laporan kinerja instansi pemerintah tahun...
TRANSCRIPT
LkJ.IP
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH TAHUN
2018
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Jln. KH. Agus Salim 125 Wonosari , Telp./Fax. (0274) 391450 Kode Pos 55813
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Karunia-Nya,
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Tahun 2018 dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
pemerintah (SAKIP).
Kepemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) yang didukung manajemen kinerja yang akuntabel sudah merupakan tekad pimpinan instansi pemerintah baik di
tingkat pusat maupun di daerah. Sejalan dengan era globalisasi yang banyak membawa perubahan
yang strategis, memberi pengaruh kepada masyarakat yang semakin kritis dengan berbagai tuntutan, terutama kepada para pengelola negara untuk menjalankan tugasnya secara bertanggung
jawab, bersih transparan, dan akuntabel.
Akuntabilitas kinerja merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam
pencapaian hasil pada pelayanan publik. Dalam hubungan ini, diperlukan evaluasi kinerja yang
baik untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil bisa optimal serta cara-cara yang digunakan
untuk mencapainya.
Akuntabilitas dalam bentuk laporan dapat mengekspresikan pencapaian tujuan melalui
pengelolaan sumber daya suatu organisasi karena pencapaian suatu tujuan merupakan salah satu ukuran kinerja individu maupun unit organisasi yang akan terlihat jelas pada pencapaian sasaran.
Tujuan dan sasaran tersebut, dapat dilihatdalam rencan stratejik organisasi, rencana kinerja, dan program kerja tahunan, dengan tetap berpegang pada Rencana Srategis (renstra)
dan Rencana Kerja (Renja).
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi PD dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang telah
digariskan, dan kebijakan operasional dalam rangka pencapaian Penurunan Tingkat Pengangguran
Terbuka yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis PD Tahun 2016 - 2021.
Laporan kinerja ini juga sebagai umpan balik untuk melakukan perbaikan dalam perencanaan,
terutama sebagai input bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan penyelenggaran pemerintahan,
pembangunan, dan pelayanan prima kepada masyarakat.
Laporan ini diharapkan juga dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan evaluasi yang
objektif atas penyelenggaraan Pemerintahan oleh stake holders yang berhak dan berkepentingan dalam menilai kinerja dan pertanggungjawaban Kepala PD.
Wonosari, Februari 2019
Kepala PD
Ir. PURNAMAJAYA, M.U.M NIP. 19620524 1993 002
Laporan Kinerja
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018 merupakan
bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumberdaya sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi sebagai konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan. LKj IP ini merupakan capaian kinerja (performance results) sesuai dengan rencana
kinerja (performance plan) yang merupakan penjabaran tahunan dari Renstra PD Tahun 2016 – 2021 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 34 tahun 2016
Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016 - 2021 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 132 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Gunungkidul nomor 34 Tahun 2016 Tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016 – 2021.
LKjIP ini disusun dengan melakukan analisis dan mengumpulkan bukti untuk
menjawab pertanyaan, sejauhmana sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan
keberhasilan pencapaian indikator kinerja utama (IKU) PD yang telah dicanangkan pada
tahun 2018 telah berhasil dicapai. Dari Indikator IKU PD tahun 2018 Persentase Angkatan Kerja Yang Mendaftar
Yang Ditempatkan ditargetkan nilai 32%, kinerja yang dicapai menunjukkan nilai 41,61%, IKU dapat tercapai dengan kategori sangat berhasil, dengan capaian kinerja 130,03%.
Keberhasilan capaian IKU PD merupakan hasil dari upaya-upaya PD, juga berkat dukungan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat baik swasta maupun masyarakat pada umumnya yang berkepentingan secara integral dan sinergi dalam memenuhi program-program PD pada tahun 2018.
Untuk mengoptimalkan capaian sasaran dan mengantisipasi perubahan yang akan
terjadi pada masa mendatang perlu ada langkah kebijakan teknis/operasional untuk
memantapkan kebijakan agar tujuan dapat terlaksana sehingga misi PD dapat
dilaksanakan/dicapai sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun langkah-langkah kebijakan teknis/operasional yang diupayakan yaitu:
1. Melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan seperti Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigras Daerah Istimewa Yogyakarta, Kementrian Ketenagakerjaan RI,
Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI dan lain-lain 2. Bekerja sama dengan pihak swasta yang mempunyai bidang tugas yang sama seperti
BPJS Ketenagakerjaan, LPK, BKK, Apindo dan lain-lain. Prasyarat keberhasilan implementasi kebijakan, program, dan kegiatan masa depan
adalah meningkatkan aparatur yang profesional serta dapat dipercaya masyarakat melalui penataan SDM aparatur yang berkesinambungan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi
jabatan sesuai dengan beban kerja masing-masing Perangkat Daerah serta adanya perilaku kinerja aparatur yang dapat bekerja ”tuntas” berdasarkan norma hukum, etika birokrasi pemerintah, dan berbasiskan manajemen kinerja sehingga bebas dari KKN (Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme). Hal ini akan memantapkan dan memperkuat modal sosial dengan ciri adanya kepercayaan (trust) masyarakat pada pemerintah.
iii
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
BAB
PENDAHULUAN
I
A. Latar Belakang
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis,
transparan, akuntabel, efisien, dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja instansi
pemerintah menjadi kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,
setiap PD wajib menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
kepada Bupati sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran.
LKj IP dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan yang
dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis
yang ditetapkan. LKj IP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan
alat pendorong terwujudnya good governance serta berfungsi sebagai media
pertanggungjawaban kepada publik.
Bertitik tolak dari Renstra PD Tahun 2016-2021 dan Rencana Kinerja
Tahun 2018, maka LKj IP PD yang disusun merupakan realisasi hasil kegiatan
tahun 2018 dan menyajikan laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh
Kepala PD kepada Bupati Gunungkidul.
