home visite sdr. a

Download Home Visite Sdr. A

If you can't read please download the document

Upload: misnan-cungkring

Post on 06-Nov-2015

234 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

PROPOSAL TERAPI KELUARGA (HOME VISIT)

KLIEN Sdr. A DENGAN MASALAH RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI POJOK RT 05/07, SINDUADI, MLATI, SLEMANYOGYAKARTA

Disusun Oleh:MISNAN201320206014

PROGRAM PROFESI NERS - PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA2015

PROPOSAL TERAPI KELUARGA

Latar BelakangKeluarga merubukan sebuah system yang tidak bisa dipisahkan antara satu sama lain sehingga jika salah satu anggota keluarga memiliki masalah/gangguan/sakit maka seluruh anggota keluarga akan merasakan hal yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa peran keluarga sangat distrituhkan bagi suatu individu, apalagi bagi individu yang sedang memiliki masalah.

Peran serta keluarga dalam perawatan klien gangguan jiwa sangat di butuhkan karena keluarga merubukan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungannya, yang merubukan tempat pertama kali mendapat pendidikan untuk menguji perilakunya. Sehingga keluarga merubukan orang terdekat dan berarti bagi individu dan merubukan salah satu pendukung dalam upaya penyembuhan klien dengan gangguan jiwa.Mengingat betapa pentingnya peran keluarga dalam upaya penyembuhan klien maka salah satu terapi yang digunakan pada penderita gangguan jiwa adalah terapi keluarga. Terapi keluarga adalah memberikan pembelajaran kepada keluarga tentang mengasuh anggota keluarga gangguan jiwa dengan menggunakan metoda belajar.Pelayanan kesehatan jiwa bukan merubukan tempat seumur hidup bagi klien sehingga dia harus kembali kedalam keluarga dan keluargalah yang akan merawat dan memberikan arahan dan bimbingan. Keluarga merubukan support sistem yang paling efektif bagi individu sehingga berperan penting bagi kesembuhan klien.Pada kenyataannya stigma dimasyarakat bahwa individu dengan gangguan jiwa merubukan aib bagi keluarga adalah merubukan sesuatu yang menghalangi kesembuhan karena keluarga sebagai support system tidak mau melakukan perannya.Melihat uraian diatas maka penting bagi perawat untuk melakukan penyuluhan pada keluarga tentang peran keluarga dalam perawatan pada penderita gangguan jiwa dirumah.

TERAPI KELUARGA

Ciri ciri fungsional keluarga :Mempertahankan keseimbangan, fleksibel & adaptifEmosi merubukan bagian dari fungsi tiap individuKontak emosi dipertahankan oleh tiap generasi dan diantara anggota keluargaPerbedaan antar anggota keluarga untuk mendorong mempertahankan, dan meninngkatkan kreativitas individuIstridan anak hubungan terbuka dan bersahabat

Suasana emosi yang sehat dalam keluarga :Saling percaya ( trust )Hangat ( warmth )Perhatian ( concern ) Menerima ( acceptance )Mengharapkan kesebukatan tanpa mengabaikan keunikan individu Memandang konflik sebagai proses transisi.

Disfungsi keluarga;EmosiFisik Sosial

Konsep sistem keluarga tidak berfungsi;Perbedaan diri

Hubungan keluarga yang tertutupTriangles

Konflik emosi istriditransfer pada anak Hubungan emosi yang terputusProses trasmisi beberapa generasi Proses proyeksi keluarga Posisi sibling

Keluarga bermasalah disfungsi keluarga;qKetrampilan berhubungan tidak adekuat

qIndividu

Kesulitan berhubungan

qMasalah kesehatan mental

qGangguan perilaku

qMasalah psikiatrik

Reaksi keluarga pencarian pertolongan;Mengidentifikasi masalah yang dimiliki

Mempunyai perhatian yang besar rahasia

Mengidentifikasi penerimaan sosisl

Menerima tanggung jawab terlibat

Tidak mau terlibat

Reaksi keluarga berbeda beda; KONFLIK

( Reinhard, 1994 )Keadaan klien tergantung VS mandiriEfek samping dari pengobatan Tingkah laku yang aneh & komunikasiIntoleransi aktivitas & pemenuhan ADLSikap eksploitasi & provokativeIsolasi sosial Ide bunuh diri yang munculSulit bekerja sama Banyak perilaku / sikap yang dihindari Perubahan mood yang cepat , dst.

