laporan akhir program p2m penerapan...

29
1 LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) PATEMON MANDARA TIM PELAKSANA : I WAYAN SUWENDRA,SE.,M.SI (KETUA) NIDN : 0014057003 FRIDAYANA YUDIAATMAJA,MS.c (ANGGOTA) NIDN : 0012047414 I NENGAH SUARMANAYASA,SE.,M.SI (ANGGOTA) NIDN 0020028502 Dibiayai Dari Daftar Isian Pelaksaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK Nomor : 75/UN48.16/PM/2016 tanggal 25 Februari 2016 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2016

Upload: haquynh

Post on 06-Feb-2018

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) PATEMON MANDARA

TIM PELAKSANA :

I WAYAN SUWENDRA,SE.,M.SI (KETUA)

NIDN : 0014057003

FRIDAYANA YUDIAATMAJA,MS.c (ANGGOTA)

NIDN : 0012047414

I NENGAH SUARMANAYASA,SE.,M.SI (ANGGOTA)

NIDN 0020028502

Dibiayai Dari Daftar Isian Pelaksaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SPK Nomor :

75/UN48.16/PM/2016 tanggal 25 Februari 2016

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2016

2

3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan

Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya, Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Pada

Masyarakat, Iptek yang berjudul Pelatihan kepada Badan Usaha Milik Desa petemon

Mandara bertempat di Desa Patemon, Kec. Seririt Kab Buleleng. dilesaikan dengan tepat

waktu. Laporan Pengabdian Pada Masyarakat ini telah dikerjakan secara optimal namun

hasilnya masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang konstruktif dari

para pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan lebih lanjut.

Terlaksananya kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini telah mendapatkan uliran tangan

dari berbagai pihak, baik moral maupun finansial. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kami

mengaturkan terimakasih kepada para pihak.

1. Bapak Rektor Universitas Pendidikan Ganesha atas izin dan dukungan dana yang

telah diberikan dalam pelaksanaan kegiatan ini

2. Bapak Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM)

Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) atas dukungan moral dan izin yang

diberikan serta atas koordinasinya dalam memperoleh hibah dari dana DIPA

Undiksha 2016

3. Kepala Desa Patemon yang telah memfasilitasi kegiatan ini

4. Para Pengelola Badan Usaha Milik Desa patemon Mandara

5. Rekan-rekan panitia pelaksana dan tim monitoring kegiatan ini atas partisipasinya

Akhirnya, atas kerjasama yang baik, semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua

dan diberikan kesejahteraan lahir dan batin. Dan semoga Laporan pelaksanaan P2M ini

ada manfaatnya

Singaraja, 13 Agustus 2016

Pelaksana Pengabdian,

4

DAFTAR ISI

Hal

Lembar Pengesahan ----------------------------------------------------- i

Kata Pengantar ----------------------------------------------------- ii

Daftar Isi ----------------------------------------------------- iii

Daftar Tabel ----------------------------------------------------- iv

Bab I Pendahuluan ----------------------------------------------------- 1

1.1 Latar Belakang ----------------------------------------------------- 1

1.2 Analisis Situasi ----------------------------------------------------- 2

1.3 Permasalahan Mitra ----------------------------------------------------- 5

1.4 Tujuan Kegiatan ----------------------------------------------------- 5

1.5 Manfaat Kegiatan ----------------------------------------------------- 6

Bab II Metode Pelaksanaan ----------------------------------------------------- 7

Bab III Hasil dan Pembahasan ----------------------------------------------------- 9

3.1 Hasil ----------------------------------------------------- 9

3.2 Hasil Statistik ----------------------------------------------------- 15

3.3 Pembahasan ----------------------------------------------------- 16

Bab IV Kesimpulan dan Saran ----------------------------------------------------- 17

4.1 Kesimpulan ----------------------------------------------------- 17

4.2 Saran-saran ----------------------------------------------------- 17

Daftar Pustaka ---------------------------------------------------- 18

Lampiran-lampiran

5

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 Hasil Pre-test dan Pos Test Pelatihan Pada

