laporan akhir pelaksanaan magangrepository.stieykpn.ac.id/423/1/laporan magang yudha...laporan akhir...

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN MAGANG

DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK MAHSUN ARMAND NUGRAHANTO

Disusun oleh:

Yudha Adhie Nugraha

11 13 26004

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA

YOGYAKARTA

2017

LAPORAN MAGANG KAP MAN | ii

LEMBAR HASIL UJIAN

LAPORAN MAGANG

KANTOR AKUNTAN PUBLIK

MAHSUN ARMAND NUGRAHANTO

Dipersiapkan dan disusun

YUDHA ADHIE NUGRAHA

NIM. 11 13 26004

Telah dipresentasikan di depan Tim Dosen pada tanggal 7 September 2017 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.

Pembimbing, Penguji,

Dr. Dody Hapsoro M.S.P.A., M.B.A., Ak., CA

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

Ketua,

Dr. Haryono Subiyakto, M.Si

LAPORAN MAGANG KAP MAN | iv

ABSTRAK

Laporan ini berisi tentang pelaksanakan tugas penulis sebagai karyawan magang di

Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto selama 3 bulan dimulai sejak

tanggal 28 April 2017 sampai dengan 10 Juli 2017. Penulis ditempatkan sebagai Staf

Auditor.Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto bekerja di bidang jasa,

yaitu jasa atestasidan non atestasi. Jasa profesional yang diberikan Kantor Akuntan

Publik Mahsun Armand Nugrahanto diberi nama ATAS (Audit, Taxation, Advisory,

and Solutions).

Selama pelaksanaan magang, penulis terlibat secara langsung dalam beberapa

proses yang berkaitan dengan jasa di atas, terutama jasa dalam bidang audit.

Kegiatan yang dilakukan tidak lepas dari pekerjaan prosedur audit yang telah penulis

pelajari di dalam perkuliahan, seperti penentuan materialitas, pengujian substantif,

cash opname, stock opname, vouching, tracing, pembuatan laporan audit, sampai

dengan penentuan opini auditor. Penulis menemukan berbagai macam tantangan dan

permasalahan yang tidak dapat dihindari.

Penulis menerima banyak ilmu dan pengalaman yang berharga saat menjalani

magang, baik yang berkaitan dengan akademik maupun non-akademik. Hal ini

membantu penulis untuk mendapatkan gambaran mengenai dunia kerja, bahwa

kepandaian baik akademik maupun non-akademik sangat diperlukan untuk dapat

terus bersaing.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

LAPORAN MAGANG KAP MAN | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Arens, Beasley dan Elder (2011: 4), auditing merupakan pengumpulan dan

pertimbangan bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat

kesesuaian antara informasi dan ukuran yang telah ditetapkan. Audit harus

dilaksanakan oleh orang yang berpengalaman, tanpa paksaan.

Pengauditan adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan

mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan

kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kepatuhan

antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengomunikasikan

hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Pentingnya audit dan kebutuhan perusahaan atas audit membuat kantor

akuntan publik semakin banyak bermunculan. Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah

badan usaha yang telah mendapatkan izin usaha yang diatur dalam Pasal 1 ayat 5

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan izin dari Menteri

Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik untuk memberikan jasanya.

Bidang jasa kantor akuntan publik meliputi jasa atestasi, termasuk di dalamya

adalah audit umum atas laporan keuangan, pemeriksaan atas laporan keuangan

prospektif, pemeriksaan atas pelaporan informasi keuangan performa, review atas

laporan keuangan, jasa audit serta atestasi lainnya, serta jasa non atestasi yang

mencakup jasa yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, manajemen, kompilasi,




perpajakan, dan konsultasi. Jasa atestasi merupakan jenis jasa asurans yang

dilakukan oleh kantor akuntan publik dengan menerbitkan suatu laporan tertulis yang

menyatakan kesimpulan tentang keandalan pernyataan tertulis yang dibuat oleh

pihak lain.

1.2 Latar Belakang Magang

Tingginya persaingan dalam dunia kerja saat ini ditambah dengan diberlakukanya

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sejak 2015 membuat perguruan tinggi sebagai

institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan

sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing bangsa. Agar peran yang

strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan baik, maka lulusan perguruan

tinggi harus memiliki kualitas yang unggul.

Dalam masa ini, seorang mahasiswa bukan hanya dituntut berkompeten

dalam bidang kajian ilmunya tetapi juga dituntut untuk memiliki kompetensi

lain seperti mandiri, mampu berkomunikasi dengan baik, memiliki jejaring yang

luas, mampu mengambil keputusan, peka terhadap perubahan dan perkembangan

yang terjadi di dunia luar.

Fakta yang terjadi menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kualifikasi

tersebut sulit ditemukan. Salah satu cara mengatasi hal tersebut, yaitu melalui sebuah

mata kuliah magang sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa Program Studi

Pendidikan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan

Negara (STIE YKPN) Yogyakarta.




Dengan adanya matakuliah magang tersebut, lulusan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (STIE YKPN) Yogyakarta memiliki

nilai lebih dalam menghadapi persaingan di dunia kerja yang semakin meningkat.

1.3 Tujuan Magang

Tujuan kegiatan magang adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik

sehingga mampu menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang

bidang ilmu.

2. Mahasiswa dapat melatih kemampuannya untuk menjadi pribadi yang mandiri,

mampu bersikap, memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam

bekerja.

3. Mahasiswa dapat menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang

lain di dalam dunia kerja.

1.4 Manfaat Magang

1.4.1 Bagi Mahasiswa

1. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam praktik dunia

kerja.

2. Menambah wawasan tentang dunia kerja yang sesungguhnya.

3. Mengembangkan softskill dalam menghadapi dunia kerja.




4. Meningkatkan kualitas diri baik fisik, mental dan keterampilan khususnya dalam

lingkup pekerjaan.

1.4.2 Bagi STIE YKPN

1. Sarana pengenalan dunia kerja kepada mahasiswa agar dapat menerapkan ilmu

yang diperoleh ke dunia kerja.

2. Sebagai bahan masukan dan evaluasi program pendidikan di STIE YKPN untuk

menghasilkan tenaga-tenaga terampil sesuai kebutuhan perusahaan.

3. Sarana memperkenalkan profil mahasiswa STIE YKPN.

1.4.3 Bagi Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto

a. Sarana memberi kriteria tenaga kerja kompeten yang dibutuhkan oleh

perusahaan.

b. Memperoleh bantuan tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan.

c. Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik antara Kantor Akuntan Publik

Mahsun Armand Nugrahanto dengan STIE YKPN.

d. Sarana mengetahui kualitas mahasiswa dan pendidikan di STIE YKPN.




BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Latar Belakang Perusahaan

Kantor Akunntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto pada tahun 2014 – 2015

bernama Kantor Akuntan Publik Moh. Mahsun, M.Si., CPA (KAP MMA). KAP

MMA didirikan dengan Izin Usaha Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP.

437/KM.1/2014 yang berorientasi pada domain nasional dan jaringan global.

