laporan glp fix

31
Laporan Responsi Ke-7 Hari, Tanggal : Senin, 1 April 2013 Manajemen Laboratorium PJ Praktikum : Dwi yuni . H, STP. DEA Mutu Pangan PELAKSANAAN GOOD LABORATORIUM PRACTICE (GLP) LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kelompok 5/BP1 Livia J3E111036 Rizki Sulistyowati J3E111065 Nia Alliffiana J3E111113 Dwi Herlambang J3E111139 Husnul Khotimah J3E211141

Upload: yessi-karlina

Post on 08-Dec-2014

632 views

Category:

Documents


149 download

DESCRIPTION

MLMP

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan GLP Fix

Laporan Responsi Ke-7 Hari, Tanggal : Senin, 1 April 2013

Manajemen Laboratorium PJ Praktikum : Dwi yuni . H, STP. DEA

Mutu Pangan

PELAKSANAAN GOOD LABORATORIUM PRACTICE (GLP)

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kelompok 5/BP1

Livia J3E111036

Rizki Sulistyowati J3E111065

Nia Alliffiana J3E111113

Dwi Herlambang J3E111139

Husnul Khotimah J3E211141

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: Laporan GLP Fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium sebagai tempat melakukan pengujian terhadap berbagai sampel

baik yang bersifat berbahaya ataupun tidak, terdiri atas berbagai instrumen. Dalam

pengoperasian berbagai macam instrumen tersebut, harus diperlakuakan

sebagaimana mestinya sehingga menghasilkan hasi pengujian yang akurat dan

dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu wadah yang

mengelola seluruh kegiatan di laboratorium yang pada saat ini biasa disebut

dengan GLP (Good Laboratory Practices)

Good Laboratory Practice adalah suatu cara pengelolaan laboratorium secara

keseluruhan agar laboratorium sebagai data generator dapat menghasilkan data

yang dapat dipercaya kebenarannya dengan memenuhi persyaratan keselamatan

dan kesehatan. Dengan demikian GLP meliputi banyak hal diantaranya organisasi,

fasilitas, tenaga, metoda analisa, pelaksanaan analisa, monitoring, pencatatan,

pelaporan, kondisi laboratorium dan lain-lain.

GLP seharusnya diadop dan diaplikasikan pada laboratorium di industri obat-

obatan, makanan dan minuman, serta engineering. Juga bisa diterapkan pada

laboratorium testing komersial untuk toxicology, metabolisme, materials and

safety. Good Laboratory Pratices, dalam implementasinya dapat diterapkan pada

macam - macam laboratorium termasuk laboratorium yang berhubungan dengan

mikrobiologi. Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang digunakan

mahasiswa dalam melakukan proses analisa terhadap suatu jenis mikroba yang

terkandung dalam suatu sampel.

1.2 Tujuan

Penerapan GLP (Good Laboratory Practices) Bertujuan untuk meyakinkan

bahwa data hasil pengujian yang dilakukan telah mempertimbangkan perencanaan

dan pelaksanaan yang benar (Good Planing Execution).

Page 3: Laporan GLP Fix

BAB II

PEMBAHASAN

Laboratorium mikrobiologi, sebagai salah satu sarana pembelajaran

mahasiswa diploma IPB memerlukan manajemen laboratorium yang baik. Dengan

manajemen laboratorium yang baik, dapat menghasilkan hasil penelitian dari

mahasiswa yang lebih maksimal. Oleh karena itu untuk mencapai manajemen

laboratorium yang baik, diperlukan GLP (Good Laboratory Practices) sebagai

tonggak awal mendapatkan ISO 17025.

