laporan akhir program p2m penerapan...

20
PROGRA Pelatihan Guru-G Dibiayai dari U I Made Suarsa NIP. 19830217 Prof. Dr. I Mad NIP. 19620827 Dr. I Gusti Ngu NIP. 196012311 JURUSAN UNIV LAPORAN AKHIR AM P2M PENERAPAN IPTEKS Guru Pembina Olimpiade Matematika T SD di Kecamatan Kubu i Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No. 27/UN48.15/PM/2016 Oleh: ana, S.Pd. M.Si. ( Angota) 72006041003 de Ardana, M.Pd. (Anggota) 71989031001 urah Pujawan, M.Kes. (Anggota) 1986011003 N PENDIDIKAN MATEMATIKA - FMIPA VERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2016 i Tingkat )

Upload: dinhnhu

Post on 07-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade Matematika TingkatSD di Kecamatan Kubu

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SPK No. 27/UN48.15/PM/2016

Oleh:

I Made Suarsana, S.Pd. M.Si. ( Angota)NIP. 198302172006041003Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. (Anggota)NIP. 196208271989031001Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes. (Anggota)NIP. 196012311986011003

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA - FMIPAUNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA2016

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade Matematika TingkatSD di Kecamatan Kubu

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SPK No. 27/UN48.15/PM/2016

Oleh:

I Made Suarsana, S.Pd. M.Si. ( Angota)NIP. 198302172006041003Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. (Anggota)NIP. 196208271989031001Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes. (Anggota)NIP. 196012311986011003

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA - FMIPAUNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA2016

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade Matematika TingkatSD di Kecamatan Kubu

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SPK No. 27/UN48.15/PM/2016

Oleh:

I Made Suarsana, S.Pd. M.Si. ( Angota)NIP. 198302172006041003Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. (Anggota)NIP. 196208271989031001Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes. (Anggota)NIP. 196012311986011003

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA - FMIPAUNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA2016

ii

HALAMAN PENGESAHANLAPORAN KEMAJUAN PROGRAM PENGABDIAN PADA

MASYARAKAT

1. Judul Kegiatan : Pelatihan Guru-Guru Pembina OlimpiadeMatematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu

2. Ketua Tim Pengusula. Nama Ketua : I Made Suarsana, S.Pd. M.Si.

b. NIP/NIDN : 198302172006041003/0017028301

c. Bidang Keahlian : Matematika

d. Jabatan/Pangkat/Gol. : Lektor/Penata Tk I/IIId

e. Jurusan/Fakultas : Pendidikan Matematika/MIPA

f. Alamat Rumah/telp : Perum Kartika Kencana IV 15 Panji, Singaraja / -

3. Jumlah Anggota Tim : 2 orang

a. Identitas Anggota 1- Nama Lengkap : Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd.

- NIP : 196208271989031001

- Jabatan/Pangkat/Gol : Guru Besar/ Pembina Tk I/Ivb

b. Identitas Anggota 2- Nama Lengkap : Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes.

- NIP : 196012311986011003/0016086004

- Jabatan/Pangkat/Gol Lektor Kepala / Pembina Utama Madya/Ivc

4. Lokasi Kegiatan : Kecamatan Kubu

. Jumlah Biaya yang diusulkan : Rp 12.500.000,-(Dua belas juta lima ratus ribu rupiah)

MengetahuiDekan Fakultas MIPA,

Prof. Dr.I Nengah Suparta,M.SiNIP. 196507111990031003

Singaraja, 9 Agustus 2016Ketua Pelaksana,

I Made Suarsana, S.Pd. M.Si.NIP. 198302172006041003

MenyetujuiKetua LP2M Undiksha

Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum.NIP. 195612311983031022

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Hyang Widhi Wasa, karena atas

perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan pengabdian pada masyarakat

yang berjudul “Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD

di Kecamatan Kubu” tepat pada waktunya.

Kegiatan ini dapat terlaksana berkat bantuan berbagai pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai

penulisan hasil kegiatan. Untuk hal tersebut, melalui kesempatan ini kami

menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:

1) Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)

Undiksha atas dana dan sebagai fasilitator dalam kegiatan ini.

2) Ketua UPTD Disdikpora Kecamatan Kubu, Ibu Ni Nengah Sari, S.Pd. M.Ag

atas segala bantuan dan kerjasamanya.

