laporan agama fix

50
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA Jl. Kalisari Selatan 9, Pakuwon City , Telp (031), Fax (031) Website: www.wi m a.ac.id KEISTIMEWAAN PRIBADI MANUSIA TEMPAT PEMULIHAN GEREJA PENTAKOSTA IMMANUEL SHEKINAH GLORY Abstraksi Manusia diciptakan oleh Tuhan sesuai dengan gambar dan rupa diriNya, beda dengan hewan, tumbuhan yang hanya diciptakan tapi tidak dengan mirip gambar dan rupa diriNya, sehingga hal tersebut menunjukan bahwa manusia merupakan makhluk yang sangat istemewa jika kita bandingkan dengan makhluk lain di dunia ini. Di sisi lain yang membedakan manusia dengan hewan adalah ia memiliki Roh dan juga akal budi, dan hewan tidak mempunyai hal tersebut. Akal budi juga dilengkapi dalam diri setiap manusia agar membuat manusia memiliki suatu pemikiran. Setiap manusia pun dibuat dengan setiap ciri masing- masing pribadi manusia, tidak ada manusia yang mirip seratus persen baik secara fisik maupun secara sifat. Tuhan menciptakan mereka berbeda-beda yang menurut Tuhan itu sudah baik apa adanya. Sehingga masing-masing manusia juga mempunyai hal yang baik dan buruk dalam dirinya, seperti ada orang yang cantik tapi belum tentu sifatnya baik lalu ada orang yang jelek tapi sifatnya baik dan 1

Upload: oliiip

Post on 06-Dec-2015

251 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

LAPORAN TUGAS AGAMA

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Agama FIX

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

MANDALA SURABAYA

Jl. Kalisari Selatan 9, Pakuwon City , Telp (031), Fax

(031)

Website: www.wi m a.ac.id

KEISTIMEWAAN PRIBADI MANUSIA TEMPAT PEMULIHAN GEREJA

PENTAKOSTA IMMANUEL SHEKINAH GLORY

Abstraksi

Manusia diciptakan oleh Tuhan sesuai dengan gambar dan rupa diriNya, beda

dengan hewan, tumbuhan yang hanya diciptakan tapi tidak dengan mirip gambar dan

rupa diriNya, sehingga hal tersebut menunjukan bahwa manusia merupakan makhluk

yang sangat istemewa jika kita bandingkan dengan makhluk lain di dunia ini. Di sisi

lain yang membedakan manusia dengan hewan adalah ia memiliki Roh dan juga akal

budi, dan hewan tidak mempunyai hal tersebut. Akal budi juga dilengkapi dalam diri

setiap manusia agar membuat manusia memiliki suatu pemikiran.

Setiap manusia pun dibuat dengan setiap ciri masing-masing pribadi manusia,

tidak ada manusia yang mirip seratus persen baik secara fisik maupun secara sifat.

Tuhan menciptakan mereka berbeda-beda yang menurut Tuhan itu sudah baik apa

adanya. Sehingga masing-masing manusia juga mempunyai hal yang baik dan buruk

dalam dirinya, seperti ada orang yang cantik tapi belum tentu sifatnya baik lalu ada

orang yang jelek tapi sifatnya baik dan disenangi oleh banyak orang. Ada lagi orang

yang cacat secara fisik tapi ternyata dia memiliki suatu kemampuan yang melebih

orang normal.Tidak semua hal yang negatif akan hanya memiliki hal yang buruk, tapi

pasti juga memiliki sisi baik meskipun hal tersebut sulit untuk dilihat. Karena manusia

juga tidak sempurna di mana mereka kebanyakan mellihat sesuatu dengan sombong

seperti memandang sebelah mata dan sulit untuk mau melihat sisi positif dari suatu

hal yang buruk.Yang seharusnya sifat itu harus dapat di buang karena manusia harus

mau melihat suatu keistimewaan, keunikan dari setiap pribadi guna menjalankan

hidup dengan jauh lebih baik.

1

Page 2: Laporan Agama FIX

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sebagai manusia yaitu makhluk Tuhan yang paling sempurna kita diciptakan

sesuai dengan pencitraanya. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan pasti memiliki

perbedaan yang membedakan kita antara yang satu dengan yang lainnya,

meskipun manusia tersebut kembar identik akan tetapi mereka pasti memiliki

karakter yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Kita juga pasti

memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang beda pua. Karakteristik yang

membedekan kita antara satu dengan yang lainnya itulah yang disebut dengan

keunikan. Sebagai citra Allah kita sudah seharusnya menjaga keunikan yang kita

miliki karena itulah yang dapat membedakan antara manusia satu dengan manusia

lain. kita sebagai manusia memiliki keistimewaan yang diberikan Tuhan kepada

kita.

Manusia sendiri kadang tak menyandari bahwa dirinya tersebut memiliki

keistimewaan dalam dirinya maka dari itu manusia tersebut tidak

mengembangkan. Kadang manusia yang memiliki keterbelakangan pu memiliki

keistimewaan yang kita sebagai orang normal tidak memiliki. Tuhan menciptakan

manusia itu pasti ada kekurangan dan kelebihan jadi manusia itu semua sama

tidak ada yang lebih rendah maupun lebih tinggi dimata Tuhan sang pencipta.

Maka dalam hal tersebut manusia seharusnya saling menjaga dan membantu

bukannya saling membenci. Dan juga dalam hal tersebut kita disadarkan bahwa

tak selamanya orang yang memiliki kekurangan itu selalu tidak berharga. Mereka

adalah makhluk Tuhan yang sangat berharga dan sudah sepatutnya kita saling

membantu.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh keistimewaan setiap pribadi bagi penderita sakit mental?

2. Bentuk tindakan khusus yang dapat dilakukan dengan menunjukan

keistimewaan pribadi untuk membantu penderita sakit mental?

3. Bagaimana cara kita bersosialisasi dengan orang lain yang mempunyai

keistimewaan berbeda (penderita sakit mental)?

2

Page 3: Laporan Agama FIX

C. Tujuan Kegiatan

1. Untuk menganalisa sejauh mana pengaruh dari luar bagi keiatimewaan setiap

pribadi (yang menderita sakit mental).

2. Untuk memberikan yang terbaik bagi sesama lewat bakti sosial sederhana

kepada rumah pemulihan di Gereja Pentakosta Immanuel Shekinah Glory.

3. Untuk menunjukkan solidaritas kepada sesama yang lemah.

D. Manfaat Kegiatan

1. Mendapatkan pengetahuan atau pemahaman bahwa penderita sakit mental

dapat disembuhkan.

2. Dapat menentukan sikap yang positif bagi seseorang yang memiliki

keterbatasan mental.

E. Metode Pengumpulan Data

Ada berbagai metode yang dapat di pakai untuk mendapatkan data dari

praktek kerja lapangan:

1. Angket (Kuesionare)

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden

untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut Masri

Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket merupakan hal yang

paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan. Hasil kuesioner inilah

yang akan diangkakan (kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa secara

statistik untuk menarik kesimpulan penelitian.

Tujuan pokok pembuatan kuesioner :

a) untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah dan

tujuan penelitian.

b) untuk memperoleh informasi dengan reliabel dan validitas

yang tinggi.

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat menentukan

dalam proses penelitian. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih

mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail.

Oleh karena itu dalam pelaksanaan wawancara diperlukan ketrampilan dari

3

Page 4: Laporan Agama FIX

seorang peneliti dalam berkomunikasi dengan responden. Seorang peneliti

harus memiliki ketrampilan dalam mewawancarai, motivasi yang tinggi, dan

rasa aman, artinya tidak ragu dan takut dalam menyampaikan wawancara.

3. Observasi

Agar observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil yang

maksimal, maka perlu dilengkapi format atau blangko pengamatan sebagai

instrumen. Dalam pelaksanaan observasi, peneliti bukan hanya sekedar

mencatat, tetapi juga harus mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan

penilaian ke dalam suatu skala bertingkat.

