makalah agama kebudayaan islam fix

Upload: retno-tharra

Post on 16-Oct-2015

101 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

mku

TRANSCRIPT

Daftar isi 1. Pendahuluaa.

2. Latarbelakang.........

3. Rumusan masalah

4. Manfaat.

5. Tujuan...

6. Pembahasana pengertian kebudayaan..

7. Untuk mengetahui konsep kebudayaan islam..

8. Untuk mengetaui prinsip prinsip kebudayaan islam

9. Untuk mengetahui sejarah intelektual islam....

10. PUSAT-PUSAT PERADABAN ISLAM (Makkah, Madinah, Baghdad dan Kairo)

11. Untuk mengetahui bagaimana Mesjid sebagaipusat peradaban islam..

12. Untuk mengetahui nilai-nilai kebudayaan dalam islam..

13. Daftar pustaka .

BAB IPDNDAHULUAN

A.LATAR BELAKANGAjaran-ajaran islam yang diyakini oleh umat islam mengandung nilai-nilai islam yang memiliki peran yang sangat penting didalam mengembangkan kebudayaan islam. Disamping itu, ajaran-ajaran islam juga dapat membumikan ajaran utama ( yang sebagai syariah) sesuai dengan kondisi dan kebutuhan hidup umat manusia. Manusia sering dikatakan sebagai mahluk yang paling tinggi dibandingkan dengan mahluk lainnya.Tingginya harkat dan martabat manusia karena manusia mempunyai akal budi.Dengan adanya akal budilah, manusia mampu menghasilkan kebudayaan yang cenderung membuat manusia menjadi lebih baik dan lebih maju.Dengan kebudayaan tersebut manusia memperoleh banyak kemudahan dan kesenangan hidup.Akal budi pun mampu menciptakan dan melahirkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan keseluruhan yang dihasilkan akal budi tersebut dapat dikelola untuk menghasilkan produk-produk yang dapat dimanfaatkan oleh manusia guna menuju peradaban yang modern.Seiring dengan berkembangnya wawasan manusia akan lebih dapat memilah-milah bagian-bagian yang positif dan negative untuk diri pribadi dan orang lain. Dengan peradaban manusia yang semakin modern maka pola pikir manusia akan lebih berkembang. Apabila dikaitkan dengan kebudayaan islam maka manusia merupakan suatu fungsi yang di gunakan untuk meneruskan kebudayaan islam dimasa lalu untuk menjalankan peradaban modern. Kebudayaan islam digunakan sebagai pedoman agar manusia tidak terjerumus dalam hal-hal yang negatif dan manusia dapat memahami betapa pentingnya mempelajari tentang kebudayaan islam agar kita sebagai umat islam dapat tahu betul bagaimana sebenarnya kebudayaan islam yang sesungguhnya. Dan pada makalah ini kami akan membahas tentang kebudayaan islam.

B.RUMUSAN MASALAHUntuk memudahkan dalam pembahasan masalah maka penulis membatasi permasalahan ini pada,1. Bagaimanakah kebudayaan islam?2.Bagaimanakah sejarah intelektual islam?3.Apakah pengaruh kebudayaan islam bagi umat manusia?

C.MANFAATAdapun manfaat dari makalah ini yaitu :1. Kita akan dapat menjadi manusia yang dapat menyeesuaikan diri dengan berpegang teguh pada ajaran-ajaran sejarah islam.2. Umat manusia sebagai mahluk yang paling sempurna dapat mengembangkan kemampuannya yang dilandasi dengan Al-Quran.3. Manusia modern dapat mengambil hikmah dari kebudayaan islam dan unsur-unsurnya serta pembelajara yang di bahas di makalah ini.4. Kita dapat mengetahui kebudayaan-kebudayaan islam serta sejarah intelektual islam yang dapat di jadikan bahan pembelajaran.5. Kita dapat mengetahui bagaimana islam dalam kebudayaan Indonesia serta etos kerja islam.

D.TUJUAN1. Untuk mengetahui konsep kebudayaan islam.2. Untuk mengetaui prinsip prinsip kebudayaan islam3. Untuk mengetahui sejarah intelektual islam.4. PUSAT-PUSAT PERADABAN ISLAM (Makkah, Madinah, Baghdad dan Kairo)5. Untuk mengetahui bagaimana Mesjid sebagaipusat peradaban islam.6. Untuk mengetahui nilai-nilai kebudayaan dalam islam

BAB IIPEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa budaya adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Sedang kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat.Untuk memudahkan pembahasan, Ernst Cassirer membaginya menjadi lima aspek yaitu Kehidupan Spritual, Bahasa dan Kesustraan, Kesenian, Sejarah, Ilmu Pengetahuan.Hubungan islam dan budaya, Sebagian ahli kebudayaan memandang bahwa kecenderungan untuk berbudaya merupakan dinamik ilahi. Bahkan menurut Hegel, keseluruhan karya sadar insani yang berupa ilmu, tata hukum, tatanegara, kesenian, dan filsafat tak lain daripada proses realisasidiri dari roh ilahi. Sebaliknya sebagian ahli, seperti Pater Jan Bakker, dalam bukunya Filsafat Kebudayaan menyatakan bahwa tidak ada hubungannya antara agama dan budaya, karena menurutnya, bahwa agama merupakan keyakinan hidup rohaninya pemeluknya, sebagai jawaban atas panggilan ilahi. Keyakinan ini disebut Iman, dan Iman merupakan pemberian dari Tuhan, sedang kebudayaan merupakan karya manusia. Sehingga keduanya tidak bisa ditemukan. Adapun menurut para ahli Antropologi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Drs. Heddy S. A. Putra, MA bahwa agama merupakan salah satu unsur kebudayaan.Untuk melihat manusia dan kebudayaannya, Islam tidaklah memandangnya dari satu sisi saja. Islam memandang bahwa manusia mempunyai dua unsur penting, yaitu unsur tanah dan unsur ruh yang ditiupkan Allah kedalam tubuhnya. Ini sangat terlihat jelas di dalam firman Allah Qs As Sajdah 7-9 : ( Allah)-lah Yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menciptakan keturunannya dari saripati air yan hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam ( tubuh )-nya roh ( ciptaan)-Nya.Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, untuk selalu menggunakan pikiran yang diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Dengan demikian, Islam telah berperan sebagai pendorong manusia untuk berbudaya . Dan dalam satu waktu Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan pedoman. Sampai disini, mungkin bisa dikatakan bahwa kebudayaan itu sendiri, berasal dari agama.

Kebudayaan Islam merupakan suatu sistem yang memiliki sifat-sifat ideal, sempurna, praktis, aktual, diakui keberadaannya dan senantiasa diekspresikan. Sistem yang ideal berdasarkan pada hal-hal yang biasa terjadi dan berkaitan dengan yang aktual. Sistem Islam menerapkan dan menjanjikan perdamaian dan stabilitas dimanapun manusia berada, karena pada hakikatnya manusia memiliki kedudukan yang sama di hadapan Allah SWT, yang berbeda justru hanya terletak pada unsur-unsur keimanan dan ketakwaannya saja.Perkembangan kebudayaan Islam membutuhkan petunjuk wahyu berupa firman-firman Allah SWT yang terdapat di dalam Al Quran, dan diperlukan seorang pemimpin umat yaitu Rasulullah saw, serta bertujuan hanya untuk beribadah kepada Allah semata-mata. Islam dalam hal ini, bermanfaat untuk memberikan petunjuk kepada manusia dalam upaya agar dapat menumbuhkembangkan akal budi, sehingga memperoleh kebudayaan yang memenuhi aturan-aturan dan norma-norma agama.Perkembangan kebudayaan yang didasari dengan nilai-nilai keagamaan; agama memiliki fungsi yang demikian jelas. Maju dan mundurnya kehidupan umat manusia itu, mengalami kemandegan, hal ini disebabkan adanya hal-hal yang terbatas, dalam memecahkan berbagai macam persoalan dalam hidup dan kehidupan manusia, maka dibutuhkan suatu petunjuk berupa wahyu Allah SWT.Allah SWT memilih seorang Nabi dan Rasul dari manusia, sebab yang akan menjadi bimbingannya adalah manusia juga, oleh karena itu tujuan utama misi Muhammad Rasulullah saw adalah menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.

