laporan kinerja sekretariat badan …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/lakip sekretariat...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
SEKRETARIAT
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
TAHUN 2016
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TAHUN 2017
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 KATA PENGANTAR
Sekretariat BPPI i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LK) Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
(BPPI) merupakan gambaran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan oleh unit kerja
Sekretariat BPPI selama tahun anggaran 2016 yang disusun berdasarkan Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor: 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan
Kementerian Perindustrian, maka kepada seluruh Unit/Satker di lingkungan BPPIserta
dalam penyusunannya telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014.
LK Sekretariat BPPI Tahun 2016 merupakan dokumen yang berisi informasi
mengenai hasil capaian kinerja Sekretariat BPPI .
Harapan kami LK ini dapat menjadi sarana evaluasi dalam pelaksanaan semua
kegiatan di Sekretariat BPPI untuk tahun anggaran berikutnya dalam upaya
meningkatkan kinerjanya dengan arahan dari Pimpinan serta menjadi acuan dalam
perbaikan bagi pelaksanaan kegiatan. Saran dan masukan serta kritik yang
membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan LK Sekretariat BPPI Tahun
2015.
Jakarta, 10 Januari 2016
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Industri,
Yang Yang Setiawan
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 IKHTISAR EKSEKUTIF
Sekretariat BPPI ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja (LK) Sekretariat BadanPenelitian dan Pengembangan Industri
(BPPI) tahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan
Perencanaan Strategis (Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun
kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang
dihadapi dan rekomendasi perbaikan kinerja.
Renstra Sekretariat BPPI merupakan suatu rencana jangka menengah tahun
2015 – 2019 yang sangat menentukan dalam meningkatkan kinerja Sekretariat BPPI
pernyataan Visi, 7 (tujuh) pernyataan Misi yang diemban, serta 2 (dua) tujuan yang
harus dicapai pada akhir tahun 2016.
Dari evaluasi kinerja secara mandiri (self assesment), dari 6 (enam) sasaran yang
ditetapkan hampir seluruhnya dikategori berhasil mencapai target indikator kerja
100%, namun masih ada beberapa sasaran yang masih diperlukan upaya perbaikan/
penyempurnaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian
sasaran tersebut.
1. Pencapaian Sasaran
Pengukuran Pencapaian Sasaran dari 6 (enam) Sasaran Kegiatan terdapat 13 (tiga
belas) indikator dan semuanya mencapai target. Adapun gambaran kinerja selama
TA 2016 adalah sebagai berikut: :
a. Terwujudnya Kebijakan dan Program BPPI yang Berkualitas dan Berkelanjutan
1) Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan dari target 99,00% yang dapat
terealisasi sebesar 99,81% orang dengan capaian 100,82%;
2) Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal
Tahun Anggaran dengan target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
dari target 98,00% yang dapat terealisasi sebesar 98,60% dengan capaian
100,61%;
b. Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel
1) Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang Ditetapkan Kementerian
Perindustrian dari target 92,00% yang dapat terealisasi sebesar 97,72%
dengan capaian 106,22%;
2) Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggarandari target 85,00% yang
dapat terealisasi sebesar 99,33% dengan capaian 116,86%;
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 IKHTISAR EKSEKUTIF
Sekretariat BPPI iii
3) Tertib Administrasi Pengelolaan BMNdari target 100,00% yang dapat
terealisasi sebesar 100,00% dengan capaian 100,00%;
c. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan Kebijakan
Industri;
1) Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program, Monitoring,
dan Evaluasi dari target 100,00% yang dapat terealisasi sebesar 100,00%
dengan capaian 100,00%;
2) Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri dari target 3 kerja sama yang
dapat terealisasi sebesar 3 kerja sama dengan capaian 100,00%;
d. Publikasi dan Implementasi
1) Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri secara elektronik dari target 3 jurnal
yang dapat terealisasi sebesar 3 jurnal dengan capaian 100,00%;
e. Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur
1) SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3 dari target 7 orang
yang dapat terealisasi sebesar 7 orang dengan capaian 100,00%;
2) SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan dari target 85,00% yang
dapat terealisasi sebesar 88,00% dengan capaian 103,53%;
3) Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur di Tupoksi Masing-Masing dari
target 95,00% yang dapat terealisasi sebesar 111,88% dengan capaian
117,77%;
4) Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner target 25,00% yang dapat
terealisasi sebesar 81,82% dengan capaian 327,27%;
f. Meningkatnya Budaya Kerja Berbasis 5K dan K3 di Lingkungan BPPI
1) Penerapan Budaya Kerja K3 target 11 Balai Besar yang dapat terealisasi
sebesar 11 Balai Besar dengan capaian 100,00%;
2. Kendala Capaian Kinerja
a) Terdapat beberapa indikator yang targetnya terlalu pesimis yang menyebabkan
realisasi diatas 100%;
b) Pelaksana dan Koordinator Kegiatan dalam menyusun perencanaan kegiatan,
kurang memperhitungkan adanya kebijakan pemotongan atau revisi anggaran,
sehingga realisasi keuangan tidak maksimal mekipun mencapai target.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 IKHTISAR EKSEKUTIF
Sekretariat BPPI iv
3. Rekomendasi Perbaikan Kinerja
a) Dalam persiapan pelaksanaan kegiatan para penanggung jawab kegiatan perlu
penyusunan perencanaan yang lebih baik dan pelaksanaannya tepat waktu,
serta konsisten terhadap rencana yang telah ditetapkan.
b) Meningkatkan koordinasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan di lingkungan
Sekretariat BPPI.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Daftar Isi
Sekretariat BPPI v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... i
IKHTISAR EKSEKUTIF .............................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 1
1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ......................................................................................... 1
1. Tugas Pokok ...................................................................................................................................................... 1 2. Fungsi ................................................................................................................................................................... 1
1.2 Peran Strategis Organisasi ........................................................................................................... 1
1.3 Struktur Organisasi ........................................................................................................................ 3
a. Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan; 3 b. Bagian Keuangan 4 c. Bagian Kepegawaian; 5 d. Bagian Kerja Sama dan Umum 5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .......................................................................... 7
2.1 Rencana Strategis Organisasi ...................................................................................................... 7
2.2 Rencana Kinerja Sekretariat BPPI 2016 ................................................................................. 9
2.3 Rencana Anggaran ....................................................................................................................... 12
2.4 Dokumen Penetapan Kinerja ................................................................................................... 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................................................... 14
3.1 Analisis Capaian Kinerja ............................................................................................................ 14
3.2 REALISASI KEUANGAN ................................................................................................................ 47
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................................... 54
Lampiran
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab I Pendahuluan
Sekretariat BPPI 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
1. Tugas Pokok
Tugas Pokok Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 107/M-
IND/PER/11/2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian
Perindustrian adalah melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada
seluruh unit organisasi di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Industri.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat BPPI
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran, serta evaluasi dan
pelaporan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri;
b. koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di lingkungan
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri;
c. koordinasi dan pelaksanaan administrasi kerja sama dan evaluasi kerja sama
teknik di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri;
d. koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan di lingkungan Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri;
e. koordinasi dan pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi, dan
manajemen kinerja pegawai di lingkungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri; dan
f. pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, tata usaha, tata laksana,
serta diseminasi dan pengelolaan data dan informasi hasil penelitian dan
pengembangan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.
1.2 Peran Strategis Organisasi
Berdasarkan visi dan misi yang telah digariskan, maka perlu ditetapkan
kebijakan sebagai arah/tindakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab I Pendahuluan
Sekretariat BPPI 2
diharapkan. Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Perindustrian 2015-2019
berdasarkan Permenperin No:31.1/M-IND/PER/3/2015. Sasaran Strategis dari BPPI
adalah meningkatnya pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi.
Pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi industri bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing dan kemandirian
industri nasional. Penguasaan teknologi dilakukan secara bertahap sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan industri dalam negeri agar dapat
bersaing di pasar dalam negeri dan pasar global. Indikator kinerja sasaran strategis
(IKSS) dari sasaran strategis ini adalah Meningkatnya penguasaan teknologi industri,
pengembangan inovasi dan penerapan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan bagi setiap misi yang diemban,
Sekretariat BPPI menjabarkan strategi dan kebijakan yang dikelompokkan dalam
strategi dan strategi implementasi. Dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan tersebut di atas, Sekretariat BPPI menetapkan empat strategi berikut
strategi implementasinya sebagai berikut:
a. Meningkatkan kemampuan jejaring dengan semua stakeholder.
Upaya yang ditempuh untuk meningkatkan/mengembangkan jejaring dengan
lembaga pengkajian kebijakan dan litbang teknologi terkemuka antara lain:
- Meningkatkan hubungan kerja sama dengan organisasi internasional dan
regional, seperti: UNIDO, ISO, IEC, JETRO, JICA, KITECH, dan lain-lain;
- Memanfaatkan kerangka kerja sama perdagangan bebas, seperti AFTA, ACFTA,
ASEAN-Korea FTA, IJ-EPA, APEC, dan lain-lain;
- Mengembangkan sistem komunikasi, koordinasi dan pola kemitraan antar
lembaga litbang (lembaga litbang, perguruan tinggi, dunia usaha dan lembaga
pendukung) baik di dalam maupun luar negeri.
b. Melakukan penataan/konsolidasi organisasi, sistem sistem jaringan dan
infrastruktur yang terintegrasi
- Mengembangkan organisasi;
- Menguatkan infrastruktur litbang;
- Meningkatkan efektifitas dan efisiensi perumusan kebijakan dan program.
- Mengembangkan kapasitas/kemampuan IT yang telah tersedia;
- Mengoptimalkan sarana dan prasana IT yang tersedia;
- Memanfaatkan para atase industri dalam memperoleh data di negara yang
bersangkutan;
- Menjalin kerja sama dengan BPS sebagai resource data.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab I Pendahuluan
Sekretariat BPPI 3
c. Meningkatkan kompetensi SDM BPPI sesuai perkembangan IPTEK industri
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM litbang melalui berbagai program
pendidikan (S2 dan S3) dan pelatihan;
- Melakukan optimalisasi dan mobilisasi potensi SDM litbang melalui kerja sama
nasional maupun internasional;
- Merintis program magang dengan pihak-pihak terkait seperti industri dan
lembaga litbang lainnya baik di dalam maupun di luar negeri.
- Mengusulkan penyempurnaan sistem insentif dan pola pembiayaan.
1.3 Struktur Organisasi
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat BPPI memiliki
Struktur Organisasi sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-
IND/PER/11/2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian,
sebagai berikut :
Gambar 1 Struktur Organisasi Sekretariat
Struktur organisasi Sekretariat BPPI terbagi dalam 4 (empat) Bagian Eselon III
dan 12 (dua belas) Sub Bagian Eselon IV dengan tugas dan fungsi sebagai berikut :
a. Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan;
Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program,
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab I Pendahuluan
Sekretariat BPPI 4
anggaran, evaluasi dan pelaporan, serta penyiapan koordinasi dan
pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di lingkungan Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri. Bagian Program, Evaluasi, dan
Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan
anggaran di lingkungan BPPI;
2) penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan data dan
informasi di lingkungan BPPI; dan
3) penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan di lingkungan BPPI.
Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan terdiri atas:
1) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran di
lingkungan BPPI;
2) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di
lingkungan BPPI;
3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan di lingkungan BPPI.
b. Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakanpenyiapan
koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan dilingkungan BPPI. Dalam
melaksanakan tugas Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
1) pelaksanaan urusan perbendaharaan dan gaji pegawai;
2) penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan urusanakuntansi di
lingkungan BPPI; dan
3) penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan barangmilik negara di
lingkungan BPPI.
Bagian Keuangan terdiri atas:
1) Subbagian Perbendaharaan dan Gaji mempunyai tugasmelakukan urusan
perbendaharaan dan gaji pegawai;
2) Subbagian Akuntansi mempunyai tugas melakukanpenyiapan bahan
koordinasi dan pelaksanaan urusanakuntansi di lingkungan BPPI;
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab I Pendahuluan
Sekretariat BPPI 5
3) Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negaramempunyai tugas
melakukan penyiapan bahankoordinasi dan pengelolaan barang milik
negara dilingkungan BPPI.
c. Bagian Kepegawaian;
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakanpenyiapan
koordinasi dan pelaksanaan urusankepegawaian, organisasi, dan
manajemen kinerja pegawai dilingkungan BPPI. Dalam melaksanakan tugas,
Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan analisis kebutuhan
pegawai, kebutuhan pendidikan, pelatihan dan pengembangan karier;
2) penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan urusan organisasi dan
manajemen kinerja pegawai; dan
3) pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian dan penilaian usulan
angka kredit jabatan fungsional.
Bagian Kepegawaian terdiri atas:
1) Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugasmelakukan
penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan analisis kebutuhan
pegawai, kebutuhan pendidikan, pelatihan dan pengembangan karier;
2) Subbagian Organisasi dan Manajemen Kinerja Pegawai mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan urusan
organisasi dan manajemen kinerja pegawai;
3) Subbagian Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
urusan administrasi kepegawaian dan penilaian usulan angka kredit
jabatan fungsional.
d. Bagian Kerja Sama dan Umum
Bagian Kerja Sama dan Umum Bagian Umum mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan administrasi kerja
sama dan evaluasi kerja sama teknik, serta pelaksanaan urusan rumah
tangga, perlengkapan, tata usaha, tata laksana, serta diseminasi dan
pengelolaan data dan informasi hasil penelitian dan pengembangan di
lingkungan BPPI. Dalam melaksanakan tugas Bagian Kerja Sama dan Umum
menyelenggarakan fungsi:
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab I Pendahuluan
Sekretariat BPPI 6
1) penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan administrasi kerja sama,
evaluasi kerja sama teknik, serta diseminasi dan pengelolaan data dan
informasi hasil penelitian dan pengembangan di lingkungan BPPI;
2) pelaksanaan urusan tata laksana, kearsipan, serta penerapan budaya
kerja, prosedur kerja, dan tata hubungan kerja di BPPI; dan
3) pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, dan tata usaha.
Bagian Umum terdiri atas:
1) SubbagianKerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi dan pelaksanaan administrasi kerja sama, evaluasi kerja sama
teknik, serta diseminasi dan pengelolaan data dan informasi hasil
penelitian dan pengembangan di lingkungan BPPI;
2) Subbagian Tata Laksana dan Kearsipan mempunyai tugas melakukan
urusan tata laksana, kearsipan serta penerapan budaya kerja, prosedur
kerja, dan tata hubungan kerja di lingkungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri;
3) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai tugas
melakukan urusan rumah tangga, perlengkapan, dan tata usaha.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 7
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis Organisasi
Rencana Strategis Kementerian Perindustrian memberikan arah kebijakan dan
strategi pembangunan industri dengan melakukan perencanaan terpadu dan
menyelaraskan pelaksanaan program, serta pengendaliannya untuk kurun waktu
2015-2019, sehingga diharapkan mampu mendukung pencapaian tugas pokok dan
fungsi Kementerian Perindustrian.
Rencana Kinerja Sekretariat BPPI yang disusun setiap tahun adalah berpedoman
kepada mekanisme yang berlaku. Penyusunan Rencana Kinerja (Renkin) Sekretariat
BPPI Tahun 2016, mengacu pada Renstra BPKIMI tahun 2015-2019, yang merupakan
penjabaran dari tugas perencanaan pembangunan yang disusun sesuai dengan tupoksi
Kementerian Perindustrian.