1
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
PD dibentukan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Gunungkidul yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati
Gunungkidul Nomor 67 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
1. Tugas Pokok
Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas
pembantuan di bidang tenaga kerja dan transmigrasi. Dinas mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan umum di bidang tenaga kerja dan transmigrasi; b. perumusan kebijakan teknis di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
c. penyusunan rencana kinerja dan perjanjian kinerja di bidang tenaga kerja
dan transmigrasi;
d. pelaksanaan penyuluhan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
e. pelaksanaan pembinaan lembaga pendidikan dan pelatihan tenaga kerja; f. pelaksanaan bimbingan pendayagunaan tenaga kerja;
g. pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja;
h. pengembangan satuan pemukiman pada tahap kemandirian;
i. pengendalian di bidang ketenagakerjaan;
j. penyelenggaraan kerja sama bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian;
k. penyelenggaraan pelatihan kerja;
l. pelaksanaan konsultasi produktivitas tenaga kerja pada perusahaan kecil; m. pelaksanaan pengukuran produktivitas tenaga kerja;
n. pelayanan antar kerja antar daerah;
o. pengelolaan informasi pasar kerja;
p. perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri pra dan purna
penempatan;
q. pengesahan peraturan perusahaan dan pendaftaran perjanjian kerja
bersama;
r. pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok
kerja, dan penutupan perusahaan;
s. penyelenggaraan sistem pengendalian intern di bidang tenaga kerja dan
transmigrasi;
t. penyusunan dan penerapan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang tenaga kerja dan transmigrasi; u. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang tenaga
kerja dan transmigrasi; dan
v. pengelolaan UPT.
2
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu:
a. Kepala Dinas; b. Sekretaris Dinas, yang membawahi:
1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan; 2) Subbagian Umum;
c. Bidang Tenaga Kerja yang membawahi: 1) Seksi Pendayagunaan Tenaga Kerja; 2) Seksi Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja;
d. Bidang Transmigrasi yang membawahi: 1) Seksi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi; 2) Seksi Pendaftaran dan Penempatan;
e. UPT; f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut, didukung
sumberdaya manusia yang memadai dengan jumlah pegawai sebanyak 43 orang
pada akhir Tahun 2018. Adapun jabatan struktural di lingkungan PD sebanyak 12
jabatan, terdiri dari eselon II.b = 1 jabatan, eselon III = 3 jabatan, dan eselon IV = 8
jabatan. Sedangkan jumlah Pegawai Negeri Sipil non eselon sebanyak 31 orang.
Gambar 1.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Akhir Tahun 2018
4,65% 4,65%
18,60%
72%
Eselon II Eselon III Eselon IV Eselon V
Sumber : Subbagian Umum PD, Tahun 2018
3
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
Sedangkan komposisi pegawai PD berdasarkan Golongan Ruang adalah
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Komposisi Pegawai
No. Golongan/Ruang Bezetting 31 - 12 – 2018
1 I/a – I/d 0
2 II/a – II/d 10
3 III/a – III/d 21
4 IV/a – IV/e 12
Jumlah 43
Sumber : Subbagian Umum PD, Tahun 2018
Gambar 1.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan Pada Akhir Tahun 2018
0%
27,90%
23,25%
48,83%
Gol Ia sd Id
Gol IIa sd IId
Gol IIIa sd IIId
Gol Iva sd Ivd
Sumber : Subbagian Umum PD, Tahun 2018
4
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
C. Permasalahan Utama (Strategic Issued)
Diuraikan secara ringkas permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh
PD pada tahun 2018 seperti diuraikan dibawah.
Sumberdaya manusia yang ada di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul yang terdiri atas pejabat struktural dan
fungsional (instruktur pelatihan kerja, pengantar kerja, dan mediator) serta
fungsional umum, merupakan salah satu potensi yang dimiliki dalam melaksanakan
program dan kegiatan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian,
sekaligus sebagai salah satu faktor yang menentukan dalam meningkatkan kinerja
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul. Namun disadari,
bahwa kualitas sumberdaya manusia yang tersedia masih perlu dikembangkan
sehingga dapat melaksanakan program dan kegiatan pembangunan secara optimal.
Sarana dan prasarana yang tersedia dalam jumlah tertentu di setiap bagian
di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul juga
memiliki peranan yang cukup menentukan dalam pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Namun,
secara kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana yang tersedia masih sangat
terbatas, sehingga pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan tersebut belum
dapat dicapai secara optimal, sehingga dapat mempengaruhi kinerja Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul.
Tenaga kerja merupakan sumber daya paling utama dalam siklus perputaran
roda perekonomian. Ketidakseimbangan antara lowongan kerja yang ditawarkan
perusahaan melalui pendataan yang dilakukan petugas fungsional Pengantar Kerja
maupun Bursa Kerja (Job Fair dan On-Line) dengan jumlah pencari kerja. Ketidak
sesuaian antara tingkat kualitas tenaga kerja yang tersedian dan tingkat kualitas
tenaga kerja uang dibutuhkan dunia kerja juga menjadi permasalahan tersendiri
dalam hal ketenagakerjaan.
5
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
Berpijak dari hal-hal tersebut di atas, secara lebih jelas identifikasi
permasalahan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul
sesuai tugas dan fungsi pelayanan dapat diuraikan antara lain sebagai berikut :
1. Bidang Tenaga Kerja
a. Peningkatan mutu dan produktifitas tenaga kerja melalui pendidikan dan
pelatihan ketrampilan belum optimal;
b. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang dilaksanakan belum sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja;
c. Pengembangan semangat wirausaha bagi penduduk usia kerja untuk
dapat berusaha secara mandiri dan menciptakan lapangan kerja baru
belum optimal;
d. Perbaikan perekonomian daerah untuk mendorong perluasan lapangan
kerja dan penyerapan tenaga kerja masih rendah;
e. Pemetakan potensi lokal untuk pemberdayaan tenaga kerja belum
tergarap secara optimal;
2. Pembinaan Hubungan Industrial masih sangat kurang, Tahun 2018 hanya 4
kali dan sasarannya 30 perusahaan dari 221 perusahaan yang ada di
Gunungkidul;
3. Peran dan fungsi Balai Latihan Kerja ( BLK ) diharapkan lebih optimal lagi
dalam rangka mengatasi masalah pengangguran. Para pencari kerja yang tidak
memiliki ketrampilan dan kurang berkompetensi di dunia kerja masih cukup
tinggi. Ke depan BLK diharapkan tidak hanya menjadi lembaga pelatihan
tetapi juga sebagai lembaga sertifikasi dan penempatan ( Three in one ).
