lakip bptp sumsel 2014

31
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2014, merupakan tahun akhir dari operasional strategi pembangunan pertanian dalam kurun waktu lima tahunan (2010-2014). Sebagai institusi pusat yang berada di daerah, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan yang menjadi ujung tombak Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan), berperan aktif dalam menumbuhkan inovasi serta mengembangkan teknologi pertanian spesifik lokasi di daerah. Hal ini terkait dengan Visi Pembangunan Pertanian Nasional 2010-2014 yaitu: Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan yang Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan Petani. Kementerian Pertanian juga sudah menetapkan empat target suksesnya yaitu: (1). Swasembada berkelanjutan padi, jagung dan swasembada kedelai, gula dan daging 2014, (2). Peningkatan diversifikasi pangan (3). Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor, (4). Peningkatan kesejahteraan petani. Strategi pembangunan pertanian yang ditempuh, difokuskan pada penanganan tujuh aspek dasar yang dikenal dengan TUJUH GEMA REVITALISASI, yaitu: (1). Revitalisasi lahan; (2). Revitalisasi perbenihan; (3). Revitalisasi infrastruktur dan sarana; (4). Revitalisasi sumberdaya manusia; (5). Revitalisasi pembiayaan petani; (6). Revitalisasi kelembagaan petani dan (7). Revitalisasi teknologi dan industri hilir. Disadari pula bahwa kinerja BPTP Sumsel tidak hanya dalam pelaksanaan program/kegiatan, namun juga dipengaruhi pemerintah daerah, institusi lain, bahkan petani dan peternak sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Upaya mendukung pencapaian ketahanan pangan memerlukan tindakan yang tepat dengan menghasilkan berbagai inovasi di bidang pertanian dan menjamin ketersediaannya sampai ke pengguna. Pencapaian empat target sukses tersebut tidaklah mudah, karena kebijakan dan program yang disusun di tingkat pusat dan sebagian kegiatan disusun di tingkat BPTP, haruslah mampu menjawab permasalahan mendasar dan isu strategis pembangunan pertanian saat ini yaitu: (1). Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global, (2). Terbatasnya ketersediaan infrastruktur, (3). Belum optimalnya sistem perbenihan, (4). Terbatasnya akses petani terhadap

Upload: bptpsumsel

Post on 22-Feb-2017

195 views

Category:

Leadership & Management


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tahun 2014, merupakan tahun akhir dari operasional strategi pembangunan

pertanian dalam kurun waktu lima tahunan (2010-2014). Sebagai institusi pusat yang

berada di daerah, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan yang

menjadi ujung tombak Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian

(Balitbangtan), berperan aktif dalam menumbuhkan inovasi serta mengembangkan

teknologi pertanian spesifik lokasi di daerah. Hal ini terkait dengan Visi Pembangunan

Pertanian Nasional 2010-2014 yaitu: Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul

Berkelanjutan yang Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Meningkatkan Kemandirian

Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan Petani. Kementerian

Pertanian juga sudah menetapkan empat target suksesnya yaitu: (1). Swasembada

berkelanjutan padi, jagung dan swasembada kedelai, gula dan daging 2014, (2).

Peningkatan diversifikasi pangan (3). Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan

ekspor, (4). Peningkatan kesejahteraan petani. Strategi pembangunan pertanian yang

ditempuh, difokuskan pada penanganan tujuh aspek dasar yang dikenal dengan TUJUH

GEMA REVITALISASI, yaitu: (1). Revitalisasi lahan; (2). Revitalisasi perbenihan; (3).

Revitalisasi infrastruktur dan sarana; (4). Revitalisasi sumberdaya manusia; (5).

Revitalisasi pembiayaan petani; (6). Revitalisasi kelembagaan petani dan (7).

Revitalisasi teknologi dan industri hilir.

Disadari pula bahwa kinerja BPTP Sumsel tidak hanya dalam pelaksanaan

program/kegiatan, namun juga dipengaruhi pemerintah daerah, institusi lain, bahkan

petani dan peternak sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Upaya

mendukung pencapaian ketahanan pangan memerlukan tindakan yang tepat dengan

menghasilkan berbagai inovasi di bidang pertanian dan menjamin ketersediaannya

sampai ke pengguna. Pencapaian empat target sukses tersebut tidaklah mudah,

karena kebijakan dan program yang disusun di tingkat pusat dan sebagian kegiatan

disusun di tingkat BPTP, haruslah mampu menjawab permasalahan mendasar dan isu

strategis pembangunan pertanian saat ini yaitu: (1). Meningkatnya kerusakan

lingkungan dan perubahan iklim global, (2). Terbatasnya ketersediaan infrastruktur,

(3). Belum optimalnya sistem perbenihan, (4). Terbatasnya akses petani terhadap

Page 2: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

2

permodalan, (5) Masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, dan (6)

Belum optimalnya koordinasi antara pusat dan daerah, demikian juga antar sektor.

Sumatera Selatan dengan kekayaan agroekosistemnya seperti lebak, pasang

surut, irigasi, tadah hujan dan lahan kering memiliki potensi besar untuk menunjang

tercapainya empat sukses tersebut. Dukungan teknologi untuk pengembangan

pertanian telah tersedia melalui jasa penelitian dan pengkajian yang dihasilkan oleh

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Penelitiannya. Sebagian

teknologi tersebut telah tersebar di tingkat pengguna dan stakeholder, namun untuk

pengembangannya ke target yang lebih luas lagi memerlukan upaya percepatan.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam kurun waktu 2010-2014

telah mengarahkan agar: (1). BPTP/BBP2TP membangun dan mengembangkan

database kebutuhan inovasi teknologi spesifik lokasi berorientasi Pertanian Industrial,

(2). Pengkajian difokuskan pada Inovasi Teknologi Terpadu Siap Kaji (ITTSK) yang

dihasilkan oleh Balit/BB lingkup Badan Litbang Pertanian untuk percepatan

penerapannya pada kondisi spesifik lokasi, (3). Pengkajian komponen teknologi

dilakukan untuk kasus khusus sesuai kondisi spesifik lokasi, (4). Pengkajian teknologi

hasil penelitian di luar Balitbangtan dilakukan dalam bentuk kerjasama pengkajian

dengan resource sharing, (5). Pengkajian difokuskan untuk menghasilkan Inovasi

Teknologi Terpadu Siap Terap (ITTST) yang mampu diintegrasikan dengan program-

program pengembangan agribisnis yang diimplementasikan di daerah, (6).

Optimalisasi peran Komisi Teknologi di daerah, (7). Optimalisasi alur umpan balik

perbaikan inovasi teknologi kepada Balit/BB/UK (memacu pemantapan program

penelitian di tingkat Balit/BB).

Untuk memberikan gambaran yang nyata, jelas dan transparan tentang kinerja

program dan kegiatan yang telah dilaksanakan maka disusunlah laporan

pertanggungjawaban BPTP Sumatera Selatan dalam wujud Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2014, sesuai dengan Keputusan Kepala

Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia No: 239/IX/6/8/2003 Tanggal

25 Maret 2003 mengenai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana

setiap instansi pemerintah diharuskan membuat laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Dalam penyusunan LAKIP dilakukan pengukuran atau penilaian kinerja

berdasarkan tolok ukur Rencana Strategis. Tujuan pembuatan LAKIP ini untuk

Page 3: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

3

meningkatkan pelaksanaan kinerja pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil

guna, bersih dan bertanggung jawab.

1.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.16/Permentan/OT.140/3/2006,

BPTP Sumatera Selatan memiliki tugas pokok yaitu: melaksanakan pengkajian,

perakitan dan pengambangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Sejalan

dengan tugas pokoknya, BPTP Sumatera Selatan menjalankan fungsinya meliputi (a).

Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi (b). Pelaksanakan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi

pertanian tepat guna spesifik lokasi, (c). Pelaksanaan pengembangan teknologi dan

diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan (d). Menyiapkan

kerjasama, informasi, dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil

pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik

lokasi (e). Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian, perakitan dan

pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi dan (f). Pelaksanaan

urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. Dengan tugas pokok dan fungsi tersebut,

maka BPTP Sumatera Selatan menghasilkan paket teknologi pertanian siap pakai yang

dapat menjembatani tujuan pertanian yang ingin dicapai oleh Pemerintah (Daerah dan

Nasional) serta keinginan petani.