Islam sebagai suatu agama, secara sungguh-sungguh mendorong manusia untuk berusaha melalui pribadi dan kelompoknya, agar dapat menciptakan suatu keadaan yang lebih baik, sehingga menjadi suatu kekuatan di dunia.Masyarakat merupakan ajang kebudayaan. Kebudayaan ada dan terwujud karena adanya hubungan antara manusia yang satu dengan lainnya, dalam hubungan tersebut timbullah cita-cita, perilaku, dan hasil karya, kesemuanya ini mewujudkan kebudayaan. Tingkah laku perbuatan dan hasil karya disebut amal. Takwa yang mempunyai sifat pasif menjadi aktif dalam bentuk amal. Kebudayaan timbul karena kesatuan sosial. Kesatuan sosial terwujud dari hubungan antara manusia dengan manusia, hal ini merupakan kesinambungan adanya hubungan tersebut yang melahirkan adanya hubungan antara manusia dengan Tuhan. Hubungan antara manusia dengan Tuhan menimbulkan sistem agama yang disebut dengan sistem ibadat, hubungan manusia dengan diri sendiri menimbulkan sistem antropologi yang disebut dengan sistem takwa, hubungan manusia dengan manusia lain dan alam semesta menimbulkan sistem kebudayaan disebut dengan sistem muamalat, kemudian menjadi wadah kebudayaan yaitu kebudayaan Islam. Islam bukan saja agama, namun Islam juga kebudayaan, maka Islam adalah segala sesuatu yang melingkupi semua kehidupan umat manusia; dengan demikian Islam dapat dikategorikan sebagai way of life atau cara (sikap) hidup. Dengan kata lain Islam adalah kesatuan kehidupan orang-orang Islam. Pusat kehidupan orang-orang Islam adalah masjid, maka masjid merupakan pusat ibadat dan kebudayaan Islam pada khususnya serta pusat kehidupan Islam pada umumnya.

B.KONSEP KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

secara umum kebudayaan dapat dipahami sebagai hasil olah akal, budi,ciptarasa, karsa, dan karya manusia. kebudayan pasti tidak lepas dari nilai-nilai ketuhanan. kebudayaan yang telah terseleksi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang universal berkembang menjadi peradaban. dalam perkembangannya perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber dari nafsu hewani sehingga akan merugikan dirinya sendiri. disini agama islam berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab atau berperadaban islam.Sehubungan dengan hasil perkembangan kebudayaan yang dilandasi nilai-nilai ketuhanan atau disebut sebagai peradaban islam, maka fungsi agama disini semakin jelas. Ketika perkembangan dan dinamika kehidupan umat manusia itu sendiri mengalami kebekuan karena keterbatasan dalam memecahkan persoalannya sendiri, disini sangat terasa akan perlunya suatu bimbingan wahyu. Allah mengangkat seorang rasul dari jenis manusia karena yang akan menjadi sasaran bimbingannya adalah umat manusia. Oleh sebab itu misi utama Muhammad diangkat sebagai rasul adalah menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia dan alam.Mengawali tugas utamanya, nabi meletakkan dasar-dasar kebudayaan islam yang kemudian berkembang menjadi peradaban islam. Ketika dakwah islam keluar dari jazirah arab, kemudian tersebar keseluruh dunia, maka terjadilah suatu proses panjang dan rumit, yaitu asimilasi budaya-budaya setempat dengan nilai-nilai islam yang kemudian menghasilkan kebudayaan islam. Kebudayaan ini berkembang menjadi suatu peradaban yang diakui kebenarannya secara universa

C,PRINSIP-PRINSIP KEBUDAYAAN ISLAM

Dibawah ini adalah beberapa prinsip dari kebudayaan Islam dipandang dari segi ajaran islam itu sendiri.Tuhan dalam Islam hanya Allah saja, maka semua perintah Allah diperlakukan bagi seluruh manusia dimanapun mereka berada, hal tersebut melingkupi seluruh manusia baik sebagai subjek (melaksanakan perintahperintah Allah) dan juga sebagai objek (semua perintah Allah dilaksanakan manusia). Sebelum adanya Islam, umat manusia hidup secara berkelompok, hal ini berlandaskan pada ras atau budaya bahkan keduanya. Islam memberi fondamen baru bagi kelompok-kelompok tersebut, yaitu yang dikenal dengan ummah. Ummah adalah suatu kesepakatan yang meliputi beberapa hal yaitu wawasan, kehendak dan perbuatan secara bersama-sama yang dilakukan oleh umat Islam.Persaudaraan universal yang disebabkan oleh tauhid (mengesakan Allah dan meyakini bahwa Rasulullah saw adalah utusan Allah) memerlukan suatu formasi baru, sebab umat Islam adalah suatu masyarakat baru yang dikelompokkan bukan berlandaskan pada suku atau ras, namun pada agama, maka bagi orang-orang nonmuslim diharapkan dapat membuka diri dengan cara menghindari garis keturunan dan kesukuan serta melaksanakan koordinasi yang berlandaskan agama. Agama bukan memberikan gambaran keterbelakangan dan prinsip pengorganisasian yang statis, banyak purbasangka, dipenuhi hal-hal yang eksklusif, seperti yang dibayangkan oleh orang-orang barat. Agama mewujudkan segi kehidupan manusia yang terpenting di dunia karena mengarah kepada tujuan tertinggi yang dapat diraih oleh manusia (Al Faruqi, 1988: 190).Ikatan persaudaraan secara universal di dalam Islam, dapat ditunjukkan pada zaman Nabi Muhammad saw sebelum hijrah dari Makkah ke Madinah, yaitu pada bulan Juli 622 M mengadakan suatu piagam perjanjian antara orang-orang Yahudi dengan umat Islam. Piagam perjanjian tersebut dinamakan Piagam Madinah, isinya mengatur kehidupan orang-orang Yahudi selama hidup di Madinah. Piagam Madinah merupakan perundang-undangan negara Islam dan juga pranata dunia yang diupayakan Islam untuk membangun dunia bagi semua umat manusia. Perundang-undangan tersebut membuktikan berdirinya negara Islam dan menunjukkan Islam sebagai gerakan penentu dalam sejarah dunia. Perjanjian tersebut merupakan perjanjian yang melatarbelakangi terwujudnya negara Islam, yaitu antara Nabi Muhammad saw, umat Islam, orang-orang Yahudi dan suku-suku yang berada di Madinah; dan eksistensi perjanjian dijamin sepenuhnya oleh Allah SWT serta berusaha menghilangkan sistem pengorganisasian manusia dari segala macam kesukuan yang meliputinya; menyatakan hak dan kewajiban serta berbagai macam tanggung jawab agar tetap setia pada kesukuannya.Pranata dunia baru yang diatur Islam merupakan pranata yang dipenuhi dengan perdamaian. Penjajahan, perseteruan di antara bangsa-bangsa di dunia harus dihapuskan. Mewujudkan suatu perdamaian harus bersifat umum dan transparan bagi seluruh manusia, perseorangan maupun kelompok. Peraturan perdamaian harus diberikan kepada semua orang tanpa pandang bulu, diharapkan secara keseluruhan diterima dengan sepenuh hati tanpa adanya paksaan.Allah berfirman dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 208 yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman. Masuklah ke dalam Islam sepenuhnya dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan. Sungguh dia adalah musuhmu yang nyata" (Departemen Agama, 1989: 50). Al Qur'an surat Al Anfal ayat 61, artinya:

"Jika mereka cenderung pada perdamaian, hendaklah kamu juga cenderung kepadanya, dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui"

Pranata perdamaian harus diberikan kepada semua orang tanpa perkecualian, dan diharapkan semuanya dapat menerima dan ikut berpartisipasi serta masuk sebagai anggota, seandainya terjadi tawaran perdamaian tersebut ditolak, maka hal ini berarti yang menolak tidak menghendaki terwujudnya suatu perdamaian, sehingga terjadi peperangan.