4. Persoalan data seringkali menjadi kendala dalam merencanakan program,
kegiatan dan kebijakan. Data belum tersaji secara sempurna, efektif dan
melembaga. Kesulitan dalam mencari data yang akurat sampai tingkat Desa
menjadi persoalan tersendiri.
5. Perusahaan–perusahaan masih belum menerapkan SMK3;
6. Pengkajian dan perekayasaan bidang norma ketenagakerjaan, hygiene
perusahaan, ergonomi, kesehatan kerja yang bersifat strategis di Kabupaten
masih belum berjalan;
6
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
7. Pelayanan dan pelatihan serta pengembangan bidang norma ketenagakerjaan
dan K3 yang bersifat strategis masih kurang berjalan;
8. Ada kendala dalam rangka mempersiapkan rencana program dari APBD
dengan rencana program dari APBN/Pusat khususnya penentuan kuota (target)
calon transmigran;
7
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
BAB
II
PERENCANAAN KINERJA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Gunungkidul merupakan alat perencanaan pembangunan jangka menengah yang menjadi
tolok ukur kinerja daerah dalam melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh
masyarakat Kabupaten Gunungkidul. Selanjutnya RPJMD tersebut dijabarkan dalam
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) sebagai dokumen teknis operasional.
A. Rencana Strategis PD Tahun 2016 - 2021
Rencana Strategis PD ditetapkan dengan Peraturan Bupati Gunungkidul
Nomor 34 Tahun 2016 Tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah tahun 2016 –
2021sebagaimana mtelah diubah dengan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor
132 Tahun 2017. Dokumen tersebut merupakan alat perencanaan pembangunan
jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja PD dalam melaksanakan amanat
yang telah diberikan oleh masyarakat.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran pembangunan PD Tahun 2016-2021, dirumuskan sebagai
berikut:
NO TUJUAN SASARAN 1 Terwujudnya peningkatan
SDM aparatur a. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik b. Meningkatnya sarana dan prasarana dinas c. Meningkatnya disiplin aparatur d. Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur e. Meningkatnya pengembangan sistem pelaporan kinerja dan
keuangan f. Meningkatnya kualitas perencanaan g. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik
2 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
a. Meningkatkan kemandirian masyarakat ekonomi dan sosial b. Meningkatkan kemandirian masyarakat ekonomi
3 Meningkatkan masyarakat menjadi tenaga kerja dan meningkatkan lapangan pekerjaan
a. Meningkatkan kemandirian masyarakat ekonomi dan social b. Menurunnya angka pengangguran c. Masyarakat memperoleh perlindungan hukum
4 Meningkatkan transamigrasi yang produktif berdaya saing tinggi dan sejahtera
a. Meningkatkan penyelenggaraan transmigrasi
Selanjutnya PD menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan
dicapai secara tahunan selama periode Renstra. Sasaran strategis dan indikator
8
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2016-2021
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Sasaran strategis dan indikator kinerja
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1 Angkatan kerja yang terserap Persentase angkatan kerja yang mendaftar
menjadi tenaga kerja yang ditempatkan
meningkat
2 Kepuasan masyarakat Indeks Kepuasan Masyarakat Perangkat
terhadap penyelenggaraan Daerah
pelayanan publik meningkat
3 Akuntabilitas Pengelolaan Persentase laporan keuangan disusun tepat
Keuangan Perangkat Daerah waktu:
Meningkat 1. laporan bulanan
2. laporan semesteran
3. laporan tahunan
4 Kesesuaian program dalam Persentase kesesuaian Program dalam
dokumen perencanaan Rencana Kerja (Renja) PD terhadap
pembangunan daerah Program dalam Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) dan
Program dalam Renstra PD terhadap
Program dalam RPJMD
PD telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dengan Keputusan Bupati
Gunungkidul Nomor 257/KPTS/2017 tentang Indikator Kinerja Utama Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Adapun Indikator Kinerja Utama PD adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Alasan/Penjelasan/
Utama Formulasi
1 Angkatan kerja yang Persentase angkatan ∑ angkatan kerja
terserap menjadi kerja yang mendaftar yang mendaftar yang
tenaga kerja yang ditempatkan ditempatkan
x 100%
meningkat
∑ angkatan kerja
yang mendaftar
Yang dimaksud dengan angkatan
kerja adalah angkatan kerja pada
tahun yang bersangkutan (tahun n)
Tipologi data: Non komulatif
9
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
Berdasarkan IKU PD tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan menetapkan
Indikator Kinerja Program dengan Keputusan Kepala PD Nomor 104/KPTS/ 2017
tentang Indikator Kinerja Program Dinas Tenaga Kerja dan Trannsmigrasi, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 2.3
Indikator Kinerja Program
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Alasan/Penjelasan/
Program Formulasi
1 Angkatan kerja Persentase peserta ∑ peserta pelatihan
yang terserap pelatihan tenaga kerja
yang terserap di
menjadi tenaga yang terserap di pasar
pasar kerja
kerja meningkat kerja
x 100%
∑ peserta pelatihan
Yang dimaksud dengan peserta
pelatihan adalah peserta yang
mengikuti pelatihan dan
