laporan glp fix
DESCRIPTION
MLMPTRANSCRIPT
Laporan Responsi Ke-7 Hari, Tanggal : Senin, 1 April 2013
Manajemen Laboratorium PJ Praktikum : Dwi yuni . H, STP. DEA
Mutu Pangan
PELAKSANAAN GOOD LABORATORIUM PRACTICE (GLP)
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Kelompok 5/BP1
Livia J3E111036
Rizki Sulistyowati J3E111065
Nia Alliffiana J3E111113
Dwi Herlambang J3E111139
Husnul Khotimah J3E211141
SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium sebagai tempat melakukan pengujian terhadap berbagai sampel
baik yang bersifat berbahaya ataupun tidak, terdiri atas berbagai instrumen. Dalam
pengoperasian berbagai macam instrumen tersebut, harus diperlakuakan
sebagaimana mestinya sehingga menghasilkan hasi pengujian yang akurat dan
dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu wadah yang
mengelola seluruh kegiatan di laboratorium yang pada saat ini biasa disebut
dengan GLP (Good Laboratory Practices)
Good Laboratory Practice adalah suatu cara pengelolaan laboratorium secara
keseluruhan agar laboratorium sebagai data generator dapat menghasilkan data
yang dapat dipercaya kebenarannya dengan memenuhi persyaratan keselamatan
dan kesehatan. Dengan demikian GLP meliputi banyak hal diantaranya organisasi,
fasilitas, tenaga, metoda analisa, pelaksanaan analisa, monitoring, pencatatan,
pelaporan, kondisi laboratorium dan lain-lain.
GLP seharusnya diadop dan diaplikasikan pada laboratorium di industri obat-
obatan, makanan dan minuman, serta engineering. Juga bisa diterapkan pada
laboratorium testing komersial untuk toxicology, metabolisme, materials and
safety. Good Laboratory Pratices, dalam implementasinya dapat diterapkan pada
macam - macam laboratorium termasuk laboratorium yang berhubungan dengan
mikrobiologi. Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang digunakan
mahasiswa dalam melakukan proses analisa terhadap suatu jenis mikroba yang
terkandung dalam suatu sampel.
1.2 Tujuan
Penerapan GLP (Good Laboratory Practices) Bertujuan untuk meyakinkan
bahwa data hasil pengujian yang dilakukan telah mempertimbangkan perencanaan
dan pelaksanaan yang benar (Good Planing Execution).
BAB II
PEMBAHASAN
Laboratorium mikrobiologi, sebagai salah satu sarana pembelajaran
mahasiswa diploma IPB memerlukan manajemen laboratorium yang baik. Dengan
manajemen laboratorium yang baik, dapat menghasilkan hasil penelitian dari
mahasiswa yang lebih maksimal. Oleh karena itu untuk mencapai manajemen
laboratorium yang baik, diperlukan GLP (Good Laboratory Practices) sebagai
tonggak awal mendapatkan ISO 17025.
2.1 Struktur organisasi
Organisasi adalah kelompok personal dan fasilitas dengan pengaturan
tanggung jawab, wewenang dan hubungan satu sama lain. sedangkan struktur
organisasi adalah pengaturan tanggung jawab, hubungan, dan wewenang antar
personel. Dengan demikian pembentukan struktur organisasi harus didasarkan
pada “ siapa mengerjakan apa, dengan personel lain?”.Bentuk struktur organisasi
harus disesuaikan dengan tujuan utama laboratorium dengan mempertimbangkan
ruang lingkup, jenis atau komoditi, serta volume atau kegiatan pengujian dan atau
kalibrasi.Berikut adalah struktur organisasi yang terdapat laboratorium
mikrobiologi Diploma IPB :
Struktur organisasi laboratorium yang ditetapkan harus menunjukkan
kedudukannya didalam organisasi induk, garis kewenangan, ruang lingkup
tanggung jawab, uraian kerja serta hubungan timbal balik semua personel. Pada
Kepala :Ir. Rina Martini S.Gz, M.si
PJ Lab Mikro :Dani
PJ Lab CA Biotek :
Yuda
PJ Lab CA Bio - Fisika :Sugih
PJ Lab CB biotek :
Setiawan
struktur organisasi diatas dapat dilihat bahwa laboratorium dipimpin oleh seorang
kepala sebagai penanggung jawab atas segala kegiatan yang terjadi di lingkungan
laboratorium mikrobiologi. Selanjutnya, kepala laboratorium dibantu oleh empat
orang penanggung jawab laboratorium yang bertugas segala kebutuhan alat dan
bahan mahasiswa selama menjalani praktikum di dalam laboratorium.
