magang risma

44
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi Magang merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian yangdiperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian sesuai dengan program keahlian. Pada dasarnya magang dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikanseseorang lulusan perguruan tinggi yang mengalami kesulitan didalam mengawali tugas-tugasnya didunia kerja yang baru. Hal tersebut merupakan gambaran yang sudah tidak asing asing lagi ditemukan di dalam dunia kerja, karena banyak hal yang baru dimana seorang mahasiswa dituntut untukselalu peka, siap melakukan pekerjaan yang ditugaskan danharus mampu mengatasi persaingan dunia kerja. Selain itu, juga dibutuhkan waktu untuk penyesuaian terhadap lingkungan kerja baru yang belum pernah dialami sebelumnya. Mengingat mutu pendidikan telah menjadi sorotan di mata dunia pendidikan baik dalam maupun Luar Negri demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu membuat dunia menjadi lebih maju dan menjadikannya kehidupan yang lebih. Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA mewajibkan para mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis uuntuk melaksanakan kegiatan magang. Kegiatan magang dilaksanakan diluar lingkungan kampus. Dari aktivitas magang mahasiswa memiliki suatu kegiatan kerja mahasiswa yang ditempatkan pada suatu tempat yang berkaiatan dengan bidang ilmu yang ditempuhnya dalam waktu tertentu. Selain itu, magang yang dilakukan dapat membantu mahasiswa untuk mengamati agar lebih memahami atau membandingkan antara bidang studi yang di tekuninya dan mendapatkan 1

Upload: citraauliasahid

Post on 29-Dec-2015

162 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Manajemen Pemasaran

TRANSCRIPT

Page 1: MAGANG RISMA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Magang merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian

yangdiperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung di dunia kerja untuk

mencapai suatu tingkat keahlian sesuai dengan program keahlian. Pada

dasarnya magang dimaksudkan untuk meningkatkan mutu

pendidikanseseorang lulusan perguruan tinggi yang mengalami kesulitan

didalam mengawali tugas-tugasnya didunia kerja yang baru. Hal tersebut

merupakan gambaran yang sudah tidak asing asing lagi ditemukan di dalam

dunia kerja, karena banyak hal yang baru dimana seorang mahasiswa dituntut

untukselalu peka, siap melakukan pekerjaan yang ditugaskan danharus

mampu mengatasi persaingan dunia kerja. Selain itu, juga dibutuhkan waktu

untuk penyesuaian terhadap lingkungan kerja baru yang belum pernah

dialami sebelumnya. Mengingat mutu pendidikan telah menjadi sorotan di

mata dunia pendidikan baik dalam maupun Luar Negri demi terciptanya

sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu membuat dunia menjadi

lebih maju dan menjadikannya kehidupan yang lebih.

Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA mewajibkan para mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis uuntuk melaksanakan kegiatan magang. Kegiatan magang dilaksanakan diluar lingkungan kampus. Dari aktivitas magang mahasiswa memiliki suatu kegiatan kerja mahasiswa yang ditempatkan pada suatu tempat yang berkaiatan dengan bidang ilmu yang ditempuhnya dalam waktu tertentu. Selain itu, magang yang dilakukan dapat membantu mahasiswa untuk mengamati agar lebih memahami atau membandingkan antara bidang studi yang di tekuninya dan mendapatkan

1

Page 2: MAGANG RISMA

2

gambaran nyata pengimplementasian ilmunya di dunia nyata. Mahasiswa

akan belajar mengatasi kesenjangan antara teori yang didapatkan di bangku

kuliah dengan permasalahan di lapangan kerja sebenarnya, yang memerlukan

teknologi informasi untuk mendapatkan jalan keluarnya. Dengan adanya

hubungan kerja sama dari pihak Perum Pencetakan Uang Republik Indonesia

selaku penyedia sarana dan prasarana, yang telah mengizinkan atau

memperbolehkan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan magang di Perum

Peruri.

Penulis memilih Perum Percetakan Uang Republik Indonesia sebagai

tempat magang yang merupakan salah satu perusahaan Percetakan Uang di

Republik Indonesia. Alasan penulis memilih Perum Peruri karena penulis

ingin tau lebih banyak tentang sistem kerja karyawan yang dilakukan oleh

Perum Percetkan Uang Republik Indonesia. Dalam hal ini penulis di beri

kesempatan untuk melakukan kegiatan magang dari tanggal 1 Oktober s/d 30

November 2013 yang mana penulis ditempatkan di Departemen Penjualan 1.

Di dalam lingkup Departemen Penjualan penulis diberikan tugas pengimputan

data saluran distribusi pita cukai PERUM PERURI.

Oleh karena itu, penulisan laporan Kuliah Kerja Praktik/Magang disalah

satu perusahaan Negri Indonesia dengan mengambil judul yaitu tentang

“Pelaksanaan Pengimputan Data saluran Distribusi Pita Cukai Perum

Percetakan Uang Republik Indonesia”.

1.2 Tujuan dan Manfaat Magang

1.2.1 Tujuan Magang

Page 3: MAGANG RISMA

3

Adapun beberapa tujuan dari kegiatan magang yang yang penulis

lakukan adalah :

1. Memenuhi SKS mata kuliah magang sebagai salah satu syarat

dalam mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Universitas

Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.

2. Untuk mengetahui proses pengimputan data

3. Menambah pengalaman dan pengetahuan kerja didunia nyata

sehingga dapat memperkarya wawasan saya seputar dunia

ekonomi.

4. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa bididang

pemasaran.

5. Untuk mengetahui proses sistem kerja dalam perkantoran atau

suatu perusahaan.

1.2.2 Manfaat Magang

Manfaat magang ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

a. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan dalam bidang manajemen pemasaran.

Dapat memberikan perbandingan antara kenyataan yang ada di

perusahaan dengan teori-teori yang didapat selama perkuliahan

sehingga dapat menambah pengetahuan penerapan dari teori-teori

tersebut. Pengalaman kerja dalam bidang pemasaran khususnya. Salah

satu media startegis untuk memasuki dunia kerja dan untuk menambah

kemampuan dalam bersosialisasi di masyarakat.

Page 4: MAGANG RISMA

4

b. Bagi PERUM PERURI

1) Dapat dijadikan bahan informasi dan membantu dalam

menentukan kebijakan dan evaluasi untuk meningkatkan

kinerja perusahaan.

2) Dapat membantu mahasiswa magang mengembangkan bakat di

bidangnya dan memberikan kesempatan pengalaman bekerja.

