pohon damar

21
MAKALAH MATA KULIAH HASIL HUTAN NON KAYU POHON DAMAR DI SUSUN OLEH : DINDA NABILA FAHLIA SISIBILA L 131 10 305 FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS TADULAKO

Upload: rahmat-hidayat

Post on 05-Aug-2015

336 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pohon Damar

MAKALAH MATA KULIAH

HASIL HUTAN NON KAYU

POHON DAMAR

DI SUSUN OLEH :DINDA NABILA FAHLIA SISIBILA

L 131 10 305

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2012

Page 2: Pohon Damar

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan ......................................................................................... 1

Latar Belakang ................................................................................................. 1

Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II Hasil & Pembahasan ........................................................................... 3

Risalah Jenis ..................................................................................................... 3

Manfaat ............................................................................................................. 4

BAB III Penutup ............................................................................................... 8

Kesimpulan ....................................................................................................... 8

Saran .................................................................................................................. 8

Daftar Pustaka..................................................................................................... 9

Page 3: Pohon Damar

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat, rahmat dan bimbingan- Nya jualah penulis dapat menyelesaikan

makalah mata kuliah Hasil Hutan Non Kayu. Laporan ini berisikan tentang fungsi

dan manfaat dari pohon damar

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai pohon damar yang nantinya dapat bermnfaat bagi masyarakat luas.

Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis memohon para

pembaca dan dosen untuk berkenan memberikan saran atau kritik yang

membangun demi perbaikan makalh - makalah selanjutnya.

Palu,

November 2012

Penulis

Page 4: Pohon Damar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hasil hutan selain kayu, yang lebih dikenal dengan sebutan HHBK (hasil

hutan bukan kayu), selalu menduduki peran penting dan besar dalam ekonomi

kehutanan di negara-negara berkembang (Arnold, 2004), tidak terkecuali

Indonesia. Hal ini tidak lepas dari banyaknya jenis HHBK yang dapat diperoleh

dari hutan, baik yang berasal dari tumbuhan (HHBK nabati) maupun dari hewan

(HHBK hayati). Pemanfaatan HHBK pada umumnya untuk memenuhi kebutuhan

akan pangan, energi, dan obat-obatan (HHBK FEM), serta pemanfaatan lainnya

(HHBK non FEM). Produk HHBK telah menjadi pemasukan sekaligus

pendapatan langsung bagi pemenuhan kebutuhan banyak rumah tangga dan

masyarakat di seluruh dunia (Iqbal, 1993; Walter, 2001).

Di banyak negara, total nilai ekonomi dari HHBK diperkirakan mampu

memberi sumbangan terhadap pemasukan negara yang sama besar, bahkan

mungkin lebih, daripada yang dapat diperoleh dari kayu bulat. Di Indonesia

sendiri, nilai ekonomi HHBK diperkirakan mencapai 90 % dari total nilai

ekonomi yang dapat dihasilkan dari ekosistem hutan (Lampiran Permenhut No.

P.21/Menhut-II/2009).

Selama ini HHBK seolah dipandang sebelah mata dan hanya dianggap

sebagai hasil hutan ikutan. Hal ini tidak lepas dari besarnya variasi jenis HHBK,

sehingga tidak ada penanganan yang fokus dan terarah sebagaimana pada produk

Page 5: Pohon Damar

kayu bulat (Prayitno, 2007). Akibatnya, kebanyakan HHBK tidak terkelola secara

memadai agar memiliki nilai eknonomi dan nilai tambah yang tinggi. Baru dalam

beberapa tahun terahir ini, setelah era keemasan kayu bulat terlewati dengan

meninggalkan banyak masalah akibat degradasi hutan yang luar biasa berat,

HHBK mulai mendapat perhatian yang lebih serius. Pergeseran paradigma

pengelolaan hutan dari semula berbasis kayu (timber-based managment) menjadi

berbasis sumberdaya (resource-based management) menjadi titik balik arah

pembangunan kehutanan. Multi fungsi hutan yang dapat memberikan manfaat

ekonomi, lingkungan, dan sosial bagi negara dan masyarakat, tidak lagi dilihat

dari produk hasil hutan kayu saja, melainkan juga potensi hasil hutan lainnya,

seperti HHBK, ekowisata, karbon.