2.2 Personel
Laboratorium harus mempunyai personal manajerial dan teknis yang
bertanggung jawab, memiliki kewenangan dan sumber daya yang cukup untuk
melaksanakan tugas yang berkaitan dengan kegiatan pengujian dan kalibrasi,
termasuk implementasi, pemeliharaan dan peningkatan sistem management mutu
laboratorium.Guna melakukan berbagai aktivitas diatas, memerlukan jenjang
pendidikan tertentu untuk melakukannya. Berikut adalah pendidikan terakhir dari
personel laboratorium mikrobiologi.
Tabel 1. Pendidikan Terakhir Personel Laboratorium Mikrobiologi
a. Training
Training bagi personel laboratorium, khususnya laboratorium
mikrobiologi Diploma IPB merupakan suatu kesempatan untuk
meningkatkan kemampuannya. Sampai saat ini, training yang telah diikuti
oleh para personel laboratorium mikrobiologi adalah GMP, K3 dan ISO
17025. Untuk penjadwalan mengikuti training sendiri adalah sekali dalam
satu tahun dan dilakukan pada saat mahasiswa sedang menjalani UTS
(Ujian Tengah Semester), atau pada saat UAS (Ujian Akhir Semester). Hal
ini karena jadwal praktikum mahasiswa yang padat, sehingga tidak
memungkinkan personel laboratorium meninggalkan tugasnya, hanya
untuk menghadiri training.
Pendidikan Jumlah KaryawanS2 1 orangS1 -D3 1 orang
SMA 3 orang
Untuk sertifikasi ISO sendiri, sampai saat ini, labortorium
mikrobiologi Diploma IPB hanya memiliki sertivikat ISO 9001 mengenai
Jaminan Mutu, dan sedang dalam proses untuk mendapatkan ISO 17025.
Hal ini dikarenakan, untuk memperoleh ISO 17025 diperlukan beberapa
instrumen tambahan seperti kelengkapan dokumen di laboratorium,
penerapan SOP (Standar Opersional Prosedur) dan IK (Instruksi Kerja)
yang baik serta penerapan sanitasi higiene.
b. Job Desk
Dalam menjalankan tugasnya, setiap personel dari laboratorium
memiliki pembagian tugas atau yang biasa disebut job desk. Job desk
sendiri berfungsi agar setiap personel mengetahui apa yang menjadi tugas
dan tanggung jawabnya di laboratorium. Berikut adalah job desk atau
pembagian tugas dari masing masing personel di laboratorium
mikrobiologi Diploma IPB :
Jabatan Deskripsi kerja
Penanggung jawab umum Mengawasi serta bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan di dalam laboratorium
Penanggung jawab lab mikro Bertanggung jawab terhadap kegiatan, alat dan bahanyang terdapat di laboratorium mikrobiologi
Penanggung jawab CA biotek Bertanggung jawab terhadap kegiatan, alat dan bahanyang terdapat di laboratorium biotek yang berada di gedung CB
Penanggung jawab CB biotek Bertanggung jawab terhadap kegiatan, alat dan bahanyang terdapat di laboratorium biotek yang berada di gedung CB
Penanggung jawab CB bio-fisika
Bertanggung jawab terhadap kegiatan, alat dan bahanyang terdapat di laboratorium biologi dan fisika
Tabel 2. Job Desk Personel di Laboratorium Mikrobiologi Diploma IPB
2.4 Penanganan Contoh
Penanganan sampel untuk di laboratorium mikrobiologi dapat dikatakan tidak
ada. Hal ini dikarenakan pada laboratorium mikrobiologi Diploma IPB tidak
melayani pengujian sampel dari luar kampus, melainkan hanya sebagai sarana
untuk mahasiswa melaksanakan praktikum perkuliahan.
