lakip 2014 .docx

237
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Polda Bali telah selesai disusun dan dapat disajikan untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta dukungan anggaran tahun 2014. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilingkungan Polri khususnya Polda Bali dapat terselesaikan dengan baik sesuai apa yang direncanakan dan tepat waktu. Laporan tersebut sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan program, kegiatan, sasaran, tujuan dan indikator keberhasilan dan kegagalan dalam pengukuran pencapaian sasaran dan pengukuran kinerja kegiatan yang selaras guna menyampaikan pertanggung jawaban kinerja Polda Bali selama satu tahun anggaran 2014. Penyususnan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Polda Bali Tahun 2014 ini sudah barang tentu masih banyak kekurangan, namun demikian untuk menyempurnakan penyusunan Laporan Akuntabilitan Kinerja Instansi Pemerintah pada tahun –tahun berikutnya, dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada kami mengharap masukan dan saran guna perbaikan, baik dalam tugas pokok dan fungsi maupun dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimaasa datang. Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 Polda Bali dibuat sebagai pertanggung jawaban kinerja dan anggaran, sehingga dapat menentukan arah kebijakan Pimpinan serta menjadi acuan kinerja untuk meningkatkan prestasinya ditahunberikutnya. Denpasar, Pebruari 2014 KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BALI Drs. A.J. BENNY MOKALU,S.H. INSPEKTUR JENDERAL POLISI I

Upload: de-acek-hood

Post on 20-Feb-2016

90 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAKIP   2014 .docx

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Polda Bali telah selesai disusun dan dapat disajikan untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta dukungan anggaran tahun 2014.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilingkungan Polri khususnya Polda Bali dapat terselesaikan dengan baik sesuai apa yang direncanakan dan tepat waktu. Laporan tersebut sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan program, kegiatan, sasaran, tujuan dan indikator keberhasilan dan kegagalan dalam pengukuran pencapaian sasaran dan pengukuran kinerja kegiatan yang selaras guna menyampaikan pertanggung jawaban kinerja Polda Bali selama satu tahun anggaran 2014.

Penyususnan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Polda Bali Tahun 2014 ini sudah barang tentu masih banyak kekurangan, namun demikian untuk menyempurnakan penyusunan Laporan Akuntabilitan Kinerja Instansi Pemerintah pada tahun –tahun berikutnya, dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada kami mengharap masukan dan saran guna perbaikan, baik dalam tugas pokok dan fungsi maupun dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimaasa datang.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 Polda Bali dibuat sebagai pertanggung jawaban kinerja dan anggaran, sehingga dapat menentukan arah kebijakan Pimpinan serta menjadi acuan kinerja untuk meningkatkan prestasinya ditahunberikutnya.

Denpasar, Pebruari 2014

KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BALI

Drs. A.J. BENNY MOKALU,S.H.INSPEKTUR JENDERAL POLISI

I

Page 2: LAKIP   2014 .docx

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Polda Bali Tahun 2013 merupakan wujud Akuntabilitas Pencapaian Kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Polda Bali Tahun 2010-2014 dan Rencana Kerja Tahunan 2013 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2013, Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Polda BaliTahun 2013 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran Tahun 2013

Adapun sasaran Strategis yang ingin dicapai oleh Polda Bali diantaranya

1. Terwujudnya Situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan Kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya sehari-hari dengan indikator:

a. Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata;b. Prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas;c. Prosentase penurunan wilayah konflik sosial dan konflik adat;d. Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin;e. Prosentase kegiatan unjuk rasa.

2. Terwujudnya penyebaran personil di seluruh kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan indikator:

a. Prosentase penyebaran personel di masing-masing Polsek;b. Prosentase ideal jumlah Polsek di jajaran Polda Bali;c. Prosentase jumlah Babinkamtibmas dengan jumlah Desa.

3. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana dengan indikator ;

a. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana;

b. Prosentase uurat pemberitahunan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP).

4. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian secara mudah, responsive, transparan, akuntabel dan tidak diskriminatisi dengan indikator:

a. Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standar dalam kota atau luar kota;

b. Prosentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri.

c. Prosentase penambahan personil Polri melalui rekruitmen/werving

II

5. Terwujudnya…..

Page 3: LAKIP   2014 .docx

5. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban dengan indikator:

a. Prosentase Mou yang efektif;

b. Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti;

c. Menurunnya prilaku main hakim sendiri;

6. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas dengan indikator:

a. Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas;

b. Prosentase penurunan laka lantas;

c. Prosentase penurunan daerah rawan macet.

Adapun kendala yang dihadapi dalam mencapai Sasaran Strategis Polda Bali diantaranya;

1. Jumlah Polresta/Polres di jajaran Polda Bali sebanyak 1 Polresta serta 8 Polres dan jumlah Polsek sebanyak 60 Polsek 3 Polsub Sektor dengan penyebaran personil belum merata sepenuhnya terisi sesuai dengan DSP sehingga lapis kekuatan Polres Besar, Polsek Kuat dan pusat sebaran pelayanan belum sepenuhnya optimal;

2. Pelaksanaan Pelayanan Polri kepada masyarakat belum sepenuhnya tergelar sehingga pelaksanaan tugas Polri selaku pelindung, pengayom dan pelayan dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban yang pada akhirnya masyarakat patuh hukum masih minim;

3. Belum meratanya kekuatan dan kemampuan anggota terutama anggota Polsek sehingga untuk kasus-kasus tertentu masih harus diselesaikan oleh Polres/Polsek;

4. Terbatasnya Sarana dan prasarana Kepolisian dan belum tercukupinya kebutuhan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana sehingga sarana dan prasarana yang dimiliki tidak dapat dipergunakan dalam waktu yang relative lama;

5. Terbatasnya dukungan BBM sehingga operasional kendaraan untuk pelaksanaan patrol belum optimal;

6. Masih terbatasnya jumlah anggota yang mempunyai dan memiliki kompotensi/kemampuan dalam menghadapi kejahatan cyber crime, money laundry, womens trafficking, illegal loging, illegal fishing, illegal minning, sea piracy, terorisme, perdagangan gelap senpi dan perdagangan gelap narkoba;

7. Masih…..

III

Page 4: LAKIP   2014 .docx

7. Masih rendahnya kemampuan anggota dalam penguasaan bahasa asing, teknologi berbasis computer, teknologi dan bio kimia dibidang kriminalitas modern, pengetahunan dibidang kejahatan ekonomi, perdagangan, moneter/perdagangan bisnis dan lingkungan hidup yang makin dituntut menghadapi perubahan pola kejahatan nasional;

8. Masih adanya anggota yang berperilaku tercela dan melakukan tindak pidana sehingga berpengaruh kepada kepercayaan masyarakat;

9. Belum seluruhnya laporan masyarakat ditindak lanjuti secara cepat dan tepat serta dilengkapi dengan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) sehingga masyarakat pelapor tidak mengetahui perkembangan kasus yang dilaporkan;

10. Masih adanya pengaduan masyarakat yang tidak puas dengan kinerja anggota sehingga mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Polri;

11. Belum terdukung secara maksimal kebutuhan anggaran yang diajukan melalui program-program dan kegiatan yang diusulkan dalam rencana kerja anggaran kementrian lembaga (RKA-KL) pada satker dan satwil jajaran Polda Bali.

Sedangkan upaya untuk menghadapi kendala dan tantangan dalam rangka memelihara situasi kamtibmas yang kondusif, Personil Polda Bali yang sudah tergelarsebanyakorang yang tersebar di Satuan Fungsi Mapolda dan Kesatuan Kewilayahan Polresta yaitu sebanyak 976 orang Polres sebanyak 8 (delapan) 3.574 orang, Polsek sebanyak 60 (enam puluh ) + 3 Sub Sektor sebanyak4.907orang, meliputi Polsek Urban sebanyak 3.639 orang, Polsek Rural sebanyak 1.237 orangPolsub Sektor sebanyak 31orang untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebijakan Polri Polsek diproyeksikan sebagai pusat sebaran pelayanan. Demikian juga potensi masyarakat ikut serta berpartisipasi yang tergabung dalam kelompok pengamanan swakarsa, komunitas-komunitas, tokoh masyarakat serta masyarakat secara umum ikut berkontribusi dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga sangat membantu Polda Bali dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Dalam rangka mencapai Sasaran Strategis, Polda Bali juga melaksanakan Prgram Reformasi Birokrasi Polri dengan sasaran terwujudnya pemerintah yang bersih bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, meningkatnya kualitas pelayanan publik dan peningkatnya kapabilitas dan akuntabilitas Kinerja Polri sehingga dalam pencapaian Renstra Polda Bali Tahun 2010-2014 dengan mengedepankan delapan delapan area perubahan diantaranya adalah Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan Peraturan Perundang-undangan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur,Manajemen Perubahan, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, perubahan mind set dan culture set aparatur sehingga dengan adanya program Reformasi Birokrasi Polri dapat mengawal tugas dan fungsi Polda Bali. Melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Polda Bali Tahun 2013 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya

VI

Page 5: LAKIP   2014 .docx

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH BALI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA POLDA BALI TAHUN 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepolisian Daerah Bali merupakan bagian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia yang keberadaannya sebagaimana dituangkan dalam pasal 30 ayat 4 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai Alat Negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum. Dalam melaksanakan apa yang tertuang dalam pasal 30 ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945, Kepolisian Daerah Bali terus berupaya melakukan sinergitas dengan segenap komponen masyarakat untuk menciptakan kondisi Polda Bali yang aman dan kondusif, sehingga masyarakat dapat melakukan aktifitas tanpa diikuti rasa takut dan khawatir yang timbul dari situasi dan kondisi yang tidak

Dengan era reformasi yang sedang bergulir sampai saat ini, Kepolisian Daerah Bali terus berupaya mendukung dan mengawasi agar reformasi birokrasi Polri dapat berjalan sesuai harapan masyarakat untuk mewujudkan harapan tersebut Polda Bali telah melaksanakan reformasi di dalam pengelolaan organisasi baik dari aspek akuntabilitas kinerja serta aspek akuntabilitas penggunaan keuangan Negara, Selain itu juga diperlukan instrumen yang mampu mengukur kinerja setiap pelaksana tupoksi Polri seuai dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, indikator pertanggungjawaban setiap pelaksanaan Tupoksi sesuai Tap MPR RI Nomor:XI/MPR/1998 dan Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dibutuhkan suatu bentuk pertanggung jawaban terkait pengembangan dan penerapan sistem yang tepat, jelas dan nyata secara periodik, dalam waktu yang sama telah diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah (AKIP). Sebagai tindak lanjut TAP MPR RI dan Undang-Undang tersebut, mewajibkan setiap instansi Pemerintah/Pimpinan Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja di dalamnya, membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) secara berjenjang serta berkala untuk dilaporkan kepada atasannya, serta sesuai dengan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012 tanggal 30 Oktober 2012 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

B. Tugas dan Fungsi …..

Page 6: LAKIP   2014 .docx

B. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Keputusan Presiden RI Nomor 70 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia, maka tugas dan fungsi susunan organisasi dan tata kerja Kepolisian Daerah Bali adalah sebagai berikut:

1. Tugas Pokok Polda Bali

Polri khususnya Kepolisian Daerah Bali adalah sebagai alat Negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dengan lingkup tugas sebagai berikut :

a. melaksanakan fungsi Kepolisian Umum, baik dibidang preventif maupun dibidang refresif;

b. melaksanakan penyelidikan, penyidikan dan koordinasi serta pengawasan terhadap Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) berdasarkan undang-undang Nomor 8 tahun 1981 dan peraturan perundang-undangan lainnya;

c. membina dan mengawasi pelaksanaan fungsi kepolisian khusus yang diemban oleh alat/badan Pemerintah yang mempunyai kewenangan kepolisian terbatas berdasarkan undang-undang;

d. membina kemampuan dan kekuatan serta pelaksanaan fungsi penertiban dan penyelamatan masyarakat dalam rangka mengemban sistem Kamtibmas yang bersifat swakarsa;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang dibebankan oleh peraturan perundang-undangan;

2. Fungsi Polda Bali

Fungsi Kepolisian meliputi dimensi yuridis dan sosiologis yang pada dasarnya adalah fungsi penegakan hukum yang melekat pada fungsi Pemerintah Negara dan dibentuk pula oleh pertumbuhan dan perkembangan dalam tata kehidupan masyarakat itu sendiri yaitu :a. fungsi Kepolisian dalam dimensi yuridis meliputi :

1) fungsi Kepolisian Umum, yang dilaksanakan oleh Polri sebagai lembaga Pemerintah Negara;

2) fungsi Kepolisian Khusus, yang merupakan tugas administrasi khusus sesuai undang-undang yang menjadi dasar hukumnya, Fungsi Kepolisian ini dapat dibedakan lagi atas:a) fungsi Kepolisian Yudikatif, yakni khusus untuk mengawasi

dan menegakkan tindakan – tindakan yudikatif;b) fungsi Kepolisian Administratif, yakni khusus untuk

mengawasi dan menegakkan tindakan – tindakan administratif.

2

b. Fungsi …..

Page 7: LAKIP   2014 .docx

b. fungsi Kepolisian dalam dimensi sosiologis, yaitu berupa rumusan fungsi Kepolisian yang diemban oleh badan – badan secara swakarsa dibentuk, tumbuh dan berkembang dalam tata kehidupan masyarakat;

c. melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh peraturan perundang-undangan.

C. Struktur Organisasi

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Polda Bali sesuai Peraturan KaPolri Nomor.: 22/IX/2010/tanggal 19 September 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Daerah (Polda) bahwa :

1. Organisasi Polda bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum dan pemberian perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta tugas-tugas Polri lain dalam daerah hukumnya, sesuai ketentuan hukum dan peraturan / kebijakan yang berlaku dalam organisasi Polri;

2. dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, Organisasi Polda Bali disusun sebagai berikut :

a. unsur Pimpinan :1) Kepala Kepolisian Daerah disingkat Kapolda;2) Wakil Kepala Kepolisian Daerah, disingkat Wakapolda.

b. unsur Pengawas dan Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf :

1) Inspektorat Pengawasan Umum Daerah, disingkat Itwasda;2) Biro Operasi disingkat Roops;3) Biro Perencanaan Umum dan Anggaran, disingkat Rorena; 4) Biro Sumber Daya Manusia, disingkat Ro SDM;5) Biro Sarana dan Prasarana, disingkat Ro Sarpras;6) Bidang Pertanggungjawaban Profesi dan Pengamanan Internal

disingkat Bidpropam;7) Bidang Hubungan Masyarakat, disingkat Bidhummas;8) Bidang Pembinaan Hukum, disingkat Bidbinkum;9) Bidang Telekomunikasi dan Informatika, disingkat Bid TI;10) Sekretaris Pribadi Pimpinan disingkat menjadi Spripim;11) Sekretariat Umum, disingkat Setum;12) Pelayanan Markas, disingkat Yanma.

c. unsur pelaksana tugas pokok

1) SPKT ;2) Direktorat Intelijen Keamanan, disingkat Ditintelkam;3) Direktorat Reserse Kriminal Umum, disingkat Dit Reskrimum;4) Diretorat Reserse Kriminal Khusus disingkat Dit Reskrimsus;

3

5) Direktorat …..

Page 8: LAKIP   2014 .docx

5) Direktorat Serse Narkotika dan Obat-Obat Berbahaya, disingkat Ditnarkoba;

6) Direktorat Bimbingan Masyarakat, disingkat Ditbinmas;7) Direktorat Samapta Bhayangkara, disingkat Ditsabhara;8) Direktorat Lalu lintas, disingakat Ditlantas;9) Direktorat Pengamanan Obyek Vital, disingkat Dit Pam Obvit;10) Direktorat Kepolisian Perairan, disingkat Ditpolair;11) Direktorat Tahanan dan Barang Bukti, disingkat Dittahti;12) Satuan Brigadir Mobil, disingkat Satbrimob.

d. unsur pendukung

1) Sekolah Pendidikan Negara, disingkat SPN;2) Bidang Keuangan, disingkat Bidkeu;3) Bidang Dokter kesehatan disingkat Biddokkes.

e. unsur pelaksana kewilayahan1. Polresta Denpasar;2) Polres Buleleng;3) Polres Tabanan;4) Polres Gianyar;5) Polres Klungkung;5) Polres Bangli;6) Polres Jembrana;7) Polres Karangasem;8) Polres Badung.

3. Sebagai tindak lanjut dari pengesahan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 telah diajukan Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesdia dan Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi Tingkat Polda dan Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 Tata Kerja Satuan Organisasi Tingkat Polres / Polsek yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Negara PAN dan RB Nomor: B/208/M.PAN-RB/9/2010 tanggal 8 September 2010 perihal Persetujuan Penataan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi.

4. Penggelaran Struktur Organisasi Polri keseluruh wilayah hukum Indonesia menganut sistem piramida sesuai dengan postur kekuatan Polri yang Profesional, Bermoral dan Modern ( PBM ). Postur PBM secara vertikal disusun dalam pelapisan kekuatan : Mabes Kecil, Polda Cukup, Polres Besar dan Posek Kuat. Susunan vertikal tersebut diproyeksikan untuk mencapai sasaran pada tingkat efesiensi dan efektifitas kelembagaan yang optimal;Struktur Orgaanisasi disusun dengan tingkatan Mabes Polri sebagai perumus kebijakan politik strategi keamanan ( Polstrakam ) dengan kekuatan 5 % dari kekuatan Polri, yang melaksanakan kegiatan operasional bersifat back up, mengelola strategi keamanan, melakukan pengawasan dan pengendalian

4

regional …..

Page 9: LAKIP   2014 .docx

regional, sedangkan satuan kewilayahan tingkat Polda sebagai kesatuan induk penuh ( KIP ) dengan kekuatan 20 % dari kekuatan Polri. Adapun satuan kewilayahan tingkat Polreta dan Polres sebagai Kesatuan Operasional Dasar ( KOD ) adalah pelaksana adalah pelaksana utamaoperasional Polri pada tingkat kewilayahan dengan alokasi kekuatan 75 % dari kekuatan Polri, sedangkan tingkat Polsek sebagai ujung tombak operasional Polri sebagai unsur terdepan pelayanan masyarakat dan merupakan satuan operasional dibawah kendali Polres.

Sebagai implementasi visi pelayanan, pengembangan satuan kewilayahan disesuaikan dengan pengembangan/pengembangan administrasi daerah, serta untuk mendekatkan titik pelayanan kepada masyarakat maka jumlah satuan kewilayahan yang telah tergelar adalah 1 Polresta, 8 Polres, 60 Polsek, 37 Polsek Type Urban, 23 Polsek Type Rural, 3 Polsubsektor dan 1 SPN.

D. Perencanaan dan Sistem Penyajian

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian Kinerja Polda Bali selama TA. 2014, capaian kinerja (performance result) 2013 sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja tahunan organisasi Polda Bali. Analisa atas capaian kinerja terhadap rencana kerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah (performance gap) bagi perbaikan kinerja pada tahun berikutnya. Dengan pola pikir demikian, maka sistimatika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Polda Bali TA. 2013 adalah sebagai berikut :

EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TUGAS DAN FUNGSI

C. STRUKTUR ORGANISASI

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS POLRI

B. PENETAPAN KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

B. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

C. ANALISA CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

D. AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB IV …..

5

Page 10: LAKIP   2014 .docx

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN DAN TINDAK LANJUT

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. PENGUKURAN KINERJA

2. PENETAPAN KINERJA POLDA BALI

3. STRUKTUR ORGANISASI SATKER/POLDA

4. PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH SATKER/POLDA DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN KINERJANYA

5. LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN OPERASIONAL POLDA BALI DAN JAJARANNYA

6

BAB II…..

Page 11: LAKIP   2014 .docx

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS POLRI

Rencana Strategis Polri Tahun 2010-2014 pada hakikatnya merupakan komitmen

bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta

cara pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban,

penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan, peraturan perundang-

undangan terhadap moral personel Polri serta pengawasan dan pengendalian

manajemen agar tercapai efektivitas dan efesiensi serta produktifitas dalam pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi Polri.

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan

tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan Polri yang diselaraskan dengan

arah kebijakan dalam Rencana Strategi Polda Bali Tahun 2010-2014 yang digunakan

sebagai acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan

pada rencana kerja tahunan Polda Bali.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Polri dijiwai oleh semangat dan komitmen untuk

melakukan reformasi Polri yang pada hakikatnya merupakan tindakan atau kegiatan

pembaharuan secara konsepsional dan sistematis serta berkelanjutan

1. visi Polda Bali

mewujudkan Aparatur Polda Bali yang baik dan bersih dalam memberikan

perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat serta penegakan hukum

melalui kemitraan yang proaktif menuju Bali “ Mandara “ ( Maju, Aman, Damai

dan sejahtera )

a. Maju : sejatinya adalah Bali yang terus bergerak dinamis sesuai

dinamika perkembangan hidup masyarakat dunia, yang tetap menjujung

tinggi kesucian dan keiklasan serta senantiasa meningkatkan kualitas

daerah tujuan wisata;

b. Aman …..

7

Page 12: LAKIP   2014 .docx

b. Aman : adalah Bali yang terhindar dari ancaman berbagai bentuk

gangguan kamtibmas termasuk tindakan anarkisme, premanisme dan

kegiatan-kegiatan yang meresahkan;

c. Damai : adalah Bali yang diselimuti kondisi tertib dan kesejukan

hidup lahir batin serta selalu dalam kondusif;

d. Sejahtera : adalah Bali yang memperoleh kemajuan, keamanan dan

kedamaian yang sejati. Artinya, Bali yang mampu mengendalikan beban

ekonomi, sebagai akumulasi diperolehnya kemajuan, keamanan dan

kedamaian;

2. Misi Polda Bali

Mengacu kepada Visi Polda Bali “ Terwujudnya aparatur Polda Bali yang

baik dan bersih dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan

masyarakat, melalui kemitraan dengan masyarakat menuju Bali “ Mandara “

( Maju, Aman, Damai dan sejahtera ), maka misi Polda Bali :

a. memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada

masyarakat secara mudah, sederhana tanggap / responsif dan tidak

diskriminatif serta transparan agar masyarakat bebas dari segala bentuk

gangguan fisik dan psikhis;

b. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat sepanjang waktu

diseluruh wilayah bali, serta memfasilitasi keikut sertaan masyarakat dalam

memelihara kamtibmas di lingkungan masing-masing;

c. memelihara keamanan, ketertiban dan keselamatan serta kelancaran lalu

lintas (kamtibselcar lantas) untuk menjamin keselamatan dan kelancaran

arus orang dan barang;

d. mengembangkan pemolisian masyarakat yang berbasis pada masyarakat

patuh hukum;

e. melaksanakan koordinasi secara berkala dengan pihak terkait yang

berhubungan dengan pelaksanaan pengamanan daerah Bali;

f. meningkatkan…..

8

Page 13: LAKIP   2014 .docx

f. meningkatkan Standar keamanan kawasan wisata dan pintu keluar dan

masuk wilayah Bali maupun sarana dan prasarana pendukung

kepariwisataan;

g. meningkatkan upaya pengamanan dan memperlancar perekonomian

masyarakat Bali di Bidang Pertanian dan Perkebunan;

h. mewujudkan keamanan dan ketertiban dalam rangka kunjungan wisatawan

manca negara dan domestik di Bali;

i. mewujudkan keharmonisan masyarakat Bali melalui Perpolisian

masyarakat yang berbasis kepada masyarakat yang patuh hukum;

j. seluruh jajaran Polda Bali mampu memfasilitasi keikutsertaan masyarakat

dalam menjaga kesucian Bali, terutama dari gangguan kamtibmas;

k. seluruh jajaran Polda Bali, harus mampu menegakkan supremasi hukum

secara profesional, obyektif, proporsional transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan, guna terjaminnya nilai kepastian hukum dan rasa

keadilan.

3. Tujuan Polda Bali

a. terpeliharanya situasi kamtibmas di wilayah bali yang dapat memberi rasa

aman bagi masyarakat (kondusif);

b. terkendalinya trend perkembangan kejahatan serta meningkatkan

penuntasan kasus-kasus kriminalitas yang mencakup empat jenis

kejahatan yaitu kejahatan konvensional, kejahatan trans nasional,

kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan yang berimplilasi

kontijensi;

c. menekan terjadinya gangguan kamtibmas;

d. menekan dan memutus rantai jaringan peredaran narkotika, psikotrapika

dan zat adiktif (napsa) di wilayah Bali;

e. penegakan hukum yang cepat jelas dan tuntas;

f. pelibatan potensi masyarakat seluas-luasnya dalam pelaksanaan tugas

Polri;

g. pengembangan sumber daya manusia Polri sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi;

9

h) terbangunnya…..

Page 14: LAKIP   2014 .docx

h. terbangunnya kemitraan dengan institusi / lembaga maupun masyarakat

dalam upaya mewujudkan kamatibmas;

i. meningkatkan pelayanan Polri dalam pelaksaan tugas operasional dan

penegakan hukum secara tegas, profesional namun humanis;

j. memelihara soliditas dan menindak tegas oknum Polri yang melakukan

penyalahgunaan wewenang pelanggaran disiplin dan pelanggaran hukum;

k menangani konflik sosial yang ada melalui operasi terpadu bersama fungsi

terkait dan masyarakat;

l. mengamankan setiap kebijaksanaan pemerintah dan melakukan antisipasi

dini terhadap penyimpangan dan timbulnya gejolak sosial ;

m. terciptanya kondisi aman yang mendukung tercapainya prioritas sasaran

pembangunan nasional lima tahun kedepan;

n. tegaknya hukum yang mampu memberikan rasa perlindungan dan

pengayoman oleh negara serta kepastian dunia usaha;

o terwujudnya kerukunan sosial sehingga bebas dari konflik sosial dan

gangguan terhadap pelaksanaan agenda demokrasi baik di pusat maupun

di daerah;

p. terwujudnya kerjasama lintas departemen dan lintas negara dalam ranggka

mewujudkan upaya menciptakan keamanan melalui sinergi polisional

q terbangunnya potensi masyarakat dalam mewujudkan keamanan

lingkungan masing-masing bekerja sama dengan Polri sehimgga terwujut

masyarakat patuh hukum.

4. Tujuan Strategis

Tujuan Strategis merupakan penjabaran atau implementasi dan pernyataan

Misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 tahun. Polri dapat

secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam

memenuhi Visi dan misinya untuk kurun waktu satu sampai dengan lima tahun ke

10

depan…..

Page 15: LAKIP   2014 .docx

depan dengan diformulasikannya tujuan strategis ini dalam mempertimbangkan

sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, perumusan tujuan strategis ini juga

akan memungkinkan Polri untuk mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi.

Oleh sebab itu agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai

tujuan strategisnya, maka tujuan strategis yang ditetapkan harus memiliki indikator

kinerja (Performance Indikator) yang terukur rumusan :

a. Tujuan Jangka Menengah Polri

1) terciptanya kondisi aman yang mendukung tercapainya prioritas

sasaran pembangunan nasional lima tahun ke depan;

2) tegaknya hukum yang mampu memberikan rasa perlindungan dan

pengayoman oleh Negara serta kepastian dunia usaha;

3) terwujudnya kerukunan sosial sehingga bebas dari konflik sosial dan

gangguan terhadap pelaksanaan agenda demokrasi baik di pusat

maupun di daerah;

4) terwujudnya kerjasama lintas departemen dan lintas Negara dalam

rangka mewujudkan upaya terciptanya keamanan melalui sinergi

polisional;

5) terbangunnya potensi masyarakat dalam mewujudkan keamanan

lingkungan masing-masing bekerja sama dengan Polri sehingga

terwujud masyarakat patuh hukum;

b. Tujuan Jangka Menengah Polda Bali

1) terkendalinya angka pelanggaran hukum dan kriminalitas dengan

memperbanyak frekwensi keberadaan anggota Polri ditengah-

tengah masyarakat sebagai wujud tekad pengabdian terbaik;

2) terungkapnya jaringan kejahatan transnasional terutama Narkotika,

Psikotropika dan Zat Aduktif (Napza), perdagangan manusia dan

pencucian uang;

3) terkendalinya jumlah penyalahgunaan narkotika;

4) terkendalinya…..

11

Page 16: LAKIP   2014 .docx

4) terkendalinya gangguan keamanan dan permasalahan adat;

5) terungkapnya jaringan utama percurian sumber daya hutan

khususnya wilayah Bali;

6) meningkatnya kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum;

7) meningkatnya kinerja Polri tercermin dengan menurunnya angka

kriminalitas.

5. Sasaran Strategis Polda Bali

a. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan

Kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya sehari-

hari dengan indikator:

1) Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata;

2) Prosentase menurunnya daerah rawan kamtibmas;

3) Prosentase penurunan wilayah konflik sosial dan konflik adat.

4) Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata

5) Prosentase kegiatan unjuk rasa

b. Terwujudnya penyebaran personel di seluruh kesatuan kewilayahan guna

mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan;

1) Prosentase penyebaran personil di masing-masing Polsek;

2) Prosentase ideal jumlah Polsek di jajaran Polda Bali;

3) Prosentase jumlah babinkamtibmas dengan jumlah desa.

c. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana

yang transparan, akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan

korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana dengan

indikator;

1) Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana;

2) Prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan

(SP2HP);

d. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian secara mudah, responsif,

transparan, akuntabel dan tidak diskriminasi dengan indikator:

12

1) prosentase…..

Page 17: LAKIP   2014 .docx

1) Prosentase ketepatan datang ke tempat kejadian perkara (TKP)

sesuai standar dalam kota atau luar kota:

2) Prosentase complain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri.

3) Prosentase penambahan personil polri melalui rekruitmen/werving

e. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan danketertiban dengan indikator:

1) Prosentase MoU yang efektif;

2) Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti;

3) Menurunnya perilaku main hakim sendiri.

f. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas dengan indikator:

1) Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas;

2) Prosentase penurunan laka lantas;

3) Prosentase penurunan daerah rawan macet.

B. PENETAPAN KINERJA POLDA BALI

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Peraturan Menpan dimana Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen

pernyataan kinerja / kesepakatan kinerja / perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan

untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki

dan pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai

kinerja dan terukur dalam kurun waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan

sumber daya yang dikelolanya.

Tujuan khusus Penetapan Kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan

akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata, komitmen antara

penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian baik keberhasilan

maupun kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur

13

kinerja…..

Page 18: LAKIP   2014 .docx

kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian

penghargaan dan sanksi (reward and punishiment)

Polda Bali talah membuat penetapan kinerja T.A. 2014, kegiatan yang disusun

dalam penetapan kinerja adalah kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

satker Polda Bali, Penetapan Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas

kinerja pada akhir tahun 2014. Penetapan Kinerja Polda Bali tahun 2014 adalah sebagai

berikut:

Tabel 1Tabel Pengukuran Kinerja

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET1 2 3

1.Terwujudnya pelayanan secara mudah,responsif dan tidak diskriminasi khususnya terhadap korban akibat tindak kejahatan agar proses penegakan hukumdapat berjalan secara obyektif

a. Prosentase tindak pidana umum yang diselesaikan sesuai SOP.

b. Prosentase tindak pidana terorisme yang diselesaikan sesuai dengan SOP .

c. Prosentase tindak pidana narkoba .

d. Prosentase tindak pidana ekonomi kusus dan tipiter yang diselesaikan sesuai dengan SOP.

e. Prosentase tindak pidana korupsi yang diselesaikan sesuai dengan SOP.

f. Persentase tindak pidana korupsi yang diselesaikan sesuai dengan SOP.

g. Persentase tindak pidana kewilayahan yang diselesaikan sesuai dengan SOP

90 %

100 %

100 %

100 %

80 %

90 %

70 %

2. Terpenuhinya hak-hak tersangka dan pelapor (korban) yang berlandaskan pada asas praduga tak bersalah sehingga secara berkala

Jumlah pelayanan polri kepada masyarakat melalui surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP)

590

14

Page 19: LAKIP   2014 .docx

menyajikan informasi kepada pelapor (korban) tentang perkembangan hasil penyidikan.

15

Page 20: LAKIP   2014 .docx

3. Tersebarnya pelayanan Polri kepada masyarakat dengan memperkuat Polsek, sebagai ujung tombak pelayanan keamanan dan Polres sebagai kesatuan operasional dasar terutama dalam hal perlindungan dan pengayoman .

a. Jumlah pelaksanaan pengamanan terhadap obyek vital/khusus, VVIP dan VIP serta pariwisata dan penyelenggaraan kegiatan yang bersifat nasional maupuninternasional.

b. Persentase kejadian yang ditangani sesuai dengan standard pelayanan quick respons.

c. Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas antara lain:- penjagaan;- pengaturan;- patroli;- pengawalan.

d. Jumlah pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli yang dilakukan sesuai dengan SOP.

e. Persentase pelaksanaan patroli secara bersinergi dan berkesinambungan selama 24 jam;

f. Persentase penurunan titik rawan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas.

g. Jumlah penerbitan : - S I M - STNK; - BPKB - Penggunaan Traffic

Management Center (TMC).

1.070 %

100 %

2.604 Kali20.832 kali20.832 kali864 kali

47.400 kali

100 %

100 %

473.718 kali480.000 lembar300.000 buku9 unit

4. Meningkatnya pelayanan masyarakat melalui perizinan.

a. Prosentase penurunan pelanggaran penggunaan senjata api dan bahan peledak melalui perijinan;

b. Jumlah orang asing yang terlayani penerbitan SKLD (pemegang KITAS dan pemegang KITAP);

c. Persentase penurunan pelanggaran, penggunaan senjata api masyarakat dan bahan peledak melalui

Senpi : 1.200Handak: 500Perijinan : 1.000

28.658 lembar

8.616 kartu

16

Page 21: LAKIP   2014 .docx

perinjinan

5. Terwujudnya kemitraan antara Polri dengan Kementrian/Lembaga lainnya baik dalam maupun luar negeri dalam rangka sinergi keamanan yang berorientasi pada tindakan proaktif dari pada tindakan raktif.

a. Persentase MoU yang terlaksana;

b. Persentase Operasi Kepolisian;c. Persentase kerjasama

keamanan dan ketertiban;

12 buah

80 %70 %

6. Terlaksananya peran serta media massa dalam rangka pencitraan Polri atas hal-hal yang telah dicapai Polri dalam melaksanakan tugas pokoknya selaku pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat memelihara kamtibmas dan penegakan hukum

a. Jumlah Press Release tentang Kegiatan Polri;

b. Tingkat persepsi kepuasan media tentang Kinerja Polri.

365 kali

90 % %

7. Terbangunnya system komunikasi Polri berbasis teknologi mulai dari kecepatan respon terhadap setiap panggilan dan bantuan dari masyarakat, komunukasi persuasif, sampai pada pengendalian kejahatan, dengan perlindungan dan pengayoman guna memberikan respon cepat terhadap setiap panggilan dan bantuan kepada masyarakat

a. Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang dimiliki Polri;

b. Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang tergelar di wilayah Polda Bali.

889 %

889 %

8. Tergelarnya personil Polri yang profesional sehingga pada Renstra Polri 2010-2014 memasuki era kualitas melalui pendidikan kejuruan di SPN-SPN dan pendidikan D3/S1 khususnya pengembangan diskresi, bekerjasama dengan

a. Persentase personil Polri yang telah lulus jenis/jenjang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya;

b. Persentase anggota Polri pengemban diskresi yang telah mengikuti jenis/jentang pendidikan yang sesuai dengan jenjang tugasnya.

90 %

80 %

4.Terwujudnya…..

17

Page 22: LAKIP   2014 .docx

Perguruan Tinggi setempat maupun Universitas Terbuka

9. Terpenuhinya jumlah personil untuk nmengisi sebaran pelayanan ditengah masyarakat.

a. Ratio anggota Polri dan penduduk;

b. Peesentase kecamatan yang sudah memiliki Polsek dan Polsubsektor;

c. Persentase Kelurahan/Desa yang telah ditempatkan Bhabinkamtibmas.

1 : 308

98 %

103 %

10. Terwujudnya penerimaan anggota Polri dilaksanakan secara transparan dengan melibatkan unsur-unsur terkait secara transparan kepada publik.

a. Jumlah animo masyarakat yang melamar menjadi anggota Polri sesuai dengan program;

b. Persentase menurunnya komplin masyarakat terhadap pelaksanaan penerimaan calon anggota Polri.

4.368

100 %

11. Terwujudnya peningkatan kinerja Polri yang profesional bermoral dan moderen.

a. Persentase pelayanan Polri kepada masyarakat secara prima;

b. Persentase jumlah satker/satfung yang telah dilengkapi sarana prasarana yang berbasis teknologi.

100 %

90 %

12. Terwujudnya suatu system Hukum Kepolisian yang kokoh dalam rangka akuntabilitas, legalitas dan legitimasi system Kepolisian Indonesia dalam kehidupan masyarakat Bangsa dan Negara berdasarkan UUD 1945.

a. Persentase pemberian nasehat dan konsultasi hukum kepada anggota Polri dan PNS Polri;

b. Persentase pemahaman anggota Polri/PNS Polri tentang Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas maupun peraturan lainnya semakin meningkat;

c. Jumlah pemberian bantuan hukum

85 %

100 %

121 kali

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III…..

18

Page 23: LAKIP   2014 .docx

Pengukuran tingkat capaian kinerja Polda Bali Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam uraian sebagai berikut:

A. Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuran tingkat capaian kinerja Polda Bali TA. 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran, rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada lampiran tabel Pengukuran Kinerja (PK) Polda Bali TA. 2014.

Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian masih ada beberapa sasaran strategis yang belum optimal berhasil diwujudkan dalam TA. 2014 ini. Namun terhadap sasaran maupun target indikator yang belum berhasil diwujudkan sepenuhnya, telah dilakukan beberapa analisa dan evaluasi sebagai bahan umpan balik (feedback) dalam rangka peningkatan capaian kinerja di masa yang akan datang.

B. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam suatu organisasi terdapat banyak indikator dan ukuran yang dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan suatu organisasi, diantaranya dengan melihat beberapa kinerja yang paling utama sebagai kreterian keberhasilan kinerja suatu organisasi. Polri telah menetapkan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/480/VII/2012 tanggal 24 Agustus 2012 sebagai Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Polri, maka Polda Bali telah menyusun Indikator Kinerja Utama yang merupakan tolok ukur keberhasilan secara menyeluruh yang menggambarkan tugas pokok dan fungsi serta peran Polda Bali.

Capaian Indikator Kinerja dilakukan dengan cara memperbandingkan antara

rencana capaian kinerja (target) dengan realisasi capaian kinerja pada program Polda

Bali TA. 2014 sebagai berikut:

C. Indikator Capaian Kinerja

C. Indikator…..

19

Page 24: LAKIP   2014 .docx

1. Sasaran strategis, terwujudnya pelayanan secara mudah, responsive dan tidak diskriminasi khususnya terhadap korban akibat tindak kejahatan agar proses penegakan hokum dapat berjalan secara obyektif dengan indikator capaian kinerja antara lain:

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase Tindak pidana umum yang

diselesaikan sesuai dengan SOP90 % …… % ….. %

Dari penjelasan table 2 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase tindak pidana umum yang diselesaikan sesuai dengan SOP realisasi mencapai…..% dari alokasi target sebesar 90 %. Sehingga capaian kinerja sebesar…….%

No Satker Tahun 2013 Tahun 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres BadungJumlah

Tabel 2Indikator Kinerja Utama

Tindak pidana umumyang diselesaikan sesuai dengan SOP

Tabel 3

Tindak pidana umum yang diselesaikan sesuai SOP TA. 2014

Grafik 1…..

Page 25: LAKIP   2014 .docx

Potensi Gangguan Gangguan Nyata0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

Axis Title

a) Dari penjelasan table 3 dan grafik 1 diatas dapat dilihat bahwa prosentase

Tindak Pidana umum yang diselesaikan sesuai dengan SOP TA 2013

wilayah hukum Polda Bali sebanyak …….kasus atau (……..) dan TA. 2014

sebanyak….. atau …….% capaian kinerja tahun 2014 sebanyak …….. %

Berdasarkan data tersebut yang menonjol tahun 2014 diantaranya Polresta

Denpasar sebanyak……. Kss , Polres Badung 639 kss, Polres Klungkung

354 kss dan Polres Bangli 114 kss.

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi beberapa faktor yang mempengaruhi naiknya angka kriminalitas pada jenis kejahatan curanmor, curas/curat, judi susila, narkoba Dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat untuk berupaya mengamankan dirinya maupun masyarakat sekitarnya apatis terhadap lingkungannya, jumlah penduduk pendatang/ luar bali yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan bali merupakan daerah pariwisata yang dikunjungi oleh wisatawan manca Negara yang cendrung dijadikan tempat jual beli barang berupa Narkoba.

Grafik 1

TA. 2013/2014

20

Usulan…..

Page 26: LAKIP   2014 .docx

Usulan/upaya yang dilakukan dalam pemecahan masalah kegiatan intelejen antara lain pembinaan jaringan, penggalangan dan deteksi giat masyarakat tepat sasaran,tepat waktu disertai dengan kinerja anggota intelejen yang senantiasa menindaklanjuti setiap informasi yang disampaikan dan perkembangan masyarakat, disamping itu dalam mengatasi potensi gangguan senantiasa dilaksanakan terpadu dengan fungsi lainnya seperti fungsi binmas dalam memberikan penyuluhan (Prefentif dan Preemtif), fungsi sabhara kegiatan patroli dialogis didaerah rawan kamtibmas sesuai dengan route yang telah ditentukan serta dengan fungsi reserse dalam penegakan hokum, memperketat pengawasan orang asing yang masuk ke Bali dalam rangka antisipasi peredaran Narkoba.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase Tindak Pidana Terorisme yang

diselesaiakan sesuai SOP100 % % %

Dari penjelasan table 4 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase Tindak Pidana Terorisme yang diselesaiakan sesuai SOP realisasi mencapai……% dari alokasi target sebesar100%. Sehingga capaian kinerja sebesar …….%.

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

18813472211184836568

Jumlah 726 …..

Tabel 4

Tabel Indikator Kinerja Utama Prosentase Tindak Pidana Terorisme yang diselesaiakan sesuai SOP

Tabel 5

Jumlah daerah rawan terorisme TA. 2013/2014

21

Grafik 2…..

Page 27: LAKIP   2014 .docx

TA 2012 TA 2013700

710

720

730

740

750

760

770

Axis Title

b) Dari penjelasan table 5 dan grafik 2 diatas dapat dilihat bahwa prosentase penurunan daerah rawan terorisme di wilayah hukum Polda Bali diantaranya jumlah daerah rawan terorisme tahun 2013 sebanyak….. dan jumlah rawan kamtibmas tahun 2014 sebanyak 726 atau 5,59% sehingga capaian kinerja tahun 2013 sebanyak11,18%. Berdasarkan data tersebut jumlah rawan kamtibmas yang menonjol tahun 2013 diantaranya Polresta Denpasar sebanyak 188 kss dan Polres Buleleng 134 kss, Polres Bangli84 kss, daerah rawan kamtibmas pada wilayah perairan Denpasar pada kawasan pantai sanur, pelabuhan benoa, pulau serangan, nusa dua, tanjung benoa terjadi kerawanan laka laut dan pelanggaran tindak pidana penyelundupan satwa penyu, pencurian peralatan kapal/jarring, penggelapan muatan kapal/BBM, pelanggaran pelayaran maupun konflik social antar kelompok nelayan dalam perebutan batas wilayah tangkapan ikan, tahun 2013 rawan kamtibmas pada wilayah perairan sebanyak 33 kss atau 87 % dibandingkan tahun 2012 terjadi 36 kss. Wilayah Bali yang merupakan salah satu tempat wisata yang terkenal di manca Negara juga mengakibatkan berkembangnya budaya yang bertentangan dengan budaya asli masyarakat Bali diantaranya bertambahnya penduduk bukan asli bali,

Grafik 2

Jumlah daerah rawan terorisme TA. 2013/2014

22

menjamurnya…..

Page 28: LAKIP   2014 .docx

menjamurnya tempat hiburan malam seperti café, diskotik dan karaoke yang identik sebagai penyebaran narkoba, miras, praktek prostitusi, perjudian kupon togel yang melibatkan sindikat kawasan regional, juga yang menjdi kebiasaan masyarakat bali sebagai tradisi saat berlangsungnya kegiatan keagamaan/adat biasanya dilaksanakan sabung ayam/judi yang disebut dengan sebutan tabuh rah yang didalam pelaksanaannya banyak kegiatan judi hal tersebut diakibatkan karena minimnya jumlah lapangan pekerjaan secara langsung mengakibatkan banyaknya jumlah pengangguran yang berimplikasi pada meningkatnya jumlah kriminalitas.Dalam rangka menciptakan menurunnya daerah rawan kamtibmas Polda Bali telah menggelar beberapa Operasi Kepolisian yaitu Operasi Kewilayahan dan Operasi Pengamanan dengan dengan sandi operasi Waspada Agung, Curas/Curat, Antik Agung, Balak Agung, Cipkon Agung, Jaran Agung, Pekat Agung dan Operasi Pengamanan dengan sandi operasi yaitu Operasi Puri Agung dan Operasi Gapura Agung pengamanan terhadap kegiatan yang bersifat nasional maupun internasional dengan mengedepankan kegiatan preemtif, preventif dan penegakan hukum guna mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif sasaran Operasi adalah orang, barang dan tempat/lokasi sebagai alat pendukung dalam melaksanakan kegaitan operasi Kewilayahan/Ops Pam yang bersifat Nasional maupun International dan kegiatan operasional kepolisian dengan menggelar Ranmor Roda Dua sebanyak 1.462 unit, Roda 4 sebanyak 405 unit, Roda 6 sebanyak 59 unit, Kendaraan Rantis sebanyak 34 unit, Ranmor ATV sebanyak 12 unit, dan untuk pengamanan di laut maupun sungai sarana prasarana yang digunakan Kapal type C sebanyak 4 unit, Kapal tyipe C Sungai sebanyak 3 unit dan Perahu Karet sebanyak 5 unit, dengan dukungan BBM yang sangat minim karena BBM yang ada untuk mendukung kebutuhan rutin operasional, pengadaan dan pendistribusian BBMP pada tahun 2012 sebanyak 2.003.070 liter sedangkan 2013 sebanyak 1.872.250 liter adapun untuk TA 2013 pengadaan MT-88 (Premium) tidak dianggarkan dan seluruhnya diwujudkan dalam bentuk Pertamax dan BBMP hanya diperuntukkan untuk giat rutin operasional tidak berhubungan dengan kegiatan operasi pengamanan Kepolisian yang bersifat nasional maupun internasional

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi secara umum faktor kepedulian masyarakat terhadap lingkungan masih rendah. Kegiatan Operasi Kepolisian Maupun Ops Pam anggaran yang ada di dalam Dipa sangat terbatas sedangkan kegiatan melebihi dari target yang ditentukan, dukungan BBM sangat terbatas,serta dukungan anggaran yang dibayarkan kepada anggota mengalami hambatan. Dalam pelaksanaan patroli pada wilayah perairan adanya keterbatasan daya jelajah alut kapal patrol guna

23

menjangkau…..

Page 29: LAKIP   2014 .docx

menjangkau wilayah perairan yang jaraknya melebihi 12 mil dari garis pantai, kurangnya sarana prasarana SAR

Usulan pemecahan masalah pemberdayaan fungsi sabhara, optimalisasi bhabinkamtibmas dan penempatan kring serse oleh jajaran fungsi reskrim dan fungsi narkoba serta penggalangan jaringan fungsi intelkam dalam meningkatkan kegiatan deteksi aksi, meningkatkan kualitas dan kwantitas jaringan intelejen, meningkatkan pengamanan di wilayah perairan dan perbatasan dan menekan potensi gangguan untuk tidak menjadi gangguan nyata ditambah dengan mengakuratkan patroli dan binmas

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase penurunan tindak pidana

narkoba yang diselesaikan sesuai dengan SOP

100 % …… % ….. %

Dari penjelasan table 6 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase penurunan daerah rawan narkoba realisasi mencapai ….. % dari alokasi target sebesar100 %. Sehingga capaian kinerja sebesar…..%

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres BadungJumlah 104 88

Tabel 6

Tabel Indikator Kinerja Utama

Prosentase penurunan tindak pidana narkoba TA. 2014

Tabel 7

Jumlah penurunan tindak pidana narkoba TA. 2013/214

24

25

Page 30: LAKIP   2014 .docx

TA 2012 TA 201380

85

90

95

100

105

Axis Title

c) Dari penjelasan table 7 dan grafik 3 diatas dapat dilihat bahwa prosentase penurunan wilayah konflik social di wilayah hukum Polda Bali diantaranya jumlah daerah rawan konflik sosial tahun 2012 sebanyak 104 Dan jumlah daerah rawan konflik sosial tahun 2013 sebanyak 88 atau 15,38% sehingga capaian kinerja tahun 2013 sebesar 25,63%. Berdasarkan data tersebut jumlah rawan konflik sosial tahun 2013 diantaranya Polres Karangasem perebutan tapal batas dan desa pakraman sebanyak 2 kasus terjadi pada tahun 2012, Polres Jembrana tahun 2012 sebanyak 8 kss yaitu pro kontra pemilihan pemangku desa tegalcangkring, pro kontra pemilihan pemangku desa pergung, pro kontra rencana pemugaran balai pesandekan/balai peristirahatan pura rambut siwi, batas tanah balai banjar kepuh digugat oleh masyarakat, pro kontra galian C antara subak dengan pencari material di desa pohsanten, keberatan desa. Pakraman yehbang terhadap pengambilan pasir laut, pembangunan pura puseh ds adat lokasari loloan timur, pediksaan sulinggih griya suka taman ketugtug loloan timur kasus tersebut telah selesai dan tahun 2013 8 kss antara lain

Grafik 3

Jumlah penurunan tindak pidana narkoba TA. 2013/2014

Grafik 3…..

banjar…..

Page 31: LAKIP   2014 .docx

pemilihan perbekel yehembang kauh yang berujung pada perselisihan antar warga banjar kedisan dengan sekar kejula, pro kontra pemekaran banjar adat bale agung desa yehembang, pro kontra rencana odalan pura dalem munduk anyar, protes warga masyarakat desa dangin tukadaya kepada prebekel yang diduga telah menggunakan uang program pembangunan instruktur pedesaan (PPIP) sebesar 10 juta rupiah, keberatan desa pakraman yehembang terhadap pengambilan pasir laut, pro kontra letak tapal batas desa air kuning dengan kelurahan sangkar agung, tapal batas antara lingkungan menega dengan lingkungan srimandala kelurahan dauhwaru, Wilayah Polres Badung timbulnya rawan konflik sosial dipicu masalah perebutan tapal batas dan permasalahan adat istiadat adanya perubahan kasta yang mendapat penolakan dari kelompok masyarakat, Wilayah Polres Gianyar perebutan tapal batas sebanyak 7 kss, perebutan tanah laba pura dan tanah pembuatan kuburan sebanyak 5 kss, Kasus adat sebanyak 7 kss, Wilayah Polres Klungkung masalah adat istiadat, perebutan tapal batas sebanyak 6 kss, Polres Bangli Kasus Adat 5 kss, Polres Buleleng masalah konflik adat 6 kss, tapal batas 2 kss, konflik tanah 7 kss, konflik agama 2 kss Polresta Denpasar terdapat 16 kss terdiri dari Konflik Agama, Adat dan Konflik antar Ormas , Polres Tabanan12 kss.

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi dalam upaya menurunkan konflik sosial masih adanya pemikiran masyarakat bahwa walayah yang diperebutkan akan dapat memberikan keuntungan secara ekonomi baik terkait lahan wisata, retribusi, ADD maupun wilayah yang baru berkembang disamping itu juga konflik sosial banyak diwarnai oleh pengaruh politik adanya beberapa kelompok yang dimanfaatkan oleh tokoh/partai politik tertentu.

Upaya pemecahan masalah pemberdayaan fungsi binmas dalam menjalankan fungsi pembinaan dan penyuluhan tentang Undang-Undang nomor 7 tahun 2012 tentang Penerangan Konflik Sosial dengan metoda safari kamtibmas atau program kunjungan ke warga masyarakat serta upaya mediasi dalam penyelesaian masalah bersinergi dengan pemerintah daerah kabupaten dan juga upaya melalui peran satuan intelejen dengan melakukan langkah-langkah pengamanan dan penggalangan serta deteksi dini terhadap segala potensi konflik sosial serta pemberdayaan FKPM yang ada karena dipandang sangat efektif dalam mencegah konflik sosial.

26

Tabel 8…..27

Page 32: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Prosentase tindak pidana ekonomi khusus

dan tipiter yang diselesaikan sesuai SOP100 % 5,48 % 27,4 %

Dari penjelasan table 8 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin realisasi mencapai 5,48% dari alokasi target sebesar 20%. Sehingga capaian kinerja sebesar 5,48%

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres BadungJumlah 675 638

Tabel 8Tabel Indikator Kinerja Utama

Prosentase tindak pidana ekonomi khusus dan tipiter TA. 2013

Grafik 4Jumlah tindak pidana ekonomi khusus dan tipiter yang diselesaikan sesuai SOP

Tabel 9Jumlah tindak pidana ekonomi khusus dan tipiter yang diselesaikan sesuai SOP

Grafik 4…..28

Page 33: LAKIP   2014 .docx

TA 2012 TA 2013610620630640650660670680

Axis Title

d) Bali merupakan daerah tujuan pariwisata yang terbaik di dunia menjadikan pariwisata sebagai sektor terpenting yang membawa multiplier effeck terhadap kehidupan masyarakat Bali sehingga mampu mempengaruhi mata rantai dan kesejahtraan masyarakat lokal hal ini tidak terlepas dari peran Polda Bali dalam menjaga keamanan dan keamanan yang merupakan kebutuhan hakiki dari setiap warga masyarakat termasuk wisatawan sehingga terlihat dari table 9 dan grafik 4 tersebut diatas di wilayah Bali terdapat beberapa tempat pariwisata yang dikunjungi oleh wisatawan lokal dan wisatawan manca Negara tahun 2013 terdapat 124 tempat wisatawan, gangguan kamtibmas realisasi 5,48 % dari target yang ditetapkan sebanyak 20 % Sehingga capaian kinerja mencapai 27,4 % wilayah Polres karangasem terdapat gangguan kamtibmas pada tempat daerah pariwisata tahun 2012 sebanyak 8 kss dan tahun 2013 terdapat 9 kss, Polres Badung tahun 2012 terjadi sebanyak 7 kss dan tahun 2013 sebanyak 8 kss lokasi kejadian yang menonjol pada wilayah Polres Badung didaerah Pantai Batu Majan polsek kuta utara, Polres Klungkung 1 orang wisatawan asing terseret arus pantai pada saat melakukan diving dan 1 orang wisatawan lokal, Polresta Denpasar jumlah gangguan kamtibmas daerah pariwisata tahun 2012 sebanyak 643 kss dan tahun 2013 sebanyak 602 atau 93.62% capaian kinerja sebesar 99.60% gangguan kamtibmas yang menonjol pada kawasan wisata kuta sebanyak 261 dan kuta selatan/Nusa Dua sebanyak 133 pelaku tindak pidana banyak dilakukan oleh orang asing jenis tindak pidana yang dilakukan adalah curas/curat, KDRT, pemerkosaan, obat-obatan terlarang dll dan orang asing yang meninggal dunia pada tempat wisata adalah kecelakaan surfing, terseret KDRT…..

Page 34: LAKIP   2014 .docx

arus dll, Polres Gianyar gangguan kamtibmas daerah pariwisata tahun 2012 sebanyak 16 dan tahun 2013 sebanyak 17 atau 106 % terjadi di darah kawasan wisata sukawati, tampak siring dan blahbatuh

Kendala/hambatan yang dihadapi kurangnya kesadaran para wisatawan menperhatikan himbauan-himbauan yang diberikan oleh petugas, kurang pemahaman petugas dalam berbahasa asing dan masih kurangnya sarana prasarana keamanan obyek wisata masih dilakukan pengamanan secara manual

Upaya yang dilakukan Polda Bali mengambil upaya – upaya sesuai dengan tugas pokok polri sebagai alat Negara penegak hokum, pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat senantiasa dituntut untuk dapat menanggulangi berbagai bentuk gangguan kamtibmas yang muncul di masyarakat guna mewujudkan rasa aman dan tentram, dalam creative break through/terobosan kreatif Kapolda Bali telah membentuk dan membangun Bali Guard Police, Beach Guard Police, Babinkamtibmas Pariwisata, Warung Aman, Villa Aman, Patroli Dialogis, Quick Response, Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu dan Pelayanan Informasi Public Bid Humas Polda Bali.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiane. Prosentase Tindak Pidana Korupsi TA.

2014 yang diselesaikan sesuai dengan SOP

80 % ….% …..%

Dari penjelasan table 10 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase tindak pidana korupsi yang diselesaikan sesuai dengan SOP TA. 2014 mencapai …% dari alokasi target sebesar80%. Sehingga capaian kinerja sebesar 815%.

