laporan kasus interna
DESCRIPTION
ilmu penyakit dalamTRANSCRIPT
BAB I
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. SR
Usia : 37 tahun
Tempat/Tanggal lahir : Demak /30 Juli 1977
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Anak : 2 org
Pekerjaan : Karyawan Pabrik Konveksi
Alamat : Kauman II Mranggen, Demak
Agama : Islam
Suku : Jawa
No, Rekam Medis : 08-11-042976
Masuk RS : Minggu, 28 Juni 2015 pukul 09.55
Ruang : Mawar 205
Dokter yang menangani : dr. Hadi Sulistyanto, Sp.PD, MH. Kes. FINASIM
II. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis pada hari Minggu tanggal 28 Juni 2015 pukul 10.00 WIB di
IGD RS Bhayangkara, Semarang.
Keluhan utama
Nyeri perut di ulu hati dan kanan atas menjalar hingga ke punggung kanan bawah dan kadang-
kadang menjalar ke daerah suprapubik. Nyeri bersifat menetap namun sering kambuh lagi
sakitnya selama 1 bulan. Intensitas nyeri perutnya mencapai titik paling berat selalu pada tengah
malam hingga membuat pasien terbangun dari tidurnya dan sulit untuk tidur lagi. Akibat nyeri
perut ini, pasien telah berobat ke dokter dan diberi obat namun tetap kambuh.
Keluhan tambahan
Mual (+)
Muntah (+) 5 kali
Lemas (+)
Nyeri perut setelah mengonsumsi makanan berminyak (-)
Demam (-)
Pusing (-)
Nyeri dada (-)
Nafsu makan menurun
Berat badan menurun
Sulit tidur
Buang air kecil: dalam batas Normal
Buang air besar: dalam batas Normal
Riwayat penyakit sekarang
Pasien masuk ke IGD pada Minggu tanggal 28 Juni 2015, pukul 09.55 dengan keluhan nyeri
perut di ulu hati dan kanan atas menjalar ke punggung kanan bawah (kadang-kadang ke
suprapubik) sejak malam dan memberat terutama pukul 02.00 dini hari hingga membuat pasien
terbangun. Nyeri bersifat menetap namun sering kambuh lagi sakitnya selama 1 bulan. Intensitas
nyeri perutnya mencapai titik paling berat selalu pada tengah malam hingga membuat pasien
terbangun dari tidurnya dan sulit untuk tidur lagi. Pasien juga mengeluhkan mual serta sempat
muntah-muntah sebanyak 5 kali sebelum ke IGD. Pasien juga mengalami nafsu makan menurun
karena nyeri perutnya sehingga berat badan pasien menurun, tidak ditemukan masalah pada
buang air kecil dan buang air besar. Pasien sempat berobat ke dokter sebanyak 2 kali dengan
gejala yang sama, namun tetap terjadi kekambuhan dan makin berat sehingga dirawat inap. Oleh
dokter jaga IGD didiagnosis Kolik Abdomen susp. Dispepsia. Pasien kemudian dirujuk ke dokter
spesialis Penyakit Dalam dan diputuskan Rawat Inap . Selama menjalani rawat inap di RS,
keadaan pasien mulai membaik, nyeri perutnya perlahan membaik karena pengaruh obat-obatan,
sudah tidak mual dan muntah, pasien juga mulai mau makan walau tidak pernah habis
makanannya (hanya habis setengah porsi).
Riwayat penyakit dahulu
Nyeri perut serupa sering kambuh, paling sering pada saat malam hari selama 5 bulan terakhir.
Pasien sering berobat ke dokter di daerahnya dan diagnosis sakit maag kemudian diberi obat.
Pasien juga sempat berobat ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Bhayangkara tanggal 5 Juni
2015 dan 20 Juni 2015 dengan keluhan serupa dan telah diberi obat, namun gejala tetap tidak
membaik.
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada.
Riwayat pengobatan terdahulu
KB suntik
Riwayat alergi obat / makanan / lain-lain
Tidak ada.
