laporan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan...

56
LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TRIWULAN IV TA. 2017 K E M E N T E R I A N P E R I N D U S T R I A N BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI J A K A R T A 2 0 1 7

Upload: lamtram

Post on 08-Jul-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

TRIWULAN IV TA. 2017

K E M E N T E R I A N P E R I N D U S T R I A N BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI

J A K A R T A 2 0 1 7

Page 2: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA. 2017 Kata Pengantar

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) i

KATA PENGANTAR

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Triwulan IV Tahun Anggaran 2017

disusun sesuai dengan ketentuan Perpres Nomor 29 Tahun 2016 dan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Laporan ini disusun dengan

memperhatikan pencapaian realisasi keuangan maupun pencapaian realisasi fisik. Hasil

Pengendalian dan Evaluasi merupakan kegiatan atau langkah-langkah operasional yang

ditempuh berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan dan pengawasan untuk menjamin agar

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan acuan dan rencana kegiatan yang telah ditetapkan,

seperti antara lain melakukan koreksi atas penyimpangan kegiatan, akselarasi

keterlambatan pelaksanaan ataupun klarifikasi atas ketidakjelasan pelaksanaan rencana.

Hasil ditindaklanjuti dibuat dalam bentuk pelaporan yang merupakan salah satu kegiatan

penting di dalam proses pembangunan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan

informasi yang cepat, tepat, dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan

pengambil keputusan sesuai dengan kondisi yang terjadi serta menentukan kebijakan

yang relevan.

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri sebagai Unit Eselon I di

Kementerian Perindustrian merupakan unit yang wajib menyusun dan menyampaikan

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Laporan ini

merupakan pertanggungjawaban satuan kerja di lingkungan BPPI. Berdasarkan hasil

evaluasi realisasi keuangan sampai dengan per 31 Desember 2017 (Triwulan IV) Tahun

Anggaran 2017 dengan Pagu Anggaran sebesar Rp 577.914.311.000,- telah berhasil

mencapai realisasi keuangan 90,05% dari sasaran 95% dan realisasi fisik sebesar 98,75%

dari sasaran 100%. Diharapkan realisasi ini dapat mencapai sasaran yang ditetapkan pada

akhir Tahun berikutnya.

Jakarta, Januari 2018

Badan Penelitian dan

Pengembangan Industri

Page 3: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA. 2017 Daftar Isi

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1

1.1. Tugas Pokok dan Fungsi ...................................................................................... 1

1.2. Latar Belakang Program/Kegiatan ...................................................................... 1

1.3. Struktur Organisasi .............................................................................................. 5

BAB II RENCANA PROGRAM/KEGIATAN .................................................................. 5

2.1. Kegiatan Tahun Anggaran 2017 .......................................................................... 8

2.2. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan ............................................... 9

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ......................................................................... 15

3.1. Hasil yang telah dicapai dan Analisis Capaian Kinerja ........................................ 15

3.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan ................................................................ 28

3.3. Langkah Tindak Lanjut ...................................................................................... 43

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 44

LAMPIRAN

1. FORM B LAPORAN TRIWULAN IV TA 2017

2. FORM A LAPORAN TRIWULAN IV TA 2017 SATKER DAN UNIT KERJA DI

LINGKUNGAN BPPI

Page 4: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Perpres Peraturan Presiden (Perpres) No. 29 Tahun 2015 tentang

Kementerian Perindustrian, BPPI mengemban tugas menyelenggarakan penelitian dan

pengembangan di bidang perindustrian. Dalam melaksanakan tugas, BPPI

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian, pengkajian, dan

pengembangan di bidang teknologi industri, jasa industri, standardisasi industri,

konservasi, diversifikasi energi, industri hijau, iklim usaha dan kebijakan makro industri

jangka menengah dan jangka panjang, serta promosi dan perlindungan hak kekayaan

intelektual di bidang industri;

2. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang teknologi industri,

jasa industri, standardisasi industri, konservasi, diversifikasi energi, industri hijau, iklim

usaha dan kebijakan makro industri jangka menengah dan jangka panjang, serta

promosi dan perlindungan hak kekayaan intelektual di bidang industri;

3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan

pengembangan di bidang teknologi industri, jasa industri, standardisasi industri,

konservasi, diversifikasi energi, industri hijau, iklim usaha dan kebijakan makro industri

jangka menengah dan jangka panjang, serta promosi dan perlindungan hak kekayaan

intelektual di bidang industri;

4. Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri; dan

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, BPPI didukung 5 (lima) unit kerja

setingkat Eselon II di Jakarta dan 23 (dua puluh tiga) Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang

tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.

Page 5: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 2

1.2. Latar Belakang Kegiatan/Program

Sebagai salah satu eselon I di lingkungan Kementerian Perindustrian, BPPI

berkewajiban mendukung kebijakan pembangunan industri nasional sebagaimana yang

telah ditetapkan, utamanya kebijakan terkait Peningkatan Daya Saing Industri Nasional.

Untuk mendukung kebijakan tersebut, BPPI telah menetapkan sasaan strategis dan

indikator kinerja sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Hasil

pelaksanaan sasaran strategis dan indikator kinerja yang dicapai adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya Investasi Sektor Industri

Hingga bulan Desember 2016, total nilai investasi industri yang telah mendapatkan Tax

Allowance sebesar Rp. 56,8 Trilyun. Nilai investasi tersebut dihitung dari investasi 25

perusahaan yang telah memanfaatkan fasilitas fiskal Tax Allowance hingga bulan

Desember 2016. Sedangkan total investasi bidang industri pada tahun 2016 sebesar 324

Trilyun. Dengan demikian investasi industri yang mendapatkan Tax Allowance sebesar

17,5% dari total investasi bidang industri. Realisasi ini lebih tinggi dari target yang

diharapkan yaitu sebesar 5,85%.

b. Meningkatnya Penerapan Standar

Indikator Kinerja dari Sasaran Strategis II adalah Rasio Penurunan Impor Produk

Industri yang SNI, ST dan/atau PTC diberlakukan secara wajib pada tahun 2016 yaitu

sebanyak 103 SNI Wajib. Berdasarkan data BPS, nilai impor periode Jan-Okt 2015

sebesar 4.510.318.312 US$ sedangkan pada periode Januari-Oktober 2016 sebesar

3.921.021.204 US$. Nilai impor dihitung dari impor komoditi 103 SNI wajib (tidak

termasuk biskuit, kompor 2 dan 3 tungku) dengan 227 nomor HS. Dengan demikian

terjadi penurunan nilai impor sebesar 13,07%. Realisasi untuk indikator ini sebesar

13,07%, telah melebihi sasaran yaitu sebesar 5%.

c. Meningkatnya Penguasaan Teknologi Industri dan Penerapan HKI

1) Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan, pada TA. 2016 mencapai

54 (lima puluh empat) penelitian dari target 74 (tujuh puluh empat) penelitian. Tidak

terjadi pertumbuhan jumlah litbang yang siap diterapkan pada TA. 2016 disebabkan

karena adanya penambahan kriteria untuk meningkatkan kualitas hasil litbang dan

Page 6: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 3

juga adanya pemotongan anggaran kegiatan Litbang.

2) Pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan oleh sektor industri pada tahun

TA. 2016 dapat dicapai sebanyak 36 (tiga puluh enam) penelitian dari target 54 (lima

puluh empat) hasil litbang yang diterapkan pada industri. Masih terbatasnya hasil

litbang yang dimanfaatkan oleh masyarakat industri karena hasil litbang umumnya

masih dalam bentuk prototype atau uji coba, sehingga menyebabkan kontribusi

litbang terhadap pembangunan ekonomi tidak optimal;

3) Pelaksanaan kerja sama Research and Develpoment di Instansi dan Industri

Telah terbentuk kerja sama R & D di instansi dan industri pada TA. 2016 sebanyak

61 (enam puluh satu) kerja sama. Jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 63 kerjasama. Penurunan pertumbuhan kerja R

& D dengan instansi/industri, antara lain disebabkan oleh : kurang terbangunnya

jejaring kerja sama litbang dengan pihak terkait, terbatasnya jumlah hasil litbang

yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat industri; hasil litbang belum

tersosialisakan dengan baik pada masyarakat/industri.

4) Fasilitasi penerapan, pengembangan, dan penggunaan Hak Kekayaan Intelektual

(HKI).

Teknologi hasil litbang memerlukan perlindungan hukum yang memadai untuk

mendapatkan kepastian perlindungan atas hak kekayaan intelektual pada saat

diterapkan di industri. Fasilitas perlindungan HKI yang dilakukan masih terbatas

untuk fasilitasi paten Balai Besar dan Baristand Industri di lingkungan BPPI. Jumlah

pendaftaran Perlindungan HKI pada TA. 2016 sebanyak 13 (tiga belas) pendaftaran

paten. Jumlah ini telah melebihi target yaitu terfasilitasinya 9 (sembilan) paten.

Meningkatnya jumlah produk KI (dalam hal ini paten) yang terfasilitasi disebabkan

oleh meningkatnya kesadaran pendaftaran atas pentingnya produk KI oleh peneliti

di lingkungan Kementerian Perindustrian.

d. Meningkatnya Industri yang Menerapkan Prinsip Prinsip Industri Hijau

Pertumbuhan industri yang menerapkan konservasi energi merupakan salah satu

Indikator untuk mendukung tujuan tersebut. Pertumbuhan dilihat dari jumlah industri

yang telah menerapkan konservasi energi pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun

2014 sebagai baseline data. Pada tahun 2014 terdapat 110 perusahaan industri yang

mengikuti program implementasi konservasi energi bekerjasama dengan Energy

Page 7: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 4

Conservation Center Japan (ECCJ). Tahun 2016 target pertumbuhan industri yang

menerapkan konservasi energi industri yang menerapkan konservasi energi sebesar

40% dibanding tahun 2014, artinya pada tahun 2016 diharapkan sebanyak 154 industri

diharapkan telah melakukan konservasi industri.

Dari target tersebut, yang tercapai sebanyak 154 perusahaan industri yang telah

menerapkan konservasi industri atau realisasi sebesar 100%. Bila dibandingkan dengan

tahun 2015, capaian ini sedikit lebih rendah walaupun masih memenuhi target yang

telah ditetapkan. Hal ini lebih disebabkan karena adanya efisiensi/pemotongan

anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi ke

beberapa perusahaan yang menjadi target tidak dapat terlaksana.

Indikator kinerja lainnya adalah Jumlah Kebijakan dan Infrastruktur Industri Hijau ini

dihitung dari jumlah kebijakan dan/atau infrastruktur industri yang disusun untuk

menunjang penerapan industri hijau. Pada tahun 2016 telah dihasilkan 12 (dua puluh

dua) kebijakan dan infrastruktur dengan rincian sebagai berikut :

a. Kebijakan implementasi konservasi energi dan diversifikasi energi sektor industri,

sebanyak 4 kebijakan

b. Kebijakan pengelolaan sumber daya air di sektor industri, sebanyak 1 kebijakan

c. Standar industri hijau, sebanyak 7 standar

Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025 telah ditetapkan bahwa visi pembangunan

nasional adalah untuk mewujudkan Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil Dan Makmur.

Di dalamnya disebutkan bahwa struktur perekonomian diperkuat dengan mendudukkan

sektor industri sebagai motor penggerak, untuk itu pembangunan industri diarahkan

dalam mewujudkan industri yang berdaya saing dengan struktur industri yang sehat dan

berkeadilan.

