lakip 2014 .docx
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Polda Bali telah selesai disusun dan dapat disajikan untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta dukungan anggaran tahun 2014.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilingkungan Polri khususnya Polda Bali dapat terselesaikan dengan baik sesuai apa yang direncanakan dan tepat waktu. Laporan tersebut sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan program, kegiatan, sasaran, tujuan dan indikator keberhasilan dan kegagalan dalam pengukuran pencapaian sasaran dan pengukuran kinerja kegiatan yang selaras guna menyampaikan pertanggung jawaban kinerja Polda Bali selama satu tahun anggaran 2014.
Penyususnan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Polda Bali Tahun 2014 ini sudah barang tentu masih banyak kekurangan, namun demikian untuk menyempurnakan penyusunan Laporan Akuntabilitan Kinerja Instansi Pemerintah pada tahun –tahun berikutnya, dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada kami mengharap masukan dan saran guna perbaikan, baik dalam tugas pokok dan fungsi maupun dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimaasa datang.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 Polda Bali dibuat sebagai pertanggung jawaban kinerja dan anggaran, sehingga dapat menentukan arah kebijakan Pimpinan serta menjadi acuan kinerja untuk meningkatkan prestasinya ditahunberikutnya.
Denpasar, Pebruari 2014
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BALI
Drs. A.J. BENNY MOKALU,S.H.INSPEKTUR JENDERAL POLISI
I
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Polda Bali Tahun 2013 merupakan wujud Akuntabilitas Pencapaian Kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Polda Bali Tahun 2010-2014 dan Rencana Kerja Tahunan 2013 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2013, Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Polda BaliTahun 2013 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran Tahun 2013
Adapun sasaran Strategis yang ingin dicapai oleh Polda Bali diantaranya
1. Terwujudnya Situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan Kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya sehari-hari dengan indikator:
a. Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata;b. Prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas;c. Prosentase penurunan wilayah konflik sosial dan konflik adat;d. Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin;e. Prosentase kegiatan unjuk rasa.
2. Terwujudnya penyebaran personil di seluruh kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan indikator:
a. Prosentase penyebaran personel di masing-masing Polsek;b. Prosentase ideal jumlah Polsek di jajaran Polda Bali;c. Prosentase jumlah Babinkamtibmas dengan jumlah Desa.
3. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana dengan indikator ;
a. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana;
b. Prosentase uurat pemberitahunan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP).
4. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian secara mudah, responsive, transparan, akuntabel dan tidak diskriminatisi dengan indikator:
a. Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standar dalam kota atau luar kota;
b. Prosentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri.
c. Prosentase penambahan personil Polri melalui rekruitmen/werving
II
5. Terwujudnya…..
5. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban dengan indikator:
a. Prosentase Mou yang efektif;
b. Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti;
c. Menurunnya prilaku main hakim sendiri;
6. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas dengan indikator:
a. Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas;
b. Prosentase penurunan laka lantas;
c. Prosentase penurunan daerah rawan macet.
Adapun kendala yang dihadapi dalam mencapai Sasaran Strategis Polda Bali diantaranya;
1. Jumlah Polresta/Polres di jajaran Polda Bali sebanyak 1 Polresta serta 8 Polres dan jumlah Polsek sebanyak 60 Polsek 3 Polsub Sektor dengan penyebaran personil belum merata sepenuhnya terisi sesuai dengan DSP sehingga lapis kekuatan Polres Besar, Polsek Kuat dan pusat sebaran pelayanan belum sepenuhnya optimal;
2. Pelaksanaan Pelayanan Polri kepada masyarakat belum sepenuhnya tergelar sehingga pelaksanaan tugas Polri selaku pelindung, pengayom dan pelayan dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban yang pada akhirnya masyarakat patuh hukum masih minim;
3. Belum meratanya kekuatan dan kemampuan anggota terutama anggota Polsek sehingga untuk kasus-kasus tertentu masih harus diselesaikan oleh Polres/Polsek;
4. Terbatasnya Sarana dan prasarana Kepolisian dan belum tercukupinya kebutuhan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana sehingga sarana dan prasarana yang dimiliki tidak dapat dipergunakan dalam waktu yang relative lama;
5. Terbatasnya dukungan BBM sehingga operasional kendaraan untuk pelaksanaan patrol belum optimal;
6. Masih terbatasnya jumlah anggota yang mempunyai dan memiliki kompotensi/kemampuan dalam menghadapi kejahatan cyber crime, money laundry, womens trafficking, illegal loging, illegal fishing, illegal minning, sea piracy, terorisme, perdagangan gelap senpi dan perdagangan gelap narkoba;
7. Masih…..
III
7. Masih rendahnya kemampuan anggota dalam penguasaan bahasa asing, teknologi berbasis computer, teknologi dan bio kimia dibidang kriminalitas modern, pengetahunan dibidang kejahatan ekonomi, perdagangan, moneter/perdagangan bisnis dan lingkungan hidup yang makin dituntut menghadapi perubahan pola kejahatan nasional;
8. Masih adanya anggota yang berperilaku tercela dan melakukan tindak pidana sehingga berpengaruh kepada kepercayaan masyarakat;
9. Belum seluruhnya laporan masyarakat ditindak lanjuti secara cepat dan tepat serta dilengkapi dengan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) sehingga masyarakat pelapor tidak mengetahui perkembangan kasus yang dilaporkan;
10. Masih adanya pengaduan masyarakat yang tidak puas dengan kinerja anggota sehingga mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Polri;
11. Belum terdukung secara maksimal kebutuhan anggaran yang diajukan melalui program-program dan kegiatan yang diusulkan dalam rencana kerja anggaran kementrian lembaga (RKA-KL) pada satker dan satwil jajaran Polda Bali.
Sedangkan upaya untuk menghadapi kendala dan tantangan dalam rangka memelihara situasi kamtibmas yang kondusif, Personil Polda Bali yang sudah tergelarsebanyakorang yang tersebar di Satuan Fungsi Mapolda dan Kesatuan Kewilayahan Polresta yaitu sebanyak 976 orang Polres sebanyak 8 (delapan) 3.574 orang, Polsek sebanyak 60 (enam puluh ) + 3 Sub Sektor sebanyak4.907orang, meliputi Polsek Urban sebanyak 3.639 orang, Polsek Rural sebanyak 1.237 orangPolsub Sektor sebanyak 31orang untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebijakan Polri Polsek diproyeksikan sebagai pusat sebaran pelayanan. Demikian juga potensi masyarakat ikut serta berpartisipasi yang tergabung dalam kelompok pengamanan swakarsa, komunitas-komunitas, tokoh masyarakat serta masyarakat secara umum ikut berkontribusi dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga sangat membantu Polda Bali dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Dalam rangka mencapai Sasaran Strategis, Polda Bali juga melaksanakan Prgram Reformasi Birokrasi Polri dengan sasaran terwujudnya pemerintah yang bersih bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, meningkatnya kualitas pelayanan publik dan peningkatnya kapabilitas dan akuntabilitas Kinerja Polri sehingga dalam pencapaian Renstra Polda Bali Tahun 2010-2014 dengan mengedepankan delapan delapan area perubahan diantaranya adalah Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan Peraturan Perundang-undangan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur,Manajemen Perubahan, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, perubahan mind set dan culture set aparatur sehingga dengan adanya program Reformasi Birokrasi Polri dapat mengawal tugas dan fungsi Polda Bali. Melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Polda Bali Tahun 2013 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya
VI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH BALI
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA POLDA BALI TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepolisian Daerah Bali merupakan bagian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia yang keberadaannya sebagaimana dituangkan dalam pasal 30 ayat 4 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai Alat Negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum. Dalam melaksanakan apa yang tertuang dalam pasal 30 ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945, Kepolisian Daerah Bali terus berupaya melakukan sinergitas dengan segenap komponen masyarakat untuk menciptakan kondisi Polda Bali yang aman dan kondusif, sehingga masyarakat dapat melakukan aktifitas tanpa diikuti rasa takut dan khawatir yang timbul dari situasi dan kondisi yang tidak
Dengan era reformasi yang sedang bergulir sampai saat ini, Kepolisian Daerah Bali terus berupaya mendukung dan mengawasi agar reformasi birokrasi Polri dapat berjalan sesuai harapan masyarakat untuk mewujudkan harapan tersebut Polda Bali telah melaksanakan reformasi di dalam pengelolaan organisasi baik dari aspek akuntabilitas kinerja serta aspek akuntabilitas penggunaan keuangan Negara, Selain itu juga diperlukan instrumen yang mampu mengukur kinerja setiap pelaksana tupoksi Polri seuai dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, indikator pertanggungjawaban setiap pelaksanaan Tupoksi sesuai Tap MPR RI Nomor:XI/MPR/1998 dan Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dibutuhkan suatu bentuk pertanggung jawaban terkait pengembangan dan penerapan sistem yang tepat, jelas dan nyata secara periodik, dalam waktu yang sama telah diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah (AKIP). Sebagai tindak lanjut TAP MPR RI dan Undang-Undang tersebut, mewajibkan setiap instansi Pemerintah/Pimpinan Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja di dalamnya, membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) secara berjenjang serta berkala untuk dilaporkan kepada atasannya, serta sesuai dengan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012 tanggal 30 Oktober 2012 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
B. Tugas dan Fungsi …..
B. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Keputusan Presiden RI Nomor 70 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia, maka tugas dan fungsi susunan organisasi dan tata kerja Kepolisian Daerah Bali adalah sebagai berikut:
1. Tugas Pokok Polda Bali
Polri khususnya Kepolisian Daerah Bali adalah sebagai alat Negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dengan lingkup tugas sebagai berikut :
a. melaksanakan fungsi Kepolisian Umum, baik dibidang preventif maupun dibidang refresif;
b. melaksanakan penyelidikan, penyidikan dan koordinasi serta pengawasan terhadap Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) berdasarkan undang-undang Nomor 8 tahun 1981 dan peraturan perundang-undangan lainnya;
c. membina dan mengawasi pelaksanaan fungsi kepolisian khusus yang diemban oleh alat/badan Pemerintah yang mempunyai kewenangan kepolisian terbatas berdasarkan undang-undang;
d. membina kemampuan dan kekuatan serta pelaksanaan fungsi penertiban dan penyelamatan masyarakat dalam rangka mengemban sistem Kamtibmas yang bersifat swakarsa;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang dibebankan oleh peraturan perundang-undangan;
2. Fungsi Polda Bali
Fungsi Kepolisian meliputi dimensi yuridis dan sosiologis yang pada dasarnya adalah fungsi penegakan hukum yang melekat pada fungsi Pemerintah Negara dan dibentuk pula oleh pertumbuhan dan perkembangan dalam tata kehidupan masyarakat itu sendiri yaitu :a. fungsi Kepolisian dalam dimensi yuridis meliputi :
1) fungsi Kepolisian Umum, yang dilaksanakan oleh Polri sebagai lembaga Pemerintah Negara;
2) fungsi Kepolisian Khusus, yang merupakan tugas administrasi khusus sesuai undang-undang yang menjadi dasar hukumnya, Fungsi Kepolisian ini dapat dibedakan lagi atas:a) fungsi Kepolisian Yudikatif, yakni khusus untuk mengawasi
dan menegakkan tindakan – tindakan yudikatif;b) fungsi Kepolisian Administratif, yakni khusus untuk
mengawasi dan menegakkan tindakan – tindakan administratif.
2
b. Fungsi …..
b. fungsi Kepolisian dalam dimensi sosiologis, yaitu berupa rumusan fungsi Kepolisian yang diemban oleh badan – badan secara swakarsa dibentuk, tumbuh dan berkembang dalam tata kehidupan masyarakat;
c. melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh peraturan perundang-undangan.
C. Struktur Organisasi
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Polda Bali sesuai Peraturan KaPolri Nomor.: 22/IX/2010/tanggal 19 September 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Daerah (Polda) bahwa :
1. Organisasi Polda bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum dan pemberian perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta tugas-tugas Polri lain dalam daerah hukumnya, sesuai ketentuan hukum dan peraturan / kebijakan yang berlaku dalam organisasi Polri;
2. dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, Organisasi Polda Bali disusun sebagai berikut :
a. unsur Pimpinan :1) Kepala Kepolisian Daerah disingkat Kapolda;2) Wakil Kepala Kepolisian Daerah, disingkat Wakapolda.
b. unsur Pengawas dan Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf :
1) Inspektorat Pengawasan Umum Daerah, disingkat Itwasda;2) Biro Operasi disingkat Roops;3) Biro Perencanaan Umum dan Anggaran, disingkat Rorena; 4) Biro Sumber Daya Manusia, disingkat Ro SDM;5) Biro Sarana dan Prasarana, disingkat Ro Sarpras;6) Bidang Pertanggungjawaban Profesi dan Pengamanan Internal
disingkat Bidpropam;7) Bidang Hubungan Masyarakat, disingkat Bidhummas;8) Bidang Pembinaan Hukum, disingkat Bidbinkum;9) Bidang Telekomunikasi dan Informatika, disingkat Bid TI;10) Sekretaris Pribadi Pimpinan disingkat menjadi Spripim;11) Sekretariat Umum, disingkat Setum;12) Pelayanan Markas, disingkat Yanma.
c. unsur pelaksana tugas pokok
1) SPKT ;2) Direktorat Intelijen Keamanan, disingkat Ditintelkam;3) Direktorat Reserse Kriminal Umum, disingkat Dit Reskrimum;4) Diretorat Reserse Kriminal Khusus disingkat Dit Reskrimsus;
3
5) Direktorat …..
5) Direktorat Serse Narkotika dan Obat-Obat Berbahaya, disingkat Ditnarkoba;
6) Direktorat Bimbingan Masyarakat, disingkat Ditbinmas;7) Direktorat Samapta Bhayangkara, disingkat Ditsabhara;8) Direktorat Lalu lintas, disingakat Ditlantas;9) Direktorat Pengamanan Obyek Vital, disingkat Dit Pam Obvit;10) Direktorat Kepolisian Perairan, disingkat Ditpolair;11) Direktorat Tahanan dan Barang Bukti, disingkat Dittahti;12) Satuan Brigadir Mobil, disingkat Satbrimob.
d. unsur pendukung
1) Sekolah Pendidikan Negara, disingkat SPN;2) Bidang Keuangan, disingkat Bidkeu;3) Bidang Dokter kesehatan disingkat Biddokkes.
e. unsur pelaksana kewilayahan1. Polresta Denpasar;2) Polres Buleleng;3) Polres Tabanan;4) Polres Gianyar;5) Polres Klungkung;5) Polres Bangli;6) Polres Jembrana;7) Polres Karangasem;8) Polres Badung.
3. Sebagai tindak lanjut dari pengesahan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 telah diajukan Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesdia dan Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi Tingkat Polda dan Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 Tata Kerja Satuan Organisasi Tingkat Polres / Polsek yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Negara PAN dan RB Nomor: B/208/M.PAN-RB/9/2010 tanggal 8 September 2010 perihal Persetujuan Penataan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi.
4. Penggelaran Struktur Organisasi Polri keseluruh wilayah hukum Indonesia menganut sistem piramida sesuai dengan postur kekuatan Polri yang Profesional, Bermoral dan Modern ( PBM ). Postur PBM secara vertikal disusun dalam pelapisan kekuatan : Mabes Kecil, Polda Cukup, Polres Besar dan Posek Kuat. Susunan vertikal tersebut diproyeksikan untuk mencapai sasaran pada tingkat efesiensi dan efektifitas kelembagaan yang optimal;Struktur Orgaanisasi disusun dengan tingkatan Mabes Polri sebagai perumus kebijakan politik strategi keamanan ( Polstrakam ) dengan kekuatan 5 % dari kekuatan Polri, yang melaksanakan kegiatan operasional bersifat back up, mengelola strategi keamanan, melakukan pengawasan dan pengendalian
4
regional …..
regional, sedangkan satuan kewilayahan tingkat Polda sebagai kesatuan induk penuh ( KIP ) dengan kekuatan 20 % dari kekuatan Polri. Adapun satuan kewilayahan tingkat Polreta dan Polres sebagai Kesatuan Operasional Dasar ( KOD ) adalah pelaksana adalah pelaksana utamaoperasional Polri pada tingkat kewilayahan dengan alokasi kekuatan 75 % dari kekuatan Polri, sedangkan tingkat Polsek sebagai ujung tombak operasional Polri sebagai unsur terdepan pelayanan masyarakat dan merupakan satuan operasional dibawah kendali Polres.
Sebagai implementasi visi pelayanan, pengembangan satuan kewilayahan disesuaikan dengan pengembangan/pengembangan administrasi daerah, serta untuk mendekatkan titik pelayanan kepada masyarakat maka jumlah satuan kewilayahan yang telah tergelar adalah 1 Polresta, 8 Polres, 60 Polsek, 37 Polsek Type Urban, 23 Polsek Type Rural, 3 Polsubsektor dan 1 SPN.
D. Perencanaan dan Sistem Penyajian
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian Kinerja Polda Bali selama TA. 2014, capaian kinerja (performance result) 2013 sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja tahunan organisasi Polda Bali. Analisa atas capaian kinerja terhadap rencana kerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah (performance gap) bagi perbaikan kinerja pada tahun berikutnya. Dengan pola pikir demikian, maka sistimatika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Polda Bali TA. 2013 adalah sebagai berikut :
EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUGAS DAN FUNGSI
C. STRUKTUR ORGANISASI
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS POLRI
B. PENETAPAN KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
B. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
C. ANALISA CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
D. AKUNTABILITAS KEUANGAN
BAB IV …..
5
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN DAN TINDAK LANJUT
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. PENGUKURAN KINERJA
2. PENETAPAN KINERJA POLDA BALI
3. STRUKTUR ORGANISASI SATKER/POLDA
4. PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH SATKER/POLDA DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN KINERJANYA
5. LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN OPERASIONAL POLDA BALI DAN JAJARANNYA
6
BAB II…..
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS POLRI
Rencana Strategis Polri Tahun 2010-2014 pada hakikatnya merupakan komitmen
bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta
cara pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban,
penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan, peraturan perundang-
undangan terhadap moral personel Polri serta pengawasan dan pengendalian
manajemen agar tercapai efektivitas dan efesiensi serta produktifitas dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Polri.
Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan
tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan Polri yang diselaraskan dengan
arah kebijakan dalam Rencana Strategi Polda Bali Tahun 2010-2014 yang digunakan
sebagai acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan
pada rencana kerja tahunan Polda Bali.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Polri dijiwai oleh semangat dan komitmen untuk
melakukan reformasi Polri yang pada hakikatnya merupakan tindakan atau kegiatan
pembaharuan secara konsepsional dan sistematis serta berkelanjutan
1. visi Polda Bali
mewujudkan Aparatur Polda Bali yang baik dan bersih dalam memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat serta penegakan hukum
melalui kemitraan yang proaktif menuju Bali “ Mandara “ ( Maju, Aman, Damai
dan sejahtera )
a. Maju : sejatinya adalah Bali yang terus bergerak dinamis sesuai
dinamika perkembangan hidup masyarakat dunia, yang tetap menjujung
tinggi kesucian dan keiklasan serta senantiasa meningkatkan kualitas
daerah tujuan wisata;
b. Aman …..
7
b. Aman : adalah Bali yang terhindar dari ancaman berbagai bentuk
gangguan kamtibmas termasuk tindakan anarkisme, premanisme dan
kegiatan-kegiatan yang meresahkan;
c. Damai : adalah Bali yang diselimuti kondisi tertib dan kesejukan
hidup lahir batin serta selalu dalam kondusif;
d. Sejahtera : adalah Bali yang memperoleh kemajuan, keamanan dan
kedamaian yang sejati. Artinya, Bali yang mampu mengendalikan beban
ekonomi, sebagai akumulasi diperolehnya kemajuan, keamanan dan
kedamaian;
2. Misi Polda Bali
Mengacu kepada Visi Polda Bali “ Terwujudnya aparatur Polda Bali yang
baik dan bersih dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
masyarakat, melalui kemitraan dengan masyarakat menuju Bali “ Mandara “
( Maju, Aman, Damai dan sejahtera ), maka misi Polda Bali :
a. memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat secara mudah, sederhana tanggap / responsif dan tidak
diskriminatif serta transparan agar masyarakat bebas dari segala bentuk
gangguan fisik dan psikhis;
b. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat sepanjang waktu
diseluruh wilayah bali, serta memfasilitasi keikut sertaan masyarakat dalam
memelihara kamtibmas di lingkungan masing-masing;
c. memelihara keamanan, ketertiban dan keselamatan serta kelancaran lalu
lintas (kamtibselcar lantas) untuk menjamin keselamatan dan kelancaran
arus orang dan barang;
d. mengembangkan pemolisian masyarakat yang berbasis pada masyarakat
patuh hukum;
e. melaksanakan koordinasi secara berkala dengan pihak terkait yang
berhubungan dengan pelaksanaan pengamanan daerah Bali;
f. meningkatkan…..
8
f. meningkatkan Standar keamanan kawasan wisata dan pintu keluar dan
masuk wilayah Bali maupun sarana dan prasarana pendukung
kepariwisataan;
g. meningkatkan upaya pengamanan dan memperlancar perekonomian
masyarakat Bali di Bidang Pertanian dan Perkebunan;
h. mewujudkan keamanan dan ketertiban dalam rangka kunjungan wisatawan
manca negara dan domestik di Bali;
i. mewujudkan keharmonisan masyarakat Bali melalui Perpolisian
masyarakat yang berbasis kepada masyarakat yang patuh hukum;
j. seluruh jajaran Polda Bali mampu memfasilitasi keikutsertaan masyarakat
dalam menjaga kesucian Bali, terutama dari gangguan kamtibmas;
k. seluruh jajaran Polda Bali, harus mampu menegakkan supremasi hukum
secara profesional, obyektif, proporsional transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan, guna terjaminnya nilai kepastian hukum dan rasa
keadilan.
3. Tujuan Polda Bali
a. terpeliharanya situasi kamtibmas di wilayah bali yang dapat memberi rasa
aman bagi masyarakat (kondusif);
b. terkendalinya trend perkembangan kejahatan serta meningkatkan
penuntasan kasus-kasus kriminalitas yang mencakup empat jenis
kejahatan yaitu kejahatan konvensional, kejahatan trans nasional,
kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan yang berimplilasi
kontijensi;
c. menekan terjadinya gangguan kamtibmas;
d. menekan dan memutus rantai jaringan peredaran narkotika, psikotrapika
dan zat adiktif (napsa) di wilayah Bali;
e. penegakan hukum yang cepat jelas dan tuntas;
f. pelibatan potensi masyarakat seluas-luasnya dalam pelaksanaan tugas
Polri;
g. pengembangan sumber daya manusia Polri sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi;
9
h) terbangunnya…..
h. terbangunnya kemitraan dengan institusi / lembaga maupun masyarakat
dalam upaya mewujudkan kamatibmas;
i. meningkatkan pelayanan Polri dalam pelaksaan tugas operasional dan
penegakan hukum secara tegas, profesional namun humanis;
j. memelihara soliditas dan menindak tegas oknum Polri yang melakukan
penyalahgunaan wewenang pelanggaran disiplin dan pelanggaran hukum;
k menangani konflik sosial yang ada melalui operasi terpadu bersama fungsi
terkait dan masyarakat;
l. mengamankan setiap kebijaksanaan pemerintah dan melakukan antisipasi
dini terhadap penyimpangan dan timbulnya gejolak sosial ;
m. terciptanya kondisi aman yang mendukung tercapainya prioritas sasaran
pembangunan nasional lima tahun kedepan;
n. tegaknya hukum yang mampu memberikan rasa perlindungan dan
pengayoman oleh negara serta kepastian dunia usaha;
o terwujudnya kerukunan sosial sehingga bebas dari konflik sosial dan
gangguan terhadap pelaksanaan agenda demokrasi baik di pusat maupun
di daerah;
p. terwujudnya kerjasama lintas departemen dan lintas negara dalam ranggka
mewujudkan upaya menciptakan keamanan melalui sinergi polisional
q terbangunnya potensi masyarakat dalam mewujudkan keamanan
lingkungan masing-masing bekerja sama dengan Polri sehimgga terwujut
masyarakat patuh hukum.
4. Tujuan Strategis
Tujuan Strategis merupakan penjabaran atau implementasi dan pernyataan
Misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 tahun. Polri dapat
secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam
memenuhi Visi dan misinya untuk kurun waktu satu sampai dengan lima tahun ke
10
depan…..
depan dengan diformulasikannya tujuan strategis ini dalam mempertimbangkan
sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, perumusan tujuan strategis ini juga
akan memungkinkan Polri untuk mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi.
Oleh sebab itu agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai
tujuan strategisnya, maka tujuan strategis yang ditetapkan harus memiliki indikator
kinerja (Performance Indikator) yang terukur rumusan :
a. Tujuan Jangka Menengah Polri
1) terciptanya kondisi aman yang mendukung tercapainya prioritas
sasaran pembangunan nasional lima tahun ke depan;
2) tegaknya hukum yang mampu memberikan rasa perlindungan dan
pengayoman oleh Negara serta kepastian dunia usaha;
3) terwujudnya kerukunan sosial sehingga bebas dari konflik sosial dan
gangguan terhadap pelaksanaan agenda demokrasi baik di pusat
maupun di daerah;
4) terwujudnya kerjasama lintas departemen dan lintas Negara dalam
rangka mewujudkan upaya terciptanya keamanan melalui sinergi
polisional;
5) terbangunnya potensi masyarakat dalam mewujudkan keamanan
lingkungan masing-masing bekerja sama dengan Polri sehingga
terwujud masyarakat patuh hukum;
b. Tujuan Jangka Menengah Polda Bali
1) terkendalinya angka pelanggaran hukum dan kriminalitas dengan
memperbanyak frekwensi keberadaan anggota Polri ditengah-
tengah masyarakat sebagai wujud tekad pengabdian terbaik;
2) terungkapnya jaringan kejahatan transnasional terutama Narkotika,
Psikotropika dan Zat Aduktif (Napza), perdagangan manusia dan
pencucian uang;
3) terkendalinya jumlah penyalahgunaan narkotika;
4) terkendalinya…..
11
4) terkendalinya gangguan keamanan dan permasalahan adat;
5) terungkapnya jaringan utama percurian sumber daya hutan
khususnya wilayah Bali;
6) meningkatnya kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum;
7) meningkatnya kinerja Polri tercermin dengan menurunnya angka
kriminalitas.
5. Sasaran Strategis Polda Bali
a. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan
Kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya sehari-
hari dengan indikator:
1) Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata;
2) Prosentase menurunnya daerah rawan kamtibmas;
3) Prosentase penurunan wilayah konflik sosial dan konflik adat.
4) Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata
5) Prosentase kegiatan unjuk rasa
b. Terwujudnya penyebaran personel di seluruh kesatuan kewilayahan guna
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan;
1) Prosentase penyebaran personil di masing-masing Polsek;
2) Prosentase ideal jumlah Polsek di jajaran Polda Bali;
3) Prosentase jumlah babinkamtibmas dengan jumlah desa.
c. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana
yang transparan, akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan
korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana dengan
indikator;
1) Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana;
2) Prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan
(SP2HP);
d. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian secara mudah, responsif,
transparan, akuntabel dan tidak diskriminasi dengan indikator:
12
1) prosentase…..
