Kelurahan Kebon

Bawang 1 pada bulan Agustus 2012-

Januari 2013

8. Observasi lapangan Observasi dengan

check list

1. Ketersediaan alat

Semprit (0,05 ml, 0,5 ml, 5

ml)

Vaksin imunisasi dasar

(Polio, BCG, Combo,

Campak)

Lemari pendingin dengan

tutup dibuka ke atas dengan

indikator suhu berupa

termometer

Cool box dan cool pack

Kapas dan alkohol

2. Poster, plamfet, brosur

3. Tenaga

4. Metode medis dan non-medis

Page 21: PBL IMUNISASI

16

5. Pencatatan dan pelaporan

6. Lingkungan

B. Data Sekunder

1. Laporan kependudukan

Kelurahan Kebon Bawang 1

bulan April 2012

Didapat dari kantor

Kelurahan Kebon

Bawang 1

Sarana kesehatan yang berada

di wilayah kelurahan Kebon

Bawang 1.

2. Data sasaran program

imunisasi dasar Puskesmas

Kelurahan Kebon Bawang 1

tahun 2012

Didapat dari

Puskesmas

Kelurahan Kebon

Bawang 1

Jumlah bayi di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kebon

Bawang 1

3. Laporan pelaksanaan imunisasi

dasar di Kelurahan Kebon

Bawang 1 periode Agustus

2012 – Januari 2013

Didapat dari

Puskesmas dan

Posyandu

Kelurahan Kebon

Bawang 1

Ketersediaan alat pendukung

program imunisasi dasar

Pelaksanaan program imunisasi

dasar di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Kebon

Bawang 1

Jumlah bayi yang mendapatkan

imunisasi dasar

Jumlah bayi yang datang ke

puskesmas dan posyandu

Jumlah kader dan posyandu

yang terlibat dalam pelaksanaan

program imunisasi di Kelurahan

Kebon Bawang 1

Page 22: PBL IMUNISASI

BAB IV

PERUMUSAN MASALAH

Masalah program imunisasi dasar di Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 adalah sebagai

berikut:

Tabel 4. Perumusan masalah

Cakupan Imunisasi

No. Jenis Imunisasi

Data lapangan

TargetMasalah

1 BCG 100% 100% -2 Polio 1 100% 100% -3 Polio 2 91,9 % 97% +4 Polio 3 83,8% 95% +5 Polio 4 75,7 % 90% +

6 Combo 1 94,6 % 100% +

7 Combo 2 83,8% 95% +

8 Combo 3 83,8% 90% +9 Campak 73% 90% +

Drop Out

1 Drop out 24,24 % <10 % +

Keterangan : Data pendukung keluaran terlampir pada Lampiran 1 (Halaman 33 - 38)

Data yang digunakan dalam menghitung cakupan imunisasi di puskesmas menggunakan

data selama 6 bulan berdasarkan kelengkapan Status Imunisasi bayi berusia 1 tahun yang

datang di Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1

Data yang digunakan dalam menghitung cakupan imunisasi di posyandu menggunakan

data selama 6 bulan berdasarkan hasil laporan pemberian imunisasi dan jumlah bayi

berusia 0-11 bulan yang datang ke posyandu. Penilaian cakupan imunisasi di posyandu

tidak dapat menggunakan kelengkapan status imunisasi bayi berusia 1 tahun yang datang

karena tidak terdapat pencatatan kelengkapan imunisasi masing-masing bayi.

17

Page 23: PBL IMUNISASI

BAB V

PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH

Berdasarkan data keluaran, maka masalah yang didapatkan adalah :

A. Hasil imunisasi Polio 2 tidak mencapai target

B. Hasil imunisasi Polio 3 tidak mencapai target

C. Hasil imunisasi Polio 4 tidak mencapai target

D. Hasil imunisasi Combo 1 tidak mencapai target

E. Hasil imunisasi Combo 2 tidak mencapai target

F. Hasil imunisasi Combo 3 tidak mencapai target

G. Hasil imunisasi Campak tidak mencapai target

H. Drop out imunisasi tidak mencapai target

5.1 Prioritas Masalah

Kriteria parameter :

1. Besarnya masalah dihitung dari kesenjangan antara pencapaian dan target

Skor : 5 = 80 - 100 3 = 40 - 59,9 1 = 0 - 19,9

4 = 60 - 79,9 2 = 20 - 39,9

2. Berat ringannya masalah dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan

Skor : 5 = Berat sekali

3 = Kurang berat

1 = tidak berat

3. Apakah dapat ditanggulangi dengan sumber daya yang ada

Skor : 5 = Dapat ditanggulangi

3 = Kurang dapat ditanggulangi

1 = Tidak dapat ditanggulangi

4. Keuntungan sosial yang diperoleh, apakah menarik masyarakat

Skor : 5 = Banyak menarik masyarakat

3 = Kurang menarik masyarakat

1 = Tidak menarik masyarakat

Jika ragu antara skor 1 dan 3 = 2

Jika ragu antara skor 3 dan 5 = 4

18

Page 24: PBL IMUNISASI

19

Tabel 5. Prioritas Masalah

Penjelasan sistem skoring

1. Besarnya masalah dihitung dari kesenjangan antara pencapaian dan target

Rumus yang dipergunakan = G = E – O

E

G = Gap (kesenjangan)

E = Expected (terget yang ingin dicapai)

O = Output (data yang diperoleh di lapangan)

NO PARAMETER A B C D E F G H

1 Besarnya

masalah

1 1 1 1 1 1 1 1

2 Berat

ringannya

akibat yang

ditimbulkan

4 3 2 3 3 2 3 3

3 Apakah dapat

ditanggulangi

dengan

sumber daya

yang tersedia

5 5 5 4 4 4 4 4

4 Keuntungan

sosial yang

diperoleh

4 4 4 3 3 3 3 3

JUMLAH 14 13 12 11 11 11 11 11

Page 25: PBL IMUNISASI

20

Tabel 6. Skor Besarnya Masalah Dilihat dari Kesenjangan Terhadap Standar

No. Masalah E O G Skor1 Cakupan Imunisasi Polio 2 97.00% 91.90% 5.10% 12 Cakupan Imunisasi Polio 3 95.00% 83.80% 11.20% 13 Cakupan Imunisasi Polio 4 90.00% 75.70% 14.30% 14 Cakupan Imunisasi

Combo1 100.00% 94.60% 5.40% 15 Cakupan Imunisasi

Combo2 95.00% 83.80% 11.20% 16 Cakupan Imunisasi

Combo3 90.00% 83.80% 6.20% 17 Cakupan Imunisasi

Campak 90.00% 73.00% 17.00% 18 Drop Out 10.00% 24.24% -14.24% 1

2. Berat ringannya masalah terkait akibat yang ditimbulkan

- WHO mengesahkan resolusi untuk menghapus polio sebelum tahun

2000 karena pada saat itu masih terdapat sekitar 350.000 kasus polio di seluruh

dunia. Di Indonesia sendiri dilakukan program imunisasi nasional yang dikenal

dengan nama Pekan Imunisasi Nasional (PIN). Meskipun pada tahun 2000 polio

belum terbasmi, tetapi jumlah kasusnya telah berkurang hingga dibawah 500 di

seluruh dunia.