2.1 Struktur organisasi

Organisasi adalah kelompok personal dan fasilitas dengan pengaturan

tanggung jawab, wewenang dan hubungan satu sama lain. sedangkan struktur

organisasi adalah pengaturan tanggung jawab, hubungan, dan wewenang antar

personel. Dengan demikian pembentukan struktur organisasi harus didasarkan

pada “ siapa mengerjakan apa, dengan personel lain?”.Bentuk struktur organisasi

harus disesuaikan dengan tujuan utama laboratorium dengan mempertimbangkan

ruang lingkup, jenis atau komoditi, serta volume atau kegiatan pengujian dan atau

kalibrasi.Berikut adalah struktur organisasi yang terdapat laboratorium

mikrobiologi Diploma IPB :

Struktur organisasi laboratorium yang ditetapkan harus menunjukkan

kedudukannya didalam organisasi induk, garis kewenangan, ruang lingkup

tanggung jawab, uraian kerja serta hubungan timbal balik semua personel. Pada

Kepala :Ir. Rina Martini S.Gz, M.si

PJ Lab Mikro :Dani

PJ Lab CA Biotek :

Yuda

PJ Lab CA Bio - Fisika :Sugih

PJ Lab CB biotek :

Setiawan

Page 4: Laporan GLP Fix

struktur organisasi diatas dapat dilihat bahwa laboratorium dipimpin oleh seorang

kepala sebagai penanggung jawab atas segala kegiatan yang terjadi di lingkungan

laboratorium mikrobiologi. Selanjutnya, kepala laboratorium dibantu oleh empat

orang penanggung jawab laboratorium yang bertugas segala kebutuhan alat dan

bahan mahasiswa selama menjalani praktikum di dalam laboratorium.

2.2 Personel

Laboratorium harus mempunyai personal manajerial dan teknis yang

bertanggung jawab, memiliki kewenangan dan sumber daya yang cukup untuk

melaksanakan tugas yang berkaitan dengan kegiatan pengujian dan kalibrasi,

termasuk implementasi, pemeliharaan dan peningkatan sistem management mutu

laboratorium.Guna melakukan berbagai aktivitas diatas, memerlukan jenjang

pendidikan tertentu untuk melakukannya. Berikut adalah pendidikan terakhir dari

personel laboratorium mikrobiologi.

Tabel 1. Pendidikan Terakhir Personel Laboratorium Mikrobiologi

a. Training

Training bagi personel laboratorium, khususnya laboratorium

mikrobiologi Diploma IPB merupakan suatu kesempatan untuk

meningkatkan kemampuannya. Sampai saat ini, training yang telah diikuti

oleh para personel laboratorium mikrobiologi adalah GMP, K3 dan ISO

17025. Untuk penjadwalan mengikuti training sendiri adalah sekali dalam

satu tahun dan dilakukan pada saat mahasiswa sedang menjalani UTS

(Ujian Tengah Semester), atau pada saat UAS (Ujian Akhir Semester). Hal

ini karena jadwal praktikum mahasiswa yang padat, sehingga tidak

memungkinkan personel laboratorium meninggalkan tugasnya, hanya

untuk menghadiri training.

Pendidikan Jumlah KaryawanS2 1 orangS1 -D3 1 orang

SMA 3 orang

Page 5: Laporan GLP Fix

Untuk sertifikasi ISO sendiri, sampai saat ini, labortorium

mikrobiologi Diploma IPB hanya memiliki sertivikat ISO 9001 mengenai

Jaminan Mutu, dan sedang dalam proses untuk mendapatkan ISO 17025.

Hal ini dikarenakan, untuk memperoleh ISO 17025 diperlukan beberapa

instrumen tambahan seperti kelengkapan dokumen di laboratorium,

penerapan SOP (Standar Opersional Prosedur) dan IK (Instruksi Kerja)

yang baik serta penerapan sanitasi higiene.

b. Job Desk

Dalam menjalankan tugasnya, setiap personel dari laboratorium

memiliki pembagian tugas atau yang biasa disebut job desk. Job desk

sendiri berfungsi agar setiap personel mengetahui apa yang menjadi tugas

dan tanggung jawabnya di laboratorium. Berikut adalah job desk atau

pembagian tugas dari masing masing personel di laboratorium

mikrobiologi Diploma IPB :

Jabatan Deskripsi kerja

Penanggung jawab umum Mengawasi serta bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan di dalam laboratorium

Penanggung jawab lab mikro Bertanggung jawab terhadap kegiatan, alat dan bahanyang terdapat di laboratorium mikrobiologi

Penanggung jawab CA biotek Bertanggung jawab terhadap kegiatan, alat dan bahanyang terdapat di laboratorium biotek yang berada di gedung CB

