laporan kasus curiga keganasan
DESCRIPTION
laporan keganasanTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS COMUDA
SEORANG ANAK LAKI-LAKI BERUMUR 12 TAHUN DENGAN CURIGA
KEGANASAN HEMATOLOGI
Disusun oleh :
Atika Mastria G2A007043
Nur Kholisa Mei Andriyani 22010110120061
Fahreza Hanifa Akbar 22010110120062
Timothy Gunawan Susanto 22010110120063
Nurul Nisa Ulfa 22010110110077
Alexander Bramantyo Limpomo 22010110120078
Ajeng Puspitasari 22010110120179
KEPANITERAAN UMUM KASUS NYATA ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
I. Identitas
Nama : An. MR
Umur/tgl. lahir : 12 tahun/ 24 Juli 2002
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Sidigede, kecamatan Welahan, kabupaten Jepara
No CM : C482014
Bangsal : Non infeksi
Tanggal masuk : 13 Oktober 2014
Nama ibu : Ny. M
Umur : 36 Tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : Tamat SD
Agama : Islam
Nama Ayah : Tn. A
Umur : 34 Tahun
Pekerjaan : Serabutan
Pendidikan : Tamat SD
Agama : Islam
II. Data Dasar
Autoanamnesis : Tanggal 16 Oktober 2014
Keluhan utama : Gusi berdarah
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke Rumah Sakit dr. Kariadi (RSDK) dengan keluhan utama gusi
berdarah. Pasien mengeluhkan rongga mulutnya terasa asin dan ada rasa tidak enak.
Keluhan mulai dirasakan pada bulan September 2014. Gusi berdarah secara tiba-
tiba dan dalam jumlah yang sedikit. Gusi dapat berhenti berdarah secara spontan.
Pasien mengeluhkan gusi bengkak. Muka, bibir, serta kelopak mata bawah pucat.
Badan terasa panas terutama pada malam hari dan ketika diukur menggunakan
termometer didapatkan suhu tubuh 39oC. Demam membaik dengan pemberian
parasetamol, namun ketika parasetamol habis, demam dirasakan kembali. Pasien
mengaku pernah menggigil dan berkeringat dingin. Kepalanya cekot-cekot yang
membaik ketika istirahat dan dapat menghilang selama beberapa waktu, setelah
menerima transfusi darah. Lemas, lesu, mudah lelah, mual, muntah, batuk kering,
tenggorokan gatal serta susah menggerakkan anggota gerak dirasakan. Nyeri pada
tulang saat digerakkan sejak 2 minggu yang lalu dikeluhkan. Bercak-bercak merah
yang timbul di kaki beberapa waktu setelah transfusi dikeluhkan. Mimisan,
penglihatan berkunang-kunang, berak hitam dan keluar darah lewat telinga
disangkal.
Riwayat penyakit dahulu
Pada akhir bulan Desember 2013, pasien mengeluh lemas dan mual. Pasien berobat
ke bidan lalu diberi obat cacing dan penurun panas. Setelah obat habis pasien
kembali panas sehingga dibawa berobat ke Puskesmas dan dirujuk ke Poliklinik
Umum (PKU) Muhammadiyah. Di PKU Muhammadiyah, pasien didiagnosa
menderita anemia berdasarkan hasil laboratorium dan mondok selama 1 minggu.
Pasien mendapat transfusi darah 2 kantung merah selama berada disana dan merasa
kondisinya membaik.
Pada akhir Februari 2014, pasien mengeluh lemas, mudah lelah, pucat, demam,
kadang muntah dan batuk sehingga dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kartini. Pasien didiagnosa mengalami anemia aplasti dan diberi transfusi darah 2
kantung merah dan 10 kantung kuning. Adanya gusi berdarah, gusi hitam, dan
mimisan disangkal. Pasien pulang setelah 5 hari mondok dengan saran untuk
dirujuk ke RSDK pada bulan Maret.