Pada pertengahan tahun 2015, Moh. Mahsun memiliki partner yang bernama

Wishnu Armand, M.Ak., Ak., CA., CPA dan Widya Nugrahanto, SE., Ak., CA.,

CPA yang kemudian diberi nama Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand

Nugrahanto (KAP MAN). Kantor pusat KAP MAN bertempat di Pondok Indah

Office Tower 1 Lt. 12A suite 12A10 – 12A11, Jl. Sultan Iskandar Muda, Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

KAP MAN dipimpin oleh Moh. Mahsun, S.E., M.Si., Ak., CA., CPA sebagai

managing partner, Wisnu Armand, M.Ak., Ak., CA., CPA sebagai partner dan

Wishnu Nugrahanto, S.E., Ak., CA., CPA juga sebagai partner. KAP MAN juga

memiliki associate partner untuk mendukung jalannya perusahaan. Tugas dan fungsi

associate partner adalah sebagai kolega/rekanan managing partner maupun partner,

dan pada keadaan tertentu associate partner dapat mengantikan peranan pimpinan.

Adapun nama-nama associate partner adalah sebagai berikut:

a. Heru Adi P, S.E., M.M., Ak., CA.




b. Marita, S.E., M.Si., Ak., CA.

c. Handryno, S.E.

d. Wheno Kristanto, S.E., Ak., CA.

e. Andre Lawu, S.E., Ak.

f. Moh. Sumarsono, S.E., M.M.

g. Cokro, S.S.T., Ak., CA.

KAP MAN tergabung dalam aliansi strategis untuk meningkatkan

keberlangsungan kompetensi dan kapabilitas untuk memenuhi trenbisnis global.

Aliansi tersebut bernama Global Assurance Network (GAN). Terdapat delapan

kantor akuntan publik yang tergabung di dalam GAN, yaitu KAP Kumalahadi,

Kuncara, Sugeng Pamudji & Rekan (KAP KKSP), KAP Maruli & Frans, KAP Jepta

Nasib Junihol, KAP Eko Fatah Yasin, KAP Kukuh Budianto, KAP Ventje Jensen

Royke Liem, dan KAP Gideon Adi & Rekan. Delapan KAP tersebut berlokasi di

beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta,

Malang, dan Manado.

2.2 Jasa dan Layanan Perusahaan

KAP MAN memiliki jasa profesional yang disebut ATAS (Audit, Taxation,

Advisory, and Solutions). Jasa audit meliputi financial statment audit, performance

audit, compilance audit, examination of forecast and other prospective financial

information, fraud & forensic audit, internal audit, IFRS audit on historical

financial statment, dan (limited) review on financial statment.




Jasa taxation meliputi business & corporate tax, state & local tax, tax return

prepartion, international & multinational tax compilance, tax planning, employment

tax, transfer pricing services, dan VAT/indirect tax.

Jasa advisory meliputi business restructuring, company acquisition and

disposal, company liquidation, fund raising, evaluation of business, perparation of

business plans, due diligence, dan accounting services

Jasa solutions meliputi custom & excise consulting, training& learning

solutions, software solutions, HR & payroll system, public sector & government,

bookkeeping & annual reporting solutions, feasibility study, dan research solutions.

2.3 Lokasi Perusahaan

Lokasi Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto adalah sebagai berikut:

Head Office: Pondok Indah Office Tower 1 Lt. 12A suite 12A10 – 12A11,

Jl. Sultan Iskandar Muda, Kav. V-TA, Jakarta, Indonesia.

Workshop Office: Jl. Prof. Dr. Soepomo, Gg. Lucida No. 2, Janturan,

Umbulharjo, Yogyakarta.

Phone: +62 21 769 7428

Fax: +62 21 769 7429

E-mail: [email protected]

Website: www.mancpa.co.id



mailto:[email protected]

http://www.mancpa.co.id/


2.4 Visi, Misi, dan Langkah Strategis Perusahaan

Visi Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto adalah sebagai berikut:

“Becoming an excellent, competent and credible certified public accountant firm in

national and international community”.

Misi Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto adalah sebagai

berikut:

a. Providing various development professional program to support and enhance

MAN CPA’s professional staf skill

b. Establishing quality in MAN CPA’s organizational culture

c. Establishing local and international partnerships and maintaining global

network

d. Maintaining integrity and professional ethnical values.

Langkah strategis Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto

adalah sebagai berikut:

“Serving client based on integrity, quality, and continuity with strategic partnership

principle”.

2.5 Aspek Legal Perusahaan

Aspek legal Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto adalah sebagai

berikut:

Izin Usaha: KMK No. 1345/KM.1/2016, diterbitkan oleh Kementerian




Keuangan Republik Indonesia

NPWP: 80.195.865.3.-013.000

2.6 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini adalah struktur organisasi di Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand

Nugrahanto

Gambar 1. Struktur Organisasi KAP MAN




2.7 Klien Perusahaan

Beberapa klien yang pernah ditangani oleh Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand

Nugrahanto adalah sebagai berikut:

1. PT Petrokimia Gresik

2. PT Petrogas Jatim Utama Surabaya

3. PT Sipatex Putri Lestari Bandung

4. PT Berkat Manunggal Jaya Semarang

5. PT Leadon International Batam

6. PT Mahameru Centratama Spinning Mills Bandung

7. PT Sekawan Jaya Indonesia Tangerang

8. PT Terryham Proplas Indonesia Semarang

9. PT Global Ocean Sejahtera Jakarta

10. PT Marina Buana Tekstil Yogyakarta

11. PT Jogja Tugu Trans Yogyakarta

12. PT Dhamma Sumber Pundi Arta Jakarta

13. PT Sanggar Catur Utama Jakarta

14. PT Anugerah Tri Artha Jakarta

15. PT Pertamina EP Jakarta

16. BUMD Kelistrikan& Sumber Daya Enegi Kaltim

17. BUMD Bengkel Terpadu Sragen

18. Yayasan Kesehatan & Pensiun ANTAM Jakarta

19. Yayasan Kota Kita Yogyakarta

20. Universitas Gunung Kidul Yogyakarta




21. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

22. Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta

23. Hotel Gadjah Mada Univercity Club Yogyakarta

24. Hotel UNY Yogyakarta

25. Restoran Horizon Cafe Yogyakarta

26. Restoran XO Cafe Amplas Yogyakarta

27. Restoran Tamansari Food Court Yogyakarta

28. UPDB Pemerintah Kabupaten Tangerang

29. UPDB Pemerintah Kabupaten Purworejo

30. Dana Pensiun YAKKUM Yogyakarta




BAB III

URAIAN KEGIATAN

3.1 Waktu Pelaksanaan Magang

Kegiatan magang di Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto

berlangsung selama tiga bulan terhitung sejak 28 April 2017 sampai dengan 10 Juli

2017. Jam kerja di Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto berlangsung

sejak pukul 08.30 sampai dengan pukul 17.00 WIB, dengan perhitungan lima hari

kerja dalam seminggu dimulai dari hari Senin sampai dengan hari Jumat dan

ditambah jam lembur jika diperlukan.

3.2 Bentuk Kegiatan Magang

Sebelum memulai kegiatan magang di Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand

Nugrahanto, terlebih dahulu diawali dengan pengenalan situasi dan lingkungan kerja

mulai dari pengenalan dengan staf perusahaan, pengenalan sesama mahasiswa

magang dari universitas lain, pengenalan tugas, wewenang, tanggung jawab, serta

pengenalan tata tertib dan aturan yang berlaku di lingkungan Kantor Akuntan Publik

Mahsun Armand Nugrahanto.

