laporan faal ginjal denny

30
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ribuan proses metabolisme di sel-sel tubuh yang tak terhitung jumlahnya menghasilkan ratusan zat sisa. Sistem urin membuang zat sisa dengan menyaring dan membersihkan darah saat darah melewati ginjal. Fungsi penting lainnya adalah mengatur volume, keasaman, salinitas, konsentrasi, dan komposisi kimiawi darah, limfa, dan cairan tubuh lain. Dalam kendali hormon, ginjal terus-menerus memantau zat yang dilepas ke dalam urin untuk menjaga keseimbangan kimia tetap sehat. Sistem urin terdiri dari sepasang ginjal, sepasang ureter, satu kandung kemih, dan satu uretra. Seluruh komponen ini menjalankan fungsi sistem urin yaitu mengatur volume dan komposisi zat sisa dan kelebihan air dari tubuh dalam bentuk urine.

Upload: denny-deny

Post on 05-Aug-2015

303 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan FAAL Ginjal Denny

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Ribuan proses metabolisme di sel-sel tubuh yang tak terhitung

jumlahnya menghasilkan ratusan zat sisa. Sistem urin membuang zat

sisa dengan menyaring dan membersihkan darah saat darah melewati

ginjal. Fungsi penting lainnya adalah mengatur volume, keasaman,

salinitas, konsentrasi, dan komposisi kimiawi darah, limfa, dan cairan

tubuh lain. Dalam kendali hormon, ginjal terus-menerus memantau zat

yang dilepas ke dalam urin untuk menjaga keseimbangan kimia tetap

sehat.

Sistem urin terdiri dari sepasang ginjal, sepasang ureter, satu

kandung kemih, dan satu uretra. Seluruh komponen ini menjalankan

fungsi sistem urin yaitu mengatur volume dan komposisi zat sisa dan

kelebihan air dari tubuh dalam bentuk urine.

Ginjal itu sendiri merupakan organ terpenting dalam sistem

perkemihan, maka sudah sepantasnya ginjal harus dijaga agar tidak

terjadi berbagai penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan dari

fungsi ginjal.

Pada percobaan ini, ginjal berkaitan erat dengan dunia farmasi.

Kaitannya adalah pada uji efek farmakologi dari beberapa obat yang

bersifat diuretik yang dapat merangsang pengeluaran urin pada

hewan coba mencit (Mus muculus)

Page 2: Laporan FAAL Ginjal Denny

I.2. Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1. Maksud Percobaan

Mengetahui dan memahami efek farmakologi dari obat-obat

golongan diuretik pada mencit (Mus musculus)

I.2.2. Tujuan Percobaan

Mengamati efek farmakologi dari HCT, spironolakton dan

furosemid yang diberikan secara oral terhadap mencit (Mus

musculus)

I.3. Prinsip Percobaan

Penentuan efek obat diuretik yaitu HCT, spironolakton dan

furosemid yang diberikan secara peroral kepada hewan coba mencit

(Mus musculus), kemudian diamati respon pada hewan coba mencit

(Mus musculus) berdasarkan frekuensi urinasi yang dihasilkan pada

menit ke 10, 20, 30, 40, 50 dan 60.

Page 3: Laporan FAAL Ginjal Denny

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

Sistem perkemihan adalah suatu sistem yang didalamnya terjadi

proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat–zat yang

tidak dipergunakan oleh tubuh . zat yang diperlukan tubuh akan

berupa urine (air kemih). Dan zat yang diperlukan tubuh akan beredar

kembali kedalam tubuh melalui pembuluh darah dan selanjutnya

beredar keseluruh tubuh. Sistem perkemihan ini merupakan suatu

rangkain organ yang terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria dan

uretra. (1:116)

A.Ginjal

Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak

dirongga retroperitonial bagian atas. Ginjal merupakan organ

terpenting dalam mempertahankan homeostasis cairan tubuh (1: 117)

Fungsi ginjal (2: 318)

1. Pengeluaran zat sisa organik. Ginjal mengkskresikan urea,

asam urat, kreatinin, dam produk penguraian hemoglobin dan

hormon

2. Pengaturan konsentrasi ion – ion penting. Ginjal mengekskresi

ion natrium, kaliun, kalsium, magnesium, sulfat, dan fosfat.