mendapatkan sertifikat
Tipologi data: Non komulatif
Persentase pencari ∑ angkatan kerja
kerja yang terdaftar yang mendaftar
dan ditempatkan yang ditempatkan x 100%
∑ angkatan kerja
yang mendaftar
Yang dimaksud dengan
angkatan kerja adalah angkatan
kerja pada tahun yang
bersangkutan (tahun n)
Tipologi data: Non komulatif
Persentase Kasus ∑ Kasus
ketenagakerjaan yang ketenagakerjaan
diselesaikan dengan yang dicatatkan
Perjanjian Bersama
x 100%
∑ Kasus
(PB)
ketenagakerjaan
yang diselesaikan
10
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Alasan/Penjelasan/
Program Formulasi
Yang dimaksud kasus
ketenagakerjaan adalah
Perselisihan Hubungan
Industrial yang dicatatkan Di
Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Tipologi data: Non komulatif
Persentase tenaga
∑ Tenaga Kerja
kerja yg mendapat
jaminan yang mendapat
ketenagakerjaan Jaminan BPJS X 100 %
∑ Tenaga Kerja
yang terdata BPS
Tipologi data : non komulatif
Persentase ∑ Kepala Keluarga
Penempatan
yang ditempatkan di
transmigran sesuai
lokasi satuan
dengan Kesepakatan
pemukiman
Kerjasama Antar
Transmigrasi
Daerah (KSAD) X 100
∑ KK yang
%
disepakati dalam
KSAD
Yang dimaksud KSAD adalah
kesepakatan antara daerah asal
dan daerah penempatan dalam
program transmigrasi
Tipologi data : non komulatif
2 Kepuasan Indeks Kepuasan Total dari nilai
masyarakat Masyarakat Perangkat persepsi per unsur
x Nilai
terhadap Daerah
penyelenggaraan Total unsur yang penimban
pelayanan publik terisi g
meningkat
Dimana bobot nilai rata-rata
tertimbang = Jumlah bobot
dibagi jumlah unsur = 1 dibagi
14 = 0,071
11
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Alasan/Penjelasan/
Program Formulasi
Untuk memudahkan
interprestasi terhadap penilaian
IKM antara 25-100, maka hasil
penilaian tersebut
dikonversikan dengan nilai
dasar 25 dengan rumus:
IKM Unit Pelayanan x 25
Tipologi data: Non komulatif
3 Akuntabilitas Persentase laporan ∑ laporan
pengelolaan
keuangan disusun keuangan disusun x 100%
keuangan
tepat waktu:
tepat waktu
meningkat
1. laporan bulanan ∑ laporan keuangan
2. laporan semesteran disusun
3. laporan tahunan
Tipologi data: Non komulatif
4 Kesesuaian Persentase kesesuaian ∑ Program dalam
program dalam Program dalam Rencana Kerja
dokumen Rencana Kerja
(Renja) PD yang
perencanaan daerah (Renja) PD terhadap
sama dengan RKPD
x
Program dalam
∑ Program dalam
Rencana Kerja 100%
Pembangunan Daerah Rencana Kerja
(RKPD) Pembangunan Daerah
(RKPD)
Persentase kesesuaian ∑ Program dalam
Program dalam
Renstra PD yang
Renstra PD terhadap
sama dengan RPJMD
x
Program dalam
RPJMD ∑ Program dalam 100%
RPJMD
Tipologi data: Non komulatif
Persentase pemenuhan ∑ realisasi
kebutuhan
pemenuhan
administrasi
administrasi x
perkantoran
perkantoran
100%
∑ administrasi
perkantoran yang
dibutuhkan
Tipologi data: Non komulatif
12
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Alasan/Penjelasan/
Program Formulasi
Persentase pemenuhan ∑ realisasi
kebutuhan sarana dan
pemenuhan sarana x
prasarana aparatur
dan prasarana
100%
∑ sarana dan
prasarana yang
direncanakan
Tipologi data: Non komulatif
Persentase ASN yang ∑ ASN PD yang
memiliki kompetensi
bekerja sesuai x
sesuai bidang tugas
dengan
100%
kompetensinya
∑ ASN PD
Tipologi data: Non komulatif
3. Program-program
Untuk mencapai sasaran strategis PD dengan melaksanakan program
prioritas yaitu:
a. Program Pendidikan Pelatihan Tenaga Kerja b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
c. Program Perlindungan pengawasan Ketenagakerjaan d. Program Pengembangan Transmigrasi
Sedangkan program-program penunjang atau pendukung pencapaian
sasaran strategis adalah:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran c. Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur d. Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat daerah e. Program Peningkatan Kualitas Perencanaan f. Program Peningkatan Kualitas Pelayan Publik
13
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
B. RENCANA KINERJA 2018
Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan keputusan di
depan untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa yang akan datang
tentang tingkat capaian kinerja yang diinginkan serta target (quantitative objectives)
apa yang harus dicapai dihubungkan dengan tingkat pelaksanaan program/kegiatan.
Perencanaan Kinerja merupakan bentuk komitmen pencapaian kinerja yang
menjabarkan rencana kegiatan dan target kinerja tahunan organisasi.
Untuk operasionalisasi perencanaan jangka menengah tersebut PD
menyusun perencanaan kinerja tahunan yang disusun dalam bentuk Rencana Kerja
PD. Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, maka perlu menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang
secara substantif tidak jauh berbeda dengan Renja.
Rencana Kinerja Tahunan 2018 mencerminkan rencana kegiatan, program,
dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis PD Tahun 2016-2021. Pada dasarnya RKT 2018 menguraikan
target kinerja yang hendak dicapai PD selama tahun 2018. Target kinerja
merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun 2018 dari semua
indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan.
Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur
keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian Penurunan Tingkat
Pengangguran Terbuka.