1) Prosentase ketepatan datang ke tempat kejadian perkara (TKP)
sesuai standar dalam kota atau luar kota:
2) Prosentase complain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri.
3) Prosentase penambahan personil polri melalui rekruitmen/werving
e. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan danketertiban dengan indikator:
1) Prosentase MoU yang efektif;
2) Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti;
3) Menurunnya perilaku main hakim sendiri.
f. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas dengan indikator:
1) Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas;
2) Prosentase penurunan laka lantas;
3) Prosentase penurunan daerah rawan macet.
B. PENETAPAN KINERJA POLDA BALI
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Peraturan Menpan dimana Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen
pernyataan kinerja / kesepakatan kinerja / perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan
untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki
dan pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai
kinerja dan terukur dalam kurun waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dikelolanya.
Tujuan khusus Penetapan Kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata, komitmen antara
penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian baik keberhasilan
maupun kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur
13
kinerja…..
kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian
penghargaan dan sanksi (reward and punishiment)
Polda Bali talah membuat penetapan kinerja T.A. 2014, kegiatan yang disusun
dalam penetapan kinerja adalah kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
satker Polda Bali, Penetapan Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas
kinerja pada akhir tahun 2014. Penetapan Kinerja Polda Bali tahun 2014 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1Tabel Pengukuran Kinerja
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET1 2 3
1.Terwujudnya pelayanan secara mudah,responsif dan tidak diskriminasi khususnya terhadap korban akibat tindak kejahatan agar proses penegakan hukumdapat berjalan secara obyektif
a. Prosentase tindak pidana umum yang diselesaikan sesuai SOP.
b. Prosentase tindak pidana terorisme yang diselesaikan sesuai dengan SOP .
c. Prosentase tindak pidana narkoba .
d. Prosentase tindak pidana ekonomi kusus dan tipiter yang diselesaikan sesuai dengan SOP.
e. Prosentase tindak pidana korupsi yang diselesaikan sesuai dengan SOP.
f. Persentase tindak pidana korupsi yang diselesaikan sesuai dengan SOP.
g. Persentase tindak pidana kewilayahan yang diselesaikan sesuai dengan SOP
90 %
100 %
100 %
100 %
80 %
90 %
70 %
2. Terpenuhinya hak-hak tersangka dan pelapor (korban) yang berlandaskan pada asas praduga tak bersalah sehingga secara berkala
Jumlah pelayanan polri kepada masyarakat melalui surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP)
590
14
menyajikan informasi kepada pelapor (korban) tentang perkembangan hasil penyidikan.
15
3. Tersebarnya pelayanan Polri kepada masyarakat dengan memperkuat Polsek, sebagai ujung tombak pelayanan keamanan dan Polres sebagai kesatuan operasional dasar terutama dalam hal perlindungan dan pengayoman .
a. Jumlah pelaksanaan pengamanan terhadap obyek vital/khusus, VVIP dan VIP serta pariwisata dan penyelenggaraan kegiatan yang bersifat nasional maupuninternasional.
b. Persentase kejadian yang ditangani sesuai dengan standard pelayanan quick respons.
c. Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas antara lain:- penjagaan;- pengaturan;- patroli;- pengawalan.
d. Jumlah pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli yang dilakukan sesuai dengan SOP.
e. Persentase pelaksanaan patroli secara bersinergi dan berkesinambungan selama 24 jam;
f. Persentase penurunan titik rawan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas.
g. Jumlah penerbitan : - S I M - STNK; - BPKB - Penggunaan Traffic
Management Center (TMC).
1.070 %
100 %
2.604 Kali20.832 kali20.832 kali864 kali
47.400 kali
100 %
100 %
473.718 kali480.000 lembar300.000 buku9 unit
4. Meningkatnya pelayanan masyarakat melalui perizinan.
a. Prosentase penurunan pelanggaran penggunaan senjata api dan bahan peledak melalui perijinan;
b. Jumlah orang asing yang terlayani penerbitan SKLD (pemegang KITAS dan pemegang KITAP);
c. Persentase penurunan pelanggaran, penggunaan senjata api masyarakat dan bahan peledak melalui
Senpi : 1.200Handak: 500Perijinan : 1.000
28.658 lembar
8.616 kartu
16
perinjinan
5. Terwujudnya kemitraan antara Polri dengan Kementrian/Lembaga lainnya baik dalam maupun luar negeri dalam rangka sinergi keamanan yang berorientasi pada tindakan proaktif dari pada tindakan raktif.
a. Persentase MoU yang terlaksana;
b. Persentase Operasi Kepolisian;c. Persentase kerjasama
keamanan dan ketertiban;
12 buah
80 %70 %
6. Terlaksananya peran serta media massa dalam rangka pencitraan Polri atas hal-hal yang telah dicapai Polri dalam melaksanakan tugas pokoknya selaku pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat memelihara kamtibmas dan penegakan hukum
a. Jumlah Press Release tentang Kegiatan Polri;
b. Tingkat persepsi kepuasan media tentang Kinerja Polri.
365 kali
90 % %
7. Terbangunnya system komunikasi Polri berbasis teknologi mulai dari kecepatan respon terhadap setiap panggilan dan bantuan dari masyarakat, komunukasi persuasif, sampai pada pengendalian kejahatan, dengan perlindungan dan pengayoman guna memberikan respon cepat terhadap setiap panggilan dan bantuan kepada masyarakat
a. Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang dimiliki Polri;
b. Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang tergelar di wilayah Polda Bali.
889 %
889 %
8. Tergelarnya personil Polri yang profesional sehingga pada Renstra Polri 2010-2014 memasuki era kualitas melalui pendidikan kejuruan di SPN-SPN dan pendidikan D3/S1 khususnya pengembangan diskresi, bekerjasama dengan
a. Persentase personil Polri yang telah lulus jenis/jenjang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya;
b. Persentase anggota Polri pengemban diskresi yang telah mengikuti jenis/jentang pendidikan yang sesuai dengan jenjang tugasnya.
90 %
80 %
4.Terwujudnya…..
17
Perguruan Tinggi setempat maupun Universitas Terbuka
9. Terpenuhinya jumlah personil untuk nmengisi sebaran pelayanan ditengah masyarakat.
a. Ratio anggota Polri dan penduduk;
b. Peesentase kecamatan yang sudah memiliki Polsek dan Polsubsektor;
c. Persentase Kelurahan/Desa yang telah ditempatkan Bhabinkamtibmas.
1 : 308
98 %
103 %
10. Terwujudnya penerimaan anggota Polri dilaksanakan secara transparan dengan melibatkan unsur-unsur terkait secara transparan kepada publik.
a. Jumlah animo masyarakat yang melamar menjadi anggota Polri sesuai dengan program;
b. Persentase menurunnya komplin masyarakat terhadap pelaksanaan penerimaan calon anggota Polri.
4.368
100 %
11. Terwujudnya peningkatan kinerja Polri yang profesional bermoral dan moderen.
a. Persentase pelayanan Polri kepada masyarakat secara prima;
b. Persentase jumlah satker/satfung yang telah dilengkapi sarana prasarana yang berbasis teknologi.
100 %
90 %
12. Terwujudnya suatu system Hukum Kepolisian yang kokoh dalam rangka akuntabilitas, legalitas dan legitimasi system Kepolisian Indonesia dalam kehidupan masyarakat Bangsa dan Negara berdasarkan UUD 1945.
a. Persentase pemberian nasehat dan konsultasi hukum kepada anggota Polri dan PNS Polri;
b. Persentase pemahaman anggota Polri/PNS Polri tentang Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas maupun peraturan lainnya semakin meningkat;
c. Jumlah pemberian bantuan hukum
85 %
100 %
121 kali
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III…..
18
Pengukuran tingkat capaian kinerja Polda Bali Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam uraian sebagai berikut:
A. Pengukuran Capaian Kinerja
Pengukuran tingkat capaian kinerja Polda Bali TA. 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran, rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada lampiran tabel Pengukuran Kinerja (PK) Polda Bali TA. 2014.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian masih ada beberapa sasaran strategis yang belum optimal berhasil diwujudkan dalam TA. 2014 ini. Namun terhadap sasaran maupun target indikator yang belum berhasil diwujudkan sepenuhnya, telah dilakukan beberapa analisa dan evaluasi sebagai bahan umpan balik (feedback) dalam rangka peningkatan capaian kinerja di masa yang akan datang.
B. Capaian Indikator Kinerja Utama
Dalam suatu organisasi terdapat banyak indikator dan ukuran yang dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan suatu organisasi, diantaranya dengan melihat beberapa kinerja yang paling utama sebagai kreterian keberhasilan kinerja suatu organisasi. Polri telah menetapkan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/480/VII/2012 tanggal 24 Agustus 2012 sebagai Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Polri, maka Polda Bali telah menyusun Indikator Kinerja Utama yang merupakan tolok ukur keberhasilan secara menyeluruh yang menggambarkan tugas pokok dan fungsi serta peran Polda Bali.
Capaian Indikator Kinerja dilakukan dengan cara memperbandingkan antara
rencana capaian kinerja (target) dengan realisasi capaian kinerja pada program Polda
Bali TA. 2014 sebagai berikut:
C. Indikator Capaian Kinerja
C. Indikator…..
19
1. Sasaran strategis, terwujudnya pelayanan secara mudah, responsive dan tidak diskriminasi khususnya terhadap korban akibat tindak kejahatan agar proses penegakan hokum dapat berjalan secara obyektif dengan indikator capaian kinerja antara lain:
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase Tindak pidana umum yang
diselesaikan sesuai dengan SOP90 % …… % ….. %
Dari penjelasan table 2 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase tindak pidana umum yang diselesaikan sesuai dengan SOP realisasi mencapai…..% dari alokasi target sebesar 90 %. Sehingga capaian kinerja sebesar…….%
No Satker Tahun 2013 Tahun 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres BadungJumlah
Tabel 2Indikator Kinerja Utama
Tindak pidana umumyang diselesaikan sesuai dengan SOP
Tabel 3
Tindak pidana umum yang diselesaikan sesuai SOP TA. 2014
Grafik 1…..
Potensi Gangguan Gangguan Nyata0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
Axis Title
a) Dari penjelasan table 3 dan grafik 1 diatas dapat dilihat bahwa prosentase
Tindak Pidana umum yang diselesaikan sesuai dengan SOP TA 2013
wilayah hukum Polda Bali sebanyak …….kasus atau (……..) dan TA. 2014
sebanyak….. atau …….% capaian kinerja tahun 2014 sebanyak …….. %
Berdasarkan data tersebut yang menonjol tahun 2014 diantaranya Polresta
Denpasar sebanyak……. Kss , Polres Badung 639 kss, Polres Klungkung
354 kss dan Polres Bangli 114 kss.
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi beberapa faktor yang mempengaruhi naiknya angka kriminalitas pada jenis kejahatan curanmor, curas/curat, judi susila, narkoba Dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat untuk berupaya mengamankan dirinya maupun masyarakat sekitarnya apatis terhadap lingkungannya, jumlah penduduk pendatang/ luar bali yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan bali merupakan daerah pariwisata yang dikunjungi oleh wisatawan manca Negara yang cendrung dijadikan tempat jual beli barang berupa Narkoba.
Grafik 1
TA. 2013/2014
20
Usulan…..
Usulan/upaya yang dilakukan dalam pemecahan masalah kegiatan intelejen antara lain pembinaan jaringan, penggalangan dan deteksi giat masyarakat tepat sasaran,tepat waktu disertai dengan kinerja anggota intelejen yang senantiasa menindaklanjuti setiap informasi yang disampaikan dan perkembangan masyarakat, disamping itu dalam mengatasi potensi gangguan senantiasa dilaksanakan terpadu dengan fungsi lainnya seperti fungsi binmas dalam memberikan penyuluhan (Prefentif dan Preemtif), fungsi sabhara kegiatan patroli dialogis didaerah rawan kamtibmas sesuai dengan route yang telah ditentukan serta dengan fungsi reserse dalam penegakan hokum, memperketat pengawasan orang asing yang masuk ke Bali dalam rangka antisipasi peredaran Narkoba.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase Tindak Pidana Terorisme yang
diselesaiakan sesuai SOP100 % % %
Dari penjelasan table 4 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase Tindak Pidana Terorisme yang diselesaiakan sesuai SOP realisasi mencapai……% dari alokasi target sebesar100%. Sehingga capaian kinerja sebesar …….%.
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
18813472211184836568
Jumlah 726 …..
Tabel 4
Tabel Indikator Kinerja Utama Prosentase Tindak Pidana Terorisme yang diselesaiakan sesuai SOP
Tabel 5
Jumlah daerah rawan terorisme TA. 2013/2014
21
Grafik 2…..
TA 2012 TA 2013700
710
720
730
740
750
760
770
Axis Title
b) Dari penjelasan table 5 dan grafik 2 diatas dapat dilihat bahwa prosentase penurunan daerah rawan terorisme di wilayah hukum Polda Bali diantaranya jumlah daerah rawan terorisme tahun 2013 sebanyak….. dan jumlah rawan kamtibmas tahun 2014 sebanyak 726 atau 5,59% sehingga capaian kinerja tahun 2013 sebanyak11,18%. Berdasarkan data tersebut jumlah rawan kamtibmas yang menonjol tahun 2013 diantaranya Polresta Denpasar sebanyak 188 kss dan Polres Buleleng 134 kss, Polres Bangli84 kss, daerah rawan kamtibmas pada wilayah perairan Denpasar pada kawasan pantai sanur, pelabuhan benoa, pulau serangan, nusa dua, tanjung benoa terjadi kerawanan laka laut dan pelanggaran tindak pidana penyelundupan satwa penyu, pencurian peralatan kapal/jarring, penggelapan muatan kapal/BBM, pelanggaran pelayaran maupun konflik social antar kelompok nelayan dalam perebutan batas wilayah tangkapan ikan, tahun 2013 rawan kamtibmas pada wilayah perairan sebanyak 33 kss atau 87 % dibandingkan tahun 2012 terjadi 36 kss. Wilayah Bali yang merupakan salah satu tempat wisata yang terkenal di manca Negara juga mengakibatkan berkembangnya budaya yang bertentangan dengan budaya asli masyarakat Bali diantaranya bertambahnya penduduk bukan asli bali,
Grafik 2
Jumlah daerah rawan terorisme TA. 2013/2014
22
menjamurnya…..
menjamurnya tempat hiburan malam seperti café, diskotik dan karaoke yang identik sebagai penyebaran narkoba, miras, praktek prostitusi, perjudian kupon togel yang melibatkan sindikat kawasan regional, juga yang menjdi kebiasaan masyarakat bali sebagai tradisi saat berlangsungnya kegiatan keagamaan/adat biasanya dilaksanakan sabung ayam/judi yang disebut dengan sebutan tabuh rah yang didalam pelaksanaannya banyak kegiatan judi hal tersebut diakibatkan karena minimnya jumlah lapangan pekerjaan secara langsung mengakibatkan banyaknya jumlah pengangguran yang berimplikasi pada meningkatnya jumlah kriminalitas.Dalam rangka menciptakan menurunnya daerah rawan kamtibmas Polda Bali telah menggelar beberapa Operasi Kepolisian yaitu Operasi Kewilayahan dan Operasi Pengamanan dengan dengan sandi operasi Waspada Agung, Curas/Curat, Antik Agung, Balak Agung, Cipkon Agung, Jaran Agung, Pekat Agung dan Operasi Pengamanan dengan sandi operasi yaitu Operasi Puri Agung dan Operasi Gapura Agung pengamanan terhadap kegiatan yang bersifat nasional maupun internasional dengan mengedepankan kegiatan preemtif, preventif dan penegakan hukum guna mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif sasaran Operasi adalah orang, barang dan tempat/lokasi sebagai alat pendukung dalam melaksanakan kegaitan operasi Kewilayahan/Ops Pam yang bersifat Nasional maupun International dan kegiatan operasional kepolisian dengan menggelar Ranmor Roda Dua sebanyak 1.462 unit, Roda 4 sebanyak 405 unit, Roda 6 sebanyak 59 unit, Kendaraan Rantis sebanyak 34 unit, Ranmor ATV sebanyak 12 unit, dan untuk pengamanan di laut maupun sungai sarana prasarana yang digunakan Kapal type C sebanyak 4 unit, Kapal tyipe C Sungai sebanyak 3 unit dan Perahu Karet sebanyak 5 unit, dengan dukungan BBM yang sangat minim karena BBM yang ada untuk mendukung kebutuhan rutin operasional, pengadaan dan pendistribusian BBMP pada tahun 2012 sebanyak 2.003.070 liter sedangkan 2013 sebanyak 1.872.250 liter adapun untuk TA 2013 pengadaan MT-88 (Premium) tidak dianggarkan dan seluruhnya diwujudkan dalam bentuk Pertamax dan BBMP hanya diperuntukkan untuk giat rutin operasional tidak berhubungan dengan kegiatan operasi pengamanan Kepolisian yang bersifat nasional maupun internasional
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi secara umum faktor kepedulian masyarakat terhadap lingkungan masih rendah. Kegiatan Operasi Kepolisian Maupun Ops Pam anggaran yang ada di dalam Dipa sangat terbatas sedangkan kegiatan melebihi dari target yang ditentukan, dukungan BBM sangat terbatas,serta dukungan anggaran yang dibayarkan kepada anggota mengalami hambatan. Dalam pelaksanaan patroli pada wilayah perairan adanya keterbatasan daya jelajah alut kapal patrol guna
23
menjangkau…..
menjangkau wilayah perairan yang jaraknya melebihi 12 mil dari garis pantai, kurangnya sarana prasarana SAR
Usulan pemecahan masalah pemberdayaan fungsi sabhara, optimalisasi bhabinkamtibmas dan penempatan kring serse oleh jajaran fungsi reskrim dan fungsi narkoba serta penggalangan jaringan fungsi intelkam dalam meningkatkan kegiatan deteksi aksi, meningkatkan kualitas dan kwantitas jaringan intelejen, meningkatkan pengamanan di wilayah perairan dan perbatasan dan menekan potensi gangguan untuk tidak menjadi gangguan nyata ditambah dengan mengakuratkan patroli dan binmas
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase penurunan tindak pidana
narkoba yang diselesaikan sesuai dengan SOP
100 % …… % ….. %
Dari penjelasan table 6 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase penurunan daerah rawan narkoba realisasi mencapai ….. % dari alokasi target sebesar100 %. Sehingga capaian kinerja sebesar…..%
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres BadungJumlah 104 88
Tabel 6
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase penurunan tindak pidana narkoba TA. 2014
Tabel 7
Jumlah penurunan tindak pidana narkoba TA. 2013/214
24
25
TA 2012 TA 201380
85
90
95
100
105
Axis Title
c) Dari penjelasan table 7 dan grafik 3 diatas dapat dilihat bahwa prosentase penurunan wilayah konflik social di wilayah hukum Polda Bali diantaranya jumlah daerah rawan konflik sosial tahun 2012 sebanyak 104 Dan jumlah daerah rawan konflik sosial tahun 2013 sebanyak 88 atau 15,38% sehingga capaian kinerja tahun 2013 sebesar 25,63%. Berdasarkan data tersebut jumlah rawan konflik sosial tahun 2013 diantaranya Polres Karangasem perebutan tapal batas dan desa pakraman sebanyak 2 kasus terjadi pada tahun 2012, Polres Jembrana tahun 2012 sebanyak 8 kss yaitu pro kontra pemilihan pemangku desa tegalcangkring, pro kontra pemilihan pemangku desa pergung, pro kontra rencana pemugaran balai pesandekan/balai peristirahatan pura rambut siwi, batas tanah balai banjar kepuh digugat oleh masyarakat, pro kontra galian C antara subak dengan pencari material di desa pohsanten, keberatan desa. Pakraman yehbang terhadap pengambilan pasir laut, pembangunan pura puseh ds adat lokasari loloan timur, pediksaan sulinggih griya suka taman ketugtug loloan timur kasus tersebut telah selesai dan tahun 2013 8 kss antara lain
Grafik 3
Jumlah penurunan tindak pidana narkoba TA. 2013/2014
Grafik 3…..
banjar…..
pemilihan perbekel yehembang kauh yang berujung pada perselisihan antar warga banjar kedisan dengan sekar kejula, pro kontra pemekaran banjar adat bale agung desa yehembang, pro kontra rencana odalan pura dalem munduk anyar, protes warga masyarakat desa dangin tukadaya kepada prebekel yang diduga telah menggunakan uang program pembangunan instruktur pedesaan (PPIP) sebesar 10 juta rupiah, keberatan desa pakraman yehembang terhadap pengambilan pasir laut, pro kontra letak tapal batas desa air kuning dengan kelurahan sangkar agung, tapal batas antara lingkungan menega dengan lingkungan srimandala kelurahan dauhwaru, Wilayah Polres Badung timbulnya rawan konflik sosial dipicu masalah perebutan tapal batas dan permasalahan adat istiadat adanya perubahan kasta yang mendapat penolakan dari kelompok masyarakat, Wilayah Polres Gianyar perebutan tapal batas sebanyak 7 kss, perebutan tanah laba pura dan tanah pembuatan kuburan sebanyak 5 kss, Kasus adat sebanyak 7 kss, Wilayah Polres Klungkung masalah adat istiadat, perebutan tapal batas sebanyak 6 kss, Polres Bangli Kasus Adat 5 kss, Polres Buleleng masalah konflik adat 6 kss, tapal batas 2 kss, konflik tanah 7 kss, konflik agama 2 kss Polresta Denpasar terdapat 16 kss terdiri dari Konflik Agama, Adat dan Konflik antar Ormas , Polres Tabanan12 kss.
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi dalam upaya menurunkan konflik sosial masih adanya pemikiran masyarakat bahwa walayah yang diperebutkan akan dapat memberikan keuntungan secara ekonomi baik terkait lahan wisata, retribusi, ADD maupun wilayah yang baru berkembang disamping itu juga konflik sosial banyak diwarnai oleh pengaruh politik adanya beberapa kelompok yang dimanfaatkan oleh tokoh/partai politik tertentu.
Upaya pemecahan masalah pemberdayaan fungsi binmas dalam menjalankan fungsi pembinaan dan penyuluhan tentang Undang-Undang nomor 7 tahun 2012 tentang Penerangan Konflik Sosial dengan metoda safari kamtibmas atau program kunjungan ke warga masyarakat serta upaya mediasi dalam penyelesaian masalah bersinergi dengan pemerintah daerah kabupaten dan juga upaya melalui peran satuan intelejen dengan melakukan langkah-langkah pengamanan dan penggalangan serta deteksi dini terhadap segala potensi konflik sosial serta pemberdayaan FKPM yang ada karena dipandang sangat efektif dalam mencegah konflik sosial.
26
Tabel 8…..27
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Prosentase tindak pidana ekonomi khusus
dan tipiter yang diselesaikan sesuai SOP100 % 5,48 % 27,4 %
Dari penjelasan table 8 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin realisasi mencapai 5,48% dari alokasi target sebesar 20%. Sehingga capaian kinerja sebesar 5,48%
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres BadungJumlah 675 638
Tabel 8Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase tindak pidana ekonomi khusus dan tipiter TA. 2013
Grafik 4Jumlah tindak pidana ekonomi khusus dan tipiter yang diselesaikan sesuai SOP
Tabel 9Jumlah tindak pidana ekonomi khusus dan tipiter yang diselesaikan sesuai SOP
Grafik 4…..28
TA 2012 TA 2013610620630640650660670680
Axis Title
d) Bali merupakan daerah tujuan pariwisata yang terbaik di dunia menjadikan pariwisata sebagai sektor terpenting yang membawa multiplier effeck terhadap kehidupan masyarakat Bali sehingga mampu mempengaruhi mata rantai dan kesejahtraan masyarakat lokal hal ini tidak terlepas dari peran Polda Bali dalam menjaga keamanan dan keamanan yang merupakan kebutuhan hakiki dari setiap warga masyarakat termasuk wisatawan sehingga terlihat dari table 9 dan grafik 4 tersebut diatas di wilayah Bali terdapat beberapa tempat pariwisata yang dikunjungi oleh wisatawan lokal dan wisatawan manca Negara tahun 2013 terdapat 124 tempat wisatawan, gangguan kamtibmas realisasi 5,48 % dari target yang ditetapkan sebanyak 20 % Sehingga capaian kinerja mencapai 27,4 % wilayah Polres karangasem terdapat gangguan kamtibmas pada tempat daerah pariwisata tahun 2012 sebanyak 8 kss dan tahun 2013 terdapat 9 kss, Polres Badung tahun 2012 terjadi sebanyak 7 kss dan tahun 2013 sebanyak 8 kss lokasi kejadian yang menonjol pada wilayah Polres Badung didaerah Pantai Batu Majan polsek kuta utara, Polres Klungkung 1 orang wisatawan asing terseret arus pantai pada saat melakukan diving dan 1 orang wisatawan lokal, Polresta Denpasar jumlah gangguan kamtibmas daerah pariwisata tahun 2012 sebanyak 643 kss dan tahun 2013 sebanyak 602 atau 93.62% capaian kinerja sebesar 99.60% gangguan kamtibmas yang menonjol pada kawasan wisata kuta sebanyak 261 dan kuta selatan/Nusa Dua sebanyak 133 pelaku tindak pidana banyak dilakukan oleh orang asing jenis tindak pidana yang dilakukan adalah curas/curat, KDRT, pemerkosaan, obat-obatan terlarang dll dan orang asing yang meninggal dunia pada tempat wisata adalah kecelakaan surfing, terseret KDRT…..
arus dll, Polres Gianyar gangguan kamtibmas daerah pariwisata tahun 2012 sebanyak 16 dan tahun 2013 sebanyak 17 atau 106 % terjadi di darah kawasan wisata sukawati, tampak siring dan blahbatuh
Kendala/hambatan yang dihadapi kurangnya kesadaran para wisatawan menperhatikan himbauan-himbauan yang diberikan oleh petugas, kurang pemahaman petugas dalam berbahasa asing dan masih kurangnya sarana prasarana keamanan obyek wisata masih dilakukan pengamanan secara manual
Upaya yang dilakukan Polda Bali mengambil upaya – upaya sesuai dengan tugas pokok polri sebagai alat Negara penegak hokum, pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat senantiasa dituntut untuk dapat menanggulangi berbagai bentuk gangguan kamtibmas yang muncul di masyarakat guna mewujudkan rasa aman dan tentram, dalam creative break through/terobosan kreatif Kapolda Bali telah membentuk dan membangun Bali Guard Police, Beach Guard Police, Babinkamtibmas Pariwisata, Warung Aman, Villa Aman, Patroli Dialogis, Quick Response, Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu dan Pelayanan Informasi Public Bid Humas Polda Bali.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiane. Prosentase Tindak Pidana Korupsi TA.
2014 yang diselesaikan sesuai dengan SOP
80 % ….% …..%
Dari penjelasan table 10 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase tindak pidana korupsi yang diselesaikan sesuai dengan SOP TA. 2014 mencapai …% dari alokasi target sebesar80%. Sehingga capaian kinerja sebesar 815%.
Tabel 10
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase Tindak Pidana Korupsi TA. 2013
Tabel 11
Jumlah Tindak Pidana Korupsi yang diselesaikan sesuai SOP
29
Tabel 11…..