1.3. Struktur Organisasi

Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BPTP Sumatera Selatan yang

merupakan unit kerja Eselon IIIa, berada di bawah lingkup Balai Besar Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP). Dalam pelaksanaan kegiatan, secara

struktural Kepala Balai dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, kepala Seksi

Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian. Secara fungsional dibantu oleh Tim Program dan

4 (empat) Kelompok Pengkaji (kelji) yang terdiri dari: (1). Kelji Sumberdaya, (2). Kelji

Budidaya, (3). Kelji Pasca Panen dan (4). Kelji Sosial Ekonomi. Tugas penelitian dan

pengkajian dari masing-masing kelji berbeda-beda, namun saling mendukung dan

bekerjasama. Di dalam Sie Kerjasama dan Pengkajian terdapat unsur penting yang

mendukung pelaksanaan pengkajian yaitu kebun percobaan, laboratorium dan

perpustakaan.

Page 4: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

4

Sub Bagian Tata Usaha bertugas dalam urusan administrasi, keuangan,

kepegawaian dan rumah tangga Balai. Seksi Pelayanan Pengkajian bertugas dalam

penyiapan dan pengelolaan informasi, komunikasi, diseminasi hasil penelitian dan

pengkajian (litkaji), sarana laboratorium dan sarana lapangan. Dalam tugasnya Kepala

Balai dibantu Tim Program dalam menyiapkan, penyusunan dan perumusan program

litkaji. Tim Program bekerjasama dengan Kelompok Pengkaji (Kelji) yang didukung

oleh Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian dan Sub Bag Tata Usaha.

1.4. Sarana dan Prasarana

Keberhasilan pelaksanaan penelitian dan pengkajian perlu ditunjang dengan

tersedianya sarana dan prasarana. Kantor BPTP Sumsel berada di atas lahan seluas

5.100 m2. Di tanah ini berdiri beberapa gedung yang difungsikan untuk kegiatan

administrasi dan tenaga fungsional dengan luas lantai dasar 369,36 m2, gedung

keuangan 178,22 m2, gedung pelayanan teknis (laboratorium, perpustakaan) dengan

luas lantai dasar 470,69 m2, luas garasi kendaraan 173,46 m2, Pos Satpam 36,19 m2,

gudang 78,59 m2 , menara air 14,34 m2 dan luas aula 648,65 m2.

Kebun Percobaan Kayu Agung dengan luas lahan 26,6 ha, status tanahnya

adalah hak guna pakai. Berada di Desa Sidakersa Kecamatan Kota Kayu Agung

Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan agroekosistem Lebak. Kebun ini dapat dijangkau

dengan mudah dari Palembang dengan kendaraan roda empat. Berada di tepi jalan

Trans Sumatera. Berdasarkan tipenya maka lahan lebak dalam 49,4%, lebak tengahan

19,4% dan lebak dangkal 31,2%. Kebun ini berada pada ketinggian 31 m di atas

permukaan laut. Penggunaan lahan untuk penelitian/pengkajian 15 ha, untuk produksi

benih sumber 2 ha, show windows teknologi 1 ha, kebun produksi dan model agribisnis

0,25 ha, diversifikasi dan ketahanan pangan 0,5 ha dan untuk media pendidikan/agro

widyawisata seluas 1 ha. Sedangkan lahan digunakan untuk gedung kantor dan

emplasement 2 ha, perumahan 1,6 ha dan jalan 0,2 ha.

Adapun Kebun Percobaan Karang Agung dengan luasnya 20 ha status tanahnya

adalah pinjaman. Berada di Desa Sukamulia Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten

Banyuasin. Untuk menjangkau kebun ini, setelah mengendarai kendaraan roda empat

dari Palembang kurang lebih 3,5 jam, maka dilanjutkan dengan menggunakan speed

boat selama 30 menit. Agroekosistem kebun ini pasang surut, bertipe luapan B/C yang

berada pada ketinggian 29 m di atas permukaan laut. Penggunaan lahan untuk

Page 5: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

5

penelitian/pengkajian seluas 0,5 ha, show windows teknologi 1,5 ha, kebun produksi

dan model agribisnis 5 ha, diversifikasi dan ketahanan pangan 0,25 ha. Lahan yang

digunakan untuk perkantoran dan emplasement seluas 0,5 ha, perumahan 0,5 ha dan

jalan 1,5 ha.

Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, maka di lingkup BPTP Sumsel saat ini

terdapat 7 kendaraan dinas roda empat, sedangkan fasilitas lapangan terdiri dari alat

angkut bermotor roda tiga 4 unit, traktor tangan 4 unit, Transplanter 1 unit, perontok

gabah 2 unit, box dryer 2 unit dan ditunjang dengan beberapa fasilitas untuk

pengolahan benih.

1.5. Sumber Daya Manusia

Untuk menjalankan program dalam wujud beberapa kegiatan, BPTP Sumsel

memiliki sumber daya manusia sebanyak 81 orang, terdiri dari 47 orang laki-laki dan

34 orang perempuan. Tenaga-tenaga ini menyebar di kantor BPTP Sumsel 64 orang,

Kebun Percobaan Kayu Agung di Kabupaten OKI 11 orang dan Kebun Percobaan

Karang Agung di Kabupaten Banyuasin 6 orang.

Ditinjau dari tingkat pendidikannya, saat ini terdapat 2 orang yang

berpendidikan strata 3; 15 orang berpendidikan strata 2 dan 34 orang berpendidikan

strata 1. Pegawai yang berpendidikan Diploma (2-4) sebanyak 5 orang, Sekolah

Lanjutan Tingkat Atas 20 orang, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 3 orang dan yang

berpendidikan Sekolah Dasar 2 orang.

Bila dilihat dari fungsinya, maka SDM yang sudah memiliki jenjang fungsional

peneliti sebanyak 17 orang, penyuluh 10 orang, pustakawan 1 orang, tenaga teknisi 1

orang, didukung oleh calon peneliti 7 orang dan calon penyuluh 4 orang. Terdapat 43

orang staf yang terkategori dalam fungsional umum. Untuk meningkatkan kinerja

pelaksanaan kegiatan BPTP Sumsel, maka perlu dilakukan peningkatan kemampuan

SDM melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan dengan menyekolahkan staf ke jenjang

yang lebih tinggi. Ini sudah merupakan komitmen Badan Litbang Pertanian untuk

meningkatkan kemampuan SDM melalui pendidikan tinggi. Saat ini terdapat tiga orang

staf peneliti yang mengikuti pendidikan Strata 3 dan dua orang yang mengikuti

pendidikan Strata 2.

Page 6: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

6

1.6. Dukungan Anggaran

Anggaran BPTP Sumsel pada tahun 2014 menurun dibanding tahun 2013 lalu.

Pada tahun 2013 anggaran pada DIPA sebesar Rp 13.081.700.000,- yang terdiri dari

belanja pegawai Rp 5.108.777.000,- belanja barang Rp 6.531.723.000,- dan belanja

modal Rp 1.441.200.000,-. Sedangkan pada tahun 2014 ini anggaran DIPA sebesar Rp

11.208.483.000,- yang terdiri dari belanja pegawai Rp 5.025.038.000,- belanja barang

Rp 5.508.445.000,- dan belanja modal Rp 675.000.000,-

Seperti tahun sebelumnya, maka pada tahun 2014 ini BPTP Sumsel juga

memperoleh dana selain dari DIPA, yaitu dari Sustainable Management of Agricultural

Research and Technology Dissemination (SMARTD) sebesar Rp 364.600.000,- dan

kegiatan kerjasama dengan International Rice Research Institute sebesar 17.000 US$

serta kerjasama dengan PT. Pinago Utama sebesar Rp 55.671.000,-

Page 7: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

7

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Visi dan Misi

Visi Balitbangtan merupakan bagian integral dari visi pertanian dan perdesaan

Tahun 2020, dirumuskan untuk menggali dan menyampaikan persepsi yang sama

mengenai masa depan pembangunan pertanian dan pedesaan. Persepsi itu

diwujudkan dalam bentuk komitmen jajaran Balitbangtan untuk merealisasikan

tujuannya. Visi Balitbangtan bersifat futuristik yang sesuai dengan dinamika lingkungan

strategis dan harus mampu menjadi akselerator pembangunan pertanian perdesaan

dan menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan pertanian di masa depan.