Penanggung jawab CB biotek Bertanggung jawab terhadap kegiatan, alat dan bahanyang terdapat di laboratorium biotek yang berada di gedung CB

Penanggung jawab CB bio-fisika

Bertanggung jawab terhadap kegiatan, alat dan bahanyang terdapat di laboratorium biologi dan fisika

Tabel 2. Job Desk Personel di Laboratorium Mikrobiologi Diploma IPB

Page 6: Laporan GLP Fix

2.4 Penanganan Contoh

Penanganan sampel untuk di laboratorium mikrobiologi dapat dikatakan tidak

ada. Hal ini dikarenakan pada laboratorium mikrobiologi Diploma IPB tidak

melayani pengujian sampel dari luar kampus, melainkan hanya sebagai sarana

untuk mahasiswa melaksanakan praktikum perkuliahan.

Saat pelaksanaan praktikum, apabila diperlukan sampel yang berasal dari luar,

laboratorium mikrobiologi Diploma IPB sudah dapat menangani sampel dengan

sangat baik. Hal ini dapat dilhat dari penggunaan cool box yang telah diberi es

batu dalam penyimpanan sampel selama perjalanan dari tempat pengambilan

sampel ke laboratorium. Selain itu juga dilakukannya peremajaan terhadap sampel

setiap 2 minggu oleh personel laboratorium yang membuat sampel dapat dalam

keadaan selalu produktif pada saat akan dilakukan pengujian.

2.5 Tata Letak Laboratorium

Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan

laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja

kepada seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama dengan

bangunan kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun

laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan

ukuran-ukuran ruang. Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain

tidak terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman. Hal

ini dimaksudkan untuk menghindari penyebaran gas-gas berbahaya. Bangunan

laboratorium tidak berdekatan atau dibangun pada lokasi sumber air. Bangunan

laboratorium jangan terlalu dekat dengan bangunan lainnya.

Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau untuk pengontrolan dan

memudahkan tindakan lainnya misalnya apabila terjadi kebakaran, mobil

kebakaran harus dapat menjangkau bangunan laboratorium. Selain persyaratan

lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan laboratorium untuk

pembelajaran sain umumnya terdiri dari ruang utama dan ruang-ruang pelengkap.

Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa melakukan

praktikum. Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang

penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-

Page 7: Laporan GLP Fix

bahan yang akan dipakai praktikum atau percobaan baik untuk siswa maupun

untuk guru. Ruang penyimpanan atau gudang terutama digunakan untuk

menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan kimia) dan alat-alat yang

penggunaannya tidak setiap saat (jarang). Selain ruangan-ruangan tersebut,

mungkin juga sebuah laboratorium memiliki ruang gelap (dark room), ruangan

spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-bahan kimia dan ruang

adminitrasi / staf . Hal ini didasarkan atas pertimbangan keamanan berbagai

peralatan laboratorium dan kenyamanan para pengguna laboratorium.

Laboratorium mikrobiologi kampus Diploma IPB Cilibende memiliki

beberapa ruangan, diantaranya ruang utama, ruang pelengkap yang terdiri dari

ruang penyimpanan dan ruang persiapan. Ruang utama digunakan untuk

praktikum mahasiswa. Ruang penyimpanan digunakan untuk menyimpan alat-alat

dan media atau bahan yang digunakan untuk praktikum. Ruang penyimpanan alat

gelas dipisahkan dengan alat-alat lainnya. Ruang persiapan digunakan untuk

mempersiapkan segala kebutuhan praktikum, baik kebutuhan alat, media, ataupun

bahan-bahan lainnya.

Letak bangunan sebaiknya dibuat rapi dan berstruktur sesuai alur untuk

memudahkan dalam pekerjaan serta menghindari pencemaran dari lingkungan

sekelilingnya, seperti pencemaran udara, tanah dan air serta dari kegiatan industri

lainnya. Apabila letak bangunan tidak sesuai maka akan diambil tindakan

pencegahan yang efektif terhadap pencemaran tersebut. Bangunan dan Fasilitas

sebaiknya dikonstruksi, dilengkapi dan dirawat dengan tepat agar memperoleh

perlindungan maksimal dari pengaruh cuaca, banjir, rembesan dari tanah  serta

masuk dan bersarangnya serangga, burung, binatang pengerat, kutu atau hewan

lain. Seluruh bangunan dan fasilitas termasuk area produksi, laboratorium, area

penyimpanan, koridor dan lingkungan sekeliling bangunan harus selalu dirawat

dan dijaga dalam kondisi bersih dan rapi. kondisi bangunan hendaklah ditinjau

secara teratur.