Saat pelaksanaan praktikum, apabila diperlukan sampel yang berasal dari luar,
laboratorium mikrobiologi Diploma IPB sudah dapat menangani sampel dengan
sangat baik. Hal ini dapat dilhat dari penggunaan cool box yang telah diberi es
batu dalam penyimpanan sampel selama perjalanan dari tempat pengambilan
sampel ke laboratorium. Selain itu juga dilakukannya peremajaan terhadap sampel
setiap 2 minggu oleh personel laboratorium yang membuat sampel dapat dalam
keadaan selalu produktif pada saat akan dilakukan pengujian.
2.5 Tata Letak Laboratorium
Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan
laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja
kepada seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama dengan
bangunan kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun
laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan
ukuran-ukuran ruang. Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain
tidak terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman. Hal
ini dimaksudkan untuk menghindari penyebaran gas-gas berbahaya. Bangunan
laboratorium tidak berdekatan atau dibangun pada lokasi sumber air. Bangunan
laboratorium jangan terlalu dekat dengan bangunan lainnya.
Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau untuk pengontrolan dan
memudahkan tindakan lainnya misalnya apabila terjadi kebakaran, mobil
kebakaran harus dapat menjangkau bangunan laboratorium. Selain persyaratan
lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan laboratorium untuk
pembelajaran sain umumnya terdiri dari ruang utama dan ruang-ruang pelengkap.
Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa melakukan
praktikum. Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang
penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-
bahan yang akan dipakai praktikum atau percobaan baik untuk siswa maupun
untuk guru. Ruang penyimpanan atau gudang terutama digunakan untuk
menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan kimia) dan alat-alat yang
penggunaannya tidak setiap saat (jarang). Selain ruangan-ruangan tersebut,
mungkin juga sebuah laboratorium memiliki ruang gelap (dark room), ruangan
spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-bahan kimia dan ruang
adminitrasi / staf . Hal ini didasarkan atas pertimbangan keamanan berbagai
peralatan laboratorium dan kenyamanan para pengguna laboratorium.
Laboratorium mikrobiologi kampus Diploma IPB Cilibende memiliki
beberapa ruangan, diantaranya ruang utama, ruang pelengkap yang terdiri dari
ruang penyimpanan dan ruang persiapan. Ruang utama digunakan untuk
praktikum mahasiswa. Ruang penyimpanan digunakan untuk menyimpan alat-alat
dan media atau bahan yang digunakan untuk praktikum. Ruang penyimpanan alat
gelas dipisahkan dengan alat-alat lainnya. Ruang persiapan digunakan untuk
mempersiapkan segala kebutuhan praktikum, baik kebutuhan alat, media, ataupun
bahan-bahan lainnya.
Letak bangunan sebaiknya dibuat rapi dan berstruktur sesuai alur untuk
memudahkan dalam pekerjaan serta menghindari pencemaran dari lingkungan
sekelilingnya, seperti pencemaran udara, tanah dan air serta dari kegiatan industri
lainnya. Apabila letak bangunan tidak sesuai maka akan diambil tindakan
pencegahan yang efektif terhadap pencemaran tersebut. Bangunan dan Fasilitas
sebaiknya dikonstruksi, dilengkapi dan dirawat dengan tepat agar memperoleh
perlindungan maksimal dari pengaruh cuaca, banjir, rembesan dari tanah serta
masuk dan bersarangnya serangga, burung, binatang pengerat, kutu atau hewan
lain. Seluruh bangunan dan fasilitas termasuk area produksi, laboratorium, area
penyimpanan, koridor dan lingkungan sekeliling bangunan harus selalu dirawat
dan dijaga dalam kondisi bersih dan rapi. kondisi bangunan hendaklah ditinjau
secara teratur.
