laporan akhir magang iii sd 69

76
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Dasar Kegiatan Magang) Guru merupakan jabatan profesional yang memberikan layanan ahli dan menuntut persyaratan kemampuan yang secara akademik dan pedagogik dapat di terima oleh pihak penerima jasa layanan secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, guru harus dipersiapkan melalui program pendidikan yang relatif panjang dan dirancang berdasarkan standar kompetensi guru. Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, mewajibkan Guru memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik. Pada pasal 4 peraturan pemerintah No 74 Tahun 2008 di tegaskan bahwa seritifikat pendidik bagi guru diperoleh melalui program profesi yang di selenggrakan oleh perguruan tinggi yang memilki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi. Masih banyak daerah yang masih geografis terpencil, berpenduduk usia sekolah dasar relatif sedikit tentu tidak efesien mengelola sekolah dengan 1

Upload: yohanes-sangkang

Post on 13-Jan-2015

2.348 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan akhir magang iii sd 69

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang (Dasar Kegiatan Magang)

Guru merupakan jabatan profesional yang memberikan layanan ahli dan

menuntut persyaratan kemampuan yang secara akademik dan pedagogik dapat di

terima oleh pihak penerima jasa layanan secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh sebab itu, guru harus dipersiapkan melalui program pendidikan yang relatif

panjang dan dirancang berdasarkan standar kompetensi guru.

Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP No. 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan PP No. 74 Tahun 2008 tentang

Guru, mewajibkan Guru memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan

sertifikat pendidik. Pada pasal 4 peraturan pemerintah No 74 Tahun 2008 di

tegaskan bahwa seritifikat pendidik bagi guru diperoleh melalui program profesi

yang di selenggrakan oleh perguruan tinggi yang memilki program pengadaan

tenaga kependidikan yang terakreditasi.

Masih banyak daerah yang masih geografis terpencil, berpenduduk usia

sekolah dasar relatif sedikit tentu tidak efesien mengelola sekolah dengan murid

dari berbagai tingkat yang berjumlah sedikit dengan menggunakan standar

sekolah regular. Dengan penugasan guru untuk mengajar kelas rangkap tanpa

desain pembelajaran yang benar bukan merupakan pilihan yang bijaksana. Jalan

keluarnya adalah menyelenggarakan pembelajaran untuk anak dari tingkat kelas

yang berbedah dalam satu ruang belajar. Model multi- grade untuk Rintisan PPGT

SD Terintergasi, yaitu model PPGT yang mebekali calon guru agar memiliki

kemampuan mengelola lebih dari kelas di SD (kelas 1, 2 dan 3 dalam satu ruang

belajar, dan kelas 4,5 dan 6 dalam satu ruang belajar lainnya.

Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Terintegrasi

(berkewenangan ganda), untuk selanjutnya desebut Rintisan Program PPGT

1

Page 2: Laporan akhir magang iii sd 69

adalah penddikan profesi guru yang diselenggarakan dalam kurun waktu yang

bersamaan dengan program akademik substansi bidang.

Studi maupun akademik kependidikan, dilanjutkan dengan PPL yang

intensif di sekolah mitra dan diakhiri dengan uji kompetensi serta memiliki

kewenangan ganda dalam melaksanakn tugas sebagai guru yang terdiri atas

kewenangan utama dan kewenangan tambahan sebagai guru SMP pada salah satu

dari lima mata pelajaran pokok di SD.

B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan

Mengacu pada pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tujuan

umum mata kuliah Magang Program Studi PGSD Program pendidik Profesi Guru

Terintergasi (PGSD P3GT) adalah menghasilkan calon guru yang memiliki

kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan khusus mata kuliah ini adalah mempersiapkan calon guru lebih

mengenal lingkungan sekolah dan lingkungan profesinya sehingga nanti mampu

melakukan kegiatan praktik mengajar dalam mata kuliah PPL.

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan kegiatan Magang III PGSD/PPGT berlangsung di

Sekolah Dasar Negeri No. 69 Kota Bengkulu. Waktu kegiatan Magang III ini

dilakukan mulai tanggal 22 Januari 2013 sampai dengan 5 Februari 2013 setiap

hari Senin sampai hari Kamis, dimulai pukul 07.30 WIB dan berakhir sesuai

dengan waktu berakhirnya pelajaran di sekolah tersebut.

2

Page 3: Laporan akhir magang iii sd 69

BAB II

PELAKSANAAN

A. Hasil Setiap Aspek Kegiatan

1. Menelaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yang Digunakan

Guru

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang

diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan

pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode

jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan

keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan

pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud

dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan

untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan

dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

a. Mengungkapkan aspek-aspek/komponen yang ada dalam

kurikulum

Setelah kami melakukan observasi tentang kurikulum di SD Negeri 69,

kami memperoleh data bahwa komponen dalam kurikulum adalah sebagai berikut:

Instrumen Penelaahan Kurikulum SD Negeri 69 Dokumen 1

1) Cover/Halaman Judul

2) Lembaran Pengesahan

3) Tim Penyusun dan Nara Sumber

4) Daftar Isi

5) I. Pendahuluan

A. Rasional

B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

6) II. Struktur dan Muatan Kurikulum

3

Page 4: Laporan akhir magang iii sd 69

A. Struktur Kurikulum

B. Muatan Kurikulum

1. Mata Pelajaran

a. Pendidikan Agama Islam

b. Pendidikan Kewarganegaraan

c. Bahasa Indonesia

d. Matematika

e. Ilmu Pengetahuan Alam

f. Ilmu Pengetahuan Sosial

g. Seni Budaya dan Keterampilan

h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2. Muatan Lokal

a. Seni Budaya Daerah (Kota Bengkulu)

b. Bahasa Inggris

c. Industri Rumah Tangga

3. Kegiatan Pengembangan Diri

4. Pengaturan Beban Belajar

5. Ketuntasan Belajar

6. Kriteria Kenaikan Kelas

7. Kriteria Kelulusan

7) Kalender Pendidikan

Instrumen Penelaahan Kurikulum SD Negeri 69 Dokumen 2 (Silabus)

silabus

b. Menelaah setiap aspek-aspek/dalam komponen kurikulum

4

Page 5: Laporan akhir magang iii sd 69

Tabel 2.1 Instrumen Penelaahan Kurikulum SD Negeri 69 Dokumen 1

N

o

Aspek yang

Ditelaah Deskripsi Analisis

1 Cover/

Halaman

Judul

Terdapat logo daerah (Kota

Bengkulu)

Terdapat judul yang tepat

(Kurikulum Sekolah Dasar

Negeri 69 Kota Bengkulu)

Menulis alamat sekolah dengan

lengkap (Jl. WR. Supratman

Kandang Limun Kec. Muara

Bangkahulu Kota Bengkulu)

Ada

Ada

Ada,

lengkap

2 Lembaran

Pengesahan

Terdapat rumusan kalimat

pengesahan yang baik dan benar

Terdapat tanda tangan kepala

sekolah sebagai pihak yang

mensahkan beserta cap sekolah

Terdapat tanda tangan ketua

komite sekolah sebagai pihak

yang menyetujui

Terdapat tanda tangan kepala

dinas pendidikan Kota Bengkulu

sebagai pihak yang mengetahui

Ada

Ada

Ada

Ada

3 Tim Terdapat ketua, sekretaris, dan

anggota, ketua dan sekretaris Ada

5

Page 6: Laporan akhir magang iii sd 69

Penyusun

dan Nara

Sumber

masing-masing 1 (satu) orang

sedangkan anggotanya 14 (empat

belas) orang

Terdapat nara sumber 2 (dua)

orangAda

4 Kata

Pengantar

Terdapat ucapan syukur kehadirat

Tuhan Yang Maha Kuasa yang

telah memberi Rahmat, Taufiq,

dan HidayahNya

Terdapat ucapan terima kasih dari

tim penyusun kepada semua

pihak yang telah membantu

tersusunnya kurikulum

Ada

Ada

5 Daftar Isi Mempunya daftar isi sesuai

dengan kerangka KTSP

Penulisan daftar isi sesuai dengan

aturan penulisan yang benar

(Judul, Bab, Sub bab, dst.)...

