laporan home visite diare
DESCRIPTION
diareTRANSCRIPT
LAPORAN HOME VISITE
Diare Pada Balita
Disusun oleh:
Novia Oktianti, S.Ked
PUSKESMAS PUTRI AYU
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014
LAPORAN HOME VISITE (Coass)
1. Identitas pasien
Nama : An.O
Umur : 2 tahun
TB/BB : cm/ kg
Jenis kelamin :Laki-laki
Pendidikan Terakhir : SD
Suku : Melayu
Bangsa : Indonesia
2. Anamnesis
- Keluhan Utama
- Keluhan utama : Buang air besar lebih dari 3 kali
dalam satu hari, konistensi cair.
- Riwayat penyakit sekarang :
± 4 hari yang lalu OS datang ke puskesmas di bawa oleh Ibunya Ny.M
karena sejak pagi An.O buang air besar sudah 5 kali dengan
konsistensi cair. Berdasarkan keterangan dari Ibu, saat di bawa ke
puskesmas An.O tampak baik dan tidak tampak gelisah ataupun
menangis. Pada saat dilakukan kunjungan rumah An.O sudah tidak
mencret lagi.
- Riwayat penyakit dahulu :
An.O sudah pernah dibawa berobat ke puskesmas dengan keluhan
yang sama pada saat berusia tujuh bulan
- Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal serumah bersama kedua orang tuanya. Ayah pasien
bekerja sebagai buruh bangunan, ibu pasien adalah seorang ibu rumah
tangga.
- Riwayat Kebiasaan/perilaku
Pasien memiliki kebiasaan makan dengan lauk ikan, tahu, dan jarang
mengkonsumsi sayuran. Sehari-hari pasien bermain di rumah dalam
pengawasan ibunya.
3. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Kompos mentis
- Gizi : Baik
- Kepala
Bentuk : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Hidung : Septum deviasi (-), Rinorhea (-)
Mulut : Bibir kering (-), Dinding faring hiperemis (-)
Telinga : Normotia, Otorhea(-)
- Leher
Pembesaran KGB : (-)
- Dada
Inspeksi : Bentuk normal, gerak nafas kedua dada simetris
Palpasi : Vokal fremitus (+/+) simetris
Perkusi: Sonor dikedua paru
Auskultasi :
a. Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
b. Paru-paru : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
- Abdomen :
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba membesar
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
- Anggota gerak :
Inspeksi : Bentuk normal, gerak nafas kedua dada simetris
Palpasi : Vokal fremitus (+/+) simetris
Perkusi : Sonor dikedua paru
Auskultasi : - Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
- Paru : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Ekstremitas : Akral hangat
4. Diangnosis
Diare tanpa dehidrasi
5. Terapi
- Non farmakologis :
½ - 1 gelas larutan oralit setiap kali anak mencret
teruskan pmberian susu formula, cairan rumah tangga (kuah
sayur, air matang )
teruskan pemberian makanan yang mudah di cerna sedikit
demi dan lebih sering. Setelah diare berhenti, pemberian
makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu
memberi tambahan 1-2 sendok teh minyak sayur setiap porsi
makanan
memberi makanan kaya kalium (buah segar, pisang, air
kelapa hijau)
Memberikan nasihat pada ibu pasien tentang :
o Cara memberikan cairan dan zinc di rumah
o Kapan harus membawa kembali anak ke petugas
kesehatan, bila:
diare lebih sering
muntah berulang
sangat haus
makan/minum sedikit
timbul demam
tinja berdarah
tidak membaik dalam 3 hari
- Farmakologis :
Zinc 20 mg selama 10 hari
6. Prognosis
Dubia ad bonam
7. Pengamatan Rumah: (gambarkan keadaan rumah dan halaman lansung
sertakan foto2. Setiap foto beri keterangan)
8. Pengamatan Lingkungan: (gambarkan keadaan lingkungan rumah, contoh
ada parit, sarang vektor, semak temapat nyamuk, kandang sapi, lampirkan
juga dg foto2)
9. Hasil Wawancara
Dari hasil wawancara dengan ibu pasien diketahui bahwa keluarga pasien
memiliki perilaku kesehatan yang kurang baik. Hal ini dikarenakan
kebiasaan ibu yang tidak terlalu memerhatikan kebersihan botol susu
anaknya, ibu pasien jarang merebus botol susu pasien setelah di cuci dengan
sabun. Selain itu ibu pasien tidak membiasakan untuk mencuci tangan
dengan sabun setelah melakukan aktivitas, ibu pasien terbiasa mencuci
tangan hanya menggunakan air keran saja. Keluarga pasien juga tidak
membiasakan menggunakan alas kaki ketika akan buang air besar. Selain itu
ibu pasien tampaknya tidak terlalu memperhatikan kebersihan dan kesehatan
makanan yang dikonsumsi anaknya, menurut ibu pasien sebelum terkena
diare anaknya diberi makan tekwan yang di beli oleh ayah pasien.