Bumdes Patememon Mandara

------------------------ 14

Tabel 3.2 Hasil Statistik Uji Beda -------------------------- 15

6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, desa merupakan agen pemerintah

terdepan yang dapat menjangkau kelompok sasaran riil yang hendak disejahterakan, yaitu

dapat membentuk suatu badan usaha milik desa yang sesuai dengan permendagri nomor 39

tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa, di sebutkan bahwa “untuk meningkatkan

kemampuan keuangan pemerintahan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

peningkatan pendapatan masyarakat melalui berbagai kegiatan usaha ekonomi masyarakat

pedesaan, didirikan badan usaha milik desa ini, usaha desa yang dibentuk/didirikan oleh

pemerintah Desa yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah

desa dan masyarakat. Pembentukan badan usaha milik desa ini juga berdasarkan pada

Permendagri Nomor 39 tahun 2010 pada Bab II tentang pembentukan badan usaha milik

desa. Pembentukan ini berasal dari pemerintah kabupate/kota dengan menetapkan peraturan

daerah tentang pedoman tata cara pembentukan dan pengelolaan BUMDes.

Selanjutnya pemerintah Desa membentuk BUMDes dengan peraturan Desa yang

berpedoman pada peraturan Daerah. Peraturan Daerah tentang BUMDes, sebagai akibat dari

diterbitkannya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 yang merupakan Perubahan dari

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah yang menyebutkan

bahwa “ dalam rangka mewujudkan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan agar mampu

melahirkan kepemimpinan daerah yang efektif dengan memperhatikan prinsip demokrasi,

persamaan, keadilan dan kepastian hukum dalam system Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Keberadaan desa baik sebagai lembaga pemerintah maupun sebagai entitas kesatuan

masyarakat hukum adat menjadi sangat penting dan strategis. Sebagai lembaga

pemerintahan, desa merupakan ujung tombak pemberian layanan kepada masyarakat.

Sedangkan sebagai entitas kesatuan masyarakat hukum, desa merupakan basis sistem

kemasyarakatan bangsa Indonesia yang sangat kokoh sehingga dapat menjadi landasan yang

kuat bagi pengembangan sistem politik, ekonomi,sosial-budaya dan hankam yang stabil dan

dinamis. Sehingga desa merupakan miniatur dan sampel yang sangat baik untuk mengamati

secara seksama interaksi antara pemerintah dan masyarakatnya. Dan melalui desa inilah

7

badan usaha milik desa dapat diselenggarakan dengan mengacu pada peraturan desa yang

didasarkan pada peraturan daerah.

BUMDes ini diharapkan mampu menstimulasi dan menggerakkan roda perekonomian di

desa. Aset ekonomi yang ada di Desa harus dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa.

Subtansi dan filosofi BUMDes harus dijiwai dengan semat kebersamaan dan self help sebagai

upaya memperkuat aspek ekonomi. Pada tahap ini, BUMDes akan bergerak seirama dengan

upaya peningkatan sumber-sumber pendapatan asli Desa. Upaya ini juga penting dalam

kerangka mengurangi peran free-rider yang sering kali meningkatkan biaya transaksi

transaksi melalui praktek rentenir (Nurcholis,2011).

1.2 Analisi Situasi

Kemiskinan adalah permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan langkah-

langkah penanganan dan pendekatan yang sistematik, terpadu dan menyeluruh dalam rangka

mengurangi beban dan memenuhi hak-hak dasar warga masyarakat secara layak melalui

pembangunan inklusif, berkeadilan, berkelanjutan untuk mewujudkan kehidupan yang

bermartabat. Upaya percepatan penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan melalui

langkah-langkah koordinasi secara terpadu antar sektor dan antar wilayah dalam merumuskan

kebijakan penanggulangan kemiskinan;

Provinsi Bali secara signifikan telah mencapai kemajuan terkait upaya pengurangan

kemiskinan, yaitu dari 6,18% pada tahun 2008 menurun menjadi 3,95 % pada tahun 2013.

