laporan akhir magang
DESCRIPTION
yguguguTRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR MAGANG
DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SUMATERA BARAT
YUDI SEPTIAN PUTRA
2012-1208756
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERDAGANGAN D III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKHIR MAGANG
NAMA : Yudi Septian Putra
BP/NIM : 2012/1208756
PROGRAM STUDI : Manajemen Perdagangan
TEMPAT MAGANG : KPw. Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat
Padang, 20 Februari 2015
Disetujui oleh,
Supervisor, Pembimbing,
Ike Sri Utami Chichi Andriani, S.E.,M.SiKepala Unit/Manajer NIP. 198401072009122003
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir magang
tepat waktu dan tanpa adanya hambatan.
Laporan akhir magang ini disusun berdasarkan atas apa yang telah kami
kerjakan saat dilapangan yang dimulai dari tanggal 12 Januari 2015 s/d 13
Januari 2015, pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat
yang beralamat di Jalan Soedirman No. 22 Padang.
Dalam penyusunan laporan akhir magang ini tidak terlepas dari bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Yunia Warsi, Drs.,M.Si selaku Rektor Fakultas
Ekonomi UNP.
2. Ibu Chichi Andriani, S.E.,M.Si selaku pembimbing yang telah
memberikan saran dan masukan dalam menyelesaikan laporan akhir
magang ini.
3. Bapak Puji Atmoko selaku Pimpinan/Direktur Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Sumatera Barat yang juga memberikan arahan baik
langsung maupun tidak langsung sehingga pelaksanaan magang dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
ii
4. Kepada semua Kepala Divisi, Kepala Tim, Kepala unit dan semua
karyawan yang telah membantu dan membimbing saya dalam
menjalankan magang.
5. Dan tentunya kepada orang tua saya yang telah mendukung setiap
kegiatan yang sudah penulis jalani.
Penulis mengakui bahwa laporan akhir magang tidaklah sempurna
dalam penulisannya, apabila terdapat kesalahan penyampaian dalam penulisan
laporan akhir magang ini penulis mengharapkan kritik dan sarannya. Semoga
laporan akhir magang ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
DAFTAR TABEL....................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................................
B. Tujuan Magang............................................................................................................
C. Manfaat Magang..........................................................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM BANK INDONESIA.............................................................
A. Sejarah Perjalanan Bank Indonesia..............................................................................
B. Visi, Misi dan Sasaran Strategis Bank Indonesia.........................................................
C. Tujuan dan Tugas.......................................................................................................
D. Profil Kantor Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat.............................................
BAB III PELAKSANAAN MAGANG.................................................................................
A. Deskripsi Unit Tempat Magang.................................................................................
B. Deskripsi Aktivitas Magang.......................................................................................
C. Kompetensi yang Didapatkan.....................................................................................
D. Tantangan Selama Magang........................................................................................
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Pimpinan KBI Prov. Sumbar.......................................................................
Tabel A.1.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Distribusi Uang..................................................
Tabel A.2.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Layanan Administrasi Kas.................................
Tabel A.3.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Pengolahan Uang...............................................
Tabel A.4.1 Tugas dan Pokok Pengawasan, Perizinan, dan Informasi SP..............................
Tabel A.5.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Operasional SP Non Tunai dan Keuangan
Inklusif...................................................................................................................................
Tabel B.1................................................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Sruktur Organisasi BI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Magang merupakan kegiatan kurikuler yang menjadi mata kuliah di program D
III FE UNP. Dalam mata kuliah ini kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara
langsung di dunia kerja. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan
keahlian praktis yang sesuai dengan situasi dan kondisi kerja nyata (rill) yang tidak
diperoleh di perguruan tinggi. Hasil dari kegiatan magang ini akan menjadi salah satu
syarat bagi mahasiswa untuk menyeleseikan pendidikannya di Program D III FE
UNP dan aspek penentu bagi keberhasilan mereka di dunia kerja setelah lulus.
Setiap mahasiswa Program D III FE UNP wajib mengikuti magang yang
pelaksanaannya langsung di perusahaan atau di instansi pemerintah. Magang ini
merupakan satu dari sekian banyak mata kuliah yang ada di Program D III FE UNP.
Mahasiswa harus melaksanakannya dengan sungguh-sungguh supaya pelaksanaan
magang itu berhasil secara maksimal.
Pada saat ini, seorang mahasiswa bukan hanya dituntut berkompetensi dalam
bidang kajian ilmunya tetapi juga kompetensi lainnya, seperti mandiri, mampu
berkomunikasi, memiliki jaringan, mampu mengambil keputusan, dan peka terhadap
perubahan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman yang terjadi di lingkungan
masyarakat atau dunia luar.
1
Dengan adanya program magang maka mahasiswa mendapatkan sarana untuk
mengembangkan diri serta terwujudnya dari tujuan dan harapan dari program magang
itu sendiri. Program magang akan membuka salah satu jalan mahasiswa untuk
bergabung pada suatu organisasi atau perusahaan tertentu. Salah satunya adalah
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera barat.