Ekskresi ion-ion ini seimbang dengan asupan dan ekskresinya

melalui rute lain, seperti pda saluran gastrointestinal atau kulit

Page 4: Laporan FAAL Ginjal Denny

3. Pengaturan produksi sel darah merah. Ginjal melepas

eritropoietin, yang mengatur produksi sel darah merah dalam

sumsum tulang.

4. Pengatur keseimbangan asam-basa tubuh. Ginjal

mengendalikan ekskresi ion hidrogen (H+), bikarbonat(HCO3-),

5. dan amonium (NH4+) serta memproduksi urine asam-basa,

bergantung pada kebutuhan tubuh.

6. Pengaturan tekanan darah. Ginjal mengatur volume cairan

yang esensial bagi pengaturan tekanan darah., dan juga

memproduksi enzim renin. Renin adalah komponene penting

dalam mekanisme renin-angiotensis-aldosteron, yang

meningkatkan tekanan darah dan retensi air

7. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah

dan asam amino darah. Ginjal melalui ekskresi glukosa dan

sama amino berlebihan, bertanggung jawab atas konsentrasi

nutrien dalam darah.

8. Pengeluaran zat beracun. Ginjal mengeluarkan polutan, zat

tambahan makanan, obat-obatan, atau zat kimia asing lain

dari tubuh.

Anatomi kasar ginjal (2:318-319)

1. Tampilan. Ginjal organ berbentuk seperti kacang berwarna

merah tua. Panjangnya sekitar 12,5 cm dan tebalnyaa 2,5

cm (kurang lebih besar kepalan tangan). Setiap ginjal

Page 5: Laporan FAAL Ginjal Denny

memiliki berat antara 125sampai 175 g pada laki-laki dan

115 sampai 155 g pda perempuan

2. Lokasi

Ginjal terletak diarea tinggi, yaitu pada dinding abdomen

posterior yang berdekatan dengan dua pasang iga

terakir. Organ ini merupakan organ retroperitoneal dan

terletak diantara otot-otot punggung dan peritoneum

rongga abdomen atas. Tiap-tiap ginjal memiliki sebuah

kelenjar adrenal diatasnya

Ginjal kanan terletak agak dibawah dibanding ginjal kiri

kerena ada hati pada sisi kanan.

3. Jaringan ikat pembungkus. Setiap ginjal diselubungi tiga

lapisan jaringan ikat

Fasisi renal adalah pembungkus terluar pembungkus ini

melahbukan ginjal pada struktur disekitarnya dan

mempertahankan posisi organ.

Lemak perirenal adalah jaringan adiposa yang

terbungkus fasia ginjal. Jaringan ini membantali ginjal

dan membantu organ tetap pada posisi nya.

Kapsul fibrosa (ginjal) adalah membran halus tranparan

yang langsung membungkus ginjal dan dapat dngan

mudah dilepas.

Page 6: Laporan FAAL Ginjal Denny

Srtuktur internal ginjal (2:319)

1. Hilus (hilum) adalah tingkat kecukangan tepi medial ginjal

2. Sinus ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada

hilus. Sinus ini membentuk perlekatan untuk jalan masuk dan

keluar ureter, vena dan arteri renalis, saraf dan limfatik.

3. Pelvis ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter.

4. Parenkim ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi

srtuktur sinus ginjal jaringan ini terbagi menjadi medula dalam

dan korteks luar

5. Ginjal terbagi-bagi lagi menjadi lobus ginjal. Setiap lobus

terdiri dari satu piramida ginjal. Kolumna yang saling

berdekatan. Dan jaringan kostreks yang melapisinya.

