laporan akhir program p2m penerapan...
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN GUIDING TECHNIQUE BAGI POKDARWIS TAMBA ELING DALAM
RANGKA PENGEMBANGAN WISATA ALAM BERBASIS KEARIFAN LOKAL
DI DESA GOBLEG
Oleh:
1. Dr. I Gede Budasi, M.Ed. (Ketua)
NIP. 195812311985031022
2. Gede Mahendrayana, S.Pd., M.Pd. (Anggota 1)
NIP. 199007252015041002
3. Drs. I Nyoman Adil, M.A. (Anggota 2)
NIP. 195405291979031001
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
NOVEMBER 2017
RINGKASAN Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tamba Eling adalah ujung tombak pengembangan Desa Gobleg sebagai suatu destinasi wisata. Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Pokdarwis ini di dalam pengembangan aktivitas kepariwisataan di wilayahnya, termasuk di dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada wisatawan yang disampaikan melalui ketuanya sangat mendesak ditindaklanjuti dengan memberikan beberapa pelatihan dan pendampingan, yang meliputi; 1) Guiding Technique, 2) SOP penanganan trekking, 3) Bahasa Inggris untuk pemanduan. Dengan menerapkan metode pelatihan dan pendampingan, kegiatan P2M Penerapan Ipteks ini dapat menghasilkan berbagai luaran, diantaranya: 1) keterampilan Guiding technique, 2) keterampilan Bahasa Inggris, dan 3) SOP penanganan trekking. Disamping luaran tersebut, pelakasanaan kegiatan ini juga akan menghasilkan luaran berupa artikel ilmiah. Kegiatan yang dilaksanakan ini memiliki dampak positif yang luar biasa bagi Pokdarwis dan masyarakat desa Gobleg secara lebih luas dari pengembangan aktivitas kepariwisataan yang dilakukan. Kata kunci: pokdarwis, trekking, guiding technique, SOP.
iii
PRAKATA
Puji syukur kami haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya
laporan akhir program pengabdian masyarakat dengan judul “pelatihan guiding technique
bagi pokdarwis Tamba Eling dalam rangka pengembangan wisata alam berbasis kearifan
lokal di desa Gobleg” ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Pada kesempatan ini , ijinkan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu terlaksananya program Pengabdin pada Masyarakat (P2M) ini,
diantaranya; Kepala desa Gobleg, Pokdarwis Tamba Eling desa Gobleg, serta semua lapisan
masyarakat yang telah membantu terlaksanya program pengabdian ini.
Untuk perbaikan laporan ini dan juga perbaikan program kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat kedepannya, masukan dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .....................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................
RINGKASAN ....................................................................................................................
PRAKATA ........................................................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
i
ii
iii
iv
v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Analisis Situasi .................................................................................................
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ...............................................................
1
2
BAB II TARGET DAN LUARAN ..................................................................................
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................................
BAB IV RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA .........................................................
BAB V HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ........................................................
3
4
5
5
5.1 Kegiatan Pelatihan Guiding Technique ............................................................
5.2 Pelatihan Bahasa Inggris ..................................................................................
5.3 Penyusunan SOP Pemanduan Wisata Trekking……………………………..
5
6
6
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 7
6.1 Simpulan ..........................................................................................................
6.2 Saran .................................................................................................................
7
7
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1: Artikel
Lampiran 2: SOP Pemanduan Wisata Trekking
Lampiran 3: Materi Pelatihan Kegiatan Pelaksanaan
Lampiran 4: Kumpulan Foto Kegiatan Peklaksanaan
v
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Desa Gobleg adalah sebuah desa yang terletak di di kecamatan Banjar, Kabupaten
Buleleng. Topografi desa Gobleg terdiri dari hutan, danau, airterjun, perkebunan dan
masyarakat yang masih mampu menjaga kearifan lokal masyarakat dibawah era globalisasi.
Desa Gobleg berada di atas ketinngian 1.200meter diatas ketinggian laut. Potensi wilayah
yang masih terasa “Kebaliannya” ini merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang
berkunjung di wilayah desa Gobleg, khususnya wisata berbasis alam trekking.
Aktivitas wisata alam trekking yang berlangsung di desa ini telah dimulai sejak tahun
2007 yang diprakarsai oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tamba Eling. Namun
demikian, aktivitas wisata di desa ini belum mampu memberikan efek ekonomi yang
signifikan kepada anggota Pokdarwis dan masyarakat desa secara lebih luas karena jumlah
wisatawan yang datang untuk melakukan aktivitas wisata belum banyak.