Namun dari banyak keberhasilan tersebut masih memerlukan penguatan lebih lanjut untuk

mengupayakan penurunan jumlah angka penduduk dibawah garis kemiskinan. Pemerintah

Provinsi Bali telah melakukan beberapa upaya melalui strategi dan kebijakan dalam

peningkatan kesejahteraan dan pengurangan kemiskinan sebagaimana tertuang dalam visi

Program Bali Mandara Jilid II yang dijabarkan lebih lanjut dalam Dokumen Strategi

Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD);

Sejalan dengan kebijakan di atas, maka sejak Tahun 2012, Pemerintah Provinsi Bali

mengembangkan Program/Kegiatan Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara/Gerbang

Sadu Mandara (GSM) menjadi wadah bersama masyarakat Perdesaan dalam membangun diri

dan lingkungannya secara mandiri dan partisipatif, yang mencakup Pembangunan

infrastruktur pedesaan serta pengembangan usaha ekonomi produktif di perdesaan, menjadi

salah satu program Inti dalam percepatan penanggulangan kemiskinan di Provinsi Bali.

8

Gerbang Sadu Mandara (GSM) merupakan program/kegiatan yang menempatkan upaya

penanggulangan kemiskinan dan pengangguran serta pengurangan ketimpangan

pembangunan antar wilayah. Prioritas utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesejahteraan

masyarakat miskin, dengan hasil yang ingin dicapai adalah :

a. Menurunnya jumlah penduduk miskin dan terciptanya lapangan kerja yang mampu

mengurangi tingkat pengangguran terbuka

b. Meningkatnya peran desa sebagai basis pertumbuhan ekonomi

c. Meningkatnya pembangunan pada desa yang jumlah penduduk miskinnya didasarkan

pada Jumlah RTS dan Jumlah KK terbanyak pada desa-desa miskin dihitung secara

absolute berdasarkan data PPLS 2011.

d. Meningkatnya kualitas manusia secara menyeluruh tercermin dari membaiknya

angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), meningkatnya pemahaman dan

pengamalan ajaran-ajaran agama

e. Membaiknya mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam yang

mengarah pada pembangunan berkelanjutan di seluruh sektor dan bidang

pembangunan Perdesaan.

f. Membaiknya infrastruktur yang ditujukan oleh meningkatnya kuantitas dan kualitas

berbagai sarana penunjang pembangunan.

Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM)

berupaya mendorong pembangunan desa yang berbasis pada sosial ekonomi masyarakat.

Lebih lanjut Gerbang Sadu Mandara diharapkan dapat mendorong kemandirian masyarakat

dan desa dalam membangun diri dan lingkungannya secara mandiri melalui peningkatan

pendapatan, dan dapat mendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah

Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa. Diharapkan Petunjuk Teknis ini dapat bermanfaat bagi

pelaku Gerbang Sadu Mandara diseluruh tingkatan pelaksanaan, khususnya Pengelola dan

Pengendali kegiatan di Desa untuk memastikan keberhasilan dan pencapaian tujuan Gerakan

Pembangunan Desa Terpadu Mandara/Gerbang Sadu Mandara (GSM).

9

Impelementasi Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara atau Gerbang Sadu

Mandara (GSM) yang salah satu programnya meningkatkan peran desa sebagai basis

pertumbungan ekonomi sehingga diberbagai desa di Bali telah terbentuk Badan Usaha Milik

Desa (BUMDes). Keberadaan Program BUMDes ini sejalan dengan apa yang dikemukaan

oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar,

mengatakan, tatanan ekonomi meliputi keseluruhan bentuk dan bangun usaha ekonomi

menyangkut keseluruhan wadah ekonomi dan wadah-wadah ekonomi rakyat formal maupun

nonformal dalam berbagai bentuknya. Salah satunya adalah Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes). “BUMDes adalah pilar kesejahteraan bangsa, karena BUMDes tidak lain adalah

usaha yang didirikan atas dasar komitmen bersama masyarakat bawah, masyarakat akar

rumput, yaitu masyarakat desa, untuk saling bekerja sama, bergotong royong, demi

mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat desa," terang Marwan di Jakarta,

Minggu (25/10/2015).

Desa Patemon merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Seririt Kabupaten

Buleleng dengan Luas Wialayah 243 Km2, memiliki jumlah penduduk 7.239 Jiwa dengan

sebarannya Laki-laki 3.617 orang dan Perempuan 3.622 orang. Desa ini pada tahun 2014

tepatnya pada bulan Februari telah mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan

nama BUMDes Patemon Mandara. Keberadaan BUMDes ini memiliki bidang kegiatan

usaha diantaranya Unit kegiatan pertokoan dan Unit kegiatan Simpan Pinjam.