Riwayat social dan pekerjaan
Pasien bekerja sebagai karyawan sebuah pabrik konveksi. Pasien mengaku jarang sekali sarapan,
kalaupun sarapan hanya mengonsumsi roti, makan siang tidak teratur dengan jumlah sedikit
karena terkadang pasien merasa tidak nafsu makan, dan jarang makan malam.
Riwayat Kebiasaan
Merokok (-) , Alkohol (-), Sering konsumsi gorengan dan makanan berlemak, serta jarang
melakukan aktifitas fisik atau olahraga
III. PEMERIKSAAN FISIK
(IGD-28/6/2015)
Kesadaran : compos mentis
Keadaan umum : lemas, sakit ringan
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 90x/menit
Laju Pernafasan : 18x/menit
Suhu : 36,5° C
Kulit : Anemis (-), Ikterik (-), Sianosis (-), rash (-), Turgor kulit baik
Kepala : Dalam batas Normal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Konjungtiva palpebral hiperemis (-/-), sclera
ikterik (-/-), reflex pupil (+/+), isokor, diameter 2mm.
THT : Dalam batas Normal
Mulut : Dalam batas Normal
Leher : pembesaran KGB leher (-), pembesaran tiroid (-)
Paru depan-belakang (ka-ki) : - Inspeksi : Simetris pada posisi diam dan bergerak
- Palpasi : Nyeri tekan (-), Stem fremitus sama kuat ka-ki
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Ronki (-), Wheezing (-)
Jantung : - Inspeksi : tidak tampak pulsasi iktus kordis
Vital Sign (29/6/2015) :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 100x/menit
Nafas : 18 x/menit
Suhu : 36,7°C
Vital Sign (30/6/2015) :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 100x/menit
Nafas : 18x/menit
Suhu : 36,3°C
- Palpasi : teraba pulsasi iktus kordis di ICS 5 Midclavikulaline sinistra
- Perkusi : Redup
Batas atas ICS II para sternal line sinistra
Batas kanan ICS V para sternal line dekstra
Batas kiri ICS V mid klavikula line sinistra
- Auskultasi : Terdengar BJ I & II, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : Kulit = Striae (+), Hiperpigmentasi (+),
Cullen Sign (-)
Turner Sign (-)
Murphy Sign (-)
Kontur abdomen = simetris, datar
Peristaltik Normal
Auskultasi : Bising usus sedikit meningkat pada kuadran kanan atas, Bruit (-)
Perkusi : Timpani pada 4 kuadran, Hepar normal, Castle sign (-), Nyeri ketok CVA (-)
Palpasi : Suppel pada 4 kuadran, nyeri tekan pada epigastrium dan kuadran kanan atas ,
hepar teraba, lien tidak teraba, ginjal ki-ka Balotement tidak teraba
Fluid wave (-) , Shifting dullness (-)
Ekstremitas : akral hangat, Pembesaran KGB aksilla & inguinal ki-ka (-/-)
Edema (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH RUTIN (28/6-2015)
Hematokrit : 42,9%
MCV : 85,1µm3
MCH : 28,6 pg
MCHC : 33,6 g/dl
RDW : 12,2%
MPV : 8,3 µm3
PDW* : 9,8 %
Hemoglobin : 14,4 g/dl
Eritrosit* : 5,04 juta/mm3
Trombosit : 296000/mm3
Leukosit* : 12600/mm3
IMUNOLOGI/SEROLOGI
IgM Salmonella : Negatif
HbsAg : Negatif
KIMIA KLINIK
SGOT* : 50
SGPT : 28
GDS* : 121
RUTIN (24/6-2015)
Hematokrit : 48,1% (N = 40-50%)
MCV : 83,6 µm3(N = 80-97)
MCH : 28 pg
