proses kehamilan dan berkembangnya embrio

15
Proses Kehamilan dan Berkembangnya Embrio Budi Hartono 102013079 / Kelompok F5 [email protected] Pendahuluan Mendapat buah hati adalah impian bagi semua pasangan yang sudah menikah. Tak sedikit pasangan suami istri (Pasutri) yang belum mengerti mengenai proses kehamilan. Mereka bingung kenapa mereka tak kunjung hamil padahal mereka sudah sering melakukan hubungan suami istri. Kehamilan adalah proses yang alami terjadi jika itu setelah berhubungan suami istri. Tetapi jika tidak hamil setelah berhubungan itu juga mungkin terjadi. Kehamilan diawali dengan pembuahan (fertilisasi) sel telur (ovum) oleh sperma. Jika ovum sudah matang maka sperma akan membuahi ovum tersebut.Masa tersebut disebut ovulasi (ovum siap dibuahi). Namun jika belum matang maka sperma tidak dapat membuahi ovum. Sehingga tidak terjadi proses kehamilan. Pembahasan Ovulasi Pasutri yang ingin memiliki anak harus memiliki pengetahuan yang cukup seputar kehamilan. Ada yang pasutri baru berapa bulan menikah sudah hamil. Tak jarang yang setelah mempunyai anak 1

Upload: xohanort

Post on 26-Dec-2015

61 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Proses Kehamilan Dan Berkembangnya Embrio

TRANSCRIPT

Page 1: Proses Kehamilan Dan Berkembangnya Embrio

Proses Kehamilan dan Berkembangnya EmbrioBudi Hartono

102013079 / Kelompok [email protected]

Pendahuluan

Mendapat buah hati adalah impian bagi semua pasangan yang sudah menikah. Tak sedikit

pasangan suami istri (Pasutri) yang belum mengerti mengenai proses kehamilan. Mereka

bingung kenapa mereka tak kunjung hamil padahal mereka sudah sering melakukan hubungan

suami istri. Kehamilan adalah proses yang alami terjadi jika itu setelah berhubungan suami istri.

Tetapi jika tidak hamil setelah berhubungan itu juga mungkin terjadi.

Kehamilan diawali dengan pembuahan (fertilisasi) sel telur (ovum) oleh sperma. Jika ovum

sudah matang maka sperma akan membuahi ovum tersebut.Masa tersebut disebut ovulasi (ovum

siap dibuahi). Namun jika belum matang maka sperma tidak dapat membuahi ovum. Sehingga

tidak terjadi proses kehamilan.

Pembahasan

Ovulasi

Pasutri yang ingin memiliki anak harus memiliki pengetahuan yang cukup seputar

kehamilan. Ada yang pasutri baru berapa bulan menikah sudah hamil. Tak jarang yang setelah

mempunyai anak pertama sudah hamil anak yang kedua. Tetapi beberapa pasutri tidak kunjung

mempunyai anak walaupun usia pernikahan mereka belasan tahun. Sehingga mereka ada yang

mengadopsi anak, baik dari orang lain yang tidak mereka kenal ataupun dari keluarga sendiri.

Masa subur ini adalah masa dimana ovum matang dan siap dibuahi oleh sel sperma.

Masa subur ini sekitar 4-5 hari, jadi di sekitar 4-5 hari tersebut sel sperma dapat bertemu lalu

membuahi ovum.1 Sebenarnya di ovarium seorang wanita ada banyak folikel - folikel. Pada masa

ovulasi lah folikel akan mengeluarkan sel telur. Folikel yang mengeluarkan sel telur tersebut

1

Page 2: Proses Kehamilan Dan Berkembangnya Embrio

disebut corpus luteum. Corpus luteum juga berfungsi untuk melakukan sekresi terhadap hormon

estrogen dan progesteron.

Pada saat mesntruasi terjadi, berlangsung pula siklus ovarium. Siklus ini terdiri dari tiga

fase, yaitu fase folikular, fase ovulasi, dan fase luteal. Siklus ovarium ini diawali dengan fase

folikular. Pada fase ini folikel pada ovarium akan tumbuh dan berkembang. Dari folikel yang

tumbuh itu, hanya satu saja yang akan matang, sementara folikel yang lain akan luruh. Tahap ini

disebut fase ovulasi. Lalu folikel yang mengeluarkan sel telur tadi akan menjadi corpus luteum.2

Fertilisasi

Di saat antara pria dan wanita melakukan senggama, disertai ejakulasi sperma dari

saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita. Saat ejakulasi, pria akan mengeluarkan cairan

mani yang berisi sel - sel sperma yang siap membuahi. Jika senggama terjadi sekitar masa

ovulasi (masa subur), kemungkinan sel sperma akan bertemu dan bersatu dengan sel telur

(ovum). Bertemu dan bersatunya sel telur dengan sperma disebut fertilisasi.