sistematis

Ya

Ya

6 Bab I.

Pendahulu

an

A. Rasional

Berisi dasar pemikiran

penyusunan KTSP

Terdapat prinsip-prinsip

pengembangan

Dirumuskan dengan bahasa yang

baik dan benar

Ya

Ya

Ya

6

Page 7: Laporan akhir magang iii sd 69

7 B. Visi Sekolah Terdapat visi yaitu:

Berprestasi di bidang akademik,

non akademik, dan bermutu

melalui IMTAQ dan IPTEK

Ya

8 C. Misi Sekolah Terdapat misi yaitu:

1. Menyelenggarakan proses

belajar mengajar yang optimal

2. Menerapkan model

pembelajaran inovatif

3. Melaksanakan pengembangan

KTSP

4. Menumbuhkan semangat

keunggulan secara intensif

kepada seluruh warga sekolah

5. Menyelenggarakan kegiatan

ekstrakurikuler

6. Menerapkan manajemen

partisipasi dengan melibatkan

seluruh warga sekolah dan

kelompok kepentingan terkait

dengan sekolah

7. Melaksanakan kegiatan

tafakur setiap hari jum’at

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

7

Page 8: Laporan akhir magang iii sd 69

Ya

9 D. Tujuan Sekolah Terdapat tujuan sekolah yaitu:

1. Sekolah memiliki

kemampuan mengelola

manajemen sekolah dengan

baik

2. Sekolah mampu mengelola

dan melaksanakan kegiatan

belajar dengan baik

3. Sekolah dapat menghasilkan

lulusan yang bermutu dan

memiliki daya saing

4. Sekolah dapat menghasilkan

siswa yang berkualitas sehat

jasmani dan rohani

Ya

Ya

Ya

Ya

1

0

Bab II.

Struktur

dan

Muatan

Kurikulum

Terdapat struktur kurikulum yang

disusun berdasarkan kebutuhan

sekolah yang sesuai dengan visi,

misi dan tujuan sekolah serta

mengacu pada Standar Isi

Terdapat komponen mata

pelajaran, muatan lokal, dan

pengembangan diri

Terdapat alokasi waktu untuk

setiap mata pelajaran, muatan

Ya

Ya

8

Page 9: Laporan akhir magang iii sd 69

A. Struktur

Kurikulum

lokal, dan pengembangan diri

Terdapat tambahan alokasi waktu

untuk pembelajaran

pengembangan diri

Terdapat jumlah alokasi waktu

dari kelas 1 (satu) sampai dengan

kelas 6 (enam)

Ya

Ya

Ya

1

1

B. Muatan

Kurikulum

1) Mata Pelajaran

Terdapat 8 (delapan) mata

pelajaran yaitu:

1. Pendidikan Agama Islam

2. Pendidikan Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia

4. Matematika

5. Ilmu Pengetahuan Alam

6. Ilmu Pengetahuan Sosial

7. Seni Budaya dan

Keterampilan

8. Pendidikan Jasmani,

Olahraga, dan Kesehatan

Dari kedelapan mata pelajaran

tersebut terdapat tujuan mata

pelajaran, Standar Kompetensi,

dan Kompetensi Dasar, mulai dari

Ya

9

Page 10: Laporan akhir magang iii sd 69

kelas 1 (satu) semester I dan II

sampai dengan kelas 6 (enam)

semester I dan II Ya

1

2

2) Muatan Lokal Terdapat beberapa mata pelajaran

muatan lokal yang diajarkan

dengan tujuannya masing-masing,

misalnya:

Seni budaya Kota Bengkulu,

Bahasa Inggris, dan Industri

Rumah Tangga

Muatan lokal sesuai dengan

karakteristik dan potensi sekolah

Ada Standar Isi yaitu Standar

Kompentensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) muatan

lokal

Ya, seni

budaya

kota

Bengkul

u

merupak

an

muatan

lokal

yang

bertujuan

agar

siswa

dapat

megemb

angkan

budaya

daerah

10

Page 11: Laporan akhir magang iii sd 69

Ada

Ada

1

3

3) Pengembangan

Diri

Pengembangan diri meliputi

beragam kegiatan ekstrakurikuler

sesuai dengan minat dan bakat

siswa, yang terdiri atas:

Kewiraan

Olahraga

Seni

UKS

Kegiatan Pembiasaan

merupakan proses

pembentukan akhlaq dan

penanaman/pengamalan

ajaran Islam, kegiatannya

meliputi:

1. Jum’at bersih

2. Kultum setiap jum’at

3. Hafalan Al Qur’an,

peringatan hari besar Islam

4. Pesantren Ramadhan

5. Sholat Berjemaah

Ada,

Kewiraan

1. Pramuka

2. Peraturan

Baris

Berbaris

(PBB)

Olahraga

1. Sepak

Bola

2. Tenis

Meja

3. Olahraga

Tradision

al

Seni

1. Seni Tari

2. Seni Musik

11

Page 12: Laporan akhir magang iii sd 69

6. Penanaman Akhlak Islami dan Vokal

3. Seni

tradisional

daerah

lainnya

UKS

1. Dokter

Kecil

2. Kebun

Sekolah

1

4

Pengaturan

Beban

Belajar

Terdapat beban belajar dengan

sistem paket sebagaimana tertera

dalam struktur kurikulum

Pada kelas 1 (satu) sampai

dengan kelas 6 (enam), satu jam

tatap muka 35 menit

Terdapat jumlah jam pelajaran

per-minggu dari kelas 1 sampai

dengan kelas 6, berbeda-beda

Kelas 1 = 30 jam/minggu

Kelas 2 = 31 jam/minggu

Kelas 3 = 32 jam/minggu

Kelas 4 = 40 jam/minggu

Kelas 5 = 40 jam/minggu

Kelas 6 = 40 jam/minggu

Terdapat jumlah jam efektif per-

tahun ajaran, dari kelas 1 sampai

dengan kelas 5 jumlah minggu

efektifnya per-tahun ajaran 37

minggu sedangkan untuk kelas 6

Ada

Ada

Ada

12

Page 13: Laporan akhir magang iii sd 69

jumlah minggu efektifnya

pertahun ajaran adalah 33 minggu

Terdapat waktu pembelajaran/jam

per-tahun

Kelas 1 = 962

Kelas 2 = 999

Kelas 3 = 1036

Kelas 4 = 1332

Kelas 5 = 1332

Kelas 6 = 1221

Ada

Ada

1

5

Ketuntasan

Belajar

Terdapat Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang sama dari

kelas 1 sampai dengan kelas 6

13

Page 14: Laporan akhir magang iii sd 69

N

o

Mata

Pelajaran

KK

M

1 Pendidikan Agama 65

2 Pendidikan

Kewarganegaraan65

3 Bahasa Indonesia 62

4 Matematika 60

5 Ilmu Pengetahuan

Alam64

6 Ilmu Pengetahuan

Sosial65

7 Seni Budaya dan

Keterampilan75

8 Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan

Kesehatan

75

9 Muatan Lokal:

a. Bahasa Inggris 60

b. Iqro 60

c. Kesenian Daerah 65

14

Page 15: Laporan akhir magang iii sd 69

1

6

Kenaikan

Kelas dan

Kelulusan

a. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas

dilaksanakan pada setiap

akhir tahun pelajaran

Kriteria Kenaikan

Kelas :