Dalam pelaksanaan magang, setiap pekerjaan dilaksanakan dalam tim. Tim

dibentuk berdasarkan pada proyek yang harus dikerjakan. Adapun uraian proyek

yang dikerjakan penulis selama melaksanakan kegiatan magang adalah sebagai

berikut:




3.2.1 Jasa Kompilasi Laporan Keuangan Perusahaan Properti

Jasa kompilasi merupakan layanan yang diberikan oleh kantor akuntan publik berupa

jasa penyusunan laporan keuangan berdasarkan dokumen transaksi dan dokumen

lain yang terkait dengan keuangan perusahaan, sehingga menjadi laporan keuangan

yang utuh dan lengkap sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang diterima

umum, dalam hal ini adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang

dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Keuntungan bagi perusahaan dengan menggunakan jasa kompilasi adalah

sebagai berikut:

a. Perusahaan tidak perlu merekrut karyawan untuk proses penyusunan laporan

keuangan.

b. Perusahaan cukup mengumpulkan dokumen transaksi, mencatat kas masuk dan

kas keluar.

c. Laporan keuangan perusahaan akurat dan sesuai dengan standar akuntansi yang

berlaku.

Penulis pada proyek ini ditugasi untuk menemani saat penandatanganan

kontrak kerja, mengambil dokumen yang diperlukan, mencocokkan catatan

perusahaan dengan dokumen pendukung, membuat chart of accounts, memasukkan

chart of accounts yang telah dibuat ke dalam software ACCURATE, memasukkan

aset tetap beserta perhitungan depresiasinya dan transaksi yang dilakukan oleh

perusahaan ke dalam software ACCURATE. ACCURATE merupakan salah satu

software yang digunakan untuk membuat laporan keuangan.




Penandatanganan kontrak dilakukan oleh dua pihak, yaitu dari perusahaan

yang meminta jasa kompilasi dengan kantor akuntan publik yang melaksanakan jasa

kompilasi. Perjanjian kontrak berisi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Penandatanganan harus menggunakan materai agar dokumen dapat digunakan

sebagai bukti yang memiliki kekuatan hukum apabila terjadi hal-hal yang tidak

diharapkan.

Penulis juga ditugaskan untuk mengambil dokumen perusahaan. Dokumen

yang dimaksud adalah catatan yang dibuat perusahaan, baik kas masuk, kas keluar,

maupun catatan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan dan bukti yang

digunakan oleh perusahaan sebagai dasar pencatatan. Pengambilan dokumen

dilakukan dengan menggunakan berita acara agar mempermudah pada saat

pengembalian dan juga agar dokumen yang dipinjam tidak ada yang hilang.

Pada tahap selanjutnya penulis ditugaskan untuk membuat chart of account.

Chart of accounts atau daftar akun adalah elemen yang tidak terpisahkan dalam

kegiatan akuntansi. Transaksi yang dibukukan harus berdasar pada chart of accounts

untuk mengetahui pada kelompok apa transaksi tersebut dicatat, apakah aset, utang,

modal, pendapatan, atau beban.

Sampai saat ini belum ada peraturan yang menjadi dasar penamaan akun-

akun yang ada di dalam peusahaan secara keseluruhan, dikarenakan jenis pekerjaan

yang semakin komplek. Oleh karena itu, kebanyakan perusahaan membuat nama-

nama akun mereka sendiri yang disesuaikan dengan transaksi yang dilakukan oleh

perusahaan.




Tabel 1. Contoh chart of accounts

Chart of accounts berisi nama akun dan juga kode akun. Manfaat kode akun

yaitu dapat meningkakatkan efisiensi pencatatan atau membuat catatan akuntansi dan

keuangan menjadi lebih ringkas dan sistematis. Penulis mendapat tugas untuk

membuat chart of accounts perusahaan properti. Pembuatan chart of accounts

dimulai dengan melakukan analisis terhadap transaksi yang terjadi di perusahaan.

Setelah itu, transaksi dikelompokkan dan dibuat nama akun yang sesuai dengan

transaksi yang terjadi.

Penulis selanjutnya memasukkan data yang telah diperoleh dari klien dan

juga data yang dibuat sendri ke dalam software pembuat laporan keuangan. Hal

kode akun

1-00-00-00 ASET

1-01-00-00 Aset Lancar

1-01-01-00 Kas dan Setara Kas

1-01-02-00 Persediaan

1-01-03-00 Piutang Usaha

1-01-03-01 Piutang Kepada Relasi

1-01-03-02 Piutang Kepada Pihak Ketiga

1-01-04-00 Piutang Lain-lain

1-01-04-01 Piutang Kepada Pihak Ketiga

1-01-05-00 Sewa Dibayar Dimuka

1-01-06-00 Pajak dan Biaya Dibayar Dimuka

1-01-07-00 Uang Muka

1-02-00-00 Aset Tetap

1-02-01-00 Tanah Untuk Dikembangkan

1-02-02-00 Kendaraan

1-02-03-00 Akumulasi Depresiasi Kendaraan

1-02-04-00 Peralatan

1-02-04-01 Handphone

1-02-04-02 Laptop

1-02-04-03 Komputer

1-02-04-04 Printer

1-02-05-00 Akumulasi Depresiasi Peralatan

Nama Akun




pertama yang penulis kerjakan adalah memasukkan chart of accounts yang telah

dibuat ke dalam software, dilanjutkan dengan memasukkan transaksi yang dilakukan

oleh perusahaan. Transaksi tersebut sebelumnya telah penulis cocokkan dengan

dokumen pendukung yang ada, sehingga semua transaksi yang akan dimasukkan ke

sistem telah benar kejadiannya.

Proyek ini sampai dengan penulis membuat laporan keuangan masih belum

selesai, karena perusahaan juga meminta jasa pendampingan sistem dan

pendampingan pajak. Pengerjaan proyekini dilakukan secara tim, dan penulis

mendapat tugas seperti yang penulis uraikan di atas.

3.2.2 Audit Kas Masuk dan Kas Keluar Universitas

Menurut Arens dan Lobbecke (2003), audit merupakan proses pengumpulan

dan evaluasi bukti informasi yang dapat diukur pada suatu entitas ekonomi untuk

dapat menentukan dan melaporkan informasi sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan. Pengertian audit menurut PSAK, yaitu suatu proses sistematik yang

bertujuan untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas asersi

atau pernyataan tentang kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi dan melihat tingkat

hubungan antara pernyataan dengan kenyataan yang terjadi.

Penulis dalam proyek ini melaksanakan kegiatan audit atas kas masuk dan

kas keluar yang dilakukan universitas swasta di Yogyakarta. Audit yang kami

lakukan hanya sebatas memeriksa kas masuk dan kas keluar dikarenakan universitas

ini adalah milik yayasan sehingga seluruh aset yang ada adalah milik yayasan. Hal




ini menyebabkan kegiatan akuntasi yang dilakukan oleh manajemen sebatas pada

transaksi kas masuk dan kas keluar. Transaksi mengenai kas masuk adalah semua

transaksi yang menyebabkan kas universitas bertambah, sedangkan transaksi

mengenai kas keluar adalah kebalikannya, yaitu semua transaksi yang menyebabkan

kas universitas berkurang.

Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai materialitas.

Materialitas secara umum dapat diartikan sebagai salah saji dalam pembuatan

laporan keuangan yang dapat mempengaruhi pengguna untuk mengambil keputusan.

Auditor memiliki peran independen untuk mendeteksi adanya salah saji material.

Namun, auditor dalam menyatakan pendapatnya tidak berdasarkan pada kata mutlak.

Auditor menyatakan pendapat tentang salah saji material berdasarkan keyakinan

yang memadai. Salah saji material pada laporan keuangan akan memberikan dampak

secara individual maupun keseluruhan dalam menyajikan laporan keuangan secara

tidak wajar. Salah saji sendiri dapat terjadi dengan unsur kesengajaan dan unsur

tanpa kesengajaan.

Pada proyek ini nilai materialitasnya adalah sebesar lima persen dari

pendapatan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan auditor yang memadai. Tahap

selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan catatan dan dokumen keuangan yang

dimiliki oleh universitas. Metode yang digunakan adalah vouching dan tracing.

Vouching merupakan metode pemeriksaan yang dimulai dari memeriksa

catatan yang dimiliki oleh universitas dan selanjutnya dibandingkan dengan

dokumen pendukung atas catatan tersebut. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui

apakah transaksi yang ada di dalam catatan memang benar-benar terjadi, selain itu




juga untuk memeriksa apakah nilai yang ada di dalam catatan telah sama dengan

yang ada di dalam dokumen pendukung, begitu juga dengan penjelasannya. Berbeda

dengan vouching, tracing merupakan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan dengan

memeriksa dokumen yang digunakan sebagai bukti transaksi, seperti nota, faktur,

ataupun kuitansi lalu memastikan ke pencatatannya. Tracing dilakukan untuk

memastikan apakah setiap transaksi telah dicatat dan dibukukan secara benar dan

lengkap, serta untuk memastikan bahwa tidak ada transaksi yang tidak tercatat.

Agar auditor dapat meyakini transaksi yang terlah terjadi maka baik saat

melakukan vouching maupun tracing, auditor harus memastikan bahwa dokumen

atau bukti yang ada memiliki otorisasi, bukti sesuai dengan tujuan transaksi, serta

nominal yang tertera sesuai antara bukti dengan catatan.

Penulis selama melaksanakan proyek ini lebih banyak melakukan vouching dan

tracing. Kegiatan ini berlangsung sekitar satu bulan, karena kegiatan dilakukan

untuk mengetahui adanya selisih antara catatan dengan dokumen pendukung dan

juga untuk menentukan apakah selisih tersebut material atau tidak. Selisih ini yang

nantiya akan digunakan oleh auditor untuk menentukan opini mengenai laporan kas

masuk dan kas keluar yang dibuat oleh universitas.

Pada pelaksanaannya penulis juga ditanya mengenai seperti apa dokumen

yang dapat digunakan sebagai bukti transaksi dan juga mengenai alur kas keluar

yang disesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan.

Proyek ini dikerjakan dalam tim dan penulis mendapat tugas untuk

merangkum semua temuan yang diperoleh anggota tim. Penulis membuat tabel untuk

merangkum semua temuan agar mudah untuk diolah dan dihitung selisihnya,




sehingga auditor dapat segera mengetahui apakah selisih yang diperoleh material

atau tidak.

Tabel 2. Hasil pemeriksaan

Pemeriksaan yang dilakukan adalah untuk tiga periode, yaitu 2013-2014,

2014-2015, dan 2015-2016. Setiap temuan kami konfirmasi terlebih dahulu kepada

pihak universitas, apakah memang benar adanya atau pihak universitas dapat

memberikan buktinya. Hal ini dikarenakan bukti yang ada tersebar di fakultas-

fakultas, sehingga ada sebagian bukti yang belum terkumpul.

Tahapan selanjutnya setelah konfirmasi adalah membuat managemen letter.

Ini juga merupakan tugas yang diberikan kepada penulis. Menurut Whittington, Ray

dan Kurt (2001), management letter adalah suatu laporan kepada manajemen yang

berisi rekomendasi untuk perbaikan kelemahan-kelemahan yang diungkapkan

akuntan publik setelah mempelajari dan mengevaluasi pengendalian internal

perusahaan. Disamping untuk menyampaikan informasi-informasi yang bermanfaat

kapada manajemen, management letter juga membantu membatasi tanggung jawab

AGUSTUS TAHUN 2013

KWT NO. DEPT. KETERANGAN REF. MASUK KELUAR BUKTI SELISIH KETERANGAN

1 1/K/8.13/1274 REKTORATParcel Lebaran 800 3.065.000

2 2/K/8.13/1384 FISKOM Pendadaran 696 750.000 - 750.000 Tidak ada bukti

2 3/K/8.13/ 1383 Teknik Pendadaran 696 375.000 - 375.000 Tidak ada bukti

2 2/K/8.13/1384 FISKOM Penelitian 780 1.260.000 - 1.260.000 Tidak ada bukti

2 3/K/8.13/ 1383 Teknik Penelitian 780 1.050.000 - 1.050.000 Tidak ada bukti

5 1/M/8.13 SPP Setoran SPP 440 264.776.300

5 4/K/8.13/1402 YII Biaya telepon 521 457.181

5 4/K/8.13/1402 YII Biaya Listrik 522 5.819.382

5 3B/K/8.13/1406ADAK Konsumsi rapat ADAK 620 292.000

6 5/K/8.13/1277 ADUM Surat Kabar 631 305.000

14 6/K/8.13/1278 Beasiswa Beasiswa Ibu Naomi 510 2.400.000

16 7/K/8.13/1279 M.Pdk Pencairan Dana utk wisuda 900 5.450.000

19 9/K/8.13/1280 TRANSPORTPajak dan plat Grand Max. 583 1.601.000

19 10/K/8.13/1281 KMHSW Biaya Pembuatan Ring Basket 700 708.000

19 8/K/8.13/1251 FAK Persiapan Akreditasi 790 979.300

20 11/K/8.13/1262 FE Buku Lab Akuntansi 691 1.076.000 - 1.076.000 Tidak ada bukti




akuntan publik seandainya dikemudian hari kelemahan pengendalian intern

mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Isi managment letter adalah sebagai

berikut:

1. Kondisi, menggambarkan keadaan yang sesunguhya terjadi di dalam universitas.

Kondisi yang dimasukkan biasanya kondisi yang belum baik atau lemah, seperti

belum adanya otorisasi, belum ada pemisahan tugas antara kasir dan bagian

pencatatan.

2. Kriteria, berisi mengenai tolok ukur yang digunakan untuk menentukan kondisi,

seperti peraturan perundang-undangan, ketentuan manajemen, dan teori-teori

yang berkaitan dengan kondisi.

3. Akibat, menjelaskan dampak dari kondisi yang terjadi, serta pengaruhnya

kepada universitas.

