laporan hidrogen dan oksigen fiks rotul

31
A. JUDUL PERCOBAAN : Hidrogen dan Oksigen B. HARI/ TANGGAL PERCOBAAN : Jumat, 3 Oktober 2012 C. SELESAI PERCOBAAN : Jumat, 3 Oktober 2012 D. TUJUAN : Percobaan Hidrogen 1. Mengetahui cara pembuatan gas hydrogen 2. Mengetahui sifat-sifat gas hydrogen dan senyawanya 3. Mengidentifikasi gas hydrogen dan senyawanya Percobaan Oksigen 1. Mengetahui cara pembuatan gas oksigen di laboratorium 2. Mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu senyawa E. DASAR TEORI Hidrogen Hidrogen merupakan unsur yang paling ringan dan paling sederhana yaitu mengandung 1 proton dan 1 elektron. Hidrogen dalam keadaan bebas berbentuk molekul gas diatomik, yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan.Hidrogen adalah unsur yang terdapat di alam dalam kelimpahan terbesar yaitu 93%,tetapi hanya sedikit yang terdapat di bumi (Haris, 2009:17-18). Hidrogen merupakan penyusun utama (75%) atmosfer matahari. Dibumi, hidrogen didapatkan sebagai air,hidrokarbon dan senyawa organik lainnya. Molekul hidrogen merupakan gas yang paling ringan. Dikenal tiga isotop hidrogen : 1 H, 2 H (deutrium atau D), 3 H (tritium atau T) walaupun isotop efek paling besar bagi hidrogen, untuk membenarkan penggunaannama yang berlainan bagi dua isotop yang lebih berat, maka sifat H, D, dan T pada hakikatnya serupa, kecuali dalam hal seperti laju dan tetapan

Upload: qurrotull-aini

Post on 04-Aug-2015

431 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

A. JUDUL PERCOBAAN : Hidrogen dan Oksigen

B. HARI/ TANGGAL PERCOBAAN : Jumat, 3 Oktober 2012

C. SELESAI PERCOBAAN : Jumat, 3 Oktober 2012

D. TUJUAN :

Percobaan Hidrogen

1. Mengetahui cara pembuatan gas hydrogen

2. Mengetahui sifat-sifat gas hydrogen dan senyawanya

3. Mengidentifikasi gas hydrogen dan senyawanya

Percobaan Oksigen

1. Mengetahui cara pembuatan gas oksigen di laboratorium

2. Mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu senyawa

E. DASAR TEORI

Hidrogen

Hidrogen merupakan unsur yang paling ringan dan paling sederhana yaitu

mengandung 1 proton dan 1 elektron. Hidrogen dalam keadaan bebas berbentuk molekul

gas diatomik, yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan.Hidrogen adalah

unsur yang terdapat di alam dalam kelimpahan terbesar yaitu 93%,tetapi hanya sedikit yang

terdapat di bumi (Haris, 2009:17-18). Hidrogen merupakan penyusun utama (75%)

atmosfer matahari. Dibumi, hidrogen didapatkan sebagai air,hidrokarbon dan senyawa

organik lainnya. Molekul hidrogen merupakan gas yang paling ringan.

Dikenal tiga isotop hidrogen : 1H, 2H (deutrium atau D), 3H (tritium atau T) walaupun

isotop efek paling besar bagi hidrogen, untuk membenarkan penggunaannama yang

berlainan bagi dua isotop yang lebih berat, maka sifat H, D, dan T pada hakikatnya serupa,

kecuali dalam hal seperti laju dan tetapan kesetimbangan reaksi. Bentuk normal unsurnya

adalah molekul diatom, berbagai kemungkinannya adalah H2, D2, T2, HD, HT. Hidrogen

yang terdapat di alam mengandung 0,0156 % deutrium. Sedangkan tritium (terbentuk

secara terus menerus di lapisan atas atmosfer  pada reaksi inti yang direduksi oleh sinar

kosmik) terdapat di alam hanya dalam jumlah yang sangat kecil, kira-kira sebanyak

1 per 1017, dan bersifat radioaktif (B-, 12.4 tahun).