Efek gangguan mental pada keluarga;Ingkar, marah, cemas

Kehilangan pengharapan, integritas, & optimis

Gangguan interaksi keluarga

Perpanjangan proses parenting & fungsi perawatan

Tambahan beaya untuk tindakan & medikasi

Keterbatasan income keluarga

Keterbatasan aktivitas sosial & sosial support

Berhubungan dengan RS & pusat rehabilitasi

Kondisi KlienKlien bernama Tn.I, usia 46 tahun. Klien masuk ke RS Grhasia tanggal 18 Februari 2015 dengan alasan masuk Kurang lebih 3 hari yang lalu Terjadi perubahan perilaku, suka marah-marah, mengancam membunuh orang, sering keluar rumah, mengancam memukul istri dan anak, tidak tidur, pasien tidak minum obat 15 tahun.

Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 24 Februari 2015, didapatkan data bahwa klien mengatakan merasa sehat, ingin pulang. Klien mengatakan marah kepada istri karena istri tidak mau berhijab dan tidak melepas cincin ketika berwudhu. Klien mengatakan saat ini sudah mandi sudah sikat gigi, gigi nambuk tidak bersih, rambut tambuk bersih, kulit tambuk agak kering. Klien ketika wawancara koperatif dan kontak mata ada, afek tepat, klien tidak menyadari bahwa dirinya sedang sakit/mengalami gangguan jiwa (insight jelek) dan saat ini berada di Grhasia sedang berobat dan merasa tidak sakit KeluargaKlien merubukan anak ke 4 dari 6 saudara, di rumah klien tidak bekerja, klien mengatakan yang bekerja adalah istrinya sebagai petani dan guru TK

Keluarga sangat mengharapkan kesembuhan klien agar dapat membantu kehidupan keluarganya. Istri klien mengaharapkan suaminya tetap di RS Grhasia dulu sampai kondisi suaminya benar-benar sembuh agar di rumah tidak marah-marah lagi, tidak mengamuk lagi. Menurut istri klien, Tn. I sering marah-marah sejak dari tidak bekerja, sehingga hanya di rumah saja, tidak ada yang dikerjakan. Selain itu juga karena tidak pernah minum obat. Klien tidak kontrol sejak 15 tahun yang lalu, klien hanya tinggal bersama dengan istri dan anaknya.Diagnosa Keperawatan KeluargaKoping keluarga tidak efektif berhubungan dengan perilaku Sdr. A

DS :Ibu klien mengatakan harus bagaimana mengurus suaminyaIbu klien mengatakan saya pingin suami saya sembuhIbu klien mengatakan tidak tahu apa yang dilakukan jika Sdr. A mulai kambuh

DO :Ibu klien tambuk sedih saat bercerita tentang kondisi Sdr. AIbu klien tambuk akan menangis saat menceritakan kondisi Sdr. A

TujuanBerdasarkan uraian di atas, dapat diyakini bahwa keluarga mempunyai tanggung jawab yang penting dalam proses perawatan di rumah sakit, persiapan pulang dan perawatan waktu dirumah agar adaptasi klien berjalan dengan baik, kualitas dan efektivitas peran serta keluarga dalam upaya peningkatan peran serta dalam perawatan klien dengan gangguan jiwa dalam hal ini Sdr. A bertujuan sebagai berikut:

Tujuan umum

Meningkatkan pemahaman dan kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan gangguan jiwa.Tujuan khusus

