laporan kinerja sekretariat badan...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
SEKRETARIAT
BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI
TAHUN 2015
BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TAHUN 2015
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 KATA PENGANTAR
Sekretariat BPPI i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LK) Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
(BPPI) merupakan gambaran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan oleh unit kerja
Sekretariat BPPI selama tahun anggaran 2015 yang disusun berdasarkan Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor: 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan
Kementerian Perindustrian, maka kepada seluruh Unit/Satker di lingkungan BPPIserta
dalam penyusunannya telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014.
LK Sekretariat BPPI Tahun 2015 merupakan dokumen yang berisi informasi
mengenai hasil capaian kinerjaSekretariat BPPI .
Harapan kami LK ini dapat menjadi sarana evaluasi dalam pelaksanaan semua
kegiatan di Sekretariat BPPI untuk tahun anggaran berikutnya dalam upaya
meningkatkan kinerjanya dengan arahan dari Pimpinan serta menjadi acuan dalam
perbaikan bagi pelaksanaan kegiatan. Saran dan masukan serta kritik yang
membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan LK Sekretariat BPPITahun
2015.
Jakarta, Januari 2016
Sekretariat Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu
Industri
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF
Sekretariat BPPI ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja (LK) Sekretariat BadanPenelitian dan Pengembangan Industri
(BPPI) tahun 2015 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan
Perencanaan Strategis (Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun
kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang
dihadapi dan rekomendasi perbaikan kinerja.
Renstra Sekretariat BPPI merupakan suatu rencana jangka menengah tahun
2010 – 2014 yang sangat menentukan dalam meningkatkan kinerja Sekretariat BPPI
pernyataan Visi, 7 (tujuh) pernyataan Misi yang diemban, serta 2 (dua) tujuan yang
harus dicapai pada akhir tahun 2014.
Dari evaluasi kinerja secara mandiri (self assesment), dari 3 (tiga) sasaran yang
ditetapkan hampir seluruhnya dikategori berhasil mencapai target indikator kerja
100%, namun masih ada beberapa sasaran yang masih diperlukan upaya perbaikan/
penyempurnaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian
sasaran tersebut.
1. Pencapaian Sasaran
Pengukuran Pencapaian Sasaran dari 6 (enam) Sasaran Kegiatan terdapat 16
(enam belas), sebanyak 13 (tiga belas) indikator mencapai target dan 3(tiga)
indikator yang tidak mencapai target. Adapun gambaran kinerja selama TA 2015
adalah sebagai berikut: :
a. Terwujudnya Kebijakan dan Program BPKIMI yang Berkualitas dan
Berkelanjutan
1) Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan dari target 98% yang dapat terealisasi
sebesar 98% orang dengan capaian 102,04%;
2) Tingkat Kesesuaian Realisasi Anggaran dengantarget yang Ditetapkan pada
Awal Tahun Anggaran dari target 90% yang dapat terealisasi sebesar 98,46%
dengan capaian 109,40%;
3) Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal
Tahun Anggaran dengan target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
dari target 92% , yang dapat terealisasi sebesar 96,21% dengan capaian
104,58%;
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF
Sekretariat BPPI iii
b. Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel
1) Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang Ditetapkan Kementerian
Perindustrian dari target 100% yang dapat terealisasi sebesar 98,46%
dengan capaian 98,46%;
2) Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggarandari target 85% yang
dapat terealisasi sebesar 99,66% dengan capaian 117,25%;
3) Tertib Administrasi Pengelolaan BMNdari target 100% yang dapat
terealisasi sebesar 104,44% dengan capaian 104,44%;
c. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan Kebijakan
Industri;
1) Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program, Monitoring,
dan Evaluasi dari target 100,00% yang dapat terealisasi sebesar 100,00%
dengan capaian 100,00%;
2) Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri dari target 2 kerja sama yang
dapat terealisasi sebesar 2 kerja sama dengan capaian 100,00%;
d. Sistem Informasi yang Handal
1) Sistem Elektronik Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri dari target 100,00%
yang dapat terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian 100,00%;
2) Balai yang menerapkan Standar Pelayanan berbasis Kepuasan Masyarakat
dari target 100,00% yang dapat terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian
100,00%;
3) Publikasi Kemampuan dan Produk Litbang dari target 100,00% yang dapat
terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian 100,00%;
e. Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur
1) SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3 dari target 4 orang
yang dapat terealisasi sebesar 5 orang dengan capaian 125,00%;
2) SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan dari target 80% yang
dapat terealisasi sebesar 88,44% dengan capaian 110,55%;
3) Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi Masing-Masing dari
target 95% yang dapat terealisasi sebesar 75,31% dengan capaian 79,27%;
4) Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner target 30% yang dapat
terealisasi sebesar 28,57% dengan capaian 96,67%;
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF
Sekretariat BPPI iv
f. Meningkatnya budaya kerja berbasis 5K Kementerian Perindustrian
1) PenerapanProgram Kerja 5Kdari target Hijau yang dapat terealisasi Hijau
dengan capaian 100,00%.
2. Kendala Capaian Kinerja.
1) Pelaksana dan Koordinator Kegiatan dalam menyusun perencanaan anggaran
kurang cermat, sehingga terdapat beberapa akun yang anggarannya terlalu
besar dan tidak sesuai kebutuhan, contoh: belanja perjalanan dinas dalam kota
sebagian besar tidak dapat terealisasi;
3. Rekomendasi Perbaikan Kinerja :
Dalam persiapan pelaksanaan kegiatan para penanggung jawab kegiatan perlu
penyusunan perencanaan yang lebih baik dan pelaksanaannya tepat waktu, serta
konsisten terhadap rencana yang telah ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas KinerjaSekretariat BPPI T.A2014 Daftar Isi
Sekretariat BPPI v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... i
IKHTISAR EKSEKUTIF .............................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 1
A. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ............................................................................................... 1
1. Tugas Pokok ...................................................................................................................................................... 1 2. Fungsi ................................................................................................................................................................... 1
B. Peran Strategis Organisasi ................................................................................................................ 2
C. Struktur Organisasi .............................................................................................................................. 3
a. Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan; 4 b. Bagian Keuangan 4 c. Bagian Kepegawaian; 5 d. Bagian Kerja Sama dan Umum 5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .......................................................................... 7
A. Rencana Strategis Organisasi ........................................................................................................... 7
B. Rencana Kinerja Sekretariat BPPI 2015 ....................................................................................... 8
C. Rencana Anggaran ............................................................................................................................. 11
D. Dokumen Penetapan Kinerja ......................................................................................................... 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................................................... 13
A. CAPAIAN KINERJA .............................................................................................................................. 13
B. REALISASI KEUANGAN ...................................................................................................................... 45
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................................... 49
Lampiran
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab I Pendahuluan
Sekretariat BPPI 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
1. Tugas Pokok
Tugas Pokok Sekretariat BadanPengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu
Industri(BPKIMI)sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Republik
IndonesiaNomor 107/M-IND/PER/11/2015 tentangOrganisasi Dan Tata Kerja
Kementerian Perindustrianadalah melaksanakanpelayanan teknis dan
administratif kepada seluruh unitorganisasi di lingkungan Badan Penelitian
danPengembangan Industri. Namun, sesuai dengan Peraturan Presidennomor
29 tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian tanggal 16 maret 2015,
BPKIMI berubah menjadi BPPI. Dalam Laporan Kinerja ini masih mengacu pada
Tupoksi Permenperin Nomor 107/M-IND/PER/11/2015 tersebut.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat BPPI
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. koordinasi dan penyusunan rencana, program,anggaran, serta evaluasi dan
pelaporan di lingkunganBadan Penelitian dan Pengembangan Industri;
b. koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan data daninformasi di lingkungan
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri;
c. koordinasi dan pelaksanaan administrasi kerja samadan evaluasi kerja sama
teknik di lingkungan BadanPenelitian dan Pengembangan Industri;
d. koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan dilingkungan Badan Penelitian
dan PengembanganIndustri;
e. koordinasi dan pelaksanaan urusan kepegawaian,organisasi, dan
manajemen kinerja pegawai dilingkungan Badan Penelitian dan
PengembanganIndustri; dan
f. pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan,tata usaha, tata laksana,
serta diseminasi danpengelolaan data dan informasi hasil penelitian
danpengembangan di lingkungan Badan Penelitian danPengembangan
Industri.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 2
B. Peran Strategis Organisasi
Berdasarkan visi dan misi yang telah digariskan, maka perlu ditetapkan
kebijakan sebagai arah/tindakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang
diharapkan. Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Perindustrian 2015-2016.
Sasaran Strategis dari BPPI adalah meningkatnya pengembangan inovasi dan
penguasaan teknologi. Pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi industri
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing dan
kemandirian industri nasional. Penguasaan teknologi dilakukan secara bertahap
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan industri dalam negeri
agar dapat bersaing di pasar dalam negeri dan pasar global. Indikator kinerja sasaran
strategis (IKSS) dari sasaran strategis ini adalah Meningkatnya penguasaan teknologi
industri, pengembangan inovasi dan penerapan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan bagi setiap misi yang diemban,
Sekretariat BPPI menjabarkan strategi dan kebijakan yang dikelompokkan dalam
strategi dan strategi implementasi. Dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan tersebut di atas, Sekretariat BPPI menetapkan empat strategi berikut
strategi implementasinya sebagai berikut:
a. Meningkatkan kemampuan jejaring dengan semua stakeholder.
Upaya yang ditempuh untuk meningkatkan/mengembangkan jejaring dengan
lembaga pengkajian kebijakan dan litbang teknologi terkemuka antara lain:
- Meningkatkan hubungan kerja sama dengan organisasi internasional dan
regional, seperti: UNIDO, ISO, IEC, JETRO, JICA, KITECH, dan lain-lain;
- Memanfaatkan kerangka kerja sama perdagangan bebas, seperti AFTA, ACFTA,
ASEAN-Korea FTA, IJ-EPA, APEC, dan lain-lain;
- Mengembangkan sistem komunikasi, koordinasi dan pola kemitraan antar
lembaga litbang (lembaga litbang, perguruan tinggi, dunia usaha dan lembaga
pendukung) baik di dalam maupun luar negeri.
b. Melakukan penataan/konsolidasi organisasi, sistem sistem jaringan dan
infrastruktur yang terintegrasi
- Mengembangkan organisasi;
- Menguatkan infrastruktur litbang;
- Meningkatkan efektifitas dan efisiensi perumusan kebijakan dan program.
- Mengembangkan kapasitas/kemampuan IT yang telah tersedia;
- Mengoptimalkan sarana dan prasana IT yang tersedia;
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 3
- Memanfaatkan para atase industri dalam memperoleh data di negara yang
bersangkutan;
- Menjalin kerja sama dengan BPS sebagai resource data.
c. Meningkatkan kompetensi SDM BPPI sesuai perkembangan IPTEK industri
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM litbang melalui berbagai program
pendidikan (S2 dan S3) dan pelatihan;
- Melakukan optimalisasi dan mobilisasi potensi SDM litbang melalui kerja sama
nasional maupun internasional;
- Merintis program magang dengan pihak-pihak terkait seperti industri dan
lembaga litbang lainnya baik di dalam maupun di luar negeri.
- Mengusulkan penyempurnaan sistem insentif dan pola pembiayaan.
C. StrukturOrganisasi
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat BPPI memiliki
Struktur Organisasi sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-
IND/PER/11/2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian,
sebagai berikut :
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sekretariat
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 4
Struktur organisasi Sekretariat BPPI terbagi dalam 4 (empat) Bagian Eselon III
dan 12 (dua belas) Sub Bagian Eselon IV dengan tugas dan fungsi sebagai berikut :
a. Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan;
Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai
tugasmelaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunanrencana,
program, anggaran, evaluasi dan pelaporan, sertapenyiapan koordinasi dan
pelaksanaan pengelolaan datadan informasi di lingkungan Badan
Penelitian danPengembangan Industri.Bagian Program, Evaluasi, dan
Pelaporanmenyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana,program, dan
anggaran di lingkungan BPPI;
2) penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaanpengelolaan data dan
informasi di lingkungan BPPI; dan
3) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan dilingkungan BPPI.
Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan terdiri atas:
1) Subbagian Program mempunyai tugas melakukanpenyiapan bahan koordinasi
dan penyusunan rencana,program, dan anggaran di lingkungan BPPI;
2) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugasmelakukan penyiapan bahan
koordinasi danpelaksanaan pengelolaan data dan informasi dilingkungan BPPI;
3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugasmelakukan penyiapan
bahan evaluasi dan penyusunanlaporan di lingkungan BPPI.
b. Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakanpenyiapan
koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan dilingkungan BPPI. Dalam
melaksanakan tugas Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
1) pelaksanaan urusan perbendaharaan dan gaji pegawai;
2) penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan urusanakuntansi di lingkungan
BPPI; dan
3) penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan barangmilik negara di lingkungan
BPPI.
Bagian Keuangan terdiri atas:
1) Subbagian Perbendaharaan dan Gaji mempunyai tugasmelakukan urusan
perbendaharaan dan gaji pegawai;
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 5
2) Subbagian Akuntansi mempunyai tugas melakukanpenyiapan bahan koordinasi
dan pelaksanaan urusanakuntansi di lingkungan BPPI;
3) Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negaramempunyai tugas melakukan
penyiapan bahankoordinasi dan pengelolaan barang milik negara dilingkungan
BPPI.
c. Bagian Kepegawaian;
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakanpenyiapan
koordinasi dan pelaksanaan urusankepegawaian, organisasi, dan
manajemen kinerja pegawai dilingkungan BPPI. Dalam melaksanakan tugas,
Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan analisiskebutuhan pegawai,
kebutuhan pendidikan, pelatihandan pengembangan karier;
2) penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan urusanorganisasi dan manajemen
kinerja pegawai; dan
3) pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian danpenilaian usulan angka
kredit jabatan fungsional.
Bagian Kepegawaian terdiri atas:
1) Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugasmelakukan penyiapan
bahan koordinasi danpelaksanaan analisis kebutuhan pegawai,
kebutuhanpendidikan, pelatihan dan pengembangan karier;
2) Subbagian Organisasi dan Manajemen Kinerja Pegawaimempunyai tugas
melakukan penyiapan bahankoordinasi dan pelaksanaan urusan organisasi
danmanajemen kinerja pegawai;
3) Subbagian Administrasi Kepegawaian mempunyaitugas melakukan urusan
administrasi kepegawaiandan penilaian usulan angka kredit jabatan fungsional.
d. Bagian Kerja Sama dan Umum
Bagian Kerja Sama dan Umum Bagian Umum mempunyai
tugasmelaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaanadministrasi
kerja sama dan evaluasi kerja sama teknik,serta pelaksanaan urusan rumah
tangga, perlengkapan,tata usaha, tata laksana, serta diseminasi dan
pengelolaandata dan informasi hasil penelitian dan pengembangan
dilingkungan BPPI. Dalam melaksanakan tugas Bagian Kerja Sama dan
Umum menyelenggarakan fungsi:
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 6
1) penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaanadministrasi kerja sama,
evaluasi kerja sama teknik,serta diseminasi dan pengelolaan data dan
informasihasil penelitian dan pengembangan di lingkungan BPPI;
2) pelaksanaan urusan tata laksana, kearsipan, serta penerapan budaya
kerja, prosedur kerja, dan tatahubungan kerja di BPPI; dan
3) pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, dantata usaha.