Tabel 10

Tabel Indikator Kinerja Utama

Prosentase Tindak Pidana Korupsi TA. 2013

Tabel 11

Jumlah Tindak Pidana Korupsi yang diselesaikan sesuai SOP

29

Tabel 11…..

30

Page 35: LAKIP   2014 .docx

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

Jumlah 65 106

TA 2012 TA 20130

20

40

60

80

100

120

Axis Title

e. Dari penjelasan table 11 dan grafik 5 tersebut diatas pada tahun 2013 realisasi mencapai165% dari target yang ditetapkan sebesar 20 Sehingga capaian kinerja sebesar 815%.

Grafik 5

Jumlah gangguan unjuk rasa

Dari…..

31

Page 36: LAKIP   2014 .docx

Permasalahan yang terjadi di wilayah Polda Bali dalam aksi unjuk rasa dipicu oleh permasalahan politik terjadi unjuk rasa dalam kaitan Pemilihan Gubernur di Kantor PWI Prop Bali, di Kantor Bali Post tentang pemuatan berita yang sepihak, Kab. Gianyar Ds. Buahan tuntutan dalam daftar calon sementara legislative, aksi unras tolak kenaikan BBM oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Unud,LSM dan Kelompok ARDHAN, unras tolak pembangunan BIP yang dinilai melanggar Perda RTRWP, penolakan revisi terhadap perda no 16 tahun 2009 tentang RTRW Prop Bali, masalah Laba Pura, Penyerobotan Tanah Desa Adat, Eksekusi tanah sengketa, permasalahan agama, penolakan reklamasi teluk benoa, Penolakan Pura Besakih menjadiKSPN diekploitasi menjadi bahan politik, perebutan tapal batas.

Upaya yang dilakukan Polda Bali menggelar penguatan kerjasama lintas Kementrian/Lembaga dalam rangka pencegahan dan penyelesaian konflik sokial dan pemulihan situasi kamtibmas pasca konflik melalui MoU dan pelatihan bersama, penguatan kerja sama dibidang criminal justice system untuk mengefektifkan penegakan hokum yang dapat menjamin rasa keadilan, kepastian dan kemanfaatan.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiane. Prosentase Tindak Pidana Kewilayan yang

diselesaikan sesuai dengan SOP70 % ….% …..%

Dari penjelasan table 11 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase tindak pidana kewilayahan yang diselesaikan sesuai dengan SOP TA. 2014 mencapai …% dari alokasi target sebesar 80%. Sehingga capaian kinerja sebesar 815%.

Tabel 11

Tabel Indikator Kinerja Utama

Prosentase Tindak Pidana Kewilayahan TA. 2013

Tabel 12…..

Tabel 12

Jumlah Tindak Pidana Kewilayahan yang diselesaikan sesuai SOP

32

Page 37: LAKIP   2014 .docx

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

Jumlah 65 106

2. Sasaran strategis, Terpenuhinya hak-hak tersangka dan pelapor (korban) yang berlandaskan pada asas praduga tak bersalah sehingga secara berkala menyajikan informasi kepada pelapor (korban) tentang perkembangan hasil penyidikan.

Tabel 13Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah pelayanan polri kepada masyarakat melalui surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) TA. 2014

830 target....

Grafik 6

Jumlah tindak pidana kewilayahan TA. 2013/2014

33

Page 38: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. JumlahPelayanan polri kepada

masyarakat melalui surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) TA. 2014

Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa penyebaran personil di masing-

masing Polsek realisasi mencapai 107 % dari alokasi target sebesar 95%

sehingga capaian kinerja sebesar 113 % terdiri dari adalah Polsek pada

Polresta Denpasar termasuk subsector realisasi sebanyak 985 target

penyebaran sebanyak 678 atau 69 %, Polsek pada Polres Buleleng realisasi

830 target 714 atau 86 %, Polsek pada Polres Tabanan realisasi 610 target 714

atau 86 %, Polsek pada Polres Gianyar realisasi 726 target 517 atau 71 %, Polsek

pada Polres Klungkung realisasi 242 target 287 atau 119 %, Polsek pada Polres

Bangli realisasi 245 target 287 atau 117 %, Polsek pada PolresKarangasem

realisasi 463 target 624 atau 133 %. Polsek pada Polres Jembrana realisasi 450

target 450 atau 100 %, Polsek pada Polres Badung realisasi 352 target 320 atau

90.9 %,

No Satker 2013 20141.2.3.4.

Jumlah 4.591 4.907

Tabel 14Jumlah Pelayanan polri kepada masyarakat melalui surat pemberitahuan

perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) TA. 2013/2014

Grafik 7Pelayanan polri kepada masyarakat melalui surat pemberitahuan

perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) TA. 2013/2014

34

a) Dari penjelasan....

Page 39: LAKIP   2014 .docx

Urban Rural Sub Sektor0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

Axis Title

a) Dari penjelasan table 13 dan garafik 6 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah penyebaran personil di masing-masing Polsek adalah 4.907atau 107 %, target penyebaran personil pada Polsek di wilayah Polda Bali Tahun 2013 sebanyak 4.591 atau 95 %, diantaranya Polsek Urban sebanyak 3.330, Polsek Rural sebanyak 1.213 dan Polsub sektor sebanyak 48.

Kendala dan hambatan yang dihadapi kelebihan penyebaran personil di masing-masing Polsek belum sesuai dengan DSP yang ditetapkan penyebaran personil pada masing-masing Polsek ada yang melebihi DSP ada yang kurang dari DSP namun dilihat dari penyebaran personil secara keseluruhan adalah jumlah personil Polsek melebihi DSP yang ditetapkan.

Usulan pemecahan masalah melakukan pergeseran personil Polri disesuaikan dengan DSP dan pengkajian personil maupun Polsek.

3. Tersebarnya pelayanan Polri kepada masyarakat dengan memperkuat Polsek, sebagai ujung tombak pelayanan keamanan dan Polres sebagai kesatuan operasional dasar terutama dalam hal perlindungan dan pengayoman .

35

Tabel 15Jumlahpelaksanaan pengamanan terhadap obyek vital/khusus, VVIP dan VIP serta pariwisata dan penyelenggaraan kegiatan

yang bersifat nasional maupuninternasional.

Page 40: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Jumlahpelaksanaan pengamanan

terhadap obyek vital/khusus, VVIP dan VIP serta pariwisata dan penyelenggaraan kegiatan yang bersifat nasional maupuninternasional

1.070 kali

No Jenis Kegiatan 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.

Jumlah 65 106

Tabel 17Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase kejadian yang ditangani sesuai dengan standard pelayanan quick respons.

Tabel 16Jumlahpelaksanaan pengamanan terhadap obyek vital/khusus, VVIP dan

VIP serta pariwisata dan penyelenggaraan kegiatan yang bersifat nasional maupuninternasional

Grafik 7Jumlahpelaksanaan pengamanan terhadap obyek vital/khusus, VVIP

dan VIP serta pariwisata dan penyelenggaraan kegiatan yang bersifat nasional maupuninternasional

36

Page 41: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase kejadian yang ditangani sesuai

dengan standard pelayanan quick respons.100 % % %

Dari penjelasan table diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah alokasi target 100 % sehingga capaian kinerja sebesar%.

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.

Jumlah

Gambar Grafik

PENJELASAN TABEL

Tabel 18Persentase kejadian yang ditangani sesuai dengan standard

pelayanan quick respons.

Grafik 7Persentase kejadian yang ditangani sesuai dengan standard

pelayanan quick respons.

37

Page 42: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas

antara lain:- penjagaan;- pengaturan;- patroli;- pengawalan.

2.604 kali20.832 kali20.832 kali864 kali

%

PENJELASAN

NO SATKER KEGIATAN 2013 2014TUR JA WA LI

Jumlah

GAMBAR GRAFIK

PENJELASAN

Tabel 19Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas (TURJAWALI)

Tabel 20Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas (TURJAWALI)

Grafik 7Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas (TURJAWALI)

Tabel 20Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas (TURJAWALI) sesuai SOP

38

Page 43: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Jumlah pengaturan,

penjagaan,pengawalan dan patroli yang dilakukan sesuai SOP

47.400 kali %

NO SATKER KEGIATAN 2013 2014TUR JA WA LI

Jumlah

GAMBAR GRAFIK

Tabel 21Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas (TURJAWALI)

Grafik 8Jumlah kegiatan dibidang lalu lintas (TURJAWALI)

Tabel 22Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase pelaksanaan patroli secara bersinergi dan berkesinambungan selama 24 jam

38

Page 44: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Persentase pelaksanaan patroli secara

bersinergi dan berkesinambungan selama 24 jam

100 % %

PENJELASAN

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.

Jumlah

GAMBAR

Tabel 23Persentase pelaksanaan patroli secara bersinergi dan

berkesinambungan selama 24 jam

Grafik 8Persentase pelaksanaan patroli secara bersinergi dan

berkesinambungan selama 24 jam

Tabel 24Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase titik rawan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas

39

Page 45: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Persentase titik rawan kemacetan dan

pelanggaran lalu lintas100 % %

PEJELASAN

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.

Jumlah

GAMBAR

Tabel 25Persentase titik rawan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas

Grafik 9Persentase titik rawan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah penerbitan SIM, STNK, BPKB dan Penggunaan Traffic Management Center (TMC)

Page 46: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiang. Jumlah penerbitan

- SIM- STNK- BPKB- TMC

100 %473.718 lembar480.000 lembar300.000 buku9 unit

%

PENJELASAN SATKER PENGELOLA

NO SATKER KEGIATAN 2013 2014SIM STNK BPKB TMC

Jumlah

Tabel 27Jumlah penerbitan SIM, STNK, BPKB dan Penggunaan Traffic

Management Center (TMC)

Grafik 10Persentase titik rawan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas

39

40

Page 47: LAKIP   2014 .docx

GAMBAR

4. Meningkatnya pelayanan masyarakat melalui perizinan

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Persentase penurunan

pelanggaran,penggunaan senjata api dan bahan peledak melalui perizinan- Senpi- Handak- Perijinan

1.200 5001.000

%

PENJELASAN

NO SATKER KEGIATAN 2013 2014Senpi Handak Perijinan

Jumlah

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase penurunan pelanggaran,penggunaan senjata api dan bahan peledak melalui perizinan

Tabel 27Persentase penurunan pelanggaran,penggunaan senjata api dan

bahan peledak melalui perizinan

41

Page 48: LAKIP   2014 .docx

Penjelasan per polres

GAMBAR

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Jumlah orang asing yang terlayani

penerbitan SKLD (Pemegang KITAS dan pemegang KITAP

28.658 Lembar %

PENJELASAN

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.

Jumlah

Grafik 10Persentase penurunan pelanggaran,penggunaan senjata api dan

bahan peledak melalui perizinan

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah orang asing yang terlayani penerbitan SKLD (Pemegang KITAS dan pemegang KITAP

Tabel 27Jumlah orang asing yang terlayani penerbitan SKLD (Pemegang

KITAS dan pemegang KITAP

42

Page 49: LAKIP   2014 .docx

GAMBAR

PENJELASAN

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Persentase penurunan

pelanggaran, penggunaan senjata api masyarakat dan bahan peledak melalui perizinan

8.616 kartu %

PENJELASAN

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.

Jumlah

Grafik 10Jumlah orang asing yang terlayani penerbitan SKLD (Pemegang

KITAS dan pemegang KITAP)

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase penurunan pelanggaran, penggunaan senjata api masyarakat dan bahan peledak melalui perizinan

Tabel 27Persentase penurunan pelanggaran, penggunaan senjata api

masyarakat dan bahan peledak melalui perizinan

43

Page 50: LAKIP   2014 .docx

GAMBAR

5. Terwujudnya kemitraan antara Polri dengan Kementrian/Lembaga lainnya baik dalam maupun luar negeri dalam rangka sinergi keamanan yang berorientasi pada tindakan proaktif dari pada tindakan raktif.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Jumlah MoU yang efektif terlaksana 12 buah %

PENJELASAN

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.DST

Jumlah

Grafik 10Persentase penurunan pelanggaran, penggunaan senjata api

masyarakat dan bahan peledak melalui perizinan

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah MoU yang efektif terlaksana

Tabel 27Jumlah MoU yang efektif terlaksana

Grafik 11Jumlah MoU yang efektif terlaksana

44

Page 51: LAKIP   2014 .docx

GAMBAR

PENJELSAN

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase Operasi Kepolisian 80 % %

PENJELASAN

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.DST

JumlahPENJELSAN GIAT OPERASI

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja UtamaPersentase Operasi Kepolisian

Tabel 27Persentase Operasi Kepolisian

Page 52: LAKIP   2014 .docx

GAMBAR

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Persentase Kerjasama Keamanan

dan Ketertiban70 % %

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.DST

Jumlah

Grafik 11Persentase Operasi Kepolisian

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase Kerjasama Keamanan dan Ketertiban

Tabel 27Persentase Kerjasama Keamanan dan Ketertiban

45

Page 53: LAKIP   2014 .docx

GAMBAR

6. Terlaksananya peran serta media massa dalam rangka pencitraan Polri atas hal-hal yang telah dicapai Polri dalam melaksanakan tugas pokoknya selaku pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat memelihara kamtibmas dan penegakan hukum

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Jumlah Press Release tentang

kegiatan Polri80 % %

PENJELASAN

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.DS

Grafik 11Persentase Kerjasama Keamanan dan Ketertiban

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah Press Release tentang kegiatan Polri

Tabel 27Jumlah Press Release tentang kegiatan Polri

46

Page 54: LAKIP   2014 .docx

TJumlah

GAMBAR

PENJELASAN

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Tingkat persepsi kepuasan media

tentang kinerja Polri80 % %

PENJELASAN

PENJELASAN

No Satker 2013 2014

Grafik 11Jumlah Press Release tentang kegiatan Polri

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Tingkat persepsi kepuasan media tentang kinerja Polri

Tabel 27 Tingkat persepsi kepuasan media tentang kinerja Polri

47

Page 55: LAKIP   2014 .docx

1.2.3.4.5.6.7.8.9.DST

Jumlah

GAMBAR GRAFIK

PENJELASAN

7. Terbangunnya system komunikasi Polri berbasis teknologi mulai dari kecepatan respon terhadap setiap panggilan dan bantuan dari masyarakat, komunukasi persuasif, sampai pada pengendalian kejahatan, dengan perlindungan dan pengayoman guna memberikan respon cepat terhadap setiap panggilan dan bantuan kepada masyarakat

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

Grafik 11Tingkat persepsi kepuasan media tentang kinerja Polri

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang dimiliki Polri

48

Page 56: LAKIP   2014 .docx

a. Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang dimiliki Polri

80 % %

PENJELASAN

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.DST

Jumlah

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Jumlah peralatan Polri berbasis

teknologi yang tergelar di wilayah Polda Bali

80 % %

Tabel 27 Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang dimiliki Polri

Grafik 11Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang dimiliki Polri

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang tergelar di wilayah Polda Bali

49

Page 57: LAKIP   2014 .docx

PENJELASAN

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.7.8.9.DST

Jumlah

penjelasan

GAMBAR

PENJELASAN

Tabel 27 Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang tergelar di

wilayah Polda Bali

Grafik 11Jumlah peralatan Polri berbasis teknologi yang tergelar di wilayah

Polda Bali

50

Page 58: LAKIP   2014 .docx

8. Tergelarnya personil Polri yang profesional sehingga pada Renstra Polri 2010-2014 memasuki era kualitas melalui pendidikan kejuruan di SPN-SPN dan pendidikan D3/S1 khususnya pengembangan diskresi, bekerjasama dengan Perguruan Tinggi setempat maupun Universitas Terbuka

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Pesentase personil Polri yang telah

lulus jenis/jenjang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya

90 % %

PENJELASAN

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST

Jumlah

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Pesentase personil Polri yang telah lulus jenis/jenjang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya

Tabel 27Pesentase personil Polri yang telah lulus jenis/jenjang

pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya

51

Page 59: LAKIP   2014 .docx

PENJELASAN

GAMBAR

PENJELASAN

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase anggota Polri

pengemban diskresi yang telah mengikuti jenis/jenjang pendidikan yang sesuai dengan jenjang tugasnya

80 % %

PENJELASAN

Grafik 11Pesentase personil Polri yang telah lulus jenis/jenjang pendidikan

sesuai dengan bidang tugasnya

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase anggota Polri pengemban diskresi yang telah mengikuti jenis/jenjang pendidikan yang sesuai dengan jenjang tugasnya

Tabel 27Persentase anggota Polri pengemban diskresi yang telah

mengikuti jenis/jenjang pendidikan yang sesuai dengan jenjang tugasnya

52

Page 60: LAKIP   2014 .docx

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST

Jumlah

GRAFIK

PENJELASAN

9. Terpenuhinya jumlah personil untuk nmengisi sebaran pelayanan ditengah masyarakat.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Ratio anggota Polri dan Penduduk 1 : 308 %

PENJELASAN

Grafik 11Persentase anggota Polri pengemban diskresi yang

telah mengikuti jenis/jenjang pendidikan yang sesuai dengan jenjang tugasnya

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Ratio anggota Polri dan Penduduk

53

Page 61: LAKIP   2014 .docx

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST

Jumlah

GAMBAR

PENJELASAN

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase kecamatan yang sudah

memiliki Polsek dan Polseubsektor98 % %

PENJELASAN

Tabel 27Ratio anggota Polri dan Penduduk

Grafik 11Ratio anggota Polri dan Penduduk

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase kecamatan yang sudah memiliki Polsek dan Polseubsektor

Tabel 27Persentase kecamatan yang sudah memiliki Polsek

dan Polseubsektor

54

Page 62: LAKIP   2014 .docx

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST

Jumlah

GAMBAR

PENJELASAN

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Persentase Kelurahan/Desa yang

telah ditempatkan Babinkamtibmas103 % %

TABEL AMBIL LAKIP 2012

Grafik 11Persentase kecamatan yang sudah memiliki Polsek

dan Polseubsektor

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase Kelurahan/Desa yang telah ditempatkan Babinkamtibmas

Grafik 11Persentase Kelurahan/Desa yang telah ditempatkan

Babinkamtibmas

55

Page 63: LAKIP   2014 .docx

GAMBAR

PENJELASAN

10. Terwujudnya penerimaan anggota Polri dilaksanakan secara transparan dengan melibatkan unsur-unsur terkait secara transparan kepada publik.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Jumlah animo masyarakat yang

melamar menjadi anggota Polri sesuai dengan program

4.368 %

penjelasan

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST

Jumlah

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Jumlah animo masyarakat yang melamar menjadi anggota Polri sesuai dengan program

Tabel 26Jumlah animo masyarakat yang melamar menjadi anggota Polri

sesuai dengan program

Grafik 11Jumlah animo masyarakat yang melamar menjadi

anggota Polri sesuai dengan program

56

Page 64: LAKIP   2014 .docx

GAMBAR

PENJELASAN

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase penurunan komplin

masyarakat terhadap pelaksanaan penerimaan calon anggota Polri

100 % %

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST

Jumlah

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase penurunan komplin masyarakat terhadap pelaksanaan penerimaan calon anggota Polri

Tabel 26Persentase penurunan komplin masyarakat terhadap pelaksanaan

penerimaan calon anggota Polri

57

Page 65: LAKIP   2014 .docx

GAMBAR

PENJELASAN

11. Terwujudnya peningkatan kinerja Polri yang profesional bermoral dan moderen.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Persentase pelayanan Polri kepada

masyarakat secara prima100 % %

Penjelasan

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST

Jumlah

Grafik 11Persentase penurunan komplin masyarakat terhadap

pelaksanaan penerimaan calon anggota Polri

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase pelayanan Polri kepada masyarakat secara prima

Tabel 26Persentase pelayanan Polri kepada masyarakat secara prima

58

Page 66: LAKIP   2014 .docx

penjelasan

GAMBAR

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase jumlah Satker /Satfung

yang telah dilengkapi sarana prasarana yang berbasis teknologi

90 % %

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST

Jumlah

Grafik 11Persentase pelayanan Polri kepada masyarakat

secara prima

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase jumlah Satker /Satfung yang telah dilengkapi sarana prasarana yang berbasis teknologi

Tabel 26Persentase jumlah Satker /Satfung yang telah dilengkapi sarana

prasarana yang berbasis teknologi

59

Page 67: LAKIP   2014 .docx

12. Terwujudnya suatu system Hukum Kepolisian yang kokoh dalam rangka akuntabilitas, legalitas dan legitimasi system Kepolisian Indonesia dalam kehidupan masyarakat Bangsa dan Negara berdasarkan UUD 1945.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Persentase pemberian nasehat dan

konsultasi hokum kepada anggota Polri dan PNS Polri

85 % %

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.DST

Jumlah

Grafik 11Persentase pelayanan jumlah Satker /Satfung yang telah

dilengkapi sarana prasarana yang berbasis teknologi

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase pemberian nasehat dan konsultasi hokum kepada anggota Polri dan PNS Polri

Tabel 26Persentase pemberian nasehat dan konsultasi hokum kepada

anggota Polri dan PNS Polri

60

Page 68: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Persentase pemahaman anggota

Polri/PNS Polri tentang peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas maupun peraturan lainnya semakin meningkat

100 % %

No Satker 2013 20141.2.3.4.5.6.

Grafik 11Persentase pemberian nasehat dan konsultasi hokum

kepada anggota Polri dan PNS Polri

Tabel 26Tabel Indikator Kinerja Utama

Persentase pemahaman anggota Polri/PNS Polri tentang peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas maupun

peraturan lainnya semakin meningkat

Tabel 26Persentase pemahaman anggota Polri/PNS Polri tentang peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas maupun

peraturan lainnya semakin meningkat

61

Page 69: LAKIP   2014 .docx

DST

Jumlah

No Polsek di Kecamatan TA. 20131.2.3.

Jumlah PolsekJumlah PolsubsektorJumlah Kecamatan

60362

Kekurangan 2

Tabel 15

Jumlah Polsek di Kecamatan

Grafik 7

Jumlah Polsek di Kecamatan

Grafik 7....62

Grafik 11Persentase pemahaman anggota Polri/PNS Polri tentang

peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas maupun peraturan lainnya semakin meningkat

Page 70: LAKIP   2014 .docx

Polsek Kecamatan Kekurangan Polsek0

10

20

30

40

50

60

70

Axis Title

b) Dari penjelasan table 15 dan grafik 7 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah Polsek di Kecamatan diantaranya Jumlah Polsek pada Polda Bali sebanyak 60 terdiri dari Polsek Urban 37 dan Polsek Rural 23 serta Polsubsektor 3 Jumlah Kecamatan sebanyak 62 kekuranganPolsek sebanyak 2 pada Kecamatan Negara dan Kecamatan Denpasar Utara.

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi dalam pemenuhan jumlah Polsek yang terbentuk pada setiap kecamatan adalah jumlah personil yang mengawaki Polsek tidak memenuhi DSP yang ditetapkan.

Usulan pemecahan masalah melakukan pengkajian jumlah Polsek yang akan dibentuk. Polsek sebagai unsure terdepan pelayanan masyarakat atau Polsek Kuat yang diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas 78 % 83 106 %

Tabel 16Tabel Indikator Kinerja Utama

Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas

63Tabel 16....

Page 71: LAKIP   2014 .docx

Dari penjelasan table diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah Bhabinkamtibmas realisasi mencapai 83 dari alokasi target sebesar 78 sehingga capaian kinerja sebesar 106 %.

POLRES JUMLAH IMPLEMENTASI JUMLAHPOL

SEKDESA/

KELBABINKAMTIBMAS DESA

SEN-TUHAN

DESABINA-

AN

DESAPAN-

TAUANBIN

DESARANGKAP

JLH

POLRESKARANGASEM

9 78 83 - 83 - 78 - 78

JUMLAH 9 78 83 - 83 - 78 - 78

Polresta Dps

Res Bll Res Gnr Res Tbn Res Klk Res Bangli

Res Kr. Asem

Res Jbr Res Bdg0

20

40

60

80

100

120

140

160

Axis Title

Tabel 17

Jumlah Bhabinkamtibmas

Grafik 8

Jumlah Babinkamtibmas

Grafik 8....

33

Page 72: LAKIP   2014 .docx

c) Dari penjelasan table 17 dan grafik 8 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah bhabinkamtibmas diantaranya jumlah Polsek pada Polres Karngasemi sebanyak 9 dan Polsubsektor 6 jumlah Desa/Kelurahan sebanyak 78.

Jumlah Bhabinkamtibmas pembinaan Desa sebanyak 83, jumlah inplementasi sentuhan sebanyak - jumlah implementasi Desa binaan sebanyak 78, dan jumlah implementasi Desa pantauan sebanyak -

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi pada Polres Karangasem Desa dan Kelurahan yang luas dan berbukit serta kegiatan adat yang cukup padat dan Bali mempunyai banyak tempat suci seperti pura yang banyak pengunjungnya untuk melaksanakan kegiatan spiritual yang memerlukan peran dari Babinkamtimtibmas secara aktif.

Usulan pemecahan masalah meningkatkan kemampuan petugas Bhabinkamtibmas dan meningkatkan kegiatan bimbingan serta penyuluhan guna menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat dalam memelihara kamtibmas.Babinkamtibmas seyogyanya berpangkat Pama karena Bhabinkamtibmas adalah sebagai perpanjangan tangan Pimpinan dalam menyampaikan hal-hal yang terkait dengan tugas Pokok Polri bidang Kamtibmas serta bidang pelayanan Polri kepada masyarakat.

3. Sasaran strategis, terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntable, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana. Dengan indicator capaian antara lain:

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase pengungkapan dan

penyelesaian tindak pidana65 % 29,69% 45,68 %

Dari penjelasan table 18 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana realisasi mencapai 29,69% dari alokasi target sebesar 65%. Sehingga mencapai kinerja sebesar 45,68%.

Tabel 18Tabel Indikator Kinerja Utama

Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana

TABEL 19CRIME TOTAL & CRIME CLEARANCE TAHUN 2012 & 2013

PER POLRES/TA JAJARAN POLDA BALI

Usulan....34

Page 73: LAKIP   2014 .docx

NO KESATUAN 2012 2013JTP JPTP % JTP JPTP %

1 2 3 4 5 6 7 81 Polda Bali 783 410 47,64 754 434 42,442 Polresta Denpasar 2608 1578 39,49 2834 1771 37,513 Polres Buleleng 1212 965 20,38 864 758 12,274 Polres Tabanan 186 150 80,65 203 140 68,965 Polres Gianyar 812 635 21,79 742 595 19,816 Polres Klungkung 392 293 25,26 364 253 30,497 Polres Bangli 240 180 25 250 211 15,608 Polres Karangasem 237 202 85 220 169 779 Polres Jembrana 526 428 18,63 461 391 15,1810 Polres Badung 531 338 63,65 591 423 71,57

Jumlah 1.800 5.703 29,59 7.785 5.474 29,69

Grafik 9Crime Total Tahun 2012 dan 2013

Grafik 9....35

Page 74: LAKIP   2014 .docx

Polda Resta Res Bll Res Tbn Res Gr Res Klk Res Bangli

Res Kr.Asem

Res Jbr Res Bdng

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Axis Title

Polda Resta Res Bll Res Tbn Res Gnr Res Klk Res Bangli

Res Kr. Asem

Res Jbr Res Bdng

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

Axis Title

Grafik 10

Crime Clearance Tahun 2012 dan 2013

Tabel 20

Perkembangan Resiko Penduduk Menjadi Korban Kejahatan Per 100.000 Penduduk Tahun 2012 dan 2013 di Jajaran Polda Bali

Tabel 20....

36

Page 75: LAKIP   2014 .docx

NO KESATUAN 2012 2013JLH TP JLH

PENDUDUKRESIKO JLH

TPJLH

PENDUDUKRESIKO

1 2 3 4 5 6 7 81 Polresta Denpasar 3.391 788.445 331 3.588 788.445 4552 Polres Buleleng 1.212 624.079 194 864 624.079 1383 Polres Tabanan 516 420.370 123 402 420.370 964 Polres Gianyar 812 470.380 173 742 470.380 1585 Polres Klungkung 392 170.559 230 364 170.559 2136 Polres Bangli 240 215.404 111 250 215.404 1167 Polres Kr. Asem 237 441.664 54 590 441.664 1348 Polres Jembrana 526 261.618 201 461 261.618 1769 Polres Badung 590 543.681 109 740 543.681 136

Rata-Rata 8.100 3.891.428 208 7.785 3.891.428 200

78%

22%

KEJAHATAN MENONJOLKEJAHATAN LAINNYA

12%10%

20%

27%

31%0%

BUNUHANIRATCURATCURATCURANMORNARKOBA

Grafik 11

Crime Indeks Tahun 2013

a) Dari....