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi partisipasi

dan non-partisipan. Observasi partisipasi dilakukan apabila peneliti ikut

terlibat secara langsung, sehingga menjadi bagian dari kelompok yang diteliti.

Sedangkan observasi non partisipan adalah observasi yang dilakukan dimana

peneliti tidak menyatu dengan yang diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai

pengamat.

Pada praktek kerja lapangan agama ini, kelompok kami akan

mengunakan metode observasi agar dapat mengumpulkan data, alasan kami

menggunakan metode observasi ini adalah tempat kami melakukan praktek

kerja lapangan adalah di tempat pemulihan orang sakit jiwa sehingga kami

hanya dapat melakukan observasi dengan keadaan yang ada di dalam tempat

tersebut.

F. Pelaksanaan Kegiatan

Hari Tanggal Jam Kegiatan Acara Kegiatan

Selasa 14 Oktober 2014 17.00 – 17.30 Perkenalan(pengurus gereja

serta pasien)

17.30 – 18.00 Meyiapkan makan malam

18.00 – 18.05 Doa makan malam

18.05 – 18.15 Membagikan makan &

minum

18.15 – 18.45 Membersihkan bagian

dalam gereja

18.45 – 19.00 Mencuci peralatan makan

4

Page 5: Laporan Agama FIX

19.00 – 19.15 Membereskan meja makan

dan Pulang

Sabtu 25 Oktober 2014 08.30 – 09.00 Menyiapkan snack dan susu

09.00 – 09.30 Membagikan snack ,susu

09.30 – 10.30 Membantu memandikan

pasien sakit mental

10.30 – 11.00 Merapikan pakaian

11.00 – 11.15 Bersih-bersih , pulang

Sabtu 01 Oktober 2014 10.00 – 10.45 Memasak makan pagi

10.45 – 10.50 Menyiapkan makanan

10.50 – 10.55 Doa makan (pasien makan)

10.55 – 11.20 Membersihkan gereja

11.20 – 11.45 Mencuci peralatan makan

11.45 – 12.00 Persiapan Ibadah

Sabtu 01 Oktober 2014 12.00 – 12.50 Ibadah & menyanyikan lagu

rohani

12.50 – 13.20 Menyiapkan makan siang

13.20 – 13.40 Makan siang

13.40 – 13.50 Wawancara pemilik gereja

13.50 – 14.00 Memberikan sembako untuk

kebutuhan pasien sakit

mental

14.00 – 14.30 Bersih-bersih peralatan

makan , meja , dan pulang

5

Page 6: Laporan Agama FIX

BAB II

Pembahasan

A. Landasan Teori

Landasan Teori Pada proposal dengan judul ‘ Keistimewaan Pribadi

Manusia di Tempat Pemulihan GPIm Shekinah Glory ’ ini kelompok kami akan

menjelaskan tentang landasan teori dalam menghadapi perbedaan dan menghargai

kelebihan serta melengkapi kekurangan pribadi masing pribadi agar manusia yang

tergabung dalam masyarakat menjadi solid dalam mengatasi segala permasalahan

yang terdapat di dalam dunia ini. Pertama-tama kami akan menjelaskan tujuan

perbedaan yang beraneka ragam yang terdapat pada dunia ini, perbedaan di dunia

ini ditujukan oleh Tuhan agar hidup kita tidak monoton dan agar kita dapat

berkembang ke arah yang lebih baik. Perbedaan bukanlah digunakan untuk

memberi gap atau celah celah yang membagi manusia agar saling menjauhi satu

sama lain dan bermusuhan, melainkan untuk menyatukan manusia. Dalam

‘perbedaan’ tersebut terdapat banyak kelebihan dan kekurangan yang

membedakan antara satu insan dengan insan yang lain. Dengan perbedaan antara

insan insan ciptaan Tuhan ini, manusia dapat hidup dengan saling melengkapi.

Sebagai contoh, dalam pembuatan mesin, terdapat dua orang yang

dibutuhkan dengan perbedaan dalam kelebihan dan kekurangan. Dalam

pembuatan mesin dibutuhkan seorang perancang mesin yang memperhitungkan

segala teknik kerja mesin tersebut dan seorang teknisi mesin yang merangkai

mesin agar berjalan sesuai blue print yang diciptakan perancang mesin. Kita tidak

bisa bekerja dengan antar sesama perancang mesin karena jika demikian hanya

pembuatan blue print saja yang berhasil sedangkan yang dibutuhkan adalah mesin

yang asli bukan hanya rancangan. Begitu pula sebaliknya, oleh karena itu

kelebihan dan kekurangan bukanlah berpikir untuk diri sendiri melainkan

bagaimana kita bisa berguna bagi orang lain di sekitar kita.

Dengan cara berpikir demikian maka tidak ada sesuatu yang mustahil yang

tidak dapat dilakukan manusia dengan berkerja sama. Bahkan orang yang

berkekurangan fisik pun bisa saling membantu sehingga dapat menutupi

kekurangan tersebut dengan kelebihan kelebihan lain yang mereka punya. Sama

seperti Tuhan menciptakan Adam dan Hawa untuk saling melengkapi maka

manusia juga harus mengusahakan keinginan Tuhan untuk hidup berdampingan

6

Page 7: Laporan Agama FIX

diatas segala kekurangan maupun kelebihan yang ada dalam menghadapi segala

cobaan yang diberikan Tuhan untuk perkembangan kita bersama agar menjadi

lebih baik

B. Pembahasan (analisa)

Kegiatan PKL yang kami lakukan di tempat Pemulihan Gereja

Pentakosta Immanuel Shekinah Glory dengan tema Keistimewaan Pribadi

Manusia, kami ingin melihat keistimewaan pasien sakit mental, dengan cara

memberikan pengaruh secara social kepada mereka seperti:

a. Menyiapkan dan memberikan makan dan minum

Membantu menyiapkan makan dan minum salah satu hal yang paling mudah

dalam menunjukan pengaruh dari kelompok kami kepada pasien. Hal ini

menunjukan memberikan faktor pendukung agar pasien dapat memenuhi

kebutuhan sebagai manusia

b. Memberikan suasana sejuk dan bersih di tempat pemulihan

Pengaruh suasana lingkungan tempat tinggal juga mempengaruhi kesembuhan

dari pasien sakit mental , dengan tempat sehat dan bersih pikiran dan suasana hati

pasien dapat menjadi lebih baik.

c. Mengajak para pasien sakit mental untuk melaksanakan kegiatan rohani

Kegiatan yang dilakukan seperti doa ibadah, lalu bernyanyi lagu-lagu rohani.

Kegiatan ini dilaksanakan agar tetap para pasien selalu berpegangan pada Tuhan,

agar terjaganya hubungan Allah dengan manusia (pasien sakit mental). Harapan

kesembuhan bagi para pasien (hati, pikiran, dan jiwa), karena Tuhan akan selalu

menolong umatnya.

d. Berbincang dengan para pasien sakit mental (yang sudah hampir pulih dari

sakit)

Komunikasi sangat dibutuhkan oleh manusia, karena manusia adalah makhluk

sosial yang dimana ia tidak dapat hidup sendiri. Setiap manusia sangat

membutuhkan orang lain untuk menjalani suatu kehidupan.

e. Memberi sembako untuk kebutuhan tempat pemulihan

Dari kegiatan yang kami lakukan, pasien sakit mental memang memiliki suatu

keistimewaan yang kami lihat pada saat kegiatan, meskipun mereka merupakan

pasien sakit mental, tapi mereka saling membantu sesama pasien. Misalnya saja,

ada salah satu pasien yang tangannya diborgol. Pada waktu makan pasien tersebut

7

Page 8: Laporan Agama FIX

tidak bisa makan dan minum, lalu salah satu pasien membantu menyuapkan

makan dan minum kepada pasien yang tangannya di borgol. Hal itu sudah

menunjukan adanya keistimewaan dari pasien sakit mental, yang mungkin terlihat

tidak nyata. Kenyataannya masih ada rasa kebersamaan antar mereka dan ada rasa

untuk saling membantu, peduli, meskipun pasien sendiri tidak tahu bahwa

perbuatannya merupakan salah satu contoh sikap kepedulian yang di lakukan

terhadap pasien yang lain. Keistimewaan pasien sakit mental juga nampak pada

saat kegiatan ibadah. Meskipun mental dan jiwa mereka terganggu mereka masih

dapat melakukan kegiatan ibadah dengan baik, mereka mengetahui akan adanya

Tuhan, mereka seperti layaknya manusia normal, walaupun kenyataannya mereka

memiliki keterbatasan.

