ktsp smp bina dharma2011 (revisi)
DESCRIPTION
ktspTRANSCRIPT
KURIKULUM KURIKULUM SMP BINA DHARMA JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SUKU DINAS PENDIDIKAN DASAR KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR PROVINSI DKI JAKARTA
SMP .BINA DHARMA JAKARTAJln.Raya Ciracas no 39 Kec.Ciracas Jakarta Timur
JAKARTA2011
Kata pengantar
Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
kekuatan dan kesempatan kepada kami sehingga Kurikulum SMP Bina Dharma Jakarta dapat
tersusun. Kurikulum ini diberlakukan untuk tahun pelajaran 2011/2012 sebagai hasil
penyempurnaan Kurikulum SMP Bina Dharma Jakarta tahun sebelumnya. Kurikulum ini
memuat Propil sekolah, Tujuan sekolah, struktur kurikulum, kelender pendidikan, dan
regulasi-regulasi terkait dengan pelaksanaannya.
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan berbagai pihak. Untuk itu, kami
menyampaikan terima kasih. Ungkapan terima kasih ini terutama kami sampaikan kepada
1. Para guru dan karyawan SMP Bina Dharma Jakarta yang telah secara proaktif
memberi masukan dan kelengkapan data;
2. Pengawas sekolah yang telah membimbing penyusunan kurikulum;
3. Ketua komite SMP Bina Dharma Jakarta yang turut serta memberi masukan dan
dorongan terhadap terselenggaranya pendidikan di SMP Bina Dharma Jakarta
4. Kasudin Dinas Dikdas Jakarta Timur yang telah memberikan pengarahan dan
memfasilitasi tersusunnya Kurikulum ini.
Kurikulum ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran serta masukan demi
penyempurnaan kurikulum berikutnya sangat kami nantikan dari berbagai pihak. Meskipun
begitu, kami berharap bahwa kurikulum ini dapat dijadikan pedoman dalam penyelengaraan
pendidikan di SMP Bina Dharma Jakarta khususnya dan dijadikan acuan model kurikulum
bagi yang memerlukannya.
Jakarta, 11 Juli 2011
Kepala SMP Bina Dharma
EFFENDI SALEH, S.Pd., MMPd
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM SMP BINA DHARMA JAKARTA
Telah diteliti dan diresmikan penggunaannya dan dinyatakan mulai berlaku sejak disahkan
Disahkan di : JakartaTanggal : 11 Juli 2011
Mengesahkan;
MenyetujuiKOMITE SMP BINA DHARMA KEPALA SMP BINA DHARMA JAKARTA
Drs.Sururi A K Effendi Saleh, SPd,MMPd
Mengetahui;KEPALA SUKU DINAS PENDIDIKAN DASAR
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR.
Drs. Abdul Rasyd MSiNIP. 195604151977011001
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ...................................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................
B. Analisis Konteks SMP Bina Dharma Jakarta
C. Landasan ......................................................................................................
D. Prinsip Pengembangan KTSP.......................................................................
E. Tujuan Penyusunan Kurikulum.....................................................................
II. TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan ..................................................................................
B. Visi, Misi, dan Tujuan SMP Bina Dharma Jakarta ..............................................
III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum ....................................................................................
B. Muatan Kurikulum .....................................................................................
1. Mata Pelajaran .......................................................................................
2. Muatan Lokal .........................................................................................
3. Kegiatan Pengembangan Diri ................................................................
4. Pengaturan Beban Belajar ......................................................................
5. Ketuntasan Belajar .................................................................................
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
7. Pengolahan Nilai Rapor
8. Pendidikan Kecakapan Hidup ................................................................
9. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal dan Global ..............................
10. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ...........................................
IV. IV. KALENDER PENDIDIKAN ...................................................................
V. PENUTUP
LAMPIRAN
1. SK tim Revisi Kurikulum 2011 SMP Bina Dharma Jakarta
2. Daftar Nama Tim Revisi Kurikulum 2011 SMP Bina Dharma Jakarta
3. Silabus semua mata pelajaran semester 1 dan 2
4. Contoh RPP semua Mata Pelajaran
5. Contoh Analisis Pekan Efektif
6. Contoh Program Tahunan
7. Contoh Program Semester
8. Contoh Program Ulangan harian
9. Contoh Penetapan KKM
10. Contoh Penugasan Mandiri Terstruktur dan tidak terstruktur
11. Contoh Program Remedial
12. Contoh Format Analisis Ulangan Harian
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum yang dikembangkan SMP Bina Dharma Jakarta merupakan pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
yaitu membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, berakhlak mulia, jujur, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Selain itu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional di atas, maka penyusunan
kurikulum juga disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi peserta didik,
satuan pendidikan serta potensi daerah. Oleh sebab itu kurikulum yang disusun oleh
SMP Bina Dharma Jakarta juga telah disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada.