3) Dapat membantu meringankan kegaiatan operasional

dilingkungan kerja Perum Percetakan Uang Republik

Indonesia.

4) Dapat menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan

dan bermanfaat bagi Perum Percetakan Uang Republik

Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Prof. DR.

HAMKA.

c. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof.

DR. HAMKA

1) Dapat menambah pengetahuan dan informasi serta referensi

bagi dunia akademik terutama yang berkaitan dengan kuliah

kerja profesi (magang). Selain itu dapat meningkatkan

lulusannya melalui pengalaman Kuliah Kerja Nyata atau

Magang. Dan sebagai jembatan agar dapat menjalin kerjasama

atau mempererat hubungan antara UHAMKA dan PERUM

PERURI agar kedepannya baik dalam penerimaan mahasiswa

magang ataupun perekrutan karyawan dan sebagainya.

2) Meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan lulusan yang

lebih berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja

dan masyarakat.

Page 5: MAGANG RISMA

5

1.3 Target Magang

Adapun target praktek kerja nyata (magang) yang ingin dicapai penulis

adalah sebagai berikut :

1. Ingin mengetahui bagaimana sistem pemasaran di Perum Peruri.

2. Ingin mengetahui bagaimana proses mengimput data yang telah di cek

dan dijadikan sebuah dokumen.

3. Untuk menerapkan ilmu yang telah dikuasi kedalam dunia kerja secara

langsung.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Adapun tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan magang yang penulis

lakukan adalah :

Tempat Magang : PERUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK

INDONESIA Jl. Palatehan No.4 Blok K-V Kebayoran

Baru jakarta 12160

Telp : (021) 7395000 – Fax. (021) 7221567

Waktu : 1 Oktober 2013-30 November 2013

Page 6: MAGANG RISMA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah suatu proses yang berkaitan dengan

analisa perencanaan dan control yang mencakup ide-ide, barang-barang, dan

jasa. Menurut Kotler (2006 : 11) “manajemen adalah seni dan ilmu untuk

memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan, dan menambah

jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian

nilai pelanggan yang unggul”.

Definisi manajemen pemasaran menurut kotler dan Amstrong

(2008 : 7) adalah analisis, perencanaan, inplementasi, dan pengendalian,

dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membanggun,

dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran

untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Sofjan Assauri (2010 : 12) manajemen pemasaran adalah

merupakan kegiatan penganalisian, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian-pengendalian program-program yang dibuat untuk

membentuk, membangun dan memelihara keuntungan dari pertukaran

melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi dalam jangka

panjang.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulakan

bahwa pengertian manajemen pemasaran adalah proses pengambilan

keputusan, perencanaan, pengawasan aspek-aspek pemasaran sesuatu

perusahaan sehubungan dengan konsep pemasaran, di dalam sistem

pemasaran.

6

Page 7: MAGANG RISMA

7

Page 8: MAGANG RISMA

8

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran secara umum diartikan sebagai kegiatan penjualan dan

pembelian antara dua pihak, yaitu pihak penjual dan pihak pembeli.

Kegiatan pemasaran tidak hanya mencakup menjual dan membeli saja,

namun juga meliputi produk, penetapan harga, promosi dan distribusi.

Definisi pemasaran menurut kotler dan Garry Amstrong (2005 : 10)

adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai

dengan pihak lain.

Definisi pemasaran menurut Sofjan Assauri (2010 : 2) adalah sebuah

permintaan atau pembelian dan harga. Manajeman pemasaran adalah

merupakan kegiatan program-program penganalisisan, perencanaan,

pelaksanaan, dan pengendalian-pengendalian program-program yang dibuat

untuk membentuk, membangu, dan memelihara keuntungan dari pertukaran

melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi dalam jangka

panjang.

Definisi pemasaran menurut Tjiptono (2008 : 5) adalah “fungsi yang

memiliki kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal

perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan

eksternal”. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam

pengembangan strategi. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan

dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran

gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi

sasaran-sasaran individu dan organisasi.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa pengertian pemasaran adalah pasar, apa yang di pasarkan itu, ialah

barang dan jasa. Memasarkan barang tidak berarti bahwa hanya

menawarkan barang atau mrnjual tetapi lebih luas dari itu. Didalamnya

Page 9: MAGANG RISMA

9

tercakup berbagai kegaiatan seperti membeli, menjual, dengan segala

macam cara, mengangkut barang, menyimpan, mensortir dan sebagainya.

2.1.2 Pengertian Saluran Distribusi

Saluran distribusi merupakan berbagai aktivitas-aktivitas yang

dilakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan produknya kepada konsumen

yang membutuhkan dan menginginkan pada tempat dan waktu yang tepat.

Saluran distribusi ini menghubungkan antara produsen dan konsumen.

Adanya kemajuan dalam program pemasaran, hal ini menuntut suatu

perusahaan untuk menetapkan kebijakan-kebijakan dalam saluran distribusi.

Perusahaan harus bisa menetapkan suatu saluran distribusi yang tepat

sehingga saluran distribusi ini benar-benar menjadi suatu jembatan

penghubung bagi perusahaan dalam menyalurkan produknya.

Menurut Kotler (2007:122) “Saluran Distribusi adalah organisasi-

organisasi yang saling tergantung yang tercakup dalam proses yang

membuat produk atau jasa menjadi tersedia untuk digunakan atau

dikonsumsi.”

Sedangkan menurut Charles Doyle (2013:100) saluran distribusi

adalah sarana yang digunakan penjual barang atau jasa untuk berhubungan

dengan pelanggan sasaran mereka. Pengelola dan pengembang saluran ini

adalah bagian kunci dari bauran pemasaran. Ada saluran pedagang besar dan

ritel, saluran langsung dan tak langsung.

Menurut Prof. Dr. Damsar dan Dr. Indriani, S.E., M.M (2013:94)

saluran distribusi adalah sebagai alokasi nilai-nilai langka yang dikaitkan

dengan tenaga kerja, kapital, tanah, teknologi dan organisasi sehingga

barang dan jasa juga menjadi bernilai langka. Distribusi juga menunjuk

suatu proses alokasi dari produksi barang dan jasa sampai ke tangan

konsumen atau proses konsumsi.

Page 10: MAGANG RISMA

10

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa pengertian saluran distribusi adalah saluran atau cara yang digunakan

produsen untuk menyalurkan atau menyebatkan (menjual) produk dari

produsen (penghasil) pada konsumen (pemakai).