B. Tujuan Magang
1. Meningkatkan proses pembelajaran melalui proses pendidikan berbasis
praktik sehingga nantinya lulusan akan menjadi tenaga kerja yang berkualitas
dan profesional pada kondisi kerja yang sesungguhnya.
2. Meningkatkan pengetahuan melalui pengalaman kerja yang rill yang
diperoleh di dunia kerja, sebagai bekal untuk memahami dunia kerja yang
nanti akan dihadapi setelah menyeleseikan pendidikan.
3. Mempunyai kompetensi dan etos kerja yang sesuai program studi yang
diikuti.
4. Mampu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rutin yang berlingkup luas pada
seluruh bagian yang telah dilalui dalam kegiatan magang.
5. Mampu mengelola kelompok kerja dan beradaptasi dengan lingkungan kerja
tempat magang secara baik dan benar.
6. Mampu mempraktikan etika kerja dalam lingkungan magang secara
memuaskan.
7. Lebih dapat memahami konsep-konsep non akademis di dunia kerja.
2
8. Meningkatkan kualitas lulusan.
9. Mendapatkan wawasan yang lebih tentang dunia kerja.
C. Manfaat Magang
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan orientasi keahlian lingkungan kerja.
b. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman di lapangan keja
mengenai dunia kerja.
c. Memperoleh informasi dari Bank Indonesia tentang peluang lapangan
kerja dan kualifikasi dari tenaga kerja yang diperlukan.
d. Menjalin hubungan yang mutualisme serta berkelanjutan dengan pihak
Bank Indonesia.
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat
pengetahuan dan keterampilan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
dunia kerja.
b. Sebagai feed back dalam melakukan penyempurnaan kurikulum dan
proses pembelajaran di Program D III FE UNP yang relevan dengan
kebutuhan dunia kerja.
3. Bagi Bank Indonesia
a. Sebagai sarana pengabdian masyarakat serta negara khususnya dibidang
pendidikan dalam rangka mencerdaskan bangsa.
3
b. Mahasiswa magang dapat menjadi agen sosialisasi tentang Bank Indonesia
didalam masyarakat.
c. Memperoleh masukan yang objektif yang berguna meningkatkan
produktifitas termasuk didalamnya efektif dan efisien dalam Bank
Indonesia kedepannya.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM BANK INDONESIA
A. Sejarah Perjalanan Bank Indonesia
Pada 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai
bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.Tahun 1953, Undang-
Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank Indonesia untuk
menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tiga tugas
utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Di samping itu, Bank
Indonesia diberi tugas penting lain dalam hubungannya dengan Pemerintah dan
melanjutkan fungsi bank komersial yang dilakukan oleh DJB sebelumnya.
Pada tahun 1968 diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur
kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank
lain yang melakukan fungsi komersial. Selain tiga tugas pokok bank sentral, Bank
Indonesia juga bertugas membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan
mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan
kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
Tahun 1999 merupakan Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia, sesuai dengan
UU No.23/1999 yang menetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah.
Pada tahun 2004, Undang-Undang Bank Indonesia diamandemen dengan fokus
pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank
5
Indonesia, termasuk penguatan governance. Pada tahun 2008, Pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 tahun 2008
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank
Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. Amandemen
dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam menghadapi
krisis global melalui peningkatan akses perbankan terhadap Fasilitas Pembiayaan
Jangka Pendek dari Bank Indonesia.
1. Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
Bank Indonesia (BI, dulu disebut De Javasche Bank) adalah bank sentral
Republik Indonesia. Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal,
yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini
mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan
jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan
tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya
perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Setelah tugas mengatur dan mengawasi
perbankan dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan, tugas BI dalam mengatur
dan mengawasi perbankan tetap berlaku, namun difokuskan pada aspek
makroprudensial sistem perbankan secara makro.
6
BI juga menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki hak untuk mengedarkan
uang di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya BI dipimpin
oleh Dewan Gubernur. Sejak 2013, Agus Martowardojo menjabat sebagai
Gubernur BI menggantikan Darmin Nasution.
2. Status dan Kedudukan Bank Indonesia
a. Lembaga negara yang independen
Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang
independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika
sebuah undang-undang baru yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank
Indonesia, dinyatakan berlaku tanggal 17 mei 1999 dan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/2009. Undang-
undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga
negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya
bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk
hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan
melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan
dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri
pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban
untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari
pihak manapun juga.
7
Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank
Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas
moneter secara lebih efektif dan efisien.
b. Sebagai badan hukum
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun
badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan
hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan
hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat
seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai
badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas
nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.
B. Visi, Misi dan Sasaran Strategis Bank Indonesia
1. Visi
Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui
penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah
dan nilai tukar yang stabil.
2. Misi
a. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi
kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas.
8
b. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien
serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk
mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi
pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.
c. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang
berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas
sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan
kepentingan nasional.
d. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang
menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta
melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka
melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.
3. Nilai-Nilai Strategis
Trust and Integrity – Professionalism – Excellence – Public Interest –
Coordination and Teamwork.