Sifat Molekul Hidrogen

Hidrogen adalah gas ringan yang memiliki kepadatan rendah, digunakan sebagai

pengganti helium untuk mengisi balon untuk meteorologi. Hidrogen tidak berwarna, tidak

Page 2: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

berbau dan hampir tidak larut dalam air. Hidrogen membentuk molekul diatomik H2, dan

dua atom bergabung dengan ikatan kovalen yang sangat kuat (energi ikat 435,9 kJ/mol).

Hidrogen tidak terlalu reaktif dalam kondisi normal. Kurangnya reaktivitas disebabkan

kinetika daripada termodinamika, dan berhubungan dengan kekuatan ikatan H-H. Langkah

penting dalam reaksi H2 dengan unsur lain adalah pemutusan ikatan H-H untuk

menghasilkan atom hidrogen. Ini membutuhkan 435,9 kJ/mol, maka ada energi aktivasi

tinggi untuk reaksi tersebut. Akibatnya banyak reaksi yang lambat, atau memerlukan suhu

tinggi, atau katalis (sering logam transisi). Reaksi penting dari hidrogen melibatkan

katalisis heterogen, di mana katalis yang pertama bereaksi dengan H2 dan memutuskan atau

melemahkan ikatan H-H dan dengan demikian menurunkan energi aktivasi.

Hidrogen terbakar di udara atau oksigen, membentuk air dan membebaskan sejumlah

besar energi. Ini digunakan dalam api oxyi-hydrogen untuk pengelasan dan pemotongan

logam. Suhu hampir 3000°C dapat dicapai dan campuran H2 dan O2 dengan rasio 2:1 sering

meledak. Persamaan reaksi antara gas hydrogen dan gas oksigen adalah sebagai berikut :

2H2 (g) + O2 (g) H2O (l)

Pembuatan Gas Hidrogen

No

.

Cara Industri Cara Laboratorium

1. Elektrolisis air yang sedikit

diasamkan:

2H2O (l) → 2H2 (g) + O2 (g)

Logam (golongan IA/IIA) + air

2K(s) + 2H2O(l) 2KOH(aq) + H2(g)

Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)

2. 3Fe(pijar) + 4H2O →

Fe3O2(g) (s) + 4H2(g)

Logam + Asam kuat encer

Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)

2Mg(s) + 2HCl(aq) 2MgCl(aq) + H2(g)

3. 2C(pijar) + 2H2O(g)→

2H2(g) + 2CO(g)

Logam amfoter + basa kuat

Zn(s) + NaOH(aq) Na2ZnO2(aq) + H2(g)

2Al(s) + 6NaOH(aq) 2Na3AlO3(aq) + 3H2(g)

Page 3: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

Magnesium

Sifat Molekul Magnesium

Magnesium adalah logam yang agak kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga lebih

ringan daripada aluminium) dan akan menjadi kusam sekiranya didedahkan pada udara.

Dalam bentuk serbuk, logam ini terbakar apabila didedahkan kepada kelembapan dan

terbakar dengan nyala putih. Ia amat sukar untuk terbakar, sebaliknya mudah untuk

menyala jika dipotong menjadi kecil. Apabila ia terbakar, amatlah sukar untuk mematikan

pembakaran, kerana ia bisa terbakar bersama nitrogen {membentuk magnesium nitrida),

dan karbon dioksida (membentuk magnesium oksida, dan karbon). Apabila pita logam

magnesium dibakar dan seterusnya direndam dalam air, ia akan meneruskan pembakaran

sehingga pita magnesium habis terbakar. Magnesium, ketika dibakar dalam udara,

menghasilkan cahaya putih yang terang.

Dewasa ini penggunaan logam Magnesium sudah sangat banyak diantaranya adalah

sebagai bahan refraktori untuk menghasilkan besi, kaca, dan semen. Dalam bentuk logam,

kegunaan utama unsur ini adalah sebagai bahan tambah logam dalam aluminium. Logam

aluminium-magnesium ini biasanya digunakan dalam pembuatan kaleng minuman,

digunakan dalam beberapa komponen otomotif dan truk , serta dapat melindungi struktur

besi seperti pipa-pipa dan tangki air yang terpendam di dalam tanah terhadap korosi.

Magnesium mengambil peranan dalam replikasi DNA dan RNA yang mempunyai peranan

amat penting dalam proses keturunan semua organisme. Di samping itu magnesium

mengaktifkan berbagai enzim yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh manusia dan

dijadikan sebagai obat penetralisir asam lambung.