Perbaikan dan perawatan bangunan dan fasilitas sebaiknya dilakukan hati-
hati agar kegiatan tersebut tidak mengurangi mutu. Tenaga listrik, lampu
penerangan, suhu, kelembaban dan ventilasi harus tepat penempatannya agar
tidak mengakibatkan dampak yang merugikan baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap produk selama proses pembuatan dan penyimpanan, atau
terhadap ketepatan dan ketelitian fungsi dari peralatan. Desain dan tata letak ruang
dipastikan kompatibilitas dengan kegiatan produksi lainya yang mungkin
dilakukan didalam sarana yang sama sebagai tempat penyimpanan bahan atau
produk selain yang sedang diproses.Tindakan pencegahan hendaknya diambil
untuk mencegah masuknya personil yang tidak berkepentingan. Area produksi,
area penyimpanan dan area pengawasan mutu tidak boleh digunakan sebagai jalur
yang tidak bekerja di area tersebut.
2.6 Metode
Laboratorium pengujian adalah laboratorium yang melaksanakan
pengujian, yakni suatu kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan, penentuan satu
atau lebih sifat atau karakteristik suatu produk ,bahan, peralatan, organisme,
fenomena fisik,proses atau jasa, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Berdasarkan definisi tersebut, jelas diperlukan metode pengujian untuk
mendukung kegiatan operasional laboratorium. Metode pengujian ialah prosedur
teknis tertentu untuk melaksanakan pengujian. Tanpa metode pengujian,
laboratorium tidak mungkin melaksanakan kegiatan pengujian. Laboratorium
harus menggunakan metode dan prosedur yang sesuai untuk semua pengujian. Hal
tersebut mencakup pengambilan sampel, penanganan, transportasi, penyimpanan
dan preparasi sampel yang di uji.
Metode pengujian produk yang dilakukan meliputi pengujian uji
mikrobiologi susu, uji mikrobiologi makanan kaleng, uji mikrobiologi tepung dan
gula dan uji mikrobiologi daging dan ikan. Metode pengujian yang akan di bahas
lebih lanjut, yaitu uji mikrobiologi pada gula dan tepung. Pengujian mikrobiologi
pada gula dan tepung meliputi
INSTITUT PERTANIAN BOGORPROGRAM DIPLOMA
Kampus IPB Cilibende, Jl. Kumbang No. 14 Bogor 16151Tlp. (0251) 8329101, 8329051, Fax (0251) 8329101
No. Dok: FRM/SOP/2013Halaman: 1 dariRevisi: 0
Bagian Pengawas Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :
Nama dan TTDJabatan
A. Tujuan
Pembuatan prosedur ini bertujuan sebagai acuan dalam pengujian
mikrobiologi pada gula dan tepung.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pengujian ini adalah persiapan sampel, penggunaan
alat, inokulasi sampel dan perhitungan hasil pengamatan.
C. Penanggung Jawab
1. Penanggung jawab praktikum : Bertanggung jawab atas semua kegiatan
praktikum agar sesuai dengan materi yang sedang dipelajari.
2. Penanggung jawab laboratorium : Bertanggung jawab terhadap
penyediaan alat dan bahan selama praktikum.
3. Praktikan (Mahasiswa) : Bertanggung jawab atas materi praktikum yang
sedang dipelajari di laboratorium.
D. Acuan
Pembuatan Prosedur ini mengacu pada SNI dari gula dan tepung.