Struktur nefron (2:319-321)

Satu ginjal mengandung 1 sampa 4 juta nefron yang

merupakan unit pembentuk urine. Setiap nefron memiliki satu

komponen vaskuler (kapiler) dan satu komponen tubular.

1. Glomelurus adalah gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul

epitel berdinding ganda disebut kapsul bowmen. Glomelurus

dan kapsul bowmen bersama–sama membentuk sebuah

korpuskek ginjal.

2. Tubulus kontortus proksimal, panjangnya mencapai 15mm

dan sangat berliku-liku

Page 7: Laporan FAAL Ginjal Denny

3. Ansa henle. Tubulus konturtus proksimal mengarah ke

tungkai desenden ansa henle yang masuk kedalam medula.

B. Ureter

Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang

berfungsi mengalirkan erine dari pileum ginjal kadalam buli – buli.

Pada orang dewasa panjangnya kurang lebih 20cm. Dindingnya

terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh sel-sel transisional, otot-otot

polos sirkulasi dan longitudinal yang dapat melakukan peristaltic

(kontraksi) guna mengeluarkan urine ke buli-buli. Terdapat 3

tempat penyempitan ureter, yakni pada (1) peralihan pelvis renis

menjadi urete,r (2) ketika menyilang ailiaca communis, (3) ketika

bermuara ke ostium vesica urinaria. (3:54)

C. Vesika urinaria

Sebuah kantong yang dibentuk oleh jaringan ikat dan otot

polos. Berfungsi sebagia tempat penyimpanan urine. (3:54)

D. Urethra

Merupakan suatu saluran fibromoscular dilalui oleh urine dari

vesica urinaria. Saluran ini menutup pada saat kosong. Pada pria

juga dilalui oleh semen (spermatosoa). Ada beberapa perbedaan

antara urethra feminina dan urethea masculina.

Urethra Feminina

Panjang 4cm, terletak dibagian anterior vagina. Muaranya

disebut ostium urethra externum, berada didalam vestibulum

Page 8: Laporan FAAL Ginjal Denny

vaginae, di ventralis dari ostium vaginae, diantara kedua ujung

anterior labio minora. Berjalan melalui diaphragma pelvis dan

urogenetale. Urthra difiksasi pada as pubis oleh serabut-serabut

ligamentum pubovesicae.

Uretha masculina

Dimulai padacollum vesicae, mempunyai ukuran panjang

20cm, berjalan menembusi glandula prostat, diaphragmapelvis,

diaphragma urogenetale dan penis. Dibagi menjadi tiga bagian

yaitu: pars prostatica, pars membranacea, pars spongiosa. (3:54-

55)

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya

proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang

yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang

masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan

lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air

kemih).

Tahap pembentukan urin diantaranya (4)

1. Proses Filtrasi

di glomerulus terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah

bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring

ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air,

sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus

ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.

Page 9: Laporan FAAL Ginjal Denny

2. Proses Reabsorbsi

pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari

glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat.

Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus

proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali

penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh.

Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan

sisanya dialirkan pada papilla renalis.

3. Proses sekresi.

sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal

dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar (5 :

389)

Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan

pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian,

pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang

diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-

zat terlarut dalam air. Fungsi utama diuretik adalah untuk

memobilisasi cairan udem yang berarti mengubah keseimbangan

cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel menjadi

normal (5: 389)

Proses diuresis dimulai dengan mengalirnya darah ke dalam

glomeruli (gumpalan kapiler) yang terletak di bagian luar ginjal

(cortex). Dinding glomeruli inilah yang bekerja sebagai saringan

Page 10: Laporan FAAL Ginjal Denny

halus yang secara pasif dapat dilintasi air, garam dan glukosa.

