laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah … download... · pada tahun yang akan datang....

64
1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj-IP) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) PROV. JAWA TENGAH TAHUN 2014 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) PROVINSI JAWA TENGAH FERBUARI 2015

Upload: others

Post on 04-Feb-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

1

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH(LKj-IP)

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD)PROV. JAWA TENGAH

TAHUN 2014

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD)PROVINSI JAWA TENGAH

FERBUARI 2015

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

2

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa atas rahmat dan Karunianya, penyusuan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKj-IP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Prov Jateng telah selesai. LKj-IP BPBD merupakan bentuk komitmen

BPBD Prov Jateng dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi pemerintah (SAKIP) yang baik sebagaimana diamanatkan

dalam Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014.

LKj-IP adalah wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada

masyarakat tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahun

anggaran. Proses kinerja BPBD Prov Jawa Tengah telah diukur,

dievaluasi, dianalisis dan dijabarkan dalam bentuk laporan dan bertujuan

untuk menggambarkan penerapan Rencana Strategis (Renstra) dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi di masing-masing

perangkat daerah, serta keberhasilan capaian sasaran saat ini untuk

percepatan dalam meningkatkan kualitas capaian kinerja yang diharapkan

pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran

penerapan prinsip-prinsip good governance, yaitu dalam rangka

terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingukungan pemerintah.

Demikian Laporan ini kami susun semoga dapat digunakan sebagai

bahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya untuk

peningkatan kinerja di masa mendatang.

Semarang, Januari 2015KALAKHAR BPBD PROV JAWA TENGAH

SARWA PRAMANA, SH, M.SiPembina Utama Muda

NIP. 19610211 198403 1 003

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

3

DAFTAR ISI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ......... 1

KATA PENGANTAR ................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................. 3

DAFTAR TABEL ......................................................................................... 5

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 6

A. Gambaran Umum Organisasi .............................................................. 6

1. Tugas Pokok dan Fungsi ................................................................... 6

2. Sumberdaya..................................................................................... 13

B. Fungsi Strategis BPBD Prov Jawa Tengah ....................................... 24

1. Visi ................................................................................................... 24

2. Misi .................................................................................................. 24

3. Tujuan.............................................................................................. 24

4. Sasaran ........................................................................................... 25

C. Permasalahan Utama yang Dihadapi ................................................ 25

BAB II PERJANJIAN KINERJA ............................................................... 27

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 ................................ 34

A. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................... 34

1. Sasaran Strategis 1 ......................................................................... 35

2. Sasaran strategis 2.......................................................................... 39

3. Sasaran Strategis 3 ......................................................................... 41

4. Sasaran strategis 4.......................................................................... 43

5. Sasaran Strategis 5 ......................................................................... 45

6. Sasaran strategis 6.......................................................................... 48

7. Sasaran strategis 7.......................................................................... 49

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

4

8. Sasaran strategis 8.......................................................................... 51

9. Sasaran strategis 9.......................................................................... 53

B. Realisasi Anggaran ............................................................................ 55

BAB IV P E N U T U P .............................................................................. 58

A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Keberhasilan ................................. 58

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang ......................... 61

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

5

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indeks Rawan Bencana Indonesia ................................................... 8

Tabel 2 Indeks Rawan Bencana Kabupaten/Kota di Jawa Tengah .............. 9

Tabel 3 Indeks Risiko Bencana Indonesia .................................................. 10

Tabel 4 Indeks Risiko Bencana Kabupaten/Kota Jateng ............................ 11

Tabel 5 Daerah Rawan Bencana di Jawa Tengah ...................................... 12

Tabel 6 Jumlah Pegawai BPBD Provinsi Jawa Tengah .............................. 13

Tabel 7 Pangkat/Golongan PNS di BPBD Prov. Jawa Tengah................... 14

Tabel 8 Sarana dan Prasarana Kedinasan Umum Tahun 2014 ................. 16

Tabel 9 Sarana dan Prasarana Untuk Kondisi Tertentu Tahun 2014 ......... 17

Tabel 10 Penetapan Kinerja TA 2014 ......................................................... 32

Tabel 13 Skala Pengukuran Kinerja ............................................................ 35

Tabel 14 Perhitungan Kinerja Sasaran 1..................................................... 35

Tabel 15 Pembentukan BPBD Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah.............. 36

Tabel 16 Perhitungan Kinerja Sasaran 2..................................................... 40

Tabel 17 Perhitungan Kinerja Sasaran 3..................................................... 42

Tabel 18 Perhitungan Kinerja Sasaran 4..................................................... 44

Tabel 19 Perhitungan Kinerja Sasaran 5..................................................... 46

Tabel 20 Perhitungan Kinerja Sasaran 6..................................................... 48

Tabel 21 Perhitungan Kinerja Sasaran 7..................................................... 50

Tabel 22 Perhitungan Kinerja Sasaran 8..................................................... 52

Tabel 23 Perhitungan Kinerja Sasaran 9..................................................... 53

Tabel 24 Kejadian dan Kerugian Bencana Jateng 2014 ............................ 54

Tabel 25 Realisasi dan Efisiensi Anggaran ................................................. 56

Tabel 26 Pengukuran Pencapaian Sasaran................................................ 58

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

6

BAB IPENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Organisasi

1. Tugas Pokok dan Fungsi

Penyelenggaraan penanggulangan bencana menjadi urusan

bersama antara pemerintah (Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota)

masyarakat dan Lembaga usaha. Undang-undang No. 24 tahun 2007

tentang penanggulangan bencana memberikan amanat bahwa di

masing-masing daerah (provinsi dan kabupaten/kota) membentuk

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Pemerintah Prov

Jawa Tengah menindaklanjuti amanat tersebut dengan membentuk

BPBD Provinsi Jawa Tengah melalui Peraturan Daerah No. 10 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Daerah Provinsi

Jawa Tengah dan menerbitkan Peraturan Gubernur No 101 tahun 2008

tentang tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja

Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa

Tengah. Mendasarkan perda tersebut, terutama pada Bab IV Pasal 7

BPBD Prov Jateng mempunyai mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan dan melaksanakan kebijakan daerah di bidang

penanggulangan bencana. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok

dan fungsi tersebut, Pemerintah Prov Jawa Tengah menerbitkan

Peraturan Daerah No 11 tahun 2009 tentang penyelenggaraan

penanggulangan bencana, sebagai dasar dalam pelaksanaan

penyelenggaraan di Jawa Tengah.

Tugas pokok dan fungsi BPBD Prov Jawa Tengah telah

dijabarkan pada pasal 2 dan pasal 3 Peraturan Gubernur No. 101 tahun

2008. Tugas pokok BPBD Prov Jawa Tengah (pasal 2) yaitu

melaksanakan penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan daerah di

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

7

bidang penanggulangan bencana daerah, sedangkan Pasal 3

menyebutkan bahwa fungsi BPBD Prov Jawa Tengah adalah :

1. Perumusan kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana.

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di

bidang bencana.

3. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang pencegahan

dan kesiapsiagaan, penanganan darurat, rehabilitasi dan

rekonstruksi, logistik dan peralatan lingkup Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

4. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang penanggulangan

bencana.

5. Pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan,

rumah tangga dan ketatausahaan di lingkungan BPBD.

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya.

Ancaman bencana di Jawa Tengah tersebar secara merata di

seluruh wilayah. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh pemangku

kepentingan harus terus ditingkatkan. Kajian tingkat kerawanan dan

risiko bencana di Jawa Tengah telah dilakukan dengan difasilitasi oleh

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Tahun 2011

BNPB melakukan kajian terhadap tingkat rawan bencana dan pada

tahun 2013 BNPB melakukan kajian untuk tingkat risiko bencana di

seluruh Indonesia. Indeks Rawan Bencana Indonesia pada tahun 2011

selalu diperbaharui setiap dua tahun sekali, dan pada tahun 2013,

indeks yang dikaji adalah risiko bencana bukan tingkat kerawanan

bencana. Indeks rawan bencana (2011) dihitung dari data

korban/kerusakan yang tercatat (existing data) untuk setiap bencana,

sedangkan indeks risiko bencana (2013) dihitung dari potensi

kemungkinan korban dan dampak yang akan ditimbulkan. Risiko

bencana merupakan penilaian kemungkinan dari dampak yang

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

8

diperkirakan apabila bahaya itu menjadi bencana. Perhitungann indeks

risiko bencana ditekankan pada potensi kemungkinan dan besarnya

dampak yang diukur dari keterpaparan (exposure) dari setiap bahaya

(single hazard) dan gabungan dari beberapa hazard yang ada (multi

hazard), dengan memperhatikan parameter-parameter bahaya,

kerentanan, dan kapasitas sebagai penghitungan risiko bencana.

Mendasarkan 2 (dua) kajian tersebut, posisi Provinsi Jawa Tengah

adalah sebagai berikut.

a. Indeks Rawan Bencana Indonesia Tahun 2011

Berdasarkan data BNPB tentang Indeks Rawan Bencana

Indonesia tahun 2011, Provinsi Jawa Tengah menempati

urutan/rangking pertama tingkat nasional dari 27 provinsi yang

termasuk rawan tinggi untuk semua jenis kerawanan bencana (6

provinsi lainnya termasuk rawan sedang). Hal ini dapat dilihat pada

tabel berikut ini.Tabel 1

Indeks Rawan Bencana Indonesia

NO PROVINSI SKOR INDEKS RAWAN KELAS1 2 3 4

1. Jawa Tengah 203 Tinggi2. Jawa Barat 200 Tinggi3. Jawa Timur 189 Tinggi4. Nusa Tenggara Timur 187 Tinggi5. Aceh 169 Tinggi6. Sumatera Barat 154 Tinggi7. Sumatera Utara 148 Tinggi8. Sulawesi Selatan 140 Tinggi9. Nusa Tenggara Barat 139 Tinggi10. Sulawesi Tengah 138 Tinggi11. Banten 133 Tinggi12. Sulawesi Utara 133 Tinggi13. Bali 129 Tinggi14. Maluku 128 Tinggi15. Sumatera Selatan 126 Tinggi16. Lampung 126 Tinggi17. Kalimantan Timur 125 Tinggi18. D.I. Yogyakarta 124 Tinggi19. Papua 120 Tinggi

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

9

NO PROVINSI SKOR INDEKS RAWAN KELAS1 2 3 4

20. Sulawesi Tenggara 116 Tinggi21. Dki Jakarta 113 Tinggi22. Riau 109 Tinggi23. Jambi 109 Tinggi24. Kalimantan Barat 108 Tinggi25. Kalimantan Selatan 108 Tinggi26. Bengkulu 105 Tinggi27. Sulawesi Barat 104 Tinggi28. Gorontalo 94 Sedang29. Maluku Utara 89 Sedang30. Kalimantan Tengah 83 Sedang31. Papua Barat 67 Sedang32. Kepulauan Riau 55 Sedang33. Kepulauan Bangka Belitung 46 Sedang

Sumber: BNPB, IRBI 2011

Mendasarkan data IRBI BNPB Tahun 2011 tersebut, Indeks Rawan

Bencana Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yaitu 34 kabupaten/Kota

termasuk rawan tinggi dan 1 (kota) termasuk rawan sedang.