Dalam keadaan yang normal, pembuahan terjadi di daerah tuba falopii, umumnya di

daerah ampula / infundibulum. Setelah ejakulasi, sperma akan bergerak cepat ke dalam rahim,

masuk ke dalam tuba falopii. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontraksi

miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi saat senggama. Lalu sperma akan mengalami

peristiwa berikut.

1. Reaksi kapasitasi

Selama beberapa jam, protein plasma dan glikoprotein yang berada dalam cairan

mani diluruhkan.

2

Page 3: Proses Kehamilan Dan Berkembangnya Embrio

gambar 1. Cara sperma menembus corona radiata

2. Reaksi akrosom

Setelah dekat dengan oosit, sel sperma yang telah mengalami kapasitasi akan

terpengaruh oleh zat - zat dari korona radiata ovum sehingga isi akrosom dari

daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak dengan lapisan korona

radiata. Ketika itulah dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan korona

radiata, trypsine-like agent dan lysine-zone yang dapat melarutkan dan

membantu sperma melewati zona pelusida untuk mencapai ovum.

Gambar 2. Bagian reproduksi wanita

3

Page 4: Proses Kehamilan Dan Berkembangnya Embrio

Begitu spermatozoa menyentuh zona pelusida, akan terjadi pelekatan yang kuat dan

penembusan yang sangat cepat. Setelah menembus zona, akan terjadi reaksi khusus di zona

pelusida. Reaksi ini bertujuan untuk menghindari pembuahan sel lebih dari satu sperma.

Setelah sel sperma mencapai oosit, terjadi hal - hal berikut.

1. Reaksi zona / reaksi kortikal pada selaput zona pelusida. Reaksi untuk

mempertebal zona pelusida dengan cara membuat serat melintang dan

menginaktifkan ligand untuk reseptor spermatozoanya.

2. Oosit menyelesaikan pembelahan meiosis keduanya, menghasilkan oosit

definitif yang nantinya akan menjadi pronukleus wanita

3. Inti sel sperma membesar dan membentuk pronukleus pria

4. Ekor sel sperma akan terlepas dan berdegenerasi

5. Pronukleus pria dan wanita, yang masing - masing haploid bersatu dan

membentuk zigot yang memiliki jumlah DNA genap / diploid. Seolah sel telur

menelan kepala sperma dan melebur menjadi satu. Disaat itulah spermatozoa

mengeluarkan dua bentuk enzim protein, yaitu pH 20 bertindak melakukan

ikatan dengan zona pelusida, sedangakan pH 30 disebut fertilin bertindak

melebur inti spermatozoa dengan oosit.

Pembuahan akan menghasilkan sebagai berikut.

a) Penggenapan kembali jumlah kromosom dari penggabungan milik ayah

dan ibu menjadi suatu cikal bakal individu baru dengan jumlah

kromosom diploid

b) Penentuan jenis kelamin bakal individu baru, bergantung pada

kromosom X dan Y yang dikandung sperma yang membuahi ovum

tersebut

c) Permulaan pembelahan dan stadium - stadium pembentukan dan

perkembangan embrio (embriogenesis).3,4

Implantasi

Implantasi adalah peristiwa dimana sel telur yang sudah dibuahi bergerak ke dinding

rahim. Sebagian besar konsepsi terjadi di ampula (sekitar tuba falopii), yang merupakan tempat

4

Page 5: Proses Kehamilan Dan Berkembangnya Embrio

yang paling luas sehingga keberadaan ovum cukup lama. Konsepsi terjadi beberapa menit

sampai beberapa jam setelah ovulasi; umumnya setelah 12 jam. Pada saat konsepsi terjadi

pelepasan sebagian korona radiata sehingga tampak berongga pada zona pelusida sebagai tempat

penetrasi spermatozoa.

Setelah konsepsi, akan terjadi tumbuh dan kembang hasil konsepsi dalam bentuk zigot

dan kemudian "blastokis" yang membentuk villi khorealis primer untuk melakukan implantasi.

Interaksi sel trophoblas dengan endometrium tumbuh dan berkembang menuju proses

desidualisasi. Dengan demikian endometrium menjadi lengkap setelah terjadi implantasi

blastokis.4

Setelah terjadi konsepsi, ketiga matarantai menjadi satu kesatuan, yaitu implantasi,

pembentukan embrio dan pembentukan plasenta, sebagai akar hasil konsepsi sehingga mampu

tumbuh - kembang secara normal sampai saat lahir. Persiapan implantasi yang sangat kompleks,

secara singkat dijabarkan sebagai berikut.