4. Sasaran Strategis
Untuk mewujudkan Visi, Misi dan Nilai-nilai Strategis tersebut, Bank
Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka menengah panjang, yaitu :
a. Memperkuat pengendalian inflasi dari sisi permintaan dan penawaran.
b. Menjaga stabilitas nilai tukar.
c. Mendorong pasar keuangan yang dalam dan efisien.
d. Menjaga SSK yang didukung dengan penguatan surveillance SP.
9
e. Mewujudkan keuangan inklusif yang terarah, efisien, dan sinergis.
f. Memelihara SP yang aman, efisien, dan lancer.
g. Memperkuat pengelolaan keuangan BI yang akuntabel.
h. Mewujudkan proses kerja efektif dan efisien dengan dukungan SI, kultur,
dan governance.
i. Mempercepat ketersediaan SDM yang kompeten.
j. Memperkuat aliansi strategis dan meningkatkan persepsi positif BI.
k. Memantapkan kelancaran transisi pengalihan fungsi pengawasan bank ke
OJK.
C. Tujuan dan Tugas
1. Tujuan Tunggal
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu
tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan
nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap
barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek
kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara
lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang
harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan
demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat
diukur dengan mudah.
10
2. Tiga Pilar Utama
Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang
merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut (klik pada gambar
dibawah) perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien.
D. Profil Kantor Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat
1. Sejarah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat
Sejarah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat berawal
dari 142 tahun silam ketika kantor De Javasche Bank cabang Padang dibuka
tanggal 29 Agustus 1864. Kantor ini merupakan kantor cabang De Javasche Bank
ketiga setelah kantor cabang daerah Semarang dan Surabaya atau sebagai kantor
cabang pertama diluar Pulau Jawa.
Pemikiran untuk mendirikan cabang di Padang telah ada sejak awal berdirinya
De Javasche Bank tanggal 24 Januari 1826, namun terhalang oleh ketentuan pasal
65 dari Octrooi De Javasche Bank yang pertama tanggal 27 Desember 1827, yang
tidak memberi wewenang kepada direksi untuk memperluas usaha, kecuali di
Pulau Jawa. Hal ini memang sesuai dengan ketentuan pasal 35 yang menetapkan
bahwa bilyet-bilyet yang dikeluarkan bank hanya berlaku sebagai alat
pembayaran yang sah di Pulau Jawa dan Madura. Selanjutnya, residen Sumatera
Tengah dengan suratnya tanggal 19 Agustus 1829 mengusulkan untuk dapat
11
didirikan De Javasche Bank kantor cabang di Padang, yang juga tidak dapat
disetujui karena alasan yang sama.
Setelah dibentuknya “Kamer Van Koophandel en Nijverheid” (Kamar Dagang
dan Kerajinan) di Jakarta (Batavia), Semarang, Surabaya, Padang dan Makassar
dengan Surat Keputusan Pemerintah tanggal 29 Oktober 1863 (Indische Staatblad
No. 144), badan ini telah menyampaikan gagasan kepada Direksi dan Pemerintah
mengenai kebutuhan kantor-kantor cabang bank di Pulau Jawa, antara lain di
Padang dan Makassar. Sebagai salah satu alasannya, dikemukakan angka-angka
ekspor-impor di wilayah Sumatera Tengah dan Bengkulu yang waktu itu dinilai
cukup tinggi.
Kamar Dagang dan Kerajinan Padang kemudian mengirimkan surat yang
mengusulkan pembentukan kantor cabang itu kepada Direksi Javasche Bank,
pada tanggal 23 Mei 1864. Akhirnya berdasarkan keputusan rapat umum
(pemegang saham) pada tanggal 6 Agustus 1864, dapat disetujui pendirian kantor-
kantor cabang di Padang dan Makassar dengan 207 suara setuju dan 2 suara
menolak. Setelah diperoleh persetujuan dari Gubernur Jenderal dengan Surat
Keputusan No. 2 tanggal 11 Agustus 1864, maka tanggal 29 Agustus 1864 kantor
cabang Padang mulai dibuka (kemudian menyusul Kantor Cabang Makassar pada
tanggal 21 Desember 1864) dengan A.W Verkouteren sebagai pemimpin yang
pertama.
12
Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), terjadi likuidasi bank-bank oleh
pemerintah Jepang. Pada waktu itu, peran De Javasche Bank digantikan oleh
Nanpo Kaihatsu Ginko.
Sesudah usainya Perang Pasifik dan Jepang menyerah kepada sekutu disusul
oleh diproklamasikan kemerdekan Republik Indonesia, melalui Perpu No. 2 tahun
1946 BNI diupayakan sebagai Bank Sentral Indonesia.Namun dalam
pelaksanaannya BNI belum sanggup sehingga setelah Konferensi Meja Bundar,
De Javasche Bank kembali berfungi sebagai bank sirkulasi sampai kemudian
dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia pada tahun 1953. Pada masa
kemerdekaan itu, Kantor Cabang Padang dibuka kembali pada tanggal 18 Oktober
1947.
2. Pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat
Daftar pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat
mulai tanggal 1 Januari 1948 sampai saat ini sebagai berikut :
No
.