Perdamaian di dunia sebenarnya selalu dinanti-nantikan kehadirannya oleh siapa saja, tinggal manusianya mau berupaya untuk dapat mewujudkan perdamaian tersebut atau bahkan menolaknya, maka yang akan terjadi adalah kerusuhan, keributan dan kerusakan dunia, yang tidak lain merupakan perbuatan manusia sendiri (Al Faruqi, 1982: 194-195).

Hukum Islam mengenai berbagai macam bangsa dan negara.Penawaran perdamaian yang diberikan oleh negara Islam kepada negara-negara di seluruh dunia diterima dengan baik, hal itu berarti telah terwujud suatu Pax Islamica (Pranata Dunia Baru), maka semua negara yang ada didalamnya berhak memperoleh privilege, sehingga tata aturan yang meliputi berbagai macam bidang, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, pertahanan dan keamanan akan mendapatkan perlindungan dari negara Islam yang sudah terbentuk.

Persoalan-persoalan yang ada di dalam negara tersebut, akan diatur sesuai hukum yang berlaku. Rakyat bebas menentukan kehidupan selaras dengan agama mereka, sebab seorang muslim mempunyai tugas menyebarkan ajaran Islam kepada semua umat manusia, demi untuk kemaslahatan umat manusia itu sendiri, dengan cara lemah lembut (baik dan menarik hati).

Allah berfirman dalam Al Qur'an surat An Nahl ayat 125 dan surat Al Baqarah ayat 256, artinya: "Ajaklah manusia mengikuti jalan Tuhanmu dengan penuh kebijaksanaan dan pengajaran yang baik, dan bertukarpikiranlah dengan mereka dengan cara yang baik pula", "Tidak ada paksaan dalam agama" (Departemen Agama, 1989: 421, 63).

Hukum yang berkaitan dengan perangTimbal balik dari seluruh hak yang dimiliki oleh setiap orang dan kelompok dalam Pax Islamica hanyalah berupa satu kewajiban yaitu pajak setahun sekali yang berasal dari orang-orang non muslim, yang dinamakan jizyah. Pajak ini lebih kecil, dibanding zakat yang harus dibayar oleh setiap orang Islam. Hukum Islam memutuskan bahwa negara Islam harus mengembalikan jizyah kepada orang-orang Kristen dan Yahudi yang sudah diambil dari mereka bagi tahun berikutnya, apabila ini tidak dapat melindungi desa-desa perbatasan mereka dari serangan tentara Byzantium atau musuh yang tidak dikenal.

Hukum Islam dalam menyatakan perang tidak berada pada lembaga eksekutif, namun pada Mahkamah Agung yang akan membuktikan serangan atau ketidakadilan yang dilakukan negara Islam dan warga negaranya (Al Faruqi, 1982: 199). Mahkamah Agung dapat menerapkan hukuman baik yang berasal dari pengadilan maupun Allah bagi seseorang yang membunuh, merusak harta benda, menyerang pendeta, wanita dan anak-anak, kecuali apabila mereka secara langsung ikut dalam peperangan.

Islam mewajibkan orang Islam agar selalu siap berkorban jiwa raga untuk membela kebenaran dan keadilan. Seorang muslim yang syahid dalam medan perang pahalanya sorga. Meninggal bagi seseorang yang berjihad di jalan Allah itu merupakan penghormatan yang paling tinggi yang dapat dicapai manusia.

Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 169 dan surat At Taubah ayat 88, artinya: "Janganlah kamu mengira orang-orang yang gugur dalam peperangan di jalan Allah itu mati. Tidak, bahkan mereka tetap hidup dan mendapat rezeki dari Tuhannya", "Tapi Rasul dan orang-orang beriman yang bersamanya berjuang, baik dengan harta maupun jiwa raga mereka. Itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan dan mereka itulah orang-orang yang berbahagia" (Departemen Agama, 1989: 105, 294).

Prinsip-prinsip kebudayaan islam menurut Yusuf Qardhawi

Rabbaniyah (bernuansa ketuhanan) Akhlaqiyah (perilaku baik dan buruk dalam islam) Insaniyah (memiliki nilai-nilai kemanusiaan) Alamiyah (bersifat terbuka) Tasamuh (egaliter) Tannawu (beraneka warna) Wasathiyah (bersifat moderat) Takamul (terpadu) Bangga terhadap diri sendiri

Prinsip-prinsip kebudayaan islam

Menghormati akal (QS. Ali Imran 190-191) Memotivasi untuk menuntut dan meningkatkan ilmu (QS. Al-Mujadalah 11) Menghindari taklid buta (QS. Al Isra 36) Tidak mengakibatkan kerusakan (QS. Al Qasas 77)

D. SEJARAH INTELEKTUAL UMAT ISLAM Rasulullah SAW meletakkan dasar-dasar kebudayaan islam yang kemudian berkembang menjadi peradaban islam. Ketika islam telah menyebar keseluruh dunia, maka terjadilah proses asimilasi budaya-budaya setempat dengan nilai-nilai islam yang kemudian menghasilkan kebudayaan islam, kemudian berkembang menjadi suatu peradaban yang diakui kebenarannya secara universal.Sejarah intelektual agama islam bermula dengan diturunkannya wahyu pertama kepada nabi kita Nabi Muhammad SAW. Dalam sejarah intelektual islam, ilmu pengetahuan sangatlah diagungkan. Terbukti sebagaimana Rasulullah SAW ketika saat perang badar membuat keputusan yaitu, tawan kaum dan musryikin dapat membebaskan diri dengan cara mengajar anak-anak muslimin belajar membaca dan menulis. Bahkan Al-Quran dan sunnah sebagai pedoman islam memuat kata-kata tuntunan, observasi dan ilmu. Kata ilmu digunakan dalam Al-Quran sebanyak 780 kali. Konsep long life education(belajar sepanjang hidup) sudah dikenal pada masa kelahiran islam. Ini terbukti bahwa persoalan keilmuwan dalam sejarah islam mendapat tempat dalam kitab suci dan sabda nabi. Implikasinya menjadikan menunjukkan kecintaannya pada ilmu dengan cara menyebarluaskan ilmu tersebut kepada masyarakat.Sejarah intelektual islam sangat semarak. Geliat ilmu pengetahuan menjalar ke lapisan masyarakat. Pengetahuan adalah hak semua masyarakat. Para sultan dan khalifah membari dukungan penuh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