1) Hari ke-3/4 atau 3 hari setelah ovulasi, morula dengan 8 selnya telah masuk ke

dalam kavum uteri.

2) Tumbuh - kembang berlanjut sehingga terbentuk "blastokista" dengan mengisap

cairan, dan terbentuk sel eksaselom. Dengan demikian, terjadi pemisah sel

morula.

Selama pembelahan sel di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian luar morula

yang kemungkinan berasal dari korono radiata menjadi sel trofoblas. Sel trofoblas dalam

pertumbuhannya, mampu mengeluarkan hormon korionik gonadropin, yang mempertahankan

korpus luteum gravidarum. Pembelahan terus berjalan di dalam morula terjadi ruangan yang

mengandung cairan yang disebut "Blastula”. Dalam perkembangannya, blastula dan vili korealis

yang dilapisi oleh sel trofoblas telah siap untuk mengadakan implantasi.

Setelah enam hari dari fertilisasi, blastosis menempel pada epitel di endometrium dan

tropoblas mengalami proliferasi dengan cepat dan terdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu

cytotropoblas yang merupakan lapisan dalam sel, dan syncitiotropoblas lapisan terluar sel yang

terdiri dari protoplasma multinukleat yang dirubah oleh fusi sel.6

Syncitiotropoblas semakin lama akan meluas membentuk lapisan korion dan juga

bersifat sebagai kelenjar endokrin dengan menghasilkan hormone HCG (Human Chorionic

5

Page 6: Proses Kehamilan Dan Berkembangnya Embrio

Gonadotropin). Jika hal ini sudah terjadi maka tes kehamilan dapat menjadi positif pada

kehamilan kurang lebih tiga minggu.

Selama implantasi blastocyst berlangsung, perubahan yang terjadi dalam hasil

embryoblast dalam pembentukan rata, hampir melingkar, lapisan bilaminar sel terdiri dari dua

lapisan yaitu epiblast dan hipoblast. Pada saat yang sama, rongga kecil muncul dalam epiblast

tersebut. Rongga ini membesar menjadi rongga ketuban. Sel epiblast berdekatan dengan

sitotrofoblas disebut amnioblast, bersama-sama dengan seluruh epiblast, mereka melapisi rongga

amnion.7

Pada perkembangan lebih lanjut syncitiotropoblast membentuk suatu ruang yang

disebut ruang intra villi, sedangkan sitotropoblast membentuk massa sel pada tempat-tempat

tertentu dan merupakan tonjolan (jonjot-jonjot) yang akan diisi oleh mesoderm embryo. Jonjot-

jonjot yang terbentuk ini di sebut villi chorialis yang berisi pembuluh darah dari endometrium

yang berfungsi sebagai pembawa bahan-bahan yang diperlukan embrio seperti bahan makanan,

oksigen dan nutrien.

Seiring pertumbuhan lapisan bilaminar dan tropoblas endometrium uterin akan

menunjukan reaksi desidua. Selama berlangsung terjadi penebalan pada endometrium dan

pembentukan polyhedral dan terisi dengan glikogen dan lipid.

Pada hari ke-13, kerusakan pada area implantasi akan sembuh. Tetapi karena adanya

peningkatan aliran darah, mungkin terjadi pendarahan di area implantasi pada hari ke-13 atau 14

setelah fertilisasi (28 hari setelah menstruasi). Hal ini mungkin akan membingungkan dengan

pendarahan pada menstruasi atau mungkin menyebabkan ketidak telitian dalam menghitung

perkiraan tanggal persalinan.7

Sementara itu, coelom ekstraembrionik mengembang dan membentuk rongga besar,

rongga chorionic. The ekstraembrionik mesoderm yang melapisi bagian dalam sitotrofoblas

kemudian dikenal sebagai lempengan chorionic. Satu-satunya tempat di mana mesoderm

ekstraembrionik melintasi rongga chorionic dalam menghubungkan tangkai. Dengan

perkembangan pembuluh darah, tangkai menjadi tali pusar.7

Gastrulasi

Gastrulasi, proses yang menghasilkan tiga lapisan embrio (ektoderm, mesoderm, dan

endoderm) di dalam embrio. Gastrulasi diawali dengan pembentukan streak primitif pada

6

Page 7: Proses Kehamilan Dan Berkembangnya Embrio

permukaan epiblast. Awalnya, streak yang samar-samar didefinisikan, tetapi dalam embrio 15 -

16 hari, streak jelas terlihat sebagai alur sempit dengan sedikit melotot daerah di kedua sisi.

