laporan individu home visite damar print 1-4,9-10

43
LAPORAN INDIVIDU HOME VISITE RW 1 KELURAHAN JATIMULYO Disusun untuk Memenuhi Ujian Individu Profesi Ners Departemen Gerontik di RW 1 Kelurahan Jatimulyo Malang OLEH: Damar Dewangga NIM. 105070200111036

Upload: damar-dewangga

Post on 10-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

kkooko

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

LAPORAN INDIVIDU HOME VISITE

RW 1 KELURAHAN JATIMULYO

Disusun untuk Memenuhi Ujian Individu Profesi Ners Departemen Gerontik di RW 1

Kelurahan Jatimulyo Malang

OLEH:

Damar Dewangga

NIM. 105070200111036

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015

Page 2: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

LAPORAN PENDAHULUAN HOME VISIT

1. Latar Belakang Lansia

Ny. D yang berusia 73 tahun tinggal bersama dengan,cucu di rumahnya di Jl.

Kalpataru RT 4 RW 1. Ny. D rutin datang dan kontrol ke Posyandu lansia untuk

memeriksakan tekanan darah tinggi yang dialami. Pernyataan Ny. D sesuai dengan rekap

data absensi yang didokumentasikan oleh kader lansia. Saat ini Ny. D mengeluh sakit

pada sendi kaki sebelah kiri.

Dalam sehari-hari klien masih aktif beraktifitas seperti menyapu, memasak, menonton

televisi. Klien juga aktif mengikuti kegiatan yang ada dimasyarakat seperti posyandu

lansia, PKK maupun tahlilan

Riwayat penyakit yang pernah dialami klien adalah hipertensi. Saat dilakukan

pengkajian awal klien mengatakan hanya sesekalli sakit kepala. Saat dilakukan

pengukuran tekanan darah didapatkan tekanan darah klien 180/100 mmHg, klien

mengatakan rutin kontrol tekanan darah di posyandu dan di rumah, ketika dikaji lebih

dalam klien minum obat anti hipertensi 1x sehari, dan ketika obat habis, klien tidak segera

untuk membeli obat lagi. Saat dilakukan pengkajian masalah emosional klien mengatakan

tidak ada masalah yang jadi beban pikiran klien.

Jadi dari latar belakang tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat masalah

dengan klien untuk menurunkan hipertensi salah satunya adalah kepatuhan terkait

konsumsi obat hipertensi, serta kepatuhan terkait diet hipertensi.

Page 3: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

2. Recana keperawatan

a. Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri

b. Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x1 minggu manajemen kesehatan

diri lansia efektif

c. Tujuan Khusus

Lansia menyatakan mengerti tentang hipertensi

Lansia menyatakan mengerti tentang pola hidup sehat pada lansia

Lansia menyatakan mengerti tentang nutrisi dan diet sehat hipertensi

Tekanan darah lansia setelah dilakukan intervensi megalami penurunan

Lansia dapat mempraktekan kembali apa yang sudah diajarkan (jus semangka)

3. Rencana Kegiatan

No Topik Metode Media Waktu &

Tempat

Pengorganisasian

1 Hipertensi Pendidikan

kesehatan,

Tanya jawab

Leaflet, Rumah Ny. D Waktu : 16 Juni

2015.

2 Diet sehat

hipertensi

Pendidikan

kesehatan,

Tanya jawab

Leaflet Rumah Ny. D Waktu : 18 Juni

2015.

3 Jus

Semangka

untuk

hipertensi

Pendidikan

kesehatan,

Tanya jawab

- Rumah Ny. D Waktu : 25 Juni

2015.

4 Pola hidup

sehat di usia

lanjut

Pendidikan

kesehatan,

Tanya jawab

Leaflet Rumah Ny. D Waktu : 26 Juni

2015.

Page 4: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

4. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

Materi SOAP telah dipersiapkan

Media SOAP telah dipersiapkan

Suasana tenang

b. Evaluasi Proses

Selama proses berlangsung diharapkan lansia dapat mengikuti seluruh

kegiatan

Selama kegiatan berlangsung diharapkan lansia aktif

c. Evaluasi Hasil

Lansia dapat menyebutkan pengertian lansia sehat

Lansia dapat menyebutkan ciri-ciri lansia sehat

Lansia dapat menyebutkan pola hidup sehat di usia lanjuti

Lansia dapat menyebutkan pengertian penyakit hipertensi

Lansia dapat menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

Lansia dapat menyebutkan pencegahan dan cara diet untuk hipertensi

Lansia dapat menyebutkan diit hipertensi apa saja

Lansia dapat mempraktekan kembali apa yang sudah diajarkan

(konsumsi jus semangka)

Page 5: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

LAMPIRAN MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hidup Sehat Pada Usia Lanjut

Sasaran : Ny. D

Hari/Tanggal : Jumat, 26 Juni 2015

Jam : 09.00 – 09.30 Wib

Waktu : 30 menit

I. Tujuan Instruksional Umum

Lansia mampu menjalankan pola hidup sehat di Usia Lanjut

II. Tujuan Instruksional Khusus : Lansia Mampu

1. Menyebutkan pengertian Lansia Sehat

2. Menyebutkan ciri-ciri lansia sehat dengan bahasa sendiri

3. Menyebutkan pola hidup yang sehat di usia lanjut

III. Latar Belakang

Dengan bertambahnya usia, struktur dan fungsi sitem tubuh manusia berubah,

baik itu fisik, mental, sosial dan emosional. Hal ini akan mempengaruhi berbagai aspek

kehidupan di usia lanjut. Psikologis penuaan yang berhasil dicerminkan pada

kemampuan individu lansia beradaptasi terhadap kehidupan fisik, sosial dan emosional

serta mencapai kebahagiaan, kedamaian dan kepuasan hidup. Karena perubahan

dalam pola hidup tidak dapat dihindari sepanjang hidup, individu harus memperlihatkan

kemampuan untuk kembali bersemangat.

Lansia yang sakit akan mengancam kemandirian dan kualitas hidup dengan

membebani kemampuan melakukan perawatan personal dan tugas sehari-hari.

Page 6: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

Pada wisma Talang terdapat 7 orang lansia yang masing-masingnya menderita

penyakit yang berbeda-beda, seperti hipertensi, rematik, gastritis dan penurunan fungsi

sensori.