Siswa dinyatakan naik kelas

setelah menyelesaikan seluruh

program pembelajaran pada dua

semester di kelas yang diikuti

Tidak terdapat nilai di bawah

KKM

Memeiliki nilai minimal Baik

untuk aspek kpribadian pada

semester yang diikuti

b. Kriteria Kelulusan

Menyelesaikan seluruh program

pembelajaran

Memperoleh nilai minimal Baik

untuk seluruh kelompok mata

pelajaran ; Agama dan Akhlaq

mulia, Kewarganegaraan dan

Kepribadian, Estetika, Jasmani

Olahraga dan Kesehatan

15

Page 16: Laporan akhir magang iii sd 69

Lulus Ujian Sekolah/Ujian

Nasional sesuai dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional

yang berlaku

1

7

Kalender

Pendidikan

Terdapat kalender pendidikan

yang disusun berdasarkan

kalender pendidikan yang

dikeluarkan oleh dinas

pendidikan dan memperhatikan

kalender pendidikan yang ada di

Standar Isi

Kalender pendidikan tersebut

disusun berdasarkan kebutuhan

dan karakteristik sekolah, serta

peserta didik dan masyarakat

Hari efektif belajar per-semester,

Semester 1 = 112 Hari

Semester 2 = 125 Hari

Ya

Ya

Ya

Tabel 2.2 Instrumen Penelaahan Kurikulum SD Negeri 69 Dokumen II

16

Page 17: Laporan akhir magang iii sd 69

N

o

Aspek yang

Ditelaah

Deskripsi Analisis

1 Silabus Memuat identitas mata

pelajaran atau tema pelajaran,

Standar Kompetensi (SK),

Kompetensi Dasar (KD), Materi

Pembelajaran, Kegiatan

Pembelajaran, Indikator

pencapaian kompetensi,

Penilaian, Alokasi Waktu dan

Sumber Belajar.

Kesesuaian SK-KD, materi

pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator

pencapaian kompetensi,

penilaian, alokasi waktu dan

sumber belajar.

Ya

Ya

SK dan KD Rumusan Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar

(KD) sesuai dengan standar isi

Keterkaitan antara SK dan KD

Ya

17

Page 18: Laporan akhir magang iii sd 69

Ada kesesuaian antara KD

dengan komponen silabus

lainnya (materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian

kompetensi, penilaian, alokasi

waktu dan sumber belajar).

Ya

Ya

2 Materi

Pelajaran

Materi pembelajaran benar

secara ilmiah

Materi pembelajaran

mendukung pencapaian KD

(selaras dengan KD)

Sesuai dengan tingkat

perkembangan fisik, intelektual,

emosional, sosial, dan spiritual

peserta didik

Bermanfaat bagi peserta didik

Ya

Ya

Ya

Ya

3 Kegiatan

Pembelajaran

Memuat rangkaian kegiatan

yang harus dilakukan oleh

peserta didik secara berurutan

untuk mencapai KD

Urutan kegiatan pembelajaran

Ya

18

Page 19: Laporan akhir magang iii sd 69

minimal mengandung dua unsur

penciri yang mencerminkan

pengelolaan pengalaman belajar

siswa, yaitu kegiatan siswa dan

materi

Kegiatan pembelajaran memuat

aktivitas belajar yang berpusat

pada siswa (belajar aktif)

Ya

Ya

4 Indikator Penanda tercapainya KD yang

ditandai dengan perubahan

perilaku yang dapat diukur yang

mencakup sikap, pengetahuan

dan keterampilan

Indikator dikembangkan sesuai

dengan karakteristik peserta

didik, mata pelajaran, satuan

pendidikan, dan potensi daerah

Indikator dirumuskan dengan

menggunakan kata kerja

operasional yang dapat diukur

dan diamati yang mencakup

pengetahuan, keterampilan dan

sikap

Indikator digunakan sebagai

dasar untuk menyusun alat

penilaian

Setiap KD dikembangkan

Ya

Ya

Ya

19

Page 20: Laporan akhir magang iii sd 69

menjadi beberapa indikator

(minimal satu KD ada dua

indikator)

Tingkat kata kerja dalam

indikator lebih rendah atau

setara dengan kata kerja dalam

KD maupun SK

Ya

Ya

Ya

5 Penilaian Standar penilaian

Terdapat berbagai teknik

penilaian (tes, observasi,

penugasan per-orangan atau

kelompok)

Teknik penilaian yang dipilih

disesuaikan tuntutan indikator

Melampirkan contoh alat

Ada

20

Page 21: Laporan akhir magang iii sd 69

penilaian yang sesuai dengan

indikatorYa

Ya

6 Alokasi Waktu Alokai waktu sesuai dengan

cakupan kompetensi

Alokasi waktu sesuai dengan

program semester yang telah

disusun

Ya

Ya

7 Sumber Belajar Standar Proses

Sumber belajar didasarkan pada

standar kompetensi dan

kompetensi dasar, serta materi

ajar, kegiatan pembelajaran dan

indikator pencapaian

kompetensi

Sumber belajar bervariasi

Ya

Ya

21

Page 22: Laporan akhir magang iii sd 69

c. Menelaah kaitan antara komponen-komponen kurikulum

Dari komponen kurikulum dan kesesuaiannya dengan KTSP terdapat

hubungan yang singkron atau yang erat, jadi sudah terdapat kesesuaian antara

komponen kurikulum dengan KTSP karena komponen tersebut disusun untuk

melengkapi adanya kurikulum yang sekarang yaitu KTSP.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan

memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang

dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

KTSP disusun dan dikembangkan sebagai berikut: (1) Pengembangan

kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan Tujuan

Pendidikan Nasional; (2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan

dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi daerah, dan peserta didik.

Berdasarkan pengertian tersebut, perbedaan esensial antara KBK dan

KTSP tidak ada. Keduanya sama-sama seperangkat rencana pendidikan yang

berorientasi pada kompetensi dan hasil belajar peserta didik. Perbedaannya

menurut Masnur menampak pada teknis pelaksanaan. Jika KBK disusun oleh

pemerintah pusat, dalam hal ini Depdiknas (c.q. Puskur), maka KTSP disusun

oleh tingkat satuan pendidikan masing-masing, dalam hal ini sekolah yang

bersangkutan, walaupun masih tetap mengacu pada rambu-rambu nasional

Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh badan independen yang disebut

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Berikut komponen kurikulum :

1. Tujuan

Konsep dasar dalam menentukan tujuan suatu pembelajaran yaitu

berlandaskan atas pencapaian setiap indikator yang terdapat dalam setiap

Kompetensi Dasar. Dalam satu indikator kita bisa membuat beberapa

tujuan pembelajaran sehingga akan muncul banyak tujuan dalam satu

22

Page 23: Laporan akhir magang iii sd 69

kompetensi dasar sebagaimana yang terlihat pada tujuan yang ada pada

(RPP).

2. Materi

Penyusunan materi berdasarkan pada tujuan-tujuan yang telah dibuat hal

ini berhubungan dengan pencapaian dari pada proses pembelajaran yang

akan dilakukan. Kelengkapan suatu materi ajar dilihat dari sejauh mana

pencapaian tujuan yang sudah terpenuhi, jadi semakin banyak tujuan

pembelajaran maka akan semakin lengkap materi yang akan disampaikan

dan proses pembelajaran akan semakin komplit. 

3. Organisasi

Untuk menstuktur pengetahuan peserta didik maka materi perlu disusun

sedemikian rupa agar mudah dipahami oleh peserta didik dalam hal ini

dimulai dari pemberian motivasi kepada siswa berupa pertanyaan atau

pernyataan yang mampu membangkitkan semangat siswa untuk belajar.

Kemudian materi disusun dari tingkat kognisi yang paling sederhana

menuju tingkat analisis yang rumit mulai dari tingkat memahami,

membedakan,  mensintesis, kemudian ke tingkat analisis sesuai dengan

tujuan yang akan dicapai. Selain itu dalam mengorganisasikan pemahaman

siswa juga dibutuhkan kolom kegiatan siswa atau tes pemahaman siswa

berupa soal latihan pada setiap pokok bahasan setelah menyampaikan

suatu materi hal ini berfungsi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

khususnya terhadap materi yang diajarkan saat itu beserta tidak lupa juga

kita menaruhkan informasi-informasi sains  yang berhubungan dengan

maateri yang disampaikan untuk membuka pemikiran siswa dalam

memahami fenomena alam yang bersangkutan.