2.1.3 Fungsi Saluran Distribusi

Supaya arus pergerakan barang dari produsen ke konsumen sesuai

dengan tujuannya, maka suatu perusahaan dalam memasarkan produknya

harus berpedoman pada prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaan

fungsi saluran distribusi. Menurut Djaslim Saladin (2006:153) menjelaskan

bahwa fungsi saluran distribusi sebagai berikut :

1. Informasi (Information) Yaitu sebagai pengumpul dan penyebar informasi

riset pemasaran tentang potensi dan kemampuan pasar, pesaing, dan

kekuatan-kekuatan lain dalam lingkungan pemasaran.

2. Promosi (Promotion) Yaitu sebagai pengembangan dan penyebaran

komunikasi.

3. Negosiasi (Negotiation) Yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir

mengenai harga dan hal-hal lain yang berhubungan dengan perpindahan

hak milik.

4. Pemesanan (Ordering) Yaitu komunikasi saluran ke belakang mengenai

minat membeli oleh anggota saluran pemasaran ke produsen.

5. Pembiayaan (Financiang) Yaitu permintaan dan penyebaran dana untuk

menutup biaya saluran pemasaran tersebut.

6. Pengambilan Risiko (Risk Taking) Yaitu perkiraan besar risiko berkaitan

dengan pelaksanaan pekerjaan saluran tersebut.

Page 11: MAGANG RISMA

11

7. Kepemilikan Fisik (Physical Possession) Yaitu milik dari penyimpangan

dan pergerakan barang secara fisik dari bahan mentah sampai bahan ke

konsumen akhir.

8. Pembayaran (Payment) Yaitu arus pembayaran atau uang kepada penjual

atas jasa atau produk atau jasa yang telah diserahkan.

9. Kepemilikan (Tittle) Yaitu arus kepemilikan dari suatu lembaga pemasaran

ke lembaga pemasaran lainnya.

Selama produsen melaksanakan fungsi itu, maka biaya produsen

akan meningkat dan harganya pasti lebih tinggi. Bila beberapa fungsi

dialihkan ke perantara, maka biaya dan harga produsen lebih rendah, namun

perantara harus menambah ongkos untuk menutup pekerjaan mereka. Jika

perantara lebih efesien dari pada produsen, harga untuk konsumen

seharusnya lebih rendah. Konsumen dapat memutuskan untuk melakukan

sebagian fungsi itu sendiri, dalam hal ini pelanggan seharusnya menikmati

harga yang lebih rendah.

2.1.4 Tingkat-Tingkat Saluran Distribusi

Dalam saluran pemasaran menggunakan jumlah tingkatan dari

perantara untuk menentukan panjang sebuah saluran dan melukiskan

beberapa saluran pemasaran barang konsumsi dengan panjang yang

berbeda.

Menurut Djaslim Saladin, (2006:155) mengemukakan bentuk saluran

distribusi adalah sebagai berikut :

1. Saluran Nol Tingkat Atau Saluran Pemasaran langsung (A Zero Levels

Channel Or Direct Marketing Channel)

Yaitu produsen menjual langsung ke konsumen.

Page 12: MAGANG RISMA

12

2. Saluran Satu Tingkat (A One-Level Channel)

Yaitu penjualan melalui satu perantara.

3. Saluran Dua Tingkat (Two-Level Channel)

Yaitu penjualan yang mempunyai dua perantara penjualan.

4. Saluran Tiga Tingkat (A Three-Level Channel)

Yaitu penjualan yang mempunyai tiga perantara.

5. Saluran Aneka Tingkat (Higher Level Channel)

Yaitu saluran distribusi lebih dari tiga tingkat.

Saluran distribusi untuk barang konsumsi menurut Basu Swastha dan

Irawan (2005:295) sebagai berikut :

a. Produsen Konsumen

Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau

langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh

karena itu saluran ini disebut sebagai saluran distribusi langsung.

b. Produsen Pengecer Konsumen

Saluran ini disebut juga saluran distribusi langsung. Pengecer besar

langsung melakukan pembelian pada produsen.

Page 13: MAGANG RISMA

13

c. Produsen Pedagang besar Pengecer Konsumen

Saluran distribusi ini dinamakan saluran saluran distribusi

tradisional. Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar

kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer.

Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian

oleh konsumen dilayani pengecer saja.

d. Produsen Agen Pengecer Konsumen

Produsen memilih agen (agen penjualan atau agen pabrik) sebagai

penyalurnya. Menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam

saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama

ditunjukan kepada para pengecer besar.

e. Produsen Agen Pedagang besar Pengecer Konsumen

Dalam saluran distribusi ini, produsen sering menggunakan agen

sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang

besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang

terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.

2.1.5 Faktor-Faktor Saluran Distribusi

Oleh karena saluran distribusi seharusnya ditentukan oleh pola

pembelian konsumen, sifat dan corak pasar merupakan faktor kunci yang

mempengaruhi pemilihan saluran oleh pemimpin perusahaan. Faktor–faktor

pertimbangan lain adalah produk yang bersangkutan, perantara dan

perusahaan itu sendiri. Pada dasarnya, pada waktu memilih saluran

Page 14: MAGANG RISMA

14

distribusi perusahaan harus berpedoman pada ukuran 3C yaitu channel

control (pengendalian saluran), market coverage (liputan pasar), dan cost

(biaya) yang cocok dengan taraf pelayanan pembeli.

Dalam rangka memilih saluran distribusi yang akan digunakan,

produsen harus mempertimbangkan berbagai faktor yang sangat

berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor–faktor yang

mempengaruhi pemilihan saluran distribusi sebagai berikut :

1. Pertimbangan pasar

Mungkin hal yang paling jelas yang perlu dipertimbangkan adalah persoalan

apakah dimaksudkan untuk pasar konsumen atau untuk pasar industrial.

Jika dimaksudkan untuk para industrial, tentu saja pengecer tidak diikutkan

dalam saluran distribusi. Dalam hal ini, variabel pasaran yang perlu

dipertimbangkan adalah :

a. Jumlah pelanggan potensial. Dengan adanya pelanggan potensial, yakni

mungkin dapat menjadi pelanggan, dalam jumlah relatif sedikit, produsen

industri dapat menggunakan tenaga penjualan sendiri untuk menjual

langsung kepada konsumen atau pemakai industrial. Jika pelanggan

berjumlah banyak, produsen agaknya akan menggunakan jasa perantara.