MCHC : 33,5 g/dl
RDW : 13,9%
MPV : 8,4 µm3
PDW : 10,4 % (N = 10-18)
Hemoglobin : 16,1 g/dl (N = 13-18)
Eritrosit* : 5,74 juta/mm3 (N = 4,5-5,5)
Trombosit* : 130000/mm3
Leukosit* : 3900/mm3 (N = 4000-11000)
RUTIN (24/6-2015)
Hematokrit : 48,1% (N = 40-50%)
MCV : 83,6 µm3(N = 80-97)
MCH : 28 pg
MCHC : 33,5 g/dl
RDW : 13,9%
MPV : 8,4 µm3
PDW : 10,4 % (N = 10-18)
Hemoglobin : 16,1 g/dl (N = 13-18)
Eritrosit* : 5,74 juta/mm3 (N = 4,5-5,5)
Trombosit* : 130000/mm3
Leukosit* : 3900/mm3 (N = 4000-11000)
RUTIN (25/6-2015)
Hematokrit : 49,9% (N = 40-50%)
MCV : 82,8 µm3(N = 80-97)
MCH : 27,5 pg
MCHC : 33,3 g/dl
RDW : 13,7%
MPV : 9 µm3
PDW : 11,0 % (N = 10-18)
Hemoglobin : 16,6 g/dl (N = 13-18)
Eritrosit* : 6,03 juta/mm3 (N = 4,5-5,5)
Trombosit : 158000/mm3
Leukosit : 4800/mm3 (N = 4000-11000)
USG ABDOMEN (29/6 /2015 – 20.30)
Kesan : Cholecystolithiasis dengan Hidrops Vesika Felea. Tidak tampak kelainan pada sonografi hepar, pancreas, lien, limfonodi para-aorta, ginjal kanan-kiri, dan Vesika Urinaria
DIAGNOSIS MASUK
Obs. Kolik Abdomen suspek Dispepsia
DIAGNOSIS UTAMA
Cholecystolithiasis dengan Hidrops Vesika Felea
DIAGNOSIS LAIN
Dispepsia GERD Gastritis
Fatty Liver
KOMPLIKASI
Cholesistitis Hepatitis Fatty Liver
TATALAKSANA
Di IGD (28 Juni 2015 pk. 20.30) :
Infus Asrynge : D5% (1:1) pertama diguyur, 1 jam kemudian 30tpm
Injeksi Ondansetron 8mg IV
Injeksi Ranitidine IV
Rujuk ke dokter spesialis Penyakit dalam
Di Bangsal Mawar (Rawat inap 28 Juni 2015 pk.11.45)
Infus Asrynge : D5% (1:1) pertama diguyur, 1 jam kemudian 30tpm
Drip dengan Ondansetron
Injeksi Ondansetron 8mg IV
Injeksi Ranitidine IV
Injeksi Lapixim (Cefotaxime) /12 jam
Injeksi Ondansetron 8mg/8 jam
Injeksi Panzo (Pantoprazole) 40mg / 12 jam
Nucral syp 3x1 ac
Fucoidan syp 3x1 pc
Rillus 3x1
Mucosta 3x1
Bila sakit hebat berikan Injeksi ketopain/Lactor (Ketorolac)
KIE : puasakan selama 2 jam dan diet lunak tidak merangsang serta minum hangat manis.
Di Bangsal Mawar (Rawat inap 29 Juni 2015 pk. 8.00) :
Terapi hari sebelumnya tetap di tambah
Urdahek 3x1
Liver prime 3x1
KIE : diet lunak tidak merangsang serta minum hangat manis.
Terapi di Bangsal Rawat inap 30 Juni 2015 (08.00):
Infus Aserynge 30 tpm
Aminofluid 1/24 jam
D5 dan Ondansetron drip di hentikan
Injeksi Ondansetron 8mg IV
Injeksi Ranitidine IV
Injeksi Lapixim (Cefotaxime) /12 jam
Injeksi Ondansetron 8mg/8 jam
Injeksi Panzo (Pantoprazole) 40mg / 12 jam
Nucral syp 3x1 ac
Fucoidan syp 3x1 pc
Rillus 3x1
Mucosta 3x1
Bila sakit hebat berikan Injeksi ketopain/Lactor (Ketorolac)
Urdahek 3x1
Liver prime 3x1
KIE : perut tidak boleh dipijat, kurangi makanan berlemak, perbanyak makan sayur dan
buah, olahraga teratur, usahakan makanan dihabiskan jika tetap tidak habis harus ngemil,
besok periksa lab dan jika bagus hasilnya + gejala membaik boleh pulang
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Functionam : Bonam
Quo ad Sanactionam : Bonam