Visi Sekretariat BPPI adalah “Menjadi pusat pelayanan teknis dan
administratif yang profesional bagi satuan organisasi BPPI”. Dengan misinya
yaitu :
1. Mendukung perencanaan program dalam rangka penelitian dan pengkajian serta
penyusunan rencana kebijakan makro pengembangan industri jangka menengah
dan panjang, kebijakan pengembangan iklim dan mutu industri;
2. Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara;
3. Peningkatan kompetensi SDM Kelitbangan dan reformasi birokrasi dalam rangka
mendukung program/kegiatan;
4. Meningkatkan peran Sekretariat dalam pelayanan teknis dan administratif ;
5. Mendorong pengembangan teknologi informasi;
6. Mendukung peran litbang dalam pembangunan industri nasional.
Sekretariat BPPI dalam mendukung hal tersebut, telah menetapkan tujuan, yaitu:
1. Meningkatnya peran penguasaan penyusunan program yang efektif dan efisisen;
2. Meningkatnya kualitas pelayanan teknis dan administratif dalam rangka
mewujudkan tujuan BPKIMI;
3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pegawai dan Unit;
4. Meningkatnya kemampuan dan kompetensi SDM di lingkungan BPKIMI
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 8
Sekretariat BPPI menjabarkan strategi dan kebijakan yang dikelompokkan dalam
strategi dan strategi implementasi, adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) berupa
Sasaran Strategis yang akan dicapai Sekretariat BPKIMI dalam kurun waktu 2015-
2019 adalah sebagai berikut :
1. Perspektif Pemangku Kepentingan
- Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Kebijakan dan Program BPKIMI yang
Berkualitas dan Berkelanjutan, dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:
1) Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan
2) Tingkat Kesesuaian Realisasi Anggaran dengan Target yang Ditetapkan pada
Awal Tahun Anggaran
3) Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal
Tahun Anggaran
- Sasaran Strategis 2: Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur, dengan indikator
kinerja sasaran strategis yaitu:
1) SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3
2) SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan
3) Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi Masing-Masing
4) Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner
2. Perspektif Proses Intenal
- Sasaran Strategis 1: Sistem Tata kelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan
Akuntabel, dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:
1) Realisasi Anggaran BPPI sesuai Target yang Ditetapkan Kementerian
Perindustrian
2) Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran
3) Tertib Administrasi Pengelolaan BMN
- Sasaran Strategis 2: Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan Industri, dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:
1) Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program, Monitoring, dan
Evaluasi
2) Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri
3. Perspektif Pembelajaran Organisasi
- Sasaran Strategis 1 : Sistem Informasi yang Handal, dengan indikator kinerja
sasaran strategis yaitu:
1) Sistem Elektronik Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri
2) Balai yang menerapkan Standar Pelayanan berbasis Kepuasan Masyarakat
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 9
3) Publikasi Kemampuan dan Produk Litbang
4) Data base program/kegiatan di lingkungan BPPI
Berdasarkan Sasaran dan Strategi tersebut BPPI menyusun Program
Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri yang diturunkan pada Kegiatan
Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan
Kebijakan Industri dengan outcome kegiatan terwujudnya layanan teknis dan
administratif kesekretariatan yang handal, dengan indikator pencapaian:
1) Terwujudnya Kebijakan dan Program BPPI yang Berkualitas dan Berkelanjutan;
2) Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel;
3) Terujudnya Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan
Kebijakan Industri yang berkualitas;
4) Sistem Informasi yang Handal;
5) Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur.
2.2 Rencana Kinerja Sekretariat BPPI 2016
Dalam rangka mewujudkan sasaran strategis di atas, maka target
pembangunan BPPI menetapkan indikator capaian kinerja Tahun 2016 yang
tergambar pada kegiatan Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program
Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri dengan sasarannya kegiatan
sebagai berikut :
1) Terwujudnya Kebijakan dan Program BPKIMI yang Berkualitas dan
Berkelanjutan;
Dengan indikator kinerja :
- Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan: 99,00%
- Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal
Tahun Anggaran: 98,00%
2) Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel dengan
Dengan indikator kinerja :
- Realisasi anggaran BPPI sesuai target yang ditetapkan Kementerian
Perindustrian: 92%;
- Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran: 85,00%;
- Tertib Administrasi Pengelolaan BMN: 100,00%;
3) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan Kebijakan
Industri
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 10
Dengan indikator kinerja :
- Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program, Monitoring, dan
Evaluasi :100%
- Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri :3 Kerja Sama
4) Publikasi dan Implementasi Hasil Litbang BPPI
Dengan indikator kinerja :
- Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri secara elektronik: 3 jurnal
5) Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur
Dengan indikator kinerja :
- SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3: 7 orang
- SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan: 85,00%
- Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur di Tupoksi Masing-Masing : 95,00%
- Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner: 25,00%
6) Meningkatnya Budaya Kerja Berbasis 5K dan K3 di Lingkungan BPPI
Dengan indikator kinerja :
- Penerapan Budaya Kerja K3: 11 Balai Besar
Terdapat beberapa indikator dalam Renstra yang tidak masuk dalam Rencana
Kinerja yang diprioritaskan yaitu :
- Balai yang menerapkan Standar Pelayanan berbasis Kepuasan Masyarakat : untuk
TA. 2016 kegiatan lebih diarahkan untuk meningkatkan indeks kepuasan pelanggan
pada Balai-Balai dan hal tersebut terdapat di dalam Perjanjian Kinerja Balai.
- Publikasi Kemampuan dan Produk Litbang : kegiatan ini merupakan kegiatan
tahunan yang selalu dilaksankan jadi tidak dimasukan dalam sasaran strategis
utama.
- Data base program/kegiatan di lingkungan BPPI : adanya keterbatasan
pengalokasian anggaran sehingga kegiatna data base tidak dapat dilaksankan TA.
2016
Adapun Indikator Kinerja untuk kegiatan Sekretariat BPPI sebagai berikut :
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 11
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Sekretariat BPKIMI 2015-2019
Dengan rencana kinerja pada TA. 2016 tergambar dari tabel sebagai berikut :
Tabel 2.2 Rencana Kinerja Sekretariat TA. 2016
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target
1.
Terwujudnya Kebijakan dan Program BPPI yang Berkualitas dan Berkelanjutan Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel
Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan 99,00% Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
98,00%
Realisasi Anggaran BPPI sesuai Target yang Ditetapkan Kementerian Perindustrian
92,00%
2.
Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel
Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran 85,00%
Tertib Administrasi Pengelolaan BMN 100,00%
3. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program, Monitoring, dan Evaluasi
100,00%
Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri 3 kerja sama teknis
4. Publikasi dan Implementasi Hasil Litbang BPPI
Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri secara elektronik
3 jurnal
5.
Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur
SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3
7 orang
SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan 85,00% Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur di Tupoksi Masing-Masing
95,00%
Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner 25,00%
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Penyusunan dan Evaluasi Program
Pengembangan Teknologi dan Kebijakan
Industri 40.068.000 50.306.300 56.202.245 62.592.470 70.276.340
Terwujudnya kebijakan dan
program BPKIMI yang
berkualitas dan berkelanjutan 1.796.000 1.975.600 2.271.940 2.499.134 2.874.004
- Tingkat kesesuaian rencana
kegiatan dengan dokumen
perencanaan
Jakarta dan
daerah90% 90% 90% 90% 90%
- Tingkat kesesuaian Realisasi
anggaran dengan an target yang
ditetapkan pada awal Tahun
Anggaran
Jakarta dan
daerah90% 90% 90% 90% 90%
-Tingkat kesesuaian Realisasi fisik
dengan target yang ditetapkan
pada awal Tahun AnggaranJakarta dan
daerah92% 93% 94% 95% 95%
Sistem tatakelola keuangan dan
BMN yang transparan dan
akuntabel 3.009.000 3.309.900 3.806.385 4.187.024 4.815.077
- Tingkat penyerapan anggaran Jakarta dan
daerah90% 90% 90% 90% 90%
- Tingkat kualitas laporan
keuangan BPKIMI
Jakarta dan
daerahWTP WTP WTP WTP WTP
- Penyelesaian temuan tertib
pengelolaan anggaran
Jakarta dan
daerah75% 76% 78% 79% 80%
Monitoring dan evaluasi
pelaksanaan Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan
Industri
2.065.000 2.271.500 2.612.225 2.873.448 3.304.465
- Jumlah rekomendasi perbaikan
Program/Kegiatan
Jakarta dan
daerah6 6 6 6 6
- Implementasi kerjasama teknis
luar negeriJakarta dan
daerah2 2 3 3 3
Sistem informasi yang handal 3.278.000 3.605.800 4.146.670 4.561.337 5.245.538
- Publikasi karya riset industri Jakarta dan
daerah18 21 22 23 24
- Publikasi kemampuan dan
produk litbang
Jakarta dan
daerah4 4 4 4 4
- Jumlah infrastruktur yang
dikembangkan
Jakarta dan
daerah3 3 3 3 3
Peningkatan Kompetensi SDM
Aparatur 5.585.000 6.143.500 7.065.025 7.771.528 8.937.257
- SDM aparatur yang kompeten di
bidang litbangJakarta dan
daerah18 21 22 23 24
- SDM fungsional tertentu yang
naik jenjang jabatanJakarta dan
daerah25% 25% 25% 25% 25%
Program/ Kegiatan Sasaran Program
(Outcome)/Sasaran Kegiatan
(Output)/IndikatorLokasi
Target Alokasi (Rp 000)
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 12
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target
6 Meningkatnya Budaya Kerja Berbasis 5K dan K3 di Lingkungan BPPI
Penerapan Budaya Kerja K3 11 Balai Besar
2.3 Rencana Anggaran
Pagu Anggaran kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program
Pengembangan Teknologi Dan Kebijakan Industri untuk melaksanakan 5 (lima)
Output kegiatan T.A 2016 sebesar Rp 42.366.524.000,00. dengan rincian sub-
kegiatan dan Pagu anggarannya seperti pada Tabel 2.3 dibawah ini:
Tabel 2.3 Rencana Anggaran Kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi Dan Kebijakan Industri T.A 2016
2.4 Dokumen Penetapan Kinerja
Pelaksanaan sasaran kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program
Pengembangan Teknologi Dan Kebijakan Industri TA. 2016 untuk memberikan
dukungan dalam bentuk pelayanan teknis dan administratif, kepada seluruh satuan
organisasi di lingkungan BPPI dengan Penetapan Kinerja Sekretariat TA 2016.
Dalam penyusunan kegiatan TA. 2016 terdapat penyesuaian, sehingga Sasaran
Strategis dan indikator pada Penetapan Kinerja sedikit berbeda dengan Renstra,
Renkin 2016, dan IKU. Hal tersebut disebabkan alokasi anggaran dan skala prioritas
komponen kegiatan yang akan dilaksanakan Sekretariat, seperti pada tabel 2.4
dibawah ini :
NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PAGU (000)
Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi Dan Kebijakan Industri
42.366.524
A Dokumen Perencanaan Dan Pelaporan Bppi 3.207.952
B Laporan Kegiatan/koordinasi/pembinaan Dan Tindak Lanjut/monev 9.384.841
C SDM Yang Dibiina Dan Dikembangkan Kompetensinya 3.748.140
D Publikasi 1.152.953
E Layanan Perkantoran 24.872.638
T O T A L 42.366.524
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sekretariat BPPI 13
Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Sekretariat BPPI TA. 2016
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target
1.
Terwujudnya Kebijakan dan Program BPPI yang Berkualitas dan Berkelanjutan Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel
Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan 99,00% Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
98,00%
Realisasi Anggaran BPPI sesuai Target yang Ditetapkan Kementerian Perindustrian
92,00%
2.
Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel
Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran 85,00%
Tertib Administrasi Pengelolaan BMN 100,00%
3. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program, Monitoring, dan Evaluasi
100,00%
Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri 3 kerja sama teknis
4. Publikasi dan Implementasi Hasil Litbang BPPI
Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri secara elektronik
3 jurnal
5.
Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur
SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3
7 orang
SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan 85,00% Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur di Tupoksi Masing-Masing
95,00%
Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner 25,00%
6 Meningkatnya Budaya Kerja Berbasis 5K dan K3 di Lingkungan BPPI
Penerapan Budaya Kerja K3 11 Balai Besar
Laporan KinerjaSekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 14
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Analisis Capaian Kinerja
Dalam mencapai visi dan misinya, Sekretariat melaksanakan kegiatan yang
mengacu pada Renstra BPPI tahun 2015-2019 dan Renstra Sekretariat 2015-2019.
Adapun realisasi kinerja kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program
Pengembangan Teknologi Dan Kebijakan Industri bila dibandingkan dengan rencana
yang ditargetkan pada dokumen-dokumen Perencanaan sebagai berikut:
Tabel 3.5 Realisasi Kinerja Kegiatan Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri TA. 2016 berdasarkan Renstra Kementerian Perindustrian
Realisasi Kinerja Kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program
Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri TA. 2016 berdasarkan Renstra
Kementerian Perindustrian pada umumnya telah mencapai bahkan melampaui target
T R C T R C
-Tingkat kesesuaian rencana kegiatan dengan dokumen
perencanaan minimal 90 %90% 98,00% 108,89% 90% 99,81% 110,90%
-Tingkat kesesuaian Realisasi anggaran dengan target yang
ditetapkan pada awal Tahun Anggaran minimal 90 %90% 98,46% 109,40% 90% 97,72% 108,58%
-Tingkat kesesuaian Realisasi fisik dengan target yang ditetapkan
pada awal Tahun Anggaran minimal 92%92% 96,21% 104,58% 93% 98,60% 106,02%
- Tingkat Penyerapan Anggaran minimal 90% 91,95% 94,78%
-Minimal dapat terselesaikannya 75% temuan tertib pengelolaan
anggaran99,66% 99,33%
- Kualitas Laporan Keuangan BPKIMI mendapat predikat WTP WTP WTP WTP
- Jumlah rekomendasi perbaikan Program/Kegiatan (rekomendasi) 6 6 100,00% 6 6 100,00%
- Implementasi kerjasama teknis luar negeri (implementasi) 2 2 100,00% 2 2 100,00%
- Publikasi karya riset industri
- Publikasi kemampuan dan produk litbang
- Jumlah infrastruktur yang dikembangkan
- SDM aparatur yang kompeten di bidang litbang 308 314
- SDM fungsional tertentu yang naik jenjang jabatan 176 195
- Terlaksananya pembinaan kinerja Unit dan SDM 100,00% 100,00%
- Terlaksananya proses adm kepegawaian yang tepat waktu 100,00% 100,00%
22 22 100,00% 22
-Tersedianya perangkat pengolah data dan komunikasi yang dapat
diandalkan dan menunjang tupoksi
2 0 0,00% 2
-Tersedianya peralatan dan fasilitas perkantoran yang dapat
diandalkan dan menunjang tupoksi
12 12 100,00% 12 12 100,00%
-Terbayarnya gaji dan tunjangan pegawai BPKIMI sesuai dengan
peraturan berlaku
-Terlaksananya pelayanan operasional rutin dan perkantoran BPKIMI
yang optimal
0 0 0
-Tersedianya Kendaraan Operasional pimpinan, rutin yang dapat
diandalkan dan menunjang tupoksi
Sistem informasi yang handal
Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (Unit)
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran (unit)
Layanan Perkantoran(bulan layanan)
Kendaraan Bermotor (unit)
Penyusunan dan Evaluasi
Program Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan
Industri
Terwujudnya kebijakan dan program BPKIMI yang berkualitas dan
berkelanjutan
Sistem tatakelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan
Kebijakan Industri
Program / KegiatanSasaran Program (outcome) /
Sasaran Kegiatan (output)/Indikator
2015 2016
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 15
yang telah ditetapkan. Namun, terdapat indikator yang tidak terealisasi yaitu peralatan
dan fasilitas perkantoran, hal itu disebabkan tidak adanya alokasi anggaran untuk
pengadaan tersebut.
Berdasarkan Matriks Kinerja dan Pedanaan Renstra BPPI 2015-2019, pada TA.
2016 terdapat indikator yang tidak mencapai target yaitu:
- Publikasi Karya Riset Industri penyebabnya adalah terdapat beberapa Karya Tulis
Ilmiah(KTI) yang masuk ke redaksi tidak lolos seleksi untuk dimuat dapat dimuat
pada Jurnal Riset Industri(JRI) sehingga menyebabkan jumlah KTI yang dimuat tidak
sesuai target;
- SDM aparatur yang kompeten di bidang litbang tidak mencapai target pada TA. 2016
disebabkan 1 (satu) orang peserta Program Rintisan Gelar S3 yang tidak dapat
menyelesaikan pendidikannya.