Perbaikan dan perawatan bangunan dan fasilitas sebaiknya dilakukan   hati-

hati agar  kegiatan tersebut  tidak mengurangi mutu. Tenaga listrik, lampu

penerangan, suhu, kelembaban  dan ventilasi harus tepat penempatannya agar

tidak mengakibatkan dampak yang merugikan  baik secara langsung maupun tidak

Page 8: Laporan GLP Fix

langsung terhadap produk selama proses pembuatan dan penyimpanan, atau

terhadap ketepatan dan ketelitian fungsi dari peralatan. Desain dan tata letak ruang

dipastikan kompatibilitas dengan kegiatan produksi lainya yang mungkin

dilakukan didalam sarana yang sama sebagai tempat penyimpanan bahan atau

produk selain yang sedang diproses.Tindakan pencegahan hendaknya diambil

untuk mencegah masuknya personil yang tidak berkepentingan. Area produksi,

area penyimpanan dan area pengawasan mutu tidak boleh digunakan sebagai jalur

yang tidak bekerja di area tersebut.

2.6 Metode

Laboratorium pengujian adalah laboratorium yang melaksanakan

pengujian, yakni suatu kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan, penentuan satu

atau lebih sifat atau karakteristik suatu produk ,bahan, peralatan, organisme,

fenomena fisik,proses atau jasa, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Berdasarkan definisi tersebut, jelas diperlukan metode pengujian untuk

mendukung kegiatan operasional laboratorium. Metode pengujian ialah prosedur

teknis tertentu untuk melaksanakan pengujian. Tanpa metode pengujian,

laboratorium tidak mungkin melaksanakan kegiatan pengujian. Laboratorium

harus menggunakan metode dan prosedur yang sesuai untuk semua pengujian. Hal

tersebut mencakup pengambilan sampel, penanganan, transportasi, penyimpanan

dan preparasi sampel yang di uji.

Metode pengujian produk yang dilakukan meliputi pengujian uji

mikrobiologi susu, uji mikrobiologi makanan kaleng, uji mikrobiologi tepung dan

gula dan uji mikrobiologi daging dan ikan. Metode pengujian yang akan di bahas

lebih lanjut, yaitu uji mikrobiologi pada gula dan tepung. Pengujian mikrobiologi

pada gula dan tepung meliputi

Page 9: Laporan GLP Fix

INSTITUT PERTANIAN BOGORPROGRAM DIPLOMA

Kampus IPB Cilibende, Jl. Kumbang No. 14 Bogor 16151Tlp. (0251) 8329101, 8329051, Fax (0251) 8329101

No. Dok: FRM/SOP/2013Halaman: 1 dariRevisi: 0

Bagian Pengawas Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Nama dan TTDJabatan

A. Tujuan

Pembuatan prosedur ini bertujuan sebagai acuan dalam pengujian

mikrobiologi pada gula dan tepung.

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari pengujian ini adalah persiapan sampel, penggunaan

alat, inokulasi sampel dan perhitungan hasil pengamatan.

C. Penanggung Jawab

1. Penanggung jawab praktikum : Bertanggung jawab atas semua kegiatan

praktikum agar sesuai dengan materi yang sedang dipelajari.

2. Penanggung jawab laboratorium : Bertanggung jawab terhadap

penyediaan alat dan bahan selama praktikum.

3. Praktikan (Mahasiswa) : Bertanggung jawab atas materi praktikum yang

sedang dipelajari di laboratorium.

D. Acuan

Pembuatan Prosedur ini mengacu pada SNI dari gula dan tepung.