Suatu hal yang sangat bertalian dengan hal ini adalah jumlah jenis industri

yang berbeda – beda yang menjadi pembeli produk produsen. Perusahaan

yang menjual perlengkapan dan peralatan pemboran kepada industri

minyak, menjual langsung kepada pemakai. Sebaliknya, produsen kertas

dan hasil kertas, banyak menggunakan jasa – jasa distributor industrial

untuk dapat sampai pada industri pemakai yang begitu banyak ragamnya.

b. Kondisi geografis pasaran. Penjualan langsung kepada industri tekstil atau

pakaian jadi dapat terlaksana oleh karena sebagian besar pembeli terpusat

dibeberapa daerah georafis saja. Penjual dapat mengadakan cabang –

Page 15: MAGANG RISMA

15

cabang penjualan dalam pasar – pasar yang berpenduduk padat, akan tetapi

dalam pasar yang penduduknya kurang padat, digunakan jasa perantara.

c. Besarnya pesanan. Seorang produsen hasil bahan makanan biasanya akan

menjual langsung kepada rantai toko – toko bahan makanan karena

besarnya pesanan dan jumlah total transaksi telah membuat saluran ini

secara ekonimis sangat menarik. Akan tetapi, agar mencapai toko – toko

kecil produsen itu menggunakan jasa pedagang besar.

2.Pertimbangan produk.

a. Nilai satuan. Nilai satuan mempengaruhi jumlah dana yang tersedia untuk

distribusi. Jadi, makin rendah nilai satuan, makin panjang pula saluran –

saluran distribusi. Akan tetapi, jika produk dengan nilai rendah dijual dalam

volume besar atau jika dijual bersama dengan barang jenis lain sebagai

pesanan total menjadi besar, maka saluran distribusi yang lebih pendek

dapat dipertanggung jawabkan secara ekonomis.

b. Sifat cepat rusak. Produk yang secara fisik dapat cepat rusak, atau cepat

ketinggalan mode harus segera disalurkan. Karena biasanya saluran

distribusi juga pendek.

c. Sifat teknik produk. Suatu produk industri yang bersifat teknis tinggi

kebanyakan didistribusikan langsung kepada pemakai industri. Tenaga

penjualan produsen harus banyak menyediakan jasa penjual dan purna jual,

umumnya pedagang besar tidak dapat melakukan hal ini. Produk konsumen

yang bersifat teknis tinggi merupakan suatu tantangan besar bagi usaha

distribusi oleh produsennya. Biasanya, produsen tidak dapat menjual

langsung kepada konsumen. Produsen berusaha sebanyak mungkin kepada

pengecer, akan tetapi servis barang produk itu tetap merupakan masalah.

3.Pertimbangan perantara.

Page 16: MAGANG RISMA

16

a. Jasa–jasa disediakan oleh perantara. Setiap produsen hendaknya memilih

perantara yang mampu menyediakan jasa – jasa pemasaran yang tidak

dapat disediakan oleh produsen atau tidak dapat disediakan secara

ekonomis.

b. Tersedianya perantara yang dikehendaki. Mungkin sekali perantara yang

dikehendaki produsen tidak ada. Mereka mungkin sudah menjual produk

pesaing dan tidak ingin menambah jenis barang lain.

c. Sikap perantara terhadap kebijakan produsen. Kadangkala jumlah pilihan

saluran distribusi terbatas bagi produsen. Oleh Karena kebijakan pemasaran

tidak dapat diterima oleh golongan perantara tertentu. Pengecer atau

pedagang besar tertentu umpamanya bersedia menjual suatu produk hanya

jika mereka diberi hak jual tunggal (Exclusive Franchice) dalam daerah

mereka.

4.Pertimbangan perusahaan.

a. Sumber – sumber dana keuangan. Suatu perusahaan yang kuat secara

financial akan kurang membutuhkan perantara dibandingkan dengan

perusahaan yang lemah keuangannya. Suatu usaha dengan cukup dana

keuangan mengadakan tenaga penjualan sendiri, memberikan kredit atau

menyimpan persediaan barang dalam gudang sendiri. Perusahaan yang

lemah keuangannya akan merasakan keharusan menggunakan perantara

yang menggunakan jasa – jasa ini.

b. Kemampuan manajemen pilihan. Saluran dipengaruhi pengalaman

pemasaran dan kemampuan manajemen perusahaan. Banyak perusahaan

yang tidak mempunyai pengetahuan pemasaran lebih suka menyerahkan

tugas distribusi kepada perantara.

c. Keinginan hendak menguasai saluran. Produsen – produsrn tertentu akan

lebih baik mengadakan saluran pendek. oleh karena mereka ingin

Page 17: MAGANG RISMA

17

menguasai atau mengontrol distribusi produk mereka, sekalipun biaya

saluran distribusi pendek itu lebih tinggi. Dengan cara mengendalikan

saluran distribusi sendiri, produsen dapat menjalankan promosi yang lebih

giat dan lebih mampu untuk menguasai segarnya barang dagangan serta

penetapan harga eceran.

d. Jasa – jasa yang disediakan oleh penjual. Seiring keputusan produsen

mengenai saluran distribusi dipengaruhi oleh jasa – jasa pemasaran yang

dapat mereka berikan yang berkaitan dengan jasa – jasa atau servis yang

diminta oleh perantara. Umpamanya sering rantai toko – toko pengecer

tidak akan menjajakan suatu produk jika belum ada kepastian akan lakunya

barang sebagai hasil kampanye pengiklanan yang gigih oleh produsen.

Sedangkan menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert,

(2006:336) faktor-faktor saluran distribusi yaitu :

1. Distribusi langsung dari produk-produk konsumsi

Dalam saluran langsung, suatu produk berkelana dari produsen ke

konsumen tanpa perantara. Dengan menggunakan angkatan kerja

mereka sendiri, perusahaan seperti avon, fuller, brush, dan

tupperware menggunakan saluran ini.

2. Distribusi eceran produk-produk konsumsi

Produsen mendistribusikan produk melalui pengecer. Goodyear,

misalnya, memiliki sistem gerai ecerannya sendiri.

3. Distribusi grosir produk-produk konsumsi

Kira-kira 90 persen dari ruangan di toko dibutuhkan untuk pajangan

barang, hanya sekitar 10 persen sisanya untuk penyimpanan dan/atau

Page 18: MAGANG RISMA

18

fasilitas kantor. Barang-barang dagangan didalam toko dipasok secara

rutin oleh pedagang grosir.