37

Page 76: LAKIP   2014 .docx

a) Dari penjelasan table 20 dan grafik 11 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah tindak pidana tahun 2013 sebanyak 7.785 Kasus dan Polda Bali baru berhasil menyelesaikan kasus tindak pidana sebanyak 5.474 kasus atau 29,69% sehingga target kinerja tahun 2013 sebanyak 65% belum sepenuhnya berhasil Berdasarkan data tersebut maka menjadi tunggakan penyelesaian perkara untuk ditangani tahun 2014 pada Polres Badung sebanyak 168 kss, Polresta Denpasar sebanyak 1.320 kss.

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi dalam pengungkapan kasus-kasus yang terjadi diantaranya adalah jumlah penyidik yang masih terbatas khususnya penyidik di tingkat Polsek sehigga kasus yang ditangani tidak semua bisa selesai sampai tuntas sehingga penyelesaiannya dilimpahkan kepada penyidik Polres padahal di tingkat Polres sendiri banyak kasus yang perlu ditangani secara cepat terlebih lagi kasus yang menjadi sorotan masyarakat.

Hambatan lain dalam pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana di Jajaran Polda Bali diantaranya kualitas sumber daya manusia penyidik yang ada sangat terbatas, padahal dalam se tahun Polda Bali harus menangani kasus sebanyak 7.785 kasus.

Upaya Polda Bali yang telah dilaksanakan dalam pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana tersebut diantaranya adalah melaksanakan pembinaan fungsi teknis reserse di masing-masing Satuan Fungsi/Satuan Wilayah dengan materi trend kejahatan yang terjadi dan materi pendukung lainnya sehingga diharapkan dengan pembinaan fungsi teknis tersebut dapat meningkatkan kinerja fungsi reserse.

Upaya lainnya adalah menjalin sinergitas dengan antar penegak hukum lainnya diantaranya dengan Jaksa Penuntut Umum, hal ini dimaksudkan agar pemberkasan kasus dapat diselesaikan secara cepat dan tersangka dan barang bukti dapat dilimpahkan ke Pengadilan guna meningkatkan kinerja fungsi Reskrim dan sesuai dengan kebijakan, Polda Bali juga memberikan asistensi kepada Polres yang mengalami kesulitan dalam menangani kasus terutama kasus besar yang menjadi sorotan public dan Polda Bali senantiasa memberikan back up kepada Satuan Wilayah agar kasus dapat diselesaikan secara cepat dan transparan.

Tabel 21....

Page 77: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase suarat pemberitahuan

perkembangan hasil penyidikan (SP2HP)100 % 124.57% 124.57%

Dari penjelasan table 21 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) realisasi mencapai 124.57% dari alokasi target sebesar 100% sehingga capaian kinerja sebesar 124.57%.

NO SATKER 2012 201312345678910

PoldaPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

864.678581578

1.035524877

237712639

1325.087360647

1.353402548

502614

2.771Jumlah 9.947 12.416

Tabel 21Indikator Kinerja Utama

Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP)

Tabel 22

Jumlah Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP)

Grafik 12

Jumlah Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP)

38

Grafik 12....

39

Page 78: LAKIP   2014 .docx

TA 2012 TA 20130

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

Axis Title

b) Dari penjelasan table 22 dan grafik 12 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) diantaranya jumlah SP2HP tahun 2012 sebanyak 9.861 dan tahun 2013 SP2HP sebanyak 12.284.

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi SP2HP yang dikirim kepada korban dan pelapor terkadang ada yang dikembalikan dengan alasan alamat tidak dikenal (pelapor memberikan data/identitas yang lama, padahal sudah pindah) kasus yang terjadi banyak dilakukan oleh warga pendatang yang merantau mencari pekerjaan di wilayah Pulau Bali serta SP2HP yang disampaikan terkadang tidak sesuai yang diharapkan pelapor contoh kasus yang dilaporkan belum cukup bukti untuk pidana.

Usulan pemecahan masalah sebelum menyampaikan SP2HP meminta/mengecek identitas yang diberikan kepada penyidik dan memberikan pengertian atau menyediakan ruang pengaduan complain masyarakat.

4. Sasaran....40

Page 79: LAKIP   2014 .docx

4. Sasaran Strategis, terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian yang transparan dan akuntabel, dengan indikator capaian kinerja antara lain :

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase ketepatan datang ke Tempat

Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota

85 % 115% 135%

Dari penjelasn table 19 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota realisasi mencapai 115 % dari alokasi target sebesar 85%. Sehingga capaian kinerja sebesar 135%.

NO SATKER 2012 2013123456789

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

1.619692913391251257237117363

1.754486

1.039462257296590184501

Jumlah 4.840 5.569

Tabel 23Indikator Kinerja Utama

Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard

Tabel 24

Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota

Grafik 13

Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota

Grafik 13....

41

Page 80: LAKIP   2014 .docx

TA 2012 TA 20134400

4600

4800

5000

5200

5400

5600

Axis Title

a) Dari penjelsan table 24 dan grafik 13 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk tahun 2013 sebanyak 5.569 atau 115%. Jumlah ketepatan datang ke TKP Standard dalam kota target waktu 15 menit dengan penyebaran kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4 ditambah pos QR ( Quick Respons) di beberapa strong point yang secara keseluruhan dapat mendatangi TKP secara cepat dan tepat waktu yang ditargetkan disamping itu daerah perkotaan diantara polsek jaraknya berdekatan sehingga dalam mendatangi TKP bisa dijangkau dalam waktu 13 menit dengan jarak 5 km atau dengan kecepatan 30 km/perjam sedangkan daerah yang wilayahnya cukup luas dan berbukit, jarak antara polsek yang satu dengan yang lainnya mencapai 2 km/3 km dengan jarak tempuh 20 menit namun dalam mendatangi TKP berjalan dengan lancar dan tepat waktu kecuali ada hal-hal tertentu yang mengakibatkan keterlambatan mendatangi TKP.

Kendala dan hambtan yang masih dihadapi dalam hal mendatangi TKP adalah lingkungan jalan kota yang sudah semakin padat sehingga sering macet dalam perjalanan, pada wilayah Polres Karangasem adalah wilayah Kendala....

42

Page 81: LAKIP   2014 .docx

yang cukup luas dan berbukit serta keterlambatan informasi kejadian yang dilaporkan oleh masyarakat sehingga mendatangi TKP mengalami hambatan.

Usulan pemecahan masalah dioptimalkan peran pengawalan lalu lintas dalam setiap tindakan mendatangi TKP, memberdayakan Babinkamtibmas dan partisipasi masyarakat.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase Komplain/pengaduan

masyarakat terhadap pelayanan Polri10 % 134% 1.340%

Dari penjelasan table 25 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri realisasi mencapai 134% dari alokasi target sebesar 10 %, Sehingga capaian kinerja sebesar 1.340%.

NO SATKER 2012 201312345678910

PoldaPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

29115121618113

39271112240

130 9

Jumlah 87 117

Tabel 25Indikator Kinerja Utama

Komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri

Tabel 26

Komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri

Grafik 14

Komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri

Grafik 14....

43

Page 82: LAKIP   2014 .docx

TA 2012 TA 20130

20

40

60

80

100

120

Axis Title

b) Dari penjelasan tabel 26 dan grafik 14diatas, dapat dilihat bahwa jumlah

komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri untuk tahun

2012 sebanyak 87dan tahun 2013 sebanyak 117 atau 134 %,yang menjadi

obyek pengaduan adalah masalah penanganan laporan polisi (lidik/sidik)

tindak pidana dan prilaku anggota polri di lapangan serta pelayanan

terhadap SSB.

Kendaladanhambatan yang masihdihadapimasyarakat masih kurang puas

terhadap penanganan perkara yang telah dilaporkan kepada Polridan pada

pelayanan terhadap SIM, STNK,BPKB komplin terjadi karena antrean

masyarakat pemohon semakin meningkat setiap tahunnya seiring

bertambahnya penduduk.

Usulanpemecahanmasalahdengan adanya pelayanan pengaduan tersebut

diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan kinerja Reskrim, Intel

dan lalulintas bidang pelayanan yang lebih transparan dan akuntabel serta Usulan ....

44

Page 83: LAKIP   2014 .docx

meningkatkan pengawasan internal terhadap perilaku dan disiplin anggota

sehingga dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran/penyimpangan dalam

pelaksanaan tugas dilapangan serta pembenahan di semua lini melalui

program RBP

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase penambahan Personil Polri

melalui rekrutmen/werving100 % 237% 237%

Dari penjelasan table 27 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase penambahan Personil Polri melalui rekrutmen realisasi mencapai % dari alokasi target sebesar 100 %, Sehingga capaian kinerja sebesar %

NO URAIAN

TAHUN 2013

TARGET KUOTA

1 AKPOL 14 8

2 SIPSS 2 1

3 BRIGADIR 204 463

4 TAMTAMA 0 49

JUMLAH 220 521

Tabel 27

Indikator Kinerja Utama

Prosentase penambahan personil polri melalui rekrutmen/werving

Tabel 28

Penambahan personil polri melalui rekrutmen/werving

Grafik 15 ....

Page 84: LAKIP   2014 .docx

Penambahan personil polri

melalui rekruitmen/

werving

AKPOL SIPSS BRIGADIR TAMTAMA0

50100150200250300350400450500

TA 2013

TA 2013

c) Dari penjelasan table 28 grafik 15 diatas, dapat dilihat bahwa target

penambahan perwira melalui rekruitmen Akpol dan SIPSS tahun 2013

Target16 orang, sedangkan kuota 9 orang atau 56,25%, terdiri dari Akpol 8

orang dan SIPSS 1 orang untuk rekruitmen Brigadir Target 204 orang

kuota 463 orang atau 226.96% sedangkan rekruitmen untuk Tamtama

Target 0, kuota 49 orang penambahan Tamtama Polri perintah dari Mabes

Polri.

Kendala dan hambatan yang dihadapi adalah ditetapkannya kuota dari

Mabes Polri sehingga Polda Bali tidak bisa menentukan jumlah kelulusan

Usulan pemecahan masalah dengan mengusulkan ke Mabes Polri untuk

penambahan kuota.

Grafik 15

Penambahan personil Polri melalui rekrutmen/werving

45

5. Sasaran ....

Page 85: LAKIP   2014 .docx

5. Sasaranstrategis, terwujudnnya partisisipasi masyarakat dan kerja sama dalam

rangka memelihara keamanan dan ketertiban. Dengan capaiankinerjaantaralain:

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase Mou yang efektif 18 % 141.89% 788%

Dari penjelasan table27diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase Mou yang efektif

realisasi mencapai 141.89% dari alokasi target sebesar 18%. Sehingga capaian

kinerja sebesar 788% Kerjasama antara Polri dengan instansi terkait melalui

pembinaan, pengawasan dan pelatihan kepada satuan pengamanan dan

karyawan BUJP (Badan Usaha Jasa Pengamanan) guna meningkatkan

kesiapsiagaan kemampuan dan kewaspadaan terhadap anggota Satpam dengan

jumlah kegiatan sebanyak 365 giat dengan capaian 100% serta pembinaan,

koordinasi dan pengawasan terhadap Korwas PolsusWilayah Bali dengan

jumlah kegiatan sebanyak 365 giat.

NO SATKER 2012 2013123456789

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

0142112110411

0141415716516

Tabel 27Indikator Kinerja Utama

Prosentase Mou yang efektif

Tabel 28

Jumlah Mou yang efektif

46

Page 86: LAKIP   2014 .docx

Jumlah 55 78

TA 2012 TA 20130

10

20

30

40

50

60

70

80

Axis Title

a) Dari penjelasan tabel 28dan grafik 16diatas, dapat dilihat bahwa

jumlahMOU yang efektif diantaranya untuk tahun 2013 sebanyak 78 atau

141.89%.

Kendaladanhambatan yang masihdihadapikerjasama/MOU yang

dilaksanakan dengan instansi terkait maupun pihak lain belum menyadari

pentingnya kerjasama dalam penanganan permasalahan yang timbul antar

instansi samping.

Grafik 15

Mou yang efektif

Grafik 15 ....

47

Page 87: LAKIP   2014 .docx

Usulanpemecahanmasalahintensifkan dan koordinasikan dengan instansi

terkait secara efektif dan berkala serta mengedepankan fungsi Binmas

maupun Babinkamtibmas, Badan Usaha Jasa Pengamanan, Korwas

Polsus dan Pam Swakarsa untuk menggalang atau menjalin kemitraan

dengan semua komponen yang ada sehingga koordinasi dapat berjalan

sesuai harapan.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase Informasi masyarakat

yangditindak lanjuti95 % 102.92 % 108 %

Dari penjelasan table29diatas, dapat dilihat bahwa Prosentaseinformasi

masyarakat yangditindaklanjutirealisasi mencapai 102.92% dari alokasi target

sebesar 95%. Sehingga capaian kinerja sebesar 108%.

NO SATKER 2012 20131234

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres Gianyar

2.121500

1.0970

2.415352

1.2100

Tabel 29

Indikator Kinerja Utama

Informasi masyarakat yang ditindak lanjuti

Tabel 30

Informasi masyarakat yang ditindak lanjuti

Tabel 29 ....48

Page 88: LAKIP   2014 .docx

56789

Polres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

1.3393.168237190113

2.3002.175363116 90

Jumlah 8.765 9.021

TA 2012 TA 20138600

8650

8700

8750

8800

8850

8900

8950

9000

9050

Axis Title

b) Dari penjelasan tabel 30dan grafik 17diatas, dapat dilihat bahwa

jumlahinformasi masyarakat yang ditindaklanjuti diantaranya untuk tahun

2013 sebanyak 9.021 atau 102.92%.

Grafik 17

Informasi masyarakat yang ditindak lanjuti

Grafikl 17 ....

49

Page 89: LAKIP   2014 .docx

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi belum seluruhnya laporan

masyarakat ditindaklanjuti secara cepat dan tepat serta dilengkapi dengan

surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) sehingga

masyarakat pelapor tidak mengetahui perkembangan kasus yang

dilaporkan dan masih terdapat laporan melalui telepon dengan tidak

menyebutkan identitas pelapor sehingga menyulitkan petugas untuk

mendatangi TKP serta masih adanya laporan masyarakat yang

disampaikan secara lisan melalui telepon dengan tidak menyebutkan

nama/identitas pelapor sehingga menyulitkan petugas untuk mendatangi

TKP.

Usulan pemecahan masalah informasi yang diterima akan lebih selektif dan

ditindaklanjuti secara teknis oleh satuan fungsi yang berkaitan langsung

serta mengedepankan fungsi Binmas dan Babinkamtibmas untuk

memberikan himbauan kepada masyarakat agar mau memberikan

informasi yang akurat untuk memudahkan/mempercepat petugas untuk

menindaklanjuti laporan dari masyarakat.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Menurunnya perilaku main hakim sendiri 40 % 1.69% 4.225%

Dari penjelasan tabel 30diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase perilaku main

hakim sendiri realisasi mencapai 1.69% dari alokasi target sebesar 40%.

Sehingga capaian kinerja sebesar 4.225%.

Tabel 30Indikator Kinerja Utama

Menurunnya perilaku main hakim sendiri

Tabel 31

Menurunnya perilaku main hakim sendiri

Usulan ....

50

Page 90: LAKIP   2014 .docx

NO SATKER 2012 2013123456789

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

24050003000

27030002800

Jumlah 59 58

TA 2012 TA 201357.4

57.6

57.8

58

58.2

58.4

58.6

58.8

59

Axis Title

Grafik 18

Jumlah perilaku main hakim sendiri

Grafik 18 ....

51

Page 91: LAKIP   2014 .docx

c) Dari penjelasan tabel 31dan grafik 18diatas, dapat dilihat bahwa

jumlahperilaku main hakim sendiri diantaranya untuk tahun 2013 sebanyak

59 atau4.225%.

Kendaladanhambatan yang masihdihadapitindakan main hakim sendiri

merupakan bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja lembaga

penegak hukum.

Usulanpemecahanmasalahaparat penegak hukum seharusnya berupaya

mencegah tindakan main hakim sendiri itu dapat terjadi kalau penegak

hukumnya berwibawa, bekerja secara transparan, proporsional dan

akuntabel.

6. Sasaranstrategis, terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan

kelancaran lalulintas. Dengan indikator capaiankinerjaantaralain :

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase menurunnya jumlah pelanggaran

lalu lintas10 % 4.95% 49.5%

Dari penjelasan tabel 29 diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase Prosentase

penurunan jumlah pelanggaran lalulintasrealisasi mencapai 4.95% dari alokasi

target sebesar 10%. Sehingga capaian kinerja sebesar 49.5%.

Tabel 32

Indikator Kinerja Utama

Penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas

Tabel 33

jumlah pelanggaran lalu lintas

6. Sasaran ....

52

Page 92: LAKIP   2014 .docx

NO KESATUAN DATA GAR LANTAS SELISIH2012 2013 ANGKA %

12345678910

Polda BaliPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

5.55515.3754.6469.1077.0008.6384.6965.7157.9785.517

3.38511.6436.2889.9306.5147.0274.3427.9297.2566.237

-2.170-3.732+1.642

+823-486

-1.611-354

+2.214-722+720

-39-24+35+9

-6,9+18-7,5+38+9+13

Jumlah 74.227 70.551 -3.676 -4,9

TA 2012 TA 201368000

69000

70000

71000

72000

73000

74000

75000

Axis Title

Grafik 19

Jumlah Pelanggaran lalu lintas

Grafik 19 ....53

Page 93: LAKIP   2014 .docx

a) Dari penjelasan tabel 33 dan grafik 19diatas, dapat dilihat bahwa

penurunanjumlah pelanggaranlalulintas tahun2013 sebanyak 70.551 atau

4.95% sehingga target jumlah pelanggaran lalu lintas sebanyak 10%.

Kendaladanhambatan yangmasihdihadapimasih rendahnya kesadaran

pengguna jalan untuk mentaati peraturan berlalu lintas.

Usulanpemecahanmasalahdengan memantapkan kerja sama dengan

Departemen Pendidikan untuk bahan pelajaran tentang berlalu lintas dalam

kurikulum pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai tingkat menengah

serta melaksanakan penyuluhan/dikmas lantas yang dilaksanakan oleh unit

dikyasa lantas dengan sasaran pelajar dan komunitas motor lainnya.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase penurunan Laka Lantas 0.5 % 82.59% 16.518%

Dari penjelasan tabel 34diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase penurunan laka

lantas tahun 2013 realisasi mencapai 82.59% dari alokasi target sebesar 0.5%.

Sehingga capaian kinerja sebesar 16.518%.

Tabel 34

Indikator Kinerja Utama

Prosentase penurunan Laka Lantas

Tabel 35

Jumlah kecelakaan lalu lintas

Tabel 34 ....

54

Page 94: LAKIP   2014 .docx

NO KESATUAN DATA LAKA LANTAS TAHUN 2013JK MD LB LR MATERIIL

123456789

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

5654892362289739143192177

12296 78 7530 17486349

279 4251 65 5164 1143

58089630924812243

156238134

865.450.000955.550.000611.300.000191.445.000185.650.00041.300.000460.910.000350.190.000378.050.000

Jumlah 2.166 578 651 2.726 4.039.845.000

TA 2013 JK MD LB LR0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Axis Title

Grafik 20

Penurunan Laka Lantas Tahun 2013

Grafik 20 ....

55

Page 95: LAKIP   2014 .docx

NO KESATUAN DATA LAKA LANTAS TAHUN 2012JK MD LB LR MATERIIL

123456789

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

579692299362130 37190237204

971089572225478570

419219129238

57934

169

50195829333819652214288119

835.900.000831.000.000621.775.000442.625.000114.100.000 19.800.000276.680.000356.430.000591.375.000

Jumlah 2.730 601 1.283 2.959 4.089.685.000

TA 2012 JK MD LB LR0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Axis Title

Grafik 21

Kecelakaan lalu lintas Tahun 2012

Tabel 36

Jumlah kecelakaan lalu lintas Tahun 2012

Grafik 21 ....

56

Page 96: LAKIP   2014 .docx

b) Dari penjelasan tabel 36 dan grafik 21diatas, dapat dilihat bahwa

penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas Tahun 2013 sebanyak 82.59%

atau 16.518% sehingga target jumlah pelanggaran lalu lintas sebanyak

0.5%. dibandingkan dengan tahun 2012 realisasi 77.399 % dari target 0.9

% atau 8.599%

Kendaladanhambatan yang masihdihadapirendahnya kesadaran pengguna

jalan untuk peduli terhadap aturan berlalu lintas sedangkan badan jalan

sudah tidak sesuai dengan volume kendaraan, kurang hati-hatinya

pengendara/pengemudi dalam berlalulintas.

Usulanpemecahanmasalahpeningkatan kualitas maupun kuantitas untuk

mengurangi laka lantas serta menciptakan rasa aman, nyaman bagi

pengguna lalu lintas dengan memantapkan kerja sama dengan

Departemen Pendidikan untuk masukkan ke dalam kurikulum pelajaran

berlalulintas, mengoptimalkan kegiatan turjawali, pengelaran operasi

seperti operasi patuh, zebra dan simptik serta melaksanakan penyuluhan

dan memasang himbauan/peringatan dan penggelaran personil pada jalur-

jalur yang rawan laka lantas, penggelaran quick respon patrol lantas yang

mengedepankan pendekatan Polisi kepada masyarakat yang berimplikasi

nyata kecepatan dating ke TKP.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase penurunan daerah rawan macet 12 % 4.762% 39.683%

Dari penjelasan tabel 37diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase penurunan daerah

rawan macetrealisasi mencapai 4.762% dari alokasi target sebesar 12%.

Sehingga capaian kinerja sebesar 39.683%.

Tabel 37Indikator Kinerja Utama

Penurunan Daerah Rawan Macet

seperti ....

57

Page 97: LAKIP   2014 .docx

NO SATKER 2012 201312345678910

Polda BaliPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

912 7566 4

2 4 8

91265765349

Jumlah 63 66

TA 2012 TA 201361.5

62

62.5

63

63.5

64

64.5

65

65.5

66

Axis Title

Tabel 38

Jumlah daerah rawan macet

Grafik 22

Jumlah daerah rawan macetGrafik 22 ....

58

Page 98: LAKIP   2014 .docx

c) Dari penjelasan tabel 39 dan grafik 22diatas, dapat dilihat bahwa

penurunan daerah rawan macetTahun 2013 sebanyak 66 atau 4.762%

sehingga target jumlahdaerah rawan macetsebanyak 12%.

Kendaladanhambatan yang masihdihadapi terhadap daerah rawan macet,

pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan penambahan

kapasitas jalan dan inventarisasi jumlah titik rawan macet belum dapat

dievaluasi dan ditangani secara maksimal sehingga data yang ditampilkan

belum dapat disajikan secara akurat.

Usulanpemecahanmasalahmemploting personil lalu lintas pada titik

kemacetan pada saat jam rawan macet, meningkatkan kerjasama antara

pengemban fungsi pengaturan dan patroli, melaksanakan patroli secara

bersinergi dan berkesinambungan selama 24 jam memberdayakan media

informasi dan pemberian informasi terhadap situasi dan kondisi jalan serta

memberitahukan jalur-jalur alternatip kepada pengguna jalan melalui

layanan online maupun media TV dan radio.

D. AkuntabilitasKeuangan

1. Program DukunganManajemendanPelaksanaanTugasTeknisLainnyaPolri.a) Pagu Rp.630.931.685.000,-b) Terserap ( 93 % ) Rp.641.817.927.577,-c) Sisa Rp.(10.886.242.577,-)

2. Program PeningkatanSaranadanPrasaranaAparaturPolri. a) Pagu Rp. 56.610.290.000,-b) Terserap (91%) Rp. 56.149.289.295,-c) Sisa Rp. 461.000.705-

3. Program PengawasandanPeningkatanAkuntabilitasAparaturPolri. a) Pagusebesar Rp. 11.161.038.000 ,-b) Terserap (92%) Rp.11.254.113.188,-c) Sisa Rp. (93.075.188,-)

4. Program Pendidikan dan Latihan Aparatur Polri.a) Pagu sebesar Rp. 30.147.138.000,- b) Terserap sebesar (76%) Rp.29.416.884.583,-c) Sisa Pagu Rp. 730.253.417,-

5. Program Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Polri.

D. Akuntabilitas ....

59

Page 99: LAKIP   2014 .docx

a) Pagu sebesar Rp.11.657.683.000,-b) Terserap sebesar (68%) Rp. 8.433.501.529,-c) Sisa Pagu Rp. 3.224.181.471,-

6. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban.a) Pagu sebesar Rp.15.737.945.000,-b) Terserap sebesar (92%) Rp. 15.620.504.428,-c) Sisa Pagu Rp. 117.440.572,-

7. Program Kerjasama Keamanan dan Ketertiban.a) Pagu sebesar Rp. 49.150.000,-b) Terserap sebesar (36%) Rp. 17.725.000,-c) Sisa Pagu Rp. 31.425.000,-

8. Program Pemberdayaan Potensi Keamanan.a) Pagu sebesar Rp.226,640.000-b) Terserap sebesar (100 %) Rp. 226.640.000,-c) Sisa Pagu Rp.- (Habis)

9. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.a) Pagu sebesar Rp.101.401.128.000,-b) Terserap sebesar (90%) Rp.101.977.773.922,-c) Sisa Pagu Rp. (576.645.922),-

10. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana. a) Pagu sebesar Rp. 47.645.261.000,-b) Terserap sebesar (91%) Rp. 47.307.722.499,-c) Sisa Pagu Rp. (4.364.906.810),-

11. Program Penanggulangan Gangguan Keamanan dalam Negeri Berkadar Tinggi.a) Pagu sebesar Rp. 44.671.353.000,-b) Terserap sebesar (101%) Rp. 49.036.259.810,-c) Sisa Pagu Rp. (4.364.906.810,-)

12. Program Pengembangan Hukum Kepolisian.a) Pagu sebesar Rp. 334.640.000,-b) Terserap sebesar (72%) Rp.326.150.000,-c) Sisa Pagu Rp. 8.490.000,-

6010. Program ....

Page 100: LAKIP   2014 .docx

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

PelaksanaankegiatanPolda Bali tahun 2013

telahdilaksanakansesuaiRencanaKerjadanPenetapanKinerja yang telahditentukan,

meskipundalampelaksanaannyamasihterdapatkekurangan, hambatanmaupunkendala.

Adapun kesimpulan dari pelaksanaan tersebut antara lain :

1. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan situasidankondisi yang

kondusifterbebasdarigangguankamtibmassehinggamasyarakatdapatmelaksanaka

naktifitasnyasehari-

BAB IV ....

Page 101: LAKIP   2014 .docx

harisecaraumumtelahdilaksanakandenganbaikyaituprosentasepencapaiannyasesu

aidengan target yang ditentukan. Bali yang merupakan daerah tujuan wisata

manca Negara dan nusantara sangat rawan terhdap terjadinya kejahatan yang

berskala internasional, perselisihan adat sering memicu pada pengerahan massa

secara besar-besaran dan mengalami proses yang membutuhkan waktu yang

panjang dalam penyelesaiannya dan mengalami kesulitan dalam upaya

penegakan hukum dengan menggunakan hukum positif yang sedang berlaku,

arogansi kalangan politisi yang lebih mengutamakan kepentingan golongan dari

pada kepentingan public, penyelenggaraan event-event bertarap nasional maupun

internasional yang intensitas penyelenggaraannya sangat sering dilaksanakan di

Bali, agenda kegiatan pemerintah pusat/daerah, pemilukada, kegiatan pesta

kesenian dan adanya hari-hari besar keagamaan.Polda Bali dalam mewujudkan

situasi yang kondusif melaluipelaksanaanOperasiKepolisian yaitu Operasi

Kewilayahan, Operasi Kendali Pusat maupun Operasi Pengamanan yang bersifat

Nasional maupun Internasional dalam rangka menekan gangguan

kamtibmasseminimalmungkin dengan menggelar Patroli yang

dilaksanakanmeliputipatroli R2/R4, Patroli perairan sungai /laut menggunakan

kapal type C perahu karet dengansasaran patrolimeliputidaerahrawankamtibmas,

pusat-pusatkeramaian, pusatekonomitempat-tempat wisata, lokasi pelaksanaan

kegiatanyang

dilaksanakansecarakontinyutelahberhasilmencegahterjadinyagangguankamtibmas

sehinggamasyarakatdapatmelaksanakanaktifitasnyasehari-haridengan rasa aman.