Kelurga dapat mengenal masalah gangguan jiwa pada Sdr. AKeluarga dapat mengambil keputusan untuk merawat Sdr. A dengan gangguan jiwaKeluarga dapat merawat dan memberikan asuhan kepada klien Sdr. A dengan gangguan jiwa sesuai kebutuhan klien selama dirumahKeluarga dapat memahami keadaan atau permasalahan yang dimiliki klienKeluarga dapat memotivasi klien untuk hidup nyaman dan dapat bersosialisasi dengan lingkunganKeluarga dapat memodifikasi lingkungan dalam merawat Sdr. AKeluarga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada seperti puskesmas, RSU dan RSJ untuk merawat klien.Keluarga harus bisa mengetahui pentingnya minum obat bagi Sdr. A

SasaranKeluarga Sdr. A

ManfaatBagi keluarga

Terjalin kerjasama yang baik antar perawat/petugas dengan keluarga.Keluarga mampu untuk mengungkapkan perasaan sehubungan dengan kondisi klien.Keluarga mampu memberi dukungan moral yang tepat bagi klien.Kelurga memahami, mengetahui keadaan klien dan mengetahui bagaimana cara perawatan klien dirumah.Keluarga mampu membimbing klien untuk mentaati aturan berobat secara teratur.

Bagi perawat

Terbina hubungan saling percaya antara keluarga dan tenaga kesehatanPerawat mampu mengamati sikap keluarga terhadap klienTerbina komunikasi terapeutik untuk mencapai kesembuhan klienPerawat mampu memberikan dorongan dan motivsi kepada keluarga

MetodeWawancara dan diskusi

Alat BantuLeafletSampel obat

Kontrak WaktuHari/tanggal: Sabtu 18-4-2015

Waktu: 15.00Tempat: Pojok RT 05/07, Sinduadi, Mlati, Sleman, YogyakartaStrategi PelaksanaanFase Pra interaksi

Perawat mempersiapkan pengkajian pada keluarga klienPerawat menggunakan teknik komunikasi terapeutik pada keluarga klienPerawat menyiapkan mental dan fisikPerawat menyiapkan diri melakukan terapi keluarga dan berkunjung kerumah Sdr. A

Fase orientasi

Datang kerumah klienMenemui anggota keluarga klienMemberi salam terapeutikMemperkenalkan diriMenyampaikan maksud dan tujuan kunjungan keluargaMenyampaikan kontrak waktu dan menanyakan kesediaan keluarga

Fase kerja

Menanyakan kepada keluarga keadaan klien sebelum dirawat dirumah sakitMemberi kesempatan kepada keluarga untuk mengungkapkan perasaannya terhadap apa yang dialami klienDiskusikan dengan keluarga tentang apa yang dialami klienMenjelaskan tentang konsep gangguan yang dialami klienMenjelaskan pentingnya minum obat secara teratur bagi klienMemberikan reinforcement positif bila keluarga telah merawat klien dengan benarMenyampaikan perkembangan klien selama dirawatMemberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanyaMenjelaskan pentingnya dukungan keluarga untuk merawat klien

Fase terminasi

Mengevaluasi hal-hal yang telah didiskusikan dengan keluargaMemberikan reinforcement positif bila keluarga berhasil menjelaskandengan benarMenanyakan kebutuhan tindak lanjutSalam terapeutik

LAPORAN TERAPI KELUARGA

Identitas Anggota KeluargaNo.Nama Anggota KeluargaUmurPendidikanPekerjaan1.

Ny. T46 tahunSDBuruh2.Sdr. A20 tahunSMP-

Keadaan Geografis Rumah Rumah keluarga Sdr. A terletak di Pojok RT 05/07, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta Keadaan rumah sederhana permanen, lantai masih tanah, penataan ruangan/perabot kurang, kebersihannya kurang, secara umum kondisi rumah tidak sehat. Halaman rumah ditanami beberapa pohon pisang, kebersihan halaman kurang.