(ada pertanyaan ada jawaban) dan pengamatan perilaku kesehatan keluarga /
pasien (laporkan perilaku, misal buang sampah dr jendela, gantung baju
berdempetan di blkng pintu, tidak cucui tangan sblm)
10. Hasil Wawancara
Pasien merupakan anak tunggal dalam keluarganya, sehari-hari pasien
diasuh oleh ibunya. Ayah pasien bekerja setiap hari dari pagi dan pulang
pada sore hari. Jika ayahnya pulang, pasien sering bermain dengan ayahnya.
Pasien dan keluarganya tidak terlalu sering berkunjung ke rumah neneknya,
dikarenakan jarak tempat tinggal yang cukup jauh. Hubungan dengan
keluarga lainnya baik.
11. Analisis pasien secara holistik (item 1-10, minimal 5 halaman, item abcde
minimal 200 kata)
a. Hubungan diagnosis penyakit dengan keadaan rumah dan
lingkungan sekitar (ceritakan, walaupun zero report)
b. Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan
keluarga
c. Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan pasien dan
keluarga
Perilaku kesehatan pasien tampaknya memiliki hubungan dengan
diagnosis penyakit pasien. Keluarga pasien memiliki perilaku
kesehatan yang kurang baik antara lain :
- Ibu pasien jarang merebus botol susu pasien setelah dicuci
- Tidak memiliki kebiasaan mencuci tangan dengan sabun.
Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan
perorangan yang penting dalam penularan kuman diare.
Mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar,
setelah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan
makanan, sebelum menyuapi makan anak dan sebelum
makan mempunyai dampak dalam kejadian diare
( menurunkan angka kejadian diare sebesar 47%).
- Tidak meggunakan alas kaki ketka hendak buang air besar.
d. Hubungan kausal antara beberapa masalah atau faktor risiko atau
etiologi dengan diagnosis penyakit
e. Upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi paparan dengan
faktor risiko atau etiologi
f.
12. Rencana Promosi (peningkatan kesehatan) dan pendidikan kesehatan kepada
pasien dan kepada keluarga:
Memberi tahu kepada keluarga pasien tentang penyakit diare.
a. Apa yang dimaksud dengan diare?
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan
frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
b. Penyebab diare
Penyebab diare dapat dikelompokkan menjadi 6 golongan besar yaitu
infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau paasit), malabsorbsi , alergi,
keracunan, imunodefisiensi (penurunan sistem kekebalan tubuh), dan
sebab-sebab lainnya. Penyebab yang sering ditemukan adalah diare yang
disebabkan infeksi dan keracunan.
c. Jenis-jenis diare
Jenis diare ada dua, yaitu diare akut dan diare persisten (diare kronik).
Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sementara
diare persisten (diare kronis) adalah diare yang berlangsung lebih dari 14
hari.
d. Derajat dehidrasi dalam diare?
Ada tiga derajat dehidrasi, yaitu:
- Diare tanpa dehidrasi
- Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
- Diae dengan dehidrasi berat
e. Cara mencegah dehidrasi sebelum anak dibawa ke sarana kesehatan
Dengan cara memberikan oralit, bila tidak tersedia berikan cairan rumah
tangga misaalnya air tajin, kuah sayur, sari buah, air teh, air matang.
f. Cara melakukan pencegahan diare yang benar dan efektif
a) Memberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dan di teruskan
sampai usia 2 tahun
b) Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur
c) Memberikan minum air yang sudah direbus dan menggunakan air
bersih yang cukup
d) Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar
e) Buang air besar di jamban
f) Membuang tinja bayi dengan benar
g) Memberikan imunisasi campak
13. Anjuran-anjuran penting yang dapat memberi semangat untuk sembuh,
mempercepat penyembuhan pada pasien dan agar penyakit tidak terulang
atau menular