30
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
Jumlah 65 106
TA 2012 TA 20130
20
40
60
80
100
120
Axis Title
e. Dari penjelasan table 11 dan grafik 5 tersebut diatas pada tahun 2013 realisasi mencapai165% dari target yang ditetapkan sebesar 20 Sehingga capaian kinerja sebesar 815%.
Grafik 5
Jumlah gangguan unjuk rasa
Dari…..
31
Permasalahan yang terjadi di wilayah Polda Bali dalam aksi unjuk rasa dipicu oleh permasalahan politik terjadi unjuk rasa dalam kaitan Pemilihan Gubernur di Kantor PWI Prop Bali, di Kantor Bali Post tentang pemuatan berita yang sepihak, Kab. Gianyar Ds. Buahan tuntutan dalam daftar calon sementara legislative, aksi unras tolak kenaikan BBM oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Unud,LSM dan Kelompok ARDHAN, unras tolak pembangunan BIP yang dinilai melanggar Perda RTRWP, penolakan revisi terhadap perda no 16 tahun 2009 tentang RTRW Prop Bali, masalah Laba Pura, Penyerobotan Tanah Desa Adat, Eksekusi tanah sengketa, permasalahan agama, penolakan reklamasi teluk benoa, Penolakan Pura Besakih menjadiKSPN diekploitasi menjadi bahan politik, perebutan tapal batas.
Upaya yang dilakukan Polda Bali menggelar penguatan kerjasama lintas Kementrian/Lembaga dalam rangka pencegahan dan penyelesaian konflik sokial dan pemulihan situasi kamtibmas pasca konflik melalui MoU dan pelatihan bersama, penguatan kerja sama dibidang criminal justice system untuk mengefektifkan penegakan hokum yang dapat menjamin rasa keadilan, kepastian dan kemanfaatan.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiane. Prosentase Tindak Pidana Kewilayan yang
diselesaikan sesuai dengan SOP70 % ….% …..%
Dari penjelasan table 11 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase tindak pidana kewilayahan yang diselesaikan sesuai dengan SOP TA. 2014 mencapai …% dari alokasi target sebesar 80%. Sehingga capaian kinerja sebesar 815%.
Tabel 11
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase Tindak Pidana Kewilayahan TA. 2013
Tabel 12…..
Tabel 12
Jumlah Tindak Pidana Kewilayahan yang diselesaikan sesuai SOP
32
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
Jumlah 65 106
2. Sasaran strategis, Terpenuhinya hak-hak tersangka dan pelapor (korban) yang berlandaskan pada asas praduga tak bersalah sehingga secara berkala menyajikan informasi kepada pelapor (korban) tentang perkembangan hasil penyidikan.
Tabel 13Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah pelayanan polri kepada masyarakat melalui surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) TA. 2014
830 target....
Grafik 6
Jumlah tindak pidana kewilayahan TA. 2013/2014
33
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. JumlahPelayanan polri kepada
masyarakat melalui surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) TA. 2014
Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa penyebaran personil di masing-
masing Polsek realisasi mencapai 107 % dari alokasi target sebesar 95%
sehingga capaian kinerja sebesar 113 % terdiri dari adalah Polsek pada
Polresta Denpasar termasuk subsector realisasi sebanyak 985 target
penyebaran sebanyak 678 atau 69 %, Polsek pada Polres Buleleng realisasi
830 target 714 atau 86 %, Polsek pada Polres Tabanan realisasi 610 target 714
atau 86 %, Polsek pada Polres Gianyar realisasi 726 target 517 atau 71 %, Polsek
pada Polres Klungkung realisasi 242 target 287 atau 119 %, Polsek pada Polres
Bangli realisasi 245 target 287 atau 117 %, Polsek pada PolresKarangasem
realisasi 463 target 624 atau 133 %. Polsek pada Polres Jembrana realisasi 450
target 450 atau 100 %, Polsek pada Polres Badung realisasi 352 target 320 atau
90.9 %,
No Satker 2013 20141.2.3.4.
Jumlah 4.591 4.907
Tabel 14Jumlah Pelayanan polri kepada masyarakat melalui surat pemberitahuan
perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) TA. 2013/2014
Grafik 7Pelayanan polri kepada masyarakat melalui surat pemberitahuan
perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) TA. 2013/2014
34
a) Dari penjelasan....
Urban Rural Sub Sektor0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Axis Title
a) Dari penjelasan table 13 dan garafik 6 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah penyebaran personil di masing-masing Polsek adalah 4.907atau 107 %, target penyebaran personil pada Polsek di wilayah Polda Bali Tahun 2013 sebanyak 4.591 atau 95 %, diantaranya Polsek Urban sebanyak 3.330, Polsek Rural sebanyak 1.213 dan Polsub sektor sebanyak 48.
Kendala dan hambatan yang dihadapi kelebihan penyebaran personil di masing-masing Polsek belum sesuai dengan DSP yang ditetapkan penyebaran personil pada masing-masing Polsek ada yang melebihi DSP ada yang kurang dari DSP namun dilihat dari penyebaran personil secara keseluruhan adalah jumlah personil Polsek melebihi DSP yang ditetapkan.
Usulan pemecahan masalah melakukan pergeseran personil Polri disesuaikan dengan DSP dan pengkajian personil maupun Polsek.
3. Tersebarnya pelayanan Polri kepada masyarakat dengan memperkuat Polsek, sebagai ujung tombak pelayanan keamanan dan Polres sebagai kesatuan operasional dasar terutama dalam hal perlindungan dan pengayoman .
35
Tabel 15Jumlahpelaksanaan pengamanan terhadap obyek vital/khusus, VVIP dan VIP serta pariwisata dan penyelenggaraan kegiatan
yang bersifat nasional maupuninternasional.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Jumlahpelaksanaan pengamanan
terhadap obyek vital/khusus, VVIP dan VIP serta pariwisata dan penyelenggaraan kegiatan yang bersifat nasional maupuninternasional
1.070 kali
No Jenis Kegiatan 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.
Jumlah 65 106
Tabel 17Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase kejadian yang ditangani sesuai dengan standard pelayanan quick respons.
Tabel 16Jumlahpelaksanaan pengamanan terhadap obyek vital/khusus, VVIP dan
VIP serta pariwisata dan penyelenggaraan kegiatan yang bersifat nasional maupuninternasional
Grafik 7Jumlahpelaksanaan pengamanan terhadap obyek vital/khusus, VVIP
dan VIP serta pariwisata dan penyelenggaraan kegiatan yang bersifat nasional maupuninternasional
36
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase kejadian yang ditangani sesuai
dengan standard pelayanan quick respons.100 % % %
Dari penjelasan table diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah alokasi target 100 % sehingga capaian kinerja sebesar%.
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.
Jumlah
Gambar Grafik
PENJELASAN TABEL
Tabel 18Persentase kejadian yang ditangani sesuai dengan standard
pelayanan quick respons.
Grafik 7Persentase kejadian yang ditangani sesuai dengan standard
pelayanan quick respons.
37
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas
antara lain:- penjagaan;- pengaturan;- patroli;- pengawalan.
2.604 kali20.832 kali20.832 kali864 kali
%
PENJELASAN
NO SATKER KEGIATAN 2013 2014TUR JA WA LI
Jumlah
GAMBAR GRAFIK
PENJELASAN
Tabel 19Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas (TURJAWALI)
Tabel 20Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas (TURJAWALI)
Grafik 7Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas (TURJAWALI)
Tabel 20Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas (TURJAWALI) sesuai SOP
38
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Jumlah pengaturan,
penjagaan,pengawalan dan patroli yang dilakukan sesuai SOP
47.400 kali %
NO SATKER KEGIATAN 2013 2014TUR JA WA LI
Jumlah
GAMBAR GRAFIK
Tabel 21Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas (TURJAWALI)
Grafik 8Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas (TURJAWALI)
Tabel 22Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase pelaksanaan patroli secara bersinergi dan berkesinambungan selama 24 jam
38
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Persentase pelaksanaan patroli secara
bersinergi dan berkesinambungan selama 24 jam
100 % %
PENJELASAN
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.
Jumlah
GAMBAR
Tabel 23Persentase pelaksanaan patroli secara bersinergi dan
berkesinambungan selama 24 jam
Grafik 8Persentase pelaksanaan patroli secara bersinergi dan
berkesinambungan selama 24 jam
Tabel 24Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase titik rawan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas
39
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Persentase titik rawan kemacetan dan
pelanggaran lalu lintas100 % %
PEJELASAN
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.
Jumlah
GAMBAR
Tabel 25Persentase titik rawan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas
Grafik 9Persentase titik rawan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah penerbitan SIM, STNK, BPKB dan Penggunaan Traffic Management Center (TMC)
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiang. Jumlah penerbitan
- SIM- STNK- BPKB- TMC
100 %473.718 lembar480.000 lembar300.000 buku9 unit
%
PENJELASAN SATKER PENGELOLA
NO SATKER KEGIATAN 2013 2014SIM STNK BPKB TMC
Jumlah
Tabel 27Jumlah penerbitan SIM, STNK, BPKB dan Penggunaan Traffic
Management Center (TMC)
Grafik 10Persentase titik rawan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas
39
40
GAMBAR
4. Meningkatnya pelayanan masyarakat melalui perizinan
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Persentase penurunan
pelanggaran,penggunaan senjata api dan bahan peledak melalui perizinan- Senpi- Handak- Perijinan
1.200 5001.000
%
PENJELASAN
NO SATKER KEGIATAN 2013 2014Senpi Handak Perijinan
Jumlah
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase penurunan pelanggaran,penggunaan senjata api dan bahan peledak melalui perizinan
Tabel 27Persentase penurunan pelanggaran,penggunaan senjata api dan
bahan peledak melalui perizinan
41
Penjelasan per polres
GAMBAR
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Jumlah orang asing yang terlayani
penerbitan SKLD (Pemegang KITAS dan pemegang KITAP
28.658 Lembar %
PENJELASAN
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.
Jumlah
Grafik 10Persentase penurunan pelanggaran,penggunaan senjata api dan
bahan peledak melalui perizinan
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah orang asing yang terlayani penerbitan SKLD (Pemegang KITAS dan pemegang KITAP
Tabel 27Jumlah orang asing yang terlayani penerbitan SKLD (Pemegang
KITAS dan pemegang KITAP
42
GAMBAR
PENJELASAN
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Persentase penurunan
pelanggaran, penggunaan senjata api masyarakat dan bahan peledak melalui perizinan
8.616 kartu %
PENJELASAN
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.
Jumlah
Grafik 10Jumlah orang asing yang terlayani penerbitan SKLD (Pemegang
KITAS dan pemegang KITAP)
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase penurunan pelanggaran, penggunaan senjata api masyarakat dan bahan peledak melalui perizinan
Tabel 27Persentase penurunan pelanggaran, penggunaan senjata api
masyarakat dan bahan peledak melalui perizinan
43
GAMBAR
5. Terwujudnya kemitraan antara Polri dengan Kementrian/Lembaga lainnya baik dalam maupun luar negeri dalam rangka sinergi keamanan yang berorientasi pada tindakan proaktif dari pada tindakan raktif.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Jumlah MoU yang efektif terlaksana 12 buah %
PENJELASAN
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.DST
Jumlah
Grafik 10Persentase penurunan pelanggaran, penggunaan senjata api
masyarakat dan bahan peledak melalui perizinan
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah MoU yang efektif terlaksana
Tabel 27Jumlah MoU yang efektif terlaksana
Grafik 11Jumlah MoU yang efektif terlaksana
44
GAMBAR
PENJELSAN
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase Operasi Kepolisian 80 % %
PENJELASAN
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.DST
JumlahPENJELSAN GIAT OPERASI
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja UtamaPersentase Operasi Kepolisian
Tabel 27Persentase Operasi Kepolisian
GAMBAR
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Persentase Kerjasama Keamanan
dan Ketertiban70 % %
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.DST
Jumlah
Grafik 11Persentase Operasi Kepolisian
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase Kerjasama Keamanan dan Ketertiban
Tabel 27Persentase Kerjasama Keamanan dan Ketertiban
45
GAMBAR
6. Terlaksananya peran serta media massa dalam rangka pencitraan Polri atas hal-hal yang telah dicapai Polri dalam melaksanakan tugas pokoknya selaku pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat memelihara kamtibmas dan penegakan hukum
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Jumlah Press Release tentang
kegiatan Polri80 % %
PENJELASAN
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.DS
Grafik 11Persentase Kerjasama Keamanan dan Ketertiban
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah Press Release tentang kegiatan Polri
Tabel 27Jumlah Press Release tentang kegiatan Polri
46
TJumlah
GAMBAR
PENJELASAN
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Tingkat persepsi kepuasan media
tentang kinerja Polri80 % %
PENJELASAN
PENJELASAN
No Satker 2013 2014
Grafik 11Jumlah Press Release tentang kegiatan Polri
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Tingkat persepsi kepuasan media tentang kinerja Polri
Tabel 27 Tingkat persepsi kepuasan media tentang kinerja Polri
47
1.2.3.4.5.6.7.8.9.DST
Jumlah
GAMBAR GRAFIK
PENJELASAN
7. Terbangunnya system komunikasi Polri berbasis teknologi mulai dari kecepatan respon terhadap setiap panggilan dan bantuan dari masyarakat, komunukasi persuasif, sampai pada pengendalian kejahatan, dengan perlindungan dan pengayoman guna memberikan respon cepat terhadap setiap panggilan dan bantuan kepada masyarakat
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Grafik 11Tingkat persepsi kepuasan media tentang kinerja Polri
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang dimiliki Polri
48
a. Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang dimiliki Polri
80 % %
PENJELASAN
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.DST
Jumlah
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Jumlah peralatan Polri berbasis
teknologi yang tergelar di wilayah Polda Bali
80 % %
Tabel 27 Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang dimiliki Polri
Grafik 11Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang dimiliki Polri
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang tergelar di wilayah Polda Bali
49
PENJELASAN
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.DST
Jumlah
penjelasan
GAMBAR
PENJELASAN
Tabel 27 Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang tergelar di
wilayah Polda Bali
Grafik 11Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang tergelar di wilayah
Polda Bali
50
8. Tergelarnya personil Polri yang profesional sehingga pada Renstra Polri 2010-2014 memasuki era kualitas melalui pendidikan kejuruan di SPN-SPN dan pendidikan D3/S1 khususnya pengembangan diskresi, bekerjasama dengan Perguruan Tinggi setempat maupun Universitas Terbuka
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Pesentase personil Polri yang telah
lulus jenis/jenjang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya
90 % %
PENJELASAN
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST
Jumlah
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Pesentase personil Polri yang telah lulus jenis/jenjang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya
Tabel 27Pesentase personil Polri yang telah lulus jenis/jenjang
pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya
51
PENJELASAN
GAMBAR
PENJELASAN
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase anggota Polri
pengemban diskresi yang telah mengikuti jenis/jenjang pendidikan yang sesuai dengan jenjang tugasnya
80 % %
PENJELASAN
Grafik 11Pesentase personil Polri yang telah lulus jenis/jenjang pendidikan
sesuai dengan bidang tugasnya
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase anggota Polri pengemban diskresi yang telah mengikuti jenis/jenjang pendidikan yang sesuai dengan jenjang tugasnya
Tabel 27Persentase anggota Polri pengemban diskresi yang telah
mengikuti jenis/jenjang pendidikan yang sesuai dengan jenjang tugasnya
52
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST
Jumlah
GRAFIK
PENJELASAN
9. Terpenuhinya jumlah personil untuk nmengisi sebaran pelayanan ditengah masyarakat.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Ratio anggota Polri dan Penduduk 1 : 308 %
PENJELASAN
Grafik 11Persentase anggota Polri pengemban diskresi yang
telah mengikuti jenis/jenjang pendidikan yang sesuai dengan jenjang tugasnya
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Ratio anggota Polri dan Penduduk
53
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST
Jumlah
GAMBAR
PENJELASAN
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase kecamatan yang sudah
memiliki Polsek dan Polseubsektor98 % %
PENJELASAN
Tabel 27Ratio anggota Polri dan Penduduk
Grafik 11Ratio anggota Polri dan Penduduk
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase kecamatan yang sudah memiliki Polsek dan Polseubsektor
Tabel 27Persentase kecamatan yang sudah memiliki Polsek
dan Polseubsektor
54
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST
Jumlah
GAMBAR
PENJELASAN
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Persentase Kelurahan/Desa yang
telah ditempatkan Babinkamtibmas103 % %
TABEL AMBIL LAKIP 2012
Grafik 11Persentase kecamatan yang sudah memiliki Polsek
dan Polseubsektor
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase Kelurahan/Desa yang telah ditempatkan Babinkamtibmas
Grafik 11Persentase Kelurahan/Desa yang telah ditempatkan
Babinkamtibmas
55
GAMBAR
PENJELASAN
10. Terwujudnya penerimaan anggota Polri dilaksanakan secara transparan dengan melibatkan unsur-unsur terkait secara transparan kepada publik.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Jumlah animo masyarakat yang
melamar menjadi anggota Polri sesuai dengan program
4.368 %
penjelasan
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST
Jumlah
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Jumlah animo masyarakat yang melamar menjadi anggota Polri sesuai dengan program
Tabel 26Jumlah animo masyarakat yang melamar menjadi anggota Polri
sesuai dengan program
Grafik 11Jumlah animo masyarakat yang melamar menjadi
anggota Polri sesuai dengan program
56
GAMBAR
PENJELASAN
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase penurunan komplin
masyarakat terhadap pelaksanaan penerimaan calon anggota Polri
100 % %
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST
Jumlah
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase penurunan komplin masyarakat terhadap pelaksanaan penerimaan calon anggota Polri
Tabel 26Persentase penurunan komplin masyarakat terhadap pelaksanaan
penerimaan calon anggota Polri
57
GAMBAR
PENJELASAN
11. Terwujudnya peningkatan kinerja Polri yang profesional bermoral dan moderen.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Persentase pelayanan Polri kepada
masyarakat secara prima100 % %
Penjelasan
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST
Jumlah
Grafik 11Persentase penurunan komplin masyarakat terhadap
pelaksanaan penerimaan calon anggota Polri
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase pelayanan Polri kepada masyarakat secara prima
Tabel 26Persentase pelayanan Polri kepada masyarakat secara prima
58
penjelasan
GAMBAR
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase jumlah Satker /Satfung
yang telah dilengkapi sarana prasarana yang berbasis teknologi
90 % %
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST
Jumlah
Grafik 11Persentase pelayanan Polri kepada masyarakat
secara prima
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase jumlah Satker /Satfung yang telah dilengkapi sarana prasarana yang berbasis teknologi
Tabel 26Persentase jumlah Satker /Satfung yang telah dilengkapi sarana
prasarana yang berbasis teknologi
59
12. Terwujudnya suatu system Hukum Kepolisian yang kokoh dalam rangka akuntabilitas, legalitas dan legitimasi system Kepolisian Indonesia dalam kehidupan masyarakat Bangsa dan Negara berdasarkan UUD 1945.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Persentase pemberian nasehat dan
konsultasi hokum kepada anggota Polri dan PNS Polri
85 % %
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST
Jumlah
Grafik 11Persentase pelayanan jumlah Satker /Satfung yang telah
dilengkapi sarana prasarana yang berbasis teknologi
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase pemberian nasehat dan konsultasi hokum kepada anggota Polri dan PNS Polri
Tabel 26Persentase pemberian nasehat dan konsultasi hokum kepada
anggota Polri dan PNS Polri
60
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase pemahaman anggota
Polri/PNS Polri tentang peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas maupun peraturan lainnya semakin meningkat
100 % %
No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.
Grafik 11Persentase pemberian nasehat dan konsultasi hokum
kepada anggota Polri dan PNS Polri
Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama
Persentase pemahaman anggota Polri/PNS Polri tentang peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas maupun
peraturan lainnya semakin meningkat
Tabel 26Persentase pemahaman anggota Polri/PNS Polri tentang peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas maupun
peraturan lainnya semakin meningkat
61
DST
Jumlah
No Polsek di Kecamatan TA. 20131.2.3.
Jumlah PolsekJumlah PolsubsektorJumlah Kecamatan
60362
Kekurangan 2
Tabel 15
Jumlah Polsek di Kecamatan
Grafik 7
Jumlah Polsek di Kecamatan
Grafik 7....62
Grafik 11Persentase pemahaman anggota Polri/PNS Polri tentang
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas maupun peraturan lainnya semakin meningkat
Polsek Kecamatan Kekurangan Polsek0
10
20
30
40
50
60
70
Axis Title
b) Dari penjelasan table 15 dan grafik 7 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah Polsek di Kecamatan diantaranya Jumlah Polsek pada Polda Bali sebanyak 60 terdiri dari Polsek Urban 37 dan Polsek Rural 23 serta Polsubsektor 3 Jumlah Kecamatan sebanyak 62 kekuranganPolsek sebanyak 2 pada Kecamatan Negara dan Kecamatan Denpasar Utara.
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi dalam pemenuhan jumlah Polsek yang terbentuk pada setiap kecamatan adalah jumlah personil yang mengawaki Polsek tidak memenuhi DSP yang ditetapkan.
Usulan pemecahan masalah melakukan pengkajian jumlah Polsek yang akan dibentuk. Polsek sebagai unsure terdepan pelayanan masyarakat atau Polsek Kuat yang diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas 78 % 83 106 %
Tabel 16Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas
63Tabel 16....
Dari penjelasan table diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah Bhabinkamtibmas realisasi mencapai 83 dari alokasi target sebesar 78 sehingga capaian kinerja sebesar 106 %.
POLRES JUMLAH IMPLEMENTASI JUMLAHPOL
SEKDESA/
KELBABINKAMTIBMAS DESA
SEN-TUHAN
DESABINA-
AN
DESAPAN-
TAUANBIN
DESARANGKAP
JLH
POLRESKARANGASEM
9 78 83 - 83 - 78 - 78
JUMLAH 9 78 83 - 83 - 78 - 78
Polresta Dps
Res Bll Res Gnr Res Tbn Res Klk Res Bangli
Res Kr. Asem
Res Jbr Res Bdg0
20
40
60
80
100
120
140
160
Axis Title
Tabel 17
Jumlah Bhabinkamtibmas
Grafik 8
Jumlah Babinkamtibmas
Grafik 8....
33
c) Dari penjelasan table 17 dan grafik 8 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah bhabinkamtibmas diantaranya jumlah Polsek pada Polres Karngasemi sebanyak 9 dan Polsubsektor 6 jumlah Desa/Kelurahan sebanyak 78.
Jumlah Bhabinkamtibmas pembinaan Desa sebanyak 83, jumlah inplementasi sentuhan sebanyak - jumlah implementasi Desa binaan sebanyak 78, dan jumlah implementasi Desa pantauan sebanyak -
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi pada Polres Karangasem Desa dan Kelurahan yang luas dan berbukit serta kegiatan adat yang cukup padat dan Bali mempunyai banyak tempat suci seperti pura yang banyak pengunjungnya untuk melaksanakan kegiatan spiritual yang memerlukan peran dari Babinkamtimtibmas secara aktif.
Usulan pemecahan masalah meningkatkan kemampuan petugas Bhabinkamtibmas dan meningkatkan kegiatan bimbingan serta penyuluhan guna menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat dalam memelihara kamtibmas.Babinkamtibmas seyogyanya berpangkat Pama karena Bhabinkamtibmas adalah sebagai perpanjangan tangan Pimpinan dalam menyampaikan hal-hal yang terkait dengan tugas Pokok Polri bidang Kamtibmas serta bidang pelayanan Polri kepada masyarakat.
3. Sasaran strategis, terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntable, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana. Dengan indicator capaian antara lain:
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase pengungkapan dan
penyelesaian tindak pidana65 % 29,69% 45,68 %
Dari penjelasan table 18 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana realisasi mencapai 29,69% dari alokasi target sebesar 65%. Sehingga mencapai kinerja sebesar 45,68%.
Tabel 18Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana
TABEL 19CRIME TOTAL & CRIME CLEARANCE TAHUN 2012 & 2013
PER POLRES/TA JAJARAN POLDA BALI
Usulan....34
NO KESATUAN 2012 2013JTP JPTP % JTP JPTP %
1 2 3 4 5 6 7 81 Polda Bali 783 410 47,64 754 434 42,442 Polresta Denpasar 2608 1578 39,49 2834 1771 37,513 Polres Buleleng 1212 965 20,38 864 758 12,274 Polres Tabanan 186 150 80,65 203 140 68,965 Polres Gianyar 812 635 21,79 742 595 19,816 Polres Klungkung 392 293 25,26 364 253 30,497 Polres Bangli 240 180 25 250 211 15,608 Polres Karangasem 237 202 85 220 169 779 Polres Jembrana 526 428 18,63 461 391 15,1810 Polres Badung 531 338 63,65 591 423 71,57
Jumlah 1.800 5.703 29,59 7.785 5.474 29,69
Grafik 9Crime Total Tahun 2012 dan 2013
Grafik 9....35
Polda Resta Res Bll Res Tbn Res Gr Res Klk Res Bangli
Res Kr.Asem
Res Jbr Res Bdng
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Axis Title
Polda Resta Res Bll Res Tbn Res Gnr Res Klk Res Bangli
Res Kr. Asem
Res Jbr Res Bdng
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
Axis Title
Grafik 10
Crime Clearance Tahun 2012 dan 2013
Tabel 20
Perkembangan Resiko Penduduk Menjadi Korban Kejahatan Per 100.000 Penduduk Tahun 2012 dan 2013 di Jajaran Polda Bali
Tabel 20....
36
NO KESATUAN 2012 2013JLH TP JLH
PENDUDUKRESIKO JLH
TPJLH
PENDUDUKRESIKO
1 2 3 4 5 6 7 81 Polresta Denpasar 3.391 788.445 331 3.588 788.445 4552 Polres Buleleng 1.212 624.079 194 864 624.079 1383 Polres Tabanan 516 420.370 123 402 420.370 964 Polres Gianyar 812 470.380 173 742 470.380 1585 Polres Klungkung 392 170.559 230 364 170.559 2136 Polres Bangli 240 215.404 111 250 215.404 1167 Polres Kr. Asem 237 441.664 54 590 441.664 1348 Polres Jembrana 526 261.618 201 461 261.618 1769 Polres Badung 590 543.681 109 740 543.681 136
Rata-Rata 8.100 3.891.428 208 7.785 3.891.428 200
78%
22%
KEJAHATAN MENONJOLKEJAHATAN LAINNYA
12%10%
20%
27%
31%0%
BUNUHANIRATCURATCURATCURANMORNARKOBA
Grafik 11
Crime Indeks Tahun 2013
a) Dari....
37
a) Dari penjelasan table 20 dan grafik 11 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah tindak pidana tahun 2013 sebanyak 7.785 Kasus dan Polda Bali baru berhasil menyelesaikan kasus tindak pidana sebanyak 5.474 kasus atau 29,69% sehingga target kinerja tahun 2013 sebanyak 65% belum sepenuhnya berhasil Berdasarkan data tersebut maka menjadi tunggakan penyelesaian perkara untuk ditangani tahun 2014 pada Polres Badung sebanyak 168 kss, Polresta Denpasar sebanyak 1.320 kss.