PERKEMBANGAN SEJARAH INTELEKTUAL ISLAM Sejarah intelektual dunia islam tak kenal lelah. Dengan semangat kecintaan terhadap ilmu, sejarah intelektual dihiasai dengan intensitas penerjemahan buku-buku asing kedalam bahasa arab. Penerjemahan tersebut dilmulai dengan Daulah Umayah yang disponsori oleh Khalifah Khalid bin Yazid. Kegiatan penrjemahan baru mencapai keemasannya pada masa Khalifah Al-Mamum. Dialah yang membangun Bait al-Hikmah. Akademi ini tidak hanya berfungsi sebagai lembaga terjemah melainkan tempat pengembangan sains dan filsafat. Mamum juga terkenal sebagai sosok yang cinta terhadap ilmu dan pernah mengirim utusan ke seluruh kerajaan Bizantium untuk mencari buku-buku Yunanidalam berbagai subjek. Penerjemahan ini tidak hanya berkisar pada warisan Yunani, tetapi juga mencakup ke peradaban lainnya. Ini bukti bahwa penguasa juga ikut andil dalam sejarah intelektual islam. Dari semangat kecintaan terhadap ilmu, sejarah dipenuhi oleh ilmuan-ilmuan besar. Lahirnya beragam aliran-aliran pemikiran, maupun mahzab di masing-masing bidan keilmuan seprti filsafat, ilmu kalam, fikih, tasawuf, dan sebagainya membuat dinamika keilmuan terhadap sejarah intelektual isalam semakin berkembang. Kecintaan terhadap ilmu mengantarkan para sarjana muslim berada di depan peradaban manusia dan sejarah merekam prestasi keilmuannya. Dalam sejarahnya, ilmuan muslim tidak memisahkan antara ilmu dan agama. Kedua-duanya menyatu tidak terkotak-kotak. Jadi ilmu yang diinginkan adalah ilmu yang dapat mendekatkan diri pada san pencipta dan sejarah membuktikan itu. Ilmu yang berkembang dalam islam tidak dapat dilepaskan dari demensi ilahiyah. Motivasi sarjana muslim pada era kegemilangan islam dalam mencari ilmu-ilmu kealaman adalah upaya untuk mengetahui tanda tanda Tuhan di alam semesta. Akan sangat berbahaya jika ilmu lepas dari agama. Jika itu terjadi maka ilmu akan menjelma manjadi malapetaka bagi umat manusia. Dimana tidak lagi digunakan untuk kepentingan bersama, tetapi menjadi alat pemuas diri. Tentunya juga akan memperburuk sejarah intelektual itu sendiri. Menurut Harun Nasution, sejarah intelektual islam dibagi ke dalam tiga masa, yaitu masa klasik (650-1250 M), masa pertengahan (1250-1800 M) dan masa modern (1800-sekarang). Pada masa klasik lahir para ulama madzhab seperti Imam Hambali, Imam Hanafi, Imam Syafii dan Imam Maliki. Sejalan dengan itupula lahir para filosufmuslim seperti Al-Kindi (801 M) salah satu pemikirannya adalah kaum muslimin hendaknya menerima filsafat sebagai bagian dari kebudayaan islam. Kenudian Al-Razi (865 M), Al-Farabi (870 M), yang dikenal dengan pembangun sistem filsafat, kemudian Ibu Miskawaih (930 M) yakni pemikiran tentang pendidikan akhlak, Ibnu Sina (1037 M), Ibnu Bajjah (1138 M), Ibnu Rusyd (1126 M).

Pada tahun 1250-1800 M sejarah pemikiran umat islam mengalami fase kemunduran karena filsafat mulai dijauhkan dari umat islam sehingga ada kecenderungan akal dipertentangkan dengan wahyu, iman dengan ilmu dan dunia serta akhirat.

E. PUSAT-PUSAT PERADABAN ISLAM (Makkah, Madinah, Baghdad dan Kairo)Dalam konteks peradaban, islam mampu menampilkan peradaban baru yang esensinya berbeda dengan peradaban sebelumnya. Peradaban yang ditinggalkan nabi Muhammad ini misalnya, sangatlah berbeda dengan peradaban Arab pada masa jahiliyah. Dengan demikian, islam telah melahirkan revolusi kebudayaan dan peradaban. Peradaban islam berkembang sangat maju dalam percaturan peradaban dunia bahkan jauh sebelum kebangkitan Eropa, sehingga muncullah kawasan-kawasan pusat peradaban islam yang masing-masing memiliki karakteristik sesuai dengan kondisi sosial budaya dan politik yang mendukungnya. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang pusat-pusat peradaban di dunia islam yang meliputi wilayah Makkah, Madinah, Baghdad dan Kairo.A. MakkahMakkah menjadi tempat yang bersejarah bagi kalangan muslim, bukan hanya karena ia menjadi tempat kelahiran Muhammad SAW. Ia juga menjadi sangat istimewa, karena disitulah wahyu pertama diturunkan.1. Kota Mekkah terletak sekitar 600 km sebelah selatan kota Madinah, kurang lebih 200 km sebelah timur laut kota Jeddah. Kota ini merupakan lembah sempit yang dikelilingi gunung gunung dengan bangunan Ka'bah sebagai pusatnya. SejarahDitinjau dari sejarahnya, perkembangan kota Mekkah tidak terlepas dari keberadaan Nabi Ismail dan Hajar sebagai penduduk pertama kota ini yang ditempatkan oleh Nabi Ibrahim atas perintah Allah. Pada perkembangannya muncul orang orang Jurhum yang akhirnya tinggal di sana. Pada masa berikutnya kota ini dipimpin oleh Quraisy yang merupakan kabilah atau suku yang utama di Jazirah Arab karena memiliki hak pemeliharaan terhadap Ka'bah. Suku ini terkenal dalam bidang perdagangan bahkan pada masa itu aktivitas dagang mereka dikenal hingga Damaskus, Palestina dan Afrika. Tokoh sebagai kepala kabilah Quraisy adalah Qussai yang dilanjutkan oleh Abdul Muthalib.Pada tahun 571, Nabi Muhammad keturunan langsung dari Nabi Ismail serta Qussai, lahir di kota ini dan tumbuh dewasa. Pertama kali menerima wahyu dari Allah namun ajarannya ditolak kaumnya yang saat itu masih berada dalam kegelapan pemikiran (Jahilliyah) sehingga berpindah ke Madinah. Setelah Madinah berkembang, akhirnya nabi Muhammad kembali ke Mekkah dalam misi membebaskan kota Mekkah yang dikenal dengan (Fathul Makkah). Pada masa selanjutnya Mekkah berada di bawah administrasi Khulafaur Rasyidin yang berpusat di Madinah, serta para Khalifah yang saat itu berkuasa di Damaskus (Dinasti Ummayyah), Bagdad (Dinasti Abbasiyah) dan Turki (Usmaniyah). Kemudian setelah hancurnya sistem kekhalifahan, kota ini disatukan di bawah pemerintahan Arab Saudi oleh Abdul Aziz bin Saud. Makkah sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan Agama IslamMakkah menjadi pusat kajian ilmu-ilmu keagamaan, khususnya pusat kajian ilmu hadis dan fiqh. Para ulama Mujtahidin, seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan Syafii dan Ibnu Hanbal, Ibnu Qayyim, Imam Nawawi, Ibnu Hajar al-Haitami, Ibnu Hajar al-Asqalani serta banyak lagi ulama besar lainnya, pernah mengenyam pendidikan di Makkah. Sebagai pusat agama islam kota ini memiliki pusat-pusat pendidikan dan pengajaran agama Islam. Pendidikan formal telah mulai dikembangkan sejak akhir periode Utsmani perlahan terus sampai kemudian pada tahun 1912, Muhammad Ali Zaynal Ridha, seorang pedagang dari Jeddah, mendirikan Madrasah al-Falah di Mekkah. Sampai pada tahun 2005, di Mekkah terdapat 532 sekolah umum untuk pria dan 681 sekolah umum untuk siswa perempuan. Sedangkan perguruan tinggi pertama kali didirikan di kota ini adalah sekitar tahun 1949, dengan nama Kulliyyat al-Shar'a, yang kemudian menjadi Fakultas Shar'iah dari Universitas King Abdul Aziz yang berada di Jeddah. Seni Bangunan yang Terkenal di Kota MakkahKota ini menjadi tujuan utama kaum muslimin dalam menunaikan ibadah haji, dimana pada kota ini terdapat sebuah bangunan utama yang bernama Masjidil Haram dengan Ka'bah di dalamnya. Masjidil Haram merupakan masjid yang terletak di Kota Makkah Al Mukharamah, yang dibangun mengelilingi Ka'bah, yang menjadi arah kiblat umat Islam dalam mengerjakan ibadah salat.Selain itu di masjid inilah salah satu rukun ibadah haji yang wajib dilakukan umat Islam yaitu tawaf, mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Sebagai kota suci umat Islam, berdasarkan hukum yang berlaku di Arab Saudi, bagi Non-Muslim tidak diijinkan memasuki kota Mekkah ini.2. MadinahMadinah merupakan salah satu propinsi Arab Saudi. Kota ini terletak di pantai barat laut merah, terletak 600 km di sebelah utara kota Makkah. Madinah merupakan kota suci kedua dalam islam setelah Makkah dimana Nabi Muhammad SAW membentuk sebuah negara dan dimakamkan di kota ini. SejarahPada masa sebelum Islam berkembang, kota Madinah bernama Yatsrib, yang dikenal sebagai pusat perdagangan. Kebanyakan penduduknya merupakan keturunan Aramaik yang menganut agama Yahudi.Kemudian ketika datang Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah, kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebagai pusat perkembangan Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan di sana. Selanjutnya kota ini menjadi pusat kekhalifahan sebagai penerus Nabi Muhammad. Terdapat tiga khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan. Pada masa Ali bin Abi Thalib pemerintahan dipindahkan ke Kufah di Irak karena terjadi gejolak politik akibat terbunuhnya khalifah Utsman oleh kaum pemberontak. Selanjutnya ketika kekuasaan beralih kepada bani Umayyah, maka pemerintahan dipindahkan ke Damaskus dan ketika pemerintahan berpindah kepada bani Abassiyah, pemerintahan dipindahkan ke kota Baghdad. Kini Madinah bersama kota suci Mekkah berada di bawah pemerintahan kerajaan Arab Saudi Madinah Pusat Pendidikan IslamSelain dikenal sebagai kota perkembangan islam, Madinah juga merupakan pusat pendidikan islam sejak masa Nabi Muhammad Saw. Banyak ulama dan cendekiawan islam yang muncul dari Madinah, di antaranya Imam Malik. Masjid Nabawi menjadi salah satu pusat pendidikan agama dari zaman nabi hingga sekarang. Perguruan tinggi yang terkenal di Madinah yaitu Medina Islamic University dan Thaiba University. Kedua Universitas ini menyediakan jurusan-jurusan keagamaan, seperti dakwah, syariah dan ushuludin. Selain itu juga terdapat lembaga pendidikan yang memiliki perhatian khusus terhadap Quran dan Hadis yang bertujuan untuk melahirkan ahli-ahli tafsir dan ahli hadis. Bangunan yang Terkenal di Kota MadinahMadinah merupakan kota dimana berdiri tiga masjid tertua dalam islam, yaitu Masjid Nabawi, Masjid Quba dan Masjid al-Qiblatain. Karena kebijakan agama pemerintah Saudi dan kekhawatiran bahwa tempat-tempat bersejarah dapat menjadi fokus bagi penyembahan berhala, banyak warisan Islam fisik Madinah telah dihancurkan sejak awal pemerintahan Saudi. Wahhabisme Saudi adalah memusuhi setiap penghormatan yang diberikan tempat bersejarah penting karena takut bahwa hal itu dapat menimbulkan 'syirik'. Sebagai akibatnya, di bawah pemerintahan Saudi, Madinah telah menderita kerusakanwarisan fisik termasuk kehilangan banyak bangunan yang berusia lebih dari seribu tahun. Kritik ini digambarkan sebagai "vandalisme Saudi" dan menyatakan bahwa di Madinah dan Mekah selama dalam 50 tahun terakhir 300 situs bersejarah yang terkait dengan Muhammad, keluarganya atau sahabat telah hilang. Di Madinah, contoh situs-situs bersejarah yang dihancurkan adalah Masjid Salman al-Farsi, Masjid Raj'at ash-Shams, pemakaman Jannat al-Baqi, dan rumah Muhammad.