Keseluruhan capaian kinerja Kegiatan Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program
Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri TA. 2016, sebagai berikut :
Tabel 3.6 Realisasi Kinerja Kegiatan Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan Industri TA. 2016 berdasarkan Renstra BPPI
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 16
Sedangkan bila melihat IKU Sekretariat capaian kinerja pada TA. 2016 adalah :
Tabel 3.7 Capaian Kinerja Sekretariat TA. 2016 berdasarkan target IKU Sekretariat 2015-2019
Dari tabel diatas dapat kita lihat pada umumnya, indikator kinerja telah mencapai
target yang ditetapkan.
Berdasarkan target-target dokumen perencanaan tersebut, setiap awal tahun
ditetapkan dokumen Perjanjian Kinerja yang menyesuaikan antara target Renstra,
pagu anggaran yang ditetapkan, dan sasaran yang dianggap strategis yang akan
dilaksanakan pada tahun berjalan. Pada TA. 2016, Perjanjian Kinerja Sekretariat
meliputi 6 (enam) Sasaran Kegiatan untuk melaksanakan kinerjanya, yaitu :
1. Sasaran Kegiatan I : Terwujudnya Kebijakan dan Program BPKIMI yang
Berkualitas dan Berkelanjutan
2. Sasaran Kegiatan II : Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan
Akuntabel
3. Sasaran Kegiatan III :Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan Industri
4. Sasaran Kegiatan IV : Publikasi dan Implementasi Hasil Litbang BPPI
5. Sasaran Kegiatan V : Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur
6. Sasaran Kegiatan VI : Meningkatnya Budaya Kerja Berbasis 5K dan K3 di
Lingkungan BPPI
T R C T R C
Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan Persentase 98 100 102,04% 98 99,81 101,85% 98 99 99
Tingkat Kesesuaian Realisasi Anggaran
dengan Target yang Ditetapkan pada Awal
Tahun Anggaran
Persentase 90 98,46 109,40% 91 97,72 107,38% 91 92 92
Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan
Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun
Anggaran
Persentase 92 96,21 104,58% 93 98,60 106,02% 93 93 94
SDM Aparatur yang Melanjutkan
Pendidikan ke Jenjang S3
Orang 4 5 125,00% 4 7,00 175,00% 3 3 3
SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang
Jabatan
Persentase 80 88,44 110,55% 82 88,64 108,10% 82 82 82
Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten
di Tupoksi Masing-Masing
Persentase 95 95,65 100,68% 96 111,88 116,54% 96 97 97
95,23% 282,14%
Realisasi Anggaran BPPI sesuai Target yang
Ditetapkan Kementerian Perindustrian
Persentase 90 98,46 109,40% 90 97,72 108,58% 91 91 92
Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan
Anggaran
Persentase 85 99,66 117,25% 85 99,33 116,86% 86 86 87
Tertib Administrasi Pengelolaan BMN Persentase 100 104,4 104,44% 100 100 100,00% 100 100 100
100,00% 100,00%
Implementasi Kerja Sama Teknis Luar
Negeri
Kerja Sama 2 2 100,00% 2 3 150,00% 3 3 3
Sistem Informasi yang Handal Publikasi Kemampuan dan Produk Litbang Persentase 100 100 100,00% 100 100 100,00% 100 100 100
Meningkatnya budaya kerja Penerapan Program Kerja 5K Grading Hijau Hijau 100,00% Hijau Hijau 100,00% Biru Biru Biru
PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI
Target dan Realisasi
Terwujudnya Kebijakan dan
Program BPKIMI yang
Berkualitas dan Berkelanjutan
2017 2018 20192015 2016
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
Sistem Tatakelola Keuangan dan
BMN yang Transparan dan
Akuntabel
Persentase 30
Meningkatnya Kompetensi SDM
Aparatur
Menurunnya SDM Aparatur yang
Indisipliner
Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan Industri
Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan
Penyusunan Program,Monitoring, dan
Evaluasi
Sasaran Strategis (SS)Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKSS)Satuan
Persentase 100 100 100 100 100
PERSPEKTIF TUPOKSI
28,57 81,82
100 100
29 28 27 26
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 17
Pada tahun 2016, Sekretariat melaksanakan kegiatan yang terdiri dari 6 (enam)
Sasaran Strategis dengan 13 (tiga belas) Indikator Kinerja. Dalam pelaksanaannya,
setiap triwulan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian tersebut melalui
Laporan Triwulanan, e-monitoring, dan ALKI. Adapun capaian Perjanjian Kinerja yang
telah per triwulan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.8 Capaian Reancana Aksi Per Triwulan TA. 2016
Dari anggaran kegiatan Penyusunan Rencanan Dan Evaluasi Program
Kebijakan Iklim Usaha Dan Mutu Industri TA. 2016, telah disusun 5(lima) output
kegiatan dengan 57 (lima puluh tujuh) komponen, output sebagai berikut :
a. Dokumen Perencanaan Dan Pelaporan BPPI;
b. Laporan Kegiatan/koordinasi/pembinaan Dan Tindak Lanjut/monev
c. Sdm Yang Dibiina Dan Dikembangkan Kompetensinya
d. Publikasi
e. Layanan Perkantoran
Berdasarkan komponen kegiatan diatas telah disusun Sasaran Strategis yang
menjadi prioritas dalam kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program
Pengembangan Teknologi Dan Kebijakan Industri yang tertuang dalam Penetapan
Kinerja TA. 2016 Sekretariat.
Capaian dari indikator kinerja dalam Perjanjian Kinerja 2016 adalah sebagai
berikut :
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 18
1. Sasaran Kegiatan I : Terwujudnya Kebijakan dan Program BPPI yang
Berkualitas dan Berkelanjutan
a. Indikator Kinerja 1:Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan
Cara perhitungan dari indikator ini adalah persentase persetujuan Rencana
program dan anggaran TA. 2017 BPPI (Pusat dan Balai) yang disetujui
Kementerian Keuangan.
Kementerian Keuangan telah mengesahkan alokasi anggaran BPPI TA 2017
sebesar Rp. 552.468.929.000,- dengan surat pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (SP-DIPA) Induk Tahun Anggaran 2017 dengan Nomor: SP DIPA-019.07-
0/2017.
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran TA 2017 (RKA/KL TA 2017) telah
diintegrasikan dengan konsep Administrasi Data Dan Informasi Kinerja (ADIK)
masing-masing satker di lingkungan BPPI.
Adapun, tingkat persetujuan rencana anggaran dari TA. 2012-2016 seperti
yang terdapat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.9 Blokir Anggaran 2012-2017
Diharapkan pada TA. 2017 tingkat persetujuan rencana kegiatan makin
meningkat dengan meningkatnya kualitas perencanaan kegiatan yang disusun
oleh para koodinator kegiatan.
Indikator Kinerja I.1 Satuan Target Realisasi Capaian Tingkat persetujuan rencana kegiatan
persentase 99,00 99,81 100,82%
Blokir Nonblokir
2017 0,19% 99,81%
2016 0% 100%
2015 0.04% 99.96%
2012 12,76% 87,24%
2013 0,81% 99,19%
2012 0,33% 99,67%
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 19
b. Indikator Kinerja 2:Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang
Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
Cara perhitungan dari indikator ini adalah perbandingan antara persentase
target fisik program kegiatan BPPI dengan realisasi fisiknya TA. 2016
Target fisik pada awal TA. 2016 adalah 98,00 %, dapat terealisasi 98,60 %.
Bila dibandingkan dengan target sehingga capaiannya 100,61 %. Adapun realisasi
fisik tidak mencapai 100% disebabkan:
- Beberapa kegiatan di Balai Besar dan Baristand Industri realisasi fisiknya
dibawah 100% karena jumlah pengguna jasa layanan tidak mencapai target;
- Beberapa kegiatan terlambat dalam pelaksanaannya karena terjadi revisi dan
pemotongan anggaran di pertengahan tahun
- Penetapan target penerimaan PNBP terlalu optimistis dan penggunaan PNBP
tidak memperhatikan rencana penerimaan dan penggunaan PNBP dengan baik
sehingga mengganggu pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan.
Realisasi fisik dari Progam BPPI TA. 2016 bila dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya dapat terlihat pada tabel berikut ini :
Gambar 2 Grafik Target dan Realisasi Fisik BPPI 2012-2016
2012 2013 2014 2015 2016
Target 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 98,00%
Persentase Realisasi 99,21% 98,91% 99,79% 98,72% 98,60%
97,00%
97,50%
98,00%
98,50%
99,00%
99,50%
100,00%
100,50%
Target Persentase Realisasi
Indikator Kinerja I.2 Satuan Target Realisasi Capaian Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran
persentase 98,00 98,60 100,61
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 20
Persentase realisasi fisik BPPI TA. 2016 bila dibandingkan dari tahun
anggaran sebelumnya realisasi fisik mengalami penurunan, hal tersebut
disebabkan adanya aturan-aturan baru dari Kementerian Keuangan terkait
pelaksanaan kegiatan, penghematan/revisi pada tenga tahun anggaran, dan
penurunan PNBP terutama untuk jasa layanan teknis yang menyebabkan realisasi
fisik menjadi terhambat dan tidak mencapai target.
Diharapkan pada TA. 2017 realisasi fisik dari program/kegiatan yang
dilaksanakan BPPI dapat terealisasi 100,00% dengan mengantisipasi semua
potensi kendala.
2. Sasaran Kegiatan II :Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan
dan Akuntabel
a. Indikator Kinerja 1 : Realisasi Anggaran BPPI sesuai Target yang
Ditetapkan Kementerian Perindustrian
Cara perhitungan dari indikator ini adalah perbandingan antara persentase
target realisasi keuangan yang Ditetapkan Kementerian Perindustrian dengan
persentase realisasi BPPI pada TA. 2016.
Target realisasi realisasi Kementerian Perindustrian sebesar 95,60%,
sedangkan realisasi BPPI adalah 93,42 %. Realisasi keuangan BPPI TA. 2016 tidak
mencapai target Kementerian Perindustrian, namun mencapai target BPPI.
Dengan realisasi 93,42% berarti perbandingan dengan realisasi Kementerian
adalah 97, 72 % melebihi target 92,00%.
Tabel 3.10 Realisasi Pagu TA. 2016
Kegiatan/Komponen/ Subkomponen Anggaran
Pagu Realisasi % Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 576.657.149.000 538.722.205.554 93,42%
A Kegiatan Pusat BPPI 79.179.252.000 74.670.502.327 94,31%
1 Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri
7.166.391.000 6.893.184.260 96,19
Indikator Kinerja II.1 Satuan Target Realisasi Capaian
Realisasi Anggaran BPPI sesuai Target yang Ditetapkan Kementerian Perindustrian
persentase 92,00 97,72 106,22
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 21
Kegiatan/Komponen/ Subkomponen/ Anggaran
Pagu Realisasi %
2 Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri 13.320.546.000 11.817.681.372 88,72
3 Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup 8.850.770.000 8.571.781.901 96,85
4 Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri
40.648.907.000 38.526.750.466 94,78
5 Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual 9.192.638.000 8.861.104.328 96,39
Kegiatan Balai Besar Industri
6 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan
26.744.861.000 26.478.864.676 99,01%
7 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro 56.945.112.000 46.861.411.795 82,29%
8 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas 22.549.673.000 22.181.754.941 98,37%
9 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Tekstil 22.301.257.000 21.968.321.705 98,51% 10 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin 22.540.358.000 22.366.648.421 99,23%
11 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik 25.842.309.000 23.938.380.972 92,63%
12 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik
47.865.899.000 43.740.870.312 91,38%
13 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik
25.267.527.000 23.951.449.639 94,79%
14 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik
22.438.417.000 21.730.575.621 96,85%
15 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
29.021.337.000 27.452.640.883 94,59%
16 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan 18.754.722.000 18.634.167.823 99,36%
Riset Dan Standardisasi Bidang Industri 17 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Aceh 12.148.835.000 11.793.368.063 97,07% 18 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Medan 18.950.946.000 17.460.933.993 92,14% 19 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Padang 14.054.895.000 13.300.201.310 94,63%
20 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Palembang 14.512.360.000 13.960.791.183 96,20% 21 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Bandar Lampung 17.208.440.000 13.813.764.272 80,27%
22 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Surabaya 21.427.873.000 21.125.250.062 98,59%
23 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Pontianak 12.073.733.000 11.358.193.353 94,07% 24 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Banjarbaru 12.533.132.000 12.223.207.101 97,53% 25 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Samarinda 14.012.188.000 13.335.146.073 95,17%
26 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Manado 11.232.954.000 11.096.783.140 98,79%
27 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Ambon 12.416.557.000 11.979.740.952 96,48% 28 Balai Sertifikasi Industri 16.634.512.000 13.299.236.937 79,95%
Dari tabel diatas dapat dilihat bila pada Program Pengkajian Kebijakan Dan
Iklim Usaha Industri, terdapat beberapa kegiatan yang tidak mencapai target
Kemenperin yaitu:
1. Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri;
2. Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu
Industri
3. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro
4. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik
5. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik
6. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik
7. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
8. Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Medan
9. Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Padang
10. Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Bandar Lampung
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 22
11. Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Pontianak
12. Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Samarinda
Adapun perkembangan realisasi keuangan program/kegiatan di
lingkungan BPPI selama 5(lima) tahun terakhir bila dibandingkan dengan target
yang ditetapkanadalah sebagai berikut :
Tabel 3.11 Perbandingan antara Target dan Realisasi Keuangan BPPI TA. 2012-2016
2012 2013 2014 2015 2016
PAGU 466.458.175.000 552.876.445.000 593.868.295.000 579.139.170.000 576.657.149.000
Target 91,64% 93,92% 100,00% 93.39 92,00
Realisasi Keuangan
442.787.437.686 503.252.259.009 529.113.671.000 532.489.746.334 538.695.005.554
Persentase Realisasi
94.93% 91,02% 89,10% 91,95 93,42
Realisasi keuangan BPPI mengalami peningkatan bila dibanding TA. 2013-
2015. Bila dibandingkan dengan Unit Eselon I lain di lingkungan Kementerian
Perindustrian adalah sebagai berikut :
Tabel 3.12 Realisasi Keuangan Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Perindustrian
Jumlah
Pagu Realisasi %
Setjen 793,178,401 766,780,569 96.67
Ditjen IA 111,342,852 110,369,739 99.13
Ditjen IKTA 93,598,929 92,775,889 99.12
Ditjen ILMATE 103,032,474 98,782,707 95.88
Ditjen IKM 226,134,222 218,900,575 96.80
Itjen 41,063,961 39,948,746 97.28
BPPI 576,657,149 53,869,500 93.42
PPI 175,871,953 160,645,783 91.34
KPAII 43,604,319 42,115,654 96.59
TOTAL 2,164,484,260 2,069,227,528 95.60
Dari tabel diatas tampak bahwa realisasi anggaran BPPI ada di peringkat 8
dari 9 Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Perindustrian. Namun, realisasi
keseluruhan Kementerian Perindustrian sebesar 95,60 %. Angka realisasi tersebut
adalah angka realisasi dengan self blocking. Jika tanpa self blocking, realisasi
Kementerian Perindustrian hanya sebesar 68,46% dari realisasi nasional sebesar
88,3%. Kementerian Perindustrian hanya berada di posisi 76 dari 87
Kementerian/Lembaga.
Realisasi BPPI cukup rendah dibandingkan dengan Unit Eselon I yang lain
karena:
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 23
- Komposisi struktur anggaran yang masih bertumpu pada kegiatan swakelola
sementara SDM yang ada terbatas, mengakibatkan penyelesaian kegiatan
bertumpuk di akhir tahun dan ada yang tidak terealisasi.