Keadaan Ekonomi KeluargaIbu Sdr. A bekerja sebagai buruh tani, walaupun seorang wanita tetapi masih semangat sebagai pencari nafkah buat keluarganya. Yang bertanggung jawab terhadap pengobatan Sdr. A dipegang oleh Ny. T selaku ibu dari Sdr. A. Keadaan ekonomi keluarga kurang.

Kondisi Bio-Psiko-SpiritualIbu klien dalam keadaan sehat fisik tapi sedang memikirkan suaminya yang dirawat di RS Grhasia yaitu Sdr. A. Istri klien menginginkan suaminya benar-benar sembuh tidak marah-marah dan tidak mengamuk lagi di rumah dan segera untuk mencari pekerjaan agar dapat membantu perekonomian keluarga, anak-anak klien juga tambuk sehat. Di rumah klien kadang-kadang mengikuti kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, dll. Ibu klien sangat sedih melihat kondisi suaminya yang seperti itu, ibu klien berharap suaminya cepat sembuh.

Waktu Pelaksanaan Kunjungan RumahKunjungan rumah Sdr. A dilaksanakan pada hari Sabtu jam 15.10 - 16.10 WIB.

Interaksi Antar Anggota KeluargaKlien tinggal bersama dengan ibunya. Ibu klien sangat menyayangi klien karena anak satu-satunya, klien mampu berinteraksi dengan baik dengan ibunya

Terapi KeluargaTerapi yang dilakukan adalah:

Mengenalkan masalah yang dialami oleh Sdr. A Bahwa Sdr. A mengalami gangguan resiko perilaku kekerasan.Memberikan penjelasan bagaimana seharusnya pencegahan dan penangan yang dilakukan. Memberikan aktifitas (memberikan jadwal kegiatan untuk aktifitas) berusaha untuk menjadi teman agar ada teman berbicara untuk Sdr. A (bersosialisasi), dan mengungkapkan segala permasalahan (sharing) dengan orang yang dipercayainya dan dengan cara yang baik.Diagnosa keluarga

Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan perilaku Sdr. ATujuan Khusus

Kelurga dapat mengenal masalah gangguan jiwa pada Sdr. AKeluarga dapat mengambil keputusan untuk merawat Sdr. A dengan gangguan jiwaKeluarga dapat merawat dan memberikan asuhan kepada klien Sdr. A dengan gangguan jiwa sesuai kebutuhan klien selama dirumahKeluarga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada seperti puskesmas, RSU dan RSJ untuk merawat klien.

Waktu pelaksanaan kunjungan rumah

Hari/tanggal: Sabtu,18-4-2015Jam: 15.10 16.10 WIB\Tempat: Pojok RT 05/07, Sinduadi, Mlati, Sleman, YogyakartaFase orientasiMahasiswa: Assalamualaikum. Selamat sore Ibu ( ibu klien).....Keluarga: Waalaikum salam. iya sore mas.....silahkan masuk mas. Silahkan duduk disini, maaf tempatnya seperti ini.Mahasiswa: Maaf apa ini benar di rumah kelurga Sdr. A ?Keluarga: Benar sekali mas.Mahasiswa : begini Buk, perkenalkan nama saya Misnan, saya mahasiswa profesi dari STIKES AISYIYAH Yogyakarta yang saat ini sedang praktek di RSJ Grhasia YogyakartaKeluarga: oh..iya mas, terus ada kepentingan apa mas?Mahasiswa: maksud kedatangan saya kesini adalah untuk mengklarifikasi data terkait kondisi Sdr. A dan menyampaikan perkembangan Sdr. A di RS Grhasia, saya membutuhkan waktu sekitar 60 menit, apakah Ibu bersedia?Keluarga: Ya mas, saya senang sekali atas kehadiran mas ke rumah kami.Mahasiswa: Maaf buk, Sdr. A tinggal disini bersama siapa ya buk?Keluarga: Sdr. A hanya tinggal bersama saya masFase kerja