Kalsium (Ca)

Kalsium adalah logam alkali tanah yang reaktif. Kalsium bereaksi dengan air

membentuk kalsium hidroksida dan air.

Oksigen

Oksigen merupakan bahan atau senyawa yang sangat penting dalam proses respirasi.

Oksigen bereaksi dengan glukosa membentuk gas karbondioksida, air dan energy dengan

persamaan reaksi :

C6H12O6 + 6O2 respiration→

6CO2 + 6H2O + energy

Sifat Molekul Oksigen

Page 4: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada suhu. Pada suhu 0°C, konsentrasi

oksigen dalam air adalah 14,6 mg/L, manakala pada suhu 20°C oksigen yang larut adalah

sekitar 7,6 mg/L. Pada suhu 25 °C dan 1 atm udara, air tawar mengandung 6,04 mililiter

(mL) oksigen per liter, manakala dalam air laut mengandung sekitar 4,95 mL per liter. Pada

suhu 5°C, kelarutannya bertambah menjadi 9,0 mL (50% lebih banyak daripada 25°C) per

liter untuk air murni dan 7,2 mL (45% lebih) per liter untuk air laut.

Oksigen mengembun pada 90,20 K (−182, 95°C, −297, 31°F), dan membeku pada

54.36 K (−218, 79°C, −361,82°F). Baik oksigen cair dan oksigen padat berwarna biru

langit. Hal ini dikarenakan oleh penyerapan warna merah.. Oksigen merupakan zat yang

sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar.

Oksigen membentuk senyawa dengan semua unsur, kecuali gas-gas mulia ringan.

Biasanya oksigen bereaksi dengan logam membentuk ikatan yang bersifat ionik dan

bereaksi dengan nonlogam membentuk ikatan yang bersifat kovalen sehingga akan

membentuk oksida.

Pembuatan Gas Oksigen

Oksigen dapat dibuat dalam skala kecil di laboratorium dan dapat juga dibuat dalam

skala besar di industri.

Di laboratorium :

1) Dekomposisi termal dari KClO3 (dengan MnO2 sebagai katalis), meskipun produk

tersebut sering mengandung Cl2 atau ClO2. Reaksi yang terjadi yaitu :

2KClO3 (aq) MnO 2→

3O2 (g) + 2KCl (aq)

2) Pemanasan Barium Peroksida

2BaO2 (s) → 2BaO (s) + O2 (g)

3) Pemanasan garam Nitrat

2Cu(NO3)2 (s) → 2CuO (s) + 4 NO2 (g) + O2 (g)

2KNO3 (s) → 2NO2 (s) + O2 (g)

Secara teknik dalam industry dapat dibuat dengan cara:

1) Elektrolisis air dengan bantuan elektrolit , menghasilkan hidrogen di katode dan oksigen

di anode.

2H2O (l) elektrolisis→

2H2 (g) + O2 (g)

Page 5: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

2) Distilasi fraksional dari udara cair. Sebagian besar O2 digunakan dalam industri

pembuatan baja. Gas yang dihasilkan dengan cara yang umum mengandung N2 dan gas

mulia, terutama Ar.

F. ALAT DAN BAHAN

Percobaan Hidrogen

ALAT BAHAN

Cawan porselin (1)

Pembakar spirtus (1)

Gelas ukur 100cc (1)

Tabung reaksi (1)

Statif dan klem (1)

Penjepit kayu (1)

Sendok porselin (1)

Pipet tetes

Penutup karet (1)

Tabung reaksi berpipa samping (1)

Logam kalsium

Logam Mgnesium

Serbuk seng

Larutan H2O2 3%

Larutan KI 0.1 M

Larutan H2SO4 0.1 M

BaO2

Kapas kaca

Larutan amilum

Larutan PP

Larutan HCl 4M

Percobaan Oksigen

ALAT BAHAN

Pembakar spirtus (1)

Gelas ukur 100mL (1)

Statif dan klem (1)

Penjepit kayu (1)

Selang plastik atau

pipa penghubun (1)

Pipet tetes

Penutup karet (1)

Tabung reaksi

berpipa samping (3)

Kristal KClO3

Larutan H2O2 4.5%

Larutan KI 0.1 M

Kertas lakmus

Serbuk batu kawi (pirousit)