Alokasi anggaran belum terdukung secara maksimal kebutuhan anggaran yang

diajukan melalui program-program dan kegiatan yang diusulkan dalam rencana

kerja anggaran kementrian lembaga (RKA-KL) pada satker dan satwil jajaran

Polda Bali

2. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan

penyebaranpersoneldiseluruhkesatuankewilayahangunamendekatkanpelayanank

epadamasyarakatdapatterpenuhimelaluipengembangan sumber daya manusia

untuk mencapai jumlah personil Polri dikaitkan dengan pertambahan penduduk

dan menggelar personil Polri yang professional dan akuntabel, namun dalam

62

Page 102: LAKIP   2014 .docx

mendukung kegiatan operasional kepolisian dalam bidang sumber daya manusia

belum konsistensi pola didik dan penempatan personil sesuai golongan dan

kemampuan, terbatasnya/minimnya anggota yang memiliki pendidikan kejuruan,

sistem pembinaan karier yang belum sepenuhnya berbasis kopetensi merit

system, masih banyaknya personil polri yang belum menguasai teknologi

informasi komputer/internet.

Disamping pengembangan sumberdaya manusia, Polda Bali telah mengusulkan

ke Mabes Polri tentang pembentukan dan peningkatan status Kesatuan

Kewilayahan Pos Pelayanan Kepolisian menjadi Polsubsektor sebanyak 21

Pospol .

3. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan peningkatanpengungkapandanpenyelesaiantindakpidana yang transparan, akuntabel, objektifdanterpenuhinyahaktersangkadankorbandalam proses penyelidikandanpenyidikantindakpidana, secarakeseluruhanpencapaian indikator kinerjamelebihi dari target yang telahditetapkandimanapersonilPolda Bali telahmampumelaksanakantugasdantanggungjawabnyadenganbaikuntukmemberikanpelayananterhadapmasyarakatkhususdalambidangpenegakan hukum yaitupengungkapandanpenyelesaianperkara, kasustindakpidana yang terjadidiwilayahPolda Bali baikberupakasusberat, kasussedangdankasusringandapatdiselesaikansecaratuntas. Namun karena indikator kinerja melebihi dari target yang ditetapkan maka terdapat tunggakan penyelesaian perkara untuk ditangani tahun 2014

4. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan

peningkatanpelayananKepolisianyang transparan dan akuntabel,

secarakeseluruhanpencapaian indikator kinerjamampudipenuhisesuaidengan

target yang ditentukanhalinidipenuhimelaluipelaksanaan Quick Wins yaitu Quick

ResponSabharadengankecepatanmemberikan pertolongandankecepatan datang

ke TKP yang telahdirasakanolehmasyarakatdanmendapatapresiasi yang

cukupbaik, serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui pemberian

SKCK, SIM, STNK, BPKB dan STM.

5. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan

partisipasimasyarakatdankerjasamadalamrangkamemeliharakeamanandanketertib

4. Pencapaian ....

63

Page 103: LAKIP   2014 .docx

an, secarakeseluruhanpencapaian indikator kinerjatelahmelebihidari target yang

ditentukanPolda Bali memenuhinyamelaluipelaksanaankerjasama di

bidangkeamanan melalui forum komunikasi Polri dan Masyarakat (FKPM),

Bankades,

pendidikandanpelatihandengandinas/instansimaupundenganPerguruanTinggiNeg

eri/Swastasertakelompok lain yang dapatdiajakkerjasama, program kerjasama

yang

dilaksanakandengandinas/instansimaupunPerguruanTinggiNegeri/Swastatelahses

uai target yang ditentukansehinggakoordinasi yang

dilaksanakandapatberjalansesuaidenganharapan.

6. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkankeamanan, keselamatan,

ketertibandankelancaranlalulintas, secarakeseluruhanpencapaian indikator

kinerjatelahmencapai target yang ditentukan. Polda Bali

melaluipelaksanaanOperasiKepolisianuntukmenciptakankondisiberkendaraandeng

anbaikdanpatuh padaperaturanberlalulintas di jalan,

diantaranyamelaluiOperasikepolisiandengansandiOperasisimpatik,patuhdanzebra,

pelaksanaan turjawali secara secara berkelanjutan serta pembinaan dan

penyuluhan sehingga kamseltibcar lantas dapat terwujud sesuai harapan.

B. Saran

1. Dukungananggaran yang dialokasikanbelummencerminkankebutuhanuntukmewujudkan sasaranstrategis yang telahditetapkansehingga indikator kinerjanyaharusmenyesuaikandenganalokasianggaran yang tersedia. Disarankan agar dalampengalokasiananggaranmempedomanisasaranstrategis yang telahditetapkanolehmasing-masingSatuanKerjasehinggadalampenyusunanLakipakanmempermudahpengukurankinerja.

2. PelaksanaanPeraturanKapolrinomor 22 dan 23 tahun 2010 tentangSusunanOrganisasidan Tata KerjaPolda, PolresdanPolsekbelumsepenuhnyadapatdilaksanakan secara optimal

B. Saran ....64

Page 104: LAKIP   2014 .docx

karenaterbatasnyapersonel. BerdasarkanketerbatasanpersoneltersebutperludiupayakankebijakantersendirisehinggaprinsipPolsekkuatdanPolresBesardapatdidukungdenganjumlahpersonel yang memadai, serta dalam jabatan eselon IVB di Polres/Polsek masih banyak dijabat Brigadir dan eselon IVA masih banyak yang kosong DisarankansesuaidenganSasaranStrategis yang telahditetapkandiperlukanjumlahpersonil yang memadaisesuaidenganAnalisaBebanKerjadanmemilikikompetensi di bidangnya serta memiliki kemampuan dalam bidang IT.

3.

Dalamrangkamenunjangkegiatanoperasionalberkaitandenganrestrukturisasidanpengembangan Polsek barubelumsepenuhnyadidukungdengansaranadanprasarana perkantoran dan biaya pemeliharaan yang memadaisehinggaoperasionalperkantoranbelum optimal dan kebutuhan listrik setiap tahun mengalami difisit.

4. Untukmeningkatkanprofesionalismepersonel, kiranyaalokasijumlahpesertapendidikankejuruan (Dikjur) untukBintarakhususnyabidangOperasionalperluditingkatkansertaperlunyadukungananggaranuntukmelaksanakankegiatanpemeliharaandanpeningkatankemampuanmasing-masingfungsi.

5. Dalam rangka mendukung kegiatan operasional Kepolisian dukungan sarana prasarana operasional sudah memadai namun perlu dukungan BBM yang cukup sehingga kurangnya BBM dapat dijadikan alasan Personal melakukan pelanggaran, dukungan anggaran pemeliharaan ranmor operasional yang memadai sehingga masa pakai ranmor lebih lama.

C. TindakLanjut

1. Dalambeberapaaspekkegiatan yang telahdisimpulkanterdapathambatanmaupunpermasalahan di atasmakauntukmenindaklanjutibeberapaaspekkegiatantersebut yang dirasamasihkurangdanperludapatperhatianantaralain :UntukmenekanjumlahLakaLantasdijajaranPolda Bali dengan memperbanyakpenyuluhandanDikmasLantaskepadaparapengendara R2/R4, memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat pengguna jalan melalui alat sound system pada perempatan-perempatan jalan untuklebihberhati-hatidanmeningkatkan kesadaranberlalulintas demi keamanan, keselamatan, ketertibandankelancaranLaluLintas.

2. Pengembangan system teknologi informasi dan komunikasi terpadu dalam pelayanan sidik jari kepada masyarakat melalui CAAFIS (Computer Aided Automatic Fingerprint Identification System) yang dapat membantu Polda Bali dalam menciptakan keamanan dan ketertiban.

meningkatkan ....

65

Page 105: LAKIP   2014 .docx

3. BerkaitanmasihtingginyapelanggaranLaluLintasmakajajaranPolda Bali akanmengedepankanpencegahandantegurandaripadapenindakanpelanggarandengantilangsehinggadiharapkanmasyarakatpenggunajalanrayalebihtertibdanmentaatilalulintas.

Demikian LAKIP Polda Bali TA 2013 disusunkiranyadapatdigunakansebagaibahanPimpinanuntuktindakanselanjutnyadanbagiparaKasatker agar dapatdigunakansebagaibahanintrospeksiuntukpeningkatanpelaksanaantugasdalamRencanaKerja TA 2014.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR HALAMANIKTISAR EKSEKUTIF

Denpasar, Pebruari 2013

KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BALI

Drs. A.J. BENNY MOKALU,S.H.INSPEKTUR JENDERAL POLISI

Page 106: LAKIP   2014 .docx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………. 1B. Tugas dan Fungsi ……………………………………………………… 2C. Struktur Organisasi …………………………………………………… 3D. Perencanaan dan Sistem Penyajian ……..…………………………. 5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis Polri……………………………………………….. 6B. Penetapan Kinerja Polda Bali ………………………………………… 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Capaian Kinerja ………………………………………… 15B. Capaian Indikator Kinerja Utama ……………………………………. 15C. Indikator Capaian Kinerja …………………………………………….. 16D. Akuntabilitas Keuangan ………………………………………………. 59

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 61B. Saran …………………………………………………………………… 64

LAMPIRAN:

1. PENGUKURAN KEGIATAN KINERJA (PKK)2. STRUKTUR ORGANISASI3. PENETAPAN KINERJA POLDA BALI4. PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH SATKER JAJARAN POLDA BALI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH BALI

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

Page 107: LAKIP   2014 .docx

Satker : POLDA BALITahun Anggaran : 2013

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari.

a. Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata;

b. Prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas;

c. Prosentase penurunan wilayah konflik sosial;

d. Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin;

e. Prosentase kegiatan unjuk rasa.

70 %

50%

60%

20%

20%

51.86%

5,59%

15,38%

5,48%

163%

25,63%

11,18%

25,63%

27,4%

815%

2. Terwujudnya penyebaran personil diseluruh kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

a. Prosentase penyebaran personil di masing-masing Polsek;

b. Prosentase jumlah Polsek di Kecamatan;

c. Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas.

95 %

96 %

90 %

107%

60%

102,9%

112,6%

65,6%

114,3%

3. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana.

a. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana;

b. Prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP).

65 %

100 %

29,69%

124,57%

45,68%

124,57%

4. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian yang transparan dan akuntabel.

a. Prosentase ketepatan dating ke tempat kejadian perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota;

b. Prosentase komplin/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri;

c. Prosentase penambahan

85 %

10 %

100 %

115%

134%

237%

135%

1,340%

237%

Luar kota .....

1

Page 108: LAKIP   2014 .docx

personil Polri melalui rekruitmen/weving.

5. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban

a. Prosentase MoU yang efektif;

b. Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti;

c. Menurunnya perilaku main hakim sendiri.

18 %

95 %

40 %

141,89%

102,92%

1,69%

788%

108%

4,225%

6. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas.

a. Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas;

b. Prosentase penurunan laka lantas;

c. Prosentase penurunan daerah rawan macet.

10 %

0.5 %

12 %

4,95%

82,59%

4,762%

49,5%

16,518%

39,683%

Page 109: LAKIP   2014 .docx

LAKIP 2013

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Polda Bali telah

I

Page 110: LAKIP   2014 .docx

selesai disusun dan dapat disajikan untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta dukungan anggaran tahun 2014.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilingkungan Polri khususnya Polda Bali dapat terselesaikan dengan baik sesuai apa yang direncanakan dan tepat waktu. Laporan tersebut sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan program, kegiatan, sasaran, tujuan dan indikator keberhasilan dan kegagalan dalam pengukuran pencapaian sasaran dan pengukuran kinerja kegiatan yang selaras guna menyampaikan pertanggung jawaban kinerja Polda Bali selama satu tahun anggaran 2014.

Penyususnan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Polda Bali Tahun 2014 ini sudah barang tentu masih banyak kekurangan, namun demikian untuk menyempurnakan penyusunan Laporan Akuntabilitan Kinerja Instansi Pemerintah pada tahun –tahun berikutnya, dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada kami mengharap masukan dan saran guna perbaikan, baik dalam tugas pokok dan fungsi maupun dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimaasa datang.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 Polda Bali dibuat sebagai pertanggung jawaban kinerja dan anggaran, sehingga dapat menentukan arah kebijakan Pimpinan serta menjadi acuan kinerja untuk meningkatkan prestasinya ditahun berikutnya.

IKHTISAR EKSEKUTIF

Denpasar, Pebruari 2014

KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BALI

Drs. A.J. BENNY MOKALU,S.H.INSPEKTUR JENDERAL POLISI

II

Page 111: LAKIP   2014 .docx

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Polda Bali Tahun 2014 merupakan wujud Akuntabilitas Pencapaian Kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Polda Bali Tahun 2010-2014 dan Rencana Kerja Tahunan 2014 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2014, Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Polda Bali Tahun 2014 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran Tahun 2014

Adapun sasaran Strategis yang ingin dicapai oleh Polda Bali diantaranya

1. Terwujudnya Situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan Kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya sehari-hari dengan indikator:

a. Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata; b. Prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas;c. Prosentase penurunan wilayah konflik sosial dan konflik adat;d. Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin;e. Prosentase kegiatan unjuk rasa.

2. Terwujudnya penyebaran personil di seluruh kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan indikator:

a. Prosentase penyebaran personel di masing-masing Polsek;b. Prosentase ideal jumlah Polsek di jajaran Polda Bali;c. Prosentase jumlah Babinkamtibmas dengan jumlah Desa.

3. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana dengan indikator ;

a. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana;

b. Prosentase uurat pemberitahunan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP).

4. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian secara mudah, responsive, transparan, akuntabel dan tidak diskriminatisi dengan indikator:

a. Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standar dalam kota atau luar kota;

b. Prosentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri.

c. Prosentase penambahan personil Polri melalui rekruitmen/werving

5. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban dengan indikator: 5. Terwujudnya…..

III

Page 112: LAKIP   2014 .docx

a. Prosentase Mou yang efektif;

b. Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti;

c. Menurunnya prilaku main hakim sendiri;

6. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas dengan indikator:

a. Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas;

b. Prosentase penurunan laka lantas;

c. Prosentase penurunan daerah rawan macet.

Adapun kendala yang dihadapi dalam mencapai Sasaran Strategis Polda Bali diantaranya;

12. Jumlah Polresta/Polres di jajaran Polda Bali sebanyak 1 Polresta serta 8 Polres dan jumlah Polsek sebanyak 60 Polsek 3 Polsub Sektor dengan penyebaran personil belum merata sepenuhnya terisi sesuai dengan DSP sehingga lapis kekuatan Polres Besar, Polsek Kuat dan pusat sebaran pelayanan belum sepenuhnya optimal;

13. Pelaksanaan Pelayanan Polri kepada masyarakat belum sepenuhnya tergelar sehingga pelaksanaan tugas Polri selaku pelindung, pengayom dan pelayan dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban yang pada akhirnya masyarakat patuh hukum masih minim;

14. Belum meratanya kekuatan dan kemampuan anggota terutama anggota Polsek sehingga untuk kasus-kasus tertentu masih harus diselesaikan oleh Polres/Polsek;

15. Terbatasnya Sarana dan prasarana Kepolisian dan belum tercukupinya kebutuhan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana sehingga sarana dan prasarana yang dimiliki tidak dapat dipergunakan dalam waktu yang relative lama;

16. Terbatasnya dukungan BBM sehingga operasional kendaraan untuk pelaksanaan patrol belum optimal;

17. Masih terbatasnya jumlah anggota yang mempunyai dan memiliki kompotensi/kemampuan dalam menghadapi kejahatan cyber crime, money laundry, womens trafficking, illegal loging, illegal fishing, illegal minning, sea piracy, terorisme, perdagangan gelap senpi dan perdagangan gelap narkoba;

18. Masih rendahnya kemampuan anggota dalam penguasaan bahasa asing, teknologi berbasis computer, teknologi dan bio kimia dibidang kriminalitas modern, pengetahunan

VI

7. Masih…..

Page 113: LAKIP   2014 .docx

dibidang kejahatan ekonomi, perdagangan, moneter/perdagangan bisnis dan lingkungan hidup yang makin dituntut menghadapi perubahan pola kejahatan nasional;

19. Masih adanya anggota yang berperilaku tercela dan melakukan tindak pidana sehingga berpengaruh kepada kepercayaan masyarakat;

20. Belum seluruhnya laporan masyarakat ditindak lanjuti secara cepat dan tepat serta dilengkapi dengan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) sehingga masyarakat pelapor tidak mengetahui perkembangan kasus yang dilaporkan;

21. Masih adanya pengaduan masyarakat yang tidak puas dengan kinerja anggota sehingga mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Polri;

22. Belum terdukung secara maksimal kebutuhan anggaran yang diajukan melalui program-program dan kegiatan yang diusulkan dalam rencana kerja anggaran kementrian lembaga (RKA-KL) pada satker dan satwil jajaran Polda Bali.

Sedangkan upaya untuk menghadapi kendala dan tantangan dalam rangka memelihara situasi kamtibmas yang kondusif, Personil Polda Bali yang sudah tergelar sebanyak orang yang tersebar di Satuan Fungsi Mapolda dan Kesatuan Kewilayahan Polresta yaitu sebanyak 976 orang Polres sebanyak 8 (delapan) 3.574 orang, Polsek sebanyak 60 (enam puluh ) + 3 Sub Sektor sebanyak 4.907orang, meliputi Polsek Urban sebanyak 3.639 orang, Polsek Rural sebanyak 1.237 orangPolsub Sektor sebanyak 31 orang untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kebijakan Polri Polsek diproyeksikan sebagai pusat sebaran pelayanan. Demikian juga potensi masyarakat ikut serta berpartisipasi yang tergabung dalam kelompok pengamanan swakarsa, komunitas-komunitas, tokoh masyarakat serta masyarakat secara umum ikut berkontribusi dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga sangat membantu Polda Bali dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Dalam rangka mencapai Sasaran Strategis, Polda Bali juga melaksanakan Prgram Reformasi Birokrasi Polri dengan sasaran terwujudnya pemerintah yang bersih bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, meningkatnya kualitas pelayanan publik dan peningkatnya kapabilitas dan akuntabilitas Kinerja Polri sehingga dalam pencapaian Renstra Polda Bali Tahun 2010-2014 dengan mengedepankan delapan delapan area perubahan diantaranya adalah Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan Peraturan Perundang-undangan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur,Manajemen Perubahan, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, perubahan mind set dan culture set aparatur sehingga dengan adanya program Reformasi Birokrasi Polri dapat mengawal tugas dan fungsi Polda Bali. Melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Polda Bali Tahun 2014 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Page 114: LAKIP   2014 .docx

DAERAH BALI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA POLDA BALI TAHUN 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepolisian Daerah Bali merupakan bagian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia yang keberadaannya sebagaimana dituangkan dalam pasal 30 ayat 4 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai Alat Negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum. Dalam melaksanakan apa yang tertuang dalam pasal 30 ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945, Kepolisian Daerah Bali terus berupaya melakukan sinergitas dengan segenap komponen masyarakat untuk menciptakan kondisi Polda Bali yang aman dan kondusif, sehingga masyarakat dapat melakukan aktifitas tanpa diikuti rasa takut dan khawatir yang timbul dari situasi dan kondisi yang tidak

Dengan era reformasi yang sedang bergulir sampai saat ini, Kepolisian Daerah Bali terus berupaya mendukung dan mengawasi agar reformasi birokrasi Polri dapat berjalan sesuai harapan masyarakat untuk mewujudkan harapan tersebut Polda Bali telah melaksanakan reformasi di dalam pengelolaan organisasi baik dari aspek akuntabilitas kinerja serta aspek akuntabilitas penggunaan keuangan Negara, Selain itu juga diperlukan instrumen yang mampu mengukur kinerja setiap pelaksana tupoksi Polri seuai dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, indikator pertanggungjawaban setiap pelaksanaan Tupoksi sesuai Tap MPR RI Nomor:XI/MPR/1998 dan Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dibutuhkan suatu bentuk pertanggung jawaban terkait pengembangan dan penerapan sistem yang tepat, jelas dan nyata secara periodik, dalam waktu yang sama telah diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah (AKIP). Sebagai tindak lanjut TAP MPR RI dan Undang-Undang tersebut, mewajibkan setiap instansi Pemerintah/Pimpinan Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja di dalamnya, membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) secara berjenjang serta berkala untuk dilaporkan kepada atasannya, serta sesuai dengan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012 tanggal 30 Oktober 2012 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

B. Tugas dan Fungsi

2

C. Tugas dan Fungsi …..

Page 115: LAKIP   2014 .docx

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Keputusan Presiden RI Nomor 70 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia, maka tugas dan fungsi susunan organisasi dan tata kerja Kepolisian Daerah Bali adalah sebagai berikut:

3. Tugas Pokok Polda Bali

Polri khususnya Kepolisian Daerah Bali adalah sebagai alat Negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dengan lingkup tugas sebagai berikut :

a. melaksanakan fungsi Kepolisian Umum, baik dibidang preventif maupun dibidang refresif;

b. melaksanakan penyelidikan, penyidikan dan koordinasi serta pengawasan terhadap Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) berdasarkan undang-undang Nomor 8 tahun 1981 dan peraturan perundang-undangan lainnya;

c. membina dan mengawasi pelaksanaan fungsi kepolisian khusus yang diemban oleh alat/badan Pemerintah yang mempunyai kewenangan kepolisian terbatas berdasarkan undang-undang;

d. membina kemampuan dan kekuatan serta pelaksanaan fungsi penertiban dan penyelamatan masyarakat dalam rangka mengemban sistem Kamtibmas yang bersifat swakarsa;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang dibebankan oleh peraturan perundang-undangan;

4. Fungsi Polda Bali

Fungsi Kepolisian meliputi dimensi yuridis dan sosiologis yang pada dasarnya adalah fungsi penegakan hukum yang melekat pada fungsi Pemerintah Negara dan dibentuk pula oleh pertumbuhan dan perkembangan dalam tata kehidupan masyarakat itu sendiri yaitu :b. fungsi Kepolisian dalam dimensi yuridis meliputi :

1) fungsi Kepolisian Umum, yang dilaksanakan oleh Polri sebagai lembaga Pemerintah Negara;

2) fungsi Kepolisian Khusus, yang merupakan tugas administrasi khusus sesuai undang-undang yang menjadi dasar hukumnya, Fungsi Kepolisian ini dapat dibedakan lagi atas:a) fungsi Kepolisian Yudikatif, yakni khusus untuk mengawasi

dan menegakkan tindakan – tindakan yudikatif;b) fungsi Kepolisian Administratif, yakni khusus untuk

mengawasi dan menegakkan tindakan – tindakan administratif.

b. fungsi Kepolisian dalam dimensi sosiologis, yaitu berupa rumusan fungsi Kepolisian yang diemban oleh badan – badan secara swakarsa dibentuk, tumbuh dan berkembang dalam tata kehidupan masyarakat;c. Fungsi …..

Page 116: LAKIP   2014 .docx

c. melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh peraturan perundang-undangan.

C. Struktur Organisasi

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Polda Bali sesuai Peraturan KaPolri Nomor.: 22/IX/2010/tanggal 19 September 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Daerah (Polda) bahwa :

1. Organisasi Polda bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum dan pemberian perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta tugas-tugas Polri lain dalam daerah hukumnya, sesuai ketentuan hukum dan peraturan / kebijakan yang berlaku dalam organisasi Polri;

2. dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, Organisasi Polda Bali disusun sebagai berikut :

a. unsur Pimpinan :1) Kepala Kepolisian Daerah disingkat Kapolda;2) Wakil Kepala Kepolisian Daerah, disingkat Wakapolda.

b. unsur Pengawas dan Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf :

1) Inspektorat Pengawasan Umum Daerah, disingkat Itwasda;2) Biro Operasi disingkat Roops;3) Biro Perencanaan Umum dan Anggaran, disingkat Rorena; 4) Biro Sumber Daya Manusia, disingkat Ro SDM;5) Biro Sarana dan Prasarana, disingkat Ro Sarpras;6) Bidang Pertanggungjawaban Profesi dan Pengamanan Internal

disingkat Bidpropam;7) Bidang Hubungan Masyarakat, disingkat Bidhummas;8) Bidang Pembinaan Hukum, disingkat Bidbinkum;9) Bidang Telekomunikasi dan Informatika, disingkat Bid TI;10) Sekretaris Pribadi Pimpinan disingkat menjadi Spripim;11) Sekretariat Umum, disingkat Setum;12) Pelayanan Markas, disingkat Yanma.

c. unsur pelaksana tugas pokok

1) SPKT ;2) Direktorat Intelijen Keamanan, disingkat Ditintelkam;3) Direktorat Reserse Kriminal Umum, disingkat Dit Reskrimum;4) Diretorat Reserse Kriminal Khusus disingkat Dit Reskrimsus;

5) Direktorat Serse Narkotika dan Obat-Obat Berbahaya, disingkat Ditnarkoba;

6) Direktorat Bimbingan Masyarakat, disingkat Ditbinmas;

3

6) Direktorat …..

Page 117: LAKIP   2014 .docx

7) Direktorat Samapta Bhayangkara, disingkat Ditsabhara;8) Direktorat Lalu lintas, disingakat Ditlantas;9) Direktorat Pengamanan Obyek Vital, disingkat Dit Pam Obvit;10) Direktorat Kepolisian Perairan, disingkat Ditpolair;11) Direktorat Tahanan dan Barang Bukti, disingkat Dittahti;12) Satuan Brigadir Mobil, disingkat Satbrimob.

d. unsur pendukung

1) Sekolah Pendidikan Negara, disingkat SPN;2) Bidang Keuangan, disingkat Bidkeu;3) Bidang Dokter kesehatan disingkat Biddokkes.

e. unsur pelaksana kewilayahan1. Polresta Denpasar;2) Polres Buleleng;3) Polres Tabanan;9) Polres Gianyar;5) Polres Klungkung;10) Polres Bangli;11) Polres Jembrana;12) Polres Karangasem;13) Polres Badung.

3. Sebagai tindak lanjut dari pengesahan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 telah diajukan Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesdia dan Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi Tingkat Polda dan Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 Tata Kerja Satuan Organisasi Tingkat Polres / Polsek yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Negara PAN dan RB Nomor: B/208/M.PAN-RB/9/2010 tanggal 8 September 2010 perihal Persetujuan Penataan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi.

4. Penggelaran Struktur Organisasi Polri keseluruh wilayah hukum Indonesia menganut sistem piramida sesuai dengan postur kekuatan Polri yang Profesional, Bermoral dan Modern ( PBM ). Postur PBM secara vertikal disusun dalam pelapisan kekuatan : Mabes Kecil, Polda Cukup, Polres Besar dan Posek Kuat. Susunan vertikal tersebut diproyeksikan untuk mencapai sasaran pada tingkat efesiensi dan efektifitas kelembagaan yang optimal;

Struktur Orgaanisasi disusun dengan tingkatan Mabes Polri sebagai perumus kebijakan politik strategi keamanan ( Polstrakam ) dengan kekuatan 5 % dari kekuatan Polri, yang melaksanakan kegiatan operasional bersifat back up, mengelola strategi keamanan, melakukan pengawasan dan pengendalian

regional, sedangkan satuan kewilayahan tingkat Polda sebagai kesatuan induk penuh ( KIP ) dengan kekuatan 20 % dari kekuatan Polri. Adapun satuan

4

regional …..

Page 118: LAKIP   2014 .docx

kewilayahan tingkat Polreta dan Polres sebagai Kesatuan Operasional Dasar ( KOD ) adalah pelaksana adalah pelaksana utama operasional Polri pada tingkat kewilayahan dengan alokasi kekuatan 75 % dari kekuatan Polri, sedangkan tingkat Polsek sebagai ujung tombak operasional Polri sebagai unsur terdepan pelayanan masyarakat dan merupakan satuan operasional dibawah kendali Polres.

Sebagai implementasi visi pelayanan, pengembangan satuan kewilayahan disesuaikan dengan pengembangan/pengembangan administrasi daerah, serta untuk mendekatkan titik pelayanan kepada masyarakat maka jumlah satuan kewilayahan yang telah tergelar adalah 1 Polresta, 8 Polres, 60 Polsek, 37 Polsek Type Urban, 23 Polsek Type Rural, 3 Polsubsektor dan 1 SPN.