C. Mind Map

8

Page 9: Laporan Agama FIX

D. Hasil Wawancara

Rumah pemulihan di Gereja Pentakosta Immanuel Shekinah Glory ini

didirikan kurang lebih satu atau dua tahun setelah gerejanya didirikan, pertama

kali membuka rumah pemulihan karena merupakan suatu visi dari Tuhan yang

diberikan kepada pendeta Alce Anneke sebagai gembala sidang di Gereja

Pentakosta Immanuel Shekinah Glory. Ketika itu ada salah seorang keluarga yang

menitipkan pasien (orang yang memiliki gangguan mental) lalu tak lama pada

april tahun 2008 Gereja ini masuk di koran Jawa Pos, dan hal itu yang membuat

kebanyakan keluarga mau menitipkan salah seorang keluarganya yang memiliki

gangguan mental.

Kebanyakan dari pasien-pasien (orang yang memiliki gangguan

mental) ini berasal dari luar kota seperti dari jombang dan manado. Pasien

tersebut dinyatakan gangguan mental karena ada yang depresi ditinggal ayahnya

meninggal dan harus menjadi tulang punggung keluarga, terkena narkoba dan

masalah percintaan karena dijodohkan akhirnya sang anak menjadi orang gila.

Memang ada pembayaran di tempat Rumah Pemulihan Gereja Pentakosta

Immanuel Shekinah Glory tetapi apabila keluarga dari pasien tersebut tidak

mampu maka tidak membayar, dan apabila ada keluarga pasien yang mampu

maka membayar dan ada yang menyumbang juga seperti beras dan mie goreng.

Ada beberapa persyaratan jika mau menitipkan pasien (orang yang

menderita gangguan mental) di Rumah Pemulihan Gereja Pentakosta Immanuel

Shekinah Glory salah satu syaratnya adalah tidak berumur lebih dari 45 tahun,

diutamakan bagi non muslin (jika pasien tersebut muslim, maka keluarganya

memberikan surat pernyataan bahwa si pasien atau penderita gangguan mental

bersedia bila dididik secara kristen) dan melakukan konseling dengan gembala

sidang (pendeta Alce Anneke) atau kak sonny (pengurus gereja), jika memang

diperbolehkan maka si pasien akan dididik dan dirawat oleh pengurus gereja.

Beberapa pasien sudah sembuh dan pasien tersebut sudah bisa kembali

kekeluarganya, tetapi ada salah seorang pasien yang merasa nyaman tinggal

digereja namanya gita, pasien ini awalnya benar-benar sulit untuk diatur tetapi

karena mujizat Tuhan sekarang pasien ini yang bernama gita sudah bisa

membantu pengurus untuk mencuci piring, membantu mengepel dan menyiapkan

9

Page 10: Laporan Agama FIX

makanan bagi pasien-pasien lainnya. Jumlah pasien yang dirawat oleh Rumah

Pemulihan Gereja Pentakosta Immanuel Shekinah Glory berjumlah 23 orang.

Dan kata pengurus gereja ini yang terutama untuk pemulihan pasien

adalah dukungan keluarga, perhatian keluarga untuk pasien yang dirawat itu

merupakan suatu alasan mengapa pasien tersebut cepat sembuh, selain hanya dari

gereja didoakan dan diajari untuk merawat diri.

10

Page 11: Laporan Agama FIX

Bab III

Kesimpulan

Apa yang sudah kita lakukan tidaklah banyak dan memang

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses penyembuhan bagi pasien

atau orang yang memiliki keterbatasan mental. Mereka yang kita anggap tidak

berguna dan menjadi pengganggu bisa kita sembuhkan apabila kita mau merawat

mereka dengan sungguh-sungguh dan juga tidak lupa bahwa kesembuhan yang

paling besar pengaruhnya adalah dukungan dan juga kasih sayang dari setiap

keluarga mereka. Hal ini dikarenakan dukungan dari orang yang menyanyangi

mereka akan jauh lebih bermanfaat dan tidak lupa akan doa yang setiap hari

selalu diberikan oleh Gereja Pentakosta Immanuel Shekinah Glory terhadap para

pasien atau orang-orang yang memiliki keterbatasan mental tersebut.

11

Page 12: Laporan Agama FIX

Bab IV

Kritik dan Saran

A. Kritik

Kritik untuk Gereja Pentakosta Immanuel Shekinah Glory

1. Menurut pendapat kami Gereja Pentakosta Immanuel Shekinah Glory sudah memberi

perhatian kepada seluruh pasien yang memiliki keterbatasan mental yang ada di situ.

2. Menurut kelompok kami kebersihan di Gereja Pentakosta Immanuel Shekinah Glory

sudah memenuhi syarat, sehingga kesehatan para pasien terjamin.

Kritik untuk mahasiswa (kelompok)

1. Mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sering kali datang tidak

tepat waktu.

B. Saran

Saran untuk Gereja Pentakosta Immanuel Shekinah Glory

1. Alangkah baiknya bila lebih diberi perhatian lagi supaya dapat memberikan suasana

kesejukan di tempat pemulihan.

2. Alangkah baiknya bila kebersihannya lebih diperhatikan lagi karena di sana sini

masih banyak bekas ini itu.

Saran untuk mahasiswa (kelompok)

1. Sebaiknya untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) berikutnya lebih ditingkatkan

kembali kedislipinan waktunya, supaya tidak terganggu dengan kegiatan yang

lainnya.

12

Page 13: Laporan Agama FIX

BAB V

Refleksi Pribadi

1. Novri Khambali R (2443012077)

Waktu saya pertama kali melakukan Praktek Kerja Lapangan untuk

Pendidikan Agama pada tanggal 17 Oktober 2014 di GPIm Shekinah Glory, saya

merasa seperti merawat orang-orang yang belum pernah saya temui sebelumnya.

Setelah saya telusuri lebih jauh, ternyata tugas di gereja itu ada yang lumayan

memberatkan dan ada yang lumayan menyenangkan juga. Di hari pertama saya

bertemu dengan beberapa orang penderita sakit mental yang ada di situ. Setelah itu

saya mencoba berkenalan dengan salah satu orang di situ dan berbincang-bincang

ternyata ada yang sudah lama dirawat di situ ataupun yang masih baru. Saya juga

mengamati penderita yang ada disitu dirawat karena dimasukkan oleh keluarga atau

sudah dari awal menderita gangguan jiwa, kami juga ikut menyiapkan makanan untuk

para penderita setelah itu saya dan anggota kelompok yang laki-laki ikut

membersihkan bagian dalam dan luar gereja. Siang terik menyinari hari itu tanggal

25 Oktober 2014 saat kami tiba untuk melanjutkan kegiatan PKL disana. Waktu kami

sedang ada di situ saat hampir masuk waktu makan siang untuk para penderita, kami

segera menyiapkan makan siang untuk para penderita tersebut dan semua berkumpul

untuk makan siang bersama. Sebelum menyantap makanan tersebut mereka dipanggil

satu-satu dan dibimbing untuk berdoa setelah itu kami membagikan makanannya. Ada

penderita yang tidak bisa makan sendiri karena tangan diborgol, tetapi kami tidak

perlu membantu karena dia sudah bisa makan sendiri dan lucunya dia yang paling

banyak makan diantara para penderita disitu dan setelah itu saya dan anggota

kelompok yang laki-laki ikut membersihkan bagian dalam dan luar gereja. Pada

pertemuan terakhir kami memberikan hiburan lewat lagu-lagu rohani bersama teman-

teman kepada orang-orang yang ada di situ. Jadi, refleksi yang bisa saya ambil dari

Praktek Kerja Lapangan ini adalah kita harus bisa merawat dan menjaga orang-orang

di sekitar kita seperti orang tua kita sendiri. Sekian refleksi dari saya, mudah-mudahan

bermanfaat.