Berdasarkan arah kebijakan pembangunan RPJPN tersebut di atas, maka pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2016 – 2019

ditetapkan visi pembangunan industri nasional yaitu “Memantapkan Daya Saing Basis

Industri Manufaktur yang Berkelanjutan serta Terbangunnya Pilar Industri Andalan

Masa Depan” yang dituangkan dalam visi Kementerian Perindustrian tahun 2016 – 2019

“Indonesia Menjadi Negara Industri Tangguh Pada Tahun 2035”.

Page 8: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 5

Dalam rangka mendukung terwujudnya Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka

Panjang (2025) yang diamanatkan kepada Kementerian Perindustrian, BPPI sebagai salah

satu unit eselon I mempunyai visi: “Menjadi lembaga penyedia rumusan kebijakan yang

visioner dan pelayanan teknis teknologis terkini yang mampu menjadi katalis

peningkatan produktIitas dan daya saing sektor industri di tingkat nasional maupun

global”.

1.3. Struktur Organisasi

Berdasarkan Permenperin No. 107 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Perindustrian, untuk mendukung tugas dalam menyelenggarakan penelitian

dan pengembangan di bidang perindustrian, BPPI didukung oleh Sekretariat Badan dan 4

(empat) unit pusat dengan tugas masing-masing sebagai berikut :

1) Sekretariat Badan, mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan

administratif kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Badan Penelitian dan

Pengembangan Industri;

2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual

mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengkajian, dan pengembangan

teknologi industri, jasa industri, serta promosi dan perlindungan kekayaan intelektual

di bidang industri;

3) Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup

mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program

penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang industri hijau, lingkungan

hidup, manajemen energi dan air;

4) Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri mempunyai

tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan

penelitian, pengkajian, pengembangan, fasilitasi, pemantauan dan pelaporan di

bidang kebijakan iklim usaha dan kebijakan makro industri jangka menengah dan

jangka panjang;

5) Pusat Standardisasi Industri mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan

teknis, rencana, program, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

penelitian, pengkajian, pengembangan standardisasi industri.

Page 9: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 6

Selain unit kerja pusat, BPPI juga didukung oleh 24 (dua puluh empat) Unit

Pelayanan Teknis (UPT) di berbagai daerah yang terdiri dari 11 unit (sebelas) Balai Besar,

11 (sebelas) Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand Industri), Balai Sertifikasi

Industri dan Balai Pengembangan Produk dan Standardisasi Industri yang tersebar di 16

provinsi di Indonesia. Satker tersebut mempunyai peranan yang penting sebagai

pelaksana tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang di lingkungan

Kementerian Perindustrian.

Dalam mendukung tugas dan fungsi BPPI, unit kerja pusat dan UPT daerah saling

berkolaborasi. Unit kerja pusat berperan sebagai perumus kebijakan dan regulasi secara

makro, sedangkan UPT daerah berperan sebagai unit yang melaksanakan kebijakan

secara teknis operasional dan memberikan layanan teknis kepada dunia industri.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Satker daerah tersebut adalah kegiatan litbang

yang bersifat mikro yang pada umumnya merupakan kegiatan litbang terapan,

standardisasi dan sertifikasi di bidang industri. Masing-masing Balai Besar dan Baristand

Industri memiliki kompetensi inti seperti terlihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel 1.1 Kompetensi Inti Balai Besar Industri

Balai Besar

Kompetensi Inti

1. Tekstil (BBT), Bandung Desain Struktur dan Permukaan Tekstil

2. Bahan dan Barang Teknik (B4T), Bandung

Quality Assurance untuk teknologi pengelasan bawah air, instrumentasi virtual & material teknik/maju berbasis polimer

3. Logam dan Mesin (BBLM), Bandung Desain Proses dan Produk engineering (fokus: peralatan energi dan tooling)

4. Keramik (BBK), Bandung Material Engineering for Electric & Structural Ceramic

5. Pulp dan Kertas (BBPK), Bandung Bioengineering untuk pulp dan kertas

6. Industri Agro (BBIA), Bogor Komponen aktif bahan alami komoditas agro

7. Kimia dan Kemasan (BBKK), Jakarta Fine Chemical & Degradable Packaging Design

8. Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI), Semarang

Teknologi terapan untuk pengendalian buangan industri

9. Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP), Yogyakarta

Desain bahan dan konstruksi sepatu

10. Kerajinan dan Batik (BBKB), Yogyakarta

Desain dan bahan baku baru untuk produk-produk kerajinan dan batik

11. Industri Hasil Perkebunan (BBIHP), Makassar

Proses produksi dan teknologi terapan untuk pengolahan kakao

Tabel 1.2 Fokus Balai Riset dan Standardisasi Industri

Baristand Industri Fokus

1. Aceh Rempah dan Minyak Atsiri

2. Medan Mesin dan Peralatan Pabrik

Page 10: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 7

Baristand Industri Fokus

3. Padang Makanan Tradisional

4. Palembang Karet Komponen Teknis

5. Lampung Tepung Industri Agro

6. Surabaya Mesin Listrik & Peralatan Listrik

7. Banjarbaru Teknologi pengolahan kayu, rotan, dan bambu

8. Samarinda Hasil Perikanan dan Perkebunan

9. Pontianak Bahan baku kosmetik alami dan pangan semi basah

10. Manado Teknologi Pengolahan Palma

11. Ambon Teknologi Pengolahan Hasil Laut

Beberapa Balai Besar dan Baristand industri ada yang telah memiliki status Badan

Layanan Umum (BLU). Dengan berstatus BLU, Balai tersebut diharapkan dapat lebih

profesional dalam memberikan pelayanan teknis kepada masyarakat dan dapat

mengelola aset dan keuangan secara optimal. Adapun Balai yang telah memiliki status

BLU adalah:

1. Balai Besar Industri Agro di Bogor

2. Balai Besar Bahan dan Barang Teknik di Bandung

3. Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri di Semarang

4. Baristand Industri Lampung

Gambar berikut menjelaskan struktur organisasi BPPI secara lengkap:

Gambar 1. Struktur Organisasi BPPI

11 (sebelas) Baristand Industri

Balai Setifikasi Industri 11 (sebelas) Balai Besar

Page 11: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 8

BAB II

RENCANA PROGRAM TAHUN 2017

2.1 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri Tahun

Anggaran 2017 Kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan untuk mendukung Program

Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri terdiri atas:

1. Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan

Industri;

2. Pengkajian Kebijakan dan Iklim Usaha Industri;

3. Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri;

4. Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup;

5. Pengkajian Teknologi dan Hak Kekayaan Intelektual;

6. Penelitian dan Pengembangan Teknologi;

7. Riset dan Standardisasi Bidang Industri

Program ini bertujuan untuk mewujudkan iklim usaha yang kondusif dalam rangka

mendukung daya saing industri nasional yang akan dicapai melalui fungsi masing-masing

Pusat dan didukung dengan inovasi teknologi dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan

oleh Unit Pelayanan Teknis (UPT).

Melalui perumusan dan analisa kebijakan dan iklim di sektor industri, standardisasi,

pelaksanaan kebijakan dan iklim di bidang penelitian dan pengembangan industri sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta untuk meningkatkan

kemampuan industri dalam menciptakan, mengembangkan, menerapkan ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam uji komersialisasi hasil penelitian dan pengembangan,

rancangan produk baru, proses produksi, energi terbarukan, lingkungan hidup, dan tenaga

kerja serta sarana dan prasarana industri sebagai faktor pendukung berhasilnya

pembangunan industri.

Dengan indikator pencapaian tersusunnya rumusan dan analisis kebijakan dari

iklim di sektor industri serta analisa, standar, prosedur di bidang industri serta

terhasilkannya kuantitas, kualitas hasil litbang, dan kebijakan pendukungnya yang

mampu diaplikasikan hingga skala pabrik.

Page 12: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 9

Dalam rangka melaksanakan tugas Program, Kegiatan pada TA. 2017 maka

anggaran program dari masing-masing kegiatan mempunyai pagu anggaran seperti pada

tabel 2.1.

Tabel 2.1 Pagu Anggaran Program BPPI 2017 Awal

Program/Kegiatan Pagu Anggaran

(Rp 000,-)

Program: Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 567.841.501

Kegiatan 1: Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri 5.575.128

Kegiatan 2: Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri 7.814.345

Kegiatan 3: Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup 6.069.391

Kegiatan 4: Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 37.746.322

Kegiatan 5: Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual 6.385.191

Kegiatan 6: Penelitian dan Pengembangan Teknologi a. Peningkatan dan Pengembangan Teknologi 328.954.766 b. Riset dan Standardisasi Bidang Industri 158.730.825 c. Sertifikasi Industri 16.565.533

Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri pada Tahun Anggaran

2017 memiliki Pagu sebesar Rp 567.841.501.000,-.

Tabel 2.2. Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri

OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU (Rp.000,-)

Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 567.841.501

Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri 5.575.128

Rekomendasi Kebijakan Teknis Dalam Meningkatkan Iklim Usaha Industri 2.265.400

Diseminasi Kebijakan Industri 635

Penelitian dan Pengembangan Harmonisasi Kebijakan Industri 635.6

Fasilitasi Peningkatan Iklim Usaha Industri 954.2

Pembinaan dan Fasilitasi Iklim Usaha Industri 459.158

Layanan Internal (overhead) 45

Layanan Perkantoran 361.57

Output Cadangan 219.2

Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri 7.814.345

Standar Industri yang Disusun 1.562.135

Pengawasan Standardisasi Industri 811.587

Regulasi Standardisasi Industri 1.318.648

Kerjasama Standardisasi Industri 1.003.273

Page 13: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 10

OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU (Rp.000,-)

Kajian Terkait Standardisasi Industri 672.673

Pembinaan Standardisasi Industri 974.1

Layanan Internal (overhead) 1.034.189

Layanan Perkantoran 332.19

Output Cadangan 105.55

Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup 6.069.391

Kebijakan Penurunan Emisi GRK 2.333.558

Infrastruktur Industri Hijau 2.655.781

Kerjasama dan Sosialisasi Penerapan Industri Hijau 439.122

Layanan Perkantoran 428.93

Output Cadangan 212

Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 37.746.322

Perencanaan 793.61

Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 6.826.579

Layanan Internal (overhead) 53.031

Layanan Perkantoran 29.652.302

Output Cadangan 420.8

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual 6.385.191

Fasilitasi Pemanfaatan dan Penerapan Teknologi Industri 1.137.480

Penelitian, Pengembangan, dan Aplikasi Teknologi Industri 802.624

Hasill Litbang yang Disulkan Dipatenkan 1.505.102

Perumusan dan Penerapan Kebijakan Teknis Bidang Teknologi Industri Dan Hki 1.561.328

Layanan Internal (overhead) 701.477

Layanan Perkantoran 550.78

Output Cadangan 126.4

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kimia dan Kemasan 28.026.945

Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Kimia dan Kemasan 435.586

Jasa Teknis Industri 3.258.074

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar 1.247.885

Layanan Internal (overhead) 1.662.212

Layanan Perkantoran 21.387.288

Output Cadangan 35.9

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Tekstil 22.654.806

Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Tekstil 960.342

Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri Tekstil 195.68

Jasa Teknis Industri 1.253.127

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar 665.54

Layanan Internal (overhead) 1.430.900

Layanan Perkantoran 18.149.217

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik 25.830.860

Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Kulit, Karet Dan Plastik 651.312

Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri 170.561

Jasa Teknis Industri 2.398.687

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar 413.476

Layanan Internal (overhead) 792.294

Layanan Perkantoran 21.307.030

Output Cadangan 97.5

Page 14: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 11

OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU (Rp.000,-)