Menurut penuturan ketua Pokdarwis Tamba Eling (yang di wawancarai secara
informal pada tanggal 20 Agustus 2016), jumlah tamu yang melakukan aktivitas trekking di
desa ini rata-rata 40 orang per hari (bulan Juli-September). Padahal, kalau dikelola dengan
baik, jumlah wisatawan yang melakukan aktivitas trekking bisa jauh lebih besar. Hal ini
tentunya sangat tergantung pada tingkat kepuasan tamu-tamu yang telah melakukan aktivitas
wisata disana, karena wisatawan yang puas dengan pelayanan akan berdampak pada aspek
marketing/promosi.
Pada pertemuan dengan ketua Pokdarwis juga diungkapkan bahwa Pokdarwis di desa
ini masih menemui beberapa kendala di dalam pengembangan aktivitas wisata di desanya,
terutamanya yang berhubungan dengan kualitas SDM anggota Pokdarwis. Pada kesempatan
itu diungkapkan bahwa kelompok ini masih mengalami masalah dalam beberapa hal,
diantaranya; cara menhandel tamu yang baik, belum adanya Standard Operational Procedure
(SOP) yang bisa dijadikan sebagai pedoman dalam menghandel tamu, keterampilan Bahasa
Inggris anggota yang masih terbatas, pemasaran/promosi wisata yang masih terkendala
karena mereka belum memiliki alat promosi untuk mempromosikan aktivitas wisata di
desanya. Dalam wawancara tersebut mereka juga mengutarakan besarnya harapan mereka
agar pihak akademisi Undiksha bisa memberikan bantuan, saran, dan solusi penanganan
permasalahan yang dihadapi oleh Pokdarwis ini.
1
Penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang ahli dan profesional dalam bidang ini
tidak menjadi sangat mutlak diperlukan.SDM dibidang pariwisata ini identik dengan
sebutan pramuwisata. Pramuwisata adalah orang yang sangat berperan penting dalam
pelaksanaan kegiatan olahraga di tempat wisata. Pramuwisata merupakan ujung tombak
dalam pengembangan pariwisata.Pramuwisata olahraga yang ahli dan profesional harus
segera disiapkan oleh semua pihak yang berkecimpung dalam bisnis sport tourism maupun
oleh pemerintah. Selama ini pramuwisata yang khusus menangani bidang sport tourism
belum di siapkan dengan profesional (Hidayat 2014).
Menyadari permasalahan diatas, untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada
wisatawan pengusul memandang perlu untuk memberikan pelatihan dan pendampingan,
diantaranya; 1) pelatihan dan pendampingan Guiding Technique, 2) pelatihan dan
pendampingan SOP, 3) pelatihan dan pendampingan Bahasa Inggris, 4) Pelatihan dan
pendampingan penyusunan alat promosi wisata. Keberadaan aktivitas kelompok ini
diharapkan akan memberikan dampak yang positif secara ekonomi dan sosial kepada
masyarakat desa Gobleg secara lebih luas.
Dengan demikian, penyelenggaraan program Penerapan Ipteks ini sangat dibutuhkan
sehingga kegiatan yang dilakukan oleh Pokdarwis ini dapat memberi mamfaat bagi
perkembangan aktivitas wisata di desa Gobleg.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi di atas, masalah yang dapat dirumuskan dalam
Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) ini adalah sebagai berikut:
1. Kelompok Sadar Wisata ini belum memiliki keterampilan teknik pemanduan wisata
trekking.
2. Belum tersedianya SOP (Standard Operational Procedure) yang bisa dijadikan
sebagai pedoman di dalam memandu wisatawan.
3. Kelompok Sadar Wisata ini belum memiliki keterampilan Bahasa Inggris yang
memadai untuk memandu wisatawan.
2
BAB 2
TARGET DAN LUARAN
Adapun target dan luaran yang hendak dicapai setelah diberikannya pelatihan dalam
kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Kelompok Sadar Wisata ini memiliki keterampilan teknik pemanduan wisata alam
trekking yang baik.
2. Terbuatnya SOP (Standard Operational Procedure) yang bisa mereka gunakan
sebagai pedoman di dalam memandu wisatawan.
3. Kelompok Sadar Wisata ini memiliki keterampilan Bahasa Inggris yang memadai
untuk memandu wisatawan.
3
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Metode kegiatan dalam pengabdian kepada masyarakat (P2M) ini adalah pelatihan
dan pendampingan yang meliputi; pelatihan teknik memandu wisatawan/guiding technique,
dan Bahasa Inggris untuk memandu wisatawan, Pelatihan ini diharapkan mampu
meningkatkan mutu pelayanan Pokdarwis Tamba Eling kepada tamu-tamu yang melakukan
aktivitas wisata trekking untuk meningkatkan kepuasan tamu sehingga tamu-tamu yang
melakukan aktivitas wisata trekking akan mendapatkan kesan yang baik yang pada gilirannya
akan menjadi agen of marketting bagi Pokdarwis Tamba Eling.
