laporan pengendalian dan evaluasi bppi. · pdf filepengendalian dan evaluasi pelaksanaan...
Post on 19-Jul-2018
223 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
TRIWULAN IV TA.2016
K E M E N T E R I A N P E R I N D U S T R I A N BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
J A K A R T A 2 0 1 7
Laporan Triwulan IV TA. 2016 Kata Pengantar
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) i
KATA PENGANTAR
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri sebagai Unit Eselon I di
Kementerian Perindustrian wajib menyusun dan menyampaikan Laporan
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan yang merupakan
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 sesuai
dengan ketentuan Perpres Nomor 29 Tahun 2016 dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan baik ditinjau dari realisasi keuangan maupun
pencapaian realisasi fisik.
Laporan ini merupakan pertanggungjawaban satuan kerja di lingkungan BPPI
yang terdiri dari 1 (satu) Sekretariat, 4 (empat) Pusat, 11 (sebelas) Balai Besar, dan 11
(sebelas) Balai Riset dan Standardisasi Industri dan Balai Sertifikasi Industri yang
kegiatannya direncanakan dalam kurun waktu antara 10 bulan sampai 12 bulan.
Berdasarkan hasil evaluasi realisasi keuangan sampai dengan per 31 Desember 2016
(Triwulan IV) Tahun Anggaran 2016 dengan Pagu Anggaran sebesar Rp
576.513.693.000,- telah berhasil mencapai realisasi keuangan 91,63% dari sasaran
99,39% dan realisasi fisik sebesar 98,60% dari sasaran 100,00%. Realisasi tidak
mencapai target pada umunya disebabkan : revisi dan penghematan anggaran dan
target penerimaan PNBP yang tidak tercapai. Diharapkan realisasi TA. 2017 berhasil
mencapai target realisasi keuangan diatas 96,00% dan realisasi fisik sebesar 100,00%.
Jakarta, Januari 2017
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
Laporan Triwulan IV TA. 2016 Daftar Isi
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................................................ 1
1.2. Latar Belakang Program/Kegiatan ....................................................................... 2
1.3. Struktur Organisasi ................................................................................................ 4
BAB III RENCANA PROGRAM/KEGIATAN ............................................................ 8
2.1. Kegiatan Tahun Anggaran 2016 .......................................................................... 8
2.2. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan ............................................ 13
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................................... 166
3.1. Hasil yang telah dicapai dan Analisis Capaian Kinerja.....Error! Bookmark not
defined.16
3.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan ................................................................. 35
3.3. Langkah Tindak Lanjut ........................................................................................ 36
BAB I PENUTUP ......................................................................................................... 37
LAMPIRAN
1. FORM B LAPORAN TRIWULAN IV TA 2016
2. FORM A LAPORAN TRIWULAN IV TA 2016 SATKER DAN UNIT KERJA DI
LINGKUNGAN BPPI
3. FORM ALKI
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) mengalami
perubahahan nomenklatur menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
(BPPI) sesuai Perpres No. 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian.
Berdasarkan Perpres tersebut BPPI mengemban tugas menyelenggarakan
penelitian dan pengembangan di bidang perindustrian. Dalam melaksanakan tugas,
BPPI menyelenggarakan fungsi yaitu:
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian, pengkajian, dan
pengembangan di bidang teknologi industri, jasa industri, standardisasi industri,
konservasi, dIersifikasi energi, industri hijau, iklim usaha dan kebijakan makro
industri jangka menengah dan jangka panjang, serta promosi dan perlindungan hak
kekayaan intelektual di bidang industri;
2. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang teknologi
industri, jasa industri, standardisasi industri, konservasi, diversifikasi energi,
industri hijau, iklim usaha dan kebijakan makro industri jangka menengah dan
jangka panjang, serta promosi dan perlindungan hak kekayaan intelektual di
bidang industri;
3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan
pengembangan di bidang teknologi industri, jasa industri, standardisasi industri,
konservasi, dIersifikasi energi, industri hijau, iklim usaha dan kebijakan makro
industri jangka menengah dan jangka panjang, serta promosi dan perlindungan hak
kekayaan intelektual di bidang industri;
4. Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Untuk mendukung Tugas Pokok dan Fungsi tersebut, BPPI memiliki 5 (lima) unit
setingkat eselon II di pusat, 11 (sebelas) Balai Besar dan 11 (sebelas) Balai Riset dan
Standardisasi Industri (Baristand Industri), dan BSI yang tersebar di 15 provinsi di
Indonesia.