3. BaghdadBaghdad adalah ibukota Irak dan provinsi Baghdad. Baghdad adalah kota terbesar kedua di Asia Barat Daya setelah Teheran. Baghdad berada diantara Sungai Tigris dan Sungai Eufrat. SejarahKota ini dihuni oleh umat manusia sejak 4000 SM. Dahulu, kota tersebut menjadi bagian dari Babylonia kuno. Dan, sejak tahun 600 hingga 500 SM, secara bergantian dikuasai oleh Persia, Yunani, dan Romawi. Kata "baghdad" itu sendiri berarti "taman keadilan".Pentingnya Kota Baghdad menarik perhatian khalifah kedua, Umar bin Khatthab RA. Maka, diutuslah seorang sahabat bernama Saad bin Abi Waqqas untuk menaklukkan kota itu. Singkat cerita, penduduk setempat menerima agama Islam dengan sangat baik hingga agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini dipeluk oleh mayoritas masyarakat Baghdad.Dinasti Abbasiyah-lah yang kemudian membangun Kota Baghdad menjadi salah satu kota metropolitan di era keemasan Islam. Pembangunannya diprakarsai oleh Khalifah Abu Jafar Al-Mansur (754-775 M), yang memindahkan pusat pemerintahan Islam dari Damaskus ke Baghdad. Khalifah kedua dari Dinasti Abbasiyah itu, pada 762 M, menyulap kota kecil Baghdad menjadi sebuah kota baru yang megah.Pemilihan Baghdad sebagai pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah didasarkan pada berbagai pertimbangan, seperti politik, keamanan, sosial, serta geografis. Damaskus, Kufah, dan Basrah yang lebih dulu berkembang tak dijadikan pilihan lantaran di kota-kota itu masih banyak berkeliaran lawan politik Dinasti Abbasiyah, yakni Dinasti Umayyah yang baru dikalahkan. Dalam pembangunan kota Baghdad khalifah mempekerjakan ahli bangunan, terdiri dari arsitektur, tukang batu, tukang kayu, ahli lukis, ahli pahat yang kesemuanya didatangkan dari Syria, Mosul, Bashrah dan Kufah yang berjumlah sekitar 100.000 orang. Pembangunan yang menguras tenaga dan biaya yang banyak mampu menyulap Baghdad menjadi kota yang indah dan megah yang sarat filosofis. Baghdad pusat peradaban dan pusat ilmu pengetahuan duniaSejarah dan berbagai legenda menyebutkan bahwa zaman keemasan Baghdad terjadi selama masa kekhalifahan Harun al- Rasyid (786-809).Baghdad saat itu menjadi saingan satu-satunya bagi Bizantium.Kejayaannya berjalan seiring dengan kemakmuran kerajaan, terutama ibu kotanya. Saat itulah Baghdad menjadi kota tiada bandingannya di seluruh dunia.Baghdad dalam masa ini menjadi tonggak masa keemasan dalam sejarah islam. Dalam jaman itulah islam berkembang menjadi kebudayaan dunia. Seni, ilmu dan filsafat dari Iran, India, dan Yunani diselidiki, diterjemahkan dan diolah untuk kemudian dikembangkan sebagai hasil peradaban islam.Tak heran jika Philip K Hitti dalam Capital Cities of Arab Islam menyebut Baghdad sebagai kota intelektual. Karena, di sana lahir banyak intelektual Muslim agung yang mengembangkan ilmu pengetahuan, seperti bidang kedokteran, kimia, fisika, biologi, matematika, astronomi, astrologi, farmakolo-gi, gaografi, filsafat, historiografi, sastra, seni, tafsir, hadis, fikih, teologi, bahasa, dan tasawuf.Baghdad dijadikan sebagai ibukota kerajaan semasa pemerintahan Khalifah Islam Bani Abbasiyah. Bersilih ganti Khalifah sebagai pemerintah tertinggi dan di masa pemerintahan Khalifah Muhammad Abdul Aziz dan Harun Al Rasyid telah berhasil membawa Baghdad menjadi kota yang makmur, agung dan ternama. Inilah zaman keagungan atau zaman keemasan Baghdad sehingga menjadi pusat kebudayaan dan perdagangan dunia Islam yang ulung.Baghdad bertambah hebat ketika diperintah oleh Khalifah Al Ma'mun, sehingga menjadikan Kota Baghdad sebagai kota seni literatur, teologi, filosofi, matematika, dan ilmu pengetahuan lainnya sebagai faktor kejayaan di kota Baghdad. Pada masa Al-Mamun Baghdad memiliki perpustakaan yang dipenuhi dengan kitab-kitab ilmu pengetahuan. Perustakaan tersebut bernama Perpustakaan Baitul Hikmah.Pada masa Abbasiyah, di kota Baghdad juga berdiri akademi dan sekolah tinggi. Perguruan tinggi yang terkenal adalah perguruan an Nizhamiyah, didirikan oleh Nizamul Mulk (5 H) dan Perguruan Al Muntashir Billah (abad 7 H)Dari baghdad lahir karya-karya sastra yang indah. Diantaranya adalah Alfu Lailah wa Lailah (1001 malam). Dari kota ini lahir para ilmuwan, ulama, filsif, dan sastrawan terkenal, diantaranya : Al khawarizmi (tokoh astronomi dan matematika, penemu ilmu Aljabar), Al-Kindi (Filsuf Arab pertama), Imam al-Ghazali (ilmuwan dan ulama ternama).Kemajuan Baghdad di bidang ilmu pengetahuan tersebut berpengaruh besar pada kota-kota Islam lainnya, seperti Kairo, Basrah, Kufah, Damaskus, Samarkand, Bukhara, dan Khurasan (kini Iran). Para pelajar dari kota-kota itu berdatangan ke Baghdad untuk menuntut ilmu.Era Keemasan Dinasti Abbasiyah juga mencatat penemuan-penemuan dan inovasi penting yang sangat berarti bagi manusia. Salah satu diantaranya adalah pengembangan teknologi pembuatan kertas. Kertas yang pertama kali ditemukan dan digunakan dengan sangat terbatas oleh bangsa China berhasil dikembangkan oleh umat Muslim Era Abbasiyah, setelah teknologi pembuatannya dipelajari melalui para tawanan perang dari Cina yang berhasil ditangkap setelah meletusnya Perang Talas.Setelah itu kaum Muslim berhasil mengembangkan teknologi pembuatan kertas tersebut dan mendirikan pabrik kertas di Samarkand dan Baghdad. Hingga pada tahun 900 M di Baghdad terdapat ratusan percetakan yang mempekerjakan para tukang tulis dan penjilid untuk membuat buku.Perpustakaan-perpustakaan umum saat itu mulai bermunculan, termasuk perpustakaan peminjaman buku pertama sepanjang sejarah. Dari Baghdad teknologi pembuatan kertas kemudian menyebar hingga Fez dan akhirnya masuk ke Eropa melalui Andalusia pada abad 13M.Kejayaan kota itu berakhir ketika dihancurkan oleh bangsa Mongol di bawah komando Hulagu Khan dari Asia Tengah. Itu terjadi pada tahun 1258 M.Seluruh kekayaan kota, mulai dari bangunan istana, lembaga pendidikan, rumah sakit, masjid, rumah penduduk, hingga buku-buku di perpustakaan dihancurkan. Berselang seabad kemudian, Baghdad kembali diserang oleh bangsa Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk (1336-1405 M). Sejak saat itu, kota ini secara bergantian dikuasai oleh Persia, Turki, dan Inggris. Bangunan yang terkenalPada era Hrn al-Rashd (170-194 H) para cendekiawan dan ilmuwan semakin banyak yang berdiam di Baghdad. Sang Khalifah-pun mendirikan Bayt al-Hikmah, baiknya sebuah akademi ilmiah yang menjadi pusat aktivitas keilmuan mulai dari penelitian penerjemahan sekaligus perpustakaan. Lembaga ini kemudian dikembangkan oleh Al-Mamn dan mencapai puncaknya pada masa itu dibawah tanggungjawab Hunayn Ibn Ishq. Al-Mamun juga menambahkan bangunan khusus sebagai sebuah observatorium untuk penelitian astronomi ke Bayt al-Hikmah.Bayt al-Hikmah-pun menjelma sebagai pusat kegiatan intelektual yang tidak tertandingi dimana penelitian ilmu-ilmu sosial maupun sains, meliputi metematika, astronomi, kedokteran, kimia, zoologi, geografi dan lain-lain dilakukan. Melalui lembaga ini pula berbagai buku penting (ummaht al-kutub) warisan peradaban pra-Islam (Persia, India dan Yunani) diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, seperti buku buku Pythagoras, Plato, Aristoteles, Hippocrates, Euclid, Plotinus, Galen, Sushruta, Charaka, Aryabhatamaupun Brahmagupta. Maka tidak heran jika Philip K. Hitti menyatakan bahwa Bayt al-Hikmah merupakan lembaga keilmuan paling penting yang pernah dibangun peradaban manusia setelah Perpustakaan Alexandria yang didirikan sekitar paruh pertama abad ketiga sebelum Masehi. Dengan gerakan penerjemahan ini Baghdad menjadi sebuah kota yang mengoleksi berbagai karya keilmuan yang sangat agung. Diantara kemajuan ilmu pengetahuan sosial budaya yang ada pada masa Khalifah Dinasi Abbasiyah adalah seni bangunan dan arsitektur, baik untuk bangunan istana, masjid, bangunan kota dan lain sebagainya. Seni asitektur yang dipakai dalam pembanguanan istana dan kota-kota, seperti pada istana Qashrul dzahabi, dan Qashrul Khuldi, sementara bangunan kota seperti pembangunan kota Baghdad, Samarra dan lain-lainnya.Khalifah Al-Mustanshir membangun Mustanseriya College terkenal di 1232. Ini dianggap sebagai perguruan tinggi universitas pertama di dunia Arab-Islam, bersama dengan perumahan perpustakaan universitas besar volume 80.000. 4. KairoKairo adalah kota kontras, dengan pencakar-pencakar langit modern berdampingan dengan bangunan-bangunan Romawi kuno, pemakaman dari para Khalifah, benteng-benteng dan 260 buah masjid. Kairo, ibukota Mesir modern, terletak di atas sungai Nil. SejarahKhalifah Muiz segera mendirikan kota Kairo pada tahun 359 H. Kota ini dibangun diatas sebidang tanah seluas 170 ha. Dikelilingi oleh pagar batu bata yang berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisinya 1200 yard.Sejarah kota Kairo bermula dari penaklukan Islam atas Mesir oleh Amru bin Ash pada tahun 21 H. Sudah menjadi tradisi kaum muslimin untuk membangun ibu kota baru untuk setiap daerah yang mereka taklukan. Letak ibu kota itu mereka sesuaikan dengan kepentingan Islam.Amru bin Ash telah mendirikan kota Fusthath yang terletak disebelah utara benteng Babilion, tempat utara Amru bin Ash mendirikan kemah untuk pertama kali. Setelah pemeritah Islam berpindah ke dinasti Bani Abbas, mereka mendirikan ibukota baru yang terletak di arah timur laut dari kota Fusthath dan mereka namai dengan Al-Hamra Al Qushwa.Setelah itu, Fadal bin Saleh mendirikan kota Askar. Hari demi hari kota tersebut semakin besar dan akhirnya menyatu dengan kota Fusthat. Pada tahun 256 H.Ahmad bin Thouloun pun membangun kota Qathai yang penataanya mirip dengan kota Samara.