Oleh sebab itu mahasiswa praktek profesi keperawatan gerontik merasa perlu

untuk memberikan penyuluhan kesehatan dengan topik “Hidup Sehat Pada Usia Lanjut”

agar diharapkan lansia mampu mempertahankan kemandirian dan kualitas hidup untuk

mencapai kesejahteraan lansia.

IV. Materi

1. Pengertian lansia sehat

2. Ciri-ciri lansia sehat

3. Pola hidup yang sehat di usia lanjut

a. Mengurangi konsumsi gula

b. Mengatasi makanan yang dapat meningkatkan asam urat

c. Mengatasi makanan yang mengandung lemak

d. Mencegah kegemukan

e. Mengontrol tekanan darah

f. Menghentikan merokok dan tidak minum alkohol

g. Beraktifitas/olah raga secara teratur

h. Mengatasi stress

i. Pemeriksaan kesehatan secara teratur

j. Beribadah sesuai dengan keyakinan

V. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

VI. Kegiatan PenyuluhanNo. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Lansia

Waktu

1. Pembukaan 5 menit

- Moderator memberi salam

- Moderator memperkenalkan semua anggota penyuluh

- Menjawab Salam

- Mendengarkan dan memperhatikan

Page 7: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

- Moderator membuat kontrak waktu

- Moderator menjelaskan tujuan penyuluhan

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan

2. Pelaksanan presenter 15 menit

- Menggali pengetahuan lansia tentang pengertian lansia sehat

- Memberikan reinforcement dan meluruskan konsep

- Menjelaskan ciri-ciri lansia sehat

- Menjelaskan pola hidup sehat di usia lanjut

- Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya

- Memberikan reinformen (+) dan menjawab pertanyaan

- Mengemukakan pendapat

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mengajukan pertanyaan

- Mendengarkan dan memperhatikan

3. Penutup 10 menit

- Presenter bersama lansia menyimpulkan materi

- Presenter mengadakan evaluasi

- Presenter memberi salam

- Moderator menyimpulkan hasil diskusi

- Moderator memberi salam

- Bersama presenter menyimpulkan materi

- Menjawab pertanyaan

- Menjawab salam

- Mendengarkan dan memperhatikan

- Menjawab salam

VII. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

- Peserta penyuluhan

- Setting tempat teratur,

- Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik

2. Evaluasi Proses

- Selama proses berlangsung diharapkan lansia dapat mengikuti seluruh kegiatan

- Selama kegiatan berlangsung diharapkan lansia aktif

3. Evaluasi Hasil

- Lansia dapat menyebutkan pengertian lansia sehat

Page 8: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

- Lansia dapat menyebutkan ciri-ciri lansia sehat

- Lansia dapat menyebutkan pola hidup sehat di usia lanjut

Page 9: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

VIII. Daftar Pustaka

E-Oswari, 1997, Menyongsong Usia Lanjut dengan Bugar dan Bahagia, Pustaka Sinar

Harapan, Jakarta.

Patel, Candra, Petunjuk Praktis Menengah dan Mengobati Penyakit Jantung, Gramedia,

Jakarta.

Hardiwinoto, 1999, Panduan Gerontologi, Gramedia, Jakarta

Tjokoparawiro, A, 1998, Upaya Peningkatan Kualitas Hidup, Majalah Desa Media No. 1 vol.

II, Jakarta.

Page 10: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

Lampiran

Hidup Sehat Pada Usia Lanjut

1. Pengertian lansia sehat

Lansia sehat adalah lansia yang mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik

mereka dan lingkungan sosialnya.

2. Ciri-ciri lansia sehat

a. Secara fungsional masih tidak tergantung pada orang lain.

b. Aktivitas hidup sehari-hari masih penuh walaupun mungkin ada keterbatasan dari

segi sosial ekonomi yang memerlukan pelayanan.

3. Pola hidup yang sehat

a. Mengurangi konsumsi gula : konsumsi gula yang berlebihan akan dapat

menimbulkan berbagai macam penyakit seperti DM, atau obesitas.

b. Membatasi mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan asam urat.

Peningkatan asam urat dapat memberikan nyeri pada persendian. Makanan yang

tinggi kandungan asam uratnya adalah Jeroan (Organ hewan/Isi perut), alkohol,

sardencis, Burung dara, Unggas (bebek dll), kaldu dan emping.

c. Membatasi makanan yang mengandung lemak dan banyak makan sayur-sayuran

dan buah-buahan sebagai sumber vitamin. Lemak dapat meningkatkan kadar

kolesterol dalam darah dan berakibat penyempitan pada pembuluh sehingga

menimbulkan penyakit hipertensi stroke, penyakit jantung koroner. Makanan yang

mengandung lipid atau lemak yaitu telur, keju, kepiting-udang, cumi, susu, sarden.

d. Mencegah kegemukan. Kegemukan dapat diobati dengan diit dan berolah raga untuk

menurunkan berat badan pakailah diit separuh artinya waktu makan tetap tapi

porsinya separuh.

e. Mengontrol tekanan darah : Dapat mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah

atau hipertensi. Normalnya tekanan darah adalah 160/90

Page 11: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

f. mmHg. Hipertensi bisa dihindari antara lain dengan tidak berlebihan makan makanan

asin. Bagi yang tidak hipertensi batasi makanan garam.

g. Menghentikan merokok dan tidak minum alkohol : Rokok dapat menyebabkan

penyempitan pembuluh darah. Sehingga dapat menimbulkan penyakit jantung

koroner, Ca paru dan hipertensi. Alkohol dapat berefek seperti peningkatan kadar

lipid dan juga dapat merusak hati.

h. Beraktifitas atau berolah raga secara teratur.

Olah raga yang ideal pada lanjut usia adalah house exercise atau room exercise

yaitu olah raga ringan yang dilakukan 2 jam setelah makan : seperti senam atau lari

ditempat.

Olah raga yang teratur sangat dianjurkan agar hidup sehat seperti jalan kaki, senam,

berenang atau bersepeda.

i. Mengatasi stress

Stress adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan mental dan

emosional.