Berdasarkan Informasi yang diperoleh dari Manajer BUMDes Patemon Mandara

Bapak Made Suratmaja,SH yang dibantu oleh staff nya Monika bahwa perkembangan

usahanya cukup pesat terbukti omset yang dicapai pada unit pertokoan adalah Rp. 180 Juta

per bulan demikian juga pada unit Simpan Pinjam yang setiap hari nasabah Penyimpan

maupun peminjam rata-rata setiap Hari 20 orang yang melakukan teransaksi. Jumlah

karyawan yang dimiliki berjumlah sebanyak 9 orang dengan jam operasional mulai pukul

07.00 wita sampai dengan 21.00 wita untuk unit pertokoan sedangkan unit simpan pinjamnya

08.00 wita sampai dengan 14.00 wita.

Perkembangan yang cukup pesat ini baik dari sisi omset penjualan barang dagangan

maupun transaksi Simpan Pinjam membutuhkan tata kelola yang optimal yang salah satu nya

adalah Sistem Manajemen yang terpadu, yang secara riil penjualan maupun transaksi kredit

masih dilakukan secara manual tanpa menggunakan bantuan program komputerisasi atau

transaksi tidak berbasis system sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama menginput

10

data transaki . Disamping permasalahan system komputerisasi yang memadai juga terdapat

permasalahan tentang perencanaan keuangan sehingga tidak bisa diketaui target capaian yang

diinginkan

1.3 Permasalah Mitra

Mitra dalam kegiatan P2M ini adalah BUMDes Patemon Mandara yang terletak Di

Desa Patemon Kecamatan Seririt dengan manajernya bapak Made Suratmaja,SH yang

dibantu 12 orang karyawan. Berdasarkan latarbelakang dan analisis situasi maka dapat

diindentifikasi dan dirumuskan permasalahan mitra yang dihadapi sebagai berikut :

a. Belum pernah disusunnya Perencanaan Keuangan oleh Manager BUMdes Patemon

Mandara sehingga berdampak pada tidak ada ukuran kinerja dan target capaian

terhadap perkembangan BUMdes.

b. Masih terdapat pemisahan sistem antara unit Simpan Pinjam dan Unit Pertokoan dan

berlum terdapat system yang LINK ke dua unit tersebut sehingga konsolidasi Laporan

Keuangan dilakukan secara Manual.

c. Belum dipahami secara sistem oleh oleh karyawan dalam menginput data transaksi

Dari ketiga permalahan mitra yang dihadapi maka pada program P2M ini akan

diprioritaskan pada permaslahan sistem. Hal ini disebakan karena dua permasalah ini

akan berdampak pada kelancaran pelayanan yang di berikan pada BUMDes.

1.4 Tujuan Kegiatan

Tujuan Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat pada Badan Usaha Milik Desa

(BUMdes) Patemon Mandara di Desa Patemon Kecamatan Seririt adalah ssebagai

berikut.

a. Untuk memberikan pelatihan cara penyusunan Perencanaan Keuangan pada

BUMdes Patemon Mandara sehingga berdampak pada tidak ada ukuran kinerja dan

target capaian terhadap perkembangan BUMdes.

b. Untuk memberikan pelatihan cara melakukan konsolidasi laporan keuangan secara

LINK dari dua unit usaha yaitu unit Simpan Pinjam dan Unit Pertokoan

c. Untuk memberikan pelatihan dalam menginput data transaksi pertokoan maupun

simpan pinjam

11

1.5 Manfaat Kegiatan

Manfaat dengan diberikannya pelatihan ini akan dirasakan,

1.5.1 Bagi Mitra

Dengan diselenggarakannya pelatihan ini dapat memberikan pengetahua, wawasan

dan ketrampilan terhadap kelompok mitra sehingga nantinya mampu membuat

tatakelola kelembagaan BUMdes Patemon Mandara ini menjadi lebih baik

1.5.2 Bagi lembaga

Dengan dilakukan pelatihan ini maka bagi Universitas Pendidikan Ganesha, dapat

menunjukkan bahwa lembaga ikut berkontribusi terhadap pemecahan permasalahan

yang dihadapi oleh kelompok-kelompok usaha masyarakat.