Virus polio sangat menular terutama melalui perantaraan air dan

kotoran manusia. Tanpa pemberian vaksin polio maka seorang anak sangat

berisiko terkena penyakit poliomielitis yang akan menimbulkan kecacatan

seumur hidup dan tentunya akan menurunkan kualitas hidup seorang anak. Hal

ini dapat menyebabkan munculnya angka kesakitan dan dapat menyebabkan

gagalnya program eradikasi polio yang telah dicanangkan oleh pemerintah.(Skor

4)

Pada imunisasi polio yang pertama, bayi sudah dapat membentuk

antibodi terhadap virus polio, namun antibodi belum terbentuk secara optimal

sehingga masih terdapat kemungkinan terjangkitnya anak tersebut dengan polio

dan pemberian imunisasi polio sebelumnya menjadi tidak bermakna. Oleh karena

itu diperlukan pemberian imunisasi polio ulangan. (Skor 3) Sebagai bagian dari

program eradikasi polio, diperlukan pemberian imunisasi polio tambahan

menjadi empat kali. (Skor 2)

- Cakupan imunisasi Combo yang tidak mencapai target

Page 26: PBL IMUNISASI

21

Imunisasi ini dapat mencegah empat penyakit sekaligus, yaitu difteri,

pertusis, tetanus, dan hepatitis B. Penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan

komplikasi yang berbahaya dan kematian apabila tidak ditangani dengan serius.

Namun, angka kematian dan kesakitan karena keempat penyakit ini lebih rendah

dibandingkan dengan penyakit lain yaitu TBC dan campak. Pemberian imunisasi

awal Combo 1 (DPT 1 dan Hepatitis B-1) bertujuan menghasilkan titer antibodi

awal yang akan dioptimalkan dengan dua kali imunisasi ulangan. (Skor 4)

Imunisasi ulangan bertujuan untuk menghasilkan titer antibodi yang optimal

sehingga dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap keempat penyakit

tersebut. (Skor 3) Pemberian imunisasi ulangan terakhir ditujukan untuk

memperpanjang masa kekebalan terhadap keempat tersebut. (Skor 2)

- Cakupan imunisasi Campak yang tidak mencapai target

Campak adalah suatu penyakit infeksi virus yang sangat menular, yang

ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis, dan bercak-bercak merah pada

permukaan kulit. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah

penderita campak. Pencegahan paling efektif adalah dengan melakukan

imunisasi. Jika tidak diimunisasi, sangat besar sekali kemungkinan seorang bayi

untuk terkena penyakit campak dan memiliki kemungkinan mendapatkan

komplikasi seperti radang paru-paru, infeksi pada telinga, dan radang selaput

otak. Namun demikian penyakit campak dianggap sebagai penyakit yang tidak

terlalu menakutkan dibandingkan penyakit lainnya karena jika seorang anak

terkena campak dan sembuh, maka dapat memberikan kekebalan alamiah seumur

hidupnya terhadap penyakit tersebut tanpa harus diberikan imunisasi. (Skor 3)

- Drop-out rate masing-masing kelurahan yang tidak mencapai target

Salah satu indikator tercapainya target imunisasi puskesmas adalah

angka drop-out rate sebesar kurang dari 10%. Lebih besarnya penyimpangan di

atas angka yang telah ditetapkan menunjukkan tidak optimalnya perlindungan

dasar yang didapatkan sebagian besar anak. Banyaknya bayi yang tidak

menyelesaikan imunisasi dasar secara lengkap sesuai aturan akan menyebabkan

angka kesakitan dan kematian akibat PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisi) tetap tinggi atau bahkan mengalami peningkatan. (Skor 3).

Page 27: PBL IMUNISASI

22

3. Ketersediaan sumber daya untuk menanggulangi masalah

- Pemberian imunisasi Polio baik di puskesmas maupun di posyandu sangat mudah

untuk dilakukan yaitu dengan meneteskan vaksin kedalam mulut bayi. Tindakan

ini dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun kader.(Skor 5)

- Imunisasi lain seperti kombo,maupun campak, dapat dilakukan oleh petugas

kesehatan di puskesmas atau posyandu dan tidak memerlukan keahlian khusus

seperti BCG karena metode pemberian imunisasinya yang relatif lebih mudah.

Disamping itu, efek samping pemberiannnya juga jarang terlihat sehingga

petugas imunisasi lebih berani melakukan imunisasi tersebut. (Skor 4) Namun

dalam hal ketersediaan petugas kesehatan yang sangat terbatas untuk menjangkau

semua posyandu, maka hal ini diberi skor 4.

- Kurangnya sumber daya seperti sarana promosi kesehatan berupa poster, pamflet

atau leaflet menyebabkan kurangnya motivasi masyarakat untuk melakukan

imunisasi ulangan sehingga mempengaruhi pula tingginya drop-out rate program

imunisasi dasar. Namun terdapat individual counseling mengenai jadwal

imunisasi dan waktu kunjungan berikutnya, yang dilakukan oleh petugas

imunisasi terhadap orang tua atau wali bayi yang mengantar. (Skor 4).