Bagian Umum terdiri atas:
1) SubbagianKerja Sama mempunyai tugas melakukanpenyiapan bahan
koordinasi dan pelaksanaanadministrasi kerja sama, evaluasi kerja sama
teknik,serta diseminasi dan pengelolaan data dan informasihasil
penelitian dan pengembangan di lingkungan BPPI;
2) Subbagian Tata Laksana dan Kearsipan mempunyai tugas melakukan
urusan tata laksana, kearsipan serta penerapan budaya kerja, prosedur
kerja, dan tatahubungan kerja di lingkungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri;
3) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapanmempunyai tugas
melakukan urusan rumah tangga,perlengkapan, dan tata usaha.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 7
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis Organisasi
Rencana Strategis Kementerian Perindustrian memberikan arah kebijakan dan
strategi pembangunan industri dengan melakukan perencanaan terpadu dan
menyelaraskan pelaksanaan program, serta pengendaliannya untuk kurun waktu
2015-2019, sehingga diharapkan mampu mendukung pencapaian tugas pokok dan
fungsi Kementerian Perindustrian.
Rencana Kinerja Sekretariat BPPI yang disusun setiap tahun adalah berpedoman
kepada mekanisme yang berlaku. Penyusunan Rencana Kinerja (RENKIN) Sekretariat
BPPI Tahun 2015, mengacu pada draft Renstra BPKIMI tahun 2014-2015, yang
merupakan penjabaran dari tugas perencanaan pembangunan yang disusun sesuai
dengan tupoksi Kementerian Perindustrian.
Sasaran Strategis, Strategi, dan kegiatan Sekretariat diarahkan untuk :
1. Sasaran Sekretariat
Sasaran yang ingin dicapai Sekretariat BPPItahun 2015– 2019 adalah:
1) Peningkatan dan penguasaan penyusunan program Sekretariat BPPI;
2) Peningkatan dan Penguasaan Manajemen Sistem Keuangan;
3) Peningkatan dan penguasaan Manajemen Sumber Daya Manusia;
4) Peningkatan kemampuan sarana dan prasarana litbang.
2. Strategi Sekretariat
Strategi yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut yaitu :
1) Mengembangkan jejaring dengan lembaga-lembaga pengkajian kebijakan dan
litbang teknologi yang terkemuka;
2) Mendorong pengembangan kerja sama litbang industri dengan dunia usaha
untuk mengembangkan teknologi dan memanfaatkan potensi bahan baku lokal;
3) Mengembangkan bank data yang lengkap dan mutakhir
4) Meningkatkan kompetensi SDM BPKIMI sesuai perkembangan IPTEK industri
3. Kegiatan Sekretariat
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 8
Berdasarkan Sasaran dan Strategi Sekretariat BPPI maka Kegiatan Sekretariat
BPPItelah ditetapkan dalam RenstraKementerian Perindustrian 2015-2019 yaitu
Penyusunan dan Evaluasi Program Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri dengan
outcome kegiatan terwujudnya layanan teknis dan administratif kesekretariatan
yang handal. Kegiatan untuk mewujudkan outcome tersebut, dilaksanakan melalui
kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim, dan Mutu
Industri, dengan indikator pencapaian:
1) Terwujudnya Kebijakan dan Program BPKIMI yang Berkualitas dan
Berkelanjutan;
2) Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel;
3) Terujudnya Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Teknologi
dan Kebijakan Industri yang berkualitas;
4) Sistem Informasi yang Handal
5) Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur.
B. Rencana Kinerja Sekretariat BPPI2015
Sesuai dengan Renstra BPKIMI 2015 – 2019 maka Program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Sekretariat pada Tahun Anggaran 2015,dijabarkan dalam
Dalam rangka capaian sasaran strategis di atas, maka target pembangunan
BPPI menetapkan indikator capaian kinerja Tahun 2015 yang tergambar pada
kegiatan Program Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri, yaitutersusunnya
rumusan dan analisis kebijakan dari iklim di sektor industri serta analisa, standar, dan
prosedur di bidang industri serta terhasilkannya kuantitas, kualitas hasil litbang dan
kebijakan pendukungnya yang mampu diaplikasikan hingga skala pabrik.
Dalam rangka mencapai Indikator Kinerja di atas, dalam Renstra Sekretariat BPPI,
kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri target
pembangunannya pada TA. 2015 terdiri dari kegiatan prioritas dan sasarannya
kegiatan sebagai berikut :
1) Terwujudnya Kebijakan dan Program BPKIMI yang Berkualitas dan
Berkelanjutan;
Denganindikator kinerja :
- Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan: 98%
- Tingkat Kesesuaian Realisasi Anggaran dengan Target yang Ditetapkan pada
Awal Tahun Anggaran: 90%
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 9
- Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal
Tahun Anggaran: 92%
2) Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel Dengan
Denganindikator kinerja :
- Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang Ditetapkan Kementerian
Perindustrian: 100%;
- Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran: 85%;
- Tertib Administrasi Pengelolaan BMN: 100%;
3) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan Kebijakan
Industri
Dengan indikator kinerja :
- Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program, Monitoring, dan
Evaluasi :100%
- Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri :2 Kerja Sama
4) Sistem Informasi yang Handal
Dengan indikator kinerja :
- Sistem Elektronik Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri :100%
- Balai yang menerapkan Standar Pelayanan berbasis Kepuasan Masyarakat :
100%
- Publikasi Kemampuan dan Produk Litbang: 100%
5) Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur
Dengan indikator kinerja :
- SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3: 4 orang
- SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan: 80%
- Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi Masing-Masing : 95%
- Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner: 30%
6) Meningkatnya budaya kerja berbasis 5K Kementerian Perindustrian
Dengan indikator kinerja :
- Penerapan Program Kerja 5K : Hijau
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 10
Adapun rancangan Indikator Kinerja untuk kegiatan Sekretariat BPKIMI sebagai
berikut :
Tabel 2.1 Rancangan Indikator Kinerja Sekretariat BPKIMI 2015-2019
Dengan rencana kinerja pada TA. 2015 tergambar dari tabel sebagai berikut :
Tabel 2.2 Rencana Kinerja Sekretariat TA. 2015
No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target
1. Terwujudnya Kebijakan dan Program BPKIMI yang Berkualitas dan Berkelanjutan
Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan 98% Tingkat Kesesuaian Realisasi Anggaran dengan Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
90%
Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
92%
2. Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel
Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang Ditetapkan Kementerian Perindustrian
100%
Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran 85%
Tertib Administrasi Pengelolaan BMN 100% 3. Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program, Monitoring, dan Evaluasi
100%
Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri 2 Kerja Sama
4. Sistem Informasi yang Handal Sistem Elektronik Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri 100%
Balai yang menerapkan Standar Pelayanan berbasis Kepuasan Masyarakat
100%
Publikasi Kemampuan dan Produk Litbang 100% 5 Peningkatan Kompetensi
SDM Aparatur SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3
4 orang
SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan 80% Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi
Masing-Masing 95%
Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner 30%
6 Meningkatnya budaya kerja berbasis 5K Kementerian Perindustrian
Penerapan Program Kerja 5K Hijau
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Penyusunan dan Evaluasi Program
Pengembangan Teknologi dan Kebijakan
Industri 40.068.000 50.306.300 56.202.245 62.592.470 70.276.340
Terwujudnya kebijakan dan
program BPKIMI yang
berkualitas dan berkelanjutan 1.796.000 1.975.600 2.271.940 2.499.134 2.874.004
- Tingkat kesesuaian rencana
kegiatan dengan dokumen
perencanaan
Jakarta dan
daerah90% 90% 90% 90% 90%
- Tingkat kesesuaian Realisasi
anggaran dengan an target yang
ditetapkan pada awal Tahun
Anggaran
Jakarta dan
daerah90% 90% 90% 90% 90%
-Tingkat kesesuaian Realisasi fisik
dengan target yang ditetapkan
pada awal Tahun AnggaranJakarta dan
daerah92% 93% 94% 95% 95%
Sistem tatakelola keuangan dan
BMN yang transparan dan
akuntabel 3.009.000 3.309.900 3.806.385 4.187.024 4.815.077
- Tingkat penyerapan anggaran Jakarta dan
daerah90% 90% 90% 90% 90%
- Tingkat kualitas laporan
keuangan BPKIMI
Jakarta dan
daerahWTP WTP WTP WTP WTP
- Penyelesaian temuan tertib
pengelolaan anggaran
Jakarta dan
daerah75% 76% 78% 79% 80%
Monitoring dan evaluasi
pelaksanaan Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan
Industri
2.065.000 2.271.500 2.612.225 2.873.448 3.304.465
- Jumlah rekomendasi perbaikan
Program/Kegiatan
Jakarta dan
daerah6 6 6 6 6
- Implementasi kerjasama teknis
luar negeriJakarta dan
daerah2 2 3 3 3
Sistem informasi yang handal 3.278.000 3.605.800 4.146.670 4.561.337 5.245.538
- Publikasi karya riset industri Jakarta dan
daerah18 21 22 23 24
- Publikasi kemampuan dan
produk litbang
Jakarta dan
daerah4 4 4 4 4
- Jumlah infrastruktur yang
dikembangkan
Jakarta dan
daerah3 3 3 3 3
Peningkatan Kompetensi SDM
Aparatur 5.585.000 6.143.500 7.065.025 7.771.528 8.937.257
- SDM aparatur yang kompeten di
bidang litbangJakarta dan
daerah18 21 22 23 24
- SDM fungsional tertentu yang
naik jenjang jabatanJakarta dan
daerah25% 25% 25% 25% 25%
Program/ Kegiatan Sasaran Program
(Outcome)/Sasaran Kegiatan
(Output)/IndikatorLokasi
Target Alokasi (Rp 000)
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 11
C. RencanaAnggaran
Pagu Anggaran kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program
Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri untuk melaksanakan 6 (enam) Output
kegiatan T.A 2015 sebesar Rp 39.130.949.000,00. dengan rincian sub-kegiatan dan
Pagu anggarannya seperti pada Tabel 2.3 dibawah ini:
Tabel 2.3 Rencana Anggaran Kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim
Usaha, Dan Mutu Industri T.A 2015
D. Dokumen Penetapan Kinerja
Pelaksanaan sasaran kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program
Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri TA. 2015 untuk memberikan dukungan
dalam bentuk pelayanan teknis dan administratif, kepada seluruh satuan organisasi
NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PAGU (000)
Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri
39.130.949
1. A Laporan Kegiatan/koordinasi/pembinaan Dan Tindak Lanjut/monev 6.144.859
2. B Sdm Yang Dibiina Dan Dikembangkan Kompetensinya 3.725.848
3. C Publikasi 843.153
4. D Layanan Perkantoran 25.941.839
5. E Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 150.000
6. F Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 365.000
T O T A L 39.130.949
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A2015 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 12
di lingkungan BPPI dengan Penetapan Kinerja Sekretariat TA 2015. Dalam
penyusunan kegiatan TA. 2015 terdapat penyesuaian, sehingga Sasaran Strategis
dan indikator pada Penetapan Kinerja sedikit berbeda dengan Renstra, Renkin 2015,
dan IKU. Hal tersebut disebabkan alokasi anggaran dan skala prioritas komponen
kegiatan yang akan dilaksanakan Sekretariat, seperti pada tabel 2.4 dibawah ini :
Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Sekretariat BPPI TA. 2015
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target
1. Terwujudnya Kebijakan
dan Program BPKIMI
yang Berkualitas dan
Berkelanjutan
Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan 98%
Tingkat Kesesuaian Realisasi Anggaran dengan Target
yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
90%
Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang
Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
92%
2. Sistem Tatakelola
Keuangan dan BMN yang
Transparan dan Akuntabel
Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang
Ditetapkan Kementerian Perindustrian
100%
Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran 85%
Tertib Administrasi Pengelolaan BMN 100%
3. Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan
Pengembangan Teknologi
dan Kebijakan Industri
Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan
Program, Monitoring, dan Evaluasi
100%
Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri 2 Kerja Sama
4. Sistem Informasi yang
Handal
Sistem Elektronik Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri 100%
Balai yang menerapkan Standar Pelayanan berbasis
Kepuasan Masyarakat
100%
Publikasi Kemampuan dan Produk Litbang 100%
5 Peningkatan Kompetensi
SDM Aparatur
SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang
S3 4 orang
SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan 80%
Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi
Masing-Masing
95%
Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner 30%
6 Meningkatnya budaya
kerja berbasis 5K
Kementerian
Perindustrian
Penerapan Program Kerja 5K Hijau
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2014 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
Dalam mencapai visi dan misinya, Sekretariat melaksanakan kegiatan yang
mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) BPKIMI tahun 2015-2019 dan Renstra
Sekretariat 2015-2019, yang setiap awal tahun ditetapkan dalam dokumen Perjanjian
Kinerja. Pada TA. 2015, Perjanjian Kinerja Sekretariat meliputi 6 (tujuh) Sasaran
Kegiatan untuk melaksanakan kinerjanya, yaitu :
1. Sasaran Kegiatan I : Terwujudnya Kebijakan dan Program BPKIMI yang
Berkualitas dan Berkelanjutan
2. Sasaran Kegiatan II :Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan
Akuntabel
3. Sasaran Kegiatan III :Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan Industri
4. Sasaran Kegiatan IV : Sistem Informasi yang Handal
5. Sasaran Kegiatan V : Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur
6. Sasaran Kegiatan VI : Meningkatnya budaya kerja berbasis 5K Kementerian
Perindustrian
Dari Sasaran Kegiatan tersbut, pada umumnya indikator kinerja telah mencapai
target yang ditetapkan, namun terdapat indikator yang realisasinya tidak mencapai
targetyaitu persentase penyerapan anggaran danPeningkatan SDM Aparatur yang
Kompeten di Tupoksi masing-masing.