Stress dapat menyebabkan penyakit pada jantung dan pembuluh darah. Untuk

meredam stress, tidurlah sehari minimal 6 (enam) jam, kalau tidak bisa tidur bisa

dilakukan tidur semu artinya memejamkan mata sambil berbaring, tidak bergerak,

tidak menerima telpon, tidak berbicara dengan siapa saja.

j. Memeriksakan kesehatan secara teratur : Pemeriksaan kesehatan secara teratur 6

bulan sekali bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun jangan menunggu adanya

gejala.

k. Beribadah sesuai dengan keyakinan : dapat meningkatkan kesehatan normal,

kesehatan hidup teratur dan dapat memberikan ketenangan hidup.

Page 12: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik penyuluhan : Hipertensi

Hari/Tanggal : Rabu, 22 April 2015

Waktu : 3 kali pertemuan

Sasaran : Lansia Binaan

Tempat : Rumah Ny. D

Penyuluh : Yuniar Valentine P

A. Latar Belakang

Hipertensi adalah suatu keadaan seseorang mengalami peningkatan tekanan

darah di atas normal, yaitu tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah

diastolik ≥90 mmHg (Joint National Commitee on Prevention Detection, Evaluation, and

Treatment of High pressure VII, 2003). Hipertensi menjadi sebuah tantangan global

yang luar biasa dan menempati peringkat ketiga sebagai penyebab kematian setiap

tahunnya. Diperkirakan di dunia, prevalensi hipertensi akan meningkat dari 26,4% tahun

2000 menjadi 29,2% tahun 2025 (Kearney et al., 2005).

Dari hasil studi tentang kondisi sosial ekonomi dan kesehatan lanjut usia yang

dilaksanakan Komnas Lansia di 10 propinsi tahun 2006, diketahui bahwa penyakit

terbanyak yang diderita Lansia adalah penyakit sendi (52,3%), dan hipertensi (38,8%),

anemia (30,7%) dan katarak (23%). Penyakit-penyakit tersebut merupakan penyebab

utama disabilitas pada lansia (komnas lansia 2010). Angka kejadian gangguan

hipertensi menunjukkan suatu angka yang tinggi menjadi suatu pertanyaan yang

berujung pada “gaya hidup” lansia itu sendiri (Darmojo 2006).

Pada study penelitian usia lanjut tentang gaya hidup lansia dapat mempengaruhi

kesehatan terutama lansia dengan Hipertensi. Faktor gaya hidup seperti kurang

beraktivitas karena telah lanjut usia dan tidak bekerja lagi, kebiasaan merokok terutama

lansia laki-laki, kebiasaan minum kopi, pengaturan diet yang tidak sesuai, manejemen

terapi obat yang kurang efektif dan stress, merupakan faktor resiko terjadinya hipertensi

yang tidak terkontrol pada lansia (Erda Fitriani, 2005).

Diet dan modifikasi gaya hidup sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi

hipertensi. Selain itu, tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk membantu

menurunkan tekanan darah dan mempertahankan tekanan darah menuju normal.

Disamping itu, diet juga ditujukan untuk menurunkan faktor risiko lain seperti berat

badan yang berlebih, tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam darah

(Harie dkk.,2010). Sehingga perlu diberikan pengetahuan yang lebih kepada lansia

dengan hipertensi untuk menjaga kualitas kesehatan para lansia.

Page 13: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

B. Tujuan Instruksional

1. Tujuan umum

Setelah diadakan penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan lansia

terhadap penyakit hipertensi.

2. Tujuan khusus

Setelah mendapat penyuluhan, diharapkan peserta mampu:

1) Pengertian hipertensi

2) Penyebab hipertensi

3) Faktor risiko hipertensi

4) Tanda dan Gejala hipertensi

5) Penatalaksanaan hipertensi

6) Diet rendah garam/DASH

C. Materi Penyuluhan

1) Pengertian hipertensi

2) Penyebab hipertensi

3) Faktor risiko hipertensi

4) Tanda dan Gejala hipertensi

5) Penatalaksanaan hipertensi

6) Diet rendah garam/DASH

D. Sasaran

Sasaran penyuluhan adalah Ny. P beserta keluarganya

E. Metode

Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab

F. Media

Media yang digunakan adalah leafleat

G. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode media

Pertemuan

ke 1 30

menit

- Memperkenalkan diri

- Menjelaskan tujuan

dari penyuluhan

- Kontrak waktu

- Menyebutkan materi

yang akan diberikan

- Mengkaji

pengetahuan klien

Mendengarkan

Memperhatikan

Berdiskusi

Ceramah,

Tanya

jawab

Leaflet

Page 14: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

tentang hipertensi

- Menjelaskan tentang

konsep dasar

a. Pengertian

hipertensi

b. Penyebab

hipertensi

c. Tanda dan gejala

hipertensi

d. Komplikasi

hipertensi

Pertemuan

ke 2

30

menit

- Menjelaskan tujuan

dari penyuluhan

- Kontrak waktu

- Menjelaskan tentang

konsep dasar :

a. Obat – obat

antihipertensi

b. Efek samping

obat anti

hipertensi

c. Dampak

ketidakpatuhan

pengobatan

hipertensi

Mendengarkan

Memperhatian

Berdiskusi

Ceramah,

Tanya

jawab

Leaflet

Pertemuan

ke 3

30

menit

- Menjelaskan tujuan

dari penyuluhan

- Kontrak waktu

- Menjelaskan tentang

konsep dasar :

a. Pengertian diet

rendah garam

b. Tujuan diet

rendah garam

c. Makanan yang

diperbolehkan

Mendengarkan

Memperhatikan

Berdiskusi

Ceramah,

Tanya

jawab

Leaflet

Page 15: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

dan tidak

diperbolehkan

dikonsumsi oleh

penderita

hipertensi

Pertemuan

ke 4

30

menit

- Menjelaskan tujuan

dari penyuluhan

- Kontrak waktu

- Menjelaskan tentang

konsep dasar :

a. ciri-ciri lansia

sehat

b. Menjelaskan

pola hidup

sehat di usia

lanjut

Mendengarkan

Memperhatikan

Berdiskusi

Ceramah,

Tanya

jawab

Leaflet

H. Evaluasi

1. Struktur

a) Peserta hadir ditempat penyuluhan

b) Penyelengaraan penyuluhan rumah lansia

c) Pengorganisasian penyelengaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Proses :

a. Media yang digunakan adalah leaflet.

b. Waktu penyuluhan adalah 4 kali pertemuan

c. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan penyuluhan

d. Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik

e. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan

berlangsung

f. Peserta aktif dan antusias dalam megikuti kegiatan penyuluhan

3. Hasil

a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti dan

memahami tentang :

a. Pengertian hipertensi

b. Penyebab hipertensi

c. Faktor risiko hipertensi

d. Tanda dan Gejala hipertensi

Page 16: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

e. Penatalaksanaan hipertensi

f. Diet rendah garam/DASH

b. Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan yaitu 1 orang.

c. Angka pencapaian pre tes 20%

d. Angka pencapaian pos tes 80%

I. Materi (lampiran)

J. Daftar pustaka

Doenges, MerilynnE, dkk.2007. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri edisi 3. EGC

NANDA Internasional. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.