4. Keuntungan sosial yang diperoleh

- Pemberian imunisasi polio memberikan keuntungan sosial yang cukup tinggi

dikarenakan dapat mencegah penyakit polio, dapat menghindarkan anak

mengalami kelumpuhan permanen yang dapat mengganggu aktivitas dan fungsi

sosial sehari-hari, mengurangi kesempatan kerja di bidang-bidang tertentu, serta

menimbulkan rasa malu dan mengganggu psikis karena kecacatan yang dialami

penderitanya. Tingginya angka cakupan imunisasi polio juga turut mendukung

program eradikasi polio yang dicanangkan pemerintah agar rakyat Indonesia

benar-benar sudah terbebas dari penyakit polio. (Skor 4)

- Pemberian imunisasi Combo memberikan keuntungan sosial yang cukup tinggi

karena dapat mencegah empat penyakit yakni difteri , pertusis, tetanus, dan

hepatitis B. Dengan dilakukan pemberian vaksin ini, akan membuat bayi menjadi

lebih sehat,dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga karena menurunkan biaya

pengobatan yang akan dipkeluarkan jika terkena penyakit yang dapat dicegah

oleh imunisasi Combo. (Skor 3)

Page 28: PBL IMUNISASI

23

- Pemberian imunisasi campak memberikan keuntungan sosial yang cukup tinggi

karena dapat mencegah penyakit campak dan komplikasi penyakit tersebut.

Dengan dilakukan pemberian vaksin ini, akan membuat bayi menjadi lebih

sehat,dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga karena menurunkan biaya

pengobatan yang akan dikeluarkan jika terkena penyakit yang dapat dicegah oleh

imunisasi campak. (Skor 3)

- Rendahnya drop-out rate akan menunjukkan tingginya perlindungan terhadap

berbagai penyakit sehingga mengurangi morbiditas PD3I dan pada akhirnya akan

berdampak pada penurunan angka kematian bayi. Rendahnya angka drop out

juga menandakan bahwa tingkat kesadaran ibu untuk membawa anaknya kembali

diimunisasi sudah tinggi sehingga hal tersebut akan mencerminkan dan

menanamkan suatu pola hidup dan perilaku kesehatan yang baik di masyarakat

terutama perilaku pencegahan terhadap PD3I. (Skor 3)

Masalah yang diprioritaskan :

1. Cakupan imunisasi Polio 2 di yang tidak memenuhi target

2. Cakupan imunisasi Polio 3 di yang tidak memenuhi target

Keterangan Pohon Masalah : Cakupan imunisasi yang tidak memenuhi target

Masalah yang menyebabkan target tidak terpenuhi

Penyelesaian masalah

Page 29: PBL IMUNISASI

Pelayanan imunisasi tidak optimal

Cakupan Imunisasi Polio 2 dan 3 tidak memenuhi target

Promosi imunisasi kurang

Penyuluhan kelompok tidak rutin dilakukan

Penyuluhan perorangan tidak optimal

Suasana posyandu yang tidak tertib

Tidak ada jadwal penyuluhan yang tetap

Ibu dan anak tidak datang ke posyandu

Kader posyandu sering mengubah jadwal imunisasi

.

Jadwal posyandu tidak menetap (tidak sesuai rencana)

Petugas tidak memberikan vaksin pada bayi sakit

Pengetahuan petugas mengenai kontraindikasi yang tepat masih kurang

Pengaturan tempat posyandu yang tidak optimal

Menciptakan suasana posyandu yang tertib

Mengatur jadwal penyuluhan kelompok dan petugas cadangan

Bekerjasama dengan kader dan mahasiswa FKUAJ membuat poster dan leaflet

Pelatihan mengenai kontraindikasi yang benar

Membuat jadwal permanen posyandu dan bekerja sama dengan pihak lain dalam sosialisai perubahan jadwal

Petugas tidak berani mengambil resiko dengan memberi vaksin pada bayi yang sakit

Kegiatan imunisasi tidak rutin dilakukan

Terbatasnya alat peraga

Jumlah poster dan leaflet di posyandu yang kurang

Tidak terdapat petugas yang membuat alat promosi (poster)

Peran serta masyarakat yang kurang

Toma dan Toma belum terlibat

Sosialisasi diutamakan untuk kader

Melibatkan peran Toga dan Toma dalam setiap kegiatan

24

5.2 Pohon Masalah

Tidak terdapat penyuluhan tentang jadwal imunisasi bayi pada ibu hamil yang datang saat ANC

Petugas memiliki banyak pekerjaan dan kesulitan membagi waktu

.

Page 30: PBL IMUNISASI

25

5.3 Penyebab Masalah

Tabel 7. Penyebab Masalah

Masalah Penyebab masalah

Cakupan Imunisasi Polio 2

dan 3 yang tidak sesuai

target

Proses :

Penyuluhan dilakukan namun kurang

Optimal

Jadwal Pelayanan Posyandu yang tidak menentu

Penyuluhan tentang manfaat dan jadwal imunisasi

bayi pada ibu hamil masih kurang dilakukan

Pelatihan Kader tidak sesuai standar

Peran serta masyarakat yang kurang

Input :

Kontraindikasi terlalu luas

Jumlah poster dan pembagian leaflet sebagai

sarana promosi masih kurang

Page 31: PBL IMUNISASI

26

5.4 Penyelesaian Masalah

1. Menciptakan suasana posyandu yang tertib

Terkadang posyandu sangat ramai dan keinginan ibu yang membawa anaknya

untuk mendapatkan pelayanan secepat mungkin menyebabkan kondisi yang tidak tertib

sehingga membuat pelayanan tidak efektif.

Pelaksana (Who) Kader posyandu, tenaga medis, mahasiswa kedokteran UNIKA

Atma Jaya.

Waktu (When) Setiap ada posyandu (sebulan sekali)

Tempat (Where) Balai posyandu sesuai pos masing – masing

Materi (What) Kegiatan posyandu

Sasaran (Who) Ibu dan anak yang datang ke posyandu

Tujuan (Why) Meningkatkan promosi perorangan kepada ibu yang datang ke

posyandu supaya lebih efektif.

Cara ( How ) Mengatur jalur masuk dan keluar posyandu

Semua petugas bersikap tegas dalam pelayanan

Menghindari masuknya peserta posyandu secara

bergerombol.

Peserta posyandu diminta untuk antri dalam

mendapatkan pelayanan

Meletakkan 5 meja untuk penimbangan, pendaftaran,

pengisian KMS, penyuluhan dan pelayanan kesehatan

diletakkan tidak berhimpitan.

Sistem pencatatan kader posyandu yang sistematis dan

mudah dipahami, agar pada saat pelaksanaan posyandu

tidak saling tumpang tindih.

