proses masuk dan berkembangnya agama serta kebudayaan hindu

17
PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat: 1. menjelaskan proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia; dan 2. menguraikan wujud akulturasi kebudayaan Hindu - Budha dengan kebudayaan Indonesia. Adapun pokok-pokok materi yang dapat Anda pelajari pada bagian modul ini meliputi: 1. Proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia. 2. Wujud akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia. Bagaimana dengan persiapan Anda untuk mempelajari modul ini? Mudah-mudahan Anda benar-benar siap, agar kesuksesan dapat Anda raih. Seperti yang telah Anda ketahui melalui pendahuluan, bahwa agama Hindu- Budha berasal dari India, kemudian menyebar ke Asia Timur. Asia Tenggara termasuk Indonesia. Timbul suatu pertanyaan bagaimana proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia? Dan bagaimana pengaruhnya terhadap kebudayaan Indonesia? Untuk mengetahui jawaban tersebut, silakan Anda pelajari uraian materi berikut ini! Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia. Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda amati gambar peta jaringan perdagangan laut Asia Tenggara berikut ini: Gambar 1. Peta jalur perdagangan laut Asia Tenggara Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur

Upload: muhammad-khalid-zoefri

Post on 24-Jun-2015

369 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Serta Kebudayaan Hindu

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat:1. menjelaskan proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia; dan2. menguraikan wujud akulturasi kebudayaan Hindu - Budha dengan kebudayaan Indonesia. Adapun pokok-pokok materi yang dapat Anda pelajari pada bagian modul ini meliputi:1. Proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia.2. Wujud akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia.

Bagaimana dengan persiapan Anda untuk mempelajari modul ini? Mudah-mudahan Anda benar-benar siap, agar kesuksesan dapat Anda raih.

Seperti yang telah Anda ketahui melalui pendahuluan, bahwa agama Hindu- Budha berasal dari India, kemudian menyebar ke Asia Timur. Asia Tenggara termasuk Indonesia. Timbul suatu pertanyaan bagaimana proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia? Dan bagaimana pengaruhnya terhadap kebudayaan Indonesia? Untuk mengetahui jawaban tersebut, silakan Anda pelajari uraian materi berikut ini!Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia

Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia.

Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda amati gambar peta jaringan perdagangan laut Asia Tenggara berikut ini:

Gambar 1. Peta jalur perdagangan laut Asia Tenggara

Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut.

Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia.

Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia, tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang proses masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia.Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa yaitu antara lain: 1. Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan

Page 2: Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Serta Kebudayaan Hindu

kerajaan di Indonesia. 2.Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.

3.Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia. Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.

4. Hipotesis Sudra

Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.

Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.

Pada dasarnya keempat teori tersebut memiliki kelemahan yaitu karena golongan ksatria dan waisya tidak mengusai bahasa Sansekerta. Sedangkan bahasa Sansekerta adalah bahasa sastra tertinggi yang dipakai dalam kitab suci Weda. Dan golongan Brahmana walaupun menguasai bahasa Sansekerta tetapi menurut kepercayaan Hindu kolot tidak boleh menyebrangi laut.

Disamping pendapat / hipotesa tersebut di atas, terdapat pendapat yang lebih menekankan pada peranan Bangsa Indonesia sendiri, untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini.

Hipotesis Arus Balik dikemukakan oleh FD. K. Bosh. Hipotesis ini menekankan peranan bangsa Indonesia dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia. Menurutnya penyebaran budaya India di Indonesia dilakukan oleh para cendikiawan atau golongan terdidik. Golongan ini dalam penyebaran budayanya melakukan proses penyebaran yang terjadi dalam dua tahap yaitu sebagai berikut:

* Pertama, proses penyebaran di lakukan oleh golongan pendeta Budha atau para biksu, yang menyebarkan agama Budha ke Asia termasuk Indonesia melalui jalur dagang, sehingga di Indonesia terbentuk masyarakat Sangha, dan selanjutnya orang-orang Indonesia yang sudah menjadi biksu, berusaha belajar agama Budha di India. Sekembalinya dari India mereka membawa kitab suci, bahasa sansekerta, kemampuan menulis serta kesan-kesan mengenai kebudayaan India. Dengan demikian peran aktif penyebaran budaya India, tidak hanya orang India tetapi juga orang-orang Indonesia yaitu para biksu Indonesia tersebut. Hal ini dibuktikan melalui karya seni Indonesia yang sudah mendapat pengaruh India masih menunjukan ciri-ciri Indonesia. * Kedua, proses penyebaran kedua dilakukan oleh golongan Brahmana terutama aliran Saiva-siddharta. Menurut aliran ini seseorang yang dicalonkan untuk menduduki golongan Brahmana harus mempelajari kitab agama Hindu bertahun-tahun sampai dapat ditasbihkan menjadi Brahmana. Setelah ditasbihkan, ia dianggap telah disucikan oleh Siva dan dapat melakukan upacara Vratyastome / penyucian diri untuk menghindukan seseorang

Page 3: Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Serta Kebudayaan Hindu

Jadi hubungan dagang telah menyebabkan terjadinya proses masuknya penganut Hindu - Budha ke Indonesia. Beberapa hipotesis di atas menunjukan bahwa masuknya pengaruh Hindu - Budha merupakan satu proses tersendiri yang terpisah namun tetap di dukung oleh proses perdagangan.

AGAMA HINDU

Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500 SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:

1. Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa.2. Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.3. Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan.4. Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit.

Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya yaitu:

1. Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.2. Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.

Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah banyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:

1. Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.2. Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung.3. Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.

Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yang berguna untuk memasak dan upacara-upacara keagamaan. Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna yaitu:

1. Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.2. Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.3. Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.4. Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak.

Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan pharia atau candala, yaitu orang di luar kasta yang telah melanggar aturan-aturan kasta.

Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap suci misalnya, Benares sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak nirwana.

AGAMA BUDDHA

Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara.

Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:

1. Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.

2. Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha.3. Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.

Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau “Tiga Kebaktian” yaitu:

1. Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.

Page 4: Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Serta Kebudayaan Hindu

2. Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.3. Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.

Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau Astavidha yaitu:

1. Pandangan yang benar.2. Niat yang benar.3. Perkataan yang benar.4. Perbuatan yang benar.5. Penghidupan yang benar.6. Usaha yang benar.7. Perhatian yang benar.8. Bersemedi yang benar.

Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalam agama Buddha yaitu:

1. Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.

2. Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling membantu.

Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat yaitu :

1. Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.2. Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.3. Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama

kali.4. Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.

Untuk agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agama Budha masuk ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai daerah di Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim), Bukit Siguntang (Sumsel). Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan) dari abad 2 - 5 Masehi. Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara (India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim).Wujud Akulturasi Kebudayaan Hindu-Budha dengan Kebudayaan Indonesia

Apakah Anda sebelumnya pernah mendengar atau mengetahui pengertian Akulturasi? Banyak para ahli yang memberikan definisi tentang akulturasi, antara lain menurut pendapat Harsoyo.

Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus; yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akulturasi sama dengan kontak budaya yaitu bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya.

Dengan adanya penjelasan tentang pengertian akulturasi, apakah Anda sekarang sudah memahami istilah akulturasi? Jika Anda sudah paham, silakan Anda simak uraian materinya. Seperti telah dijelaskan pada materi sebelumnya, dengan adanya kontak dagang antara Indonesia dengan India, maka mengakibatkan adanya kontak budaya atau akulturasi yang menghasilkan bentuk-bentuk kebudayaan baru tetapi tidak melenyapkan kepribadian kebudayaan sendiri. Harus Anda pahami masuknya pengaruh

Page 5: Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Serta Kebudayaan Hindu

Hindu dan Budha merupakan satu proses tersendiri yang terpisah namun tetap didukung oleh proses perdagangan.

Hal ini berarti kebudayaan Hindu - Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima seperti apa adanya, tetapi diolah, ditelaah dan disesuaikan dengan budaya yang dimiliki penduduk Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu dengan kebudayaan asli Indonesia menjadi bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu - Budha.

Wujud akulturasi tersebut dapat Anda simak pada uraian materi unsur-unsur budaya berikut ini:1. BahasaWujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa Sansekerta yang dapat Anda temukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia.

Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, silakan tulis 5 kata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Sansekerta, selanjutnya Anda simak uraian materi selanjutnya.

Penggunaan bahasa Sansekerta pada awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batu bertulis) peninggalan kerajaan Hindu - Budha pada abad 5 - 7 M, contohnya prasasti Yupa dari Kutai, prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Tetapi untuk perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh bahasa Melayu Kuno seperti yang ditemukan pada prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya 7 - 13 M. Untuk aksara, dapat dibuktikan adanya penggunaan huruf Pallawa, kemudian berkembang menjadi huruf Jawa Kuno (kawi) dan huruf (aksara) Bali dan Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui Prasasti Dinoyo (Malang) yang menggunakan huruf Jawa Kuno.Demikianlah uraian tentang contoh wujud akulturasi dalam bidang bahasa, untuk selanjutnya simak uraian materi berikutnya.2. Religi/KepercayaanSistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Budha masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan Dinamisme. Anda masih ingat pengertian Animisme dan Dinamisme? Bila Anda lupa, baca kembali modul ke-2 Anda!

Dengan masuknya agama Hindu - Budha ke Indonesia, masyarakat Indonesia mulai menganut/mempercayai agama-agama tersebut. Agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia sudah mengalami perpaduan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, atau dengan kata lain mengalami Sinkritisme. Tentu Anda bertanya apa yang dimaksud dengan Sinkritisme? Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan yang berbeda menjadi satu. Untuk itu agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu - Budha yang dianut oleh masyarakat India. Perbedaaan-perbedaan tersebut dapat Anda lihat dalam upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau Budha yang ada di Indonesia. Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di India.Demikianlah penjelasan tentang contoh wujud akulturasi dalam bidang religi/kepercayaan. Selanjutnya simak uraian materi berikutnya.

3. Organisasi Sosial KemasyarakatanWujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat Anda lihat dalam organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah masuknya pengaruh India.

Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh seorang raja secara turun temurun. Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa yang keramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja tersebut, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya raja-raja yang memerintah di Singosari seperti Kertanegara diwujudkan sebagai Bairawa dan R Wijaya Raja Majapahit diwujudkan sebagai Harhari (dewa Syiwa dan Wisnu jadi satu).

Pemerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di

Page 6: Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Serta Kebudayaan Hindu

India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah diterapkan terutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi di kerajaan Majapahit, pada waktu pengangkatan Wikramawardana.Wujud akulturasi di samping terlihat dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam sistem kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta.

Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana (golongan Pendeta), kasta Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya (golongan pedagang) dan kasta Sudra (golongan rakyat jelata).

Kasta-kasta tersebut juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidak sama persis dengan kasta-kasta yang ada di India karena kasta India benar-benar diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian, karena di Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.

Demikianlah contoh wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan untuk selanjutnya kalau Anda sudah memahaminya, Anda dapat melanjutkan pada uraian materi wujud akulturasi berikutnya.

4. Sistem PengetahuanWujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah memahami? kalau Anda sudah paham, silahkan Anda isi tabel 1.2 dengan tahun saka prasasti peninggalan Sriwijaya berikut iniTabel 1.2No.

Nama Prasasti Tahun Masehi Tahun Saka

Kedukan Bukit

Ligor

683 M

775 M

Untuk mengetahui kebenaran perhitungan Anda, nanti akan Anda temukan pada uraian materi kegiatan belajar 2 dalam modul ini.

Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan perhitungan tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala. Apakah Anda sebelumnya pernah mendengar istilah Candrasangkala? Candrasangkala adalah susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, dan menggunakan kalimat bahasa Jawa salah satu contohnya yaitu kalimat Sirna ilang kertaning bhumi apabila diartikan sirna = 0, ilang = 0, kertaning = 4 dan bhumi = 1, maka kalimat tersebut diartikan dan belakang sama dengan tahun 1400 saka atau sama dengan 1478 M yang merupakan tahun runtuhnya Majapahit .

Dari uraian di atas, apakah Anda sudah paham? Kalau sudah paham simak kembali wujud akulturasi berikutnya!