Page 6: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

Dimasukkan ke cawan porselinDisiram dengan air sulingCairan diperiksa dengan kertas lakmus

Beberapa potong kalsium

Hasil

Dimasukkan ke cawan porselin yang telah diberi sedikit air sulingDipanaskan menggunakan pembakar spirtusCairan diperiksa dengan indikator PP

Sesendok kecil serbuk magnesium

Hasil

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDitutup dengan karet penutupDipanaskan secara mendatar bagian yang berisi seng, sesekali pada kapas kaca basahDiuji gas yang keluar dengan nyala api

Kapas kaca basah + Kapas kaca kering + 0.02 gram serbuk seng + Kapas kaca kering

Hasil

G. ALUR KERJA:

Percobaan Hidrogen:

Percobaan 1

Percobaan 2

Percobaan 3

Page 7: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa sampingDipasang selang yang dihubungkan dengan penampung gelas ukur yang diletakkan terbalik di dalam airDitambah HCl 4M secukupnyaDitutup dengan sumbat karetGas yang terkumpul di uji dengan nyala api

serbuk seng

Hasil

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDitambahkan beberapa tetes H2O2 3%Diamati perubahan yang terjadi

1 mL KI + sedikit amilum

Hasil

Percobaan 4

Percobaan 5

Page 8: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

H. TABEL HASIL PENGAMATAN

Percobaan Hidrogen:

Page 9: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

Dimasukkan ke cawan porselinDisiram dengan 3 tetes aquadesLarutan diperiksa dengan kertas lakmus

3 sendok spatula kalsium

Lakmus merah menjadi biru

Dimasukkan ke cawan porselin yang telah diberi sedikit air sulingDipanaskan menggunakan pembakar spirtusCairan diperiksa dengan indikator PP

Sesendok kecil serbuk magnesium

Hasil

N

oAlur Kerja

Hasil PengamatanDugaan / reaksi

Kesimpulan

Sebelum sesudah

1.

2.

3.

Serbuk kasium:

putih

Air suling:

jernih

Serbuk Mg:

abu-abu dan

putih

Air suling:

jernih tak

berwarna

Kapas

kaca:putih

berserat

Serbuk seng:

Lakmus

merah berubah

menajadi biru

setelah cairan

diperiksa

Terdapat

gelembung gas

Setelah

larutan

diperiksa

dengan PP,

larutan

menjadi

berwarna

merah muda

Setelah proses

pemanasan

dan diuji gas

Ca(s) + 2H2O (l) →

Ca(OH)2 (aq) + H2

Mg (s) + H2O (l) →

Mg(OH)2 (aq) + H2

Zn (s) + H2O (g) →

H2 (g) + ZnO (s)

Gas hidrogen dapat

dibuat dengan

mereaksikan antara:

a. Kalsium

dengan air

b. Magnesium

dengan air

c. Zn dengan air

d. Zn dengan

HCl

Gas Hidrogen dapat

di identifikasi dengan

uji nyala api. Nyala

api menjadi redup

Page 10: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDitutup dengan karet penutupDipanaskan secara mendatar bagian yang berisi seng, sesekali pada kapas kaca basahDiuji gas yang keluar dengan nyala api

Hasil

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa sampingDipasang selang yang dihubungkan dengan penampung gelas ukur yang diletakkan terbalik di dalam airDitambah HCl 4M secukupnyaDitutup dengan sumbat karetGas yang terkumpul di uji dengan nyala api

serbuk seng

Hasil

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi setinggi ± 0.5 cm dari dasar tabungDitambah sedikit serbuk batu kawiDipanaskan dengan nyala kecilGas oksigen yang didapat dikumpulkan dengan memindahkannya ke dalam airDibiarkan 10 menitGas yang terkumpul di uji dengan sebilah api berpijar

Kalium Klorat

Hasil

Percobaan Oksigen:

No Alur KerjaHasil Pengamatan

Dugaan / reaksiKesimpulan

Sebelum sesudah

1.

KClO3: kristal

putih

Batu kawi (MnO2):

serbuk abu-abu

hitam

Campuran

berwarna hitam

Timbul bau

menyengat

2KClO3(aq) MnO 2→

3O2(g) + 2KCl (aq)

Gas oksigen

dapat

dibentuk/dibuat

melalui

penguraian

kalium klorat.