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi dalam pengungkapan kasus-kasus yang terjadi diantaranya adalah jumlah penyidik yang masih terbatas khususnya penyidik di tingkat Polsek sehigga kasus yang ditangani tidak semua bisa selesai sampai tuntas sehingga penyelesaiannya dilimpahkan kepada penyidik Polres padahal di tingkat Polres sendiri banyak kasus yang perlu ditangani secara cepat terlebih lagi kasus yang menjadi sorotan masyarakat.
Hambatan lain dalam pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana di Jajaran Polda Bali diantaranya kualitas sumber daya manusia penyidik yang ada sangat terbatas, padahal dalam se tahun Polda Bali harus menangani kasus sebanyak 7.785 kasus.
Upaya Polda Bali yang telah dilaksanakan dalam pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana tersebut diantaranya adalah melaksanakan pembinaan fungsi teknis reserse di masing-masing Satuan Fungsi/Satuan Wilayah dengan materi trend kejahatan yang terjadi dan materi pendukung lainnya sehingga diharapkan dengan pembinaan fungsi teknis tersebut dapat meningkatkan kinerja fungsi reserse.
Upaya lainnya adalah menjalin sinergitas dengan antar penegak hukum lainnya diantaranya dengan Jaksa Penuntut Umum, hal ini dimaksudkan agar pemberkasan kasus dapat diselesaikan secara cepat dan tersangka dan barang bukti dapat dilimpahkan ke Pengadilan guna meningkatkan kinerja fungsi Reskrim dan sesuai dengan kebijakan, Polda Bali juga memberikan asistensi kepada Polres yang mengalami kesulitan dalam menangani kasus terutama kasus besar yang menjadi sorotan public dan Polda Bali senantiasa memberikan back up kepada Satuan Wilayah agar kasus dapat diselesaikan secara cepat dan transparan.
Tabel 21....
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase suarat pemberitahuan
perkembangan hasil penyidikan (SP2HP)100 % 124.57% 124.57%
Dari penjelasan table 21 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) realisasi mencapai 124.57% dari alokasi target sebesar 100% sehingga capaian kinerja sebesar 124.57%.
NO SATKER 2012 201312345678910
PoldaPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
864.678581578
1.035524877
237712639
1325.087360647
1.353402548
502614
2.771Jumlah 9.947 12.416
Tabel 21Indikator Kinerja Utama
Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP)
Tabel 22
Jumlah Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP)
Grafik 12
Jumlah Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP)
38
Grafik 12....
39
TA 2012 TA 20130
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
Axis Title
b) Dari penjelasan table 22 dan grafik 12 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) diantaranya jumlah SP2HP tahun 2012 sebanyak 9.861 dan tahun 2013 SP2HP sebanyak 12.284.
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi SP2HP yang dikirim kepada korban dan pelapor terkadang ada yang dikembalikan dengan alasan alamat tidak dikenal (pelapor memberikan data/identitas yang lama, padahal sudah pindah) kasus yang terjadi banyak dilakukan oleh warga pendatang yang merantau mencari pekerjaan di wilayah Pulau Bali serta SP2HP yang disampaikan terkadang tidak sesuai yang diharapkan pelapor contoh kasus yang dilaporkan belum cukup bukti untuk pidana.
Usulan pemecahan masalah sebelum menyampaikan SP2HP meminta/mengecek identitas yang diberikan kepada penyidik dan memberikan pengertian atau menyediakan ruang pengaduan complain masyarakat.
4. Sasaran....40
4. Sasaran Strategis, terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian yang transparan dan akuntabel, dengan indikator capaian kinerja antara lain :
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase ketepatan datang ke Tempat
Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota
85 % 115% 135%
Dari penjelasn table 19 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota realisasi mencapai 115 % dari alokasi target sebesar 85%. Sehingga capaian kinerja sebesar 135%.
NO SATKER 2012 2013123456789
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
1.619692913391251257237117363
1.754486
1.039462257296590184501
Jumlah 4.840 5.569
Tabel 23Indikator Kinerja Utama
Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard
Tabel 24
Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota
Grafik 13
Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota
Grafik 13....
41
TA 2012 TA 20134400
4600
4800
5000
5200
5400
5600
Axis Title
a) Dari penjelsan table 24 dan grafik 13 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk tahun 2013 sebanyak 5.569 atau 115%. Jumlah ketepatan datang ke TKP Standard dalam kota target waktu 15 menit dengan penyebaran kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4 ditambah pos QR ( Quick Respons) di beberapa strong point yang secara keseluruhan dapat mendatangi TKP secara cepat dan tepat waktu yang ditargetkan disamping itu daerah perkotaan diantara polsek jaraknya berdekatan sehingga dalam mendatangi TKP bisa dijangkau dalam waktu 13 menit dengan jarak 5 km atau dengan kecepatan 30 km/perjam sedangkan daerah yang wilayahnya cukup luas dan berbukit, jarak antara polsek yang satu dengan yang lainnya mencapai 2 km/3 km dengan jarak tempuh 20 menit namun dalam mendatangi TKP berjalan dengan lancar dan tepat waktu kecuali ada hal-hal tertentu yang mengakibatkan keterlambatan mendatangi TKP.
Kendala dan hambtan yang masih dihadapi dalam hal mendatangi TKP adalah lingkungan jalan kota yang sudah semakin padat sehingga sering macet dalam perjalanan, pada wilayah Polres Karangasem adalah wilayah Kendala....
42
yang cukup luas dan berbukit serta keterlambatan informasi kejadian yang dilaporkan oleh masyarakat sehingga mendatangi TKP mengalami hambatan.
Usulan pemecahan masalah dioptimalkan peran pengawalan lalu lintas dalam setiap tindakan mendatangi TKP, memberdayakan Babinkamtibmas dan partisipasi masyarakat.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase Komplain/pengaduan
masyarakat terhadap pelayanan Polri10 % 134% 1.340%
Dari penjelasan table 25 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri realisasi mencapai 134% dari alokasi target sebesar 10 %, Sehingga capaian kinerja sebesar 1.340%.
NO SATKER 2012 201312345678910
PoldaPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
29115121618113
39271112240
130 9
Jumlah 87 117
Tabel 25Indikator Kinerja Utama
Komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri
Tabel 26
Komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri
Grafik 14
Komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri
Grafik 14....
43
TA 2012 TA 20130
20
40
60
80
100
120
Axis Title
b) Dari penjelasan tabel 26 dan grafik 14diatas, dapat dilihat bahwa jumlah
komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri untuk tahun
2012 sebanyak 87dan tahun 2013 sebanyak 117 atau 134 %,yang menjadi
obyek pengaduan adalah masalah penanganan laporan polisi (lidik/sidik)
tindak pidana dan prilaku anggota polri di lapangan serta pelayanan
terhadap SSB.
Kendaladanhambatan yang masihdihadapimasyarakat masih kurang puas
terhadap penanganan perkara yang telah dilaporkan kepada Polridan pada
pelayanan terhadap SIM, STNK,BPKB komplin terjadi karena antrean
masyarakat pemohon semakin meningkat setiap tahunnya seiring
bertambahnya penduduk.
Usulanpemecahanmasalahdengan adanya pelayanan pengaduan tersebut
diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan kinerja Reskrim, Intel
dan lalulintas bidang pelayanan yang lebih transparan dan akuntabel serta Usulan ....
44
meningkatkan pengawasan internal terhadap perilaku dan disiplin anggota
sehingga dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran/penyimpangan dalam
pelaksanaan tugas dilapangan serta pembenahan di semua lini melalui
program RBP
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase penambahan Personil Polri
melalui rekrutmen/werving100 % 237% 237%
Dari penjelasan table 27 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase penambahan Personil Polri melalui rekrutmen realisasi mencapai % dari alokasi target sebesar 100 %, Sehingga capaian kinerja sebesar %
NO URAIAN
TAHUN 2013
TARGET KUOTA
1 AKPOL 14 8
2 SIPSS 2 1
3 BRIGADIR 204 463
4 TAMTAMA 0 49
JUMLAH 220 521
Tabel 27
Indikator Kinerja Utama
Prosentase penambahan personil polri melalui rekrutmen/werving
Tabel 28
Penambahan personil polri melalui rekrutmen/werving
Grafik 15 ....
Penambahan personil polri
melalui rekruitmen/
werving
AKPOL SIPSS BRIGADIR TAMTAMA0
50100150200250300350400450500
TA 2013
TA 2013
c) Dari penjelasan table 28 grafik 15 diatas, dapat dilihat bahwa target
penambahan perwira melalui rekruitmen Akpol dan SIPSS tahun 2013
Target16 orang, sedangkan kuota 9 orang atau 56,25%, terdiri dari Akpol 8
orang dan SIPSS 1 orang untuk rekruitmen Brigadir Target 204 orang
kuota 463 orang atau 226.96% sedangkan rekruitmen untuk Tamtama
Target 0, kuota 49 orang penambahan Tamtama Polri perintah dari Mabes
Polri.
Kendala dan hambatan yang dihadapi adalah ditetapkannya kuota dari
Mabes Polri sehingga Polda Bali tidak bisa menentukan jumlah kelulusan
Usulan pemecahan masalah dengan mengusulkan ke Mabes Polri untuk
penambahan kuota.
Grafik 15
Penambahan personil Polri melalui rekrutmen/werving
45
5. Sasaran ....
5. Sasaranstrategis, terwujudnnya partisisipasi masyarakat dan kerja sama dalam
rangka memelihara keamanan dan ketertiban. Dengan capaiankinerjaantaralain:
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase Mou yang efektif 18 % 141.89% 788%
Dari penjelasan table27diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase Mou yang efektif
realisasi mencapai 141.89% dari alokasi target sebesar 18%. Sehingga capaian
kinerja sebesar 788% Kerjasama antara Polri dengan instansi terkait melalui
pembinaan, pengawasan dan pelatihan kepada satuan pengamanan dan
karyawan BUJP (Badan Usaha Jasa Pengamanan) guna meningkatkan
kesiapsiagaan kemampuan dan kewaspadaan terhadap anggota Satpam dengan
jumlah kegiatan sebanyak 365 giat dengan capaian 100% serta pembinaan,
koordinasi dan pengawasan terhadap Korwas PolsusWilayah Bali dengan
jumlah kegiatan sebanyak 365 giat.
NO SATKER 2012 2013123456789
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
0142112110411
0141415716516
Tabel 27Indikator Kinerja Utama
Prosentase Mou yang efektif
Tabel 28
Jumlah Mou yang efektif
46
Jumlah 55 78
TA 2012 TA 20130
10
20
30
40
50
60
70
80
Axis Title
a) Dari penjelasan tabel 28dan grafik 16diatas, dapat dilihat bahwa
jumlahMOU yang efektif diantaranya untuk tahun 2013 sebanyak 78 atau
141.89%.
Kendaladanhambatan yang masihdihadapikerjasama/MOU yang
dilaksanakan dengan instansi terkait maupun pihak lain belum menyadari
pentingnya kerjasama dalam penanganan permasalahan yang timbul antar
instansi samping.
Grafik 15
Mou yang efektif
Grafik 15 ....
47
Usulanpemecahanmasalahintensifkan dan koordinasikan dengan instansi
terkait secara efektif dan berkala serta mengedepankan fungsi Binmas
maupun Babinkamtibmas, Badan Usaha Jasa Pengamanan, Korwas
Polsus dan Pam Swakarsa untuk menggalang atau menjalin kemitraan
dengan semua komponen yang ada sehingga koordinasi dapat berjalan
sesuai harapan.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase Informasi masyarakat
yangditindak lanjuti95 % 102.92 % 108 %
Dari penjelasan table29diatas, dapat dilihat bahwa Prosentaseinformasi
masyarakat yangditindaklanjutirealisasi mencapai 102.92% dari alokasi target
sebesar 95%. Sehingga capaian kinerja sebesar 108%.
NO SATKER 2012 20131234
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres Gianyar
2.121500
1.0970
2.415352
1.2100
Tabel 29
Indikator Kinerja Utama
Informasi masyarakat yang ditindak lanjuti
Tabel 30
Informasi masyarakat yang ditindak lanjuti
Tabel 29 ....48
56789
Polres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
1.3393.168237190113
2.3002.175363116 90
Jumlah 8.765 9.021
TA 2012 TA 20138600
8650
8700
8750
8800
8850
8900
8950
9000
9050
Axis Title
b) Dari penjelasan tabel 30dan grafik 17diatas, dapat dilihat bahwa
jumlahinformasi masyarakat yang ditindaklanjuti diantaranya untuk tahun
2013 sebanyak 9.021 atau 102.92%.
Grafik 17
Informasi masyarakat yang ditindak lanjuti
Grafikl 17 ....
49
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi belum seluruhnya laporan
masyarakat ditindaklanjuti secara cepat dan tepat serta dilengkapi dengan
surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) sehingga
masyarakat pelapor tidak mengetahui perkembangan kasus yang
dilaporkan dan masih terdapat laporan melalui telepon dengan tidak
menyebutkan identitas pelapor sehingga menyulitkan petugas untuk
mendatangi TKP serta masih adanya laporan masyarakat yang
disampaikan secara lisan melalui telepon dengan tidak menyebutkan
nama/identitas pelapor sehingga menyulitkan petugas untuk mendatangi
TKP.
Usulan pemecahan masalah informasi yang diterima akan lebih selektif dan
ditindaklanjuti secara teknis oleh satuan fungsi yang berkaitan langsung
serta mengedepankan fungsi Binmas dan Babinkamtibmas untuk
memberikan himbauan kepada masyarakat agar mau memberikan
informasi yang akurat untuk memudahkan/mempercepat petugas untuk
menindaklanjuti laporan dari masyarakat.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Menurunnya perilaku main hakim sendiri 40 % 1.69% 4.225%
Dari penjelasan tabel 30diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase perilaku main
hakim sendiri realisasi mencapai 1.69% dari alokasi target sebesar 40%.
Sehingga capaian kinerja sebesar 4.225%.
Tabel 30Indikator Kinerja Utama
Menurunnya perilaku main hakim sendiri
Tabel 31
Menurunnya perilaku main hakim sendiri
Usulan ....
50
NO SATKER 2012 2013123456789
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
24050003000
27030002800
Jumlah 59 58
TA 2012 TA 201357.4
57.6
57.8
58
58.2
58.4
58.6
58.8
59
Axis Title
Grafik 18
Jumlah perilaku main hakim sendiri
Grafik 18 ....
51
c) Dari penjelasan tabel 31dan grafik 18diatas, dapat dilihat bahwa
jumlahperilaku main hakim sendiri diantaranya untuk tahun 2013 sebanyak
59 atau4.225%.
Kendaladanhambatan yang masihdihadapitindakan main hakim sendiri
merupakan bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja lembaga
penegak hukum.
Usulanpemecahanmasalahaparat penegak hukum seharusnya berupaya
mencegah tindakan main hakim sendiri itu dapat terjadi kalau penegak
hukumnya berwibawa, bekerja secara transparan, proporsional dan
akuntabel.
6. Sasaranstrategis, terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan
kelancaran lalulintas. Dengan indikator capaiankinerjaantaralain :
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase menurunnya jumlah pelanggaran
lalu lintas10 % 4.95% 49.5%
Dari penjelasan tabel 29 diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase Prosentase
penurunan jumlah pelanggaran lalulintasrealisasi mencapai 4.95% dari alokasi
target sebesar 10%. Sehingga capaian kinerja sebesar 49.5%.
Tabel 32
Indikator Kinerja Utama
Penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas
Tabel 33
jumlah pelanggaran lalu lintas
6. Sasaran ....
52
NO KESATUAN DATA GAR LANTAS SELISIH2012 2013 ANGKA %
12345678910
Polda BaliPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
5.55515.3754.6469.1077.0008.6384.6965.7157.9785.517
3.38511.6436.2889.9306.5147.0274.3427.9297.2566.237
-2.170-3.732+1.642
+823-486
-1.611-354
+2.214-722+720
-39-24+35+9
-6,9+18-7,5+38+9+13
Jumlah 74.227 70.551 -3.676 -4,9
TA 2012 TA 201368000
69000
70000
71000
72000
73000
74000
75000
Axis Title
Grafik 19
Jumlah Pelanggaran lalu lintas
Grafik 19 ....53
a) Dari penjelasan tabel 33 dan grafik 19diatas, dapat dilihat bahwa
penurunanjumlah pelanggaranlalulintas tahun2013 sebanyak 70.551 atau
4.95% sehingga target jumlah pelanggaran lalu lintas sebanyak 10%.
Kendaladanhambatan yangmasihdihadapimasih rendahnya kesadaran
pengguna jalan untuk mentaati peraturan berlalu lintas.
Usulanpemecahanmasalahdengan memantapkan kerja sama dengan
Departemen Pendidikan untuk bahan pelajaran tentang berlalu lintas dalam
kurikulum pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai tingkat menengah
serta melaksanakan penyuluhan/dikmas lantas yang dilaksanakan oleh unit
dikyasa lantas dengan sasaran pelajar dan komunitas motor lainnya.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase penurunan Laka Lantas 0.5 % 82.59% 16.518%
Dari penjelasan tabel 34diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase penurunan laka
lantas tahun 2013 realisasi mencapai 82.59% dari alokasi target sebesar 0.5%.
Sehingga capaian kinerja sebesar 16.518%.
Tabel 34
Indikator Kinerja Utama
Prosentase penurunan Laka Lantas
Tabel 35
Jumlah kecelakaan lalu lintas
Tabel 34 ....
54
NO KESATUAN DATA LAKA LANTAS TAHUN 2013JK MD LB LR MATERIIL
123456789
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
5654892362289739143192177
12296 78 7530 17486349
279 4251 65 5164 1143
58089630924812243
156238134
865.450.000955.550.000611.300.000191.445.000185.650.00041.300.000460.910.000350.190.000378.050.000
Jumlah 2.166 578 651 2.726 4.039.845.000
TA 2013 JK MD LB LR0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Axis Title
Grafik 20
Penurunan Laka Lantas Tahun 2013
Grafik 20 ....
55
NO KESATUAN DATA LAKA LANTAS TAHUN 2012JK MD LB LR MATERIIL
123456789
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
579692299362130 37190237204
971089572225478570
419219129238
57934
169
50195829333819652214288119
835.900.000831.000.000621.775.000442.625.000114.100.000 19.800.000276.680.000356.430.000591.375.000
Jumlah 2.730 601 1.283 2.959 4.089.685.000
TA 2012 JK MD LB LR0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Axis Title
Grafik 21
Kecelakaan lalu lintas Tahun 2012
Tabel 36
Jumlah kecelakaan lalu lintas Tahun 2012
Grafik 21 ....
56
b) Dari penjelasan tabel 36 dan grafik 21diatas, dapat dilihat bahwa
penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas Tahun 2013 sebanyak 82.59%
atau 16.518% sehingga target jumlah pelanggaran lalu lintas sebanyak
0.5%. dibandingkan dengan tahun 2012 realisasi 77.399 % dari target 0.9
% atau 8.599%
Kendaladanhambatan yang masihdihadapirendahnya kesadaran pengguna
jalan untuk peduli terhadap aturan berlalu lintas sedangkan badan jalan
sudah tidak sesuai dengan volume kendaraan, kurang hati-hatinya
pengendara/pengemudi dalam berlalulintas.
Usulanpemecahanmasalahpeningkatan kualitas maupun kuantitas untuk
mengurangi laka lantas serta menciptakan rasa aman, nyaman bagi
pengguna lalu lintas dengan memantapkan kerja sama dengan
Departemen Pendidikan untuk masukkan ke dalam kurikulum pelajaran
berlalulintas, mengoptimalkan kegiatan turjawali, pengelaran operasi
seperti operasi patuh, zebra dan simptik serta melaksanakan penyuluhan
dan memasang himbauan/peringatan dan penggelaran personil pada jalur-
jalur yang rawan laka lantas, penggelaran quick respon patrol lantas yang
mengedepankan pendekatan Polisi kepada masyarakat yang berimplikasi
nyata kecepatan dating ke TKP.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase penurunan daerah rawan macet 12 % 4.762% 39.683%
Dari penjelasan tabel 37diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase penurunan daerah
rawan macetrealisasi mencapai 4.762% dari alokasi target sebesar 12%.
Sehingga capaian kinerja sebesar 39.683%.
Tabel 37Indikator Kinerja Utama
Penurunan Daerah Rawan Macet
seperti ....
57
NO SATKER 2012 201312345678910
Polda BaliPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
912 7566 4
2 4 8
91265765349
Jumlah 63 66
TA 2012 TA 201361.5
62
62.5
63
63.5
64
64.5
65
65.5
66
Axis Title
Tabel 38
Jumlah daerah rawan macet
Grafik 22
Jumlah daerah rawan macetGrafik 22 ....
58
c) Dari penjelasan tabel 39 dan grafik 22diatas, dapat dilihat bahwa
penurunan daerah rawan macetTahun 2013 sebanyak 66 atau 4.762%
sehingga target jumlahdaerah rawan macetsebanyak 12%.
Kendaladanhambatan yang masihdihadapi terhadap daerah rawan macet,
pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan penambahan
kapasitas jalan dan inventarisasi jumlah titik rawan macet belum dapat
dievaluasi dan ditangani secara maksimal sehingga data yang ditampilkan
belum dapat disajikan secara akurat.
Usulanpemecahanmasalahmemploting personil lalu lintas pada titik
kemacetan pada saat jam rawan macet, meningkatkan kerjasama antara
pengemban fungsi pengaturan dan patroli, melaksanakan patroli secara
bersinergi dan berkesinambungan selama 24 jam memberdayakan media
informasi dan pemberian informasi terhadap situasi dan kondisi jalan serta
memberitahukan jalur-jalur alternatip kepada pengguna jalan melalui
layanan online maupun media TV dan radio.
D. AkuntabilitasKeuangan
1. Program DukunganManajemendanPelaksanaanTugasTeknisLainnyaPolri.a) Pagu Rp.630.931.685.000,-b) Terserap ( 93 % ) Rp.641.817.927.577,-c) Sisa Rp.(10.886.242.577,-)
2. Program PeningkatanSaranadanPrasaranaAparaturPolri. a) Pagu Rp. 56.610.290.000,-b) Terserap (91%) Rp. 56.149.289.295,-c) Sisa Rp. 461.000.705-
3. Program PengawasandanPeningkatanAkuntabilitasAparaturPolri. a) Pagusebesar Rp. 11.161.038.000 ,-b) Terserap (92%) Rp.11.254.113.188,-c) Sisa Rp. (93.075.188,-)
4. Program Pendidikan dan Latihan Aparatur Polri.a) Pagu sebesar Rp. 30.147.138.000,- b) Terserap sebesar (76%) Rp.29.416.884.583,-c) Sisa Pagu Rp. 730.253.417,-
5. Program Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Polri.
D. Akuntabilitas ....
59
a) Pagu sebesar Rp.11.657.683.000,-b) Terserap sebesar (68%) Rp. 8.433.501.529,-c) Sisa Pagu Rp. 3.224.181.471,-
6. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban.a) Pagu sebesar Rp.15.737.945.000,-b) Terserap sebesar (92%) Rp. 15.620.504.428,-c) Sisa Pagu Rp. 117.440.572,-
7. Program Kerjasama Keamanan dan Ketertiban.a) Pagu sebesar Rp. 49.150.000,-b) Terserap sebesar (36%) Rp. 17.725.000,-c) Sisa Pagu Rp. 31.425.000,-
8. Program Pemberdayaan Potensi Keamanan.a) Pagu sebesar Rp.226,640.000-b) Terserap sebesar (100 %) Rp. 226.640.000,-c) Sisa Pagu Rp.- (Habis)
9. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.a) Pagu sebesar Rp.101.401.128.000,-b) Terserap sebesar (90%) Rp.101.977.773.922,-c) Sisa Pagu Rp. (576.645.922),-
10. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana. a) Pagu sebesar Rp. 47.645.261.000,-b) Terserap sebesar (91%) Rp. 47.307.722.499,-c) Sisa Pagu Rp. (4.364.906.810),-
11. Program Penanggulangan Gangguan Keamanan dalam Negeri Berkadar Tinggi.a) Pagu sebesar Rp. 44.671.353.000,-b) Terserap sebesar (101%) Rp. 49.036.259.810,-c) Sisa Pagu Rp. (4.364.906.810,-)
12. Program Pengembangan Hukum Kepolisian.a) Pagu sebesar Rp. 334.640.000,-b) Terserap sebesar (72%) Rp.326.150.000,-c) Sisa Pagu Rp. 8.490.000,-
6010. Program ....
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
PelaksanaankegiatanPolda Bali tahun 2013
telahdilaksanakansesuaiRencanaKerjadanPenetapanKinerja yang telahditentukan,
meskipundalampelaksanaannyamasihterdapatkekurangan, hambatanmaupunkendala.
Adapun kesimpulan dari pelaksanaan tersebut antara lain :
1. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan situasidankondisi yang
kondusifterbebasdarigangguankamtibmassehinggamasyarakatdapatmelaksanaka
naktifitasnyasehari-
BAB IV ....
harisecaraumumtelahdilaksanakandenganbaikyaituprosentasepencapaiannyasesu
aidengan target yang ditentukan. Bali yang merupakan daerah tujuan wisata
manca Negara dan nusantara sangat rawan terhdap terjadinya kejahatan yang
berskala internasional, perselisihan adat sering memicu pada pengerahan massa
secara besar-besaran dan mengalami proses yang membutuhkan waktu yang
panjang dalam penyelesaiannya dan mengalami kesulitan dalam upaya
penegakan hukum dengan menggunakan hukum positif yang sedang berlaku,
arogansi kalangan politisi yang lebih mengutamakan kepentingan golongan dari
pada kepentingan public, penyelenggaraan event-event bertarap nasional maupun
internasional yang intensitas penyelenggaraannya sangat sering dilaksanakan di
Bali, agenda kegiatan pemerintah pusat/daerah, pemilukada, kegiatan pesta
kesenian dan adanya hari-hari besar keagamaan.Polda Bali dalam mewujudkan
situasi yang kondusif melaluipelaksanaanOperasiKepolisian yaitu Operasi
Kewilayahan, Operasi Kendali Pusat maupun Operasi Pengamanan yang bersifat
Nasional maupun Internasional dalam rangka menekan gangguan
kamtibmasseminimalmungkin dengan menggelar Patroli yang
dilaksanakanmeliputipatroli R2/R4, Patroli perairan sungai /laut menggunakan
kapal type C perahu karet dengansasaran patrolimeliputidaerahrawankamtibmas,
pusat-pusatkeramaian, pusatekonomitempat-tempat wisata, lokasi pelaksanaan
kegiatanyang
dilaksanakansecarakontinyutelahberhasilmencegahterjadinyagangguankamtibmas
sehinggamasyarakatdapatmelaksanakanaktifitasnyasehari-haridengan rasa aman.
Alokasi anggaran belum terdukung secara maksimal kebutuhan anggaran yang
diajukan melalui program-program dan kegiatan yang diusulkan dalam rencana
kerja anggaran kementrian lembaga (RKA-KL) pada satker dan satwil jajaran
Polda Bali
2. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan
penyebaranpersoneldiseluruhkesatuankewilayahangunamendekatkanpelayanank
epadamasyarakatdapatterpenuhimelaluipengembangan sumber daya manusia
untuk mencapai jumlah personil Polri dikaitkan dengan pertambahan penduduk
dan menggelar personil Polri yang professional dan akuntabel, namun dalam
62
mendukung kegiatan operasional kepolisian dalam bidang sumber daya manusia
belum konsistensi pola didik dan penempatan personil sesuai golongan dan
kemampuan, terbatasnya/minimnya anggota yang memiliki pendidikan kejuruan,
sistem pembinaan karier yang belum sepenuhnya berbasis kopetensi merit
system, masih banyaknya personil polri yang belum menguasai teknologi
informasi komputer/internet.