Ultrafiltrat yang diperoleh dari filtrasi dan mengandung banyak air

serta elektrolit ditampung di wadah, yang mengelilingi setiap

glomerulus seperti corong (kapsul Bowman) dan kemudian

disalurkan ke pipa kecil. Di sini terjadi penarikan kembali secara

aktif dari air dan komponen yang sangat penting bagi tubuh, seperti

glukosa dan garam-garam antara lain ion Na+. Zat-zat ini

dikembalikan pada darah melalui kapiler yang mengelilingi

tubuli.sisanya yang tak berguna seperti ”sampah” perombakan

metabolisme-protein (ureum) untuk sebagian besar tidak diserap

kembali. Akhirnya filtrat dari semua tubuli ditampung di suatu

saluran pengumpul (ductus coligens), di mana terutama

berlangsung penyerapan air kembali. Filtrat akhir disalurkan ke

kandung kemih dan ditimbun sebagai urin (1 : 133).

II.2. Uraian Bahan

1. Air suling (6 : 96)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air suling,aquadest

RM/BM : H2O/18,02

Pemerian : Cairan jernih,tidak berwarna,tidak

berbau,tidak mempunyai rasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut

2. Spironolakton (10 : 559)

Page 11: Laporan FAAL Ginjal Denny

Nama resmi : SPIRONOLACTONUM

Nama lain : Spironolakton

RM/BM : C24H32O4S / 416, 60

Pemerian : Serbuk, Kuning tua, tidak

berbau atau berbau asam

tioasetat lemah;rasa agak pahit.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air,

larut dalam 80 bagian etanol

(95%)P, dalam 3 bagian

kloroform P dan dalam 100

bagian eter P

Penyimpanan : Terlindung dari cahaya

Kegunaan : Sebagai diuretikum

3. HCT (6 : 288)

Nama resmi : HYDROCHLORTHIAZIDUM

Nama lain : Hidroklortiazida

RM/BM : C7H8ClN3O4S2/297,74 g/mol

Pemerian : Serbuk hablur; putih atau hampir

putih; tidak berbau; agak pahit

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air,

dalam kloroform P dan dalam

eter P; larut dalam 200 bagian

etanol (95%) P dan dalam 20

Page 12: Laporan FAAL Ginjal Denny

bagian aseton P; larut dalam

larutan alkali hidroksida

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,

terlindung dari cahaya

Kegunaan : Sebagai diuretikum

4. Furosemid (6 : 262)

Nama resmi : FUROSEMIDUM

Nama lain : Furosemida/frusemida

RM/BM : C12H11ClN2O5S/ 330,74 g/mol

Pemerian : Serbuk hablur; putih atau hampir

putih; tidak berbau; tidak berasa.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam

kloroform P; larut dalam 75

bagian etanol (95%) P dan dalam

580 bagian eter P; larut dalam

larutan alkali hidroksida

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai diuretikum

5. NaCMC (6 : 401)

Nama resmi : NATRIICARBOXY

Page 13: Laporan FAAL Ginjal Denny

METHYLCELLULOSUM

Nama lain : Natrium karboksimetilselulosa

Pemerian : Serbuk atau butiran; putih kuning

gading, tidak atau hampir tidak

berbau, higroskopik

Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air,

membentuk suspensi koloidal,

tidak larut dalam etanol (95%) P,

dalam eter P dan dalam perlarut

organik lain

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Kelompok kontrol

II.3 Uraian hewan coba

II.3.1 Klasifikasi hewan coba

Mencit ( Mus musculus )

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Sub filum : Vertebrata

Kelas : Mamalia

Sub kelas : Thoria

Ordo : Rhodentia

Familia : Moridae

Genus : Mus

Page 14: Laporan FAAL Ginjal Denny

Spesies : Mus musculus

II.3.1 Karateristik hewan coba

Karakteristik mencit (Mus musculus)