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Agro 62.162.266

Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Agro 1.125.010

Jasa Teknis Industri 14.373.609

Layanan Internal (overhead) 19.905.464

Layanan Perkantoran 26.758.183

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas 21.858.839

Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Pulp dan Kertas 546.472

Jasa Teknis Industri 1.169.660

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar 2.136.318

Layanan Internal (overhead) 669.691

Layanan Perkantoran 17.281.798

Output Cadangan 54.900

Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Pulp Dan Kertas 546.472

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan 18.298.511

Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Hasil Perkebunan 290.556

Jasa Teknis Industri 2.501.517

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar 1.301.370

Layanan Internal (overhead) 463.48

Layanan Perkantoran 13.697.588

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin 22.805.674

Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Logam Dan Mesin 365.22

Jasa Teknis Industri 1.693.700

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar 757.011

Layanan Internal (overhead) 677.444

Layanan Perkantoran 19.312.299

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik 26.533.735

Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Keramik 859.51

Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Industri 1.230.370

Jasa Teknis Industri 2.554.090

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar 2.888.824

Layanan Administrasi Keuangan Dan Pelaporan 459.464

Layanan Perkantoran 18.196.177

Output Cadangan 345.3

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik 48.453.142

Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik Industri 980.977

Jasa Teknik Industri 13.431.150

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar 5.577.466

Layanan Internal (overhead) 1.418.070

Layanan Perkantoran 21.008.577

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri 29.867.866

Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri 351.71 Jasa Teknis Industri 7.341.074

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar 1.353.299

Layanan Internal (overhead) 2.325.376

Layanan Perkantoran 18.496.407

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik 22.462.122

Jasa Teknis Industri 1.321.330

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar 748.51

Page 15: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 12

OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU (Rp.000,-)

Layanan Internal (overhead) 328.624

Layanan Perkantoran 20.063.658

Riset Dan Standardisasi Bidang Industri 158.730.825

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri 2.882.404

Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Industri 2.677.679

Jasa Teknis Industri 19.715.812

Pengembangan Kelembagaan Baristand Industri 4.134.637

Layanan Internal (overhead) 16.649.631

Layanan Perkantoran 111.698.816

Output Cadangan 819.1

Sertifikasi Industri 16.565.533

Jasa Teknis Industri 4.534.000

Pengelolaan Dan Pengembangan Kelembagaan Sertifikasi Industri 2.616.896

Skema Sertifikasi 192.84

Promosi dan Desiminasi Layanan Jasa Teknis 503.992

Peningkatan Kemampuan Sdm 1.398.674

Dokumen Perencanaan/penganggaran/pelaporan/monitoring dan Evaluasi 1.013.973

Layanan Internal (overhead) 607.593

Layanan Perkantoran 5.525.565

Output Cadangan 172

T O T A L 567.841.501

Dalam tahun anggaran berjalan, sesuai instruksi Presiden bahwa Kementerian

Perindustrian khususnya BPPI mendapatkan penghematan anggaran dan realokasi

anggaran sehingga pagu BPPI semula berjumlah Rp.567.841.501.000,- naik menjadi

Rp.576.708.615.000,-. Kemudian revisi kembali menjadi Rp 577.914.311.000,-. Berikut

rincian pagu anggaran BPPI Tahun 2017 setelah revisi.

Tabel 2.3 Pagu Anggaran Revisi Program BPPI 2017

Program/Kegiatan Pagu Anggaran

(Rp 000,-)

Program: Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 577.914.311

Kegiatan 1: Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri 5.241.585

Kegiatan 2: Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri 7.382.693

Kegiatan 3: Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup 5.670.298

Kegiatan 4: Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 36.921.237

Kegiatan 5: Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual 18.196.580

Kegiatan 6: Penelitian dan Pengembangan Teknologi

a. Peningkatan dan Pengembangan Teknologi 330.530.071

Page 16: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 13

Program/Kegiatan Pagu Anggaran

(Rp 000,-)

b. Riset dan Standardisasi Bidang Industri 157.523.740 c. Sertifikasi Industri 16.448.107

2.2 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Program/Kegiatan Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri

Dalam rangka pelaksanaan kebijakan dan strategi industrialisasi, BPPI mempunyai

Sasaran Strategis dan Indikator Kenerja Utama yang dituangkan dalam kebijakan jangka

menengah yaitu Rencana Strategis. Selanjutnya Sasaran Strategis dan IKU tersebut

dijabarkan melalui program dan kegiatan yang telah direncanakan dan ditetapkan sasaran

yang akan dicapai beserta indikator pencapaiannya. Hal tersebut bertujuan untuk

mempermudah monitoring dan evaluasi keberhasilan implementasi dari Renstra BPPI.

Dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi, maka permasalahan akan dengan mudah

teridentifikasi sehingga dapat segera ditemukan solusinya. Adapun sasaran yang akan

dicapai BPPI dalam kurun waktu 2015-2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4 Sasaran dan Indikator Kinerja Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri

No. Sasaran Program /Indikator

Satuan Target

2015 2016 2017 2018 2019

1 Meningkatnya investasi sektor industri

- Pertumbuhan industri pionir dan industri prioritas

Persen 5,2 5,85 6,49 7,13 7,75

2 Meningkatnya penerapan standar

- Rasio penurunan impor produk industri yang SNI, ST dan/atau PTC diberlakukan secara wajib terhadap tahun sebelumnya

Persen 5 5 5 5 5

3 Meningkatnya penguasaan teknologi industri dan Penerapan HKI

- Pertumbuhan pengembangan teknologi industri

Persen 10 20 35 50 60

- Pertumbuhan penerapan inovasi teknologi industri

Persen 10 20 35 50 60

- Pertumbuhan penerapan HKI di Sektor Industri

Persen 10 20 35 50 60

- Jumlah Balai yang difasilitasi untuk mendukung Science Park

Balai 3 2 2 2 2

4 Meningkatnya industri yang menerapkan prinsip-prinsip industri hijau

- Pertumbuhan industri yang menerapkan konservasi energi

Persen 20 40 60 80 100

- Pertumbuhan kebijakan dan infrastruktur industri hijau

Persen 15 33 53 75 100

Page 17: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 14

5 Meningkatnya kemampuan Balai dan hasil litbang dalam rangka meningkatkan daya saing industri

- Jumlah paket peralatan laboratorium dan sarana pendukung di Balai

Paket 22 22 22 22 22

6 Meningkatnya layanan jasa teknis kepada industri

- Peningkatan kepuasan pelanggan Indeks 3,5 3,5 3,6 3,7 3,8

- Pertumbuhan infrastruktur pelayanan teknis

Persen 5 7 10 13 15

7 Meningkatnya fasilitasi kelembagaan teknologi, industri hijau, sarana dan prasarana dan SDM litbang

- Peningkatan kompetensi SDM BPKIMI

Orang 275 275 275 275 275

- Tersedianya dukungan manajemen yang memadai

Persen 2 3 3 3 3

Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri TA. 2017 memiliki

sasaran program dan indikator kinerja sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja

berikut.

Tabel 2.5.

Perjanjian Kinerja Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri

Tahun 2017

No. Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Utama (IKU) Target

Perspektif Pemangku Kepentingan

1. Meningkatnya peran fasilitas fiskal dalam investasi sektor industri

Kontribusi investasi yang memanfaatkan fasilitas fiskal

5,6 Persen

2. Meningkatnya peran fasilitas fiskal dalam peningkatan ekspor produk industri

Meningkatnya jumlah industri berorientasi ekspor

60 persen

3. Meningkatnya Penguasaan Pangsa Pasar Dalam Negeri

Penurunan Impor Produk Industri yang SNI, ST dan/atau PTC diberlakukan Secara Wajib

5 Persen

4.

Meningkatnya Penguasaan Teknologi Industri Produk industri yang dikuasai teknologinya 5 Persen

Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai

60 Persen

5.

Meningkatnya Industri yang Menerapkan Industri Hijau

Industri Manufaktur yang memenuhi standar industri hijau

0.5%

Penetapan Standar Industri Hijau (SIH) 16%

Perspektif Proses Bisnis Internal

1. Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada Industri

Tingkat Kepuasan Pelanggan Skala Indeks 3,5

2. Meningkatnya penerapan reformasi birokrasi Tingkat Maturitas Satker di lingkungan BPPI mencapai level 3

80%

Page 18: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 15

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM

3.1 Hasil Yang Telah Dicapai Dan Analisis Capaian Kinerja

3.1.1 Hasil Yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan

Indikator Kinerja Dalam Perjanjian Kinerja (Perkin)

Sesuai dengan Rencana Aksi yang ditetapkan pada awal TA. 2017, progress

kegiatan untuk setiap Sasaran Program adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1.Rencana Aksi Perjanjian Kinerja BPPI Tahun 2017

Page 19: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 16

Progress dari tiap indikator Sasaran Program dapat tergambar dari paparan

yang akan disampaikan pada bagian berikut.

1. Sasaran Program/Kegiatan I : Meningkatnya Investasi Sektor Industri

Sasaran program meningkatnya peran fasilitas fiskal dalam investasi sektor industri

dengan indikator kontribusi investasi yang memanfaatkan fasilitas fiskal dihitung

dengan menghitung permohonan fasiliats fiskal (Tax Holliday dan tax Allowance)

pada tahun 2017 dibagi dengan total investasi sektor industri tahun 2017.

a) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja

Rencana kegiatan Triwulan IV meliputi penetapan industri yang mendapatkan

insentif fiskal dan non fiskal, penetapan peraturan Menteri, Evaluasi peningkatan

investasi sektor industri. Realisasai kegiatan Triwulan IV meliputi Sosialisasi

program pembiayaan, pengumpulan data dan informasi, dan FGD dalam

penyusunan usulan fasilitas.

Dari target investasi sektor industri yang mengajukan permohonan fasilitas fiskal

(Tax Holliday dan tax Allowance) sebesar 5,6% realisasinya adalah 4,1%. Target

investasi sektor industri yang mengajukan permohonan fasilitas fiskal (Tax

Holliday dan tax Allowance) tahun 2017 tidak mencapai target. Kegiatan yang

sudah dilaksanakan yaitu Sosialisasi program pembiayaan, pengumpulan data dan

informasi, dan FGD dalam penyusunan usulan fasilitas.

Sasaran

Program/

Kegiatan

Indikator

Kinerja Target

Realisasi Sampai Triwulan IV

Fisik Kegiatan

Realisasi %Capaian Target

(%)

Realisasi

(%)

Rencana

Kegiatan

Realisasi

Kegiatan

Meningkatnya peran fasilitas fiskal dalam investasi sektor industri

Kontribusi investasi yang memanfaat kan fasilitas fiskal

5,6 persen

4,1 persen

75,18 100 100 Penetapan industri yang mendapatkan insentif fiskal dan non fiskal; penetapan peraturan Menteri, Evaluasi peningkatan investasi sektor industri.

Penetapan industri yang mendapatkan insentif fiskal dan non fiskal; penetapan peraturan Menteri, Evaluasi peningkatan investasi sektor industri.

Page 20: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 17

Nilai riil investasi industri yang mendapatkan fasilitas TA&TH tahun 2017 lebih

rendah dari nilai investasi industri yang mendapatkan fasilitas TA&TH tahun 2017

hasil forecasting.

Sebanyak 6 perusahaan mendapatkan fasilitas TA tahun 2017 dengan nilai

investasi sebesar Rp. 13.963.543.865.149 dan investasi sektor industri tahun 2016

sebesar Rp.338.700.000.000.000, -. Capaiannya = 13,9 T/ 338,6 T = 4,1%.

b) Kendala

Pemenuhan kelengkapan dokumen persyaratan pengajuan fasilitas fiskal (TA &

TH) oleh industri membutuhkan waktu yang cukup lama ,

persetujuan terhadap permohonan fasilitas fiskal (TA & TH) membutuhkan

kesepakatan dari seluruh pihak yang tergabung dalam Tim Teknis/ Komite, yang

terdiri dari Kementerian Keuangan (Staf Ahli, Ditjen Pajak, BKF), Kemenko

Perekonomian, BKPM, dan Kementerian Perindustrian

c) Rekomendasi

Perlu koordinasi yang lebih intensif dengan stakeholder dan perusahaan industri

yang akan diajukan untuk mendapatkan fasilitasi.