Nama Pemimpin Tanggal Dilantik Jabatan
1 J.L Van Verre 1 Januari 1948
2 J. Van Der Hek 1 Juli 1951
3 D. B Buys 30 Juni 1953
4 Z. J Sahusilawane 31 Juli 1958
5 Nandang Komar 31 Juli 1959
6 Bambang Soesilo 5 Februari 1960
13
7 A.U. Laoh 27 April 1962
8 Ahmad Effendi 17 Februari 1963
9 G. W Nayoan 12 Maret 1964
10 Soeparto Wigyasubrata 1 April 1965
11 R. H Soenarso Moerdoatmojo 31 Desember 1967
12 R. Koesmadi Sastrodipoero 31 Maret 1971
13 Sjarif Iksanoeddin 31 Maret 1973
14 R. Soejatno 4 Juni 1976
15 Kamaruddin 29 Juni 1981
16 Koesen 23 Juli 1984
17 Soekisman 27 Juni 1986
18 Moeharno 14 Juli 1990
19 Inufasil Kafrawi 13 Juli 1994
20 Abu Bakar Karim 19 Oktober 1995
21 Aris Anwari 30 April 1998
22 Abdul Aziz 12 Juli 2001
23 M. Djaelani Soegiarto 30 Juni 2002
24 C.Y Boestal 26 Juli 2004
25 Uun S. Gunawan 22 Agustus 2007
26 Romeo Rissal Pandjialam 30 Juli 2009
27 Joko Wardoyo 14 September 2011
28 Mahdi Mahmudy 28 Maret 2013
29 Puji Atmoko 18 Desember 2014
Tabel 1.1 Daftar Pimpinan KBI Prov. Sumbar
14
3. Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera
Barat
15
Gambar 1.1 Sruktur Organisasi BI
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG
16
A. Deskripsi Unit Tempat Magang
Kegiatan konsentrasi magang ditempatkan di Tim Sistem Pembayaran. yaitu
dibawah terletak dibawah Divisi Sitem Pembayaran, Manajemen Intern, Komunikasi
dan Layanan Publik yaitu yang dikepalai oleh Bapak Mardy Fery. Tim Sistem
Pembayaran itu sendiri dikepalai oleh Bapak Eddy Sukarman Dt. BP.
Tim Sistem Pembayaran membawahi Unit Sistem Pembayaran Tunai yaitu (Unit
Distribusi Uang, Layanan, dan Administrasi Kas, Unit Pengolahan Uang ) dan Unit
Sistem Pembayaran Non Tunai yaitu (Unit Pengawasan, Perizinan dan Informasi
Sistem Pembayaran, Unit Operasional Sistem Pembayaran Non Tunai dan Keuangan
Inkulsif).
Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan tugas pokok dan produk pokok dari masing-
masing unit di Tim Sistem Pembayaran di Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Sumatera Barat.
1. Unit Distribusi Uang
Tugas Pokok Produk Pokok
1. Melaksanakan Distribusi Uang :
a. Pengiriman uang
b. Penerimaan uang
c. Pengiriman uang kas titipan
d. Pengambilan uang kas titipan
a. Distribusi uang di wilayah
kerjanya (KPwDN)
b. Penerimaan/persediaan uang
c. Pengiriman uang kas titipan
d. Pengambilan uang kas titipan
2. Menghitung Estimasi Kebutuhan Uang a. Hasil survei kebutuhan dan
17
(EKU) :
a. Melaksanakan survey kebutuhan
uang
b. Menghitung EKU
c. Memantau RDU
d. Mengelola data statistik pengelolaan
uang
preferensi uang
b. Usulan EKU kepada KP
c. Evaluasi kecukupan kas
d. Statistik pengelolaan uang
Tabel A.1.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Distribusi Uang
2. Unit Layanan dan Administrasi Kas
Tugas Pokok Produk Pokok
1. Memberikan pelayanan kas :
a. Penarikan bank
b. Setoran bank
c. Penukaran
d. Kas keliling
e. Penarikan non bank
f. Setoran non bank
g. Kas titipan
h. Penjualan uang rupiah khusus
i. Penjualan uang kertas asing
(internal)
a. Layanan penarikan bank
b. Layanan setoran bank
c. Layanan penukaran uang
(termasuk penggantian uang
rusak, cacat, ditarik/dicabut dari
peredaran)
d. Layanan penukaran uang di luar
kantor, khususnya wilayah
remote
e. Layanan penarikan uang kepada
internal, institusi dan masyarakat
f. Layanan penyetoran uang
kepada internal, institusi dan
masyarakat.