Bangunan bersejarah KairoBelakangan, Kairo dikuasai oleh dinasti Fatimiah. Jauhar Shaqali, panglima perang Sejak awal, Kairo terkenal dengan keindahan bangunan-bangunannya. Pemerintahan dinasti Fatimiah, Ayubiah dan Mamalik, silih berganti membangunnya dengan arsitek yang paling bagus.Sepanjang sejarah, kota Kairo terus mengalami perluasan dan pembangunan, terutama pada masa pemerintahan sultan Salahuddin Al-Ayubi. Di antara monumen Islam yang ada di Kairo adalah mesjid jami Amru bin Ash dan mesjid Al Azhar. Kairo, kota Afrika pertama yang dimasuki Islam ini. Sepanjang sejarah terkenal dengan banyak mesjid, hingga biasa dijuluki dengan kota seribu menara. Disitu juga banyak dibangun pasar, rumah sakit, taman, perpustakaan dan madrasah-madrasah lama, terutama pada masa Salahuddin.Bangunan penting lain di bagian kota adalah: Hakimova masjid, madrasah dan makam Sultan Ghaurho, sejarah Mamluk House Beit Suhaj dan paling terkenal Kairo Al-Azhar Masjid. masjid ini dibangun pada 970 Pada 988 saat masjid didirikan universitas. Ini adalah universitas tertua yang masih berfungsi di dunia.Di jantung Kairo Islam adalah Afrika bazaar terbesar Bazaar Khan Al-Khalili.Di ujung utara yang merupakan sisa-sisa pasar utama 1382 Islam Cairo Pada tahun 1979 UNESCO World Heritage List.Na Mukkatm bukit terdapat sebuah benteng benteng luas, yang didirikan pada 1176 Di paruh kedua 19 benteng abad ke markas besar para penguasa Mesir. Karya yang paling menarik adalah masjid alabaster Benteng itu, Masjid Sultan an-Nasir Muhammad Masjid Sulaiman.Dalmi tempat menarik di Kairo adalah sebuah situs arkeologi dari Heliopolis, Cairo Tower, Selatan Kota Mati, kota mati Utara, kota atau Koptik Masjid Ibnu Tulnova. Menara Kairo adalah 186 m TV menara tinggi dan observasi.Menara ini mengambil bentuk sebuah bunga teratai.Selatan Kota Mati awalnya kuburan.bangunan lokal adalah monumen tertua dari Kairo 11 untuk 13 abad. Paling menarik adalah masjid dengan makam Sayyid Nafis khalifah, makam penguasa Mesir, daerah masjid al-Cush Bass atau makam Imam abu-fi'a. Dasar mati Utara terdiri dari tiga kompleks, yang terkubur Sultan malt. Triwulan Kristen Koptik kota adalah di lapangan benteng mantan Babel. Kami menemukan Biara Yunani St. George dan Gereja Perawan Maria, Vol. Dan St Barbara. Sergio. Di Mesir Koptik adalah sinagog tertua Ben Ezra.Didirikan pada tahun 827 Ibnu Tulnova masjid tertua di Kairo berfungsi masjid.Itu dibangun antara 876 dan 879Kairo dan perkembangan keilmuanKairo juga banyak menghasilkan tokoh-tokoh ilmuan terkenal dalam berbagai bidang. Dalam bidang hukum Islam terkenal Imam Syafii, Imam mazhad fikih terbesar, Lais bin Saad, imam penduduk Mesir dan Abul Qasim Abdurrahman bin Abdullah, ahli sejarah, ilmu pengetahuan dan hadis.Dalam bidang linnguistik Arab terkenal Jalaluddin As-Suyuti yang terkenal dalam ilmu hadis, tafsir dan ilmu Alquran, Ibnu mandhur, pengarang kamus Lisanul Arab, Az-zubaidi, pengarang kamus Tajul Arus, Al-Maqrizi, Ibnu Hisyam, Ibnu Hajar dan lain-lain.Dalam bidang kedokteran terkenal Daud Al-Inthaki dan muwaffaquddin Abu nasr yang terkenal dengan Ibnu Ain Az-zirbi. Banyak juga muncul ilmuwan dalam bidang ilmu pasti dan alam. Seperti Ibnu Haisam dan Ibnu Tunus