Sebagai instansi vertikal dari Balitbangtan, dan di bawah koordinasi Balai Besar

Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, BPTP Sumatera Selatan juga

mempunyai visi yang mengacu pada instansi induk tersebut. Disamping itu juga, visi

BPTP Sumatera Selatan tidak terlepas dari visi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

dimana BPTP Sumsel berada, karena BPTP Sumatera Selatan menjadi ujung tombak

Balitbangtan dalam menumbuhkan inovasi serta mengembangkan teknologi pertanian

spesifik lokasi di daerah.

Dengan memperhatikan tugas dan fungsi BPTP Sumatera Selatan, visi dan misi

Balitbangtan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, BPTP Sumatera Selatan

mempunyai visi sebagai berikut : ”Pada tahun 2014 menjadi lembaga pengkaji dan

alih teknologi bertaraf Internasional menghasilkan inovasi teknologi pertanian spesifik

lokasi yang berguna bagi masyarakat di Sumatera Selatan dalam menunjang

pembangunan pertanian dan peningkatan daya saing global”

Untuk mewujudkan visi tersebut, BPTP Sumatera Selatan mempunyai misi

yaitu:

1. Mengidentifikasi kebutuhan dan melakukan inovasi teknologi pertanian spesifik

lokasi dalam upaya pengembangan komoditas unggulan Sumatera Selatan.

2. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik

lokasi dalam upaya meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kemandirian

petani di Sumsel menuju usaha pertanian yang tangguh, berkelanjutan dan

berdaya saing global.

3. Mengembangkan dan mempercepat proses diseminasi/alih teknologi dan

adopsinya oleh para pengguna.

Page 8: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

8

2.2. Tujuan dan Sasaran

2.2.1. Tujuan :

Sebagai instansi vertikal dari Balitbangtan, BPTP Sumatera Selatan mempunyai

tujuan yang sama dengan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi

Pertanian (BBP2TP), yaitu :

1. Meningkatkan ketersediaan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

2. Meningkatkan penyebarluasan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik

lokasi

3. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian dan pengembangan inovasi

teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

2.2.2. Sasaran :

1. Tersedianya inovasi teknologi pertanian unggulan.

2. Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) inovasi teknologi pertanian.

3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian,

diseminasi dan pendayagunaan inovasi teknologi pertanian).

4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi

teknologi pertanian.

5. Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi

pertanian.

2.3. Capaian Tujuan dan Sasaran

2.3.1. Kebijakan, Program, dan Kegiatan-Kegiatan BPTP Sumsel Tahun 2014

Mengacu pada kebijakan umum penelitian dan pengembangan pertanian yang

telah dirumuskan dalam Renstra Badan Litbang Pertanian 2010 – 2014, serta

bedasarkan kebijakan yang telah ditetapkan BBP2TP, maka BPTP Sumsel mengikuti

kebijakan sebagai berikut:

1. Meningkatkan fokus kegiatan dan capaian hasil pengkajian dan pengembangan

berorientasi pasar/preferensi konsumen berdasarkan pada potensi sumberdaya

wilayah.

2. Meningkatkan kuantitas/kualitas informasi, media dan lembaga diseminasi

teknologi pertanian.

Page 9: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

9

3. Meningkatkan kapabilitas manajemen pengkajian dan diseminasi untuk

memperluas jejaring kerjasama.

4. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan

pengembangan inovasi pertanian.

5. Meningkatkan efektivitas manajemen institusi.

2.3.2. Indikator Keberhasilan Capaian Kinerja

Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan capaian kinerja

kegiatan yang dilakukan BPTP Sumsel adalah: masukan, keluaran, dan hasil. Masukan

merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program

dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output. Masukan yang digunakan

dalam kegiatan BPTP adalah dana dan sumber daya manusia (SDM) atau

peneliti/penyuluh yang melaksanakan kegiatan serta inovasi teknologi yang digunakan

dalam pelaksanaan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian. Keluaran adalah

produk yang merupakan hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan atau program.

Keluaran yang dihasilkan oleh BPTP umumnya berupa program/rencana,

informasi/bahan diseminasi, database, rumusan, paket teknologi maupun rekomendasi

kebijakan yang akan disampaikan ke stakeholder (Balitbangtan, BPTP/PTP dan petani).

Hasil merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan

pada jangka menengah. Setiap kegiatan yang akan dilakukan jika diharapkan

menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Hasil yang

diharapkan dari masing-masing kegiatan BPTP bergantung dari tujuan yang ingin

dicapai oleh masing-masing kegiatan tersebut. Hasil kegiatan dan pengkajian BPTP

umumnya dirasakan langsung oleh petani.

Program BPTP Sumsel dalam kurun waktu 2010 – 2014 adalah Penciptaan

Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing dengan Sub Programnya Pengkajian dan

Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian. Untuk mengimplementasikan

mandatnya, selanjutnya program tersebut dijabarkan dalam beberapa kegiatan utama

dan indikator, yaitu :

1. Pengkajian inovasi dan percepatan diseminasi inovasi teknologi pertanian,

dengan indikator utama jumlah teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan

2. Percepatan penyampaian perkembangan informasi inovasi pertanian, dengan

indikator utamanya jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna.

Page 10: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

10

3. Pendampingan Program Strategis mendukung empat sukses Kementerian

Pertanian, dengan indikator utamanya jumlah laporan pelaksanaan kegiatan

pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional.

4. Advokasi teknis dan kelembagaan serta kebijakan pembangunan pertanian

wilayah, dengan indikator utama jumlah rekomendasi kebijakan mendukung

empat sukses kementerian pertanian.

5. Kerjasama pengkajian, pengembangan dan penelitian hasil Litbang, dengan

indikator utama jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan

pemanfaatan hasil litbang

6. Koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi

pertanian, dengan indikator utama jumlah dokumen hasil koordinasi dan

sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian,

ketersediaan petunjuk pelaksanaan (juklak)/ petunjuk teknis (juknis) dan

publikasi ilmiah tingkat nasional/internasional.

7. Peningkatan kapasitas SDM, sarana dan prasarana pengkajian untuk

memfasilitasi penelitian, pengkajian dan pendayagunaan inovasi pertanian

berkualitas dengan indikator utamanya : (1) Jumlah laporan pengelolaan

Satker, (2). Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (3). Jumlah produksi

benih, (4). Jumlah layanan perkantoran, (5). Jumlah pengadaan kendaraan

bermotor, (6). Jumlah peralatan dan fasilitas perkantoran, dan (7). Luasan

gedung dan bangunan yang direnovasi/dibangun.

2.4. Rencana Kinerja Tahun 2014

Sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan dalam Rencana Kinerja

Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) pada tahun 2014, BPTP Sumsel telah

mengimplementasikan Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul

Berdaya Saing dengan Sub Programnya Pengkajian dan Percepatan

Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian dengan sasaran strategis dan target

indikator kinerjanya sebagai berikut:

Page 11: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

11

Tabel 1. Rencana Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi (paket)

13

2. Meningkatnya penyebarluasan teknologi (diseminasi) pertanian

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna (paket)

10

Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional (laporan)

11

Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses kementerian pertanian (rekomendasi)

1

3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian)

Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi (laporan)

2

4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Jumlah hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian (paket)

2

Jumlah juklak dan juknis (judul) 3

Jumlah publikasi ilmiah tingkat nasional /internasional (nomor)

1

5. Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Jumlah laporan pengelolaan Satker (laporan)

11

Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (laporan)

2

Jumlah produksi benih (ton) 51,48

Jumlah layanan perkantoran (bulan layanan)

12

Jumlah pengadaan kendaraan bermotor (unit)

1

Jumlah peralatan dan fasilitas kantor (unit)

4

Jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan (m2)

250

Untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas, pada tahun 2014 anggaran pada

DIPA BPTP Sumsel sebesar Rp. 11.208.483.000,-

Page 12: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

12

III. AKUNTABILITAS KINERJA

Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian Sumatera Selatan dalam tahun 2014

menetapkan 5 (lima) sasaran strategis yang akan dicapai. Ke lima sasaran tersebut

selanjutnya diukur dengan 15 (lima belas) indikator kinerja yang dicapai melalui

Program Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian.