Ujung cephalic dari streak, node primitif, terdiri dari daerah sedikit lebih tinggi sekitar lubang

primitif kecil.

Sel-sel epiblast bermigrasi ke arah streak primitif. Setibanya di wilayah streak, mereka

berbentuk menjadi labu, melepaskan diri dari epiblast, dan menyelinap di bawahnya, hal ini

disebut juga invaginasi. Setelah sel terinvaginasi, beberapa menggantikan hypoblast,

menciptakan endoderm embrio, dan yang lain datang terletak antara epiblast dan membuat

endoderm baru untuk membentuk mesoderm. Sel yang tersisa di epiblast kemudian membentuk

ektoderm.7

Sel-sel dari node primitif tumbuh secara cranial menjelang akhir caudal (ekor) dari pelat

prechordal. Sel-sel ini disebut sel prenotochordal. Mereka awalnya diselingi dalam lapisan

hypoblast untuk waktu yang singkat untuk membentuk struktur sel berlapis ganda di garis tengah

disc embrio disebut lempeng notochordal. Kemudian membentuk kabel solid sel, notochord

definitif, yang mendasari tabung saraf dan berfungsi sebagai dasar untuk kerangka aksial. Karena

pemanjangan notochord adalah proses yang dinamis, pembentukan ujung kranial pertama, dan

daerah caudal ditambahkan sebagai streak primitif mengasumsikan posisi yang lebih caudal. Sel-

sel notochord dan prenotochordal memperpanjang cranially ke pelat prechordal (daerah hanya

ekor pada membran buccopharyngeal) dan caudally ke pit primitif.

Organologi

Setelah proses grastulasi, akan ada proses pembentukan sel - sel calon organ. Tetapi

dipisahkan sesuai dengan bagian organ yang akan terbentuk. Bagian terluar (ektoderm), tengah

(mesoderm), terdalam (endoderm).

Bagian ektoderm akan membentuk, central nervous syste, peripheral nervous system,

organ sensorik; hidung; telinga dan mata, kulit, rambut, kuku, hipofisa, kelenjar keringat,

kelenjar payudara. Dimulai dengan penebalan pada ektoderm di neural plate, lalu akan terjadi

proses dimana neural plate membentuk neural tube (neurulasi). Akhir minggu ke 3 neural plate

dibagian lateral membentuk lipatan (neural fold), sedangkan dibagian tengahnya mengalami

depressi (neural groove). Neural fold saling mendekat dan bersatu (neural tube). Neural tube

yang masih belum menutup neuropores ant(cranial) dan neuropores post (caudal). Pada hari ke-

7

Page 8: Proses Kehamilan Dan Berkembangnya Embrio

28 neural tube akan menjadi 3 gelembung otak; forebrain (proencephalon), midbrain

(mesencephalon), hindbrain (rhombencephalon). Sehingga terdapat dua jenis lekukan, chepalic

flexure (regio midbrain) dan cervical flexure (regio antara hindbrain dengan sum - sum tulang

belakang). Tiga gelembung otak berkembang menjadi lima gelembung otak. Prombencephalon

akan menjadi telencephalon dan diencephalon, mesencephalon, rhombencephalon akan menjadi

metencephalon dan myelencephalon. Dimana telencephalon akan menjadi hemisphere cerebri,

diencephalon menjadi optic vesicle, epiphysis, hypophysis, mesencephalon menjadi corpora

quadrigemina, metencephalon menjadi pons dan cerebellum, sedangkan myelencephalon akan

menjadi medulla oblongata. Dan yang terakhir adalah penutupan neural tube akan menyebabkan

penebalan di ektoderm; optic placodes dan lens placodes.

Mesoderm (bagian tengah) merupakan lapisan yang berada diantara lapisan ektoderm dan

endoderm. Sel mesodermal akan mendekat ke bagian yang lain dan berproliferase dan menjadi

paraxial mesoderm. Dan mesoderm tipis atau disebut lateral plate. Mesoderm bagian tengan

menggabungkan paraxial mesoderm dengan lateral plate mesoderm.

Gambar 3. komponen mesoderm

Sel paraxial mesoderm akan mengatur diri mereka menjadi segment atau blok di bagian

yang lain, atau disebut somitomeres. Dan di hari ke-20 akan terbentuk somit pertama. Jumlah

somit juga bisa digunakan dalam menentukan umur embryo tersebut. Somit - somit tadi akan

mengalami diferensiasi menjadi sclerotome (bakal tendon, kartilago, komponen - komponen

tulang), myotome (bakal komponen otot), dermatome (bakal dermis bagian belakang).