4. Sebab, menjelaskan bagaimana terjadinya kondisi yang ada di universitas.

5. Seharusnya, menjelaskan apa yang sebaiknya terjadi dengan berdasar pada

kriteria yang telah disesuaikan dengan kondisi.

6. Tanggapan manajemen, berisi tentang pendapat dari manajemen untuk

menyikapi kondisi yang telah diuraikan.

7. Rekomendasi, memberikan saran dan masukan kepada manajemen untuk

memperbaiki kondisi saat ini agar menjadi lebih baik.




Gambar 2. Contoh management letter




Management letter ini kemudian diserahkan kepada pihak manajemen untuk

dimintai tanggapan.

Tahapan berikutnya adalah membuat Laporan Auditor Independen (LAI).

Pembuatan LAI ini dilakukan oleh anggota tim yang lain. Laporan Auditor

Independen adalah laporan yang berisi mengenai pernyataan auditor yang berisi

opini mengenai laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan, dalam proyekini

adalah laporan kas masuk dan kas keluar universitas. LAI juga berisi management

letter dan lampiran yang berupa hasil laporan yang telah diaudit. Dalam membuat

opini, auditor menggunakan kalimat baku yang sudah ada di SPAP, sehingga tidak

perlu merangkai kalimat lagi.

3.2.3 Pemeriksaan Pajak Daerah

Proyek ketiga yang dikerjakan penulis adalah pemeriksaan pajak daerah.

Pemeriksaan ini masuk dalam kategori audit kepatuhan. Penulis bersama dengan tim

yang terdiri atas empat orang mendapat tugas untuk memeriksa lima wajib pajak,

yaitu dua wajib pajak restoran dan tiga wajib pajak hotel.

Penulis pada awal penugasan diharuskan mempelajari peraturan yang berlaku

terkait pajak hotel dan restoran, seperti Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015

Kabupaten Sleman, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2015 Kabupaten Sleman,

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tetang Perubahan Ketiga Atas Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan




Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

43/PMK.010/2015 tentang Kriteria dan/atau Rincian Jasa Perhotelan Yang Tidak

Dikenai Pajak Pertambahan Nilai.

Peraturan di atas menjelaskan pendapatan yang dapat menjadi obyek pajak

daerah untuk pajak hotel dan pajak restoran. Penulis memperoleh pemahaman bahwa

pajak hotel dan restoran adalah sebesar 10% yang dihitung dari omzet dan tidak

semua pendapatan yang diterima oleh hotel menjadi obyek pajak daerah. Ada

sebagian pendapatan yang masuk ke obyek pajak pertambahan nilai (PPn).

Hal pertama yang dilakukan penulis setelah sebelumnya melakukan rapat

dengan pemerintah daerah adalah melakukan perkenalan dengan wajib pajak yang

akan diperiksa penulis. Penulis didampingi oleh perwakilan dari pihak pemerintah

daerah saat melakukan perkenalan yang pada saat itu penulis bertemu dengan

manajer keuangan restoran. Pihak pemerintah daerah menjelaskan mengenai dasar

pemeriksaan pajak daerah dan meminta kerja sama dari pihak manajemen restoran

agar bersikap kooperatif. Penulis juga menjelaskan mengenai data yang dibutuhkan

untuk pemeriksaan dan meminta kepada pihak manajemen restoran agar menyiapkan

data yang penulis minta. Setiap pertemuan yang dilakukan dengan wajib pajak harus

direkam dengan menggunakan berita acara. Berita acara berisi tentang apa saja yang

dilakukan selama pertemuan dan ditandatangani oleh kedua pihak.

Proses selanjutnya adalah pengambilan data dan pemrosesan data. Data yang

dimaksud di sini adalah data penjualan, termasuk dokumen pendukungnya seperti

nota, cash register, atau bill. Untuk wajib pajak restoran kami meminta nota atau

cash register serta laporan pendapatan yang dimiliki wajib pajak dan jika ada buku




besarnya. Untuk wajib pajak hotel, kami meminta bill dan laporan pendapatan yang

biasa disebut Daily Revenue Report (DRR). Akan tetapi tidak semua wajib pajak

memiliki bill, karena wajib pajak sudah menggunakan sistem yang terkomputerisasi

sehingga bukti fisik hanya dimiliki oleh pelanggan saja, sedangkan wajib pajak

hanya memiliki rekap pendapatan yang sudah ada di dalam sistem.

Pemeriksaan yang penulis lakukan hampir sama dengan proyek sebelumnya,

yaitu dengan menggunakan metode vouching dan tracing. Salah satu wajib pajak

hotel belum memiliki sistem yang terkomputerisasi, sehingga untuk pemeriksaan

kami menghitung nota satu per satu lalu mencocokkannya dengan catatan yang

dimiliki perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya selisih antara

nota dengan pencatatan yang nanti akhirnya akan berdampak pada pembayaran

pajak.

Wajib pajak restoran yang lain telah menggunakan sistem yang

terkomputerisasi, namun tidak ada bukti fisik untuk setiap transaksi. Wajib pajak

hanya memiliki cash register dan itu pun diserahkan kepada pelanggan, sehingga

wajib pajak melakukan pencatatan dan pembukuan berdasar pada rincian yang ada di

sistem. Pemeriksaan yang kami lakukan adalah dengan memeriksa catatan yang

dibandingkan dengan rincian penjualan yang ada di dalam sistem, serta bukti setoran

dari kasir ke kasir pusat.

Untuk wajib pajak hotel, pemeriksaan yang dilakukan hampir sama antara

satu hotel dengan hotel yang lain, yaitu dengan mencocokkan antara DRR dengan

rincian yang ada di dalam sistem untuk pendapatan dari room, serta melakukan




pengecekan di nota atau bill untuk pendapatan dari restoran, spa, laundry, kolam

renang dan tempat fitness.

Perhitungan yang kami lakukan adalah dengan mengalikan nilai yang ada di

DRR dengan pajak dan service charge lalu membandingkannya dengan rincian atau

bill.

Tabel3. Tabel Pemeriksaan Hotel

Tabel 4. Tabel Pemeriksaan Restoran

22 Maret 2016

keterangan laporan

tax & service

21%

setelah tax &

service 21% perhitungan selisih

Room Revenue 91.275.970 121% 110.443.924 110.443.923 1

Breakfast (incl.) Room 18.338.843 121% 22.190.000 22.190.000 0

Restaurant 416.595 121% 504.080 504.080 (0)

Room Service 178.587 121% 216.090 216.090 0

Longue Bar 185.000 121% 223.850 223.850 -

Pool Bar 8.264 121% 9.999 10.000 (1)

Sky Longue - 121% - - -

Sky Rich Garden - 121% - - -

Minibar - 121% - - -

Banquet Mice 65.070.248 121% 78.735.000 78.734.999 1

Banquet Wedding - 121% - - -

121% - - -

Laundry 1.269.421 121% 1.535.999 1.536.000 (1)

Business Center 16.529 121% 20.000 20.000 0

Telephon - 121% - -

Lotus Swimming Pool 2.421.488 121% 2.930.000 2.930.000 0

Hotel SPA Commision 181.034 121% 219.051 219.051 -

Other Income - 121% - -

BULAN JANUARI

REKAP NOTA

01/01/2016 7.172.450 7.172.450 -

02/01/2016 8.548.000 8.648.050 (100.050)