Target sasaran untuk Tahun 2018 merupakan target tahun kedua dari
Renstra PD 2016-2021 dan Rencana Kinerja Tahunan 2018 memuat sasaran
strategis, indikator kinerja, dan target yang akan dicapai, yaitu sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 Angkatan kerja yang Persentase angkatan kerja persen 33,00
terserap menjadi tenaga yang mendaftar yang
kerja meningkat ditempatkan
2 Kepuasan masyarakat Indeks Kepuasan Masyarakat indeks 85,00
terhadap penyelenggaraan Perangkat Daerah
pelayanan publik meningkat
3 Akuntabilitas pengelolaan Persentase laporan keuangan persen 100,00
keuangan meningkat disusun tepat waktu:
1. laporan bulanan
2. laporan semesteran
3. laporan tahunan
14
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
4 Kesesuaian program dalam Persentase kesesuaian persen 100,00
dokumen perencanaan Program dalam Rencana daerah Kerja (Renja) PD terhadap
Program dalam Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Program dalam
Renstra PD terhadap
Program dalam RPJMD
C. PERJANJIAN KINERJA 2018
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 merupakan suatu dokumen kontrak kinerja
antara Kepala PD dengan Bupati Gunungkidul untuk mewujudkan target kinerja
tahun kedua dari Renstra PD Tahun 2016-2021 berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki oleh PD. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 mencerminkan rencana kegiatan,
program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis PD Tahun 2016-2021. Pada dasarnya perjanjian kinerja
Tahun 2018 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai PD selama Tahun
2018. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama
Tahun 2018 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan
maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok
ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian
Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka.
Dokumen Perjanjian Kinerja PD Tahun 2018 disusun setelah diterimanya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor 30/DPA/2018 dan diubah seiring
dengan perubahan DPA atau DPPA Nomor 72/DPA 2018 Perubahan Perjanjian
Kinerja PD Tahun 2018 sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 Angkatan kerja yag terserap Persentase angkatan kerja persen 33
menjadi tenaga kerja yang mendaftar yang
meningkat ditempatkan
No. Nama Program Anggaran Ket
1. Program Pendidikan Pelatihan Tenaga Kerja Rp. 689.220.000,00
2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja Rp. 1.154.262.000,00
3. Program Perlindungan dan Pengawasan Rp. 144.620.000,00
Ketenagakerjaan
4. Program Pengembangan Transmigrasi Rp. 490.175.000,00
15
Laporan Kinerja
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
BAB AKUNTABILITAS
III KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari
pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah
direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi
untuk mendorong perubahan, di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran
adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran,
hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu
pilarnya, yaitu akuntabilitas, yang akan menunjukkan sejauhmana sebuah instansi
pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik
yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan
pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan
akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang
dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada
Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang
dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah.
Pengukuran Kinerja
Kerangka Pengukuran kinerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dilakukan dengan
mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun
pengukuran kinerja tersebut dengan rumus sebagai berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin
rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:
Realisasi
Capaian indikator kinerja = X 100%
Rencana
17
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Rencana - (Realisasi - Rencana)
Capaian indikator kinerja = X 100%
Rencana
Atau
(2x Rencana) – Realisasi
Capaian indikator = X 100% Rencana
Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran menggunakan
interprestasi penilaian dengan pengukuran dengan skala ordinal yaitu:
Tabel 3.1
Pengukuran dengan Skala Ordinal
Skala Ordinal Predikat/Kategori
85 ≤ X Sangat Berhasil
70 ≤ X < 85 Berhasil
55 ≤ X < 70 Cukup Berhasil
X < 55 Tidak Berhasil
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan berdasarkan
“Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan capaian sasaran nilai mean setiap
kategori ditetapkan sebagai berikut :
Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk
setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada di
setiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori,
dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.
Jumlah indikator untuk setiap kategori x nilai mean setiap kategori
Capaian sasaran = X 100%
Jumlah indikator kinerja sasaran
B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018
Pengukuran target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan adalah dilakukan
dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja, yang selanjutnya
akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun
2018. Pencapaian IKU tahun 2018 secara ringkas ditunjukkan sebagai berikut:
18
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun
2018
Realisasi
Tahun 2018 Target Capaian
Sasaran Akhir s/d 2018
No. Strategis Indikator Kinerja Tahun Capaian
Renstra terhadap
2017 Target Realisasi
Kinerja
(2021) 2021 (%)
(%)
1 Angkatan kerja Persentase 41,61 33 46 139,40% 33 135,29
yang terserap angkatan kerja
menjadi tenaga yang mendaftar
kerja yang
meningkat ditempatkan
C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Berikut ini akan diuraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan
capaian kinerja per sasaran strategis sebagai berikut:
Sasaran 1
“ Angkatan kerja yang terserap menjadi tenaga kerja
meningkat”
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang tenaga kerja dan transmigrasi. Untuk