E. Prosedur pengujian Gula dan Tepung
1. Alat dan Bahan
- Tepung terigu - Cawan Petri steril
- Gula pasir - Erlenmeyer 100ml
- Media DTBPA - Pipet 10 ml steril
- Media NA - Pipet 1 ml steril
- Media Sulfite Agar - Timbangan
- Larutan Pengencer steril - Waterbath
- Air Steril - Inkubator suhu 550C
INSTITUT PERTANIAN BOGORPROGRAM DIPLOMA
Kampus IPB Cilibende, Jl. Kumbang No. 14 Bogor 16151Tlp. (0251) 8329101, 8329051, Fax (0251) 8329101
No. Dok: FRM/SOP/2013Halaman: 1 dariRevisi: 0
BagianPengawas DibuatOleh : DiperiksaOleh : DisetujuiOleh :
Namadan TTDJabatan
2. Persiapan sampel
Dibuat pengenceran 1:10 untuk tepung dan 1:5 untuk gula
Larutan tepung dikocok selama 2 menit, sedangkan larutan gula
dipanaskan pada waterbath selama 8 menit.
3. Uji spora busuk asam bahan tepung
Suspensi dipipet 20 ml pada 90 ml DTBPA
Larutan dikocok dalam penangas selama 8 menit diselingi pengocokan
Latutan pindahkan kedalam 5 cawan petri steril
Setelah membeku, Diinkubasi selama 2-3 hari pada suhu 550C
Dihitung jumlah koloni setelah inkubasi
4. Uji spora busuk asam bahan gula
Larutan gula dipipet 2 ml pada 5 cawan petri steril
Ditambahkan DTBPA cair pada cawan hingga merata
Setelah membeku, inkubasi pada suhu 550C 2-3 hari
Dihitung jumlah koloni spora penyebab busuk asam per 10 ml.
Selain Standar operasi prosedur diatas, terdapat juga instruksi kerja
penggunaan waterbath yang merupakan bagian dari SOP diatas pada Lampiran.1.
Setiap standar operasi prosedur (SOP) dan Instruksi kerja yang dibuat di
laboratorium mikrobiologi Diploma IPB tela dilakukan validasi oleh kepala
laboratorium selaku penanggung jawab. Selanjutnya instruksi kerja yang telah
dibuat dan diberi validasi ditempelkan pada alat yang berukuran besar dan
disimpan pada suatu buku panduan, jika alat berukuran kecil.
2.6 Peralatan
Peralatan yang dimiliki oleh laboratorium mikrobiologi disimpan secara rapi,
tersusun dan berkode agar mudah dicari jika ingin digunakan. Setiap mahasiswa
atau praktikan yang akan menggunakan alat di laboratorium mikrobiologi harus
mencatat data peminjaman alat pada form yang disediakan. Dimana form tersebut
berisi table mengenai nama peminjam, nama alat, jumlah, hari, tanggal dan
keadaan alat sebelum dan sesudah digunakan. Sehingga jika terjadi sesuatu seperti
alat pecah, rusak atau hilang, pihak laboran memiliki data pada form tertlis.
Seluruh peralatan yang telah digunakan setelah melakukan praktikum selalu
dibersihkan. Perawatan dilakukan setiap hari. Kalibrasi untuk alat-alat besar
dilakukan setiap setahun sekali oleh badan kalibrasi yang datang langsung ke
laboratorium untuk mengecek alat yang akan dikalibrasi. Sedangkan untuk alat-
alat kecil, peralatan dibawa langsung ke badan kalibrasi. Proses kalibrasi pada alat
alat yang berukuran kecil tidak semua alat dibawa untuk dilakukan kalibrasi,
namun hanya sebagian alat. Sedangkan alat yang lainnya akan dikalibrasi di
laboratorium dengan acuan alat yang telah di kalibrasi di badan kalibrasi.