Pada tahun 2015, Sekretariat melaksanakan kegiatan yang terdiri dari 6 (enam)
Sasaran Strategis dengan 16 (enam belas) Indikator Kinerja. Dalam pelaksanaannya,
setiap triwulan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian tersebut melalui
Laporan Triwulanan, e-monitoring, dan ALKI. Adapun capaian Tapkin per triwulan
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 14
Tabel 3.5Capaian Perjanjian Kenierja Per Triwulan TA. 2015
Dari anggaran kegiatan Penyusunan Rencanan Dan Evaluasi Program
Kebijakan Iklim Usaha Dan Mutu Industri TA. 2015, telah disusun komponen kegiatan
sebagai berikut :
1. KoordinasiPemantauan Dan Pelaporan Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi
Pada Entitas Akuntansi Di Lingkungan Wilayah Unit Kerja Eselon I BPKIMI;
2. Workshop Rekonsiliasi Dan Konsolidasi Pelaporan Keuangan Pada Satker Vertikal
Bpkimi Sebagai Entitas Akuntansi Eselon I Kemenperin Semester II TA. 2014;
3. Workshop Rekonsiliasi Dan Konsolidasi Pelaporan Keuangan Pada Satker Vertikal
BPKIMI Sebagai Entitas Eselon I Kemenperin Semester I TA 2015;
4. Koordinasi Perencanaan Kerja Dan Anggaran BPKIMI;
5. Rapat Kerja BPKIMI Ta 2015;
6. Penyusunan Program BPKIMI 2016;
7. Koordinasi Penyusunan Tarif PNBP;
8. Review Dan Penyusunan Renstra Tahun 2015-2019;
9. Koordinasi Pembinaan Dan Pemantauan Kepatuhan Terhadap Peraturan
Keuangan Dan Perbendaharaan Satker Vertikal BPKIMI;
10. Workshop Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Keuangan Dan Kebendaharaan;
11. Koordinasi Pengawasan Dan Pengendalian Barang Milik Negara Dalam Rangka
Tata Tertib Pengelolaan Di Lingkungan Satker Vertikal BPKIMI;
12. Bimbingan Teknis Pembinaan Tertib Administrasi Pengelolaan BMN;
13. Koordinasi Pembinaan Dan Pemantauan Pengelolaan PNBP Dan Pemeliharaan
BLU Pada Satker Vertikal BPKIMI;
14. Workshop Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Yang Bersumber Dari PNBP;
S (%) R(%) S (%) R(%) S(%) R(%) S (%) R(%) Capaian
Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan 98% 100,00% 10 10 30 40 75 80 100 100 100,00%
Tingkat Kesesuaian Realisasi Anggaran dengan Target yang
Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
90% 98,46% 16,57 12,95 39,92 32,35 75 76,05 96,45 91,59 98,46%
Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang
Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
92% 96,21% 20,18 19,4 47,37996 46,68506521 75 76,05 100 98,71 96,21%
Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang Ditetapkan
Kementerian Perindustrian
100% 98,46% 15 7,13 50 18,01 75 69,23 100 98,46 98,46%
Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran 85% 99,66% 10 10 50 24,01 75 67,8 100 99,66 99,66%
Tertib Administrasi Pengelolaan BMN 100% 104,44% 10 10 50 40 75 80 100 100 104,44%
3. Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program,
Monitoring, dan Evaluasi
100% 100,00% 10 10 50 50 75 80 100 100 100,00%
Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri 2 Kerja Sama 2 Kerja Sama 15 15 50 40 75 80 100 100 2 Kerja Sama
4. Sistem Elektronik Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri 100% 100,00% 10 9,1 50 45 75 60 100 100 100,00%
Balai yang menerapkan Standar Pelayanan berbasis Kepuasan
Masyarakat
100% 100,00% - - 50 50 75 60 100 100 100,00%
Publikasi Kemampuan dan Produk Litbang 100% 100,00% - - 50 50 75 80 100 100 100,00%
5 Peningkatan Kompetensi SDM
Aparatur
SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S34 orang 5 orang 20 20
5060
7575
100 1005 orang
SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan 80% 88,44% - - 50 10 75 60 100 100 88,44%
Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi
Masing-Masing
95% 75,31% - - 50 30 75 80 100 100 75,31%
Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner 30% 28,57% 10 10 50 50 75 60 100 100 28,57%
6
1. Terwujudnya Kebijakan dan
Program BPKIMI yang Berkualitas
dan Berkelanjutan
No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
2. Sistem Tatakelola Keuangan dan
BMN yang Transparan dan
Akuntabel
Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan Industri
Sistem Informasi yang Handal
Meningkatnya budaya kerja
berbasis 5K Kementerian
Perindustrian
Capaian Fisik
TW ICapaian Fisik/d TW II
Capaian s/d Fisik
TW IIICapaian s/d Fisik TW IV
Hijau Hijau Hijau10030 30Penerapan Program Kerja 5K 50 60 75 80 100
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 15
15. Monitoring Dan Evaluasi Program BPKIMI;
16. Konsinyering Monev;
17. Workshop Pelaporan Kegiatan Di Lingkungan BPKIMI;
18. Monev Litbang BPKIMI;
19. Koordinasi Penyiapan Dan Implementasi Kerjasama Teknis Dalam Dan Luar
Negeri;
20. Implementasi Kerjasama Teknik Dalam Dan Luar Negeri;
21. Peningkatan Koordinasi Pimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi;
22. Forum Koordinasi Pimpinan Antar Satuan Kerja Pusat Dan/atau Daerah;
23. Pengelolaan Barang-barang Inventaris Perkantoran Tingkat Pusat;
24. Koordinasi Pelaksanaan Budaya Kerja 5K Pada Keteraturan, Kerapihan,
Kebersihan, Kelestarian, Dan Kedisiplinan Dengan Grading System;
25. Konvensi Budaya Kerja 5k Tingkat Balai Di Lingkungan BPKIMI;
26. Koordinasi Penyiapan Dan Penerapan Standar Pelayanan Pada Unit Pelayanan
Publik Daerah (up2d) Di Lingkungan BPKIMI;
27. Koordinasi Kinerja Unit Dan SDM;
28. Konsinyering Penilaian Kinerja Unit Pelaksana Teknis;
29. Pelantikan/serah Terima Jabatan;
30. Koordinasi Pelayanan Administrasi Kepegawaian;
31. Temu Teknis Pengelola Kepegawaian;
32. Kajian Kelembagaan BPKIMI;
33. Koordinasi Program Rintisan Gelar S3;
34. Pengembangan Kompetensi SDM;
35. Koordinasi Penilaian Usulan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional;
36. Forum Komunikasi Jabatan Fungsional;
37. Koordinasi Pengembangan Sistem Publikasi Hasil Litbang Industri;
38. Workshop Temu Usaha Industri;
39. Penerbitan Jurnal Riset Industri Vol. 9 No. 1, 2, & 3 Tahun 2015;
40. Pameran Hasil Litbang Dan Layanan Jasa Teknis Unggulan;
41. Pembayaran Gaji Dan Tunjangan;
42. Pemeliharaan Sarana Dan Perlengkapan Perkantoran;
43. Layanan Operasional Pimpinan;
44. Layanan Operasional Perkantoran;
45. Layanan Operasional Arsip Dan Dokumentasi;
46. Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Perlengkapannya;
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 16
47. Pengadaan Sarana Mebeler Dan Elektronik
48. Renovasi Ruang Perkantoran Dan Perlengkapannya
Berdasarkan komponen kegiatan diatas telah disusun Sasaran Strategis yang
menjadi prioritas dalam kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program
Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industriyang tertuang dalam Penetapan Kinerja TA
2015 Sekretariat.
Capaian dari indikator kinerja dalam Tapkin 2014 adalah sebagai berikut :
1. Sasaran Kegiatan I :Terwujudnya Kebijakan dan Program BPKIMI yang
Berkualitas dan Berkelanjutan
a. Indikator Kinerja 1:Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan
Kementerian Keuangan telah mengesahkan alokasi anggaran BPPI TA 2016
sebesar Rp. 571.876.027.000,- dengan surat pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (SP-DIPA) Induk Tahun Anggaran 2016 dengan Nomor: SP-DIPA -
019.07-0/2016 yang disahkan pada tanggal 7 Desember 2015.
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran TA 2016 (RKA/KL TA 2016) telah
diintegrasikan dengan konsep Administrasi Data Dan Informasi Kinerja (ADIK)
masing-masing satker di lingkungan BPPI. Namun sesuai konsep ADIK bahwa
satker yang menyusun ADIK adalah satker Eselon I dan satker Eselon II. Demikian
juga sesuai dengan pedoman restrukturisasi program dan kegiatan, maka satker
yang memiliki kegiatan merupakan satker Eselon II. Sementara 11 (sebelas )
satker Baristand Industri dan BSI merupakan satker Eselon III dan memiliki 1
(satu) nomenklatur kegiatan untuk 11 (sebelas) Baristand Industri. Hal ini tidak
sesuai dengan konsep ADIK dan pedoman restrukturisasi program dan kegiatan.
Akibatnya, ketika ADIK Baristand Industri diintegrasikan dengan Rencana Kerja
dan Anggaran TA 2016 di masing-masing satker Baristand Industri maka terdapat
ketidaksinkronan data kegiatan dan belanja pada DIPA petikan RKAKL Baristand
Industri TA 2016 yang telah disetujui oleh Kementerian Keuangan. Sesuai hasil
review ADIK yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan, sebaiknya ADIK
Baristand Industri - BPPI berada di salah satu Eselon II di lingkungan BPPI.
Adapun, tingkat persetujuan rencana anggaran dari TA. 2012-2016 seperti
yang terdapat pada tabel dibawah ini:
Indikator Kinerja I.1 Satuan Target Realisasi Capaian
Tingkat persetujuan rencana
kegiatan
persentase 98 100 102,04%
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 17
Tabel 3.6 Blokir Anggaran 2012-2015
Diharapkan pada TA. 2017 tingkat persetujuan rencana kegiatan makin
meningkat dengan meningkatnya kualitas perencanaan kegiatan yang disusun
oleh para koodinator kegiatan.
b. IndikatorKinerja 2:Tingkat Kesesuaian Realisasi Anggaran dengan Target
yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
Target realisasi BPPI pada TA. 2015 menyesuaikan dengan target
Kementerian Perindustrian yaitu 93,39%. Pada TA. 2015 Realisasi keuangan BPPI
mencapai 91,59%, sehingga capaian hanya 98.46% dari target awal.
Di tabel bawah ini, dapat dilihat kegiatan yang tidak mencapai target
Kemenperin, adalah :
Tabel 3.7
Realisasi Pagu TA. 2015
KODE
OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU
REALISASI
TOTAL %
A Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
578.659.170 530.007.203 91,95
1 Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri 6.805.000 5.813.885 85,44
BLOKIR NONBLOKIR
2016 0% 100%
2015 0.04% 99.96%
2012 12,76% 87,24%
2013 0,81% 99,19%
2012 0,33% 99,67%
Indikator Kinerja I.2 Satuan Target Realisasi Capaian
Tingkat Kesesuaian Realisasi Anggaran dengan Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
persentase 90 98,46 109,40
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 18
2 Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri 17.975.400 13.369.248 74,38
3 Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup 13.489.000 11.872.385 88,02 4 Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim
Usaha, Dan Mutu Industri 39.130.949 34.861.593 89,0 4
5 Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual 14.351.653 9.791.826 68,23
6 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan 25.625.067 25.326.513 98,83
7 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Tekstil 23.230.741 22.882.067 98,5 8 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan
Plastik 24.714.302 23.941.901 96,87
9 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro 48.395.480 46.691.145 96,48
10 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas 22.078.970 20.990.961 95,07
11 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan 17.429.949 16.806.135 96,42
12 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin 29.413.136 26.136.825 88,86
13 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik 24.628.897 22.458.665 91,19
14 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik
47.967.622 42.695.896 89,01
15 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
28.381.438 27.124.843 95,57
16 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik 23.076.218 22.719.015 98,45
17 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri 171.965.348 156.524.301 91,02
T O T A L 578.659.170 530.007.203 91,95
Dari tabel diatas dapat dilihat bila pada Program Pengkajian Kebijakan Dan
Iklim Usaha Industri, terdapat beberapa kegiatan yang tidak mencapai target
Kemenperin yaitu:
1. Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri;
2. Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup;
3. Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu
Industri;
4. Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual;
5. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin;
6. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik;
7. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik;
8. Riset Dan Standardisasi Bidang Industri.
Penyebab realisasi di bawah target ini dapat dilihat penjelasannya pada
Indikator Kinerja Realisasi Anggaran BPPI sesuai Target yang Ditetapkan
Kementerian Perindustrian.
Adapun perkembangan realisasi keuangan program/kegiatan di
lingkungan BPPI selama 5(lima) tahun terakhir bila dibandingkan dengan target
yang ditetapkanadalah sebagai berikut :
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 19
Gambar 3.2 Grafik Perkembangan Persentase Realisasi Keuangan BPPI 2011-2015
Persentase realisasi anggaran BPPI TA. 2015 bila dibandingkan dari TA.
2013-2014 mengalami peningkatan.
Bila dibandingkan dengan Eselon I di lingkungan Kementerian
Perindustrian realisasi keuangan BPPI lebih baik, karena rata-rata eselon I yang
lain realisasinya hanya mencapai rata-rata mencapai 77,45 %.
Diharapkan pada tahun anggaran berikutnya perencanaan
program/kegiatan dapat lebih cermat dan memperhitungan kemungkinan
kendala yang akan muncul, sehingga realisasi dapat mencapai target.
c. Indikator Kinerja3:Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang
Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
Target fisik pada awal TA. 2015 adalah 100,00% , dapat terealisasi 96,21 %.
Bila dibandingkan dengan target sehingga capaiannya 105,58 %. Realisasi tidak
mencapai target disebabkan:
- Beberapa kegiatan di Balai Besar dan Baristand Industri realisasi fisiknya
dibawah 100% karena jumlah pengguna jasa layanantidak mencapai target
Selain itu, sebagian besar nilai dari PNBP berasal dari Honorarium yang tidak
dapat dicairkan karena adanya aturan baru mengenai aturan honorarium;
2011 2012 2013 2014 2015
Target 93,50% 91,64% 93,92% 100,00% 93,39%
Persentase Realisasi 93,81% 94,93% 91,02% 62,36% 91,95%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
Target Persentase Realisasi
Indikator Kinerja I.3 Satuan Target Realisasi Capaian
Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
persentase 92 96,21% 104,58%
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 20
- Terdapat kendala pada kegiatan penelitian/perekayasaan baik kendala itu
disebabkan revisi anggaran, peralatan laboratorium, atau keterlambatan
pelaksanaan penelitian yang menyebabkan tertundanya hasil penelitian;
- Belum terealisasinya kerjasama dengan pihak luar, disebabkan karena rencana
operasional dan revisi anggaran yang tidak disetujui dan baru dapat
terlaksanadi tahun anggaran mendatang;
Realisasi fisik dari Progam BPPI TA. 2015 bila dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya dapat terlihat pada tabel berikut ini :
Gambar 3.3 Grafik Target dan Realisasi Fisik BPPI 2011-2015
Persentase realisasi fisik BPPI TA. 2015 bila dibandingkan dari tahun
anggaran sebelumnya mengalami penurunan, hal tersebut disebabkan adanya
aturan-aturan baru dari Kememnterian Keuangan terkait pelaksanaan kegiatan
dan PNBP terutama untuk jasa layanan teknis yang menyebabkan realisasi fisik
menjadi terhambat dan tidak mencapai target.
2. Sasaran Kegiatan II :Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan
dan Akuntabel
a. Indikator Kinerja 1 : Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang
Ditetapkan Kementerian Perindustrian
2011 2012 2013 2014 2015
Target 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Persentase Realisasi 99,66% 99,21% 98,91% 99,79% 98,72%
98,00%
98,50%
99,00%
99,50%
100,00%
100,50%
Target Persentase Realisasi
Indikator Kinerja II.1 Satuan Target Realisasi Capaian
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 21
Target realisasi Kementerian Perindustrian 93.39%, realisasi BPPI sebesar
91.95%, sehinggan capaian hanya 98.46% dari target awal.
Realisasi di bawah target ini terjadi karena beberapa hal:
- Dimulainya pelaksanaan SPAN di KPPN VII sehingga pencairan anggaran
banyak terhambat dan memerlukan waktu yang lebih lama, sebab program
SPAN dan SAS masih trial and error pada program aplikasi yang masih terus
mengalami proses penyempurnaan.
- Banyaknya pengajuan Revisi DIPA dan POK sebagai akibat:
1) Adanya Surat Edaran dari MenPan RB No.11 Tahun 2014 tentang
Pembatasan Kegiatan Pertemuan Di Luar Kantor dan penghematan
anggaran Paket Meeting yang menyebabkan perubahan rencana kegiatan
Paket Meeting.
2) Adanya perubahan Mata Anggaran Keluaran pada biaya pembelian bahan
yang masuk persediaan, sehingga menyebabkan tertundanya pencairan
anggaran khususnya yang terkait belanja bahan/barang persediaan.
3) Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan POK dan RPA, sehingga
persiapan pelaksanaan kerap memerlukan revisi.
- Ada beberapa satker yang membuat target PNBP terlalu tinggi, sehingga
mempengaruhi realisasi penggunaan. Contohnya Baristand Industri Lampung
yang memiliki target PNBP sebesar Rp. 8.106.000.000, namun hanya mampu
menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 4.797.015.135 atau sekitar 59.18%.
Penerimaan yang rendah tersebut berakibat realisasi penggunaan PNBP nya
pun menjadi rendah (hanya sekitar 27%) dan berdampak pada realisasi
keseluruhan BPPI.
- Adanya tambahan APBN-P pada BPPI tanggal 7 April 2015 sebesar Rp.