Selain itu, dapat

juga dibuat

melalui

pereaksian antara

kalium

permanganat

dengan hidrogen

peroksida.

Gas oksigen

dapat

Page 11: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

Hasil

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa samping yang telah dirangkai selang dan dihubungkan dengan wadahDitambah tetes demi tetes H2O2 4.5%Tabung ditutup dengan karet penutupDibiarkan 10 menit agar gas terkumpulGas yang terkumpul di uji dengan sebilah kayu berpijarVolume gas yang didapat, dibandingkan dengan percobaan 1

± 0.05 gram kalium permanganat

Hasil

No Alur KerjaHasil Pengamatan

Dugaan / reaksiKesimpulan

Sebelum sesudah

2.

KMnO4: kristal

hitam

H2O2 4,5%: jernih

tak berwarna

Warna larutan

berubah

menjadi ungu

KMnO4(s) +

2H2O2(aq) + → K+

(aq) + Mn2+(aq) +

3O2 (g) + 2H2O (l)

diidentifikasi

dengan nyala

api. Api yang

dialiri gas

oksigen akan

semakin

membesar.

Page 12: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

I. ANALISIS DATA DAN DISKUSI

Percobaan Hidrogen

Percobaan 1

Percobaan 1 ini dilakukan untuk mengetahui cara pembuatan gas hydrogen dan

untuk mengetahui gas hydrogen serta senyawanya. Percobaan dimulai dengan

memasukkan 3 sendok spatula serbuk kalsium yang berwarna putih ke cawan

porselin. Kemudian ditambah 3 tetes aquades (jernih, tak berwarna). Reaksi yang

terjadi adalah :

Ca(s) + 2H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)

Pada reaksi diatas terjadi reaksi disproporsionasi dikarenakan Ca merupakan

pereduksi yang lebih kuat daripada H. Ca memiliki potensial oksidasi +2,87

sedangkan H memiliki potensial oksidasi 0. Potensial oksidasi yang lebih besar

inilah yang menyebabkan Ca dapat mereduksi H untuk berikatan dengan OH -

membentuk Ca(OH)2 dan terbentuk gas H2.

Kemudian, larutan dari hasil reaksi tersebut yaitu Ca(OH)2 diperiksa dengan

kertas lakmus. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah Ca(OH)2 telah

terbentuk. Pada percobaan kami, kami menggunakan lakmus merah dan lakmus

biru. Hasilnya, lakmus merah berubah menjadi biru dan lakmus biru tetap biru. Hal

ini mengindikasikan bahwa larutan Ca(OH)2 bersifat basa dan menunjukkan bahwa

Ca(OH)2 telah terbentuk. Jika Ca(OH)2 telah terbentuk, maka gas hidrogen pun

terbentuk. Terbentuknya gas hidrogen ditandai dengan adanya gelembung gas pada

larutan yang dihasilkan.

Percobaan 2

Tujuan dilakukannya percobaan 2 ini sama dengan tujuan pada percobaan 1

yaitu untuk mengetahui cara pembuatan gas hydrogen dan untuk mengetahui gas

hydrogen serta senyawanya. Mula-mula sesendok kecil serbuk magnesium

berwarna abu-abu dan putih dimasukkan ke cawan porselin yang telah diberi 1 tetes

aquades. Setelah penambahan serbuk magnesium tersebut terjadi reaksi sebagai

berikut :

Mg (s) + H2O (l) → Mg(OH)2 (aq) + H2 (g)

Seperti halnya percobaan 1, pada percobaan 2 ini juga terjadi reaksi

disproporsionasi dikarenakan Mg juga merupakan pereduksi yang lebih kuat

daripada H. Mg memiliki potensial oksidasi +2,73 sedangkan H memiliki potensial

oksidasi 0. Potensial oksidasi yang lebih besar inilah yang menyebabkan Mg dapat

Page 13: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

mereduksi H untuk berikatan dengan OH- membentuk Ca(OH)2 dan terbentuk gas

H2.

Kemudian larutan dipanaskan menggunakan pembakar spirtus. Setelah proses

pemanasan, larutan diperiksa menggunakan indikator PP, hasilnya terjadi perubahan

warna menjadi merah muda. Ini berarti pada percobaan 2 juga mengindikasikan

bahwa larutan yang dihasilkan yaitu larutan Mg(OH)2 bersifat basa.