D. Perencanaan dan Sistem Penyajian

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian Kinerja Polda Bali selama TA. 2014, capaian kinerja (performance result) 2013 sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja tahunan organisasi Polda Bali. Analisa atas capaian kinerja terhadap rencana kerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah (performance gap) bagi perbaikan kinerja pada tahun berikutnya. Dengan pola pikir demikian, maka sistimatika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Polda Bali TA. 2014 adalah sebagai berikut :

EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)

BAB I PENDAHULUAN

D. LATAR BELAKANG

E. TUGAS DAN FUNGSI

F. STRUKTUR ORGANISASI

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

B. RENCANA STRATEGIS POLRI

C. PENETAPAN KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

E. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

F. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

G. ANALISA CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

H. AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB IV …..

6

5

Page 119: LAKIP   2014 .docx

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN DAN TINDAK LANJUT

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. PENGUKURAN KINERJA

2. PENETAPAN KINERJA POLDA BALI

3. STRUKTUR ORGANISASI SATKER/POLDA

4. PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH SATKER/POLDA DALAM MENCAPAI KEBERHASILAN KINERJANYA

5. LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN OPERASIONAL POLDA BALI DAN JAJARANNYA

BAB II

BAB II…..

Page 120: LAKIP   2014 .docx

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS POLRI

Rencana Strategis Polri Tahun 2010-2014 pada hakikatnya merupakan komitmen

bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta

cara pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban,

penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan, peraturan perundang-

undangan terhadap moral personel Polri serta pengawasan dan pengendalian

manajemen agar tercapai efektivitas dan efesiensi serta produktifitas dalam pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi Polri.

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan

tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan Polri yang diselaraskan dengan

arah kebijakan dalam Rencana Strategi Polda Bali Tahun 2010-2014 yang digunakan

sebagai acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan

pada rencana kerja tahunan Polda Bali.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Polri dijiwai oleh semangat dan komitmen untuk

melakukan reformasi Polri yang pada hakikatnya merupakan tindakan atau kegiatan

pembaharuan secara konsepsional dan sistematis serta berkelanjutan

1. visi Polda Bali

mewujudkan Aparatur Polda Bali yang baik dan bersih dalam memberikan

perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat serta penegakan hukum

melalui kemitraan yang proaktif menuju Bali “ Mandara “ ( Maju, Aman, Damai

dan sejahtera )

a. Maju : sejatinya adalah Bali yang terus bergerak dinamis sesuai

dinamika perkembangan hidup masyarakat dunia, yang tetap menjujung

tinggi kesucian dan keiklasan serta senantiasa meningkatkan kualitas

daerah tujuan wisata;

b. Aman …..

Page 121: LAKIP   2014 .docx

b. Aman : adalah Bali yang terhindar dari ancaman berbagai bentuk

gangguan kamtibmas termasuk tindakan anarkisme, premanisme dan

kegiatan-kegiatan yang meresahkan;

c. Damai : adalah Bali yang diselimuti kondisi tertib dan kesejukan

hidup lahir batin serta selalu dalam kondusif;

d. Sejahtera : adalah Bali yang memperoleh kemajuan, keamanan dan

kedamaian yang sejati. Artinya, Bali yang mampu mengendalikan beban

ekonomi, sebagai akumulasi diperolehnya kemajuan, keamanan dan

kedamaian;

2. Misi Polda Bali

Mengacu kepada Visi Polda Bali “ Terwujudnya aparatur Polda Bali yang

baik dan bersih dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan

masyarakat, melalui kemitraan dengan masyarakat menuju Bali “ Mandara “

( Maju, Aman, Damai dan sejahtera ), maka misi Polda Bali :

l. memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada

masyarakat secara mudah, sederhana tanggap / responsif dan tidak

diskriminatif serta transparan agar masyarakat bebas dari segala bentuk

gangguan fisik dan psikhis;

m. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat sepanjang waktu

diseluruh wilayah bali, serta memfasilitasi keikut sertaan masyarakat dalam

memelihara kamtibmas di lingkungan masing-masing;

n. memelihara keamanan, ketertiban dan keselamatan serta kelancaran lalu

lintas (kamtibselcar lantas) untuk menjamin keselamatan dan kelancaran

arus orang dan barang;

o. mengembangkan pemolisian masyarakat yang berbasis pada masyarakat

patuh hukum;

p. melaksanakan koordinasi secara berkala dengan pihak terkait yang

berhubungan dengan pelaksanaan pengamanan daerah Bali;

f. meningkatkan…..

7

Page 122: LAKIP   2014 .docx

q. meningkatkan Standar keamanan kawasan wisata dan pintu keluar dan

masuk wilayah Bali maupun sarana dan prasarana pendukung

kepariwisataan;

r. meningkatkan upaya pengamanan dan memperlancar perekonomian

masyarakat Bali di Bidang Pertanian dan Perkebunan;

s. mewujudkan keamanan dan ketertiban dalam rangka kunjungan wisatawan

manca negara dan domestik di Bali;

t. mewujudkan keharmonisan masyarakat Bali melalui Perpolisian

masyarakat yang berbasis kepada masyarakat yang patuh hukum;

u. seluruh jajaran Polda Bali mampu memfasilitasi keikutsertaan masyarakat

dalam menjaga kesucian Bali, terutama dari gangguan kamtibmas;

v. seluruh jajaran Polda Bali, harus mampu menegakkan supremasi hukum

secara profesional, obyektif, proporsional transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan, guna terjaminnya nilai kepastian hukum dan rasa

keadilan.

3. Tujuan Polda Bali

a. terpeliharanya situasi kamtibmas di wilayah bali yang dapat memberi rasa

aman bagi masyarakat (kondusif);

b. terkendalinya trend perkembangan kejahatan serta meningkatkan

penuntasan kasus-kasus kriminalitas yang mencakup empat jenis

kejahatan yaitu kejahatan konvensional, kejahatan trans nasional,

kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan yang berimplilasi

kontijensi;

c. menekan terjadinya gangguan kamtibmas;

d. menekan dan memutus rantai jaringan peredaran narkotika, psikotrapika

dan zat adiktif (napsa) di wilayah Bali;

e. penegakan hukum yang cepat jelas dan tuntas;

f. pelibatan potensi masyarakat seluas-luasnya dalam pelaksanaan tugas

Polri;

g. pengembangan sumber daya manusia Polri sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi;

8

h) terbangunnya…..

Page 123: LAKIP   2014 .docx

h. terbangunnya kemitraan dengan institusi / lembaga maupun masyarakat

dalam upaya mewujudkan kamatibmas;

i. meningkatkan pelayanan Polri dalam pelaksaan tugas operasional dan

penegakan hukum secara tegas, profesional namun humanis;

j. memelihara soliditas dan menindak tegas oknum Polri yang melakukan

penyalahgunaan wewenang pelanggaran disiplin dan pelanggaran hukum;

k menangani konflik sosial yang ada melalui operasi terpadu bersama fungsi

terkait dan masyarakat;

l. mengamankan setiap kebijaksanaan pemerintah dan melakukan antisipasi

dini terhadap penyimpangan dan timbulnya gejolak sosial ;

m. terciptanya kondisi aman yang mendukung tercapainya prioritas sasaran

pembangunan nasional lima tahun kedepan;

n. tegaknya hukum yang mampu memberikan rasa perlindungan dan

pengayoman oleh negara serta kepastian dunia usaha;

o terwujudnya kerukunan sosial sehingga bebas dari konflik sosial dan

gangguan terhadap pelaksanaan agenda demokrasi baik di pusat maupun

di daerah;

p. terwujudnya kerjasama lintas departemen dan lintas negara dalam ranggka

mewujudkan upaya menciptakan keamanan melalui sinergi polisional

q terbangunnya potensi masyarakat dalam mewujudkan keamanan

lingkungan masing-masing bekerja sama dengan Polri sehimgga terwujut

masyarakat patuh hukum.

4. Tujuan Strategis

Tujuan Strategis merupakan penjabaran atau implementasi dan pernyataan

Misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 tahun. Polri dapat

secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam

memenuhi Visi dan misinya untuk kurun waktu satu sampai dengan lima tahun ke

9

depan…..

Page 124: LAKIP   2014 .docx

depan dengan diformulasikannya tujuan strategis ini dalam mempertimbangkan

sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, perumusan tujuan strategis ini juga

akan memungkinkan Polri untuk mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi.

Oleh sebab itu agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai

tujuan strategisnya, maka tujuan strategis yang ditetapkan harus memiliki indikator

kinerja (Performance Indikator) yang terukur rumusan :

a. Tujuan Jangka Menengah Polri

1) terciptanya kondisi aman yang mendukung tercapainya prioritas

sasaran pembangunan nasional lima tahun ke depan;

2) tegaknya hukum yang mampu memberikan rasa perlindungan dan

pengayoman oleh Negara serta kepastian dunia usaha;

3) terwujudnya kerukunan sosial sehingga bebas dari konflik sosial dan

gangguan terhadap pelaksanaan agenda demokrasi baik di pusat

maupun di daerah;

4) terwujudnya kerjasama lintas departemen dan lintas Negara dalam

rangka mewujudkan upaya terciptanya keamanan melalui sinergi

polisional;

5) terbangunnya potensi masyarakat dalam mewujudkan keamanan

lingkungan masing-masing bekerja sama dengan Polri sehingga

terwujud masyarakat patuh hukum;

c. Tujuan Jangka Menengah Polda Bali

1) terkendalinya angka pelanggaran hukum dan kriminalitas dengan

memperbanyak frekwensi keberadaan anggota Polri ditengah-

tengah masyarakat sebagai wujud tekad pengabdian terbaik;

2) terungkapnya jaringan kejahatan transnasional terutama Narkotika,

Psikotropika dan Zat Aduktif (Napza), perdagangan manusia dan

pencucian uang;

3) terkendalinya jumlah penyalahgunaan narkotika;

4) terkendalinya…..

10

Page 125: LAKIP   2014 .docx

5) terkendalinya gangguan keamanan dan permasalahan adat;

5) terungkapnya jaringan utama percurian sumber daya hutan

khususnya wilayah Bali;

6) meningkatnya kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum;

8) meningkatnya kinerja Polri tercermin dengan menurunnya angka

kriminalitas.

5. Sasaran Strategis Polda Bali

a. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan

Kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya sehari-

hari dengan indikator:

1) Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata;

2) Prosentase menurunnya daerah rawan kamtibmas;

3) Prosentase penurunan wilayah konflik sosial dan konflik adat.

4) Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata

5) Prosentase kegiatan unjuk rasa

b. Terwujudnya penyebaran personel di seluruh kesatuan kewilayahan guna

mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan;

1) Prosentase penyebaran personil di masing-masing Polsek;

2) Prosentase ideal jumlah Polsek di jajaran Polda Bali;

3) Prosentase jumlah babinkamtibmas dengan jumlah desa.

c. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana

yang transparan, akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan

korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana dengan

indikator;

1) Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana;

2) Prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan

(SP2HP);

d. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian secara mudah, responsif,

transparan, akuntabel dan tidak diskriminasi dengan indikator:

11

1) prosentase…..

Page 126: LAKIP   2014 .docx

1) Prosentase ketepatan datang ke tempat kejadian perkara (TKP)

sesuai standar dalam kota atau luar kota:

2) Prosentase complain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri.

3) Prosentase penambahan personil polri melalui rekruitmen/werving

e. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan danketertiban dengan indikator :

1) Prosentase MoU yang efektif;

2) Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti;

3) Menurunnya perilaku main hakim sendiri.

f. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas dengan indikator:

1) Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas;

2) Prosentase penurunan laka lantas;

3) Prosentase penurunan daerah rawan macet.

B. PENETAPAN KINERJA POLDA BALI

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Peraturan Menpan dimana Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen

pernyataan kinerja / kesepakatan kinerja / perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan

untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki

dan pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai

kinerja dan terukur dalam kurun waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan

sumber daya yang dikelolanya.

Tujuan khusus Penetapan Kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan

akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata, komitmen antara

penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian baik keberhasilan

maupun kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur

12

kinerja…..

Page 127: LAKIP   2014 .docx

kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian

penghargaan dan sanksi (reward and punishiment)

Polda Bali talah membuat penetapan kinerja T.A. 2014, kegiatan yang disusun

dalam penetapan kinerja adalah kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

satker Polda Bali, Penetapan Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas

kinerja pada akhir tahun 2013. Penetapan Kinerja Polda Bali tahun 2014 adalah sebagai

berikut:

Tabel 1Tabel Pengukuran Kinerja

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET1 2 3

1. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksakanan aktifitas sehari-hari

a. Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata.

b. Prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas.

c. Prosentase penurunan wilayah konflik sosial.

d. Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin.

e. Prosentase kegiatan unjuk rasa.

70 %

50 %

60 %

20 %

20 %13. Terwujudnya penyebaran

personil diseluruh kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat

a. Prosentase penyebaran personil di masing-masing polsek.

b. Prosentase jumlah polsek di Kecamatan.

c. Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas.

95 %

96 %

90 %

14. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan,akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana.

a. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana.

b. Prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP).

65 %

100 %

13

4.Terwujudnya…..

Page 128: LAKIP   2014 .docx

15. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian yang transparan dan akuntabel.

a. Prosentase ketepatan datang ke tempat kejadian perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota.

b. Prosentase komplin/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri.

c. Prosentase penambahan personil polri melalui rekruitmen/werving

85 %

10 %

100 %

16. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban.

a. Prosentase MoU yang efektif.b. Prosentase informasi

masyarakat yang ditindaklanjuti.c. Menurunnya perilaku main

hakim sendiri.

18 %95 %

40 %

17. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas

a. Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas.

b. Prosentase penurunan laka lantas.

c. Prosentase penurunan daerah rawan macet

10 %

0.5 %

12 %

BAB III…..

14

Page 129: LAKIP   2014 .docx

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran tingkat capaian kinerja Polda Bali Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam uraian sebagai berikut:

A. Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuran tingkat capaian kinerja Polda Bali TA. 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran, rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada lampiran tabel Pengukuran Kinerja (PK) Polda Bali TA. 2014.

Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian masih ada beberapa sasaran strategis yang belum optimal berhasil diwujudkan dalam TA. 2013 ini. Namun terhadap sasaran maupun target indikator yang belum berhasil diwujudkan sepenuhnya, telah dilakukan beberapa analisa dan evaluasi sebagai bahan umpan balik (feedback) dalam rangka peningkatan capaian kinerja di masa yang akan datang.

B. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam suatu organisasi terdapat banyak indikator dan ukuran yang dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan suatu organisasi, diantaranya dengan melihat beberapa kinerja yang paling utama sebagai kreterian keberhasilan kinerja suatu organisasi. Polri telah menetapkan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/480/VII/2012 tanggal 24 Agustus 2012 sebagai Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Polri, maka Polda Bali telah menyusun Indikator Kinerja Utama yang merupakan tolok ukur keberhasilan secara menyeluruh yang menggambarkan tugas pokok dan fungsi serta peran Polda Bali.

Capaian Indikator Kinerja dilakukan dengan cara memperbandingkan antara

rencana capaian kinerja (target) dengan realisasi capaian kinerja pada program Polda

Bali TA. 2014 sebagai berikut:

C. Indikator…..

Page 130: LAKIP   2014 .docx

C. Indikator Capaian Kinerja

1. Sasaran strategis, terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitasnya sehari-hari dengan indikator capaian kinerja antara lain:

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase potensi gangguan tidak

menjadi gangguan nyata70 % 51,86 % 74,08 %

Dari penjelasan table 2 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase potensi gangguan tidak menjadi nyata realisasi mencapai 51,86% dari alokasi target sebesar 70 %. Sehingga capaian kinerja sebesar 74,08%

No Satker Potensi Gangguan Gangguan Nyata1.2.3.4.5.6.7.8.9.

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

5.25722277534590253126256880

2.910219283354114631639

Jumlah 8.195 4.250

Tabel 2Indikator Kinerja Utama

Potensi Gangguan Tidak Menjadi Gangguan Nyata

Tabel 3

Potensi Gangguan tidak menjadi gangguan nyata TA. 2014

16

Grafik 1…..

Page 131: LAKIP   2014 .docx

Potensi Gangguan Gangguan Nyata0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

Axis Title

a) Dari penjelasan table 3 dan grafik 1 diatas dapat dilihat bahwa prosentase

potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata di wilayah hukum Polda

Bali diantaranya jumlah potensi gangguan sebanyak 8.195 Dan jumlah

gangguan nyata 4.250 atau 51.86% sehingga capaian kinerja tahun 2014

sebanyak 74,08 % Berdasarkan data tersebut jumlah potensi gangguan

nyata yang menonjol tahun 2013 diantaranya Polresta Denpasar sebanyak

2.910 Kss , Polres Badung 639 kss, Polres Klungkung 354 kss dan Polres

Bangli 114 kss.

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi beberapa faktor yang mempengaruhi naiknya angka kriminalitas pada jenis kejahatan curanmor, curas/curat, judi susila, narkoba Dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat untuk berupaya mengamankan dirinya maupun masyarakat sekitarnya apatis terhadap lingkungannya, jumlah penduduk pendatang/ luar bali yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan bali merupakan daerah pariwisata yang dikunjungi oleh wisatawan manca Negara yang cendrung dijadikan tempat jual beli barang berupa Narkoba.

Usulan…..

Page 132: LAKIP   2014 .docx

Usulan/upaya yang dilakukan dalam pemecahan masalah kegiatan intelejen antara lain pembinaan jaringan, penggalangan dan deteksi giat masyarakat tepat sasaran,tepat waktu disertai dengan kinerja anggota intelejen yang senantiasa menindaklanjuti setiap informasi yang disampaikan dan perkembangan masyarakat, disamping itu dalam mengatasi potensi gangguan senantiasa dilaksanakan terpadu dengan fungsi lainnya seperti fungsi binmas dalam memberikan penyuluhan (Prefentif dan Preemtif) , fungsi sabhara kegiatan patroli dialogis didaerah rawan kamtibmas sesuai dengan route yang telah ditentukan serta dengan fungsi reserse dalam penegakan hokum, memperketat pengawasan orang asing yang masuk ke Bali dalam rangka antisipasi peredaran Narkoba.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase penurunan daerah rawan

kamtibmas50 % 5,59 % 11,18 %

Dari penjelasan table 4 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase daerah rawan kamtibmas realisasi mencapai 5,59% dari alokasi target sebesar 50%. Sehingga capaian kinerja sebesar 11,18%.

No Satker 2012 20131.2.3.4.5.6.7.8.9.

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

200123752212125787460

18813472211184836568

Jumlah 769 726

Tabel 4

Tabel Indikator Kinerja Utama Prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas

Tabel 5

Jumlah daerah rawan kamtibmas TA. 2014

18

Grafik 2…..

Page 133: LAKIP   2014 .docx

TA 2012 TA 2013700

710

720

730

740

750

760

770

Axis Title

b) Dari penjelasan table 5 dan grafik 2 diatas dapat dilihat bahwa prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas di wilayah hukum Polda Bali diantaranya jumlah daerah rawan kamtibmas tahun 201…. sebanyak 769 dan jumlah rawan kamtibmas tahun 2014 sebanyak 726 atau 5,59% sehingga capaian kinerja tahun 2013 sebanyak 11,18%. Berdasarkan data tersebut jumlah rawan kamtibmas yang menonjol tahun 2014 diantaranya Polresta Denpasar sebanyak 188 kss dan Polres Buleleng 134 kss, Polres Bangli84 kss, daerah rawan kamtibmas pada wilayah perairan Denpasar pada kawasan pantai sanur, pelabuhan benoa, pulau serangan, nusa dua, tanjung benoa terjadi kerawanan laka laut dan pelanggaran tindak pidana penyelundupan satwa penyu, pencurian peralatan kapal/jarring, penggelapan muatan kapal/BBM, pelanggaran pelayaran maupun konflik social antar kelompok nelayan dalam perebutan batas wilayah tangkapan ikan, tahun 2014 rawan kamtibmas pada wilayah perairan sebanyak 33 kss atau 87 % dibandingkan tahun 201…. terjadi 36 kss. Wilayah Bali yang merupakan salah satu tempat wisata yang terkenal di manca Negara juga mengakibatkan berkembangnya budaya yang bertentangan dengan budaya asli masyarakat Bali diantaranya bertambahnya penduduk bukan asli bali,

menjamurnya…..

Page 134: LAKIP   2014 .docx

menjamurnya tempat hiburan malam seperti café, diskotik dan karaoke yang identik sebagai penyebaran narkoba, miras, praktek prostitusi, perjudian kupon togel yang melibatkan sindikat kawasan regional, juga yang menjdi kebiasaan masyarakat bali sebagai tradisi saat berlangsungnya kegiatan keagamaan/adat biasanya dilaksanakan sabung ayam/judi yang disebut dengan sebutan tabuh rah yang didalam pelaksanaannya banyak kegiatan judi hal tersebut diakibatkan karena minimnya jumlah lapangan pekerjaan secara langsung mengakibatkan banyaknya jumlah pengangguran yang berimplikasi pada meningkatnya jumlah kriminalitas. Dalam rangka menciptakan menurunnya daerah rawan kamtibmas Polda Bali telah menggelar beberapa Operasi Kepolisian yaitu Operasi Kewilayahan dan Operasi Pengamanan dengan dengan sandi operasi Waspada Agung, Curas/Curat, Antik Agung, Balak Agung, Cipkon Agung, Jaran Agung, Pekat Agung dan Operasi Pengamanan dengan sandi operasi yaitu Operasi Puri Agung dan Operasi Gapura Agung pengamanan terhadap kegiatan yang bersifat nasional maupun internasional dengan mengedepankan kegiatan preemtif, preventif dan penegakan hukum guna mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif sasaran Operasi adalah orang, barang dan tempat/lokasi sebagai alat pendukung dalam melaksanakan kegaitan operasi Kewilayahan/Ops Pam yang bersifat Nasional maupun International dan kegiatan operasional kepolisian dengan menggelar Ranmor Roda Dua sebanyak 1.462 unit, Roda 4 sebanyak 405 unit, Roda 6 sebanyak 59 unit, Kendaraan Rantis sebanyak 34 unit, Ranmor ATV sebanyak 12 unit, dan untuk pengamanan di laut maupun sungai sarana prasarana yang digunakan Kapal type C sebanyak 4 unit, Kapal tyipe C Sungai sebanyak 3 unit dan Perahu Karet sebanyak 5 unit, dengan dukungan BBM yang sangat minim karena BBM yang ada untuk mendukung kebutuhan rutin operasional, pengadaan dan pendistribusian BBMP pada tahun 201…. sebanyak 2.003.070 liter sedangkan 2014 sebanyak 1.872.250 liter adapun untuk TA 2014 pengadaan MT-88 (Premium) tidak dianggarkan dan seluruhnya diwujudkan dalam bentuk Pertamax dan BBMP hanya diperuntukkan untuk giat rutin operasional tidak berhubungan dengan kegiatan operasi pengamanan Kepolisian yang bersifat nasional maupun internasional

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi secara umum faktor kepedulian masyarakat terhadap lingkungan masih rendah. Kegiatan Operasi Kepolisian Maupun Ops Pam anggaran yang ada di dalam Dipa sangat terbatas sedangkan kegiatan melebihi dari target yang ditentukan, dukungan BBM sangat terbatas,serta dukungan anggaran yang dibayarkan kepada anggota mengalami hambatan. Dalam pelaksanaan patroli pada wilayah perairan adanya keterbatasan daya jelajah alut kapal patrol guna

20

menjangkau…..

Page 135: LAKIP   2014 .docx

menjangkau wilayah perairan yang jaraknya melebihi 12 mil dari garis pantai, kurangnya sarana prasarana SAR

Usulan pemecahan masalah pemberdayaan fungsi sabhara, optimalisasi bhabinkamtibmas dan penempatan kring serse oleh jajaran fungsi reskrim dan fungsi narkoba serta penggalangan jaringan fungsi intelkam dalam meningkatkan kegiatan deteksi aksi, meningkatkan kualitas dan kwantitas jaringan intelejen, meningkatkan pengamanan di wilayah perairan dan perbatasan dan menekan potensi gangguan untuk tidak menjadi gangguan nyata ditambah dengan mengakuratkan patroli dan binmas

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase penurunan wilayah konflik

sosial60 % 15,38 % 25,63 %

Dari penjelasan table 6 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas realisasi mencapai 15,38 % dari alokasi target sebesar 60 %. Sehingga capaian kinerja sebesar 25,63 %

No Satker 2012 20131.2.3.4.5.6.7.8.9.

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

1922211865283

1616122165084

Jumlah 104 88

Tabel 6

Tabel Indikator Kinerja Utama

Prosentase penurunan wilayah konflik sosial TA. 2014

Tabel 7

Jumlah Wilayah Konflik Sosial TA. 2014

21

Grafik 3…..

Page 136: LAKIP   2014 .docx

TA 2012 TA 201380

85

90

95

100

105

Axis Title

c) Dari penjelasan table 7 dan grafik 3 diatas dapat dilihat bahwa prosentase penurunan wilayah konflik social di wilayah hukum Polda Bali diantaranya jumlah daerah rawan konflik sosial tahun 2012 sebanyak 104 Dan jumlah daerah rawan konflik sosial tahun 2013 sebanyak 88 atau 15,38% sehingga capaian kinerja tahun 2013 sebesar 25,63%. Berdasarkan data tersebut jumlah rawan konflik sosial tahun 2014 diantaranya Polres Karangasem perebutan tapal batas dan desa pakraman sebanyak 2 kasus terjadi pada tahun 2012, Polres Jembrana tahun 2012 sebanyak 8 kss yaitu pro kontra pemilihan pemangku desa tegalcangkring, pro kontra pemilihan pemangku desa pergung, pro kontra rencana pemugaran balai pesandekan/balai peristirahatan pura rambut siwi, batas tanah balai banjar kepuh digugat oleh masyarakat, pro kontra galian C antara subak dengan pencari material di desa pohsanten, keberatan desa. Pakraman yehbang terhadap pengambilan pasir laut, pembangunan pura puseh ds adat lokasari loloan timur, pediksaan sulinggih griya suka taman ketugtug loloan timur kasus tersebut telah selesai dan tahun 2013 8 kss antara lain pemilihan perbekel yehembang kauh yang berujung pada perselisihan antar warga banjar kedisan dengan sekar kejula, pro kontra pemekaran

Grafik 3

Jumlah wilayah konflik sosial TA. 2014

22

banjar…..

Page 137: LAKIP   2014 .docx

banjar adat bale agung desa yehembang, pro kontra rencana odalan pura dalem munduk anyar, protes warga masyarakat desa dangin tukadaya kepada prebekel yang diduga telah menggunakan uang program pembangunan instruktur pedesaan (PPIP) sebesar 10 juta rupiah, keberatan desa pakraman yehembang terhadap pengambilan pasir laut, pro kontra letak tapal batas desa air kuning dengan kelurahan sangkar agung, tapal batas antara lingkungan menega dengan lingkungan srimandala kelurahan dauhwaru, Wilayah Polres Badung timbulnya rawan konflik sosial dipicu masalah perebutan tapal batas dan permasalahan adat istiadat adanya perubahan kasta yang mendapat penolakan dari kelompok masyarakat, Wilayah Polres Gianyar perebutan tapal batas sebanyak 7 kss, perebutan tanah laba pura dan tanah pembuatan kuburan sebanyak 5 kss, Kasus adat sebanyak 7 kss, Wilayah Polres Klungkung masalah adat istiadat, perebutan tapal batas sebanyak 6 kss, Polres Bangli Kasus Adat 5 kss, Polres Buleleng masalah konflik adat 6 kss, tapal batas 2 kss, konflik tanah 7 kss, konflik agama 2 kss Polresta Denpasar terdapat 16 kss terdiri dari Konflik Agama, Adat dan Konflik antar Ormas , Polres Tabanan 12 kss.

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi dalam upaya menurunkan konflik sosial masih adanya pemikiran masyarakat bahwa walayah yang diperebutkan akan dapat memberikan keuntungan secara ekonomi baik terkait lahan wisata, retribusi, ADD maupun wilayah yang baru berkembang disamping itu juga konflik sosial banyak diwarnai oleh pengaruh politik adanya beberapa kelompok yang dimanfaatkan oleh tokoh/partai politik tertentu.

Upaya pemecahan masalah pemberdayaan fungsi binmas dalam menjalankan fungsi pembinaan dan penyuluhan tentang Undang-Undang nomor 7 tahun 2012 tentang Penerangan Konflik Sosial dengan metoda safari kamtibmas atau program kunjungan ke warga masyarakat serta upaya mediasi dalam penyelesaian masalah bersinergi dengan pemerintah daerah kabupaten dan juga upaya melalui peran satuan intelejen dengan melakukan langkah-langkah pengamanan dan penggalangan serta deteksi dini terhadap segala potensi konflik sosial serta pemberdayaan FKPM yang ada karena dipandang sangat efektif dalam mencegah konflik sosial.

23

Tabel 8…..

Page 138: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Prosentase gangguan keamanan dan

ketertiban tempat wisata terjamin20 % 5,48 % 27,4 %

Dari penjelasan table 8 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin realisasi mencapai 5,48% dari alokasi target sebesar 20%. Sehingga capaian kinerja sebesar 5,48%

No Satker 2012 20131.2.3.4.5.6.7.8.9.