22.250.000.000, yang menyebabkan pagu anggaran BPPI naik disaat sudah
menjelang pertengahan tahun. Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan
beberapa kegiatan pokok dengan pagu besar khususnya kegiatan yang muncul
setelah APBNP turun.
- Komposisi struktur anggaran yang masih bertumpu pada kegiatan swakelola
sementara SDM yang ada terbatas, mengakibatkan penyelesaian kegiatan
sangat tergantung pada kapasitas kemampuan SDM.
Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang Ditetapkan Kementerian Perindustrian
persentase 100 98,46 98,46
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 22
Tabel 3.8 Perbandingan antara Target dan Realisasi Keuangan BPPI TA. 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015
PAGU 386.522.638.000 466.458.175.000 552.876.445.000 593.868.295.000 579.139.170.000
Target 93,50% 91,64% 93,92% 100,00% 93.39
Realisasi Keuangan
362.592.471.529 442.787.437.686 503.252.259.009 529.113.671.000 532.489.746.334
Persentase Realisasi
93,81 94.93% 91,02% 89,10% 91.95
Realisasi keuangan BPPI mengalami peningkatan bila dibanding TA. 2013-
2014. Bila dibandingkan dengan Unit Eselon I lain di lingkungan Kementeria
Perindustrian adalah sebagai berikut :
Tabel 3.9 Realisasi Keuangan Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Perindustrian
Unit Pagu
Anggaran
Realisasi
31 Des 2015
Sekretariat Jenderal 1.162.556.899 87.73%
Direktorat Jenderal Industri Agro 354.789.761 82.78%
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka 354.575.743 78.29%
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika 369.035.768 77.39%
Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah 622.945.133 74.97%
Inspektorat Jenderal 46.179.969 77.84%
Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri 1.061.892.000 58.32%
Direktorat Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional 49.860.699 87.87%
TOTAL KEMENTERIAN 4.599.409.087 77.45%
Dari tabel diatas tampak bahwa realisasi anggaran BPPI masih lebih tinggi
dari semua Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Perindustrian. Namun,
realisasi keseluruhan Kementerian Perindustrian sebesar 77,45% masih di bawah
realisasi nasional sebesar 85,00%.
Kendala yang mempengaruhi rendahnya realisasi anggaran:
- Terlambatnya memulai aktivitas pelaksanaan anggaran.
- Adanya kebijakan self-blocking untuk dialokasikan ke kegiatan new initiative
yang menyebabkan beberapa kegiatan terlambat dalam pelaksanaannya.
- Adanya tambahan APBN-P senilai Rp. 1.85 Triliun atau 67.44% di bulan Mei
2015.
- Kegiatan pembatasan rapat-rapat di luar kantor pada awal tahun 2015 yang
menyebabkan kegiatan harus dilakukan penelahaan ulang.
- Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan beberapa kegiatan pokok dengan pagu
besar khususnya kegiatan yang muncul setelah APBNP turun.
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 23
Hal-hal yang akan dilaksanakan pada tahun 2016:
- Melaksanakan aktivitas pelaksanaan anggaran dengan sesegera mungkin
dengan mempersiapkan segala sesuatu yang dipersyaratkan.
- Segera mengusulkan paket pengadaan ke ULP dengan terlebih dahulu
menginputnya ke dalam SIRUP.
- PPK segera menyediakan data dukung yang terkait dengan proses pelelangan.
- Meningkatkan koordinasi dengan unit kerja lain seperti satker daerah,
Inspektorat Jenderal, KPPN, dll agar tidak ada kendala yang terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan.
b. Indikator Kinerja 2 : Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran
Total temuan pemeriksaan audit kinerja TA 2014 oleh Inspektorat Jenderal
adalah adalah 283 temuan, terdiri dari 143 temuan di Balai Besar, 115 temuan di
Baristand Industri dan 25 temuan di BPPI Pusat. Dari 283 temuan tersebut,
seluruhnya telah dapat diselesaikan oleh Satker masing-masing.
Sedangkan untuk temuan atas Laporan Keuangan TA 2014 oleh BPK,
terdapat 7 (tujuh) temuan pada Satker di lingkungan BPPI. Dari 7 temuan tersebut,
tersisa satu temuan yang belum selesai tindak lanjutnya, yaitu temuan adanya
ketidakseragaman mekanisme penentuan besaran imbal jasa layanan teknis yang
bersumber dari PNBP di Balai Besar, Baristand Industri dan Balai Sertifikasi
Industri. Proses penyelesaian temuan tersebut telah berjalan, yaitu penyusunan
konsep Peraturan Kepala BPPI yang mengatur mekanisme penentuan besaran
imbal jasa layanan teknis PNBP, tetapi belum final.
Jumlah temuan TA 2014 sebanyak 290(dua ratus embilan puluh) kasus,
yang diselesaikan tindak lanjutnya di tahun 2015 telah mencapai 289 ( dua ratus
delapan puluh sembilan) kasus atau mencapai 99,65 %, yang artinya telah
melampaui dari target 85 %.
Jika dibandingkan tahun lalu, angka tersebut mengalami peningkatan. Pada
tahun 2014, terdapat 276 temuan yang harus ditindaklanjuti terdiri dari 123
temuan pemeriksaan Inspektorat Jenderal di Balai Besar, 110 temuan
pemeriksaan Inspektorat Jenderal di Baristand Industri dan 33 temuan
Indikator Kinerja II.2 Satuan Target Realisasi Capaian
Penyelesaian Temuan Tertib
Pengelolaan Anggaran
persentase 85 99,66 117,25
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 24
pemeriksaan Inspektorat Jenderal di BPPI serta 10 temuan pemeriksaan BPK. Dari
total temuan tersebut, terdapat 9 temuan pemeriksaan Inspektorat Jenderal yang
belum selesai ditindaklanjuti di tahun 2014 sehingga saldonya terbawa di 2015.
Capaian Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran tahun 2015
adalah 117,25 %.Jadi, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terdapat
peningkatan penyelesaian tindak lanjut temuan pemeriksaan sebesar 2,92 %.
Jika dibandingkan dengan unit kerja lain di Kementerian Perindustrian,
BPPI lebih baik dalam menyelesaikan tindak lanjut temuan karena untuk temuan
Inspektorat Jenderal tidak ada lagi temuan yang tersisa.
Yang menjadi kendala dalam penyelesaian temuan BPK yang tersisa karena
mekanisme penentuan dan besaran imbal jasa teknis di setiap Balai Besar,
Baristand Industri dan BSI berbeda-beda dan telah berlangsung lama dari tahun
ke tahun. Dibutuhkan kajian yang cukup panjang untuk melakukan penyeragaman
tersebut dan dibutuhkan izin dari Menteri Keuangan untuk membuat seluruh
imbal jasa teknis tersebut sah menurut hukum melalui mekanisme Standar Biaya
Masukan Lainnya. Pengajuan SBM Lainnya tersebut memerlukan koordinasi
dengan unit terkait yaitu Biro Perencanaan. Tindak lanjut temuan BPK tersebut
akan dilanjutkan pada tahun 2016.
Selain itu, pada tahun 2015 telah diupayakan peningkatan tertib
administrasi pengelolaan anggaran untuk meminimalisasi temuan pemeriksaan
yang akan dilaksanakan pada tahun 2016. Selain itu, Sekretariat BPPI telah
melakukan pembinaan agar tidak terjadi temuan berulang, dan mengupayakan
semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tindak lanjut temuan di tahun yang
sama.
c. Indikator Kinerja 3 : Tertib Administrasi Pengelolaan BMN
Belum tertibnya pengelolaan administrasi Barang Milik Negara di
lingkungan BPPI secara penuh merupakan suatu permasalahan yang dihadapi oleh
BPPI saat ini. Tata cara pengelolaan Barang Milik Negara dari waktu ke waktu
terdapat perubahan yang berdampak pada penyesuaian pelaksanaan pengelolaan
Barang Milik Negara, sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan
penguasaan atas seluruh peraturan pelaksanaan yang berlaku dibutuhkan
Indikator Kinerja II.3 Satuan Target Realisasi Capaian
Tertib Administrasi Pengelolaan BMN persentase 100,00 104,44 104,44
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 25
pembinaan dan mantauan mengenai tertib administrasi pengelolaan Barang Milik
Negara (penetapan status penggunaan, pemanfaatan, penghapusan dan
pemindahtangan Barang Milik Negara). Pembinaan dan menatauan tertib
administrasi pengelolaan Barang Milik Negara dimaksud diharapkan dapat
membantu memberikan acuan bagi tiap Satker – satker dilingkungan BPPI agar
mampu mengelola Barang Milik Negara sesuai peraturan yang berlaku serta
kaidah yang ditentukan secara profesional, terbuka dan bertanggungjawab.
Sejalan dengan kebijakan untuk terus memperkuat pengelolaan Barang Milik
Negara di lingkungan BPPI.
Pada TA. 2015 untuk pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan BMN
ditargetkan 45(empat puluh lima) surat Penetapan Status
Penggunaan(PSP)/Pemanfaatan/Usulan Penghapusan, dapat terealisasi sebesar
47(empat puluh tujuh)PSP, sehingga capaiannya 104,00%.
Dari hasil rekapitulasi,perbandingan realisasi selama3 tahun 2013-2015
perkembangan Usulan Pengelolaan Barang Milik Negara adalah sebagai berikut:
(1) Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Tahun 2013 berjumlah 2
usulan dengan total nilai Rp 14.420.440.284,- (empat belas milyar empat ratus
dua puluh juta empat ratus empat puluh ribu dua ratus delapan puluh empat
rupiah, tahun 2014 berjumlah 14 usulan dengan nilai mencapai Rp.
124.313.971.660,- ( seratus dua puluh empat milyar tiga ratus tiga belas juta
sembilan ratus tujuh puluh satu ribu enam ratus enam puluh rupiah,) tahun
2015 berjumlah 30 Usulan PSP dengan nilai sebesar Rp. 314.308.928.948,-
(tiga ratus empat belas milyar tiga ratus delapan juta sembilan ratus dua puluh
delapan ribu sembilan ratus empat puluh rupiah);
(2) penghapusan tahun anggaran 2014 jumlah 7 usulan dengan nilai sebesar Rp.
461.871.400,- (empat ratus enam puluh satu juta delapan ratus tujuh puluh
ribu empat ratus rupiah), tahun 2015 berjumlah 13 usulan dengan nilai Rp.
207.263.990,- (dua ratus tujuh juta dua ratus enam puluh tiga ribu sembilan
ratus sembilan puluh rupiah);
(3) pemanfaatan BMN tahun 2015 berjumlah 2 usulan mengenai Sewa tanah dan
bangunan.
Perbandingan dengan instansi lain,terdapat perbedaan dalam Pengelolaan
Barang Milik Negara antara BPPI dengan Direktorat atau Unit Kerja lain
dilingkungan Kementerian Perindustrian, hal ini di karenakan BPPI memiliki 24
Satker vertikal dibawahnya antara lain 11 Balai Besar Industri, 11 Baristand
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 26
Industri, BSI (Balai Sertifikasi Industri) dan Satker BPPI Pusat sendiri, hal ini yang
menjadi perbedaan yang sangat rumit dalam pengelolaan dan pelaporan BMN
BPPI, Instansi atau direktorat lain tidak memiliki Satker vertikal.
Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan dan Pelaporan BMN BPPI antara
lain adalah : (1) aplikasi sistem manajemen aset barang milik negara (SIMAK BMN)
yang terus berubah dan masih terkendalam dalam pengembangannya sehingga
banyak staf pengelola BMN dalam hal ini operator aplikasi SIMAK BMN mengalami
kesulitan dalam penggunaan aplikasi tersebut; (2) permasalaahan lain adalah staf
pengelolaa BMN masih kurang memahami ketentuan-ketentuan atau aturan dalam
hal pengelolaan dan penatausahaan BMN yang setiap tahunnya terus berubah-
ubah.
Yang akan dilaksanakan pada 2016adalah terus meningkatkan kemampuan
dan tanggungjawab serta pemahaman terhadap peraturan kepada staf pengelola
dan petausahaan BMN termasuk Operator SIMAK BMN Satker-satker vertikal
dilingkungan BPPI seoptimal mungkin antara lain melalui sosialisasi dan
Bimbingan Teknis Tertib Administrasi Pengelolaan Barang Milik Negara sehingga
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mereka dapat mewujudkan pengelolaan
dan petausahaan BMN yang tertib administrasi dalam hal Penetapan Status
Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtangan Barang Milik
Negara di lingkungan BPPI secara efektif dan efisien.
3. Sasaran Kegiatan III :Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan Industri
a. Indikator Kinerja 1 : Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan
Program, Monitoring, dan Evaluasi
Program dan Kegiatan yang sudah direncanakan dalam pelaksanaannya
perlu dilakukan pemantauan atau monitoring serta dilakukan evaluasi secara
berkesinambungan guna mendapatkan hasil yang optimal, juga untuk menjaga
agar pelaksanaan berbagai kegiatan tersebut tetap sesuai dengan perencanaan.
Indikator Kinerja 3.1 Satuan Target Realisasi Capaian
Tingkat Ketepatan Waktu
Pelaksanaan Penyusunan Program,
Monitoring, dan Evaluasi
Persen 100 100,00 100,00
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 27
Hasil dari monitoring dan evaluasi kegiatan ini sangatlah diperlukan bagi
kepentingan pimpinan sebagai acuan untuk pengendalian secara makro terhadap
arah kebijakan yang telah ditetapkan. Selain itu, hasil dari monitoring dan evaluasi
tersebut dapat memberikan stimulasi bagi unit/satker di lingkungan BPKIMI
untuk terus berusaha menyempurnakan penyelenggaraan kegiatan berdasarkan
prinsip-prinsip good governance dan fungsi-fungsi manajemen berbasis kinerja.
Lebih lanjut, hasil evaluasi terhadap suatu program/kegiatan dapat dijadikan
sebagai acuan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya maupun dalam
perencanaan kegiatan berikutnya. Laporan Triwulan Sekretariat BPKIMI TA. 2015.
Adapun jumlah dokumen Monitoring dan Evaluasi yang disampaikan tepat
waktu selama TA. 2015 adalah 18 (delapan belas) laporan yaitu:
1. Empat dokumen Triwulan Sekretariat TA. 2015;
2. Empat dokumen Triwulan BPKIMI TA. 2015;
3. Empat dokumen hasil Rekonsiliasi Laporan Keuangan Triwulan;
4. Dua Dokumen ADIK TA. 2017;
5. Dua Dokumen RKA/KL TA. 2017;
6. Laporan Kinerja Sekretariat TA 2015;
7. Laporan Kinerja BPKIMI TA 2015.
Adapun jumlah dokumen Monitoring dan Evaluasi yang disampaikan tepat
waktu selama TA. 2012 sampai TA. 2015 capaiannya adalah 100,00%.
b. Indikator Kinerja 2 : Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri
Pada tahun anggaran 2015, Sekretariat BPPI menangani beberapa
kerjasama teknis, 2 (dua) diantaranya adalah kerjasama Sekretariat BPPI dengan
Trade Cooperation Facility (TCF) – Uni Eropa dan kerjasama BPPI melalui Balai
Besar Tekstil (BBBT) dan Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP) dalam
skema bilateral kerjasama teknis dengan Italia.