8

Page 9: Proses Kehamilan Dan Berkembangnya Embrio

Sedangkan intermediate mesoderm akan membentuk nephrotomes. Lateral plate akan terbagi

menjadi dua yaitu, somatic dan visceral. Sel parietal mesoderm akan membentuk membran

mesothelial. Visceral bersama endoderm akan membentuk dinding sel cerna, membentuk

membran serosa yang berguna untuk melapisi organ. Lalu fibroblast growth factor (FGF2)

menginduksi sel mesoderm sehingga Terbentuk pulau pulau darah disekitar dinding yolk sac

hemangioblast (di induksi oleh vascular endothelial growth factor (VEGF) sel darah dan

pembuluh darah namun hanya bersifat sementara saja. Pembentukan pembuluh darah dapat

melalui 2 cara; vasculogenesis dan angiogenesis.

Pada lapisan endoderm, akan terbentuk gastrointestinal tract. Lapisan ini akan

membentuk atap dari yolk sac melapisi semua permukaan ventral dari embryo. Dengan

bertambah panjangnya embryo maka akan terjadi lipatan daerah cephalic dan caudal embryo

kearah ventral yaitu lateral body fold. Yang akan terus bergerak menuju ke ventral dan menarik

amnion ikut serta sehingga ventral body wall menutup sempurna kecuali daerah umbilical.

Dengan terbentuknya lateral body wall fold dan bergerak ke arah ventral, maka akan terbentuk

gut tube. Gut tube akan dibagi menjadi 3 regio, fore gut, mind gut, hind gut. Mid gut masih

berhubungan dengan yolk sac melalui duct vitelline. Didaerah cephalic, foregut tertutup oleh

membran lapisan ectoderm dan endoderm, yang dinamakan membran oropharylngeal.

Membrane oropharyngeal ini memisahkan stomadeum dengan pharynx.Pada usia minggu ke-4

membrane oropharyngeal pecah, sehingga oral cavity terhubungkan dengan primitive gut. Di

daerah caudal, hindgut tertutup oleh membran lapisan ectoderm dan endoderm, yang dinamakan

cloacal membran. Membran cloacal ini memisahkan proctodeum dengan upperanal canal. Pada

usia, minggu ke-7 membran cloacal pecah, sehingga terbentuk primitive anal. Epitel yang

melapisi tract respiratory akan membentuk, parenkim thyroid, parathyroid, liver, pancreas,

stroma tonsil dan thymus. Epitel yang melapisi urinary bladder dan urethra. Epitel yang melapisi

tympanic cavity dan auditory tube.8

9

Page 10: Proses Kehamilan Dan Berkembangnya Embrio

Gambar 4. Komponen endoderm

Kesimpulan

Setelah menikah tentu pasangan suami istri sangat menginginkan anak. Secepat munking

kalau bisa, kenyataannya masih ada beberapa yang tidak bisa mendapatkan anak dalam waktu

dekat. Tak jarang bila ada pasangan suami istri yang sudah menikah lebih dari belasan tahun tapi

tak kunjung diberi anak. Sehingga membuat mereka mengadopsi anak dari orang lain yang sama

sekali tidak mereka kenal, atau mengadopsi dari keluarga sendiri. Jadi jika pasangan suami istri

yang ingin memiliki anak harus memiliki pengetahuan dalam proses kehamilan. Jika merasa

pengetahuan yang dimilik kurang maka jangan ragu untuk bertanya atau berkonsultasi dengan

dokter. Sehingga dokter dapat menjelaskan bagaimana kehamilan itu terjadi. Dan jika pasangan

suami istri ingin mengetahui proses berkembangnya embryo, dokter akan memberi penjelasan

juga mengenai perkembangannya.

10

Page 11: Proses Kehamilan Dan Berkembangnya Embrio

Daftar Pustaka1. Sinsin, Lis. Seri kesehatan ibu dan anak masa : masa kehamilan dan persalinan. Jakarta: Elex Media Komputindo; 2008.2. Firmansyah, Rikky, dkk. Mudah dan aktif belajar biologi. Bandung: Setia Purna Inves; 2007.3. Yulaikhah, Lily. Kehamilan: seri asuhan kebidanan. Jakarta: EGC; 2009.4. Manuaba, LBG. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC; 2007.5. Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC; 2004.6. Moore, KL. Before we are born: essentials of embriology and birth defects. 8thed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2008.7. Sadler, T.W. Langman's medical embryology. 12thed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2012.8. Kumar, R. Textbook of human embryology. New Delhi: International Publishing House; 2008.

11