Mahasiswa: Maaf buk..... sebenarnya keadaan Sdr. A sebelum dibawa ke RS Grhasia bagaimana ya buk?Keluarga: Begini mas, anak saya sudah lama sekali mengalami gangguan jiwa bahkan sudah 6 kali dia keluar masuk rumah sakir Grhasia, yang terakhir ini dia kambuh karena putus obat selam 1 minggu sejak bapaknya meninggal 1 minggu sebelum dia masuk rumah sakitMahasiswa: oh seperti itu Buk ceritanyaKeluarga : terus sekarang gimana keadaan anak saya disana mas (grashia)?Mahasiswa : sekarang keadaan Sdr. A emosinya sudah stabil, sudah mau makan, sudah mau mandi, perkembangannya sudah cukup baik, rajin mengikuti rehabilitasi juga buk, sholat nya 5 waktu rutin dilakukan, kemaren juga Sdr. A mengikuti jalan-jalan keluar bersama beberapa pasien dan perawat di bangsal lain.Keluarga : Ya syukurlah mas, tapi biarkan saja dulu disana sampai benar- benar sembuh dan pengobatan tuntas, saya khawatir kalau nanti kambuh lagi di rumah. Mahasiswa: Selama ini respon Ibu bagaimana kalau klien saat marah atau ngamuk? Keluarga: biasanya dia kalau dikasih tau marah mas, apalagi kalau permintaannya tidak diturutiMahasiswa: Oh begitu, maaf buk apakah anggota keluarga ada yang menderita sama seperti Sdr. A?Keluarga: Tidak ada mas,ya hanya anak saya saja.Mahasiswa: Oh seperti itu ceritanya ya buk, terus Sdr. A sebenarnya di rumah perawatannya bagaimana, yang mengontrol untuk minum obat dari keluarga siapa?Keluarga: anak saya kan sudah tidak minum obat lagi sudah lamaMahasiswa: Trus bagaimana dengan perilakunya di rumah buk?Keluarga: Ya hanya dirumah saja mas, membantu ibu di sawah. Aktivitas dengan tetangga juga baik mas.Mahasiswa: Jadi seperti ini buk, nanti kalau Sdr. A sudah pulang ke rumah lagi, jangan dibiarkan untuk melamun atau sendiri di rumah, bisa saja itu akan memunculkan pikiran sehingga menjadi tekanan untuk Sdr. A sendiri. Ibu bisa mengajak Sdr. A untuk ikut mengurus sawah atau berikan aktivitas yang lain yang disukai oleh Sdr. A Dan saat lagi duduk-duduk sendiri tolong ditemani, keluarga bisa mengajak ngobrol dengan Sdr. A sehingga Sdr. A tidak merasa sendiri dan kesepian. Keluarga tetap mengawasi minum obat dan mengajarkan kepada Sdr. A untuk bisa mandiri minum obat serta tetap memberikan dukungan kepada Sdr. A. Dengan adanya dukungan yang kuat dari keluarga, dapat meningkatkan keinginan sembuh dari Sdr. A, dan Sdr. A akan merasa bahwa keluarganya sangat menyanyanginya.Keluarga: iya mas, nanti kami akan coba seperti yang disarankanFase terminasi

Mahasiswa:baiklah buk....,saya rasa cukup sekian tapi sebelumnya saya ingatkan kembali kalau klien pulang jangan lupa minum obat teratur dan kontrol rutin sebelum obatnya habis. Satu lagi yang penting diskusikan jadwal klien untuk beraktifitas dari bangun pagi sampai tidur sore sehingga Sdr. A memiliki aktivitas dan libatkan untuk bekerja.Keluarga: iya mas, saya akan coba lakukan demi kebaikan anak sayaMahasiswa: kalau begitu saya permisi dulu buk, maaf sudah mengganggu waktu Ibu. Keluarga: tidak kok mas saya malah senang atas kunjungan mas. Saya titip anak saya ya mas, biarkan disana dulu sampai benar-benar sembuh dan tuntas pengobatannya. Salam buat suami saya mas, insya Allah besok saya menjenguknya mas. Mahasiswa: Iya buk, insya Allah, nanti saya sampaikan dan disana Sdr. A sudah mendapatkan perawatan demi ksembuhan Sdr. AAssalamualaikumKeluarga: Waalaikumussalamhati-hati mas,,terimakasih