menjlankan tugas tersebut, Dinas mempunyai salah satu fungsi yaitu pengelolaan
informasi pasar kerja. Dalam menjalankan fungsinya tersebut didapatkan hasil angka
jumlah pasar kerja yang tersedia dan jumlah calon tenaga kerja yang memutuhkan
pekerjaan. Dengan menggunakan beberapa metode, Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi berusaha agar para pencari kerja dapat mendapatkan pekerjaan sesuai
dengan keahlian dan keinginan yang dimiliki. Berdasar hal tersebut maka indikator
Persentase angkatan kerja yang mendaftar yang ditempatkan dapat menggambarkan
besaran kinerja dari usaha untuk mempertemukan para pencari kerja dengan pasar kerja
yang tersedia. Hasil capaian sasaran tersebut diukur menggunakan formulasi seperti yang
dijelaskan dalam BAB II didapatkan hasil sebagai berikut :
19
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
Tabel 3.3
Evaluasi Pencapaian Sasaran 1
Angkatan kerja yang terserap menjadi tenaga kerja meningkat
Realisasi
Tahun 2018 Target Capaian
Akhir s/d 2018
No. Indikator Kinerja Tahun Capaian Renstra terhadap
2017 Target
Realisasi Kinerja
Kategori
(2021) 2021 (%)
(%)
1 Angkatan kerja yang 41,61 32 46 134,23 Sangat 34 122
terserap menjadi tenaga berhasil
kerja meningkat
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 130,03
Dari hasil evaluasi data tersebut di atas terlihat bahwa capaian kinerja sebesar rata-
rata 143, 75% yang masuk kategori sangat berhasil. Indikator Persentase angkatan kerja
yang mendaftar yang ditempatkan menunjukan bahwa kinerja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dalam upaya menyalurkan para pencari kerja telah memenuhi target yang
telah ditetapkan. Peningkatan yang melebihi target tersebut terutama di dukung oleh
penempatan tenaga kerja melalui mekanisme AKAD. Pada indikator ini angkatan kerja
yang mendaftar dan ditempatkan sebanyak 1.341 orang dari 2.915 angkatan kerja yang
terdaftar melalui kartu AK1 pada tahun berjalan
Untuk mencapai target sasaran tersebut dilaksanakan program prioritas yaitu
Program Pendidikan Pelatihan Tenaga Kerja, Program Peningkatan Kesempatan Kerja,
Program Perlindungan dan pengawasan Ketenagakerjaan, Program Pengembangan
Transmigrasi, yang menunjukkan keadaan sebagai berikut:
Tabel 3.4
Evaluasi Pencapaian Program Sasaran 1
Realisasi
Tahun 2018 Target Capaian
Indikator Kinerja Akhir s/d 2018
No. Program Tahun Capaian
Renstra terhadap
2017 Target Realisasi Kinerja
Kategori
(2021) 2021 (%)
(%)
1. Persentase peserta 50,69 32 46 143,75 Sangat 33 139,40
pelatihan tenaga berhasil
kerja yang terserap
di pasar kerja
2. Persentase 41,61 33 46 139,40 Sangat 34 105,59
angkatan kerja berhasil
yang mendaftar
yang ditempatkan
3. Persentase kasus 100 100 100 100 Sangat 100 100
. ketenagakerjaan berhasil
yang diselesaikan
dengan Perjanjian
Bersama (PB)
20
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018 Target Capaian
Indikator Kinerja Akhir s/d 2018
No. Program Tahun Capaian
Renstra terhadap
2016 Target
Realisasi Kinerja
Kategori
(2021) 2021 (%)
(%)
4. Persentase tenaga 1,53 2 2,78 139 Sengat
Berhasil 2,7 102,96
kerja yang
mendapakan
jaminan
ketenagakerjaan
5. Persentase 100 100 100 Sangat 100 100
penempatan berhasil
transmigran sesuai
dengan
Kesepakatan
Kerjasama Antar
Daerah (KSAD)
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 124,43
Dari hasil evaluasi data tersebut di atas terlihat bahwa capaian kinerja program
sebesar rata-rata 124,43% yang masuk ketegori sangat berhasil.
Indikator Kinerja Persentase peserta pelatihan tenaga kerja yang terserap di pasar
kerja memenuhi target yang ditetapkan karena banyak lulusan hasil pelatihan yang
bekerja pada pihak lain dan melakukan usaha mandiri dengan jumlah lulusan yang
bekerja 108 orang dan usaha mandiri 34 orang.
Indikator Kinerja Persentase kasus ketenagakerjaan yang diselesaikan dengan
Perjanjian Bersama (PB) mempunyai capaian kinerja sebesar 100% yang artinya semua
perselisihan yang terjadi di tahun 2018 dapat diselesaikan pada tahun berjalan. Tahun
2018 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menjumpai 2 kasus perselisihan hubungan
kerja yang kemudian dapat diselesaikan pada tahun yang sama.
Indikator Persentase tenaga kerja yang mendapakan jaminan ketenagakerjaan
mempunyai capaian 76,5%. Tahun 2018 jumlah tenaga kerja per 31 Desember 2018 yang
terlindungi dalam jaminan ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) sebanyak 6.375
pekerja sedang data tenaga kerja di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 437,.238 tenaga
kerja.
Indikator Persentase penempatan transmigran sesuai dengan Kesepakatan
Kerjasama Antar Daerah (KSAD) mempunyai capaian 100 %. Atau semua kuota
transmigrasi sesuai dengan kesepakatan kerjasama antar daerah dapat terpenuhi semua.
Tahun 2018 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menjalin kesepakatan sebanyak 6
KK dengan perincian 4 KK dengan provinsi Sumatra Selatan dan 2 KK dengan provinsi
Sulawesi Tengah.
21
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
Dalam melaksanakan program-program tersebut tersebut dianggarkan total sebesar
Rp 2.875.227.000 dalam realisasinya menyerap anggaran sebesar
Rp 2.849.052.994 (96,07%) sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar
Rp 26.174.004 (0,93%), yang dirinci sebagai berikut:
Tabel 3.5
Realisasi Anggaran Program Sasaran 1
No. Nama Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian (%) Selisih (Rp.) Efisiensi (%)
1. Program Pendidikan 689.220.000,00 686.913.800 99,67 2.306.200 0,33 Pelatihan Tenaga
Kerja,
2. Program 1.551.212.000 1.545.624.150 99,64 5.587.850 0,36
Peningkatan
Kesempatan Kerja
3. Program 144.620.000,00 129.252.846 89,37 15.367.154 10,63
Perlindungan dan
pengawasan
Ketenagakerjaan
4. Program 490.175.000,00 487.262.198 99,41 2.912.800 0,59
Pengembangan
Transmigrasi
Jumlah 2.875.227.000 2.849.052.994 99,09 26.174.004 0.91
Permasalahan:
1. Bahwa setelah penerapan UU no 23 tahun 2014, tugas pengawasan ketenagakerjaan
beralih ke Dinas tenaga Kerja Dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta
sehingga pejabat fungsional pengawas ketenagakerjaan juga mengalami pengalihan.