Penyuluhan kepada ibu yang anaknya akan diimunisasi,

dilakukan sebelum anak di imunisasi untuk mencegah ibu

yang kurang konsentrasi akibat anaknya menangis dan

Page 32: PBL IMUNISASI

27

ingin cepat pulang.

2. Membuat jadwal tetap kegiatan posyandu

Jadwal yang tidak Konsisten akan membuat warga bingung sehingga warga

tidak datang dalam pelayanan posyandu karena ketidakpastian, ketidaktahuan ataupun

karena berhalangan.

Pelaksana (Who) Bidan Puskesmas dengan kader dari masing-masing wilayah

Waktu (When) Setiap bulan, minimal 1x

Tempat (Where) Puskesmas atau tempat Posyandu dilakukan

Materi (What) Penetapan tanggal pelayanan posyandu akan dilakukan.

Sasaran (Who) Wanita hamil, ibu yang membawa anaknya untuk imunisasi /

ditimbang dan pasangan/ keluarga atau orangtua yang

memiliki bayi

Tujuan (Why) Meningkatkan cakupan imunisasi dasar

Cara ( How ) Mengadakan rapat antara Bidan Puskesmas dengan Kader

tiap wilayah

3. Memperbaiki efektivitas promosi imunisasi dengan sarana dan lintas sektoral yang

tersedia.

Penyuluhan perorangan sering kali tidak optimal saat pelayanan pemberian

imunisasi baik di posyandu maupun di puskesmas, karena ibu sering kali tidak

konsentrasi karena anaknya menangis setelah diimunisasi ataupun ingin cepat pulang,

hendaknya pemberian edukasi dan promosi terhadap ibu dilakukan sebelum anaknya

disuntik sehingga ibu lebih bisa fokus mendengarkan kader yang sedang menjelaskan.

Bekerja sama dengan sektor lain seperti Balai Pengobatan Swasta, mahasiswa

fakultas kedokteran, akademi kebidanan untuk mengadakan penyuluhan kelompok yang

rutin dan terjadwal, dimana sasarannya lebih luas seperti ibu hamil saat ANC dan

Page 33: PBL IMUNISASI

28

masyarakat lainnya di balai pengobatan, poli KIA, rumah bersalin, dan Posyandu.

Dengan demikian ibu-ibu yang datang bukan untuk imunisasi dapat dijangkau, sebagai

bekal untuk anaknya kelak.

Selain itu dengan membuat jadwal rutinitas penyuluhan secara tertulis dapat

meningkatkan efektivitas promosi dalam hal imunisasi.

Pelaksana (Who) Bidan Puskesmas dapat bekerjasama dengan mahasiswa

Fakultas Kedokteran, kader Posyandu

Waktu (When) Setiap bulan, minimal 1x

Tempat (Where) Puskesmas, tempat Posyandu dilakukan

Materi (What) Akibat yang ditimbulkan bila tidak diimunisasi, siapa saja yang

diimunisasi, kapan diimunisasi, imunisasi jenis apa saja, dimana

dapat dilakukan imunisasi

Sasaran (Who) wanita hamil, ibu yang membawa anaknya untuk imunisasi /

ditimbang dan pasangan/ keluarga atau orangtua yang membawa

bayinya berobat di balai pengobatan umum, para ibu yang datang

ke Posyandu

Tujuan (Why) Meningkatkan cakupan imunisasi dasar

Cara ( How ) Penyusunan jadwal penyuluhan yang tetap dan rutin.

Memberi pengetahuan kepada penyelenggara apabila

dianggap perlu oleh pihak yang lebih menguasai materi dan

membuat prosedur standar berisi materi yang sesuai.

4. Bekerja sama dengan pihak lain dalam mensosialisasikan jadwal kegiatan posyandu

Seringkali posyandu mengalami perubahan hari dari jadwal yang sudah

ditetapkan sebelumnya. Sosialisasi jadwal posyandu yang mengalami perubahan ini

hanya diumumkan dari mulut ke mulut, oleh karena itu lebih baik kader bekerja sama

dengan beberapa pihak diwilayah setempat seperti bekerja sama dengan tokoh agama

maupun tokoh masyarakat dalam pemberitahuan perubahan jadwal kegiatan posyandu,

sehingga cakupan akan lebih luas..

Pelaksana (Who) Kader posyandu bekerja sama dengan petugas kelurahan, RW,

Page 34: PBL IMUNISASI

29

dan pihak lain seperti tokoh agama.

Waktu (When) Minimal dua hari sebelumnya dari jadwal yang mengalami

perubahan dan dilakukan setiap hari

Tempat (Where) Masing – masing RW

Materi (What) Menginformasikan hari posyandu yang mengalami perubahan

dan pelayanan kesehatan yang akan dilakukan

Sasaran (Who) Semua ibu yang memiliki balita di tiap – tiap RW

Tujuan (Why) Meningkatkan jumlah peserta posyandu yang akan membawa

dampak peningkatan cakupan imunisasi

Cara ( How ) Kader posyandu memberikan pengumuman perubahan

jadwal dua hari sebelum jadwal posyandu yang baru setiap

hari dengan pengeras suara masjid.

Kader posyandu melakukan “door to door” pengumuman

jadwal posyandu yang mengalami perubahan.

5. Pemberian pengetahuan mengenai kontraindikasi yang tepat

Kurangnya pengetahuan petugas mengenai kontraindikasi imunisasi yang benar

dapat meningkatkan missed opportunity sehingga menurunkan cakupan. Dengan

kontraindikasi yang salah, imunisasi yang semestinya dapat diberikan menjadi tertunda

dan akibatnya cakupan imunisasi menjadi berkurang.

Hal ini dapat diatasi dengan mengadakan pelatihan dan pemberian update

pengetahuan kepada petugas imunisasi mengenai materi imunisasi dengan lebih jelas oleh pihak

yang menguasai materi dan dipercaya oleh petugas.