Rincian tingkat kerawanan sebagaimana tabel berikut.Tabel 2

Indeks Rawan Bencana Kabupaten/Kota di Jawa Tengah

No Kabupaten/Kota Skor Kelas Rawan Rangking Nasional1 2 3 4 5

1. Cilacap 132 Tinggi 32. Banyumas 123 Tinggi 83. Kebumen 113 Tinggi 124. Klaten 106 Tinggi 195. Wonosobo 105 Tinggi 206. Jepara 105 Tinggi 217. Semarang 103 Tinggi 238. Karanganyar 102 Tinggi 249. Brebes 101 Tinggi 2510. Pati 98 Tinggi 3111. Magelang 94 Tinggi 4212. Boyolali 92 Tinggi 4313. Purworejo 91 Tinggi 4614. Wonogiri 89 Tinggi 5515. Kota semarang 87 Tinggi 6016. Sukoharjo 82 Tinggi 7617. Pemalang 78 Tinggi 10118. Kudus 78 Tinggi 10319. Rembang 77 Tinggi 10720. Pekalongan 76 Tinggi 116

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

10

No Kabupaten/Kota Skor Kelas Rawan Rangking Nasional1 2 3 4 5

21. Sragen 76 Tinggi 11822. Grobogan 75 Tinggi 12623. Banjarnegara 75 Tinggi 12724. Kendal 73 Tinggi 13925. Temanggung 70 Tinggi 14926. Demak 69 Tinggi 15327. Tegal 64 Tinggi 18028. Purbalingga 62 Tinggi 19229. Batang 62 Tinggi 19330. Kota Surakarta 60 Tinggi 20731. Blora 58 Tinggi 22232. Kota Pekalongan 52 Tinggi 27233. Kota Tegal 46 Tinggi 32234. Kota Magelang 44 Tinggi 34335. Kota Salatiga 34 Sedang 404

Sumber: BNPB, IRBI 2011

b. Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2013

Berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia tahun

2013, Provinsi Jawa Tengah menempati urutan/rangking 13 (tiga

belas) di tingkat nasional dari 26 provinsi yang termasuk risiko tinggi

(7 provinsi risiko sedang). Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.Tabel 3

Indeks Risiko Bencana Indonesia

No Provinsi Skor Kelas Risiko1 2 3 4

1 Aceh 160 Tinggi2 Sumatera Utara 150 Tinggi3 Sumatera Barat 153 Tinggi4 Riau 147 Tinggi5 Jambi 142 Sedang6 Sumatera Selatan 142 Sedang7 Bengkulu 172 Tinggi8 Lampung 153 Tinggi9 Kepulauan Bangka Belitung 162 Tinggi

10 Kepulauan Riau 116 Sedang11 DKI Jakarta 103 Sedang12 Jawa Barat 166 Tinggi13 Jawa Tengah 158 Tinggi14 Daerah Istimewa Yogyakarta 165 Tinggi

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

11

No Provinsi Skor Kelas Risiko1 2 3 4

15 Jawa Timur 171 Tinggi16 Banten 180 Tinggi17 Bali 170 Tinggi18 Nusa Tenggara Barat 172 Tinggi19 Nusa Tenggara Timur 156 Tinggi20 Kalimantan Barat 157 Tinggi21 Kalimantan Tengah 141 Sedang22 Kalimantan Selatan 152 Tinggi23 Kalimantan Timur 165 Tinggi24 Sulawesi Utara 151 Tinggi25 Sulawesi Tengah 158 Tinggi26 Sulawesi Selatan 167 Tinggi27 Sulawesi Tenggara 169 Tinggi28 Gorontalo 140 Sedang29 Sulawesi Barat 191 Tinggi30 Maluku 179 Tinggi31 Maluku Utara 169 Tinggi32 Papua Barat 154 Tinggi33 Papua 125 Sedang

Sumber: BNPB, IRBI Tahun 2013

Mendasarkan data indeks risiko bencana tahun 2013 tersebut, dari

35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah terdapat 22 Kabupaten/Kota

termasuk risiko tinggi, dan 13 Kabupaten/Kota lainnya termasuk

risiko sedang. Data selengkapnya sebagaimana tabel berikut.

Tabel 4Indeks Risiko Bencana Kabupaten/Kota Jateng

No Kabupaten/Kota Skor Kelas Risiko Rangking Nasional1 2 3 4

1 Cilacap 215 Tinggi 172 Purworejo 215 Tinggi 183 Tegal 213 Tinggi 264 Brebes 211 Tinggi 295 Banyumas 207 Tinggi 366 Pemalang 206 Tinggi 377 Kebumen 203 Tinggi 498 Demak 184 Tinggi 959 Kota Semarang 184 Tinggi 96

10 Pekalongan 183 Tinggi 97

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

12

No Kabupaten/Kota Skor Kelas Risiko Rangking Nasional1 2 3 411 Pati 174 Tinggi 15312 Rembang 172 Tinggi 16413 Batang 168 Tinggi 17514 Kendal 167 Tinggi 19015 Jepara 163 Tinggi 20916 Grobogan 162 Tinggi 22017 Purbalingga 159 Tinggi 22618 Boyolali 159 Tinggi 22719 Banjarnegara 150 Tinggi 28920 Blora 150 Tinggi 29021 Kota Pekalongan 148 Tinggi 30622 Wonogiri 146 Tinggi 31323 Magelang 143 Sedang 32624 Semarang 143 Sedang 32725 Temanggung 143 Sedang 32826 Sragen 142 Sedang 33427 Wonosobo 135 Sedang 35828 Kudus 132 Sedang 37829 Karanganyar 130 Sedang 38830 Klaten 123 Sedang 41431 Kota Tegal 117 Sedang 44132 Kota Magelang 108 Sedang 45933 Sukoharjo 93 Sedang 48234 Kota Salatiga 91 Sedang 48535 Kota Surakarta 80 Sedang 490

Sumber: BNPB, IRBI Tahun 2013

BPBD Jawa Tengah telah mencermati dan menindaklanjtui dengan

mengumpulan data daerah rawan bencana yang meliptui wilayah

desa/kelurahan, kecamatan dan warga terdampak. Data daerah rwan bencana

Jawa Tengah yang dikumpulkan oleh BPBD Prov Jawa Tengah dapat dilhat

pada table berikut.

Tabel 5Daerah Rawan Bencana di Jawa Tengah

No Bencana Kab Kec Desa/Kel KK

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

13

Jml % Jml % Jml % Jml %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Banjir 32 91,42 314 54.8 1.776 20,7 772.177 8,02 Longsor 29 82,85 342 59.7 2.331 27.2 642.001 6,63 Kekeringan 27 77,14 235 41 1.443 16.8 677.952 7.0

4 Angin putingbeliung

12 42,85 132 23.0 752 8,8 282.212 2,9

5 Gempabumi 14 37,14 116 20.2 1.514 17,6 1.416.145 15,1

6 Tsunami 4 11,42 20 3,5 127 1,5 128.186 1,3

7 Gunung api 11 31,42 47 8,2 276 3,2 200.634 2,18 Gas Beracun 3 8,57 13 2,3 44 0,5 33.744 1,39 Kebakaran

Hutan/Lahan22 62,85 122 21,3 749 8,7 169.498 1,7

2. Sumberdaya

Upaya-upaya pengurangan risiko bencana harus dilaksanakan

secara serius oleh seluruh pemangku kepentingan. Pengurangan risiko

bencana merupakan tindakan untuk meminimalkan dampak bencana

terhadap kehidupan manusia sehingga kerugian jiwa dan materil serta

kerugian lainnya. Pengurangan risiko bencana dilakukan melalui 3 (tiga)

kegiatan utama, yaitu mengurangi ancaman, mengurangi kerentanan

dan meningkatkan kapasitas. Pengingkatan kapasitas diprioritaskan

secara kelembagaan maupun sumberdaya baik sumberdaya manusia

maupun sarana dan prasarana.

Jumlah personel sumberdaya manusia di BPBD Prov Jawa

Tengah cukup terbatas. Jumlah dan tingkat pendidikan sumberdaya

manusia (SDM) di BPBD Jawa Tengah adalah sebagai berikut:Tabel 6

Jumlah Pegawai BPBD Provinsi Jawa Tengah

No Pegawai Jumlah Pendidikan TerakhirPria Wanita S2 S1 D3 SMA SMP SD Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

14

1 PNS 45 16 15 19 1 17 7 1 612 Non PNS

a. Harian Lepas 2 - 2 2b. Outsourcing 5 1 6 6

Total 15 24 1 19 7 1 67

Data sumberdaya PNS menurut pangkat dan golongan di BPBD

Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut:

Tabel 7Pangkat/Golongan PNS di BPBD Prov. Jawa Tengah

No Pangkat / Gol Jumlah1 2 3

1 Golongan IV : 13 oranga Pembina Utama Muda (IV/c) : 1 orangb Pembina Tk I (IV/b) : 3 orangc Pembina (IV/a) : 9 orang

2 Golongan III 33 oranga Penata Tk I (III/d) : 9 orangb Penata (III/c) : 6 orangc Penata Muda Tk I (III/b) : 15 orangd Penata Muda (III/a) : 3 orang

3 Golongan II 10 oranga Pengatur Tk I (II/d) : 1 orangb Pengatur (II/c) : 3 orangc Pengatur Muda Tk I (II/b) : 6 orangd Pengatur Muda (II/a) : - orang

4 Golongan I 5 oranga Juru Tk I (I/d) : - orangb Juru (I/c) : 4 orangc Juru Muda Tk I (I/b) : - orangd Juru Muda (I/a) : 1 orang

JUMLAH : 61 orang

Secara kelembagaan, BPBD Provinsi terdiri dari unsur pelaksana dan

unsur pengarah. Unsur pengarah BPBD Prov Jawa Tengah diatur dalam

Perda Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Lain Daerah Provinsi Jawa Tengah.Unsur Pengarah BPBD

Provinsi Jawa Tengah sejumlah 11 (sebelas) orang anggota yang terdiri

dari Perwakilan SKPD dan Unsur Pengarah dari Masyarakat

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

15

Profesional. Anggota Unsur pengarah penanggulangan bencana

ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah 120/42/2010

yang berlaku sampai dengan 30 April 2015. Susunan anggota Unsur

Pengarah BPBD Provinsi Jawa Tengah pada periode ini adalah sebagai

berikut:

a. Unsur Pengarah dari SKPD, terdiri dari :

1) Kepala Badan Lingkungan Hidup;

2) Kepala Dinas Sosial;

3) Kepala Dinas Kesehatan;

4) Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral;

5) Kepala Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang;

6) Kepala Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air.

b. Unsur Pengarah dari Masyarakat Profesional terdiri dari 5 (lima)

orang terpilih yang mempunyai kompetensi dan kapasitas dan

mempunyai latar belakang keahlian/keilmuan dalam penanggulangan

bencana. Anggota unsur pengarah dari masyarakat profesional

periode I (2010-2014) adalah :

1) Drs. Sri Mulyadi, MM;

2) Ir. M. Edy Waluyo;

3) Emmy Rochayati, SH;

4) Herman Suryosardjono, SH;

5) Budiharjo SH;

Secara struktur organisasi, kelembagaan BPDB provinsi Jawa

Tengah adalah sebagai berikut:

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

16

Gambar 1 Struktur Organisasi BPBD Prov Jawa Tengah

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsipenanggulangan bencana, BPBD Prov Jawa Tengah didukung denganbeberapa peralatan baik yang bersifat umum maupun khusus,sebagaimana tabel berikut.

Tabel 8Sarana dan Prasarana Kedinasan Umum Tahun 2014

Kode BidangBarang Nama Bidang Jumlah

BarangHarga(Rp)

1 2 3 4

1 TANAH 2 3,100,000,000Tanah 2 3,100,000,000

2 PERALATAN DAN MESIN 2,490 11,907,369,520Alat-alat besar 17 3.190.492.500Alat-alat Angkutan 50 3,586,347,946Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 6 309,100,000Alat-alat Pertanian / Peternakan - -Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 1,839 4,410,718,071Alat-alat Studio dan Komunikasi 436 2.294,155,898Alat-alat Kedokteran - -

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

17

Kode BidangBarang Nama Bidang Jumlah

BarangHarga(Rp)

1 2 3 4

Alat-alat Laboratorium - -Alat-alat Keamanan 142 410,711,003Alat Metrologi dan Geofisika/Alat Ukur - -Alat Olah Raga - -

3 GEDUNG DAN BANGUNAN 2 3,170,015,470Bangunan Gedung 2 3,098,015,470Bangunan Monumen 90 72.000.000

4 JALAN, JEMBATAN, BANGUNAN 8 180,433,000Jalan dan Jembatan - -Bangunan Air / Irigasi 7 89,000,000Instalasi 1 91,433,000Jaringan - -

5 ASET TETAP LAINNYA 2,004 67,498,455Buku Perpustakaan 1,997 66,623,455Barang Bercorak Kesenian /Kebudayaan 7 875,000

Hewan Ternak dan Tumbuhan - -6 Konstruksi Dalam Pengerjaan - -

Konstruksi Dalam Pengerjaan - -JUMLAH 4,596 20,719,472,343

Sumber: Data Inventaris Barang/Sensus Barang Milik Daerah BPBD Prov. Jateng Semester II Tahun 2014

Sedangkan sarana dan prasarana untuk kondisi tertentu yang dimilikidisajikan pada tabel berikut.