13

Page 14: Laporan Agama FIX

2. Christina Thresdy Wijaya (2443014005)

Kelompok saya melakukan kegiatan PKL Agama dengan tema Keistimewaan

Pribadi Manusia di tempat pemulihan, selama berjalannya kegiatan di tempat

pemulihan kami ingin mengetahui apa keistimewaan dari pasien sakit mental. Pada

hari pertama kegiatan PKL adalah menyiapkan makan,minum ,dan setelah itu

membersihkan Gereja.Saat itu saya belum melihat adanya keistimewaan dari pasien

sakit mental.Berbeda pada saat pertemuan ke dua, tiga, dan empat.

Saat tiga pertemuan itu ada suatu hal yang bisa saya dapatkan dari kegiatan

PKL. Keistimewaan itu saya temui ketika kami menjalankan kegiatan ibadah, mereka

mengikuti kegiatan dengan baik seperti umat Kristiani biasanya. Pasien sakit mental

memberikan respon yang positif ketika saya dan teman-teman menyanyikan lagu

pujian bagi Tuhan. Meskipun ada yang tidak bernyanyi tapi setidaknya mereka

menghormati kegiatan ibadah yang dilakukan pada saat itu. Dari kegiatan tersebut

saya menyimpulkan bahwa keistimewaan pasien sakit mental adalah masih adanya

sikap menghormati sesama, dan mereka mengerti tentang adanya Tuhan. Padahal

orang seperti mereka yang kita tahu jiwa dan pikirannya terganggu, mereka sudah

tidak mengerti tentang apa-apa, tetapi nyatanya mereka masih mempunyai sikap

hormat dan mereka masih tahu bahwa Tuhan itu ada.

Manusia awam berpandangan negatif tentang orang sakit mental, menganggap

mereka buruk, tidak boleh didekati. Saya awalnya mempunyai pikiran seperti itu,

tetapi ketika saya melihat kegiatan ibadah tersebut membuat diri saya menjadi kecil.

Sebagai umat Kristiani yang di wajibkan mengikuti kegiatan misa pada hari minggu

dan saya terkadang tidak mengikuti misa tersebut dengan alasan malas, telat bangun,

atau tidak dapat menjaga sikap di Gereja, kurang mengetahui tentang agama saya

sendiri. Kenyataannya pasien sakit mental mempunyai sikap yang lebih baik dari

saya. Hal itu membuat saya untuk menjadi umat Kristiani yang lebih baik, karena

pasien sakit mental bisa seharusnya manusia normal bisa jauh lebih baik dari pada

mereka.

Kegiatan PKL ini juga membuat saya mengetahui apa yang belum pernah saya

ketahui. Kegiatan ini membuat saya menjadi peduli dengan sesama, mengetahui

bahwa setiap manusia mempunyai setiap masalah mereka masing-masing sehingga

setiap orang butuh teman sebagai tempat bercerita tentang hal yang sulit mereka

hadapi. Pikiran saya menjadi terbuka bahwa pasien sakit mental pun mempunyai

14

Page 15: Laporan Agama FIX

catatan hidup yang menyeramkan, ada yang sakit diakibatkan mencoba narkoba, ada

yang dulu sewaktu muda dijual oleh orangtuanya, dll. Kehidupan yang saya miliki

jauh lebih beruntung dibandingkan mereka. Saya harus menjadi manusia yang peduli

akan sesama, mau mendengarkan cerita seseorang dengan baik, karena pasien sakit

mental di tempat pemulihan yang saya kunjungi, pasti jiwa dan pikirannya dulu

sangat tertekan dan mereka tidak tahu harus menceritakan beban mereka kepada

siapa.

15

Page 16: Laporan Agama FIX

3. Nanik Erawati (2443014041)

PKL kami dilaksanakan di RUMAH PEMULIHAN GEREJA PENTAKOSTA

IMMANUEL SHEKINAH GLORY. PKL ini dilaksanakan untuk mengetahui

keistimewaan setiap manusia, termasuk manusia yang memiliki gangguan mental.

Selama saya disana saya mulai mengerti dimana keistimewaan pasien gangguan

mental. Banyak hal yang menarik dan mengesankan pada setiap pertemuannya dan

membuat saya menjadi lebih termotivasi.

Pada pertemuan pertama yang saya dan teman-teman lakukan adalah

menyiapkan makanan, minuman dan membersihkan gereja. Pada saat mau makan,

semua pasien sudah di biasakan untuk berdoa yang di pimpin oleh pengawas, hal ini

lah yang membuat saya terkejut. Seorang pasien gangguan jiwa masih bisa berdoa

dengan mengikuti pimpinan doa pengawas. Saya berpikir bahwa terkadang manusia

yang normal saja lupa untuk berdoa tapi mereka yang memiliki keterbatasan bisa

berdoa dengan bersungguh-sungguh dan mengikuti pemimpin doa dengan baik. Saat

makanpun mereka tidak pernah berebut makanan, jika ada yang makannya sudah

selesai dan mempunyai sisa pasien baru berani mengambil makanan itu. Saya berfikir

bahwa sesungguhnya meskipun mereka mengalami gangguan mental tetapi mereka

masih bisa menghargai hak orang lain dengan tidak berebut makanan.

Hal lain yang membuat saya terkesan adalah saat kita mengajak mereka

ibadah, mereka bisa mengikuti ibadah dengan baik. Saat kita menyanyikan lagu

pujian, ada beberapa pasien gangguan mental yang ikut bernyanyi bersama dengan

lantang dan mengucapkan lirik dengan benar. Kami menyanyikan beberapa lagu yaitu

Janji-Mu seperti fajar, sentuh hatiku dan Tuhan yesus baik, lagu itulah yang bisa

mereka nyanyikan bersama kami dengan baik. Pasien gangguan mental yang tidak

ikut bernyanyi tidak sibuk sendiri, mereka tetap berada di tempat ibadah yang kita

gunakan dan tetap mendengarkan pujian yang kami nyanyikan. Kegiatan ini membuat

saya mengerti bahwa mereka juga mengetahui bahwa Tuhan itu ada.

Pada saat wawancara, saya mengerti mengapa pasien-pasien disana bisa

terkena gangguan mental. Ada yang berada disana karena narkoba, pasien tersebut

terlalu banyak menggunakan obat terlarang tesebut sampai ia mengalami over dosis

dan syarafnya mengalami kerusakan yang akhirnya membuat dia menjadi gila. Kasus

lainnya adalah ada pasien yang dijual oleh orang tuanya, kasus percintaan dan ada

korban pemerkosaan. Dari sini saya belajar untuk berhati-hati dalam berkehidupan,

16

Page 17: Laporan Agama FIX

berusaha menjaga diri dari hal-hal negatif yang kedepannya dapat merusak kehidupan

kita. Seperti kata pepatah, apa yang kita tanam sekarang itulah yang akan kita tuai.

Jika kita berbuat yang sesuai peraturan yang baik, maka tidak mungkin hidup kita

menjadi buruk.