- Terdapat 8 (delapan) Satker PNBP dan 2(dua) Satker BLU yang target
penerimaannya tidak tercapai sehingga berefek pada realisasi penggunaan.
Penerimaan yang rendah tersebut berakibat realisasi penggunaan PNBP nya
pun menjadi rendah (89, 28%) dan berdampak pada realisasi keseluruhan
BPPI
- Terdapat gagal lelang kegiatan pembangunan laboratorium di Satker BLU
BBIA senilai 14 milyar rupiah. Anggaran BLU sebesar 5 milyar direalokasi
untuk keperluan lain, namun senilai 9 milyar tidak terealisasi karena akan
digunakan kembali untuk pembangunan gedung di tahun anggaran 2017.
Anggaran BLU yang tidak terealisasi tersebut berimbas cukup besar terhadap
realisasi BPPI karena realisasi sumber dana BLU hanya sebesar 78,74%.
- Terlambatnya memulai aktivitas pelaksanaan anggaran.
Pada TA. 2017 target realisasi anggaran adalah 92,50%. Hal-hal yang akan
dilaksanakan pada tahun 2017 agar mencapai target, adalah:
Segera melaksanakan aktivitas pelaksanaan anggaran dengan mempersiapkan
segala sesuatu yang dipersyaratkan (SK Pengelola DIPA, Korgiat dan
Pelaksana Kegiatan, Pejabat pengadaan, Pejabat Penerima Pekerjaan, Petugas
SAI dan BMN, mengajukan UP, dll)
PPK segera menyediakan data dukung yang terkait dengan proses pelelangan
dan segera mengusulkan Paket Pengadaan Ke ULP sesuai dengan rencana yang
telah diinput di SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan).
Proses lelang seluruhnya harus selesai pada bulan Juli 2017.
Satker agar merubah pola aktivitas kegiatan, yaitu kegiatan agar dilaksanakan
mulai awal tahun untuk menghindari kegiatan bertumpuk diakhir tahun.
Satker agar segera melakukan revisi DIPA, khususnya yang masih
menganggarkan honorarium kegiatan jasa pelayanan teknis. Honorarium
yang telah dianggarkan agar direalokasi ke dalam honorarium kegiatan yang
sesuai dengan SBM atau direalokasi menjadi kegiatan yang lain.
Di tahun 2017, PNBP diupayakan semaksimal mungkin disetorkan ke kas
negara setiap hari, untuk mempercepat realisasi penerimaan dan mencegah
temuan berulang BPK terkait keterlambatan setor PNBP.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 24
Anggaran perjalanan dinas agar diperhitungkan kembali dengan cermat, agar
di akhir tahun tidak ada anggaran perjalanan dinas yang tidak terealisasi. Jika
ada indikasi tidak terealisasi agar segera direalokasi menjadi kegiatan lain.
Satker dan Unit Kerja agar meningkatkan koordinasi dengan unit kerja lain,
pembina Eselon I , Inspektorat Jenderal, KPPN, dll agar tidak ada kendala yang
terjadi dalam pelaksanaan kegiatan.
b. Indikator Kinerja 2 : Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran
Cara menghitung realisasi indikator ini adalah Persentase temuan pada
kegiatan TA 2015 yang sudah selesai ditindaklanjuti dibandingkan dengan total
temuan pada 23 Satker Balai dan BPPI Pusat.
Total temuan pemeriksaan audit kinerja di TA 2016 oleh Inspektorat
Jenderal adalah adalah 283 temuan, terdiri dari 143 temuan di Balai Besar, 115
temuan di Baristand Industri dan 25 temuan di BPPI Pusat. Dari 283 temuan
tersebut, seluruhnya telah dapat diselesaikan oleh Satker masing-masing.
Dari total 283 temuan dan 446 rekomendasi hasil Audit Kinerja Satker Balai
Besar, Baristand Industri, BSI dan BPPI Pusat, tersisa hanya 3 rekomendasi saja
yang belum selesai tindak lanjutnya yaitu di Satker BSI. Berarti dari 446
rekomendasi, terdapat 443 rekomendasi atau 99,33% telah selesai dan 3
rekomendasi atau 0,67% belum ditindaklanjuti.
Tabel 3.13 Perbandingan Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran
Tahun Anggaran Keterangan 2016 283 temuan dan 446 rekomendasi hasil Audit Kinerja Satker Balai Besar,
Baristand Industri, BSI dan BPPI Pusat, tersisa hanya 3 rekomendasi saja 2015 - 283 temuan, terdiri dari 143 temuan di Balai Besar, 115 temuan di
Baristand Industri dan 25 temuan di BPPI Pusat. - 283 temuan tersebut, seluruhnya telah dapat diselesaikan oleh Satker
masing-masing. - Temuan atas Laporan Keuangan TA 2014 oleh BPK, terdapat 7 (tujuh)
temuan pada Satker di lingkungan BPPI. Dari 7 temuan tersebut, tersisa satu temuan yang belum selesai tindak lanjutnya.
2014 276 temuan yang harus ditindaklanjuti terdiri dari 123 temuan pemeriksaan Inspektorat Jenderal di Balai Besar, 110 temuan pemeriksaan Inspektorat Jenderal di Baristand Industri dan 33 temuan pemeriksaan Inspektorat Jenderal di BPPI serta 10 temuan pemeriksaan BPK. Dari total temuan tersebut, terdapat 9 temuan pemeriksaan Inspektorat Jenderal yang belum selesai ditindaklanjuti di tahun 2014 sehingga saldonya terbawa di 2015.
Indikator Kinerja II.2 Satuan Target Realisasi Capaian
Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggaran
persentase 85,00 99,33 116,86
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 25
Jika dibandingkan dengan unit kerja lain di Kementerian Perindustrian,
BPPI lebih baik dalam menyelesaikan tindak lanjut temuan karena untuk temuan
Inspektorat Jenderal tidak ada lagi temuan yang tersisa.
Satker yang belum menyelesaikan tindak lanjut adalah Satker yang
Pelaksanaan auditnya paling akhir, sehingga temuan belum tuntas.
Tahun 2016 telah dilaksanakan lanjutan peningkatan tertib administrasi
pengelolaan anggaran untuk meminimalisasi temuan pemeriksaan yang akan
dilaksanakan pada tahun 2017. Selain itu, Sekretariat BPPI telah melakukan
pembinaan agar tidak terjadi temuan berulang, dan mengupayakan semaksimal
mungkin untuk menyelesaikan tindak lanjut temuan di tahun yang sama. Pada TA.
2017 penyelesaian temuan tertib pengelolaan anggaran ditargetkan 95%.
c. Indikator Kinerja 3 : Tertib Administrasi Pengelolaan BMN
Cara menghitung realisasi indikator ini adalah menindaklanjuti surat
usulan pengajuan Penetapan Status Penggunaan(PSP) dan usulan Penghapusan
Barang Milik Negara Satker di lingkungan BPPI.
Tata cara pengelolaan Barang Milik Negara dari waktu ke waktu terdapat
perubahan yang berdampak pada penyesuaian pelaksanaan pengelolaan Barang
Milik Negara, sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan penguasaan
atas seluruh peraturan pelaksanaan yang berlaku dibutuhkan pembinaan dan
mantauan mengenai tertib administrasi pengelolaan Barang Milik Negara
(penetapan status penggunaan, pemanfaatan, penghapusan dan pemindahtangan
Barang Milik Negara).
Selama TA. 2016 telah dilaksanakan kegiatan : Bimbingan Teknis
Pengelolaan BMN, verifikasi usulan PSP dan penghapusan sesuai ketentuan yang
berlaku, memproses usulan PSP dan Penghapusan ke Biro Keuangan, pemantauan
proses BMN dalam rangka tertib administrasi.
Pembinaan dan pemantauan tertib administrasi pengelolaan Barang Milik
Negara dimaksud diharapkan dapat membantu memberikan acuan bagi tiap
Satker – satker di lingkungan BPPI agar mampu mengelola Barang Milik Negara
sesuai peraturan yang berlaku serta kaidah yang ditentukan secara profesional,
Indikator Kinerja II.3 Satuan Target Realisasi Capaian
Tertib Administrasi Pengelolaan BMN persentase 100,00 100 100
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 26
terbuka dan bertanggungjawab. Sejalan dengan kebijakan untuk terus
memperkuat pengelolaan Barang Milik Negara di lingkungan BPPI.
Realiasi dihitung dari Jumlah surat usulan dan tindak lanjut pengelolaan
BMN mencapai target yang telat ditetapkan diawal kegiatan. Untuk pelaksanaan
tertib administrasi pengelolaan BMN hal yang menjadi target kinerja adalah : surat
Penetapan Status Penggunaan(PSP)/Pemanfaatan/Usulan Penghapusan. Pada TA.
2016 ditargetkan terdapat 24 usulan yang ditindaklanjuti dengan realisasi 24
usulan yang berhasil ditindaklanjuti atau capaian 100%. Bila dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya:
Tabel 3.14 Realisasi PSP
Tahun Target PSP/Pemanfaatan/Usulan
Penghapusan Realisasi Capaian
2014 12 20 111,11% 2015 45 47 104,44% 2016 24 24 100%
Dari hasil rekapitulasi, perbandingan realisasi selama 4 tahun 2013-2016
perkembangan Usulan Pengelolaan Barang Milik Negara adalah sebagai berikut:
Tabel 3.15 Perkembangan Usulan Pengelolaan BMN
Daftar 2014 2015 2016
(a) Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara
Usulan 14 30 24
Nilai Rp. 124.313.971.660 Rp. 314.308.928.948,- 932.010.798.869
(b)Penghapusan
Usulan 7 13 25
Nilai Rp. 461.871.400 Rp 207.263.990.00,- Rp 61.153.052.865,-
(c)Pemanfaatan BMN
Usulan 1 1 1
Nilai Rp 4.020.000,- Rp 4.020.000,- Rp 4.488.000,-
Perbandingan dengan instansi lain,terdapat perbedaan dalam Pengelolaan
Barang Milik Negara antara BPPI dengan Direktorat atau Unit Kerja lain
dilingkungan Kementerian Perindustrian, hal ini di karenakan BPPI memiliki 24
Satker vertikal dibawahnya antara lain 11 Balai Besar Industri, 11 Baristand
Industri, BSI (Balai Sertifikasi Industri) dan Satker BPPI Pusat sendiri, hal ini yang
menjadi perbedaan yang sangat rumit dalam pengelolaan dan pelaporan BMN
BPPI, Instansi atau direktorat lain tidak memiliki Satker vertikal.
Secara umum proses pengelolaan BMN Satker di lingkungan BPPI sudah
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 27
Kendala dalam pelaksanaan Tertib Administrasi Pengelolaan BMN, antara
lain :
- Masih kurang konsistensi dalam mengadministrasikan pengelolaan BMN;
- Pemahaman staf pengelola BMN terhadap aturan masih perlu ditingkatkan,
terutama untuk pengelola BMN yang baru;
- Berkembangnya aturan pengelolaan BMN.
Rencana Tahun Anggaran 2017 adalah :
- Peningkatan pengetahuan SDM pengelola BMN;
- Bimtek dan sosisalisasi peraturan BMN sehingga dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya mereka dapat mewujudkan pengelolaan dan petausahaan BMN
yang tertib administrasi dalam hal Penetapan Status Penggunaan, Pemanfaatan,
Penghapusan dan Pemindahtangan Barang Milik Negara di lingkungan BPPI
secara efektif dan efisien;
- Pengembangan aplikasi sistem informasi pengelolaan BMN BPPI .
3. Sasaran Kegiatan III :Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan
Teknologi dan Kebijakan Industri
a. Indikator Kinerja 1 : Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan
Program, Monitoring, dan Evaluasi
Cara menghitung realisasi indikator ini berdasarkan ketepatan waktu
dalam penyusunan program dan penyampaian laporan.
Program dan Kegiatan yang sudah direncanakan dalam pelaksanaannya
perlu dilakukan pemantauan atau monitoring serta dilakukan evaluasi dan
dilaporkan secara berkesinambungan guna mendapatkan hasil yang optimal, juga
untuk menjaga agar pelaksanaan berbagai kegiatan tersebut tetap sesuai dengan
perencanaan.
Hasil dari monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan ini sangatlah
diperlukan bagi kepentingan pimpinan sebagai acuan untuk pengendalian secara
makro terhadap arah kebijakan yang telah ditetapkan. Selain itu, dapat
memberikan stimulasi bagi unit/satker di lingkungan BPPI untuk terus berusaha
Indikator Kinerja III.1 Satuan Target Realisasi Capaian
Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program, Monitoring, dan Evaluasi
Persen 100,00 100,00 100,00
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 28
menyempurnakan penyelenggaraan kegiatan berdasarkan prinsip-prinsip good
governance dan fungsi-fungsi manajemen berbasis kinerja.
Jumlah dokumen penyusunan, monitoring, dan evaluasi program/kegiatan
yang disampaikan tepat waktu selama TA. 2016 adalah 22 (dua puluh dua) laporan
yaitu:
1. 4 (empat) dokumen Triwulan Sekretariat TA. 2016;
2. 4 (empat) dokumen Triwulan BPKIMI TA. 2016;
3. 4 (empat) dokumen hasil Rekonsiliasi Laporan Keuangan Triwulan;
4. 1(satu) Laporan Keuangan BPPI Pusat Semester I;
5. 1(satu) Laporan Keuangan Eselon I Semester I;
6. 1(satu) Satu Laporan BMN Eselon I;
7. 1(satu) Laporan BMN Satker;
8. 2(dua) Dokumen ADIK TA. 2017;
9. 2 (dua) Dokumen RKA/KL TA. 2018;
10. 1 (satu) Laporan Kinerja Sekretariat TA 2016;
11. 1(satu) Laporan Kinerja BPKIMI TA 2016.
Semua usulan/dokumen/laporan tersebut telah disampaikan dengan tepat
waktu dari BPPI pada Biro Perencanaan dan Biro Keuangan. Adapun jumlah
dokumen penyusunan, monitoring, dan evaluasi program/kegiatan yang
disampaikan tepat waktu selama TA. 2013 sampai TA. 2016 capaiannya adalah
100,00%.
Kendala dalam pencapaian indikator Masih terdapat Satker yang kurang
disiplin dalam mengumpulkan data atau laporan sehingga menghambat
penyusunan laporan tingkat eselon I.
Untuk menjaga kualitas dan validitas penyusunan, monitoring, dan evaluasi
program/kegiatan pada TA. 2017 BPPI akan melakukan pembinaan terhadap
pegawai yang menangani program, keuangan, dan pelaporan melalui
Pelaksanaan workshop rekonsiliasi dan konsolidasi penyusunan laporan
keuangan Satker di lingkungan BPPI untuk menyamakan data Satker di lingkungan
BPPI.
b. Indikator Kinerja 2 : Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri
Indikator Kinerja III.2 Satuan Target Realisasi Capaian
Implementasi kerjasama teknis luar
negeri
KerjasamaTeknis 3 3 100 %
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 29
Cara menghitung indikator ini adalah jumlah kerja sama teknis
berdasarkan MoU yang telah disepakati baik dalam maupun luar negeri .
Pada TA. 2016 telah dilakukan beberapa kegiatan kerja sama teknis dengan
beberapa negara donor, diantaranya: a); b); c) kerja sama antara BPPI dengan JICA
dalam rangka peningkatan kompetensi teknis di Balai:
a.) Kerja sama dalam bidang pengkajian strategi Balai dalam rangka
meningkatkan daya saing industri antara Sekretariat BPPI dengan Trade
Cooperation Facility (TCF).
Sekretariat BPPI dengan TCF Uni Eropa telah melaksanakan kerja sama teknis
yang diinisiasi sejak pertengahan tahun 2014 dengan tujuan dalam rangka
meningkatkan peran Balai untuk mendukung daya saing industri industri.
Kerja sama tersebut kemudian dilanjutkan dan berakhir pada tahun 2016.