12

BAB II

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh Kelompok Mitra

adalah dengan memberikan pelatihan. Pelatihan menurut Gary Dessler (1997:263) adalah

proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang mereka

butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Dari Definisi tersebut diatas, dapat kita

simpulkan bahwa pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan

prosedur sistimatis dan terorganisir, sehingga tenaga nonmanajerial mempelajari pengetahuan

dan ketrampilan teknis untuk tujuan tertentu. Dalam suatu pelatihan memiliki beberapa ciri,

yaitu : (a) direncanakan dengan sengaja, (b) ada tujuan yang hendak dicapai, (c) ada peserta

(kelompok sasaran, (d) ada kegiatan pembelajaran secara praktis, (e) isi belajar dan berlatih

menekankan pada keahlian atau ketrampilan suatu pekerjaan tertentu, (f) dilaksanakan dalam

waktu relatif singkat, dan (g) ada tempat belajar dan berlatih. Dari uraian tersebut maka

langkah-langkah dalam pemberian pelatihan ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Kegiatan pelatihan ini dirancang dalam bentuk Ceramah, diskusi dan Tanyajawab

kepada para peserta pelatihan dalam hal ini adalah karyawan BUMdes Patemon

Mandara yang diberikan oleh instruktur Bapak Ir. Nyoman Riawan,MM, dengan

materi berupa Perencanaan Keuangan BUMDes, melakukan konsolidasi laporan

keuangan secara LINK dari dua unit usaha yaitu unit Simpan Pinjam dan Unit

Pertokoan dan menginput data transaksi pertokoan maupun simpan pinjam

2. Tujuan yang hendak dicapai. Sebagaimana kita ketahui tujuan yang ingin dicapai

dari pelatihan ini adalah para karyawan mampu membuat perencanaan keuangan

terutama manajer dan direktur Bumdes dan bagi karyawan mampu membuat laporan

keuang konsolidasi dari beberap unit usaha yang dimiliki

3. Adanya kelompok sasaran yang jelas yaitu para karyawan dan manajer dari pada

badan usaha milik desa patemon mandara

4. Penekanan dari pada kegiatan pelatihan ini adalah para karyawan dan manajer

menjadi ahli dan terampil dalam hal, untuk manajer ahli dalam membuat perencanaan

Keuangan Bumdes dan bagi karyawan menjadi terampil dalam mengimput data

transaksi dan membuat konsolidasi laporan keuangan

13

5. Tempat pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Pertuman Kantor Kepala

Desa Patemon Kecamatan Seririt, seperti Nampak pada Lapiran Foto-foto Kegiatan

6. Dan sebagai Evaluasi kegiatan ini sebagai dasar keberhasilan pelatihan dilakukan Pre

test dan post test.

14

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pelatihan

Kegiatan Pelatihan yang dilaksanakan pada Badan Usaha Milik Desa patemon Mandara

diikuti oleh seluruh karyawan yang terdiri dari Direktur, Manajer dan staff karyawan yang

berjumlah sebanyak 12 orang dengan rincian seorang Direktur, seorang manajer dan 10 orang

karyawan, yang pelaksnaannya selama dua hari. Berdasarkan identifikasi dan rumusan

masalah yang telah diungkapkan pada Bab I dan metode pemecahan masalah yang telah

diungkapkan pada Bab II maka dapat dikemukakan hasil dari pelaksanaan P2M ini sebagai

berikut, dari sisi materi yang diberikan berupa kiat dan metode Pembuatan Perencanaan

keuangan dari pada Badan Usaha Milik Desa patemon Mandara, pelaporan pengelolaan

Simpan Pinjam ,dan pembukuan sederhana pertokoan. Selanjutnya dapat dijelaskan

langkah –langkah pembuatan perencanaan keuangan yang secara singkat dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Bentuk Perencanaan Keuangan Bumdes