Tabel 9Sarana dan Prasarana Untuk Kondisi Tertentu Tahun 2014

No Kode Jenis Peralatan Jumlah Keterangan1 2 3 4 5

I 01 Alat Transportasi1 Mobil Ambulance 3 unit2 Mobil Tangki BBM -3 Mobil Evakuasi 1 unit4 Mobil Pemadam Kebakaran -5 Helikopter -6 Mobil Komando 1 unit7 Mobil Patroli -8 Mobil Jelajah -9 Mobil Operasional 6 unit10 Mobil Komunikasi 1 unit11 Mobil Rescue 5 unit12 Motor Ops 14 unit

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

18

No Kode Jenis Peralatan Jumlah Keterangan1 2 3 4 5

13 Motor Trail 6 unit14 Mobil Jenazah -15 Mobil Logpal 1 unit16 Pick Up -17 Mobil Logpal 1 unit18 Truk Serbaguna 1 unit19 Mobil Dapur Lapangan 1 unit20 Truk Logistik 1 unit21 Truk Tangki Air 2 unit22 Truk Urinoir MCK 2 unit23 Truk Water Treatmen 1 unit24 Truk Bak Terbuka 2 unit25 Kapal Motor -26 Mini Bus -27 Mobil Klik

Jumlah 48 unitII 02 Alat Komunikasi dan Informasi

1 Sistem Komunikasi Cepat -2 Portable Communication Mobile -3 HT 15 unit4 RIG 6 unit5 GPS 3 unit6 Telepon Satelit -

7 Alat Deteksi Dini dan PerngatanDini -

8 SSB/RPP 3 unit9 UHF -

10 Wireless -11 Megaphone 3 unit12 Repiter / Antena 3 unit13 Video Shooting -14 Camera Digital 4 unit15 Handycam 2 unit16 Power Supply 2 unit

Jumlah 41 unitIII 03 Alat Pencarian Penyelamatan dan Evakuasi

1 Alat Pemotong Baja dan Beton 5 unit2 Rompi Pelampung -3 Rompi -4 Life Jacket 48 unit5 Lifebouy 8 unit

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

19

No Kode Jenis Peralatan Jumlah Keterangan1 2 3 4 5

6 Perahu Karet 12 org -7 Perahu Karet 10 org 14 unit8 Perahu Karet 8 org 2 unit9 Perahu Karet 6 org 1 unit

10 Masker Full Face 6 unit11 Perahu Evakuasi -12 Trailer 2 unit13 Rescue Jetski -14 Mesin Perahu 40 PK 5 unit15 Mesin Perahu 25 PK 5 unit16 Mesin Perahu 18 PK 5 unit17 Mesin Perahu 15 PK 1 unit18 Dolphin / speed boat 2 unit19 Peralatan Selam 7 unit20 Vertical Rescue 3 unit21 Teropong / Teleskop -22 Rumah Sakit Lapangan -23 Perl. Kes -24 Chain Saw 6 unit25 Helm SAR 4 unit26 Pulay 10 unit27 Breathing Appars 2 unit28 Life Detector -29 Alat/Paket Pemadam Kebakaran -30 Pakaian Tahan Panas 2 unit31 Pompa Perahu 14 unit32 Rak Tempat Perahu Karet 2 unit33 Selang BBM 14 unit34 Sandaran Mesin Tempel 4 unit35 Perahu Alumunium -36 Jangkar -37 Ring Buoy -38 Tali PP 10 mm -39 Tangki BBM 14 unit40 Dayung 20 unit41 Pakaian Tahan Api -42 Helm Tahan Panas -43 Sepatu -44 Sarung Tangan -45 Helm Biasa -

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

20

No Kode Jenis Peralatan Jumlah Keterangan1 2 3 4 5

46 Perahu Kayu -50 Bidai Spinal 2 unit52 Perahu Amphibi 1 unit

Jumlah 209IV 04 Alat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

1 WTP 250 lt 2 unit2 WTP 500 lt -3 WTP mini 2 unit4 Dapur Lapangan/Umum -5 Fleksible Tank 2000 lt 2 unit6 Fleksible Tank 1000 lt 2 unit7 Toilet Lapangan -8 Tenda Posko 13 unit9 Tenda Keluarga 100 unit

10 Tenda Regu 30 unit11 Tenda Pleton 24 unit12 Tenda Pengungsi 5 unit13 Tenda Sekolah -14 Tenda Lapangan -15 Tenda RS Lapangan -16 Tenda Individu 2 unit17 Tenda Doom -18 Tandu Lipat 6 unit19 Echosounder 2 unit20 Velbed 125 unit21 Tandon Air Plastik -22 Tandon Air Fiber Glas 1 unit23 Tenda Dapur Umum -24 Tenda Terpal Plastik -25 Jas Hujan -26 MCK Komunal -

Jumlah 316V 05 Alat Berat

1 Scope Loader -2 Back Hoe -3 Truck W Crane 3 Ton -4 Tandem Vibration Roller 4 Ton -5 Crane on Wheel 15 Ton -6 Wheel Looder 1,2 - 1,5 M3 -7 Head Tractor & trailer -

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

21

No Kode Jenis Peralatan Jumlah Keterangan1 2 3 4 5

8 Loader -9 Exavator -

10 Dump Truck -11 Grader -12 Bulldoser -13 Ponton -14 Vibro Hammer -15 Wheel Loader -16 Ulhantor Roller -

Jumlah 0VI 06 Alat Penerangan dan Kelistrikan

1 Senter 9 unit2 Solar Sel Generator -3 Lampu Senter HID 2 unit4 Lampu Srt Halogen 3 unit5 Lampu Badai -6 Genset 5 KVA 2 unit7 Genset 10 KVA 1 unit8 Genset 1,2 KW 4 unit9 Genset 1000 watt 6 unit

10 Solar Handle Lamp 60 unit11 Lampu Penerangan (Solar Cell) 7 unit12 Light Tower Port 2 unit13 Lampu senter HID Seacrh Light 4 unit14 Kabel 3 roll15 Tiang Lampu Lapangan16 Lampu Lapangan (Sport Light) 4 unit17 Senter Besar -18 Lampu Rotator -19 Lampu Sorot20 Emergency Lamp 6 unit

Jumlah 113VII 7 Alat Pergudangan

1 Froklift -2 Hand Froklift 1 unit3 Gerobak Sorong -4 Trolley 2 unit5 Rak Gondola -6 Palka 1007 Safety Equipment -8 Tenda Gudang -

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

22

No Kode Jenis Peralatan Jumlah Keterangan1 2 3 4 5

9 Water Closed -10 Tabung Gas 12 Kg -11 Tabung Gas 3 Kg -12 Selang -13 Helm Kerja / PMK -14 Topi Proyek -

Jumlah 103VIII 8 Alat Lainnya

1 Pompa air 6 unit2 Kawat Bronjong -3 Karung Plastik -4 Garpu Sampah -5 Dirgen 40 L -6 Hand Sprayer -7 Knock Down Closet -8 Mesin Fogging -9 Drag Bar -

10 Water furifier -11 CCTV -

Jumlah 4Jumlah Total 836

Sumber : Data Inventaris Peralatan Penanggulangan Bencana Jawa Tengah s.dDesember 2014 pada Bidang Logistik dan Peralatan BPBD Prov Jateng

Penyelenggaraan penanggulangan bencana dilaksanakan oleh

BPBD sebagai leading sectornya sebagaimana amanat Perda 11 tahun

2009. Penyelenggaraan Penanggulangan bencana dilakukan secara

teintegrasi meliputi tiga yaitu: pra, saat dan pascabencana. Oleh sebab

itu, BPBD Prov Jawa Tengah bertanggungjawab dalam tiga tugas

utama, yaitu pelaksana, komando dan koordinasi. Sebagai pelaksana,

BPBD wajib untuk memberikan perlindungan dan penanggulangan

bencana, sedangkan fungsi komando melekat pada BPBD untuk

memberikan komando /perintah kepada seluruh sumberdaya untuk

penanggulangan bencana, dan sedangkan fungsi koordinasi

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

23

dilaksanakan untuk mengkoordinasikan seluruh penyelenggaraan

penanggulangan bencana baik pra, saat maupun pascabencana.

Dukungan sarana dan prasarana yang dikelola BPBD Prov

Jawa Tengah dioptimalkan untuk penanganan bencana terutama pada

tahapan pra bencana. Pada tahapan ini, kegiatan kesiapsiagaan,

pencegahan, mitigasi, perencanaan, dan peringatan dini (early warning)

mempunyai nilai strategis yang dapat menentukan kegiatan pada saat

tahap darurat. Tahap saat bencana (tanggap darurat) merupakan tahap

yang sangat krusial. Pada tahap ini kegiatan penanggulangan bencana

bertumpu pada penyelamatan dan evakuasi. Permasalahan

pengungsian menjadi salah satu isu penting karena bencana

menyebabkan kerusakan tempat tinggal sehingga masyarakat

terdampak memerlukan hunian. Tindakaan saat darurat akan disusul

dengan fase transisi dan kemudian tahapan pasca bencana (tahap

pemulihan). Tahapan ini terdiri dari dua prioritas, yaitu rehabilitasi dan

rekonstruksi. Prinsip dasar dari fase pemulihan ini adalah untuk

membangun kembali dengan lebih baik dan lebih aman.

Mendasarkan pada paradigma penanggulangan bencana yaitu

pengurangan risiko bencana, maka upaya-upaya pada pra bencana

(tidak terjadi bencana ataupun terdapat potensi terjadi bencana) menjadi

lebih dominan dibandingkan dengan penanganan saat bencana. Upaya

yang dilakukan pada fase pra bencana menjadi salah satu tolok ukur

keberhasilan dalam penanggulangan bencana. Upaya pengurangan

risiko bencana tidak terlepas dari dukungan seluruh elemen pemangku

kepentingan baik tingkat pemerintahan, lembaga usaha dan juga

masyarakat. Komitmen yang kuat untuk mengurangi risiko bencana

sangat diperlukan untuk implementasi dalam kehidupan sehari-hari.

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

24

B. Fungsi Strategis BPBD Prov Jawa TengahBPBD Prov Jawa Tengah mempunyai fungsi stretegis dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana di Jawa Tengah.

Penyelenggaraan Penanggulangan bencana dilakukan secara teintegrasi

pada tiga tahapan bencana, yaitu pra, saat, dan pascabencana. Oleh sebab

itu, BPBD Prov Jawa Tengah mempunyai tiga tugas utama dalam

penanggulangan bencana, yaitu pelaksana, komando dan koordinasi.

1. VisiMewujudkan Masyarakat Jawa Tengah yang Tangguh dalam

Penanggulangan Bencana

2. Misia. Mengembangkan Tata Kelola Penanggulangan Bencana yang handal

b. Memperkuat Kapasitas Kelembagaan Penanggulangan Bencana

c. Memberdayakan masyarakat dalam Penanggulangan Bencana

d. Membangun kerjasama antar Pemangku Kepentingan PB

e. Pemanfaatan iImu pengetahuan dan teknologi untuk

penyelenggaraan penanggulangan bencana

3. Tujuana. Mewujudkan regulasi penanggulangan bencana yang memadai;

b. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penanggulangan bencana;

c. Meningkatkan sumber daya aparatur dan sarpras yang handal dalam

penanggulangan bencana;

d. Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi

bencana;

e. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan

bencana;

f. Membangun jejaring dan kerjasama strategis dengan para pemangku

kepentingan penanggulangan bencana;

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

25

g. Mengembangkan dan membangun basis data dan informasi bencana

kepada seluruh pemangku kepentingan penanggulangan bencana

Jawa Tengah dan nasional.

4. Sasarana. Tersusunnya Peraturan /Pedoman/SOP bidang Kebencanaan

b. Terintegrasinya dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (umum

dan tematik) dalam dokumen rencana pembangunan daerah

c. Terpenuhinya sumber daya yang siap dalam penanggulangan

bencana

d. Terpenuhinya sarana dan prasarana penanggulangan bencana

e. Penguatan dan Sinergi Kelembagaan PB Jawa Tengah

f. Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk

mengenali dan mengantisipasi ancaman bahaya

g. Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam penyelenggaraan PB

h. Terbentuknya jejaring dan kerjasama kelompok / komunitas

masyarakat, dunia usaha, dan lembaga peduli bencana dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana

i. Tersedianya pusat data informasi bencana, basis data dan informasi

bencana Jateng terkini

j. Termanfaatkannya teknologi tepat guna untuk PB dengan

memperhatikan kearifan lokal

C. Permasalahan Utama yang DihadapiBPBD Prov Jawa Tengah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

menemukan beberapa kendala. Kendala tersebut merupakan suatu tantang

yang perlu disikapi dengan lebih baik sehingga tidak mengganggu

penyelenggaraan PB secara meyeluruh. Beberapa permasalahan utama

yang dihadapi antara lain adalah:

1. Kelembagaan BPBD di kabupaten/kota belum terbentuk 100%.

Terdapat 3 (tiga) Kabupaten/Kota yang belum membentuk BPBD

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

26

berdasar Peraturan daerah, yaitu Sragen, Kota Tegal dan Kota

Magelang, dan 1 kota (Salatiga) belum membentuk BPBD

2. Belum seluruh BPBD Kabupaten/ Kota mempunyai dan menyusun

Perda tentang Penyelenggaraan PB

3. Alokasi dana PB masih terbatas, sehingga perbandingan dana PB

dengan APBD Kabupaten/Kota belum ideal

4. Belum seluruh BPBD mempunyai gedung dengan kapasitas yang besar

untuk logistik, peralatan, sarana/prasarana PB dan Pusdalops

5. Sumberdaya manusia di BPBD sangat terbatas, baik secara kuantitas

maupun kualitas

6. Penyediaan Logistik dan peralatan PB belum ideal / masih terdapat

kesenjangan antara jumlah yang harus disediakan dengan yang dimiliki

7. Kerjasama penanggulangan bencana meliputi kerjasama dengan Dunia

usaha, media massa, maupun penggiat PB masih perlu terus

ditingkatkan.