4
BAB 4
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Kegiatan P2M ini akan dilanjutkan dengan penyusunan SOP (Standard Operational
Procedure) bagi penanganan wisata trekking untuk meningkatkan mutu pelayanan Pokdarwis
Tamba Eling kepada tamu-tamu yang melakukan. SOP ini diharapkan menjadi pedoman bagi
Pokdarwis di dalam memeberikan pelayanan pemanduan bagi wisatawan yang melakukan
aktivitas trekking di desa ini.
BAB 5
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Pelaksanaan kegiatan P2M di Desa Gobleg ini telah mencapai 70% dengan
melaksanakan beberapa pelatihan, yang meliputi 1) pelatihan teknik memandu
wisatawan/guiding technique, dan 2) Bahasa Inggris untuk memandu wisatawan.
5.1 Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Teknik Pemanduan Wisata
Kegiatan ini diawali dengan pengenalan produk wisata secara umum dan secara lebih
khusus produk wisata trekking desa setempat yang bisa ditawarkan kepada wisatawan.
Selanjutnya peserta diberikan penjelasan tentang tugas-tugas pemandu wisata secara umum
dan dilanjutkan dengan pengenalan tugas-tugas yang harus dilakukan di saat memberikan
pelayanan pemanduan wisata trekking. Pada tahap ini peserta diberikan kesempatan untuk
mempraktekkan teknik-teknik memandu wisata yang dibahas.
5
Gambar 5.3 dan 5.4 Pelatihan Guiding Technique
5.2 Pelatihan Bahasa Inggris Pemandu Wisata Trekking
Pada tahap ini peserta diberikan beberapa kali pelatihan dan pendampingan Bahasa
Inggris untuk memandu wisata trekking. Peserta diberikan pelatihan Bahasa Inggris,
diantaranya; welcoming guest, taking guest registration, confirming trekking packages to the
guest, introducing the trek, describing ULUN DANU TAMBLINGAN TEMPLE, talking
through the conservated jungle, dan, taking guest to the local restaurant.
Gambar 5.3 dan 5.4 Pelatihan Bahasa Inggris
5.3 Penyusunan SOP Pemanduan Wisata Trekking
Pada tahapan ini dilakukan penyusunan SOP pemanduan wisata trekking yang bisa
dipakai sebagai pedoman untuk memandu wisata trekking dengan baik dan benar sehingga
semua anggota Pokdarwis Tamba Eling desa Gobleg bisa memandu wisatawan dengan tata
cara pemanduan yang standar. Dengan menerapkan SOP pemanduan ini diharapkan semua
wisatawan yang ditangani akan merasakan pelayanan yang memuaskan. SOP yang disusun
pada tahapan ini dapat dilihat pada lampiran 2.
6
BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Pelaksanaan kegiatan P2M ini mendapatkan respond yang sangat positif dari
Kelompok Sadar Wisata Tamba Eling Desa Gobleg dan masyarakat desa secara lebih luas. Di
tengah-tengah kesibukan peserta di dalam melayani tamu-tamu yang melakukan aktivitas
trekking, kehadiran peserta pelatihan bisa mencapai 100 persen, meskipun pelatihan harus
dilaksanakan di malam hari. Ini menunjukkan bahwa peserta secara khusus dan masyarakat
desa Gobleg secara umum benar-benar mendapatkan mamfaat yang positif dari kegiatan
pengabdian masyarakat ini.
6.2 Saran
Dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat di
ajukan sebagai berikut.
1. Peserta yang merupakan anggota Kelompok Sadar Wisata Tamba Eling desa Gobleg
dan masyarakat secara luas mengharapkan adanya pelatihan dan pendampingan
kepariwisataan yang lebih luas dan mendalam sehingga dampak positif yang
dirasakan akan lebih besar dalam rangka mewujudkan desa Gobleg sebagai destinasi
wisata alam top di Bali utara secara khusus dan Bali secara lebih luas, sehingga
nantinya masyarakat desa bisa mendapatkan dampak ekonomi yang lebih besar.
2. Kegiatan-kegiatan pelatihan kewirausahaan untuk merangsang jiwa kewirausahaan
masyarakat desa Gobleg perlu dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan pelatihan tersebut
diharapkan mampu mendorong masyarakat sehingga ke depannya mereka memiliki
keberanian untuk membuka usaha-usaha kepariwisataan untuk kenyamanan tamu-
tamu yang bekunjung ke desa Gobleg, seperti; usaha traditional massage, restaurant,
tour organizer, money changer, dll.