5. Peralatan Hidup dan TeknologiSalah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.

Page 7: Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Serta Kebudayaan Hindu

Untuk itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat perbedaan. Bentuk dasar bangunan candi di Indonesia adalah punden berundak-undak, yang merupakan salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum yang berfungsi sebagai tempat pemujaan. Sedangkan fungsi bangunan candi itu sendiri di Indonesia sesuai dengan asal kata candi tersebut. Perkataan candi berasal dari kata Candika yang merupakan salah satu nama dewi Durga atau dewi maut, sehingga candi merupakan bangunan untuk memuliakan orang yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka.

Di samping itu, dalam bahasa kawi candi berasal dari kata Cinandi artinya yang dikuburkan. Untuk itu yang dikuburkan didalam candi bukanlah mayat atau abu jenazah melainkan berbagai macam benda yang menyangkut lambang jasmaniah raja yang disimpan dalam Pripih.

Dengan demikian fungsi candi Hindu di Indonesia adalah untuk pemujaan terhadap roh nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Hal ini terlihat dari adanya lambang jasmaniah raja sedangkan fungsi candi di India adalah untuk tempat pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti candi-candi yang terdapat di kota Benares merupakan tempat pemujaan terhadap dewa Syiwa.

Untuk memperjelas pemahaman Anda, silahkan Anda simak gambar 2 candi Hindu berikut ini.

Gambar 2. Candi Jago, Malang, Jawa Timur

Gambar 2. adalah gambar candi juga salah satu peninggalan kerajaan Singosari yang merupakan tempat dimuliakannya raja Wisnuwardhana yang memerintah tahun 1248 - 1268.

Dilihat dari gambar candi tersebut, bentuk dasarnya adalah punden berundak- undak dan pada bagian bawah terdapat kaki candi yang di dalamnya terdapat sumuran candi, di mana di dalam sumuran candi tersebut tempat menyimpan pripih (lambang jasmaniah raja Wisnuwardhana).

Dari penjelasan tersebut di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda sudah paham, simaklah urutan materi berikutnya.

Untuk candi yang bercorak Budha fungsinya sama dengan di India yaitu untuk memuja Dyani Bodhisattwa yang dianggap sebagai perwujudan dewa, maka untuk memperjelas pemahaman Anda simak gambar 1.3. candi Budha berikut ini .

Page 8: Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Serta Kebudayaan Hindu

Gambar 3. Candi Borobudur, Jawa Tengah

Gambar 3. candi Borobudur adalah candi Budha yang terbesar sehingga merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Mataram dilihat dari 3 tingkatan, pada tingkatan yang paling atas terdapat patung Dyani Budha.Patung-patung Dyani Budha inilah yang menjadi tempat pemujaan umat Budha. Di samping itu juga pada bagian atas, juga terdapat atap candi yang berbentuk stupa.

Untuk candi Budha di India hanya berbentuk stupa, sedangkan di Indonesia stupa merupakan ciri khas atap candi-candi yang bersifat agama Budha. Dengan demikian seni bangunan candi di Indonesia memiliki kekhasan tersendiri karena Indonesia hanya mengambil intinya saja dari unsur budaya India sebagai dasar ciptaannya dan hasilnya tetap sesuatu yang bercorak Indonesia.

Demikianlah uraian materi tentang wujud akulturasi dalam peralatan hidup dan teknologi yang terlihat pada bangunan candi, kalau Anda sudah paham simak uraian akulturasi berikutnya.

6. KesenianWujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukan . Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan suatu kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Budha. Contoh dapat Anda amati gambar 4.

Gambar 4. Relief Candi Borobudur

Gambar di atas adalah relief dari candi Borobudur yang menggambarkan Budha sedang digoda oleh Mara yang menari-nari diiringi gendang. Relief ini mengisahkan riwayat hidup Sang Budha seperti yang terdapat dalam kitab Lalitawistara. Demikian pula halnya dengan candi-candi Hindu. Relief-reliefnya yang juga mengambil kisah yang terdapat dalam kepercayaan Hindu seperti kisah Ramayana yang digambarkan melalui relief candi Prambanan ataupun candi Panataran.