2. Sasaran Program/Kegiatan II : Meningkatnya peran fasilitas fiskal dalam peningkatan

ekspor produk industri

Sasaran program meningkatnya peran fasilitas fiskal dalam peningkatan ekspor

produk industri dengan indikator meningkatnya jumlah industri berorientasi ekspor

Sasaran

Program/

Kegiatan

Indikator

Kinerja Target

Realisasi Sampai Triwulan IV

Fisik Kegiatan

Realisasi %Capaian Target

(%)

Realisasi

(%)

Rencana

Kegiatan Realisasi Kegiatan

Meningkatnya peran fasilitas fiskal dalam peningkatan ekspor produk industri

Meningkatnya jumlah industri berorientasi ekspor

60 persen

66,7 persen

111,12 100 100 Memonitor dan menghitung nilai pembiayaan ekspor yang telah diberikan kepada industri; evaluasi peningkatan pembiayaan impor tahun 2017.

Memonitor dan menghitung nilai pembiayaan ekspor yang telah diberikan kepada industri; evaluasi peningkatan pembiayaan impor tahun 2017.

Page 21: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 18

dihitung dengan total industri yang memanfaatkan fasilitas fiskal (pembiayaan

ekspor) pada tahun 2017 dibagi dengan industri yang memanfaatkan fasilitas fiskal

(pembiayaan ekspor) pada tahun 2017.

1) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja

Sampai bulan Desember 2017 progress fisik dari kegiatan-kegiatan yang

mendukung pencapaian indikator ini adalah sebesar 111,00%, target Triwulan IV

dari indikator ini adalah 100,00%.

Adapun rencana kegiatan Triwulan IV adalah Memonitor dan menghitung nilai

pembiayaan ekspor yang telah diberikan kepada industri; evaluasi peningkatan

pembiayaan impor tahun 2017. Realisasai kegiatan Triwulan IV adalah Memonitor

dan menghitung nilai pembiayaan ekspor yang telah diberikan kepada industri;

evaluasi peningkatan pembiayaan impor tahun 2017, sosialisasi program

pembiayaan, pengumpulan data dan informasi, dan FGD dalam penyusunan

usulan program penugasan khusus ekspor

Pada tahun 2016 telah terdapat 3 (tiga) perusahaan industri memperoleh fasilitas

pembiayaan ekspor yang terdiri dari 2 perusahaan industri furniture, dan 1

perusahaan industri tekstil. Pada Tahun 2017 terdapat 2 (dua) perusahaan baru

yang memperoleh fasilitas pembiayaan ekspor yang terdiri dari perusahaan

industri pesawat udara dan perusahaan industri kereta api. Total perusahaan yang

sudah terfasilitasi pembiayaan ekspor sepanjang 2016-2017 sebanyak 5

perusahaan, dengan pertumbuhan sebesar 66,67 % dari tahun 2016

d) Kendala

Tidak ada kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini di Triwulan IV.

e) Rekomendasi

Pada tahun 2018 target total industri yang memanfaatkan fasilitas fiskal

(pembiayaan ekspor) ditingkatkan.

Page 22: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 19

3. Sasaran Program/Kegiatan III : Meningkatnya Penguasaan Pangsa Pasar Dalam

Negeri

Cara perhitungan dari indikator ini adalah dengan menghitung persentase penurunan

nilai impor produk industri yang diberlakukan SNI-nya secara wajib pada tahun 2017

dibandingkan dengan tahun 2016.

1) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja

Pada Triwulan IV TA. 2017 target fisik dari indikator ini 100,00 % dengan realisasi

100,00%.

Adapun rencana kegiatan Triwulan IV adalah Memonitor dan menghitung nilai impor

dari produk-produk diberlakukan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib; koordinasi

dengan BPS dan Pusdatin Kemenperin; Evaluasi trend nilai impor untuk komoditi

SNI, ST, dan/atau PTC. Realisasi dari kegiatan pada Triwulan IV TA. 2017 yaitu

Memonitor dan menghitung nilai impor dari produk-produk diberlakukan SNI, ST

dan/atau PTC secara wajib; koordinasi dengan BPS dan Pusdatin Kemenperin;

Evaluasi trend nilai impor untuk komoditi SNI, ST, dan/atau PTC .

Dari data di atas, perbandingan realisasi dengan target maka realisasinya telah

masih dibawah target. Data capaian target sementara jika dibandingkan antara

impor Bulan Januari-Juni 2016 dengan Januari-Juni 2017 maka terdapat penurunan

impor produk-produk yang diberlakukan SNI wajib sebesar 3,5%. Perhitungan

dilakukan berdasarkan 92 SNI wajib yang mencakup 177 nomor HS (tidak termasuk

Sasaran

Program/

Kegiatan

Indikator

Kinerja Target

Realisasi Sampai Triwulan IV

Fisik Kegiatan

Realisasi %Capaian Target

(%)

Realisasi

(%)

Rencana

Kegiatan

Realisasi

Kegiatan

Meningkatnya Penguasaan Pangsa Pasar Dalam Negeri

Penurunan Impor Produk Industri yang SNI, ST dan/atau PTC diberlakukan Secara Wajib

5 Persen 3,5% 70 100 100 Memonitor dan menghitung nilai impor dari produk-produk diberlakukan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib; koordinasi dengan BPS dan Pusdatin Kemenperin; Evaluasi trend nilai impor untuk komoditi SNI, ST, dan/atau PTC wajib.

Memonitor dan menghitung nilai impor dari produk-produk diberlakukan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib; koordinasi dengan BPS dan Pusdatin Kemenperin; Evaluasi trend nilai impor untuk komoditi SNI, ST, dan/atau PTC wajib.

Page 23: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 20

produk baja). Produk baja mengalami kenaikan impor yang besar mengingat

adanya kebutuhan infrastruktur dalam negeri yang belum dapat diserap

sepenuhnya oleh produsen dalam negeri.

2) Kendala

Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan impor barang, sehingga SNI wajib

bukan faktor penentu utama.

3) Rekomendasi

Perhitungan penurunan Impor Produk Industri yang SNI, ST dan/atau PTC

diberlakukan Secara Wajib sebaiknya untuk produk produk yang bukan bahan baku

dan bahan penolong.

4. Sasaran Program/Kegiatan IV : Meningkatnya Penguasaan Teknologi Industri dan Penerapan HKI

Sasaran Strategis IV terdiri dari 2 (dua) Indikator Kinerja berikut:

a. Produk industri yang dikuasai teknologinya

Cara perhitungan dari indikator ini adalah Pertumbuhan permohonan paten

WNI TA. 2017 terhadap 2016 (data diambil dari KemenkumHAM)

1) Hasil yang telah dicapai

Sasaran

Program/

Kegiatan

Indikator

Kinerja Target

Realisasi Sampai Triwulan IV

Fisik Kegiatan

Realisasi %Cap

aian

Target

(%)

Realisasi

(%) Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Meningkat nya Penguasaan Teknologi Industri

Produk industri yang dikuasai teknologinya

5 Persen

29,61 Persen

592,20

100 100 Melakukan evaluasi terhadap teknologi industri prioritas dan menghitung tingkat penguasaan teknologi dalam negeri.

Evaluasi Kebijakan Teknologi (Pohon Teknologi), Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri, Bimbingan Penerapan KI, Operasional PM HKI, Perumusan Kebijakan Dan Evaluasi Program Prioritas Litbang Industri

Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai

60 Persen

38,90 Persen

64,8%

100 100 Finalisasi kegiatan Litbang, workshop dan diseminasi.

Finalisasi kegiatan Litbang, workshop dan diseminasi.

Page 24: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 21

Pada Triwulan IVTA. 2017 target fisik dari indikator ini adalah 100,00 % dan

realisasinya 100,00%. Adapun rencana kegiatan Triwulan IV adalah Melakukan

evaluasi terhadap teknologi industri prioritas dan menghitung tingkat

penguasaan teknologi dalam negeri. Sedangkan realisasi kegiatannya adalah

Evaluasi Kebijakan Teknologi (Pohon Teknologi), Penelitian dan

Pengembangan Teknologi Industri, Bimbingan Penerapan KI, Operasional PM

HKI, Perumusan Kebijakan Dan Evaluasi Program Prioritas Litbang Industri.

Dari data di atas, perbandingan realisasi dengan target maka realisasinya

mencapai target. Target indikator kinerja Produk industri yang dikuasai

teknologinya sebesar 5% dan capaiannya 29,61%.

Jumlah Permohonan paten TA. 2017 sebanyak : 2.110. Jumlah Permohonan

Paten TA. 2017 sebanyak : 1.628. Pertumbuhan permohonan paten TA. 2017

terhadap permohonan paten TA. 2016 = ((2.110-1.628)/1.6228))*100% =

29,61% (realisasi melebihi target).

2) Kendala

Kendala yang dihadapi adalah Jumlah paten WNI masih jauh lebih rendah dari

paten asing yang didaftarkan ke Indonesia

3) Rekomendasi

Rekomendasi perbaikan untuk indikator ini adalah dengan melakukan

akselerasi agar target penguasaan teknologi dari produk industri prioritas ini

dapat tercapai. Hal-hal yang dapat dilaksanakan adalah dengan melakukan

koordinasi dengan Kemenristek Dikti dan LIPI.

b. Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai

Cara perhitungan indikator ini adalah Level litbang yang dilaksanakan pada

tahun 2017 harus mencapai nilai (Technology Readiness Level) TRL 6.

1) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja

Pada Triwulan IV TA. 2017 target fisik dari indikator ini adalah 100,00 % dan

realisasi fisiknya 100,00%%.

Adapun rencana kegiatan Triwulan IV adalah Finalisasi kegiatan Litbang,

workshop dan diseminasi sedangkan realisasi kegiatannya adalah Finalisasi

kegiatan Litbang, workshop dan diseminas dan Penelitian dan Pengembangan

Teknologi Industri, Pengukuran Hasil Litbang Unggulan Balai Besar dan

Page 25: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 22

Baristand Industri, Perumusan Kebijakan Dan Evaluasi Program Prioritas

Litbang Industri.

Jumlah litbangyasa 22 Balai Besar/Baristand Industri pada tahun 2017 sebanyak

95 litbangyasa. Jumlah litbangyasa yang mencapai nilai Technology Readiness

Level (TRL) sebanyak 37 Litbangyasa. Jadi capaian indikator kinerja Tingkat

kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai pada TA. 2017 = 37/95*100% =

38,9%. Dari litbangyasa 22 Balai Besar/Baristand Industri pada tahun 2017

hanya 38,9 % litbangyasa yang mencapai nilai TRL 6 ke atas (self assesment).

TRL 6 keatas menunjukkan hasil litbang yangmencapai titi kritis (death valley)

untuk siap diterapkan. Dari data di atas, dapat dilihat bahwa realisasi belum

mencapai target. Target indikator kinerja Tingkat kesiapterapan teknologi

(TRL) yang dikuasai sebesar 60% , sedangkan capaiannya hanya 38,9%.

2) Kendala

Program Litbangyasa Balai Besar/Baristand Industri masih belum terintegrasi .

Rendahnya pemahaman Peneliti/Perekayasa mengenai proses scale-up dari

tahapan laboratorium ke skala industri.