7
DAFTAR PUSTAKA
Kusworo, H.A.dan Damanik, J. 2002. Pengembangan SDM Pariwisata Daerah : Agenda Kebijakan Untuk Pembuat Kebijakan. http/i-lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?datald=9291
Yoeti, H.Oka A. 2002. Perencanaan StrategisPemasaran Daerah Tujuan Wisata: Jakarta : Pradnya Paramita
Arcangela, Giorgio (2013).3rd Internasional Scientific Conference Vol.1 2013
Choi,Soojin.,Leht, Xinran Y., Morrison,Alastair M.,and Jang,SooCheong (Shawn).,(2012).
Hidayat, S. (2014) Pengembangan Pramuwisata Olahraga dalam Bisnis Pariwisata di Bali. Hasil Penelitian Hibah Bresaing Institusi. Undiksha
Kesrul (2004) Panduan Praktis Pramuwisata Profesional. YogyakartaGraha Ilmu.
Kusworo AK, Damanik J (2002). Pengembangan SDM Pariwisata Daerah. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Vol 6 No 1 Juli 2002.
Marpaung (2002). Pengetahuan kepariwisataan. Bandung. Alfabeta.
Mutohir, T. C.,( 2013, November). Pembangunan Olahraga Rekreaasi Sebagai Industri. Makalah disajikan dalam Pelatihan Penggerak Olahraga Rekreasi Tingkat Provinsi Tahun 2013 di Denpasar, Bali.
. Suwantoro, Gamal (1997). Dasar-Dasar Kepariwisataan. Andi. Yogyakarta Wardiyanta (2006). Metode Penelitian Pariwisata.Yogyakarta. Andi.
8
Lampiran 1: Artikel
PELATIHAN GUIDING TECHNIQUE BAGI POKDARWIS TAMBA ELING DALAM
RANGKA PENGEMBANGAN WISATA ALAM BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA GOBLEG
I Gede Budasi1), Gede Mahendrayana, I Nyoman Adil Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha
email:
Abstrak
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tamba Eling adalah ujung tombak pengembangan Desa Gobleg sebagai suatu destinasi wisata. Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Pokdarwis ini di dalam pengembangan aktivitas kepariwisataan di wilayahnya, termasuk di dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada wisatawan yang disampaikan melalui ketuanya sangat mendesak ditindaklanjuti dengan memberikan beberapa pelatihan dan pendampingan, yang meliputi; 1) Guiding Technique, 2) Pelatihan bahasa Inggris, dan 3) SOP penanganan trekking. Dengan menerapkan metode pelatihan dan pendampingan, kegiatan P2M Penerapan Ipteks ini dapat menghasilkan berbagai luaran, diantaranya: 1) keterampilan Guiding technique, 2) keterampilan Bahasa Inggris, dan 3) SOP penanganan trekking. Disamping luaran tersebut, pelakasanaan kegiatan ini juga akan menghasilkan luaran berupa artikel ilmiah. Kegiatan yang dilaksanakan ini memiliki dampak positif yang luar biasa bagi Pokdarwis dan masyarakat desa Gobleg secara lebih luas dari pengembangan aktivitas kepariwisataan yang dilakukan. Kata kunci: pokdarwis, trekking, guiding technique, SOP.
PENDAHULUAN Desa Gobleg adalah sebuah desa yang
terletak di di kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Topografi desa Gobleg terdiri dari hutan, danau, airterjun, perkebunan dan masyarakat yang masih mampu menjaga kearifan lokal masyarakat dibawah era globalisasi. Desa Gobleg berada di atas ketinngian 1.200meter diatas ketinggian laut. Potensi wilayah yang masih terasa “Kebaliannya” ini merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung di wilayah desa Gobleg, khususnya wisata berbasis alam trekking.
Aktivitas wisata alam trekking yang berlangsung di desa ini telah dimulai sejak tahun 2007 yang diprakarsai oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tamba Eling. Namun demikian, aktivitas wisata di desa ini belum mampu memberikan efek ekonomi yang signifikan kepada anggota Pokdarwis dan masyarakat desa secara lebih luas karena jumlah wisatawan yang datang untuk melakukan aktivitas wisata belum banyak.
Menurut penuturan ketua Pokdarwis Tamba Eling (yang di wawancarai secara informal pada tanggal 20 Agustus 2016), jumlah tamu yang melakukan aktivitas trekking di desa ini rata-rata 40 orang per hari (bulan Juli-September). Padahal, kalau dikelola dengan baik, jumlah wisatawan yang melakukan aktivitas trekking bisa jauh lebih besar. Hal ini tentunya sangat tergantung pada tingkat kepuasan tamu-tamu yang telah melakukan aktivitas wisata disana, karena wisatawan yang puas dengan pelayanan akan berdampak pada aspek marketing/promosi.