Pelaksana (Who) Petugas yang menguasai imunisasi dari Suku Dinas Kesehatan

Waktu (When) Setiap satu tahun sekali

Tempat (Where) Puskesmas kecamatan atau Sudin

Materi (What) Informasi mengenai cara penyuntikan, kontraindikasi, cara

penyimpan vaksin

Sasaran (Who) Petugas Imunisasi di Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1,

petugas yang turun untuk imunisasi di Posyandu

Tujuan (Why) Menurunkan angka missed oportunity sehingga meningkatkan

Page 35: PBL IMUNISASI

30

cakupan imunisasi

Cara ( How ) Menyiapkan materi mengenai imunisasi dan

kontraindikasinya

Petugas yang menguasai imunisasi dari Suku Dinas

Kesehatan memberikan pelatihan atau pengetahuan kepada

penanggung jawab imunisasi di Puskesmas Kelurahan

Kebon Bawang 1

Alat bantu dapat berupa buku panduan.

Page 36: PBL IMUNISASI

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja imunisasi dasar Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1

periode Agustus 2012 – Januari 2013 didapatkan kinerja Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1

dalam menjalankan program imunisasi sudah terlaksana secara keseluruhan. Namun masih

terdapat beberapa masalah yang belum mencapai target yaitu, hasil imunisasi polio 2, polio 3,

polio 4, combo 1, combo 2, combo 3, campak, dan drop out . Pada pembahasan ini masalah yang

diprioritaskan adalah cakupan imunisasi Polio 2 dan Polio 3 di Puskesmas Kelurahan Kebon

Bawang 1 yang belum mencapai target.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, ternyata akar permasalahan belum tercapainya target

tersebut disebabkan oleh promosi imunisasi yang kurang optimal, pengetahuan petugas yang

mengenai kontraindikasi yang tepat masih kurang, keaktifan kader yang masih kurang, serta

jadwal posyandu yang berubah-ubah.

6.2 Saran

Sebagai pemecahan masalah-masalah yang ada, dapat dilakukan penyelesaian yang mampu

laksana, berupa penetapan jadwal posyandu, penetapan jadwal penyuluhan kelompok tiap bulan

serta petugas yang membawakannya, kerja sama lintas sektoral medis maupun non medis dengan

mengadakan penyuluhan bersama, penyuluhan mengenai manfaat dan jadwal imunisasi bayi

pada ibu hamil, sosialisasi perubahan jadwal posyandu yang lebih efektif, dan memberikan

pelatihan mengenai kontraindikasi imunisasi yang tepat kepada petugas.

Diharapkan dengan saran-saran tersebut, kinerja Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1

dalam melaksanakan program imunisasi semakin meningkat dan dapat mencapai target UCI

2014.

31

Page 37: PBL IMUNISASI

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-

KIA). Jakarta: Departemen Kesehatan RI;2009.

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1611/MENKES/SK/IX/2005

tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 482/MENKES/SK/IV/2010

tentang Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional Universal Child Immunization 2010-

2014

4. Harjadi A. Kebijakan Program Imunisasi Propinsi DKI Jakarta: DInas Kesehatan Propinsi

DKI Jakarta;2000

5. Laporan Nasioal Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)2010.[terhubung berkala].

http://muslimpinang.files.wordpress.com/2010/04/dsbs-kepri.pdf. [5 Februari 2013]

6. Departemen Kesehatan. Program Imunisasi di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan;

2003.

7. Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta. Kebijakan Program Imunisasi Propinsi DKI

Jakarta. Jakarta : Dinas Kesehatan propinsi DKI Jakarta 2000.

32

Page 38: PBL IMUNISASI

33

LAMPIRAN 1

DATA PENDUKUNG KELUARAN

Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1

Tabel 8. Hasil imunisasi bayi berusia 1 tahun di Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 pada Periode Agustus 2012-Januari 2013

NO NAMA Tanggal Lahir

Usia Pemberian Imunisasi (Dalam Bulan)

BCGPOLIO COMBO

Campak1 2 3 4 1 2 3

1 Ahmad rizal 27/9/2011 2 2 3 4 5 3 4 5 122 Afla Kasya 1/9/2011 1 2 3     2 3 5  3 Dicra Natania 2/9/2011 1 5       5      4 Sacita Rabita Putri 22/9/2011 2 2 3 7 5 3 7 10  5 Fatan Ramadhan 9/8/2011 1 1 2 3 5 2 3 5 96 Wawra Rahmadhisa

Aruna 6/9/2011 1 1 2 3 6 2 3 4 97 Afida 19/9/2011 2 2 3 4   2 4 6 108 Zahira Rahmadilah 25/8/2011 1 2 3 4 6 2 4 6 109 Guntur Ahad Muharam 27/12/2011 1 0 1 3 5 2 3 5 910 Rizka 6/12/2011 1 2              11 Naila 28/11/2011 5 5 6 7 8 6 7 8 1012 Raja Ta Melano 14/12/2011 1 1 2 3 5 2 3 5 913 Ismatul Munawaroh 24/12/2011 3 3 4     4      14 Salman Hifarizy 17/11/2011 4 4 9     9      15 Zahfa Aliyah Putri 15/12/2011 1 1 3 4 5 3 4 5  16 Safa Putri Ayu 18/1/2012 1 1 2 3 5 2 3 5 1117 M. Kanza Haekd 25/12/2011 1 1 2 3 5 2 3 5  18 Hafiy Tsarif Rafiusyan 29/1/2012 2 2 3 4 5 3 4 5 1119 Edn Roqi Rasta Puri 28/12/11 2 2 3 4 5 3 4 5 920 Sifa Mustika Silviana 1/12/2011 1 1 2 4   2 4    21 Haliza Pramudias 8/1/2012 2 2 3 4 5 3 4 5 1022 Astrialya 27/11/2011 1 1 2 3 5 1 2 4 923 Mario Balqis Aulia

Borneo 24/1/2012 1 1 2 3 4 2 3 4 1024 Riska 6/12/2011 1 2 3 4 9 2 3 4 925 Jason Spencer Jushu 9/1/2012 5 5 6 7 8 6 7 9 926 Angga Ardiansyah

Pratama 30/12/11 2 2 4 6 2 3 5 6 927 M. Wildon 28/11/2011 1 1 2 4 5 2 3 5 1028 Naila 14/11/2011 1 1 2 4 5 2 3 5 10

Page 39: PBL IMUNISASI

34

29 M. Hafiz 10/12/2011 2 1 2 3 4 1 2 3 930 Zafalia Putri 18/12/2011 1 1 2 3 4 2 3 4 931 Raka Atallah 30/10/2011 2 3 5 10 11 3 4 5 1133 Okta Vahmy Mustaka 11/10/2011 2 2 4 5 7 4 6 8 1034 M Raafi 20/10/2011 1 1 2 4 5 2 4 6  35 Haikal fikri 17/10/2011 1 1              