E. Prosedur pengujian Gula dan Tepung

1. Alat dan Bahan

- Tepung terigu - Cawan Petri steril

- Gula pasir - Erlenmeyer 100ml

- Media DTBPA - Pipet 10 ml steril

- Media NA - Pipet 1 ml steril

- Media Sulfite Agar - Timbangan

- Larutan Pengencer steril - Waterbath

- Air Steril - Inkubator suhu 550C

Page 10: Laporan GLP Fix

INSTITUT PERTANIAN BOGORPROGRAM DIPLOMA

Kampus IPB Cilibende, Jl. Kumbang No. 14 Bogor 16151Tlp. (0251) 8329101, 8329051, Fax (0251) 8329101

No. Dok: FRM/SOP/2013Halaman: 1 dariRevisi: 0

BagianPengawas DibuatOleh : DiperiksaOleh : DisetujuiOleh :

Namadan TTDJabatan

2. Persiapan sampel

Dibuat pengenceran 1:10 untuk tepung dan 1:5 untuk gula

Larutan tepung dikocok selama 2 menit, sedangkan larutan gula

dipanaskan pada waterbath selama 8 menit.

3. Uji spora busuk asam bahan tepung

Suspensi dipipet 20 ml pada 90 ml DTBPA

Larutan dikocok dalam penangas selama 8 menit diselingi pengocokan

Latutan pindahkan kedalam 5 cawan petri steril

Setelah membeku, Diinkubasi selama 2-3 hari pada suhu 550C

Dihitung jumlah koloni setelah inkubasi

4. Uji spora busuk asam bahan gula

Larutan gula dipipet 2 ml pada 5 cawan petri steril

Ditambahkan DTBPA cair pada cawan hingga merata

Setelah membeku, inkubasi pada suhu 550C 2-3 hari

Dihitung jumlah koloni spora penyebab busuk asam per 10 ml.

Page 11: Laporan GLP Fix

Selain Standar operasi prosedur diatas, terdapat juga instruksi kerja

penggunaan waterbath yang merupakan bagian dari SOP diatas pada Lampiran.1.

Setiap standar operasi prosedur (SOP) dan Instruksi kerja yang dibuat di

laboratorium mikrobiologi Diploma IPB tela dilakukan validasi oleh kepala

laboratorium selaku penanggung jawab. Selanjutnya instruksi kerja yang telah

dibuat dan diberi validasi ditempelkan pada alat yang berukuran besar dan

disimpan pada suatu buku panduan, jika alat berukuran kecil.

2.6 Peralatan

Peralatan yang dimiliki oleh laboratorium mikrobiologi disimpan secara rapi,

tersusun dan berkode agar mudah dicari jika ingin digunakan. Setiap mahasiswa

atau praktikan yang akan menggunakan alat di laboratorium mikrobiologi harus

mencatat data peminjaman alat pada form yang disediakan. Dimana form tersebut

berisi table mengenai nama peminjam, nama alat, jumlah, hari, tanggal dan

keadaan alat sebelum dan sesudah digunakan. Sehingga jika terjadi sesuatu seperti

alat pecah, rusak atau hilang, pihak laboran memiliki data pada form tertlis.

Seluruh peralatan yang telah digunakan setelah melakukan praktikum selalu

dibersihkan. Perawatan dilakukan setiap hari. Kalibrasi untuk alat-alat besar

dilakukan setiap setahun sekali oleh badan kalibrasi yang datang langsung ke

laboratorium untuk mengecek alat yang akan dikalibrasi. Sedangkan untuk alat-

alat kecil, peralatan dibawa langsung ke badan kalibrasi. Proses kalibrasi pada alat

alat yang berukuran kecil tidak semua alat dibawa untuk dilakukan kalibrasi,

namun hanya sebagian alat. Sedangkan alat yang lainnya akan dikalibrasi di

laboratorium dengan acuan alat yang telah di kalibrasi di badan kalibrasi.