Pada pertemuan dengan ketua Pokdarwis juga diungkapkan bahwa Pokdarwis di desa ini masih menemui beberapa kendala di dalam pengembangan aktivitas wisata di desanya, terutamanya yang berhubungan dengan kualitas SDM anggota Pokdarwis. Pada kesempatan itu diungkapkan bahwa kelompok ini masih mengalami masalah dalam beberapa hal, diantaranya; cara menhandel tamu yang baik, belum adanya Standard Operational Procedure (SOP) yang bisa dijadikan sebagai pedoman dalam
menghandel tamu, keterampilan Bahasa Inggris anggota yang masih terbatas, pemasaran/promosi wisata yang masih terkendala karena mereka belum memiliki alat promosi untuk mempromosikan aktivitas wisata di desanya. Dalam wawancara tersebut mereka juga mengutarakan besarnya harapan mereka agar pihak akademisi Undiksha bisa memberikan bantuan, saran, dan solusi penanganan permasalahan yang dihadapi oleh Pokdarwis ini.
Penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang ahli dan profesional dalam bidang ini tidak menjadi sangat mutlak diperlukan.SDM dibidang pariwisata ini identik dengan sebutan pramuwisata. Pramuwisata adalah orang yang sangat berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan olahraga di tempat wisata. Pramuwisata merupakan ujung tombak dalam pengembangan pariwisata.Pramuwisata olahraga yang ahli dan profesional harus segera disiapkan oleh semua pihak yang berkecimpung dalam bisnis sport tourism maupun oleh pemerintah. Selama ini pramuwisata yang khusus menangani bidang sport tourism belum di siapkan dengan profesional (Hidayat 2014).
Menyadari permasalahan diatas, untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada wisatawan pengusul memandang perlu untuk memberikan pelatihan dan pendampingan, diantaranya; 1) pelatihan dan pendampingan Guiding Technique, 2) pelatihan dan pendampingan SOP, 3) pelatihan dan pendampingan Bahasa Inggris, 4) Pelatihan dan pendampingan penyusunan alat promosi wisata. Keberadaan aktivitas kelompok ini diharapkan akan memberikan dampak yang positif secara ekonomi dan sosial kepada masyarakat desa Gobleg secara lebih luas.
Dengan demikian, penyelenggaraan program Penerapan Ipteks ini sangat dibutuhkan sehingga kegiatan yang dilakukan oleh Pokdarwis ini dapat memberi mamfaat bagi perkembangan aktivitas wisata di desa Gobleg.
1.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi di atas, masalah yang dapat dirumuskan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) ini adalah sebagai berikut:
1. Kelompok Sadar Wisata ini belum memiliki keterampilan teknik pemanduan wisata trekking.
2. Belum tersedianya SOP (Standard Operational Procedure) yang bisa dijadikan sebagai pedoman di dalam memandu wisatawan.
3. Kelompok Sadar Wisata ini belum memiliki keterampilan Bahasa Inggris yang memadai untuk memandu wisatawan.
TARGET DAN LUARAN Adapun target dan luaran yang hendak dicapai setelah diberikannya pelatihan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Kelompok Sadar Wisata ini memiliki keterampilan teknik pemanduan wisata alam trekking yang baik.
2. Terbuatnya SOP (Standard Operational Procedure) yang bisa mereka gunakan sebagai pedoman di dalam memandu wisatawan.
3. Kelompok Sadar Wisata ini memiliki keterampilan Bahasa Inggris yang memadai untuk memandu wisatawan.
METODE PELAKSANAAN PENGABDIAN
Metode kegiatan dalam pengabdian kepada masyarakat (P2M) ini adalah pelatihan dan pendampingan yang meliputi; pelatihan teknik memandu wisatawan/guiding technique, dan Bahasa Inggris untuk memandu wisatawan, Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan Pokdarwis Tamba Eling kepada tamu-tamu yang melakukan aktivitas wisata trekking untuk meningkatkan kepuasan tamu sehingga tamu-tamu yang melakukan aktivitas wisata trekking akan mendapatkan kesan yang baik yang pada gilirannya akan menjadi agen of marketting bagi Pokdarwis Tamba Eling. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan P2M di Desa Gobleg ini telah mencapai 70% dengan melaksanakan beberapa pelatihan, yang meliputi 1) pelatihan teknik memandu wisatawan/guiding technique, dan 2) Bahasa Inggris untuk memandu wisatawan.
Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Teknik Pemanduan Wisata
Kegiatan ini diawali dengan pengenalan produk wisata secara umum dan secara lebih khusus produk wisata trekking desa setempat yang bisa ditawarkan kepada wisatawan. Selanjutnya peserta diberikan penjelasan tentang tugas-tugas pemandu wisata secara umum dan dilanjutkan dengan pengenalan tugas-tugas yang harus dilakukan di saat memberikan pelayanan pemanduan wisata trekking. Pada tahap ini peserta diberikan kesempatan untuk mempraktekkan teknik-teknik memandu wisata yang dibahas. Pelatihan Bahasa Inggris Pemandu Wisata Trekking Pada tahap ini peserta diberikan beberapa kali pelatihan dan pendampingan Bahasa Inggris untuk memandu wisata trekking. Peserta diberikan pelatihan Bahasa Inggris, diantaranya; welcoming guest, taking guest registration, confirming trekking packages to the guest, introducing the trek, describing ULUN DANU TAMBLINGAN TEMPLE, talking through the conservated jungle, dan, taking guest to the local restaurant. Penyusunan SOP pemanduan wisata trekking Pada tahapan ini dilakukan penyusunan SOP pemanduan wisata trekking yang bisa dipakai sebagai pedoman untuk memandu wisata trekking dengan baik dan benar sehingga semua anggota Pokdarwis Tamba Eling desa Gobleg bisa memandu wisatawan dengan tata cara pemanduan yang standar. Dengan menerapkan SOP pemanduan ini diharapkan semua wisatawan yang ditangani akan merasakan pelayanan yang memuaskan. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Pelaksanaan kegiatan P2M ini
mendapatkan respond yang sangat positif dari Kelompok Sadar Wisata Tamba Eling Desa Gobleg dan masyarakat desa secara lebih luas. Di tengah-tengah kesibukan peserta di dalam melayani tamu-tamu yang melakukan aktivitas
trekking, kehadiran peserta pelatihan bisa mencapai 100 persen, meskipun pelatihan harus dilaksanakan di malam hari. Ini menunjukkan bahwa peserta secara khusus dan masyarakat desa Gobleg secara umum benar-benar mendapatkan mamfaat yang positif dari kegiatan pengabdian masyarakat ini. Saran Dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat di ajukan sebagai berikut.
1. Peserta yang merupakan anggota Kelompok Sadar Wisata Tamba Eling desa Gobleg dan masyarakat secara luas mengharapkan adanya pelatihan dan pendampingan kepariwisataan yang lebih luas dan mendalam sehingga dampak positif yang dirasakan akan lebih besar dalam rangka mewujudkan desa Gobleg sebagai destinasi wisata alam top di Bali utara secara khusus dan Bali secara lebih luas, sehingga nantinya masyarakat desa bisa mendapatkan dampak ekonomi yang lebih besar.
2. Kegiatan-kegiatan pelatihan kewirausahaan untuk merangsang jiwa kewirausahaan masyarakat desa Gobleg perlu dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan pelatihan tersebut diharapkan mampu mendorong masyarakat sehingga ke depannya mereka memiliki keberanian untuk membuka usaha-usaha kepariwisataan untuk kenyamanan tamu-tamu yang bekunjung ke desa Gobleg, seperti; usaha traditional massage, restaurant, tour organizer, money changer, dll.
REFERENSI
Kusworo, H.A.dan Damanik, J. 2002. Pengembangan SDM Pariwisata Daerah : Agenda Kebijakan Untuk Pembuat Kebijakan. http/i-lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?datald=9291
Yoeti, H.Oka A. 2002. Perencanaan StrategisPemasaran Daerah Tujuan Wisata: Jakarta : Pradnya Paramita
Arcangela, Giorgio (2013).3rd Internasional Scientific Conference Vol.1 2013
Choi,Soojin.,Leht, Xinran Y., Morrison,Alastair M.,and Jang,SooCheong (Shawn).,(2012).
Hidayat, S. (2014) Pengembangan Pramuwisata Olahraga dalam Bisnis Pariwisata di Bali. Hasil Penelitian Hibah Bresaing Institusi. Undiksha
Kesrul (2004) Panduan Praktis Pramuwisata
Profesional. YogyakartaGraha Ilmu. Kusworo AK, Damanik J (2002).
Pengembangan SDM Pariwisata Daerah. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Vol 6 No 1 Juli 2002.
Marpaung (2002). Pengetahuan kepariwisataan. Bandung. Alfabeta.
Mutohir, T. C.,( 2013, November). Pembangunan Olahraga Rekreaasi Sebagai Industri. Makalah disajikan dalam Pelatihan Penggerak Olahraga Rekreasi Tingkat Provinsi Tahun 2013 di Denpasar, Bali.
.Suwantoro, Gamal (1997). Dasar-Dasar Kepariwisataan. Andi. Yogyakarta
Wardiyanta (2006). Metode Penelitian
Pariwisata.Yogyakarta. Andi.