8. Dunia usaha di Jateng sangat besar dan sangat potensial untuk ikut

serta dalam PB melalui CSR

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

27

BAB IIPERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/dokumen yang

berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada

pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan

yang disertai dengan indikator kinerja. Dalam hal ini, perjanjian kinerja

dilakukan antara Gubernur dengan Kepala Pelaksana BPBD Prov Jawa

Tengah. Melalui perjanjian kinerja, terwujud komitmen antara penerima

amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas

kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta

sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada

kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk

kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun

sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga

mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,

sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

1. Wujud komitmen nyata antara Kalakhar BPBD Prov Jateng dengan

Gubernur Jawa Tengah selaku pemberi amanah untuk meningkatkan

integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan

sanksi.

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,

evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima

amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

28

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Pelaksana

BPBD Prov Jawa Tengah Tahun 2014 telah melakukan Perjanjian Kinerja

dengan Gubernur Jawa Tengah untuk mewujudkan target kinerja sesuai

lampiran perjanjian ini.

BPBD Prov Jawa Tengah telah melaksanakan perjanjian kinerja

yang telah disepakati dengan Gubernur Jawa Tengah dengan

melaksanakan telah melaksanakan 12 program dan 73 kegiatan yang

didukung oleh APBD Prov Jawa Tengah sebesar Rp. 18.556.028.000,-. dan

Selain dari APBD Prov Jawa Tengah, terdapat pula beberapa

program/kegiatan yang dikelola melalui dana APBN melalui Kementerian

Dalam Negeri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),

yaitu:

1. Kementerian Dalam Negeri

Kementerian Dalam Negeri pada Ditjen Pemerintahan Umum

mengalokasikan anggaran melalui Dana Dekonsentrasi kepada BPBD

Prov Jawa Tengah sebesar Rp.1.170.000.000,-. Dana dekonsentrasi

tersebut digunakan untuk membiayai program penyelenggaraan

pemerintahan umum pada kegiatan pencegahan dan penanggulangan

bencana, dengan subkegiatan yaitu:

a. Peningkatan Kapasitas Aparat dalam Pengurangan Risiko Bencana

Di Daerah

b. Sosialisasi Perpres No. 30 tahun 2011 dan Fasilitasi Pembentukan

Kelembagaan Komisi Provinsi Pengendalian Zoonosis Dan Komisi

Kabupaten/Kota pengendalian Zoonosis, dan Percepatan

Pengendalian Zoonosis

c. Peningkatan Kapasitas Aparatur Dalam Pemadam Kebakaran

Pemerintah Daerah Dalam Usaha Pengurangan Risiko Kebakaran

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

29

2. BNPB

BNPB memfasilitasi dan melakukan penguatan penyelenggaraan

penanggulangan bencana di Provinsi Jawa Tengah, antara lain:

a. Dana Siap Pakai (DSP)

DSP merupakan dana yang selalu tersedia dan dicadangkan oleh

Pemerintah untuk digunakan pada Status Keadaan Darurat

Bencana (Siaga Darurat, Tanggap Darurat dan Transisi Darurat ke

Pemulihan). Hal ini telah dicantumkan pada pasal 27 Permenkeu

No. 105/PMK.05/2013 tentang mekanisme pelaksanaan anggaran

PB. Pada tahun 2014, DSP yang diberikan BNPB kepada Provinsi

Jawa Tengah adalah:

1) Bencana Kekeringan 2014

DSP bencana kekeringan tahun 2014, diberikan kepada BPBD

Kabupaten/Kota yang terancam kekeringan. BNPB secara

langsung melakukan transfer dana tersebut kepada 19

(Sembilan belas) Kabupaten/kota terdampak kekeringan di

Jawa Tengah dengan total bantuan sebesar Rp. 10,1 Milyar.

2) Bencana Banjir dan Tanah Longsor 2014-2015

Mendasarkan pada Nota kesepahaman (MoU) antara BPBD

Prov Jawa Tengah dengan BNPB, Nomor 200/BNPB/12/2014

dan Nomor 369/4745/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang

Bantuan dana siap pakai untuk penanganan pada masa siaga

darurat bencana angin, banjir dan tanah longsor di Prov Jawa

Tengah tahun 2014. BNPB mengalokasikan dana kepada

BPBD Prov Jawa Tengah sebesar Rp. 543.580.000,-penanganan bencana selama masa siaga darurat bencana.

Dana tersebut digunakan untuk pengadaan logistik dan material

bencana lainnya, serta posko. Selain kepada BPBD Prov Jawa

Tengah, BNPB mengalokasikan anggaran sebesar Rp.

7.552.900.000,- kepada 26 (dua puluh enam) Kabupaten/Kota

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

30

b. Antisipasi Bencana Erupsi Gunung Slamet 2014

Peningkatan aktivitas Gunung Slamet di Jawa Tengah, mendorong

BNPB untuk memperkuat dan melakukan antisipasi dan kesiapan

menghadapi ancaman bencana tersebut dengan menyusun

rencana kontinjensi bencana erupsi Gunung Slamet. Total dana

BNPB yang dialokasikan sebesar Rp. 601.100.000,- yang terdiri

dari BPBD Prov Jawa Tengah Rp. 120.000.000,- dan Rp.

481.100.00,- untuk 5 (lima) kabupaten terdampak bencana erupsi

Gunung Slamet, yaitu Kabupaten Purbalingga, Banyumas,

Pemalang, Tegal, dan Brebes.

c. Dana Penguatan Kelembagaan BPBD

Program penguatan kelembagaan BPBD di Jawa Tengah sebesar

Rp. 551.939.000,- yang difokuskan untuk 3 (tiga) kegiatan, yaitu :

1) Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana ( Rp. 174.332.000,- )

Kegiatan ini dilaksanakan di 2 (dua) Kabupaten, yaitu Magelang

dan Purworejo dengan melibatkan 400 orang peserta yang

terdiri dari masyarakat, pelajar, relawan, dan aparatur.

2) LG-SAT (Rp.136.665.000)

LG-SAT (Local Government Self Assesment Tools) merupakan

suatu metode untuk menilai kesiapan daerah dalam

pengurangan risiko bencana. Kegiatan dilaksanakan di Kab.

Kebumen untuk 60 orang aparatur PB dan bertujuan untuk

memetakan dan memahami kesenjangan dan tantangan dalam

PRB di kab /kota.

3) Desa Tangguh Bencana (Rp. 240.942.000,-.)

Program Desa tangguh merupakan program unggulan bidang

kebencanaan, dengan tujuan untuk mengembangkan

masyarakat yang tangguh dalam menghadapi ancaman

bencana. Pembentukan desa tangguh bencana dilaksanakan di

2 (dua) desa Kab Kebumen dan peguatan kembali indikator

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

31

desa tangguh tahun sebelumnya yaitu 2 (dua) desa tangguh

bencana di Kabupaten Cilacap, dan 2 (dua) desa di Kabupaten

Kebumen

d. Dana Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Rehab Rekon) Pasca

Bencana

Alokasi Dana rehab rekon pasca bencana BNPB untuk

Provinsi Jawa Tengah hanya di 1 (satu) Kabupaten, yaitu

Kabupaten Klaten. Hal ini sesuai dengan Nota Kesepahaman

antara BNPB dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Nomor

134/BNPB/XI/2013 dan Nomor 115/2013 tanggal 27 Nopember

2013 tentang Pengelolaan Dana Sosial Berpola Hibah Rehabilitasi

dan Rekonstruksi Wilayah Pascabencana di Provinsi Jawa

Tengah Tahun Anggaran 2013. BPBD Prov Jawa Tengah

mengelola dana rehab rekon tersebut sebesar Rp.

2.752.738.000,- Dana rehab rekon pada BPBD Prov Jawa Tengah

dialokasikan untuk 3 (tiga) kegiatan, yaitu:

1) Kegiatan Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana

2) Penilaian Kapasitas Lokal dalam Pengurangan Risiko Bencana

3) Pengawasan dan pendukung kegiatan

Sedangkan alokasi dana rehab rekon untuk BPBD

Kabupaten Klaten sebesar Rp. 47.315.398.000,- yang digunakan

untuk perbaikan jalan untuk 9 (sembilan) jalur evakuasi, perbaikan

Tempat evakuasi sementara (TES)

Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara

Tujuan/sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara

Kalakhar BPBD Prov Jateng dengan Gubernur Tahun 2014, adalah sebagai

berikut.

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

32

Tabel 10Penetapan Kinerja TA 2014

SASARAN INDIKATOR SASARAN Target1 2 3

1. TersusunnyaPeraturanGubernurbidang PB

Pergub dalam penanggulangan bencana 1 pergubPembentukan BPBD Kab/Kota mll Perda 2 Perda BPBD

2. TersusunnyadokumenPenyelenggaraan PB JawaTengah

a. Tersusunnya pedoman penanganandarurat bencana

1 unit

b. Tersusunnya kesepahamanPenyelenggaraan PB lintas sektor danlintas wilayah

2 dok

c. Tersusunnya system manajemen logisticPB

2 unit

Terintegrasinyadok RencanaPenanggulanganBencana (umumdan tematik)dalam dokumenrencanapembangunandaerah

Tersusunnya Rencana PB Jawa Tengah 3 dok1 kali

Terusunnya dokumen / peta risiko bencanaJateng

1 peta (5 kab)

Terpenuhinyasumber dayayang siap dalampenanggulanganbencana

jml kursus dan diklat teknis, PB, manajerialdan pendukung PB yang dilaksanakan/diikuti

13 kali

2100 orgJumlah aparatur terlatih dalampenyelenggaraan PB

6 kali1 unit

Terpenuhinyasarana danprasaranapenanggulanganbencana

jumlah sarana dan prasarana PB 1 paket

tersedia lift gedung B BPBD 1 unitPemulihan sarana dan prasana terdampakbencana

6 kali35 kab /kota

Meningkatnyakesadaran danpemahamanmasyarakatuntuk mengenalidanmengantisipasiancaman bahaya

Jumlah masyarakat / relawan terlatih PB 6 kali3 kab/kota

terwujudnya Jumlah desa siaga bencana 2 desa

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

33

SASARAN INDIKATOR SASARAN Target1 2 3

kemandirianmasyarakat dlmpenyelenggaraanPB

(1 kali 3 kab)

Terbentuknyajejaring dankerjasamakelompok /komunitasmasyarakat,dunia usaha, danlembaga pedulibencana dalampenanggulanganbencana

jumlah kerjasama PB dengan lembagapenelitian/perguruan tinggi ;

2 kerjasama (2dok)

Jumlah komunitas peduli bencana, 2 kali

jumlah dunia usaha terlibat PB melaluialokasi dana CSR

1 kali1 paket

Penyelenggaraan koordinasi antar instansipemerintah

2 kali

Jumlah media publikasi data dan informasiPB

3 media

Tersedianyapusat datainformasibencana, basisdata daninformasibencana jatengterkini

Tersedia data dan informasi bencana 1 unit2 kali

Tersedia data dan informasi kerusakan /kerugian jateng,

Data di 35kab.kota2 sim

System early warning masyarakat 1 kaliJumlah publikasi di media 100 publikasi

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

34

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014

A. Capaian Kinerja Organisasi

Akuntabilitas kinerja merupakan suatu bentuk kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan tentang keberhasilan atau kegagalan dalam

pencapaian sasaran kinerja organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang

menerima pelaporan secara transparan akuntabel. Hal ini sesuai dengan

amanat PP 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,

bahwa setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang

melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang

digunakannya.