Aliran Kas (Cash Flow) yang terdiri dari : Perhitungan Sumber-sumber Penerimaan,

Perhitungan sumber-sumber Pengeluaran, dan Perkiraan Saldo Kas atau dana pada akhir

periode, selanjutnya Anggaran Pendapatan dan Biaya yang terdiri dari Perhitungan

sumber-sumber pendapatan, perhitungan surplus/defisit pada akhir periode

- Langkah-langkah penyusunan Rencana keuangan Bumdes

Identifikasi Posisi Keuangan dan identifikasi posisi pinjaman dan persediaan selanjutnya

hitung pertumbuhan penerimaan/pendapatan dan pengeluaran/biaya, tentukan target dan

asumsi, perkiraan pendapatan dan biaya serta penerimaan dan pengeluaran, selanjutnya

susun anggaran pendapatan dan biaya, anggaran operasional dan akhirnya rencana

keuangan optimis atau pesimis

2 Pelaporan Pengelolaan Simpan Pinjam

Seluruh Kegiatan Simpan Pinjam diawali dengan transaksi baik transaksi menabung atau

melakukan pinjaman, kegiatan ini harus didukung oleh bukti-bukti transaksi berupa

buku tabungan, perjanjian kredit, dari bukti tersebut akan ada keterangan transaski, nilai

transaksi dank ode transaski, dan kode bukti transaksi sebagai penghubung antara data

15

base dan bukti transaksi. Selanjutnya akhir bulan atau tahun akan dilakukan Evaluasi,

audit, tutup buku, pertanggungjawaban pajak.

3. Pembukuan Sederhana Toko

Ada Suatu pendapat yang mengatakan bahwa “85% Bisnis Bangkrut karena

Pembukuannya Tidak Benar“. Apapun bisnis anda, apakah bisnis jasa, toko maka

anda wajib mempunyai catatan pembukuan yang benar. Kenapa demikian ? Karena

dengan mempunyai catatan pembukuan yang benar maka anda bisa: Untuk

mengetahui kondisi usaha dalam kondisi untung/rugi, Digunakan sebagai alat

pengendali keuangan usaha, dan digunakan sebagai alat pengambil keputusan.

Pembukuan dalam bisnis adalah ibarat DASHBOARD pada mobil. Sehingga anda

bisa dengan MUDAH tahu kondisi bisnis anda. Dalam membuat pembukuan

sederhana terkait pencatatan setiap transaksi yang terjadi perlu kita membuat:

1. Tabel Kode Barang

2. Tabel Pembelian Barang

3. Tabel Penjualan Barang

4. Tabel Stok atau Persediaan Barang

5. Dashboard Penjualan

Tabel Kode Barang, berisi tentang kode-kode atas barang yang dibeli hal ini membantu

dalam pengawasan barang di tabel persediaan barang.

Tabel Pembelian Barang, berisi tentang data-data pembelian barang.

Tabel Penjualan Barang, berisi tentang data-data penjualan sekaligus memonitor

keuntungan yang didapatnya.

Tabel Stok atau Persediaan Barang, berisi data persediaan awal barang ketika terjadi

pembelian, data penjualan selama tahun berjalan dan data persediaan akhir dimana akan

diketahui kondisi barang untuk terakhir kali setelah terjadinya transaksi penjualan.

Dashboard Penjualan, fungsinya untuk memantau perkembangan penjualan (omzet

penjualan) dan keuntungan setiap bulannya yang disertai dengan grafik perkembangannya.