3) Rekomendasi

Mengintregarsikan program litbangyasa balai besar/ baristand industri,

memebrikan bimtek dan pemahaman pebih lanjut tentang metode scale-up

dari tahapan laboratorium ke skala industri.

5. Sasaran Program/Kegiatan V : Meningkatnya Industri yang

Menerapkan Prinsip-Prinsip Industri Hijau

Sasaran

Program/

Kegiatan

Indikator

Kinerja Target

Realisasi Sampai Triwulan IV

Fisik Kegiatan

Realisasi

%C

apai

an

Target

(%)

Realisasi

(%) Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan

Meningkatnya Industri yang Menerapkan Industri Hijau

Industri Manufaktur yang memenuhi standar industri hijau

0.5% 1,25% 250 100 100 Pelaksanaan audit Standar Industri Hijau ke industri yang telah ditetapkan; penerbitan sertifikat industri hijau.

Pelaksanaan audit Standar Industri Hijau ke industri yang telah ditetapkan; penerbitan sertifikat industri hijau.

Penetapan Standar Industri Hijau (SIH)

16% 27,78% 100 100 100 Finalisasi Standar Industri Hijau dan penetapan dengan Peraturan Menteri Perindustrian.

Finalisasi Standar Industri Hijau dan penetapan dengan Peraturan Menteri Perindustrian.

Page 26: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 23

Sasaran Strategis V terdiri dari 2 (dua) Indikator Kinerja berikut:

a. Industri Manufaktur Yang Memenuhi Standar Industri Hijau

Cara perhitungan indikator adalah dengan menghitung persentase industri

manufaktur (Keramik, Baja, Semen, Karet, Kaca, Pulp & Paper, Pupuk, Gula

Kristal Putih, Penyamakan & pengawetan kulit, Tekstil) yang memperoleh

Sertifikat Industri Hijau dibandingkan dengan jumlah total industri besar

yang sudah ditetapkan SIH nya (400 industri).

1) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja

Pada Triwulan IV TA. 2017 target fisik dari indikator ini adalah 100,00 %

dengan realisasi sebesar 100,00%.

Adapun rencana kegiatan Triwulan IV adalah Pelaksanaan audit Standar

Industri Hijau ke industri yang telah ditetapkan; penerbitan sertifikat

industri hijau. Realisasi dari kegiatan tersebut yaitu Seleksi Perusahaan

Industri yang memperoleh Bantuan sertifikasi Industri Hijau, proses

pelaksanaan sertifikasi, evaluasi hasil dan rekomendasi dan Sertifikasi.

Perusahaan industri yang sudah memenuhi Standar industri Hijau (SIH)

yang telah ditetapkan hingga tahun 2016 adalah 5 perusahaan industri. 5

Perusahaan Industri telah memperoleh Sertifikat Industri Hijau yaitu: 1

(satu) industri komoditi karet remah; 1 (satu) industri komoditi

pengasapan karet; 1 (satu) industri komoditi semen Portland; 1 (satu)

industri komoditi pengolahan susu bubuk; dan I (satu) Industri komoditi

Pupuk buatan tunggal hara makro primer. Jumlah total industri besar

(karet remah, pengasapan karet, semen portland, pengolahan susu bubuk

dan pupuk) pada tahun 2017 sebanyak 400 perusahaan. Sehingga capaian

Industri Manufaktur yang memenuhi standar industri hijau sampai

Triwulan IV TA. 2017 =5/400 x 100% = 1.25%

2) Kendala

Tidak ada kendala dalam pencapaian indikator Industri Manufaktur yang

memenuhi standar industri hijau.

Page 27: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 24

3) Rekomendasi

Pada tahun anggaran berikutnya meningkatkan jumlah perusahaan

industri manufaktur lainnya yang Standar Industri Hijaunya telah

ditetapkan hingga tahun 2017.

b. Penetapan Standar Industri Hijau (SIH)

Cara perhitungan indikator adalah dengan menghitung persentase Standar

Industri Hijau (SIH) yang telah ditetapkan pada tahun 2017 dibandingkan

dengan total SIH yang telah ditetapkan hingga tahun 2016.

1) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja

Pada Triwulan IV TA. 2017 target fisik dari indikator ini 100,00 % dengan

realisasi 100,00%. Adapun rencana kegiatan Triwulan IV adalah Finalisasi

Standar Industri Hijau dan penetapan dengan Keputusan Menteri

Perindustrian. Realisasi dari kegiatan tersebut yaitu FGD Pra-konsensus

dan Konsensus draft SIH serta Penetapan SIH.

Standar Industri Hijau yang telah disusun pada tahun 2017 ada 3 (tiga)

komoditas yaitu : Oleokimia, Tableware, dan Batik. Jumlah Standar

Industri Hijau yang sudah disusun pada tahun 2016 ada 18. Sehingga

capaiannya adalah = 3/18 x 100% = 16%. Dari data di atas, perbandingan

realisasi dengan target maka realisasinya telah mencapai target. Tim

teknis yang terdiri dari asosiasi, industri, instansi, Direktorat di kemenperin

mampu bekerjasama dengan baik/ kooperatif, sehingga data yang

diperoleh untuk mencapai SIH lebih cepat. Dengan perolehan data yang

lebih cepat, keputusan dalam FGD pra konsensus dan konsensus menjadi

lebih cepat.

2) Kendala

Kendala yang dihadapi kegiatan ini adalah proses penetapan Rancangan

Standar Industri Hijau (RSIH) menjadi Keputusan Menteri Perindustrian

di Biro Hukum dan Organisasi. Rancangan Standar Industri Hijau yang

telah ditetapkan konsensusnya dan telah disepakati semua stakeholder

masih menunggu proses penetapan Menteri.

Page 28: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 25

3) Rekomendasi

SIH TA. 2018 direncanakan sebaiknya sesuai arahan Menteri Perindustrian

yaitu akan mendorong industri di sektor logam dasar, makanan dan

minuman, alat angkutan, mesin dan perlengkapan, kimia, farmasi, dan

elektronika. Berkoordinasi dengan Biro Hukum dan Organisasi untuk

mempercepat proses penetapan RSIH menjadi SIH.

6. Sasaran Program/Kegiatan VI : Meningkatnya layanan jasa teknis

kepada industri

Untuk indikator tingkat kepuasan pelanggan, cara perhitungan target adalah rata-

rata indeks kepuasan pelanggan pada Balai Besar, Baristand Industri dan Balai

Sertifikasi Industri.

1) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja

Sampai bulan Desember 2017 progress fisik dari kegiatan-kegiatan yang

mendukung pencapaian indikator ini adalah sebesar 100%, target Triwulan IV dari

indikator ini adalah 100,00%.

Adapun rencana kegiatan Triwulan IV adalah rekapitulasi data akhir dan

penyusunan laporan. Realisasai kegiatan Triwulan IV adalah Rekapitulasi data

akhir, analisisdata dan penyusunan laporan. Sampai Desember 2017, berdasarkan

seluruh kuesioner yang telah dikumpulkan, rata-rata tingkat kepuasan dari 23 balai

yang ada di lingkungan BPPI (11 Balai Besar, 11 Baristand Industri dan 1 Balai

Sertifikasi Industri) sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu Skala Indeks 3,5

(skala indeks 1-4).

Pengolahan data kuesioner dilakukan dengan metode pengukuran Skala yang

digunakan untuk mengukur nilai harapan dan kinerja adalah skala likert 1 sampai

Sasaran

Program/

Kegiatan

Indikator

Kinerja Target

Realisasi Sampai Triwulan IV

Fisik Kegiatan

Realisasi %Cap

aian

Target

(%)

Realisasi

(%)

Rencana

Kegiatan Realisasi Kegiatan

Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada Industri

Tingkat Kepuasan Pelanggan

Skala Indeks 3,5

Skala Indeks

3,5

100 100 100 Rekapitulasi data akhir dan penyusunan laporan

Rekapitulasi data akhir, analisisdata dan penyusunan laporan

Page 29: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 26

5. Nilai 1 (satu) berarti “sangat tidak berharap” untuk kelompok harapan dan

berarti “sangat buruk” untuk kelompok kinerja. Sedangkan nilai 5 (lima) berarti

“sangat berharap” untuk kelompok harapan dan berarti “sangat baik” untuk

kelompok kinerja

Total Responden yang telah disurvei oleh 23 Satker Balai sebanyak 3.347

responden. Jumlah Responden dengan indeks 1 sebanyak 1 responden, jumlah

Responden dengan indeks 2 sebanyak 85 responden, jumlah Responden dengan

indeks 3 sebanyak 2.178 responden dan jumlah Responden dengan indeks 4 :

sebanyak 1.083 responden. Berdasarkan hasil perhitungan rata - rata indeks

kepuasan pelanggan pada Balai Besar, Baristand Industri dan Balai Sertifikasi

Industri : 3,5 %.

2) Kendala

Masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pencapaian indikator

kinerja tingkat kepuasan pelanggan antara lain :

a. Terdapat kuesioner yang belum dikembalikan oleh responden;

b. belum tersosialisasi dengan baik informasi mengenai sarana pengaduan kepada

pelanggan;

c. Beberapa satker belum menetapkan SOP mengenai standar waktu

penyelesaian pengaduan secara resmi.

Selain itu Prosedur Pengaduan Masyarakat belum ada ketentuan bakunya,

sosialisasi atau promosi hasil litbang dan pelayanan jasa teknis Balai kepada

industri masih belum maksimal, kompetensi SDM Pelayanan Publik perlu

ditingkatkan, data responden belum mewakili jumlah sampel yang diharapkan,

disebabkan hanya sedikit pelanggan yang mau mengisi survei kepuasan

pelanggan.

3) Rekomendasi

Pada tahun anggaran selanjutnya setiap satker balai yang terkait dengan tingkat

kepuasan pelanggan supaya lebih intensif dalam mensosialisasikan informasi

mengenai sarana pengaduan kepada pelanggan dan segera menyusun SOP

mengenai standar waktu penyelesaian pengaduan resmi. Terkait kuesioner kepada

responden yang belum dikembalikan supaya lebih aktif dalam memonitor. Selain

Page 30: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 27

itu perlu meningkatkan kompetensi SDM pelayanan publik melalui bimtek ataupun

magang.

7. Sasaran Program/Kegiatan VII : Meningkatnya penerapan reformasi

birokrasi

Pada indikator Tingkat Maturitas Satker di lingkungan BPPI mencapai level 3, cara

perhitungan indikator adalah rata-rata satker yang telah mencapai level maturitas 3

dibandingkan dengan total seluruh satker di lingkungan BPPI.

1) Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja

Pada Triwulan IV TA. 2017 realisasi fisiknya adalah sebesar 100%. Realisasi ini telah

mencapai target antara yang ditetapkan untuk Triwulan IV. Realisasi mencapai

target meliputi kegiatan pelaksanaan SPIP di BPPI dan satker di lingkungan BPPI,

melakukan bimbingan dan monitoring pelaksanaan SPIP serta pendampingan

penilaian maturitas SPIP di Balai Besar dan Baristand Industri.

Dari data diatas, perbandingan realisasi dengan target maka realisasinya telah

mencapai target. Indikator Tingkat Maturitas ini menunjukkan tingkat kematangan

penyelenggaraan SPIP yang berstruktur dan berkelanjutan, untuk Triwulan IV

perhitungan maturitas sudah dilakukan terhadap beberapa Balai Besar dan Baristand

Industri. Dari 24 Satker BPPI (11 Balai Besar, 11 Baristand Industri, 1 Balai Sertifikasi

Industri dan 1 BPPI) tingkat maturitas SPIP nya sudah mencapai level 3 semua (100

%).