Disamping pengembangan sumberdaya manusia, Polda Bali telah mengusulkan
ke Mabes Polri tentang pembentukan dan peningkatan status Kesatuan
Kewilayahan Pos Pelayanan Kepolisian menjadi Polsubsektor sebanyak 21
Pospol .
3. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan peningkatanpengungkapandanpenyelesaiantindakpidana yang transparan, akuntabel, objektifdanterpenuhinyahaktersangkadankorbandalam proses penyelidikandanpenyidikantindakpidana, secarakeseluruhanpencapaian indikator kinerjamelebihi dari target yang telahditetapkandimanapersonilPolda Bali telahmampumelaksanakantugasdantanggungjawabnyadenganbaikuntukmemberikanpelayananterhadapmasyarakatkhususdalambidangpenegakan hukum yaitupengungkapandanpenyelesaianperkara, kasustindakpidana yang terjadidiwilayahPolda Bali baikberupakasusberat, kasussedangdankasusringandapatdiselesaikansecaratuntas. Namun karena indikator kinerja melebihi dari target yang ditetapkan maka terdapat tunggakan penyelesaian perkara untuk ditangani tahun 2014
4. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan
peningkatanpelayananKepolisianyang transparan dan akuntabel,
secarakeseluruhanpencapaian indikator kinerjamampudipenuhisesuaidengan
target yang ditentukanhalinidipenuhimelaluipelaksanaan Quick Wins yaitu Quick
ResponSabharadengankecepatanmemberikan pertolongandankecepatan datang
ke TKP yang telahdirasakanolehmasyarakatdanmendapatapresiasi yang
cukupbaik, serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui pemberian
SKCK, SIM, STNK, BPKB dan STM.
5. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan
partisipasimasyarakatdankerjasamadalamrangkamemeliharakeamanandanketertib
4. Pencapaian ....
63
an, secarakeseluruhanpencapaian indikator kinerjatelahmelebihidari target yang
ditentukanPolda Bali memenuhinyamelaluipelaksanaankerjasama di
bidangkeamanan melalui forum komunikasi Polri dan Masyarakat (FKPM),
Bankades,
pendidikandanpelatihandengandinas/instansimaupundenganPerguruanTinggiNeg
eri/Swastasertakelompok lain yang dapatdiajakkerjasama, program kerjasama
yang
dilaksanakandengandinas/instansimaupunPerguruanTinggiNegeri/Swastatelahses
uai target yang ditentukansehinggakoordinasi yang
dilaksanakandapatberjalansesuaidenganharapan.
6. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkankeamanan, keselamatan,
ketertibandankelancaranlalulintas, secarakeseluruhanpencapaian indikator
kinerjatelahmencapai target yang ditentukan. Polda Bali
melaluipelaksanaanOperasiKepolisianuntukmenciptakankondisiberkendaraandeng
anbaikdanpatuh padaperaturanberlalulintas di jalan,
diantaranyamelaluiOperasikepolisiandengansandiOperasisimpatik,patuhdanzebra,
pelaksanaan turjawali secara secara berkelanjutan serta pembinaan dan
penyuluhan sehingga kamseltibcar lantas dapat terwujud sesuai harapan.
B. Saran
1. Dukungananggaran yang dialokasikanbelummencerminkankebutuhanuntukmewujudkan sasaranstrategis yang telahditetapkansehingga indikator kinerjanyaharusmenyesuaikandenganalokasianggaran yang tersedia. Disarankan agar dalampengalokasiananggaranmempedomanisasaranstrategis yang telahditetapkanolehmasing-masingSatuanKerjasehinggadalampenyusunanLakipakanmempermudahpengukurankinerja.
2. PelaksanaanPeraturanKapolrinomor 22 dan 23 tahun 2010 tentangSusunanOrganisasidan Tata KerjaPolda, PolresdanPolsekbelumsepenuhnyadapatdilaksanakan secara optimal
B. Saran ....64
karenaterbatasnyapersonel. BerdasarkanketerbatasanpersoneltersebutperludiupayakankebijakantersendirisehinggaprinsipPolsekkuatdanPolresBesardapatdidukungdenganjumlahpersonel yang memadai, serta dalam jabatan eselon IVB di Polres/Polsek masih banyak dijabat Brigadir dan eselon IVA masih banyak yang kosong DisarankansesuaidenganSasaranStrategis yang telahditetapkandiperlukanjumlahpersonil yang memadaisesuaidenganAnalisaBebanKerjadanmemilikikompetensi di bidangnya serta memiliki kemampuan dalam bidang IT.
3.
Dalamrangkamenunjangkegiatanoperasionalberkaitandenganrestrukturisasidanpengembangan Polsek barubelumsepenuhnyadidukungdengansaranadanprasarana perkantoran dan biaya pemeliharaan yang memadaisehinggaoperasionalperkantoranbelum optimal dan kebutuhan listrik setiap tahun mengalami difisit.
4. Untukmeningkatkanprofesionalismepersonel, kiranyaalokasijumlahpesertapendidikankejuruan (Dikjur) untukBintarakhususnyabidangOperasionalperluditingkatkansertaperlunyadukungananggaranuntukmelaksanakankegiatanpemeliharaandanpeningkatankemampuanmasing-masingfungsi.
5. Dalam rangka mendukung kegiatan operasional Kepolisian dukungan sarana prasarana operasional sudah memadai namun perlu dukungan BBM yang cukup sehingga kurangnya BBM dapat dijadikan alasan Personal melakukan pelanggaran, dukungan anggaran pemeliharaan ranmor operasional yang memadai sehingga masa pakai ranmor lebih lama.
C. TindakLanjut
1. Dalambeberapaaspekkegiatan yang telahdisimpulkanterdapathambatanmaupunpermasalahan di atasmakauntukmenindaklanjutibeberapaaspekkegiatantersebut yang dirasamasihkurangdanperludapatperhatianantaralain :UntukmenekanjumlahLakaLantasdijajaranPolda Bali dengan memperbanyakpenyuluhandanDikmasLantaskepadaparapengendara R2/R4, memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat pengguna jalan melalui alat sound system pada perempatan-perempatan jalan untuklebihberhati-hatidanmeningkatkan kesadaranberlalulintas demi keamanan, keselamatan, ketertibandankelancaranLaluLintas.
2. Pengembangan system teknologi informasi dan komunikasi terpadu dalam pelayanan sidik jari kepada masyarakat melalui CAAFIS (Computer Aided Automatic Fingerprint Identification System) yang dapat membantu Polda Bali dalam menciptakan keamanan dan ketertiban.
meningkatkan ....
65
3. BerkaitanmasihtingginyapelanggaranLaluLintasmakajajaranPolda Bali akanmengedepankanpencegahandantegurandaripadapenindakanpelanggarandengantilangsehinggadiharapkanmasyarakatpenggunajalanrayalebihtertibdanmentaatilalulintas.
Demikian LAKIP Polda Bali TA 2013 disusunkiranyadapatdigunakansebagaibahanPimpinanuntuktindakanselanjutnyadanbagiparaKasatker agar dapatdigunakansebagaibahanintrospeksiuntukpeningkatanpelaksanaantugasdalamRencanaKerja TA 2014.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR HALAMANIKTISAR EKSEKUTIF
Denpasar, Pebruari 2013
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BALI
Drs. A.J. BENNY MOKALU,S.H.INSPEKTUR JENDERAL POLISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………. 1B. Tugas dan Fungsi ……………………………………………………… 2C. Struktur Organisasi …………………………………………………… 3D. Perencanaan dan Sistem Penyajian ……..…………………………. 5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis Polri……………………………………………….. 6B. Penetapan Kinerja Polda Bali ………………………………………… 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Capaian Kinerja ………………………………………… 15B. Capaian Indikator Kinerja Utama ……………………………………. 15C. Indikator Capaian Kinerja …………………………………………….. 16D. Akuntabilitas Keuangan ………………………………………………. 59
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 61B. Saran …………………………………………………………………… 64
LAMPIRAN:
1. PENGUKURAN KEGIATAN KINERJA (PKK)2. STRUKTUR ORGANISASI3. PENETAPAN KINERJA POLDA BALI4. PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH SATKER JAJARAN POLDA BALI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH BALI
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
Satker : POLDA BALITahun Anggaran : 2013
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari.
a. Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata;
b. Prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas;
c. Prosentase penurunan wilayah konflik sosial;
d. Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin;
e. Prosentase kegiatan unjuk rasa.
70 %
50%
60%
20%
20%
51.86%
5,59%
15,38%
5,48%
163%
25,63%
11,18%
25,63%
27,4%
815%
2. Terwujudnya penyebaran personil diseluruh kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
a. Prosentase penyebaran personil di masing-masing Polsek;
b. Prosentase jumlah Polsek di Kecamatan;
c. Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas.
95 %
96 %
90 %
107%
60%
102,9%
112,6%
65,6%
114,3%
3. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana.
a. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana;
b. Prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP).
65 %
100 %
29,69%
124,57%
45,68%
124,57%
4. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian yang transparan dan akuntabel.
a. Prosentase ketepatan dating ke tempat kejadian perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota;
b. Prosentase komplin/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri;
c. Prosentase penambahan
85 %
10 %
100 %
115%
134%
237%
135%
1,340%
237%
Luar kota .....
1
personil Polri melalui rekruitmen/weving.
5. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban
a. Prosentase MoU yang efektif;
b. Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti;
c. Menurunnya perilaku main hakim sendiri.
18 %
95 %
40 %
141,89%
102,92%
1,69%
788%
108%
4,225%
6. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas.
a. Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas;
b. Prosentase penurunan laka lantas;
c. Prosentase penurunan daerah rawan macet.
10 %
0.5 %
12 %
4,95%
82,59%
4,762%
49,5%
16,518%
39,683%
LAKIP 2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Polda Bali telah
I
selesai disusun dan dapat disajikan untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta dukungan anggaran tahun 2014.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilingkungan Polri khususnya Polda Bali dapat terselesaikan dengan baik sesuai apa yang direncanakan dan tepat waktu. Laporan tersebut sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan program, kegiatan, sasaran, tujuan dan indikator keberhasilan dan kegagalan dalam pengukuran pencapaian sasaran dan pengukuran kinerja kegiatan yang selaras guna menyampaikan pertanggung jawaban kinerja Polda Bali selama satu tahun anggaran 2014.
Penyususnan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Polda Bali Tahun 2014 ini sudah barang tentu masih banyak kekurangan, namun demikian untuk menyempurnakan penyusunan Laporan Akuntabilitan Kinerja Instansi Pemerintah pada tahun –tahun berikutnya, dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada kami mengharap masukan dan saran guna perbaikan, baik dalam tugas pokok dan fungsi maupun dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimaasa datang.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 Polda Bali dibuat sebagai pertanggung jawaban kinerja dan anggaran, sehingga dapat menentukan arah kebijakan Pimpinan serta menjadi acuan kinerja untuk meningkatkan prestasinya ditahun berikutnya.
IKHTISAR EKSEKUTIF
Denpasar, Pebruari 2014
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BALI
Drs. A.J. BENNY MOKALU,S.H.INSPEKTUR JENDERAL POLISI
II
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Polda Bali Tahun 2014 merupakan wujud Akuntabilitas Pencapaian Kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Polda Bali Tahun 2010-2014 dan Rencana Kerja Tahunan 2014 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2014, Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Polda Bali Tahun 2014 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran Tahun 2014
Adapun sasaran Strategis yang ingin dicapai oleh Polda Bali diantaranya
1. Terwujudnya Situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan Kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya sehari-hari dengan indikator:
a. Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata; b. Prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas;c. Prosentase penurunan wilayah konflik sosial dan konflik adat;d. Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin;e. Prosentase kegiatan unjuk rasa.
2. Terwujudnya penyebaran personil di seluruh kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan indikator:
a. Prosentase penyebaran personel di masing-masing Polsek;b. Prosentase ideal jumlah Polsek di jajaran Polda Bali;c. Prosentase jumlah Babinkamtibmas dengan jumlah Desa.
3. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana dengan indikator ;
a. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana;
b. Prosentase uurat pemberitahunan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP).
4. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian secara mudah, responsive, transparan, akuntabel dan tidak diskriminatisi dengan indikator:
a. Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standar dalam kota atau luar kota;
b. Prosentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri.
c. Prosentase penambahan personil Polri melalui rekruitmen/werving
5. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban dengan indikator: 5. Terwujudnya…..
III
a. Prosentase Mou yang efektif;
b. Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti;
c. Menurunnya prilaku main hakim sendiri;
6. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas dengan indikator:
a. Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas;
b. Prosentase penurunan laka lantas;
c. Prosentase penurunan daerah rawan macet.
Adapun kendala yang dihadapi dalam mencapai Sasaran Strategis Polda Bali diantaranya;
12. Jumlah Polresta/Polres di jajaran Polda Bali sebanyak 1 Polresta serta 8 Polres dan jumlah Polsek sebanyak 60 Polsek 3 Polsub Sektor dengan penyebaran personil belum merata sepenuhnya terisi sesuai dengan DSP sehingga lapis kekuatan Polres Besar, Polsek Kuat dan pusat sebaran pelayanan belum sepenuhnya optimal;
13. Pelaksanaan Pelayanan Polri kepada masyarakat belum sepenuhnya tergelar sehingga pelaksanaan tugas Polri selaku pelindung, pengayom dan pelayan dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban yang pada akhirnya masyarakat patuh hukum masih minim;
14. Belum meratanya kekuatan dan kemampuan anggota terutama anggota Polsek sehingga untuk kasus-kasus tertentu masih harus diselesaikan oleh Polres/Polsek;
15. Terbatasnya Sarana dan prasarana Kepolisian dan belum tercukupinya kebutuhan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana sehingga sarana dan prasarana yang dimiliki tidak dapat dipergunakan dalam waktu yang relative lama;
16. Terbatasnya dukungan BBM sehingga operasional kendaraan untuk pelaksanaan patrol belum optimal;
17. Masih terbatasnya jumlah anggota yang mempunyai dan memiliki kompotensi/kemampuan dalam menghadapi kejahatan cyber crime, money laundry, womens trafficking, illegal loging, illegal fishing, illegal minning, sea piracy, terorisme, perdagangan gelap senpi dan perdagangan gelap narkoba;
18. Masih rendahnya kemampuan anggota dalam penguasaan bahasa asing, teknologi berbasis computer, teknologi dan bio kimia dibidang kriminalitas modern, pengetahunan
VI
7. Masih…..
dibidang kejahatan ekonomi, perdagangan, moneter/perdagangan bisnis dan lingkungan hidup yang makin dituntut menghadapi perubahan pola kejahatan nasional;
19. Masih adanya anggota yang berperilaku tercela dan melakukan tindak pidana sehingga berpengaruh kepada kepercayaan masyarakat;
20. Belum seluruhnya laporan masyarakat ditindak lanjuti secara cepat dan tepat serta dilengkapi dengan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) sehingga masyarakat pelapor tidak mengetahui perkembangan kasus yang dilaporkan;
21. Masih adanya pengaduan masyarakat yang tidak puas dengan kinerja anggota sehingga mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Polri;
22. Belum terdukung secara maksimal kebutuhan anggaran yang diajukan melalui program-program dan kegiatan yang diusulkan dalam rencana kerja anggaran kementrian lembaga (RKA-KL) pada satker dan satwil jajaran Polda Bali.
Sedangkan upaya untuk menghadapi kendala dan tantangan dalam rangka memelihara situasi kamtibmas yang kondusif, Personil Polda Bali yang sudah tergelar sebanyak orang yang tersebar di Satuan Fungsi Mapolda dan Kesatuan Kewilayahan Polresta yaitu sebanyak 976 orang Polres sebanyak 8 (delapan) 3.574 orang, Polsek sebanyak 60 (enam puluh ) + 3 Sub Sektor sebanyak 4.907orang, meliputi Polsek Urban sebanyak 3.639 orang, Polsek Rural sebanyak 1.237 orangPolsub Sektor sebanyak 31 orang untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebijakan Polri Polsek diproyeksikan sebagai pusat sebaran pelayanan. Demikian juga potensi masyarakat ikut serta berpartisipasi yang tergabung dalam kelompok pengamanan swakarsa, komunitas-komunitas, tokoh masyarakat serta masyarakat secara umum ikut berkontribusi dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga sangat membantu Polda Bali dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Dalam rangka mencapai Sasaran Strategis, Polda Bali juga melaksanakan Prgram Reformasi Birokrasi Polri dengan sasaran terwujudnya pemerintah yang bersih bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, meningkatnya kualitas pelayanan publik dan peningkatnya kapabilitas dan akuntabilitas Kinerja Polri sehingga dalam pencapaian Renstra Polda Bali Tahun 2010-2014 dengan mengedepankan delapan delapan area perubahan diantaranya adalah Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan Peraturan Perundang-undangan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur,Manajemen Perubahan, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, perubahan mind set dan culture set aparatur sehingga dengan adanya program Reformasi Birokrasi Polri dapat mengawal tugas dan fungsi Polda Bali. Melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Polda Bali Tahun 2014 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH BALI
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA POLDA BALI TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepolisian Daerah Bali merupakan bagian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia yang keberadaannya sebagaimana dituangkan dalam pasal 30 ayat 4 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai Alat Negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum. Dalam melaksanakan apa yang tertuang dalam pasal 30 ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945, Kepolisian Daerah Bali terus berupaya melakukan sinergitas dengan segenap komponen masyarakat untuk menciptakan kondisi Polda Bali yang aman dan kondusif, sehingga masyarakat dapat melakukan aktifitas tanpa diikuti rasa takut dan khawatir yang timbul dari situasi dan kondisi yang tidak
Dengan era reformasi yang sedang bergulir sampai saat ini, Kepolisian Daerah Bali terus berupaya mendukung dan mengawasi agar reformasi birokrasi Polri dapat berjalan sesuai harapan masyarakat untuk mewujudkan harapan tersebut Polda Bali telah melaksanakan reformasi di dalam pengelolaan organisasi baik dari aspek akuntabilitas kinerja serta aspek akuntabilitas penggunaan keuangan Negara, Selain itu juga diperlukan instrumen yang mampu mengukur kinerja setiap pelaksana tupoksi Polri seuai dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, indikator pertanggungjawaban setiap pelaksanaan Tupoksi sesuai Tap MPR RI Nomor:XI/MPR/1998 dan Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dibutuhkan suatu bentuk pertanggung jawaban terkait pengembangan dan penerapan sistem yang tepat, jelas dan nyata secara periodik, dalam waktu yang sama telah diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah (AKIP). Sebagai tindak lanjut TAP MPR RI dan Undang-Undang tersebut, mewajibkan setiap instansi Pemerintah/Pimpinan Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja di dalamnya, membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) secara berjenjang serta berkala untuk dilaporkan kepada atasannya, serta sesuai dengan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012 tanggal 30 Oktober 2012 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
B. Tugas dan Fungsi
2
C. Tugas dan Fungsi …..
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Keputusan Presiden RI Nomor 70 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia, maka tugas dan fungsi susunan organisasi dan tata kerja Kepolisian Daerah Bali adalah sebagai berikut:
3. Tugas Pokok Polda Bali
Polri khususnya Kepolisian Daerah Bali adalah sebagai alat Negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dengan lingkup tugas sebagai berikut :
a. melaksanakan fungsi Kepolisian Umum, baik dibidang preventif maupun dibidang refresif;
b. melaksanakan penyelidikan, penyidikan dan koordinasi serta pengawasan terhadap Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) berdasarkan undang-undang Nomor 8 tahun 1981 dan peraturan perundang-undangan lainnya;
c. membina dan mengawasi pelaksanaan fungsi kepolisian khusus yang diemban oleh alat/badan Pemerintah yang mempunyai kewenangan kepolisian terbatas berdasarkan undang-undang;
d. membina kemampuan dan kekuatan serta pelaksanaan fungsi penertiban dan penyelamatan masyarakat dalam rangka mengemban sistem Kamtibmas yang bersifat swakarsa;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang dibebankan oleh peraturan perundang-undangan;
4. Fungsi Polda Bali
Fungsi Kepolisian meliputi dimensi yuridis dan sosiologis yang pada dasarnya adalah fungsi penegakan hukum yang melekat pada fungsi Pemerintah Negara dan dibentuk pula oleh pertumbuhan dan perkembangan dalam tata kehidupan masyarakat itu sendiri yaitu :b. fungsi Kepolisian dalam dimensi yuridis meliputi :
1) fungsi Kepolisian Umum, yang dilaksanakan oleh Polri sebagai lembaga Pemerintah Negara;
2) fungsi Kepolisian Khusus, yang merupakan tugas administrasi khusus sesuai undang-undang yang menjadi dasar hukumnya, Fungsi Kepolisian ini dapat dibedakan lagi atas:a) fungsi Kepolisian Yudikatif, yakni khusus untuk mengawasi
dan menegakkan tindakan – tindakan yudikatif;b) fungsi Kepolisian Administratif, yakni khusus untuk
mengawasi dan menegakkan tindakan – tindakan administratif.
b. fungsi Kepolisian dalam dimensi sosiologis, yaitu berupa rumusan fungsi Kepolisian yang diemban oleh badan – badan secara swakarsa dibentuk, tumbuh dan berkembang dalam tata kehidupan masyarakat;c. Fungsi …..
c. melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh peraturan perundang-undangan.
C. Struktur Organisasi
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Polda Bali sesuai Peraturan KaPolri Nomor.: 22/IX/2010/tanggal 19 September 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Daerah (Polda) bahwa :
1. Organisasi Polda bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum dan pemberian perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta tugas-tugas Polri lain dalam daerah hukumnya, sesuai ketentuan hukum dan peraturan / kebijakan yang berlaku dalam organisasi Polri;
2. dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, Organisasi Polda Bali disusun sebagai berikut :
a. unsur Pimpinan :1) Kepala Kepolisian Daerah disingkat Kapolda;2) Wakil Kepala Kepolisian Daerah, disingkat Wakapolda.
b. unsur Pengawas dan Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf :
1) Inspektorat Pengawasan Umum Daerah, disingkat Itwasda;2) Biro Operasi disingkat Roops;3) Biro Perencanaan Umum dan Anggaran, disingkat Rorena; 4) Biro Sumber Daya Manusia, disingkat Ro SDM;5) Biro Sarana dan Prasarana, disingkat Ro Sarpras;6) Bidang Pertanggungjawaban Profesi dan Pengamanan Internal
disingkat Bidpropam;7) Bidang Hubungan Masyarakat, disingkat Bidhummas;8) Bidang Pembinaan Hukum, disingkat Bidbinkum;9) Bidang Telekomunikasi dan Informatika, disingkat Bid TI;10) Sekretaris Pribadi Pimpinan disingkat menjadi Spripim;11) Sekretariat Umum, disingkat Setum;12) Pelayanan Markas, disingkat Yanma.
c. unsur pelaksana tugas pokok
1) SPKT ;2) Direktorat Intelijen Keamanan, disingkat Ditintelkam;3) Direktorat Reserse Kriminal Umum, disingkat Dit Reskrimum;4) Diretorat Reserse Kriminal Khusus disingkat Dit Reskrimsus;
5) Direktorat Serse Narkotika dan Obat-Obat Berbahaya, disingkat Ditnarkoba;
6) Direktorat Bimbingan Masyarakat, disingkat Ditbinmas;
3
6) Direktorat …..
7) Direktorat Samapta Bhayangkara, disingkat Ditsabhara;8) Direktorat Lalu lintas, disingakat Ditlantas;9) Direktorat Pengamanan Obyek Vital, disingkat Dit Pam Obvit;10) Direktorat Kepolisian Perairan, disingkat Ditpolair;11) Direktorat Tahanan dan Barang Bukti, disingkat Dittahti;12) Satuan Brigadir Mobil, disingkat Satbrimob.
d. unsur pendukung
1) Sekolah Pendidikan Negara, disingkat SPN;2) Bidang Keuangan, disingkat Bidkeu;3) Bidang Dokter kesehatan disingkat Biddokkes.
e. unsur pelaksana kewilayahan1. Polresta Denpasar;2) Polres Buleleng;3) Polres Tabanan;9) Polres Gianyar;5) Polres Klungkung;10) Polres Bangli;11) Polres Jembrana;12) Polres Karangasem;13) Polres Badung.
3. Sebagai tindak lanjut dari pengesahan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 telah diajukan Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesdia dan Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi Tingkat Polda dan Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 Tata Kerja Satuan Organisasi Tingkat Polres / Polsek yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Negara PAN dan RB Nomor: B/208/M.PAN-RB/9/2010 tanggal 8 September 2010 perihal Persetujuan Penataan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi.
4. Penggelaran Struktur Organisasi Polri keseluruh wilayah hukum Indonesia menganut sistem piramida sesuai dengan postur kekuatan Polri yang Profesional, Bermoral dan Modern ( PBM ). Postur PBM secara vertikal disusun dalam pelapisan kekuatan : Mabes Kecil, Polda Cukup, Polres Besar dan Posek Kuat. Susunan vertikal tersebut diproyeksikan untuk mencapai sasaran pada tingkat efesiensi dan efektifitas kelembagaan yang optimal;
Struktur Orgaanisasi disusun dengan tingkatan Mabes Polri sebagai perumus kebijakan politik strategi keamanan ( Polstrakam ) dengan kekuatan 5 % dari kekuatan Polri, yang melaksanakan kegiatan operasional bersifat back up, mengelola strategi keamanan, melakukan pengawasan dan pengendalian
regional, sedangkan satuan kewilayahan tingkat Polda sebagai kesatuan induk penuh ( KIP ) dengan kekuatan 20 % dari kekuatan Polri. Adapun satuan
4
regional …..
kewilayahan tingkat Polreta dan Polres sebagai Kesatuan Operasional Dasar ( KOD ) adalah pelaksana adalah pelaksana utama operasional Polri pada tingkat kewilayahan dengan alokasi kekuatan 75 % dari kekuatan Polri, sedangkan tingkat Polsek sebagai ujung tombak operasional Polri sebagai unsur terdepan pelayanan masyarakat dan merupakan satuan operasional dibawah kendali Polres.
Sebagai implementasi visi pelayanan, pengembangan satuan kewilayahan disesuaikan dengan pengembangan/pengembangan administrasi daerah, serta untuk mendekatkan titik pelayanan kepada masyarakat maka jumlah satuan kewilayahan yang telah tergelar adalah 1 Polresta, 8 Polres, 60 Polsek, 37 Polsek Type Urban, 23 Polsek Type Rural, 3 Polsubsektor dan 1 SPN.
D. Perencanaan dan Sistem Penyajian
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian Kinerja Polda Bali selama TA. 2014, capaian kinerja (performance result) 2013 sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja tahunan organisasi Polda Bali. Analisa atas capaian kinerja terhadap rencana kerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah (performance gap) bagi perbaikan kinerja pada tahun berikutnya. Dengan pola pikir demikian, maka sistimatika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Polda Bali TA. 2014 adalah sebagai berikut :
EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)
BAB I PENDAHULUAN
D. LATAR BELAKANG
E. TUGAS DAN FUNGSI
F. STRUKTUR ORGANISASI
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
B. RENCANA STRATEGIS POLRI
C. PENETAPAN KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
E. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
F. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
G. ANALISA CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
H. AKUNTABILITAS KEUANGAN
BAB IV …..