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan

dan sasaran yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi

BPBD Provinsi Jawa Tengah. Pengukuran dimaksud merupakan suatu hasil

penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja

kegiatan berupa masukan, keluaran, dan hasil. Aspek penilaian tidak

terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan untuk diproses menjadi

keluaran penting dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan

sasaran. Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian

tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada

perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran

sebagai berikut :

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

35

Tabel 11Skala Pengukuran Kinerja

NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI1 2 3

1 Lebih dari 100% Sangat Baik2 75 – 100% Baik3 55 – 74 % Cukup4 Kurang dari 55 % Kurang

BPBD Prov Jawa Tengah TA 2014 telah melaksanakan seluruh program

dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya sebagaimana perjanjian kinerja

dan rencana strategis. Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2014 dan

Rencana Strategis BPBD Prov Jawa Tengah, sasaran strategis yang

diwujudkan pada tahun ini, yaitu:

1. Sasaran Strategis 1Sasaran strategis 1 (Tersusunnya Peraturan Gubernur bidang PB),

keberhasilannya diukur melalui 2 (dua) indikator, yaitu tersusunnya

pedoman bidang penanggulangan bencana dan terbentuknya BPBD

Kabupaten/Kota berdasarkan peraturan daerah. Hasil pengukuran

/perhitungan kinerja pada sasaran ini sebagaimana table dibawah ini.

Tabel 12Perhitungan Kinerja Sasaran 1

SasaranStrategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

capaian

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

TersusunnyaPeraturanGubernurbidang PB

Pergub dalam PB 1 2 200 200 33,33 %PembentukanBPBD Kab/Kotamll Perda

2 3 150 10,7 % 88,57%

Pada indikator pertama, BPBD Prov Jateng telah berhasil

menyusun 2 Peraturan Gubernur (Pergub), yaitu Pergub No. 44 tahun

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

36

2014 tentang Rencana Penanggulangan Bencana dan Pergub No. 77

tahun 2014 tentang Perubahan atas Pergub No 78 tahun 2009 tentang

pedoman tata cara pemberian bantuan akibat bencana. Sedangkan pada

indokator sasaran kedua, terdapat penguatan kelembagaan BPBD di

Kabupaten/Kota dengan dibentuknya 3 (tiga) BPBD dengan Perda, yaitu:

BPBD Kota Pekalongan, BPBD Blora, dan BPBD Wonosobo. Dengan

demikian terdapat 31 BPBD yang dibentuk berdasarkan Perda, 3 (tiga)

BPBD dibentuk dengan peraturan Bupati/Walikota dan 1 (satu) Kota

belum membentuk BPBD. Pembentukan BPBD Kabupaten/Kota sampai

dengan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut.Tabel 13

Pembentukan BPBD Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah

No Kab/Kota Tipe BPBD Dasar Hukum Tanggal ditetapkan1 2 3 4 6

1 Cilacap A Perda No.22 Tahun 2008 27 September 20082 Banyumas B Perda No. 14 Tahun 2011 25 November 20113 Purbalingga B Perda No.15 Tahun 2010 13 Desember 20104 Banjarnegara B Perda No.3 Tahun 2011 10 Juni 20115 Kebumen A Perda No.8 Tahun 2010 6 Oktober 20106 Purworejo A Perda No.18 Tahun 2012 29 Desember 20127 Wonosobo B Perda No.3 Tahun 2014 Juli 20148 Magelang A Perda No.3 Tahun 2011 9 Juni 20119 Boyolali A Perda No.16 Tahun 2011 4 November 2011

10 Klaten A Perda No.8 Tahun 2011 25 Juli 201111 Sukoharjo B Perda No.4 Tahun 2011 24 Juni 201112 Wonogiri B Perda No.24 Tahun 2012 26 Desember 201213 Karanganyar B Perda No.8 Tahun 2011 4 April 201114 Sragen - PerBup No.57 Tahun 2009 10 Juli 200915 Grobogan A Perda No.6 Tahun 2012 27 Maret 201216 Blora B Perda No.8 Tahun 2014 28 November 201417 Rembang A Perda No.4 Tahun 2011 4 Agustus 201118 Pati A Perda No.4 Tahun 2012 4 Juni 201219 Kudus B Perda No.4 Tahun 2011 5 September 201120 Jepara B Perda No. 17 Tahun 2011 7 Desember 201121 Demak A Perda No.6 Tahun 2010 21 September 2010

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

37

No Kab/Kota Tipe BPBD Dasar Hukum Tanggal ditetapkan1 2 3 4 6

22 Semarang B Perda No.3 Tahun 2011 19 Mei 201123 Temanggung B Perda No.24 Tahun 2011 15 Desember 201124 Kendal B Perda No.19 Tahun 2011 25 Mei 201125 Batang B Perda No. 8 tahun 2013 19 Agustus 201326 Pekalongan B Perda No. 6 Tahun 2011 12 Desember 201127 Pemalang B Perda No. 16 tahun 2012 16 Oktober 201228 Tegal A Perda No.11 Tahun 2009 22 Mei 200929 Brebes A Perda No.9 Tahun 2011 24 Maret 201130 Kota Magelang - PerWal No. 67 tahun 2013 31 Desember 201331 Kota Surakarta B Perda No.5 tahun 2013 15 Agustus 201332 Kota Salatiga - (Prolegda) - - -33 Kota Semarang A Perda No.12 Tahun 2010 19 Oktober 201034 Kota Pekalongan B Perda No 17 tahun 2013 31 Desember 201335 Kota Tegal - PerWal No.22 Tahun 2010 4 Oktober 2010

JUMLAH 31

Kedua indicator pada sasaran ini mengindikasikan bahwa sasaran

kinerja tersebut telah tercapai dengan sangat baik, dan jika diukur dari

target capaian selama 5 tahun sebagaimana renstra tahun 2014 – 2018

capaian kedua indicator tersebut melebihi dari target. Pencapaian kinerja

yang melebihi target tidak dapat dipisahkan dari adanya meningkatnya

kepedulian serta komitmen kuat dari para pemangku kepentingan dalam

penanggulangan bencana. Bencana yang tiap tahun selalu terjadi di Jawa

Tengah diharapkan tidak menimbulkan banyak kerusakan, kerugian, dan

korban jiwa/luka-luka.

a. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penggunaan sumberdaya keuangan dalam upaya mencapai

sasaran ini adalah Rp. 248.887.100,- (95,73%) dari pagu anggaran

sebesar Rp. 260.000.000,-. Dengan demikian terdapat efisiensi

sumberdaya keuangan sebesar Rp. 11.112.900,-.

b. Analisis Program/kegiatan Penunjang Keberhasilan

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

38

Keberhasilan pencapaian sasaran ini, tidak terlepas dari

dilaksanakan program penyelenggaraan penanggulangan bencana,

dengan kegiatan antara lain adalah :

1) Kegiatan Penyusunan Revisi Peraturan Daerah

2) Kegiatan Pedoman dan Kebijakan Penyelenggaraan PB

Tantangan dalam pencapaian sasaran ini terutama pada indicator

pembentukan BPBD Kabupaten/Kota adalah;

1) Kewenangan pembentukan organisasi/lembaga BPBD

kabupaten/kota menjadi kewenangan penuh dari pemangku

kepentingan kab/Kota.

2) Secara kelembagaan, BPBD Kabupaten/Kota merupakan Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang relatif baru terbentuk,

dengan usia pembentukan 4 bulan sampai dengan 4 tahun,

sehingga kebijakannya belum secara spesifik pada tatatan

kebijakan dan regulasi penyelenggaraan penanggulangan becana,

dan masih terbatas pada kebijakan-kebijakan terkait pada

pemenuhan administrasi perkantoran, seperti penataan personil,

dan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran.

3) Masih minimnya pemahaman aparatur tentang penyelenggaraan

penanggulangan bencana, sehingga masalah penanggulangan

bencana belum dianggap sebagai kebijakan prioritas

pembangunan di daerah dan fokus penanggulangan bencana

hanya pada tanggap darurat.

Upaya yang perlu terus dilakukan untuk mencapai target pada indikator

tersebut adalah:

Internal :

1) Melakukan inisiasi dan pendampingan kelembagaan yang lebih

intensif kepada para penyelenggara kebijakan strategis di

Kabupaten/Kota baik eksekutif maupun legilatif sehingga dapat

segera membentuk BPBD;

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

39

2) Melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk melakukan

akselerasi pembentukan BPBD di Kabupaten/Kota;

3) Mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk secara simultan

menyusun regulasi penanggulagan bencana yang lebih spesifik

seperti, regulasi penyelenggaraan penanggulangan bencana,

rencana penanggulangan bencana, rencana aksi daerah

penanggulangan bencana, rencana kontijensi serta regulasi

penanggulangan bencana lainnya.

4) Perlunya anggaran yang lebih memadai untuk melakukan

akselerasi pembentukan BPBD Kabupaten/Kota di Jawa Tengah,

sehingga seluh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah seluruhnya akan

memiliki BPBD;

Eksternal

1) Mendorong Kementerian Dalam Negeri untuk mempertegas upaya

pembentukan BPBD di tingkat kabupaten/kota

2) Mengoptimalkan kebijakan BNPB dalam pemberian stimulan

anggaran kebencanaan hanya diperuntukkan bagi kabupaten/kota

yang telah membentuk BPBD dengan perda sedangkan BPBD

yang dibentuk dengan perbup/wali atau bahkan belum membentuk

hanya bantuan yang bersifata kedaruratan saja.

2. Sasaran strategis 2Sasaran strategis 2 (Tersusunnya dokumen Penyelenggaraan PB

Jawa Tengah) diukur melalui indicator sasaran kinerja tetnang

penyusunan pedoman penanganan darurat. Indicator ini tercapai melalui

pelaksanaan pemantauan kejadian bencana dan penyusunan pedoman

dalam penanganan darurat dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa

Tengah, yaitu:

a. Surat Gubernur Jawa Tengah No.361/3 Tahun 2014 Perihal Penetapan

Status Siaga Darurat Letusan Gunung Slamet (13 Mei 2014)

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

40

b. Surat Gubernur Jawa Tengah No.361/5 Tahun 2014 Perihal Penetapan

Status Siaga Darurat Gunung Slamet (14 Oktober 2014)

c. Surat Gubernur Jawa Tengah No.361/6 Tahun 2014 Perihal Penetapan

Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan/Kelangkaan Air Bersih di Prov

Jawa Tengah (14 Oktober 2014)

d. Surat Gubernur Jawa Tengah Perihal Penetapan Surat Siaga Darurat

Banjir dan tanah longsor 2014 – 2015 (2 Desember 2014)

Sedangkan pada indikator kedua yaitu diperoleh melalui

kesepahaman bersama antara 10 (sepuluh) BPBD Provinsi anggota

Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama, dan ditingkat SKPD Prov

Jawa Tengah, masing-masing SKPD pengampu kebencanaan saling

menunjang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam

penanggulangan bencana. Indicator sasaran ketiga diperoleh melalui

sinergi dan konsolidasi antara BPBD Kabupaten/Kota dalam manajemen

logistic di daerah. Selama ini, BPBD Prov Jawa Tengah mengambil

kebijakan bahwa stok logistik bencana provinsi ditempatkan BPBD

kabupaten/Kota dan jika terjadi bencana, maka stok tersebut dapat

digunakan. Jika stok di kabupaten/kota terdampak habis, maka stok

logistic provinsi di kabupaten/kota terdekat diharuskan untuk

dimobilisasikan di daerah terdampak.