Percobaan 3

Percobaan 3 dilakukan untuk mengidentifikasi gas hidrogen dan senyawanya.

Mula-mula tabung reaksi diisi secara berurutan yaitu : kapas kaca (putih berserat)

basah, kapas kaca kering, 0,02 gram serbuk seng berwarna abu-abu dan terakhir

kapas kaca kering. Penempatan secara berurutan bahan-bahan ini bertujuan

untuk…………………………………… Setelah bahan-bahan tersebut dimasukkan

ke dalam tabung reaksi, tabung reaksi ditutup dengan karet penutup berlubang.

Lubang pada karet tersebut dihubungkan dengan selang pendek. Kemudian tabung

reaksi dipanaskan secara mendatar bagian yang berisi seng, sesekali pada kapas

kaca basah. Serbuk seng akan bereaksi dengan uap H2O membentuk gas hydrogen.

Persamaan reaksinya :

Zn (s) + H2O (g) → H2 (g) + ZnO (s)

Gas yang keluar melewati selang diuji dengan nyala api. Kami juga

menggunakan tabung reaksi yang di hubungkan dengan selang (tempat keluarnya

gas) agar gas terkumpul di dalam tabung reaksi. Setelah sekiranya sudah banyak gas

yang terkumpul, kami menyalakan korek api dan mendekatkannya pada tabung

reaksi tersebut. Hasilnya, api meredup dan saat dijauhkan, nyala korek api tersebut

membesar kembali.

Percobaan 4

Percobaan 4 dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat gas hydrogen dan

senyawanya serta untuk mengidentifikasi gas hydrogen dan senyawanya. Mula-

mula serbuk seng yang berwarna abu-abu dimasukkan ke dalam tabung reaksi

berpipa samping. Kemudian ditambahkan 5 tetes HCl (jernih, tak berwarna) 4M dan

ditutup dengan sumbat karet. Reaksi yang terjadi antara serbuk seng dan HCl, yaitu:

2Zn (s) + 2HCl(aq) → 2ZnCl2 (aq) + H2 (g)

Page 14: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

Larutan yang dihasilkan yaitu larutan ZnCl2 berwarna abu-abu dan timbul

gelembung yang mengindikasikan adanya gas hydrogen. Namun sebelum

melakukan pereaksian, disiapkan terlebih dahulu tabung reaksi berpipa samping

yang dipasang dengan selang dan dihubungkan dengan penampung gelas ukur yang

diletakkan terbalik di dalam air. Gas yang terbentuk dialirkan kedalam gelas ukur

dalam air sehingga tinggi air dalam gelas ukur yang terbalik tersebut akan menurun

karena digantikan oleh gas hidrogen. Namun, pada percobaan ini volum air dalam

gelas ukur tidak berkurang. Hal ini bisa terjadi karena reaksi tidak berjalan

sempurna dan jumlah gas hydrogen yang dihasilkan tidak cukup untuk mendorong

dan menggantikan air dalam gelas ukur tersebut. Ini disebabkan mungkin terdapat

kebocoran pada sistem sehingga gas hidrogen yang terbentuk tidak dapat terukur

volumenya.

Percobaan 5

Percobaan 5 dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat gas hydrogen dan

senyawanya. Mula-mula, 1 mL larutan KI jernih tak berwarna dimasukkan kedalam

tabung reaksi dan ditambah beberapa tetes amilum 1% yang berwarna putih keruh

berubah menjadi ungu muda. Seharusnya, larutan KI yang semula jernih tak

berwarna ini jika ditambahkan dengan amilum tetap jernih tak berwarna. pada

percobaan berwarna ungu muda dikarenakan telah ada I- yang telah teroksidasi

menjadi I2 sehingga saat ditetesi amilum menjadi berwarna ungu. Pada reaksi ini

amilum tidak ikut bereaksi, melainkan hanya sebagai indicator adanya I2 dalam

larutan. Kemudian ke dalam campuran larutan ditambahkan H2O2 (tak berwarna)

3%. Iod terbentuk perlahan-lahan dan larutan berangsur-angsur menjadi ungu pekat

yang menandakan semakin banyaknya I2 yang terbentuk. Reaksi yang terjadi

sebagai berikut :

2KI (aq) + H2O2 (aq) + amilum → 2 KOH (aq) + I2 (aq)