Masa pubertas : 35 hari

Masa beranak : Sepanjang tahun

Masa hamil : 19-20 hari

Jumlah sekali lahir : 4-12 ekor

Masa hidup : 2-3 tahun

Masa tumbuh : 6 bulan

Masa menyusui : 21 hari

Frekuensi kelahiran : 4 tiap tahun

Suhu tubuh : 37,9oC-39,2oC

Laju respirasi : 136-216 per menit

Tekanan darah : 147 per 106 mmHg

Volume darah : 7,3 % berat badan

Luas permukaan : 92 K3g3 dimana K = 11,4 dan g =

berat badan

BAB III

METODE KERJA

III.1. Alat dan Bahan

Page 15: Laporan FAAL Ginjal Denny

III.1.1. Alat

Adapun alat – alat yang digunakan pada praktikum ini

adalah : gelas kimia, spoit, kanula, timbangan hewan dan

stopwatch

III.1.2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:

adalah HCT, spironolakton dan furosemid,Na-cmc, aquadest.

III.1.3 Hewan coba

Adapun hewan coba yang digunakan pada praktikum ini

adalah: mencit (Mus musculus)

III.2. Cara Kerja

1. Pembuatan NaCMC 1 %

Ditimbang 1 gram NaCMC

Dimasukkan ke dalam lumpang

Ditambahkan air sedikit demi sedikit

Digerus hingga mucilago

Ditambahkan sisa air lalu cukupkan hingga 100 ml

2. Pembuatan suspensi

Dibuat suspensi NaCMC 1 %

Dimasukkan Spironolakton 269 mg

Didispersikan ke dalam suspensi NaCMC

Perlakuan yang sama untuk Furosemid dan HCT

3. Penyiapan hewan coba

Page 16: Laporan FAAL Ginjal Denny

Ditimbang hewan coba untuk mengetahui bobotnya

Dikonversikan dosis manusia ke dosis mencit untuk

mengetahui volume pemberian yang akan diberikan pada

mencit.

Diberikan perlakuan pada mencit secara peroral dengan

pemberian HCT, spironolakton dan furosemid

Diamati efek diuretika yang terjadi

Dicatat volume urine yang dihasilkan selama 10,20,30,40,50

dan 60.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

Page 17: Laporan FAAL Ginjal Denny

IV.1 Data pengamatan

1.Pada percobaan yang telah dilakukan di peroleh data sebagai

berikut :

Nama ObatWaktu (menit) Volume

Total10 20 30 40 50 60

HCT - - - 0,6 ml

Spironalakton - - - - - 0,1 ml

Furosemid I - - - 0,6 ml

Furosemid II - - - - 0,5 ml

Keterangan :

- = Pada menit tersebut tidak ada urin yang dihasilkan

= Pada menit tersebut ada urin yang dihasilkan

2. Gambar ginjal pada mencit :

BAB V

PEMBAHASAN

Page 18: Laporan FAAL Ginjal Denny

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya

proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang

tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih

dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh

larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih)

Sedangkan ginjal merupakan organ terpenting dalam sistem

perkemihan, dan merupakan sepasang organ saluran kemih yang

berfungsi mempertahankan homeostatis cairan tubuh

Pada percobaan ini diberikan perlakuan secara peroral pada

mencit, dengan pemberian obat diuretik seperti, HCT, spironolakton dan

furosemid dengan menggunakan kanula. Setelah semua mencit diberikan

perlakuan dilakukan pengamatan dengan melihat proses urinasi pada

menit ke 10,20,30,40,50 dan 60. Kemudian dilakukan pengukuran

terhadap volume urin hewan coba mencit

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil

bahwa furosemid I memiliki diuresis yang lebih cepat yaitu pada menit ke

20, 40 dan 60. Adanya urine yang dikeluarkan oleh hewan coba mencit

yang merupakan suatu efek dari obat diuretik tersebut dan didapat volume

total urine yang dihasilkan adalah 0,6 ml. Kemudian pada perlakuan

dengan furosemid II dimana pada menit ke 30 dan 50 terdapat urin yang

dihasilkan dan mempunyai volume total urine adalah 0,5 ml . Hal ini

menunjukkan bahwa hasil percobaan yang dilakukan sesuai dengan

literatur yang mana menunjukkan bahwa furosemid termasuk dalam

Page 19: Laporan FAAL Ginjal Denny

golonggan diuretik kuat. Diuretik kuat ini bekerja pada ansa henle bagian

aendens dan bagian avitel tebal dengan cara menghambat transport

elektrolit natrium, kalium dan klorida.