Salah satu sumber dari HHBK yakni getah dari kayu damar. Melihat

potensinya yang melimpah di Indonesia getah kayu damar dijadikan salah satu

tanaman hutan yang mampu memberikan produksi baik kayu maupun hasil

lainnya (bukan kayu). Dari pohon ini dihasilkan getah yang memiliki kualitas

tinggi yang dikenal dengan nama damar.

Pohon damar yang tumbuh baik di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan

Maluku selain diambil getahnya, kayunyapun sudah dimanfaatkan. Di daerah Krui

(Lampung Utara), kayu damar telah lama diusahakan oleh rakyat untuk diambil

getahnya, hal ini sudah terjadi beberapa generasi, sehingga bertani damar telah

merupakan mata pencaharian pokok untuk daerah ini.

B. Tujuan

Page 6: Pohon Damar

Adapun tujuan dari pambuatan makalah ini yakni :

a. Untuk mengetahui potensi dari getah kayu damar dalam meningkatkan

taraf hidup masyarakat

b. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat kayu damar.

Page 7: Pohon Damar

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Risalah Jenis Kayu Damar

Pohon damar (Agathis dammara (Lamb.) Rich.) adalah sejenis pohon

anggota tumbuhan runjung (Gymnospermae) yang merupakan tumbuhan asli

Indonesia. Damar menyebar di Maluku, Sulawesi, hingga ke Filipina (Palawan

dan Samar). Di Jawa, tumbuhan ini dibudidayakan untuk diambil getah atau hars-

nya. Getah damar ini diolah untuk dijadikan kopal.

Pohon yang besar, tinggi hingga 65m; berbatang bulat silindris dengan

diameter yang mencapai lebih dari 1,5 m. Pepagan luar keabu-abuan dengan

sedikit kemerahan, mengelupas dalam keping-keping kecil. Daun berbentuk

jorong, 6–8 × 2–3 cm, meruncing ke arah ujung yang membundar. Runjung

serbuk sari masak 4–6 × 1,2–1,4 cm; runjung biji masak berbentuk bulat telur, 9–

10,5 × 7,5–9,5 cm. Damar tumbuh secara alami di hutan hujan dataran rendah

sampai ketinggian sekitar 1.200 m dpl. Namun di Jawa, tumbuhan ini terutama

ditanam di pegunungan.

Sejauh ini A. dammara dianggap sinonim dari A. celebica, dan dipisahkan

dari A. alba (sinonim A. borneensis). Di masa lalu, jenis-jenis ini saling tercampur

atau dianggap sebagai sinonim. Akan tetapi ada pula pakar yang menganggap

taksa-taksa itu sebagai variasi di bawah spesies.

Page 8: Pohon Damar

Nama damar (lihat pula: Damar (disambiguasi)) digunakan pula untuk

menyebut resin yang dihasilkan oleh jenis-jenis Shorea, Hopea, dan beberapa

spesies dipterokarpa lainnya. Sementara, resin pohon damar disebut kopal.

Nama kayu damar digunakan dalam perdagangan untuk menyebut kayu

yang dihasilkan oleh jenis-jenis Araucaria. Sementara kayu pohon damar

diperdagangkan sebagai kayu agatis.

Nama-nama lokal A. dammara di antaranya adalah damar raja, kisi

(Buru), salo (Ternate), dayungon (Samar). Juga ki damar (Sunda), dama, damaa,

damah, damahu, rama, marama puti (aneka bahasa di Sulut), koano, kolano,

moleauno (Halmahera), dan lain-lain.

Adapun klasifikasi dari pohon damar yakni :

B. Manfaat Kayu Damar

Damar merupakan salah satu tanaman kayu asli Indonesia yang tersebar di

Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Damar biasanya

dimanfaatkan kayunya karena mempunyai nilai jual yang cukup tinggi, terutama

digunakan untuk pertukangan. Pulp dan kayu lapisnya termasuk golongan awet IV

dan awet III dengan berat jenis kayunya sekitar  0,49. Nama damar sendiri diambil

Kerajaan: Plantae

Divisi: Pinophyta

Kelas: Pinopsida

Ordo: Pinales

Famili: Araucariaceae

Genus: Agathis

Spesies: A. dammara

Page 9: Pohon Damar

karena pohon ini memproduksi kopla (getah) atau yang biasa kita sebut dengan

“damar”. Di Jawa, tumbuhan ini dibudidayakan untuk diambil getah atau hars-

nya. Getah damar ini diolah untuk dijadikan kopal (hasil olahan getah atau resin

yang disadap dari batang damar). Nama kopal berarti juga “dupa” atau “setanggi”.