2.1 Distribusi Fisik

2.2.1 Pengertian Distribusi Fisik

Definisi distribusi fisik menurut Kotler dalam bukunya Manajemen

Pemasaran (2000:612) Mendefinisikan Distribusi Fisik sebagai berikut :

Logistik / Distribusi fisik adalah perencanaan, implementasi, dan

pengendalian arus fisik bahan serta barang akhir dari titik asal ke titik

penggunaan untuk memenuhi tuntutan pelanggan atas dan dengan

melakukan semua tugas itu diperoleh imbalan berupa laba.

Pembahasan mengenai definisi distribusi fisik dari berbagai sumber

diatas didasarkan pada berbagai konsep pemikiran yang berbeda satu sama

yang lainnya, sehingga diperlukan suatu batasan pengertian yang merupakan

rangkuman dari pengertian-pengertian tersebut diatas yaitu : “Distribusi

Fisik adalah segala upaya untuk menggerakan arus bahan produk jadi

dengan suatu perencanaan serta pengendalian dalam jumlah, waktu, tempat

dan kepemilikan dengan cara-cara yang efesien”.

Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, (2006:348) distribusi

fisik adalah menyangkut kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk

memindahkan produk secara efisien dari perusahaan manufaktur kepada

konsumen.

2.2.2 Tujuan Distribusi Fisik

Tujuan distribusi fisik menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert,

(2006:348) menjadikan barang-barang tersedia ketika dan dimana konsumen

membutuhkannya, untuk menjaga agar tetap berbiaya rendah, dan untuk

Page 19: MAGANG RISMA

19

memberikan layanan agar para pelanggan tetap merasa puas. Jadi, distribusi

fisik meliputi operasi pergudangan dan transportasi, juga distribusi untuk e-

customers.

2.2.3 Komponen Pokok Sistem Distribusi Fisik

Keputusan-keputusan dalam distribusi fisik memungkinkan

perusahaan memperkuat posisinya dalam pasar dapat memuaskan pelanggan

dan dapat menurunkan biaya usaha. Dalam usaha mencapai biaya distribusi

yang minimal dan jumlah biaya yang beraneka ragam, serta jasa-jasa pada

distribusi yang semakin meningkat, maka semakin dirasakan pentingnya

peranan pelaksanaan komponen sistem distribusi fisik. Adapun ke empat

komponen pokok sistem distribusi fisik menurut Djaslim Saladin,

(2006:169) yang dilakukan oleh suatu perusahaan adalah :

1. Pengolahan pesanan (order processing)

Di dalam pengelolaan pesanan ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, yaitu :

a. Kesiapan tenaga penjual untuk mengirimkan pesanan tepat pada

waktunya.

b. Kesiapan bagian gudang untuk menyiapkan dan mengepak barang

yang sudah dipesan.

c. Biaya pengiriman seefisien mungkin.

2. Pergudangan (warehousing)

Masalah pergudangan menyangkut penyimpanan dan pengiriman barang.

Oleh karena itu, perlu diperhatikan gudang penyimpanan dan gudang

distribusi. Perusahaan perlu mempertimbangkan apakah menggunakan

gudang sendiri atau gudang umum (disewa). Lokasi pergudangan juga

mendapatkan perhatian, karena semuanya itu menyangkut tambahan biaya

Page 20: MAGANG RISMA

20

yang harus dikeluarkan perusahaan. Gudang harus dapat menjamin

keselamatan barang dari kerusakan dan kehilangan (pencurian).

3. Persediaan (inventory)

Persediaan barang berkaitan erat dengan jumlah pesanan yang akan

dilayani. Perusahaan harus menjaga keseimbangan antara biaya

pengelolaan pesanan dengan biaya pemilikan persediaan (termasuk biaya

penyimpanan, biaya modal, pajak, asuransi). Pengelolaan persediaan

bukan hanya persediaan barang akhir untuk menghadapi jumlah pesanan,

akan tetapi juga menyangkut persediaan bahan baku atau setengah jadi

dari pemasok.

4. Pengangkutan (transportation)

Masalah pengangkutan perusahaan perlu memperhatikan dan

mempertimbangkan beberapa hal, yaitu :

a. Kecepatan

Apakah barang tersebut harus segera dikirim atau tidak.

Keterlambatan dalam pengiriman bisa membawa akibat fatal

terhadap pemesan atau pelanggan kita. Untuk itu perlu dijaga

kesesuaian waktu pengiriman dengan keinginan pemesan.

b. Frekuensi

Apakah pengangkutan barang tersebut secara sekaligus atau

bertahap.

c. Ketergantungan

Apakah pengangkutan barang tersebut secara sekaligus atau

bertahap.

d. Kemampuan

Page 21: MAGANG RISMA

21

Seberapa jauh kemampuan peralatan pengangkutan beserta

pegawainya untuk mengirimkan barang.

e. Ketersediaan

Sarana pengangkutan harus selalu siap untuk melaksanakan

tugasnya dan sebaiknya jangan menunggu-nunggu sehingga

membuat orang kecewa.

f. Biaya

Besar kecilnya tentu tergantung pada jenis sarana pengangkutan

yang dipergunakan dan jumlah barang yang diangkut. Jika

pemesan menginginkan cepat, tentu harus menggunakan angkutan

dengan biaya yang cukup tinggi.

Page 22: MAGANG RISMA

BAB III

GAMBARAN UMUM INTUISI

3.1 Gambaran Umum Perum Percetakan Uang Republik Indonesia

(PERURI)

3.1.1. Sejarah Umum Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI)

Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM

PERURI) didirikan pada tahun 15 September 1971, merupakan gabungan

dari dua perusahaan, yaitu PN. Pertjetakan Kebajoran dan PN. Artha Yasa

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 60 tahun 1971, selanjutnya

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 25 tahun 1982, kemudian

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2000 dan

disempurnakan untuk terakhir kalinya melalui Peraturan Pemerintah Nomor

32 tahun 2006.

Sebagai satu-satunya Perusahaan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) di bidang Percetakan Uang di Indonesia, tugas utama PERUM

PERURI adalah menyelenggarakan usaha mencetak uang rupiah Republik

Indonesia (baik uang kertas maupun uang logam) untuk Bank Indonesia

serta mencetak produk kertas berharga non uang sesuai pesanan perusahaan

pemesan.

Perusahaan ini mulai berproduksi tanggal 20 Maret 1955.

Pengelolaan perusahaan berada ditangan suatu Direksi dengan pengawasan

oleh Dewan Komiaris yang masing-masing diangkat dan diberhentikan oleh

pemegang saham yaitu Pemerintah Republik Indonesia dan Johan Enschede.