F.MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN ISLAMMasjid pada umumnya hanya dipahami oleh masyarakat sebagai tempat ibadah khusus seperti shalat, padahal masjid mestinya berfungsi lebih luas dari pada sekedar sebagai tempat shalat. Sejak awal berdirinya masjid belum bergeser dari fungsi utamanya, yaitu sebagai pusat penyelenggaraan peribadatan pada umumnya, disamping tempat shalat. Masjid pada zaman Nabi dijadikan sebagai pusat membangun peradaban islam. Nabi Muhammad saw. mensucikan jiwa kaum muslimin, mengajarkan Al-quran dan Al-hikmah, bermusyawarah untuk menyelesaikan berbagai persoalan kaum muslimin, membina sikap dasar kaum muslimin terhadap orang yang berbeda agama atau ras, hingga upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan umat justru melaui masjid. Masjid dijadikan simbol kesatuan dan persatuan umat islam. Selama sekitar 700 tahun sejak Nabi mendirikan masjid pertama, fungsi masjid masih kokoh orisinal sebagai pusat peribadatan dan peradaban. Sekolah-sekolah dan universitas-universitas pun kemudian bermunculan, justru dari masjid. Masjid Al-Azhar di mesir merupakan salah satu contoh yang sangat dikenal luas kaum muslimin Indonesia. Melalui masjid ini tercetak intelektual islam dari berbagai belahan dunia, juga mampu memberikan beasiswa bagi para pelajar dan mahasiswa, bahkan pengentasan kemiskinan merupakan program utama masjid.Pada saat ini kita akan sangat sulit menemukan masjid yang memiliki program nyata dibidang pencerdasan keberagamaan umat. Kita (mungkin) tidak menemukan masjid yang memiliki kurikulum terprogram dalam pembinaan keberagamaan umat, terlebih-lebih lagi masjid yang menyediakan beasiswa dan upaya pengentasan kemiskinan. Dalam perkembangan berikutnya muncul kelompok-kelompok yang sadar untuk mengembalikan fungsi masjid sebagaimana mestinya. Kini mulai tumbuh kesadaran umat akan pentingnya peranan masjid untuk mencerdaskan dan mensejahterakan jamaahnya. Menurut ajaran islam, masjid memiliki dua fungsi yang utama, yaitu: Sebagai pusat ibadah ritual, dan Berfungsi sebagai pusat ibadah sosial. Dari kedua fungsi tersebut titik sentralnya bahwa fungsi utama masjid adalah sebagai pusat pembinaan umat islam.

Disamping itu masjid juga mempunyai fungsi lain antara lain:1.Pusat Pendidikan dan PelatihanProses menuju ke arah pemberdayaan umat dimulai dengan pendidikan dan pemberian pelatihan-pelatihan. Masjid seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai tempat berlangsungnya proses pemberdayaan tersebut, bahkan sebagai pusat pembelajaran umat, baik dalam bentuk pengajian, pengkajian, seminar dan diskusi maupun pelatihan-pelatihan keterampilan, dengan peserta minimal jamaah disekitarnya.2.Pusat Perekonomian UmatSoko guru perekonomian Indonesia katanya koperasi, namun pada kenyataannya justru koperasi menjadi barang yang tidak laku. tidak ada salahnya bila masjid mengambil alih peran sebagai koperasi yang membawa dampak positif bagi umat di lingkungannya. Bila konsep koperasi digabungkan dengan konsep perdagangan ala pusat-pusat pembelanjaan yang diminati karena terjangkaunya harga barang, dan dikelola secara professional oleh dewan pengurus maka masjid akan dapat memakmurkan jamaahnya. Sehingga akhirnya jamaahnya pun akan memakmurkan masjidnya.3.Pusat Penjaringan Potensi UmatMasjid dengan jamaah yang selalu hadir HANYA sekedar untuk menggugurkan kewajibannya terhadap Tuhan bisa saja mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan orang jumlahnya. Masjid dengan jamaah yang selalu hadir sekedar untuk menggugurkan kewajibannya terhadap Tuhan bisa saja mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan orang jumlahnya. Dari berbagai macam usia, beraneka profesi dan tingkat (strata) baik ekonomi maupun intelektual, bahkan sebagai tempat berlangsungnya akulturasi budaya secara santun.4.Pusat Ke-PustakaanPerintah pertama Tuhan kepada Nabi terakhir adalah "Membaca", dan sudah sepatutnya kaum muslim gemar membaca dalam pengertian konseptual maupun kontekstual. Maka dengan sendirinya hampir menjadi kemutlakkan bila masjid memiliki perpustakaan sendiri.