2012. Jakarta : EGC

Moorhead, Sue dkk. Nursing Outcomes Classification (NOC) Fourth Edition. 2008.

Mosby Elsevier

Dochterman, Joanne dkk. Nursing Interventions Classification (NIC) Fifth Edition.

2008. Mosby Elsevier

Price, Sylvia Anderson.2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.

Terjemahan Brahm U. Pendit. Edisi 6. Jakarta : EGC

Smeltzer C. Suzanne, dkk. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Page 17: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

Lampiran 1.

Hipertensi

1. Definisi

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah

didalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,

dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya

resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan

ginjal. (Sumber : http://www.medicastore.com)

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik

lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Pada manula hipertensi

didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih

dari 90 mmHg. (Brunner and Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah, 2002).

Hipertensi adalah suatu keadaan seseorang mengalami peningkatan tekanan darah

di atas normal, yaitu tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah

diastolik ≥90 mmHg (Joint National Commitee on Prevention Detection, Evaluation, and

Treatment of High pressure VII, 2003).

2. Etiologi

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

Hipertensi essensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya disebut

juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus. Banyak faktor yang

mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktifitas susunan saraf simpatis,

sistem renin angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca

interseluler, dan faktor-faktor yang risiko seperti obesitas, alkohol, merokok.

Hipertensi sekunder atau hipertensi renal, penyebab spesifiknya diketahui seperti

penggunaan estrogen(pil KB), penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal, hipertensi

aldosteronisme primer, dan sindrom chusing, feokromositoma, koarkfasio aorta,

hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan, diabetes melitus, stres kronis,

merokok/alkohol,dan lain - lain. (Mansjoer, Arif dkk, 2001 : 518)

3. Faktor resiko

a. Faktor usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi karena dengan bertambahnya

umur maka semakin tinggi mendapat resiko hipertensi. Insiden hipertensi makin

meningkat dengan meningkatnya usia. Ini sering disebabkan oleh perubahan alamiah

Page 18: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

di dalam tubuh yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah dan hormon. Hipertensi

pada yang berusia kurang dari 35 tahun akan menaikkan insiden penyakit arteri

koroner dan kematian prematur (Julianti, 2005).

b. Etnis

Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada berkulit putih.

Belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun dalam orang kulit hitam ditemukan

kadar renin yang lebih rendah dan sensitifitas terhadap vasopresin lebih besar.

c. Jenis kelamin juga sangat erat kaitanya terhadap terjadinya hipertensi dimana pada

masa muda dan paruh baya lebih tinggi penyakit hipertensi pada laki-laki dan pada

wanita lebih tinggi setelah umur 55 tahun, ketika seorang wanita mengalami

menopause

d. Riwayat keluarga juga merupakan masalah yang memicu masalah terjadinya

hipertensi hipertensi cenderung merupakan penyakit keturunan. Jika seorang dari

orang tua kita memiliki riwayat hipertensi maka sepanjang hidup kita memiliki

kemungkinan 25% terkena hipertensi ( Astawan,2002 )

e. Mengkonsumsi garam lebih atau makan-makanan yang diasinkan dengan sendirinya

akan menaikan tekanan darah Garam berhubungan erat dengan terjadinya tekanan

darah tinggi gangguan pembuluh darah ini hampir tidak ditemui pada suku pedalaman

yang asupan garamnya rendah. Jika asupan garam kurang dari 3 gram sehari

prevalensi hipertensi presentasinya rendah, tetapi jika asupan garam 5 - 15 gram

perhari, akan meningkat prevalensinya 15-20% (Wiryowidagdo, 2004).

f. Merokok merupakan salah satu faktor yang dapat diubah, adapun hubungan merokok

dengan hipertensi adalah nikotin akan menyebabkan peningkatan tekana darah

karena nikotin akan diserap pembulu darah kecil dalam paru-paru dan diedarkan oleh

pembulu dadarah hingga ke otak, otak akan bereaksi terhadap nikotin dengan

member sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas efinefrin (Adrenalin). Hormon

yang kuat ini akan menyempitkan pembulu darah dan memaksa jantung untuk bekerja

lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi.Selain itu, karbon monoksida dalam asap

rokok menggantikan iksigen dalam darah. Hal ini akan menagakibatkan tekana darah

karena jantung dipaksa memompa untuk memasukkan oksigen yang cukup kedalam

orga dan jaringan tubuh ( Astawan, 2002 ).

g. Aktivitas sangat mempengaruhi terjadinya hipertensi, dimana pada orang yang kuan

aktvitas akan cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tingi

sehingga otot jantung akan harus bekerja lebih keras pada tiap kontraksi.Makin keras

dan sering otot jantung memompa maka makin besar tekanan yang dibebankan pada

arteri ( Amir, 2002 ).

Page 19: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

h. Stress juga sangat erat merupakan masalah yang memicu terjadinya hipertensi

dimana hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf

simpatis peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara intermiten (tidak

menentu). Stress yang berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah menetap

tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti akan tetapi angka kejadian di masyarakat

perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan

dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota

(Dunitz, 2001).

i. Obesitas / Kegemukan Faktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat

badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar

menderita tekanan darah tinggi.

j. Kafein Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun

minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.

k. Alkohol Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga

menyebabkan tekanan darah tinggi.

l. Kurang Olahraga Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa

menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu

menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat

jika Anda menderita tekanan darah tinggi.

4. Tanda dan gejala

Manisfestasi klinis menurut Widian Nur Indriani 2009:

a. Sakit kepala/nyeri didaerah kepala bagian belakang

b. Kelelahan

c. Mual muntah

d. Sesak nafas

e. Gelisah

f. Pandangan kabur

g. Mata berkunang-kunang

h. Mudah marah

i. Telinga berdengung

j. Sulit tidur

k. Epistaksis

l. Muka pucat

Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakan gejala sampai bertahun-

tahun. Gejala bila ada menunjukan adanya kerusakan vaskuler, dengan manifestasi yang

Page 20: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan.

