laporan kasus kpd

Upload: nur-darda-hajatulail

Post on 07-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ss

TRANSCRIPT

Laporan Kasus Ketuban Pecah Dini

Laporan KasusKetuban Pecah DiniDokter Pembimbing : dr. Riady, Sp.OGOleh: Nur Darda Hajatulail

STASE OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRS ISLAM SUKAPURA JAKARTAFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2015IdentitasNama: Ny. SUmur: 29 tahunAlamat: Jl. Tipar Cakung RT 008, RW 008 No.72, Cilincing, Jakarta Utara.Agama: IslamPekerjaan: Ibu Rumah TanggaNama Suami: Tn. ETanggal MRS: 24-06-2015Nomor Rekam Medis: 169454Dokter yang Merawat: dr. Riady, Sp.OG

AnamnesisRiwayat PersalinanNoTempat BersalinPenolongTahunAtermJenis PersalinanPenyulitAnakSexBeratKeadaan1BidanBidan2006PrematurSpontanlaki laki2300gramsehat2BidanBidan2010PrematurSpontanPerem puan1800grammeninggal3AbortusKuretase oleh dokter tahun 20124HamiliniPemeriksaan FisikSTATUS GENERALIS:Keadaan Umum: BaikKesadaran: Compos MentisBerat Badan: 65 kg.Tinggi Badan: 147 cm.Tekanan Darah: 120/ 80 mmHg.Nadi: 80 x/menit, regular, isi cukup.Pernapasan: 18 x/menit.Suhu: 36 0C

Kulit Warna: Sawo matang, tidak pucat, tidak ikterikTurgor: BaikKepala Bentuk : Normosefali, simetrisRambut: Rambut hitam, tidak mudah rontokMata Konjungtiva: Anemis -/-Sklera : Ikterik -/-Mulut dan TenggorokanBibir : lembab (+)Gigi : Lengkap, karies (-)Leher Tiroid: Pembesaran (-)Kelenjar Getah Bening KGB leher: tidak terdapat pembesaranKGB aksila: tidak terdapat pembesaranKGB inguinal: tidak terdapat pembesaranThoraksParu-paru:Inspeksi:Bentuk simetris, pergerakan pada pernapasan normal, tidak ada bagian yang tertinggal.Auskultasi:Bunyi nafas vesikuler +/+, Bunyi nafas tambahan (wheezing -/-, rhonki -/-)Jantung:BJ I, II regular (+), Murmur (-), Gallop (-)MamaeSimetris, tidak ada benjolan, puting susu menonjol, ASI (-)

AbdomenDinding perut terlihat simetris, besarnya sesuai usia kehamilan, tidak terdapat pelebaran vena di sekitar pusat, tidak ada spider nevi, BU (+) normal.EkstremitasAkral hangat +/+, Varises (-), Sianosis (-), edema (-), RCT < 2 detik (+)

STATUS OBSTETRI:Pemeriksaan Dalam Vaginal Touche: Tidak dilakukan

Pemeriksaan LuarInspeksi: Abdomen :Besar sesuai usia kehamilan, Linea nigra +, Striae gravidarum +.

Palpasi:Leopold I:Teraba bagian lunak janin (bokong), Tinggi fundus uteri 34 cmLeopold II:Teraba bagian keras memanjang di sebelah kanan perut ibuLeopold III:Teraba bagian bulat, keras, di bagian terbawah perut ibuLeopold IV:Kepala janin belum masuk pintu atas panggulHis / kontraksi :Tidak ada kontraksi

Pemeriksaan LaboratoriumTESHASILUNITNILAI RUJUKANHEMATOLOGI LENGKAPHemoglobin12.4g/dL13.0 18.0Jumlah Leukosit8.5103/L4.0 10.0Hematokrit34,0%40.0 54.0 Jumlah Trombosit302103/ L150 400 Laporan Seksio SesariaPasien berbaring terlentang di atas meja operasi dalam anestesi spinalAsepsis dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnyaInsisi pfannenstiel 12 cmSetelah peritoneum dibuka,Segmen bawah rahim disayat kurang lebih 10 cm; didapatkan ketuban kurangLahirkan kepala, badan, bokong dan kaki. dilahirkan bayi laki laki, dengan BB 2670 gram, PB 46 cm, AS 9/10, air ketuban kekuninganLahir plasenta kesan lengkap, jahit uterusKontrol perdarahanBilas cavum abdomen dengan NaClJahit lapisan dinding abdomenOperasi selesaiKeadaan post operasiSadar (+), mual (+), muntah (-), sianosis(-)TD 120/80, FN 80x/menit, FP 20x/menit, suhu 36,50C