4. Evaluasi

Sebagaimana tuntutan hasil pembelajaran tidak hanya dituntut kemampuan

dalam bidang kognitif saja melainkan juga afektif dan psikomotor

sehingga bentuk evaluasi hasil belajar juga diperlikan penyesuaian. 

23

Page 24: Laporan akhir magang iii sd 69

sebagaimana seperti yang terdapat pada bentuk evaluasi diatas yaitu

evalausi dalam bidang kognitf, afektif dan psikomotorik.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kaitan atau hubungan

antara komponen-komponen kurikulum tersebut memiliki hubungan yang sangat

singkron. Artinya antara satu komponen kurikulum dengan komponen lainnya

harus memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan lagi.

d. Menelaah kaitan antara kurikulum dengan komponen RPP

buatan guru

Kesesuaian antara standar kompetensi dengan kompetensi dasar contohnya

dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas IV (Empat) semester 1

(Satu) sampai semester II (Dua) yakni :

Tabel 2.3 Kesesuaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar kompetensi Kompetensi dasar

Semester I

1. Memahami sistem

pemerintahan desa dan

pemerintahan kecamatan

1.1 Mengenal lembaga-lembaga dalam

susunan pemerintahan desa dan

pemerintahan kecamatan

1.2 Menggambarkan struktur

organisasi desa dan pemerintahan

kecamatan

2. Memahami sistem

pemerintahan kabupaten, kota,

dan provinsi

2.1 Mengenal lembaga-lembaga

dalam susunan pemerintahan

kabupaten, kota dan provinsi

2.2 Menggambarkan struktur

organisasi kabupaten kota dan

provinsi

24

Page 25: Laporan akhir magang iii sd 69

Semeter II

3. Mengenal sistem pemerintahan

tingkat pusat3.1 Mengenal lembaga-lembaga

negara dalam susunan pemerintah

tingkat pusat, seperti

MPR,DPR,PRESIDEN,MA,MK,

dan BPK dll

3.2 Menyebutkan organisasi

pemerintahan tingkat pusat seperti

Presiden, Wakil Presiden dan para

menteri

4. Menunjukkan sikap terhadap

globalisasi di lingkungannya

4.1 Memberikan contoh sederhana

pengaruh globalisasi

dilingkungannya.

4.2 Mengidentifikasi jenis-jenis

budaya indonesia yang perna

ditampilkan dalam misi

kebudayaan internasional

4.3 Menentukan sikap terhadap

pengaruh globalisasi yang terjadi

di lingkungannya

Pada tabel di atas dengan membandingkan antara SK dan KD terdapat

kesesuaian atau keterkaitan, yang sangat singkron. Standar kompetensi pada

dasarnya merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan

penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada

setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar

merupakan sejumlah ke-mampuan yang harus dikuasai siswa dalam mata

25

Page 26: Laporan akhir magang iii sd 69

pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi. Standar

kompetensi dan kompetensi dasar ini berlaku secara nasional, ditetapkan oleh

BSNP.

Tabel 2.4 Kesesuaian Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

Mengenal lembaga-

lembaga dalam susunan

pemerintahan desa dan

pemerintahan kecamatan

1. Siswa dapat menjelaskan

lingkungan desa secara tanggung

jawab (NK. Tanggung jawab).

(Responsibility).

2. Siswa dapat menyebutkan

perangkat desa

3. Siswa dapat menyebutkan sumber

keuangan desa

4. Siswa dapat menjelaskan

lingkungan kelurahan secara peduli

(caring) ( NK. Peduli) (caring)

5. Siswa dapat menyebutkan

perangkat kelurahan

6. Siswa dapat menyebutkan sumber

keuangan kelurahan

7. Siswa dapat menjelaskan

lingkungan kecamatan dan

menyebutkan perangkatnya jiwa

kewarganegaraan (citizenship)

Pada tabel diatas dengan membandingkan antara KD dan indikator yakni

KD Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan

pemerintahan kecamatan dengan indikatornya sudah memiliki hubungan yang

26

Page 27: Laporan akhir magang iii sd 69

sangat singkron, artinya antara KD dengan Indikator itu sesuai berdasarkan

kurikulum dan RPP buatan guru.

Tabel 2.5 Menelaah kesesuaian indikator dengan materi

Indikator Materi

Siswa dapat menjelaskan

lingkungan desa secara

tanggung jawab (NK.

tanggung jawab)

(responsibility)

Siswa dapat menyebutkan

perangkat desa.

Siswa dapat menyebutkan

sumber keuangan desa.

Siswa dapat menjelaskan

lingkungan kelurahan

secara peduli (caring)

(NK. Peduli (caring).

Siswa dapat menyebutkan

perangkat kelurahan.

Siswa dapat menyebutkan

sumber keuangan

kelurahan.

Siswa dapat menjelaskan

lingkungan kecamatan dan

menyebutkan perangkatnya

didasari jiwa

kewarganegaraan

(citizenship).

Tentang desa

Tentang kelurahan

Tentang kecamatan

27

Page 28: Laporan akhir magang iii sd 69

Pada tabel di atas dengan membandingkan antara indikator dengan materi

yang akan disampaikan terdapat kesesuaian, karena yang terdapat didalam modul

pembelajaran sangat cocok dengan indikator yang sudah dibuat oleh guru. Dengan

demikian materi yang diajarkan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa

sehingga bisa mencapai indikator yang diharapkan.

Tabel 2.6 Menelaah kesesuaian materi dan strategi pembelajaran

Materi Strategi pembelajaran

Tentang desa

Tentang kelurahan

Tentang kecamatan

Pendekatan kontekstual. Pendekatan coopratif learning Diskusi dan penugasan

Dari tabel diatas hubungan materi dan strategi pembelajaran ini sesuai

dengan materi yang diajarkan, sebab materi yang diajarkan dengan menggunakan

modul, mampu mendorong siswa untuk belajar aktif kreatif dan efektif serta

menyenangkan.

Pendekatan kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang membantu

guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat.

Pendekatan pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah konsep

pembelajaran yang membantu guru memanfaatkan kelompok-kelompok kecil

siswa yang bekerja bersama untuk mencapai sasaran belajar, dan memungkinkan

siswa memaksimalkan proses belajar satu sama lain.

Tabel 2.7 Menelaah kesesuian media dan strategi dengan alokasi waktu

Media Alokasi waktu

28

Page 29: Laporan akhir magang iii sd 69

Buku paket

Orang tua

Teman

Lingkungan rumah

(keluarga), sekolah, dst.

Untuk Standar

Kompetensi I

(Memahami sistem

pemerintahan desa dan

pemerintah kecamatan)

4 x 35 menit (2

pertemuan)

Strategi

Pendekatan kontekstual.

Pendekatan coopratif

learning

Diskusi dan penugasan

Dari tabel di atas dapat dilihat tingkat pemaksimalan waktu disediakan

dengan media dan strategi yang digunakan telah sesuai karena waktu yang

diberikan itu telah mencukupi dalam penyampaian materi pembelajaran.

2. Menelaah Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan

oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan

untuk memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran,

29

Page 30: Laporan akhir magang iii sd 69

yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan

belajar.

Metode pembelajaran adalah cara/prosedur yang digunakan guru untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural,

yaitu berisi tahapan tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan, yang

bersifat implementatif. Dengan kata lain, metode yang dipilih oleh masing-masing

guru bisa sama, tetapi teknik penyampaiannya yang berbeda-beda.

a. Strategi yang digunakan guru dengan tujuan pembelajaran

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar

haluan untuk bertindak dalam usaha untuk mencapai sasaran yang telah

ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai

pola-pola umum kegiatan guru, anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar

mengajar untuk mencapai tujuannya telah digariskan.

Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal

berikut :

1) Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi

perubahan tingkah laku dan keperbadian anak didik sebagaimana yang

diharapkan.

2) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan

pandangan hidup masyarakat.

3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar

mengajar yang dianggap paling tepat, dan efektif dapat dijadikan

pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.

4) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria

serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru

dalam melakukan evaluasai hasil pembelajaran yang selanjutnya akan

dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem intruksional yang

bersangkutan secara keseluruhan.

Dalam pengamatan kami strategi yang digunakan guru sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai misalnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia strategi

30

Page 31: Laporan akhir magang iii sd 69

yang digunakan adalah model cooperative learning. Dengan model ini siswa

dikelompokan dalam 6 kelompok, masing-masing kelompok mempunyai anggota

6 atau 5 orang. Setelah itu siswa mendiskusikan materi pelajaran yang telah

dibahas atau dijelaskan. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusi kelompok di depan kelas.

Hal ini dilakukan guru agar siswa bisa aktif dalam belajar sehingga proses

pembelajaran pun berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mencapai

indikator atau tujuan pembelajaran.

b. Strategi dengan materi pelajaran yang diajarkan

Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan di kelas VI pada

pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi tentang Pidato dan Drama dimana guru

dalam menyampaikan materi kepada siswa menggunakan strategi atau metode

ceramah, tanya jawab, diskusi, demontrasi, dan penugasan. Metode-metode sangat

sesuai dengan materi pelajaran karena dengan menggunakan metode ini bisa

dengan mudah membantu siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan.

Selain itu juga metode ini bisa membuat siswa lebih aktif dan menyenangkan

dalam belajar.

Dalam pembelajaran materi tentang drama siswa belajar dalam bentuk

kelompok untuk membuat atau menyusun sebuah drama yang dialami siswa

dalam kehidupan sehari-hari. Dengan metode ini siswa lebih mudah untuk

berpartisipasi dalam kelompok untuk menyumbangkan ide dan gagasan dalam

membuat sebuah drama tersebut. Hasil yang diperoleh cukup bagus karena semua

siswa berperan aktif.

c. Tujuan, materi dengan metode yang digunakan

1) Tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu

kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan, karena hal itu

adalah suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan kearah mana

kegiatan itu akan di bawah.

31

Page 32: Laporan akhir magang iii sd 69

Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen

pengajaran yang lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar,

pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi. Semua komponen itu harus

bersesuaian dan didaya gunakan untuk mencapai tujuan seefektif dan seefesien

mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Ny. Dr. Roestiyah, N.K. (1989):44) mengatakn suatu tujuan pengajaran

adalah deskpripsi tentang penampilan perilaku (performens) murid-murid yang

kita harapkan setelah mereka mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan.

Suatu tujuan pengajaran mengatakan suatu hasil yang kita harapkan dari

pengajaran itu dan bukan sekedar suatu proses dari pengajaran itu sendiri.

Dalam pembelajaran matematika kelas V materi ajar “KPK dan FPB”,

tujuan pembelajaran yang harus dicapai adalah

Peserta didik dapat:

a) Melakukan dan menggunakan operasi hitung bilangan bulat

b) Menentukan KPK dari dua bilangan

c) Menentukan FPB dari dua bilangan

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VI materi ajar “Pidato atau

Presentasi” tujuan pembelajaran yang harus dicapai adalah

Setelah mengerjakan tugas yang diberikan guru tentang pidato, siswa

dapat:

a) Memahami berbagai jenis pidato atau presentasi

b) Menyampaikan isi pidato atau presentasi secara lisan

c) Mencari pidato atau presentasi di surat kabar kemudian menyampaikan

isinya

Dapat disimpulkan bahwa setiap mata pelajaran memiliki tujuan

pembelajaran masing-masing sesuai dengan SK, KD dan Indikatornya.

32

Page 33: Laporan akhir magang iii sd 69

2) Materi atau Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses

belajar mengajar. Karena itu,guru yang akan mengajar pasti memiliki dan

menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik. Ada dua

persoalan dalam pengauasaan pelajaran ini, yakni penguasaan bahan pelajaran

pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah bahan

pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan

profesinya (disiplin keilmuannya). Sedangkan bahan pelajaran pelengkap atau

penunjang adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru

agar dalam mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok.

Bahan penunjang ini biasanya bahan yang terlepas dari disiplin keilmuan guru,

tetapi dapat digunakan sebagai penunjang penyampaian bahan pelajaran pokok.

Pemakaian bahan pelajaran penunjang ini harus disesuaikan dengan bahan

pelajaran pokok yang dipegang agar dapat memberikan motivasi kepada sebagian

besar dan semua anak didik.

Bahan adalah salah satu sumber belajar bagi anak didik. Bahan yang

disebut sebagai sumber belajar (pengajaran) ini adalah sesuatu yang membawa

pesan untuk tujuan pengajaran. (Sudirman, N.K; 1991;203). Bahan pelajaran

menurut Dr. Suharsimi Arikunto (1990) merupakan unsur inti yang ada di dalam

kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang

diuapayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Karena itu, guru khusus nya atau

pengembang kurikulum umumnya, tidak boleh lupa harus memikirkan sejauh

mana bahan-bahan yang topiknya tertera dalam silabi berkaitan dengan

kebutuhan anak didik pada usia tertentu dan dalam lingkungan tertentu pula.

Minat anak didik akan bangkit bila suatu bahan diajarkan sesuai dengan

kebutuhan anak didik. Maslow berkeyakinan bahwa minat seseorang akan muncul

bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya. (Sadirman, A.M; 1988;81). Jadi,

bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik akan memotivasi anak

didik dalam jangka waktu tertentu.

Biasanya aktivitas anak didik akan berkurang bila bahan pelajaran yang

guru berikan tidak atau kurang menarik perahatiannya, disebabkan cara mengajar

33

Page 34: Laporan akhir magang iii sd 69

yang mengabaikan prinsip-prinsip mengajar seperti apersepsi, dan kolerasi, dan

lain-lain. Guru merasa pintar dengan menggunakan bahasa yang tidak sesuai

dengan perkembangan bahasa dn jiwa anak didik lebih banyak mengalami

kegagalan dalam menyampaikan bahan pelajaran dalam proses belajar mengajar.

Karena itu, lebih baik menyampaikan bahan sesuai dengan perkembangan bahasa

anak didik daripada menuruti kehendak pribadi. Ini perlu mendapat perhatian

yang serius, agar anak didik tidak dirugikan oleh sikap dan tindakan guru yang

keliru.

Dengan demikian, bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa

diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan adalah inti dalam proses belajar

mengajar yang akan disampaikan kepada anak didik.

Materi ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VI adalah Pidato

atau Presentasi. Dalam materi tersebut ada beberapa proses

a) Kegiatan awal

Guru mengapersepsi tentang pidato yang pernah didengarnya

Guru mengajukan pertanyaan tentang pidato

b) Kegiatan inti

Eksplorasi

Guru memberikan penjelasan singkat tentang pidato

Guru membagi kelompok yang beranggotakan lima orang

Siswa berdiskusi untuk membuat teks pidato sesuai dengan

kerangkanya

Elaborasi

Perwakilan dua kelompok menyampaikan isi pidato atau

presentasi secara lisan

Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang berani

menampilkan isi pidato ke depan kelas

Secara bergantian kelompok yang mendengarkan isi pidato

yang telah dipresentasikan memberikan tanggapan

Guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok

34

Page 35: Laporan akhir magang iii sd 69

Konfirmasi

Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui pemahaman

konsep pidato

Guru memberikan penugasan atas jawaban yang kurang sesuai

dengan pertanyaan yang disebutkan

c) Kegiatan penutup

Guru dan siswa merangkum materi yang telah dipelajari

Siswa merefleksi tentang proses dan hasil pembelajaran

Guru memberikan tindak lanjut dengan cara siswa membuat pidato

sebagai PR

Guru menutup pelajaran dengan pesan dan kesan yang baik

3) Metode

Kegiatan pembelajaran yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi

adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajkaran. Guru

dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi anak

didik. Dengan sperangkat teori dan pengalaman yang dimiliki, guru gunakan

untuk bagaimana mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sismatis.

Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana

memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil

bagian bagi keberhasilan kegiatan pembelajaran.

Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan

metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pembelajaran, dan

sebagai alat untuk mencapai tujuan.

a) Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik

Sebagai sebagai salah satu komponen pembelajaran, metode

menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komp[onen lainnya

dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan belajar

mengajar yang tidak menggunakan metode pembelajaran. Ini berarti guru

memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinbsik

dalam kegiatan belajar mengajar.motivasi ekstrinsik adalah motif-motif

35

Page 36: Laporan akhir magang iii sd 69

yang aktif dan berfungsinya karena danya perangsang dari luar. Karena

itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat

membangkitkan belajar seseorang.

Dalam penggunaan metode harus disesuiakan dengan kondisi dan

suasana kelas. jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Tujuan

intruksional menjadi acuan bagi guru untuk memilih metode yang sesuai

dalam pembelajaran. Dengan begitu akan memudahakan guru dalam

menentykan metode yang bagaimana yang dipilih guna untuk menunjang

pencapain tujuan yang telah dirumuskan tersebut.

Akhirnya, dapat dipahami bahwa penggunaan metode yang tepat

dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam

kegiatan pembelajaran di sekolah.

b) Metode sebagai strategi pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajarn tidak semua anak didik mampu

berkonsentrasi dalam waktu yang sama. Daya serap anak didik terhadap

bahan yang telah diberikan juga bermacam-macam ada juga yang cepat,

ada yang sedang an ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi

daya serap anak didik terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Karena perbedaan daya serap anak didik tidak sama maka

memerlukan strategi pembelajaran yang sangat tepat. Metodelah salah satu

jawabannya. Karen itu, dalam kegiatan pembelajaran guru harus memiliki

strategi agar anak didik dapat belajar secara efktif dan efesien, mengena

pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk menggunakan

strategi itu adalah harus menguasai teknik- tekni pengajian materi atau

biasanya disebut dengan metode mengajar. Dengan demikian, metode

mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan

yang diharapkan.

c) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan

36

Page 37: Laporan akhir magang iii sd 69

Tujuan dari kegiatan pembelajaran tidak akan pernah tercapai

selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan salah satunya

adalah komponen-komponen metode. Dengan memantapkan metode

dengan akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pembelajaran matematika metode yang digunakan adalah ceramah,

Tanya jawab, eksperimen, dan demonstrasi. Sedangkan dalam pembelajaran

bahasa Indonesia metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi

dan penugasan.

d. Alat peraga yang digunakan dengan materi dan tujuan

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu

kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang

menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan

dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar

bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan

dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau

kompleks.

Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju

tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses

belajar mengajar dengan bantuan media memperringgi kegiatan belajar anak didik

dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik

dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik

daripada tanpa bantuan media.

Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru pada waktu ia mengajar

dengan mempergunakan media. Langkah-langkah itu adalah:

1) Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.

2) Persiapan guru.

Pada fase ini guru memilih dan menetapkan media mana yang akan

dimanfaatkan guna mencapai tujuan. Dalam hal ini prinsip pemilihan

dan dasar pertimbangannya patut diperhatikan.

3) Persiapan kelas.

37

Page 38: Laporan akhir magang iii sd 69

Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum

mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media. Guru harus

dapat memotivasi mereka agar dapat menilai, mengantisipasi,

menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran.

4) Langkah penyajian pelajaran pelajaran dan pemanfaatan media.

Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media

pengajaran. Keahlian guru dituntut di sini. Media diperbantukan oleh

guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran. Media

dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan efisiensi

pencapaian tujuan.

5) Langkah kegiatan belajar siswa.

Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran.

Pemanfaatan media di sini bisa siswa sendiri yang mempraktikkannya

ataupun guru langsung memanfaatkannya, baik di kelas maupun di luar

kelas.

6) Langkah evaluasi pengajaran.

Pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi, sampai sejauh mana

tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana

pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan

proses belajar siswa. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar atau bahan

bagi proses belajar berikutnya.

Manfaat penggunaan media atau alat peraga dalam pembelajaran terutama

di tingkat SD, sangat penting. Sebab pada masa ini siswa masih berpikir konkret,

belum mampu berpikir abstrak. Kehadiran media sangat membantu mereka dalam

memahami konsep tertentu, yang tidak atau kurang mampu dijelaskan dengan

bahasa. Ketidakmampuan guru mejelaskan sesuatu bahan itulah dapat diwakili

oleh peran media. Di sini nilai praktis media terlihat, yang bermanfaat bagi siswa

dan guru dalam proses belajar mengajar.

Dalam pembelajaran matematika materi tentang “Volume, luas

permukaan, panjang rusuk-rusuk balok” alat peraga yang digunakan adalah

38

Page 39: Laporan akhir magang iii sd 69

1) Ruangan kelas

2) Lemari

3) Kotak penghapus

4) Kubus kecil

e. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dengan karakteristik

bidang studi

1) Pendekatan individual

Dikelas ada sekelompok anak didik. Mereka duduk dikursi masing-

masing. Mereka berkelompok dari dua sampai lima orang didepan mereka ada

meja untuk membaca dan menulis atau untuk meletakkan fasilitas belajar. Mereka

belajar dengan gaya yang berbeda-beda. perilaku mereka juga bermacam-macam.

Cara mengemukakan pendapat, cara berpakaian, daya serap tingkat kecerdasan

dan sebagainya,selalu ada fariasinya. Masing-masing anak didik memang

mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dari satu anak didik dengan anak

didik lainnya.

Perbedaan individual anak didik tersebutmemberikan wawasan kepada

guru bahwa strategi pengejaran harus memperhatikan perbedaan pada aspek

individual ini. Dengan kata lain, guru harus melakukan pendekatan individual

dalam strategi pembelajarannya. Bila tidak, maka strategi belajar tuntas atau

mastery learning yang menuntut penguasaan penuh kepada anak didik tidak

pernah menjadi kenyataan. Paling tidak dengan pendekataan individual dapat

diharapkan kepada anak didik dengan tingkat penguasaan optimal.

Pada kasus-kasus tertentu yang timbul dalam kegiatan pembelajaran, dapat

diatasi dengan pendekatan individual. Misalnya, untuk menghentikan anak didik

yang suka bicara. Caranya dengan memisahkan/memindahkan salah satu anak

didik tersebut pada tempat yang terpisah dengan jarak yang cukup jauh. Anak

didik yang suka bicara ditempatkan pada kelompok anak didik yang pendiam.

Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi

kepentingan pengajaran. Pengeloalaan kelas sangat memerlukan pendekatan

individual ini. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan

individual, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu saj melakukan

39

Page 40: Laporan akhir magang iii sd 69

pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan kesulitan belajar

anak lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan pendekatan individual,

walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.

2) Pendekatan kelompok

Dalam kegiatan belajar mengajarterkadang ada juga guru yang

menggunakan pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan

kelompok memang suatu waktu diperlukan dan perlu digunakan untuk membina

dan mengembangkan sikap sosial anak didik. Hal ini disadari bahwa anak didik

sejenis makhluk homo socius, yakni makhluk yang berkecenderungan untuk hidup

bersama.

Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan

rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik.mereka dibina untuk

mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga

terbina sikap kesetia kawanan sosial di kelas. Tentu saja sikap ini pada hal-hal

yang baik saja. Mereka sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan, seperti

ekosistem dalam mata rantai kehidupan semua makhluk hidup di dunia. Tidak ada

makhluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa melibatkan makhluk lain

langsung atau tidak langsung, disadari atau tidak makhluk lain itu ikut ambil

bagian dalam kehidupan makhluk tertentu.

Anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok,

akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan ada kelebihan. Ketika guru

menggunakan pendekatan kelompok, maka guru harus sudah mempertimbangkan

bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, vasilitas belajar pendukung,

metode yang akan dipakai sudah dikuasai, dan bahan yang akan diberikan kepada

anak didik memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok.

Keakraban kelompok ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:

a) Perasaan diterima atau disukai teman-teman;

b) Tarikan kelompok;

c) Teknik pengelompokan oleh guru;

d) Partisipasi atau keterlibatan dalam kelompok;

40

Page 41: Laporan akhir magang iii sd 69

e) Penerimaan tujuan kelompok dan persetujuan dalam cara mencapainya;

f) Struktur dan sifat-sifat kelompok. Sedangkan sifat-sifat kelompok itu

adalah:

Suatu multi pesonalia dengan tingkatan keakraban tertentu;

Suatu sistem interaksi;

Suatu organisasi atau struktur;

Merupakan suatu motif tertentu dan tujuan bersama;

Merupaka suatu kekuatan atau standar perilaku tertentu;

Pola perilaku yang dapat diobservasi yang disebut kepribadian.

Setelah kami melakukan pengamatan di SD 69 Kota Bengkulu

bahwasanya guru dalam melakukan pendekatan sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran yang akan disampaikan guru menggunakan pendekatan individual dan

pendekatan kelompok. Hal ini dilakukan karena mengingat kemapuan siswa

dalam belajar itu berbeda-beda serta karakteristik siswa yang berbeda juga.

Makanya dengan adanya dua pendekatan itu guru bisa mengetahui kemampuan

siswa dalam mata pelajaran yang sedang disampaikannya. Dengan demikian

proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik.

3. Menelaah Sistem Evaluasi dan Tindak Lanjut Pembelajaran

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation. Menurut

Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk

menentukan nilai dari sesuatu. Sesuai dengan pendapat di atas, maka menurut

Wayan Nurkancana dan P. P. N. Sumartana, (1983: 1) evaluasi pendidikan dapat

diartikan sebagai tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai sebagai

sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala yang sesuatu yang ada hubungannya

dengan dunia pendidikan.

Tujuan evaluasi dapat dilihat dari dua segi, yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus. L. Pasaribu dan Simanjuntak menegaskan bahwa:

a. Tujuan umum dari evaluasi adalah:

1) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid

dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

41

Page 42: Laporan akhir magang iii sd 69

2) Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang

didapat.

3) Menilai metode mengajar yang dipergunakan.

b. Tujuan khusus dari evaluasi adalah:

1) Merangsang kegiatan siswa.

2) Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan.

3) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan,

perkembangan, dan bakat siswa yang bersangkutan.

4) Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang

diperlukan orang tua dan lembaga pendidikan.

5) Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dan metode

mengajar. (Abu Ahmadi dan Bihdodo Supriyono, 1991:189).

a. Evaluasi yang digunakan guru dengan tujuan pelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan di Sekolah Dasar

Negeri 69 Kota Bengkulu di kelas 4,5, dan 6. Kami menemukan bahwa evaluasi

yang digunakan guru dengan tujuan pembelajaran adalah evaluasi tes, non tes, dan

penugasan. Evaluasi ini lebih dipilih guru karena sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ada. Oleh karena itu kami menyimpulkan bahwa evaluasi

yang diadakan guru berdasarkan tujuan pembelajaran ini sudah sangat sesuai

dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum. Selain itu juga, evaluasi ini bisa

memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya, baik itu

sebagai penyampai materi pelajaran maupun sebagai siswa yang menerima

pelajaran.

b. Evaluasi yang digunakan guru dengan materi pelajaran

Setelah kami melakukan observasi dikelas 4, 5, dan 6 pada lima mata

pelajaran maka evaluasi yang digunakan guru berdasarkan meateri pelajaran yakni

evaluasi tes, non tes dan penugasan. Hampir semua mata pelajaran guru

menggunakan evaluasi ini karena evaluasi ini sangat sesuai dengan materi

pelajaran.

42

Page 43: Laporan akhir magang iii sd 69

c. Evaluasi yang digunakan guru dengan pendekatan pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan kami di Sekolah Dasar Negeri 69 Kota

Bengkulu, kami menemukan bahwa evaluasi yang digunakan guru dengan

pendekatan pembelajaran ialah menggunakan evaluasi penugasan. Karena disini

siswa dikelompokkan kemudian diberikan materi pelajaran yang akan

didiskusikan siswa dalam kelompoknya. Dan hasil diskusi tersebut baru

disampaikan siswa di depan kelas. Jadi, kesimpulannya adalah evaluasi yang

digunakan guru sesuai dengan pendekatan adalah evaluasi penugasan.

d. Menelaah variasi bentuk soal dan tingkat kesukaran soal

Setelah kami melakukan pengamatan dengan bentuk soal subjektif dan

objektif maka kami menemukan tingkat validitas dan reliabilitas dari tersebut

dikatakan bagus. Dimana tingkat kesukaran soalnya bervariariasi sesuai dengan

tingkat kemampuan siswa. Ada soal yang tingkat kesukarannya rendah, ada yang

tingkat kesukarannya sedang serta tingkat kesukarannya tinggi. Dengan demikian

soal tersebut tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah bagi siswa. Dengan kata

lain antara siswa yang kemampuannya rendah dan siswa yang tingkat

kemampuannya tinggi bisa menyelesaikan soal tersebut.

Secara umum soal subyektif adalah pertanyaan yang menuntut peserta

didik menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,

membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan

tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Maka

dalam tes dituntut kemampuan peserta didik untuk menggeneralisasikan

gagasannya melalui bahasa tulisan sehingga tipe soal subyektif lebih bersifat

power test.

Contoh soal subyektif adalah:

1) Kalimat pembuka untuk mengawali isi pidato yang tepat adalah....

2) Teks pidato terdiri atas tiga bagian yaitu....

3) Modal yang diperlukan dalam berpidato adalah....

43

Page 44: Laporan akhir magang iii sd 69

4) Sebelum menyusun kerangka pidato hal-hal apa saja yang harus

dilakukan ?

5) Suatu berita harus aktual. Makna dari aktual itu adalah....

Tes objektif lebih baru dari test essay, tetapi tes ini banyak digunakan

dalam menilai hasil belajar disekolah-sekolah. Hal ini disebabkan antara lain

karena luasnya bahan pelajaran yang dapat dicapai dalam tes dan mudahnya

menilai jawaban testee. Tes ini dikategori selalu menghasilkan nilai yang sama

meskipun yang menilai guru yang berbeda atau guru yang sama pada waktu yang

berbeda. Tes objektif lebih dikategori pada speed tests.

Contoh soal objektif adalah sebagai berikut :

1) Anton anak terpandai di kelas VI. Arti awalan ter- pada kata terpandai

adalah....

a. Paling

b. Tidak sengaja

c. Dapat di-

d. Sengaja

2) Dialog pemain drama itu tampak jelas. Kata dialog artinya....

a. Properti

b. Kostum

c. Percakapan

d. Pakaian

3) Surat yang dikirim kepada teman termasuk jenis surat....

a. Dinas

b. Pribadi

c. Niaga

d. Resmi

4) Kata dasar dari kata pertandingan adalah....

a. Per-

b. -an

c. Per-an

d. Tanding

44

Page 45: Laporan akhir magang iii sd 69

5) Gabungan kata yang menyatakan sifat adalah....

a. Kancing baju

b. Baju ayah

c. Baju biru

d. Bola Adi

Persoalan yang dihadapi pembuat soal pilihan ganda adalah untuk

menyediakan sejumlah jawaban yang baik memang sukar, antara lain jangan

sampai jawaban yang benar itu begitu menyolok, sehingga peserta didik

cenderung mudah menebak untuk memilih jawaban tersebut. Selain itu, juga

membuat “pengecoh” soal sehingga tidak mudah ditebak oleh peserta didik. Maka

untuk menghindari itu sebaiknya jawaban sedikitnya antara 4 atau 5 dan jawaban

masing pertanyaan hendaknya dibuat variasi dan jangan konstan jawabannya.

e. Menelaah administrasikan penilaian proses dan hasil belajar dan

berbagai instrumen yang digunakan

Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses menentukan

nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek

diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Dengan demikian penilaian adalah proses

memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu

kriteria tertentu.