Kerjasama dengan TCF Uni Eropa tahun 2015 bertujuan untuk
meningkatkan performa Balai dalam mendorong daya saing industri nasional,
diantaranya melalui pembentukan pusat inovasi bisnis (BIC). Dalam rangka
pembentukan BIC, tim TCF melakukan mapping dan feasibility study untuk
Indikator Kinerja 3.2 Satuan Target Realisasi Capaian
Implementasi kerjasama teknis luar
negeri
KerjasamaTeknis 2 2 100 %
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 28
memetakan potensi, stake holder yang terlibat dan kendala dihadapi dalam
membentuk BIC. Balai yang disiapkan untuk menjadi BIC, yaitu Balai Besar Logam
dan Mesin; Balai Besar Agro Industri; Balai Besar Kerajinan dan Batik. Kerjasama
dimaksud masih akan dilanjutkan pada tahun 2016 dengan kegiatan untuk
menyiapkan pembentukan BIC, diantaranya dengan: menyusun konsep BIC yang
sesuai dengan kondisi Balai; pelatihan untuk meningkatkan capacity building bagi
pegawai di Balai; menyusun strategi Balai dalam mendukung industri nasional;
komersialisasi litbang dalam rangka meningkatkan kualitas litbang di Balai.
Adapun kerjasama dengan Italia adalah tindak lanjut dari penandatanganan
MoU antara Menteri Perindustrian RI dengan Menteri Pembangunan Ekonomi
Italia pada bulan Desember 2014. Pada tahun 2015, Kemenperin bersama dengan
Italia menyusun Technical Arrangement (TA) yang merupakan turunan dari MoU
dimaksud. Penyusunan TA dimaksud terdiri dari kegiatan/proyek kerjasama yang
merupakan usulan dari keduabelah pihak untuk 5 (lima) tahun ke depan.
Sekretariat BPPI turut berpartisipasi dalam penyusunan TA dimaksud dan
melibatkan BBT dan BBKKP sebagai unit pelaksana kegiatan. Kerjasama yang
diusulkan dalam skema tersebut adalah bidang tekstil dan kulit. Pada tahun 2016,
diharapkan penyusunan TA dapat disetujui oleh keduabelah pihak sehingga
kegiatan/proyek dapat diimplementasikan pada tahun 2016.
4. Sasaran Kegiatan IV : Sistem Informasi yang Handal
a. Indikator Kinerja 1 : Sistem Elektronik Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri
Indikator Kinerja IV.1 Satuan Target Realisasi Capaian
Sistem Elektronik Publikasi Jurnal
Kelitbangan Industri
persentase 100 100 100
Menindaklanjuti Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) Nomor 3 tahun 2014 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah
disebutkan bahwa akreditasi terbitan berkala ilmiah akan diberlakukan efektif
secara penuh pada tanggal 1 April 2016. PERKA LIPI tersebut, mengatur banyak
hal terkait kewajiban jurnal terakreditasi LIPI untuk dikelola secara elektronik.
Oleh karena itu, Sekretariat BPKIMI selaku pengelola Jurnal terakreditasi LIPI dan
fasilitator publikasi hasil litbang bagi Balai Besar, Baristand Industri, dan Balai
Sertifikasi Industri menetapkan salah satu kinerja pengembangan sistem
elektronik publikasi tahun anggaran 2015 dalam mengembangkan Sistem
Elektronik Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri.
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 29
Sistem elektronik publikasi tersebut, sampai saat ini telah direalisasikan
menjadi aplikasi berbasis internet dengan alamat
http://ejournal.kemenperin.go.id. Disamping itu, alokasi jurnal yang dapat
ditampung dalam aplikasi pengelola jurnal elektronik ini telah mencapai 22 (dua
puluh dua) Jurnal atau seluruh jurnalyang diterbitkan di lingkungan BPKIMI telah
dapat menggunakan dan mengelola jurnalnya masing-masing secara elektronik
sesuai dengan PERKA LIPI Nomor 3 tahun 2014.
Pengelolaan jurnal berbasis internet yang dilakukan oleh Sekretariat
BPKIMI, belum dapat dibandingkan dengan instansi lain yang menjadi pendahulu
(successor) dalam menerapkan sistem elektronik pengelolaan jurnalnya yang telah
berskala internasional seperti LIPI atau UNDIP. Hal ini, mengingat sumber daya
yang dimiliki oleh mereka, telah dipersiapkan dan dilaksanakan dengan baik dan
terencana selama tiga sampai lima tahun sebelumnya. Untuk itu, Sekretariat BPPI
di masa yang akan datang perlu melakukan berbagai upaya dan pemenuhan
berbagai sumber daya serta komitmen yang tinggi dengan tujuan menuju jurnal
elektronik yang ada di lingkungan BPKIMI dapat terakreditasi oleh LIPI sesuai
aturan yang berlaku.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, berbagai faktor penghambat yang
menjadi kendala perlu diselesaikan secara bertahap di tahun yang akan datang.
Utamanya adalah kendala prioritas, yaitu kendala teknis seperti pemenuhan
sarana dan prasarana teknologi informasi yang memadai dan tenaga Teknologi
Informasi (TI) berikut tata kelolanya. Selain itu, kendala jumlah dan kompetensi
pelaksana redaksi Jurnal selaku pengurus yang menangani secara fokus
pengelolaan sistem elektronik publikasi jurnal yang tidak memadai.
Pada tahun anggaran 2016, Sekretariat BPKIMI perlu segera untuk
melengkapi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam PERKA LIPI Nomor 3
tahun 2014 guna mendapatkan akreditasi jurnalnya dengan melaksanakan
berbagai upaya dan strategi, sebagai berikut:
1. Melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana TI yang dimanfaatkan oleh
aplikasi jurnal.
2. Meningkatkan jumlah dan kompetensi pengelolaan jurnal secara elektronik
dengan menambah dan mengikuti forum-forum peningkatan kompetensi
pengelolaan jurnal dari instansi pembina seperti LIPI.
3. Menyusun panduan pengelolaan Jurnal Elektronik dan Cetak di lingkungan
BPKIMI.
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 30
4. Meningkatkan kualitas artikel ilmiah dengan mengikuti rambu‐rambu
Akreditasi Jurnal Ilmiah Nasional berbahasa Inggris.
5. Jurnal mengikuti platform jurnal‐jurnal internasional yang terkenal baik dari
Segi tampilan, pengelolaan, layout artikel, dan sistem editorialnya, misalnya:
Elsevier, Springerlink, Taylor & Francis, Wiley Interscience, American Chemical
Society.
6. Mengembangkan jurnal dengan versi online/elektronik (dan/atau versi cetak)
seperti jurnal internasional pada umumnya.
7. Nama Jurnal (long format dan short format atau abreviation) baku dan jelas
agar ketika tracking sitasi tidak terlewat
8. Adanya perubahan nama jurnal, perubahan nama penggantinya harus
didaftarkan ISSN dan sejarah jurnal harus dituliskan lengkap secara khusus.
9. Halaman abstrak berisi panduan bagaimana cara mensitasi artikel tersebut,
agar tidak ada kesalahan dalam tracking sitasi (how to cite), termasuk
informasi DOI.
10. Setiap artikel mempunyai alamat URL yang uni dengan menggunakan nomor
DOI dari crossRef.
11. Melaksanakan indeksasi jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional.
12. Reviewer berasal dari lima benua (Asia, Amerika, Eropa, Afrika, Australia),
sebaikanya yang sudah pernah publikasi di Scopus dan memiliki h-indeks di
Scopus serta menampilkan h-indeks Scopus di Aplikasi Jurnal.
13. Menerapkan sepenuhnya sistem manajemen e-journal dengan online.
b. Indikator Kinerja 2 : Balai yang menerapkan Standar Pelayanan berbasis
Kepuasan Masyarakat
Indikator Kinerja IV.2 Satuan Target Realisasi Capaian
Balai yang menerapkan Standar Pelayanan berbasis Kepuasan Masyarakat
persentase 100 100 100
Pada tahun anggaran 2015, Sekretariat BPKIMI telah melaksanakan
koordinasi dalam penyiapan dan penerapan Standar Pelayanan pada Unit
Pelayanan Publik Daerah (UP2D) di lingkungan BPKIMI dilaksanakan untuk
mengkoordinasikan pemberlakuan dan penerapan Standar Pelayanan yang ada di
23 (dua puluh tiga) Unit Pelayanan Publik Daerah (UP2D) di lingkungan BPKIMI
sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2009
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 31
tentang Pelayanan Publik, Peraturan Pemerintah Nomor 96 tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Pelayanan Publik, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 tahun 2014 tentang Pedoman Standar
Pelayanan.
Capaian kinerja ini, diperoleh 23 (dua puluh tiga) UPT Balai yang telah
menerapkan Standar Pelayanan yang memiliki 14 unsur pelayanan sesuai UU No.
25/2009. Standar Pelayana ini telah dilakukan monitoring dalam kegiatan
penilaian kinerja pada tanggal 28 - 31 Juli 2015 di Wisma Industri, Bogor.
Namun, kendala yang ditemui dalam pelaksanaan penetapan dan
penerapan Standar Pelayanan yang disusun dan ditetapkan oleh UPT Balai belum
seluruhnya sesuai dengan peraturan yang baru yang diterbitkan oleh
PERMENPAN & RB Nomor 16 tahun 2014 yang mengharuskan adanya public
hearing dalam penyusunan dan penetapannya. Kendala ini, pada tahun 2015
dalam pelaksanaannya sangat terkait dengan komitmen pelaksanaan UU No. 25
tahun 2009 dan keterbatasan anggaran.
Pada tahun anggaran 2016, Sekretariat BPKIMI dapat lebih mendorong dan
mendukung UPT Balai dalam melaksanakan public hearing dalam penyusunan dan
penetepan Standar Pelayanan. Aktivitas ini perlu juga dilaksanakan sosialisasi
secara internal melalui instruksi maupun kegiatan penilaian kinerja.
c. Indikator Kinerja 3 : Publikasi Kemampuan dan Produk Litbang
Indikator Kinerja IV.3 Satuan Target Realisasi Capaian
Publikasi kemampuan dan produk
litbang
Persen 100 100 100
Sebagaimana pada tahun 2015, kinerja publikasi kemampuan dan produk
litbang sama dengan pada tahun sebelumnya diselenggarakan dengan, antara lain:
1. Penyelenggaraan kegiatan Workshop Temu Usaha Industri yang mengangkat
tema “Peningkatan Pemanfaatan Hasil Riset dan Layanan Jasa Teknis Balai
dalam Mendukung Daya Saing Industri” yang dimaksudkan sebagai upaya
mendiseminasikan produk dan layanan jasa teknologi Kementerian
Perindustrian yang sekaligus memasyarakatkan pemanfaatan litbang dan jasa
layanan teknis Balai serta menjalin kerjasama dan komunikasi yang efektif
antara Balai Besar dan Baristand Industri dan para kalangan industri sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki yang ada di sekitar wilayah Bandar Lampung,
Sumatera Selatan. Workshop dilaksanakan pada tanggal 26 – 28 Nopember
2015 di Hotel Emersia Bandar Lampung, Sumatera Selatan dengan
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 32
mengundang peserta sebanyak 100 undangan dengan sasaran utama peserta
kegiatan temu usaha industri, meliputi peserta/undangan dari kalangan pelaku
industri, lembaga/instansi terkait, dan masyarakat umum di sekitar wilayah
Bandar Lampung, Suamtera Selatan.
Hasil yang dicapai dari kegiatan Temu Usaha Industri, adalah sebagai berikut:
1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Barat akan melakukan
kerjasama dengan Baristand Lampung terkait pengembangan produk
olahan hasil pertanian/perkebunan untuk meningkatkan nilai tambah
serta dengan BBKK untuk pembinaan desain kemasan.
2. Pengusaha Industri Kecil Menengah di bidang gula aren dan beras organik
dari Way Kanan, membutuhkan teknologi hasil litbang untuk peningkatan
kualitas dan umur simpan produk gula aren.
3. IKM Kopi Bubuk 49 sekaligus Penggiat Rumah Kemasan Panjang Bandar
lampung ingin bekerja sama melalui program pelatihan Balai Besar,
Baristand Industri dan STP BBIA untuk mengembangkan produk produksi
rumahan beserta desain kemasan yang layak jual dan memiliki daya saing
tinggi di pasar nasional.
2. Penyelenggaraan pameran hasil litbang unggulan di Plasa Pameran Industri
dengan tema Litbang Menuju “Kemandirian Industri”.Pameran yang
berlangsung selama 4 (empat) hari dari tanggal 5 – 8 Mei 2015telah
terselenggaran dengan baik serta mendapat sambutan dari masyarakat, walau
publikasi penyelenggaraan pameran ini hanya terbatas di lingkungan
Kementerian Perindustrian.
Terkait kendala utama yang dihadapi dari kedua penyelenggaraan publikasi
kemampuan dan produk litbang yang harus dapat diselesaikan pada
penyelenggaraan tahun yang akan datang, yaitu:
- kurangnya media dan frekuensi promosi pelaksanaan kegiatan dan penyajian
hasil litbang unggulan Balai yang tidak didemostrasikan atau dimanfaatkan
secara langsung oleh Pengunjung;
- penyajian materi hasil litbang yang ditawarkan oleh Balai terkait sebagai
partisipan di penyelenggaraan Workshop Temu Usaha Industri kepada pelaku
usaha industri kecil, sebagian besar tidak disertai dengan contoh nyata dari hasil-
hasil litbang Balai yang telah diterapkan atau diaplikasikan di industri.
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 33
Pada tahun anggaran 2016, pelaksanaan kegiatan mengikuti ketentuan
yang berlaku dan dilaksanakan secara efektif. Penyelenggaraan yang bersifat
publikasi, akan dilaksanakan dengan mengacu pada hasil evaluasi tiap
pelaksanaan kegiatan publikasi dan arahan pimpinan BPKIMI. Kegiatan publikasi
yang akan dilaksanakan adalah pameran hasil litbang unggulan di Plasa Pameran
Industri, Kementerian Perindustrian dan Workshop Temu Usaha Industri dengan
para pelaku industri kecil yang diselenggarakan masing-masing pada awal dan
medio tahun anggaran 2016. Hal ini, dilakukan agar adanya kesiapan alokasi
anggaran dan keterlibatan peserta/undangan dari 23 (dua puluh tiga) Balai serta
mitra binaan Balai.
Tabel 3.10 Publikasi kemampuan dan produk litbang TA. 2010-2015
5. Sasaran Kegiatan V : Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur
a. Indikator Kinerja 1 : SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke
Jenjang S3
Salah satu upaya yang dilakukan oleh sekretariat BPKIMI adalah
peningkatan kemampuan SDM dimaksud adalah melalui Program Rintisan Gelar
S3. Melalui pelaksanaan Program Rintisan Gelar S3 tersebut diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi pendidikan SDM di lingkungan BPKIMI khususnya para
tenaga peneliti.
Peserta Program S3 sejak tahun 2009 sampai 2015 berjumlah 28(dua puluh
delapan) orang yang mengikuti pendidikan di UI, ITB, IPB,ITS, USU, UGM,UNHAS,
dengan 1 (satu) peserta yang Droup Out. Angkatan 2010 yang membiayai sendiri
dan belum lulus sebanyak 2(dua) orang dan yang masih dibiayai BPPI sampai TA.
2015 adalah 7(tujuh) orang.
Peserta yang telah lulusadalah 18(delapan belas) orang , yakni :
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Publikasi kemampuan dan produk litbang
1
1
4 2 2
Indikator Kinerja V.1 Satuan Target Realisasi Capaian
SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3
Orang 4 5 125%
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 34
- Tahun Anggaran 2012 : 1 orang
- Tahun Anggaran 2013 : 4 orang
- Tahun Anggaran 2014 : 8 orang
- Tahun Anggaran 2015 :5 orang
Targetnya adalah jumlah peserta yang lulus pada TA. 2015 sebesar 4
(empat) orang dan terealisasi 5 (lima) orang.Kendala dari pelaksanaan program
ini rencana penambahan peserta program S3 tidak mencapai target karena tidak
mendapat respon positif dari Satker di lingkungan BPPI dan beberapa komponen
biaya pendidikan belum difasilitasi dalamanggaran DIPA BPPI sehingga
memberatkan peserta beasiswa.