g. Administrasi Setoran dan
Penarikan Bank Peserta kas
18
titipan
h. Layanan penjualan uang rupiah
khusus pada masyarakat
i. Layanan penjualan uang kertas
asing dalam rangka pengeluaran
anggaran BI, mis : PDLN
2. Administrasi dan analisis uang palsu :
a. Melakukan klarifikasi keasliang
uang Rupiah dari perbankan,
masyarakat, dan apparat penegak
hukum (Kejaksaan, Polri)
b. Menganalisis dan menatausahakan
upal pada BICAC (BI Counterfeit
Analysis Center)
c. Memberikan keterangan ahli
a. Klarifikasi keaslian uang rupiah
b. Hasil analisis yang diinput de
database UPAL pada BICAC
c. Kesaksian ahli
3. Administrasi dan helpdesk setoran dan
penarikan bank
a. Melakukan fasilitasi kegiatan
pelaporan posisi likuiditas, TUKAB
dan rencana penyetoran dan
penarikan bank
b. Melakukan administrasi data
perbankan
c. Analisis laporan proyeksi cash flow
dan likuiditas uang kartal perbankan
a. Laporan posisi likuiditas bank,
TUKAB dan rencana penyetoran
dan penarikan bank
b. Tata usaha perbankan pada
aplikasi sitem layanan kas
c. Evaluasi proyeksi cash flow dan
realisasi kebutuhan uang
perbankan
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan
peralatan kas/sarana lainnya dan
memantau persediaan supplies :
a. Membuat laporan rencana dan
a. Laporan dan administrasi
peralatan kas dan pelaksanaan
pemliharaan peralatan kas
b. Rekomendasi perpanjangan
19
realisasi pemeliharaan peralatan kas
b. Memberikan rekomendasi terkait
perpanjangan kontrak pemeliharaan
peralatan kas, pengenaan
sanksi/klaim (bila ada) kepada unit
kerja terkait
c. Memastikan perbaikan peralatan kas
dan ketersediaan supplies kas
kontrak dan sanksi/kalim, serta
usulan pengadaan supplies kas
c. Ketersediaan supplies kas
Tabel A.2.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Layanan Administrasi Kas
3. Unit Pengolahan Uang
Tugas Pokok Produk Pokok
1. Melaksanakan pengolahan uang :
a. Sortasi dan hitung ulang manual
b. Sortasi uang dengan MSUK
c. Pemusnahan uang dengan Mesin
Racik Uang Kertas (MRUK) atau
peleburan uang logam
a. Hasil sortasi uang yang
berkualitas dan akuntabel
b. Hasil sortasi uang yang
berkualitas dan akuntabel serta
pemusnahan uang secara online
c. Pemusnahan uang yang
akuntabel dan transparan
2. Melakukan pengelolaan khasanah
a. Pengambilan modal kerja
b. Pengembalian modal kerja
c. Menatausahakan titipan pada
khasanah
a. Modal kerja harian
b. Pengembalian uang ke khasanah
c. Pengelolaan titipan pada
khasanah
Tabel A.3.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Pengolahan Uang
4. Unit Pengawasan, Perizinan, dan Informasi SP
20
Tugas Pokok Produk Pokok
1. Melaksanakan dan mencabut izin
penyelenggaraan transfer dana dan
kegiatan usaha penukaran valutas asing
2. Melaksanakan pengawasan tidak
langsung terhadap penyelenggara TD
dan KUPVA
3. Melaksanakan pengawasan langsung
terhadap penyelenggara TD dan
KUPVA
4. Melakukan perizinan terhadap
penyelenggaraan layanan kas ooleh
pihak lain
5. Melakukan pengawasan tidak langsung
terhadap penyelenggara LKPL
6. Melakukan pengawasan langsung
terhadap penyelenggara LKPL
7. Melakukan pengawasan tidak langsung
terhadap penyelenggara Cash In Transit
(CIT)
8. Melakukan pengawasan langsung
terhadap penyelenggara Cash In Transit
1. Surat izin penyelenggaraan TD,
tanda izin, surat keputusan
pemberian izin usaha, sertifikat,
izin usaha, logo KUPVA berizin,
surat pencabutan izin
penyelenggaran TD dan KUPVA
2. Laporan hasil pengawasan tidak
langsung terhadap
penyelenggara TD dan KUPVA
3. Laporan hasil pengawasan
langsung terhadap
penyelenggara TD dan KUPVA
4. Rekomendasi pembukaan atau
perpanjangan penyelenggaraan
layanan kas oleh pihak lain.