Pada bulan Maret 2014, gusi dirasakan bengkak, keluar bintik merah di beberapa
lokasi tubuh, lemas, pusing, kadang panas dan batuk. Namun tidak berangkat ke
RSDK. Pada bulan Juni 2014, pasien akhirnya memeriksakan diri ke Puskesmas
dan dirujuk ke RSDK. Di RSDK, pasien mendapat transfusi darah 10 kantung
merah dan 2 kantung kuning serta dilakukan pemeriksaan Bone Marrow Puncture.
Pasien merasa kondisinya membaik dan dijadwalkan untuk kontrol ulang pada
bulan September 2014. Sebelum bulan September, gusi telah kembali berdarah dan
keluhan lain muncul kembali sehingga pasien dibawa ke RSUD Kartini dan dirujuk
ke RSDK.
Penyakit Terjadi umur Penyakit Terjadi umur
Morbili - Diare Beberapa kali
Pertusis - Disentri basiler -
Varisela - Disentri amoeba -
Difteri - Tifus abdominalis -
Malaria - Cacingan -
Tetanus - Operasi -
DBD - Gegar otak -
Dermatitis alergi - Reaksi Obat -
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat orangtua memiliki sakit seperti ini dan penyakit sendi disangkal.
Riwayat sosial ekonomi
Pasien masih menjadi tanggungan orangtuanya. Ayahnya bekerja sebagai pekerja
serabutan. Ibu tidak bekerja. Biaya pengobatan menggunakan asuransi kesehatan
JKN PBI.
Kesan ekonomi : Kurang
III. Data Khusus
Riwayat Perinatal :
Pasien lahir dari ibu G2P2A0, pada saat ibu berusia 24 tahun. Pasien dilahirkan saat
usia kehamilan aterm. ANC dilakukan secara rutin di bidan. Riwayat hipertensi,
kejang, dan DM saat kehamilan disangkal. Pasien lahir spontan dengan bantuan
bidan di tempat praktek bidan. Berat lahir pasien 2400 gram. Pasien langsung
menangis, kulit biru disangkal, kulit kuning disangkal.
Riwayat Makan dan Minum: IMD tidak dilakukan pada 1 jam pertama
ASI diberikan bersama susu formula hingga usia 5
tahun
Bubur susu, nasi, ikan, telur, sayur diberikan pada
usia 6 bulan
Kesan : Non ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping
ASI konsistensi tidak sesuai
Riwayat Imunisasi Dasar dan Ulang :
Imunisasi Pada Umur (bulan)
BCG 0
DPT 2,3,4
Polio 0,2,3,4
Campak 9
Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Anak
Pertumbuhan Anak : Berat badan lahir 2400 gram. Berat badan sekarang 26 kg
dan tinggi badan sekarang 135 cm.
HAZ : -2,18 SD BMI for Age : -2,25
Kesan : Perawakan pendek, status gizi kurang
Perkembangan Anak
Tersenyum : Orangtua lupa
Miring : Orangtua lupa
Tengkurap : Orangtua lupa
Duduk : Orangtua lupa
Merangkak : Orangtua lupa
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : 12 bulan
Kesan : Tidak dapat ditentukan
Riwayat keluarga berencana orang tua
Setelah hamil anak pertama ibu menggunakan alat kontrasepsi pil. Namun karena
terdapat kenaikan berat badan, ibu mengganti alat kontrasepsi pil dengan suntik.