Perubahan patologis pada ginjal dapat bermanifestasi sebagai nokturia (peningkatan urinasi

pada malam hari) dan azetoma [peningkatan nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin].

Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik

transien yang bermanifestasi sebagai paralisis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau

gangguan tajam penglihatan (Wijayakusuma,2000 ).

5. Penatalaksanaan

Nonfarmakologi

a. Program diet yang mudah diterima yang didisain untuk menurunkan berat badan

secara perlahan-lahan pada pasien yang gemuk dan obes disertai pembatasan

pemasukan natrium dan alkohol. Untuk ini diperlukan pendidikan ke pasien, dan

dorongan moril.

b. Pola makan DASH(The Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) diet)

yaitu diet yang kaya dengan buah, sayur, dan produk susu redah lemak dengan kadar

total lemak dan lemak jenuh berkurang makanan yang mengandung biji - bijian.

Natrium yang direkomendasikan < 2.4 g (100 meq)/hari. Aktifitas fisik dapat

menurunkan tekanan darah. Olah raga aerobik secara teratur

c. Paling tidak 30 menit/hari beberapa hari per minggu ideal untuk kebanyakan pasien.

Studi menunjukkan kalau olah raga aerobik, seperti jogging, berenang, jalan kaki, dan

menggunakan sepeda, dapat menurunkan tekanan darah.Pasien harus konsultasi

dengan dokter untuk mengetahui jenis olah-raga mana yang terbaik terutama untuk

pasien dengan kerusakan organ target.

d. Memberikan konseling pada pasien hipertensi berhubungan dengan akibat merokok

dan mengkonsumsi alkohol.

Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)

Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat

ini. Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter.

a. Diuretik

Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat

kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya

pompa jantung menjadi lebih ringan. Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid.

b. Penghambat Simpatetik

Page 21: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang

bekerja pada saat kita beraktivitas ). Contoh obatnya adalah : Metildopa, Klonidin

dan Reserpin.

c. Betabloker

Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa

jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui

mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial. Contoh obatnya adalah :

Metoprolol, Propranolol dan Atenolol. Pada penderita diabetes melitus harus hati-

hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam

darah turun menjadi sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya).

Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan)

sehingga pemberian obat harus hati-hati.

d. Vasodilator

Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot

polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin,

Hidralasin. Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini

adalah : sakit kepala dan pusing.

e. Penghambat ensim konversi Angiotensin

Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II

(zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah). Contoh obat yang

termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang mungkin timbul adalah :

batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.

f. Antagonis kalsium

Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat

kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah Nifedipin,

Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah : sembelit,

pusing, sakit kepala dan muntah.

g. Penghambat Reseptor Angiotensin II

Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada

reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obatobatan yang

termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin

timbul adalah : sakit kepala, pusing, lemas dan mual.

Diet Rendah Garam

1. Pengertian Diit Rendah Garam

Diit rendah garam adalah pengaturan makanan dan atau minuman pada

Page 22: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

penderita hipertensi dengan mengatur penggunaan garam dapur pada setiap makanan

dan atau minuman yang akan dikonsumsi

2.      Tujuan Diit Rendah Garam

Tujuan diit rendah garam adalah membantu menurunkan tekanan darah pada

penderita hipertensi.

3.      Macam-macan diit rendah garam dan indikasinya

a.     Diit rendah garam I

Dalam pamakaiannya tidak ditambahkan garam dapur.Bahan makanan tinggi

natrium dihindarkan.Diberikan pada penderita hipertensi berat (180/110mmhg)

b.   Diit rendah garam II

Dalam pemakaiannya diperbolehkan menggunakan 1/4 sendok teh garam dapur

(1gr).Diberikan pada penderita hipertensi sedang (160-179/100-110 mmhg).

c.     Diit rendah garam III

Dalam pemakaiannya diperbolehkan menggunakan  1/2 sendok teh garam dapur

(2gr).Diberikan pada penderita hipertensi ringan (140-160/90-99mmhg).

4.      Bahan makanan yang diperbolehkan dan di larang

a.       Sumber hidrat arang :

Diperbolehkan : beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, makanan yang

diolah dari bahan makanan tanpa garam dapur: biskuit, roti, mie bihun, kue kering.

Dilarang : roti, biskuit, dan     kue-kue yang   dimasak dengan garam dapur & soda

kue.

b.     Protein hewani

Diperbolehkan : daging dan ikan maksimum 100gr/hr, telur 1 butir, susu 200gr/hr

Dilarang : keju,daging,telur,dan ikan yang diawetkan dengan garam dapur

c.     Protein nabati

Diperbolehkan : semua kacang- kacangan yang hasilnya diolah & dimasak tanpa

garam dapur dan vetsin.

Dilarang : keju, kacang tanah, dan semua kacang-kacangan dan hasilnya yang

dimasak dengan menggunakan garam dapur dan vetsin.

d.     Sayuran

 Diperbolehkan : semua sayuran segar

 Dilarang : sayuran yang diawetkan dengan garam dapur.

e.    Buah

Diperbolehkan : semua buah-buahan segar

Dilarang : buah-buahan yang diawetkan dengan garam

Page 23: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Nutrisi pada Lansia

Sub topic : Diet Seimbang dengan menu yang mengandung gizi seimbang

Sasaran : Lansia RT 10 RW 8 bareng raya

Hari/tanggal : Rabu, 22 April 2015

Waktu : 30 Menit

Tempat : RT 9 RW 8 rumah Ny. D

Penyuluh : Yuniar Valentine P

A. Latar Belakang

Lanjut usia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan atau kejadian

yang pasti akan dialami semua orang yang dikaruniai umur panjang dan terjadinya tidak

bisa dihindari oleh siapupun, namun manusia dapat berupaya untuk menghambat

kejadiannya. Pada dekade belakangan ini populasi lanjut usia meningkat dinegara-

negara sedang berkembang, yang awalnya hanya terjadi dinegara maju.

Struktur penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini menuju proses penuaan yang

ditandai dengan meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk lanjut usia (lansia).