SOP IN HANDLING JUNGLE TREKKING POKDARWIS TAMBA ELING DESA GOBLEG
GENERAL
• Local Guide should be equipped with authorized legal at any time
• Using clean, tidy, and proper uniform which is appropriate with the standards of Tamba
Eling uniform, as well as name badge is placed in front of chest each guide.
• Be friendly and use best courtesy in behavior to the customer at all time
• Mobile phones must be turned on during the tour in case of emergency, however,
personal calls, messages or other use of any applications are not allowed during
transfers or tours
• Do not consume any alcohol before work, and during work
• Never smoke in front of guests or any potential customer
• No shopping stops are permitted expect those planned and in advance by company.
Under no circumstances are Guides to arrange visits to unauthorized store.
• Gratuities / Tips should never be solicited. Optional tips / gratuities for Tour Guides are
at the individual guest’s discretion
STEPS IN HANDLING JUNGLE TREKKING
1. GREETING/WELCOMING GUEST
Welcome the guests with the following expressions:
Good Morning, Mr/s........welcome to Gobleg village.
Good Morning, ladies and gentleman. Welcome to Gobleg village.
Good Morning, Mr/s........welcome to our “Jungle Trekking.”
2. LEADING GUEST FOR REGISTRATION Lead the guests with the following expression: Well, before we start the trek, would you please kindly fill in the registration
form sir/madam? This way please. 3. VERIFY TOUR/TREKKING BOOKED AND ASK THE VOUCHER
Confirm the guests activities based on the program booked as follows. Well, Mr/s………based on the voucher you booked “Jungle Trekking”. The trek
takes about 3,5 hours. It includes……………….. May I have your voucher, please?
1
4. STATING PRICE Explain the program price as follows. Well, Mr/s.....the price of the trek is…….rupiah per person/group. It includes
refreshment (mineral water, fruits), first aids, lunch box, etc.
2
The price of “Jungle Trekking” is …rupiah per person/group. It includes……
5. WHAT TO WEAR/ BRING? Explain what should/must be wear for the guests as follows. For the convenience of the tours/trek, we recommend that you wear........ To enter a temple (dead temple for example), everyone has to wear sarung. Since we are going to go to the jungle, we recommend that you wear a proper
shoes. For your protection against mosquito and leech, we recommend you to use
mosquito protections. Please make sure that you bring your camera,
6. How long is the trek? Inform the guest about the duration of the trekking program as follows The trek is about three and a half hours
7. What will the guest see/pass by during the trek? Or how is the itinerary of the trek? Explain what the guests will see/pass by or experience during the trekking program as follows. This trek start from Bencingah Temple (explain the temple category)! From Bencingah temple, we walk about 45 minutes to Ulun Danu Tamblingan
Temple. This temple is located in the southeast part of the lake. During the trek from Ulun Danu Tamblingan temple to the third stop we will get
into the conservated jungle
3
where you will see various trees, birds as well as animal, like; monkeys, deer, marten or civet and porcupine.
Our trek will finish at Pura Dalem Tamblingan/ Tamblingan dead temple. We will spend about twenty minutes there.
8. Giving a short introduction about the village Introduce your village to the guests as follows. Location:
Gobleg village is a small village located in the mountainous area.
How big is the village?
*Gobleg village is about …square meters
Population: *This village is inhabited by about….people.
*There are about …people in the village.
*Most of the villagers are farmers. *The majority of the villagers are farmers. * Ninety percent of the villagers are farmers.
Religion *Most of the villagers are Hindu. *About ninety percent of the villagers are Hindu.
Plantations
4
*Coffee and clove grow very well in this village. *most villagers grow vegetables, such as corn, potato, cabbage, carrot, mustard greens, etc.
ON THE SPOT
1. ULUN DANU TAMBLINGAN TEMPLE Explain about the object that the guests see as well as the roles for visiting the objects as follows. Well, ladies and gentlemen, now we arrive already at Ulun Danu Tamblingan
temple. This temple is dedicated to Dewi Sri/Goddess Sri. To enter the temple everyone should wear sarung and for woman under period is
forbidden to enter the temple. In the temple, explain category of temples in Bali:
Kahyangan Jagat, kahyangan tiga, merajan temple Well, ladies and gentlemen, as you see there are some shrine in the temple.
Explain the shrine! When is the temple festival held? How often is the temple festival held?
5
2. IN THE JUNGLE
Explain interesting things the guest can see in the jungle as follows.
Well, ladies and gentlemen, this is our conservated jungle where various tress grow very well.
Explain the name of trees that you pass by Explain the name of birds and animal that you pass by
3. AT THE DEAD TEMPLE Well, ladies and gentlemen, now we arrive already at Pura Dalem/dead
temple. This temple is dedicated to God Siwa. Siwa is one of the tri-murti gods in Hindu religion.