2) Kendala

Tidak ada kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini di Triwulan IV. 3) Rekomendasi

a. Mempertahankan tingkat capaian maturitas SPIP mencapai level 3

b. Melakukan Monitoring, evaluasi dan pembinaan SPIP Satker di Lingkungan BPPI

Sasaran

Program/

Kegiatan

Indikator

Kinerja Target

Realisasi Sampai Triwulan IV

Fisik Kegiatan

Realisasi %Cap

aian

Target

(%)

Realisasi

(%)

Rencana

Kegiatan Realisasi Kegiatan

Meningkat nya penerapan reformasi birokrasi

Tingkat Maturitas Satker di lingkungan BPPI mencapai level 3

80% 80% 125 100 100 Evaluasi tingkat maturitas SPIP Satker BPPI

a. Melakukan Monitoring, evaluasi dan pembinaan SPIP Satker di Lingkungan BPPI b. Rapat koordinasi dan pendampingan

Page 31: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 28

3.1.2 Hasil Yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator pada Kinerja Output Kegiatan

Capaian berdasarkan output kegiatan menggunakan data realisasi pada aplikasi

internal Kementerian Perindustrian untuk laporan PP 39, namun terdapat perbedaan

antara realisasi pada aplikasi internal PP 39 dengan realisasi pada aplikasi internal e-

monev APBN. Hal ini disebabkan oleh penanggungjawab (admin) keuangan yang

belum menginput dokumen SP2D. Sebagaimana diketahui bahwa realisasi pada

aplikasi PP 39 berdasarkan SP2D yang telah diterbitkan dan diinput sedangkan

realisasi pada aplikasi e-monev APBN berdasarkan semua pengeluaran yang telah

diproses.

1. Kegiatan I : Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri

Kegiatan I Pagu

(Rp 000)

Triwulan IV s/d Triwulan IV Keuangan Fisik Keuangan Fisik

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri

5.241.585 20,86 34,83 27,41 28,62 96,91 94,53 95,82 95,77

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri terdiri

dari output:

1) Rekomendasi kebijakan teknis dalam meningkatkan iklim usaha industri

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 2.124.103.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 99,18 % dan realisasi fisik sebesar 100%.

2) Diseminasi kebijakan industri

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 600.302.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 99,74%, dan realisasi fisik sebesar 100%.

3) Penelitian dan pengembangan harmonisasi kebijakan industri

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 582.215.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 98,99%, dan realisasi fisik sebesar 100%.

4) Fasilitasi peningkatan iklim usaha industri

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 851.384.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 99,58%, dan realisasi fisik sebesar 100%.

Page 32: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 29

5) Pembinaan dan Fasilitasi Iklim usaha industri

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 457.811.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 95,35% , dan realisasi fisik sebesar 99,48%.

6) Layanan Internal (Overhead)

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 45.000.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 99,64% , dan realisasi fisik sebesar 100%.

7) Layanan Perkantoran

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 361.570.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 95,17% , dan realisasi fisik sebesar 100%.

8) Output Cadangan

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 219.200.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 0 % , dan realisasi fisik sebesar 0 %.

Berikut adalah hasil dan analisis capaian kinerja serta kendala pada pelaksanaan

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri:

a) Hasil yang Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri pada

Triwulan IV untuk realisasi keuangan dan fisik tidak mencapai sasaran. Akan tetapi

gap antara sasaran dan realisasi ini tidak terlalu signifikan. Untuk capaian

keuangan selisihnya adalah 2,38%, sedangkan untuk capaian fisik selisihnya

hanya sebesar 0,05%.

Analisis Capaian Kinerja

Realisasi keuangan tidak mencapai sasaran yang direncanakan karena terdapat

sisa anggaran yang tidak terserap akibat efisiensi perjalanan dinas dan belanja

bahan. Hal ini terjadi pada seluruh output.

b) Kendala

Terdapat kendala tidak dapat mencapai sasaran pada Triwulan III karena

beberapa pertanggungjawaban masih dalam proses penyelesaian administrasi,

dan beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan tepat waktu sesuai jadwal yang

telah ditetapkan. Pada Triwulan IV ini seluruh pertanggungjawaban telah

diselesaikan dan beberapa kegiatan seperti FGD yang terlambat dilaksanakan,

telah selesai diselenggarakan.

Page 33: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 30

Untuk Triwulan IV tidak terdapat kendala yang berarti pada pelaksanaan kegiatan

Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri. Hanya saja karena

terdapat output cadangan yang merupakan anggaran yang diblokir, maka

realisasi keuangan dan fisik tidak dapat mencapai 100%. Berikut adalah kendala-

kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan sepanjang Tahun 2017:

- Kegiatan diseminasi terlambat karena menunggu hasil kajian selesai

dilaksanakan;

- Terdapat kegiatan litbang yang mengalami perubahan rencana akibat

penghematan anggaran yang berdampak pada penundaan FGD;

- Kesiapan instansi terkait dalam menyiapkan data memerlukan waktu yang

lebih lama sehingga menghambat rencana yang telah ditetapkan.

c) Rekomendasi

Rekomendasi yang diberikan untuk dilaksanakan pada tahun selanjutnya yaitu:

- Merencanakan kegiatan seakurat mungkin;

- Merencanakan kegiatan kajian segera di awal tahun anggaran agar

kegiatan diseminasi dapat berjalan tepat waktu;

- Segera melakukan langkah-langkah strategis agar dampak penghematan

anggaran tidak terlalu berpengaruh terhadap output;

- Melakukan koordinasi di awal tahun anggaran agar instansi terkait

mempunyai waktu yang cukup dalam menyiapkan data.

2. Kegiatan II : Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri

Kegiatan II Pagu

(Rp 000)

Triwulan IV s/d Triwulan IV Keuangan Fisik Keuangan Fisik

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri

7.382.693

33.42 37.17 41.85 26.71 98.20 97.86 98.57 98.57

Kegiatan Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri terdiri dari output:

1) Standar Industri yang disusun

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.552.195.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 98,79% dan realisasi fisik sebesar 100%.

2) Pengawasan Standardisasi Industri

Page 34: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 31

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 739.331.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 99,71%, dan realisasi fisik sebesar 100%.

3) Regulasi Standardisasi Industri

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.253.313.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 99,96%, dan realisasi fisik sebesar 100%.

4) Kerjasama Standardisasi Industri

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 902.221.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 99,14%, dan realisasi fisik sebesar 100%.

5) Kajian terkait Standardisasi Industri

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 601.838.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 98,38% , dan realisasi fisik sebesar 100%.

6) Pembinaan Standardisasi Industri

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 965.730.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 99,99% , dan realisasi fisik sebesar 100%.

7) Layanan Internal (Overhead)

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 935.425.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 99,02% , dan realisasi fisik sebesar 100%.

8) Layanan Perkantoran

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 327.090.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 98,68% , dan realisasi fisik sebesar 100%.

9) Output Cadangan

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 105.550.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 0% , dan realisasi fisik sebesar 0%.

Berikut adalah hasil dan analisis capaian kinerja serta kendala pada pelaksanaan

Kegiatan Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri:

a) Hasil yang Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja

Kegiatan Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri pada Triwulan IV untuk

realisasi keuangan tidak mencapai sasaran. Sedangkan realisasi fisik telah

mencapai sasarannya. Walaupun realisasi keuangan tidak mencapai sasaran,

selisihnya tidak terlalu besar yaitu hanya sebesar 0,34% sehingga dapat dianggap

realisasi keuangan relatif mencapai sasarannya.

Analisis capaian kinerja

Page 35: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 32

Realisasi keuangan tidak dapat mencapai sasaran yang direncanakan karena

setiap output seperti output Pengawasan Standardisasi Industri, output Kajian

terkait Standardisasi Industri, output pembinaan standardisasi industri, output

layanan internal dan output layanan perkantoran, tidak dapat terserap

sepenuhnya karena adanya efisiensi belanja.

b) Kendala

Pada Triwulan yang lalu terdapat kendala realisasi tidak dapat mencapai sasaran

disebabkan beberapa output masih terkendala dengan belum turunnya SP2D

padahal kegaiatannya sudah terlaksana, seperti output Regulasi Standardisasi

Industri, Layanan Internal (overhead), dan layanan perkantoran. Pada Triwulan IV,

proses pertanggungjawaban sudah dilaksanakan lebih cepat, sehingga ketika

akhir Triwulan SP2D-nya sudah diinput.

Berikut adalah kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan

sepanjang Tahun 2017:

- Beberapa hal terkait anggaran seperti revisi dan pemotongan anggaran

menghambat pelaksanaan kegiatan yang telah dijadwalkan;

- Penjadwalan/pengaturan waktu yang kurang tepat dan kurang terencana

mengakibatkan pelaksanaan kegiatan menumpuk di Triwulan IV;

- Kekurangan SDM dalam pelaksanaan kegiatan, terlebih pada Oktober-

Desember 2017 sebagian pegawai mengikuti Diklat PPNS.

c) Rekomendasi

Rekomendasi yang diberikan untuk dilaksanakan pada tahun selanjutnya yaitu:

- Merencanakan kegiatan seakurat mungkin dengan memperhatikan

kemungkinan pemotongan anggaran pada tahun berjalan sehingga tidak

menghambat pelaksanaan kegiatan;

- Merencanakan kegiatan dengan akurat dan melaksanakan kegiatan dengan

tepat waktu sehingga kegiatan tidak menumpuk di akhir tahun;

- Mengatur dan mengelola SDM yang tersedia agar dapat menjalankan

seluruh kegiatan dengan baik.

Page 36: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 33

3. Kegiatan III : Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup

Kegiatan III Pagu

(Rp 000)

Triwulan IV s/d Triwulan IV Keuangan Fisik Keuangan Fisik

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup

5.670.298 22,24 29,32 38,85 19,83 95,15 93,50 96,26 96,26

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup

terdiri dari output:

1) Kebijakan Penurunan Emisi GRK

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 2.107.215.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 96,41% dan realisasi fisik sebesar 100%.

2) Infrastruktur Industri Hijau

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 2.483.031.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 97,48%, dan realisasi fisik sebesar 100%.

3) Kerjasama dan sosialisasi penerapan industri hijau

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 439.122.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 96,06%, dan realisasi fisik sebesar 100%.

4) Layanan Perkantoran

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 428.930.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 99,83% , dan realisasi fisik sebesar 100%.

5) Output Cadangan

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 212.000.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 0 % , dan realisasi fisik sebesar 0 %.

Berikut adalah hasil dan analisis capaian kinerja serta kendala pada pelaksanaan

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup:

a) Hasil yang dicapai dan Analisis Capaian Kinerja

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup

pada Triwulan IV untuk realisasi keuangan tidak mencapai sasaran. Sedangkan

realisasi fisik telah mencapai sasarannya. Walaupun realisasi keuangan tidak

mencapai sasaran, selisihnya tidak terlalu besar yaitu hanya sebesar 1,64%

sehingga dapat dianggap realisasi keuangan relatif telah mencapai sasarannya.

Page 37: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 34

Analisis capaian kinerja

Realisasi fisik telah mencapai sasaran yang direncanakan. Sedangkan pada

capaian keuangan, semua output realisasi keuangannya tidak mencapai target

yang ditetapkan. Realisasi keuangan tidak dapat terserap sepenuhnya karena

adanya efisiensi belanja.

b) Kendala

Kendala realisasi tidak dapat mencapai sasaran pada Triwulan III diantaranya

adalah pada output Kebijakan Penurunan Emisi GRK terdapat kendala tidak

semua calon validator hadir dari tiap direktorat yang diundang. Kemudian, pada

output Infrastruktur Industri Hijau terdapat kendala sulitnya meng-endorse

penyampaian data energi dan konsumsi air dari perusahaan biskuit dan minyak

goreng, saat ini dilaporkan bahwa dari 5 Perusahaan Industri Biskuit yang

dihubungi hanya 2 yang menyampaikan datanya, sementara dari 6 Perusahaan

Minyak Goreng tidak satupun yang merespon. Pada output Kerjasama dan

Sosialisasi Penerapan Industri Hijau terdapat kendala data dukung tentang

agenda pelaskanaan even internasional belum ada konfirmasi. Semua kendala

yang terdapat pada Triwulan III telah ditindaklanjuti melalui koordinasi yang

intensif dengan pihak-pihak terkait.