Tabel 14Perhitungan Kinerja Sasaran 2

SasaranStrategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

capaian

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

TersusunnyadokumenPenyelenggaraan PB JawaTengah

Tersusunnyapedomanpenanganandarurat bencana

1 4 400 400 400

TersusunnyakesepahamanPenyelenggaraanPB lintas sektordan lintas wilayah

2 2 100 100 100

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

41

SasaranStrategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

capaian

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tersusunnyasystemmanajemenlogistic PB

2 2 100 100 100

a. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penggunaan sumberdaya keuangan dalam upaya mencapai

sasaran ini adalah Rp. 527.742.500,- (94,24%) dari pagu anggaran

sebesar Rp. 560.000.000,-. Dengan demikian terdapat efisiensi

sumberdaya keuangan sebesar Rp. 32.257.500,-.

b. Analisis Program/kegiatan Penunjang Keberhasilan

Keberhasilan pencapaian sasaran ini, tidak terlepas dari

dilaksanakan program penyelenggaraan penanggulangan bencana,

dengan kegiatan antara lain adalah :

1) Kegiatan Evaluasi, Pemantauan, dan Penyusunan Pedoman

Penanganan Darurat

2) Kegiatan Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi Program

Penyelenggaraan PB

3) Kegiatan Koordinasi Mitra Praja Utama Bidang Kebencanaan

4) Sosialisasi Manajemen Logistik Bencana

5) Koordinasi dan Konsolidasi Logistik Bencana

3. Sasaran Strategis 3Sasaran strategis 3, yaitu terintegrasinya dokumen Rencana

Penanggulangan Bencana dalam dokumen rencana pembangunan

daerah) diupayakan melalui penyusunan dan sosialisasi rencana

penanggulangan bencana (RPB) Prov Jawa Tengah. RPB Jawa Tengah

berlaku 5 (lima) tahun yaitu 2014 – 2019 dan telah ditetapkan

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

42

berdasarkan Pergub No. 44 tahun 2014. Dengan demikian RPB ini

menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Prov Jawa Tengah 2013 – 2018. RPB merupakan dokumen

utama dalam menyusun dokumen tematik bidang kebencanaan, antara

lain penyusunan rencana kontinjensi. Rencana kontinjensi bencana

disusun untuk tema banjir di wilayah Kabupaten Purworejo,

Sasaran strategis ini dilaksanakan pula dengan identifikasi dari

daeran risiko bencana kekeringan melalui penyusunan peta risiko

kekeringan di 5 (lima) Kabupaten, yaitu Wonogiri, Karanganyar, Blora,

Jepara dan Rembang. Dengan demikian target pada sasaran ini yang

terdiri dari tersusunnya 2 (dua) dokumen penanggulangan bencana dan

sosialisasinya serta dokumen peta risiko bencana kekeringan di 5(lima)

kabupaten/Kota telah terpenuhi 100%. Capaian indicator sasaran ketiga

disajikan dalam table berikut.

Tabel 15Perhitungan Kinerja Sasaran 3

Sasaran Strategis IndikatorKinerja Target Realisasi %

capaian

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Terintegrasinyadokumen RencanaPenanggulanganBencana (umumdan tematik) dalamdokumen rencanapembangunandaerah

TersusunnyaRencana PBJateng

2 3 150 200 50

Terusunnyadokumen /peta risikobencanaJateng

1 peta(5 kab) 1 100 100 14.28

a. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penggunaan sumberdaya keuangan dalam upaya mencapai

sasaran ini adalah Rp. 477.062.000,- (81,55%) dari pagu anggaran

sebesar Rp. 585.000.000,-. Dengan demikian terdapat efisiensi

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

43

sumberdaya keuangan sebesar Rp. 107.937.200.00,-. Efisiensi

keuangan dipengaruhi oleh pemilihan lokasi kegiatan yang

menggunakan asset pemerintah daerah, dan pada belanja honorarium

narasumber.

b. Analisis Program/kegiatan Penunjang Keberhasilan

Pencapaian sasaran kinerja ini, tidak terlepas dari

dilaksanakannya program penyelenggaraan penanggulangan bencana

melalui kegiatan:

1) Kegiatan Perencanaan Bidang Kebencanaan

2) Kegiatan Sosialisasi Dokumen Tematik Bid Kebencanaan

3) Kegiatan Penyusunan Rencana Kontinjensi (Contingency Plan)

4) Penyusunan Peta Risiko Bencana Provinsi Jawa Tengah

Pada pencapaian sasaran ini, didukung pula oleh pemangku

kepentingan di daerah serta adanya kerjasama dengan penggiat PB

terutama untuk kegiatan penyusunan rencana kontinjensi bencana

banjir, sehingga dokumen tersebut dapat selesai sesuai target dan

dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sementara untuk dukungan

BNPB dalam penyusunan rencana kontinjensi bencana erupsi Gunung

Slamet menambah peningkatan capaian sasaran kinerja.

4. Sasaran strategis 4Sasaran strategis 3, yaitu terpenuhinya sumber daya yang siap

dalam penanggulangan bencana. Sasaran ini dimaksudkan untuk

meningkatkan kapasitas aparatur dalam rangka melaksanakan tugas

dalam penanggulangan bencana kepada seluruh masyarakat.

Pencapaian sasaran staretegis ini dihitung mendasarkan 2 (dua)

indicator, yaitu jumlah kursus /diklat dan jumlah aparatur terlatih.

Mencermati antara penetapan kinerja awal tahun dengan akhir tahun,

terdapat perbedaan alokasi anggaran kegiatannya yang disebabkan

oleh penambahan anggaran kegiatan (APBD Perubahan). Dengan

demikian penambahan tersebut menambah jumlah sasaran. Rencana

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

44

kinerja awal target dicapai dengan alokasi dana Rp. 1.937.000.000,-

namun pada periode APBD Perubahan TA 2014, alokasi bertambah

menjadi Rp. 2.687.000.000,-. Perhitungan capaian kinerja pada sasaran

ini adalah sebagai berikut.

Tabel 16Perhitungan Kinerja Sasaran 4

SasaranStrategis

IndikatorKinerja Target Realisasi %

capaian

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Terpenuhinyasumber dayayang siap dalampenanggulanganbencana

jml kursus dandiklat teknis,PB, manajerialdan pendukungPB yangdilaksanakan/diikuti

13 kali 26 kali 200 118.18 40

2.100orang

2.100orang 100 46.66 14

Jumlah aparaturterlatih dalampenyelenggaraan PB

7 kali 9 kali 128.57 36 25.7

40orang 40 100 20 7.54

a. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penggunaan sumberdaya keuangan dalam upaya mencapai

sasaran ini adalah Rp. 2.544.726.900,- (94,71%) dari pagu anggaran

sebesar Rp. 2.687.000.000,-. Dengan demikian terdapat efisiensi

sumberdaya keuangan sebesar Rp. 142.273.100,-. Efisiensi keuangan

dipengaruhi oleh pemilihan lokasi kegiatan yang menggunakan asset

pemerintah daerah, dan pada belanja honorarium narasumber.

b. Analisis Program/kegiatan Penunjang Keberhasilan

Pencapaian sasaran kinerja ini, tidak terlepas dari pelaksanaan, 5

(Lima) program dan 10 (sepuluh) kegiatan yaitu:

1) Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

a) Peningkatan Kapasitas/Kualitas Sumberdaya Manusia

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

45

b) Pendidikan dan Pelatihan Formal

c) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan

d) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-

undangan

2) Program Pendidikan Non Formal dan Informal.

a) Pendidikan Kemasyarakatan

3) Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

a) Pelatihan Teknis Penilaian Kerusakan dan Kerugian akibat

bencana (Damage and Losses Assesment)

b) Gladi Manajemen Bencana

c) Peningkatan Kapasitas Aparatur Tim Reaksi Cepat Bencana

4) Program Pos, Telekomunikasi, Meteorologi dan SAR

a) Pengembangan PUSDALOPS Tanggap Darurat/SAR

b) Bintek SAR dan Latihan Gabungan Penyelamatan, Evakuasi

dan Penanganan Pengungsi

Pada pencapaian sasaran ini, didukung para pemangku

kepentingan di daerah serta adanya kerjasama dengan penggiat PB

serta penambahan anggaran yang bersumber dari APBD Perubahan

TA 2014. Penambahan tersebut berdampak pada bertambahnya

jumlah kegiatan/kursus yang dilaksanakan. Tantangan yang terus

dihadapi dalam capaian sasaran ini adalah bahwa personel yang

telah mengikuti diklat/peningkatan kapasitas tidak selamanya

menempati jabatan yang sama. Hal ini dipengaruhi oleh promosi,

ataupun mutasi sehingga himbauan yang dapat diberikan adalah

pergeseran agar memperhatikan kapasitas yang sudah kelembagaan

dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi BPBD.

5. Sasaran Strategis 5Sasaran strategis 5, yaitu terpenuhinya sarana dan prasarana

penanggulangan bencana dinilai dari 3 (tiga) indicator kinerja, yaitu dari

penambahan jumlah sarana/prasarana, penambahan asset dan

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

46

pemulihan sarana/prasana terdampak bencana. Dibandingkan dengan

penetapan kinerja di awal tahun, terdapat perbedaan /perubahan target

seiring dengan berubahnya alokasi anggaran. Terutama untuk

penambahan asset berupa pengadaan lift. Pengadaan lift pada capaian

ini diubah dari pengadaan berupa barang modal menjadi hanya

dokumen rencana pemasangan lift. Perubahan target telah diikuti

dengan perubahan anggaran. Hal ini karena proses pengadaan secara

lelang umum, gagal dalam proses pelelangan. Hal ini karena tidak ada

pihak kertiga selaku penyedia barang/jasa yang memberikan penawaran

kepada panitai pengadaan (ULP Prov Jawa Tengah). Rincian sapaian

sasaran strategis ini sebagai berikut.

Tabel 17Perhitungan Kinerja Sasaran 5

SasaranStrategis

IndikatorKinerja Target Realisasi %

capaian

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Terpenuhinyasarana danprasaranapenanggulanganbencana

jumlah saranadan prasaranaPB

1 2 200 40 22.22

Pemulihansarana danprasanaterdampakbencana

6 6 100 30 20

a. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber DayaPenggunaan sumberdaya keuangan dalam upaya mencapai

sasaran ini adalah Rp. 2.544.726.900,- (94,71%) dari pagu anggaran

sebesar Rp. 2.687.000.000,-. Dengan demikian terdapat efisiensi

sumberdaya keuangan sebesar Rp. 142.273.100,-. Efisiensi keuangan

dipengaruhi oleh pemilihan lokasi kegiatan yang menggunakan asset

pemerintah daerah, dan pada belanja honorarium narasumber.

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

47

Alokasi anggaran untuk pencapaian sasaran ini pada awal tahun

adalah Rp. 1.450.550.000,- dan pada perubahan anggaran TA 2014,

alokasi anggaran menjadi Rp. 1.464.932.000,-.

b. Analisis Program/kegiatan Penunjang Keberhasilan

Pencapaian sasaran kinerja ini, tidak terlepas dari pelaksanaan, 4

(empat) program dan 8 (delapan) kegiatan yaitu:

1) Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

a) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Peralatan Bencana Jateng

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Rehab Gedung Kantor

3) Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

a) Koordinasi Teknis Penanggulangan Bencana

b) Manfaat dan Dampak Pelaksanaan Rehabilitasi dan

Rekonstruksi Pasca Bencana

c) Pemulihan dan Peningkatan Sosial dan Ekonomi

PascaBencana

d) Koordinasi Penanganan Rehabilitasi Pasca Bencana di Jateng

e) Koordinasi Penanganan Rekonstruksi Pasca Bencana di

Jateng

4) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkotaan dan

Perdesaan

a) Koordinasi Dukungan Pembangunan Infrastruktur di

Kabupaten/Kota se Jawa Tengah

Pencapaian sasaran ini, terdapat 1 indikator kinerja yang diubah

dari penetapan kinerja di awal tahun anggaran, yaitu penambahan asset

lift. Indicator ini gagal atau tidak tercapai disebabkan oleh proses

pengadaan secara lelang dinyatakan gagal oleh Unit Layanan

Pengadaan (ULP) Prov Jawa Tengah. Kegagalan disebabkan beberapa

hal, yaitu spesifikasi barang (modal) yang terlalui tinggi dan tidaj

didukung oleh pagu anggaran yang sesuai. Dengan demikian, tidak ada

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

48

penawaran yang dilakukan oleh pihak ketiga selaku penyedia

barang/jasa meskipun telah dilakukan lelang ulang. Mensikapi hal

tersebut, pada APBD perubahan, dilakukan perubahan anggaran

sekaligus perubahan target pada RKPD TA 2014, dari target semula

adalah penyediaan barang modal berupa, targetnya diubah menjadi

dokumen rencana pembanguna lift. Perubahan target telah diikuti

dengen perubahan anggaran, sehingga anggaran pada sasaran ini

mengalami penurunan.

6. Sasaran strategis 6Sasaran strategis 6, yaitu meningkatnya kesadaran dan

pemahaman masyarakat untuk mengenali dan mengantisipasi ancaman

bahaya. Pada dasarnya capaian sasaran ini adalah peningkatan

kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana. Hal ini

dilaksanakan melalui penyelenggaraan pelatihan bagi masyarakat

dalam penanggulangan bencana, antara lain melalui dialog interaktif

yang dilaksanakan melalui media televise dan radio, selain itu

dilaksanakan pula kegiatan simulasi dan gladi kebencanaan dalam

sebagai bentuk pendampingan kepada masyarakat. Target capaian

pada sasaran ini tercapai 100 % baik dari jumlah pendampingan

maupun lokasi kegiatan.