To enter the temple everyone should wear sarung and for woman under period is forbidden to enter the temple.
Well, ladies and gentlemen, as you see there are some shrine in the temple. Explain the shrine!
When is the temple festival held? How often is the temple festival held?
4. IN THE MIDDLE OF THE LAKE Explain what are allowed and not allowed? Explain the role of Bendega
5. AT FINISH POINT
Ask the guest to fill in the Guest Comment Questionnaire
Say thanks and hope the guest to come back
6
HANDLING JUNGLE TREKKING
1. GREETING/WELCOMING GUEST
Good Morning, Mr/s........welcome to Gobleg village.
Good Morning, ladies and gentleman. Welcome to
Gobleg village.
Good Morning, Mr/s........welcome to our “Jungle
Trekking.”
2. LEADING GUEST FOR REGISTRATION
Well, before we start the trek, would you please kindly
fill in the registration form sir/madam? This way
please.
3. VERIFY TOUR/TREKKING BOOKED AND ASK THE VOUCHER
Well, Mr/s………based on the voucher you booked
“Jungle Trekking”. The trek takes about 3,5 hours. It
includes……………….. May I have your voucher,
please?
4. STATING PRICE
Well, Mr/s.....the price of the trek is…….rupiah per
person/group. It includes refreshment (mineral water,
fruits), first aids, lunch box, etc.
1
The price of “Jungle Trekking” is …rupiah per
person/group. It includes……
5. WHAT TO WEAR/ BRING?
For the convenience of the tours/trek, we recommend
that you wear........
To enter a temple (dead temple for example),
everyone has to wear sarung.
Since we are going to go to the jungle, we recommend
that you wear a proper shoes.
For your protection against mosquito and leech, we
recommend you to use mosquito protections.
Please make sure that you bring your camera,
6. How long is the trek?
The trek is about three and a half hours
7. What will the guest see/pass by during the trek? Or how is
the itinerary of the trek?
This trek start from Bencingah Temple (explain the
temple category)!
From Bencingah temple, we walk about 45 minutes to
Ulun Danu Tamblingan Temple. This temple is located
in the southeast part of the lake.
During the trek from Ulun Danu Tamblingan temple to
the third stop we will get into the conservated jungle
2
where you will see various trees, birds as well as
animal, like; monkeys, deer, marten or civet and
porcupine.
Our trek will finish at Pura Dalem Tamblingan/
Tamblingan dead temple. We will spend about twenty
minutes there.
8. Giving a short introduction about the village
Location:
Gobleg village is a small village located in the
mountainous area.
How big is the village?
*Gobleg village is about …square meters
Population:
*This village is inhabited by about….people.
*There are about …people in the village.
*Most of the villagers are farmers.
*The majority of the villagers are farmers.
* Ninety percent of the villagers are farmers.
Religion
*Most of the villagers are Hindu.
*About ninety percent of the villagers are Hindu.
Plantations
3
*Coffee and clove grow very well in this village.
*most villagers grow vegetables, such as corn, potato,
cabbage, carrot, mustard greens, etc.
ON THE SPOT
1. ULUN DANU TAMBLINGAN TEMPLE
Well, ladies and gentlemen, now we arrive already at
Ulun Danu Tamblingan temple. This temple is
dedicated to Dewi Sri/Goddess Sri.
To enter the temple everyone should wear sarung and
for woman under period is forbidden to enter the
temple.
In the temple, explain category of temples in Bali:
Kahyangan Jagat, kahyangan tiga, merajan temple
Well, ladies and gentlemen, as you see there are some
shrine in the temple. Explain the shrine!
When is the temple festival held?
How often is the temple festival held?
4
2. IN THE JUNGLE
Well, ladies and gentlemen, this is our conservated
jungle where various tress grow very well.
Explain the name of trees that you pass by
Explain the name of birds and animal that you pass by
3. AT THE DEAD TEMPLE
Well, ladies and gentlemen, now we arrive already
at Pura Dalem/dead temple. This temple is
dedicated to God Siwa. Siwa is one of the tri-murti
gods in Hindu religion.
To enter the temple everyone should wear sarung and
for woman under period is forbidden to enter the
temple.
Well, ladies and gentlemen, as you see there are some
shrine in the temple. Explain the shrine!
When is the temple festival held?
How often is the temple festival held?
4. IN THE MIDDLE OF THE LAKE
Explain what are allowed and not allowed?
Explain the role of Bendega
5. AT FINISH POINT
Say thanks and hope the guest to come back
5
Ask the guest to fill in the Guest Comment
Questionaire
6
Lampiran 4. Photo Kegiatan Pelatihan