3) Ketua Gugus II SD Kecamatan Kubu dan Kepala SD N 1 Sukadana yang telah

memfasilitasi tempat dan akomodasi kegiatan.

4) Seluruh peserta yaitu guru-guru SD se-Kecamatan Kubu atas partisipasinya

untuk mengikuti kegiatan dengan baik.

Demikian juga kepada semua pihak terkait yang telah membantu pelaksanaan

kegiatan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, kami mengucapkan terima

kasih.

Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan,

khususnya di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.

Singaraja, Nopember 2016

Tim Pelaksana

iv

DAFTAR ISI

Halaman Muka i

Pengesahan ii

Kata Pengantar iii

Daftar isi iv

Daftar Tabel v

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Analisis Situasi 1

1.2.Identifikasi dan Perumusan Masalah 3

1.3.Tujuan Kegiatan 3

1.4.Manfaat Kegiatan 3

BAB II METODE PELAKSANAAN

2.1.Khalayak Sasaran 5

2.2.Kerangka Pemecahan Masalah 5

2.3.Keterkaitan 6

2.4.Metode Kegiatan 7

2.5.Rancangan Evaluasi 7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.Hasil Pelaksanaan Kegiatan 8

3.2.Pembahasan 13

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1.Simpulan 14

4.2.Saran 14

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Absensi Peserta Kegiatan

2. Foto-Foto Kegiatan

3. Peta Lokasi

4. Produk P2M

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Susunan Acara Pelatihan 9

Tabel 2. Distribusi Skor Post Tes 12

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. ANALISIS SITUASI

Kecamatan Kubu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Karangasem yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Buleleng. Lokasinya

sekitar 50 km dari Kota Amlapura dan 65 Km dari kota Singaraja. Terdapat 50

buah Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di sembilan desa dalam wilayah

kecamatan ini yang pada tahun pelajaran 2015/2016, total jumlah gurunya adalah

sebanyak 596 orang dan siswanya sebanyak 7.617 orang. Sungguh potensi yang

begitu besar yang perlu dikelola secara optimal.

Kuantitas sumber daya yang sangat potensial perlu mendapat perhatian

dan partisipasi kita semua untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas

khususnya di Kecamatan Kubu. Prestasi siswa-siswi SD di Kecamatan Kubu

dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Karangasem dalam ajang

OSN bidang matematika di tingkat kabupatenpun belum begitu menggembirakan.

Prestasi tertinggi yang diraih dalam 5 tahun terakhir hanya pernah sekali meraih 6

besar di tahun 2013. Oleh karenanya perlu upaya pengembangan potensi yang

dimiliki siswa secara lebih intensif lagi.

Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan Kepala Unit Pelaksana

Teknis Dinas Pendidikan dan Olahraga (UPTD) Kecamatan Kubu, Ibu Ni

Nengah Sari, S.Pd. M.Ag., diperoleh beberapa informasi berkaitan dengan belum

optimalnya prestasi siswa SD Kecamatan Kubu dalam olimpiade khususnya

dalam bidang matematika, yaitu sebagai berikut.

1. Wakil sekolah umumnya ditunjuk langsung oleh sekolah, tanpa proses seleksi

terlebih dulu. Siswa yang dipilih biasanya siswa yang memiliki nilai bagus di

kelas. Pola seperti ini memiliki kelemahan karena tidak jarang siswa yang

memiliki nilai matematika bagus untuk soal-soal rutin, tetapi begitu diminta

untuk mengerjakan soal-soal non rutin mereka menjadi bingung dan tidak tahu

apa yang harus dikerjakan. Seharusnya sekolah harus mampu

2

mengidentifikasi siswa-siswa mana saja yang mempunyai potensi/bakat

matematika maupun yang mempunyai kemampuan biasa-biasa saja dalam

matematika. Untuk dapat mengidentifikasi potensi tersebut sangat diperlukan

instrumen soal yang tepat. Dalam hal ini harus berupa soal non rutin yang

sederhana.

2. Pembinaan di tingkat sekolah jarang dilakukan, dan kalaupun ada, materinya

lebih ditekankan pada apa yang ada di kurikulum yang cenderung berupa

soal-soal rutin yang ada di buku paket/buku siswa. Padahal soal-soal

olimpiade dirancang agar menjadi atau terkategori sebagai ‘masalah’ bukan

soal latihan (rutin). Soal olimpiade berorientasi pada pemecahan masalah yang

dalam penyelesaiannya lebih memerlukan ide matematika yang kreatif

daripada sekedar kemampuan mengingat rumus dan kecepatan berhitung.