Sehubungan dengan hal tersebut, hal-hal yang bersifat dengan pengawasan
ketenagakerjaan dalam Program Perlindungan dan pengawasan Ketenagakerjaan
tidak dapat dilaksanakan
2. Bahwa dalam Program Perlindungan dan pengawasan Ketenagakerjaan terdapat
perlindungan ketenagakerjaan yang erat kaitannya dengan tugas dari BPJS
Ketenagakerjaan sehingga capaian indicator kinerja Persentase tenaga kerja yang
mendapakan jaminan ketenagakerjaan akan dipengaruhi juga oleh hasil kerja dari
pihak terkait.
Solusi:
1. Melakukan perubahan DPA
2. Melakukan koordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan
22
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
Disamping mencapai indikator kinerja utama yang didukung oleh program
prioritas, di setiap Perangkat Daerah juga melaksanakan program-program penunjang
atau pendukung untuk mencapai sasaran strategis yang dilaksanakan oleh setiap
Perangkat Daerah yaitu:
Sasaran 2
“Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan publik meningkat”
Untuk mencapai target sasaran kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan publik meningkat dilaksanakan program Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik. Indeks kepuasan masyarakat terhadap kinerja Perangkat Daerah tahun 2018
mengalami peningkatan sebesar 1,29 seperti tahun 2017 yaitu dari 78 meningkat menjadi
79,29. Indeks kepuasan masyarakat tahun 2018 ditargetkan sebesar 78,5 terealisasi
sebesar 79,29 sehingga realisasi kinerjanya mencapai 101,01 masuk kategori sangat
berhasil. Untuk mengetahui capaian program selengkapnya dapat dilihat dari tabel
berikut:
Tabel 3.6
Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Tahun 2018
Target
Capaian
Realisasi
s/d 2018
Indikator Kinerja Akhir
No. Program Tahun Capaian
Renstra terhadap
2017 Target
Realisasi Kinerja
Kategori 2021 (%)
(2021)
(%)
1 Indeks Kepuasan 78 78,5 79,29 101,01 Sangat 85 93,28
Masyarakat berhasil
Perangkat Daerah
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 101,01
Sasaran 3
“Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat”
Untuk mencapai target sasaran Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat
dilaksanakan program Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat
Daerah. Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu baik bulanan, semesteran, dan
23
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
tahunan tahun 2018 sama dengan tahun 2017 yaitu dari 100,00. Persentase laporan
keuangan disusun tepat waktu baik bulanan, semesteran, dan tahunan tahun 2018
ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 100,00% sehingga realisasi kinerjanya
mencapai 100,00% masuk kategori sangat berhasil. Untuk mengetahui capaian program
selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.7
Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas Pelaporan
Keuangan Perangkat Daerah
Realisasi Tahun 2018 Target Capaian
Indikator Kinerja Akhir s/d 2018
No. Tahun
Capaian
Program Renstra terhadap
2017 Target Realisasi Kinerja Kategori
(2021) 2021 (%)
(%)
1 Persentase laporan 100,00 100,00 100,00 100,00 Sangat 100,00 100,00
keuangan disusun berhasil
tepat waktu:
1. laporan bulanan
2. laporan
semesteran
3. laporan tahunan
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100,00
Sasaran 4
“Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan
daerah”
Untuk mencapai target sasaran Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan
daerah dilaksanakan program Program Peningkatan Kualitas Perencanaan. Persentase
kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program dalam Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Program dalam Renstra PD terhadap Program
dalam RPJMD tahun 2018 sama dengan tahun 2017 yaitu dari 100,00. Persentase
kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program dalam Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD
tahun 2018 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 100,00% sehingga realisasi
kinerjanya mencapai 100,00% masuk kategori sangat berhasil. Untuk mengetahui
capaian program selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut:
24
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
Tabel 3.8
Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas Perencanaan
Realisasi
Tahun 2018 Target Capaian
Indikator Kinerja Akhir s/d 2018
No. Program Tahun Capaian
Renstra terhadap
2016 Target
Realisasi Kinerja
Kategori
(2021) 2021 (%)
(%)
1 Persentase 100,00 100,00 100,00 100,00 Sangat 100,00 100,00
kesesuaian Program berhasil
dalam Rencana
Kerja (Renja) PD
terhadap Program
dalam Rencana
Kerja
Pembangunan
Daerah (RKPD)
dan Program dalam
Renstra PD
terhadap Program
dalam RPJMD
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100,00
Selain program-program di atas, juga dilaksanakan program yang mendukung
pencapaian seluruh sasaran yaitu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran, dan Program Peningkatan
Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur.
Dalam melaksanakan ketiga program tersebut dianggarkan sebesar Rp 580.374.400
dalam realisasinya hanya menyerap anggaran sebesar Rp 465.860.300 (80,26%) sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 74.514.091 (19,74%), yang dirinci sebagai berikut:
Tabel 3.9
Tabel Realisasi Anggaran Program Pendukung
No. Nama Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian Selisih (Rp.) Efisiensi
(%) (%)
1. Pelayanan 297.932.500 226.428.409 76,00 71.504.091 24
Administrasi
Perkantoran
2. Peningkatan Sarana 266.698.900 264,698,400 99,25 2.000.500 0,75
dan Prasarana
Perkantoran
3. Peningkatan 15.743.000 14.733.000 93,58 1.010.000 6,42
Ketatalaksanaan dan
Kapasitas Aparatur
Jumlah 580.374.400 505,859,809 87,16 74.514.591 12,83
25
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
Permasalahan:
1. Pelaksanaan Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur
mempunyai serapan yang cukup rendah karena rencana penggunaan dana
untuk Diklat penyusunan laporan keuangan, yang rencananya agar bisa
diikuti dua peserta, namun karena terbatas kuota hanya dapat diikuti oleh
satu peserta dengan biaya diklat dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan Daerah
Solusi:
1. Hanya diikuti satu orang peserta.
D. Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2018 sebesar 94,61%
dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan
prioritas sebesar 99,13%, sedangkan realisasi untuk Program/ Kegiatan Pendukung
sebesar 80,26 Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran
terbesar pada program/kegiatan di sasaran Kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik meningkat Akuntabilatas pengelolaan keuangan
Daerah meningkat dan kesesuaian program dalam dokumen perencanaan Daerah
masing-masing 100%. Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di
sasaran Angkatan kerja yang terserap menjadi meningkat (99,09).