Pengembangan Kurikulum SMP Bina Dharma Jakarta mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu :
1. Standar isi (Permen Diknas No. 22 Thn. 2006) adalah ruang lingkup materi dan
tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2. Standar kompetensi lulusan (Permen Diknas No. 23 Thn. 2006) adalah kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
3. Standar proses (Permen Diknas No. 41 Thn. 2007) adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
4. Standar sarana dan prasarana (Permen Diknas No. 24 Thn. 2007) adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,
tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,
tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi.
5. Standar pendidik dan tenaga kependidikan (Permen Diknas No. 12, 13 dan 16
Thn. 2007) adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun
mental, serta pendidikan dalam jabatan.
6. Standar pengelolaan (Permen Diknas No. 19 Thn. 2007) adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi,
atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
7. Standar penilaian pendidikan (Permen Diknas No. 20 Thn. 2007) adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik.
8. Standar pembiayaan pendidikan (Permen Diknas No. 69 Thn. 2009) adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pembiayaan pendidikan
selama satu tahun pelajaran.
B. Analisis Konteks SMPBina Dharma
SMP Bina Dharma Jakarta berdomisili di Jl.Raya Ciracas , Kecamatan Ciracas, Kota
Administrasi Jakarta Timur, yang secara geografis termasuk memiliki letak yang
strategis dan mudah dijangkau dengan alat transportasi umum yang melintasi
Jl. Asem karena berada masuk ke gang kurang lebih 150 meter dari jalan raya, secara
garis besar dapat digambarkan memiliki kondisi sebagai berikut :
Kekuatan SMP Bina Dharma Jakarta adalah sebagai berikut : 1) Sekolah berada di
lokasi yang strategis, 2) Jumlah guru sebanyak 27 orang sehingga relatif memadai
untuk membimbing 10 rombongan belajar, 3) Tenaga administrasi 3 orang, 4) Penjaga
sekolah 3 orang, 5) Petugas Kebersihan 4 orang, 6) Tersedianya lapangan olah raga
yang cukup memadai, 7) Ruang laboratorium IPA, 8) Ruang perpustakaan yang
menyediakan buku-buku penunjang pembelajaran yang memadai serta tenaga
pengelola yang cukup kompeten, 9) Mushollah yang bersih dan indah, 10) Lahan
pertamanan dan tanaman produktif 11) Input peserta didik relatif baik, 12) tempat
parkir yang cukup luas, , 13) Sumur resapan air .
Kelemahan SMP Bina Dharma Jakarta yang perlu mendapatkan perhatian :1) Luas
lahan yang tidak standar, 2) Belum tersedianya ruang media, ruang keterampilan,
ruang belajar agama Kristen 3) Tupoksi belum maksimal, 4) Gudang, 5) Partisipasi
komite sekolah belum maksimal, 6) Usia gedung sekolah yang sudah tua (28 tahun),
masih banyak yang bocor pada saat hujan.
Peluang SMP Bina Dharma Jakarta :1) Perhatian Pemda terhadap pembiayaan
pendidikan cukup memadai, 2) Lingkungan sekitar seperti Kantor Kecamatan, Kantor
Kelurahan, Bank DKI, dapat dijadikan sebagai sumber belajar, 3) Terdapat forum
MGMP, MKS, dan MKTU, 4) Suasana lingkungan yang relatif kondusif dan agamis.
Tantangan yang dihadapi SMP Bina Dharm Jakarta : 1) Persaingan prestasi antar
SMP di lingkungan Kecmatan Ciracas sangat ketat, 2) Lingkungan rawan macet, 3)
Faktor keamanan, kebersihan dan kenyamanan kurang memadai, 4) Kualifikasi guru
95 % adalah lulusan S1 dan S2,11%) kantin sekolah yang belum memadai dan perlu
perhatian .