3. Sekolah kesulitan dalam mencari guru yang bersedia untuk ditugaskan

membina siswa-siswa yang dianggap berpotensi. Guru-guru beralasan tidak

menguasai matematika dengan baik dan juga kesulitan mendapatkan dan

mengembangkan materi untuk pembinaan olimpiade matematika.

4. Partisipasi SD-SD di Kecamatan Kubu dalam olimpiade matematika selain

OSN, seperti Gema Lomba Matematika, LCC MIPA dan Lomba Lima Mata

Pelajaran tingkat SD yang diselenggarakan oleh himpunan mahasiswa di

Universitas Pendidikan Ganesha, masih minim. Berdasarkan daftar peserta

lomba Gema Lomba Matematika SD 3 tahun terakhir, tidak tercatat ada

peserta dari SD-SD dari Kecamatan Kubu. Padahal akses transportasi dari

Kubu ke Singaraja sangat mudah dengan jarak tempuh kurang lebih 60 – 80

menit.

Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa akar permasalahan belum

optimalnya prestasi siswa SD di Kecamatan Kubu dalam ajang olimpiade

matematika adalah belum adanya sistem pembinaan yang matang di masing-

masing sekolah dalam membina siswa-siswa yang berpotensi. Guru-guru SD yang

nota bene adalah guru kelas merasa belum siap dan merasa kesulitan dalam

melakukan pembinaan karena penguasaan materi olimpiade yang kurang dan

merasa kurang mampu dalam mencari dan mengembangkan materi untuk

pembinaan. Apabila kondisi ini dibiarkan, ajang OSN yang seharusnya menjadi

3

wahana untuk mengembangkan bakat dan minat siswa di bidang matematika,

hanya akan menjadi kegiatan rutin yang bersifat formal belaka dan potensi besar

yang dimiliki siswa tidak akan berkembang secara optimal. Oleh karenanya perlu

upaya peningkatan kemampuan guru-guru SD dalam melakukan pembinaan

olimpiade matematika.

1.2. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

Dari analisis situasi di atas jelas guru-guru SD di Kecamatan Kubu

mengalami kesulitan dalam melakukan pembinaan siswanya untuk persiapan

dalam menghadapi olimpiade matematika. Guru-guru perlu diberikan wawasan

tentang apa itu olimpiade matematika dan bagaimana melakukan pembinaan

olimpiade matematika. Kegiatan pengayaan materi olimpiade tentang tife-tife soal

olimpiade matematika dan strategi pemecahannya, perlu diberikan kepada guru-

guru sebagai bekal bagi mereka untuk melakukan pembinaan. Dari permasalahan

yang teridentifikasi di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

“Kemampuan guru-guru SD di Kecamatan Kubu dalam penguasaan materi

olimpiade matematika masih rendah”

1.3. TUJUAN KEGIATAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian ini adalah

sebagai berikut.

“Meningkatkan kemampuan penguasaan materi olimpiade matematika

guru-guru SD di Kecamatan Kubu”

1.4. MANFAAT KEGIATAN

Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan memberikan

kontribusi positif terhadap usaha peningkatan kualitas pendidikan, khususnya

pendidikan matematika di jenjang SD. Secara eksplisit kontribusi hasil kegiatan

pengabdian masyarakat ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Para guru pembina Olimpiade Matematika memperoleh pendalaman materi-

materi matematika dalam tataran olimpiade sehingga dapat meningkatkan

4

kemampuan akademiknya dalam membina siswanya dalam persiapan

menghadapi Olimpiade khususnya OSN matematika.

2. Tersedianya materi pembinaan olimpiade yang dilengkapi soal-soal dan

pemecahannya yang akan dapat digunakan oleh para guru pembina melatih

siswanya dalam persiapan menghadapi OSN matematika.

5

BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1. Khalayak Sasaran

Muara dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan penguasaan materi

pembinaan olimpiade matematika SD. Terkait dengan hal ini, khalayak sasaran

yang strategis dan tepat untuk dilibatkan dalam kegiatan ini adalah masing-masing

satu orang guru pembina OSN Matematika dari semua SD yang ada di Kecamatan

Kubu yaitu sebanyak 50 orang guru.