3.1. Pengukuran Kinerja

Sampai dengan akhir tahun 2014, target yang ditetapkan sudah dicapai,

bahkan terdapat indikator kinerja realisasinya melebihi target seperti pada tabel berikut

Tabel 2. Pengukuran Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

Tersedianya teknologi pertanian unggulan

spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi (paket) 13 13 100

Meningkatnya penyebarluasan

(diseminasi) teknologi

pertanian

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna (paket)

10 11 100

Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan

pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional (laporan)

11 11 100

Jumlah rekomendasi kebijakan

mendukung empat sukses kementerian pertanian (rekomendasi)

1 1 100

Meningkatnya

kerjasama nasional dan internasional (di bidang

pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan

inovasi pertanian)

Jumlah laporan kerjasama pengkajian,

pengembangan dan pemanfaatan inovasi (laporan)

2 2 100

Meningkatnya sinergi operasional pengkajian

dan pengembangan inovasi pertanian

Jumlah hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan

pengembangan inovasi pertanian (paket)

2 2 100

Jumlah juklak dan juknis (judul) 3 3 100

Jumlah publikasi ilmiah tingkat nasional

/internasional (nomor)

1 1 100

Page 13: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

13

Lanjutan Tabel 2. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya manajemen

pengkajian dan pengembangan

inovasi pertanian

Jumlah laporan pengeloaan Satker 11 11 100

Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian 2 2 100

Jumlah produksi benih (ton) 51,48 74,25 100

Jumlah layanan perkantoran (bulan layanan)

12 12 100

Jumlah pengadaan kendaraan (unit) 1 1 100

Jumlah peralatan dan fasilitas kantor

(unit)

4 4 100

Jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan (m2)

250 250 100

3.2. Analisis Capaian Kinerja

Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2014 BPTP Sumsel diuraikan melalui

capaian kinerja setiap sasaran, yang menggambarkan realisasi yang dicapai dari target

yang sudah ditetapkan melalui indikator kinerjanya.

Sasaran 1: Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

Untuk mencapai sasaran satu tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja, yaitu

jumlah teknologi spesifik lokasi. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah teknologi spesifik lokasi 13 13 100

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2014 telah tercapai.

Sasaran satu dicapai melalui 11 (sebelas) kegiatan yang menghasilkan 13 paket

teknologi sebagai berikut:

Page 14: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

14

Tabel 3. Teknologi/Informasi dari Kegiatan BPTP Sumsel Tahun 2014

No. Kegiatan Komponen teknologi/informasi

1. Teknologi pengelolaan sawah bukaan baru di lahan lebak untuk meningkatkan produksi padi sawah

Teknologi pengelolaan sawah bukaan baru

2. Kajian Peningkatan Produktivitas jagung dan Kedelai pada Lahan Suboptimal

Teknologi budidaya jagung pada lahan sub optimal

Teknologi budidaya kedelai pada lahan sub optimal

3. Model Akselerasi Pembangunan Ramah Lingkungan Lestari (m-AP2RL) mendukung Peningkatan Produksi padi di Sumsel

Model sistem dinamik program percepatan pencapaian peningkatan produksi padi secara ramah lingkungan berkelanjutan

4. Kajian Penguatan Kelembagaan lokal melalui pendekatan modal sosial dalam Mendukung Pengembangan Kawasan Hortikultura

Model penguatan kelembagaan lokal mendukung pengembangan kawasan hortikultura

5. Kajian Peningkatan Produktivitas Jamur Tiram dengan Pemberian Nutrisi Tambahan pada Media Tanam Jamur Tiram

Teknologi budidaya jamur tiram

6. Pengelolaan Sumberdaya Genetik Lokal di Sumatera Selatan

Teknologi pengelolaan SDG duku di Sumsel

Teknologi pengelolaan SDG durian di Sumsel

7. Inventarisasi dan Kajian Perbaikan Produktivitas Itik Pegagan dalam upaya Pelestarian Plasma Nutfah Lokal

Teknologi perbibitan itik pegagan

8. Penyusunan Peta Pewilayahan Komoditas Pertanian Berdasarkan Zona Agroekologi II (Tingkat semi detil) skala 1:50.000

Teknologi pemetaan

9. Pendampingan Budidaya Kentang Ramah Lingkungan

Teknologi Budidaya Kentang ramah lingkungan

10. Pendampingan Budidaya Cabai Ramah Lingkungan

Teknologi Budidaya Cabai ramah lingkungan

11. Peningkatan Kualitas Lahan Suboptimal dengan Pemberian Bahan Pembenah Tanah

Teknologi peningkatan kualitas lahan sub optimal

Selain 11 (sebelas) kegiatan tersebut, terdapat 2 (dua) kegiatan survey yaitu:

(1). Kajian Pengendalian Penyakit Kresek Padi melalui Pemanfaatan Bio-Agent untuk

mendukung Budidaya Ramah Lingkungan, dengan luaran: informasi pengaruh bio-

agent Corynebacterium sp dan interaksinya pada padi, informasi efektifitas bio-agent

Corynebacterium sp dalam mengendalikan penyakit kresek padi (2). Kajian Cemaran

Pestisida pada Beberapa Komoditas Hortikultura Unggulan Sumatera Selatan terhadap

Page 15: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

15

Mutu dan Keamanan Pangan, dengan luaran: informasi nilai residu pestisida, dan

intensitas penggunaan pestisida. Di samping itu terdapat juga 3 (tiga) kegiatan yang

didanai SMARTD yaitu: (1). Model Pengembangan Pertanian Perdesaan (M-P3MI)

Berbasis Usahatani Padi pada Lahan Pasang Surut Kabupaten Banyuasin, Sumatera

Selatan, (2). Identifikasi Kebutuhan Inovasi Spesifik Lokasi Mendukung Penetapan

Prioritas Kegiatan Pengkajian dan Perencanaan di Sumsel (3). Demplot Budidaya dan

Penangkaran Bawang Merah Asal Biji di Lahan Kering Dataran Rendah.

Sasaran 2: Meningkatnya penyebarluasan teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

Untuk mencapai sasaran dua tersebut, diukur dengan tiga indikator kinerja,

yaitu: (1). Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna, (2). Jumlah laporan

kegiatan strategis nasional/daerah yang memperoleh pendampingan inovasi oleh BPTP

(3). Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian.

Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna (paket)

10 11 100

Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional (laporan)

11 11 100

Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian

1 1 100

Indikator kinerja pertama pada sasaran dua, yaitu Jumlah teknologi yang

didiseminasikan ke pengguna, dicapai melalui 3 (tiga) kegiatan diseminasi dengan 10

teknologi/materi diseminasi sebagai berikut:

Tabel 4. Diseminasi dari Kegiatan BPTP Sumsel Tahun 2014

No. Kegiatan Diseminasi Teknologi

1. Peningkatan komunikasi dan koordinasi akselerasi inovasi teknologi pertanian

: Teknologi PTT jagung

Teknologi budidaya Jamur Tiram Teknologi budidaya sayuran

daun (berbagai jenis)

2. Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian

: Diuraikan tersendiri

Page 16: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

16

Lanjutan Tabel 4

No. Kegiatan Diseminasi

3. Sosialisasi, Temu Informasi dan Pameran

: Teknologi Pengawetan Pakan Teknologi Pemupukan Padi Teknologi VUB Padi

Teknologi PHT padi Teknologi PTT Jagung Teknologi PTT Kedelai Teknologi budidaya tomat Teknologi budidaya terong Teknologi budidaya cabe Teknologi budidaya sayuran

daun (berbagai jenis)