Implementasi hasil kunjungan rumah

TANGGAL/JAMIMPLEMENTASIEVALUASI18 -4- 2015Jam :15.10-16.10 WIBMembina hubungan saling percaya

Memperkenalkan diri dengan sopanMenanyakan nama keluargaMembuat kontrak/persetujuan pertemuanMenerapkan teknik komunikasi

Mengenal pada keluarga masalah resiko perilaku kekerasan dan deficit perawatan diri

Pengertian,penyebab, tanda dan gejala

Membantu keluarga memutuskan tindakan

Menganjurkan keluarga untuk berdiskusi dengan klien dalam pembuatan jadwalJangan membiarkan klien sendirian

Menjelaskan pada keluarga efek samping/akibat berhenti minum obatMenjelaskan pada keluarga untuk kontrol sebelum obat habis

Mengevaluasi kemampuan keluarga selama interaksiRencana tindak lanjut

Mengingatkan keluarga dalam merawat klien jika pulangMengingatkan keluarga untuk melakukan kontrol rutin

Melakukan terminasi

Mengakhiri pertemuanberpamitan

18 -4-2015Jam 16.15S : keluarga mengatakan mengerti sudah lebih paham tentang penyakit klien

O: keluarga dapat menerima mahasiswa dengan baikkeluarga mampu mengetahui masalah dan cara mengontrol marah pada kliaen dan perawatan diri pada klienkeluarga mampu mengerti apa pentingnya obat untuk klien

A :Masalah ketidakmampuan koping keluarga teratasi sebagian

P:Lakukan kerja sama dengan keluarga untuk mengatasi masalah klienAnjurkan keluarga untuk selalu mendampingi klien untuk minum obst dan kontrol rutin dan memberikan motivasi serta pujian pada klien.

Respon Keluarga Terhadap Pengenalan Masalah dan TerapiKeluarga mengatakan sudah mengerti dengan apa yang dialami oleh suaminya yaitu resiko perilaku kekerasan dan defisit perawatan diri, dan dengan keadaan klien yang RM agar lebih sabar lagi membimbingnya dan akan mencoba untuk memberi perhatian, aktifitas tidak membiarkan suaminya sendiri/melamun dan melakukan pengawasan dan pemberian obat dalam penyembuhan suaminya dan melakukan kontrol sesuai jadwal yang diberikan.

KesimpulanKeluarga Sdr. A adalah keluarga yang secara ekonomi kurang mampu. Keluarga Sdr. A telah mengerti terhadap apa yang dialami suaminya dan terapi yang diberikan dan akan mencoba untuk melakukannya.

Kekurangan

Keluarga yang berada dirumah tidak lengkap yang ada hanya istri, keluarga yang lain ada dirumah masing-masing, dan tidak ikut bercakap-cakap sehingga pesan yang disampaikan tidak menyeluruh, serta anak klien yang masih kecil.

Kelebihan

BHSP dengan keluarga tercapaiDiagnosa dan tujuan yang direncanakan tercapaiKeluarga mampu menjelaskan cara mengatasi klien ketika sedang kambuhKeluarga menyadari pentingnya obat dalam proses penyembuhan klien.

Rencana Tindak LanjutMenganjurkan kepada keluarga serta memberikan bimbingan dan jadwal kegiatan sesuai kemampuan Sdr. A. misalnya merekomendasikan untuk melakukan aktivitas jika sudah pulang nanti.

DAFTAR PUSTAKA

Nurjannah, Intansari. 2004. Aplikasi Proses Keperawatan. MocoMedika: Yogyakarta