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 2
1.2 Latar Belakang Kegiatan/Program
Hasil capaian kinerja BPPI pada periode tahun 2015 dalam upaya mendukung
pengembangan industri nasional, melalui kebijakan-kebijakan pengembangan industri
antara lain sebagai berikut :
a. Mengembangkan Kemampuan Inovasi dan Penguasaan Teknologi Industri
1) Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan, pada TA. 2015
mencapai 62 (enam puluh dua) penelitian dari target 68 (enam puluh delapan)
penelitian.
2) Pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan oleh sektor industri pada tahun
TA. 2015 dapat dicapai 35 (tiga puluh lima) penelitian dari target 48 (empat
puluh delapan) penelitian. Masih terbatasnya hasil litbang yang dimanfaatkan
oleh masyarakat industri karena hasil litbang umumnya masih dalam bentuk
prototype atau uji coba, sehingga menyebabkan kontribusi litbang terhadap
pembangunan ekonomi tidak optimal;
b. Memfasilitasi penerapan, pengembangan, dan penggunaan Hak Kekayaan
Intelektual (HKI).
Teknologi hasil litbang memerlukan perlindungan hukum yang memadai untuk
mendapatkan kepastian perlindungan atas hak kekayaan intelektual pada saat
diterapkan di industri. Fasilitas perlindungan HKI yang dilakukan masih terbatas
untuk fasilitasi paten Balai Besar dan Baristand Industri di lingkungan BPPI.
Dalam fasilitasi HKI, terdapat beberapa kendala antara lain belum cukupnya
pemahaman tentang paten drafting dan mekanisme pengurusan paten di
lingkungan para peneliti dan perekayasa. Jumlah pendaftaran Perlindungan HKI
pada TA. 2015 sebanyak 7 (tujuh) pendaftaran paten.
Kendala yang dialami untuk dapat merealisasikan indikator ini adalah karena
kewenangan penyelesaian pelanggaran berada pada instansi lain, seperti: Ditjen
HKI, Pengadilan, dan Polri sedangkan Kemenperin dalam hal ini hanya bertindak
sebagai fasilitasi/advokasi. Koordinasi penyelesaian permasalahan dengan pihak
terkait mengalami banyak hambatan mengingat banyak kasus yang terjadi di
seluruh sektor yang harus diselesaikan. Oleh sebab itu perlu ditingkatkan
koordinasi dengan instansi terkait.
c. Memfasilitasi penerapan Standardisasi
Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung penerapan standardisasi adalah :
Laporan Triwulan IV TA 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) 3
1) Peningkatan Standardisasi Industri;
2) Penerapan standardisasi dan peningkatan mutu produk industri.
Pada TA. 2015 telah dihasilkan 120 (seratus dua puluh) RSNI. Kendala yang
dihadapi dalam proses perumusan RSNI antara lain adalah proses perumusan SNI
dilakukan oleh Panitia Teknis yang ada di Direktorat Teknis, rapat teknis/rapat
konsensus tidak dapat dilaksanakan pada awal tahun berjalan hingga menumpuk di
akhir tahun dan mengakibatkan kesulitan dalam hal mengalokasikan sumber daya
manusia dan waktu untuk penyelenggaraan rapat teknis/rapat konsensus yang
efektif; proses perumusan sering kali terhambat oleh ketidaksiapan konseptor
sehingga proses rapat teknis berlangsung lebih dari tiga kali.
Untuk terus meningkatkan jumlah RSNI hasil konsensus, pada Tahun 2016 akan
dilakukan koordinasi yang lebih baik dengan Direktorat dan instansi terkait lainnya.
Perlu adanya usulan kepada Badan Standardisasi Nasional yang mengatur tentang
proses perumusan SNI untuk membuat terobosan melakukan konsensus dengan
metode lain.
d. Memfasilitasi kebijakan dan iklim usaha