Melalui kegiatan Publikasi, BPTP Sumsel sudah merencanakan untuk mencetak

juknis, liptan, leaflet dan siaran TV/radio. Adapun Liptan yang tercetak sebanyak 4

(empat) judul yaitu:

1. Peningkatan Kesuburan Tanah Melalui Pemupukan Berimbang

2. Beauveria Bassiana Pengendalian Hama Ramah Lingkungan

3. Trichoderma spp (Jamur Ampuh Pengendali Penyakit Tanaman)

4. Varietas Kentang dan Manfaatnya

Pencetakan Poster sebanyak 2 judul :

1. Manfaatkan Pekarangan walau Sejengkal

2. Katam Gunakan Selalu

Pencetakan Juknis/Brosur sebanyak 3 judul:

1. Teknologi Budidaya Cabai Secara Benar

2. Inovasi Teknologi Budidaya Sayuran di Pekarangan

3. Budidaya Jamur Tiram

Buletin BPTP Sumsel yang tercetak tahun 2014 merupakan Buletin nomor 4 dengan

judul artikel :

1. Kajian Adaptasi Kentang Varietas Merbabu-17 di kota Pagar Alam.

2. Prinsip-prinsip Pertanian Organik, Teknologi Pengolahan.

3. Teknologi Pengolahan,Manfaat,dan Kendala Penggunaan Kompos Jerami Padi.

4. Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Kering Masam.

5. Penanganan Panen dan Pasca Panen Bawang Merah.

6. Peranan Suhu Terhadap produktifitas Tanaman Padi.

7. Penggunaan Benih sehat sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Produksi Kedelai.

Page 17: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

17

8. Tikus Sawah : Bioekologi, Pola Serangan Serta Cara Pengendaliannya.

9. Penguatan Infrastruktur Balai Penyuluh Pertanian Indralaya Menuju Yang

Terbaik Di Sumatera Selatan.

Pada tahun 2014 terdapat 1 judul siaran TV dan 5 judul siaran radio yang tidak

terealisasi akibat revisi DIPA terlambat dan tidak memungkinkan lagi untuk

pelaksanaannya. Namun siaran TV juga terlaksana melalui sinergi dengan kegiatan

dengan dinas/instansi terkait yang menampilkan staf BPTP Sumsel sebagai nara

sumbernya.

Selain dari kegiatan publikasi inovasi teknologi pertanian, maka terdapat juga

bahan cetakan yang dihasilkan dari kegiatan lain yang sumber dananya juga dari DIPA

BPTP Sumsel, karena beberapa kegiatan juga memiliki dana pencetakan. Adapun

bahan cetakan yang direalisasikan melalui dana kegiatan lain adalah:

1. Kegiatan Pendampingan Program Strategis Kemtan PSDSK di Sumsel:

Pakan Ternak Ruminansia

2. Kegiatan Pendampingan Program Strategis Kemtan PTT Padi di Wilayah Sumsel:

Sistem Tanam Legowo

Pengomposan Jerami Padi

Deskripsi Varietas Unggul Baru

3. Kegiatan Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Peningkatan Indek

Pertanaman Di Wilayah Sumsel:

PTT Padi Rawa Lebak

PTT Padi Gogo

PTT Jagung

PTT Padi Sawah

PTT Budidaya Padi Hibrida

PTT Kedelai

Profil BPTP Sumsel

Diseminasi inovasi juga dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi, Pameran dan

HUT ke 40 Balitbangtan. Sepanjang tahun 2014 terdapat 4 (empat) momen penting

yang diikuti BPTP Sumsel yaitu:

Page 18: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

18

1. Pameran dalam rangka Pekan Nasional (PENAS) Kontak Tani Nelayan Andalan XIV di

Kepanjen-Malang-Jawa Timur (7-12 Juni 2014).

Pada pelaksanaan PENAS tersebut BPTP Sumsel membawa contoh pakan

ternak fermentasi, dan beberapa poster.

2. Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXIV di Sumsel (8 September 2014) bertempat di

lapangan/halaman kantor Gubernur Sumsel.

Pada HPS tersebut BPTP Sumsel berpartisipasi dalam penyediaan rak vertikultur

yang dilengkapi dengan sayurannya. Tim Dharma Wanita BPTP Sumsel pada

kesempatan tersebut keluar sebagai juara I dalam perlombaan kreasi lomba cipta

menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA)

3. Open House dalam rangka memperingati 40 tahun Balitbangtan, 20 Tahun BPTP

dan 10 Tahun Agroinovasi (16-17 September 2014).

Pada open house tersebut diadakan seminar nasional, lomba karya tulis Ilmiah

tingkat SLTA, Pameran, Display tanaman ternak dan Demo teknologi. Seminar Nasional

bertema” Pertanian Ramah Lingkungan Mendukung Bio-Industri Di lahan Suboptimal”.

Topik yang diseminarkan adalah: Sumberdaya Lahan, Budidaya dan Farming System,

Mekanisasi dan Penanganan Pasca Panen serta Sosial, Budaya dan Kebijakan.

Lomba Karya Tulis Ilmiah mengambil beberapa topik yaitu: Alat dan Mesin

untuk Menunjang Pertanian, Produk Pertanian sebagai Energi Alternatif, Inovasi Produk

dan Teknologi Pertanian, dan Pertanian Ramah Lingkungan.

Materi yang dipamerkan pada open house berupa: olahan pangan lokal,

pestisida nabati, pupuk organik, alsintan, jamu ayam, bibit unggul tanaman buah, VUB

padi dan bibit karet. Selain itu juga ditampilkan informasi cara cepat mengakses

KATAM dan informasi lain yang mendukung pertanian ramah lingkungan.

Pada Display Tanaman dan Ternak, yang diperagakan adalah beberapa jenis

sayuran dataran rendah. Sedangkan ternak yang ditampilkan adalah kelinci, itik, Ayam

Kapas, Merawang dan Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB). Sedangkan pada Demo

Teknologi, diperagakan pembuatan bubu tikus dan atabela legowo, penggunaan striper

harvester, power seeder, reaper, box dryer dan solar bubble dryer.

Capaian indikator kinerja kedua dari sasaran dua adalah: Jumlah laporan

pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional,

diperoleh dari 11 kegiatan pendampingan dengan hasilnya sebagai berikut:

Page 19: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

19

Tabel 5. Diseminasi Teknologi pada Pendampingan BPTP Sumsel Tahun 2014

No. Kegiatan Teknologi yang didiseminasi/Hasil

1. Pendampingan Pengembangan

KRPL di wilayah Sumsel

: Pembuatan media tanam Pembuatan Kompos Pembuatan pestisida nabati

Pasca panen sayuran

2. Pengembangan Kebun Benih

Induk

: Pembuatan media tanam Pembuatan Kompos Pembuatan pestisida nabati

3. Pengelolaan Kebun Bibit Desa : sda

4. Pengembangan Pertanian

Perdesaan Melalui Peningkatan

Indeks Pertanaman di Wilayah

Sumatera Selatan

: Penataan/Pengelolaan lahan VUB

Benih bermutu Penggunaan bahan organik Pemupukan spesifik lokasi PHT Panen/pasca panen

5. Pendampingan Program

Strategis Kemtan PTT Padi di

wilayah Sumsel

: VUB Benih bermutu Pemupukan spesifik lokasi PHT Pasca panen

6. Pendampingan Program

Strategis Kemtan PTT Jagung

di wilayah Sumsel

: Teknologi penyiapan dan pengolahan lahan sempurna

penggunaan VUB Jarak tanam Pemupukan PHT

7. Pendampingan Program

Strategis Kemtan PTT Kedelai

di wilayah Sumsel

: Teknologi penyiapan dan pengolahan lahan sempurna

Penggunaan VUB

Pemupukan PHT Pasca panen

8. Pendampingan Program

Strategis Kemtan PSDSK di

wilayah Sumsel

: Teknologi dedak padi fermentasi Teknologi hijauan fermentasi Teknologi complete feed fermentasi

9. Pendampingan Program

Strategis Kemtan

Pengembangan Kawasan

Hortikultura di wilayah Sumsel

: Varietas unggul kentang Pembuatan pestisida alami Pembuatan pupuk cair organik

Page 20: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

20

Lanjutan Tabel 5

No. Kegiatan Teknologi yang didiseminasi/Hasil

10. Penyusunan dan Sosialisasi

Kalender Tanam (KATAM)

: Jadwal tanam Dosis pemupukan Hama/penyakit Varietas Cekaman lingkungan

11. Pendampingan Percepatan

Penerapan Teknologi Tebu

Terpadu (P2T3) di Wilayah

Sumsel

: Bongkar ratoon juring ganda Pemupukan

Khusus untuk koordinasi pendampingan PUAP, tidak dilakukan diseminasi

teknologi namun dilakukan koordinasi dengan tim teknis kabupaten. Berdasarkan

verifikasi dokumen dari 113 gapoktan tahun 2014, maka sebanyak 94 gapoktan

menerima SK penerima dana PUAP dari pusat.