Tahun 2016, kegiatan kerja sama dengan TCF Uni Eropa yaitu melaksanakan
program Innovating Jogja yang bertujuan untuk membangun budaya inovasi,
khususnya untuk inovator di daerah Yogyakarta sebagai pilot project.
Innovating Jogja merupakan ajang kompetisi yang diselenggarakan selama 4
(empat) bulan, dimana dalam prosesnya, peserta yang terseleksi akan
mendapatkan bimbingan dan pendampingan dari tenaga ahli dalam hal
penyusunan business plan, pemasaran, paten, dan keuangan. Dalam
pelaksanaanya, program Innovating Jogja banyak melibatkan berbagai pihak,
yaitu BNI yang mendukung dari sisi keuangan, Pemda Yogyakarta, KADIN,
UGM, APIKRI, APKI, Warlami, Dekranasda, UII, Politeknik ATK.
Program Innovating Jogja mendapat respon yang cukup baik dari para
innovator di Yogyakarta, dari 74 (tujuh puluh empat) inovator yang ikut dalam
seleksi telah terpilih 3 (tiga) besar yang mendapat dukungan untuk
mendapatkan bimbingan dan akses finansial dari BNI.
b.) Kerja sama antara BPPI dengan Underwriter Laboratory (UL) dalam bidang
standardisasi dan riset BPPI dengan UL.
Kerja sama antara BPPI dengan UL telah diinisiasi sejak tahun 2015, yang
diawali dengan kunjungan B4T ke Taiwan untuk mengembangkan produk
elektronika dan produk turunannya. Selanjutnya BPPI bermaksud
mengembangkan kerjasama tersebut untuk lingkup yang lebih luas dan
melibatkan Balai lainnya yang terkait, yang selanjutnya ditandai dengan
penandatanganan MoU kerja sama dalam bidang standardisasi dan riset pada
bulan Oktober 2016 dengan durasi kerja sama selama 3 (tiga) tahun. Sebagai
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 30
implementasi kegiatan, pada bulan November 2016 telah dilaksanakan
seminar dengan tema “The Ongoing Challengess In Automotive Electromagnetic
Compatibility (EMC) Compliance” untuk meningkatkan pemahaman mengenai
pengaruh gelombang elektromagnetik mengingat perkembangan teknologi di
industri otomotif pada kendaraan bermotor Hybrid Electric Vehicles (HEV) dan
Electric Vehicle (EV) termasuk Automotive Electronic Components sedang
menjadi trend.
c.) Kerja sama antara BPPI dengan JICA dalam rangka peningkatan kompetensi
teknis di Balai.
Kerja sama antara BPPI dengan JICA pada tahun 2016 adalah kerja sama
peningkatan kapasitas dan kompetensi Balai dalam bentuk pengiriman tenaga
dari Jepang ke Balai. Pada tahun 2016, terdapat 3 tenaga ahli dari Jepang yang
ditempatkan di 3 (tiga) balai, yaitu BBK, BBT dan BI Lampung. Masing – masing
tenaga ahli dimaksud mempunyai keahlian yang berbeda dan disesuaikan
dengan kebutuhan di Balai, yaitu dalam bidang chemistry & applied chemistry,
audit energy dan waste management. Kegiatan dari para tenaga ahli tersebut
diantaranya adalah penelitian bersama, pemberian pelatihan bagi pegawai
Balai dan dilibatkan dalam kegiatan konsultansi dengan industri.
Kerja sama yang telah dijalin pada tahun 2016 umumnya telah berjalan
dengan baik dan dapat memenuhi target yang telah ditentukan. Namun masih
terdapat keterlambatan waktu pada implementasi kegiatan. Kerja sama dengan
TCF Uni Eropa yang diharapkan dapat berjalan pada awal tahun 2016, ternyata
baru dapat diimplementasikan pada bulan April 2016. Hal tersebut disebabkan
karena dibutuhkan waktu lebih lama untuk berkoordinasi dengan seluruh
pemangku kepentingan agar dapat berkontribusi aktif pada kegiatan Innovating
Jogja.
Bila dibandingkan dengan tahun 2015, meskipun realisasi dapat mencapai
target namun terdapat MoU yang hingga tahun 2016 belum dapat
diimplementasikan, yaitu MoU kerjasama teknis antara Indonesia dan Italia. Hal
tersebut dikarenakan belum teralokasikannya anggaran di BPPI dan adanya
keterbatasan anggaran di BPPI yang menghambat implementasi kerjasama
tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan kerja sama tahun 2016
relatif dapat diimplementasikan sesuai dengan target.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 31
Tabel 3.16 Perbandingan Kerja Sama Teknis Tahun Target Realisasi Capaian 2015 2 2 100% 2016 3 3 100%
Kendala yang dihadapi pada kegiatan kerja sama adalah terkait dengan
koordinasi dan konsolidasi dengan pemangku kepentingan. Pada kegiatan kerja sama,
peran dan kontribusi dari pemangku kepentingan yang terkait sangat besar untuk
mendukung keberhasilan dari suatu kegiatan kerja sama.
Lokasi yang berjauhan antar donor dan pemangku kepentingan, waktu
petemuan yang terbatas, serta perbedaan bahasa dapat menjadi masalah dalam
melakukan koordinasi. Oleh karena itu, pada kegiatan tahun 2016, koordinasi dan
konsolidasi menjadi kunci utama agar implementasi kerjasama dapat berjalan baik dan
lancar.
Rencana kegiatan implementasi kerja sama teknis luar negeri TA. 2017
diantaranya adalah untuk menindaklanjuti kerja sama yang telah terjalin di tahun
2016 dan untuk melakukan penjajakan kerja sama dengan pihak lain, baik dalam
maupun luar negeri.
Adapan rencana kerja sama teknis luar negeri yang merupakan tindak lanjut
dari tahun sebelumnya, antara lain:
BPPI akan melanjutkan kerjasama Innovating Jogja dan berkoordinasi dengan
Pemda setempat agar dapat berkontribusi lebih aktif mengingat kerjasama dengan
TCF Uni Eropa telah berakhir pada tahun 2016.
Terkait kerja sama dengan UL, direncanakan akan dilaksanakan seminar pada
bulan Maret 2017 dengan mengundang asosiasi maupun industri untuk
meningkatkan pemahaman mengenai baterai yang ramah lingkungan.
4. Sasaran Kegiatan IV : Publikasi dan Implementasi Hasil Litbang BPPI a. Indikator Kinerja 1 : Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri Secara Elektronik
Indikator Kinerja IV.1 Satuan Target Realisasi Capaian
Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri secara elektronik
Jurnal 3 3 100
Cara menghitung indikator ini adalah Jurnal yang terindeks.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah mengeluarkan Peraturan
Kepala LIPI Nomor 3 tahun 2014 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah,
dimana peraturan tersebut banyak hal terkait kewajiban jurnal untuk dikelola secara
elektronik. Menindaklanjuti hal tersebut, Sekretariat BPKIMI selaku pengelola Jurnal
terakreditasi LIPI dan fasilitator publikasi hasil litbang bagi unit kerja di lingkungan
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 32
BPPI, telah melaksanakan pengelolaan jurnal secara elektronik yang dapat diakses
melalui alamat http://ejournal.kemenperin.go.id. Jurnal elektronik tersebut memuat
berbagai jurnal dari Balai maupun jurnal yang diterbitkan oleh BPPI.
Namun demikian, BPPI saat ini masih dalam tahap transisi dari penerbitan
jurnal secara cetak ke penerbitan jurnal secara elektronik, sehingga perlu adanya
penyempurnaan dalam hal pelaksanaan tata kelola jurnal elektronik tersebut. Oleh
karena itu, pada tahun anggaran 2016, Sekretariat BPPI mengadakan forum yang
mengundang para pengelola jurnal elektronik dari Balai, untuk saling berdiksusi dan
bertukar informasi terkait mekanisme pengelolaan jurnal elektronik, termasuk
diantaranya membahas mengenai mekanisme indeksasi jurnal – jurnal di lingkungan
BPPI, selain agar jurnal dapat memiliki identitas juga agar dapat memenuhi
persyaratan akreditasi jurnal elektronik.
Hingga saat ini, sebagian besar jurnal – jurnal yang masuk dalam jurnal
elektronik BPPI sudah menerapkan pengelolaan sesuai dengan Perka LIPI tahun 2014,
termasuk juga indeksasi jurnal. Realisasi kegiatan untuk tahun 2016 telah memenuhi
target, yaitu besaran jumlah jurnal yang terindeks berjumlah 3 (tiga) jurnal. Balai yang
sudah aktif menerapkan pengelelolaan elektronik adalah BBKKP, BBTPPI, BI
Samarinda, BBPK, BI Pontianak.
Namun demikian, belum semua Balai dapat menerapkan pengelelolaan jurnal
elektronik. Hal tersebut disebabkan karena: 1) terbatasnya sumber daya manusia yang
dapat fokus bekerja untuk mengelola jurnal, 2) infrastruktur yang belum memadai, 3)
Balai belum memahami benar persyaratan dan mekanisme akreditasi jurnal secara
elektronik.
Kendala teknisnya adalah terbatasnya sarana dan prasarana teknologi
informasi yang memadai, belum dibentuknya pengelola jurnal elektronik dikarenakan
terbatasnya jumlah pegawai yang kompeten, pemahaman mengenai pengelolaan dan
mekanisme akreditasi jurnal elektronik yang masih terbatas.
Sebagai tindak lanjut, BPPI perlu menyusun perencanaan agar dapat
meningkatkan kinerja pengelolaan jurnal elektronik, sebagai berikut:
Mengadakan forum berkala dan rutin dengan para pengelola jurnal elektronik,
sebagai wadah untuk berdiskusi dan meningkatkan pemahaman terkait dengan
pengelolaan jurnal elektronik,
Memberikan bimbingan dan pendampingan bagi Balai terkait dengan persiapan
akreditasi jurnal,
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 33
Membentuk tim pengelolaan jurnal elektronik, agar dapat memelihara dan
memperbaiki tampilan serta konten dari jurnal elektronik,
Menerapkan sepenuhnya sistem manajemen e-journal dengan online.
5. Sasaran Kegiatan V : Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur
a. Indikator Kinerja 1 : SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke
Jenjang S3
Cara menghitung indikator ini adalah Jumlah SDM aparatur yang mengikuti
jenjang pendidikan S3 dengan dibiayai DIPA BPPI.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh sekretariat BPPI adalah peningkatan
kemampuan SDM dimaksud adalah melalui Program Rintisan Gelar S3. Melalui
pelaksanaan Program Rintisan Gelar S3 tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kompetensi pendidikan SDM di lingkungan BPPI khususnya para tenaga peneliti.
Pada TA. 2016 kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan monitoring
terhadap 7 mahasiswa S3 yang sedang menempuh program S3 dengan beasiswa dari
BPPI di Unhas (1); UI (2);ITB(2);IPB (1);UGM (1).
Peserta Program S3 sejak tahun 2009 sampai 2016 berjumlah 29 (dua puluh
Sembilan) orang yang mengikuti pendidikan di UI, ITB, IPB, ITS, USU, UGM, dan UNHAS,
dengan 1 (satu) peserta yang Drop Out. Terdapat 7 (tujuh) orang yang masih dibiayai
BPPI sampai dengan TA. 2016 dengan rincian : 1 orang mahasiswa UGM; 1 orang
mahasiswa IPB; 2 orang mahasiswa UI; 2 orang mahasiswa ITB; 1 orang mahasiswa
Unhas. Adapun 5 (lima) orang diantaranya diberikan perpanjangan masa tugas belajar
selama 1 (satu) tahun.
Peserta yang telah lulus adalah 20(dua puluh) orang , yakni :
- Tahun Anggaran 2012 : 1 orang
- Tahun Anggaran 2013 : 4 orang
- Tahun Anggaran 2014 : 8 orang
- Tahun Anggaran 2015 : 4 orang
- Tahun Anggaran 2016 : 3 orang
Indikator Kinerja V.1 Satuan Target Realisasi Capaian
SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3
Orang 7 7 100%
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 34
Melalui Program Rintisan Gelar S3 ini diharapkan sampai dengan tahun 2019,
BPPI dapat menambah jumlah SDM yang berpendidikan S3 sebanyak 28 (dua puluh
delapan) orang.
Fasilitasi pembiayaan kebutuhan peserta program yang meliputi pembayaran
SPP, pemberian tunjangan riset dan tunjangan biaya hidup serta Koordinasi dengan
Perguruan Tinggi (Universitas) penyelenggara program sudah berjalan dengan baik
dan belum ada kendala.
Rencana untuk TA 2017 adalah:
- Memonitoring perkembangan studi 7 (tujuh) orang peserta yang sedang
melaksanakan pendidikan S3 terutama 5 (lima) orang diantaranya yang telah
diberikan perpanjangan masa tugas belajar selama 1 (satu) tahun agar dapat
menyelesaikan studinya tepat waktu.
- Memfasilitasi pembiayaan kebutuhan 7 (tujuh) orang peserta program S3 yang
meliputi pembayaran SPP, pemberian tunjangan riset dan tunjangan biaya hidup.
b. Indikator Kinerja 2 : SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan
Cara menghitung indikator ini adalah persentase antara jumlah pejabat
fungsional tertentu yang disetujui untuk naik jenjangnya berdasarkan hasil sidang
penilaian Angka Kredit(AK) BPPI dengan jumlah pejabat fungsional yang mengajukan
usulan penilaian AK pada TA. 2016.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 455/M-
IND/Kep/8/2014 tentang Penyempurnaan Peraturan Menteri Nomor 06/M-
IND/PER/I/2011 tanggal 14 Januari 2011 tentang Penunjukan Unit Pembina Jabatan
Fungsional di Lingkungan Kementerian Perindustrian, Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri ditunjuk sebagai Unit Pembina lima (5) Jabatan Fungsional
yaitu Peneliti, Perekayasa, Penguji Mutu Barang, Pengendali Dampak Lingkungan dan
Teknisi Litkayasa.
Pada TA. 2016 telah dilaksanakan beberapa kegiatan yang mendukung
pengembangan karir SDM fungsional dibawah binaan BPPI yaitu dengan
melaksanakan sidang penilaian angka kredit jabatan fungsional sebagai berikut:
Indikator Kinerja V.2 Satuan Target Realisasi Capaian
SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan
Persentase 80,00 88,64 104,28
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 35
(a) Sidang Penilaian Angka kredit Jabatan Fungsional Peneliti
- Sidang Pertama (tanggal 31 Februari 2016 – 1 Maret 2016)
- Sidang Kedua (tanggal 3—4 Mei 2016)
- Sidang Ketiga (tanggal 8—9 Agustus 2016)
- Sidang Keempat (tanggal 15—16 September 2016)
- Sidang Kelima (tanggal 8—9 November 2016)
- Sidang Keenam (tanggal 19—20 Desember 2016)
(b) Sidang Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perekayasa
- Sidang Pertama (tanggal 30—31 Maret 2016)
- Sidang Kedua (tanggal 16—17 Mei 2016)
- Sidang Ketiga (tanggal 26—27 September 2016)
- Sidang Keempat (tanggal 15—16 Desember 2016)
(c) Sidang Penilaian Angka kredit Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa
- Sidang Pertama (tanggal 27—28 April 2016)
- Sidang Kedua (tanggal 26—27 Mei 2016)
- Sidang Ketiga (tanggal 22—23 September 2016)
- Sidang Keempat (tanggal 5—6 Desember 2016)
(d) Sidang Penilaian Angka kredit Jabatan Fungsional Pengendali Dampak
Lingkungan
- Sidang dilaksanakan pada tanggal 21—22 November 2016
Indikator ini dihitung dari persentase antara jumlah pejabat fungsional
tertentu yang disetujui untuk naik jenjangnya berdasarkan hasil sidang penilaian
Angka Kredit (AK) BPPI dengan jumlah pejabat fungsional yang mengajukan usulan
penilaian AK pada TA. 2016.
