laporan bb dan lpt denny

16
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Berat badan sehat ialah berat badan tubuh yang memiliki proporsi seimbang dengan tinggi badan. Tubuh sehat ideal secara fisik dapat terlihat dan ternilai dari penampilan luar. Kegemukan dan obesitas didefinisikan oleh WHO sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan ke individu. Untuk mendapatkan badan yang ideal bukanlah perkara mudah pada zaman sekarang ini. hal ini disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. untuk mendapatkan badan yang ideal kamu harus rajin berolah raga dan membentuk pola makan yang benar. olahraga dan pola makan sama hal nya dengan mandi. kita memang harus melakukannya terus menerus. logikanya adalah kamu ingin bersih kamu harus mandi setiap hari. kamu tidak bisa hanya mandi sekali dan

Upload: denny-deny

Post on 05-Aug-2015

1.038 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Berat badan sehat ialah berat badan tubuh yang memiliki

proporsi seimbang dengan tinggi badan. Tubuh sehat ideal secara

fisik dapat terlihat dan ternilai dari penampilan luar. Kegemukan dan

obesitas didefinisikan oleh WHO sebagai akumulasi lemak abnormal

atau berlebihan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan ke individu.

Untuk mendapatkan badan yang ideal bukanlah perkara mudah

pada zaman sekarang ini. hal ini disebabkan karena pola hidup yang

tidak sehat. untuk mendapatkan badan yang ideal kamu harus rajin

berolah raga dan membentuk pola makan yang benar. olahraga dan

pola makan sama hal nya dengan mandi. kita memang harus

melakukannya terus menerus. logikanya adalah kamu ingin bersih

kamu harus mandi setiap hari. kamu tidak bisa hanya mandi sekali

dan mengharapkan tubuhmu bersih sepanjang tahun. begitu pula

dengan badan ideal kamu harus tetap berolahraga dan makan dengan

pola makan yang benar agar badan mu tetap ideal

Dalam hubungannya dengan dunia farmasi, berat badan, tinggi

badan dan luas permukaan tubuh menjadi landasan dalam

perhitungan dosis.

I.2. Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1. Maksud Percobaan

Untuk dapat mengetahui IMT (indeks massa tubuh) dan LPT

(luas permukaan tubuh) seseorang melalui berat badan dan

tinggi badan.

I.2.2. Tujuan Percobaan

Mengetahui cara pengukuran berat badan, tinggi badan

dan luas permukaan tubuh seseorang.

I.3 Prinsip percobaan

Menimbang berat badan seseorang dengan menggunakan

timbangan badan, dan mengukur tinggi seseorang dengan

menggunakan meteran, kemudian menghitung luas permukaan tubuh

dan indeks massa tubuh dengan menggunakan rumus.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Teori Umum

Dosis obat yang diterapkan oleh Farmakope-farmakope

umumnya berasal dari usia dan bobot badan. Orang dewasa

Indonesia umumnya dianggap mempunyai bobot badan 70 kg.

Wanita dengan perawakan yang lebih kecil dan massa tubuh yang

mengandung lebih banyak lemak umumnya mempunyai bobot badan

yang lebih rendah dari pria. Pendapat mutakhir menganjurkan

perhitungan dosis obat seseorang berdasarkan luas permukaan

badan (1 : 65)

Usia,bobot badan dan,luas permukaan tubuh  dapat digunakan

untuk menghitung dosis anak dari dosis dewasa. Bobot badan

digunakan untuk menghitung dosis yang dinyatakan dalam

mg/kgbb.akan tetapi perhitungan dosis anak dari dosis dewasa

berdasarkan bobot badan  saja, seringkali menghasilkan dosis anak

yang terlalu kecil karena anak mempunyai laju metabolisme yang

lebih tinggi sehingga per kg berat badannya seringkali membutuhkan

dosis yang lebih tinggi daripada orang dewasa(kecuali pada

neonatus). Luas permukaan tubuh lebih tepat untuk menghitung

dosis anak karena banyak fenomena fisik lebih erat hubungannya

dengan luas permukaan tubuh (2).

Ukuran populasi mentah obesitas adalah indeks massa tubuh

(BMI) yang merupakan indeks sederhana dari berat badan-tinggi

untuk yang umum digunakan dalam mengklasifikasikan kelebihan

berat badan dan obesitas pada populasi orang dewasa dan individu.

berat badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat dari

tinggi dalam meter (kg/m2). BMI menyediakan pengukuran tingkat

populasi yang paling berguna dari kelebihan berat badan dan

obesitas sebagai itu adalah sama untuk kedua jenis kelamin dan

untuk semua usia dewasa (3).

Pengertian dari badan yang ideal adalah tubuh yang memiliki

maksimal 10% kadar lemak yang berbentuk pasta dalam tubuhnya.

Yang perlu kamu perhatikan disini adalah berat badan yang terukur

pada timbangan berat badan biasa adalah berat lemak dan otot

kamu. jadi berat badan ini tidak bisa dijadikan patokan untuk

mengetahui apakah kamu telah memiliki berat badan ideal atau tidak

karena timbangan ini tidak bisa mengukur kadar lemak dan otot

kamu (3).