Jumlah lansia di Indonesia berjumlah 19,3 juta (8,37 persen dari total keseluruhan

penduduk Indonesia) pada tahun 2009 (Komnas Lansia 2010). Peningkatan jumlah

penduduk lansia ini disebabkan peningkatan angka harapan hidup sebagai dampak dari

peningkatan kualitas kesehatan. UHH (Usia Harapan Hidup) indonesia pada tahun 2007

UHH 70,5 tahun, dan pada tahun 2008 menjadi 70,7 tahun, target untuk UHH pada

tahun 2014 adalah 72 tahun (Kementerian Kooridinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

2010).

Nutrisi merupakan salah satu faktor penentu kesehatan. Nutrisi yang baik akan

membuat kesehatan selalu terjaga dalam keadaan baik. Sedangkan nutrisi yang tidak

baik, berisiko untuk menyebabkan berbagai penyakit. Lansia merupakan salah satu

individu yang rentan, dimana kerja dari organ tubuh sudah mulai berkurang. Oleh sebab

itu diperlukannya pemberian pengetahuan terkait nutrisi yang baik untuk lansia.

1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dapat mengerti dan paham diet

seimbang dan bergizi bagi lansia

Page 24: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

a. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan Desa Majapahit mampu : Mengetahui diet

seimbang dan bergizi bagi lansia

2. Materi

Terlampir

3. Media

- Leaflet

4. Metode

Ceramah dan Diskusi (tanya jawab)

5. Kegiatan Penyuluhan

No. WaktuKegiatan

Pembicara Respon Peserta

1. 5 menit Pembukaan

1) Memberi salam

2) Memperkenalkan diri

3) Menyampaikan topik

4) Menjelaskan tujuan

penyuluhan

5) Melakukan kontrak waktu

1) Menjawab

salam

2-5) Mendengarkan

dan Memperhatikan

2. 10 menit Penyajian Materi

1) Mengkaji pengetahuan awal

peserta tentang topik yang

akan disampaikan

2) Menyampaikan materi

tentang:

diet seimbang dan bergizi bagi

lansia

1) Menjawab

2) Mendengarkan

dan

memperhatikan

3. 10 menit Evaluasi

1) Memberikan kesempatan

pada peserta untuk

bertanya

2) Menanyakan kembali pada

peserta tentang materi yang

disampaikan

1) Bertanya

2) Menjawab

Page 25: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

4. 5 menit Penutup

1) Menyimpulkan materi

2) Memberi salam

1) Mendengarkan

2) Menjawab

salam

5.Evaluasi

a. Struktural

1) Peserta hadir di tempat penyuluhan

2) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari sebelumnya

(Satuan Acara Penyuluhan)

3) Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan

selesai

b. Proses

1) Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas

2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

c. Hasil

Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu

sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat menyebutkan:

Jenis – jenis Diet seimbang dan bergizi bagi lansia.

6. Materi (terlampir)

7. Daftar Pustaka

Robert C. Atchley, 1983, Aging Community and Change, Wadsworth Publishing

Company, Belmont, California Division Wadsworth Inc, 1983. Aging Community

and Change, Scripps Foundation Gerontology Center, Miami University,

Wadswort Publishing Company, Belmont California

Page 26: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

MATERI

Proses kehidupan manusia sejak lahir sampai meninggal merupakan proses alami

yang berjalan terus dan merupakan siklus kehidupan. Proses kehidupan ini meliputi proses

pertumbuhan dan perkembangan. Selama proses tumbuh kembang ini terjadi banyak

perubahan pada tubuh manusia. Pada salah satu tahapan proses ini ada yang disebut

dengan masa tua atau lanjut usia.

Istilah Lanjut Usia

Di Indonesia, sebenarnya belum ada ketentuan yang pasti mengenai penggolongan

siapa saja yang termasuk usia lanjut. Demikian juga dengan istilah usia lanjut. Orang sering

menyebutnya berbeda-beda, misalnya manusia Usia Lanjut (manula), manusia lanjut usia

(lansia), warga usia lanjut (wulan), golongan lanjut umur (glamur), usia lanjut (usila),

sedangkan di Inggris disebut dengan istilah warga negara senior.

Umur atau usia dibedakan menjadi dua, yaitu umur kronologis dan umur biologis.

Umur kronologis yaitu umur yang dicapai seseorang dalam kehidupannya dihitung dengan

tahun kalender. Sedangkan umur biologis adalah umur atau usia yang sebenarnya di mana

pematangan jaringan digunakan sebagai patokan atau indeks umur. Hal ini menjelaskan

mengapa orang-orang yang secara kronologis berumur sama tetapi secara fisik dan mental

berbeda. Proses biologis inilah yang dicegah agar tampak awet muda.

Menurut WHO, batasan usia bisa dibedakan menjadi: 1) Usia pertengahan (middle

age) yaitu kelompok usia 45-59 tahun; 2) Lanjut usia (elderly) antara 60-74 tahun; 3) Lanjut

usia tua (old) antara 75-90 tahun; dan 4) usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun.

Batasan usia lanjut di Indonesia belum ada, tetapi menurut UU no 4 tahun 1965

pasal 1 menyatakan “seseorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia

setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya

mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari

orang lain”.Saat ini berlaku adalah UU No 4 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia yang

berbunyi: “Lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas”.

Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Warga Usia Lanjut

Pada usia lanjut terjadi perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental, psikososial,

dan spiritual. Perubahan fisik meliputi perubahan yang terjadi pada tubuh dan fungsi-fungsi

organ tubuh. Kekuatan fisik dan daya tahan tubuh secara umum pada wulan mengalami

penurunan, serta mekanisme kerja organ tubuh mulai terganggu. Kemunduran tersebut

disebabkan oleh perubahan yang secara alami terjadi pada wulan, antara lain :

1. Besar otot berkurang, karena jumlah dan besar serabut otot berkurang,

2. Metabolisme tubuh menurun,

3. Kemampuan bernafas menurun karena elastisitas paru-paru berkurang,

Page 27: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

4. Kepadatan tulang menurun karena berkurangnya mineral, sehingga lebih mudah

mengalami cidera,

5. Sistem kekebalan tubuh menurun hingga peka terhadap penyakit dan alergi,

6. Sistem pencernaan terganggu yang disebabkan antara lain oleh tanggalnya gigi,

kemampuan mencerna dan menyerap zat gizi yang kurang efisien dan gerakan

peristaltik usus menurun,

7. Indra pengecap dan pembau sudah kurang sensitif (kurang peka) yang menyebabkan

selera makan menurun.