Untuk Triwulan IV tidak terdapat kendala yang berarti pada pelaksanaan kegiatan

Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup. Hanya saja

karena terdapat output cadangan yang merupakan anggaran yang diblokir, maka

realisasi keuangan dan fisik tidak dapat mencapai 100%.

c) Rekomendasi

Rekomendasi yang diberikan untuk dilaksanakan pada tahun selanjutnya yaitu:

- Merencanakan kegiatan seakurat mungkin dengan memperhatikan

kemungkinan pemotongan anggaran pada tahun berjalan sehingga tidak

menghambat pelaksanaan kegiatan.

Page 38: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 35

4. Kegiatan IV : Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan

Teknologi dan Kebijakan Industri

Kegiatan Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi

dan Kebijakan Industri terdiri dari output:

1) Perencanaan

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 957.078.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 51,20 % , dan realisasi fisik sebesar 100%.

2) Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 6.447.024.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 90,43% , dan realisasi fisik sebesar 99,98%.

3) Layanan Internal (Overhead)

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 53.031.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 92,95% , dan realisasi fisik sebesar 100%.

4) Layanan Perkantoran

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 29.043.304.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 84,03% , dan realisasi fisik sebesar 99,93 %.

5) Output Cadangan

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 420.800.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 0 % , dan realisasi fisik sebesar 0 %.

Berikut adalah hasil dan analisis capaian kinerja serta kendala pada pelaksanaan

Kegiatan Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan

Kebijakan Industri:

a) Hasil yang Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja

Kegiatan Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi

dan Kebijakan Industri pada Triwulan IV untuk realisasi fisik relatif telah mencapai

Kegiatan IV Pagu

(Rp 000)

Triwulan IV s/d Triwulan IV Keuangan Fisik Keuangan Fisik

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

Penyusunan Rencana dan Evaluasi Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri

36.921.237 25,52 21,31 27,30 24,07 95,00 83,35 98,86 98,80

Page 39: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 36

sasaran yang ditetapkan, sedangkan realisasi keuangan tidak mencapai sasaran.

Terdapat perbedaan data realisasi keuangan pada aplikasi internal dan eksternal.

Data realisasi keuangan PP39 aplikasi internal sebesar 83,35% sedangkan pada

aplikasi OM SPAN Kementerian Keuangan sebesar 89,32%. Hal ini diakibatkan

belum selesainya proses pencatatan keuangan di Sekretariat BPPI, mengingat

tanggung jawab Sekretariat BPPI mencakup Eselon I BPPI. Diperkirakan data

akan direkonsiliasi pada minggu kedua atau ketiga Januari 2018.

Analisis capaian kinerja

Realisasi keuangan tidak mencapai sasaran yang direncanakan karena terdapat

output yang capaian keuangannya di bawah sasaran yang ditetapkan seperti

output Perencanaan, output Layanan Dukungan Manajemen Eselon I, dan output

Layanan Perkantoran.

b) Kendala

Kendala realisasi keuangan tidak dapat mencapai sasaran pada Triwulan III

diantaranya adalah terdapat beberapa kegiatan yang belum diselesaikan

pertanggungjawaban keuangannya menyebabkan rendahnya capaian realisasi

keuangan pada output Perencanaan, output Layanan Dukungan Manajemen

Eselon I, dan output Layanan Perkantoran. Kendala tersebut sudah ditindaklanjuti

dengan maksimal. Adapun SP2D yang belum diproses adalah SP2D nihil.

Beberapa kendala yang mengakibatkan realisasi keuangan tidak tercapai antara

lain:

- Terdapat sisa belanja pegawai yang cukup besar karena terdapat 154 orang

pegawai yang pensiun menyebabkan rendahnya penyerapan belanja

pegawai pada output layanan perkantoran;

- Beberapa komponen kegiatan dalam menyusun perencanaan kegiatan

kurang memperhatikan adanya kebijakan pemotongan/penghematan

anggaran sehingga realisasi keuangan tidak maksimal.

c) Rekomendasi

Rekomendasi pelaksanaan kegiatan di tahun berikutnya adalah:

- Merencanakan belanja pegawai dengan lebih akurat dan terencana dan

segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk merevisi apabila terdapat

prediksi sisa belanja pegawai yang cukup besar;

Page 40: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 37

- Agar para koordinator kegiatan merencanakan kegiatan dengan lebih baik

serta selalu memperhatikan faktor-faktor eksternal yang mungkin terjadi.

5. Kegiatan V : Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan

Intelektual

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan

Intelektual terdiri dari output:

1) Fasilitasi Pemanfaatan dan Penerapan Teknologi Industri

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.104.680.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 73,14%, dan realisasi fisik sebesar 100%.

2) Penelitian, Pengembangan, dan Aplikasi Teknologi Industri

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 756.624.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV 99,28%, dan realisasi fisik sebesar 100%.

3) Hasill Litbang yang Disulkan Dipatenkan

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 1.378.722.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 97,45% , dan realisasi fisik sebesar 100%.

4) Perumusan dan Penerapan Kebijakan Teknis Bidang Teknologi Industri dan HKI

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 13.598.677.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV 85,23% , dan realisasi fisik sebesar 100%.

5) Layanan Internal (Overhead)

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 680.697.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV 98,40% , dan realisasi fisik sebesar 100%.

6) Layanan Perkantoran

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 550.780.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 96,18% , dan realisasi fisik sebesar 100%.

Kegiatan IV Pagu

(Rp 000)

Triwulan IV s/d Triwulan IV Keuangan Fisik Keuangan Fisik

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual

18.196.580 72,04 66,75 76,00 75,62 96,78 86,24 99,31 99,31

Page 41: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 38

7) Output Cadangan

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 126.400.000,-. Realisasi keuangan

sampai Triwulan IV sebesar 0% , dan realisasi fisik sebesar 0%.

Berikut adalah hasil dan analisis capaian kinerja serta kendala pada pelaksanaan

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan

Intelektual:

a) Hasil yang Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan

Intelektual pada Triwulan IV untuk realisasi fisik telah mencapai sasaran.

Sedangkan untuk realisasi keuangan tidak mencapai target yang ditetapkan.

Output yang tidak mencapai target keuangan diantaranya adalah output Fasilitasi

Pemanfaatan dan Penerapan Teknologi Industri dan output Perumusan dan

Penerapan Kebijakan Teknis Bidang Teknologi Industri dan HKI.

Analisis capaian kinerja

Realisasi keuangan tidak mencapai sasaran yang direncanakan karena terdapat

output yang capaian keuangannya jauh di bawah sasaran yang ditetapkan seperti

output Fasilitasi Pemanfaatan dan Penerapan Teknologi Industri, dan output

Perumusan dan Penerapan Kebijakan Teknis Bidang Teknologi Industri dan HKI.

Pagu kegiatan ini mengalami penambahan karena adanya dana realokasi dari

Ditjen PPI yang dialihkan pada BPPI dalam hal ini Puslitbang TIKI, namun

pengalihan atau realokasi anggaran tersebut baru dilaksanakan pada akhir

Oktober 2017 sebesar Rp. 12 Milyar dengan status blokir, sehingga hal tersebut

mempengaruhi persentase realisasi keuangan secara keseluruhan.

b) Kendala

Rekomendasi triwulan sebelumnya adalah koordinator kegiatan segera

melakukan tindak lanjut yang diperlukan untuk mempercepat realisasi keuangan.

Rekomendasi Triwulan III pada dasarnya telah ditindaklanjuti, akan tetapi tidak

dapat optimal karena:

- Pada output Perumusan dan Penerapan Kebijakan Teknis Bidang Teknologi

Industri dan HKI sampai dengan akhir tahun anggaran masih terdapat blokir

anggaran sebesar Rp. 2 Milyar. Hal ini tentunya saja akan sangat

berpengaruh terhadap realisasi keuangan kegiatan Penelitian dan

Page 42: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 39

Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual secara

keseluruhan;

- Pada output Fasilitasi Pemanfaatan dan Penerapan Teknologi Industri,

terdapat belanja modal peralatan dan mesin yang gagal lelang.

c) Rekomendasi

Rekomendasi pelaksanaan kegiatan di tahun berikutnya adalah:

- Agar kegiatan yang diblokir dapat diminimalisir maka perencanaan harus

berorientasi output serta menghindari alokasi yang terlalu besar pada akun-

akun yang dibatasi penganggarannya seperti perjalan dinas luar negeri;

- Perencanaan lelang terkait spesifikasi barang modal alat dan mesin harus

sudah teridentifikasi sebelumnya sehingga kemungkinan gagal lelang dapat

diminimalisir.

6. Kegiatan VI : Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri

Kegiatan

Pagu (Rp 000)

s.d. Triwulan IV

Keuangan Fisik

S (%)

R ( %)

S (%)

R ( %)

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri

a. Penelitian dan Pengembangan Teknologi 330.530.071 99,55 91,02 99,78 99,63

b. Riset dan Standardisasi Bidang Industri 157.523.740 96,29 90,06 98,59 98,46

C. Sertifikasi Industri 16.565.533 87,08 74,06 100 94,44

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri terdiri dari

kegiatan-kegiatan :

A. Penelitian dan Pengembangan Teknologi

1) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kimia dan Kemasan

Pagu Anggaran sebesar Rp 27.938.990.000,-. Capaian sampai dengan Triwulan

IV adalah realisasi keuangan sebesar 89,48% dan realisasi fisik sebesar 99,86%.

2) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Tekstil

Pagu Anggaran sebesar Rp 22.536.641.000,-. Capaian sampai dengan Triwulan

IV adalah realisasi keuangan sebesar 92,53% dan realisasi fisik sebesar 100%.

3) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kulit Karet dan Plastik

Page 43: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 40

Pagu Anggaran sebesar Rp 25.722.903.000,-. Capaian sampai dengan Triwulan

IV adalah realiasasi keuangan sebesar 91,36% dan realisasi fisik sebesar

99,61%.

4) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Agro

Pagu Anggaran sebesar Rp 62.062.457.000,- Capaian sampai dengan Triwulan

IV adalah realiasasi keuangan sebesar 93,22% dan realisasi fisik sebesar

98,69%.

5) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pulp dan Kertas

Pagu Anggaran sebesar Rp 21.716.298.000,-. Capaian sampai dengan Triwulan

IV adalah realiasasi keuangan sebesar 94,35% dan realisasi fisik sebesar

99,75%.

6) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan

Pagu Anggaran sebesar Rp 18.218.782.000,-. Capaian sampai dengan Triwulan

IV adalah realisasi keuangan sebesar 91,36% dan realisasi fisik sebesar 99,61%.

7) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Logam dan Mesin

Pagu Anggaran sebesar Rp 22.710.907.000,-. Capaian sampai dengan Triwulan

IV adalah realiasasi keuangan sebesar 91,66% dan realisasi fisik sebesar

99,71%.

8) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Keramik

Pagu Anggaran sebesar Rp 26.441.881.000,-. Capaian sampai dengan Triwulan

IV adalah realiasasi keuangan sebesar 84,29% dan realisasi fisik sebesar

98,66%.

9) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Bahan dan Barang Teknik

Pagu Anggaran sebesar Rp 48.357.296.000,-. Capaian sampai dengan Triwulan

IV adalah realiasasi keuangan sebesar 88,17% dan realisasi fisik sebesar 100%.

10) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

Pagu Anggaran sebesar Rp 30.333.731.000,-. Capaian sampai dengan Triwulan

IV adalah realisasi keuangan sebesar 91,83% dan realisasi fisik sebesar 100%.

11) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kerajinan dan Batik

Pagu Anggaran sebesar Rp 22.535.707.000,-. Capaian sampai dengan Triwulan

IV adalah realisasi keuangan sebesar 92,94% dan realisasi fisik sebesar 100%.

Page 44: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 41

B. Riset dan Standardisasi Bidang Industri

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 157.523.740.000,-. Realisasi

keuangan sampai Triwulan IV sebesar 90,06% dan realisasi fisik sebesar 98,46%.

C. Sertifikasi Industri

Pagu Anggaran untuk output ini sebesar Rp 16.448.107.000,-. Realisasi

keuangan sampai Triwulan IV sebesar 74,06% dan realisasi fisik sebesar 94,44%.

Berikut adalah hasil dan analisis capaian kinerja serta kendala pada pelaksanaan

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri:

a) Hasil yang Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri pada Triwulan IV

untuk realisasi fisik relatif dapat mencapai sasaran. Realisasi fisik dari kegiatan ini

adalah pelaksanaan litbang, layanan publik, kegiatan pengembangan

kelembagaan, layanan internal dan layanan perkantoran.

Realisasi keuangan tidak mencapai sasaran yang direncanakan, hal ini secara

umum terjadi karena terdapatnya output cadangan (blokir anggaran), terdapat

kelemahan dalam proses pertanggungjawaban dan kurangnya koordinasi antara

koodinator kegiatan dengan bagian keuangan.

b) Kendala

Kendala realisasi tidak dapat mencapai sasaran keuangan pada Triwulan

sebelumnya adalah sebagai berikut: ada beberapa tahapan kegiatan yang

tertunda penyelesaiannya akibat dari adanya kendala pengadaan bahan pada

triwulan sebelumnya, adanya perjalanan dinas dan pengujian yang telah

dilaksanakan tetapi belum dipertanggungjawabkan realisasi keuangannya.

Berdasarkan kendala tersebut, rekomendasi pada triwulan lalu seperti

koordinator kegiatan harus segera melakukan tindak lanjut yang diperlukan

seperti merevisi dan mereviu Rencana Penarikan Anggaran, mempercepat

pertanggungjawaban keuangan untuk pekerjaan pengadaan barang, telah

dilaksanakan oleh masing-masing koordinator kegiatan.

Sedangkan kendala secara umum yang dihadapi dalam pelaksanaan anggaran

Tahun 2017 adalah:

Page 45: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 42

- Tidak terserapnya belanja gaji pegawai karena banyaknya pegawai yang

pensiun pada Tahun 2017. Hal ini disertai ketidakakuratan perencanaan

penganggaran belanja pegawai dalam memprediksi gaji pegawai;

- Blokir anggaran tidak berhasil dibuka sampai dengan akhir tahun anggaran

menyebabkan rendahnya capaian. Kebijakan Kementerian Keuangan dalam

penghematan dan kurang siapnya data dukung dalam pembahasan

anggaran menjadi penyebab gagalnya pembukaan blokir anggaran;

- Tidak tercapainya target PNBP mengakibatkan rendahnya realisasi

anggaran. Hal ini terjadi karena berbagai faktor mulai dari kehilangan

pelanggan, persaingan usaha, sampai dengan masalah piutang yang belum

tertagih;

c) Rekomendasi

- Diharapkan pada tahun selanjutnya setiap koordinator kegiatan

merencanakan penganggaran terutama gaji pegawai dengan lebih akurat

sehingga sisa belanja pegawai tidak terlalu signifikan.

- Agar setiap koordinator kegiatan menyiapkan data dukung dengan lengkap

untuk mencegah blokir anggaran.

- Merasionalisasi target PNBP pada tahun-tahun selanjutnya sesuai dengan

hasil analisis peningkatan/penurunan target PNBP.

3.2 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan 3.2.1 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Perjanjian Kinerja (Perjakin)

a) Kendala indikator kinerja Kontribusi investasi yang memanfaatkan fasilitas

fiskal adalah belum optimalnya pemanfaatan fasilitas tax holiday oleh

perusahaan industri, proses penerbitan persetujuan fasilitas fiskal mayoritas

tidak dapat diselesaikan dalam 1 tahun berjalan, karena proses pembahasan

dan verifikasi yang dilaksanakan oleh tim membutuhkan waktu yang panjang.

b) Kendala indikator kinerja produk industri yang dikuasai teknologinya adalah

Jumlah paten WNI masih jauh lebih rendah dari paten asing yang didftarkan

ke Indonesia

c) Kendala indikator kinerja tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai

adalah Program Litbangyasa Balai Besar/Baristand Industri masih belum

terintegrasi untuk mencapai tahapan layak komersial yang ditunjukkan

Page 46: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 43

dengan nilai TRL. Selain itu, diperlukan pemberian pemahaman lebih lanjut

mengenai metode scale-up dari tahapan laboratorium ke skala industri.

3.2.2 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Output Kegiatan

Beberapa kendala dalam pelaksanaan output kegiatan diantaranya :

a) Adanya sisa belanja pegawai sebanyak 29,66 M yang tidak dapat

terealisasi karena adanya pegawai yang pensiun dan alokasi untuk dana

kenaikan tunjangan kinerja yang tidak dapat dicairkan;

b) Terdapat 3,99 M anggaran yang diblokir baik dari PNBP maupun rupiah

murni;

c) PNBP beberapa Satker tidak mencapai target sehingga menyebabkan

beberapa kegiatan tidak terealisasi karena bersumber dari dana PNBP

d) Terdapat Pagu yag masih diblokir sehingga mempengagruhi realisasi;

e) Terdapat satker yang mengalami kegagalan lelang, pengadaan diubah

menjadi pengadaan langsung sehingga anggaran tidak dapat terserap

dengan optimal;

3.3 Langkah Tindak Lanjut 3.3.1 Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Perjanjian Kinerja (Perjakin)

Mengoptimalkan pelaksanaan dan mencari alternatif realisasi kegiatan yang

menyangkut Sasaran Strategis agar dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

3.3.2 Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Output Kegiatan

a. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait lainnya sehingga kegiatan

dapat terlaksana dengan tepat waktu;

b. Penanggungjawab kegiatan dan penanggungjawab keuangan agar lebih tertib

dalam meng-update capaian kegiatan;

c. Pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan perencanaan yang telah disusun

pada awal tahun anggaran;

d. Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait apabila

dilakukan proses revisi kegiatan, anggaran dan mata anggaran.

Page 47: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 44

BAB IV

PENUTUP

Realisasi keuangan Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan yang

telah dilaksanakan BPPI sampai Triwulan IV Tahun Anggaran 2017 realisasi keuangan

dan fisik tidak memenuhi sasaran yang telah ditetapkan. Adapun realisasi keuangan

dan fisik pada Triwulan IV Tahun Anggaran 2017 sebagai berikut:

1. Capaian Kinerja berdasarkan Realisasi Indikator Kinerja Dalam Perjanjian Kinerja

a) Sasaran Program/Kegiatan I : Meningkatnya peran fasilitas fiskal dalam

investasi sektor industri

- kontribusi investasi yang memanfaatkan fasilitas fiskal, capaian fisik sampai

Triwulan IV adalah sebesar 100%, dari sasaran 100%.

b) Sasaran Program/Kegiatan II : Meningkatnya peran fasilitas fiskal dalam

peningkatan ekspor produk industri

- Meningkatnya jumlah industri berorientasi ekspor, capaian fisik sampai

Triwulan IV adalah 100,00%, dari sasaran 100,00%.

c) Sasaran Program/Kegiatan III : Meningkatnya Penguasaan Pangsa Pasar

Dalam Negeri

- Penurunan Impor Produk Industri yang SNI, ST dan/atau PTC diberlakukan

Secara Wajib, capaian fisik sampai Triwulan IV adalah 100,00% dari sasaran

100,00%;

d) Sasaran Program/Kegiatan IV : Meningkatnya Penguasaan Teknologi Industri

- Produk industri yang dikuasai teknologinya, progres fisik sampai Triwulan IV

adalah 100,00%, dari sasaran 100,00%;

- Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai , progres fisik sampai

Triwulan IV adalah sebanyak 100,00%, dari sasaran 100,00%;

e) Sasaran Program/Kegiatan V : Meningkatnya Industri yang Menerapkan

Industri Hijau

- Industri Manufaktur yang memenuhi standar industri hijau, progres fisik

sampai Triwulan IV adalah 100,00%, dari sasaran sebesar 100,00%.

- Penetapan Standar Industri Hijau (SIH) , progres fisik sampai Triwulan IV

adalah 100,00%, dari sasaran sebesar 100,00%.

Page 48: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

Laporan Triwulan IV TA 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 45

f) Sasaran Program/Kegiatan VI : Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada

Industri

- Tingkat Kepuasan Pelanggan, progres fisik sampai Triwulan IV sebesar

100,00% %, dari sasaran 100,00%.

g) Sasaran Program/Kegiatan VIII : Meningkatnya penerapan reformasi birokrasi

- Tingkat Maturitas Satker di lingkungan BPPI mencapai level 3, dengan

realisasi fisik sampai progres fisik sampai Triwulan IV sebesar 100,00%%, dari

sasaran 106,18%.

2. Capaian Kinerja berdasarkan Output Kegiatan

a) Kegiatan Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri dari Pagu Rp

5.241.585.000,- realisasi keuangan sebesar 94,53% dan realisasi fisik 95,77%;

b) Kegiatan Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri Pagu Rp 7.382.693.000,-

realisasi keuangan sebesar 97,86% dan realisasi fisik 98,57%;

c) Kegiatan Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup dari Pagu Rp

5.670.298.000,- realisasi keuangan sebesar 93,50% dan realisasi fisik 96,26%;

d) Kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri

dari Pagu Rp. 36.921.237.000,- realisasi keuangan sebesar 83,35% dan realisasi fisik

98,80%;

e) Kegiatan Pengkajian Teknologi dan Hak Kekayaan Intelektual realisasi keuangan

dari Pagu Rp 18.196.580.000,- realisasi keuangan sebesar 86,24% dan realisasi fisik

99,31%;

f) Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pagu 330,574.071.000,-

realisasi keuangannya 91,02% dan realisasi fisik 99,63%;

g) Riset Dan Standardisasi Bidang Industri dari Pagu Rp 157.523.740.000,- Realisasi

keuangan sebesar 90,06% dan realisasi fisik sebesar 98,46%;

h) Sertifikasi Industri dari Pagu Rp. 16.448.107.000,- Realisasi keuangan sebesar

74,06% dan realisasi fisik sebesar 94,44%.

Page 49: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

LAMPIRAN

Page 50: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

FORM B BPPI Triwulan IV TA. 2017

Page 51: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

FORM B BPPI Triwulan IV TA. 2017

Page 52: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

FORM B BPPI Triwulan IV TA. 2017

Page 53: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

FORM B BPPI Triwulan IV TA. 2017

Page 54: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

FORM B BPPI Triwulan IV TA. 2017

Page 55: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

FORM B BPPI Triwulan IV TA. 2017

Page 56: LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/NARASI... · anggaran di tahun 2016 sehingga beberapa kegiatan bimbingan dan audit energi

FORM B BPPI Triwulan IV TA. 2017