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2018 yang dialokasikan untuk
membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan
tabel 3.10.
Tabel 3.10
Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018
No
Sasaran
Kinerja Anggaran
Target
Realisa
%
Pagu
%
Strategis
Realisasi (Rp)
si
Realisasi
(Rp)
Realisasi
1 Angkatan kerja 33 46 133,40 2,875,227,000 2,849,052,994 99,09
yang terserap
menjadi tenaga
kerja meningkat
2 Kepuasan 78,5 79,29 101,01 7.065.000 7.065.000 100
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
pelayanan publik
meningkat
26
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
No
Sasaran
Kinerja Anggaran
Target
Realisa
%
Pagu
%
Strategis
Realisasi (Rp)
si
Realisasi
(Rp)
Realisasi
3 Akuntabilitas 100,00 100,00 100,00 36,750,000 36,750,000 100
pengelolaan
keuangan
meningkat
4 Kesesuaian 100,00 100,00 100,00 94,740.000 94,740.000 100
program dalam
dokumen
perencanaan
daerah
Jumlah 3.013.782.000 2.987.607.994 99,13
Belanja
langsung
Pendukung 580,374,400 465,860,300 80,26
Total Belanja 3.594.156.400
3.453.468.294
94,61
Langsung
Sumber data Laporan Keuangan Subbagian Perencanaan dan Keuangan Tahun 2018
27
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
BAB
IV PENUTUP
LKjIP menggambarkan penekanan pada manajemen pembangunan berbasis kinerja
dan perbaikan pelayanan publik, dimana setiap PD melakukan pengukuran dan pelaporan
atas kinerja institusi dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi PD,
LKjIP menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas
publik. Sedangkan bagi publik sendiri, LKjIP akan menjadi ukuran akan penilaian dan
juga keterlibatan publik untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata
kelola pemerintahan yang baik.
LKjIP PD sebagai konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja merupakan wujud
dukungan pertanggungjawaban sistem administrasi yang menunjukkan kemampuan
menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin andal,
profesional, efisien, efektif, dan tanggap terhadap aspirasi rakyat serta dinamika
perubahan lingkungan strategis.
Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan dan dikuatkan dengan data
pendukung yang mengurai bukan hanya pencapaian tahun 2018, namun juga melihat
trend pencapaiannya dari tahun ke tahun, dan kontribusinya untuk pencapaian target
akhir Renstra. Secara umum, nampak bahwa kinerja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi pada tahun 2018 adalah sangat baik, karena sasaran utama yang ditetapkan
dapat tercapai dengan kategori sangat berhasil.
Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang sudah diuraikan
dalam Bab III, terlihat bahwa kerja keras telah dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi untuk memastikan pencapaian kinerja sebagai prioritas dalam
pembangunan. Namun demikian, beberapa tantangan perlu menjadi fokus bagi perbaikan
kinerja ke depan. Pertama, walaupun beberapa IKU telah mencapai target yang sangat
baik, persoalan-persoalan di masyarakat belum sepenuhnya bisa dijawab dengan baik
pula. Tantangan-tantangan ini terutama nampak dalam kondisi terkait dengan persoalan
penerapan UU no 23 tahun 2014, tugas pengawasan ketenagakerjaan beralih ke Dinas
tenaga Kerja Dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga pejabat
fungsional pengawas ketenagakerjaan juga mengalami pengalihan.
Kedua, pentingnya koordinasi dan sinergi dengan pihak terkait terutama dengan
BPJS Ketenagakerjaan terutama dalam hal pencapaian target kinerja Persentase tenaga
kerja yang mendapakan jaminan ketenagakerjaan karena kegiatan ini berkaitan dengan
pihak tersebut.
28
Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018
Ketiga, pentingnya koordinasi dan sinergi dengan pihak terkait antar pemangku
kepentingan dalam pencapaian sasaran, tanpa koordinasi dan sinergi yang dibangun
dengan sungguh-sungguh dan berpijak pada pengakuan dan penghargaan akan
kontribusi berbagai pihak ini, upaya-upaya mencapai sasaran dan indikator kinerja
akan menjadi lebih sulit untuk dicapai.
Keempat, sebagai bagian dari perbaikan kinerja PD yang menjadi tujuan dari
penyusunan LKj IP, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh
instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk perbaikan
perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang akan datang. Beberapa
permasalahan dan solusi yang sudah dirumuskan akan menjadi tidak punya makna
jika hanya berhenti menjadi laporan saja, namun harus ada rencana dan upaya konkret
untuk menerapkannya dalam siklus perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Hal
ini akan menjadikan LKj IP benar-benar menjadi bagian dari sistem monitoring dan
evaluasi untuk pijakan peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan layanan
publik yang semakin baik.
Tabel 3.9
Realisasi Anggaran Program Pendukung
No. Nama Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian (%) Selisih (Rp.) Efisiensi (%)
1. Program peningkatan
kualitas pelaporan
keuangan perangkat
daerah
36,750,000 36,750,000 100% 0 100%
2. Program peningkatan
kualitas perencanaan 124,825,000 114,531,550 91.75% 10,293,450 8,25%
3. Program peningkatan kualitas pelayanan
publik
7,065,000 7,065,000 100% 0 100%
Jumlah 168,640,000 158,346,550 93,89 10,293,450 0,65