Selanjutnya efek yang terjadi dari pemberian obat diuretik

spironolakton, terlihat pada menit ke 30 saja dan memiliki volume total

urine sebesar 0,1 ml. Spironolakton termasuk dalam golongan diuretik

hemat kalium. Diuretik ini bekerja pada hilir tubuli distal dan dan duktus

kolingentes daerah korteks dengan cara menghambat reabsorpsi natrium

dan sekresi kalium

Efek yang ditimbulkan dari obat diuretik HCT terlihat pada menit ke

40, 50, dan 60 dan memiliki volume total urine sebesar 0,6 ml. HCT

termasuk dalam diuretik golongan tiazid. Merupakan Obat diuretik yang

paling banyak digunakan. Bekerja pada bagian awal tubulus distal

(nefron). Obat ini berfungsi untuk menurunkan reabsorpsi natrium dan

klorida, yang meningkatkan ekskresi air, natrium, dan klorida. Selain itu,

kalium hilang dan kalsium ditahan.

Pada percobaan ini, adapun kesalahan-kesalahan yang dapat

terjadi pada praktikum ini yaitu disebabkan oleh kurangnya ketelitian

praktikan dalam mengamati urinasi mencit, dan kondisi hewan coba yang

kurang baik dan juga mungkin karena kesalahan dalam perhitungan dosis

obat diuretik yang digunakan.

BAB VI

PENUTUP

Page 20: Laporan FAAL Ginjal Denny

V.1. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa:

1) Efek HTC menimbulkan efek diuretik kuat, karena menghasilkan

volume urin sebanyak 0,6 ml.

2) Efek spironolakton menimbulkan efek diuretik lemah, karena

menghasilkan volume urin sebanyak 0,1ml.

3) Efek furosemid menimbulkan efek diuretik kuat, karena

menghasilkan volume urin sebanyak 0,6 ml.

V.2.Saran

a. Laboratorium

Sebaiknya sarana dan prasarana lebih diperlengkapi lagi,

misalnya pada bahan yang akan digunakan supaya pada saat

praktikum tidak perlu dibeli lagi yang membutuhkan waktu.

b. Asisten

Sebaiknya asisten pada saat praktikan sedang pengamatan

yang membutuhkan waktu yang lama, asisten datang dan

menjelaskan sedikit tentang materi yang dipraktekkan supaya

waktu tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

1. Setiadi. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha ilmu. 1979

Page 21: Laporan FAAL Ginjal Denny

2. Sloane ethel. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. 2003

3. Tim Penyusun. Buku Ajar Anatomi Umum. Makassar : Fakultas Kedokteran UNHAS. 2010

4. Anonim. http://www. Scribd. Com /55460955/Obat – obat Diuretik/ 05/05/2012

5. Gan gunawan sulistia. Farmakologi dan Terapi, edisi 5. Jakarta : Balai penerbit FKUI. 2007

6. Dirjen POM. Farmakope Indonesia ed.III. Jakarta :Depkes RI.1979

7. Tim penyusun. Penuntun Praktikum Anatomi dan Morfologi Manusia. Makassar : STIFA. 2012

8. Steve parker. Ansiklopedia Tubuh Manusia. Erlangga. Jakarta: 1995

9. Sherwood lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, edisi 2. Jakarta : Penerbit buku kedokteran (EGC). 2001

10.Ganong F, Willian. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. 2002