IV. Pemeriksaan Fisik Kesan umum : Sadar, kurang aktif, lemas, lesu, pucat, nafas spontan (+)
Tanda Vital
Suhu : 36,7 °C
Frekuensi Jantung : 110 kali per menit
Frekuensi Pernafasan : 44 kali per menit
Nadi : Reguler, isi dan tegangan cukup
Keadaan Tubuh
Kepala : Mesosefal, tidak ada luka, rambut hitam, tidak kering,
distribusi normal
Mata : Konjungtiva palpebra agak pucat (+/+), konjungtival
bleeding
Telinga : Discharge (-/-), hiperemis (-/-)
Hidung : Discharge (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Mulut : Pucat
Lidah : Hiperemis (-), atrofi papil (-), kotor (-)
Gigi geligi : Hipertrofi ginggiva (+), gusi berdarah
Tenggorok : Faring hiperemis (-)
Leher : Simetris, pembesaran nnll (-)
Kulit : Sawo matang, petechie (+)
Turgor : Kembali cepat
Tonus : Normotonus
Serebral : Kejang (-)
Dispneu : (-)
Dada
Pulmo I : Simetris saat statis dinamis, retraksi (-)
Pa : Stem fremitus kanan = kiri
Pe : Sonor seluruh lapangan paru
A : Suara dasar vesikuler +/+ +/+
Suara tambahan : Ronki -/- -/-
Wheezing -/- -/-
Hantaran -/- -/-
Cor I : Ictus cordis tidak tampak
Pa : Ictus cordis teraba di SIC V 2cm linea midclavicula
sinistra, tidak kuat angkat, tidak melebar
Per
Batas kiri : SIC IV 2 cm linea midclavicula sinistra
Batas kanan : Linea parasternalis dextra
Thrill : (-)
A : BJ I/II normal, gallop (-), bising (-)
Pulmonal P1<P2
Mitral M1>M2
Aorta A1<A2
Abdomen I : Datar
A : Bising usus (-)
Pal : Hepar membesar 5 cm dibawah arcus costa dan lien
membesar di linea schuffner 1, nyeri tekan hepar (+),
nyeri suprapubic (-)
Pe : Timpani
Alat kelamin : Pria, fimosis (-), perdarahan (-), edema (-), tumor (-)
Kelenjar getah bening : Pembesaran nnll (-)
V. Lain-lain
Pemeriksaan Laboratorium
Darah
Hb : 9.9 g/dl
Eritrosit : 3.3 x 106 /ul
Hematokrit : 27.7 %
Trombosit : 24.8 x 103/ul
Leukosit : 12.2 x 103/ul
Hitung jenis :
Eosinofil 18 %
Basofil 0 %
Batang 0 %
Segmen 23 %
Limfosit 23 %
Monosit 0 %
Sel lain-lain
AMC 28 %
Metamielosit 4 %
Mielosit 3 %
Blast 1 %
Gambaran darah tepi :
Eritrosit = anisositosis sedang (mikrosit, normosit)
polikromasi (+)
poikilositosis ringan (ovalosit, pear shape, eliptosit)
Trombosit = estimasi jumlah trombosit menurun, bentuk normal
Leukosit = jumlah tampak meningkat
Eosinofilia, dengan atypical mononuclear cell 28 %
dengan hipersegmentasi
Rasio inti sitoplasma besar, sitoplasma kebiruan,
kromatin anak longgar, anak inti tidak jelas
Kesan : curiga keganasan hematologi
Saran : evaluasi pemeriksaan gambaran darah tepi dan hitung jenis
leukosit.
VI. Diagnosis Banding
DD/Suspek keganasan hematologi
Acute Lymphoblastic Leukimia
Acute Myeloid Leukemia
Chronic Myeloblastic Leukemia
VII. DAFTAR MASALAH
No. Masalah Aktif Tanggal No. Masalah Pasif Tanggal
1. Suspek keganasan
hematologi
16 –10-2014
2. Petechiae di
extrimitas inferior
kiri 1
16-10-2014
3 Gusi berdarah 1 16-10-2014
4 Hepatosplenomegali
1
16-10-2014
←
VIII. INITIAL PLANS
Assesment : I. Suspek keganasan hematologi DD/ ALL, AML, CML
(anemia : bibir pucat, konjungtiva palpebra agak anemis ;
trombositopenia)
II. Perdarahan gusi dan muncul petechiae di ektrimitas inferior kiri
(trombositopenia)
III.Hepatosplenomegali
Initial
- Dx : S : -
O : gusi berdarah, mulut tampak pucat, petechiae, konjungtiva
palpebra agak pucat, hepatosplenomegali
- Rx : Parasetamol 300mg/4 jam
Bone Marrow Puncture
- Mx : KU, TV, perdarahan
- Ex : Menjelaskan mengenai kecurigaan penyakit keganasan hematologi
Menjelaskan mengenai tindakan yang akan dilakukan untuk
menegakkan diagnosis