Berdasarkan analisis kondisi sekolah di atas, SMP Bina Dharma Jakarta menyusun
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) agar memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami dan
menghayati, serta mengamalkan ajaran agamanya masing-masing.
2. Meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, serta
kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
3. Mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Meningkatkan semua potensi dan membudayakan sportifitas serta
kesadaran hidup sehat.
5. Meningkatkan kepekaan (sensitivitas), kemampuan mengekspresikan dan
mengapresiasi keindahan.
6. Mampu hidup bermasyarakat, berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
7. Membangun, menemukan jatidiri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
efektif, inovatif, dan menyenangkan.
8. Mengembangkan pendidikan karakter, kewirausahaan, dan kesetaraan gender.
C. Landasan :
Landasan pengembangan KTSP terdiri atas:
1. Undang-undang Dasar 1945
2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas)
3. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
5. Permendiknas RI No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Permendiknas RI No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permen 22 dan 23 dan
No. 6 Taun 2007 tentang perubahan Permendiknas No. 24.
7. Permendiknas RI No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
8. Permendiknas RI No. 20 Tahun 2007 tentang Sistem Penilaian
9. Permendiknas RI No. 24 Tahun 2007 tentang Sarana dan Prasarana
10. Permendiknas RI No. 29 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
11. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
12. Permendiknas RI No. 69 Tahun 2009 tentang Stndar Pembiayaan
13. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional (Pendidikan Karakter)
14. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
D. Prinsip Pengembangan KTSP
Kurikulum SMP Bina Dharma Jakarta ini dikembangkan mengacu pada SI dan SKL
serta berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP
serta memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah
Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungan.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak deskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi dan kesetaraan gender.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat
dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti
dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan hidup
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stake holders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup,
termasuk di dalamnya kehidupan bermasyarakat, kewirausahaan dan dunia kerja.
Oleh karena itu pengembangan ketrampilan pribadi, ketrampilan sosial,
ketrampilan akademik dan ketrampilan vocasional adalah kebutuhan yang penting
atau suatu keharusan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum ini
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang sejalan dengan arah pengembangan manusia seutuhnya
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional, daerah,
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Antara
kedua kepentingan tersebut harus saling mengisi, memberdayakan sejalan dengan
falsafah negara kita Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI
E. Tujuan Penyusunan Kurikulum
KTSP disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan di SMP Bina Dharma Jakarta.
Tujuan pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan adalah tahapan atau langkah untuk
mewujudkan visi sekolah dalam jangka waktu tertentu.
Kurikulum SMP Bina Dharma Jakarta disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik serta berwawasan gender.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum ini memuat keragaman daerah dan lingkungan wilayah Jakarata Barat agar menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah yang berorientasi pada kesetaraan gender.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional dengan mengedepankan karakter peserta didik. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Untuk mendukung itu SMP Bina Dharma Jakarta memberikan ekstra kurikuler yang membina ketrampilan peserta didik berupa rokhis rokris, olah raga, Pramuka, paskibra, PMR, .
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting dalam dinamika perkembangan global dimana pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
10. Pendidikan karakter dan budaya bangsa, kewirausahaan, Kesetaraan
Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang mampu menanamkan karakter dan budaya bangsa, berkeadilan dan mendukung upaya kesetaraan jender.
11. Kara kteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman,
bertaqwa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
bertanggung jawab dan demokratis
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan yang lebih lanjut.
B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
Visi SMP Bina Dharma Jakarta
“SMP yang Unggul, kompetitif, mandiri, dan produktif dengan landasan iman
dan taqwa”
Visi ini menjiwai warga sekolah untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan
berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.
Indikator pencapaian visi kompetitif :
1. membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
2. memperoleh nilai ujian nasional secara jujur
3. unggul dalam lomba kreatifitas
4. unggul dalam lomba kesenian
5. unggul dalam lomba dan pertandingan olah raga
6. unggul dalam menerapkan disiplin
7. aktifitas keagamaan
8. kepedulian sosial
9. penerapan pendidikan berwawasan kesetaraan gender
10. membentuk peserta didik yang memiliki karakter berbudi pekerti luhur
11. membentuk peserta didik yang berjiwa kewirausahaan
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang :
1. berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian
2. sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
3. ingin mencapai keunggulan
4. mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah
5. mendorong adanya perubahan yang lebih baik
6. mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dirumuskan misi yang berupa kegiatan jangka
panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan
berdasarkan visi di atas.