7. Nilai-nilai Islam dalam budaya IndonesiaMasyarakat merupakan ajang kebudayaan. Kebudayaan ada dan terwujud karena adanya hubungan antara manusia yang satu dengan lainnya, dalam hubungan tersebut timbullah cita-cita, perilaku, dan hasil karya, kesemuanya ini mewujudkan kebudayaan. Islam bukan saja agama, namun Islam juga kebudayaan, maka Islam adalah segala sesuatu yang melingkupi semua kehidupan umat manusia; dengan demikian Islam dapat dikategorikan sebagai way of life atau cara (sikap) hidup. Dengan kata lain Islam adalah kesatuan kehidupan orang-orang Islam (Gazalba, 1976: 106-107). Pusat kehidupan orang-orang Islam adalah masjid, maka masjid merupakan pusat ibadat dan kebudayaan Islam pada khususnya serta pusat kehidupan Islam pada umumnya. Tingkah laku perbuatan dan hasil karya disebut amal. Takwa yang mempunyai sifat pasif menjadi aktif dalam bentuk amal. Kebudayaan timbul karena kesatuan sosial. Kesatuan sosial terwujud dari hubungan antara manusia dengan manusia, hal ini merupakan kesinambungan adanya hubungan tersebut yang melahirkan adanya hubungan antara manusia dengan Tuhan.Islam masuk ke Indonesia lengkap dengan budayanya. Karen islam lahir dan berkembang dari negeri arab, maka islam yang masuk di Indonesia tidak terlepas dari budaya arabnya. Pada awal-awal masuknya dakwah islam ke Indonesia dirasakn sangat sulit membedakan manaajaran islam dan mana budaya arab. Masyarakat awam menyamakan antara perilaku yang ditampilkan oleh orang arab dengan perilaku ajaran islam. Seolah-olah apa yang diajarkan oleh orang arab tersebut merupakan ajaran islam, bahkan hingga kini budaya arab masih melekat pada tradisi masyarakat Indonesia. Dalam perkembangan dakwah islam di Indonesia, para daI mendakwahkan ajaran islam melalui bahasa budaya, sebagaimana dilakukan oleh para wali di tanah Jawa. Karena kehebatan para wali Allah dalam mengemas ajaran islam dengan bahasa budaya setempat, sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilai-nilai islam telah masuk dan menjadi tradisi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Lebih jauh lagi bahwa nilai-nilai islam sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan mereka. Seperti dalam upacara-upacara adat dan dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Bahasa Al-Quran sudah banyak masuk kedalam bahasa daerah bahkan kedalam bahasa Indonesia yang baku. Semua itu tanpa disadari bahwa apa yang dilakukannya merupakan bagian dari ajaran islam.Tugas berikutnya para intelektual Islam adalah menjelaskan secara sistematik dan berkelanjuttan upaya penetrasi yang sudah dilakukan para pendahulunya.Integrasinilai-nilai Islam kedlam kehidupanbangsa Indonesia ternyata tidak sekeda masuk pada aspek kebudayaan semata, tetapi sudah masuk kewilayah hukum. Sebagai contoh dalam hokum keluarga (akhwalulsyahsiyyah), masalahwaris, masalahpernikahan. Nilai-nilai Islam telah masuk kewilayah hukum yang berlaku di Indonesi.

BAB IIIPENUTUP

A.KESIMPULAN Untuk membangkitkan kembali peradaban sangat tergantung pada keberhasilan dalam bidang sains melalui prestasi institusional dan epistemologis menuju pada proses dekonstruksi epistemologi sains moderen yang memungkinkan nilai-nilai Islam terserap secara seimbang ke dalam sistem pengetahuan yang dibangun tanpa harus menjadikan sains sebagai alat legitimasi agama dan sebaliknya. Ini sejalan dengan gagasan islamisasi pengetahuan yang pernah dilontarkan oleh Ismail Raji Al-faruqi.Mengapa masyarakat Islam perlu melakukan reformasi sains moderen? Bukankah sains moderen telah begitu banyak memberikan manfaat bagi manusia? Pernyataan ini mungkin benar jika kita melihat tanpa sikap kritis bagaimana sains modern membuat kehidupan (sekelompok) manusia menjadi lebih sejahtera. Argumen yang masuk akal datang dari Sal Restivo yang mengungkap bagaimana sains moderen adalah sebuah masalah sosial karena lahir dari sistem masyarakat moderen yang cacat. Secara historispun kita bisa memahami bagaimana sains moderen lahir sebagai mesin eksploitasi sistem kapitalisme. Paul Feyerabend bahkan mengkritik sains moderen sebagai ancaman terhadap nilai-nilai demokrasi, kualitas hidup manusia, dan bahkan kelangsungan hidup bumi beserta isinya.Insya Allah.

B.SARANDalam menghadapi kondisi seperti ini, Islam semestinya dapat hadir menjadi suatu alternatif dalam mengembangkan sains ke arah yang lebih bijak. Mengajarkan beberapa budaya-budaya Islam yang seharusnya dan patut kita lestarikan dan kita hormati. Menjadi pelajaran yang penting pula bagi umat Islam. Maka dari itu akan lebih baik jika anak-anak sejak dini di perkenalkan tentang budaya islam, dan dirinya kita selimuti dengan pengetahuan tentang agama agar iman nya teteap terjaga selayaknya sebangai seorg muslim dan muslimah.

DAFTAR PUSTAKA1. Al Faruqi, Ismail Rafi, 1988, Tauhid, Penerbit Pustaka, Bandung2. Widyastini. ___ . Nilai-nilai Islam Dalam Kebudayaan Indonesia. Ebook3. [1]Zuhairi Misrawi, Makkah; Kota Suci, Kekuasaan dan Teladan Ibrahim (Jakarta: Kompas, 2009), 129.4. http://id.wikipedia.org/wiki/Mekkah (diakses tanggal 16 Mei 2011)5. Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Amzah, 2009), 282.6. http://wisatahaji.com/makkah-pusat-ilmu-agama/ (diakses tanggal 16 Mei 2011)7. C. Edmund Bosworth, Historic Cities of The Islamic World ( Leiden: Brill, 2007), 377.8. Peters, Francis E, The Hajj: The Muslim Pilgrimage to Mecca and the Holy Places (Princeton: Princeton University Press, 1994), 206.9. Amrullah Kandu, Ensiklopedi Dunia Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), 434.10. Philip K. Hitti, History of The Arabs,(Jakarta: Serambi, 2010), 131.11. Amrullah Kandu, Ensiklopedi, 435.12. Zuhairi Misrawi, Madinah; Kota Suci, Piagam Madinah dan Teladan Muhammad Saw. (Jakarta: Kompas, 2009), 289.13. http://en.wikipedia.org/wiki/Medina (diakses tanggal 16 Mei 2011)14. Amrullah Kandu, Ensiklopedi, 339.15. Kilau Baghdad di Era Abbasiyah Bataviase.co.id16. Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, 284.17. Philip K. Hitti, History of The Arabs , 375.18. Soekmono, (Yogyakarta: Kanisius, 1981), 19.19. http://www.ekosmax.com/2011/05/peradaban-abbasiyah-kemajuan-dan-kemundurannya.html20. http://www.baghdadbulletin.com/pageArticle21. http://saniroy.archiplan.ugm.ac.id/?p=41822. http://id.tixik.com/kahira-2354621.htm23. [24] http://www.fuji-online.co.cc/2010/06/berdirinya-kota-kairo.html1