Page 9: Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Serta Kebudayaan Hindu

Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut, ternyata Indonesia juga mengambil kisah asli cerita tersebut, tetapi suasana kehidupan yang digambarkan oleh relief tersebut adalah suasana kehidupan asli keadaan alam ataupun masyarakat Indonesia. Dengan demikian terbukti bahwa Indonesia tidak menerima begitu saja budaya India, tetapi selalu berusaha menyesuaikan dengan keadaan dan suasana di Indonesia.

Untuk wujud akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan adanya suatu ceritera/ kisah yang berkembang di Indonesia yang bersumber dari kitab Ramayana yang ditulis oleh Walmiki dan kitab Mahabarata yang ditulis oleh Wiyasa. Kedua kitab tersebut merupakan kitab kepercayaan umat Hindu. Tetapi setelah berkembang di Indonesia tidak sama proses seperti aslinya dari India karena sudah disadur kembali oleh pujangga-pujangga Indonesia, ke dalam bahasa Jawa kuno. Dan, tokoh-tokoh cerita dalam kisah tersebut ditambah dengan hadirnya tokoh punokawan seperti Semar, Bagong, Petruk dan Gareng. Bahkan dalam kisah Bharatayuda yang disadur dari kitab Mahabarata tidak menceritakan perang antar Pendawa dan Kurawa, melainkan menceritakan kemenangan Jayabaya dari Kediri melawan Jenggala.

Di samping itu juga, kisah Ramayana maupun Mahabarata diambil sebagai suatu ceritera dalam seni pertunjukan di Indonesia yaitu salah satunya pertunjukan Wayang. Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia sejak zaman prasejarah dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat Jawa. Wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan lakon ceritera dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari budaya India, tetapi tidak sama persis dengan aslinya karena sudah mengalami perubahan. Perubahan tersebut antara lain terletak dari karakter atau perilaku tokoh-tokoh ceritera misalnya dalam kisah Mahabarata keberadaan tokoh Durna, dalam cerita aslinya Dorna adalah seorang maha guru bagi Pendawa dan Kurawa dan berperilaku baik, tetapi dalam lakon di Indonesia Dorna adalah tokoh yang berperangai buruk suka menghasut.

Demikian penjelasan tentang wujud akulturasi dalam bidang kesenian. Dan yang perlu Anda pahami dari seluruh uraian tentang wujud akulturasi tersebut bahwa unsur budaya India tidak pernah menjadi unsur budaya yang dominan dalam kerangka budaya Indonesia, karena dalam proses akulturasi tersebut, Indonesia selalu bertindak selektif.

Untuk memudahkan Anda dalam memahami uraian materi wujud akulturasi Kebudayaan Indonesia dengan Kebudayaan India, maka simaklah ikhtisar dari wujud akulturisasi tersebut seperti pada tabel 1.3 berikut ini.Tabel 1.3. Ikhtisar wujud kulturasi kebudayaan Indonesia dengan India.

Page 10: Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Serta Kebudayaan Hindu

Candi yang bersifat Hindu Candi Gunung Wukir, terletak di sebelah selatan Muntilan Kelompok Candi Dieng, terletak di Kabupaten Wonosobo. Dikelompok candi

ini trdapat beberapa candi yang oleh penduduk setempat diberi nama tokoh wayang, misalnya : Bima, Gatotkaca, Puntadewa, Arjuna, Semar, dan lain-lain

Candi Selogriyo, terletak di kaki Gunung Sumbing Candi Pringapus, terletak di timur Gunung Sundoro Kelompok Candi Gedong Songo, terletak di lereng Gunung Ungaran Candi Perot, terletak di lereng Gunung Sumbing Candi Argopuro, terletak di lereng Gunung Sumbing Candi Ijo, terletak di dekat Prambanan Candi Gebang, terletak di dekat Yogyakarta Candi Sambisari, terletak di dekat Yogyakarta Kelompok Candi Lorojonggrang ( Prambanan ), terletak di perbatasan

Yogyakarta-Klaten.Di kelompok ini ada 3 candi induk, Candi Syiwa, Candi Brahma, dan Candi Wisnu.