6
5
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN DAN TINDAK LANJUT
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. PENGUKURAN KINERJA
2. PENETAPAN KINERJA POLDA BALI
3. STRUKTUR ORGANISASI SATKER/POLDA
4. PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH SATKER/POLDA DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN KINERJANYA
5. LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN OPERASIONAL POLDA BALI DAN JAJARANNYA
BAB II
BAB II…..
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS POLRI
Rencana Strategis Polri Tahun 2010-2014 pada hakikatnya merupakan komitmen
bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta
cara pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban,
penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan, peraturan perundang-
undangan terhadap moral personel Polri serta pengawasan dan pengendalian
manajemen agar tercapai efektivitas dan efesiensi serta produktifitas dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Polri.
Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan
tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan Polri yang diselaraskan dengan
arah kebijakan dalam Rencana Strategi Polda Bali Tahun 2010-2014 yang digunakan
sebagai acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan
pada rencana kerja tahunan Polda Bali.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Polri dijiwai oleh semangat dan komitmen untuk
melakukan reformasi Polri yang pada hakikatnya merupakan tindakan atau kegiatan
pembaharuan secara konsepsional dan sistematis serta berkelanjutan
1. visi Polda Bali
mewujudkan Aparatur Polda Bali yang baik dan bersih dalam memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat serta penegakan hukum
melalui kemitraan yang proaktif menuju Bali “ Mandara “ ( Maju, Aman, Damai
dan sejahtera )
a. Maju : sejatinya adalah Bali yang terus bergerak dinamis sesuai
dinamika perkembangan hidup masyarakat dunia, yang tetap menjujung
tinggi kesucian dan keiklasan serta senantiasa meningkatkan kualitas
daerah tujuan wisata;
b. Aman …..
b. Aman : adalah Bali yang terhindar dari ancaman berbagai bentuk
gangguan kamtibmas termasuk tindakan anarkisme, premanisme dan
kegiatan-kegiatan yang meresahkan;
c. Damai : adalah Bali yang diselimuti kondisi tertib dan kesejukan
hidup lahir batin serta selalu dalam kondusif;
d. Sejahtera : adalah Bali yang memperoleh kemajuan, keamanan dan
kedamaian yang sejati. Artinya, Bali yang mampu mengendalikan beban
ekonomi, sebagai akumulasi diperolehnya kemajuan, keamanan dan
kedamaian;
2. Misi Polda Bali
Mengacu kepada Visi Polda Bali “ Terwujudnya aparatur Polda Bali yang
baik dan bersih dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
masyarakat, melalui kemitraan dengan masyarakat menuju Bali “ Mandara “
( Maju, Aman, Damai dan sejahtera ), maka misi Polda Bali :
l. memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat secara mudah, sederhana tanggap / responsif dan tidak
diskriminatif serta transparan agar masyarakat bebas dari segala bentuk
gangguan fisik dan psikhis;
m. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat sepanjang waktu
diseluruh wilayah bali, serta memfasilitasi keikut sertaan masyarakat dalam
memelihara kamtibmas di lingkungan masing-masing;
n. memelihara keamanan, ketertiban dan keselamatan serta kelancaran lalu
lintas (kamtibselcar lantas) untuk menjamin keselamatan dan kelancaran
arus orang dan barang;
o. mengembangkan pemolisian masyarakat yang berbasis pada masyarakat
patuh hukum;
p. melaksanakan koordinasi secara berkala dengan pihak terkait yang
berhubungan dengan pelaksanaan pengamanan daerah Bali;
f. meningkatkan…..
7
q. meningkatkan Standar keamanan kawasan wisata dan pintu keluar dan
masuk wilayah Bali maupun sarana dan prasarana pendukung
kepariwisataan;
r. meningkatkan upaya pengamanan dan memperlancar perekonomian
masyarakat Bali di Bidang Pertanian dan Perkebunan;
s. mewujudkan keamanan dan ketertiban dalam rangka kunjungan wisatawan
manca negara dan domestik di Bali;
t. mewujudkan keharmonisan masyarakat Bali melalui Perpolisian
masyarakat yang berbasis kepada masyarakat yang patuh hukum;
u. seluruh jajaran Polda Bali mampu memfasilitasi keikutsertaan masyarakat
dalam menjaga kesucian Bali, terutama dari gangguan kamtibmas;
v. seluruh jajaran Polda Bali, harus mampu menegakkan supremasi hukum
secara profesional, obyektif, proporsional transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan, guna terjaminnya nilai kepastian hukum dan rasa
keadilan.
3. Tujuan Polda Bali
a. terpeliharanya situasi kamtibmas di wilayah bali yang dapat memberi rasa
aman bagi masyarakat (kondusif);
b. terkendalinya trend perkembangan kejahatan serta meningkatkan
penuntasan kasus-kasus kriminalitas yang mencakup empat jenis
kejahatan yaitu kejahatan konvensional, kejahatan trans nasional,
kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan yang berimplilasi
kontijensi;
c. menekan terjadinya gangguan kamtibmas;
d. menekan dan memutus rantai jaringan peredaran narkotika, psikotrapika
dan zat adiktif (napsa) di wilayah Bali;
e. penegakan hukum yang cepat jelas dan tuntas;
f. pelibatan potensi masyarakat seluas-luasnya dalam pelaksanaan tugas
Polri;
g. pengembangan sumber daya manusia Polri sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi;
8
h) terbangunnya…..
h. terbangunnya kemitraan dengan institusi / lembaga maupun masyarakat
dalam upaya mewujudkan kamatibmas;
i. meningkatkan pelayanan Polri dalam pelaksaan tugas operasional dan
penegakan hukum secara tegas, profesional namun humanis;
j. memelihara soliditas dan menindak tegas oknum Polri yang melakukan
penyalahgunaan wewenang pelanggaran disiplin dan pelanggaran hukum;
k menangani konflik sosial yang ada melalui operasi terpadu bersama fungsi
terkait dan masyarakat;
l. mengamankan setiap kebijaksanaan pemerintah dan melakukan antisipasi
dini terhadap penyimpangan dan timbulnya gejolak sosial ;
m. terciptanya kondisi aman yang mendukung tercapainya prioritas sasaran
pembangunan nasional lima tahun kedepan;
n. tegaknya hukum yang mampu memberikan rasa perlindungan dan
pengayoman oleh negara serta kepastian dunia usaha;
o terwujudnya kerukunan sosial sehingga bebas dari konflik sosial dan
gangguan terhadap pelaksanaan agenda demokrasi baik di pusat maupun
di daerah;
p. terwujudnya kerjasama lintas departemen dan lintas negara dalam ranggka
mewujudkan upaya menciptakan keamanan melalui sinergi polisional
q terbangunnya potensi masyarakat dalam mewujudkan keamanan
lingkungan masing-masing bekerja sama dengan Polri sehimgga terwujut
masyarakat patuh hukum.
4. Tujuan Strategis
Tujuan Strategis merupakan penjabaran atau implementasi dan pernyataan
Misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 tahun. Polri dapat
secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam
memenuhi Visi dan misinya untuk kurun waktu satu sampai dengan lima tahun ke
9
depan…..
depan dengan diformulasikannya tujuan strategis ini dalam mempertimbangkan
sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, perumusan tujuan strategis ini juga
akan memungkinkan Polri untuk mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi.
Oleh sebab itu agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai
tujuan strategisnya, maka tujuan strategis yang ditetapkan harus memiliki indikator
kinerja (Performance Indikator) yang terukur rumusan :
a. Tujuan Jangka Menengah Polri
1) terciptanya kondisi aman yang mendukung tercapainya prioritas
sasaran pembangunan nasional lima tahun ke depan;
2) tegaknya hukum yang mampu memberikan rasa perlindungan dan
pengayoman oleh Negara serta kepastian dunia usaha;
3) terwujudnya kerukunan sosial sehingga bebas dari konflik sosial dan
gangguan terhadap pelaksanaan agenda demokrasi baik di pusat
maupun di daerah;
4) terwujudnya kerjasama lintas departemen dan lintas Negara dalam
rangka mewujudkan upaya terciptanya keamanan melalui sinergi
polisional;
5) terbangunnya potensi masyarakat dalam mewujudkan keamanan
lingkungan masing-masing bekerja sama dengan Polri sehingga
terwujud masyarakat patuh hukum;
c. Tujuan Jangka Menengah Polda Bali
1) terkendalinya angka pelanggaran hukum dan kriminalitas dengan
memperbanyak frekwensi keberadaan anggota Polri ditengah-
tengah masyarakat sebagai wujud tekad pengabdian terbaik;
2) terungkapnya jaringan kejahatan transnasional terutama Narkotika,
Psikotropika dan Zat Aduktif (Napza), perdagangan manusia dan
pencucian uang;
3) terkendalinya jumlah penyalahgunaan narkotika;
4) terkendalinya…..
10
5) terkendalinya gangguan keamanan dan permasalahan adat;
5) terungkapnya jaringan utama percurian sumber daya hutan
khususnya wilayah Bali;
6) meningkatnya kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum;
8) meningkatnya kinerja Polri tercermin dengan menurunnya angka
kriminalitas.
5. Sasaran Strategis Polda Bali
a. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan
Kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya sehari-
hari dengan indikator:
1) Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata;
2) Prosentase menurunnya daerah rawan kamtibmas;
3) Prosentase penurunan wilayah konflik sosial dan konflik adat.
4) Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata
5) Prosentase kegiatan unjuk rasa
b. Terwujudnya penyebaran personel di seluruh kesatuan kewilayahan guna
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan;
1) Prosentase penyebaran personil di masing-masing Polsek;
2) Prosentase ideal jumlah Polsek di jajaran Polda Bali;
3) Prosentase jumlah babinkamtibmas dengan jumlah desa.
c. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana
yang transparan, akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan
korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana dengan
indikator;
1) Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana;
2) Prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan
(SP2HP);
d. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian secara mudah, responsif,
transparan, akuntabel dan tidak diskriminasi dengan indikator:
11
1) prosentase…..
1) Prosentase ketepatan datang ke tempat kejadian perkara (TKP)
sesuai standar dalam kota atau luar kota:
2) Prosentase complain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri.
3) Prosentase penambahan personil polri melalui rekruitmen/werving
e. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan danketertiban dengan indikator :
1) Prosentase MoU yang efektif;
2) Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti;
3) Menurunnya perilaku main hakim sendiri.
f. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas dengan indikator:
1) Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas;
2) Prosentase penurunan laka lantas;
3) Prosentase penurunan daerah rawan macet.
B. PENETAPAN KINERJA POLDA BALI
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Peraturan Menpan dimana Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen
pernyataan kinerja / kesepakatan kinerja / perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan
untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki
dan pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai
kinerja dan terukur dalam kurun waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dikelolanya.
Tujuan khusus Penetapan Kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata, komitmen antara
penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian baik keberhasilan
maupun kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur
12
kinerja…..
kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian
penghargaan dan sanksi (reward and punishiment)
Polda Bali talah membuat penetapan kinerja T.A. 2014, kegiatan yang disusun
dalam penetapan kinerja adalah kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
satker Polda Bali, Penetapan Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas
kinerja pada akhir tahun 2013. Penetapan Kinerja Polda Bali tahun 2014 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1Tabel Pengukuran Kinerja
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET1 2 3
1. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksakanan aktifitas sehari-hari
a. Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata.
b. Prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas.
c. Prosentase penurunan wilayah konflik sosial.
d. Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin.
e. Prosentase kegiatan unjuk rasa.
70 %
50 %
60 %
20 %
20 %13. Terwujudnya penyebaran
personil diseluruh kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat
a. Prosentase penyebaran personil di masing-masing polsek.
b. Prosentase jumlah polsek di Kecamatan.
c. Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas.
95 %
96 %
90 %
14. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan,akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana.
a. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana.
b. Prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP).
65 %
100 %
13
4.Terwujudnya…..
15. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian yang transparan dan akuntabel.
a. Prosentase ketepatan datang ke tempat kejadian perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota.
b. Prosentase komplin/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri.
c. Prosentase penambahan personil polri melalui rekruitmen/werving
85 %
10 %
100 %
16. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban.
a. Prosentase MoU yang efektif.b. Prosentase informasi
masyarakat yang ditindaklanjuti.c. Menurunnya perilaku main
hakim sendiri.
18 %95 %
40 %
17. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas
a. Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas.
b. Prosentase penurunan laka lantas.
c. Prosentase penurunan daerah rawan macet
10 %
0.5 %
12 %
BAB III…..
14
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran tingkat capaian kinerja Polda Bali Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam uraian sebagai berikut:
A. Pengukuran Capaian Kinerja
Pengukuran tingkat capaian kinerja Polda Bali TA. 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran, rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada lampiran tabel Pengukuran Kinerja (PK) Polda Bali TA. 2014.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian masih ada beberapa sasaran strategis yang belum optimal berhasil diwujudkan dalam TA. 2013 ini. Namun terhadap sasaran maupun target indikator yang belum berhasil diwujudkan sepenuhnya, telah dilakukan beberapa analisa dan evaluasi sebagai bahan umpan balik (feedback) dalam rangka peningkatan capaian kinerja di masa yang akan datang.
B. Capaian Indikator Kinerja Utama
Dalam suatu organisasi terdapat banyak indikator dan ukuran yang dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan suatu organisasi, diantaranya dengan melihat beberapa kinerja yang paling utama sebagai kreterian keberhasilan kinerja suatu organisasi. Polri telah menetapkan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/480/VII/2012 tanggal 24 Agustus 2012 sebagai Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Polri, maka Polda Bali telah menyusun Indikator Kinerja Utama yang merupakan tolok ukur keberhasilan secara menyeluruh yang menggambarkan tugas pokok dan fungsi serta peran Polda Bali.
Capaian Indikator Kinerja dilakukan dengan cara memperbandingkan antara
rencana capaian kinerja (target) dengan realisasi capaian kinerja pada program Polda
Bali TA. 2014 sebagai berikut:
C. Indikator…..
C. Indikator Capaian Kinerja
1. Sasaran strategis, terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya sehari-hari dengan indikator capaian kinerja antara lain:
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase potensi gangguan tidak
menjadi gangguan nyata70 % 51,86 % 74,08 %
Dari penjelasan table 2 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase potensi gangguan tidak menjadi nyata realisasi mencapai 51,86% dari alokasi target sebesar 70 %. Sehingga capaian kinerja sebesar 74,08%
No Satker Potensi Gangguan Gangguan Nyata1.2.3.4.5.6.7.8.9.
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
5.25722277534590253126256880
2.910219283354114631639
Jumlah 8.195 4.250
Tabel 2Indikator Kinerja Utama
Potensi Gangguan Tidak Menjadi Gangguan Nyata
Tabel 3
Potensi Gangguan tidak menjadi gangguan nyata TA. 2014
16
Grafik 1…..
Potensi Gangguan Gangguan Nyata0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
Axis Title
a) Dari penjelasan table 3 dan grafik 1 diatas dapat dilihat bahwa prosentase
potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata di wilayah hukum Polda
Bali diantaranya jumlah potensi gangguan sebanyak 8.195 Dan jumlah
gangguan nyata 4.250 atau 51.86% sehingga capaian kinerja tahun 2014
sebanyak 74,08 % Berdasarkan data tersebut jumlah potensi gangguan
nyata yang menonjol tahun 2013 diantaranya Polresta Denpasar sebanyak
2.910 Kss , Polres Badung 639 kss, Polres Klungkung 354 kss dan Polres
Bangli 114 kss.
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi beberapa faktor yang mempengaruhi naiknya angka kriminalitas pada jenis kejahatan curanmor, curas/curat, judi susila, narkoba Dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat untuk berupaya mengamankan dirinya maupun masyarakat sekitarnya apatis terhadap lingkungannya, jumlah penduduk pendatang/ luar bali yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan bali merupakan daerah pariwisata yang dikunjungi oleh wisatawan manca Negara yang cendrung dijadikan tempat jual beli barang berupa Narkoba.
Usulan…..
Usulan/upaya yang dilakukan dalam pemecahan masalah kegiatan intelejen antara lain pembinaan jaringan, penggalangan dan deteksi giat masyarakat tepat sasaran,tepat waktu disertai dengan kinerja anggota intelejen yang senantiasa menindaklanjuti setiap informasi yang disampaikan dan perkembangan masyarakat, disamping itu dalam mengatasi potensi gangguan senantiasa dilaksanakan terpadu dengan fungsi lainnya seperti fungsi binmas dalam memberikan penyuluhan (Prefentif dan Preemtif) , fungsi sabhara kegiatan patroli dialogis didaerah rawan kamtibmas sesuai dengan route yang telah ditentukan serta dengan fungsi reserse dalam penegakan hokum, memperketat pengawasan orang asing yang masuk ke Bali dalam rangka antisipasi peredaran Narkoba.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase penurunan daerah rawan
kamtibmas50 % 5,59 % 11,18 %
Dari penjelasan table 4 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase daerah rawan kamtibmas realisasi mencapai 5,59% dari alokasi target sebesar 50%. Sehingga capaian kinerja sebesar 11,18%.
No Satker 2012 20131.2.3.4.5.6.7.8.9.
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
200123752212125787460
18813472211184836568
Jumlah 769 726
Tabel 4
Tabel Indikator Kinerja Utama Prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas
Tabel 5
Jumlah daerah rawan kamtibmas TA. 2014
18
Grafik 2…..
TA 2012 TA 2013700
710
720
730
740
750
760
770
Axis Title
b) Dari penjelasan table 5 dan grafik 2 diatas dapat dilihat bahwa prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas di wilayah hukum Polda Bali diantaranya jumlah daerah rawan kamtibmas tahun 201…. sebanyak 769 dan jumlah rawan kamtibmas tahun 2014 sebanyak 726 atau 5,59% sehingga capaian kinerja tahun 2013 sebanyak 11,18%. Berdasarkan data tersebut jumlah rawan kamtibmas yang menonjol tahun 2014 diantaranya Polresta Denpasar sebanyak 188 kss dan Polres Buleleng 134 kss, Polres Bangli84 kss, daerah rawan kamtibmas pada wilayah perairan Denpasar pada kawasan pantai sanur, pelabuhan benoa, pulau serangan, nusa dua, tanjung benoa terjadi kerawanan laka laut dan pelanggaran tindak pidana penyelundupan satwa penyu, pencurian peralatan kapal/jarring, penggelapan muatan kapal/BBM, pelanggaran pelayaran maupun konflik social antar kelompok nelayan dalam perebutan batas wilayah tangkapan ikan, tahun 2014 rawan kamtibmas pada wilayah perairan sebanyak 33 kss atau 87 % dibandingkan tahun 201…. terjadi 36 kss. Wilayah Bali yang merupakan salah satu tempat wisata yang terkenal di manca Negara juga mengakibatkan berkembangnya budaya yang bertentangan dengan budaya asli masyarakat Bali diantaranya bertambahnya penduduk bukan asli bali,
menjamurnya…..
menjamurnya tempat hiburan malam seperti café, diskotik dan karaoke yang identik sebagai penyebaran narkoba, miras, praktek prostitusi, perjudian kupon togel yang melibatkan sindikat kawasan regional, juga yang menjdi kebiasaan masyarakat bali sebagai tradisi saat berlangsungnya kegiatan keagamaan/adat biasanya dilaksanakan sabung ayam/judi yang disebut dengan sebutan tabuh rah yang didalam pelaksanaannya banyak kegiatan judi hal tersebut diakibatkan karena minimnya jumlah lapangan pekerjaan secara langsung mengakibatkan banyaknya jumlah pengangguran yang berimplikasi pada meningkatnya jumlah kriminalitas. Dalam rangka menciptakan menurunnya daerah rawan kamtibmas Polda Bali telah menggelar beberapa Operasi Kepolisian yaitu Operasi Kewilayahan dan Operasi Pengamanan dengan dengan sandi operasi Waspada Agung, Curas/Curat, Antik Agung, Balak Agung, Cipkon Agung, Jaran Agung, Pekat Agung dan Operasi Pengamanan dengan sandi operasi yaitu Operasi Puri Agung dan Operasi Gapura Agung pengamanan terhadap kegiatan yang bersifat nasional maupun internasional dengan mengedepankan kegiatan preemtif, preventif dan penegakan hukum guna mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif sasaran Operasi adalah orang, barang dan tempat/lokasi sebagai alat pendukung dalam melaksanakan kegaitan operasi Kewilayahan/Ops Pam yang bersifat Nasional maupun International dan kegiatan operasional kepolisian dengan menggelar Ranmor Roda Dua sebanyak 1.462 unit, Roda 4 sebanyak 405 unit, Roda 6 sebanyak 59 unit, Kendaraan Rantis sebanyak 34 unit, Ranmor ATV sebanyak 12 unit, dan untuk pengamanan di laut maupun sungai sarana prasarana yang digunakan Kapal type C sebanyak 4 unit, Kapal tyipe C Sungai sebanyak 3 unit dan Perahu Karet sebanyak 5 unit, dengan dukungan BBM yang sangat minim karena BBM yang ada untuk mendukung kebutuhan rutin operasional, pengadaan dan pendistribusian BBMP pada tahun 201…. sebanyak 2.003.070 liter sedangkan 2014 sebanyak 1.872.250 liter adapun untuk TA 2014 pengadaan MT-88 (Premium) tidak dianggarkan dan seluruhnya diwujudkan dalam bentuk Pertamax dan BBMP hanya diperuntukkan untuk giat rutin operasional tidak berhubungan dengan kegiatan operasi pengamanan Kepolisian yang bersifat nasional maupun internasional
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi secara umum faktor kepedulian masyarakat terhadap lingkungan masih rendah. Kegiatan Operasi Kepolisian Maupun Ops Pam anggaran yang ada di dalam Dipa sangat terbatas sedangkan kegiatan melebihi dari target yang ditentukan, dukungan BBM sangat terbatas,serta dukungan anggaran yang dibayarkan kepada anggota mengalami hambatan. Dalam pelaksanaan patroli pada wilayah perairan adanya keterbatasan daya jelajah alut kapal patrol guna
20
menjangkau…..
menjangkau wilayah perairan yang jaraknya melebihi 12 mil dari garis pantai, kurangnya sarana prasarana SAR
Usulan pemecahan masalah pemberdayaan fungsi sabhara, optimalisasi bhabinkamtibmas dan penempatan kring serse oleh jajaran fungsi reskrim dan fungsi narkoba serta penggalangan jaringan fungsi intelkam dalam meningkatkan kegiatan deteksi aksi, meningkatkan kualitas dan kwantitas jaringan intelejen, meningkatkan pengamanan di wilayah perairan dan perbatasan dan menekan potensi gangguan untuk tidak menjadi gangguan nyata ditambah dengan mengakuratkan patroli dan binmas
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase penurunan wilayah konflik
sosial60 % 15,38 % 25,63 %
Dari penjelasan table 6 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas realisasi mencapai 15,38 % dari alokasi target sebesar 60 %. Sehingga capaian kinerja sebesar 25,63 %
No Satker 2012 20131.2.3.4.5.6.7.8.9.
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
1922211865283
1616122165084
Jumlah 104 88
Tabel 6
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase penurunan wilayah konflik sosial TA. 2014
Tabel 7
Jumlah Wilayah Konflik Sosial TA. 2014
21
Grafik 3…..
TA 2012 TA 201380
85
90
95
100
105
Axis Title
c) Dari penjelasan table 7 dan grafik 3 diatas dapat dilihat bahwa prosentase penurunan wilayah konflik social di wilayah hukum Polda Bali diantaranya jumlah daerah rawan konflik sosial tahun 2012 sebanyak 104 Dan jumlah daerah rawan konflik sosial tahun 2013 sebanyak 88 atau 15,38% sehingga capaian kinerja tahun 2013 sebesar 25,63%. Berdasarkan data tersebut jumlah rawan konflik sosial tahun 2014 diantaranya Polres Karangasem perebutan tapal batas dan desa pakraman sebanyak 2 kasus terjadi pada tahun 2012, Polres Jembrana tahun 2012 sebanyak 8 kss yaitu pro kontra pemilihan pemangku desa tegalcangkring, pro kontra pemilihan pemangku desa pergung, pro kontra rencana pemugaran balai pesandekan/balai peristirahatan pura rambut siwi, batas tanah balai banjar kepuh digugat oleh masyarakat, pro kontra galian C antara subak dengan pencari material di desa pohsanten, keberatan desa. Pakraman yehbang terhadap pengambilan pasir laut, pembangunan pura puseh ds adat lokasari loloan timur, pediksaan sulinggih griya suka taman ketugtug loloan timur kasus tersebut telah selesai dan tahun 2013 8 kss antara lain pemilihan perbekel yehembang kauh yang berujung pada perselisihan antar warga banjar kedisan dengan sekar kejula, pro kontra pemekaran
Grafik 3
Jumlah wilayah konflik sosial TA. 2014
22
banjar…..
banjar adat bale agung desa yehembang, pro kontra rencana odalan pura dalem munduk anyar, protes warga masyarakat desa dangin tukadaya kepada prebekel yang diduga telah menggunakan uang program pembangunan instruktur pedesaan (PPIP) sebesar 10 juta rupiah, keberatan desa pakraman yehembang terhadap pengambilan pasir laut, pro kontra letak tapal batas desa air kuning dengan kelurahan sangkar agung, tapal batas antara lingkungan menega dengan lingkungan srimandala kelurahan dauhwaru, Wilayah Polres Badung timbulnya rawan konflik sosial dipicu masalah perebutan tapal batas dan permasalahan adat istiadat adanya perubahan kasta yang mendapat penolakan dari kelompok masyarakat, Wilayah Polres Gianyar perebutan tapal batas sebanyak 7 kss, perebutan tanah laba pura dan tanah pembuatan kuburan sebanyak 5 kss, Kasus adat sebanyak 7 kss, Wilayah Polres Klungkung masalah adat istiadat, perebutan tapal batas sebanyak 6 kss, Polres Bangli Kasus Adat 5 kss, Polres Buleleng masalah konflik adat 6 kss, tapal batas 2 kss, konflik tanah 7 kss, konflik agama 2 kss Polresta Denpasar terdapat 16 kss terdiri dari Konflik Agama, Adat dan Konflik antar Ormas , Polres Tabanan 12 kss.
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi dalam upaya menurunkan konflik sosial masih adanya pemikiran masyarakat bahwa walayah yang diperebutkan akan dapat memberikan keuntungan secara ekonomi baik terkait lahan wisata, retribusi, ADD maupun wilayah yang baru berkembang disamping itu juga konflik sosial banyak diwarnai oleh pengaruh politik adanya beberapa kelompok yang dimanfaatkan oleh tokoh/partai politik tertentu.
Upaya pemecahan masalah pemberdayaan fungsi binmas dalam menjalankan fungsi pembinaan dan penyuluhan tentang Undang-Undang nomor 7 tahun 2012 tentang Penerangan Konflik Sosial dengan metoda safari kamtibmas atau program kunjungan ke warga masyarakat serta upaya mediasi dalam penyelesaian masalah bersinergi dengan pemerintah daerah kabupaten dan juga upaya melalui peran satuan intelejen dengan melakukan langkah-langkah pengamanan dan penggalangan serta deteksi dini terhadap segala potensi konflik sosial serta pemberdayaan FKPM yang ada karena dipandang sangat efektif dalam mencegah konflik sosial.