Misi SMP Bina Dharma Jakarta
1. Mewujudkan komunitas pendidikan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Masa Esa.
2. Memberi pelayanan prima kepada masyarakat dalam menuntaskan wajib belajar 9
tahun.
3. Mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan kompetisi bidang akademik
maupun non akademik yang diselenggarakan oleh pihak eksternal sekolah.
4. Membudayakan disiplin tinggi dalam meraih prestasi akademik atau non
akademik.
5. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, terbebas dari narkoba dan
tawuran.
6. Melengkapi sarana pembelajaran yang diperlukan dan TIK
7. Menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
8. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan secara berkesinam-
bungan.
9. Meningkatkan pembinaan pendidikan karakter warga sekolah
Tujuan SMP Bina Dharma Jakarta
Tujuan yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun sebagai berikut :
1. Terlaksananya program tadarus Al Quran oleh peserta didik yang beragama Islam,
mampu menghafal dan membaca dengan fasih; untuk kelas VII 22 surat, kelas VIII
31 Surat dan kelas IX 37 Surat pada juz Amma, kemudian bagi yang beragama
kristen pendalaman Al-Kitab melalui pemahaman kitab Kejadian untuk kelas VII,
Kitab Matius kelas VIII dan kitab Galatia kelas IX.
2. Terlaksananya program kegiatan keagamaan seperti peringatan hari-hari besar
keagaman, shalat berjamaah, Pesantren Ramadhan, dan pembiasaan sholat
dhuha bagi yang beragama Islam, dan bagi peserta didik yang beragama
Kristen melaksanakan kebaktian padang dan retreat.
3. Terlaksananya program 7 K (Keamanan, Ketertiban, kekeluargaan, Keindahan,
Kebersihan, Kenyamanan, Kerindangan,) sehingga sekolah menjadi kondusif.
Terlaksanannya progam 5 S (senyum, sapa, salam, salim, santun)
4. Tercapainya tingkat kelulusan 100% dengan rata-rata nilai ujian nasional dari 6,64
(Jumlah empat mapel 26,56) menjadi 7,00 ( Jumlah empat mapel 28,.00) .
5. Meningkatnya prosentase lulusan yang diterima di sekolah negeri (SMA/SMK/ MA)
sekurang-kurangnya 65% dari lulusan.
6. Menjuarai berbagai kompetisi akademik dan non akademik tingkat kota maupun
tingkat provinsi.
7. Terlaksananya pelayanan yang optimal kepada semua pihak yang memerlukan
8. Tersedianya media pembelajaran standar (berupa 8 buah LCD yang terpasang
permanena di kelas dan media-media penunjang lain) yang diperlukan.
9. Tersedianya sarana dan prasarana yang dapat menunjang terlaksananya
pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif
10. Meningkatkan pembinaan pendidikan karakter bangsa yang dapat direalisasikan
dalam kehidupan sehari-hari
BAB III
STRUKTUR DAN MUATA KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata pelajaran
yang harus disampaikan kepada peserta didik. Struktur kurikulum SMP ...Jakarta dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Komponen
Kelas dan Alokasi
Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan2 2 2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal
- Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta (PLKJ)
- Pendidikan Tata Busana
2
2
2
2
2
2
C. Pengembangan Diri (BP/BK) 2***) 2***) 2***)
Jumlah 34 34 34
***) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Keterangan :
1) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
2) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 39 minggu (semester satu 19
minggu, semester dua 20 minggu)
3) Jumlah hari efektif selama 1 tahun 195 hari ( semester satu 95 hari, semester dua 100
hari)
4) Jumlah jam pelajaran efektif selama 1 tahun 5850 jp ( semester satu 2850 jp,
semester 3000 jp)
5) Jumlah jam efektif selama 1 tahun 4875 jam ( semester satu 2370 jam, semester 2500
jam)
Di SMP Bina Dharma, terdapat program intrakurikuler seperti tabel tersebut di atas dan
ekstrakurikuler yang dikembangkan dalam program Pengembangan Diri.
Hari belajar ditetapkan selama 6 hari mulai hari Senin sampai Sabtu.