Form peminjaman alat
INSTITUT PERTANIAN BOGORPROGRAM DIPLOMA
Kampus IPB Cilibende, Jl. Kumbang No. 14 Bogor 16151Tlp. (0251) 8329101, 8329051, Fax (0251) 8329101
Praktikum pengujian :Kelas :Hari, tanggal ::
Nama peminjam Nama Alat Jumlah Penanggung
Jawab
Form Inventaris Alat Rusak atau Pecah
INSTITUT PERTANIAN BOGORPROGRAM DIPLOMA
Kampus IPB Cilibende, Jl. Kumbang No. 14 Bogor 16151Tlp. (0251) 8329101, 8329051, Fax (0251) 8329101
No Nama Nim Alat Rusak
Spesifikasi (Merk, Ukuran)
Waktu Rusak / Pecah
Pk + Mata Kuliah
Waktu Wajib(Maks 2 Minggu)
Keterangan Paraf Petugas
2.6 Pencatatan Data dan Pelaporan
Penanganan bahan, barang atapun peralatan yang ada di laboratorium
mikrobiologi Program Diploma IPB cukup baik. Penyimpanan setiap bahan dan
peralatan sudah disesuaikan dengan sifat dari bahan tersebut. Alat yang berbahan
baku kaca diletakan terpisah dengan alat lainnya sehingga dapat meminimalisir
kerusakan alat akibat adanya alat yang pecah karena bersinggungan dangan alat
lainnya. Semua bahan dan peralatan yang ada di ruang laboratorium diberi label
dan kode agar mudah dicari jika ingin dipergunakan.
Adanya ISO 9001 sangat memudahkan pekerjaan sehingga pekerjaan yang
dilakukan sesuai dapat tercatat rapi dalam pembukuan. Setiap alat dan bahan yang
digunakan dalam laboratorium mempunyai buku catatan sendiri atau yang biasa
disebut dengan log book. Log book adalah buku yang berisi pemakaian suatu alat
dan bahan yang terdiri atas waktu dan nama petugas atau mahasiswa yang
menggunakannya. Log book ini akan berguna jika alat atau bahan mengalami
kerusakan atau kehilangan personel laboratorium dapat dengan mudah menelusuri
kapan dan siapa yang terakhir menggunakan alat atau bahan tersebut.
Setiap alat yang akan digunakan harus ada pencatatan di logbook sehingga
setiap alat yang masa berlakunya habis wajib diganti. Selain itu setiap ada alat
yang hilang atau pecah harus ada pembuktian dan semuanya dicatat dalam
pembukuan secara sementara. Pencatatan meliputi tanggal pengujian, alat yang
digunakan dan nama peminjam. Alat diperiksa secara keseluruhan setiap
pergantian semester.
Untuk bahan yang akan dipesan diperoleh dari suplier, bahan yang akan di
beli harus ada pemberitahuan ke akademik untuk memperoleh dana dan
selanjutnya di setujui oleh wakil direktur II. Pemesanan bahan biasanya dilakukan
setiap semester. Bahan yang datang di cek jumlah gram dan expired date yang
digunakan harus dicatat didata investaris alat setelah pengecekan bahan dilakukan.
2.7 Keamanan Laboratorium
Keamanan Laboratorium merupakan hal yang penting, sebagai upaya
keselamatan dalam melaksanakan pemeriksaan/praktikum di laboratorium,
dengan tujuan melindungi pekerja/praktikan dan orang sekitarnya dari resiko
terkena gangguan kesehatan yang ditimbulkan laboratorium. Kecelakaan kerja
di laboratorium dapat terjadi pada setiap kegiatan manusia. Kecelakaan
merupakan suatu kejadian di luar kemampuan manusia, terjadi dalam sekejap dan
dapat menimbulkan kerusakan fisik dan mental.
Laboratorium Mikrobiologi adalah laboratorium yang kegiatannya
berhubungan dengan mikroorganisme. Khususnya mikroorganisme penyebab
infeksi.
Keamanan di laboratorium mikrobiologi sudah diperhatikan dengan adanya
pembuatan SOP dan Instruksi Kerja. SOP yang dibuat ditujukkan untuk karyawan
di laboratorium tersebut dan untuk mahasiswa yang melakukan analisa atau
praktikum pada laboratorium tersebut, untuk meminimalisir kecelakaan kerja.