DROP OUT 0 0 3 6 9 2 6 6 10

PRESENTASE 0.0% 0.0% 8.1% 16.2% 24.3% 5.4% 16.2% 16.2% 27.0%

CAKUPAN 100.0% 100.0% 91.9% 83.8% 75.7% 94.6% 83.8% 83.8% 73.0%

Tabel 9. Cakupan imunisasi di Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1

Periode Agustus 2012-Januari 2013

No. ImunisasiHasil

ImunisasiCakupan Imunisasi

Usia Ideal Imunisasi

Jumlah Bayi yang

diimunisasi sesuai Usia

Ideal

Cakupan Imunisasi

sesuai Usia Ideal

1 BCG 35 100.00% 0-2 bulan 31 88.57%

2 Polio 1 34 100.00% 0-2 bulan 28 82.35%

3 Polio 2 30 91.9% 2-3 bulan 23 76.67%

4 Polio 3 27 83.8% 3-4 bulan 21 77.78%

5 Polio 4 20 75.7% 4-5 bulan 13 65.00%

6 Combo 1 31 94.6% 2-3 bulan 25 80.65%7 Combo 2 27 83.8% 3-4 bulan 22 81.48%8 Combo 3 27 83.8% 4-5 bulan 21 77.78%

9 Campak 23 73% 9-10 bulan 19 82.61%

Perhitungan:

1. Cakupan imunisasi BCG

Page 40: PBL IMUNISASI

35

Polio 1

Polio 2

Polio 3

Polio 4

Combo 1

Combo 2

Combo 3

Campak

2. Drop out (Combo 1 – Campak)

Drop Out Puskesmas : 33 - 25

Page 41: PBL IMUNISASI

36

33

= 24,24 %

LAMPIRAN 2

DATA PENDUKUNG PEMBAHASAN MASALAH

Page 42: PBL IMUNISASI

37

1. Wawancara dengan Penanggung Jawab Program Imunisasi Dasar di Puskesmas

Kelurahan Kebon Bawang 1

Narasumber : Bd. Ariestya F.D. (penanggung jawab program imunisasi di Puskesmas Kelurahan

Kebon Bawang 1).

Waktu : 5 Februari 2013

Penyelenggaraan posyandu dilakukan setiap 1 bulan sekali per RW yang dilakukan secara

bergiliran menurut jadwal. Tempat penyelenggaraan posyandu berbeda-beda, ada yang

menggunakan balai RW ada pula yang menggunakan teras atau halaman rumah kader posyandu.

Waktu penyelenggaraan posyandu: pukul 09.00 – 12.00 WIB. Yang mengikuti kegiatan posyandu

ini adalah kader posyandu serta pembina dari puskesmas kelurahan Kebon Bawang 1 yaitu Bidan

Ariestya. Pertemuan dengan kader dilakukan sekali sebulan untuk membahas kegiatan serta teknis

pelaksanaan posyandu dan follow up kegiatan posyandu. Kader Posyandu kelurahan Kebon Bawang

1 adalah ibu-ibu dengan usia antara 30-60 tahun dengan pekerjaan yang bervariasi yaitu guru TK

dan sekolah dasar, karyawan, ibu rumah tangga, dan penjual makanan.

Kegiatan posyandu yang dilakukan dalam pelayanan imunisasi adalah pemberian imunisasi

dasar dan pendataan bayi serta balita sesuai wilayah kerja posyandu. Semua vaksinasi dilakukan oleh

tenaga kesehatan, sedangkan kader hanya bertugas dalam pencatatan dan pelaporan.

Page 43: PBL IMUNISASI

38

2. Check list kegiatan imunisasi di Puskesmas

Tabel 10. Observasi dengan check list kegiatan imunisasi di Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1

PROSES

NO VARIABEL TOLAK UKUR HASIL M

1 Perencanaan a. Terdapat Perencanaan Kebutuhan Vaksin

- Menghitung Jumlah Sasaran Imunisasi

Σ Sasaran Imunisasi

= CBR x Σ Penduduk

= 2.5% x Σ Penduduk

- Menentukan Target Cakupan Imunisasi

- Menghitung Indeks Pemakaian (IP) Vaksin

IP Vaksin = Σ suntikan dicapai tahun lalu

Σ vaksin terpakai tahun lalu

- Menghitung Jumlah Kebutuhan Vaksin

Σ Vaksin =Σ Kontak

IP tahun lalu

Σ Kontak = Σ Sasaran x Target

a. Perencanaan kebutuhan vaksin ada

-

b. Terdapat Perencanaan Kebutuhan Peralatan Imunisasi

- Alat Suntik.Kebutuhan alat suntik

b. Perencanaan kebutuhan peralatan imunisasi ada

-

Page 44: PBL IMUNISASI

39

= Σ Sasaran x Target cakupan

c. Terdapat Perencanaan Kebutuhan Peralatan Cold Chain

- Berdasarkan kebutuhan dan daya tahan dari sarana penyimpanan dan pembawa vaksin.

c. Perencanaan kebutuhan peralatan cold chain ada

-

d. Terdapat Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan Imunisasi di Puskesmas

- Terdapat Rencana Kerja Puskesmas :

Unit pelayanan yang melayani imunisasi Penyusunan Jadwal Pelayanan:

Posyandu : Setiap bulan

Puskesmas : Setiap minggu

Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan: Penyuluhan

- Perorangan Setiap kali pelayanan. Materi: Pengertian imunisasi Manfaat imunisasi Imunisasi yang harus diberikan Akibat imunisasi yang tidak diberikan / tidak lengkap

(Drop Out) Waktu pemberian imunisasi Efek samping yang mungkin terjadi dan cara

penanggulangannya.- Kelompok Setiap bulan

Isi penyuluhan sama dengan penyuluhan perorangan

Pembinaan peran serta masyarakat- Pembinaan dan pengembangan Posyandu dan kader.- Pembinaan Posyandu oleh Tenaga Kesehatan : setiap bulan

d. Perencanaan pelaksanaan kegiatan imunisasi ada

Puskesmas : 1 x seminggu ( Selasa)

Posyandu : setiap bulan, di setiap RW.