2.2. Kerangka Pemecahan Masalah

Menindaklanjuti keterbatasan dan kesulitan yang dialami guru-guru SD di

Kecamatan Kubu dalam melakukan pembinaan olimpiade matematika terhadap

siswa-siswi berbakat matematika maka disusunlah kerangka pemecahan masalah

sebagai berikut.

6

2.3. Keterkaitan

Instansi-instansi yang terkait dengan kegiatan ini adalah sebagai berikut.

1. Unit Pelaksana Teknis Disdikpora (UPTD) Kecamatan Kubu yang

bertanggung jawab langsung terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh

SD-SD di Kecamatan Kubu. Kepala UPTD telah menyatakan kesediaannya

dalam penugasan guru peserta serta untuk menyediakan tempat dan fasilitas

demi berlangsungnya kegiatan.

2. SD-SD di Kecamatan Kubu, dimana para gurunya mendapat pelatihan

langsung dalam kegiatan P2M ini. Pengetahuan dan keterampilan guru dalam

kaitannya dengan pembinaan olimpiade matematika akan meningkat dan

harapannya dapat melakukan pembinaan yang intensif kepada siswa dan

akhirnya mampu memperbaiki prestasi siswa-siswi Kubu dalam ajang

olimpiade matematika.

3. Universitas Pendidikan Ganesha yang merupakan instansi dari tim pengabdian

yang menyediakan sumber dana untuk berlangsungnya kegiatan.

7

2.4. Metode Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk

pelatihan dengan tahapan sebagai berikut.

a. Informasi, tanya jawab, dan diskusi

Metode ini dimaksudkan untuk memperdalaman dan pemahaman wawasan

guru pembina tentang silabus dan lingkup materi olimpiade, pola seleksi,

tipe-tipe soal-soal dan cara strategi pemecahan masalah. Pemberian informasi

melalui diberikan oleh nara sumber dari tim pembina olimpiade matematika

provinsi Bali dan juga melibatkan dosen tim pengabdian yang juga

membidangi tentang olimpiade matematika SD.

b. Latihan dan Praktek

Metode ini dimaksudkan untuk merealisasikan teori yang diperoleh melalui

infomasi, tanya jawab dan diskusi, sehingga keterampilan guru pembina dapat

ditingkatkan. Dalam pelaksanaannya, peserta secara bersama-sama dalam

bentuk kerja kelompok mencoba menyelesaiakan beberapa soal-soal

olimpiade matematika SD yang telah dirumuskan tim pengabdian. Peserta

juga dilatih untuk mengembangkan sendiri materi pembinaan berupa

penyusunan soal-soal olimpiade SD dengan tingkat kesulitan yang berjenjang.

2.5. Rancangan Evaluasi

Ada 2 aspek yang dievaluasi pada kegiatan ini.

a) Aktivitas peserta selama pelatihan berlangsung. Keberhasilan dapat dilihat

dari kehadiran dan aktivitas peserta selama kegiatan baik bertanya, menjawab

pertanyaan dan berdiskusi. Kegiatan dikatakan berhasil jika minimal 85%

sasaran hadir, dan minimal 85% peserta yang hadir mengikuti kegiatan secara

penuh.

b) Tingkat penguasaan materi. Keberhasilannya dilihat dari skor perolehan pada

Post Tes, yaitu berhasil jika tergolong tuntas yaitu rata-rata skor post tes

minimal 70 dengan minimal 85% peserta skornya lebih dari 70.

8

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “Pelatihan Guru-Guru

Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu”

melibatkan masing-masing 1 orang guru dari 51 SD yang ada di wilayah

Kecamatan Kubu. Seluruh sub kegiatan sudah terlaksana dengan baik di

antaranya adalah 1) pnyusunan materi pelatihan dan 2) pelatihan berupa

pemantapan materi ajar olimpiade untuk tingkat SD

Hasil pelaksanaan masing-masing sub kegiatan dapat dipaparkan sebagai berikut.

a. Penyusunan Materi Pelatihan

Tim pengabdian menyusun analisis kebutuhan terhadap materi pelatihan

yang akan diberikan kepada peserta. Analisis kebutuhan ini selanjutnya

dikoordinasikan dengan narasumber pelatihan, Dr. I Wayan Puja Astawa, S.Pd.