23
Tabel 8…..
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Prosentase gangguan keamanan dan
ketertiban tempat wisata terjamin20 % 5,48 % 27,4 %
Dari penjelasan table 8 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin realisasi mencapai 5,48% dari alokasi target sebesar 20%. Sehingga capaian kinerja sebesar 5,48%
No Satker 2012 20131.2.3.4.5.6.7.8.9.
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
64210
1610807
602001720908
Jumlah 675 638
Tabel 8Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase Gangguan Keamanan dan Ketertiban Tempat Wisata Terjamin TA. 2013
Tabel 9Jumlah gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin
Grafik 4…..
TA 2012 TA 2013610620630640650660670680
Axis Title
d) Bali merupakan daerah tujuan pariwisata yang terbaik di dunia menjadikan pariwisata sebagai sektor terpenting yang membawa multiplier effeck terhadap kehidupan masyarakat Bali sehingga mampu mempengaruhi mata rantai dan kesejahtraan masyarakat lokal hal ini tidak terlepas dari peran Polda Bali dalam menjaga keamanan dan keamanan yang merupakan kebutuhan hakiki dari setiap warga masyarakat termasuk wisatawan sehingga terlihat dari table 9 dan grafik 4 tersebut diatas di wilayah Bali terdapat beberapa tempat pariwisata yang dikunjungi oleh wisatawan lokal dan wisatawan manca Negara tahun 2013 terdapat 124 tempat wisatawan, gangguan kamtibmas realisasi 5,48 % dari target yang ditetapkan sebanyak 20 % Sehingga capaian kinerja mencapai 27,4 % wilayah Polres karangasem terdapat gangguan kamtibmas pada tempat daerah pariwisata tahun 2012 sebanyak 8 kss dan tahun 2013 terdapat 9 kss, Polres Badung tahun 2012 terjadi sebanyak 7 kss dan tahun 2013 sebanyak 8 kss lokasi kejadian yang menonjol pada wilayah Polres Badung didaerah Pantai Batu Majan polsek kuta utara, Polres Klungkung 1 orang wisatawan asing terseret arus pantai pada saat melakukan diving dan 1 orang wisatawan lokal, Polresta Denpasar jumlah gangguan kamtibmas daerah pariwisata tahun 2012 sebanyak 643 kss dan tahun 2013 sebanyak 602 atau 93.62% capaian kinerja sebesar 99.60% gangguan kamtibmas yang menonjol pada kawasan wisata kuta sebanyak 261 dan kuta selatan/Nusa Dua sebanyak 133 pelaku tindak pidana banyak dilakukan oleh orang asing jenis tindak pidana yang dilakukan adalah curas/curat,
Grafik 4Jumlah gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin
25
KDRT…..
KDRT, pemerkosaan, obat-obatan terlarang dll dan orang asing yang meninggal dunia pada tempat wisata adalah kecelakaan surfing, terseret arus dll, Polres Gianyar gangguan kamtibmas daerah pariwisata tahun 2012 sebanyak 16 dan tahun 2013 sebanyak 17 atau 106 % terjadi di darah kawasan wisata sukawati, tampak siring dan blahbatuh
Kendala/hambatan yang dihadapi kurangnya kesadaran para wisatawan menperhatikan himbauan-himbauan yang diberikan oleh petugas, kurang pemahaman petugas dalam berbahasa asing dan masih kurangnya sarana prasarana keamanan obyek wisata masih dilakukan pengamanan secara manual
Upaya yang dilakukan Polda Bali mengambil upaya – upaya sesuai dengan tugas pokok polri sebagai alat Negara penegak hokum, pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat senantiasa dituntut untuk dapat menanggulangi berbagai bentuk gangguan kamtibmas yang muncul di masyarakat guna mewujudkan rasa aman dan tentram, dalam creative break through/terobosan kreatif Kapolda Bali telah membentuk dan membangun Bali Guard Police, Beach Guard Police, Babinkamtibmas Pariwisata, Warung Aman, Villa Aman, Patroli Dialogis, Quick Response, Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu dan Pelayanan Informasi Public Bid Humas Polda Bali.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiane. Prosentase Kegiatan Unjuk Rasa 20 % 163% 815%
Dari penjelasan table 10 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jaminan unjuk rasa realisasi mencapai 163% dari alokasi target sebesar 20%. Sehingga capaian kinerja sebesar 815%.
Tabel 10
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase Kegiatan Unjuk Rasa TA. 2013
Tabel 11
Jumlah gangguan unjuk rasa
26
Tabel 11…..
27
No Satker 2012 20131.2.3.4.5.6.7.8.9.
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
48120000113
71240080012
Jumlah 65 106
TA 2012 TA 20130
20
40
60
80
100
120
Axis Title
e. Dari penjelasan table 11 dan grafik 5 tersebut diatas pada tahun 2013 realisasi mencapai165% dari target yang ditetapkan sebesar 20 Sehingga capaian kinerja sebesar 815%.
Grafik 5
Jumlah gangguan unjuk rasa
Dari…..
28
Permasalahan yang terjadi di wilayah Polda Bali dalam aksi unjuk rasa dipicu oleh permasalahan politik terjadi unjuk rasa dalam kaitan Pemilihan Gubernur di Kantor PWI Prop Bali, di Kantor Bali Post tentang pemuatan berita yang sepihak, Kab. Gianyar Ds. Buahan tuntutan dalam daftar calon sementara legislative, aksi unras tolak kenaikan BBM oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Unud,LSM dan Kelompok ARDHAN, unras tolak pembangunan BIP yang dinilai melanggar Perda RTRWP, penolakan revisi terhadap perda no 16 tahun 2009 tentang RTRW Prop Bali, masalah Laba Pura, Penyerobotan Tanah Desa Adat, Eksekusi tanah sengketa, permasalahan agama, penolakan reklamasi teluk benoa, Penolakan Pura Besakih menjadiKSPN diekploitasi menjadi bahan politik, perebutan tapal batas.
Upaya yang dilakukan Polda Bali menggelar penguatan kerjasama lintas Kementrian/Lembaga dalam rangka pencegahan dan penyelesaian konflik sokial dan pemulihan situasi kamtibmas pasca konflik melalui MoU dan pelatihan bersama, penguatan kerja sama dibidang criminal justice system untuk mengefektifkan penegakan hokum yang dapat menjamin rasa keadilan, kepastian dan kemanfaatan.
2. Sasaran strategis, terwujudnya penyebaran personil diseluruh kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan indikator capaian kinerja antara lain:
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase penyebaran personil di masing-
masing Polsek95 % 107 % 112.6 %
Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa penyebaran personil di masing-
masing Polsek realisasi mencapai 107 % dari alokasi target sebesar 95%
sehingga capaian kinerja sebesar 113 % terdiri dari adalah Polsek pada
Polresta Denpasar termasuk subsector realisasi sebanyak 985 target
penyebaran sebanyak 678 atau 69 %, Polsek pada Polres Buleleng realisasi
830 target 714 atau 86 %, Polsek pada Polres Tabanan realisasi 610 target 714
atau 86 %, Polsek pada Polres Gianyar realisasi 726 target 517 atau 71 %, Polsek
pada Polres Klungkung realisasi 242 target 287 atau 119 %, Polsek pada Polres
Tabel 12Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase penyebaran personil di masing-masing Polsek TA. 2013
830 target....
Bangli realisasi 245 target 287 atau 117 %, Polsek pada Polres Karangasem
realisasi 463 target 624 atau 133 %. Polsek pada Polres Jembrana realisasi 450
target 450 atau 100 %, Polsek pada Polres Badung realisasi 352 target 320 atau
90.9 %,
No Personil Polsek DSP RIIL1.2.3.4.
UrbanRuralPra RuralPol Sub Sektor
3.3301.213
-48
3.6391.237
-31
Jumlah 4.591 4.907
Urban Rural Sub Sektor0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Axis Title
a) Dari penjelasan table 13 dan garafik 6 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah penyebaran personil di masing-masing Polsek adalah 4.907 atau 107 %, target penyebaran personil pada Polsek di wilayah Polda Bali Tahun 2013
Grafik 6Penyebaran personil di masing-masing Polsek tahun 2013
b) Dari penjelasan....
Tabel 13Prosentase penyebaran personil di masing-masing Polsek TA. 2013
30
sebanyak 4.591 atau 95 %, diantaranya Polsek Urban sebanyak 3.330, Polsek Rural sebanyak 1.213 dan Polsub sektor sebanyak 48.
Kendala dan hambatan yang dihadapi kelebihan penyebaran personil di masing-masing Polsek belum sesuai dengan DSP yang ditetapkan penyebaran personil pada masing-masing Polsek ada yang melebihi DSP ada yang kurang dari DSP namun dilihat dari penyebaran personil secara keseluruhan adalah jumlah personil Polsek melebihi DSP yang ditetapkan.
Usulan pemecahan masalah melakukan pergeseran personil Polri disesuaikan dengan DSP dan pengkajian personil maupun Polsek.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase jumlah Polsek di Kecamatan 96 % 60 % 65,6 %
Dari penjelasan table diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah Polsek di Kecamatan dan 3 Polsubsektor realisasi mencapai 63 % dari alokasi target 96 % sehingga capaian kinerja sebesar 65,6%.
No Polsek di Kecamatan TA. 20131.2.3.
Jumlah PolsekJumlah PolsubsektorJumlah Kecamatan
60362
Kekurangan 2
Tabel 15
Jumlah Polsek di Kecamatan
Tabel 14Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase jumlah Polsek di Kecamatan
Grafik 7
Jumlah Polsek di Kecamatan
Grafik 7....31
Polsek Kecamatan Kekurangan Polsek0
10
20
30
40
50
60
70
Axis Title
b) Dari penjelasan table 15 dan grafik 7 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah Polsek di Kecamatan diantaranya Jumlah Polsek pada Polda Bali sebanyak 60 terdiri dari Polsek Urban 37 dan Polsek Rural 23 serta Polsubsektor 3 Jumlah Kecamatan sebanyak 62 kekurangan Polsek sebanyak 2 pada Kecamatan Negara dan Kecamatan Denpasar Utara.
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi dalam pemenuhan jumlah Polsek yang terbentuk pada setiap kecamatan adalah jumlah personil yang mengawaki Polsek tidak memenuhi DSP yang ditetapkan.
Usulan pemecahan masalah melakukan pengkajian jumlah Polsek yang akan dibentuk. Polsek sebagai unsure terdepan pelayanan masyarakat atau Polsek Kuat yang diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Tabel 16Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas
Tabel 16....
32
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas 90 % 102,9% 114,3%
Dari penjelasan table 12 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah Bhabinkamtibmas realisasi mencapai 102,9 % dari alokasi target sebesar 90 % sehingga capaian kinerja sebesar 114,3 %.
POLRES JUMLAH IMPLEMENTASI JUMLAHPOL
SEKDESA/
KELBABINKAMTIBMAS DESA
SEN-TUHAN
DESABINA-
AN
DESAPAN-
TAUANBIN
DESARANGKAP
JLH
POLRESTADEPASAR
7 54 57 - 57 - 54 - 54
POLRES BULELENG
10 148 149 - 149 - 148 - 148
POLRES GIANYAR
7 70 70 - 70 - 70 - 70
POLRES TABANAN
10 138 135 - 135 - 135 - 135
POLRES KLUNGKUNG
4 59 59 - 59 - 59 - 59
POLRES BANGLI 5 72 72 - 72 2 5 65 72
POLRES KARANGASEM
9 78 83 - 83 - 78 - 78
POLRES JEMBRANA
5 51 56 - 56 - 51 - 51
POLRES BADUNG
4 52 54 - 54 - 54 - 54
JUMLAH 60 716 735 - 735 2 649 65 716
Tabel 17
Jumlah Bhabinkamtibmas
Grafik 8
Jumlah Babinkamtibmas
Grafik 8....33
Polresta Dps
Res Bll Res Gnr Res Tbn Res Klk Res Bangli
Res Kr. Asem
Res Jbr Res Bdg0
20
40
60
80
100
120
140
160
Axis Title
c) Dari penjelasan table 17 dan grafik 8 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah bhabinkamtibmas diantaranya jumlah Polsek pada Polda Bali sebanyak 60 dan Polsub sektor 3 jumlah Desa/Kelurahan sebanyak 716.
Jumlah Bhabinkamtibmas pembinaan Desa sebanyak 735, jumlah inplementasi sentuhan sebanyak 2, jumlah implementasi Desa binaan sebanyak 649, dan jumlah implementasi Desa pantauan sebanyak 65.
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi terbatasnya jumlah personil Polri sehingga banyak Bhabinkamtibmas yang melaksanakan tugas rangkap untuk pelaksanaan tugas Bhabinkamtibmas di desa/kelurahan, wilayah Bali Timur pada Polres Karangasem Desa dan Kelurahan yang luas dan berbukit serta kegiatan adat yang cukup padat dan Bali mempunyai banyak tempat suci seperti pura yang banyak pengunjungnya untuk melaksanakan kegiatan spiritual yang memerlukan peran dari Babinkamtimtibmas secara aktif.
Usulan pemecahan masalah meningkatkan kemampuan petugas Bhabinkamtibmas dan meningkatkan kegiatan bimbingan serta penyuluhan guna menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat dalam memelihara
Usulan....34
kamtibmas.Babinkamtibmas seyogyanya berpangkat Pama karena Bhabinkamtibmas adalah sebagai perpanjangan tangan Pimpinan dalam menyampaikan hal-hal yang terkait dengan tugas Pokok Polri bidang Kamtibmas serta bidang pelayanan Polri kepada masyarakat.
3. Sasaran strategis, terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntable, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana. Dengan indicator capaian antara lain:
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase pengungkapan dan
penyelesaian tindak pidana65 % 29,69% 45,68 %
Dari penjelasan table 18 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana realisasi mencapai 29,69% dari alokasi target sebesar 65%. Sehingga mencapai kinerja sebesar 45,68%.
NO KESATUAN 2012 2013JTP JPTP % JTP JPTP %
1 2 3 4 5 6 7 81 Polda Bali 783 410 47,64 754 434 42,442 Polresta Denpasar 2608 1578 39,49 2834 1771 37,513 Polres Buleleng 1212 965 20,38 864 758 12,274 Polres Tabanan 186 150 80,65 203 140 68,965 Polres Gianyar 812 635 21,79 742 595 19,816 Polres Klungkung 392 293 25,26 364 253 30,497 Polres Bangli 240 180 25 250 211 15,608 Polres Karangasem 237 202 85 220 169 779 Polres Jembrana 526 428 18,63 461 391 15,1810 Polres Badung 531 338 63,65 591 423 71,57
Tabel 18Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana
TABEL 19CRIME TOTAL & CRIME CLEARANCE TAHUN 2012 & 2013
PER POLRES/TA JAJARAN POLDA BALI
Jumlah 1.800 5.703 29,59 7.785 5.474 29,69
Polda Resta Res Bll Res Tbn Res Gr Res Klk Res Bangli
Res Kr.Asem
Res Jbr Res Bdng
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Axis Title
Grafik 9Crime Total Tahun 2012 dan 2013
Grafik 10
Crime Clearance Tahun 2012 dan 2013
Grafik 9....35
Polda Resta Res Bll Res Tbn Res Gnr Res Klk Res Bangli
Res Kr. Asem
Res Jbr Res Bdng
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
Axis Title
NO KESATUAN 2012 2013JLH TP JLH
PENDUDUKRESIKO JLH
TPJLH
PENDUDUKRESIKO
1 2 3 4 5 6 7 81 Polresta Denpasar 3.391 788.445 331 3.588 788.445 4552 Polres Buleleng 1.212 624.079 194 864 624.079 1383 Polres Tabanan 516 420.370 123 402 420.370 964 Polres Gianyar 812 470.380 173 742 470.380 1585 Polres Klungkung 392 170.559 230 364 170.559 2136 Polres Bangli 240 215.404 111 250 215.404 1167 Polres Kr. Asem 237 441.664 54 590 441.664 1348 Polres Jembrana 526 261.618 201 461 261.618 1769 Polres Badung 590 543.681 109 740 543.681 136
Rata-Rata 8.100 3.891.428 208 7.785 3.891.428 200
Tabel 20
Perkembangan Resiko Penduduk Menjadi Korban Kejahatan Per 100.000 Penduduk Tahun 2012 dan 2013 di Jajaran Polda Bali
Grafik 11
Crime Indeks Tahun 2013
Tabel 20....
36
78%
22%
KEJAHATAN MENONJOLKEJAHATAN LAINNYA
12%10%
20%
27%
31%0%
BUNUHANIRATCURATCURATCURANMORNARKOBA
a) Dari penjelasan table 20 dan grafik 11 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah tindak pidana tahun 2013 sebanyak 7.785 Kasus dan Polda Bali baru berhasil menyelesaikan kasus tindak pidana sebanyak 5.474 kasus atau 29,69% sehingga target kinerja tahun 2013 sebanyak 65% belum sepenuhnya berhasil Berdasarkan data tersebut maka menjadi tunggakan penyelesaian perkara untuk ditangani tahun 2014 pada Polres Badung sebanyak 168 kss, Polresta Denpasar sebanyak 1.320 kss.
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi dalam pengungkapan kasus-kasus yang terjadi diantaranya adalah jumlah penyidik yang masih terbatas khususnya penyidik di tingkat Polsek sehigga kasus yang ditangani tidak semua bisa selesai sampai tuntas sehingga penyelesaiannya dilimpahkan kepada penyidik Polres padahal di tingkat Polres sendiri banyak kasus yang perlu ditangani secara cepat terlebih lagi kasus yang menjadi sorotan masyarakat.
Hambatan lain dalam pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana di Jajaran Polda Bali diantaranya kualitas sumber daya manusia penyidik yang ada sangat terbatas, padahal dalam se tahun Polda Bali harus menangani kasus sebanyak 7.785 kasus.
Upaya Polda Bali yang telah dilaksanakan dalam pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana tersebut diantaranya adalah melaksanakan
b) Dari....
37
pembinaan fungsi teknis reserse di masing-masing Satuan Fungsi/Satuan Wilayah dengan materi trend kejahatan yang terjadi dan materi pendukung lainnya sehingga diharapkan dengan pembinaan fungsi teknis tersebut dapat meningkatkan kinerja fungsi reserse.
Upaya lainnya adalah menjalin sinergitas dengan antar penegak hukum lainnya diantaranya dengan Jaksa Penuntut Umum, hal ini dimaksudkan agar pemberkasan kasus dapat diselesaikan secara cepat dan tersangka dan barang bukti dapat dilimpahkan ke Pengadilan guna meningkatkan kinerja fungsi Reskrim dan sesuai dengan kebijakan, Polda Bali juga memberikan asistensi kepada Polres yang mengalami kesulitan dalam menangani kasus terutama kasus besar yang menjadi sorotan public dan Polda Bali senantiasa memberikan back up kepada Satuan Wilayah agar kasus dapat diselesaikan secara cepat dan transparan.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Prosentase suarat pemberitahuan
perkembangan hasil penyidikan (SP2HP)100 % 124.57% 124.57%
Dari penjelasan table 21 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) realisasi mencapai 124.57% dari alokasi target sebesar 100% sehingga capaian kinerja sebesar 124.57%.
NO SATKER 2012 20131 Polda 86 132
Tabel 21Indikator Kinerja Utama
Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP)
Tabel 22
Jumlah Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP)
Tabel 21....38
2345678910
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
4.678581578
1.035524877
237 712 639
5.087360647
1.353402548
502614
2.771Jumlah 9.947 12.416
TA 2012 TA 20130
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
Axis Title
Grafik 12
Jumlah Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP)
Grafik 12....
39
b) Dari penjelasan table 22 dan grafik 12 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) diantaranya jumlah SP2HP tahun 2012 sebanyak 9.861 dan tahun 2013 SP2HP sebanyak 12.284.
Kendala dan hambatan yang masih dihadapi SP2HP yang dikirim kepada korban dan pelapor terkadang ada yang dikembalikan dengan alasan alamat tidak dikenal (pelapor memberikan data/identitas yang lama, padahal sudah pindah) kasus yang terjadi banyak dilakukan oleh warga pendatang yang merantau mencari pekerjaan di wilayah Pulau Bali serta SP2HP yang disampaikan terkadang tidak sesuai yang diharapkan pelapor contoh kasus yang dilaporkan belum cukup bukti untuk pidana.
Usulan pemecahan masalah sebelum menyampaikan SP2HP meminta/mengecek identitas yang diberikan kepada penyidik dan memberikan pengertian atau menyediakan ruang pengaduan complain masyarakat.
4. Sasaran Strategis, terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian yang transparan dan akuntabel, dengan indikator capaian kinerja antara lain :
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Prosentase ketepatan datang ke Tempat
Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota
85 % 115% 135%
Dari penjelasn table 19 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota realisasi mencapai 115 % dari alokasi target sebesar 85%. Sehingga capaian kinerja sebesar 135%.
4. Sasaran....
Tabel 23Indikator Kinerja Utama
Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard
NO SATKER 2012 2013123456789
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
1.619692913391251257237117363
1.754486
1.039462257296590184501
Jumlah 4.840 5.569
TA 2012 TA 20134400
4600
4800
5000
5200
5400
5600
Axis Title
Tabel 24
Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota
Grafik 13
Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota
Grafik 13....
41
a) Dari penjelsan table 24 dan grafik 13 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk tahun 2013 sebanyak 5.569 atau 115%. Jumlah ketepatan datang ke TKP Standard dalam kota target waktu 15 menit dengan penyebaran kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4 ditambah pos QR ( Quick Respons) di beberapa strong point yang secara keseluruhan dapat mendatangi TKP secara cepat dan tepat waktu yang ditargetkan disamping itu daerah perkotaan diantara polsek jaraknya berdekatan sehingga dalam mendatangi TKP bisa dijangkau dalam waktu 13 menit dengan jarak 5 km atau dengan kecepatan 30 km/perjam sedangkan daerah yang wilayahnya cukup luas dan berbukit, jarak antara polsek yang satu dengan yang lainnya mencapai 2 km/3 km dengan jarak tempuh 20 menit namun dalam mendatangi TKP berjalan dengan lancar dan tepat waktu kecuali ada hal-hal tertentu yang mengakibatkan keterlambatan mendatangi TKP.
Kendala dan hambtan yang masih dihadapi dalam hal mendatangi TKP adalah lingkungan jalan kota yang sudah semakin padat sehingga sering macet dalam perjalanan, pada wilayah Polres Karangasem adalah wilayah yang cukup luas dan berbukit serta keterlambatan informasi kejadian yang dilaporkan oleh masyarakat sehingga mendatangi TKP mengalami hambatan.
Usulan pemecahan masalah dioptimalkan peran pengawalan lalu lintas dalam setiap tindakan mendatangi TKP, memberdayakan Babinkamtibmas dan partisipasi masyarakat.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiane. Prosentase Komplain/pengaduan
masyarakat terhadap pelayanan Polri10 % 134% 1.340%
Dari penjelasan table 25 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri realisasi mencapai 134% dari alokasi target sebesar 10 %, Sehingga capaian kinerja sebesar 1.340%.
Tabel 25Indikator Kinerja Utama
Komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri
Kendala....
42
NO SATKER 2012 201312345678910
PoldaPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
29115121618113
39271112240
13 0 9
Jumlah 87 117
TA 2012 TA 20130
20
40
60
80
100
120
Axis Title
Tabel 26
Komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri
Grafik 14
Komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri
Grafik 14....
43
b) Dari penjelasan tabel 26dan grafik 14diatas, dapat dilihat bahwa jumlah
komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri untuk tahun
2012 sebanyak 87dan tahun 2013 sebanyak 117 atau 134 %, yang menjadi
obyek pengaduan adalah masalah penanganan laporan polisi (lidik/sidik)
tindak pidana dan prilaku anggota polri di lapangan serta pelayanan
terhadap SSB.
Kendaladanhambatan yang masihdihadapimasyarakat masih kurang puas
terhadap penanganan perkara yang telah dilaporkan kepada Polri dan pada
pelayanan terhadap SIM, STNK,BPKB komplin terjadi karena antrean
masyarakat pemohon semakin meningkat setiap tahunnya seiring
bertambahnya penduduk.
Usulanpemecahanmasalahdengan adanya pelayanan pengaduan tersebut
diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan kinerja Reskrim, Intel
dan lalulintas bidang pelayanan yang lebih transparan dan akuntabel serta
meningkatkan pengawasan internal terhadap perilaku dan disiplin anggota
sehingga dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran/penyimpangan dalam
pelaksanaan tugas dilapangan serta pembenahan di semua lini melalui
program RBP
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianf. Prosentase penambahan Personil Polri
melalui rekrutmen/werving100 % 237% 237%
Dari penjelasan table 27 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase penambahan Personil Polri melalui rekrutmen realisasi mencapai % dari alokasi target sebesar 100 %, Sehingga capaian kinerja sebesar %
Tabel 27
Indikator Kinerja Utama
Prosentase penambahan personil polri melalui rekrutmen/werving
Usulan ....
44
NO URAIAN
TAHUN 2013
TARGET KUOTA
1 AKPOL 14 8
2 SIPSS 2 1
3 BRIGADIR 204 463
4 TAMTAMA 0 49
JUMLAH 220 521
Tabel 28
Penambahan personil polri melalui rekrutmen/werving
Grafik 15
Penambahan personil Polri melalui rekrutmen/werving
Grafik 15 ....
45
Penambahan personil polri
melalui rekruitmen/
werving
AKPOL SIPSS BRIGADIR TAMTAMA0
50100150200250300350400450500
TA 2013
TA 2013
c) Dari penjelasan table 28 grafik 15 diatas, dapat dilihat bahwa target
penambahan perwira melalui rekruitmen Akpol dan SIPSS tahun 2013
Target 16 orang, sedangkan kuota 9 orang atau 56,25%, terdiri dari Akpol 8
orang dan SIPSS 1 orang untuk rekruitmen Brigadir Target 204 orang
kuota 463 orang atau 226.96% sedangkan rekruitmen untuk Tamtama
Target 0, kuota 49 orang penambahan Tamtama Polri perintah dari Mabes
Polri.
Kendala dan hambatan yang dihadapi adalah ditetapkannya kuota dari
Mabes Polri sehingga Polda Bali tidak bisa menentukan jumlah kelulusan
Usulan pemecahan masalah dengan mengusulkan ke Mabes Polri untuk
penambahan kuota.
6. Sasaranstrategis, terwujudnnya partisisipasi masyarakat dan kerja sama dalam
rangka memelihara keamanan dan ketertiban. Dengan capaiankinerjaantaralain:
Tabel 27Indikator Kinerja Utama
Prosentase Mou yang efektif
5. Sasaran ....
46
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Prosentase Mou yang efektif 18 % 141.89% 788%
Dari penjelasan table27 diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase Mou yang efektif
realisasi mencapai 141.89% dari alokasi target sebesar 18%. Sehingga capaian
kinerja sebesar 788% Kerjasama antara Polri dengan instansi terkait melalui
pembinaan, pengawasan dan pelatihan kepada satuan pengamanan dan
karyawan BUJP (Badan Usaha Jasa Pengamanan) guna meningkatkan
kesiapsiagaan kemampuan dan kewaspadaan terhadap anggota Satpam dengan
jumlah kegiatan sebanyak 365 giat dengan capaian 100% serta pembinaan,
koordinasi dan pengawasan terhadap Korwas Polsus Wilayah Bali dengan
jumlah kegiatan sebanyak 365 giat.