Nutrisi Untuk Wulan (usia lanjud)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pada usia lanjut terjadi kemunduran pada

organ tubuh. Oleh karena itu hidup di usia lanjut harus selalu tetap optimis, ceria, dan

berusaha selalu hidup sehat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tetap sehat di usia

lanjut adalah faktor gizi (makanan dan pola makan), olahraga, dan gaya hidup.

Makanan dan pola makan yang sehat dapat menjamin wulan untuk hidup lebih

sehat, tetap aktif dalam waktu yang lama, membantu melindungi diri dari penyakit, dan

mempercepat penyembuhan bila terkena sakit. Banyak wulan yang menjalani hidup yang

aktif dengan beberapa masalah kesehatan, sehingga menjadi rentan dan mudah terkena

sakit dan beresiko kekurangan gizi.

Pendidikan gizi bagi kaum usia lanjut, kelompok pra pensiun dan mereka yang

merawat wulan merupakan salah satu hal yang penting untuk mencegah terjadinya salah

nutrisi yang bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Masalah gizi yang dihadapi

para wulan terkait dengan menurunnya aktifitas fisiologis tubuhnya. Selain itu status

kesehatan yang tidak seragam menyulitkan menetapkan standar kebutuhan zat gizi wulan

tersebut. Belum ada standar yang jelas di Indonesia, namun dari hasil Widya Karya Nasional

Pangan dan Gizi (LIPI, 1989) ditetapkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk wulan

dalam sehari.

Diet Seimbang bagi lansia

Energi

Kecepatan metabolisme pada wulan menurun sekitar 15-20%. Disebabkan karena

berkurangnya massa otot. Selain itu, aktifitas (kerja dan olahraga) yang dilakukan oleh lanjut

usia umumnya menurun. Agar metabolisme dalam tubuh wulan tetap berlanjut, dibutuhkan

energi sebanyak 1960 kkal untuk pria dan 1700 kkal untuk wanita. Energi ini diperoleh dari

karbohidrat, lemak dan protein. Komposisi energi yang baik untuk wulan yaitu 20-30% dari

protein, 20% dari lemak dan 50-60% dari karbohidrat. Energi atau kalori yang berlebihan

dapat menyebabkan overweight (kegemukan), yang dapat mempercepat timbulnya penyakit

degeneratif. Sebaliknya bila terlalu sedikit, maka cadangan energi dalam tubuh akan

digunakan, sehingga tubuh menjadi kurus.

Page 28: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

Protein

Kebutuhan protein bagi orang dewasa rata-rata ditetapkan sebesar 0,8 g per kg

berat tubuh per hari, dengan syarat kualitas proteinnya setara dengan telur. Untuk protein

yang kualitasnya lebih rendah dari telur, diperlukan jumlah yang lebih banyak. Oleh sebab

itu ditetapkan titik amannya kebutuhan protein orang dewasa adalah sekitar 1 g per kg berat

badan.

Pada usia lanjut, meskipun massa ototnya berkurang tetapi kebutuhan akan protein

tidak berkurang. Ini disebabkan efisiensi penggunaan protein oleh tubuh pada wulan

berkurang dikarenakan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien. Di samping itu

adanya tekanan batin (stress), penyakit infeksi, patah tulang dan lain-lain, akan

meningkatkan kebutuhan protein bagi wulan. Beberapa penelitian merekomendasikan agar

sebaiknya konsumsi protein bagi wulan ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi orang

dewasa.Sumber protein yang baik bisa berasal dari putih telur, susu rendah lemak, daging

rendah lemak, kacang-kacangan, dan supplemen seperti whey atau soy protein.

Lemak

Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah kurang dari 30% total kalori yang

dibutuhkan. Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40 persen dari konsumsi

energi) dapat menimbulkan penyakit atherosklerosis (penyumbatan pembuluh darah ke arah

jantung). Dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh

(PUFA = poly unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber asam lemak tidak

jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam lemak jenuh.

Hal lain yang sangat perlu diperhatikan yaitu adanya kandungan trans fat (lemak

trans). Jenis asam lemak ini lebih berbahaya dibandingkan dengan asam lemak jenuh.

Lemak inilah yang berperan dalam pembentukan kolesterol berlebih dalam tubuh manusia.

Lemak trans bisa muncul dalam sumber lemak yang baik jika tidak digunakan dengan cara

yang benar. Minyak nabati yang baik seperti minyak zaitun, minyak canola jika digunakan

untuk menggoreng dalam waktu yang lama bisa memunculkan lemak trans. Margarine yang

diproses dengan cara hidrogenasi sebagian juga mengandung lemak trans dan lebih banyak

lemak trans yang terbentuk jika digunakan dalam menggoreng.

Sumber lemak yang baik dapat berasal dari ikan dan minyak ikan, minyak zaitun,

minyak bekatul, minyak canola, minyak kedele, lemak alami yang berasal dari buah-buahan.

Karbohidrat dan Serat Makanan

Karbohidrat tetap menjadi sumber kalori utama bagi wulan. Sumber karbohidrat

untuk wulan bisa diperoleh dari sumber karbohidrat kompleks seperti serealia (biji-bijian)

terutama dari serealia utuh (whole grain), umbi-umbian, dan kacang-kacangan. Wulan

sebaiknya mengurangi konsumsi gula-gula sederhana seperti gula pasir dan sirup dan

Page 29: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

menggantinya dengan karbohidrat kompleks. Karbohidrat yang berasal dari biji-bijian dan

kacang-kacangan utuh selain berfungsi sebagai sumber energi juga berfungsi sebagai

sumber serat dan protein.

Salah satu masalah yang banyak diderita oleh para wulan yaitu sembelit atau

konstipasi (susah buah air besar) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat

makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut. Serat terdiri dari dua jenis

yaitu serat larut dan serat tidak larut. Serat larut pangan berfungsi membantu memperlancar

BAB, serta mengikat lemak pada usus sehingga tidak terserap tubuh dan dikeluarkan

bersama kotoran. Serat ini juga berperan dalam membantu menjaga kadar gula darah tetap

normal, dan menjaga badan tetap ideal. Serat tidak larut pangan dapat membantu

memperlancar BAB.