Pembuatan SOP juga didukung dengan disediakannya jas lab untuk para
karyawan dan alat-alat keamanan laboratorium seperti APAR dan kotak P3K
beserta isinya. SOP yang telah dibuat, diletakkan atau ditempelkan pada tempat
yang strategis agar terlihat oleh semua pengguna laboratorium tersebut.
Pembuatan Instruksi kerja pun dimaksudkan agar pengguna laboratorium tidak
salah dalam menggunakan peralatan yang telah disediakan oleh laboratorium
tersebut. Penempatan Instruksi Kerja diletakkan atau ditempelkan pada setiap
peralatan yang ada di laboratorium, seperti autoclave, mikroskop, waterbath,
inkubator, dan Laminair Air Flow.
Segala usaha untuk meminimalisir kecelakaan kerja di laboratorium sudah
dilakukan. Adapun cara lain yaitu penempatan alat-alat gelas dipisahkan dengan
peralatan lainnya, penempatan media pada rak-rak khusus media, inkubasi suhu
ruang dipisahkan dengan dekontaminasi biakan. Adanya keterangan-keterangan
pada dinding seperti tata tertib sebagai rambu-rambu atau pengingat akan kehati-
hatian pengguna laboratorium.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebaiknya struktur bagngunan dari laboratorium mikrobiologi dapat
diperbaiki. Selanjutnya sistem pencahayaan di laboratorium juga lebih
diperhatikan. Hal ini dikarenakan, apabila pencahayaan pada suatu ruangan lema,
maka jarak pandang di ruangan pun menjadi berkurang. Al ini dapat berakibat
pada timbulnya kecelakaan pada saat melakukan pengujian (praktikum).
DAFTAR PUSTAKA
Hadi anwar. 2007. Pemahaman dan penerapan ISO/IEC 17025: 2005. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN
Tabel 1. Daftar Nama Alat Laboratorium Mikrobiologi
No Nama Alat Kode Produksi Jumlah Keterangan
1 Whiteboard - 1 buah Baik
2 Kursi plastik - 158 buah Baik
3 Refrigerator - 1 buah Baik
4 Timbangan analitik - 1 buah Baik
5 Pemadam api - 1 buah Baik
6 Deep freezer - 1 buah Baik
7 UV Transluminator - 1 buah Baik
8 Refrigerated centrifuge - 1 buah Baik
9 Laminar Air Flow - 1 buah Baik
10 Thermalcycle - 1 buah Baik
11 Mikroskop binokuler - 18 buah Baik
12 Incubator - 2 buah Baik
13 Oven listrik - 1 buah Baik
14 Desikator - 2 buah Baik
15 Digital Lux meter CE M1/1 1 buah Baik
16 Elektroporesi Mupid-exv M1/1 1 buah Baik
17 HSW ni-matic M1/1 1 buah Baik
18 Haemometer M1/1 8 buah Baik
19 Binokuler Bunshell M1/1 14 buah Baik
20 Digital Instrument M1/1 1 buah Baik
21 Transferpette M1/1 3 buah Baik
22 Kompas merek suunto M1/2 5 buah Baik
23 Clinometer mrek suunto M1/2 5 buah Baik
24 Pipet mikro 0,1 - 2,5 M1/2 2 buah Baik
25 Pipet mikro 10 - 100 M1/2 1 buah Baik
26 Pipet mikro 100 - 1000 M1/2 6 buah 5 baik, 1 rusak
27 Piper mikro 2,0 - 20 M1/2 2 buah Baik