Percobaan Oksigen

Percobaan 1

Percobaan 1 dilakukan untuk mengetahui cara pembuatan gas oksigen di

laboratorium dan mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu senyawa. Mula-mula

Kalium klorat yang berupa kristal putih dimasukkan dalam tabung reaksi setinggi ±

Page 15: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

0.5 cm dari dasar tabung. Ditambahkan sedikit serbuk batu kawi (MnO2) berwarna

abu-abu hitam. MnO2 disini berfungsi sebagai katalis. Campuran kalium klorat dan

serbuk batu kawi ini berwarna hitam dan timbul bau yang menyengat. Kemudian

dipanaskan dengan nyala kecil. Hasil reaksi yaitu Oksigen dan KCl dengan

persamaan :

2KClO3(aq) MnO 2→

3O2(g) + 2KCl (aq)

Untuk membuktikan adanya gas oksigen yang dihasilkan dari reaksi, maka

pada tabung reaksi dipasang selang dan dihubungkan dengan gelas ukur yang

diletakkan terbalik di didalam air serta dibiarkan 10 menit agar gas terkumpul.

Seharusnya, setelah 10 menit gas yang terkumpul diuji dengan sebilah api berpijar.

Menurut teori, jika nyala api di dekatkan pada gas oksigen maka nyala api akan

semakin membara.

Namun pada percobaan yang kami lakukan tidak demikian. Kami tidak sampai

pada tahap pengujian gas karena setelah 10 menit tidak terjadi perubahan pada isi

dalam gelas ukur (volume air dalam gelas ukur tidak berkurang). Hal ini

dikarenakan oleh beberapa faktor, antara lain tidak sempurnanya reaksi yang terjadi

karena reaktan yang digunakan dimungkinkan tidak lagi murni atau telah ada yang

rusak sehingga reaksi tidak berjalan sempurna serta jumlah gas oksigen yang

dihasilkan tidak cukup untuk mendorong dan menggantikan air dalam gelas ukur

tersebut sehingga hasilnya tidak dapat diukur.

Percobaan 2

Tujuan dari percobaan 2 ini sama dengan tujuan pada percobaan 1 yaitu untuk

mengetahui cara pembuatan gas oksigen di laboratorium dan mengetahui adanya

gas oksigen dalam suatu senyawa. Mula-mula, 0,05 gram kalium permanganat yang

berwujud Kristal hitam dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa samping yang

telah dirangkai selang dan dihubungkan dengan gelas ukur yang diletakkan terbalik

dalam air. Lalu ditambah H2O2 (jernih, tak berwarna) 4.5% dan tabung reaksi

ditutup dengan karet penutup. Warna larutan berubah menjadi ungu. Persamaan

reaksi yang terjadi setelah penambahan H2O2 yaitu sebagai berikut :

KMnO4(s) + 2H2O2(aq) → K+(aq) + Mn2+(aq) + 3O2 (g) + 2H2O (l)

Page 16: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

Untuk membuktikan adanya gas hydrogen yang terbentuk, maka rangkaian

tersebut dibiarkan 10 menit agar gas terkumpul. Gas yang terkumpul diuji dengan

sebilah kayu berpijar. Tahap terakhir adalah membandingkan volum gas dengan

percobaan 1.

Namun pada percobaan yang kami lakukan tidak demikian. Kami tidak sampai

pada tahap pengujian gas karena setelah 10 menit tidak terjadi perubahan pada isi

dalam gelas ukur (volume air dalam gelas ukur tidak berkurang). Reaksi yang

terjadi mungkin tidak berjalan sempurna sehingga jumlah gas oksigen yang

dihasilkan tidak cukup untuk mendorong dan menggantikan air dalam gelas ukur

tersebut sehingga hasilnya tidak dapat diukur.

J. KESIMPULAN

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas hidrogen dan

oksigen dalam laboratorium. Selain itu, percobaan ini juga bertujuan untuk

mengudentifikasi adanya gas hidrogen dan oksigen serta mengetahui sifat-sifat dan

senyawanya. Gas hidrogen dapat dibuat dengan mereaksikan antara:

a. Kalsium dengan air

b. Magnesium dengan air

c. Zn dengan air

d. Zn dengan HCl

Pada percobaan yang telah dilakukan, terbentuk gas hidrogen pada setiap pereaksian. Namun,

pada pereaksian antara Zn dengan HCl dimungkin adanya kebocoran pada sistem sehingga

volume gas hidrogen tidak dapat terukur. Gas Hidrogen dapat di identifikasi dengan uji nyala

api. Nyala api menjadi redup saat didekatkan gas hidrogen.Unsur Hidrogen pada senyawa

H2O2 bersifat sebagai pengoksidasi.