Tabel 18Perhitungan Kinerja Sasaran 6

SasaranStrategis

IndikatorKinerja Target Realisasi %

capaian

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Meningkatnyakesadaran danpemahamanmasyarakat untukmengenali danantisipasiancaman bahaya

Jumlahmasyarakat /relawanterlatih PB

6 kali , 3kab/kot

a

6 kali , 3kab/kota

100 6 12.76

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

49

a. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penggunaan sumberdaya keuangan dalam upaya mencapai

sasaran ini adalah Rp. 328.262.000,- (99,47%) dari pagu anggaran

sebesar Rp. 330.000.000,-. Dengan demikian terdapat efisiensi

sumberdaya keuangan sebesar Rp. 1.737.100,-. Efisiensi keuangan

dipengaruhi oleh pemilihan lokasi kegiatan yang menggunakan asset

pemerintah daerah, dan pada belanja honorarium narasumber.

b. Analisis Program/kegiatan Penunjang Keberhasilan

Pencapaian sasaran kinerja ini, tidak terlepas dari pelaksanaan

Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dengan

kegiatan:

1) Pengembangan Budaya Sadar Bencana

2) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

Kawasan Merapi

3) Identifikasi dan Sosialisasi Daerah Rawan Bencana

7. Sasaran strategis 7Sasaran strategis 7 adalah terwujudnya kemandirian masyarakat

dalam penyelenggaraan PB. Pada dasarnya capaian sasaran ini adalah

peningkatan kapasitas masyarakat didaerah rawan rawan bencana

melalui pembentukan desa siaga bencana. Pembentukan ini ditandai

dengan disepakati pembentukan Tim siaga bencana tingkat desa yang

bertugas sebagai coordinator dalam penanggulangan bencana.

Pembentukan Tim siaga bencana telah direalisasikan di 2 (dua)

kabupaten, yaitu:

a) Grobogan (3 desa), yaitu Desa Kedungrejo, Desa Purwodadi, Desa

Karanganyar di Kec Purwodadi

b) Banyumas (3 desa), yaitu Desa Gandatapa, Desa Limpakuwus,

Desa Sikapat di Kec Sumbang

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

50

Mendasarkan hal tersebut, berarti diperoleh 6 desa yang telah

membentuk Tim siaga bencana tingkat desa, dengan demikian capaian

tercapai melebihi dari target sasaran. Pencapaian sasaran kinerja ini

didukung pula melalui kegiatan gladi /lokalatih masyarakat di daerah

terdampak Erupsi Gn Slamet tepatnya di Kab Pemalang serta

penambahan pemasangan rambu jalur evakuasi di 3 (tiga) wilayah

terdampak Gn Merapi (Magelang, Klaten dan Boyolali).

Tabel 19Perhitungan Kinerja Sasaran 7

SasaranStrategis

IndikatorKinerja Target Realisasi %

capaian

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

terwujudnyakemandirianmasyarakat dalampenyelenggaraanPB

Jumlah desasiaga bencana

2 6 300 120 16.66

a. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penggunaan sumberdaya keuangan dalam upaya mencapai

sasaran ini adalah Rp. 396.105.000,- (99,02%) dari pagu anggaran

sebesar Rp. 400.000.000,-. Dengan demikian terdapat efisiensi

sumberdaya keuangan sebesar Rp. 3.895.000,-.

b. Analisis Program/kegiatan Penunjang Keberhasilan

Pencapaian sasaran kinerja ini, tidak terlepas dari pelaksanaan

Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dengan

kegiatan:

1) Pengembangan Desa Siaga Bencana

2) Lokalatih Pengurangan Risiko Bencana Forum Slamet

3) Pemasangan Rambu Jalur Evakuasi pada Daerah Rawan Bencana

Sasaran kinerja berupa kemandirian masyarakat melalui Kegiatan

pengembangan desa siaga didukung pula dengan penyelenggaraan 2

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

51

kegiatan diwilayah terdampak Gunung Slamet dan pemasangan jalur

evakuasi. Kedua kegiatan tersebut memang tidak dalam satu lokasi

namun keduanya mendukung dalam mewujudkan kemandirian

masyarakat dalam penanggulangan bencana.

8. Sasaran strategis 8Sasaran strategis 8 yaitu terbentuknya jejaring dan kerjasama

kelompok/komunitas masyarakat, dunia usaha, dan lembaga peduli

bencana dalam penanggulangan bencana. Capaian sasaran ini diukur

pada 5 (lima) indicator sasaran yang menggambarkan kinerja sasaran.

Untuk indicator kerjasama PB dilaksanakan dengan UNS, Unika

Soegijapranata. Koordniasi dengan komunitas peduli bencana telah

dilakukan dengan telah dibentuknya kepengurusan II Forum

Pengurangan Risiko Bencana yang menjadi mitra strategis BPBD untuk

lembaga non pemerintah.

Indicator publikasi di media dilakukan melalui media Televisi

(TVRI dan Kompas TV), media Cetak (Suara Merdeka, Harian

Banyumas,) Radio (Sindo Trijaya FM, ElShinta, dll), leaflet berbagai

jenis ancaman bencana, dan juga baliho. Selain keempat hal tersebut,

publikasi melalui media website juga dilakukan sebagai sarana

komunikasi kepada masyarakat secara umum. Kerjasama dengan

media massa difungsikan sebagai penyebarluasan informasi

kebencanaan dan himbauan kebencanaan.

Mencermati antara penetapan kinerja awal tahun dengan akhir

tahun, terdapat perbedaan alokasi anggaran kegiatannya yang

disebabkan oleh penambahan anggaran kegiatan (APBD Perubahan).

Dengan demikian penambahan tersebut menambah jumlah sasaran.

Rencana kinerja awal target dicapai dengan alokasi dana Rp.

2.005.000.000,- namun pada periode APBD Perubahan TA 2014,

alokasi bertambah menjadi Rp. 2.255.000.000,-. Perhitungan capaian

kinerja pada sasaran ini adalah sebagai berikut.

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

52

Tabel 20Perhitungan Kinerja Sasaran 8

SasaranStrategis Indikator Kinerja Target Realisa

si%

capaian

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Terbentuknyajejaring dankerjasamakelompok/komunitasmasyarakat,dunia usaha,dan lembagapedulibencanadalampenanggulangan bencana

1) jumlah kerjasamaPB denganlembagapenelitian/perguruan tinggi

2 2 100 100 20

2) Jumlah komunitaspeduli bencana 1 1 100 200 16.66

3) jumlah duniausaha terlibat PBmelalui alokasidana CSR

10 10 100 100 13.15

4) Penyelenggaraankoordinasi antarinstansipemerintah

2 3 150 150 30

5) Jumlah mediapublikasi data daninformasi PB

3 3 100 100 20

a. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penggunaan sumberdaya keuangan dalam upaya mencapai

sasaran ini adalah Rp. 2.228.900.300,- (98,84%) dari pagu anggaran

sebesar Rp. 2.255.000.000,-. Dengan demikian terdapat efisiensi

sumberdaya keuangan sebesar Rp. 26.099.700,-.

b. Analisis Program/kegiatan Penunjang Keberhasilan

Pencapaian sasaran kinerja ini, tidak terlepas dari pelaksanaan

Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dengan

kegiatan:

1) Penyusunan Studi-Studi Bidang Kebencanaan (Disaster Study)

2) Pengembangan Forum Pengurangan Risko Bencana (PRB)

Provinsi Jawa Tengah

3) Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK)

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

53

4) Koordinasi Pengembangan Corporate Social Responsibility (CSR)

untuk Reduksi Bencana

5) Pengembangan Kebijakan dan Kemitraan Penanggulangan

Bencana antara Unsur Pengarah BPBD Jawa Tengah dengan

Pemangku Kepentingan Penanggulangan Bencana

6) Pembelajaran Wawasan Kebencanaan

7) Koordinasi Penyelenggaraan Kegiatan Pengurangan Risiko

Bencana

Sasaran kinerja ini pada prinsipnya adalah menggalang kerjasama

bidang penanggulangan bencana seluas-luasnya dengan berbagai

pihak baik akademisi maupun praktisi. Media Massa dipandang

sebagai lembaga usaha termasuk didalamnya. Kerjasama PB juga

menjadi isu bersama antar pemerintah daerah baik antar pemerintah

kabupaten/kota maupun antar provinsi. Oleh sebab itu kesepahaman

dan kesepakatan bersama untuk saling medukung penyelenggaraan

penanggulangan bencana telah ditempuh guna mewujdukan

masyarakat yang tangguh dalam penanggulangan bencana.

9. Sasaran strategis 9Sasaran strategis 9 yaitu Tersedianya pusat data informasi

bencana, basis data dan informasi bencana jateng terkini. Capaian

sasaran ini diukur pada 4 (empat) indicator sasaran yang

menggambarkan kinerja sasaran penyediaan data dan informasi

kejadian bencana dan kerusakan / kerugian jateng terlaksana dengan

pemantauan dan pelaporan secara rutin melalui posko bencana yang

berlangsung setiap hari selama satu tahun.

Tabel 21Perhitungan Kinerja Sasaran 9

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

54

SasaranStrategis

IndikatorKinerja Target Realisasi %

capaian

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tersedianyapusat datainformasibencana, basisdata daninformasibencana jatengterkini

Tersedia datadan informasibencana

1 1 100 100 20

Tersedia datadan informasikerusakan /kerugian jateng

1 1 100 100 20

System earlywarningmasyarakat

1 1 100 100 20

Jumlahpublikasi dimedia

100 160 160 160 32

Selama tahun 2014, tercatat telah terjadi 991 (sembilan ratus

sembilan puluh satu) kejadian bencana di Jawa Tengah. Kejadian bencana

yang paling dominan dilaporkan adalah bencana kebakaran yaitu 302

kejadian (30.47%) dengan taksiran kerugian mencapai Rp.121.195.790.000,.

Sedangkan untuk bencana hidromterorologis yang dominan adalah bencana

tanah longsor (257 / 25.93%). Rekapitulasi kejadian bencana dan taksiran

kerugian di Jawa Tengah selama tahun 2014 adalah sebagaimana tabel

berikut ini.

Tabel 22Kejadian dan Kerugian Bencana Jateng 2014

No Jenis Bencana 2014*Jumlah % Kerugian

1 2 3 4 5

1 Angin Topan 185 18.67 6.616.848.0002 Banjir 188 18.97 2.727.589.0003 Gas Beracun 1 0.10 -4 Gempa Bumi 11 1.11 823.500.0005 Kebakaran 302 30.47 121.195.790.0006 Kekeringan 19 1.92 -7 Letusan Gn. Api 28 2.83 -8 Tanah Longsor 257 25.93 32.427.146.000

TOTAL 991 163.790.873.000* Laporan sampai dengan 31Desember 2014

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

55

Mendasarkan data pada tabel kejadian bencana tahun 2014 tersebut,

terdapat kenaikan jumlah kejadian bencana dari tahun 2013 (791 kejadian

bencana dengan taksiran kerugian Rp 40.916.155.000,-).

a. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Penggunaan sumberdaya keuangan dalam upaya mencapai

sasaran ini adalah Rp. 770.690.550,- (97,55%) dari pagu anggaran

sebesar Rp. 790.000.000,-. Dengan demikian terdapat efisiensi

sumberdaya keuangan sebesar Rp. 19.309.450,-.

b. Analisis Program/kegiatan Penunjang Keberhasilan

Pencapaian sasaran kinerja ini, tidak terlepas dari pelaksanaan, 4

(empat) program dan 8 (delapan) kegiatan yaitu:

1) Program Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi;

a) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Peralatan Bencana Jateng

2) Program Pos, Telekomunikasi, Meteorologi dan SAR

a) SAR Pada Event Angkutan Lebaran, Natal, Tahun Baru dan

Sedekah laut/Sura

b) Peningkatan dan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

(SIM) Data Kebencanaan

3) Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

a) Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama Data dan Informasi

Bencana

B. Realisasi AnggaranPelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPBD Prov Jawa Tengah TA

2014 didukung dengan dana APBD Prov Jawa Tengah dan APBN dsebesar

Rp 32.020.994.000,- dengan rincian :

1. APBD :

a. Belanja Tidak Langsung (BTL) Rp. 8.326.709.000,-b. Belanja Langsung (BL) Rp. 18.556.028.000,-