Wulan tidak dianjurkan mengkonsumsi supplemen serat, karena dikuatirkan

konsumsi seratnya bisa berlebihan sehingga bisa menyebabkan mineral dan zat gizi lain

terserap oleh serat sehingga tidak bisa digunakan oleh tubuh.

Sumber serat yang baik bagi wulan bisa diperoleh dari sayuran, buah-buahan segar, dan

biji-bijian utuh seperti gandum utuh, beras merah dan beras coklat, oatmeal, dan bekatul.

Banyak wulan yang mengalami kesulitan dalam konsumsi susu (mengalami diare).

Hal ini disebabkan dalam ususnya tidak terdapat enzim pencerna laktosa (gula susu),

sehingga laktosa dicerna oleh mikoba usus besar dan menimbulkan diare. Produk-produk

susu yang sudah difermentasi misalnya yogurt dan keju tidak menimbulkan diare karena

kandungan laktosanya telah digunakan olah bakteri untuk proses fermentasi. Akan tetapi

selalu untuk memilih produk-produk fermentasi susu yang dibuat dari susu yang rendah

lemak. Produk fermentasi susu ini juga merupakan sumber protein, vitamin dan mineral.

Vitamin dan Mineral

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya para wulan kurang mendapat

asupan vitamin A, B1, B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E. Umumnya disebabkan

oleh kurangnya pengetahuan tentang gizi, pembatasan konsumsi makanan bergizi karena

alasan citarasa dan biaya, serta kurangnya konsumsi buah-buahan dan sayuran.

Sedangkan masalah kekurangan mineral yang paling banyak diderita wulan adalah

kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi yang

dapat menyebabkan anemia.

Kebutuhan vitamin dan meneral bagi wulan menjadi penting untuk membantu

metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur

sebagai sumber vitamin, mineral dan serat. Jika dirasa kurang mendapat asupan vitamin

dan mineral dari bahan makanan, maka penggunaan supplemen bisa membantu memenuhi

kebutuhan tersebut.

Page 30: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

Air

Air merupakan salah satu komponen yang penting bagi wulan. Cairan dalam bentuk

air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk mengganti cairan tubuh

yang hilang dalam bentuk keringat dan urin, membantu pencernaan makanan dan

membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Orang dewasa dianjurkan minum

sebanyak 2 sampai 2,5 liter per hari. Ketentuan ini berlaku pula pada wulan (minum lebih

dari 6 – 8 gelas per hari).

Diet seimbang lainnya :

1. Asupan lemak dan garam sebaiknya dikurangi. Hal ini untuk mencegah atau

meringankan hipertensi yang umum dialami orangtua akibat penurunan fungsi ginjal.

2. Protein sebaiknya tidak dikurangi dan tidak ditambah. Sebaiknya tetap

dikonsumsi sesuai jumlah semula (1 gram per kilogram berat badan).

3. Besi juga disarankan agar tetap dikonsumsi sesuai jumlah semula (sekitar 28-

30  miligram per hari). Perempuan postmenopause tidak mengalami kehilangan

darah, jadi hanya jumlah normal yang hilang saja yang perlu diganti.

4. Kalsium ekstra sangat penting, khususnya untuk perempuan postmenopause.

Perubahan hormon setelah menopause menyebabkan  proses kehilangan kalsium

akan berlangsung terus-menerus. Selain itu, proses penghancuran mineral jauh lebih

cepat dibandingkan proses pembentukan mineral tulang. Karena itu, tulang lebih

berisiko mengalami retakan.

5. Sebagian besar jenis vitamin tidak dipengaruhi oleh penuaan, kecuali thiamin,

riboflamin, dan niacin. Kebutuhan akan ketiga vitamin ini mengalami pengurangan

seiring dengan pengurangan energi yang diperlukan tubuh.

6. Vitamin D biasanya tidak perlu ditambah. Tetapi untuk orangtua yang terbaring

sakit ada baiknya mendapatkan sedikit paparan sinar matahari. Hal ini sebaiknya

dilakukan setelah dipijat (pijat membantu penyerapan vitamin D).

7. Makanan yang digoreng, sereal, tepung, dan krim cokelat manis sebaiknya

dihindari. Anda disarankan memperbanyak konsumsi  makanan seperti buah-

buahan, sayuran, dan susu serta produk susu yang rendah lemak.

8. Memperbanyak konsumsi serat dari diet untuk mengatasi berbagai gangguan

yang berkaitan dengan penuaan seperti konstipasi, diabetes, dan penyakit

jantung. Konstipasi merupakan gangguan yang umum dialami orangtua akibat

semakin berkurangnya kekencangan otot saluran pencernaan. Selain itu, masalah

bisa menjadi  semakin buruk jika asupan cairan dan serat sangat rendah.

9. Anda bisa memilih ragam makanan seperti produk  susu, puding, telur rebus,

sayuran (yang telah dikukus), salad yang telah dipotong kecil-kecil, buah

lembut seperti pisang dan jeruk. Selain konstipasi, orangtua juga seringkali

Page 31: Laporan Individu Home Visite Damar Print 1-4,9-10

mengalami gangguan mengunyah karena masalah gigi tanggal. Karena itu, ada

baiknya mengonsumsi diet yang lembut untuk menghindari luka atau cidera gusi.

10. Pilihlah makanan yang berwarna, menarik, dan lezat serta sajikan dengan cara

menyenangkan yang bisa membangkitkan selera. Cara ini berfungsi untuk

mengatasi penurunan selera makan yang umum dialami seiring pertambahan usia.

11. Kurangi asupan karbohidrat, khususnya glukosa. Hal ini untuk mengontrol

diabetes yang muncul akibat penuaan.

12. Diet kaya kalsium dipadukan dengan suplementasi vitamin D untuk mengurangi

risiko patah tulang

13. Berhentilah merokok untuk mencegah kerutan. Begitu Anda berhenti merokok,

maka penurunan elastisitas kulit juga akan berhenti.

14. Olahraga teratur. Studi-studi menemukan, perempuan usia 70 tahun yang mengikuti

program olahraga setiap hari bisa mendapatkan kembali kekuatan dan kelenturan

tubuh seperti perempuan berusia 40. Mulailah olahraga selama 2 menit sehari dan

secara  perlahan tingkatkan durasi. Selain itu, pastikan melakukan pemanasan

sebelum berolahraga. Jalan selama 5-6 menit merupakan pemanasan yang tepat

untuk lansia.