Ada

Ada

Ada

-

-

2 Pengorganisasian

a. Struktur organisasi

Ada dan tertulis Ada dan tertulis

+

Page 45: PBL IMUNISASI

40

b. Pembagian tugas

Jelas dan dilaksanakan dengan baik Ada

3 Pelaksanaan a. Ada penghitungan kebutuhan vaksin, peralatan imunisasi dan peralatan cold chain

Terdapat perencanaan dan perhitungan kebutuhan vaksin dan peralatan

-

b. Ada pemberian imunisasi dasar yang mencakup imunisasi BCG, DPT-HB combo1, DPT-HB combo 2, DPT-HB combo3, Polio 1, Polio 2, Polio 3, Polio 4, dan Campak

- di Puskesmas: setiap minggu (Selasa)

- di Posyandu : sebulan sekali

Ada, namun di posyandu sering terjadi kemunduran jadwal atau jadwal yang tidak pasti

+

c. Ada penyuluhan perorangan dan kelompok Ada, namun tidak rutin +

d. Ada pembinaan dan pengembangan Posyandu

dan kader setiap bulan

Ada, namun tidak rutin +

4 Pencatatan dan Pelaporan

a. Ada buku pencatatan hasil imunisasi harian Ada -

b. Ada formulir laporan bulanan imunisasi Ada -

c. Ada formulir hasil bulanan imunisasi swasta Ada -

d. Ada buku stock vaksin Ada -

5 Pengawasan oleh kepala puskesmas secara berkala Ada

MASUKAN

NO VARIABEL TOLAK UKUR HASIL M

Page 46: PBL IMUNISASI

41

1 Tenaga Sebagai pelaksana program imunisasi:

Dokter umum 1 orang Bidan 1 orang Tenaga kesehatan 1 orang

Bekerja selama 6 hari:

Senin – Kamis jam 07.30 – 16.00 WIB (8,5 jam/hari)

Jumat jam 07.30-16.30 (jam kerja 9 jam)

Sabtu: bergiliran tiap 2 minggu, jam 7.30-12.00 (jam kerja 4,5 jam)

1 orang

1 orang

1 orang

Ya

-

2 Dana APBN , APBD II

Berupa vaksin dan peralatan imunisasi

Ada dan mencukupi

-

3 Sarana

a. Medis

# Inventaris Peralatan cold chain berfungsi dengan baik, terdiri dari :

Lemari es 1 buahMini Freezer 1 buah

Vaccine carrier 3-5 buahCold box 1 buahTermometer untuk cold chain 1 buah

1 buah

1 buah

3 buah

1 buah

2 buah

-

#Yang habis dipakai a. Vaksin dan pelarutnya lengkap, baik dan mencukupi

(BCG, DPT-HB combo, POLIO, CAMPAK)

Ada dan mencukupi -

b. Peralatan suntik baik dan mencukupi

Disposable syringe: 5 cc, 3 cc, 1 cc

Ada dan mencukupi

5 cc, 3cc, 0,5 cc, 0,05 cc.

-

Page 47: PBL IMUNISASI

42

c. Dropper untuk vaksinasi polio ada, dan mencukupi. Ada dan mencukupi -

d. Paracetamol ada, baik, dan cukup Ada dan mencukupi -

e. Kapas dan air hangat matang. Ada dan mencukupi -

b. Non-medis

# Inventaris a. Alat penyuluhan ada dan baik.

b. Alat transportasi ada dan baik.

c. Alat administrasi ada dan baik.

Tidak ada

Ada, dalam keadaan baik

Ada, dalam keadaan baik

+

# Yang habis dipakai a. KMS dan buku KIA ada dan mencukupi

b. Poster ada dan mencukupi

Buku KIA ada dan mencukupi

Ada

-

+

4 Metode Terdapat buku pedoman mengenai:

a. Medis a. Metode Pengambilan Vaksin, yaitu :

1. Persiapkan alat pengangkut pembawa vaksin (Cold box, Vaccine carrier).

2. Cold pack disiapkan dalam jumlah cukup.3. Jumlah vaksin yang terdapat di dalam cold box/ vaccine carrier harus

sama dengan yang tertulis pada surat tanda terima.4. Termometer dimasukkan dalam cold box.

Selama perjalanan pulang ke puskesmas cold box/ vaccine carrier harus terlindung dari sinar matahari langsung

Ada dan sesuai -

b. Metode Penerimaan Vaksin, yaitu :

1. Lihat dan cata suhu pada waktu diterima

Ada dan sesuai -

Page 48: PBL IMUNISASI

43

2. Khusus dalam menerima vaksin bakterial, DPT, bila terdapat keraguan pernah beku lakukan shake test / uji kocok.

3. Hitung jumlah vial per antigen.4. Segera masukan ke tempat penyimpanan (mini freezer).5. Catat dalam buku stock vaksin:

Tanggal menerima vaksin, jenis, jumlah Vaksin, No. Batch dan tanggal kadaluarsa

c. Metode Penyimpanan Vaksin , yaitu:

- Vaksin harus disimpan pada suhu yang sesuai selama periode waktu penyimpanan yang telah ditentukan untuk masing-masing tingkat. Untuk tingkat Puskesmas dengan atau tanpa listrik sampai satu bulan dengan suhu 2-8°C.

- Semua vaksin harus dihindarkan dari sinar matahari langsung.- Vaksin DPT/HB combo tidak boleh membeku.- Kulkas penyimpanan harus diperiksa dan dicatat suhunya sehari 2 kali,

yaitu pagi sewaktu mengambil vaksin dan siang / sore sewaktu mengembalikan vaksin.

- Susunan vaksin dalam lemari es harus diatur.

ada dan sesuai. Tidak ada vaksin yang pernah beku. Tempat penyimpanan vaksin pun terhindar dari sinar matahari langsung.

-

d. Metode Pengeluaran Vaksin, yaitu :

- Setiap pengeluaran vaksin harus dilakukan pencatatan

Sesuai -

e. Metode Penyusunan Vaksin , yaitu :

Dalam Vaccine carrier1. Letakkan 1 cold pack untuk setiap dinding dalam vaccine carrier,2. Masukan vaksin , pelarut , termometer di tengah, 3. Bila sudah ada cold pack, taruh sebuah kantong plastik yang telah

diisi es di atas vaksin,4. Tutup rapat – rapat.