5. Laporan hasil pengawasan tidak
langsung terhadap
penyelenggara LKPL
6. Laporan hasil pengawasan
langsung terhadap
penyelenggara LKPL
7. Laporan hasil pengawasan tidak
langsung terhadap
penyelenggara Cash In Transit
(CIT)
8. Laporan hasil pengawasan
langsung terhadap
21
(CIT)
9. Melakukan perizinan dan pengawasan
penyelenggara kliring lokal non BI
10. Melakukan pemprosesan terkait
pelaksaan penyelenggaraan kliring lokal
non BI
11. Memberikan layanan informasi terkait
perizinan dan pengawasan sistem
pembayaran di daerah
penyelenggara Cash In Transit
(CIT)
9. Monitoring penyelenggara
kliring lokal non BI
10. Persetujuan terkait pelaksanaan
penyelenggaraan klirng lokal
non BI
11. Layanan informasi terkait
perizinan dan pengawasan SP di
daerah
Tabel A.4.1 Tugas dan Pokok Pengawasan, Perizinan, dan Informasi SP
5. Unit Operasional SP Non Tunai dan Keuangan Inklusif
Tugas Pokok Produk Pokok
1. Melaksanakan program penggunaan alat
pembayaran non tunai
2. Melaksanakan program keuangan
inklusif
3. Menjadi fasilitator program keuangan
inklusif
4. Melakukan kajian program keuangan
inklusif
5. Menyediakan data dan informasi
program keuangan inklusif
6. Menatausahakan rekening nasabah,
kartu specimen tandatangan, data
kepesertaan dan forum kepesertaan
1. Pelaksaan program penggunaan
alat pembayaran non tunai
2. Laporan program keuangan
inklusif
3. Laporan pelaksanaan kegiatan
fasilitasi keuangan inklusif
4. Laporan hasil kajian keuangan
inklusif
5. Data dan informasi keuangan
inklusif
6. Tatausaha rekening nasabah,
kartu specimen tandatangan, data
kepesertaan dan forum
22
SKNBI, data penarik cek/BG kosong,
serta menerbitkan Daftar Hitam
Nasional (DHN)
7. Melakukan member certifikcation
kepada calon peserta dan peserta SKNBI
8. Mengelola transaksi proses awal hari
(BI SOSA dan RTGS), transaksi
realisasi anggaran, setelmen transaksi
melalui RTGS, mencetak laporan
keuangan, dan transaksi proses akhir
hari (BI SOSA dan RTGS)
9. Memberikan layanan kliring penyerahan
debet/kredit dan kliring debet
pengembalian
10. Melakukan backup data transaksi kliring
11. Mengelola Business Continuity Plan
(BCP) penyelenggaraan kliring
12. Mengelola administrasi dan tata usaha
KLBI dan TSL
kepesertaan SKNBI, data
penarik cek/BG kosong, serta
menerbitkan Daftar Hitam
Nasional (DHN)
7. Pelaksanaan member
certifikcation kepada calon
peserta dan peserta SKNBI
8. Pengelolaan transaksi proses
awal hari (BI SOSA dan RTGS),
transaksi realisasi anggaran,
setelmen transaksi melalui
RTGS, mencetak laporan
keuangan, dan transaksi proses
akhir hari (BI SOSA dan RTGS)
9. Layanan kliring penyerahan
debet/kredit dan kliring debet
pengembalian
10. Backup data transaksi kliring
11. Laporan pelaksanaan BCP
12. Administrasi dan tata usaha
KLBI dan TSL
Tabel A.5.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Operasional SP Non Tunai dan Keuangan Inklusif
B. Deskripsi Aktivitas Magang
Untuk lebih jelas kegiatan harian magang yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Tabel B.1
23
No Hari/Tanggal Aktivitas yang Dilakukan
1 Senin /
12 Januari 2015
Pembukaan magang yang diawali dengan perkenalan
dan pengarahan yang disampaikan oleh M. Ikhwan
Cahyono.
Perbekalan materi dan diskusi tanya jawab tentang
gambaran BI dengan tema kebanksentralan termasuk di
dalamnya profil dari BI visi, misi, sejarah BI, tujuan
BI dan tugas BI.
Penyajian materi dan diskusi tentang Unit Pengendali
Inflasi Daerah yang disampaikan oleh Reza Pahlevi
Ananda.
Penjelasan materi dan diskusi tentang peran serta BI
dalam mengembangkan UMKM di Sumatera Barat
yang disampaikan oleh Farisan Aufar.
2 Selasa/13
Januari 2015
Penyajian materi tentang sistem pembayaran non tunai
oleh Ibu Ike Utami dan Riyan Galuh Pratama.
Penyajian materi tentang sistem pembayaran tunai oleh
Rudianto.
Penjelasan dan diskusi tentang Unit SDM oleh Lizarti,
Penjelasan dan diskusi tentang Unit Logistik oleh Yose
Andri.
24
Menerima materi tentang Unit Protokoler disampaikan
oleh Ilham Suwaardi.
3 Rabu/14 Januari
2015
Perbekalan materi dan diskusi tentang Unit
Komunikasi oleh M. Ikhwan Cahyono dan Ayu Rahma
Putri.
Penerimaan materi tentang Unit Statistik dan Survey.
Membuat nomor punggung buku di perpustakaan,
Menginput data statistik daerah Sumatera Barat dari
tahun 1993-2013 yakninya tentang inflasi, jumlah
penduduk, angkatan kerja, dll.
4 Kamis/15
Januari 2015
Job training ke Divisi Manajemen Intern.
Mengentri data biaya pemeriksaan kesehatan pegawai
KPw BI ke dalam aplikasi BI yaitu BIKES.
5 Jumat/16
Januari 2015
Mengentri data pembayaran tagihan listrik dan air
rumah dinas serta kantor KPw BI tahun 2014 setiap
bulannya di Microsoft Excel.
Memahami tentang proses surat masuk dan surat
keluar.
6 Senin /
19 Januari 2015
Job Training ke Divisi Sitem Pembayaran.
Melihat pelaksaan setor tunai ke BI.
Mendapat tambahan mendalam informasi tentang hal-
25
hal yang berkaitan dengan sistem pembayaran.
Menatausahakan dan merapikan warkat kas dan warkat
akunting sesuai tangga, kode warkat, dan jurnal warkat.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum yang ada di Sumatera Barat.