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

64210

1610807

602001720908

Jumlah 675 638

Tabel 8Tabel Indikator Kinerja Utama

Prosentase Gangguan Keamanan dan Ketertiban Tempat Wisata Terjamin TA. 2013

Tabel 9Jumlah gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin

Grafik 4…..

Page 139: LAKIP   2014 .docx

TA 2012 TA 2013610620630640650660670680

Axis Title

d) Bali merupakan daerah tujuan pariwisata yang terbaik di dunia menjadikan pariwisata sebagai sektor terpenting yang membawa multiplier effeck terhadap kehidupan masyarakat Bali sehingga mampu mempengaruhi mata rantai dan kesejahtraan masyarakat lokal hal ini tidak terlepas dari peran Polda Bali dalam menjaga keamanan dan keamanan yang merupakan kebutuhan hakiki dari setiap warga masyarakat termasuk wisatawan sehingga terlihat dari table 9 dan grafik 4 tersebut diatas di wilayah Bali terdapat beberapa tempat pariwisata yang dikunjungi oleh wisatawan lokal dan wisatawan manca Negara tahun 2013 terdapat 124 tempat wisatawan, gangguan kamtibmas realisasi 5,48 % dari target yang ditetapkan sebanyak 20 % Sehingga capaian kinerja mencapai 27,4 % wilayah Polres karangasem terdapat gangguan kamtibmas pada tempat daerah pariwisata tahun 2012 sebanyak 8 kss dan tahun 2013 terdapat 9 kss, Polres Badung tahun 2012 terjadi sebanyak 7 kss dan tahun 2013 sebanyak 8 kss lokasi kejadian yang menonjol pada wilayah Polres Badung didaerah Pantai Batu Majan polsek kuta utara, Polres Klungkung 1 orang wisatawan asing terseret arus pantai pada saat melakukan diving dan 1 orang wisatawan lokal, Polresta Denpasar jumlah gangguan kamtibmas daerah pariwisata tahun 2012 sebanyak 643 kss dan tahun 2013 sebanyak 602 atau 93.62% capaian kinerja sebesar 99.60% gangguan kamtibmas yang menonjol pada kawasan wisata kuta sebanyak 261 dan kuta selatan/Nusa Dua sebanyak 133 pelaku tindak pidana banyak dilakukan oleh orang asing jenis tindak pidana yang dilakukan adalah curas/curat,

Grafik 4Jumlah gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin

25

KDRT…..

Page 140: LAKIP   2014 .docx

KDRT, pemerkosaan, obat-obatan terlarang dll dan orang asing yang meninggal dunia pada tempat wisata adalah kecelakaan surfing, terseret arus dll, Polres Gianyar gangguan kamtibmas daerah pariwisata tahun 2012 sebanyak 16 dan tahun 2013 sebanyak 17 atau 106 % terjadi di darah kawasan wisata sukawati, tampak siring dan blahbatuh

Kendala/hambatan yang dihadapi kurangnya kesadaran para wisatawan menperhatikan himbauan-himbauan yang diberikan oleh petugas, kurang pemahaman petugas dalam berbahasa asing dan masih kurangnya sarana prasarana keamanan obyek wisata masih dilakukan pengamanan secara manual

Upaya yang dilakukan Polda Bali mengambil upaya – upaya sesuai dengan tugas pokok polri sebagai alat Negara penegak hokum, pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat senantiasa dituntut untuk dapat menanggulangi berbagai bentuk gangguan kamtibmas yang muncul di masyarakat guna mewujudkan rasa aman dan tentram, dalam creative break through/terobosan kreatif Kapolda Bali telah membentuk dan membangun Bali Guard Police, Beach Guard Police, Babinkamtibmas Pariwisata, Warung Aman, Villa Aman, Patroli Dialogis, Quick Response, Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu dan Pelayanan Informasi Public Bid Humas Polda Bali.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiane. Prosentase Kegiatan Unjuk Rasa 20 % 163% 815%

Dari penjelasan table 10 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jaminan unjuk rasa realisasi mencapai 163% dari alokasi target sebesar 20%. Sehingga capaian kinerja sebesar 815%.

Tabel 10

Tabel Indikator Kinerja Utama

Prosentase Kegiatan Unjuk Rasa TA. 2013

Tabel 11

Jumlah gangguan unjuk rasa

26

Tabel 11…..

27

Page 141: LAKIP   2014 .docx

No Satker 2012 20131.2.3.4.5.6.7.8.9.

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

48120000113

71240080012

Jumlah 65 106

TA 2012 TA 20130

20

40

60

80

100

120

Axis Title

e. Dari penjelasan table 11 dan grafik 5 tersebut diatas pada tahun 2013 realisasi mencapai165% dari target yang ditetapkan sebesar 20 Sehingga capaian kinerja sebesar 815%.

Grafik 5

Jumlah gangguan unjuk rasa

Dari…..

28

Page 142: LAKIP   2014 .docx

Permasalahan yang terjadi di wilayah Polda Bali dalam aksi unjuk rasa dipicu oleh permasalahan politik terjadi unjuk rasa dalam kaitan Pemilihan Gubernur di Kantor PWI Prop Bali, di Kantor Bali Post tentang pemuatan berita yang sepihak, Kab. Gianyar Ds. Buahan tuntutan dalam daftar calon sementara legislative, aksi unras tolak kenaikan BBM oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Unud,LSM dan Kelompok ARDHAN, unras tolak pembangunan BIP yang dinilai melanggar Perda RTRWP, penolakan revisi terhadap perda no 16 tahun 2009 tentang RTRW Prop Bali, masalah Laba Pura, Penyerobotan Tanah Desa Adat, Eksekusi tanah sengketa, permasalahan agama, penolakan reklamasi teluk benoa, Penolakan Pura Besakih menjadiKSPN diekploitasi menjadi bahan politik, perebutan tapal batas.

Upaya yang dilakukan Polda Bali menggelar penguatan kerjasama lintas Kementrian/Lembaga dalam rangka pencegahan dan penyelesaian konflik sokial dan pemulihan situasi kamtibmas pasca konflik melalui MoU dan pelatihan bersama, penguatan kerja sama dibidang criminal justice system untuk mengefektifkan penegakan hokum yang dapat menjamin rasa keadilan, kepastian dan kemanfaatan.

2. Sasaran strategis, terwujudnya penyebaran personil diseluruh kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan indikator capaian kinerja antara lain:

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiana. Prosentase penyebaran personil di masing-

masing Polsek95 % 107 % 112.6 %

Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa penyebaran personil di masing-

masing Polsek realisasi mencapai 107 % dari alokasi target sebesar 95%

sehingga capaian kinerja sebesar 113 % terdiri dari adalah Polsek pada

Polresta Denpasar termasuk subsector realisasi sebanyak 985 target

penyebaran sebanyak 678 atau 69 %, Polsek pada Polres Buleleng realisasi

830 target 714 atau 86 %, Polsek pada Polres Tabanan realisasi 610 target 714

atau 86 %, Polsek pada Polres Gianyar realisasi 726 target 517 atau 71 %, Polsek

pada Polres Klungkung realisasi 242 target 287 atau 119 %, Polsek pada Polres

Tabel 12Tabel Indikator Kinerja Utama

Prosentase penyebaran personil di masing-masing Polsek TA. 2013

830 target....

Page 143: LAKIP   2014 .docx

Bangli realisasi 245 target 287 atau 117 %, Polsek pada Polres Karangasem

realisasi 463 target 624 atau 133 %. Polsek pada Polres Jembrana realisasi 450

target 450 atau 100 %, Polsek pada Polres Badung realisasi 352 target 320 atau

90.9 %,

No Personil Polsek DSP RIIL1.2.3.4.

UrbanRuralPra RuralPol Sub Sektor

3.3301.213

-48

3.6391.237

-31

Jumlah 4.591 4.907

Urban Rural Sub Sektor0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

Axis Title

a) Dari penjelasan table 13 dan garafik 6 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah penyebaran personil di masing-masing Polsek adalah 4.907 atau 107 %, target penyebaran personil pada Polsek di wilayah Polda Bali Tahun 2013

Grafik 6Penyebaran personil di masing-masing Polsek tahun 2013

b) Dari penjelasan....

Tabel 13Prosentase penyebaran personil di masing-masing Polsek TA. 2013

30

Page 144: LAKIP   2014 .docx

sebanyak 4.591 atau 95 %, diantaranya Polsek Urban sebanyak 3.330, Polsek Rural sebanyak 1.213 dan Polsub sektor sebanyak 48.

Kendala dan hambatan yang dihadapi kelebihan penyebaran personil di masing-masing Polsek belum sesuai dengan DSP yang ditetapkan penyebaran personil pada masing-masing Polsek ada yang melebihi DSP ada yang kurang dari DSP namun dilihat dari penyebaran personil secara keseluruhan adalah jumlah personil Polsek melebihi DSP yang ditetapkan.

Usulan pemecahan masalah melakukan pergeseran personil Polri disesuaikan dengan DSP dan pengkajian personil maupun Polsek.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianb. Prosentase jumlah Polsek di Kecamatan 96 % 60 % 65,6 %

Dari penjelasan table diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah Polsek di Kecamatan dan 3 Polsubsektor realisasi mencapai 63 % dari alokasi target 96 % sehingga capaian kinerja sebesar 65,6%.

No Polsek di Kecamatan TA. 20131.2.3.

Jumlah PolsekJumlah PolsubsektorJumlah Kecamatan

60362

Kekurangan 2

Tabel 15

Jumlah Polsek di Kecamatan

Tabel 14Tabel Indikator Kinerja Utama

Prosentase jumlah Polsek di Kecamatan

Grafik 7

Jumlah Polsek di Kecamatan

Grafik 7....31

Page 145: LAKIP   2014 .docx

Polsek Kecamatan Kekurangan Polsek0

10

20

30

40

50

60

70

Axis Title

b) Dari penjelasan table 15 dan grafik 7 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah Polsek di Kecamatan diantaranya Jumlah Polsek pada Polda Bali sebanyak 60 terdiri dari Polsek Urban 37 dan Polsek Rural 23 serta Polsubsektor 3 Jumlah Kecamatan sebanyak 62 kekurangan Polsek sebanyak 2 pada Kecamatan Negara dan Kecamatan Denpasar Utara.

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi dalam pemenuhan jumlah Polsek yang terbentuk pada setiap kecamatan adalah jumlah personil yang mengawaki Polsek tidak memenuhi DSP yang ditetapkan.

Usulan pemecahan masalah melakukan pengkajian jumlah Polsek yang akan dibentuk. Polsek sebagai unsure terdepan pelayanan masyarakat atau Polsek Kuat yang diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Tabel 16Tabel Indikator Kinerja Utama

Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas

Tabel 16....

32

Page 146: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas 90 % 102,9% 114,3%

Dari penjelasan table 12 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah Bhabinkamtibmas realisasi mencapai 102,9 % dari alokasi target sebesar 90 % sehingga capaian kinerja sebesar 114,3 %.

POLRES JUMLAH IMPLEMENTASI JUMLAHPOL

SEKDESA/

KELBABINKAMTIBMAS DESA

SEN-TUHAN

DESABINA-

AN

DESAPAN-

TAUANBIN

DESARANGKAP

JLH

POLRESTADEPASAR

7 54 57 - 57 - 54 - 54

POLRES BULELENG

10 148 149 - 149 - 148 - 148

POLRES GIANYAR

7 70 70 - 70 - 70 - 70

POLRES TABANAN

10 138 135 - 135 - 135 - 135

POLRES KLUNGKUNG

4 59 59 - 59 - 59 - 59

POLRES BANGLI 5 72 72 - 72 2 5 65 72

POLRES KARANGASEM

9 78 83 - 83 - 78 - 78

POLRES JEMBRANA

5 51 56 - 56 - 51 - 51

POLRES BADUNG

4 52 54 - 54 - 54 - 54

JUMLAH 60 716 735 - 735 2 649 65 716

Tabel 17

Jumlah Bhabinkamtibmas

Grafik 8

Jumlah Babinkamtibmas

Grafik 8....33

Page 147: LAKIP   2014 .docx

Polresta Dps

Res Bll Res Gnr Res Tbn Res Klk Res Bangli

Res Kr. Asem

Res Jbr Res Bdg0

20

40

60

80

100

120

140

160

Axis Title

c) Dari penjelasan table 17 dan grafik 8 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah bhabinkamtibmas diantaranya jumlah Polsek pada Polda Bali sebanyak 60 dan Polsub sektor 3 jumlah Desa/Kelurahan sebanyak 716.

Jumlah Bhabinkamtibmas pembinaan Desa sebanyak 735, jumlah inplementasi sentuhan sebanyak 2, jumlah implementasi Desa binaan sebanyak 649, dan jumlah implementasi Desa pantauan sebanyak 65.

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi terbatasnya jumlah personil Polri sehingga banyak Bhabinkamtibmas yang melaksanakan tugas rangkap untuk pelaksanaan tugas Bhabinkamtibmas di desa/kelurahan, wilayah Bali Timur pada Polres Karangasem Desa dan Kelurahan yang luas dan berbukit serta kegiatan adat yang cukup padat dan Bali mempunyai banyak tempat suci seperti pura yang banyak pengunjungnya untuk melaksanakan kegiatan spiritual yang memerlukan peran dari Babinkamtimtibmas secara aktif.

Usulan pemecahan masalah meningkatkan kemampuan petugas Bhabinkamtibmas dan meningkatkan kegiatan bimbingan serta penyuluhan guna menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat dalam memelihara

Usulan....34

Page 148: LAKIP   2014 .docx

kamtibmas.Babinkamtibmas seyogyanya berpangkat Pama karena Bhabinkamtibmas adalah sebagai perpanjangan tangan Pimpinan dalam menyampaikan hal-hal yang terkait dengan tugas Pokok Polri bidang Kamtibmas serta bidang pelayanan Polri kepada masyarakat.

3. Sasaran strategis, terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntable, obyektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana. Dengan indicator capaian antara lain:

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianc. Prosentase pengungkapan dan

penyelesaian tindak pidana65 % 29,69% 45,68 %

Dari penjelasan table 18 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana realisasi mencapai 29,69% dari alokasi target sebesar 65%. Sehingga mencapai kinerja sebesar 45,68%.

NO KESATUAN 2012 2013JTP JPTP % JTP JPTP %

1 2 3 4 5 6 7 81 Polda Bali 783 410 47,64 754 434 42,442 Polresta Denpasar 2608 1578 39,49 2834 1771 37,513 Polres Buleleng 1212 965 20,38 864 758 12,274 Polres Tabanan 186 150 80,65 203 140 68,965 Polres Gianyar 812 635 21,79 742 595 19,816 Polres Klungkung 392 293 25,26 364 253 30,497 Polres Bangli 240 180 25 250 211 15,608 Polres Karangasem 237 202 85 220 169 779 Polres Jembrana 526 428 18,63 461 391 15,1810 Polres Badung 531 338 63,65 591 423 71,57

Tabel 18Tabel Indikator Kinerja Utama

Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana

TABEL 19CRIME TOTAL & CRIME CLEARANCE TAHUN 2012 & 2013

PER POLRES/TA JAJARAN POLDA BALI

Page 149: LAKIP   2014 .docx

Jumlah 1.800 5.703 29,59 7.785 5.474 29,69

Polda Resta Res Bll Res Tbn Res Gr Res Klk Res Bangli

Res Kr.Asem

Res Jbr Res Bdng

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Axis Title

Grafik 9Crime Total Tahun 2012 dan 2013

Grafik 10

Crime Clearance Tahun 2012 dan 2013

Grafik 9....35

Page 150: LAKIP   2014 .docx

Polda Resta Res Bll Res Tbn Res Gnr Res Klk Res Bangli

Res Kr. Asem

Res Jbr Res Bdng

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

Axis Title

NO KESATUAN 2012 2013JLH TP JLH

PENDUDUKRESIKO JLH

TPJLH

PENDUDUKRESIKO

1 2 3 4 5 6 7 81 Polresta Denpasar 3.391 788.445 331 3.588 788.445 4552 Polres Buleleng 1.212 624.079 194 864 624.079 1383 Polres Tabanan 516 420.370 123 402 420.370 964 Polres Gianyar 812 470.380 173 742 470.380 1585 Polres Klungkung 392 170.559 230 364 170.559 2136 Polres Bangli 240 215.404 111 250 215.404 1167 Polres Kr. Asem 237 441.664 54 590 441.664 1348 Polres Jembrana 526 261.618 201 461 261.618 1769 Polres Badung 590 543.681 109 740 543.681 136

Rata-Rata 8.100 3.891.428 208 7.785 3.891.428 200

Tabel 20

Perkembangan Resiko Penduduk Menjadi Korban Kejahatan Per 100.000 Penduduk Tahun 2012 dan 2013 di Jajaran Polda Bali

Grafik 11

Crime Indeks Tahun 2013

Tabel 20....

36

Page 151: LAKIP   2014 .docx

78%

22%

KEJAHATAN MENONJOLKEJAHATAN LAINNYA

12%10%

20%

27%

31%0%

BUNUHANIRATCURATCURATCURANMORNARKOBA

a) Dari penjelasan table 20 dan grafik 11 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah tindak pidana tahun 2013 sebanyak 7.785 Kasus dan Polda Bali baru berhasil menyelesaikan kasus tindak pidana sebanyak 5.474 kasus atau 29,69% sehingga target kinerja tahun 2013 sebanyak 65% belum sepenuhnya berhasil Berdasarkan data tersebut maka menjadi tunggakan penyelesaian perkara untuk ditangani tahun 2014 pada Polres Badung sebanyak 168 kss, Polresta Denpasar sebanyak 1.320 kss.

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi dalam pengungkapan kasus-kasus yang terjadi diantaranya adalah jumlah penyidik yang masih terbatas khususnya penyidik di tingkat Polsek sehigga kasus yang ditangani tidak semua bisa selesai sampai tuntas sehingga penyelesaiannya dilimpahkan kepada penyidik Polres padahal di tingkat Polres sendiri banyak kasus yang perlu ditangani secara cepat terlebih lagi kasus yang menjadi sorotan masyarakat.

Hambatan lain dalam pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana di Jajaran Polda Bali diantaranya kualitas sumber daya manusia penyidik yang ada sangat terbatas, padahal dalam se tahun Polda Bali harus menangani kasus sebanyak 7.785 kasus.

Upaya Polda Bali yang telah dilaksanakan dalam pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana tersebut diantaranya adalah melaksanakan

b) Dari....

37

Page 152: LAKIP   2014 .docx

pembinaan fungsi teknis reserse di masing-masing Satuan Fungsi/Satuan Wilayah dengan materi trend kejahatan yang terjadi dan materi pendukung lainnya sehingga diharapkan dengan pembinaan fungsi teknis tersebut dapat meningkatkan kinerja fungsi reserse.

Upaya lainnya adalah menjalin sinergitas dengan antar penegak hukum lainnya diantaranya dengan Jaksa Penuntut Umum, hal ini dimaksudkan agar pemberkasan kasus dapat diselesaikan secara cepat dan tersangka dan barang bukti dapat dilimpahkan ke Pengadilan guna meningkatkan kinerja fungsi Reskrim dan sesuai dengan kebijakan, Polda Bali juga memberikan asistensi kepada Polres yang mengalami kesulitan dalam menangani kasus terutama kasus besar yang menjadi sorotan public dan Polda Bali senantiasa memberikan back up kepada Satuan Wilayah agar kasus dapat diselesaikan secara cepat dan transparan.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Prosentase suarat pemberitahuan

perkembangan hasil penyidikan (SP2HP)100 % 124.57% 124.57%

Dari penjelasan table 21 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) realisasi mencapai 124.57% dari alokasi target sebesar 100% sehingga capaian kinerja sebesar 124.57%.

NO SATKER 2012 20131 Polda 86 132

Tabel 21Indikator Kinerja Utama

Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP)

Tabel 22

Jumlah Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP)

Tabel 21....38

Page 153: LAKIP   2014 .docx

2345678910

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

4.678581578

1.035524877

237 712 639

5.087360647

1.353402548

502614

2.771Jumlah 9.947 12.416

TA 2012 TA 20130

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

Axis Title

Grafik 12

Jumlah Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP)

Grafik 12....

39

Page 154: LAKIP   2014 .docx

b) Dari penjelasan table 22 dan grafik 12 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) diantaranya jumlah SP2HP tahun 2012 sebanyak 9.861 dan tahun 2013 SP2HP sebanyak 12.284.

Kendala dan hambatan yang masih dihadapi SP2HP yang dikirim kepada korban dan pelapor terkadang ada yang dikembalikan dengan alasan alamat tidak dikenal (pelapor memberikan data/identitas yang lama, padahal sudah pindah) kasus yang terjadi banyak dilakukan oleh warga pendatang yang merantau mencari pekerjaan di wilayah Pulau Bali serta SP2HP yang disampaikan terkadang tidak sesuai yang diharapkan pelapor contoh kasus yang dilaporkan belum cukup bukti untuk pidana.

Usulan pemecahan masalah sebelum menyampaikan SP2HP meminta/mengecek identitas yang diberikan kepada penyidik dan memberikan pengertian atau menyediakan ruang pengaduan complain masyarakat.

4. Sasaran Strategis, terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian yang transparan dan akuntabel, dengan indikator capaian kinerja antara lain :

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Prosentase ketepatan datang ke Tempat

Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota

85 % 115% 135%

Dari penjelasn table 19 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota realisasi mencapai 115 % dari alokasi target sebesar 85%. Sehingga capaian kinerja sebesar 135%.

4. Sasaran....

Tabel 23Indikator Kinerja Utama

Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard

Page 155: LAKIP   2014 .docx

NO SATKER 2012 2013123456789

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

1.619692913391251257237117363

1.754486

1.039462257296590184501

Jumlah 4.840 5.569

TA 2012 TA 20134400

4600

4800

5000

5200

5400

5600

Axis Title

Tabel 24

Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota

Grafik 13

Prosentase ketepatan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota

Grafik 13....

41

Page 156: LAKIP   2014 .docx

a) Dari penjelsan table 24 dan grafik 13 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk tahun 2013 sebanyak 5.569 atau 115%. Jumlah ketepatan datang ke TKP Standard dalam kota target waktu 15 menit dengan penyebaran kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4 ditambah pos QR ( Quick Respons) di beberapa strong point yang secara keseluruhan dapat mendatangi TKP secara cepat dan tepat waktu yang ditargetkan disamping itu daerah perkotaan diantara polsek jaraknya berdekatan sehingga dalam mendatangi TKP bisa dijangkau dalam waktu 13 menit dengan jarak 5 km atau dengan kecepatan 30 km/perjam sedangkan daerah yang wilayahnya cukup luas dan berbukit, jarak antara polsek yang satu dengan yang lainnya mencapai 2 km/3 km dengan jarak tempuh 20 menit namun dalam mendatangi TKP berjalan dengan lancar dan tepat waktu kecuali ada hal-hal tertentu yang mengakibatkan keterlambatan mendatangi TKP.

Kendala dan hambtan yang masih dihadapi dalam hal mendatangi TKP adalah lingkungan jalan kota yang sudah semakin padat sehingga sering macet dalam perjalanan, pada wilayah Polres Karangasem adalah wilayah yang cukup luas dan berbukit serta keterlambatan informasi kejadian yang dilaporkan oleh masyarakat sehingga mendatangi TKP mengalami hambatan.

Usulan pemecahan masalah dioptimalkan peran pengawalan lalu lintas dalam setiap tindakan mendatangi TKP, memberdayakan Babinkamtibmas dan partisipasi masyarakat.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiane. Prosentase Komplain/pengaduan

masyarakat terhadap pelayanan Polri10 % 134% 1.340%

Dari penjelasan table 25 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri realisasi mencapai 134% dari alokasi target sebesar 10 %, Sehingga capaian kinerja sebesar 1.340%.

Tabel 25Indikator Kinerja Utama

Komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri

Kendala....

42

Page 157: LAKIP   2014 .docx

NO SATKER 2012 201312345678910

PoldaPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

29115121618113

39271112240

13 0 9

Jumlah 87 117

TA 2012 TA 20130

20

40

60

80

100

120

Axis Title

Tabel 26

Komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri

Grafik 14

Komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri

Grafik 14....

43

Page 158: LAKIP   2014 .docx

b) Dari penjelasan tabel 26dan grafik 14diatas, dapat dilihat bahwa jumlah

komplain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri untuk tahun

2012 sebanyak 87dan tahun 2013 sebanyak 117 atau 134 %, yang menjadi

obyek pengaduan adalah masalah penanganan laporan polisi (lidik/sidik)

tindak pidana dan prilaku anggota polri di lapangan serta pelayanan

terhadap SSB.

Kendaladanhambatan yang masihdihadapimasyarakat masih kurang puas

terhadap penanganan perkara yang telah dilaporkan kepada Polri dan pada

pelayanan terhadap SIM, STNK,BPKB komplin terjadi karena antrean

masyarakat pemohon semakin meningkat setiap tahunnya seiring

bertambahnya penduduk.

Usulanpemecahanmasalahdengan adanya pelayanan pengaduan tersebut

diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan kinerja Reskrim, Intel

dan lalulintas bidang pelayanan yang lebih transparan dan akuntabel serta

meningkatkan pengawasan internal terhadap perilaku dan disiplin anggota

sehingga dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran/penyimpangan dalam

pelaksanaan tugas dilapangan serta pembenahan di semua lini melalui

program RBP

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianf. Prosentase penambahan Personil Polri

melalui rekrutmen/werving100 % 237% 237%

Dari penjelasan table 27 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase penambahan Personil Polri melalui rekrutmen realisasi mencapai % dari alokasi target sebesar 100 %, Sehingga capaian kinerja sebesar %

Tabel 27

Indikator Kinerja Utama

Prosentase penambahan personil polri melalui rekrutmen/werving

Usulan ....

44

Page 159: LAKIP   2014 .docx

NO URAIAN

TAHUN 2013

TARGET KUOTA

1 AKPOL 14 8

2 SIPSS 2 1

3 BRIGADIR 204 463

4 TAMTAMA 0 49

JUMLAH 220 521

Tabel 28

Penambahan personil polri melalui rekrutmen/werving

Grafik 15

Penambahan personil Polri melalui rekrutmen/werving

Grafik 15 ....

45

Page 160: LAKIP   2014 .docx

Penambahan personil polri

melalui rekruitmen/

werving

AKPOL SIPSS BRIGADIR TAMTAMA0

50100150200250300350400450500

TA 2013

TA 2013

c) Dari penjelasan table 28 grafik 15 diatas, dapat dilihat bahwa target

penambahan perwira melalui rekruitmen Akpol dan SIPSS tahun 2013

Target 16 orang, sedangkan kuota 9 orang atau 56,25%, terdiri dari Akpol 8

orang dan SIPSS 1 orang untuk rekruitmen Brigadir Target 204 orang

kuota 463 orang atau 226.96% sedangkan rekruitmen untuk Tamtama

Target 0, kuota 49 orang penambahan Tamtama Polri perintah dari Mabes

Polri.

Kendala dan hambatan yang dihadapi adalah ditetapkannya kuota dari

Mabes Polri sehingga Polda Bali tidak bisa menentukan jumlah kelulusan

Usulan pemecahan masalah dengan mengusulkan ke Mabes Polri untuk

penambahan kuota.

6. Sasaranstrategis, terwujudnnya partisisipasi masyarakat dan kerja sama dalam

rangka memelihara keamanan dan ketertiban. Dengan capaiankinerjaantaralain:

Tabel 27Indikator Kinerja Utama

Prosentase Mou yang efektif

5. Sasaran ....

46

Page 161: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Prosentase Mou yang efektif 18 % 141.89% 788%

Dari penjelasan table27 diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase Mou yang efektif

realisasi mencapai 141.89% dari alokasi target sebesar 18%. Sehingga capaian

kinerja sebesar 788% Kerjasama antara Polri dengan instansi terkait melalui

pembinaan, pengawasan dan pelatihan kepada satuan pengamanan dan

karyawan BUJP (Badan Usaha Jasa Pengamanan) guna meningkatkan

kesiapsiagaan kemampuan dan kewaspadaan terhadap anggota Satpam dengan

jumlah kegiatan sebanyak 365 giat dengan capaian 100% serta pembinaan,

koordinasi dan pengawasan terhadap Korwas Polsus Wilayah Bali dengan

jumlah kegiatan sebanyak 365 giat.

NO SATKER 2012 2013123456789

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

0142112110411

014141571 6 516

Jumlah 55 78

Tabel 28

Jumlah Mou yang efektif

Grafik 15

Mou yang efektif

Grafik 15 ....