Capaian indikator kinerja ketiga yang berupa “Jumlah rekomendasi kebijakan

Pembangunan Pertanian”, dicapai melalui kegiatan Analisis Kebijakan. Pada kegiatan

ini diberikan rekomendasi pengembangan pertanian ramah lingkungan.

Sasaran 3 :

Meningkatnya kerjasama pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan inovasi pertanian

Untuk mencapai sasaran tiga tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja,

yaitu jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi

pertanian. Pada tahun 2014 dilakukan dua kegiatan kerjasama yang menghasilkan

laporan yaitu dengan PT. Pinago Utama untuk menguji efektifitas pupuk organik hayati

granule ImproBioTM . Kegiatan kerjasama juga dilakukan dengaan IRRI dengan judul

Closing Rice Yields Gaps in Granaries of Asia (CORIGAP).

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian

2 2 100

Page 21: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

21

Kegiatan kerjasama juga sudah terjalin dengan Badan Meteorologi dan

Geofisika (Stasiun Klimatologi Klas I Kenten) sejak tahun 2013. Setiap bulannya BPTP

Sumsel mendapat data/informasi melalui Buletin BMKG berupa analisis dan prakiraan

hujan. Selain itu melalui dana kegiatan kerjasama pada DIPA 2014, juga dilakukan

penjajakan utuk membuka peluang kemungkinan dilakukannya kerjasama dengan

pemerintah daerah tingkat II.

Sasaran 4 :

Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Untuk mencapai sasaran empat tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator

kinerja, yaitu: (1). Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan

pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, (2). Jumlah juklak/juknis dan (3).

Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional. Adapun pencapaian target dari

masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian (paket)

2 2 100

Jumlah Juklak/Juknis (judul)1) 3 3 100

Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional (nomor)2)

1 1 100

1) Dihasilkan melalui kegiatan Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian 2) Prosiding seminar pada pelaksanaan HUT ke 40 Balitbangtan di BPTP Sumsel

Indikator kinerja pertama, yaitu jumlah dokumen hasil koordinasi dan

sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, diperoleh dari

pelaksanaan kegiatan BB Padi di dua kebun percobaan, yaitu KP Kayu Agung dan KP

Karang Agung. Dimana BB Padi melakukan penelitian perakitan padi rawa di Sumsel.

Indikator kinerja kedua, yaitu jumlah juklak/juknis, dicapai melalui dana DIPA

BPTP Sumsel 2014 yaitu Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian. Adapun juknis tersebut

adalah: (1). Teknologi Budidaya Cabai Secara Benar, (2). Inovasi Teknologi Budidaya

Sayuran di Pekarangan dan (3). Budidaya Jamur Tiram. Indikator kinerja ketiga yaitu

jumlah publikasi ilmiah, terealisasi sebanyak 1 prosiding Seminar Nasional (dalam

Page 22: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

22

proses penyelesaian). Seminar ini dilakukan dalam rangka perayaan HUT Balitbangtan

ke 40.

Sasaran 5 : Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Untuk mencapai sasaran lima tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator

kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah laporan pengelolaan satker (laporan) 11 11 100

Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (laporan) 2 2 100

Jumlah produksi benih (ton) 51,48 74,25 100

Jumlah layanan perkantoran (bulan layanan) 12 12 100

Jumlah pengadaan kendaraan bermotor (unit) 1 1 100

Jumlah peralatan dan fasilitas kantor (unit) 4 4 100

Jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan (m2) 250 250 100

Indikator kinerja pertama dari sasaran lima, yaitu “Jumlah laporan pengelolaan

satker diperoleh dari kegiatan :

1. Pembinaan dan Peningkatan Kualitas dan Manajemen

Administrasi yang mencakup:

Pengelolaan ketatausahaan, Kepegawaian dan SAI : 1 (satu) laporan

Pengelolaan administrasi keuangan : 1 (satu) laporan

2. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/ Program : 1 (satu laporan

3. Monitoring, evaluasi, dan Pelaporan yang mencakup:

Monitoring dan Evaluasi : 1 (satu) laporan

Pelaporan (LAKIP) : 1 (satu) laporan

4. Peningkatan Kemampuan SDM : 1 (satu) laporan

Peningkatan Kapasitas Kinerja Pengkajian dan Diseminasi : 1 (satu) laporan

5. Koordinasi dan Sinkronisasi Antar Institusi : 1 (satu) laporan

6. Pengelolaan Website : 1 (satu) laporan

Page 23: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

23

7. Pengelolaan Perpustakaan : 1 (satu) laporan

8. Pengelolaan Laboratorium : 1 (satu) laporan

9. Pemeliharaan Akreditasi Manajemen : 1 (satu) laporan

10. Penyusunan Laporan Keuangan SAI pada sekretariat

UAPPA/B-W

: 1 (satu) laporan

11. Sistem Pengendalian Intern/Wilayah Bebas Korupsi : 1 (satu) laporan

Untuk meningkatkan kemampuan SDM, BPTP Sumsel mengirim petugasnya

sebanyak 12 orang mengikuti beberapa aktivitas/pertemuan seperti pada Tabel 6.

Tabel 6. Staf BPTP Sumsel yang mengikuti pelatihan/workshop tahun 2014.

No Nama / NIP Jenis Pelatihan /Workshop

Tgl. Mulai/ Tgl Selesai

Penyelenggara /Lokasi

1. Basarudin Nasution 19650623 199303 1002

Diklat Teknisi Litkayasa 1-7 April 2014 Ciawi Bogor

2. Juwedi 19690919 200701 1 001

sda sda sda

3. Rajulis 19670727 199903 1 001

sda sda sda

4. Susilawati, SP 19700810 200312 2 001

Workshop Pelaksanaan Form SPI BBP2TP

23-25 April 2014 Bogor

5. Yeni Eliza Maryana, STP, M.Si

19810108 200901 2 008

sda sda sda

6. Syamsul Bahri, S.Sos 19580106 198712 1 001

Pelatihan Agribisnis 26-31 Mei 2014 Lembang

7. Azizah 19590425 198603 2 002

sda sda sda

8. I Wayan Supartha 19590217 199002 1 001

sda sda sda

9. Agus Suprihatin, SP, M.Sc 19790816 200604 2 001

Pelatihan Bahasa Inggris

19 Mei sd 11 Juli 2014

Bogor

10. Dra. Masrifawati 19641019 199803 2 001

Validasi data SIMPEG 26-27 Juni 2014 Serpong

11. Joni Karman, S.Si, MP 19740624 199803 1 001

Pelatihan Bahasa Inggris

31 Agustus sd 23 Oktober 2014

Bogor

12. Triasther Agussalim, SS 19740918 200312 2 002

Pelatihan Bendahara Pengeluaran

21 September sd Oktober

Bogor

Sebagai upaya untuk mensosialisasikan aktivitas BPTP Sumsel, maka digunakan

media elektronik melalui website BPTP Sumsel. Pada tahun 2014 berita yang di upload

adalah:

1. Rapat Struktur Organisasi dan Tata Kerja BPTP Sumsel TA. 2014

2. Kunjungan Kepala Balitbangtan ke BPTP Sumatera Selatan “Menyongsong

Pertanian Modern “

Page 24: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

24

3. Kunjungan Peserta Diklat Binaan Kementerian Agama Ke M-KRPL Kota Palembang

dan M-KRPL Kabupaten Banyuasin

4. Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester II UAPPA/B-W T.A 2013

5. Pembahasan ROPP/RDHP Kegiatan BPTP Sumatera Selatan T.A 2014

6. Lulus Dengan Cum Laude

7. Kunjungan Tim CORIGAP-IRRI Ke BPTP Sumatera Selatan

8. Rapat Koordinasi Kegiatan Pendampingan PSDSK

9. Kunjungan Istri Wakil Wali Kota Ibu Hj. Selfi Harnojoyo Ke KRPL Kota Palembang

10. Kunjungan Kepala BPTP Ke Kebun Percobaan Karang Agung

11. Silahturahmi Ka. BBP2TP dengan Keluarga Besar BPTP SUMSEL

12. Gerakan Penguatan Pengembangan Kawasan Kedelai Provinsi Sumatera Selatan

tahun 2014

13. Penyakit „Kresek‟ Pada Tanaman Padi Serta Upaya Pengendaliannya

14. Kunjungan Koordinator CORIGAP-IRRI Mr. Martin Gumert Ke BPTP Sumsel

15. Budidaya Krisan

16. Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai

17. Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu

18. Kunjungan dan Penjajakan Kerjasama antara UNSRI, MIE University Jepang dan

BPTP Sumatera Selatan

19. ISO 9001:2008 BPTP Sumatera Selatan

20. Open House BPTP SUMSEL 2014

21. Seminar Nasional BBP2TP Bekerjasama dengan BPTP Sumsel, IRRI, Kemenristek,

Universitas Sriwijaya dan Balitbangnovda

22. BPTP Sumsel Gelar Teknologi Sayuran dan Jamur

23. Geliat KRPL Kabupaten Banyuasin di Musim Kemarau 2014

24. Pisah Sambut Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan

25. M-KRPL Kelurahan Plaju Darat

26. Pembuatan Pangan Olahan Sayuran Hasil dari Pekarangan pada kegiatan KRPL

27. Sosialisasi Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) pada kegiatan KRPL

28. Workshop Penyusunan Program Penyuluhan Tingkat Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2014

29. Dukungan BPTP Sumsel terhadap Pengembangan Bawang Merah di Kabupaten

OKU

Page 25: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

25

30. Presiden RI mengunjungi SPR Kec. Betung, Banyuasin Binaan Dinas Peternakan

Propinsi, LPPM-IPB dan BPTP Sumsel

31. Kunjungan Kerja Kepala BPTP Sumsel ke BPP Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir

32. Kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI ke lokasi KRPL di Desa Sukamulya

Kabupaten OKI

33. Pra Workshop Penyusunan Laporan Tingkat Propinsi

34. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan LITKAJIBANGRAP Tahun 2010 – 2014

35. Kunjungan Lapang Menteri Pertanian ke Provinsi Sumatera Selatan

36. Kunjungan Lapang Tim Badan Litbang Pertanian Ke Kota Pagar Alam

37. Kunjungan Tim Peneliti IRRI, BB Padi dan Balittra Ke BPTP Sumsel

Untuk penyebarluasan informasi inovasi teknologi, maka beberapa Liptan BPTP

Sumsel juga ditampilkan seperti:

1. Trichoderma spp. Jamur Ampuh Pengendali Penyakit Tanaman

2. Beauveria bassiana Pengendali Hama Ramah Lingkungan

3. Peningkatan Kesuburan Tanah Melalui Pemupukan Berimbang

4. Mengenal Beberapa Varietas Kentang dan Manfaatnya

Selain berita dan liptan tersebut di website BPTP Sumsel juga ditampilkan profil

tenaga fungsional peneliti/penyuluh, dan pengumuman penting seperti: Sosialisasi

Permentan NO:105/Permentan/PD.300/8/2014, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan

LITKAJIBANGRAP Tahun 2010 – 2014, dan Pra Workshop Penyusunan Laporan Tingkat

Propinsi.

Pada pemeliharaan akreditasi manajemen tahun 2014, dilaksanakan audit

terhadap pelayanan publik di BPTP Sumsel berstandard sertifikat ISO 9001:2008”,

outputnya berupa 1 hasil audit.

Pada indikator kedua dari sasaran lima yaitu jumlah pengelolaan instalasi

pengkajian, telah dioptimalkan penggunaan KP Kayu Agung yang beragroekosistem

Lebak dan KP Karang Agung yang beragroekosistem Pasang Surut. Output yang

dihasilkan dari masing-masing pengelolaan kebun tersebut adalah:

1. KP Kayu Agung Optimalisasi pemanfaatan lahan rawa lebak menjadi

lahan usahatani produktif

Page 26: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

26

Sebagai contoh penerapan teknologi budidaya

padi,karet, kelapa sawit, dan pemeliharaan entres karet.

2. KP Karang Agung Optimalisasi pemanfaatan lahan pasang surut menjadi

lahan usahatani produktif

Contoh budidaya jagung manis dan padi di lahan

pasang surut

Sebagai contoh penerapan teknologi budidaya kelapa

sawit

Pada indikator kinerja ketiga dari sasaran lima, yaitu jumlah produksi benih,

terealisasi sebanyak 74,25 ton benih yaitu dari jumlah yang berada di gudang benih KP

Kayuagung dan lokasi penangkaran di Desa Karang Sari Kecamatan Belitang III

Kabupaten OKU Timur dan Desa Mataram Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi

Rawas. Di Kabupaten OKU Timur diperbanyak benih padi Inpara 6, Inpari 6, Inpari 15,

Inpari 20, Inpari 22, Inpari 26 dan Mekongga. Di Kabupaten Musi Rawas ditangkarkan

benih padi Inpago 4, Inpago 8, Inpari 22, Inpari 27, Inpari 28 dan Situ Bagendit.

Pada indikator kinerja keempat dari sasaran lima, yaitu jumlah layanan

perkantoran (bulan layanan), terlaksana layanan perkantoran selama 12 bulan layanan

baik untuk pembayaran gaji pegawai, kebutuhan sehari-hari kantor, langganan daya

dan jasa, pemeliharaan kantor, dan pembayaran terkait pelaksanaan operasional

kantor.

Pada indikator kinerja kelima dari sasaran kelima, diadakan satu buah

kendaraan yaitu kendaraan bermorot roda empat yang digunakan untuk keperluan

mobilitas pekerjaan dinas khususnya kepala BPTP Sumsel. Pada indikator kinerja

keenam dari sasaran lima yaitu jumlah peralatan dan fasilitas kantor, sudah diadakan

pembelian AC 3 unit dan komputer 1 unit. Adapun indikator kinerja ketujuh dari

sasaran lima yaitu jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan, sudah dilakukan

perbaikan gedung seluas 250 m2.

Keberhasilan capaian kinerja pada tahun 2014 tersebut di atas antara lain

disebabkan oleh: (1). Kesiapan dan kelengkapan dokumen perencanaan yang tepat

waktu, (2). Intensifnya kegiatan pertemuan masing-masing tim penanggung jawab,

dan (3). Sumbangsih substansi teknis dari para narasumber terutama tim Pembina

BPTP Sumsel dalam forum seminar atau evaluasi proposal dan pertemuan lainnya.

Namun demikian, dalam pencapaian indikator kinerja pada tahun 2014 masih dijumpai

Page 27: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

27

beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh

jajaran BPTP Sumsel dengan mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi

serta sosialisasi peningkatan kapabilitas dan pembinaan program.

3.3. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja

Pada tahun 2014 ini capaian kinerja pelaksanaan kegiatan di BPTP Sumsel

semuanya tercapai 100 %.

Tabel 7. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya (2013)

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target 2013

Capaian 2013

Target 2014

Capaian 2014

Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi (teknologi)

9 9 13 13

Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) teknologi pertanian

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna (teknologi)

10 12 10 11

Jumlah laporan kegiatan pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional/daerah (laporan)

8 8 11 11

Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses kementerian pertanian (rekomendasi)

1 1 1 1

Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian)

Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi (laporan)

1 1 2 2

Page 28: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

28

Lanjutan Tabel 7.