03/01/2016 7.041.100 6.833.970 207.130

04/01/2016 7.046.350 7.041.250 5.100

05/01/2016 7.102.700 7.102.700 -

06/01/2016 7.562.550 7.559.000 3.550

07/01/2016 7.604.850 7.604.850 -

08/01/2016 9.364.300 9.364.300 -

09/01/2016 8.294.550 8.293.950 600

10/01/2016 7.626.300 7.626.300 -

11/01/2016 6.812.300 6.812.300 -

12/01/2016 7.137.900 7.137.900 -

13/01/2016 7.054.150 6.667.550 386.600

14/01/2016 6.828.250 6.818.750 9.500

15/01/2016 7.169.250 7.355.700 (186.450)

16/01/2016 7.753.250 7.753.350 (100)

17/01/2016 7.538.300 7.538.300 -

18/01/2016 7.571.850 7.122.550 449.300

19/01/2016 7.437.100 7.437.100 -

20/01/2016 6.851.900 6.721.300 130.600

SELISIHTANGGALPENDAPATAN




Prosedur selanjutnya setelah melakukan pemeriksaan adalah melakukan

konfirmasi. Konfirmasi dilakukan dengan bertanya secara langsung kepada wajib

pajak mengenai temuan yang auditor peroleh. Wajib pajak akan menjelaskan kenapa

selisih tersebut dapat terjadi. Apabila keterangan yang diperoleh dari wajib pajak

dapat diterima, maka kami akan menghapus temuan tersebut. Namun tidak semua

wajib pajak dapat memberi alasan yang masuk akal. Ada wajib pajak yang tidak

dapat menjelaskan selisih yang kami temukan dengan alasan yang dapat diterima.

Hal ini berdampak pada terjadinya kurang bayar pajak daerah, karena hasil

pemeriksaan menunjukkan pendapatan yang diperoleh lebih besar daripada

pendapatan yang dilaporkan.

Tabel 5. Selisih Dasar Pengenaan Pajak

Tabel 6. Selisih Pajak

NO. BULAN

PENDAPATAN

YANG

DILAPORKAN

SERVICE CHARGE/

PENDAPATAN

LAIN

DPP YANG

DILAPORKAN

DPP HASIL

PEMERIKSAANSELISIH DPP KETERANGAN

1 JANUARI 45.699.955 - 45.699.955 197.969.655 (152.269.700) Exclude Tax

2 FEBRUARI 37.272.182 - 37.272.182 174.373.727 (137.101.545) Exclude Tax

3 MARET 27.903.909 - 27.903.909 132.781.009 (104.877.100) Exclude Tax

4 APRIL 27.399.182 - 27.399.182 129.838.627 (102.439.445) Exclude Tax

5 MEI 40.592.473 - 40.592.473 186.702.509 (146.110.036) Exclude Tax

6 JUNI 35.312.909 - 35.312.909 131.082.826 (95.769.917) Exclude Tax

7 JULI 37.623.636 - 37.623.636 206.910.832 (169.287.195) Exclude Tax

8 AGUSTUS 88.444.591 - 88.444.591 186.454.355 (98.009.764) Exclude Tax

9 SEPTEMBER 109.008.864 - 109.008.864 171.176.100 (62.167.236) Exclude Tax

10 OKTOBER 136.719.455 - 136.719.455 136.018.099 701.356 Exclude Tax

11 NOVEMBER 167.222.273 - 167.222.273 167.322.682 (100.409) Exclude Tax

12 DESEMBER 261.764.959 - 261.764.959 260.149.718 1.615.241 Exclude Tax

1.014.964.387 - 1.014.964.387 2.080.780.139 (1.065.815.752)

BULANDPP YANG

DILAPORKAN

DPP HASIL

PEMERIKSAAN

PAJAK YANG

DILAPORKAN

PAJAK HASIL

PEMERIKSAANSELISIH PAJAK KETERANGAN

JANUARI 45.699.955 197.969.655 4.569.995 19.796.965 (15.226.970)

FEBRUARI 37.272.182 174.373.727 3.727.218 17.437.373 (13.710.155)

MARET 27.903.909 132.781.009 2.790.391 13.278.101 (10.487.710)

APRIL 27.399.182 129.838.627 2.739.918 12.983.863 (10.243.945)

MEI 40.592.473 186.702.509 4.059.247 18.670.251 (14.611.004)

JUNI 35.312.909 131.082.826 3.531.291 13.108.283 (9.576.992)

JULI 37.623.636 206.910.832 3.762.364 20.691.083 (16.928.720)

AGUSTUS 88.444.591 186.454.355 8.844.459 18.645.435 (9.800.976)

SEPTEMBER 109.008.864 171.176.100 10.900.886 17.117.610 (6.216.724)

OKTOBER 136.719.455 136.018.099 13.671.946 13.601.810 70.136

NOVEMBER 167.222.273 167.322.682 16.722.227 16.732.268 (10.041)

DESEMBER 261.764.959 260.149.718 26.176.496 26.014.972 161.524

TOTAL 1.014.964.387 2.080.780.139 101.496.439 208.078.014 (106.581.575)




Prosedur berikutnya adalah meminta Management Representation Letter

(MRL). MRL ini berisi tentang pernyataan manajemen bahwa data yang diberikan

adalah benar adanya dan ditandatangani oleh direktur dan manajer keuangan di atas

materai. MRL ini dibuat oleh auditor, sehingga wajib pajak tinggal tanda tangan

setelah sebelumnya dicetak dengan menggunakan kop dari wajib pajak.

Gambar 3. MRL

Selain MRL, kami juga menyerahkan management letter untuk setiap wajib pajak,

management letter disesuaikan dengan kondisi masing-masing wajib pajak.




Setelah semua dokumen terpenuhi dan pemeriksaan selesai, maka dilanjutkan

dengan pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Isi LHP adalah Laporan

Auditor Independen mengenai pendapat auditor atas hasil pemeriksaan, MRL,

management letter, dan lampiran yang berisi tabel hasil pemeriksaan, SSPD, juga

kuesioner sistem pengendalian internal. Kuesioner ini diisi oleh wajib pajak untuk

mengetahui apakah sistem pengendalian internal wajib pajak sudah baik atau belum.

PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH TAHUN 2016

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

WAJIB PAJAK

Berikut ini adalah internal control questionnaire untuk melakukan penilaian terhadap system

pengendalian internal wajibpajak:

NO INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRE (Rinci) Ya Tidak N/R

1 Apakah terdapat pemisahan fungsi penyimpanandengan pencatatan

kas/bank?

√

2 Apakah terdapat fasilitas pengamanan brankas kasir dari kemungkinan

pencurian/penggelapankas yang disimpan?

√

3 Apakah terdapat fasilitas pengamanan bukti-buktipenjualan dari

kemungkinan pencurian/penggelapan?

√

4 Apakah pernah dibuatkan notulen Rapat Direksi dan para manajer setiap

bulan/minggu atau pada saat dilakukan Rapat Bulanan misalnya

membahas kontrak baru, pembukaan/penutupan laporan bulanan dan

rencana kedepan?