M.Stat. Sci untuk selanjutnya dikembangkan menjadi materi pelatihan. Materi

pelatihan yang disusun berjudul “Materi dan Strategi Pemecahan Soal Olimpiade

Matematika Sekolah Dasar”. Materi yang dikembangkan terdiri dari 17 halaman

yang memuat 1) pengantar, 2) materi matematika dalam OSN dan 3) strategi-

strategi pemecahan masalah. Beberapa strategi pemecahan masalah yang dibahas

diantaranya 1) mencari pola, 2) membuat gambar, 3) teknisi dan periksa, 4)

membuat daftar semua kemungkinan, 5) membuat daftar, 6) bekerja mundur, dan

7) sederhanakan permasalahan. Secara lengkap materi pelatihan dapat dibaca pada

lampiran.

b. Pelatihan Pembinaan Olimpiade Matematika Tingkat SD

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2016 dengan mengundang

masing-masing 1 orang guru dari 50 SD di wilayah Kecamatan Kubu. Dengan

demikian ada sejumlah 50 orang yang diharapkan hadir sebagai peserta. Kegiatan

hanya dihadiri oleh 28 orang peserta dikarenakan pada saat bersamaan beberapa

sekolah sedang menerima tim asesor dalam rangka visitasi akreditasi sekolah.

Kegiatan dilaksanakan di SD Negeri 1 Sukadana. Adapun susunan acara kegiatan

adalah sebagai berikut.

9

Tabel 1. Susunan Acara Pelatihan

Waktu Kegiatan08.00 -08.30 Pembukaan08.30 – 10.30 Pemaparan Materi

” Materi dan Strategi Pemecahan Soal Olimpiade MatematikaSekolah Dasar”

10.30-11.45 Diskusi dan Latihan11.45-12.45 Post tes12.45 – 13.00 Penutup

Acara dibuka langsung oleh Ibu Kepala UPTD Dispora Kubu yaitu Ibu Ni Nengah

Sari, M.Ag., dalam sambutannnya beliau menyambut positif dan berterima kasih

kepada Undiksha telah menyasar sekolah di Kubu untuk kegiatan pengabdian

masyarakat. Beliau berharap kerjasama ini berlanjut untuk tahun-tahun yang akan

datang.

10

Acara berikutnya adalah pemaparan materi oleh narasumber dengan didampingi

oleh tim pengabdian. Narasumber menyampaikan materi secara lugas dan

terstruktur sehingga peserta dapat mengikuti apa yang disajikan dengan baik.

Narasumber juga menampilkan beberapa contoh soal dan permasalahan dalam

olimpiade matematika SD.

Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan diskusi dan latihan soal-soal.

Diskusi mengarah kepada metode pembinaan dan tife-tife soal dalam olimpiade.

Selanjutnya dilakukan latihan soal-soal untuk memantapkan penguasaan materi

pelatihan.

11

Pada akhir kegiatan dilakukan post tes untuk mengukur tingkat penguasaan materi

pelatihan berupa tes essay sejumlah 4 item soal dan juga dihimpun tanggapan

peserta terhadap pelaksanaan kegiatan.

11

Pada akhir kegiatan dilakukan post tes untuk mengukur tingkat penguasaan materi

pelatihan berupa tes essay sejumlah 4 item soal dan juga dihimpun tanggapan

peserta terhadap pelaksanaan kegiatan.

11

Pada akhir kegiatan dilakukan post tes untuk mengukur tingkat penguasaan materi

pelatihan berupa tes essay sejumlah 4 item soal dan juga dihimpun tanggapan

peserta terhadap pelaksanaan kegiatan.

12

Acara pelatihan ditutup oleh ketua gugus II selaku tuan rumah kegiatan. Dalam

sambutannnya beliau menyatakan harapan kepada guru-guru untuk

menindaklanjuti kegiatan ini yang dibuktikan dengan terus berlatih dan

meningkatkan kompetensinya sebagai pembina olimpiade dan juga diharapkan

nantinya siap bila ditunjuk untuk mewakili sekolah dalam ajang OSN Guru.

c. Tingkat Penguasaan Materi Pelatihan

Post tes berupa soal essai yang dengan tife soal pemecahan masalah. Jawaban

peserta selanjutnya diberikan skor dengan menggunakan rubrik holistik berikut.