Candi yang bersifat Budha, bercorak budha, bermitologi budha, bernuansa arsitektur budha  dan ajaran budha : Candi Borobudur, terletak di Kabupaten Magelang Candi Kalasan, terletak di kabupaten sleman. Dibangun oleh Raja

Panangkaran. Candi Sari, terletak di dekat Candi Kalasan. Candi Banyunibo, terletak di dekat Prambanan. Candi Sajiwan, terletak didekat Prambanan. Candi ini untuk menghormat

Awalokiteswara. Candi Plaosan, terletak di dekat prambanan. Dibangun pada masa Raja

Pikatan Candi Sewu, terletak didekat Prambanan Candi Bubrah, terletak didekat Prambanan

Page 11: Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Serta Kebudayaan Hindu

Candi Lumbung, terletak didekat Prambanan Candi Asu, terletak didekat Candi Sewu Candi Ngawen, terletak di dekat Muntilan. Candi ini dibuat oleh raja yang

beragama Hindu, dan diperuntukan untuk umat yang beragama Budha Candi Mendut, terletak di kabupaten Magelang. Di dalamnya terdapat

PAtung Padmapani dan Wajrapani Candi Pawon (Bajranalan), terletak di kabupaten Magelang. Di bangun oleh

Pramodhawardhani.

2) Candi Peninggalan Kerajaan Medang (Dinasti Isyana) Candi Lor (Anjuk Ladang),terletak di Brebek, Nganjuk. Candi Gunung Gangsir, terletak di di Bangil. Candi Songgoroti, terletak di Batu Malang Candi Sumber Nanas, terletak di Blitar Candi Belahan, dibangun oleh Raja Airlingga Pertapaan Pucangan, terletak di Gunung Penanggungan

3) Candi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Kelompok Candi Muara Takus, terletak di Bangkinang, Tampar, Riau Kelompok CAndi Gunung Tua, terletak di padang sidempuan, Tapanuli,

Sumatra Utara. Di kelompok ini ada 1 candi yang bentuknya khas, yaitu Candi Biaro Bahal

4) Candi Peninggalan Kerajaan Singasari Candi Kidal, terletak di Malang Candi Jawi, terletak di dekat Pringen Candi Singasari, terletak di Malang Candi Jago, terletak di Malang

5) Candi Peninggalan kerajaan Majapahit Candi Simping Candi Rimbi, terletak di Mojokerto Candi Panggih Candi Surawana, terletak di Kediri Candi Tigawangi, terletak di Pare Candi Kalicilik, terletak di Blitar Candi Jabung, terletak di Kraksaan, Probolinggo Candi Pari, terletak di Porong Candi Tikus, terletak di Mojokerto Candi Brahu, terletak di Mojokerto Candi Panataran, terletak di Blitar Candi Sukuh, terletak di Karanganyar. Candi ini menunjukan unsure Jawa

asli Candi Samentar, terletak di Blitar

6) Candi Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan Candi Badut, terletak di Malang

7) Candi Peninggalan Kerajaan Bali Kompleks Candi Gunung Kawi, terletak di Tampaksiring

b. Berupa Prasasti - Yupa (batu bertulis) Peniggalan Kerajaan Kutai - Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Kalasa (778 M), Prasasti Karang Tengah

(824 M), Prasasti Argapura (963 M), Merupakan Sumber Sejarah yang mengungkapkan Keberadaan Kerajaan Mataram Kuno.

- Tujuh Prasasti Peninggalan Kerajan Taruma Negara, 5 ditemukan di Bogor, 1 di Cilincing, dan 1 di Lebak Banten, yaitu Prasasti Ciaterun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Cianten, dan Prasasti Lebak.

- Prasasti Anjuk Ladang beramngka tahun 937 M sumber

Page 12: Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Serta Kebudayaan Hindu

Sejarah yang mengungkapkn kebetradaan Mpu Sindok (rajapertama Medang dan pendiri Dinasti Isyana )Prasasti-prasasti sebagai sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya di Sumatra , Berangka pada tahun 684-775 M , Antara lain P. Kedudukan Bulat , P. Talang Tuwo , P. Telayu Batu Kecil , P. Kota , P.Karang Berahi .

c. PertirtaanPertirtaan merupakan pemandian suci untuk raja dan para bangsawan.Contoh petirtaan yang penting adalah : Petirtaan Jalatunda, terletak di lereng barat Gunung Pananggungan.

Dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga Pertirtaan Belahan, terletak di lereng timur Gunung Pananggungan. Dibangun

pada masa pemerintahan Raja Airlangga Pertirtaan di Candi Tikus, terletak di Trowulan, Mojokerto Petirtaan Gua Gajah, terletak di Gianyar, Bali Petirtaan Tirta Empul. Terletak di desa Manukaya, Tampaksiring, Bali.

d. BentengIstana kerajaan umumnya dibangun di balik benteng yang kuatBenteng ada 2 macam, yaitu : Benteng Buatan, dibangun dengan sengaja berwujud tembok, parit yang

dalam dan ebar Benteng alam, yamg berwujud sungai atau pegunungan. Contoh benteng

alam adalah benteng yang terdapat di Bukit Ratu Boko yang dikenal dengan nama Candi Ratu Boko. Candi ini dibangun oleh Balaputradewa.

e. Gapura

Ada 2 macam bentuk gapura : Kori Agung, yaitu berupa bangunan seperti candi yang di tengahnya terdapat

pintu untuk keluar masuk. Contoh Kori Agung, antara lain : Candi Jedong, Candi Plumbangan, dan Candi Bajang Ratu

2. SENI RUPABerupa Relief. Relief adalah hasil seni pahat sebagai pengisi bidang pada dinding candi1. Relief Candi Borobudur

a. karmawibbhangga, padakaki candi, sebab akibat perbuatan baik / buruk manusia

b. jatakamala-awadana, dinding lorong 1,2 perbuatan sang budha, bodhisatva

c. gandawyudha-badhracari, dinding 2-4, usaha sudana mencara ilmu yang tinggi sampai ia bersumpah mengikuti bodhisatva, samantharbhadra

2. Relief Candi Lorojonggranga. Cerita ramayana, pada dinding serambi atas candi sywa dan candi

brahmana.b. Carita kresnayana, pada pagar candi wisnu.c. Relief candi jajaghu, mamuat cerita kresnayana, partayajna, kunjarakarna.

1 kali kita jumpai punokawan.d. Relief candi surowono, memuat cerita arjuna wiwaha, adegan sritanjung

yang dibunuh olehsidapaksa.e. Relief candi panataran, memuat cerita ramayana, kresnayana.

3. SENI PATUNG1. Peninggalan Bercorak Hindu.

Page 13: Proses Masuk Dan Berkembangnya Agama Serta Kebudayaan Hindu

a. Patung Dewa-Dewi : trimurti (dalam wujud maha guru, mahakala, mahabirawa), durga

b. Patung Airlangga, dalam wujud dewa wisnu menunggang garudac. Patung Kendedes, wujud dewi prajnaparamitad. Patung Kertanegara, wujud joko dolok dan amonghapasae. Patung Kertajasa, wujud dewa sywaf. Patung Dwarapala, wujud raksasa menggenggam gada

2. Peninggalan Patung Budha1. Arca Aksobhya, sikap bumi sparcamudra / tangan sentuh bumi sebagai

saksi, hadap timur2. Arca Ratnasambhawa, sikap waramudra/memberi anugerah, selatan.3. Arca Amitaba, sikap dayana mudra / bersemedi, barat.4. Arca Amogasidhi, sikap abaya mudra / tangan menentramkan,utara.5. Arca Wairicana, sikap darmacakara mudra / tangan memutar roda

darma,di dalam stup4. SENI SASTRA

1. Masa Kerajaan Kediria. kitab kakawin baratayudha : mpu sedah,panuluhb. kitab kakawin hariwangsa,gatotkacasraya : mpu panuluhc. kitab smaradhana : mpu dharmajad. kitab lubdaka,wratasancaya : mpu tanakunge. kitab kresnayana : mpu triguna

2. Masa Kerajaan Majapahita. kitab negara kertagama : mpu prapancab. kitab sutasoma : mpu tantularc. kitab pararaton : riwayat raja-raja singhasari,majapahitd. kitab sundayana : peristiwa bubate. kitab ranggalawe,pemberontakan ranggalawaf. kitab sorandoka : pemberontakan sorag. kitab usana jawa : penakhlukan bali oleh gajahmada dan arya dama