28 Pipet mikro 20 - 200 M1/2 3 buah Baik
29 Sensitive gloves M1/2 1 box Baik
30 Hacimometer M1/2 11 buah Baik
31 GPS Garmin 12 M1/2 7 buah Baik
32 Preparat kutu M1/2 1 box Baik
33 Preparat tumbuhan M1/2 1 box Baik
34 Preparat sel M1/2 1 box Baik
35 Thermometer Higro M1/2 1 buah Baik
363 Thermometer Digital M1/2 3 buah Baik
7 Thermometer Badan M1/2 2 buah Baik
38 Milipore M1/2 1 buah Baik
39 Buku Munshell M1/2 2 buah Baik
40 Tensi darah M1/2 1 buah Baik
41 Glucometer M1/2 1 buah Baik
42 GPS Garmin 60 M1/3 7 buah Baik
43 Elekroporesi Mupid-exp M1/3 1 buah Baik
44 Centrifuge M1/3 1 buah Baik
45 Dry and Wet Thermometer M1/3 2 buah Baik
46 Box file ISO (arsip) M1/Rak Atas M1/Rak atas Baik
47 Box arsip M1/Rak Atas M1/Rak atas Baik
48 Tissue M9/1/1 M9/1/1 Baik
49 Alumunium foil M9/1/1 M9/1/1 Baik
50 Plastik tahan panas M9/1/2 M9/1/2 Baik
51 Kertas saring M9/1/2 M9/1/2 Baik
52 Kapas M9/1/2 M9/1/2 Baik
53 Erlenmeyer M9/1/3 M9/1/3 Baik
54 Cawan steril M9/1/4 M9/1/4 Baik
55 Stok erlenmeyer M9/1/5 M9/1/5 Baik
56 Pipet volumetric M9/1/5 M9/1/5 Baik
57 Cawan petri M9/2/1-3 M9/2/1-3 Baik
58 Botol selai M9/2/4 M9/2/4 Baik
59 Reagen pewarnaan M9/2/4 M9/2/4 Baik
60 Gelas piala M9/2/5 M9/2/5 Baik
61 Gelas ukur M9/2/5 M9/2/5 Baik
Keterangan : Lemari Besi = M1
Lemari Kayu = M9
Tabel 2. Daftar Inventaris Bahan Laboratorum Mikrobiologi
No Nama Bahan Kode Penyimpanan
M8/P/R/B
Keterangan
1 Agar powder M8/2/5/3 Baik
2 Agar swallow M8/2/1/1 Baik
3 Alkohol 95% M8/2/5/1 Baik
4 Amonium Oxalat M8/2/1/2 Baik
5 Anaerogen M8/2/3/1 Baik
6 Anreiche Salmonella M8/2/2/8 Baik
7 Antiseptic M8/2/3/13 Baik
8 Antibiotic medium 1 M8/2/1/3 Baik
9 APDA M8/1/2/1 Baik
10 Aquabidest M8/2/3/1 Baik
11 Bacto Agar M8/1/3/2 Baik
12 Bacto Peptone M8/2/2/1 Rusak
13 Blood Agar Base M8/2/4/8 Baik
14 Brain Heart Infusion Agar M8/2/4/9 Baik
15 Briliant Green Bile Broth M8/2/2/2 Baik
16 Bromocesol Purple M8/1/5/1 Baik
17 Cetrimide agar base M8/2/2/3 Baik
18 Cristal Violet M8/2/3/10 Baik
19 Conkey broth M8/1/3/3 Baik
20 Conkey agar M8/1/1/8 Baik
21 Cyprofoxacine M8/2/1/4 Baik
22 Dextrose M8/2/2/4 Baik
23 Dextrose Agar M8/2/5/5 Baik
24 Eosin M8/2/3/6 Baik
25 Eosin Metilen Blue Agar M8/1/4/1 Baik
26 Enrofloxacine M8/2/1/5 Baik
27 Gelatin Powder M8/1/4/2 Baik
28 Glucose M8/1/4/3 Baik
29 Immersion Oil M8/2/3/3 Baik
30 Indols M8/2/3/4 Baik
31 Iodium M8/2/3/5 Baik
Keterangan :
Lokasi : M8 (Lemari
Kayu/ Pintu/ Rak/
Baris
Gambar 2. form inventaris alat rusak dan pecah
Gambar 1. daftar inventaris bahan laboratorium
mikrobiologi
Gambar 3. daftar inventaris bahan laboratorium
mikrobiologi
Gambar 4. daftar inventaris bahan laboratorium
mikrobiologi