Melalui Program Rintisan Gelar S3 ini diharapkan pada akhir tahun 2017,
BPPI dapat menambah jumlah SDM yang berpendidikan S3 sebanyak 27 (dua
puluh tujuh) orang.
b. Indikator Kinerja 2 : SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 455/M-
IND/Kep/8/2014 tentang Penyempurnaan Peraturan Menteri Nomor 06/M-
IND/PER/I/2011 tanggal 14 Januari 2011 tentang Penunjukan Unit Pembina
Jabatan Fungsional di Lingkungan Kementerian Perindustrianditetapkan
pembinaan untuk 686 orang pejabat fungsional sebagai berikut :
1) Peneliti sebanyak 308 orang;
2) Perekayasa sebanyak 55 orang;
3) Teknisi Litkayasa sebanyak 170 orang;
4) Pedal sebanyak 21 orang;
5) Penguji Mutu Barang sebanyak 132 orang.
Jumlah pejabat fungsional binaan BPKIMI adalah 686 orang, sedangkan
pejabat fungsional yang mengajukan naik jenjang kembali pada tahun 2015
sebanyak 199 orang dan yang dapat memenuhi persyaratan untuk kenaikan
jenjang adalah 176 orang atau 88 % dengan rincian sebagai berikut :
1) Peneliti sebanyak 89 orang;
2) Perekayasa sebanyak 31 orang;
3) Teknisi Litkayasa sebanyak 64 orang;
Indikator Kinerja V.2 Satuan Target Realisasi Capaian
SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan
Persentase 80 88,44 110,55
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 35
4) Pedal sebanyak 1 orang;
5) Penguji Mutu Barang sebanyak 14 orang;
Pejabat fungsional yang tidak memenuhi persyaratan dikarenakan kurang
memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih
tinggi. Maka dapat disimpulkan pada tahun 2015, dari jumlah SDM fungsional
sebanyak 199 orang yang mengajukan kenaikan jenjang untuk dinilai oleh Tim
Penilai Instansi BPKIMI adalah 176 orang atau 88 % yang berhasil naik jenjang
jabatan.
Capaian Kinerja Sasaran Strategis V, Peningkatan Kompetensi SDM
Aparatur dengan indikator SDM fungsional tertentu yang naik jenjang jabatan 88%
dari sasaran yang ditetapkan sebesar 80% . Bila jumlah SDM fungsional yang naik
jenjang jabatan dibandingkan dari tahun 2011-2015 maka dapat tergambar pada
tabel dan grafik dibawah.
Tabel 3.11 Perbandingan SDM fungsionaltertentu yang naikjenjangjabatan
TA. 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah SDM fungsional 610 576 647 716 686
Jumlah SDM fungsional yang mengajukankenaikanjenjang
189 160 200 163 199
Jumlah SDM fungsional yang naikjenjang
115 142 180 132 176
Persentaseantara yang mengajukandengan yang naikjenjang
60,85% 88,75% 90,00% 81% 88%
Persentaseantara SDM tenaga fungsional dengan yang naik jenjangjabatan
18,85% 24,65% 27,82% 18% 25%
610 576647
716 686
189 160 200 163 199115 142
180132
176
0
200
400
600
800
2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah SDM fungsional
Jumlah SDM fungsional yangmengajukankenaikanjenjang
Jumlah SDM fungsional yangnaikjenjang
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 36
Gambar 3.4 Perbandingan SDM fungsional tertentu yang naik jenjang jabatan TA. 2011-2015
Kendala pada indikator ini bahwa Sekretariat BPPI tidak bisa menentukan
jumlah berapa pejabat fungsional yang akan mengajukan kenaikan jenjang, karena
pejabat fungsional memiliki waktu 4 tahun untuk dapat menilaikan hasil pekerjaannya
demi kenaikan jenjang setingkat lebih tinggi.
Bila melihat rasio pertumbuhan antara SDM yang mengajukan kenaikan jenjang
jabatan dan jumlah SDM fungsional yang naik jenjang setiap tahun mengalami
kenaikan.
Diharapkan pada tahun 2016 para pejabat fungsional akan mengajukan
kenaikan jenjang tepat waktu sehingga tidak ada pejabat fungsional yang bebas
sementara karena tidak bisa mengumpulkan angka kredit.
c. Indikator kinerja 2: Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi
Masing-Masing
Pada TA. 2015 dari jumlah pegawai BPPIsebanyak 2.457 orang, ditargetkan
409(empat ratus sembilan) orang atau 17% pegawai dapat meningkat kompetensi
di Tupoksi masing-masing. Dari target tersebut SDM Aparatur yang meningkat
Kompetensi di Tupoksi masing-masing dapat terealisasi 308 (tiga ratus delapan)
orang pegawai atau 75,31% dari target dengan capaian 79,27%, yang dilaksanakan
melalui beberapa kegiatan. Adapun pelatihan yang difasilitasi Sekretariat BPPI,
yaitu:
1) PelatihanIn House Training BusinessEnglish Communication,
Diikuti oleh 38(tiga puluh delapan) orang PNS di lingkungan BPPI Pusat.
Materi pelatihan ini adalah Pelatihan Bahasa Inggris meliputi Elementry, Pre
Intermediate, dan Intermediate.
Hasil dari pelatihan ini :
- Bagi Peserta dengan nilai Toefl di atas 460, sebanyak 19 orang dapat
dikelompokan dalam kelas business comunication dengan fokus materi
presentasi dan membuat karya tulis dalam bahasa Inggris;
- Bagi Peserta dengan nilai Toefldi bawah 460 pada kelompok kelas pre
intermediate & intermediate, sebanyak 10 orang & elementry, sebanyak
Indikator Kinerja V.2 Satuan Target Realisasi Capaian
Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi Masing-Masing
Persentase 95 75,31 79,27
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 37
9 orangdiberikan matode pelatihan yangsama dengan sebelumnya &
ditambah persiapan test toefl;
- Mendiskusikan kembali jadwal waktu pelatihan agar pelaksanaan
pelatihan tidak mengganggujam kerja;
- Mengadakan english forum atau diskusi dengan topik menarik
2) PelatihanKomunikasi Efektif
Diikuti oleh 50(lima puluh) orang PNS di lingkungan Sekretariat BPKIMI.
Materi pelatihan ini adalah untuk memahami pentingnya komunikasi dari hati,
melakukan komunikasi yg efektif melalui pendekatan kepribadian; melatih
dan menumbuhkembangkan komunikasi untuk mencapai tujuan;
mengaplikasikan cara berkomunikasi dengan 5 pilar: Humanity, Equal,
Authentic, Recognition, dan Trustworthiness.
Kendala dari pelatihan ini jangka waktu pelatihan terlalu singkat (hanya 1 hari)
sehingga materi pelatihan yang disampaikan kurang aplikatif.
3) PelatihanHigh Impact Presentation Workshop
Diikuti oleh 12(dua belas) orang PNS di lingkungan BPPI Pusat. Materi
pelatihan ini adalahmerencanakan dan menyusun presentasi yang
profesional; menciptakan dan menjaga kesan pertama yang positif; tampil
lebih alami dan santai saat memberi presentasi; mengkomunikasikan ide
dengan jelas dan berwibawa, menjual ide dan menginspirasi orang lain.
Pelatihan harus ditindaklanjuti di tempat unit masing-masing dgn
memberikan penugasan kepada yang bersangkutan.
4) PelatihanProfessional Secretary Skill
Diikuti oleh 2(dua) orang PNS di lingkungan Sekretariat BPPI. Materi
pelatihan ini adalahperan dan tanggung jawab sekretaris; kiat sekretaris yang
handal; kemampuan komunikasi dan publik; mengelola kearsipan; teknik
merangkum hasil meeting yang efektif; leadership sekretaris. Pelatihan terlalu
singkat perlu dilanjutkan dengan pelatihan yang lebih intensif.
5) Pelatihan Pengolahan Data Pegawai Dashboard
Diikuti oleh 5(lima) orang PNS di lingkungan BPPI Pusat. Materi pelatihan ini
adalahmenyelesaikan pengolahan data dengan menggunakan fungsi-fungsi
dan kombinasi antar fungsi; mengolah suatu basis data, memanfaatkannya
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 38
dan mengintegrasikan dgn basis data internal dan eksternal sesuai
kebutuhan dan mampu merinci asal mula data tersebut; menganalisis dan
memprediksi pergerakan data di masa depan, melakukan pengeditan
terhadap data dengan lebih cepat dan melakukan manipulasinya.perlu
pelatihan lebih lanjut supayadapat diterapkan dalam pengolahan database
kepegawaian
6) PelatihanDigital Filling System
Diikuti oleh 12(dua belas) orang PNS di lingkungan BPPI Pusat. Materi
pelatihan ini adalahmengetahui dan memahami pola penyimpanan
arsip/dokumen kontrol yang efektif dan tepat serta modifikasinya;
mengetahui dan memahami konsep digital filling system dan perangkat
pendukungnya mengetahui dan memahami konsep edms, konfigurasi dan
ilustrasi prosesnya; mengetahui & memahami penggunaan software aplikasi
edms. Sistem aplikasi pengarsipan perlu segera diupload ke dalam server
sehingga hasil pelatihan dapat segera diterapkan.
7) Public Speaking
Diikuti oleh 15(lima belas) orang PNS di lingkungan BPPI Pusat. Materi
pelatihan ini adalahmelatih mental & mindset Positif; teknik menjadi MC yang
handal dan profesional; Protokoler &teknik menyusun acara etiket sebagai
MC; keterampilan publik speakingsebagai MC.Bagi peserta yang memiliki
minat dan kemampuan diharapkan dilatih dengan penugasan sebagai MC
dalam acara di kantor.
8) PelatihanPelatihan CPAM
Diikuti oleh 15(lima belas) orang PNS di lingkungan Sekretariat BPPI. Materi
pelatihan ini adalahmengendalikan pelaksanaan waktu proyek secara efektif
dan efisien Hasil dari pelatihan ini 6 (enam) orang mendapat sertifikat CPAM.
Bagi yang lulus sertifikasi dianjurkan untuk mengikuti Program CPAM
Lanjutan dan dapat lebih diaplikasikan kembali ilmuCPAM yang telah
dipelajari dengan studi kasus pekerjaan kantor.
9) Pelatihan COBIT
Diikuti oleh 4(empat) orang PNS di lingkungan BPPI. Materi pelatihan ini
adalahmengelola informasi dengan kualitas yang tinggi untuk mendukung
keputusan bisnis; mencapai tujuan strategi dan manfaat bisnis melalui
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 39
pemakaian ti secara efektif dan inovatif; mencapai tingkat operasional yang
lebih baik dengan aplikasi teknologi yang reliable dan efisien; mengelola
resiko terkait ti pada tingkatan yang dapat diterima; mengoptimalkan biaya
dari layanan dan teknologi; mendukung kepatuhan pada hukum, peraturan,
perjanjian kontrak, dan kebijakan.
Bagi Peserta yg lulus diharapkandapat diberikan penugasan
utkmenyebarluaskan nilai-nilai budayaorganisasi melalui IT; bagi peserta
bersertifikat diharapkan dapat melakukan assesmen dasar pengendalian
tujuanmanagemen data dan informasiberbasis teknologi informasi; peserta
yang telah lulus dapatdiberikan training lanjutan sebagai implementator dan
assessor Cobit.
10) Pelatihan Pelatihan IT
Diikuti oleh 4(empat) orang PNS di lingkungan BPPI. Materi pelatihan ini
adalah memahami konsep dari pengelolaan IT berbasis layanan (IT Service
Management) berdasarkan framework IT Infrastructure Library (ITIL) versi;
memahami bagaimana integrated IT Service Management framework –
berdasarkan ITIL best practice guidelines- dapat diadopsi dan diadaptasi
dalam organisasi; memahami proven practical guidance bagaimana
memperkenalkan integrated IT Service Management framework berdasarkan
pendekatanITIL best practice guidelines service lifecycle; melakukan analisis
studi kasus ITIL dalam organisasi / perusahaannya baik secara team work
atau perorangan; memahami tahapan serta metodologi dalam
mengimplementasikan konsep ITIL pada suatu organisasi / perusahaan
berdasarkan prinsip dan model continual improvement yang terdapat dalam
pelatihan; mempersiapkan diri mereka mengambil ujian sertifikasi
internasional ITIL Foundation Certificate in IT Service Management.
11) Pelatihan Photography
Diikuti oleh 5(lima) orang PNS di lingkungan BPPI. Materi pelatihan ini
adalahpengenalan fungsi kamera DSLR (digital single lens reflex), lensa dan film,
komposisi, praktek hunting foto & pengolahan foto & komputer grafis, praktek foto
produk/still life, praktek foto studio. Hasil foto peserta pelatihan sudah
digunakan untuk updatewebsite BPPI,dapat membuat bank foto yang dapat
digunakan bersama untuk keperluan publikasi, pelatihan sangat berguna bagi
Staf pada Seksi Pemasaran.
12) PelatihanPenyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 40
Diikuti oleh4(empat) orang PNS di lingkungan BPPI. Materi pelatihan ini
adalah Memahami Perpres No. 54 tahun 2010; Mengetahui & memahami;
teknis menentukan harga perkiraan sendiri, kerangka acuan kerja dan
rancangan kontrak; mengetahui &memahami serta menghindari potensi
masalah dlm Pengadaan Barang & Jasa (PBJ); menambah kapasitas keilmuan
para PBJ sehingga meningkatkan kompetensi sebagai pengelola pengadaan
barang jasa/pemerintah; mempercepat realisasi pembangunan dan realisasi
serapan anggaran (tidak terkendala dalam pelaksanaan PBJ).
Waktu pelatihan dirasa masih kurang dan perlu dilakukan pendalaman
dengan topik riil di kantor. Sebaiknya pelatihan diikuti bukan hanya oleh
Pejabat Pengadaan, tetapi juga oleh PPK dan Para Pelaksana Kegiatan.
13) Capacity Building
Diikuti oleh 65(enam puluh lima) orang PNS di lingkungan BPPI. Materi
pelatihan ini adalah membangun kepribadian dan membentuk kepribadian;
etika komunikasi, managemen diri dan kesadaran diri; mengendalikan emosi,
membangun karakter yang berorientasi pada pelayanan prima.
14) Pelatihan Leading an Engagement Workforce
Diikuti oleh 12(dua belas) orang PNS di lingkungan BPPI. Materi pelatihan ini
adalah mendefinisikan peranan employee engagement bagi keberhasilan
organisasi, mengidentifikasi keterampilan untuk meningkatkan emosi;
menerapkan strategi utk meningkatkan inisiatif; menyusun dan berbagai
sebuah rencana utk mempengaruhiengagement dalam organisasi.
15) Magang
Diikuti oleh 65(enam puluh lima) orang PNS di lingkungan BPPI. Berisi
pembekalan peserta Magang; Works Study and Job Training; Evaluasi dan
Presentasi Hasilmagang. Pelaksanaan magang dilaksanakan pada awal tahun
dan perusahaan tempat magang diusahakan dapat beragam produk
16) Diklat Peneliti Lanjutan yang diselenggarakanPusbindiklat Peneliti LIPI,
dengan peserta 1(satu) orang;
17) Diklat Teknis Pengelola Jurnal Ilmiahyang diselenggarakan Pusbindiklat
Peneliti LIPI, dengan peserta 24(dua puluh empat) orang;
18) Diklat Fungsional Perekayasa yang diselenggarakanBPPT dengan peserta
11(sebelas)orang;
19) Diklat Fungsional Teknisi Litkayasa yang diselenggarakan BPPT, dengan
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 41
peserta 1(satu) orang;
20) Diklat Penjenjangan(Diklat PIM Tk. II)yang diselenggarakan LAN, dengan
peserta 3(tiga)orang;
Apabila dibandingkan, maka pelatihan untuk peningkatan SDM Aparatur
yang Kompeten di Tupoksi Masing-Masing dari tahun 2011sampai dengan tahun
2015 sebagai berikut :
Tabel 3.12 PerbandinganSDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi Masing-Masing TA. 2012-2015
Indikator Kinerja Capaian TA.