Ada seorang pasien gangguan mental yang sudah sembuh tetapi ia tidak ingin

pulang ke keluarganya, ia memilih untuk mengabdikan dirinya di tempat dia

disembuhkan. Ia sering membantu disana, kadang ia membantu mencuci piring,

memasak untuk teman-teman dan menyuapi pasien lain yang tangannya diborgol.

Dari kegiatan PKL ini saya mendapatkan dan mengerti tentang hal-hal baru

dimana kita manusia yang normal harus lebih mencintai Tuhan, belajar berbagi

dengan sesama manusia yang ada dan berusaha untuk tidak membuat masa depan kita

hancur dengan menyia-nyiakan hidup kita dengan hal-hal bodoh. Manusia yang

mempunyai gangguan mental saja bisa mengerti akan hal baik seperti doa, ibadah,

mencintai dan menghargai sesama. Mengapa kita yang normal tidak bisa berbuat lebih

baik dari apa yang mereka lakukan.

17

Page 18: Laporan Agama FIX

4. Fenny Desiani Sugiarno (2443014044)

Ketika saya mendengar untuk PKL di tempat pemulihan orang sakit mental,

saya kaget sekali dan takut untuk kesana, tetapi karena teman-teman yang lain bilang

apabila tempat pemulihan itu tidak menyeramkan. Akhirnya kami semua setuju untuk

kesana dan kami membuat proposal.

Pada hari pertama kami disana, ketika kami datang disana kami memulai

untuk perkenalan dan kami mulai menyiapkan makan malam. Makan malamnya

setelah disiapkan, para pengurus mulai memanggil mereka satu persatu, mereka ada

yang datang untuk ambil makannya sendiri tetapi ada juga yang makannya harus di

suapin. Yang disuapin itu adalah pasien yang sangat usil, sehingga tangannya di

borgol. Salah satu dari kami ada yang nyuapin pasien disana.

Pada hari berikutnya saya datang kesana pagi, ketika kami kesana kami

membagikan snack dan susu untuk pasien, kami memberikan snack dan susu secara

langsung ke pasien yang ada disana. Saya kebagian untuk memberikan snack kepada

para pasien, saya awalnya cukup takut pada pasien karena mereka bisa saja tiba-tiba

marah dan kita yang diserang. Pada hari itu ketika ada pasien yang marah-marah, saya

mendengar apa yang mereka ucapkan dan saya melihat mereka bisa menjadi sakit

mental itu karena mereka ada yang terkena narkoba, ada yang di bangkrut. Mereka

semua di sana bisa mengalami kesembuhan karena mereka dirawat dengan penuh

kasih dari Tuhan.

Pada hari berikutnya lagi saya datang kesana, ketika kami sampai disana kami

membantu untuk menyiapkan makan pagi di tempat pemulihan. Semua pasien yang

ada makan dan setelah mereka makan kami menyiapkan untuk ibadah singkat dan

menyanyi lagu rohani. Kami memulai ibadah dengan mendoakan mereka yang ada di

tempat itu agar cepat bisa pulih seperti dulu lagi. Bayangan saya awalnya mereka

tidak bisa untuk diajak beribadah tetapi sebagian dari mereka bisa ikut bernyanyi

bersama kami. Saya melihat mereka saja yang mengalami sakit mental bisa untuk

memuji Tuhan dengan bernyanyi lagu rohani. Kadang saja dari kita anak muda saat

ini tidak banyak yang tau lagu rohani.

Setelah melakukan ibadah mereka makan siang dan mereka mulai istirahat.

Setelah itu saya melakukan wawancara pada pemilik tempat pemulihan, dalam

wawancara itu saya mengetahui bahwa hal yang penting dari kesembuhan mereka

adalah keluarga mereka sendiri, mereka harus mendapat dukungan yang besar dari

18

Page 19: Laporan Agama FIX

keluarganya. Di tempat pemulihan ini juga sudah ada yang sembuh dan dapat

melakukan aktivitas seperti biasanya, dan ada juga yang setelah sembuh ingin tetap

tinggal di tempat pemulihan dan membantu disana. Saya disana mendapatkan banyak

pelajaran pada PKL ini yaitu kita jangan menjauhi orang yang sakit mental tetapi kita

harus mendukung mereka agar cepat untuk bisa sembuh.

19

Page 20: Laporan Agama FIX

5. Yuta Elisabeth Pattihawean (2443014046)

Pengalaman yang saya dapatkan selama menjalani PKL (Praktek Kerja

Lapangan) disana sangat banyak. Pada pertemuan pertama kami berkenalan dengan

pengurus tempat tersebut serta kami juga dikenalkan dengan pasien dari panti

tersebut. Setelah berkenalan dan melihat lingkungan sekitar kami pun membantu

pengurus panti tersebut menyiapkan makan malam untuk para pasien panti tersebut

dan menu pada malam itu adalah sup dengan tahu. Kami pun membagikan makanan

tersebut pada pasien akan tetapi sebelum para pasien makan malam mereka berdoa

sebelum makan. Selama kami membagikan makan dan minum ada anggota kelompok

yang lain membersihkan bagian dalam gereja. Mereka membantu menyapu dan

mengepel.

Setelah para pasien selesai makan malam para pasien pun mengumpulkan

piring menjadi satu dan kami pun membantu untuk mencuci piring dan gelas. Setelah

kami merapikan semua kami pun berpamitan untuk pulang. Pertemuan kedua kami

datang cukup pagi jadi kami menyiapkan snack pagi pasien dan membagikan untuk

pasien. Setelah itu kami pun memandikan para pasien dan merapikan segala sesuatu

lalu berpamitan pulang. Pada pertemuan ketiga kami memasak makanan pagi untuk

para pasien dan membagikannya sama seperti pertemuan sebelumnya dan sebelum

makan mereka pasti berdoa. Kami pun membantu membersihkan gereja dan

merapikan benda-benda dalam gereja. Setelah kami merapikan bagian dalam gereja

kami pun menyiapkan ibadah untuk para pasien. Kami pun menjalankan ibadat dan

pada saat menyanyikan lagu rohani ada beberapa pasien yang juga ikut menyanyi

sambil tepuk tangan.

Setelah melakukan ibadat kami pun menyiapkan makan siang untuk para

pasien dan membagikannya kepada para pasien. Setelah kami menyelesaikan tugas-

tugas yang diberikan pada kami, kami pun mewawancarai pengurus dari panti

tersebut. Setelah wawancara kami pun memberikan sembako dan berpamitan untuk

pulang. Banyak sekali nilai yang dapat saya ambil ketika melakukan PKL( Praktek

Kerja Lapangan) salah satunya ialah saling peduli dengan sesama tidak peduli dia

orang kaya atau orang miskin kita sebagai manusia sudah seharusnya saling

membantu karena kita diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial bukan

individualisme. Kita didunia ini tidak mungkin dapat hidup sendiri tanpa bantuan

orang lain. Semua orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan tidak ada manusia

20

Page 21: Laporan Agama FIX

yang sempurna karena yang sempurna hanya Allah oleh karena itu kita sebagai

manusia dengan kelebihan yang diberikan Allah sudah layak dan sepantasnya kita

dengan kelebihan tersebut membantu sesama terutama yang sangat memerlukan

pertolongan kita. Kita juga seharusnya menolong orang tanpa pamrih dan tanpa

pandang bulu sehingga apa yang kita lakukan didunia ini tidak sia-sia dan selalu

diberkati oleh Allah.

21

Page 22: Laporan Agama FIX

6. Jesslyn Diva (2443014047)

Hari pertama saya PKL, saya membantu pengurus gereja menyiapakan makanan

untuk para pasien di Rumah Pemulihan Gereja Pentakosta Immanuel Shekinah Glory.