Jumlah pejabat fungsional binaan BPPI adalah 651 orang, sedangkan pejabat
fungsional yang mengajukan naik jenjang kembali pada tahun 2016 sebanyak 220
orang dan yang dapat memenuhi persyaratan untuk kenaikan jenjang adalah 195
orang atau 88 % dengan rincian sebagai berikut :
(a) Peneliti
Dari jumlah 314 orang peneliti, yang mengajukan kenaikan jenjang pada TA.
2016 adalah 111 orang dinyatakan memenuhi syarat dan 10 orang tidak
memenuhi syarat.
(b) Perekayasa
Dari jumlah 59 orang perekayasa, yang mengajukan kenaikan jenjang pada TA.
2016 adalah 24 orang dinyatakan memenuhi syarat dan 12 orang tidak
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 36
memenuhi syarat.
(c) Teknisi Litkayasa
Dari jumlah 128 orang teknisi litkayasa, yang mengajukan kenaikan jenjang
padaTA. 2016 adalah 55 orang dinyatakan memenuhi syarat dan 3 orang tidak
memenuhi syarat
(d) Pedal sebanyak
Dari jumlah 15 orang pengendali dampak lingkungan, yang mengajukan
kenaikan jenjangTA. 2016 adalah 5 orang dinyatakan memenuhi syarat dan
memenuhi syarat semua.
Sehingga dari Total 220 orang SDM fungsional yang mengajukan kenaikan
jenjang pada TA. 2016, yang dianggap memenuhi syarat adalah 195 orang atau 88,00%,
melampaui target yang ditetapkan yaitu 85,00%.
Bila jumlah SDM fungsional yang naik jenjang jabatan dibandingkan dari tahun
2012-2016 maka dapat tergambar pada tabel dan grafik dibawah.
Tabel 3.17 Perbandingan SDM fungsionaltertentu yang naikjenjangjabatan TA. 2012-2016
Gambar 4 Perbandingan SDM fungsional tertentu yang naik jenjang jabatan TA. 2012-2016
576
647
716686
651
160200
163199 220
142180
132176 195
0
100
200
300
400
500
600
700
800
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah SDM fungsional
Jumlah SDM fungsional yangmengajukankenaikanjenjang
Jumlah SDM fungsional yangnaikjenjang
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah SDM fungsional 576 647 716 686 651
Jumlah SDM fungsional yang mengajukan kenaikan jenjang
160 200 163 199 220
Jumlah SDM fungsional yang naik jenjang
142 180 132 176 195
Persentaseantara yang mengajukan dengan yang naik jenjang
88,75% 90,00% 80,98% 88,44% 88,64%
Persentase antara SDM tenaga fungsional dengan yang naik jenjang jabatan
24,65% 27,82% 18,44% 25% 29,95%
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 37
SDM fungsional yang tidak memenuhi persyaratan memenuhi angka kredit
pada umumnya disebabkan oleh ketidakpahaman para pejabat fungsional dalam
membuat DUPAK (Daftar Usul Penetapan Angka Kredit) sehingga hasil penilaian tidak
maksimal dan tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan masing-masing
jabatan fungsional.
Pada tahun 2016 terdapat lima (5) temuan terkait indikasi self plagiarisme dari
Tim Penilai Peneliti Pusat (TP3) LIPI yaitu di Balai Besar Kimia dan Kemasan (2 orang),
Balai Besar Kerajinan dan Batik, Baristand Industri Samarinda, Balai Besar Logam dan
Mesin. Indikasi harus ditindaklanjuti dan dilaksanakan pembinaan terkait etika
peneliti terhadap peneliti di lingkungan BPPI.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) selaku instansi pembina
jabatan fungsional Perekayasa pada tahun 2016 mengeluarkan peraturan baru sebagai
tindak lanjut Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 2 Tahun 2016 tentang Jabatan
Fungsional Perekayasa dan Angka kreditnya yaitu Peraturan Kepala BPPT NOmor 015
tahun 2016 dan Peraturan Kepala BKN Nomor 13 tahun 2016. Adanya peraturan baru
ini harus ditindaklanjuti dengan pelaksanaan sosialisasi terhadap pejabat fungsional
perekayasa di lingkungan BPPI.
Kendala pada indikator ini bahwa Sekretariat BPPI tidak bisa menentukan
jumlah berapa pejabat fungsional yang akan mengajukan kenaikan jenjang, karena
pejabat fungsional memiliki waktu 4 tahun untuk dapat menilaikan hasil pekerjaannya
demi kenaikan jenjang setingkat lebih tinggi.
Bila melihat rasio pertumbuhan antara SDM yang mengajukan kenaikan jenjang
jabatan dan jumlah SDM fungsional yang naik jenjang setiap tahun mengalami
kenaikan.
Pada tahun 2017 direncanakan jumlah sidang penilaian yang dilaksanakan
sebagai berikut :
- Sidang Peneliti akan dilaksanakan 6 kali;
- Sidang Perekayasa akan dilaksanakan 4 kali;
- Sidang Teknisi Litkayasa akan dilaksanakan 4 kali;
- Dan Sidang PEDAL akan dilaksanakan 1 kali.
Diharapkan pada tahun 2017 para pejabat fungsional akan mengajukan
kenaikan jenjang tepat waktu sehingga tidak ada pejabat fungsional yang bebas
sementara karena tidak bisa mengumpulkan angka kredit.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 38
c. Indikator kinerja 2: Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di
Tupoksi Masing-Masing
Cara menghitung indikator ini adalah target SDM aparatur yang mengikuti
pendidikan/pelatihan baik diklat teknis/fungsional yang mendapat sertifikat pada TA.
2016 adalah 261 orang. Persentase antara realisasi dengan target SDM aparatur yang
mendapatkan sertifikat.
Pada TA. 2016 dari jumlah pegawai BPPI sebanyak 2.233. orang, ditargetkan
261(dua ratus enam puluh satu) orang atau 11,69% pegawai dapat meningkat
kompetensi di Tupoksi masing-masing.
Indikator ini dihitung dari Persentase antara realisasi dengan target SDM
aparatur yang mendapatkan sertifikat. Adapun target SDM aparatur yang mengikuti
pendidikan/assessment/magang/pelatihan/diklat teknis atau fungsional yang
mendapat sertifikat pada TA. 2016 adalah 261 orang.
Pada TA. 2016 Sekretariat memfasilitasi 9 (sembilan) kegiatan pelatihan
peningkatan kompetensi, yaitu :
(a) Inhouse Training Bahasa Inggris
Diikuti oleh 35(tiga puluh lima) orang PNS di lingkungan BPPI Pusat. Pelatihan
Bahasa Inggris terbagi menjadi 3 (tiga) level antara lain Elementry, Pre
Intermediate, dan Business Communication yang berdasarkan pada kemampuan
masing-masing peserta yang terlihat dalam hasil Placement Test sebelum pelatihan
dilaksanakan.
Materi pelatihan untuk level Elementry dan Pre Intermediate difokuskan pada
penggunaan grammar, pronounciation, dan memperbanyak perbendaharaan kata
serta meningkatkan kepercayaan diri peserta dalam berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa inggris. Sedangkan pada level Business Communication
difokuskan pada peningkatan kemampuan peserta untuk menyajikan materi
presentasi dan karya tulis dalam menggunakan bahasa inggris yang baik dan benar.
Hasil dari pelatihan ini :
- Meningkatkan kemampuan komunikasi peserta dengan menggunakan bahasa
inggris terutama dalam membuat materi presentasi dan membuat karya tulis.
- Meningkatkan kepercayaan diri peserta dalam berkomunikasi dengan bahasa
inggris.
Indikator Kinerja V.2 Satuan Target Realisasi Capaian
Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur di Tupoksi Masing-Masing
Persentase 95,00 111,88 117,77%
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 39
- Peserta dapat memahami penggunaan grammar, pronounciation, dan
memperbanyak perbendaharaan kata.
(b) Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa
Diikuti oleh 12(dua belas) orang PNS di lingkungan BPPI yang terdiri dari para
Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pengadaan Barang/Jasa, Pejabat Penerima
Barang/Jasa, Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Koordinator Kegiatan. Materi
pelatihan ini adalah memperdalam Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan
perubahannya mengenai peraturan pengadaan barang dan jasa pemerintah,
Pengadaan Barang/Jasa dengan pendayagunaan produksi dalam negeri dan Usaha
Kecil dan dengan dana pinjaman/hibah luar negeri, e-procurement, e-tendering
(PERKA LKPP Nomor 1 tahun 2015) dan e-catalogue serta pada akhir diklat ini
dilakukan ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa.
Hasil Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa antara lain:
- Peserta dapat memahami mekanisme pengadaan barang/jasa sesuai dengan
Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan perubahannya mengenai peraturan
pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta memahami penggunaan e-
procurement, e-tendering dan e-catalogue.
- Terdapat 6 (enam) orang peserta yang telah lulus ujian sertifikasi pengadaan
barang/jasa pemerintah.
(c) Focus Group Discussion (FGD) pengadaan barang dan jasa
Diikuti oleh 36 (tiga puluh enam) orang PNS di lingkungan BPPI Pusat. Materi FGD
ini adalah sosialisasi tentang Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan penyusunan
dokumen pengadaan jasa akomodasi/hotel. Hasil dari FGD pengadaan barang dan
jasa adalah telah tersusunya dokumen standar Pengadaan Paket Meeting
Akomodasi dan Konsumsi untuk kegiatan (hotel).
(d) Diklat Public Speaking and Communication Skills
Diikuti oleh 3(tiga) orang PNS di lingkungan BPPI Pusat. Materi pelatihan ini
adalah menciptakan dan menjaga kesan pertama yang positif; tampil lebih alami
dan santai saat memberi presentasi; mengkomunikasikan ide dengan jelas dan
berwibawa, menjual ide dan menginspirasi orang lain. Pelatihan harus
ditindaklanjuti di tempat unit masing-masing dgn memberikan penugasan kepada
yang bersangkutan.
(e) Inhouse Training ISO 9001:2015 (Manajemen Mutu)
Diikuti oleh 25 (dua puluh lima) orang PNS di lingkungan Sekretariat BPPI,
Puslitbang KIUI, Puslitbang TIKI, Puslitbang IHLH dan Pusat Standardisasi Industri.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 40
Adapun materi pelatihan ini adalah mengenai pentingnya manajemen mutu,
sejarah ISO, perbedaan ISO 9001:2008 dan ISO 9001:2015, dan cara
mengimplementasikannya.
Hasil pelatihan antara lain: peserta memahami konsep persyaratan, perubahan,
penyusunan konsep, dan mempersiapkan resertifikasi ISO 9001:2015
(f) Inhouse Training Presentasi Memukau for Business Professional
Pelatihan ini diikuti oleh 20 (dua puluh) orang pegawai di lingkungan Sekretariat
BPPI, Puslitbang KIUI, Puslitbang IHLH, Pusat Standardisasi Industri, Balai Besar
Kimia dan Kemasan dan Balai Besar Industri Agro. Materi yang disampaikan pada
pelatihan ini meliputi mendesain Presentasi yang efektif dan powerful,
membawakan Presentasi yang efektif dan meyakinkan. Adapun hasil pelatihan
yakni sebagai berikut:
1. Peserta dapat membuat desain powerpoint yang visual, efektif, dan powerful
secara cepat.
2. Dapat menyampaikan presentasi yang efektif, meyakinkan, dan atraktif
sehingga pesan dapat tersampaikan ke Audience.
(g) Assessment Pejabat Struktural Es. IV di Lingkungan BPPI : 90 orang
Diikuti oleh 90(sembilan puluh) orang PNS di lingkungan BPPI. Hasil Assessment
adalah 7 (tujuh) orang atau 7,78% memenuhi tuntutan dan potensial untuk posisi
di atasnya dan 42 (empat puluh dua) orang atau 46,66% memenuhi tunhtutan dan
potensial untuk posisi di atasnya dengan catatan dan 34 (tiga puluh empat) orang
atau 37,78% belum memenuhi tuntutan untuk posissi di atasnya, namun fit untuk
posissi saat ini serta 7 (tujuh) orang atau 7,78% belum fit untuk posissi saat ini,
namun dipertimbangkan untuk rotasi ke Unit Kerja lain.
(h) Capacity Building di Lingkungan Seketariat BPPI : 56 orang
Diikuti oleh 56(lima puluh enam) orang pegawai di lingkungan BPPI Pusat. Materi
pelatihan ini adalah membangun kepribadian dan membentuk kepribadian; etika
komunikasi, managemen diri dan kesadaran diri; mengendalikan emosi,
membangun karakter yang berorientasi pada pelayanan prima.
(i) Magang di Perusahaan Industri : 15 orang Analisis Realisasi
Diikuti oleh 15(lima belas) orang PNS di lingkungan BPPI. Peserta dibagi kedalam
3(tiga) kelompok dan melaksankan magang di 3 perusahaan yaitu PT. Panasonic
Manufacturing Industry, PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia dan PT.
Indogravure. Berisi pembekalan peserta Magang; Works Study and Job Training;
Evaluasi dan Presentasi.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 41
Pada TA. 2016 Sekretariat memfasilitasi 9(sembilan)
kegiatanpendidikan/assessment/magang/pelatihan/diklat teknis atau fungsional
yang diikuti oleh 292 orang peserta. Dari target 261 orang dapat teralisasi 292 orang
atau 111,88% dengan capaian 111,88%. Realisasi dapat melampaui target karena
adanya pergeseran anggaran untuk kegiatan pelatihan SDM sehingga terdapat
beberapa pelatihan tambahan dan ada peserta yang dapat ditambahkan pada kegaitan
assessment.
Apabila dibandingkan, maka pelatihan untuk peningkatan SDM Aparatur yang
Kompeten di Tupoksi Masing-Masing dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015
sebagai berikut :
Tabel 3.18 PerbandinganSDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi Masing-Masing TA. 2012-2015
Indikator Kinerja Capaian TA.
2012 2013 2014 2015 2016 Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi Masing-Masing
112 295 301 308
292
Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan program ini adalah belum
dilakukannya analisa kebutuhan diklat sehingga program pelatihan yang dirancang
masih bersifat general, belum adanya komitmen pimpinan dalam mengembangkan
kompetensi SDM-nya, belum adanya kesadaran dari PNS untuk mengembangkan
kompetensinya.
Diharapkan pada TA. 2017 sudah dilakukananalisa kebutuhan diklat sehingga
pelatihan yang akan diselenggarakan dapat sesuai dengan kebutuhan organisasi dan
dapat meningkatkan kompetensi SDM.Pembinaan dan pelatihan pegawai ditargetkan
pada TA. 2017 sebanyak 84 orang, jumlah ini menurun dibandingkan TA.2016 karena
adanya penurunan alokasi anggaran. Jenis pelatihan yang akan dilaksanakan antara
lain : Asesmen Staf PNS dan Honorer, Diklat Magang, Diklat Pim dan Diklat tata cara
presentasi.
d. Indikator Kinerja 4 : Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner
Cara menghitung indikator ini adalah realisasi jumlah SDM aparatur
indisipliner pada TA. 2015 adalah 44 orang dan TA. 2016 ditargetkan turun 25 % atau
33 orang.
Indikator Kinerja V.4 Satuan Target Realisasi Capaian
Menurunnya SDM aparatur yang indisipliner
Persentase 25,00 81,82 327,27
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 42
Pada TA. 2016 telah dilaksanakan rekapitulasi absensi, rekapitulasi pegawai
indisipliner, rekapitulasi pegawai yang mendapat hukuman disiplin, sosialisasi PP 53
tentang hukuman disiplin dan pengumuman pegawai yang terlambat bulanan.
rekapitulasi daftar hadir pegawai BPPI berkala setiap bulan, memberikan hasil
rekapitulasi kepada masing-masing unit tentang pegawai yang melakukan tindakan
indisipliner sesuai PP Nomor 53 Tahun 2010.