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target 2013

Capaian 2013

Target 2014

Capaian 2014

Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian (dokumen)

2 2 2 2

Jumlah Juklak/Juknis (judul) 2 2 3 3

Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional (nomor)

1 1

Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Jumlah laporan pengelolaan satker (laporan)

11 11 11 11

Jumlah pengelolaan instalasi pengkajian (unit)

2 2 2 2

Jumlah produksi benih (ton) 44,6 12,9 51,48 74,25

Jumlah layanan perkantoran (bulan layanan)

12 12 12 12

Jumlah pengadaan kendaraan (unit)

2 2 1 1

Jumlah peralatan dan fasilitas kantor (unit)

4 4 4 4

Jumlah pemeliharaan gedung dan bangunan (m2)

1600 1600 250 250

Adapun faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pencapaian sasaran adalah

adanya: (1). Program atau kegiatan yang sudah direncanakan, (2). Dana yang

disediakan, (3). Komitmen untuk melaksanakannya, (4). Dukungan instansi/

stakeholder terkait di daerah kegiatan.

Adakalanya beberapa item dari kegiatan tersebut tidak terlaksana sesuai

rencana, hal ini dapat disebabkan adanya hambatan atau kendala yang terjadi

misalnya ketersediaan dana yang tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan akibat

adanya revisi anggaran, dan resiko diluar kemampuan manusia seperti banjir dan

serangan hama yang diluar dugaan, kesibukan petani pada kegiatan lain sehingga

pelaksanaan survei tidak berjalan lancar. Langkah antisipasi yang dapat ditempuh

untuk menghadapi permasalahan ini adalah: (1). Penyediaan atau realisasi anggaran

yang tepat waktu, (2). Menyepakati dan menentukan responden yang akan

diwawancarai sebelum hari pelaksanaan. Oleh karena itu perlu perencanaan dan

perancangan program/kegiatan dengan matang didukung dengan peningkatan kualitas

Page 29: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

29

SDM secara berkelanjutan untuk mengiringi perkembangan zaman dan tantangan

permasalahan yang ada, peningkatan sarana dan prasarana serta pemantapan

kelembagaan/organisasi dengan pola pengelolaan yang transparan dan efisien.

3.4. Akuntabilitas Keuangan

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Sumatera Selatan pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran

dengan baik.

3.4.1. Anggaran dan Realisasi

Sebagai unit pelaksana teknis dibidang pengkajian dan alih teknologi spesifik

lokasi, dalam melaksanakan tupoksinya BPTP Sumsel pada TA. 2014 didukung oleh

sumber dana yang berasal dari APBN dalam bentuk Rupiah Murni (RM) sebesar Rp

11.208.483.000,-

Anggaran BPTP Sumsel dicairkan sesuai dengan Surat Pengesahan DIPA Tahun

Anggaran 2014 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Apabila dana tersebut

dirinci menurut jenis belanjanya, maka persentase realisasi belanja pegawai sebesar

97,61%, belanja barang 90,42% dan belanja modal 93,22% seperti pada tabel berikut

Tabel 8. Realisasi penggunaan dana dari DIPA BPTP Sumsel Tahun 2014

No. Jenis PAGU (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)

1. Belanja Pegawai 5.025.038.000,- 4.904.832.880,- 97,61

2. Belanja Barang 5.508.445.000,- 4.980.838.539,- 90,42

3. Belanja Modal 675.000.000,- 629.207.000,- 93,22

Jumlah 11.208.483.000,- 10.514.878.419,- 93,81

Realisasi penggunaan dana dari DIPA BPTP tahun 2014 tersebut sebesar

93,81%. Realisasi belanja barang yang hanya 90,42% tersebut disebabkan oleh

terlambatnya pencairan dana kegiatan karena adanya revisi anggaran dan

terlambatnya pencairan dana kegiatan setelah diajukannya rencana kerja. Selain itu

adanya kesediaan petani untuk melakukan sharing dalam pelaksanaan kegiatan

sehingga terjadi penghematan dana. Realisasi belanja dilakukan dengan

mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin

terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana

Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL).

Page 30: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

30

Selain dari DIPA BPTP Sumsel 2014, juga terdapat dana penelitian dari SMARTD

yaitu sebesar Rp 364.600.000,- yang terdiri dari kegiatan:

1. Model Pengembangan Pertanian Perdesaan (m-P3MI) berbasis Usahatani Padi

pada lahan Pasang Surut di Kecamatan Tanjung lago Kabupaten Banyuasin,

Sumatera Selatan, dengan dana Rp 139.600.000,-

2. Identifikasi Kebutuhan Inovasi Spesifik Lokasi Mendukung Penetapan Prioritas

Kegiatan Pengkajian dan Perencanaan di Provinsi Sumatera Selatan, dengan

dana Rp 95.000.000,-

3. Demplot Budidaya dan Penangkaran Bawang Merah Asal Biji di Lahan Kering

Dataran Rendah, dengan dana Rp 130.000.000

Semua kegiatan yang didanai oleh SMARTD tahun 2014 tersebut terealisasi

keuangannya 100%. Dengan demikian realisasi dana SMARTD masih lebih baik

dibanding tahun lalu (2013) yang terealisasi sebesar 90,63%.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan juga menyetorkan hasil

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2014 sebesar Rp 132.062.945,- yang

terdiri dari penerimaan fungsional dan penerimaan umum dengan rincian seperti pada

Tabel 9 berikut

Tabel 9. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun 2014

Penerimaan Jumlah (Rp)

Fungsional

KP. Kayuagung 10.328.000,-

KP. Karangagung 15.015.000,-

Unit Pengelolaan Benih Sumber 71.229.500,-

Jumlah penerimaan fungsional 96.572.500,-

Jumlah Penerimaan umum 35.490.445,-

Jumlah PNBP 132.062.945,-

Dari PNBP tersebut, maka 73,12% merupakan penerimaan fungsional dan 26,87% dari

penerimaan umum.

Page 31: Lakip bptp sumsel 2014

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2014

31

IV. PENUTUP

Peningkatan kinerja BPTP Sumsel tahun 2014 merupakan salah satu upaya

yang dilakukan untuk mendorong terwujudnya penguatan akuntabilitas kinerja yang

diselaraskan dengan tugas pokok dan fungsi BPTP Sumsel. Hasilnya dituangkan dalam

LAKIP tahun keempat atau terakhir dari pelaksanaan Renstra BPTP Sumsel 2010-2014

yang merupakan wujud pertanggung jawaban kepada Negara dan Masyarakat.

Berdasarkan Format penyusunan LAKIP pada Surat Keputusan Lembaga Administrasi

Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka sudah ditetapkan sasaran dan

indikatornya yang dituangkan dalam Rencana Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2014.

Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan target yang ditetapkan, BPTP

Sumsel dalam kategori berhasil dalam mencapai rencana tingkat capaian target

tersebut. Meskipun masih dihadapi kendala dalam pelaksanaan beberapa program dan

kegiatan, akibat cuaca yang pada bulan tertentu sangat ekstrim, hama dan penyakit

tanaman serta aspek kelembagaan (sarana/prasarana, SDM) yang masih terbatas dari

segi kualitas, dan adanya revisi anggaran sehingga mempengaruhi kelancaran realisasi

pencairan dana.

Sebagai bahan evaluasi dan pertanggung-jawaban atas kebijakan yang telah

dilaksanakan, maka laporan akuntabilitas ini menjadi bahan pembelajaran untuk

meningkatkan kompetensi dan kapabilitas SDM pelaku kegiatan di BPTP Sumsel.

Terhadap permasalahan yang berpotensi timbul, maka alternatif solusi dapat ditempuh

antara lain dengan melakukan perencanaan dan perancangan program/kegiatan

dengan matang, peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan yang mampu

mengiringi perkembangan zaman, peningkatan sarana dan prasarana untuk

mendukung pelaksanaan kegiatan serta pemantapan kelembagaan/organisasi dengan

pola pengelolaan yang transparan dan efisien.