Merasakan untuk pertama kalinya menyiapkan menyiapkan makan malam bagi mereka

yang memiliki keterbatasan mental, dan setelah mereka makan sayapun ikut membantu

pengurus gereja untuk mencuci piring, peralatan memasak.

Sebelumnya saya sempat berfikir untuk apa para pengurus gereja mau untuk

merawat mereka yang memiliki keterbatasan mental, tetapi ternyata para pengurus di

gereja tersebut mau melakukan pekerjaan itu karena mereka mau belajar menerima dan

mau untuk merawat para pasien begitu sebutan untuk para penderita sakit mental. Saya

dan teman-teman membantu pekerjaan para pengurus dan pekerjaan itu tidak semudah

yang saya bayangkan. Tetapi setelah saya terjun dan ikut merasakan apa yang mereka

kerjakan.

Mulai dari situ saya tau bagaimana sulitnya pekerjaan yang mereka lakukan.Yang

pertama para pengurus melakuakn pekerjaan ini dengan sebuah hati yang tulus, karena

tanpa adanya ketulusan mungkin mereka tidak akan bisa sabar dalam menghadapi para

pasien (orang yang menderita sakit mental). Yang kedua adalah para pengurus di gereja

tidak memikirkan malu atau tidaknya untuk melakukan pekerjaan merawat pasien (orang

yang memiliki gangguan mental), karena menurutnya itu adalah sebuah pekerjaan yang

penuh dengan pengalaman berharga.

Sesekali saya bertanya apa susahnya dalam bekerja menjadi seorang pengurus

gereja dan sebagai pelayan Tuhan? Jawaban dari salah satu pengurus adalah saat dimana

para pasien (orang yang menderita gangguan mental) tidak mau makan, karena melihat

para pasien mau makan saja para pengurus sudah merasa senang, jika para pasien tidak

mau makan maka ada salah seorang pasien yang bernama sugeng, pasien tersebut yang

ditugaskan untuk mendulang sesama pasien yang tidak mau makan. Dan selain itu para

pengurus gereja memiliki tanggung jawab yang besar, selain mereka mengurus gereja,

mereka juga mengurus para pasien (orang yang memiliki gangguan mental).

Dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, saya menjadi tau bagaimana sulitnya

mereka dalam menjalani suatu pekerjaan dan suatu tanggungjawab. Itu membuat saya

sadar, tidak ada gunanya menghamburkan uang, sedangkan orang lain banyak yang lebih

membutuhkan. Saya sadar pada saat ini saya memang belum bekerja, dan seharusnya

malu bagi untuk berfoya-foya dengan jerih payah orang tua.

22

Page 23: Laporan Agama FIX

Saya lebih bisa mensyukuri apa yang sudah diberikan orang tua, bukan selalu

menuntut. Saya di beri pendidikan, di beri fasilitas sampai saya kuliah, itu jauh lebih dari

cukup. Dari sini saya juga mengambil makna, bahwa kita tidah boleh semena-mena

dengan orang lain, meskipun orang tersebut adalah orang yang memiliki gangguan

mental, karena beberapa pasien juga memiliki hal yang lebih dari keterbatasannya itu,

seperti pasien yang bernama gita dia sudah dinyatakan hampir sembuh dan gita sebagai

salah seorang pasien juga bisa membantu pengurus gereja untuk mencuci piring,

mengepel dan menyapu. Selain gita ada beberapa pasien lainnya yang mulai mengerti bila

diajak menyanyi lagu rohani.

Saya sadar bahwa saya tidak boleh meremehkan orang lain, meskipun yang saya

remehkan adalah para pasien (orang yang memiliki gangguan mental), karena betapa

indahnya perbedaan jika kita mau mensyukurinya. Pada akhirnya kita sebagai makhluk

Tuhan yang memiliki martabat dan akal budi seharusnya mampu untuk berfikir agar dapat

membuat orang-orang disekitar kita menjadi nyaman, bukannya membuat orang-orang

yang awalnya peduli kepada kita justru menjadi tak peduli dan marah terhadap kita.

Seperti para pasien yang meskipun sering kita anggap tak ada, ternyata mereka juga mulia

dimata Tuhan, karena kita sebagai anak-anaknya adalah satu.

Belajar dari hal-hal kecil, dan mampu untuk menanggapinya dengan serius. Dari

situ kita akan dipercayakan hal-hal yang lebih besar dari Tuhan. Tuhan tidak akan pernah

mengabaikan jerih payah orang yang setia terhadap apa yang dia punya.

23

Page 24: Laporan Agama FIX

7. Sandyawan (2443014052)

Pada refleksi saya terhadap PKL ini saya akan menceritakan suka duka dan

kesan kesan maupun pelajaran pelajaran yang saya resapi di Panti Rehabilitasi Orang

Gila ini. Selama PKL Agama ini pada hari pertama, terus terang saja saya kaget

melihat orang orang yang terdapat disana karena setiap orang yang terdapat disana

duduk sendiri sendiri dengan jarah yang lumayan jauh dan tak seorangpun

berkomunikasi dengan yang lain.

Kegiatan saya pada hari pertama itu ialah membantu membersihkan ruangan,

misalnya dengan menyapu, mengepel, dan lain lain. Kami juga membantu

menyiapkan makan pada hari ke dua.

Pada hari ketiga dan keempat, kami sekelompok mengajak mereka untuk

berkumpul dan berdoa serta bernyanyi lagu rohani. Pada saat itulah saya menyadari

bahwa orang orang tersebut memiliki keistimewaan masing masing. Ada beberapa

orang yang dapat berdoa, dapat bernyanyi, dan kebanyakan dapat mengikuti lagu

maupun doa yang kita lakukan bersama. Mungkin bagi kita itu merupakan hal yang

biasa, tapi bagaimana jika yang melihat mereka bukan kita melainkan orang cacat

yang bisu tuli. Mereka pasti menganggap orang orang gila itu istimewa.

Jadi orang dianggap istimewa itu dilihat dari sudut pandang yang berbeda dan

tidak bisa disama ratakan. Misalnya orang yang pintar dalam hal pengetahuan, jika dia

ditunjuk untuk masuk tim sepak bola, belum tentu dia bisa melakukannya. Bisa jadi

dia dianggap bodoh oleh teman temannya yang pintar bermain sepak bola. Jadi

keistimewaan masing masing manusia tidak bisa hanya dilihat dari satu sudut.

Keistimewaan yang dimiliki tiap orang kebanyakan berbeda satu sama lain. Itu

ditujukan Tuhan agar kita bisa saling melengkapi. Misalnya dengan contoh diatas,

orang yang pintar dalam hal pengetahuan dapat mengajari orang yang bisa bermain

sepak bola yang mungkin kurang dalam ilmu yang dimiliki. Begitu pula sebaliknya.

Oleh karena itu kita tidak boleh meremehkan orang orang yang kita anggap tidak

berdaya, karena mungkin pada suatu hari kita akan membutuhkan keistimewaan yang

orang itu punya.

24

Page 25: Laporan Agama FIX

8. Sharon Christa (2443014068)

Awalnya banyak hal yang mengejutkan yang muncul dari PKL agama ini. Hal

pertama adalah ketika muncul ide untuk melakukan PKL di tempat penampungan

orang sakit jiwa. Banyak bayangan buruk yang muncul di benak saya, saya juga

sedikit takut, karena saya tidak pernah berdekatan langsung dengan orang sakit jiwa.

Dan saya juga tidak tahu hal apa yang terjadi jika pasien marah atau sedang kambuh. 

Hal lain yang mengejutkan saya adalah perjalanan yang harus kami tempuh

untuk mencapai lokasi PKL. Bukannya saya rewel atau manja, tapi jujur saja saya

tidak pernah melakukan perjalanan yang begitu jauh naik sepeda motor. Salah satu

salah saya adalah tidak menanyakan lebih lanjut lokasi tepatnya dimana. Saya waktu

itu hanya 'pupuk bawang' saja

Sesampainya di sana pada hari pertama, banyak pasien membuat hati saya

tersentuh. Semua rasa capek tergantikan dengan rasa prihatin dengan keadaan para

pasien di sana. Apalagi saat menyiapkan makanan dan melihat para pasien makan.