Jumlah Pegawai yang melakukan Indisiplinerkarena Alpa murni, jam kerjanya
kurang dari 7,5 jam pada tahun 2016 ditargetkan sejumlah 33 (tiga puluh tiga) orang,
dan terealisasi sejumlah 8 (delapan) orang pegawai indisipliner, terdiri dari :
(a) Pusat : 2 (dua) orang Pegawai
(b) Balai Besar : 1 (satu) orang Pegawai
(c) Baristand : 5 (lima) orang Pegawai
Dari Jumlah tersebut :
(a) Indsipliner tingkat ringan : 6 (enam) orang pegawai
(b) Indispliner tingkat sedang : -
(c) Indisipliner tingkat berat : 2 (dua) orang pegawai
Pada pegawai yang telah melakukan tindakan indispliner tersebut telah
dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan berlaku.
Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya :
Tabel 3.19 Perbandingan Jumlah Pegawai Indisipliner 2013-2016
Tahun Jumlah Pegawai Indisipliner
2013 60 2014 29 2015 44 2016 8
Penurunan secara signifikan tersebut disebabkan pemberlakuan secara tegas
Permen 98 Tahun 2015 tentang Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 98M-
INDPER/11/2015 tentang Mekanisme Pemberian Tunjangan Bagi Pegawai Di
Lingkungan Kementerian Perindustrian yang mengatur pengurangan tunjangan
kinerja jika seorang pegawai dikenai hukuman disiplin. Melalui pemberlakuan
Peraturan Kemenperin ini secara konsisten diharapkan pegawai yang indisipliner akan
semakin berkurang ditahun mendatang.
Proses rekapitulasi masih menggunakan cara-cara manual dan sederhana,
perlu dibuat sistem aplikasi yang bisa berjalan secara otomatis untuk mempermudah
proses.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 43
Diharapkan pada tahun 2017, jumlah pegawai yang indispliner akan semakin
menurun dan disiplin PNS semakin meningkat. Disiplin PNS tidak akan hanya dinilai
dari jumlah jam kerja dan alpa, melainkan juga dari sisi kinerja pegawai tersebut,
namun demikian rekapitulasi jumlah jam kerja dan alpa merupakan salah satu
parameter penting kinerja pegawai, sehingga mekanisme penilaiannya akan terus
disempurnakan.
6. Sasaran Kegiatan VI : Meningkatnya Budaya Kerja Berbasis 5K dan K3 di
Lingkungan BPPI
Indikator Kinerja 1 : Penerapan Program Kerja 5K
Cara menghitung indikator ini adalah berdasarkan jumlah Balai Besar yang
mengimplementasikan K3.
Penerapan budaya kerja 5K+K3 dengan Grading System, terlaksananya
Koordinasi Pengembangan Pedoman Budaya Kerja 5K pada Keteraturan,
Kerapihan, Kebersihan, Kelestarian, dan Kedisiplinan dengan Grading System
mengacu pada Peraturan Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian Nomor
02/SJ-IND/PER/2/2009 tentang Pedoman Teknis Penerapan Keteraturan,
Kerapihan, Kebersihan, Kelestarian, Kedisiplinan (5K) di lingkungan Kementerian
Perindustrian. Pada tahun 2016 diterapkan kebijakan baru yaitu Penilaian 5K
berdasarkan Grading System tingkat Balai Besar dan Baristand. Penerapan baru
tersebut disamakan dengan pola yang dilaksanakan di satuan kerja pusat yaitu
dilaksanakannya sistem penilaian dengan penilaian grading biru, hijau dan kuning.
Agar aturan main sistem penilaian budaya kerja 5K grading system tersebut sama
maka dibuat sistematika penilaian yang telah disepakati yaitu penilaian dengan
bobot 60% penilaian pada area laboratorium dan 40% penilaian pada area
administrasi. Selain itu diperlukan upaya-upaya penyempurnaan dalam
penerapan budaya kerja 5K baik pada tingkat Pusat, Balai Besar dan Baristand
salah satunya dengan menyebarluaskan informasi tentang Pedoman Teknis
Pelaksanaan Budaya Kerja 5K+K3 pada balai besar dan baristand yang dibuat
dalam bentuk buku sehingga dapat diedarkan secara merata ke semua Balai Besar,
Baristand dan unit pusat di lingkungan BPPI.
Konvensi Budaya Kerja 5K dengan melaksanakan kegiatan Konvensi
Budaya Kerja 5K. Maksud kegiatan pelaksanaan Konvensi Budaya Kerja 5K
Indikator Kinerja VI.1 Satuan Target Realisasi Capaian
Penerapan Budaya Kerja K3 Balai Besar 11 11 100%
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 44
(Keteraturan, Kerapihan, Kebersihan, Kelestarian, Kedisiplinan) adalah untuk
memberikan arah dan persamaan persepsi dalam melaksanakan budaya kerja 5K
sehingga dapat memberikan gambaran strategis, metode, proses dan sasaran
penerapan pada Unit Kerja dalam lingkungan BPPI. Telah ditetapkan hasil
Konvensi Budaya Kerja 5K sebagai berikut : Juara I Samarinda; Juara II BBKK; Juara
III Palembang .
Bimbingan Teknis K3 Laboratorium, melaksanakan kegiatan Bimbingan
Teknis Pengelolaan Budaya Kerja K3 Laboratorium. Pelaksanaan Bimbingan
Teknis Pengelolaan Budaya Kerja K3 Laboratorium merupakan implementasi
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja (SMK3). Budaya Kerja K3 di
Laboratorium penting diterapkan guna mencegah dan mengurangi resiko
kecelakaan kerja yang mungkin terjadi akibat kurangnya kesadaran pengelola
laboratorium untuk menerapkan sistem budaya kerja K3. Tidak hanya itu,
infrastruktur laboratorium, penggunaan bahan kimia berbahaya, peralatan gelas
dan instrumentasi khusus dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila ditata
dengan cara yang tidak tepat. Penerapan dan pelaksanaan Budaya Kerja K3 adalah
salah satu bentuk upaya menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang akhirnya dapat mempengaruhi
efisiensi dan produktivitas kerja.
Sosialisasi arsip dengan melakukan Sosialisasi Arsip dengan maksud dan
tujuan terselenggaranya acara Sosialisasi tersebut adalah untuk menindaklanjuti
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan dan
Peraturan Kepala Arsip Nasional Nomor 38 Tahun 2015 tentang Pengawasan
Kearsipan. Sosialisasi tersebut membahas teori dan kebijakan terbaru tentang
kearsipan dan melakukan praktek cara menentukan Kode Klasifikasi arsip,
pemilahan arsip aktif dan pemberkasan arsip in aktif dengan mengundang tim
arsip dari Biro Umum sehingga kebijakan terbaru mengenai kearsipan dapat
tersampaikan karena para peserta sosialisasi adalah para pegawai dari Sekretariat
BPPI, Pusat, BBIA dan BBKK.
Dari kegiatan Penerapan Budaya Kerja 5K+K3 diperoleh hasil bahwa dari
11 Balai Besar, 11 Baristand dan BSI yang menerapkan Budaya kerja 5K + K3
diperoleh hasil:
- Grading Kuning maknanya telah melaksanakan budaya kerja 3K yaitu
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 45
keteraturan, kerapihan dan kebersihan: 2 Satker, yaitu BBIA dan BBT.
- Grading Hijau maknanya telah melaksanakan budaya kerja 3K yaitu keteraturan,
kerapihan dan kebersihan, kelestarian : 11 Satker, yaitu BBTPPI, B4T, Baristand
Lampung, Baristand Medan, Baristand Banjarbaru, Baristand Manado, BBIHP,
Baristand Ambon, BBK, BBKKP, Baristand Aceh.
- Grading Biru maknanya telah melaksanakan budaya kerja 5K yaitu keteraturan,
kerapihan, kebersihan, kelestarian, kedisiplinan dan Service Excellent : 10
Satker, yaitu Baristand Palembang, Baristand Samarinda, BBKK, Baristand
Padang, BSI, BBLM, Baristand Pontianak, BBPK, BBKB, Baristand Surabaya.
Pada Tahun 2014 metode yang digunakan masih menggunakan metode
yang lama yaitu dengan cara menyeleksi secara ketat risalah yang disusun oleh
masing-masing Balai Besar dan Baristand kemudian menentukan pemenang
presentasi Risalah 5K unit-unit kerja dari kelompok Balai Besar dan Baristand
Industri dengan melakukan seleksi materi konvensi 5K yang sudah dipersiapkan
oleh masing-masing unit kemudian dipresentasikan risalah penerapan 5K Tahun
2014 semester II di hadapan dewan juri konvensi 5K serta menjelaskan mengenai
kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan 5K, selain itu memberikan
gambaran kondisi unit sebelum pelaksanaan 5K dan kondisi unit sesudah
penerapan 5K Tahun 2014.
Pada tahun 2015 Metode yang digunakan dalam melaksanakan Konvensi
5K adalah dengan mempersiapkan oleh masing-masing unit dengan cara
mempresentasikan lokus tempat penerapan 5K pada area kerja di hadapan Dewan
juri Konvensi 5K dan menjelaskan mengenai kendala-kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan 5K, kondisi unit sebelum pelaksanaan 5K dan kondisi unit
sesudah penerapan 5K tahun 2015.
Adapun hasil Konvensi Budaya Kerja 5K Tingkat Balai sebanyak 23 (dua
puluh tiga) Unit Pelaksana Teknis di lingkungan BPPI.
Pelaksanaan Konvensi Budaya Kerja 5K pada tahun 2016 mengalami
perubahan sistem penilaian yaitu tidak lagi membuat risalah dan menentukan
lokus area tempat penerapan budaya 5K namun penilaian dilakukan dengan
metode penilaian dari kuantitas menuju kualitas yaitu penilaian dengan Grading
System dengan cara:
Grading Kuning: Keteraturan (K1), kerapihan (K2) dan Kebersihan (K3);
Grading Hijau : Keteraturan (K1), Kerapihan (K2), kebersihan (K3) dan
Kelestarian (K4);
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 46
Grading Biru: Keteraturan (K1), Kerapihan (K2), Kebersihan (K3), Kelestarian
(K4), Kedisiplinan (K5) dan Service Excellent.
Kemudian Tahapan Penilaian Grading System tersebut dibagi menjadi
beberapa Zona yaitu Laboratorium, ruang Peneliti dan sistem budaya kerja K3
(penilaian area laboratorium sebesar 60%) dan Ruang administrasi yang terdiri
dari area kerja pegawai, ruang rapat, halaman, tempat umum bersama seperti
mushola, toilet, dapur dan ruang pelayanan (penilaian area administrasi sebesar
40%).
Adapun hasil penilaian dengan grading system adalah sebagai berikut:
Grading Kuning : BBIA dan BBT
Grading Hijau : BBTPPI, B4T, Baristand Lampung, Baristand Medan, Baristand
Banjarbaru, Baristand Manado, BBIHP, Baristand Ambon, BBK, BBKKP,
Baristand Aceh
Grading Biru : Baristand Palembang, Baristand Samarinda, BBKK, Baristand
Padang, BSI, BBLM, Baristand Pontianak, BBPK, BBKB, Baristand Surabaya
Pada Konvensi 5K TA. 2016 Balai yang mendapat Grading Biru
dipertandingkan dengan melakukan presentasi dengan cara melakukan
pemaparan apa yang sudah dilakukan oleh unit kerjanya dari sisi efisiensi dan
produktivitas.
Kendala yang diperoleh di lapangan, walaupun teori dan buku pedoman
teknis sudah disosialisasikan dan sudah melakukan in house training serta
dilakukan pendampingan ke seluruh Balai Besar dan Baristand namun masih ada
balai yang mendapat grading kuning yang diakibatkan karena kurangnya
kesadaran SDM dalam menerapkan budaya kerja 5K+K3.