Page 12: Laporan GLP Fix

Form peminjaman alat

INSTITUT PERTANIAN BOGORPROGRAM DIPLOMA

Kampus IPB Cilibende, Jl. Kumbang No. 14 Bogor 16151Tlp. (0251) 8329101, 8329051, Fax (0251) 8329101

Praktikum pengujian :Kelas :Hari, tanggal ::

Nama peminjam Nama Alat Jumlah Penanggung

Jawab

Form Inventaris Alat Rusak atau Pecah

INSTITUT PERTANIAN BOGORPROGRAM DIPLOMA

Kampus IPB Cilibende, Jl. Kumbang No. 14 Bogor 16151Tlp. (0251) 8329101, 8329051, Fax (0251) 8329101

No Nama Nim Alat Rusak

Spesifikasi (Merk, Ukuran)

Waktu Rusak / Pecah

Pk + Mata Kuliah

Waktu Wajib(Maks 2 Minggu)

Keterangan Paraf Petugas

2.6 Pencatatan Data dan Pelaporan

Penanganan bahan, barang atapun peralatan yang ada di laboratorium

mikrobiologi Program Diploma IPB cukup baik. Penyimpanan setiap bahan dan

peralatan sudah disesuaikan dengan sifat dari bahan tersebut. Alat yang berbahan

baku kaca diletakan terpisah dengan alat lainnya sehingga dapat meminimalisir

kerusakan alat akibat adanya alat yang pecah karena bersinggungan dangan alat

Page 13: Laporan GLP Fix

lainnya. Semua bahan dan peralatan yang ada di ruang laboratorium diberi label

dan kode agar mudah dicari jika ingin dipergunakan.

Adanya ISO 9001 sangat memudahkan pekerjaan sehingga pekerjaan yang

dilakukan sesuai dapat tercatat rapi dalam pembukuan. Setiap alat dan bahan yang

digunakan dalam laboratorium mempunyai buku catatan sendiri atau yang biasa

disebut dengan log book. Log book adalah buku yang berisi pemakaian suatu alat

dan bahan yang terdiri atas waktu dan nama petugas atau mahasiswa yang

menggunakannya. Log book ini akan berguna jika alat atau bahan mengalami

kerusakan atau kehilangan personel laboratorium dapat dengan mudah menelusuri

kapan dan siapa yang terakhir menggunakan alat atau bahan tersebut.

Setiap alat yang akan digunakan harus ada pencatatan di logbook sehingga

setiap alat yang masa berlakunya habis wajib diganti. Selain itu setiap ada alat

yang hilang atau pecah harus ada pembuktian dan semuanya dicatat dalam

pembukuan secara sementara. Pencatatan meliputi tanggal pengujian, alat yang

digunakan dan nama peminjam. Alat diperiksa secara keseluruhan setiap

pergantian semester.

Untuk bahan yang akan dipesan diperoleh dari suplier, bahan yang akan di

beli harus ada pemberitahuan ke akademik untuk memperoleh dana dan

selanjutnya di setujui oleh wakil direktur II. Pemesanan bahan biasanya dilakukan

setiap semester. Bahan yang datang di cek jumlah gram dan expired date yang

digunakan harus dicatat didata investaris alat setelah pengecekan bahan dilakukan.

2.7 Keamanan Laboratorium

Keamanan Laboratorium merupakan hal yang penting,  sebagai  upaya 

keselamatan dalam  melaksanakan   pemeriksaan/praktikum   di  laboratorium,

dengan    tujuan melindungi pekerja/praktikan  dan  orang  sekitarnya  dari resiko 

terkena  gangguan kesehatan yang  ditimbulkan  laboratorium.  Kecelakaan kerja

di laboratorium dapat terjadi pada setiap kegiatan manusia.  Kecelakaan

merupakan suatu kejadian di luar kemampuan manusia, terjadi dalam sekejap dan

dapat menimbulkan kerusakan fisik dan mental.

Page 14: Laporan GLP Fix

Laboratorium Mikrobiologi adalah laboratorium yang kegiatannya

berhubungan dengan mikroorganisme. Khususnya mikroorganisme penyebab

infeksi.

Keamanan di laboratorium mikrobiologi sudah diperhatikan dengan adanya

pembuatan SOP dan Instruksi Kerja. SOP yang dibuat ditujukkan untuk karyawan

di laboratorium tersebut dan untuk mahasiswa yang melakukan analisa atau

praktikum pada laboratorium tersebut, untuk meminimalisir kecelakaan kerja.