Mereka makan begitu lahap meskipun menurut saya makanannya sangat sederhana.

Sebenarnya saya tidak tahu pasti apa mereka masih mengetahui apa yang mereka

makan atau tidak, tapi hal ini tetap membuat saya tersentuh. Satu hal lagi adalah

ketika mendengarkan mereka doa untuk makan. Semua pasien menirukan doa salah

satu petugas untuk doa makan. Hal kecil ini saya lihat sebagai suatu keistimewaan

yang luar biasa dalam diri para pasien. Karena dibalik keterbatasan mereka, mereka

masih bisa berdoa kepada Tuhan.

Melalui PKL ini saya disadarkan untuk selalu bersyukur pada Tuhan, karena

saya telah diberi badan yang sehat dan jiwa yang sehat. Juga agar tidak selalu rendah

diri, merasa tidak memiliki apa-apa. Seringkali saya merasa, mengapa saya tidak

sekaya si dia, mengapa saya tidak mampu untuk memiliki seperti yang dia miliki,

mengapa dia bisa mendapatkan segala sesuatu dengan mudah? Tapi dengan segala

keluhan itu, saya akan selalu ingat bahwa ada masih banyak orang di luar sana yang

tidak seberuntung diri saya. Yang mungkin dari segi ekonomi, fisik, jiwa, masih serba

berkekurangan.

Satu hal yang saya pelajari adalah bahwa Tuhan itu Maha Adil. Meskipun

setiap manusia memiliki kekurangan, tapi pasti ada kelebihan yang dimiliki oleh

manusia tersebut. Seperti para pasien di tempat pemulihan yang bisa ikut bernyanyi

dan beribadah dengan baik. Mungkin bagi orang lain ini adalah hal yang sederhana,

25

Page 26: Laporan Agama FIX

tapi bagi orang yang mengalami gangguan mental, hal ini merupakan suatu

keistimewaan tersendiri. Terkadang orang yang normal masih suka malas untuk

menyanyi atau mendengarkan renungan saat ibadah di Gereja. Tapi para pasien di

tempat pemulihan ini bisa mengikuti jalannya ibadah dengan baik. Selain itu, satu hal

yang saya dapat adalah Tuhan juga akan memberikan teguran pada anak-anakNya

yang tidak hidup seturut dengan kehendakNya. Seperti salah satu pasien yang

menderita sakit jiwa dikarenakan mengonsumsi narkoba. Jadi hal lain yang saya

peroleh adalah manusia memang penuh dengan dosa, tapi manusia harus belajar dari

setiap kesalahan yang sudah diperbuat. Belajar untuk tidak jatuh pada kesalahan yang

sama dan hidup seturut dengan kehendak Tuhan. Dan satu hal yang tidak boleh

terlupakan adalah selalu bersyukur apapun keadaan kita, karena rencana Tuhan lebih

indah daripada keinginan kita.

26

Page 27: Laporan Agama FIX

9. Onggy Widjaya (2443014073)

Pengertian Refleksi diri adalah kemampuan manusia untuk melakukan

intropeksi dan kemauan untuk belajar lebih dalam mengenai sifat dasar manusia ,

tujuan dan esensi hidup. Self reflection berbeda dengan rumination. Rumination

dilandasi oleh rasa kekhawatiran diri demi kepentingan diri sendiri, semetara self

reflection didasari oleh niat murni untuk menganalisis diri demi penginkatan diri

(Morin, 2002).

Dari PKL Agama yang dilakukan saya dapat belajar banyak hal dan

mengintrospeksi diri tentang proses pengujian, pengolahan terhadap nilai-nilai dan

keyakinan pribadi. Refleksi diri ini membuat saya belajar hal-hal baru dalam diri,

lebih mengetahui tentang diri sendiri dan membuat kesadaran yang tinggi akan

membawa individu pada kesehatan mental yang lebih baik, karena pkl yang telah saya

lakukan dipanti rehabilitas orang sakit jiwa membuat saya tersadar bahwa pentingnya

menjaga kesehatan jasmani dan yang terlebih penting adalah menjaga kesehatan jiwa

atau mental karena jika stress yang terlalu berat dapat menimbulkan dampak yang

besar yaitu sakit jiwa walaupun tubuh jasmani terlihat sehat.

Refleksi seharusnya diwujudkan menjadi suatu aksi atau tindakan . jika tubuh

kita sehat kita harus melakukan hal-hal yang positif agar dapat meningkatkan tubuh

dan mental menjadi lebih baik. orang yang memiliki kesadaran diri tinggi akan

kesehatan mental akan membuat dampak yang baik bagi orang disekitarnya.

Pemahan tentang diri yang baik membawa diri kepada suatu tindakan nyata, dimana

individu diharapkan dapat bersikap lebih positif.

Dalam PKL ini saya melakukan banyak kegiatan yang berhubungan dengan

masalah kejiwaan seseorang, tanpa kita sadari banyak orang telah frustasi dan

menjadi depresi akhirnya menjadi sakit jiwa, setelah saya PKL saya sadar bahwa

orang yang sakit jiwa juga memiliki hak untuk hidup dan penyakit mental yang telah

mereka alami juga bisa disembuhkan, saya mendapat pendidikan sosial setelah PKL

dipanti rehabilitas tersebut karena saya bisa melihat secara langsung bagaimana

kehidupan orang-orang tersebut. Orang-orang yang menderita penyakit jiwa terdiri

dalam berbagai golongan, dari golongan orang sakit parah hingga sudah hampir sadar,

itu membuktikan bahwa penyakit mental bisa disembuhkan, dapat melalui komunikasi

27

Page 28: Laporan Agama FIX

dan pendidikan beretika. Saya bisa merasakan kesedihan yang mereka alami, karena

orang-orang itu memiliki sifat yang tidak wajar(sakit jiwa).

10. Yoga Eka P. (2443014074)

Pada hari yang saya lakukan pkl di panti pemulihan yang mencakup beberapa

orang yang sakit mental dan mulai sembuh dari sakit mental yang mereka derita ada

banyak hal yang saya dapatkan , terutama hal itu adalah saat hari dimana saya

pertama kali mengunjungi yaitu saya terkesan ternyata tidak semua orang sakit mental

itu mengerikan tetapi orang sakit mental itu orang yang juga membutuhkan uluran

tangan kita saat dia (pasien yang sakit mental) merasakan akan lapar dengan kita

memberikan makanan pada orang sakit mental, membantu menyiapkan makan,

membantu membersihkan lantai agar mereka nyaman, mereka merasa sangat dibantu

walaupun mereka tidak mengerti. Saat hari berikutnya saya mengunjungi panti

pemulihan tersebut saya sangat terkesan saat seluruh anggota kelompok kami

memberi hiburan kepada mereka yaitu menyanyi lagu rohani ternyata mereka juga

ikut bernyanyi walau tidak semuanya tetapi saya sangat bangga. Dan sebagian dari

mereka (pasien yang mulai sembuh) juga mau ikut berdoa saat salah satu teman saya

membacakan doa dan dia pun mengikutinya, ternyata walau mereka sakit mental

tetapi mereka juga mengenal akan adanya Tuhan. Hal yang saya ambil dari

pengalaman saya bersama teman-teman saya adalah kita juga harus menghargai

walaupun seseorang mendapat kekurangan dari segi fisik maupun mental. Karena

tidak ada yang sempurna selain Tuhan sendiri.