Hampir setiap orang di dunia ini ingin memiliki berat badan

yang wajar tidak lebih dan tidak kurang, namun banyak hal dan

faktor yang menyebabkan keinginan itu sulit untuk terwujud. Berikut

ini adalah rumus cara menghitung berat badan dan luas permukaan

tubuh (4) :

1. Berat badan normal

BBN = Tinggi Badan - 100

2. Berat badan ideal

BBI = BBN - ( 10% X BBN)

3. Luas permukaan tubuh

LPT = √ tinggi (cm)×BB(kg)3600

4. Indeks massa tubuh

IMT = BB(KG )T (M)2

Yang mana:

Jika < 16 = kekurangan BB parah

16-19 = kurus

20-25 = BB normal

26-30 = kelebihan BB sedikit

31-40 = obesitas sedang

>40 = obesitas parah

II.2. Klasifikasi Probandus (5)

Kingdom : Animalia

Filum : Craniata

Sub filum : Vertebrata

Kelas : Mamalia

Sub kelas : Theria

Ordo : Primata

Familia : Hominidae

Genus : Homo

Spesies : Homo sapiens

BAB III

METODE KERJA

III.1. Alat dan Bahan

III.1.1. Alat

Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan ini

adalah:

a. Timbangan badan

b. Meteran

III.1.2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan probandus

III.2. Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Ditimbang bobot badan dengan menggunakan timbangan badan

3. Diukur tinggi badan dengan menggunakan meteran

4. Dicatat berapa tinggi badan dan berat badan

5. Dihitung berapa BBN, LPT dan IMT

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

NONama

Probandus

BB

(kg)T (cm) BBI IMT LPT

1 Syamsinar 47 157 51,3 19,10 2,04

2 Noviyanti.L 53 160 54 20,70 1,53

3 Nuris randa 44 140 36 22,4 1,30

4 Nurul wahyuni 43 153 44,96 18,36 1,34

BAB V

PEMBAHASAN

Usia, bobot badan dan, luas permukaan tubuh  dapat digunakan

untuk menghitung dosis anak dari dosis dewasa. Bobot badan digunakan

untuk menghitung dosis yang dinyatakan dalam mg/kgbb. Akan tetapi

perhitungan dosis anak dari dosis dewasa berdasarkan bobot badan  saja,

seringkali menghasilkan dosis anak yang terlalu kecil karena anak

mempunyai laju metabolisme yang lebih tinggi sehingga per kg berat

badannya seringkali membutuhkan dosis yang lebih tinggi daripada orang

dewasa(kecuali pada neonatus). Luas permukaan tubuh lebih tepat untuk

menghitung dosis anak karena banyak fenomena fisik lebih erat

hubungannya dengan luas permukaan tubuh.

Pada percobaan kali ini dilakukan dengan menghitung berat badan

probandus dengan menggunakan timbangan badan dan menghitung

tinggi badan probandus dengan menggunakan meteran lalu di hitung

berapa tinggi badan dan berat badan, setelah itu dihitung BBN,BBI, LPT

dan IMT.

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil

bahwa dari 5 probandus yang digunakan probandus I memiliki IMT : 19,30

dan menurut teori termasuk golongan kurus, probandus II memiliki IMT :

20,70 dan menurut teori termasuk golongan BB normal, probandus III

memiliki IMT : 22,4 dan menurut teori termasuk golongan BB normal,

probandus IV memiliki IMT : 18,36 dan menurut teori termasuk golongan

kurus.

Pada percobaan menggunakan probandus perempuan dan laki-laki,

dan hasilnya menunjukkan bahwa BBI, BBN, LPT dan IMT kedua

probandus berbeda. Hal ini disebabkan karena tinggi dan berat badan

pria dan wanita berbeda. Biasanya tinggi dan berat badan pria lebih besar

dibandingkan dengan wanita.

BAB VI

PENUTUP

VI.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Berat badan, tinggi badan dan luas permukaan tubuh menjadi

landasan dalam perhitungan dosis. Bobot badan digunakan

untuk menghitung dosis yang dinyatakan dalam mg/kgbb. Luas

permukaan tubuh lebih tepat untuk menghitung dosis anak

karena banyak fenomena fisik lebih erat hubungannya dengan

luas permukaan tubuh

2. Probandus I tergolong kategori kurus, probandus II tergolong

kategori BB normal, probandus III tergolong kategori BB normal,

Probandus IV tergolong kategori kurus.

VI.2. Saran

Pada praktikum ini, semuanya berjalan dengan lancar jadi

tidak ada saran yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Tim Penyusun. Penuntun Praktikun Anatomi dan Fiosiologi

Manusia. Makassar: STIFA. 2012. P. 65

2. Anonim. Bobot-badan – luas – permukaan – badan – dan – dosis -

obat. Available from : http://niequeeni.wordpress.com. Diakses :

2012/05/17/

3. Anonim. What – is – Obesity - (Indonesian).aspx. Available from :

http://www.news-medical.net. Diakses : 2012/05/17/

4. Anonim. Rumus - menghitung – berat – badan - ideal - normal-

indeks – broca – broca - index. Available from :

http://organisasi.org. Diakses : 2012/05/17/

5. Anonim. Klasifikasi - manusia. Available from

:http://www.faktailmiah.com. Diakses : 2012/05/17/

6. Anonim. Apa - itu-berat – badan - sehat. Available from :

http://www.klikdokter.com. Diakses : 2012/05/17/