Berdasarkan pengamatan kami di kelas VI mata pelajaran

Kewarganegaran kami menemukan bahwa penilaian proses yang digunakan guru

adalah penugasan individu. Dengan penugasan individu tersebut maka siswa bisa

mendeskripsikan, menceritakan nilai- nilai juang para pahlawan, nilai kebangkitan

nasional, dan nilai sumpah pemuda dengan rasa hormat dan perhatian. Sehingga

secara tidak langsung dengan menggunakan penilaian proses seperti penugasan

individu tersebut kita telah menanamkan nilai-nilai cinta tanah air, menghargai

jasa para pejuang serta menghormati sejarah perjuangan bangsa. Dengan demikian

hasil belajar yang didapati oleh siswa semua nilai- nilai tersebut akan tertanam

dalam diri siswa dan bisa diimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

45

Page 46: Laporan akhir magang iii sd 69

Dan intrumen yang digunakan guru adalah penilaian lisan, penilaian

tertulis dan penilaian sikap. Contoh instrumen penilaian tertulis dalam mata

pelajaran Kewarganegaraan adalah sebagai berikut:

1) Mengapa Indonesia dapat dijajah selama ratusan tahun oleh bangsa

asing?

2) Jelaskan nilai apa saja yang terkandung dalam sumpah pemuda dan hal

apa saja yang bisa diterapkan di masa sekarang!

Contoh istrumen dalam pembelajaran Bahasa Indonesia:

1) Kalimat pembuka untuk mengawali isi pidato yang tepat adalah….

2) Sebelum menyusun kerangka pidato apa saja yang dilakukan ?

3) Intonasi dalam berpidato berkaitan dengan….

4) Teks pidato terdiri atas tiga bagian yaitu….

5) Modal diperlukan dalam berpidato adalah….

6) “Demikian tadi sambutan dari saya”

Kalimat di atas digunakan untuk….

7) Sikap kamu saat berpidato adalah….

8) Di dalam teks pidato ada tanda Tanya. Maka kalimat tanya di akhiri

dengan tanda….

f. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai

tujuan

Dari penilaian proses yang dilakukan oleh guru maka hasil penilaian

prosesnya adalah guru dapat mengetahui tingkat pencapain kompetensi selama

dan setelah proses pembelajaran, dapat memberikan umpan balik, dapat

memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar dalam rangka pengayaan.

dan remedial, dapat memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah

tentang efektivitas pendidikan.

Hasil belajar yang diperoleh adalah:

a. Tujuan umum

Menilai pencapain kompetensi peserta didik;

Memperbaiki proses pembelajaran;

46

Page 47: Laporan akhir magang iii sd 69

Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa;

b. Tujuan khusus

Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;

Mendiagnosis kesulitan belajar;

Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;

Penentuan kenaikan kelas;

Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri

dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.

B. Tingkat Keberhasilan

Magang III yang dilakukan di SD Negeri 69 Kota Bengkulu mulai tanggal

22 Januari 2013 sampai dengan 5 Februari 2013 telah dilaksanakan sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan. Kami memperoleh data atau informasi yang efektif

yang sesuai dengan situasi dan kondisi di SD. Serta semua warga sekolah baik

kepala sekolah, seluruh staf dan dewan guru ikut mendukung, membimbing dan

membantu kami dalam pelaksanaan magang ini. Dan akhirnya kami bisa

menyelesaikan kegiatan magang ini sesuai yang waktu serta tujuan dari kegiatan

magang III yang telah ditentukan.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dalam kegiatan magang III ini ialah adanya kerja sama

antara pihak universitas dengan seklah mitra, kepala sekolah,guru pamong, dewan

guru, dosen pembimbing, mahasiswa dan siswa.

Sedangkan faktor penghambat selama melaksanakan magang III ini tidak

ada karena terjalin hubungan yang sangat baik dengan semua pihak yang terlibat

dalam kegiatan magang ini, baik itu dosen pembimbing, kepala sekolah, guru

pamong, dewan guru, karyawan, mahasiswa dan siswa.

D. Pengalaman Khusus yang Diperoleh

Pengalaman khusus yang kami peroleh selama magang III ini sungguh

berbeda dengan pengalaman pada magang sebelumnya. Dimana pada magang ini

47

Page 48: Laporan akhir magang iii sd 69

kami memperoleh banyak pengetahuan baru diantaranya, kami bisa mengetahui

bagaimana strategi yang digunakan guru,komponen-komponen kurikulum, dan

evaluasi yang digunakan guru dalam mengetahui sejauh mana siswa bisa

memahami materi yang telah diajarkan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang

diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan

pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode

jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan

keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan

pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

Setelah kami melakukan kegiatan magang III di SD Negeri 69 ini, kami

dapat menyimpulkan bahwa komponen yang ada dalam kurikulum meliputi:

Instrumen Penelaahan Kurikulum SD Negeri 69 Dokumen 1

1) Cover/Halaman Judul

2) Lembaran Pengesahan

3) Tim Penyusun dan Nara Sumber

4) Daftar Isi

5) I. Pendahuluan

A. Rasional

B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

6) II. Struktur dan Muatan Kurikulum

A. Struktur Kurikulum

B. Muatan Kurikulum

1. Mata Pelajaran

a. Pendidikan Agama Islam

48

Page 49: Laporan akhir magang iii sd 69

b. Pendidikan Kewarganegaraan

c. Bahasa Indonesia

d. Matematika

e. Ilmu Pengetahuan Alam

f. Ilmu Pengetahuan Sosial

g. Seni Budaya dan Keterampilan

h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2. Muatan Lokal

a. Seni Budaya Daerah (Kota Bengkulu)

b. Bahasa Inggris

c. Industri Rumah Tangga

3. Kegiatan Pengembangan Diri

4. Pengaturan Beban Belajar

5. Ketuntasan Belajar

6. Kriteria Kenaikan Kelas

7. Kriteria Kelulusan

7) Kalender Pendidikan

Instrumen Penelaahan Kurikulum SD Negeri 69 Dokumen 2 (Silabus)

Silabus

Strategi dan evaluasi yang digunakan guru dalam pembelajaran sesuai

dengan mata pelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan

adanya strategi, pembelajaran yang dilakukan lebih mudah dan terarah. Evaluasi

dilakukan bertujuan untuk mengetahui atau mengukur tingkat kemampuan siswa

dalam memahami pelajaran yang telah disampaikan atau dijelaskan.

3.2 Saran

Adapun masukan atau saran yang kami sampaikan adalah:

Untuk mahasiswa sebaiknya bisa berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan di

Sekolah, lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan

magang.

49

Page 50: Laporan akhir magang iii sd 69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Solihatin, Etin. 2012. Strategi Pembelajaran PPKN. Jakarta: Bumi

Aksara.

http://warungpendidikan.blogspot.com Diakses: 5 Februari 2013

http://edukasi.kompasiana.com Diakses: 6 Februari 2013

http://allings.blogspot.com Diakses: 8 Februari 2013

50

Page 51: Laporan akhir magang iii sd 69

LAMPIRAN

51

Page 52: Laporan akhir magang iii sd 69

52