Pembuatan SOP juga didukung dengan disediakannya jas lab untuk para

karyawan dan alat-alat keamanan laboratorium seperti APAR dan kotak P3K

beserta isinya. SOP yang telah dibuat, diletakkan atau ditempelkan pada tempat

yang strategis agar terlihat oleh semua pengguna laboratorium tersebut.

Pembuatan Instruksi kerja pun dimaksudkan agar pengguna laboratorium tidak

salah dalam menggunakan peralatan yang telah disediakan oleh laboratorium

tersebut. Penempatan Instruksi Kerja diletakkan atau ditempelkan pada setiap

peralatan yang ada di laboratorium, seperti autoclave, mikroskop, waterbath,

inkubator, dan Laminair Air Flow.

Segala usaha untuk meminimalisir kecelakaan kerja di laboratorium sudah

dilakukan. Adapun cara lain yaitu penempatan alat-alat gelas dipisahkan dengan

peralatan lainnya, penempatan media pada rak-rak khusus media, inkubasi suhu

ruang dipisahkan dengan dekontaminasi biakan. Adanya keterangan-keterangan

pada dinding seperti tata tertib sebagai rambu-rambu atau pengingat akan kehati-

hatian pengguna laboratorium.

Page 15: Laporan GLP Fix

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Sebaiknya struktur bagngunan dari laboratorium mikrobiologi dapat

diperbaiki. Selanjutnya sistem pencahayaan di laboratorium juga lebih

diperhatikan. Hal ini dikarenakan, apabila pencahayaan pada suatu ruangan lema,

maka jarak pandang di ruangan pun menjadi berkurang. Al ini dapat berakibat

pada timbulnya kecelakaan pada saat melakukan pengujian (praktikum).

Page 16: Laporan GLP Fix

DAFTAR PUSTAKA

Hadi anwar. 2007. Pemahaman dan penerapan ISO/IEC 17025: 2005. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama.