NO SATKER 2012 2013123456789
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
0142112110411
014141571 6 516
Jumlah 55 78
Tabel 28
Jumlah Mou yang efektif
Grafik 15
Mou yang efektif
Grafik 15 ....
47
TA 2012 TA 20130
10
20
30
40
50
60
70
80
Axis Title
b) Dari penjelasan tabel 28 dan grafik 16diatas, dapat dilihat bahwa
jumlahMOU yang efektif diantaranya untuk tahun 2013 sebanyak 78 atau
141.89%.
Kendaladanhambatan yang masihdihadapikerjasama/MOU yang
dilaksanakan dengan instansi terkait maupun pihak lain belum menyadari
pentingnya kerjasama dalam penanganan permasalahan yang timbul antar
instansi samping.
Usulanpemecahanmasalahintensifkan dan koordinasikan dengan instansi
terkait secara efektif dan berkala serta mengedepankan fungsi Binmas
maupun Babinkamtibmas, Badan Usaha Jasa Pengamanan, Korwas
Polsus dan Pam Swakarsa untuk menggalang atau menjalin kemitraan
dengan semua komponen yang ada sehingga koordinasi dapat berjalan
sesuai harapan.
Tabel 29
Indikator Kinerja Utama
Informasi masyarakat yang ditindak lanjuti
Tabel 29 ....48
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiane. Prosentase Informasi masyarakat yang
ditindak lanjuti95 % 102.92 % 108 %
Dari penjelasan table29 diatas, dapat dilihat bahwa Prosentaseinformasi
masyarakat yangditindaklanjutirealisasi mencapai 102.92% dari alokasi target
sebesar 95%. Sehingga capaian kinerja sebesar 108%.
NO SATKER 2012 2013123456789
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
2.121500
1.0970
1.3393.168237190113
2.415352
1.2100
2.3002.175363116 90
Jumlah 8.765 9.021
Tabel 30
Informasi masyarakat yang ditindak lanjuti
Grafikl 17 ....
49
TA 2012 TA 20138600
8650
8700
8750
8800
8850
8900
8950
9000
9050
Axis Title
b) Dari penjelasan tabel 30 dan grafik 17diatas, dapat dilihat bahwa
jumlahinformasi masyarakat yang ditindaklanjuti diantaranya untuk tahun
2013 sebanyak 9.021 atau 102.92%.
Kendaladanhambatan yang masih dihadapi belum seluruhnya laporan
masyarakat ditindaklanjuti secara cepat dan tepat serta dilengkapi dengan
surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) sehingga
masyarakat pelapor tidak mengetahui perkembangan kasus yang
dilaporkan dan masih terdapat laporan melalui telepon dengan tidak
menyebutkan identitas pelapor sehingga menyulitkan petugas untuk
mendatangi TKP serta masih adanya laporan masyarakat yang
disampaikan secara lisan melalui telepon dengan tidak menyebutkan
nama/identitas pelapor sehingga menyulitkan petugas untuk mendatangi
TKP.
Grafik 17
Informasi masyarakat yang ditindak lanjuti
Usulan ....
50
Usulan pemecahan masalah informasi yang diterima akan lebih selektif dan
ditindaklanjuti secara teknis oleh satuan fungsi yang berkaitan langsung
serta mengedepankan fungsi Binmas dan Babinkamtibmas untuk
memberikan himbauan kepada masyarakat agar mau memberikan
informasi yang akurat untuk memudahkan/mempercepat petugas untuk
menindaklanjuti laporan dari masyarakat.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianf. Menurunnya perilaku main hakim sendiri 40 % 1.69% 4.225%
Dari penjelasan tabel 30 diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase perilaku main
hakim sendiri realisasi mencapai 1.69% dari alokasi target sebesar 40%.
Sehingga capaian kinerja sebesar 4.225%.
NO SATKER 2012 2013123456789
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
24050003000
27030002800
Jumlah 59 58
Tabel 30Indikator Kinerja Utama
Menurunnya perilaku main hakim sendiri
Tabel 31
Menurunnya perilaku main hakim sendiri
Grafik 18 ....
TA 2012 TA 201357.4
57.6
57.8
58
58.2
58.4
58.6
58.8
59
Axis Title
c) Dari penjelasan tabel 31 dan grafik 18diatas, dapat dilihat bahwa
jumlahperilaku main hakim sendiri diantaranya untuk tahun 2013 sebanyak
59 atau 4.225%.
Kendaladanhambatan yang masihdihadapitindakan main hakim sendiri
merupakan bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja lembaga
penegak hukum.
Usulanpemecahanmasalahaparat penegak hukum seharusnya berupaya
mencegah tindakan main hakim sendiri itu dapat terjadi kalau penegak
hukumnya berwibawa, bekerja secara transparan, proporsional dan
akuntabel.
Grafik 18
Jumlah perilaku main hakim sendiri
51
6. Sasaranstrategis, terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan
kelancaran lalulintas. Dengan indikator capaiankinerjaantaralain :
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Prosentase menurunnya jumlah pelanggaran
lalu lintas10 % 4.95% 49.5%
Dari penjelasan tabel 29 diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase Prosentase
penurunan jumlah pelanggaran lalulintasrealisasi mencapai 4.95% dari alokasi
target sebesar 10%. Sehingga capaian kinerja sebesar 49.5%.
NO KESATUAN DATA GAR LANTAS SELISIH2012 2013 ANGKA %
12345678910
Polda BaliPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
5.55515.3754.6469.1077.0008.6384.6965.7157.9785.517
3.38511.6436.2889.9306.5147.0274.3427.9297.2566.237
-2.170-3.732+1.642
+823-486
-1.611-354
+2.214-722+720
-39-24+35+9
-6,9+18-7,5+38+9+13
Jumlah 74.227 70.551 -3.676 -4,9
Tabel 32
Indikator Kinerja Utama
Penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas
Tabel 33
jumlah pelanggaran lalu lintas
6. Sasaran ....
52
TA 2012 TA 201368000
69000
70000
71000
72000
73000
74000
75000
Axis Title
a) Dari penjelasan tabel 33 dan grafik 19diatas, dapat dilihat bahwa
penurunanjumlah pelanggaranlalulintas tahun2013 sebanyak 70.551 atau
4.95% sehingga target jumlah pelanggaran lalu lintas sebanyak 10%.
Kendaladanhambatan yangmasihdihadapimasih rendahnya kesadaran
pengguna jalan untuk mentaati peraturan berlalu lintas.
Usulanpemecahanmasalahdengan memantapkan kerja sama dengan
Departemen Pendidikan untuk bahan pelajaran tentang berlalu lintas dalam
kurikulum pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai tingkat menengah
serta melaksanakan penyuluhan/dikmas lantas yang dilaksanakan oleh unit
dikyasa lantas dengan sasaran pelajar dan komunitas motor lainnya.
Grafik 19
Jumlah Pelanggaran lalu lintas
Grafik 19 ....53
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiane. Prosentase penurunan Laka Lantas 0.5 % 82.59% 16.518%
Dari penjelasan tabel 34diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase penurunan laka
lantas tahun 2013 realisasi mencapai 82.59% dari alokasi target sebesar 0.5%.
Sehingga capaian kinerja sebesar 16.518%.
NO KESATUAN DATA LAKA LANTAS TAHUN 2013JK MD LB LR MATERIIL
123456789
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
5654892362289739143192177
122 96 78 75 30 17 48 6349
279 42 51 65 5 1 64 1143
580896309248122 43156238134
865.450.000955.550.000611.300.000191.445.000185.650.000 41.300.000460.910.000350.190.000378.050.000
Jumlah 2.166 578 651 2.726 4.039.845.000
Tabel 34
Indikator Kinerja Utama
Prosentase penurunan Laka Lantas
Tabel 35
Jumlah kecelakaan lalu lintas
Tabel 34 ....
54
TA 2013 JK MD LB LR0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Axis Title
NO KESATUAN DATA LAKA LANTAS TAHUN 2012JK MD LB LR MATERIIL
123456789
Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
579692299362130 37190237204
97108957222 5478570
419219129238 5 793 4
169
501958293338196 52214288119
835.900.000831.000.000621.775.000442.625.000114.100.000 19.800.000276.680.000356.430.000591.375.000
Tabel 36
Jumlah kecelakaan lalu lintas Tahun 2012
Grafik 20
Penurunan Laka Lantas Tahun 2013
Grafik 20 ....
55
Jumlah 2.730 601 1.283 2.959 4.089.685.000
TA 2012 JK MD LB LR0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Axis Title
b) Dari penjelasan tabel 36 dan grafik 21diatas, dapat dilihat bahwa
penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas Tahun 2013 sebanyak 82.59%
atau 16.518% sehingga target jumlah pelanggaran lalu lintas sebanyak
0.5%. dibandingkan dengan tahun 2012 realisasi 77.399 % dari target 0.9
% atau 8.599%
Kendaladanhambatan yang masihdihadapirendahnya kesadaran pengguna
jalan untuk peduli terhadap aturan berlalu lintas sedangkan badan jalan
sudah tidak sesuai dengan volume kendaraan, kurang hati-hatinya
pengendara/pengemudi dalam berlalulintas.
Usulanpemecahanmasalahpeningkatan kualitas maupun kuantitas untuk
mengurangi laka lantas serta menciptakan rasa aman, nyaman bagi
Grafik 21
Kecelakaan lalu lintas Tahun 2012
Grafik 21 ....
56
pengguna lalu lintas dengan memantapkan kerja sama dengan
Departemen Pendidikan untuk masukkan ke dalam kurikulum pelajaran
berlalulintas, mengoptimalkan kegiatan turjawali, pengelaran operasi
seperti operasi patuh, zebra dan simptik serta melaksanakan penyuluhan
dan memasang himbauan/peringatan dan penggelaran personil pada jalur-
jalur yang rawan laka lantas, penggelaran quick respon patrol lantas yang
mengedepankan pendekatan Polisi kepada masyarakat yang berimplikasi
nyata kecepatan dating ke TKP.
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianf. Prosentase penurunan daerah rawan macet 12 % 4.762% 39.683%
Dari penjelasan tabel 37diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase penurunan daerah
rawan macetrealisasi mencapai 4.762% dari alokasi target sebesar 12%.
Sehingga capaian kinerja sebesar 39.683%.
NO SATKER 2012 201312345678910
Polda BaliPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung
912 7566 4
2 4 8
91265765349
Tabel 37Indikator Kinerja Utama
Penurunan Daerah Rawan Macet
Tabel 38
Jumlah daerah rawan macet
57
Jumlah 63 66
TA 2012 TA 201361.5
62
62.5
63
63.5
64
64.5
65
65.5
66
Axis Title
c) Dari penjelasan tabel 39 dan grafik 22diatas, dapat dilihat bahwa
penurunan daerah rawan macetTahun 2013 sebanyak 66 atau 4.762%
sehingga target jumlahdaerah rawan macetsebanyak 12%.
Kendaladanhambatan yang masihdihadapi terhadap daerah rawan macet,
pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan penambahan
kapasitas jalan dan inventarisasi jumlah titik rawan macet belum dapat
dievaluasi dan ditangani secara maksimal sehingga data yang ditampilkan
belum dapat disajikan secara akurat.
Usulanpemecahanmasalahmemploting personil lalu lintas pada titik
kemacetan pada saat jam rawan macet, meningkatkan kerjasama antara
pengemban fungsi pengaturan dan patroli, melaksanakan patroli secara
bersinergi dan berkesinambungan selama 24 jam
memberdayakan media informasi dan pemberian informasi terhadap situasi
Grafik 22
Jumlah daerah rawan macetGrafik 22 ....
58
dan kondisi jalan serta memberitahukan jalur-jalur alternatip kepada
pengguna jalan melalui layanan online maupun media TV dan radio.
D. AkuntabilitasKeuangan
1. Program DukunganManajemendanPelaksanaanTugasTeknisLainnyaPolri.a) Pagu Rp. 630.931.685.000,-b) Terserap ( 93 % ) Rp. 641.817.927.577,-c) Sisa Rp.(10.886.242.577,-)
2. Program PeningkatanSarana danPrasarana Aparatur Polri. a) Pagu Rp. 56.610.290.000,-b) Terserap (91%) Rp. 56.149.289.295,-c) Sisa Rp. 461.000.705-
3. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri. a) Pagu sebesar Rp. 11.161.038.000 ,-b) Terserap (92%) Rp. 11.254.113.188,-c) Sisa Rp. (93.075.188,-)
4. Program Pendidikan dan Latihan Aparatur Polri.a) Pagu sebesar Rp. 30.147.138.000,- b) Terserap sebesar (76%) Rp.29.416.884.583,-c) Sisa Pagu Rp. 730.253.417,-
5. Program Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Polri.a) Pagu sebesar Rp.11.657.683.000,-b) Terserap sebesar (68%) Rp. 8.433.501.529,-c) Sisa Pagu Rp. 3.224.181.471,-
6. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban.a) Pagu sebesar Rp. 15.737.945.000,-b) Terserap sebesar (92%) Rp. 15.620.504.428,-c) Sisa Pagu Rp. 117.440.572,-
7. Program Kerjasama Keamanan dan Ketertiban.a) Pagu sebesar Rp. 49.150.000,-b) Terserap sebesar (36%) Rp. 17.725.000,-c) Sisa Pagu Rp. 31.425.000,-
8. Program Pemberdayaan Potensi Keamanan.a) Pagu sebesar Rp. 8.340.990.000,-b) Terserap sebesar (92%) Rp. 8.568.182.048,-c) Sisa Pagu Rp. (227.192.048),-
9. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.a) Pagu sebesar Rp.101.401.128.000,-
59
b) Terserap sebesar (90%) Rp.101.977.773.922,-c) Sisa Pagu Rp. (576.645.922),-
10. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana. a) Pagu sebesar Rp. 47.645.261.000,-b) Terserap sebesar (91%) Rp. 47.307.722.499,-c) Sisa Pagu Rp. (4.364.906.810),-
11. Program Penanggulangan Gangguan Keamanan dalam Negeri Berkadar Tinggi.a) Pagu sebesar Rp. 44.671.353.000,-b) Terserap sebesar (101%) Rp. 49.036.259.810,-c) Sisa Pagu Rp. (4.364.906.810,-)
12. Program Pengembangan Hukum Kepolisian.a) Pagu sebesar Rp. 334.640.000,-b) Terserap sebesar (72%) Rp. 326.150.000,-c) Sisa Pagu Rp. 8.490.000,-
6011. Program ....
BAB IV
PENUTUP
D.Kesimpulan
PelaksanaankegiatanPolda Bali tahun 2013
telahdilaksanakansesuaiRencanaKerjadanPenetapanKinerja yang telahditentukan,
meskipundalampelaksanaannyamasihterdapatkekurangan, hambatanmaupunkendala.
Adapun kesimpulan dari pelaksanaan tersebut antara lain :
2. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan situasidankondisi yang
kondusifterbebasdarigangguankamtibmassehinggamasyarakatdapatmelaksanaka
naktifitasnyasehari-
harisecaraumumtelahdilaksanakandenganbaikyaituprosentasepencapaiannyasesu
aidengan target yang ditentukan. Bali yang merupakan daerah tujuan wisata
manca Negara dan nusantara sangat rawan terhdap terjadinya kejahatan yang
berskala internasional, perselisihan adat sering memicu pada pengerahan massa
secara besar-besaran dan mengalami proses yang membutuhkan waktu yang
panjang dalam penyelesaiannya dan mengalami kesulitan dalam upaya
penegakan hukum dengan menggunakan hukum positif yang sedang berlaku,
arogansi kalangan politisi yang lebih mengutamakan kepentingan golongan dari
pada kepentingan public, penyelenggaraan event-event bertarap nasional maupun
internasional yang intensitas penyelenggaraannya sangat sering dilaksanakan di
Bali, agenda kegiatan pemerintah pusat/daerah, pemilukada, kegiatan pesta
kesenian dan adanya hari-hari besar keagamaan. Polda Bali dalam mewujudkan
situasi yang kondusif melaluipelaksanaanOperasiKepolisian yaitu Operasi
Kewilayahan, Operasi Kendali Pusat maupun Operasi Pengamanan yang bersifat
Nasional maupun Internasional dalam rangka menekan gangguan kamtibmas
seminimalmungkin dengan menggelar Patroli yang dilaksanakanmeliputipatroli
R2/R4, Patroli perairan sungai /laut menggunakan kapal type C perahu karet
dengansasaranpatroli meliputidaerahrawankamtibmas, pusat-pusatkeramaian,
pusatekonomi tempat-tempat wisata, lokasi pelaksanaan kegiatan yang
dilaksanakansecarakontinyutelahberhasilmencegahterjadinyagangguankamtibmas
sehinggamasyarakatdapatmelaksanakanaktifitasnyasehari-haridengan rasa aman.
Alokasi anggaran belum terdukung secara maksimal kebutuhan anggaran yang
diajukan melalui program-program dan kegiatan yang diusulkan dalam rencana
kerja anggaran kementrian lembaga (RKA-KL) pada satker dan satwil jajaran
Polda Bali
6. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan penyebaran personel diseluruh
kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dapat
terpenuhi melalui pengembangan sumber daya manusia untuk mencapai jumlah
personil Polri dikaitkan dengan pertambahan penduduk dan menggelar personil
Polri yang professional dan akuntabel, namun dalam mendukung kegiatan
operasional kepolisian dalam bidang sumber daya manusia belum konsistensi
pola didik dan penempatan personil sesuai golongan dan kemampuan,
terbatasnya/minimnya anggota yang memiliki pendidikan kejuruan, sistem
pembinaan karier yang belum sepenuhnya berbasis kopetensi merit system,
masih banyaknya personil polri yang belum menguasai teknologi informasi
komputer/internet.
Disamping pengembangan sumber daya manusia, Polda Bali telah mengusulkan
ke Mabes Polri tentang pembentukan dan peningkatan status Kesatuan
Kewilayahan Pos Pelayanan Kepolisian menjadi Polsubsektor sebanyak 21
Pospol .
7. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntabel, objektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, secara keseluruhan pencapaian indikator kinerja melebihi dari target yang telah ditetapkan dimana personil Polda Bali telah mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik untuk memberikan pelayanan terhadap
62
masyarakat khusus dalam bidang penegakan hukum yaitu pengungkapan dan penyelesaian perkara, kasus tindak pidana yang terjadi diwilayah Polda Bali baik berupa kasus berat, kasus sedang dan kasus ringan dapat diselesaikan secara tuntas. Namun karena indikator kinerja melebihi dari target yang ditetapkan maka terdapat tunggakan penyelesaian perkara untuk ditangani tahun 2014
4. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan
peningkatanpelayananKepolisianyang transparan dan akuntabel,
secarakeseluruhanpencapaian indikator kinerjamampu dipenuhisesuaidengan
target yang ditentukanhalinidipenuhimelaluipelaksanaan Quick Wins yaitu Quick
ResponSabharadengankecepatanmemberikan pertolongandankecepatan datang
ke TKP yang telahdirasakanolehmasyarakatdanmendapatapresiasi yang
cukupbaik, serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui pemberian
SKCK, SIM, STNK, BPKB dan STM.
5. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan
partisipasimasyarakatdankerjasamadalamrangkamemeliharakeamanandanketertib
an, secarakeseluruhanpencapaian indikator kinerjatelahmelebihidari target yang
ditentukanPolda Bali memenuhinyamelaluipelaksanaankerjasama di
bidangkeamanan melalui forum komunikasi Polri dan Masyarakat (FKPM),
Bankades,
pendidikandanpelatihandengandinas/instansimaupundenganPerguruanTinggiNeg
eri/Swastasertakelompok lain yang dapatdiajakkerjasama, program kerjasama
yang
dilaksanakandengandinas/instansimaupunPerguruanTinggiNegeri/Swastatelahses
uai target yang ditentukansehinggakoordinasi yang
dilaksanakandapatberjalansesuaidenganharapan.
6. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkankeamanan, keselamatan,
ketertibandankelancaranlalulintas, secarakeseluruhanpencapaian indikator
kinerjatelahmencapai target yang ditentukan. Polda Bali
melaluipelaksanaanOperasiKepolisianuntukmenciptakankondisiberkendaraandeng
anbaikdanpatuh padaperaturanberlalulintas di jalan,
63
diantaranyamelaluiOperasikepolisiandengansandiOperasisimpatik,patuhdanzebra,
pelaksanaan turjawali secara secara berkelanjutan serta pembinaan dan
penyuluhan sehingga kamseltibcar lantas dapat terwujud sesuai harapan.
E. Saran
4. Dukungan anggaran yang dialokasikan belum mencerminkan kebutuhan untuk mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan sehingga indikator kinerjanya harus menyesuaikan dengan alokasi anggaran yang tersedia. Disarankan agar dalam pengalokasian anggaran mempedomani sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh masing-masing Satuan Kerja sehingga dalam penyusunan Lakip akan mempermudah pengukuran kinerja.
2. Pelaksanaan Peraturan Kapolri nomor 22 dan 23 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Polda, Polres dan Polsek belum sepenuhnya dapat dilaksanakan secara optimal karena terbatasnya personel. Berdasarkan keterbatasan personel tersebut perlu diupayakan kebijakan tersendiri sehingga prinsip Polsek kuat dan Polres Besar dapat didukung dengan jumlah personel yang memadai, serta dalam jabatan eselon IVB di Polres/Polsek masih banyak dijabat Brigadir dan eselon IVA masih banyak yang kosong Disarankan sesuai dengan Sasaran Strategis yang telah ditetapkan diperlukan jumlah personil yang memadai sesuai dengan Analisa Beban Kerja dan memiliki kompetensi di bidangnya serta memiliki kemampuan dalam bidang IT.
3. Dalam rangka menunjang kegiatan operasional berkaitan dengan restrukturisasi dan pengembangan Polsek baru belum sepenuhnya didukung dengan sarana dan prasarana perkantoran dan biaya pemeliharaan yang memadai sehingga operasional perkantoran belum optimal dan kebutuhan listrik setiap tahun mengalami difisit.
8. Untuk meningkatkan profesionalisme personel, kiranya alokasi jumlah peserta pendidikan kejuruan (Dikjur) untuk Bintara khususnya bidang Operasional perlu ditingkatkan serta perlunya dukungan anggaran untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kemampuan masing-masing fungsi.
9. Dalam rangka mendukung kegiatan operasional Kepolisian dukungan sarana prasarana operasional sudah memadai namun perlu dukungan BBM yang cukup sehingga kurangnya BBM dapat dijadikan alasan Personal melakukan pelanggaran, dukungan anggaran pemeliharaan ranmor operasional yang memadai sehingga masa pakai ranmor lebih lama.
F. TindakLanjut
B. Saran ....64
1. Dalam beberapa aspek kegiatan yang telah disimpulkan terdapat hambatan maupun permasalahan di atas maka untuk menindaklanjuti beberapa aspek kegiatan tersebut yang dirasa masih kurang dan perlu dapat perhatian antara lain :Untuk menekan jumlah Laka Lantas dijajaran Polda Bali dengan memperbanyak penyuluhan dan Dikmas Lantas kepada para pengendara R2/R4, memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat pengguna jalan melalui alat sound system pada perempatan-perempatan jalan untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan kesadaran berlalulintas demi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran Lalu Lintas.
5. Pengembangan system teknologi informasi dan komunikasi terpadu dalam pelayanan sidik jari kepada masyarakat melalui CAAFIS (Computer Aided Automatic Fingerprint Identification System) yang dapat membantu Polda Bali dalam menciptakan keamanan dan ketertiban.
6. Berkaitan masih tingginya pelanggaran Lalu Lintas maka jajaran Polda Bali akan mengedepankan pencegahan dan teguran dari pada penindakan pelanggaran dengan tilang sehingga diharapkan masyarakat pengguna jalan raya lebih tertib dan mentaati lalu lintas.
Demikian LAKIP Polda Bali TA 2014 disusun kiranya dapat digunakan sebagai bahan Pimpinan untuk tindakan selanjutnya dan bagi para Kasatker agar dapat digunakan sebagai bahan introspeksi untuk peningkatan pelaksanaan tugas dalam Rencana Kerja TA 2015.
meningkatkan ....
65
Denpasar, Pebruari 2014
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BALI
Drs. A.J. BENNY MOKALU,S.H.INSPEKTUR JENDERAL POLISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR HALAMANIKTISAR EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
E. Latar Belakang …………………………………………………………. 1F. Tugas dan Fungsi ……………………………………………………… 2G. Struktur Organisasi …………………………………………………… 3H. Perencanaan dan Sistem Penyajian ……..…………………………. 5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
C. Rencana Strategis Polri……………………………………………….. 6D. Penetapan Kinerja Polda Bali ………………………………………… 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
E. Pengukuran Capaian Kinerja ………………………………………… 15F. Capaian Indikator Kinerja Utama ……………………………………. 15G. Indikator Capaian Kinerja …………………………………………….. 16H. Akuntabilitas Keuangan ………………………………………………. 59
BAB IV PENUTUP
C. Kesimpulan …………………………………………………………….. 61D. Saran …………………………………………………………………… 64
LAMPIRAN:
1. PENGUKURAN KEGIATAN KINERJA (PKK)2. STRUKTUR ORGANISASI3. PENETAPAN KINERJA POLDA BALI4. PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH SATKER JAJARAN POLDA BALI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH BALI
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
Satker : POLDA BALITahun Anggaran : 2013
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALI SASI %
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari.
a. Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata;
b. Prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas;
c. Prosentase penurunan wilayah konflik sosial;
d. Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin;
e. Prosentase kegiatan unjuk rasa.
70 %
50%
60%
20%
20%
51.86%
5,59%
15,38%
5,48%
163%
25,63%
11,18%
25,63%
27,4%
815%
2. Terwujudnya penyebaran personil diseluruh kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
d. Prosentase penyebaran personil di masing-masing Polsek;
e. Prosentase jumlah Polsek di Kecamatan;
f. Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas.
95 %
96 %
90 %
107%
60%
102,9%
112,6%
65,6%
114,3%
3. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak
c. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana;
d. Prosentase surat pemberitahuan
65 %
100 %
29,69%
124,57%
45,68%
124,57%
tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana.
perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP).
4. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian yang transparan dan akuntabel.
d. Prosentase ketepatan dating ke tempat kejadian perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota;
e. Prosentase komplin/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri;
f. Prosentase penambahan personil Polri melalui rekruitmen/weving.
85 %
10 %
100 %
115%
134%
237%
135%
1,340%
237%
5. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban
d. Prosentase MoU yang efektif;
e. Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti;
f. Menurunnya perilaku main hakim sendiri.
18 %
95 %
40 %
141,89%
102,92%
1,69%
788%
108%
4,225%
6. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas.
d. Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas;
e. Prosentase penurunan laka lantas;
f. Prosentase penurunan daerah rawan macet.
10 %
0.5 %
12 %
4,95%
82,59%
4,762%
49,5%
16,518%
39,683%
Luar kota .....
1