lapkas dina duta

18
TONSILEKTOMI Laporan Kasus Anestesi Dina Artanti (012116369) – Dina Artanti (012116366)

Upload: pipit

Post on 12-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lapkas

TRANSCRIPT

Page 1: Lapkas Dina Duta

TONSILEKTOMI

Laporan Kasus Anestesi

Dina Artanti (012116369) – Dina Artanti (012116366)

Page 2: Lapkas Dina Duta
Page 3: Lapkas Dina Duta

STATUS PENDERITA

Pada tanggal 9 Juli 2015, Pasien atas nama An RKM umur 6 th datang ke poli THT diantar oleh orangtuanya, Hasil alloanamnesis didapatkan keluhan nyeri tenggorokan sejak hari yang lalu namun sering kambuhan 2 bulan terakhir, kesadaran komposmentis, hidung tersumbat, nyeri di kedua telinga, kurang pendengaran, gemerebek dan sakit kepala

Page 4: Lapkas Dina Duta

Pemeriksaan Fisik

GCS : E4M6V5 Vital sign :

Tekanan darah : 120/78 mmHgNadi : 84 kali/menitSuhu : 36,5ºCPernafasan : 20 kali/menit

Page 5: Lapkas Dina Duta

Status GeneralisKulit : Warna kulit sawo matang, ikterik (-),sianosis(-), turgor kulit cukup, capillary refill < 2 detik teraba dinginKepala : pusing (+)Mata: Tidak terdapat konjungtiva anemis dan sclera ikterikLeher : Inspeksi : Tidak terdapat jejas, Palpasi: Trakea teraba di tengah, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid. Teraba pembesaran limfonodi submandibula.Thorax : Jantung : BJ I/II regulerParu : suara dasar vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)Abdomen : dbnGigi dan jalan nafas : gigi palsu(-), obstruksi (-)Ekstremitas : oedem ekstremitas (-), akral dingin (-)

Page 6: Lapkas Dina Duta

Pre-operasi

Anamnesis (10 Juli 2015) Allergy : tidak ada riwayat alergi

makanan maupun obat-obatan Medication : - Past illness : DM(-), HT(-), Asma(-) Last Meal : Puasa >6 jam sebelum

operasi mulai pukul 03.00 Environment : Pasien nyeri paha kiri

Page 7: Lapkas Dina Duta

Pemeriksaan Fisik Pre-operasi (10 Juli 2015) TD : 120/78 mmHg Nadi : 84 kali/menit RR : 20 kali/menit SaO2: 100%

Suhu : 36,5ºC TB : 120 cm BB : 23 kg Jantung : BJ I/II reguler Paru : ronkhi (-/-), Wheezing (-/-), suara dasar vesikuler Mulut, gigi, dan jalan nafas: paten Ekstremitas : akral dingin (-), Oedem ekstremitas (-)

Page 8: Lapkas Dina Duta

Durante Operasi

Tindakan operasi : Tonsilektomi Jenis anestesi : General anestesi dengan

intubasi ET Lama anestesi : 08.00- 08.30 WIB Lama operasi : 08.00- 08.30 WIB Pramedikasi : Sulfas Atropin 0,25 mg, Fentanyl

0,05 mg, Ondancetron 2 mg Induksi : Propofol 100 mg, Neostigmin 0,5 mg,

Sulfas atropin 0,25 mg Maintenance : O2 3 liter; N2O 1,5 liter, sevoflurane Terapi Cairan : kristaloid RL 250 ml Post operasi : Selesai operasi pasien dipindahkan

ke recovery room

Page 9: Lapkas Dina Duta

Obat pra-medikasi

OndansetronPada intravena diberikan dosis tunggal ondansetron 0,1 mg/BB sebelum operasi atau bersamaan dengan induksi Mula kerja kurang dari 30 menit, lama aksi 6-12 jam Farmakodinamik Ondansetron adalah golongan antagonis reseptor serotonin (5-HT3) merupakan obat yang selektif menghambat ikatan serotonin dan reseptor 5-HT3

Page 10: Lapkas Dina Duta

Efek antiemetik ondansetron terjadi melalui: a). Blokade sentral pada area postrema (CTZ) dan nukleus traktus solitarius melalui kompetitif selektif di reseptor 5-HT3 b). Memblok reseptor perifer pada ujung saraf vagus yaitu dengan menghambat ikatan serotonin dengan reseptor pada ujung saraf vagus

Page 11: Lapkas Dina Duta

Obat pra-medikasi

Fentanil merupakan salah satu preparat golongan analgesik opioid dan termasuk dalam opioid potensi tinggi dengan dosis 100-150 mcg/kgBB .Opioid dosis tinggi yang diberikan selama operasi dapat menyebabkan kekakuan dinding dada dan larynx, dengan demikian dapat mengganggu ventilasi secara akut. Maka dari itu, dosis fentanyl dan yang lebih rendah telah digunakan sebagai premedikasi dan sebagai suatu tambahan baik dalam anestesi inhalasi maupun intravena

Page 12: Lapkas Dina Duta

Induksi

Pemberian propofol (2mg/kg) intravena menginduksi anestesi secara cepat. Rasa nyeri kadang-kadang terjadi di tempat suntikan, tetapi jarang disertai plebitis atau trombosis. Anestesi dapat dipertahankan dengan infus propofol yang berkesinambungan dengan opiat, N2O dan/atau anestetik inhalasi lain.

Propofol dapat menyebabkan turunnya tekanan darah yang cukup berarti selama induksi anestesi karena menurunnya resitensi arteri perifer dan venodilatasi.

Page 13: Lapkas Dina Duta

induksi

FarelaxSebagai tambahan thd anestesi umum utk memudahkan tindakan intubasi endotrakeal & utk menghasilkan relaksasi otot selama oprasi atau ventilasi mekanik

Page 14: Lapkas Dina Duta

Induksi

Neostigminantikolinesterase yang digunakan untuk relaksasi otot atau mengembalikan tonus dari otot akibat obat muscle relaxan,bekerja menghambat pada reseptor muskarinik dan nikotinik sehingga menghambat ace inhibitor supaya tidak dirubah menjadi colin dan asetat asetilkolin menyebabkan rangsangan nosiseptik

Page 15: Lapkas Dina Duta

Induksi

Sulfas AtropinAntikolinergik,antiemetik,antibradikardi dan mengurangi sekresi saliva yang pada penggunaan saat reverse bertujuan untuk mencegah sekresi kelenjar saliva yang berlebihan akibat neostigmin sebagai pengembalian tonus otot

Page 16: Lapkas Dina Duta

Intubasi Endotrakeal

Suatu tindakan memasukkan pipa khusus ke dalam trakea, sehingga jalan nafas bebas hambatan dan nafas mudah dikendalikan

ETT yang digunakan ukuran 5,0

Page 17: Lapkas Dina Duta

Pemeliharaan Jalan Nafas

SevofluranceSevo tidak bersifat korosif, mempunyai

efek terhadap peningkatan tekanan intracranial dan kecepatan metabolisme otak, depresi pernafasan, relaksasi otot bronkhus. Relaksasi otot dapat terjadi pada anestesi yang cukup dalam dengan sevofluran

Page 18: Lapkas Dina Duta

Pemulihan