7 Selasa /
20 Januari 2015
Mengikuti wirid di Ruang Rapat Besar Bank Indonesia.
Membundel warkat kas dan warkat akunting.
Memberikan bukti keaslian warkat dengan cara
menggunakan alat preparator.
Mengarsip warkat kas pada bulan November.
Mengambil ATK di gudang ATK.
8 Rabu /
21 Januari 2015
Job training ke Unit Komunikasi dan Layanan Publik.
Meringkas berita dan mengetik ke dalam Microsoft
Office yang terkait tentang inflasi (harga-harga
barang), BBM, dan Perekonomian.
9 Kamis /
22 Januari 2015
Job training ke Unit Pelaksanaan Pengembangan
UMKM.
Mengentri data-data biaya, pendapatan, dan laba ke
Microsoft Excel yaitu data UMKM yang berada di
bawah arahan KPw BI Sumatera Barat.
26
Diskusi tentang job training selama 6 hari yaitu
pengalaman yang telah dilalui dan pengumuman
penempatan tetap magang untuk 16 hari kedepan, yaitu
ditetapkan di Tim Sistem Pembayaran.
10 Jumat /
23 Januari 2015
Mengikuti senam kesehatan jasmani bersama karyawan
Bank Indonesia.
Menyusun dan mengarsip warkat realisasi anggaran
dari pertengahan November 2014 termasuk jurnal per
batch.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum.
11 Senin /
26 Januari 2015
Sharing Information yaitu berkumpulnya semua
karyawan di Tim Sistem Pembayaran di dalam satu
ruang, lalu diadakan diskusi antar karyawan yang
berkaitan dengan nilai strategis Bank Indonesia dan
tambahan informasi dari Kepala Tim Sistem
Pembayaran yang berlangsung sekitar 20 menit sampai
30 menit.
Mendapat tambahan materi dari Bapak Agusman
Piliang (Kepala Unit Pengawasan, Perizinan, dan
Informasi SP) tentang pengetahuan tentang warkat kas
dan kliring termasuk didalamnya tentang membuktikan
27
warkat itu asli.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum.
12 Selasa /
27 Januari 2015
Menyusun dan mengarsip warkat realisasi anggaran
dari bulan Desember 2014 termasuk jurnal per batch.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum.
13 Rabu /
28 Januari 2015
Melanjutkan mengarsip warkat realisasi anggaran bulan
Desember 2014 dan selesei pada hari tersebut.
Memberikan nomor bundel ke bundel yang belum
diberi nomor, nomor tersebut sesuai dengan
periodenya.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum.
14 Kamis /
29 Januari 2015
Mengarsip warkat kas bulan Desember 2014, dan
mendapat pengarahan langsung bagaimana cara
mengarsip warkat kas.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum.
15 Jumat /
30 Januari 2015
Merapikan warkat kas bulan Desember 2014 yang
belum diarsip.
28
Mengarsip warkat kas bulan Desember 2014.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum.
16 Senin /
2 Februari 2015
Sharing Information yaitu berkumpulnya semua
karyawan di Tim Sistem Pembayaran di dalam satu
ruang, lalu diadakan diskusi antar karyawan yang
berkaitan dengan nilai strategis Bank Indonesia dan
tambahan informasi dari Kepala Tim Sistem
Pembayaran yang berlangsung sekitar 20 menit sampai
30 menit.
Melanjutkan mengarsip warkat kas bulan Desember
2014 dan selesei pada hari tersebut.
Mengabungkan warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum ke dalam satu bundel per bulan artinya satu
bundel ada warkat pelimpahan pajak yaitu misalnya
bulan Januari.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum.
17 Selasa /
3 Februari 2015
Mengikuti wirid di Ruang Rapar Besar Bank Indonesia.
Mengarsip warkat kas bulan Januari 2015.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
29
bank umum.
18 Rabu /
4 Februari 2015
Mendapat pendalaman materi dan diskusi tentang
pengadaan terkait unit logistik, sekretariat, dan
anggaran yang disampaikan oleh Bapak Agusman
Piliang (Kepala Unit Pengawasan, Perizinan, dan
Informasi Sistem Pembayaran).
Memasang papan informasi tentang nilai-nilai strategis
BI.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum.
19 Kamis /
5 Februari 2015
Mengarsip warkat kas bulan Januari 2015.
Memberikan bukti keaslian warkat dengan cara
menggunakan alat preparator yaitu warkat kas dan
akunting bulan Januari 2015.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum.
20 Jumat /
6 Februari 2015
Melanjutkan mengarsip warkat kas bulan Januari 2015
dan selesei pada hari itu.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum.
21 Senin/ Memberikan bukti warkat dengan cara menggunakan
alat preparator untuk warkat kas untuk Februari 2015
30
9 Februari 2015 untuk minggu pertama.
Mengarsip warkat kas untuk minggu pertama Februari
tahun 2015.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum.
22 Selasa/
10 Februari
2015
Melanjutkan mengarsip warkat kas untuk minggu
pertama Februari tahun 2015.