2012 2013 2014 2015 Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi Masing-Masing
112 295 301 308
Dari realisasi tersebut dapat tergambar Sekretariat BPPI setiap tahun
berusaha untuk meningkatkan anggaran dan jenis pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi SDM di lingkungan BPPI.
Permasalahanyang dihadapi dalam melaksanakan program ini adalah
belum dilakukannya analisa kebutuhan diklat sehingga program pelatihan yang
dirancang masih bersifat general, belum adaanya komitmen pimpinan dalam
mengembangkan kompetensi SDM-nya, belum adanya kesadaran dari PNS untuk
mengembangkan kompetensinya.
Diharapkan pada TA. 2016, sudah dilakukananalisa kebutuhan diklat
sehingga pelatihan yang akan diselenggarakan dapat sesuai dengan kebutuhan
organisasi dan dapat meningkatkan kompetensi SDM.
d. Indikator Kinerja 4 : Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner
Pada TA. 2015 telah dilaksanakan rekapitulasi daftar hadir pegawai BPPI
berkala setiap bulan, memberikan hasil rekapitulasi kepada masing-masing unit
tentang pegawai yang melakukan tindakan indisipliner sesuai PP Nomor 53 Tahun
2010.
Jumlah Pegawai yang melakukan Indisiplinerkarena Alpa murni, jam
kerjanya kurang dari 7,5 jam pada tahun 2015 ditargetkan sejumlah 35(tiga puluh
Indikator Kinerja V.4 Satuan Target Realisasi Capaian
Menurunnya SDM aparatur yang indisipliner
Persentase 30 28,57 79,27
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 42
lima) orang, dan terealisasi sejumlah 45 (empat puluh lima) orang pegawai, terdiri
dari :
1) Pusat : 12 orang Pegawai;
2) Balai Besar: 22 orang Pegawai;
3) Baristand:11 orang Pegawai;
Dari Jumlah tersebut :
1) Indsipliner tingkat ringan : 40 orang pegawai
2) Indispliner tingkat sedang : 1 orang pegawai
3) Indisipliner tingkat berat : 4 orang pegawai
Pada pegawai yang telah melakukan tindakan indispliner tersebut telah
dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan berlaku.
Pada TA. 2013jumlah pegawai yang melakukan indisipliner sejumlah
60(enam puluh)orang pegawai, menurun pada TA. 2014menjadi 29 (dua puluh
sembilan) orang pegawaidan kembali menunjukan adanya peningkatan pada TA.
2015 menjadi 44(empat puluh empat)orang pegawai. Dengan adanya peningkatan
tersebut diharapkan tidak akan terulang kembali di tahun anggaran mendatang.
Sesuai dengan Peraturan Kemenperin yang terbaru terkait sanksi indisipliner akan
mempengaruhi tunjangan kinerja maka indisipliner pegawai diharapkan akan
mberkurang ditahun mendatang.
Diharapkan pada tahun 2016, jumlah pegawai yang indispliner akan
semakin menurun dan disiplin PNS semakin meningkat. Disiplin PNS tidak akan
hanya dinilai dari jumlah jam kerja dan alpa, melainkan juga dari sisi kinerja
pegawai tersebut.
6. Sasaran Kegiatan VI : Meningkatnya budaya kerja berbasis 5K Kementerian
Perindustrian a. Indikator Kinerja 1 : Penerapan Program Kerja 5K
Dasar Hukum dilaksanakannya Peningkatan Budaya Kerja 5K adalah
berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor:
105/M-IND/PER/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perindustrian bahwa Sekretariat BPKIMI berfungsi sebagai unit kerja yang bersifat
koordinatif, administratif, dan fasilitatif serta mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di
Indikator Kinerja 2.3 Satuan Target Realisasi Capaian
Peningkatan budaya kerja 5K Grade Hijau Hijau 100%
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 43
lingkungan BPKIMI dan Peraturan Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian
Nomor 02/SJ-IND/PER/2/2009 tentang Pedoman Teknis Penerapan Keteraturan,
Kerapihan, Kebersihan, Kelestarian, Kedisiplinan (5K) di lingkungan Kementerian
Perindustrian.
Maksud dari pelaksanaan Peningkatan Budaya Kerja 5K adalah untuk
memberikan arah dan persamaan persepsi dalam melaksanakan budaya kerja 5K
sehingga dapat memberikan gambaran strategi, metode, proses dan sasaran
penerapan pada unit kerja di lingkungan BPPI. Selain itu tujuan pelaksanaan
Peningkatan Budaya Kerja 5K adalah mengubah sikap dan perilaku SDM di
lingkungan BPPI agar dapat meningkatkan produktivitas kerja dan untuk
menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Sasaran Pelaksanaan
Budaya Kerja 5K adalah Unit kerja Pusat, Balai Besar, Baristand dan BSI di
Lingkungan BPPI yang sudah ditentukan oleh Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian.
Realisasi Sekretariat BPKIMI selama kurun waktu 5 tahun mengalami naik
turun yang dimulai pada tahun 2010-2015 yaitu sebagai berikut:
a. Pada tahun 2010, pelaksanaan Budaya Kerja 5K menggunakan sistem Konvensi
dimana semua Unit kerja lingkungan Pusat harus menentukan locus (tempat)
yang dijadikan area 5K setelah itu dipresentasikan di depan Dewan Juri. Tahun
2010 ini Sekretariat BPKIMI memilih locus pada bagian umum dan berhasil
meraih Juara II (dua) pada Tingkat Kementerian Perindustrian.
b. Pada tahun 2011, pelaksanaan Budaya Kerja 5K masih menggunakan sistem
Konvensi dimana semua Unit kerja lingkungan Pusat harus menentukan locus
(tempat) yang dijadikan area 5K setelah itu dipresentasikan di depan Dewan
Juri. Tahun 2011 ini Sekretariat BPKIMI memilih locus pada bagian Program
dan Kerjasama dan meraih Juara IX (sembilan) pada Tingkat Kementerian
Perindustrian.
c. Pada tahun 2012, pelaksanaan Budaya Kerja 5K masih menggunakan sistem
Konvensi dimana semua Unit kerja lingkungan Pusat harus menentukan locus
(tempat) yang dijadikan area 5K setelah itu dipresentasikan di depan Dewan
Juri. Tahun 2012 ini Sekretariat BPKIMI memilih locus pada bagian Keuangan
namun tidak lolos nominasi untuk mewakili Konvensi tingkat Kementerian.
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 44
d. Pada tahun 2013, pelaksanaan Budaya Kerja 5K masih menggunakan sistem
Konvensi dimana semua Unit kerja lingkungan Pusat harus menentukan locus
(tempat) yang dijadikan area 5K setelah itu dipresentasikan di depan Dewan
Juri. Tahun 2013 ini Sekretariat BPKIMI memilih locus pada bagian
Kepegawaian namun tidak lolos nominasi untuk mewakili Konvensi tingkat
Kementerian.
e. Pada tahun 2014, pelaksanaan Budaya Kerja 5K menggunakan sistem Grading.
Adapun Penilaian Lapangan pada sistem Grading System terdiri dari 6x setahun
memiliki sifat 2x Penilaian Lapangan tanpa pemberitahuan ke unit via surat
(sidak) dan 4x Penilaian Lapangan dengan pemberitahuan ke unit via surat.
Apabila disaat menilai lapangan si penilai tidak didampingi oleh fasilitator/
salah satu anggota tim pokja 5K, maka penilai akan memberi nilai kurang pada
semua aspek. Penilai lapangan berhak dan harus meminta bukti dokumen yang
dibutuhkan (kebutuhan dokumen akan di informasikan pada saat pelatihan
fasilitator 5K) serta foto lapangan pada saat menilai. Penilaian yang memiliki
sifat tanpa pemberitahuan/ sidak, akan dilaksanakan pada saat pulang kerja,
tanpa membutuhkan dokumen pendukung, dan menilai sesuai kondisi saat itu.
Hasil penilaian dan foto dapat di akses di Intranet sehingga setiap pegawai
dapat memantau, melihat dan melaksanakan bersama-sama penerapan budaya
kerja 5K. Penilaian Grading System dibagi menjadi 3 grade yaitu Grade Kuning
(telah melaksanakan budaya kerja 3K yaitu keteraturan, kerapihan dan
kebersihan), Grade Hijau (telah melaksanakan budaya kerja 4K yaitu
keteraturan, kerapihan, kebersihan, kelestarian) dan Grade Biru (telah
melaksanakan budaya kerja 5K yaitu keteraturan, kerapihan, kebersihan,
kelestarian, kedisiplinan dan Service Excellent). Pada tahun 2014, Sekretariat
BPKIMI memperoleh Grade Kuning (telah melaksanakan budaya kerja 3K yaitu
keteraturan, kerapihan dan kebersihan).
f. Pada tahun 2015, pelaksanaan Budaya Kerja 5K menggunakan sistem Grading
dan Sekretariat BPKIMI memperoleh Grade Hijau (telah melaksanakan budaya
kerja 4K yaitu keteraturan, kerapihan, kebersihan, kelestarian). Dan pada
Tahun 2015 Sekretariat BPKIMI telah menyusun Buku Pedoman Teknis
Pelaksanaan Budaya Kerja 5K+K3 yang akan diimplementasikan pada Satuan
Kerja Balai Besar, Baristand di Lingkungan BPPI di tahun 2016.
g. Pelaksanaan pada tahun 2016, Sekretariat BPPI mencoba memperoleh Grade
Biru (melaksanakan budaya kerja 5K yaitu keteraturan, kerapihan, kebersihan,
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 45
kelestarian, kedisiplinan dan Service Excellent) dengan menitikberatkan pada
sistem kearsipan berbasis IT. Selain itu pada tahun 2016, Sekretariat BPPI
berperan sebagai Fasilitator dan Pendamping Biro Hukum dan Organisasi
dalam pelaksanaan Grading System pada Balai Besar, Baristand dan BSI di
lingkungan BPPI.
Kendala yang ditemukan pada saat melakukan Grading System di
lingkungan Sekretariat BPKIMI adalah kesulitan dalam hal menerapkan Standar
Minimum yang sudah ditetapkan di tingkat Kementerian. Standar Minimum
tersebut harus diterapkan oleh seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat BPPI
karena penilaian yang diberikan dilihat bukan berdasarkan locus namun dilihat
secara menyeluruh sehingga pegawai di lingkungan Sekretariat BPPI wajib
melaksanakan dan menerapkan aturan main yang sudah ditetapkan oleh
Kementerian.
Penerapan Budaya Kerja 5K di Kemenperin merupakan salah satu aspek
dari Pelaksanaan Program Reformasi Birokrasi pada 8 Area Perubahan.
Penerapan Budaya Kerja 5K telah dilaksanakan oleh Kemenperin dari Tahun 2009
sampai dengan sekarang. Sehingga dengan telah menerapkan Budaya Kerja 5K
selama ini maka telah menunjukkan hasil dan dampak perubahan bagi
peningkatan kinerja organisasi. Dengan capaian tersebut maka pada tahun 2015
Kementerian Perindustrian mendapatkan kenaikan tunjangan kinerja yang
semula sebesar 47% menjadi 70%. Melihat hasil yang baik dari Kemenperin
tersebut maka instansi lain melihat dan ikut melaksanakan program budaya kerja
5K tersebut pada instansinya. Salah satunya pada tahun 2013, Direktorat Jenderal
Bea Cukai Kementerian Keuangan ikut melaksanakan program Budaya Kerja 5K/
5S dan pada tahun 2014 Lembaga Sandi Negara juga ikut melaksanakan Program
Budaya 5K/5S.
B. REALISASI KEUANGAN
PadaTahun Anggaran2015realisasi keuangan pada kegiatanPenyusunan
Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri meliputi:
Tabel 3.14
Realisasi Anggaran T.A. 2014
No. OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU Realisasi
TOTAL %
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 46
Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri
39.130.949 34.842.690 89,04
1 KoordinasiPemantauan Dan Pelaporan Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi Pada Entitas Akuntansi Di Lingkungan Wilayah Unit Kerja Eselon I BPKIMI
339.106 309.984 91,41
2 Workshop Rekonsiliasi Dan Konsolidasi Pelaporan Keuangan Pada Satker Vertikal Bpkimi Sebagai Entitas Akuntansi Eselon I Kemenperin Semester II TA. 2014
193.040 192.624 99,78
3 Workshop Rekonsiliasi Dan Konsolidasi Pelaporan Keuangan Pada Satker Vertikal BPKIMI Sebagai Entitas Eselon I Kemenperin Semester I TA 2015
228.370 226.097 99
4 Koordinasi Perencanaan Kerja Dan Anggaran BPKIMI 490.658 443.953 90,48 5 Rapat Kerja BPKIMI Ta 2015 84.960 67.244 79,15
6 Penyusunan Program BPKIMI 2016 147.922 0 0
7 Koordinasi Penyusunan Tarif PNBP 200.279 118.697 59,27
8 Review Dan Penyusunan Renstra Tahun 2015-2019 275.915 116.700 42,3
9 Koordinasi Pembinaan Dan Pemantauan Kepatuhan Terhadap Peraturan Keuangan Dan Perbendaharaan Satker Vertikal BPKIMI
327.304 307.115 93,83
10 Workshop Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Keuangan Dan Kebendaharaan
172.690 158.510 91,79
11 Koordinasi Pengawasan Dan Pengendalian Barang Milik Negara Dalam Rangka Tata Tertib Pengelolaan Di Lingkungan Satker Vertikal BPKIMI
309.323 291.492 94,24
12 Bimbingan Teknis Pembinaan Tertib Administrasi Pengelolaan BMN 156.241 148.531 95,07
13 Koordinasi Pembinaan Dan Pemantauan Pengelolaan Pnbp Dan Pemeliharaan Blu Pada Satker Vertikal BPKIMI
304.689 269.745 88,53
No. OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU REALISASI
TOTAL %
14 Workshop Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Yang Bersumber Dari Pnbp
116.290 108.406 93,22
15 Monitoring Dan Evaluasi Program BPKIMI 442.286 420.717 95,12
16 Konsinyering Monev 128.400 37.925 29,54
17 Workshop Pelaporan Kegiatan Di Lingkungan BPKIMI 79.680 60.750 76,24
18 Monev Litbang BPKIMI 109.340 74.200 67,86
19 Koordinasi Penyiapan Dan Implementasi Kerjasama Teknis Dalam Dan Luar Negeri
503.037 489.542 97,32
20 Implementasi Kerjasama Teknik Dalam Dan Luar Negeri 61.091 49.961 81,78
21 Peningkatan Koordinasi Pimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi 917.260 842.153 91,81
22 Forum Koordinasi Pimpinan Antar Satuan Kerja Pusat Dan/atau Daerah
219.110 127.364 58,13
23 Pengelolaan Barang-barang Inventaris Perkantoran Tingkat Pusat 28.904 3.747 12,96
24 Koordinasi Pelaksanaan Budaya Kerja 5K Pada Keteraturan, Kerapihan, Kebersihan, Kelestarian, Dan Kedisiplinan Dengan Grading System
313.650 301.672 96,18
25 Konvensi Budaya Kerja 5k Tingkat Balai Di Lingkungan BPKIMI 83.370 80.500 96,56
26 Koordinasi Penyiapan Dan Penerapan Standar Pelayanan Pada Unit Pelayanan Publik Daerah (up2d) Di Lingkungan BPKIMI
265.740 244.934 92,17
27 Koordinasi Kinerja Unit Dan SDM 365.397 311.016 85,12
28 Konsinyering Penilaian Kinerja Unit Pelaksana Teknis 176.963 172.994 97,76
29 Pelantikan/serah Terima Jabatan 181.340 13.158 7,26
30 Koordinasi Pelayanan Administrasi Kepegawaian 240.068 213.837 89,07
31 Temu Teknis Pengelola Kepegawaian 142.686 134.553 94,3
32 Kajian Kelembagaan BPKIMI 500.000 457.229 91,45
33 Koordinasi Program Rintisan Gelar S3 540.502 430.541 79,66
34 Pengembangan Kompetensi SDM 2.366.059 2.002.416 84,63
35 Koordinasi Penilaian Usulan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional
721.739 705.506 97,75
36 Forum Komunikasi Jabatan Fungsional 97.548 83.656 85,76
37 Koordinasi Pengembangan Sistem Publikasi Hasil Litbang Industri 293.710 264.198 89,95
38 Workshop Temu Usaha Industri 214.992 213.685 99,39
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 47
39 Penerbitan Jurnal Riset Industri Vol. 9 No. 1, 2, & 3 Tahun 2015 217.331 89.565 41,21
40 Pameran Hasil Litbang Dan Layanan Jasa Teknis Unggulan 117.120 117.120 100
41 Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 22.292.574 21.682.196 97,26
42 Pemeliharaan Sarana Dan Perlengkapan Perkantoran 935.130 621.176 66,43
43 Layanan Operasional Pimpinan 1.137.831 686.615 60,34
44 Layanan Operasional Perkantoran 1.437.136 859.321 59,79
45 Layanan Operasional Arsip Dan Dokumentasi 139.168 7.200 5,17
46 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Perlengkapannya 150.000 147.778 98,52 47 Pengadaan Sarana Mebeler Dan Elektronik 170.000 114.070 67,1
48 Renovasi Ruang Perkantoran Dan Perlengkapannya 195.000 22.301 11,44
T O T A L 39.130.949 34.842.690 89,04
Pada TA. 2011 dariPagu Anggaran sebesar Rp 37.693.541.000,- dengan
realisasi 90,13%. Selanjutnya, pada TA. 2012dariPagu Anggaran sebesar Rp
33.574.346.000,- dapat terealisasi 89,00%. Pada TA. 2013 dari Pagu anggaran
sebesar 38.237.502.000,- dapat terealisasi sebesar 73,38%. Pada TA. 2014 dari
Pagu anggaran sebesar 52.439.064.000,- dapat terealisasi sebesar 62,36%. Dan TA.