Diagnosa Post Seksio SesariaP3 A1+ oligohidramnion post sc

Follow upHari/ Tanggal, jam24/6/201523.30S: OS mengaku keluar air ketuban terakhir sore hari dan masih keluar air sedikit hingga sekarangO: KU= baik, Kes= CM, TD=120/80, N =80x/menit, S=360C, RR=18x/menitMata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)Leher: Pemb KGB dan tiroid (-)Thorax:Cor: BJ1, II regular (+), murmur (-), gallop(-)Pulmo: Vesikuler (+), wheezing (-), ronkhi (-)Mamae: ASI (+), puting menonjol (+), simetris (+)Abdomen: BU (+), tinggi fundus uteri 34 cmVagina: Darah(-), lendir (-), air air(+) banyaknya sedikit, FA(-)Ekstrimitas: edema (-), simetris(+)Otonom: BAB(+), BAK(+), Flatus (+)A: G4P2A1 gravid 37 minggu+Ketuban Pecah DiniP: Rencana sc elektif, observasi TTV25/6/2015Pkl 05.00S:OS mengaku sering buang air kecil, nyeri perut bagian bawah, namun belum mules, air air masih keluar meskipun sedikitO: KU= Baik, Kes= CM, TD=110/70, N =90x/menit, S=36,7, RR=20x/menitMata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)Leher: Pemb KGB dan tiroid (-)Thorax:Cor: BJ1, II regular (+), murmur (-), gallop(-)Pulmo: Vesikuler (+), wheezing (-), ronkhi (-)Mamae: ASI (-), puting menonjol (+), simetris (+)Abdomen: BU (+), Vagina: Darah(-), lendir (-), air air(+), FA(-)Ekstrimitas: edema (+), simetris(+)Otonom: BAB(+), BAK(+), Flatus (+)A: G4P2A1 gravid 37 minggu+Ketuban Pecah DiniP: Rencana sc, awasi keadaan umum dan observasi TTV, Instruksi Post SC: IVFD RL: DS=2:1 sebanyak 20 tpm; ceftriaxone 1 gram/12 jam IV (skin test sebelumnya); Pronalges suppositoria/ 8 jam26/6/2015Pkl 05.00S:OS mengaku nyeri pada bekas jahitanO: KU= Baik, Kes= CM, TD=110/70, N =84x/menit, S=36,3, RR=19x/menitMata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)Leher: Pemb KGB dan tiroid (-)Thorax:Cor: BJ1, II regular (+), murmur (-), gallop(-)Pulmo: Vesikuler (+), wheezing (-), ronkhi (-)Mamae: ASI (+), puting menonjol (+), simetris (+)Abdomen: BU (+)Vagina: Darah(+), lendir (-),FA(-)Ekstrimitas: edema (-), simetris(+)Otonom: BAB(-), BAK(+), Flatus (-)A: P3A1 gravid 37 minggu, oligohidramnion post sc hari pertamaP:cefadroxil 3x1, asam mefenamat 3x1,mobilisasi28/6/2015Pkl 05.00S:OS mengaku nyeri pada bekas jahitan sudah berkurang, pasien sudah bias berjalan ke kamar mandiO: KU= Baik, Kes= CM, TD=110/70, N =70x/menit, S=36,60C, RR=20x/menitMata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)Leher: Pemb KGB dan tiroid (-)Thorax:Cor: BJ1, II regular (+), murmur (-), gallop(-)Pulmo: Vesikuler (+), wheezing (-), ronkhi (-)Mamae: ASI (+), puting menonjol (+), simetris (+)Abdomen: BU (+)Vagina: Darah(+), lendir (-), FA(-)Ekstrimitas: edema (+), simetris(+)Otonom: BAB(-), BAK(+), Flatus (+)A: P3A1 gravid 37 minggu, oligohidramnion post sc hari ketigaP:terapi dilanjutkan, off infuse, off kateterTinjauan PustakaDefinisiEpidemiologiKetuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD terjadi sekitar 10.7% pada wanita hamil, sekitar 94 % kasus terjadi pada kehamilan aterm, 5% terjadi pada kehamilan preterm ( berat fetus 1000-2500 gram ) dan 1 % terjadi pada kehamilan immature ( berat fetus < 1000 gram ).EtiologiFaktor RisikoPada sebagian besar kasus, penyebabnya belum ditemukan. Faktor yang disebutkan memiliki kaitan dengan KPD yaitu riwayat kelahiran prematur, merokok, dan perdarahan selama kehamilan.Inkompetensi serviks (leher rahim)Polihidramnion (cairan ketuban berlebih)Riwayat KPD sebelumyaKehamilan kembarTraumaServiks (leher rahim) yang pendek (