16

1. TABEL KODE BARANG

2. TABEL PEMBELIAN BARANG

NO TANGGAL KODE JENIS BARANG JUMLAH HPP

MODAL

1

1/1/2016 1 PEPSODEN BESAR 520 4000 2080000

2 2 RINSO CAIR

SUCHET

510 1000 510000

3 3 GULA PASIR 1 KG 520 7000 3640000

4 4 LILIN MERAH

BESAR

510 4000 2040000

5 5 ROKOK

SAMPOERNA 16

520 12000 6240000

6 6 KOREK GAS 510 700 357000

7 7 INDOMIE

GORENG

520 1500 780000

8 8 SIKAT GIGI 510 1500 765000

9 9 POTATO BESAR 520 15000 7800000

10 10 TOGO 510 4000 2040000

17

11 11 MAGNUM BLACK 520 19000 9880000

12 12 MAGNUM PINK 510 19000 9690000

13 13 SUSU BENDERA 520 6000 3120000

14 14 SARDINE 510 2500 1275000

15 15 KECAP BOTOL

SEDANG

520 4000 2080000

7730 101200 52297000

3. TABEL PENJUALAN BARANG

N

o Tanggal

Kod

e

Jumla

h

Harga

Jual Barang HPP

TOTAL

HPP

TOTAL

HARGA

SELISIH

HPP DG

HARGA

JUAL

1 01/01/201

6

1 50 6000 PEPSODEN

BESAR

4000 200000 300000 100000

2 2 50 1500 RINSO CAIR

SUCHET

1000 50000 75000 25000

3 3 10 9000 GULA PASIR

1 KG

7000 70000 90000 20000

4 4 50 6000 LILIN

MERAH

BESAR

4000 200000 300000 100000

5 5 50 1500

0

ROKOK

SAMPOERN

A 16

12000 600000 750000 150000

6 6 50 1000 KOREK GAS 700 35000 50000 15000

7 7 50 2000 INDOMIE

GORENG

1500 75000 100000 25000

8 8 50 2000 SIKAT GIGI 1500 75000 100000 25000

9 9 50 1800

0

POTATO

BESAR

15000 750000 900000 150000

10 10 50 7000 TOGO 4000 200000 350000 150000

11 11 50 2500 MAGNUM 19000 950000 125000 300000

18

0 BLACK 0

12 12 50 2500

0

MAGNUM

PINK

19000 950000 125000

0

300000

13 13 50 9000 SUSU

BENDERA

6000 300000 450000 150000

14 14 50 4000 SARDINE 2500 125000 200000 75000

15 15 50 6000 KECAP

BOTOL

SEDANG

4000 200000 300000 100000

10120

0

478000

0

646500

0

168500

0

4. TABEL STOK ATAU PERSEDIAAN BARANG

KODE JENIS BARANG TOTAL PEMBELIAN TOTAL PENJUALAN SISA

7730 52297000 6750 61425000 980

1 PEPSODEN

BESAR

520 2080000 450 2700000 70

2 RINSO CAIR

SUCHET

510 510000 450 675000 60

3 GULA PASIR 1

KG

520 3640000 450 4050000 70

4 LILIN MERAH

BESAR

510 2040000 450 2700000 60

5 ROKOK

SAMPOERNA 16

520 6240000 450 6750000 70

6 KOREK GAS 510 357000 450 450000 60

7 INDOMIE

GORENG

520 780000 450 900000 70

8 SIKAT GIGI 510 765000 450 900000 60

9 POTATO BESAR 520 7800000 450 8100000 70

10 TOGO 510 2040000 450 3150000 60

11 MAGNUM

BLACK

520 9880000 450 11250000 70

19

12 MAGNUM PINK 510 9690000 450 11250000 60

13 SUSU BENDERA 520 3120000 450 4050000 70

14 SARDINE 510 1275000 450 1800000 60

15 KECAP BOTOL

SEDANG

520 2080000 450 2700000 70

7730 52297000 6750 61425000 980

5. DASHBOARD PENJUALAN

Berdasarkan Evaluasi hasil pelatihan dengan menggunakan metode Pre-test dan post tes

dapat dikemukanan hasilnya dalam table 4.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Hasil Pre-test dan Post Test Pelatihan pada Bumdes Patemon Mandara

No Nama Hasil

Pre-test Pos-test

1 Komang Desi 80 80

2 Erna 80 90

3 Sri Handayani 60 70

4 Suratmaja 60 80

20

5 Putu Indrawati 60 80

6 Dewa kadek artawan 60 80

7 I Nyoman Mawa 60 60

8 Monica 80 80

9 Ngurah Ari 40 90

10 Ketut Suartha 80 90

11 Kadek Mery Andayani 60 80

3.2 Hasil Analisis Statistik

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunaan uji beda (t-Test: Paired Two Sample for