Page 17: Laporan GLP Fix

LAMPIRAN

Tabel 1. Daftar Nama Alat Laboratorium Mikrobiologi

No Nama Alat Kode Produksi Jumlah Keterangan

1 Whiteboard - 1 buah Baik

2 Kursi plastik - 158 buah Baik

3 Refrigerator - 1 buah Baik

4 Timbangan analitik - 1 buah Baik

5 Pemadam api - 1 buah Baik

6 Deep freezer - 1 buah Baik

7 UV Transluminator - 1 buah Baik

8 Refrigerated centrifuge - 1 buah Baik

9 Laminar Air Flow - 1 buah Baik

10 Thermalcycle - 1 buah Baik

11 Mikroskop binokuler - 18 buah Baik

12 Incubator - 2 buah Baik

13 Oven listrik - 1 buah Baik

14 Desikator - 2 buah Baik

15 Digital Lux meter CE M1/1 1 buah Baik

16 Elektroporesi Mupid-exv M1/1 1 buah Baik

17 HSW ni-matic M1/1 1 buah Baik

18 Haemometer M1/1 8 buah Baik

19 Binokuler Bunshell M1/1 14 buah Baik

20 Digital Instrument M1/1 1 buah Baik

21 Transferpette M1/1 3 buah Baik

22 Kompas merek suunto M1/2 5 buah Baik

23 Clinometer mrek suunto M1/2 5 buah Baik

24 Pipet mikro 0,1 - 2,5 M1/2 2 buah Baik

25 Pipet mikro 10 - 100 M1/2 1 buah Baik

26 Pipet mikro 100 - 1000 M1/2 6 buah 5 baik, 1 rusak

27 Piper mikro 2,0 - 20 M1/2 2 buah Baik

28 Pipet mikro 20 - 200 M1/2 3 buah Baik

29 Sensitive gloves M1/2 1 box Baik

30 Hacimometer M1/2 11 buah Baik

Page 18: Laporan GLP Fix

31 GPS Garmin 12 M1/2 7 buah Baik

32 Preparat kutu M1/2 1 box Baik

33 Preparat tumbuhan M1/2 1 box Baik

34 Preparat sel M1/2 1 box Baik

35 Thermometer Higro M1/2 1 buah Baik

363 Thermometer Digital M1/2 3 buah Baik

7 Thermometer Badan M1/2 2 buah Baik

38 Milipore M1/2 1 buah Baik

39 Buku Munshell M1/2 2 buah Baik

40 Tensi darah M1/2 1 buah Baik

41 Glucometer M1/2 1 buah Baik

42 GPS Garmin 60 M1/3 7 buah Baik

43 Elekroporesi Mupid-exp M1/3 1 buah Baik

44 Centrifuge M1/3 1 buah Baik

45 Dry and Wet Thermometer M1/3 2 buah Baik

46 Box file ISO (arsip) M1/Rak Atas M1/Rak atas Baik

47 Box arsip M1/Rak Atas M1/Rak atas Baik

48 Tissue M9/1/1 M9/1/1 Baik

49 Alumunium foil M9/1/1 M9/1/1 Baik

50 Plastik tahan panas M9/1/2 M9/1/2 Baik

51 Kertas saring M9/1/2 M9/1/2 Baik

52 Kapas M9/1/2 M9/1/2 Baik

53 Erlenmeyer M9/1/3 M9/1/3 Baik

54 Cawan steril M9/1/4 M9/1/4 Baik

55 Stok erlenmeyer M9/1/5 M9/1/5 Baik

56 Pipet volumetric M9/1/5 M9/1/5 Baik

57 Cawan petri M9/2/1-3 M9/2/1-3 Baik

58 Botol selai M9/2/4 M9/2/4 Baik

59 Reagen pewarnaan M9/2/4 M9/2/4 Baik

60 Gelas piala M9/2/5 M9/2/5 Baik

61 Gelas ukur M9/2/5 M9/2/5 Baik

Keterangan : Lemari Besi = M1

Lemari Kayu = M9

Page 19: Laporan GLP Fix

Tabel 2. Daftar Inventaris Bahan Laboratorum Mikrobiologi

No Nama Bahan Kode Penyimpanan

M8/P/R/B

Keterangan

1 Agar powder M8/2/5/3 Baik

2 Agar swallow M8/2/1/1 Baik

3 Alkohol 95% M8/2/5/1 Baik

4 Amonium Oxalat M8/2/1/2 Baik

5 Anaerogen M8/2/3/1 Baik

6 Anreiche Salmonella M8/2/2/8 Baik

7 Antiseptic M8/2/3/13 Baik

8 Antibiotic medium 1 M8/2/1/3 Baik

9 APDA M8/1/2/1 Baik

10 Aquabidest M8/2/3/1 Baik

11 Bacto Agar M8/1/3/2 Baik

12 Bacto Peptone M8/2/2/1 Rusak

13 Blood Agar Base M8/2/4/8 Baik

14 Brain Heart Infusion Agar M8/2/4/9 Baik

15 Briliant Green Bile Broth M8/2/2/2 Baik

16 Bromocesol Purple M8/1/5/1 Baik

17 Cetrimide agar base M8/2/2/3 Baik

18 Cristal Violet M8/2/3/10 Baik

19 Conkey broth M8/1/3/3 Baik

20 Conkey agar M8/1/1/8 Baik

21 Cyprofoxacine M8/2/1/4 Baik

22 Dextrose M8/2/2/4 Baik

23 Dextrose Agar M8/2/5/5 Baik

24 Eosin M8/2/3/6 Baik

25 Eosin Metilen Blue Agar M8/1/4/1 Baik

26 Enrofloxacine M8/2/1/5 Baik

27 Gelatin Powder M8/1/4/2 Baik

28 Glucose M8/1/4/3 Baik

29 Immersion Oil M8/2/3/3 Baik

30 Indols M8/2/3/4 Baik

31 Iodium M8/2/3/5 Baik

Page 20: Laporan GLP Fix

Keterangan :

Lokasi : M8 (Lemari

Kayu/ Pintu/ Rak/

Baris

Gambar 2. form inventaris alat rusak dan pecah

Gambar 1. daftar inventaris bahan laboratorium

mikrobiologi

Gambar 3. daftar inventaris bahan laboratorium

mikrobiologi

Gambar 4. daftar inventaris bahan laboratorium

mikrobiologi