√

5 Apakah dokumen dan arsip-arsip untuk bukti penerimaan kas/bank selalu

lengkap;

a. Otorisasinya dari pejabat yang berwenang.

b. Cash Register/Bill/ Nota Penjualan.

c. Pencatatannya ke dalam kartu piutang dan jurnal penerimaan

kas/bank apakah telah lengkap.

√

√

√

6 Apakah isi nota/bill/cash register dibawah ini secara berturut-turut harus

menunjukkan bukti persetujuan seperti :

a. Harga benar.

b. Perkalian dan pertambahan.

c. Pengenaan service charge.

d. Pengenaan pajak daerah.

√

√

√

√

7 Apakahadafungsipemisahandalampembuatanlaporanpendapatanharianu

ntukfungsi :




a. BagianKassa.

b. Bagianverifikasilaporanpendapatanharian.

c. Bagianpencatatanpendapatanharian.

√

√

√

Catatan : N/R = Not Relevant

Yogyakarta,

KAP Mahsun Armand Nugrahanto

Gambar 4. Kuesioner SPI




BAB IV

ANALISIS PELAKSANAAN MAGANG

4.1 Refleksi Kegiatan Magang

Refleksi merujuk pada cerminan atau gambaran perasaan penulis ketika

melaksanakan magang di Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto.

Tidak dapat dipungkiri bahwa penulis merasa memperoleh pengalaman yang sangat

berharga, menarik, dan juga mengetahui kasus-kasus yang mungkin tidak dapat

ditemukan jawabannya di bangku perkuliahan.

Pada hari pertama magang, penulis merasa cukup nyaman karena para staf

yang ada sangat komunikatif, mungkin juga karena kantor yang penulis tempati

berupa home office sehingga suasana kekeluargaan cukup terasa. Selain itu, semua

permasalahan selalu didiskusikan untuk mencari penyelesaiannya. Begitu juga untuk

meningkatkan pengetahuan, penulis, staf, dan teman-teman magang yang lain juga

saling berbagi pertanyaan baik yang berkaitan dengan audit, akuntansi, maaupun

perpajakan. Hal ini wajar terjadi, karena sebagai auditor kami selalu dituntut untuk

menambah ilmu dan wawasan. Selain menunjang pekerjaan, juga meningkatkan nilai

jual masing-masing.

Selama magang, penulis memperoleh ilmu dan pengalaman baik yang

berkaitan dengan akademik maupun non-akademik. Hal ini membuat penulis lebih

siap dalam menghadapi dunia kerja, karena selain pengetahuan, kemampuan

komunikasi yang baik ternyata juga akan meningkatkan peluang dalam persaingan di

dunia kerja.




Selain ilmu dan pengalaman, penulis juga merasa senang karena selama

kegiatan magang penulis memperoleh banyak relasi. Diharapkan suatu saat nanti jika

penulis dipertemukan kembali baik dengan staf Kantor Akuntan Publik Mahsun

Armand Nugrahanto maupun klien yang pernah penulis tangani, dapat saling

membantu satu sama lain atau sekedar bertegur sapa.

4.2 Masalah yang Dihadapi

Dalam pelaksanaan magang, penulis menemui beberapa permasalahan.

Permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:


Saaat melaksanakan proyek ini, penulis mengalami beberapa permasalahan.

Pertama,pada saat pembuatan chart of accounts penulis cukup bingung mengenai

akun apa saja yang harus dimasukkan, karena penulis belum mengerti mengenai

transaksi apa saja yang terjadi di perusahaan properti. Permasalahan kedua adalah

saat akan memasukkan data ke dalam sistem. Penulis baru pertama kali mendengar

program yang bernama ACCURATE, sehingga dalam penggunaannya penulis cukup

kebingungan. Dua permasalahan itulah yang dirasakan oleh penulis pada saat

mengerjakan proyek ini.


Penulis pada saat melaksanakan proyek ini juga mengalami beberapa permasalahan.

Pertama adalah saat membuat tabel untuk merangkum semua temuan yang ada.




Penulis cukup bingung karena penulisan hasil temuan yang dilakukan oleh masing-

masing anggota tim berbeda. Permasalahan kedua adalah menentukan bukti kas

keluar, karena bukti yang ada sebagian menggunakan nota atau kuitansi dan sebagian

lagi menggunakan slip pengeluaran kas, serta ada yang menggunakan kedua-duanya.

Permasalahan selanjutnya adalah saat diskusi Laporan Auditor Independen. Diskusi

ini berjalan cukup tegang karena dari pihak manajemen meminta untuk melakukan

pembetulan terhadap laporan penerimaan dan pengeluaran kas karena ada beberapa

transaksi yang tidak dimasukkan. Tim auditor sendiri menjelaskan bahwa tidak dapat

dilakukan pembetulan, karena akan menyebabkan prosedur audit yang telah

dijalankan harus diulangi kembali, sedangkan jangka waktu kontrak kerja akan

segera habis.Permasalahan inilah yang penulis hadapi saat mengerjakan proyek ini.


Tidak berbeda dengan pelaksanaan tugas yang sebelumnya, penulis juga mengalami

beberapa permasalahan saat melaksanakan pemeriksaan pajak daerah. Pertama,

penulis mendapati wajib pajak yang tidak yakin atau percaya kepada kantor akuntan

publik yang penulis tempati. Ketidakyakinan ini mungkin disebabkan wajib pajak

belum pernah mendengar nama kantor akuntan public yang penulis tempati. Hal ini

wajar saja karena kantor akuntan public kami baru berganti nama belum lama ini.

Kedua, ada beberapa nota penjualan dari wajib pajak tidak dapat terbaca

nominalnya. Ketiga adalah mengenai adanya pendapatan yang diterima hotel tidak

masuk ke pajak daerah.




4.3 Pemecahan Masalah


Penyelesaian permasalahan pada saat pembuatan chart of accounts adalah dengan

mencari referensi dari berbagai sumber, baik dari internet maupun dari laporan

keuangan perusahaan lain yang sejenis. Penulis merasa, dengan melihat laporan

keuangan perusahaan lain yang memiliki usaha yang sama, maka paling tidak

transaksi yang ada tidak akan jauh berbeda, begitu juga dengan akun yang

digunakan. Permasalahan berikutnya mengenai program ACCURATE. Penulis

belum paham mengenai progrram ini, sehingga penulis meminta tolong kepada salah

satu staf Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto untuk memberikan

bimbingan mengenai cara menjalankan program ACCURATE. Penulis juga

membaca buku panduan yang ada untuk mengetahui dasar-dasar penggunaan

program ACCURATE tersebut.


Solusi penulis dari permasalahan pembuatan tabel hasil temuan adalah menanyakan

kepada ketua tim mengenai informasi yang diperlukan dari tabel hasil temuan.

Informasi yang diperlukan adalah tanggal, nomor transaksi, keterangan transaksi,

nilai catatan, nilai hasil pemeriksaan, selisih, dan kolom keterangan mengenai

selisih. Atas dasar penjelasan tersebut penulis dapat membuat tabel hasil temuan.