Getah akan mengalir keluar dan membeku setelah kena udara beberapa waktu

lamanya. Lama-kelamaan getah ini akan mengeras dan dapat dipanen; yang

dikenal sebagai kopal sadapan. Kegunaan getah damar antara lain sebagai bahan

korek api, plastik, plester, vernis, lak, tinta cetak dan pelapis tekstil. Pohon damar

juga disukai sebagai tumbuhan peneduh taman dan tepi jalan (misalnya di

sepanjang Jalan Dago, Bandung).

Damar teristimewa ditanam untuk diambil resinnya, yang diolah menjadi

kopal. Resin ini adalah getah yang keluar tatkala kulit (pepagan) atau kayu damar

dilukai. Getah akan mengalir keluar dan membeku setelah kena udara beberapa

waktu lamanya. Lama-kelamaan getah ini akan mengeras dan dapat dipanen; yang

dikenal sebagai kopal sadapan. Getah juga diperoleh dari deposit damar yang

terbentuk dari luka-luka alami, di atas atau di bawah tanah; jenis yang ini disebut

kopal galian.

Pada masa lalu resin damar terutama dihasilkan dari tegakan-tegakan alam

di Maluku dan Sulawesi. Kini kopal juga dihasilkan dari hutan-hutan tanaman

Perhutani di Jawa.Kayu damar berwarna keputih-putihan, tidak awet, dan tidak

seberapa kuat. Di Bogor dan di Sulawesi Utara, kayu ini hanya dimanfaatkan

sebagai papan yang digunakan di bawah atap. Kayu damar diperdagangkan

dIndonesia dengan nama kayu agatis

Page 10: Pohon Damar

Selain fungsinya sebagai tanaman ”paru-paru kota” dan komoditas penting

untuk hasil hutannya, pohon damar juga mulai menarik perhatian para ilmuwan

dalam hal pengembangan obat anti Alzheimer.

Penyakit alzheimer sendiri merupakan gangguan saraf di otak yang

diakibatkan oleh penyumbatan aliran darah yang menuju ke otak. Disadari atau

tidak, penyakit alzheimer adalah penyakit yang cukup banyak menyerang manusia

di berbagai belahan dunia. Gejala-gejala penyakit ini diantaranya adalah gangguan

memori yang mempengaruhi keterampian dalam bekerja, kesulitan bericara dan

berbahasa, kesulitan berpikir abstrak, dan perubahan kepribadian. Penyumbatan

aliran darah tersebut disebabkan oleh akumulasi protein amiloid beta peptida yang

dihasilkan dari pembelahan senyawa beta amiloid yang merupakan prekursornya.

Pembelahan ini terjadi karena adanya aktivitas enzim beta sekretase. Oleh karena

itu, penemuan inhibitor aktivitas enzim beta sekretase dapat menjadi suatu

alternatif dalam hal pengembangan obat penyakit alzheimer.

Salah satu senyawa alam yang telah diuji aktivitasnya sebagai inhibitor

enzim beta sekretase adalah kelompok biflavonoid. Dari penelitian yang

dilakukan oleh Sasaki dkk. (2010) di Jepang bersama peneliti dari Kimia Organik

Bahan Alam ITB, diperoleh data bahwa senyawa biflavonoid yang bernama

amentoflavon (dan turunannya) memiliki aktivitas yang menarik sebagai inhibitor

aktivitas enzim beta sekretase. Senyawa biflavonoid sendiri diketahui merupakan

kandungan utama dari beberapa tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae). Pohon

damar (spesies Agathis alba) adalah salah satu tumbuhan biji terbuka yang cukup

banyak terdapat di Indonesia. Khan dkk. (1972) dari India melaporkan bahwa

Page 11: Pohon Damar

senyawa amentoflavon diketahui merupakan salah satu kandungan dari spesies

Agathis alba yang tumbuh di Taiwan. Akan tetapi, kadar amentoflavon pada

pohon damar tersebut juga diketahui masih sedikit (merupakan komponen minor).