2015, dari anggaran 39.130.949.000,- dapat terealisasi sebesar 89,04%. Sehingga
dapat disimpulkan bila realisasi anggaran pada Tahun 2015 mengalami kenaikan
dibanding tahun anggaran sebelumnya. Dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Gambar 3.6 Realisasi Keuangan BPPI 2011-2015
Bila dibandingkan Satker eselon II di lingkungan BPPI, realisasi keuangan
kegiatan ini adalah :
Tabel 3.15 Realisasi Keuangan Kegiatan di Lingkungan BPPI TA. 2015
No Kegiatan PAGU Total %
1 Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual 14.351.653 9.791.826 68,23 2 Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri 17.975.400 13.369.248 74,38
3 Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri 6.805.000 5.813.885 85,44
2011 2012 2013 2014
PAGU (000) 37.693.541.0 33.574.346.0 38.237.502.0 52.439.064.0 39.130.949.00
Realisasi Keuangan(000) 33.972.936.7 29.882.296.53 28.056.768.0 32.703.222.0 34.842.690.00
Pesentase Realisasi 90,13% 89,00% 73,38% 62,36% 89,04%
-
10.000.000.000
20.000.000.000
30.000.000.000
40.000.000.000
50.000.000.000
60.000.000.000
PAGU (000) Realisasi Keuangan(000) Pesentase Realisasi
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 48
4 Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup 13.489.000 11.872.385 88,02
5 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin
29.413.136 26.136.825 88,86
6 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik
47.967.622 42.695.896 89,01
7 Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri
39.130.949 34.861.593 89,04
8 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri 171.965.348 156.524.301 91,02
9 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik 24.628.897 22.458.665 91,19
10 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas
22.078.970 20.990.961 95,07
11 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
28.381.438 27.124.843 95,57
12 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
17.429.949 16.806.135 96,42
13 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro
48.395.480 46.691.145 96,48
14 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik
24.714.302 23.941.901 96,87
15 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik
23.076.218 22.719.015 98,45
16 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Tekstil 23.230.741 22.882.067 98,5
17 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan
25.625.067 25.326.513 98,83
Kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha,
Dan Mutu Industri urutan ke 7 dari Satker yang realisasinya paling rendahdi
lingkungan BPPI.
Dalam realisasi keuangan pada TA. 2015 target realisasi anggaran adalah
sebesar 93.39%, dan kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program
Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri realisasinya 89,04% tidak mencapai
dikarenakan :
- Pelaksana dan Koordinator Kegiatan dalam menyusun perencanaan anggaran
kurang cermat, sehingga terdapat beberapa akun yang anggarannya terlalu
besar dan tidak sesuai kebutuhan, contoh: belanja perjalanan dinas dalam kota
sebagian besar tidak dapat terealisasi;
- Lemahnya koordinasi antar pengelola kegiatan dengan pengelola keuangan
yang berakibat pada kurang lancarnya penyediaan keuangan (cash flow);
- Dimulainya pelaksanaan SPAN di KPPN VII sehingga pencairan anggaran
banyak terhambat dan memerlukan waktu yang lebih lama, sebab program
SPAN dan SAS masih trial and error pada program aplikasi yang masih terus
mengalami proses penyempurnaan.
- Banyaknya pengajuan Revisi DIPA dan POK sebagai akibat:
a) Adanya Surat Edaran dari MenPan RB No.11 Tahun 2014 tentang
Pembatasan Kegiatan Pertemuan Di Luar Kantor dan penghematan
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 49
anggaran Paket Meeting yang menyebabkan perubahan rencana kegiatan
Paket Meeting.
b) Adanya perubahan Mata Anggaran Keluaran pada biaya pembelian bahan
yang masuk persediaan, sehingga menyebabkan tertundanya pencairan
anggaran khususnya yang terkait belanja bahan/barang persediaan.
c) Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan POK dan RPA, sehingga
persiapan pelaksanaan kerap memerlukan revisi.
- Komposisi struktur anggaran yang masih bertumpu pada kegiatan swakelola
sementara SDM yang ada terbatas, mengakibatkan penyelesaian kegiatan
sangat tergantung pada kapasitas kemampuan SDM.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada TA. 2015 Kegiatan Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Kebijakan
Iklim Usaha, dan Mutu Industri yang dilaksanakan oleh Sekretariat BPPI untuk
mendukung tugas pokok dan fungsi serta Renstra BPPI 2015-2019.
Dari evaluasi kinerja secara mandiri (self assesment), dari 3 (tiga) sasaran yang
ditetapkan hampir seluruhnya dikategori berhasil mencapai target indikator kerja
100%, namun masih ada beberapa sasaran yang masih diperlukan upaya perbaikan/
penyempurnaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian
sasaran tersebut.
Pengukuran Pencapaian Sasaran dari 6 (enam) Sasaran Kegiatan terdapat 16
(enam belas), sebanyak 13 (tiga belas) indikator mencapai target dan 3(tiga) indikator
yang tidak mencapai target. Adapun gambaran kinerja selama TA 2015 adalah sebagai
berikut: :
a. Terwujudnya Kebijakan dan Program BPKIMI yang Berkualitas dan Berkelanjutan
1) Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan dari target 98% yang dapat terealisasi
sebesar 98% orang dengan capaian 102,04%
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab IV Penutup
Sekretariat BPPI 50
2) Tingkat Kesesuaian Realisasi Anggaran dengantarget yang Ditetapkan pada Awal
Tahun Anggaran dari target 90% yang dapat terealisasi sebesar 98,46% dengan
capaian 109,40%
3) Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal
Tahun Anggaran dengan target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran dari
target 92% , yang dapat terealisasi sebesar 96,21% dengan capaian 104,58%
b. Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel
1) Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang Ditetapkan Kementerian
Perindustrian dari target 100% yang dapat terealisasi sebesar 98,46% dengan
capaian 98,46%
2) Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggarandari target 85% yang dapat
terealisasi sebesar 99,66% dengan capaian 117,25%
3) Tertib Administrasi Pengelolaan BMNdari target 100% yang dapat terealisasi
sebesar 104,44% dengan capaian 104,44%
c. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan Kebijakan
Industri;
1) Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program, Monitoring, dan
Evaluasi dari target 100,00% yang dapat terealisasi sebesar 100,00% dengan
capaian 100,00%
2) Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeridari target 2 kerja sama yang dapat
terealisasi sebesar 2 kerja sama dengan capaian 100,00%
d. Sistem Informasi yang Handal
1) Sistem Elektronik Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri dari target 100,00%
yang dapat terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian 100,00%;
2) Balai yang menerapkan Standar Pelayanan berbasis Kepuasan Masyarakat dari
target 100,00% yang dapat terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian
100,00%;
3) Publikasi Kemampuan dan Produk Litbangdari target 100,00% yang dapat
terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian 100,00%;
e. Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur
1) SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3dari target 4 orang
yang dapat terealisasi sebesar 5 orang dengan capaian 125,00%
2) SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan dari target 80% yang dapat
terealisasi sebesar 88,44% dengan capaian 110,55%
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab IV Penutup
Sekretariat BPPI 51
3) Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi Masing-Masing dari
target 95% yang dapat terealisasi sebesar 75,31% dengan capaian 79,27%
4) Menurunnya SDM Aparatur yang Indisiplinertarget 30% yang dapat terealisasi
sebesar 28,57% dengan capaian 96,67%
f. Meningkatnya budaya kerja berbasis 5K Kementerian Perindustrian
1) Penerapan Program Kerja 5Kdari target Hijau yang dapat terealisasi Hijau
dengan capaian 100,00%.
B. Permasalahan Dan Kendala
Permasalahan dan kendala yang dialami :
1. Pada Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang Ditetapkan Kementerian
Perindustrianpenyebab tidak tercapainya target:
a) Banyaknya pengajuan Revisi DIPA dan POK;
b) Ada beberapa satker yang membuat target PNBP terlalu tinggi, sehingga
mempengaruhi realisasi penggunaan;
c) Adanya tambahan APBN-P yang menyebabkan pagu anggaran BPPI naik disaat
sudah menjelang pertengahan tahun;
d) Komposisi struktur anggaran yang masih bertumpu pada kegiatan swakelola
sementara SDM yang ada terbatas, mengakibatkan penyelesaian kegiatan
sangat tergantung pada kapasitas kemampuan SDM.
2. Pada indikator kinerja Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi
Masing-Masingtidak tercapainya target:
a) dilakukannya analisa kebutuhan diklat sehingga program pelatihan yang
dirancang masih bersifat general, belum adaanya komitmen pimpinan dalam
mengembangkan kompetensi SDM-nya, belum adanya kesadaran dari PNS
untuk mengembangkan kompetensinya.;
3. Pada indikator kinerja Menurunnya SDM Aparatur yang Indisiplinertidak
tercapainya target:
a) belum dilakukannya analisa kebutuhan diklat sehingga program pelatihan
yang dirancang masih bersifat general, belum adaanya komitmen pimpinan
dalam mengembangkan kompetensi SDM-nya, belum adanya kesadaran dari
PNS untuk mengembangkan kompetensinya.
C. Saran Dan Rekomendasi
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A2015 Bab IV Penutup
Sekretariat BPPI 52
Saran dan rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan di tahun selanjutnya adalah :
1. Dalam persiapan pelaksanaan kegiatan para penanggung jawab kegiatan perlu
penyusunan perencanaan yang lebih baik dan pelaksanaannya tepat waktu, serta
konsisten terhadap rencana yang telah ditetapkan.
2. Meningkatkan koordinasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan di lingkungan
Sekretariat BPPI.
Lampiran
Sekretariat BPPI 53
LAMPIRAN
Lampiran
Pagu Realisasi %
Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan 98% 100,00% 102,04% Penyusunan Rencana Dan Evaluasi
Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan
Mutu Industri
39.130.949 34.861.593 89,09
Tingkat Kesesuaian Realisasi Anggaran dengan Target
yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
90% 98,46% 109,40% Dokumen Pelaporan Keuangan 760.516 728.705 95,82
Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang
Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
92% 96,21% 104,58% Dokumen Pelaksanaan, Perencanaan
Dan Monev Program Bpkimi
1.199.734 746.593 62,23
Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang
Ditetapkan Kementerian Perindustrian
100% 98,46% 98,46% Laporan Koordinasi/pembinaan Dan
Tindak Lanjut Keuangan
1.386.537 1.283.800 92,59
Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran 85% 99,66% 117,25% Laporan Perencanaan, Pelaksanaan
Dan Monev Program Dan Kerjasama
1.323.834 1.133.095 85,59
Tertib Administrasi Pengelolaan BMN 100% 104,44% 104,44% Laporan Kegiatan Pengembangan
Budaya Kerja Dan Pelayanan Prima Di
Lingkungan Bpkimi
1.828.034 1.600.369 87,55
3. Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan
Program, Monitoring, dan Evaluasi
100% 100,00% 100,00% Laporan Koordinasi/pembinaan
Manajemen Kinerja Unit/sdm Dan
Peningkatan Pelayanan Administrasi
1.106.454 845.558 76,42
Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri 2 Kerja Sama 2 Kerja Sama 100,00% Laporan Hasil Kajian 500.000 457.229 91,45
4. Sistem Elektronik Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri 100% 100,00% 100,00% Pengembangan/pembinaan Sdm
Struktural/fungsional
3.725.848 3.222.117 86,48
Balai yang menerapkan Standar Pelayanan berbasis
Kepuasan Masyarakat
100% 100,00% 100,00% Publikasi Peran Dan Kemampuan
Hasil Litbang Dan Layanan Jasa
Publik Di Sektor Industri
843.153 703.470 83,43
Publikasi Kemampuan dan Produk Litbang 100% 100,00% 100,00% Operasional Dan Pemeliharaan
Perkantoran
25.941.839 23.856.508 91,96
5 SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke
Jenjang S34 orang 5 orang 125,00%
Pengadaan Perangkat Pengolah Data
Dan Komunikasi
150.000 147.778 98,52
SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan 80% 88,44% 110,55% Pengadaan Peralatan Perkantoran Di
Satuan Kerja Pusat
365.000 136.371 37,36
Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di
Tupoksi Masing-Masing
95% 75,31% 79,27%
Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner 30% 28,57% 96,67%
6 Hijau Hijau 100,00%
Sistem Tatakelola Keuangan dan
BMN yang Transparan dan
Akuntabel
Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan Industri
Sistem Informasi yang Handal
Kegiatan/Komponen/
Subkomponen/
Anggaran
Penerapan Program Kerja 5K
%
Peningkatan Kompetensi SDM
Aparatur
Meningkatnya budaya kerja
berbasis 5K Kementerian
Perindustrian
1. Terwujudnya Kebijakan dan
Program BPKIMI yang
Berkualitas dan Berkelanjutan
2.
RealisasiNo. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target
lampiran
Sekretariat BPPI 55