Skor Uraian4 Jawaban benar dan lengkap3 Jawaban benar namun masih ditemukan beberapa kesalahan kecil2 Hanya sebagian jawaban yang benar.1 Hanya sebagian kecil jawaban yang benar, banyak syarat/kondisi

belum dipergunakan.0 Berusaha menjawab namun sama sekali tidak benar / tidak ada

jawabanSebaran nilai 28 peserta dari soal nomor 1 sampai nomor 4 adalah sebagai

berikut.

Tabel 2. Distribusi Skor Post Tes

No soalBanyak Peserta yang Memperoleh Skor Skor

Total Rata-rata0 1 2 3 4

1. 0 3 9 0 16 85 3.02. 0 5 21 2 0 53 1.93. 11 0 8 9 0 43 1.54. 12 11 1 0 0 13 0.5

194 6.9

12

Acara pelatihan ditutup oleh ketua gugus II selaku tuan rumah kegiatan. Dalam

sambutannnya beliau menyatakan harapan kepada guru-guru untuk

menindaklanjuti kegiatan ini yang dibuktikan dengan terus berlatih dan

meningkatkan kompetensinya sebagai pembina olimpiade dan juga diharapkan

nantinya siap bila ditunjuk untuk mewakili sekolah dalam ajang OSN Guru.

c. Tingkat Penguasaan Materi Pelatihan

Post tes berupa soal essai yang dengan tife soal pemecahan masalah. Jawaban

peserta selanjutnya diberikan skor dengan menggunakan rubrik holistik berikut.

Skor Uraian4 Jawaban benar dan lengkap3 Jawaban benar namun masih ditemukan beberapa kesalahan kecil2 Hanya sebagian jawaban yang benar.1 Hanya sebagian kecil jawaban yang benar, banyak syarat/kondisi

belum dipergunakan.0 Berusaha menjawab namun sama sekali tidak benar / tidak ada

jawabanSebaran nilai 28 peserta dari soal nomor 1 sampai nomor 4 adalah sebagai

berikut.

Tabel 2. Distribusi Skor Post Tes

No soalBanyak Peserta yang Memperoleh Skor Skor

Total Rata-rata0 1 2 3 4

1. 0 3 9 0 16 85 3.02. 0 5 21 2 0 53 1.93. 11 0 8 9 0 43 1.54. 12 11 1 0 0 13 0.5

194 6.9

12

Acara pelatihan ditutup oleh ketua gugus II selaku tuan rumah kegiatan. Dalam

sambutannnya beliau menyatakan harapan kepada guru-guru untuk

menindaklanjuti kegiatan ini yang dibuktikan dengan terus berlatih dan

meningkatkan kompetensinya sebagai pembina olimpiade dan juga diharapkan

nantinya siap bila ditunjuk untuk mewakili sekolah dalam ajang OSN Guru.

c. Tingkat Penguasaan Materi Pelatihan

Post tes berupa soal essai yang dengan tife soal pemecahan masalah. Jawaban

peserta selanjutnya diberikan skor dengan menggunakan rubrik holistik berikut.

Skor Uraian4 Jawaban benar dan lengkap3 Jawaban benar namun masih ditemukan beberapa kesalahan kecil2 Hanya sebagian jawaban yang benar.1 Hanya sebagian kecil jawaban yang benar, banyak syarat/kondisi

belum dipergunakan.0 Berusaha menjawab namun sama sekali tidak benar / tidak ada

jawabanSebaran nilai 28 peserta dari soal nomor 1 sampai nomor 4 adalah sebagai

berikut.

Tabel 2. Distribusi Skor Post Tes

No soalBanyak Peserta yang Memperoleh Skor Skor

Total Rata-rata0 1 2 3 4

1. 0 3 9 0 16 85 3.02. 0 5 21 2 0 53 1.93. 11 0 8 9 0 43 1.54. 12 11 1 0 0 13 0.5

194 6.9

13

Rata-rata skor peserta secara keseluruhan adalah 6,9 dari skor maksimum 16.

Dengan demikian persentase penguasaan materinya adalah 44%.

3.2. PEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat“Pelatihan Guru-Guru

Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu” telah

berjalan dengan baik dalam upaya meningkatkan kemampuan guru dalam

melakukan pembinaan olimpiade matematika tingkat SD. Materi pelatihan

“Materi dan Strategi Pemecahan Soal Olimpiade Matematika Sekolah Dasar”

dapat digunakan sebagai acuan bagi guru dalam melaksanakan pembinaan

olimpiade matematika di sekolahnya masing-masing.