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

56

1) Belanja Pegawai 1.154.025.000,-

2) Belanja Barang / Jasa 14.030.003.000,-

3) Belanja Modal 3.372.000.000,-

c. Total Belanja (BTL + BL) Rp. 26.882.737.000,-

2. APBN :

Anggaran BNPB yang dikelola pada BPBD Prov Jawa Tengah adalah

sebagai berikut:

a. Kementerian Dalam Negeri Rp. 1.170.000.000,-b. BNPB Rp. 3.968.257.000,-

1) DSP Banjir Tanah longsor 543.580.000,-

2) Erupsi Gn Slamet 120.000.000,-

3) Penguatan Kelembagaan 551.939.000,-

4) Rehab Rekon 2.752.738.000,-

c. Total APBN (a + b) Rp. 5.138.257.000,-

Program dan kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana

pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa

Tengah tahun 2014 pada belanja langsung APBD Provinsi Jawa Tengah

sebesar digunakan untuk 11 (sebelas) Program dan 73 (tujuh puluh tiga)

kegiatan. Sampai dengan 31 Desember 2014, realisasi fisik belanja tidak

langsung dan belanja langsung terlaksana 100% sedangkan untuk realisasi

keuangan terjadi efisiensi sebagaimana tabel berikut :

Tabel 23Realisasi dan Efisiensi Anggaran

NO SUMBER DANA JUMLAHREALISASI EFISIENSI

KEUANGANKETERANGAN

Fisik % KEU (Rp) KEU (%)1 2 3 4 5 6 7

1 APBD 26.882.737.000 100 24.170.589.836 89.91 2.712.147.164

a Belanja TidakLangsung (BTL) 8.326.709.000 100 6.566.552.064 78.86 1.760.159.936 Efisiensi Sesuai

kebutuhan

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

57

NO SUMBER DANA JUMLAHREALISASI EFISIENSI

KEUANGANKETERANGAN

Fisik % KEU (Rp) KEU (%)1 2 3 4 5 6 7

b BelanjaLangsung 18.556.028.000 100 17.604.037.772 98.47 951.990.228 Efisiensi Sesuai

kebutuhan2 APBD 5.138.257.000 100 3.411.423.100 1.063.253.900

a KementerianDalam Negeri 1.170.000.000 100 1.109.497.800 94,83 60.502.200 Efisiensi sesuai

kebutuhan

b BNPB 3.968.257.000 100 2.301.925.300 1.002.751.700

- DSP BanjirTanah longsor 543.580.000 100 - - -

Laporanpertanggungjawaban dihitung per 31Maret 2015

- Erupsi GnSlamet 120.000.000 100 0 0 120.000.000 Dikembalikan

- PenguatanKelembagaan 551.939.000 100 502.936.000 91,12 49.003.000 Efisiensi sesuai

kebutuhan

- Rehab Rekon 2.752.738.000 68,80 1.798.989.300 65,35 953.748.700 Efisiensi sesuaikebutuhan

3 TOTAL (1+2) 32.020.994.000 27.582.012.936 3.775.401.064 Efisiensi ±11,7 %

Catatan: Pertanggungjawaban Dana Siap Pakai Banjir dan tanah longsor dihitungper 31 Maret 2015 sesuai MoU dengan BNPB

Efisiensi dan optimalsiasi anggaran dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain:

1. Perubahan kebijakan di tingkat Pusat dan provinsi terkait

penyelenggaraan kegiatan dengan diprioritaskan di tempat-tempat

instansi pemerintah

2. Disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan;

3. Rasionalisasi/optimalisasi sumberdaya sehingga dapat mencapai target

fisik dengan penghematan dukungan sumberdaya keuangan.

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

58

BAB IVP E N U T U P

A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Keberhasilan

Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa

Tengah sebagai SKPD teknis yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penanggulangan

bencana daerah, telah berupaya mengelola sumber daya manusia, sumber

dana dan sarana secara efektif dan efisien untuk pelaksanaan tugas pokok

dengan sebaik-baiknya. Dengan memperhatikan uraian data capaian kinerja

sasaran atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah disimpulkan

berhasil, mengingat telah tercapainya seluruh target/sasaran yang

ditetapkan dengan ketegori Amat Baik. Hal tersebut didukung dengan

perhitungan capaian sasaran sebagai berikut :

1. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dicapai 137.54%, dengan

rincian pencapaian persasaran masing-masing dicapai 100%.

Tabel 24Pengukuran Pencapaian Sasaran

SasaranStrategis Indikator Kinerja Target Realisasi capaian

(%)

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

TersusunnyaPeraturanGubernurbidang PB

Pergub dalam PB 1 2 200 200 33,33PembentukanBPBD Kab/Kota mllPerda

2 3 150 110,7 88,57

175 60.95

TersusunnyadokumenPenyelenggaraan PBJawa Tengah

Tersusunnyapedomanpenanganandarurat bencana

1 4 400 400 80

TersusunnyakesepahamanPenyelenggaraanPB lintas sektor

2 2 100 100 20

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

59

SasaranStrategis Indikator Kinerja Target Realisasi capaian

(%)

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

dan lintas wilayahTersusunnyasystem manajemenlogistic PB

2 2 100 100 12.50

200 200 37.5Terintegrasinya dokumenRencanaPenanggulangan Bencana(umum dantematik)dalamdokumenrencanapembangunan daerah

TersusunnyaRencana PBJateng

2 3 150 200 50

Terusunnyadokumen / petarisiko bencanaJateng

1 peta(5 kab) 1 100 100 14.28

125 32.14

Terpenuhinya sumberdaya yangsiap dalampenanggulangan bencana

jml kursus dandiklat teknis, PB,manajerial danpendukung PByang dilaksanakan/diikuti

13 kali 26 kali 200 118.18 40

2.100orang

2.100orang 100 46.66 14

Jumlah aparaturterlatih dalampenyelenggaraanPB

7 kali 9 kali 128.57 36 25.7

40 40 100 20 7.54

109.5 15.74

Terpenuhinya sarana danprasaranapenanggulangan bencana

jumlah sarana danprasarana PB 1 2 200 40 22.22

Pemulihan saranadan prasanaterdampakbencana

6 6 100 30 20

150 21.11

Meningkatnya kesadarandanpemahamanmasyarakat

Jumlah masyarakat/ relawan terlatihPB

6 kali , 3kab/kot

a

6 kali , 3kab/kota

100 6 12.76

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

60

SasaranStrategis Indikator Kinerja Target Realisasi capaian

(%)

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

untukmengenalidanantisipasiancamanbahaya

100 12.76

terwujudnyakemandirianmasyarakatdalampenyelenggaraan PB

Jumlah desa siagabencana

2 6 300 120 16.66

300 16.66

Terbentuknya jejaring dankerjasamakelompok/komunitasmasyarakat,dunia usaha,dan lembagapedulibencanadalampenanggulangan bencana

1) jumlahkerjasama PBdengan lembagapenelitian/perguruan tinggi

2 2 100 100 20

2) Jumlahkomunitas pedulibencana

1 1 100 200 16.66

3) jumlah duniausaha terlibat PBmelalui alokasidana CSR

10 10 100 100 13.15

4) Penyelenggaraan koordinasiantar instansipemerintah

2 3 150 150 30

5) Jumlah mediapublikasi datadan informasi PB

3 3 100 100 20

110

Tersedianyapusat datainformasibencana,basis datadan informasi

1) Tersedia datadan informasibencana

1 1 100 100 20

2) Tersedia datadan informasikerusakan /kerugian jateng

1 1 100 100 20

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

61

SasaranStrategis Indikator Kinerja Target Realisasi capaian

(%)

%CapaianTahun2013

%Capaian thdTarget Akhir

Renstra (2018)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

bencanajateng terkini

3) System earlywarningmasyarakat

1 1 100 100 20

4) Jumlah publikasidi media 100 160 160 160 32

115 23

2. BPBD Prov Jawa Tengah melakukan efisiensi belanja kegiatan

sebesar ±11,79% (± Rp. 3.775.401.064,-). Efisiensi tersebut dapat

berubah mengingat satu kegiatan yang bersumber dari BNPB yaitu

Dana Siap Pakai (DSP) untuk antisipasi bencana banjir, tanah

longsor dan angin puting beliung, kegiatannya masih berlangsung

sampai dengan 31 Maret 2015. Efisiensi dipengaruhi oleh berbagai

kebijakan pengelola keuangan dan juga penyesuaian anggaran

sehingga diperoleh optimalisasi sumberdaya dengan tidak

mengurangi target namun hemat dalam penggunaan sumberdaya

keuangan. Rincian efisiensi anggaran tersebut adalah sbb:

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa DatangMensikapi tantangan yang dihadapi selema ini, maka beberapa strategi

perlu dirumuskan kembali untuk pencapaian dan peningkatan kualitas

manfaat kegaitan PB, antara lain:

1. Melakukan sosialisasi pengurangan risiko bencana lebi hdifokuskan

pada masyarakat yang menempati daerah rawan bencana dengan

potensi/risiko tinggi.

2. Peningkatan pemahaman terhadap peraturan bidang kebencanaan

beserta baik yang bersifat operasional dilapangan maupun teknis

administratif kepada aparatur pemerintah, sehingga kegiatan menjadi

lebih akuntabel dan transparan.

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

62

3. Memberikan pelatihan secara tepat kepada aparatur, masyarakat dan

dunia usaha terkait dengan penyelenggaraan penanggulangan bencana

di daerah, pada tahap sebelum, pada saat dan setelah terjadi bencana.

4. Mendorong Pemerintah Kabupaten/kota yang belum membentuk BPBD

dengan peraturan daerah, untuk segera membentuk BPBD dengan

peraturan daerah serta mengisi struktur dan lembaganya dengan

personil yang berkompeten.

5. Mendorong BPBD Kabupaten/Kota untuk penyusunan dokumen

perencanaan, seperti rencana penyelenggaraan bencana bencana,

rencana kontijensi dan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi

6. Pendokumentasian kegaitan PB sejak dini, termasuk upaya antisipasi

dan dijadikan sebagai model sehingga dapat menjadi bahan

pembelajaran bersama dan bahkan dapat menjadi pedoman atau

Standard Operational Procedure (SOP) bagi aparatur penyelenggaraan

penanggulangan bencana

7. Meningkatkan kerjasama antara pemangku kepentingan PB terutama

pada peran masyarakat dan dunia usaha. DUnia usaha perlu didorong

untuk meningkatkan peran dalam PB sejak pra bencana.

8. Peningkatan kapasitas aparatur PB di seluruh tingkatan melalui Diklat

teknis dan formal, sebagai upaya menyikapi terjadinya rotasi /mutasi

aparatur sumberdaya PB yang telah terlatih sehingga mempunyai

kompetensi yang sama.

9. Mendorong BNPB untuk melakukan sertifikasi bagi aparatur PB di

daerah sehingga dapat dimonitoring kompetensi dan kapasitas masing-

masing aparatur PB melalui Pendidikan dan pelatihan sumberdaya

kebencanaan wajib dilakukan setiap periode

10. Pemutakhiran data sumberdaya sarana dan prasarana yang ada

dilingkungan pemerintah daerah yang dapat dimobilisasi saat terjadi

bencana.

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

63

11. Memberikan masukan kepada Badan Nasional Penanggulangan

Bencana agar dapat memberikan alokasi dana untuk pengurangan

risiko bencana lebih besar dibandingkan operasional kegiatan

penanggulangan yang lain.

12. Melakukan koordinasi dan komunikasi secara efektif kepada Tim

Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Jawa Tengah dan DPRD

Provinsi Jawa Tengah untuk mengalokasikan anggaran yang tepat pada

upaya penyelenggaraan penanggulangan bencana di Provinsi Jawa

Tengah.

13. Melakukan kerjasama dengan lembaga donor nasional maupun

internasional perlu dibina dan digalakkan terutama untuk mendukung

penguatan kapasitas masyarakat, Program Corporate Social

Responsibility (CSR) di berbagai lembaga usaha juga dapat dikelola

sebagai bagian dukungan dunia usaha dalam upaya pengurangan risiko

bencana.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Tahun 2014 Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Provinsi Jawa Tengah, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan /

evaluasi untuk kegiatan / kinerja yang akan datang.

Sekian dan terima kasih

Semarang, Januari 2014KALAKHAR BPBD PROV JAWA TENGAH

SARWA PRAMANA, SH, M.SiPembina Utama Muda

NIP. 19610211 198403 1 003

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … DOWNLOAD... · pada tahun yang akan datang. Melalui LKj-IP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance,

64