Walaupun demikian, sangat dimungkinkan bahwa senyawa amentoflavon

(dan turunannya) pada pohon damar yang tumbuh di Indonesia akan ditemukan

dalam jumlah banyak karena produksi metabolit sekunder tertentu oleh tumbuhan

dipengaruhi oleh aktivitas enzim-enzim yang terlibat dalam biosintesisnya, dan

faktor lokasi tempat tumbuh sangat berpengaruh terhadap aktivitas enzim ini.

Indonesia memiliki banyak pohon damar (spesies A. dammara dan A. alba) yang

tersebar di berbagai daerah. Selain sebagai anti alzheimer, amentoflavon juga

dimungkinkan memiliki aktivitas lain yang menarik, diantaranya adalah anti-HIV

seperti yang telah diuji oleh para peneliti dari Taiwan dan Amerika. Pada

pengujian tersebut, amentoflavon menunjukkan aktivitas yang moderat. Akan

tetapi, penambahan gugus-gugus fungsi tertentu dapat meningkatkan keaktifan

senyawa amentoflavon, dan hal tersebut sangat mungkin terjadi dalam proses

biosintesis yang terjadi di alam sehingga dihasilkan suatu senyawa turunan

amentoflavon yang aktif sebagai anti-HIV. Jadi, pada pohon damar yang tumbuh

di Indonesia sangat berpotensi untuk ditemukan senyawa alam untuk

pengembangan obat anti alzheimer dan anti-HIV. Oleh karena itu, penelitian

mengenai kandungan senyawa biflavonoid dari pohon damar yang tumbuh di

Indonesia perlu terus dikembangkan guna penemuan senyawa obat baru sehingga

dengan demikian nilai guna pohon damar dapat lebih ditingkatkan. Tidak hanya

sebagai ”paru-paru kota” serta untuk keperluan kayu dan getahnya.

Page 12: Pohon Damar

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Damar biasanya dimanfaatkan kayunya karena mempunyai nilai jual yang

cukup tinggi, terutama digunakan untuk pertukangan. Pulp dan kayu

lapisnya termasuk golongan awet IV dan awet III dengan berat jenis

kayunya sekitar  0,49 g/cm3.

2. Selain sebagai kayu pertukangan kegunaan getah damar berfungsi unutuk

bahan korek api, plastik, plester, vernis, lak, tinta cetak dan pelapis tekstil.

Pohon damar juga disukai sebagai tumbuhan peneduh taman dan tepi

jalan.

3. Pohon damar juga memiliki salah satu senyawa alam yang telah di uji

aktivitasnya sebagai inhibitor enzim beta sekretase adalah kelompok

biflavonoid yakni amentoflavon yang berfungsi sebagai obat penyakit

alzheimer dan anti-HIV.

B. Saran

Perlunya penelitian lanjutan mengenai pohon damar ini terutama dalam

mengetahui metabolit sekunder yang ada terutama senyawa alami yang di miliki

oleh pohon damar agar kedepannya fungsi dan manfaat pohon damar tidak hanya

ke arah pertukangan dan pemanfaatan getahnya saja.

Page 13: Pohon Damar

DAFTAR PUSTAKA

Arnold, J.E.M. 2004. Kata pengantar. DalamForest Product, Livelihoods and

Concervation; Case studies of non-timber forest product systems

(Kusters, K. and B. Belcher eds.). Volume 1 – Asia

Waliana, I. 2010. Nilai Lebih Pohon Damar bukan Sekedar Tanaman

Penghijauan. Mahasiswa S-2 Kimia, Lab Kimia Organik bahan

Alam. FMIPA-ITB.

http://labkobaitb.wordpress.com/2010/12/02/nilai-lebih-pohon-

damar-bukan-sekedar-tanaman-penghijauan/

Walter, S. 2001. Non-wood forest products in Africa. A regional and national

overview. Working paper/Document de Travail FOPW/01/1. Food

and Agriculture Organization, Department of Forestry, Rome, Italy.

http://id.wikipedia.org/wiki/Damar_%28pohon%29