Pada sesi pelatihan dari ke 28 peserta yang hadir seluruhnya mengikuti

kegiatan secara penuh. Selama kegiatan pelatihan, mereka juga sangat antusias

menyimak penjelasan narasumber dan aktif dalam menyelesaikan/menanggapi

permasalahan-permasalahan yang dilontarkan narasumber. Peserta juga aktif

bertanya atau menyampaikan masalah terkait soal-soal olimpiade matematika.

Secara keseluruhan pelatihan telah berlangsung dengan baik. Peserta merespon

positif terhadap kegiatan ini dan pada akhir kegiatan secara lisan mereka

menyampaikan harapan agar dilibatkan dalam kegiatan yang sejenis dan dalam

waktu yang lebih lama.

Pengukuran penguasaan materi pelatihan dilakukan dengan pemberian

post tes berbentuk essay dengan tife soal pemecahan masalah. Ada empat strategi

pemecahan masalah yang harusnya peserta bisa kenali untuk dapat menjawab

permasalahan dengan benar yaitu 1)memperhatikan semua kemungkinan secara

sistematik, 2) tebak dan periksa, 3) menyederhanakan masalah dan 4) membuat

gambar. Persentase penguasaan materi hanya mencapai 44%, masih di bawah

indicator keberhasilan yang ditetapkan. Hal ini mengindikasikan kemampuan

pemecahan masalah guru-guru masih perlu ditingkatkan lagi. Bila diperhatikan

skor pada masing-masing item soalnya terlihat bahwa sebagian besar guru telah

mampu memecahkan masalah nomor 1 yaitu terkait strategi “memperhatikan

semua kemungkinan”.

14

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1.Simpulan

Simpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut.

i. Telah dihasilkan materi pembinaan olimpiade matematika tingkat SD yang

selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan bagi guru dalam melakukan

pembinaan di sekolahnya masing-masing.

ii. Telah terjadi peningkatan pengetahuan guru tentang pembinaan olimpiade

matematika SD namun kemampuan pemecahan masalah guru masih perlu

ditingkatkan lagi.

4.2.Saran

Beberapa hal yang dapat disarankan dari hasil kegiatan P2M, sebagai

berikut.

i. Guru-guru Pembina olimpiade matematika SD hendaknya lebih

memantapkan pemahamannya terhadap materi matematika berorientasi

olimpiade (tife pemecahan masalah).

ii. Melihat antusias keikutsertaan para peserta perlu diupayakan langkah yang

lebih konkrit terutama oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Karangasem dengan bekerja sama dengan Jurusan Pendidikan Matematika

untuk melakukan kegiatan pelatihan model ini secara terprogram dalam

upaya meningkatkan daya kompetisi siswa SD di Kecamatan Kubu dalam

ajang olimpiade matematika.

15

DAFTAR PUSTAKA

Astawa, I W P. 2007. Model Pembinaan Olimpiade Matematika Sekolah Dasar Di

Propinsi Bali . Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha No 2. Hal

270 – 285

Direktorat Pembinaan SD. 2015. Panduan Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional

Tingkat Sekolah Dasar. Yogyakarta: Kemendikbud

Lidinillah, D.A.M. 2008. Strategi Pembelajaran pemecahan masalah di Sekolah

Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Nomor 10. Hal –

Sanjaya, D dan Surya W. 2007. Strategi Penyelesaian Soal-soal Matematika yang

Mengasyikkan. Karawaci: Kandel Shadiq, F. 2010. Olimpiade

Matematika, OSN dan OSTN. Diakses pada

http://olimpiade.p4tkmatematika.org. pada tanggal 2 Agustus 2015

Wiworo. -. Olimpiade Sains Nasional Bidang Matematika Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Diakses pada

http://olimpiade.p4tkmatematika.org. pada tanggal 2 Agustus 2015

Wiworo. 2007 . Sistem Pembinaan siswa Berbakat Matematika. Diakses pada

http://olimpiade.p4tkmatematika.org. pada tanggal 2 Agustus 2015

Wiworo. - . Apakah Olimpiade Matematika Itu? Diakses pada

http://olimpiade.p4tkmatematika.org. pada tanggal 2 Agustus 2015