47

Page 162: LAKIP   2014 .docx

TA 2012 TA 20130

10

20

30

40

50

60

70

80

Axis Title

b) Dari penjelasan tabel 28 dan grafik 16diatas, dapat dilihat bahwa

jumlahMOU yang efektif diantaranya untuk tahun 2013 sebanyak 78 atau

141.89%.

Kendaladanhambatan yang masihdihadapikerjasama/MOU yang

dilaksanakan dengan instansi terkait maupun pihak lain belum menyadari

pentingnya kerjasama dalam penanganan permasalahan yang timbul antar

instansi samping.

Usulanpemecahanmasalahintensifkan dan koordinasikan dengan instansi

terkait secara efektif dan berkala serta mengedepankan fungsi Binmas

maupun Babinkamtibmas, Badan Usaha Jasa Pengamanan, Korwas

Polsus dan Pam Swakarsa untuk menggalang atau menjalin kemitraan

dengan semua komponen yang ada sehingga koordinasi dapat berjalan

sesuai harapan.

Tabel 29

Indikator Kinerja Utama

Informasi masyarakat yang ditindak lanjuti

Tabel 29 ....48

Page 163: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiane. Prosentase Informasi masyarakat yang

ditindak lanjuti95 % 102.92 % 108 %

Dari penjelasan table29 diatas, dapat dilihat bahwa Prosentaseinformasi

masyarakat yangditindaklanjutirealisasi mencapai 102.92% dari alokasi target

sebesar 95%. Sehingga capaian kinerja sebesar 108%.

NO SATKER 2012 2013123456789

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

2.121500

1.0970

1.3393.168237190113

2.415352

1.2100

2.3002.175363116 90

Jumlah 8.765 9.021

Tabel 30

Informasi masyarakat yang ditindak lanjuti

Grafikl 17 ....

49

Page 164: LAKIP   2014 .docx

TA 2012 TA 20138600

8650

8700

8750

8800

8850

8900

8950

9000

9050

Axis Title

b) Dari penjelasan tabel 30 dan grafik 17diatas, dapat dilihat bahwa

jumlahinformasi masyarakat yang ditindaklanjuti diantaranya untuk tahun

2013 sebanyak 9.021 atau 102.92%.

Kendaladanhambatan yang masih dihadapi belum seluruhnya laporan

masyarakat ditindaklanjuti secara cepat dan tepat serta dilengkapi dengan

surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) sehingga

masyarakat pelapor tidak mengetahui perkembangan kasus yang

dilaporkan dan masih terdapat laporan melalui telepon dengan tidak

menyebutkan identitas pelapor sehingga menyulitkan petugas untuk

mendatangi TKP serta masih adanya laporan masyarakat yang

disampaikan secara lisan melalui telepon dengan tidak menyebutkan

nama/identitas pelapor sehingga menyulitkan petugas untuk mendatangi

TKP.

Grafik 17

Informasi masyarakat yang ditindak lanjuti

Usulan ....

50

Page 165: LAKIP   2014 .docx

Usulan pemecahan masalah informasi yang diterima akan lebih selektif dan

ditindaklanjuti secara teknis oleh satuan fungsi yang berkaitan langsung

serta mengedepankan fungsi Binmas dan Babinkamtibmas untuk

memberikan himbauan kepada masyarakat agar mau memberikan

informasi yang akurat untuk memudahkan/mempercepat petugas untuk

menindaklanjuti laporan dari masyarakat.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianf. Menurunnya perilaku main hakim sendiri 40 % 1.69% 4.225%

Dari penjelasan tabel 30 diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase perilaku main

hakim sendiri realisasi mencapai 1.69% dari alokasi target sebesar 40%.

Sehingga capaian kinerja sebesar 4.225%.

NO SATKER 2012 2013123456789

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

24050003000

27030002800

Jumlah 59 58

Tabel 30Indikator Kinerja Utama

Menurunnya perilaku main hakim sendiri

Tabel 31

Menurunnya perilaku main hakim sendiri

Grafik 18 ....

Page 166: LAKIP   2014 .docx

TA 2012 TA 201357.4

57.6

57.8

58

58.2

58.4

58.6

58.8

59

Axis Title

c) Dari penjelasan tabel 31 dan grafik 18diatas, dapat dilihat bahwa

jumlahperilaku main hakim sendiri diantaranya untuk tahun 2013 sebanyak

59 atau 4.225%.

Kendaladanhambatan yang masihdihadapitindakan main hakim sendiri

merupakan bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja lembaga

penegak hukum.

Usulanpemecahanmasalahaparat penegak hukum seharusnya berupaya

mencegah tindakan main hakim sendiri itu dapat terjadi kalau penegak

hukumnya berwibawa, bekerja secara transparan, proporsional dan

akuntabel.

Grafik 18

Jumlah perilaku main hakim sendiri

51

Page 167: LAKIP   2014 .docx

6. Sasaranstrategis, terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan

kelancaran lalulintas. Dengan indikator capaiankinerjaantaralain :

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiand. Prosentase menurunnya jumlah pelanggaran

lalu lintas10 % 4.95% 49.5%

Dari penjelasan tabel 29 diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase Prosentase

penurunan jumlah pelanggaran lalulintasrealisasi mencapai 4.95% dari alokasi

target sebesar 10%. Sehingga capaian kinerja sebesar 49.5%.

NO KESATUAN DATA GAR LANTAS SELISIH2012 2013 ANGKA %

12345678910

Polda BaliPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

5.55515.3754.6469.1077.0008.6384.6965.7157.9785.517

3.38511.6436.2889.9306.5147.0274.3427.9297.2566.237

-2.170-3.732+1.642

+823-486

-1.611-354

+2.214-722+720

-39-24+35+9

-6,9+18-7,5+38+9+13

Jumlah 74.227 70.551 -3.676 -4,9

Tabel 32

Indikator Kinerja Utama

Penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas

Tabel 33

jumlah pelanggaran lalu lintas

6. Sasaran ....

52

Page 168: LAKIP   2014 .docx

TA 2012 TA 201368000

69000

70000

71000

72000

73000

74000

75000

Axis Title

a) Dari penjelasan tabel 33 dan grafik 19diatas, dapat dilihat bahwa

penurunanjumlah pelanggaranlalulintas tahun2013 sebanyak 70.551 atau

4.95% sehingga target jumlah pelanggaran lalu lintas sebanyak 10%.

Kendaladanhambatan yangmasihdihadapimasih rendahnya kesadaran

pengguna jalan untuk mentaati peraturan berlalu lintas.

Usulanpemecahanmasalahdengan memantapkan kerja sama dengan

Departemen Pendidikan untuk bahan pelajaran tentang berlalu lintas dalam

kurikulum pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai tingkat menengah

serta melaksanakan penyuluhan/dikmas lantas yang dilaksanakan oleh unit

dikyasa lantas dengan sasaran pelajar dan komunitas motor lainnya.

Grafik 19

Jumlah Pelanggaran lalu lintas

Grafik 19 ....53

Page 169: LAKIP   2014 .docx

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaiane. Prosentase penurunan Laka Lantas 0.5 % 82.59% 16.518%

Dari penjelasan tabel 34diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase penurunan laka

lantas tahun 2013 realisasi mencapai 82.59% dari alokasi target sebesar 0.5%.

Sehingga capaian kinerja sebesar 16.518%.

NO KESATUAN DATA LAKA LANTAS TAHUN 2013JK MD LB LR MATERIIL

123456789

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

5654892362289739143192177

122 96 78 75 30 17 48 6349

279 42 51 65 5 1 64 1143

580896309248122 43156238134

865.450.000955.550.000611.300.000191.445.000185.650.000 41.300.000460.910.000350.190.000378.050.000

Jumlah 2.166 578 651 2.726 4.039.845.000

Tabel 34

Indikator Kinerja Utama

Prosentase penurunan Laka Lantas

Tabel 35

Jumlah kecelakaan lalu lintas

Tabel 34 ....

54

Page 170: LAKIP   2014 .docx

TA 2013 JK MD LB LR0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Axis Title

NO KESATUAN DATA LAKA LANTAS TAHUN 2012JK MD LB LR MATERIIL

123456789

Polresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

579692299362130 37190237204

97108957222 5478570

419219129238 5 793 4

169

501958293338196 52214288119

835.900.000831.000.000621.775.000442.625.000114.100.000 19.800.000276.680.000356.430.000591.375.000

Tabel 36

Jumlah kecelakaan lalu lintas Tahun 2012

Grafik 20

Penurunan Laka Lantas Tahun 2013

Grafik 20 ....

55

Page 171: LAKIP   2014 .docx

Jumlah 2.730 601 1.283 2.959 4.089.685.000

TA 2012 JK MD LB LR0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Axis Title

b) Dari penjelasan tabel 36 dan grafik 21diatas, dapat dilihat bahwa

penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas Tahun 2013 sebanyak 82.59%

atau 16.518% sehingga target jumlah pelanggaran lalu lintas sebanyak

0.5%. dibandingkan dengan tahun 2012 realisasi 77.399 % dari target 0.9

% atau 8.599%

Kendaladanhambatan yang masihdihadapirendahnya kesadaran pengguna

jalan untuk peduli terhadap aturan berlalu lintas sedangkan badan jalan

sudah tidak sesuai dengan volume kendaraan, kurang hati-hatinya

pengendara/pengemudi dalam berlalulintas.

Usulanpemecahanmasalahpeningkatan kualitas maupun kuantitas untuk

mengurangi laka lantas serta menciptakan rasa aman, nyaman bagi

Grafik 21

Kecelakaan lalu lintas Tahun 2012

Grafik 21 ....

56

Page 172: LAKIP   2014 .docx

pengguna lalu lintas dengan memantapkan kerja sama dengan

Departemen Pendidikan untuk masukkan ke dalam kurikulum pelajaran

berlalulintas, mengoptimalkan kegiatan turjawali, pengelaran operasi

seperti operasi patuh, zebra dan simptik serta melaksanakan penyuluhan

dan memasang himbauan/peringatan dan penggelaran personil pada jalur-

jalur yang rawan laka lantas, penggelaran quick respon patrol lantas yang

mengedepankan pendekatan Polisi kepada masyarakat yang berimplikasi

nyata kecepatan dating ke TKP.

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaianf. Prosentase penurunan daerah rawan macet 12 % 4.762% 39.683%

Dari penjelasan tabel 37diatas, dapat dilihat bahwa Prosentase penurunan daerah

rawan macetrealisasi mencapai 4.762% dari alokasi target sebesar 12%.

Sehingga capaian kinerja sebesar 39.683%.

NO SATKER 2012 201312345678910

Polda BaliPolresta DenpasarPolres BulelengPolres TabananPolres GianyarPolres KlungkungPolres BangliPolres KarangasemPolres JembranaPolres Badung

912 7566 4

2 4 8

91265765349

Tabel 37Indikator Kinerja Utama

Penurunan Daerah Rawan Macet

Tabel 38

Jumlah daerah rawan macet

57

Page 173: LAKIP   2014 .docx

Jumlah 63 66

TA 2012 TA 201361.5

62

62.5

63

63.5

64

64.5

65

65.5

66

Axis Title

c) Dari penjelasan tabel 39 dan grafik 22diatas, dapat dilihat bahwa

penurunan daerah rawan macetTahun 2013 sebanyak 66 atau 4.762%

sehingga target jumlahdaerah rawan macetsebanyak 12%.

Kendaladanhambatan yang masihdihadapi terhadap daerah rawan macet,

pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan penambahan

kapasitas jalan dan inventarisasi jumlah titik rawan macet belum dapat

dievaluasi dan ditangani secara maksimal sehingga data yang ditampilkan

belum dapat disajikan secara akurat.

Usulanpemecahanmasalahmemploting personil lalu lintas pada titik

kemacetan pada saat jam rawan macet, meningkatkan kerjasama antara

pengemban fungsi pengaturan dan patroli, melaksanakan patroli secara

bersinergi dan berkesinambungan selama 24 jam

memberdayakan media informasi dan pemberian informasi terhadap situasi

Grafik 22

Jumlah daerah rawan macetGrafik 22 ....

58

Page 174: LAKIP   2014 .docx

dan kondisi jalan serta memberitahukan jalur-jalur alternatip kepada

pengguna jalan melalui layanan online maupun media TV dan radio.

D. AkuntabilitasKeuangan

1. Program DukunganManajemendanPelaksanaanTugasTeknisLainnyaPolri.a) Pagu Rp. 630.931.685.000,-b) Terserap ( 93 % ) Rp. 641.817.927.577,-c) Sisa Rp.(10.886.242.577,-)

2. Program PeningkatanSarana danPrasarana Aparatur Polri. a) Pagu Rp. 56.610.290.000,-b) Terserap (91%) Rp. 56.149.289.295,-c) Sisa Rp. 461.000.705-

3. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri. a) Pagu sebesar Rp. 11.161.038.000 ,-b) Terserap (92%) Rp. 11.254.113.188,-c) Sisa Rp. (93.075.188,-)

4. Program Pendidikan dan Latihan Aparatur Polri.a) Pagu sebesar Rp. 30.147.138.000,- b) Terserap sebesar (76%) Rp.29.416.884.583,-c) Sisa Pagu Rp. 730.253.417,-

5. Program Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Polri.a) Pagu sebesar Rp.11.657.683.000,-b) Terserap sebesar (68%) Rp. 8.433.501.529,-c) Sisa Pagu Rp. 3.224.181.471,-

6. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban.a) Pagu sebesar Rp. 15.737.945.000,-b) Terserap sebesar (92%) Rp. 15.620.504.428,-c) Sisa Pagu Rp. 117.440.572,-

7. Program Kerjasama Keamanan dan Ketertiban.a) Pagu sebesar Rp. 49.150.000,-b) Terserap sebesar (36%) Rp. 17.725.000,-c) Sisa Pagu Rp. 31.425.000,-

8. Program Pemberdayaan Potensi Keamanan.a) Pagu sebesar Rp. 8.340.990.000,-b) Terserap sebesar (92%) Rp. 8.568.182.048,-c) Sisa Pagu Rp. (227.192.048),-

9. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.a) Pagu sebesar Rp.101.401.128.000,-

59

Page 175: LAKIP   2014 .docx

b) Terserap sebesar (90%) Rp.101.977.773.922,-c) Sisa Pagu Rp. (576.645.922),-

10. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana. a) Pagu sebesar Rp. 47.645.261.000,-b) Terserap sebesar (91%) Rp. 47.307.722.499,-c) Sisa Pagu Rp. (4.364.906.810),-

11. Program Penanggulangan Gangguan Keamanan dalam Negeri Berkadar Tinggi.a) Pagu sebesar Rp. 44.671.353.000,-b) Terserap sebesar (101%) Rp. 49.036.259.810,-c) Sisa Pagu Rp. (4.364.906.810,-)

12. Program Pengembangan Hukum Kepolisian.a) Pagu sebesar Rp. 334.640.000,-b) Terserap sebesar (72%) Rp. 326.150.000,-c) Sisa Pagu Rp. 8.490.000,-

6011. Program ....

Page 176: LAKIP   2014 .docx

BAB IV

PENUTUP

D.Kesimpulan

PelaksanaankegiatanPolda Bali tahun 2013

telahdilaksanakansesuaiRencanaKerjadanPenetapanKinerja yang telahditentukan,

meskipundalampelaksanaannyamasihterdapatkekurangan, hambatanmaupunkendala.

Adapun kesimpulan dari pelaksanaan tersebut antara lain :

2. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan situasidankondisi yang

kondusifterbebasdarigangguankamtibmassehinggamasyarakatdapatmelaksanaka

naktifitasnyasehari-

harisecaraumumtelahdilaksanakandenganbaikyaituprosentasepencapaiannyasesu

aidengan target yang ditentukan. Bali yang merupakan daerah tujuan wisata

manca Negara dan nusantara sangat rawan terhdap terjadinya kejahatan yang

berskala internasional, perselisihan adat sering memicu pada pengerahan massa

secara besar-besaran dan mengalami proses yang membutuhkan waktu yang

panjang dalam penyelesaiannya dan mengalami kesulitan dalam upaya

penegakan hukum dengan menggunakan hukum positif yang sedang berlaku,

arogansi kalangan politisi yang lebih mengutamakan kepentingan golongan dari

pada kepentingan public, penyelenggaraan event-event bertarap nasional maupun

internasional yang intensitas penyelenggaraannya sangat sering dilaksanakan di

Bali, agenda kegiatan pemerintah pusat/daerah, pemilukada, kegiatan pesta

kesenian dan adanya hari-hari besar keagamaan. Polda Bali dalam mewujudkan

situasi yang kondusif melaluipelaksanaanOperasiKepolisian yaitu Operasi

Kewilayahan, Operasi Kendali Pusat maupun Operasi Pengamanan yang bersifat

Page 177: LAKIP   2014 .docx

Nasional maupun Internasional dalam rangka menekan gangguan kamtibmas

seminimalmungkin dengan menggelar Patroli yang dilaksanakanmeliputipatroli

R2/R4, Patroli perairan sungai /laut menggunakan kapal type C perahu karet

dengansasaranpatroli meliputidaerahrawankamtibmas, pusat-pusatkeramaian,

pusatekonomi tempat-tempat wisata, lokasi pelaksanaan kegiatan yang

dilaksanakansecarakontinyutelahberhasilmencegahterjadinyagangguankamtibmas

sehinggamasyarakatdapatmelaksanakanaktifitasnyasehari-haridengan rasa aman.

Alokasi anggaran belum terdukung secara maksimal kebutuhan anggaran yang

diajukan melalui program-program dan kegiatan yang diusulkan dalam rencana

kerja anggaran kementrian lembaga (RKA-KL) pada satker dan satwil jajaran

Polda Bali

6. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan penyebaran personel diseluruh

kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dapat

terpenuhi melalui pengembangan sumber daya manusia untuk mencapai jumlah

personil Polri dikaitkan dengan pertambahan penduduk dan menggelar personil

Polri yang professional dan akuntabel, namun dalam mendukung kegiatan

operasional kepolisian dalam bidang sumber daya manusia belum konsistensi

pola didik dan penempatan personil sesuai golongan dan kemampuan,

terbatasnya/minimnya anggota yang memiliki pendidikan kejuruan, sistem

pembinaan karier yang belum sepenuhnya berbasis kopetensi merit system,

masih banyaknya personil polri yang belum menguasai teknologi informasi

komputer/internet.

Disamping pengembangan sumber daya manusia, Polda Bali telah mengusulkan

ke Mabes Polri tentang pembentukan dan peningkatan status Kesatuan

Kewilayahan Pos Pelayanan Kepolisian menjadi Polsubsektor sebanyak 21

Pospol .

7. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntabel, objektif dan terpenuhinya hak tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, secara keseluruhan pencapaian indikator kinerja melebihi dari target yang telah ditetapkan dimana personil Polda Bali telah mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik untuk memberikan pelayanan terhadap

62

Page 178: LAKIP   2014 .docx

masyarakat khusus dalam bidang penegakan hukum yaitu pengungkapan dan penyelesaian perkara, kasus tindak pidana yang terjadi diwilayah Polda Bali baik berupa kasus berat, kasus sedang dan kasus ringan dapat diselesaikan secara tuntas. Namun karena indikator kinerja melebihi dari target yang ditetapkan maka terdapat tunggakan penyelesaian perkara untuk ditangani tahun 2014

4. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan

peningkatanpelayananKepolisianyang transparan dan akuntabel,

secarakeseluruhanpencapaian indikator kinerjamampu dipenuhisesuaidengan

target yang ditentukanhalinidipenuhimelaluipelaksanaan Quick Wins yaitu Quick

ResponSabharadengankecepatanmemberikan pertolongandankecepatan datang

ke TKP yang telahdirasakanolehmasyarakatdanmendapatapresiasi yang

cukupbaik, serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui pemberian

SKCK, SIM, STNK, BPKB dan STM.

5. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan

partisipasimasyarakatdankerjasamadalamrangkamemeliharakeamanandanketertib

an, secarakeseluruhanpencapaian indikator kinerjatelahmelebihidari target yang

ditentukanPolda Bali memenuhinyamelaluipelaksanaankerjasama di

bidangkeamanan melalui forum komunikasi Polri dan Masyarakat (FKPM),

Bankades,

pendidikandanpelatihandengandinas/instansimaupundenganPerguruanTinggiNeg

eri/Swastasertakelompok lain yang dapatdiajakkerjasama, program kerjasama

yang

dilaksanakandengandinas/instansimaupunPerguruanTinggiNegeri/Swastatelahses

uai target yang ditentukansehinggakoordinasi yang

dilaksanakandapatberjalansesuaidenganharapan.

6. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkankeamanan, keselamatan,

ketertibandankelancaranlalulintas, secarakeseluruhanpencapaian indikator

kinerjatelahmencapai target yang ditentukan. Polda Bali

melaluipelaksanaanOperasiKepolisianuntukmenciptakankondisiberkendaraandeng

anbaikdanpatuh padaperaturanberlalulintas di jalan,

63

Page 179: LAKIP   2014 .docx

diantaranyamelaluiOperasikepolisiandengansandiOperasisimpatik,patuhdanzebra,

pelaksanaan turjawali secara secara berkelanjutan serta pembinaan dan

penyuluhan sehingga kamseltibcar lantas dapat terwujud sesuai harapan.

E. Saran

4. Dukungan anggaran yang dialokasikan belum mencerminkan kebutuhan untuk mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan sehingga indikator kinerjanya harus menyesuaikan dengan alokasi anggaran yang tersedia. Disarankan agar dalam pengalokasian anggaran mempedomani sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh masing-masing Satuan Kerja sehingga dalam penyusunan Lakip akan mempermudah pengukuran kinerja.

2. Pelaksanaan Peraturan Kapolri nomor 22 dan 23 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Polda, Polres dan Polsek belum sepenuhnya dapat dilaksanakan secara optimal karena terbatasnya personel. Berdasarkan keterbatasan personel tersebut perlu diupayakan kebijakan tersendiri sehingga prinsip Polsek kuat dan Polres Besar dapat didukung dengan jumlah personel yang memadai, serta dalam jabatan eselon IVB di Polres/Polsek masih banyak dijabat Brigadir dan eselon IVA masih banyak yang kosong Disarankan sesuai dengan Sasaran Strategis yang telah ditetapkan diperlukan jumlah personil yang memadai sesuai dengan Analisa Beban Kerja dan memiliki kompetensi di bidangnya serta memiliki kemampuan dalam bidang IT.

3. Dalam rangka menunjang kegiatan operasional berkaitan dengan restrukturisasi dan pengembangan Polsek baru belum sepenuhnya didukung dengan sarana dan prasarana perkantoran dan biaya pemeliharaan yang memadai sehingga operasional perkantoran belum optimal dan kebutuhan listrik setiap tahun mengalami difisit.

8. Untuk meningkatkan profesionalisme personel, kiranya alokasi jumlah peserta pendidikan kejuruan (Dikjur) untuk Bintara khususnya bidang Operasional perlu ditingkatkan serta perlunya dukungan anggaran untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kemampuan masing-masing fungsi.

9. Dalam rangka mendukung kegiatan operasional Kepolisian dukungan sarana prasarana operasional sudah memadai namun perlu dukungan BBM yang cukup sehingga kurangnya BBM dapat dijadikan alasan Personal melakukan pelanggaran, dukungan anggaran pemeliharaan ranmor operasional yang memadai sehingga masa pakai ranmor lebih lama.

F. TindakLanjut

B. Saran ....64

Page 180: LAKIP   2014 .docx

1. Dalam beberapa aspek kegiatan yang telah disimpulkan terdapat hambatan maupun permasalahan di atas maka untuk menindaklanjuti beberapa aspek kegiatan tersebut yang dirasa masih kurang dan perlu dapat perhatian antara lain :Untuk menekan jumlah Laka Lantas dijajaran Polda Bali dengan memperbanyak penyuluhan dan Dikmas Lantas kepada para pengendara R2/R4, memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat pengguna jalan melalui alat sound system pada perempatan-perempatan jalan untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan kesadaran berlalulintas demi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran Lalu Lintas.

5. Pengembangan system teknologi informasi dan komunikasi terpadu dalam pelayanan sidik jari kepada masyarakat melalui CAAFIS (Computer Aided Automatic Fingerprint Identification System) yang dapat membantu Polda Bali dalam menciptakan keamanan dan ketertiban.

6. Berkaitan masih tingginya pelanggaran Lalu Lintas maka jajaran Polda Bali akan mengedepankan pencegahan dan teguran dari pada penindakan pelanggaran dengan tilang sehingga diharapkan masyarakat pengguna jalan raya lebih tertib dan mentaati lalu lintas.

Demikian LAKIP Polda Bali TA 2014 disusun kiranya dapat digunakan sebagai bahan Pimpinan untuk tindakan selanjutnya dan bagi para Kasatker agar dapat digunakan sebagai bahan introspeksi untuk peningkatan pelaksanaan tugas dalam Rencana Kerja TA 2015.

meningkatkan ....

65

Denpasar, Pebruari 2014

KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BALI

Drs. A.J. BENNY MOKALU,S.H.INSPEKTUR JENDERAL POLISI

Page 181: LAKIP   2014 .docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR HALAMANIKTISAR EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN

E. Latar Belakang …………………………………………………………. 1F. Tugas dan Fungsi ……………………………………………………… 2G. Struktur Organisasi …………………………………………………… 3H. Perencanaan dan Sistem Penyajian ……..…………………………. 5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

C. Rencana Strategis Polri……………………………………………….. 6D. Penetapan Kinerja Polda Bali ………………………………………… 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

E. Pengukuran Capaian Kinerja ………………………………………… 15F. Capaian Indikator Kinerja Utama ……………………………………. 15G. Indikator Capaian Kinerja …………………………………………….. 16H. Akuntabilitas Keuangan ………………………………………………. 59

BAB IV PENUTUP

C. Kesimpulan …………………………………………………………….. 61D. Saran …………………………………………………………………… 64

LAMPIRAN:

1. PENGUKURAN KEGIATAN KINERJA (PKK)2. STRUKTUR ORGANISASI3. PENETAPAN KINERJA POLDA BALI4. PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH SATKER JAJARAN POLDA BALI

Page 182: LAKIP   2014 .docx

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH BALI

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

Satker : POLDA BALITahun Anggaran : 2013

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALI SASI %

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan kamtibmas sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari.

a. Prosentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata;

b. Prosentase penurunan daerah rawan kamtibmas;

c. Prosentase penurunan wilayah konflik sosial;

d. Prosentase gangguan keamanan dan ketertiban tempat wisata terjamin;

e. Prosentase kegiatan unjuk rasa.

70 %

50%

60%

20%

20%

51.86%

5,59%

15,38%

5,48%

163%

25,63%

11,18%

25,63%

27,4%

815%

2. Terwujudnya penyebaran personil diseluruh kesatuan kewilayahan guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

d. Prosentase penyebaran personil di masing-masing Polsek;

e. Prosentase jumlah Polsek di Kecamatan;

f. Prosentase jumlah Bhabinkamtibmas.

95 %

96 %

90 %

107%

60%

102,9%

112,6%

65,6%

114,3%

3. Terwujudnya peningkatan pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana yang transparan, akuntabel, obyektif dan terpenuhinya hak

c. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana;

d. Prosentase surat pemberitahuan

65 %

100 %

29,69%

124,57%

45,68%

124,57%

Page 183: LAKIP   2014 .docx

tersangka dan korban dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana.

perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP).

4. Terwujudnya peningkatan pelayanan Kepolisian yang transparan dan akuntabel.

d. Prosentase ketepatan dating ke tempat kejadian perkara (TKP) sesuai standard dalam kota atau luar kota;

e. Prosentase komplin/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri;

f. Prosentase penambahan personil Polri melalui rekruitmen/weving.

85 %

10 %

100 %

115%

134%

237%

135%

1,340%

237%

5. Terwujudnya partisipasi masyarakat dan kerja sama dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban

d. Prosentase MoU yang efektif;

e. Prosentase informasi masyarakat yang ditindaklanjuti;

f. Menurunnya perilaku main hakim sendiri.

18 %

95 %

40 %

141,89%

102,92%

1,69%

788%

108%

4,225%

6. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas.

d. Prosentase penurunan jumlah pelanggaran lalulintas;

e. Prosentase penurunan laka lantas;

f. Prosentase penurunan daerah rawan macet.

10 %

0.5 %

12 %

4,95%

82,59%

4,762%

49,5%

16,518%

39,683%

Luar kota .....

1

Page 184: LAKIP   2014 .docx
Page 185: LAKIP   2014 .docx
Page 186: LAKIP   2014 .docx