Mengambil ATK di gudang ATK di lantai 3 BI.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum.
23 Rabu/
11 Februari
2015
Memberikan bukti warkat untuk warkat realisasi
anggaran untuk bulan Januari 2015.
Mengarsip warkat realisasi anggaran bulan Januari
2015.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
bank umum.
24 Kamis/
12 Februari
2015
Melanjutkan mengarsip warkat realisasi anggaran bulan
Januari 2015.
Mencatat warkat tahun 2012 yang akan dipindahkan ke
khasanah arsip.
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank –
31
bank umum.
25 Jumat/
13 Februari
2015
Mengikuti senam kesehatan jasmani bersama karyawan
BI.
Mengangkut semua warkat tahun 2012, baik itu warkat
realisasi anggaran, pelimpahan pajak bank-bank umum,
dan warkat kas ke khasanah arsip.
Berpamitan dengan semua karyawan di Tim Sistem
Pembayaran.
C. Kompetensi yang Didapatkan
Setelah melalui proses magang di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Sumatera Barat tepatnya di Tim Sistem Pemabayaran, kompetensi yang didapatkan
yaitu :
1. Mengetahui cara penukaran uang rusak di BI.
2. Mengetahui proses kliring antar bank peserta kliring di BI.
3. Mengetahui cara kerja BI-RTGS dan BI-SOSA.
4. Mengetahui proses atau alur transaksi BI yakninya internal dan eksternal.
5. Cara menatausahakan warkat.
6. Mengetahui tentang bagaimana proses sebelum uang dihancurkan dan
disortasi.
32
7. Semua transaksi yang terjadi di SP berarti semua bagian ikut serta dalam
alurnya.
8. Mengetahui jadwal waktu bank-bank umum untuk membayar pajak per-
harinya.
9. Mendapatkan arahan tentang nilai-nilai yang harus dimiliki ketika bekerja.
D. Tantangan Selama Magang
Terdapat tantangan yang dihadapi ketika melaksanakan magang antara lain,
1. Harus teliti dan rapi dalam menyusun warkat ketika ini dilakukan secara asal-
asalan akan mengakibatkan warkat tidak rapid an terkadang salah
penyusunan, jika ini terjadi maka dalam menyusun kembali warkat bisa sobek
dan ini fatal akibatnya karena itu data transaksi pada hari itu.
2. Kita harus disiplin waktu dalam bekerja, ketika kita tidak tepat waktu dalam
bekerja, maka pekerjaan itu akan menumpuk contohnya yaitu ketika
menyusun warkat ketika warkat tidak disusun secepatnya maka akan membuat
warkat menumpuk karena warkat dalam satu hari saja itu cukup banyak. Dan
ketika tidak on time atau terlambat saja dalam kliring maka ini dapat
mengakibatkan cek dan bilyet-bilyet akan lama diproses dan mengakibatkan
proses transaksi antar bank akan terhambat.
Sejauh ini didalam melaksanakan magang tantangan yang didapat yaitu intinya
kita harus cepat, tepat dan teliti dalam bekerja, konsentrasi yang kuat akan
memudahkan tiga hal itu dalam bekerja. Jika tidak maka keefesienan dalam bekerja
33
akan terganggu yang mengakibatkan perusahaan itu sendiri yang terkena imbasnya
karena masalah internal. Intinya disiplin dengan waktu adalah salah satu kunci
seseorang dalam bekerja.
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aktivitas magang yang dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Sumatera Barat merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan dan
kegiatan kurikuler yang menjadi mata kuliah di Program D III FE Universitas Negeri
Padang. Kegiatan ini bertujuan agar terbiasa dengan dunia kerja nyata yang tidak
ditemukan di perguruan tinggi.
Berdasarkan aktivitas magang yang telah dilakukan dari tanggal 12 Januari 2015
– 13 Februari 2015 dapat disimpulkan yaitu :
1. Bertambahnya wawasan tentang Bank Indonesia baik tugas, peran, dan hal – hal
penting yang belum diketahui sebelum magang di Bank Indonesia tepatnya di
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat.
2. Mengetahui pekerjaan dan tugas masing-masing divisi, unit di Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat.
3. Bertambahnya pengalaman bagaimana menempatkan diri didalam dunia kerja
yang nyata.
B. Saran
Berdasarkan aktivitas yang dilalui dan pengamatan selama mengikuti aktivitas
magang di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat. Penulis dapat
35
memberikan saran untuk kemajuan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Sumatera Barat yaitu :
1. Meningkatkan silaturrahmi yang kuat dengan sesama karyawan disemua lini
posisi.
2. Meningkatkan keterbukaan antara semua karyawan baik itu dengan jabatan yang
diatas dengan dibawahnya.
3. Meningkatkan keamanan dan pemeriksaan sebelum peserta kliring agar tidak
terhindar dari segala kemungkinan yang merugikan.
4. Lebih meningkatkan tentang sosialisasi dalam pengetahuan tentang keaslian uang
dan sosialisasi tentang perpustakaan ke masyarakat umum akan hal ini akan
menciptakan sebuah pelayanan masyarakat yang prima.
36
DAFTAR PUSTAKA
37