Atas kuasa dan perintah Dewan Menteri pada tanggal 11 januari 1958, penguasa perang pusat dengan Surat Keputusannya Nomor Kpts/Peperpu/041958 tanggal 10 Januari 1958, menempatkan

22

Page 23: MAGANG RISMA

23

perjetakan Kebajoran NV dibawah Penguasaan Pemerintah Republik

Indonesia dengan nama P.T. PERJETAKAN KEBAJORAN.

1.) Setahun kemudian, berdasarkan undang-undang No. 86 tahun 1958

tentang Nasionalisasi Perusahaan milik Belanda, dan peraturan

pemerintah No. 51 tanggal 14 Oktober 1959, P.T. PERTJETAKAN

KEBAJORAN dinasionalisasikan dan dinyatakn menjadi Perusahaan

Percetakan Negara dengan tetap bernama P.T. PERTJETAKAN

KEBAJORAN

Peraturan pemerintah ini berlaku surut sampai tanggal 1 Januari 1958,

sedangkan Bank Indonesia diberi tugas untuk menjalankan hak-hak

dan kewajiban-kewajibannya sebagai pemegang sero tunggal atas

nama Pemerintah. Pengengelolaan Perusahaan tetap berada ditangan

Menteri Keuangan

Hal ini dikuatkan kembali dengan Surat Keputusan Menteri Pertama

No. 584/ MP/60 tanggal 28 Desember 1960.

2.) Dengan adanya susunan baru dan regrouping dari Kabinet Kerja, maka

berdasarkan surat keputusan dari Wakil Menteri Pertama Bidang

Keungan No. 1-1-27 tanggal 18 Juli 1962, terhtiung mulai tanggal 13

Juli 1962 pengelolaan Perusahaan dialihkan kepada Menteri Urusan

Bank Sentral, dengan status dan nama Perusahaan yang sama, yaitu

Perseroan Terbatas PERTJETAKAN KEBAJORAN

3.) Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1963 tanggal 3 Juni

1963 pada tahun 1963 status Perusahaan diubh menjadi Perusahaan

Negara sebagaimana dimaksud oleh undang-Undang No. 19 Prp./1960

tahun 1960.

Page 24: MAGANG RISMA

24

Dengan demikian maka nama Perusahaan Berubah menjadi PN

PERTJETAKAN KEBAJORAN. Pengelolaan masih tetap dilakukan

oleh Direksi Bank Indonesia, dibantu oleh suatu Badan Pimpinan

Harian (BPH) yang bertugas memimpin sehari-hari Perusahaan.

3.1.2 Visi dan Misi Perum Percetakan Uang Republik Indonesia

1. Visi 2008-2012

Perusahaan Berkelas dunia dibidang “intergrate security printing and

system”

2. Misi 2008-2012

Menghasilkan produk berkualitas dan bernilai security tinggi kebangaan

Bangsa

3. Tata Nilai

Intergritas

Kualitas

Timework

Inovasi

Security

3.1.3 Kerjasama Antar Perusahaan Perum Percetakan Uang Republik

Indonesia (PERURI)

Sebagai perusahaan kontruksi Percetakan Uang di Indonesia Perum

Peruri memiliki relasi Merger dengan beberapa perusahaan, antara lain :

1. PT. Kertas Padalarang (PTKP)

Page 25: MAGANG RISMA

25

PT. Kertas Padalarang (PTKP) didirikan pada tanggal 22 Mei

1922 dengan nama NV Papier Fabriek Padalarang yang merupakan

cabang dari NV. Papier Fabriek Nijmegen di negeri Belanda. Pabrik ini

merupakan pabrik kertas pertama di Indonesia.

Produk utama PTKP adalah kertas sekuritas. Dari tiga unit mesin

yang dimilikinya, dua diantaranya merupakan mesin kertas sekuritas.

Berbekal SK Mentri Keuangan No. S - 1334 / MK 013 / 1990 tanggal

30 Oktober 1990 yang menyatakan bahwa PTKP yang bersifat oligopoli

mempunyai peluang untuk bersaing di tingkat dunia. Walaupun PTKP

belum memproduksi kertas uang, akan tetapi PTKP telah memiliki

kewenangan dari pemerintah RI untuk dapat memproduksi kertas

sekuritas dan kertas uang.

VISI Menjadi sebuah perusahaan dengan bisnis utama manufaktur

kertas sekuriti dan kertas khusus lainnya dengan kemampuan

tumbuh secara kerkelanjutan.

MISI Memproduksi kertas sekuriti dan kertas khusus lainnya pada

ragam produk bernilai tinggi dengan kualitas produk dan layanan

secara harga yang kompetitif.

Page 26: MAGANG RISMA

26

3.2 Struktur Organisasi Perum Percetakan Uang Republik Indonesia

(PERURI)

3.3 Bisnis Utama Perum Percetakan Uang Republik Indonesia

Secara garis besar inilah produk utama yang dihasilkan oleh Perum Peruri :

1. Uang Kertas

Dalam percetakan uang kertas perum peruri menerapkan teknologi tetap

dengan fitur sekuriti yang tinggi, dimulai dari desain, kertas, tinta maupun

proses cetakannya. Fitur sekuriti yang dikenal oleh masyarakat umum dan

dapat dilihat dengan mata adalah penggunaan watermark, hasil cetak

intaglio, benang pengaman dan sekuriti.

Page 27: MAGANG RISMA

27

Selain fitur-fitur sekuriti yang mudah dikenali oleh masyarakat umum

tersebut juga dikerapkan unsur pengaman tertentu yang hanya dapat

diketahui oleh petugas laboratorium atau forensik.

2. Logam Berharga

Ukuran pengamanan atau sekurit pada cetakan uang logam berbeda dengan

uang kertas yang memiliki banyak fitur.

Aspek sekuriti percetakan uang logam pada prinsipnya lebih banyak

ditentukan oleh kualitas bahan, kerumitan desain, dan ketajaman

percetakannya.

3. Produk securiti lainnya

Dokumen sekuriti kertas berharga non uang lainnya yang dicetak oleh

perum percetakan uang RI antara lain : perangko, tiket penerbangan

nasional maupun manca negara, dan buku paspor negara-negara sahabat,

soal-soal ujian dan ijazah pendidikan atau tanda kelulusan sebagai institusi

pendidikan dalam negara, dokumen perbankan nasional maupun manca

negara seperti cek, bilyet giro, cek perjalanan (travel cek).