28

Page 29: Laporan Agama FIX

11. Johan Waisakti G. (2443014086)

Kehidupan tiap manisia tidak lah selalu sempurna dimana setiap individu yang

diciptakan oleh Tuhan selalu memiliki suatu kelemahan maupun suatu kelebihan

dimana setiap individu manusia dituntut untuk mau mengembangkantalenta yang

dimilikinya dan tidak menggunakan kelemahannya untuk alasan tidak mau

berkembang.

Ketika Kami melakukan kegiatan PKL Agama selama 4 kali pertemuan di

Rumah pemulihan gereja pentakosta immanuel shekinah glory,Kami melihat suatu

pemandangan yang tidak biasa dimana ternyata masih banyak orang orang yang

mengalami gangguan mental.Hari pertama Saya d sana, Saya dan Kelompokku

membantu mempersiapkan makananuntuk pasien,saya kaget ternyata ada pasien

gangguan mental yang kondisi tangannya d borgol,Saya sempat bingung dengan

bagaimana caranya pasien tersebut untuk makan namun tanpa disadari Saya kaget

ketika ada pasien yang lain yang mengambilkan makanan untuknya dan menyuapi

pasien yang d borgol tangannya. Ketika melihat hal tersebut saya benar benar kaget

dan tersentuh,meskipun mereka dalam keadaan yang kurang normal namun mereka

mengerti untuk saling membantu dan melengkapi kekurangan yang ada.Setelah

selesai makan makan Saya dan teman teman membereskan meja dan bersiap siap

untuk pulang. Pada hari kedua kami, kami mencoba membantu memandikan pasien

yang ada d tempat pemulihan tersebut ketika Saya ingin mencoba membantu

memandikan pasien tiba tiba ada pasien yang keluar dari kamar mandi tanpa

mengenakan busana, Saya dan teman teman terkejut ketika melihat hal

tersebut,namun pada kegiatan membantu memandikan pasienSaya dan teman teman

mendapatkan pelajaran yang penting dimana kita harus sabar dan penuh kasih sayang

untuk membantu yang lainnya. Pada hari ketiga,Kami merangkap pertemuan ke empat

d hari ketiga ini,pertama kami menyelesaikan kegiatan pertemuan ketiga kami terlebih

dahulu. Disini Saya dan teman teman membersihkan gereja tempat pasien untuk

beristirahat seperti menyapu dan mengepel. Ketika Saya mendapatkan giliran

mengepel saya mendapatkan bagian untuk mengepel daerah yang lebih dekat dengan

tempat tidur yang d gunakan pasien untuk beristirahat, ketika Saya mengepel tiba tiba

ada pasien cewek yang mengangkat tempat tidurnya dan pindah ketepi,Saya berhenti

29

Page 30: Laporan Agama FIX

sejenak dan berpikir "pasien yang gangguan mental saja dapat menghormati suatu

pekerjaan orang kenapa kita yang lebih normal terkadang lupa akan hal tersebut?"

sehingga pada kesempatan kegiatan ke tiga ini Saya dan teman teman mendapatkan

pelajaran yang biasanya kami lupakan yaitu untuk menghormati dan menghargai

pekerjaan orang lain. Setelah kegiatan pertemuan ketiga kami selesai,Kami langsung

melanjutkan kegiatan pertemuan keempat kami,disini kami mengajak pasien untuk

beribadah dan bernyanyi bersama,disinilah hal yang paling berkesan yang saya dapat

dimana ketika saya dan teman teman menyanyikan 2 atau 3lagu rohani masih belum

ada pasien yang merespon ajakan kami namun pada saat saya dan teman teman

menyanyikan lagu ke empat tiba tiba ada pasien yang tergerak dan ikut bernyanyi

bersama kami disini saya sangat tersentuh karena mesikipun mereka memiliki

gangguan mental namun mereka tidak lupa akan Tuhan. Sehingga setelah melihat hal

tersebut Saya dan teman teman ingin lebih giat lagi dalam pelayanan ataupun

beribadah pada agama kami masing masing. Akhirnya kegiatan PKL yang kami

lakukan ditutup dengan Pemberiansembako untuk kebutuhan pasien serta wawancara

dengan pihak pengelola Rumah pemulihan gereja pentakosta immanuel shekinah

glory.

Setelah kegiatan Wawancara selesai kami pulang bersama. Kegiatan PKL

yang Saya lakukan dengan teman teman Saya selama 4kali pertemuan iniSaya

mendapatkan berbagai manfaat yang mana dapat membuat Saya ingin menjadi pribadi

yang lebih baik lagi.

30

Page 31: Laporan Agama FIX

12. Fitri Illa K. (2443014276)

Hari pertama saya dan teman – teman Praktek Kerja Lapangan (PKL) di

Rumah Pemulihan Gereja Pentakosta Immanuel Shekina Glory, kami

pemperkenalkan diri dengan pengurusnya, setelah saya dan teman – teman

memperkenalkan diri kami membantu menyiapkan makan malam untuk mereka.

masing – masing pasien di panggil satu persatu dengan nama mereka, dan saya

membantu menyerhkan bagian makan kepada masing – masing pasien dari sini saya

bisa mengambil bahwa saya harus bisa menghargai mereka, karna meraka sama

seperti kita sama – sama mebutuhkan makan untuk bertahan hidup meskipun mereka

sedang sakit dan dalam tahap pemulihan. kami juga membantu membersikan gereja

yang sebagai tempat tidur mereka, mereka juga sama seperti kita butuh tempat untuk

beristirahat. setelah saya mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan hari pertama ini

saya lebih banyak bersyukur karna saya masih di beri kesehatan rohani, saya lebih

bisa mengargai orang lain,

Hari kedua Praktek Kerja Lapangan (PKL) saya dan teman – teman kelompok

saya menyiapkan snack dan susu untuk mereka dan membagikan kepada pasien satu

persatu, setelah itu merapikan pakaian pasien, membantu memandikan pasien, dan

bersih – bersih di samping saya melakukan itu saya sempat Tanya kepada pengurus

nya tentang latar belakang dari beberapa pasien, mereka gila karna beberapa alasan

salah satu nya karna terjerat kasus narkoba, pasien ini dulu nya sangat kaya raya

dengan hidup yang serba kecukupan tapi karna dia tidak bisa mengendalikan

pergaulan dan napsu dia akhirnya terjerumus di dunia yang hitam itu, sampai akhir

nya dia bisa mengalami gangguan mental. dari sini saya bisa mengambil beberapa

hikmanya, kita sebagai manusia yang bertuhan seharusnya kita lebih menghargai apa

yang diberikan Tuhan kepada kita, dan mengunakan nya dengan sebaik – baiknya

jangan malah menghabur – hamburkan uang, dan hidup berfoya – foya dan akhirnya

terjerumus di dunia narkoba.

Hari ketiga Praktek Kerja Lapangan (PKL) Memasakan makanan pagi untuk

pasien, membersikan gereja, mencuci peralatan makan dan mempersiapkan ibadah

untuk para pasien meskipun saya berbeda agama dengan mereka saya tetap mengargai

nya, dan saya bisa berfikir bahwa orang yang sakit mental juga perlu bimbingan

31

Page 32: Laporan Agama FIX

rohani, perlu mrndekatkan diri dengan Tuhan, kita sebagai manusia yang sehat rohani

seharusnya lebih bisa mendekatkan diri dengan Tuhan lebih sering mengingat akan

kebesaran Tuhan karna kita masih diberi kesehatan jasmani dan rohani sampai saat

ini.

Hari ke empat Praktek Kerja Lapangan (PKL) ibadah dan menyanyikan lagu

rohani agar pasien lebih memperoleh ketenangan hati dengan mendengarkan lagu –

lagu rohani, dan saya berharap pasien juga bisa sembuh dan menjani hidup nya untuk

menjadi pribadi yang lebih baik, tidak melangar dan menyimpang dari apa yang telah

di ajarkan oleh agamanya, agar selalu di jalan yang benar.

32

Page 33: Laporan Agama FIX

Lampiran

33