Ada dan sesuai -

Page 49: PBL IMUNISASI

44

f. Metode Pemberian Vaksin, yaitu :

A. BCG: diberikan 1 kali ; dosis : 0,05 cc ; Intra cutan di daerah insersio M. Deltoideus.

B. DPT-Hepatitis B Combo: diberikan 3 kali ; dosis : 0.5 cc ; Intra Muskular pada paha bagian luar ; interval minimal 4 minggu.

C. Polio: diberikan 4 kali ; dosis : 2 tetes per oral interval minimal 4 minggu.

D. Campak: diberikan 1 kali ; dosis : 0.5 cc ; Sub cutan pada lengan atas diberikan pada usia 9 bulan

Ada dan sesuai -

g. Metode pengujian kelayakan vaksin:

misalnya : Shake Test dan VVM.

Ada, dengan patokan VVM -

h. Metode petunjuk kontra indikasi imunisasi bagi petugas imunisasi, yaitu :

Keadaan-keadaan yang merupakan kontra indikasi imunisasi, yaitu :

Kekurangan gizi berat. Demam > 38°C. Riwayat kejang demam. ISPA dengan ronkhi. Diare dengan dehidrasi. Luka di kulit yang menyeluruh.

Ada dan sesuai -

b. Non Medis Terdapat buku pedoman mengenai:

a. Metode Pengumpulan Data Ada -

b. Metode Penyuluhan secara individual, dan kelompok Ada penyuluhan perorangan, namun tidak ada utk penyuluhan kelompok

+

c. Metode Pembinaan posyandu dan kader Ada -

d. Metode Pencatatan dan Pelaporan yaitu :

- Buku Pencatatan Hasil Imunisasi Harian

Ada -

Page 50: PBL IMUNISASI

45

- Formulir Laporan Bulanan Imunisasi

- Formulir Hasil Bulanan Imunisasi Swasta

- Buku Stock Vaksin

e. Pemasangan Poster

- Puskesmas : 1 buah

- Posyandu : 1 buah

- Kantor kelurahan : 1 buah

Berisi tentang manfaat, jadwal pemberian, dan efek samping dari imunisasi

Ada, namun jumlahnya kurang yaitu:

- Puskesmas: 1 buah- Posyandu : 1 buah- Kantor kelurahan tidak

ada

+

f. Pembagian Leaflet

Berisi tentang manfaat, jadwal pemberian, dan efek samping dari imunisasi. Diberikan untuk masing-masing keluarga di daerah tersebut pada saat dilaksanakan penyuluhan kelompok

Tidak ada +

UMPAN BALIK

NO VARIABEL TOLAK UKUR HASIL M

1 Rapat kerja membahas laporan kegiatan

Dilaksanakan 1x sebulan Ada, di Puskesmas kecamatan -

2 Rapat kerja membahas laporan dari masyarakat / instansi lain

Dilaksanakan sesuai keperluan Ada, di Puskesmas kecamatan -

LINGKUNGAN

NO VARIABEL TOLAK UKUR HASIL M

Page 51: PBL IMUNISASI

46

1 Lingkungan Fisik

a. Lokasi Mudah dicapai baik dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan (roda dua maupun roda empat) serta jauh dari tempat yang berbau, ramai.

Sesuai -

b. Transportasi Mudah didapat, cepat dan murah Sesuai -

c. Fasilitas kesehatan lain

Ada dan terjalin kerjasama yang baik Sesuai -

2 Lingkungan Non Fisik

a. Pendidikan Menunjang pelaksanaan program Menunjang pelaksanaan program -

b. Sosial ekonomi Menunjang pelaksanaan program Menunjang pelaksanaan program -

c. Agama Menunjang pelaksanaan program Menunjang pelaksanaan program -

d. Adat istiadat Menunjang pelaksanaan program Menunjang pelaksanaan program -

3. Check list kinerja Puskesmas di lapangan/masyarakat

Tabel 11. Check list kinerja Puskesmas di lapangan/masyarakat

No Keterangan (berdasarkan Pedoman umum Revitalisai Posyandu, Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah ,2001)

Kondisi Lapangan M

1. PELATIHAN KADER

Menyusun rencana kegiatan imunisasi Cara menghitung sasaran Cara menyiapkan pelayanan, pencatatan dan pelaporan Cara penyuluhan

Pelatihan kader tidak rutin dilakukan, pelatihan diutamakan dalam hal pencatatan dan pelaporan, tidak ada pelatihan mengenai cara menghitung sasaran ataupun cara memberikan penyuluhan

+

Page 52: PBL IMUNISASI

47

2. PELAYANAN

a. Pelayanan pada hari buka Melakukan pelayanan imunisasi dasar lengkap Pemantauan terhadap tanda tanda lumpuh layu Penyuluhan imunisasi

b. Pelayanan kunjungan rumah Menyampaikan undangan agar berkunjung ke Posyandu Mengadakan pemutahiran data jumlah bayi dan balita Pemantauan status imunisasi dan tanda lumpuh layu

Bidan dari puskesmas selalu mengikuti kegiatan Posyandu dan melaksanakan pelayanan imunisasi dasar.

Tidak ada penyuluhan kelompok hanya penyuluhan perseorangan dari bidan

Terdapat pelayanan kunjungan rumah kepada bayi dan balita yang telat berkunjung

Undangan ke Posyandu disampaikan dari Puskesmas dan Kader.

Pemantauan jumlah bayi dan balita

+

3. MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT DAN MEMBANGUN KEMITRAAN

Pemberian penghargaan kepada kader yang kinerjanya baik Pemberian bantuan pembiayaan untuk penyelenggaraan Posyandu yang

bersumber dari dana masyarakat Kemitraan antara beberapa Posyandu yang diselenggarakan oleh

organisasi kemasyarakatan

Tidak ada

Tidak ada

Terdapat Ikakes ( Ikatan Kader Kesehatan )

+

4. PENGOPTIMALISASIAN KEGIATAN POSYANDU

Sarana dan prasarana yang lengkap seperti kartu KMS, spuit, vaksin Ada, dibawa dari Puskesmas

-

5. PENGORGANISASIAN

Terdapat pemimpin / penanggungjawab Posyandu Terdapat kader 4 – 5 orang Terdapat petugas administrasi

Ada Ada Ada

-

Page 53: PBL IMUNISASI

48