4. Sertifikat Tanah

Sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional sebagai

tanda bukti kepemilikan dan hak seseorang atas tanah adalah salah satu

dokumen negara yang vital. Atas dasar itulah Badan Pertanahan Nasional

mempercayaka percetakan dokumen Sertifikat Tanah yang dicetak oleh

perum peruri mempunyai ciri khas yang lebih mengutamkan usnur

pengamanan (Sekurity Feature), sehingga dapat memperkecil resiko

pemalsuan.

Page 28: MAGANG RISMA

28

5. Paspor

Paspor Republik Indonesia sebagai salah satu dokumen sekuri negara yang

penting atau vital, selama ini digunakan sebagai bukti Kewarganegaraan

Indonesia bagi pemiliknya dan berfungsi sebagai dokumen pendukung

perjalanan khususnya keluar Negeri atau antar Negara. Direktorat Jendral

Imigrasi Republik Indonesia mempercayakan percetakan dan pembuatan

Paspor Republik Indonesia kepada Perum Peruri, karena hasil produknya

yang selalu mengutamakan unsur sekuriti. Kini Perum Peruri tidak hanya

mencetak pesanan paspor RI dari direktorat Jendral Imigrasi Indonesia saja,

tetapi juga pesanan Paspor dari Luar Negri

6. Meterai

Materai Republik Indonesuia sebagai salah satu dokumen sekuriti negara

yang dipergunakan sebagai tanda keabsahan dan legalitas dokumen surat

perjanjian dan penjualan dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Pajak

Republik Indonesia dan pencetakannya dipercayakan kepada Perum

Percetakan Uang RI. Kepercayaan yang diberikan kepada Perum

Percetakan Uang RI, mengingat Produk dokumen sekuriti yang dicetak

oleh Perum Peruri selama ini mengandung unsur-unsur sekuriti Feature,

diantaranya penggunaan hologram sekuriti dan teknik cetak intaglio,

sebagaimana yang terdapat pada uang kertas Republik Indonesia. Meterai

yang dicetak oleh Perum Peruri atas pesanan dari Direktorat Jendral Pajak

Republik Indonesia saat ini bernilai Rp 3.000,- dan Rp 6.000,-.

7. Pita Cukai

Pita cukai yang Dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai

merupakan bukti pembayaran Cukai atas penjualan tembakau berbentuk

Page 29: MAGANG RISMA

29

rokok kretek dan cigarette. Produk yang oleh Direktorat Jendral Bea dan

Cukai dipercayakan pencetakannya ke Perum Peruri tersebut, memiliki

unsur kesekuririt yang cukup handal dalam rangka meminimalkan

pemalsuaan. Salah satunya adalah pemberiaan hologram pada cetakan pita

cukai. Pita cukai dicetak sesuai pesanan dari Direktorat Jendral Bea dan

Cukai, berdasarkan nilai pajak yang dikenakan oleh produk yang terkena

pajak.

Page 30: MAGANG RISMA

30

Page 31: MAGANG RISMA

BAB IV

HASIL MAGANG DAN PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan Harian Magang

Kegiatan yang dilakukan selama magang di Perum Peruri dan ditempatkan di

divisi pemasaran dari tangal 1 Oktober 2013-30 November 2013 antara lain yaitu :