Gas oksigen dapat dibentuk/dibuat melalui penguraian kalium klorat. Selain

itu, dapat juga dibuat melalui pereaksian antara kalium permanganat dengan hidrogen

peroksida. Gas oksigen dapat diidentifikasi dengan nyala api. Api yang dialiri gas

oksigen akan semakin membesar. Pada percobaan yang telah dilakukan, tidak

Page 17: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

didapatkan volume gas oksigen sehingga tidak dapat dibandingkan volume antara

pereaksian pertama dan kedua. Hal ini dikarenakan tidak sempurnanya reaksi yang

terjadi karena reaktan yang digunakan dimungkinkan tidak lagi murni atau telah ada

yang rusak sehingga reaksi tidak berjalan sempurna serta jumlah gas oksigen yang

dihasilkan tidak cukup untuk mendorong dan menggantikan air dalam gelas ukur

tersebut sehingga hasilnya volumenya tidak dapat diukur.

K. JAWABAN PERTANYAAN

DAFTAR PUSTAKA

Amaria, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II Unsur-unsur Golongan Utama.

Surabaya : Unipress Unesa.

Anonim. 2011. Analisis dan Pembahasan Hidrrogen-Oksigen. (Online). (http://chemistry21-

chemistry21.blogspot.com/2011/07/analisis-dan-pembahasan-hidrogen.html, diakses

pada 6 oktober 2012).

Cotton, F. Albert, dkk. 1999. Advanced Inorganic Chemistry. Sixth Edition. New York :

Willey Interscience Publication.

Lee, J.D. 1991. Concise Inorganic Chemistry. Fourth Edition. London : Chapman & Hall.

Page 18: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

LAMPIRAN

Percobaan Oksigen

Percobaan 1 :

Gambar 1 :Serbuk kalsium Gambar 2 : Larutan diperiksa menggunakan kertas lakmus merah dan

biru

Gambar 3 : hasil lakmus merah berubah menjaddi biru, sedangkan

lakmus biru tetap biru

Page 19: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

Percobaan 2 :

Gambar 1 :Serbuk Magnesium Gambar 2 : Proses pemanasan larutan (magnesium + air)

Gambar 3 : Hasil warna berubah menjadi pink setelah ditetesi indicator

PP

Page 20: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

Gambar 2 : pengujian gas yang keluar dengan nyala api menggunakan tabung reaksi sebagai tempat pengumpulan gas

(nyala api meredup ketika dimasukkan ke dalam tabung dan membara kembali

setelah dikeluarkan dari dalam tabung)

Percobaan 3 :

Percobaan 4 :

Gambar 1 : proses pemanasan Kapas kaca basah + Kapas kaca kering + 0.02 gram serbuk seng + Kapas kaca kering

Gambar 2 : pengujian gas yang keluar dengan nyala api menggunakan tabung reaksi sebagai tempat pengumpulan gas

(nyala api meredup ketika dimasukkan ke dalam tabung dan membara kembali

setelah dikeluarkan dari dalam tabung)

Gambar 1 : serbuk seng + HCl Gambar 2 : tabung reaksi yang berisi serbuk seng + HCl dihubungkan dengan selang dan gelas ukur

Page 21: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

Gambar 1 : pemanasan kalium klorat + serbuk batu kawi dan

dihubungkan dengan selang serta gelas ukur yang diletakkan terbalik

dalam air

Percobaan 5 :

Percobaan Oksigen

Percobaan 1 :

Percobaan 2 :

Gambar 1 : larutan KI + amilum Gambar 2 : larutan KI + amilum + H2O2 3 %

Page 22: Laporan Hidrogen Dan Oksigen Fiks Rotul

Gambar 1 : larutan KMnO4 + H2O2

Gambar 1 : larutan KMnO4 + H2O2 dan dihubungkan dengan selang serta gelas ukur

yang diletakkan terbalik dalam air