Permasalahan kedua mengenai diskusi. Dalam diskusi ini, kami sebagai auditor

harus mempertahankan pendapat kami. Kami menjelaskan kepada pihak manajemen




bahwa laporan yang akan diaudit seharusnya dipastikan terlebih dahulu

kebenarannya. Kami juga menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan yang kami lakukan

berdasar pada laporan yang diberikan universitas, bukan pada keterangan yang

diberikan manajemen pada saat diskusi.


Pemecahan masalah yang pertama, yaitu ketidakyakinan wajib pajak kepada kantor

akuntan publik kami atasi dengan meminta manajer dan juga pihak pemerintah

daerah untuk menjelaskan. Manajer kami menjelaskan bahwa kami auditor harus

selalu bekerja secara profesional dan independen. Manajer juga menjelaskan bahwa

kantor akuntan publik kami juga pernah menangani perusahaan-perusahaan besar.

Pemecahan masalah yang kedua, mengenai nota yang tidak dapat terbaca

adalah dengan melihat harga per item dan menjumlahkannya. Kedua, karena nota

telah dijumlah per hari dan jumlah nota yang tidak terbaca kurang dari 5%, maka

kami memilih untuk yakin pada catatan harian yang telah dibuat. Hal ini kami

lakukan karena nilai penjualan dari catatan dengan nilai penjualan yang dilaporkan

kepada pemerintah daerah berbeda.

Kasus ketiga cukup menarik, perusahaan memisahkan pendapatan yang

diterima dari tamu yang menginap dengan tamu yang tidak menginap. Pendapatan

dari tamu yang menginap dilaporkan kepada peerintah daerah untuk pembayaran

pajak hotel, sedangkan pendapatan dari tamu yang tidak menginap dilaporkan ke

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Sleman untuk membayar PPN. Dasar




perusahaan adalah Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tetang Perubahan Ketiga

Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang

dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah dan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 43/PMK.010/2015 tentang Kriteria dan/atau Rincian Jasa Perhotelan yang

Tidak Dikenai Pajak Pertambahan Nilai. Peraturan tersebut menjeaskan bahwa yang

dihapuskan dari PPN dan menjadi pajak hotel adalah pendapatan hotel yang

diperoleh dari tamu yang menginap, sedangkan semua pendapatan yang diperoleh

dari tamu yang tidak menginap masih menjadi obyek PPN.

Penulis juga mengetahui mengenai peraturan ini, karena sebelumnya sudah

penulis pelajari. Namun, pihak pemerintah daerah berpendapat bahwa seluruh

pendapatan yang diterima hotel baik dari tamu yang menginap maupun tidak

menginap harus menjadi obyek pajak daerah, dalam hal ini adalah pajak hotel.

Pemerintah daerah berdasar pada Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 Kabupaten

Sleman dan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2015 Kabupaten Sleman. Kami

sebagai auditor yang harus mempertahankan prinsip independen menjelaskan kepada

pemerintah daerah serta wajib pajak yang kami periksa untuk berdiskusi sendiri,

karena tugas kami sebagai auditor hanya untuk memeriksa mengenai ketaatan wajib

pajak dalam membayar pajak daerah.




BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dengan selesainya kegiatan magang dan juga selesainya laporan magang ini, penulis

telah menyelesaikan pemenuhan 144 sks sebagai syarat untuk memperoleh gelar

sarjana. Pelaksanaan magang bertempat di Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand

Nugrahanto selama tiga bulan tertanggal 28 April 2017 sampai dengan 10 Juli 2017.

Penulis bekerja sebagai staf auditor, dan di beberapa penugasan dibawahi oleh

supervisor.

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu sebagai

berikut:

a. Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto merupakan salah satu

kantor akuntan publik yang berada di Yogyakarta, tepatnya di Jl. Prof. Dr.

Soepomo, Gg. Lucida No. 2, Janturan, Umbulharjo, Yogyakarta. Sedangkan

kantor pusat berada di Jakarta, tepatnya diPondok Indah Office Tower 1 Lt. 12A

suite 12A10 – 12A11, Jl. Sultan Iskandar Muda, Kav. V-TA, Jakarta, Indonesia.

b. Jasa audit merupakan jasa penjaminan atas laporan keuangan yang dikeluarkan

oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan yang telah diaudit lebih dapat

dipercaya oleh pihak lain yang berkepentingan karena apabila telah diaudit,

maka laporan keuangan dianggap telah sesuai dengan PSAK yang berlaku.

Laporan keuangan yang telah diaudit biasanya digunakan oleh perusahaan untuk

mengurus izin, mengajukan kredit, dan lain sebagainya.




c. Selama magang, penulis memperoleh ilmu dan pengalaman baik yang berkaitan

dengan akademik maupun non-akademik. Hal ini membuat penulis lebih siap

dalam menghadapi dunia kerja, karena selain pengetahuan, kemampuan

komunikasi yang baik ternyata juga akan meningkatkan peluang dalam

persaingan di dunia kerja. Selain ilmu dan pengalaman, kegiatan magang penulis

memperoleh banyak relasi.

4.2 Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan setelah melaksanakan kegiatan magang di

Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto adalah sebagai berikut:

4.2.1 Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa perlu mengambil mata kuliah magang agar dapat menerapkan

pengetahuan yang telah dipelajari selama kuliah.

2. Kegiatan magang akan membantu mahasiswa dalam meningkatkan ketrampilan,

baik komunikasi, pemecahan masalah, maupun cara menghormati orang lain.

3. Kegiatan magang dapat menjadi jalan untuk mendapatkan pekerjaan bagi

mahasiswa setelah lulus, karena perusahaan sudah mengetahui kemampuan yang

dimiliki mahasiswa.

4.2.2 Bagi Kantor Akuntan Publik Mahsun Armand Nugrahanto

1. Sebelum melaksanakan kegiatan atau tugas yang diperintahkan, sebaiknya staf

memberikan arahan dan penjelasan terlebih dahulu kepada pemagang.




2. Mempersiapkan format pemeriksaan yang baik, terutama untuk mencatat

temuan, agar dapat seragam dan lebih cepat untuk dianalisis.

4.2.3 Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

Sebaiknya STIE YKPN Yogyakarta turut terlibat secara langsung dalam pemilihan

perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan kegiatan magang. Hal ini dapat

membantu untuk menciptakan relasi dan meningkatkan kerjasama yang baik antara

STIE YKPN Yogyakarta dengan perusahaan terkait.




DAFTAR PUSTAKA

Al Haryono Jusup. 2001, Auditing (Pengauditan), Buku 1. Yogyakarta: BP STIE

YKPN.

Alvin A. Arens dkk. 2006, Auditing dan Jasa Assurance. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke. 2000, Auditing An Integrated Approach,

8th edition, New Jersey: Prentice Hall International Inc, Eanglewood Cliffs.

Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 Kabupaten Sleman.

Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2015 Kabupaten Sleman.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.010/2015 tentang Kriteria dan/atau

Rincian Jasa Perhotelan Yang Tidak Dikenai Pajak Pertambahan Nilai.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik.

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tetang Perubahan Ketiga Atas Undang

Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan

Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Whittington, O. Ray and Kurt Pany. 2012, Principles of Auditing and Other

Assurance Service, 18th Edition, , New York: Mc-Graw-Hill.



laporan akhir pelaksanaan magangrepository.stieykpn.ac.id/423/1/laporan magang yudha...laporan akhir...

Documents