Means ) yang hasilnya nampak seperti table 3.2 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai t-test

lebih besar darit-tabel yaitu sebesar 2.940588176 > 2.262157163

Tabel 3.2 Hasil Statistik Uji Beda

t-Test: Paired Two Sample for Means

80 80

Mean 66 80

Variance 182.2222222 88.88888889

Observations 10 10

Pearson Correlation 0.174607574

Hypothesized Mean

Difference 0

Df 9

t Stat

-

2.940588176

P(T<=t) one-tail 0.008235489

t Critical one-tail 1.833112933

P(T<=t) two-tail 0.016470979

t Critical two-tail 2.262157163

21

Dari table 4.1 dapat dijelaskan bahwa semua peserta pelatihan menunjukkan adanya

kemajuan pemahaman terhadap materi yang diberikan, dan memang dari kemampuannya

perlu ditingkatkan terutama dalam paraktek nya nanti. Secara spesifik

3.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil pelatihan yang telah dikemukakan diatas dengan menggunakan perlakukan

sebelum diberikan materi dan sesudah diberikan materi dalam bentuk pre-test dan post test

maka dapat dilihat kemajuan yang signifikan dengan melihat perbandingan antara nilai t-test

dengan t-tabel. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Moekijat (1993:3),

menyatakan bahwa pelatihan adalah suatu bagian pendidikan yang menyangkut proses

belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan diluar system pendidikan yang

berlaku, dalam waktu relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek

dari pada teori. Sejalan pula dengan pendapatnya ,Gomes (1997:197), Pelatihan adalah setiap

usaha untuk memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi

tanggungjawabnya. Idealnya, pelatihan harus dirancang untuk mewujudkan tujuan-tujuan

organisasi, yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan-tujuan para pekerja secara

perorangan. Pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang paling umum dan para

pimpinan mendukung adanya pelatihan karena melalui pelatihan, para pekerja akan menjadi

lebih terampil dan karenanya akan lebih produktif sekalipun manfaat-manfaat tersebut harus

diperhitungkan dengan waktu yang tersita ketika pekerja sedang dilatih.

22

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas maka dapat

disimpulkan .

1. Pelatihan yang diberikan kepada Direktur, Manajer dan Karyawan Badan Usaha

Milik Desa patemon Mandara sangat berpengaruh signifikan

2. Pelatihan pembuatan Perencanaan Keuangan adan Uasaha Milik Desa Patemon

Mandara sangat bermanfaat bagi karyawan, yang salah satunya adalah

penerimaan Gaji karyawan tidak berfluktuatip, sehingga karyawan nantinya bias

merencanakan keuangannya.

3. Dengan pelatihan ini nantinya dapat mempermudah pembuatan Laporan keuangan

Konsolidasi antara unit-unit usaha yang ada

4.2 Sara-Saran

1. Kegiatan pelatihan ini merupakan awal dari pada pembenahan tatakelola Badan

Usaha Milik Desa ini tentunya nanti dapat ditindaklanjuti dengan pelaksanaannya

2. Perlunya pembuatan perencanaan keuangan yang relevan (sesuai dengan kondisi

yang ada) sebagai dasar pengukuran Kinerja Badan usaha Milik Desa Patemon

Mandara.

23

Daftar Pustaka

1. Ahmad Erani Yustika, 2002, Demokrasi dan Pembangunan Ekonomi, Jurnal

Humanika, Vol. 6, No. 2, Desember 2002

2. Soenyoto, 2001.Kebijakan Publik, Gramedia. Jakarta

3. Sulistyani,2004. Kemitraan Pemerintah,Masyarakat dan LSM.Journal UGM.ac.id

4. Widjaja, 2002, “Otonomi Daerah & Daerah Otonom”, Rineka Cipta,. Jakarta.

5. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Lembaga Desa

24

LOKASI PELAKSANAAN P2M

25

Foto- Foto Kegiatan

Koordinasi Pelaksnaan P2M Dengan Direktur BUMDES Patemon Mandara dan

Perebekel Patemon

26

Acara pembukaan Pelatihan

27

Penyampaian Materi Oleh Narasumber Bapak Ir. Nyoman Riawan,M.M.

Peserta Pelatihan Mengisi Pre test ,..Nampak bapak Manjer membaca Soal

28

29