Rencana di tahun 2017, untuk 2 Balai yang mendapat grading kuning, akan
didorong untuk melakukan improvement agar bisa naik menjadi grading hijau,
sedangkan 10 Balai yang sudah mendapatkan grading Biru diharapkan dapat
mengikuti perlombaan Sinovik yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN dan
RBdi tahun 2017 (karena nilai produktivitas dan efisiensi yang digunakan sudah
baik)
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 47
3.2 REALISASI KEUANGAN
Pada Tahun Anggaran 2016 realisasi keuangan pada kegiatan Penyusunan
Rencana Dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi Dan Kebijakan Industri
meliputi:
Tabel 3.20 Realisasi Anggaran per komponen TA. 2016
No. OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU(000)
Realisasi
TOTAL %
Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi Dan Kebijakan Industri
40.648.907 38.526.750.466
94,78
1 Koordinasi Pemantauan Dan Pelaporan Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi Pada Entitas Akuntansi Di Lingkungan Wilayah Unit Kerja Eselon I BPKIMI
265.650.000 251.783.070 90,60
2 Workshop Rekonsiliasi Dan Konsolidasi Pelaporan Keuangan Pada Satker Vertikal Bppi Sebagai Entitas Akuntansi Eselon I Kemenperin Semester II TA 2015
235.500.000 223.206.900 92,70
3 Workshop Rekonsiliasi Dan Konsolidasi Pelaporan Keuangan Pada Satker Vertikal Bppi Sebagai Entitas Eselon I Kemenperin Semester I TA 2016
266.150.000 252.256.970 82,24
4 Koordinasi Perencanaan Kerja Dan Anggaran BPPI
406.546.000 385.324.299 86,70
5 Rapat Kerja BPPI TA 2016 269.560.000 255.488.968 92,32
6 Pra Rapat Kerja BPPI Ta 2016 249.386.000 236.368.051 90,08
7 Penyusunan Program BPPI Ta 2017 227.798.000 215.906.944 82,45
8 Penyusunan Kebijakan Riset BPPI 268.616.000 254.594.245 75,60
9 Penajaman Peningkatan Daya Saing Dan Produktivitas Industri
313.309.000 296.954.270 92,72
10 Penyusunan Review Renstra Tahun 2015-2019
249.074.000 236.072.337 91,25
11 Koordinasi Pembinaan Dan Pemantauan Kepatuhan Terhadap Peraturan Keuangan Dan Perbendaharaan Satker Vertikal Bpkimi
220.068.000 208.580.450 95,22
12 Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Anggaran Dan Perbendaharaan
151.590.000 143.677.002 92,70
13 Koordinasi Pengawasan Dan Pengendalian Barang Milik Negara Dalam Rangka Tata Tertib Pengelolaan Di Lingkungan Satker Vertikal BPKIMI
316.805.000 300.267.779 97,82
14 Bimbingan Teknis Pembinaan Tertib Administrasi Pengelolaan BMN
156.280.000 148.122.184 92,65
15 Koordinasi Pembinaan Dan Pemantauan Pengelolaan Pnbp Dan Pemeliharaan Blu Pada Satker Vertikal BPKIMI
312.670.000 296.348.626 96,21
16 Workshop Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Yang Bersumber Dari PNBP
100.384.000 95.143.955 88,02
17 Koordinasi Pemantauan Dan Evaluasi Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan
217.090.000 205.757.902 96,57
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 48
No. OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU(000)
Realisasi
TOTAL %
18 Konsinyering Evaluasi Penyelesaian Tindaklanjut Temuan Hasil Pemeriksaan Satuan Kerja Dilingkungan BPPI
129.780.000 123.005.484 84,11
19 Koordinasi Pembinaan Dan Pemantauan Pengelolaan Persediaan Satker Vertikal BPPI
270.790.000 256.654.762 92,65
20 Monitoring Dan Evaluasi Program BPPI 522.922.000 495.625.472 96,70
21 Konsinyering Monev 239.968.000 227.441.670 88,37
22 Workshop Pelaporan Kegiatan Di Lingkungan BPPI (Sulawesi Selatan)
272.116.000 257.911.545 96,38
23 Bimtek Evaluasi Kinerja Dan Perencanaan 60.734.000 57.563.685 89,36
24 Workshop Penerapan SPIP Di Lingkungan Bppi
153.700.000 145.676.860 92,65
25 Review Hasil Penerapan SPIP Satker BPPI 180.310.000 170.897.818 97,02 26 Koordinasi Penyiapan Dan Implementasi
Kerjasama Teknis Dalam Dan Luar Negeri 821.551.000 778.666.038 84,67
27 Capacity Building Dalam Skema Kerjasama Teknis Bilateral
144.300.000 136.767.540 96,57
28 Implementasi Kerjasama Teknis Dalam Dan Luar Negeri
275.175.000 260.810.865 81,94
29 Koordinasi Pimpinan Dengan Lembaga/Instansi/Satuan Kerja Dalam Dan Luar Negeri
989.707.000 938.044.295 91,59
30 Forum Koordinasi Pimpinan Dengan Pemangku Kepentingan
81.774.000 77.505.397 97,39
31 Koordinasi Pengelolaan Manajemen Perubahan Reformasi Birokrasi Satuan Kerja
249.721.000 236.685.564 88,02
32 Peningkatan Kualitas Layanan Rumah Tangga Dan Perlengkapan Satuan Kerja
307.350.000 291.306.330 94,54
33 Penyusunan Dan Laporan Persediaan Dan Pengelolaan Barang Milik Negara Satuan Kerja Pusat
37.350.000 35.400.330 82,64
34 Koordinasi Pengembangan Pedoman Budaya Kerja 5k Dan K3 Laboratorium
290.403.000 275.243.963 91,55
35 Pembinaan Budaya Kerja 5k + K3 Laboratorium Dan Inovasinya
326.735.000 309.679.433 96,88
36 Peningkatan Kinerja Bppi Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
279.000.000 264.436.200 88,02
37 Penyusunan Website Zona Integritas (Reformasi Birokrasi)
41.000.000 38.859.800 96,57
38 Koordinasi Kinerja Unit Dan Sdm 350.662.000 332.357.444 85,48
39 Konsinyering Penilaian Kinerja Unit Pelaksana Teknis
194.209.000 184.071.290 97,21
40 Pelantikan/Serah Terima Jabatan 81.400.000 77.150.920 93,54
41 Koordinasi Pelayanan Administrasi Kepegawaian
268.248.000 254.245.454 88,02
42 Koordinasi Dan Evaluasi Peningkatan Kompetensi Sdm
325.789.000 308.782.814 96,57
43 Program Magang Pegawai Baru 108.325.000 102.670.435 89,58
44 Koordinasi Evaluasi Dan Pelaksanaan Program Rintisan Gelar S3
434.739.000 412.045.624 93,54
45 Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi
1.217.366.000 1.153.819.495 91,05
46 Koordinasi Penilaian Usulan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional
856.400.000 811.695.920 87,29
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 49
No. OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU(000)
Realisasi
TOTAL %
47 Pengukuhan Peneliti Utama Menjadi Profesor Riset
15.273.000 14.475.749 98,57
48 Koordinasi Pengembangan Promosi Dan Pameran Hasil-Hasil Litbang Industri
307.689.000 291.627.634 89,42
49 Workshop Temu Usaha Industri 206.820.000 196.023.996 88,94
50 Pameran Di Plasa Pameran Industri Dan Fasilitasi Pameran Dalam Negeri
124.150.000 117.669.370 94,56
51 Penerbitan Jurnal Riset Industri Volume 10 No. 1, 2, Dan 3 Tahun 2016
186.181.000 176.462.352 72,32
52 Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 23.025.489.000 21.823.558.474 96,57
53 Pemeliharaan Sarana Dan Perlengkapan Perkantoran
681.910.000 646.314.298 97,88
54 Layanan Operasional Pimpinan 921.930.000 873.805.254 96,83
55 Layanan Operasional Perkantoran 1.198.140.000 1.135.597.092 95,52
56 Layanan Operasional Arsip Dan Dokumentasi
12.325.000 11.681.635 94,54
57 Layanan Operasional Teknologi Informasi 231.000.000 218.941.800 96,44
T O T A L 40.648.907 38.526.750.466 94,78
Bila berdasarkan output realisasi TA. 2016 sebagai berikut :
Tabel 3.21 Realisasi Anggaran per output TA. 2016
OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU REALISASI
TOTAL %
Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
40.648.907.000 38.526.750.466 94,78
Dokumen Perencanaan Dan Pelaporan BPPI 2.751.589.000 2.307.064.668 83,84
Laporan Kegiatan/koordinasi/pembinaan Dan Tindak Lanjut/monev
8.043.792.000 7.452.801.895 92,65
Sdm Yang Dibiina Dan Dikembangkan Kompetensinya
2.957.892.000 2.864.312.956 96,84
Publikasi 24.840.000 726.046.562 88,02 Layanan Perkantoran 26.070.794.000 25.176.524.385 96,57
Dari perkembangan realisasi keuangan Sekretariat BPPI dari TA. 2016, terdapat
beberapa komponen kegiatan yang realisasinya dibawah target, terutama kegiatan
pada output Dokumen Perencanaan Dan Pelaporan BPPI dan Publikasi, hal itu
disebabkan :
- Terdapat FGD yang tidak terselenggarakan dikarena adanya pemotongan dan revisi
anggaran pada pertengahan tahun sehingga mengganggu jadwal pelaksanaan
kegiatan;
- Beberapa alokasi honorarium narasumber tidak dapat direalisasikan;
- Untuk publikasi hasil dari Karya Tulis Ilmiah Peneliti yang layak terbit tidak
memenuhi kuota, sehingga mengurangi biaya cetakan dan honor penulisan.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 50
Tabel 3. 22 Realisasi Anggaran per indikator Perjanjian Kinerja TA. 2016
Meskipun terdapat realisasi keuangan yang tidak mencapai target, namun
tidak mempengaruhi realisasi dari indikator kinerja kegiatan, sehingga meskipun
realisasi keuangan hanya mencapai 94,78% realisasi indikator kinerja kegiatan dapat
melebihi target hal itu disebabkan antara lain karena penetapan target yang terlalu
pesimis dan adanya peraturan baru yang justru mendukung peningkatan realisasi
kinerja.
Dari perkembangan realisasi keuangan Sekretariat BPPI dari TA. 2012-2016,
TA. 2016 merupakan realisasi tertinggi mencapai 94,78 dan TA. 2014 yang terendah
TA. 2014 hanya mencapai 62,36%. Dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 51
Gambar 5 Realisasi Keuangan BPPI 2012-2016
Sedangkan bila dibandingkan antara realisasi dan target, antara TA 2012-2016
hanya TA 2016 saja yang dapat melampaui target, tahun anggaran sebelumnya realisasi
selalu dibawah target yang ditetapkan.
Tabel 3.23 Realisasi Keuangan Kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri TA. 2012-2016
2012 2013 2014 2015 2016 PAGU 33.574.346.000 38.237.502.000 52.439.064.000 39.130.949.000 40.648.907.000
Target 91,64% 93,92% 95,00% 93,39% 92,00%
Realisasi Keuangan
29.882.296.536 8.056.768.000 32.703.222.000 34.842.690.000 38.526.750.466
Pesentase Realisasi
89,00% 73,38% 62,36% 89,04% 94,78%
Bila dibandingkan Satker eselon II di lingkungan BPPI, realisasi keuangan kegiatan
Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan
Industri realisasinya berada di urutan ke- 12 dari 28 Satker, daftarnya sebagai berikut :
Tabel 3.24 Realisasi Keuangan Kegiatan di Lingkungan BPPI TA. 2016
No. Kegiatan Pagu Realisasi %
Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
576.657.149.000 538.722.205.554 93,42
1 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan
26.744.861.000 26.478.864.676 98,81
2
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro
56.945.112.000 46.861.411.795 98,45
2012 2013 2014 2015 2016
PAGU (000) 33.574.346.000 38.237.502.000 52.439.064.000 39.130.949.000 40.648.907.000
Realisasi Keuangan(000) 29.882.296.536 28.056.768.000 32.703.222.000 34.842.690.000 38.526.750.466
Pesentase Realisasi 89,00% 73,38% 62,36% 89,04% 94,78%
-
10.000.000.000
20.000.000.000
30.000.000.000
40.000.000.000
50.000.000.000
60.000.000.000
PAGU (000) Realisasi Keuangan(000) Pesentase Realisasi
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 52
No. Kegiatan Pagu Realisasi %
3 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
18.754.722.000 18.634.167.823 98,39
4 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas
22.549.673.000 22.181.754.941 97,14
5 Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup
8.850.770.000 8.571.781.901 96,85
6 Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual
9.192.638.000 8.875.554.483 96,55
7 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Tekstil
22.301.257.000 21.968.321.705 96,49
8 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik
25.842.309.000 23.938.380.972 96,42
9 Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri
7.166.391.000 6.893.184.260 96,19
10 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
29.021.337.000 27.452.640.883 95,52
11 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin
22.540.358.000 22.366.648.421 95,03
12 Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri
40.648.907.000 38.526.750.466 94,78
13 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik
25.267.527.000 23.951.449.639 94,28
14 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik
22.438.417.000 21.730.575.621 88,86
15 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik
47.865.899.000 43.740.870.312 88,84
16 Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri
13.320.546.000 11.803.231.217 88,61
17 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Manado
11.232.954.000 11.096.783.140 98,79%
18 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Surabaya
21.427.873.000 21.125.250.062 98,59%
19 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Banjarbaru
12.533.132.000 12.223.207.101 97,53%
20 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Aceh 12.148.835.000 11.793.368.063 97,07%
21 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Ambon
12.416.557.000 11.979.740.952 96,48%
22 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Palembang
14.512.360.000 13.960.791.183 96,20%
23 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Samarinda
14.012.188.000 13.335.146.073 95,17%
24 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Padang
14.054.895.000 13.300.201.310 94,63%
25 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Pontianak
12.073.733.000 11.358.193.353 94,07%
26 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Medan
18.950.946.000 17.460.933.993 92,14%
27 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri Bandar Lampung
17.208.440.000 13.813.764.272 80,27%
28 Balai Sertifikasi Industri 16.634.512.000 13.299.236.937 79,95%
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sekretariat BPPI 53
Dalam realisasi keuangan pada TA. 2016 target realisasi anggaran adalah
sebesar 92,00%, dan kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program
Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri realisasinya 94, 78% telah
mencapai target yang ditetapkan. Adapun kendala secara umum yang dialami
dalam proses pelaksanan kegiatan adalah :
- Beberapa kegiatan terhambat pelaksanaannya karena adanya revisi dan
penghematan anggaran di pertengahan tahun anggaran;
- Lemahnya koordinasi antar pengelola kegiatan dengan pengelola keuangan
yang berakibat pada kurang lancarnya penyediaan keuangan (cash flow);
- Beberapa kegiatan FGD tidak dapat terlaksana karena adanya penghematan
dan revisi anggaran;
- Beberapa kegiatan menggunakan narasumber internal sehingga terdapat sisa
anggaran belanja honorarium narasumber
- Komposisi struktur anggaran yang masih bertumpu pada kegiatan swakelola
sementara SDM yang ada terbatas, mengakibatkan penyelesaian kegiatan
sangat tergantung pada kapasitas kemampuan SDM.
Perbaikan yang dilaksankan pada perencanaan TA. 2017 antar lain adalah :
- Perbaikan perencanaan kegiatan pada Tahun Anggaran yang akan datang
dengan memperhitungkan realisasi Tahun Anggaran saat ini;
- Koordinator dan pelaksana kegiatan agar melaksanakan kegiatan secara
disiplin sesuai Rencana Penarikan Dana (RPD) yang diajukan awal tahun;
- Perbaikan perencanaan kegiatan dengan memperhitungkan realisasi TA. 2016;
- Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab IV Penutup
Sekretariat BPPI 54
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada TA. 2016 Kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program
Pengembangan Teknologi Dan Kebijakan Industri yang dilaksanakan oleh Sekretariat
BPPI untuk mendukung tugas pokok dan fungsi serta Renstra BPPI 2015-2019.
Dari evaluasi kinerja secara mandiri (self assesment), dari 6 (enam) sasaran yang
ditetapkan hampir seluruhnya dikategori berhasil mencapai target indikator kerja
100%, namun masih ada beberapa sasaran yang masih diperlukan upaya perbaikan/
penyempurnaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian
sasaran tersebut.
Pengukuran Pencapaian Sasaran dari 6 (enam) Sasaran Kegiatan terdapat 13
(tiga belas) indikator dan seluruhnya telah mencapai target. Adapun gambaran kinerja
selama TA 2016 adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya Kebijakan dan Program BPPI yang Berkualitas dan Berkelanjutan
a) Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan dari target 99,00% yang dapat terealisasi
sebesar 99,81% orang dengan capaian 100,82%;
b) Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal
Tahun Anggaran dengan target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran dari
target 98,00% yang dapat terealisasi sebesar 98,60% dengan capaian 100,61%;
2. Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel
a) Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang Ditetapkan Kementerian
Perindustrian dari target 92,00% yang dapat terealisasi sebesar 97,72% dengan
capaian 106,22%;
b) Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan Anggarandari target 85,00% yang
dapat terealisasi sebesar 99,33% dengan capaian 116,86%;
c) Tertib Administrasi Pengelolaan BMNdari target 100,00% yang dapat terealisasi
sebesar 100,00% dengan capaian 100,00%;
3. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan Kebijakan
Industri;
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab IV Penutup
Sekretariat BPPI 55
a) Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program, Monitoring, dan
Evaluasi dari target 100,00% yang dapat terealisasi sebesar 100,00% dengan
capaian 100,00%;
b) Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri dari target 3 kerja sama yang dapat
terealisasi sebesar 3 kerja sama dengan capaian 100,00%;
4. Publikasi dan Implementasi
a) Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri secara elektronik dari target 3 jurnal yang
dapat terealisasi sebesar 3 jurnal dengan capaian 100,00%;
5. Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur
a) SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3 dari target 7 orang
yang dapat terealisasi sebesar 7 orang dengan capaian 100,00%;
b) SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan dari target 85,00% yang
dapat terealisasi sebesar 88,00% dengan capaian 103,53%;
c) Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur di Tupoksi Masing-Masing dari target
95,00% yang dapat terealisasi sebesar 111,88% dengan capaian 117,77%;
d) Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner target 25,00% yang dapat
terealisasi sebesar 81,82% dengan capaian 327,27%;
6. Meningkatnya Budaya Kerja Berbasis 5K dan K3 di Lingkungan BPPI
a) Penerapan Budaya Kerja K3 target 11 Balai Besar yang dapat terealisasi sebesar
11 Balai Besar dengan capaian 100,00%.
B. Permasalahan Dan Kendala
1. Terdapat beberapa indikator yang targetnya terlalu pesimis yang menyebabkan
realisasi diatas 100%;
2. Pelaksana dan Koordinator Kegiatan dalam menyusun perencanaan kegiatan,
kurang memperhitungkan adanya kebijakan pemotongan atau revisi anggaran,
sehingga realisasi keuangan tidak maksimal mekipun mencapai target.
C. Saran Dan Rekomendasi
Saran dan rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan di tahun selanjutnya adalah :
1. Dalam penyusunan target hendaknya realistis disesuaikan dengan kondisi yang
ada dan kemungkinan yang akan terjadi pada tahun anggaran selanjutnya.
Sehingga target yang disusun tidak terlalu optimis atau pesimis;
Laporan Kinerja Sekretariat BPPI T.A 2016 Bab IV Penutup
Sekretariat BPPI 56
2. Dalam persiapan pelaksanaan kegiatan para penanggung jawab kegiatan perlu
penyusunan perencanaan yang lebih baik dan pelaksanaannya tepat waktu, serta
konsisten terhadap rencana yang telah ditetapkan;
3. Meningkatkan koordinasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan di lingkungan
Sekretariat BPPI.
lampiran
LAMPIRAN
lampiran
Rencana Aksi TA. 2016
lampiran
Sekretariat BPPI
lampiran
Sekretariat BPPI