1. Melakukan pengimputan data surat pengirimanpemesananPita Cukai

Perum Peruri

2. Melakukan pengarsipan file per periode Pita Cukai

3. Melakukan pengimputan data pemesananPita Cukai

No Hari/Tanggal Kegiatan Absensi Paraf

1 Jumat, 20 September 2013

Wawancara dengan sub bagian umum sekaligus meminta ijin melakukan magang

31

Page 32: MAGANG RISMA

2 Selasa, 1 Oktober 2013

Langsung ditempatkan dibagian divisi pemasaran

Perkenalan dengan karyawan divisi pemasaran

3 Rabu, 2 Oktober 2013

Menerima penjelasan mengenai jobdesk yang akan dikerjakan

4 Kamis, 3 Oktober 2013

Menyusun arsip kegiatan Perum Peruri periode 2008

5 Jumat, 4 Oktober 2013

Melakukan Pengimputan data Pita cukai Perum Peruri

6 Senin, 7 Oktober 2013

Melakukan Fax

7 Selasa, 8 Oktober 2013

Melakukan pengimputan data surat pengirimanpemesananPita Cukai Perum Peruri

32

Page 33: MAGANG RISMA

8 Rabu, 9 Oktober 2013

Melakukan pengimputan data pemesananPita Cukai Perum Peruri

9 Kamis, 10 Oktober 2013

Menyusun arsip kegiatan Perum Peruri periode 2009

10 Jumat, 11 Oktober 2013

Melakukan pengimputan data surat pengirimanpemesananPita Cukai Perum Peruri

11 Senin, 14 Oktober 2013

Cuti Bersama

12 Selasa, 15 Oktober 2013

Libur Idul Adha

1 Rabu, 16 Oktober 2013

Melakukan Fax

33

Page 34: MAGANG RISMA

14 Kamis, 17 Oktober 2013

Izin Sakit

15 Jumat, 18 Oktober 2013

Menyusun arsip kegiatan Perum Peruri periode 2010

16 Senin, 21 Oktober 2013

Melakukan pengimputan data surat pengirimanpemesananPita Cukai Perum Peruri

17 Selasa. 22 Oktober 2013

Melakukan pengarsipan file per periode Pita Cukai Perum Peruri

18 Rabu, 23 Oktober 2013

Melakukan pengarsipan data per periode Pita Cukai Perum Peruri

19 Kamis, 24 Oktober 2013

Menyusun arsip kegiatan Perum Peruri periode 2011

34

Page 35: MAGANG RISMA

20 Jumat, 25 Oktober 2013

Melakukan pengimputan data surat pengirimanpemesananPita Cukai Perum Peruri

21 Senin, 28 Oktober 2013

Melakukan pengarsipan file per periode Pita Cukai Perum Peruri

22 Selasa, 29 Oktober 2013

Melakukan pengarsipan data per periode Pita Cukai Perum Peruri

23 Rabu, 30 Oktober 2013

Menyusun arsip kegiatan Perum Peruri periode 2012

24 Kamis, 31 Oktober 2013

Melakukan pengimputan data surat pengirimanpemesananPita Cukai Perum Peruri

25 Jumat, 1 November 2013

Melakukan pengarsipan file per periode Pita Cukai Perum Peruri

35

Page 36: MAGANG RISMA

26 Senin, 4 November 2013

Melakukan pengarsipan data per periode Pita Cukai Perum Peruri

27 Selasa, 5 November 2013

Libur tanggal merah memperingati tahun baru Hijriah 1 Muharam

28 Rabu, 6 November 2013

Melakukan pengimputan data surat pengirimanpemesananPita Cukai Perum Peruri

29 Kamis, 7 November 2013

Melakukan pengarsipan file per periode Pita Cukai Perum Peruri

30 Jumat, 8 November 2013

Melakukan pengarsipan data per periode Pita Cukai Perum Peruri

31 Senin, 11 November 2013

Menyusun arsip kegiatan Perum Peruri periode 2012

36

Page 37: MAGANG RISMA

32 Selasa, 12 November 2013

Melakukan pengimputan data surat pengirimanpemesananPita Cukai Perum Peruri

33 Rabu, 13 November 2013

Melakukan pengarsipan file per periode Pita Cukai Perum Peruri

34 Kamis, 14 November 2013

Melakukan pengarsipan data per periode Pita Cukai Perum Peruri

35 Jumat, 15 November

Menyusun arsip kegiatan Perum Peruri periode 2013

36 Senin, 18 November 2013

Melakukan pengimputan data surat pengirimanpemesananPita Cukai Perum Peruri

37 Selasa, 19 November 2013

Melakukan pengarsipan data per periode Pita Cukai Perum Peruri

37

Page 38: MAGANG RISMA

38 Rabu, 20 November 2013

UTS

39 Kamis, 21 November 2013

UTS

40 Jumat, 22 November 2013

UTS

41 Senin, 25 November 2013

UTS

42 Selasa, 26 November 2013

Menyusun arsip kegiatan Perum Peruri periode 2013

43 Rabu, 27 November 2013

Melakukan pengarsipan data per periode Pita Cukai Perum Peruri

38

Page 39: MAGANG RISMA

44 Kamis, 28 November 2013

Melakukan pengarsipan data per periode Pita Cukai Perum Peruri

45 Jumat, 29 November 2013

Penutupan magang di Perum Peruri dan berpamitan kepada seluruh staff kantor

4.2 Penerapan Teori untuk kegiatan harian selama magang

4.2.1 Melakukan pengimputan data surat pengirimanpemesananPita Cukai

Perum Peruri

Prosedur pengimputan data Pita Cukai Perum Peruri dilakukan

dengan syarat-syarat sebagai berikut :

1. Surat undangan penunjukan lelang

2. Dokumen kualifikasi perum peruri

3. Lingkup

4. Pengalihan kandungan lokal dan subkontraktor

5. Hak atas kekayaan intelektual (HKI)

6. Jangka waktu dan penyerahan

7. Cara penyerahan dan pendistribusian

39

Page 40: MAGANG RISMA

8. Kewajiban tetap jumlah dan atau bebas cacat mutu

9. Masa pemeliharaan

10. Sumber dana dan harga

11. Cara pembayaran

12. Pengawasan

13. Jaminan pelaksanaan dalam waktu selambat-lambanya

14. Sanksi

15. Klaim dan tuntutan kerugian

16. Keadaan kahar

17. Pembebasan denda

18. Penyelesaiaan perselisihan

19. Pemberitahuan

20. Jangka waktu perjanjian

Jumlah pemesanan yang harus di penuhi per hari 600.000 (enam

ratus ribu lembar)

4.2.2 Melakukan pengarsipan file per periode Pita Cukai

Langkah cara melakukan pengarsipan file per periode pita cukai

antara lain yaitu :

1. Menyusun menurut tahun

2. Menyusun menurut bulan

40

Page 41: MAGANG RISMA

3. Menyusun menurut tanggal

41

Page 42: MAGANG RISMA

42

Page 43: MAGANG RISMA

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 kesimpulan

Kesimpulan yang dapat saya ambil setelah selesai mengerjakan kegiatan

magang di Perum Percetakan Uang Republik Indonesia adalah :

1. Seluruh staf dan seksi-seksi bagian di Perum Peruri telah dengan

sangat membantu saya dalam melaksanakan kegaiatan magang.

2. Bedasarkan pengalaman dan proses pembelajaran magang yang telah

saya tarik sebuah kesimpulan bahwa di Perum Peruri seluruh unit

yang berada di dalam sebuah perusahaan haruslah saling bersinergi,

bekerjasama dan berkomitmen dalam melaksanakan tugas dan

kewajiban masing-masing karena semua tugas menjadi rangkaian

sehingga unit satu tergantung pada unit lainnya, agar dapat lebih baik

pelayanan dan kedepannya sesuai yang tercermin dakam visi dan misi

perusahaan.

3. Perum Peruri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

dibidang percetakan maka sistem kerjanya harus selalu optimal

sehingga pelanggan merasa senang dan tidak ada kerugian dari pihak

manapun.

5.2 Saran

Saran yang dapat saya berikan bagi perum peruri, adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan hendaknya lebih memerhatikan fasilitas-fasilitas yang

ada pada Perum Peruri.

2. Pihak Perum Peruri sebaiknya dapat lebih kooperatif terhadap mahasiswa

magang dengan memberikan tugas yang sesuai dengan program studi

43

Page 44: MAGANG RISMA

mereka dengan penambahan perangkat komputer agar dapat dengan lebih

fleksibel dalam pelaksanaan tugas.

DAFTAR PUSTAKA

Kotler. Philip dan Gary Amstrong. (2008). Manajemen Pemasaran Jas. Edisi

Pertama dan Kedua. Erlangga jakrta.

Sofjan Assauri (2010). Manajemen Pemasaran. Jakarta.

W. Griffin Ricky dan Ronald J. Ebert (2006). Bisnis. Jilid 1. (Edisi 8). PT.Gelora

Aksara Pratama.

Prof. Dr. Damsar dan Dr. Indriyani (2013). Sosiologi Ekonomi. Edisi 2. Kencana

Prenadamedia Group.

Doyle, Charles. (2013). Kamus Pemasaran. Kembangan utara-jakarta barat

11610: Gramedia.

www.Peruri.co.id

www. Kokareyan.blogspot.com/2012/10/contoh –skripsi-dan-makalah-

gratis.html?m=1

jbptunpaspp-gdl-rikipbagja-1897-1-pengaruh-.docx

http://bintangfararyani.wordpress.com/2013/02/03/saluran-distribusi-philip-

kotler/

44