Waktu belajar dilaksanakan :
- Shift siang pukul 12.30 sampai pukul 17.40.
Sedangkan hari Sabtu hanya 4 jam pelajaran di awal kemudian pada pukul 15.30 wib
digunakan untuk program pengembangan diri dan Pramuka, Pada hari Minggu di
gunakan untuk berbagai kegiatan ekstrakurikuler (Olah Raga; Basket, Marching Band).
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMP Bina Dharma Jakarta meliputi sejumlah mata pelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII, kelas VIII,
dan kelas IX. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian
dari muatan kurikulum. Adapun muatan kurikulum tersebut adalah:
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang
akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu.
Sesuai dengan ketentuan standar isi, maka SMP Bina Dharma dalam pembelajaran
melaksanakan secara konsisten mata pelajaran sesuai dengan standar isi untuk yang
muatan nasional dan SI serta SKL Mulok mengacu pada Keputusan Kepala Dinas
DKI Jakarta Nomor 162/2008, yang meliputi :
a. Mata Pelajaran Pendidikan Agama
1) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam yang diperuntukkan bagi peserta didik yang
menganut agama Islam dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak
mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari
pendidikan Agama
Pendidikan Agama Islam di SMP bertujuan untuk:
a) menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah SWT;
b) mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh),
menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen
Pendidikan Agama Kristen yang diperuntukkan bagi peserta didik yang
menganut agama Kristen dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti yang luhur, dan moral sebagai perwujudan
dari pendidikan agama.
Mata pelajaran PAK di SMP bertujuan:
(a) Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karyanya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya
(b) Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya
(c) Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik.
3) Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-
korupsi
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lainnya
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
4) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
5) Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis
untuk mencapai tingkat literasi functional
2) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
3) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa
dengan budaya.
4) Pembelajaran bahasa Inggris di SMP/MTs ditargetkan agar peserta didik dapat
mencapai tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari.
a. Mata Pelajaran Matematika
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh
4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
b. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry)
untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek yang sangat penting bagi peserta didik yang
merupakan bagian dari pembekalan kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SMP menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap
ilmiah.
Mata pelajaran IPA di SMP bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
2) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep
dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat
4) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga,
dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
6) Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam
proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di
masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang
berkaitan.
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
7) Mata Pelajaran Seni Budaya
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan
pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan
intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik,
naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual
dan moral, dan kecerdasan emosional.
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
4) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.
c. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan
dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-
spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang.
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis
6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan
7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif
d. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai peserta didik
sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam
kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk
menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan belajar
sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi informasi dan
komunikasi banyak membantu manusia untuk dapat belajar secara cepat. Dengan
demikian selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi informasi
dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk merevitalisasi proses belajar yang pada
akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1) Memahami teknologi informasi dan komunikasi
2) Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi
3) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
4) Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
8) Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak
sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan
oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran yang terkait dengan seni-budaya dan
keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, seperti Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) di SMP. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga
sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk
setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan
satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan
lokal dalam satu tahun.
Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah (Provinsi DKI Jakarta) dan wajib
dilaksanakan oleh semua SMP di wilayah DKI Jakarta, termasuk SMP ... Jakarta
adalah mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta (PLKJ) dengan
alokasi waktu 2 jam pelajaran.
Selain muatan lokal wajib SMP ...Jakarta juga memasukkan mata pelajaran
Pendidikan Tata Busana sebagai mata pelajaran muatan lokal pilihan dengan alokasi
waktu 2 jam pelajaran. Penentuan muatan lokal tata busana ini terkait keberadaan
SMP ...berdekatan dengan pabrik garmen dan di tengah-tengah lingkungan penduduk
yang banyak berprofesi sebagai penjahit sehingga memungkinkan keterampilan yang
diperoleh dari sekolah sangat cocok untuk diimplementasikan dalam kehidupan siswa.
2. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan
yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar,
dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti
kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni-budaya, kelompok tim olahraga, dan
kelompok ilmiah remaja.
Pengembangan Diri di SMP Bina Dharma Jakarta meliputi :
a. Kegiatan terprogram yang terdiri dari 2 komponen, yaitu :
1) Pelayanan konseling, meliputi pengembangan :
a) kehidupan pribadi
b) kemampuan sosial
c) kemampuan belajar
d) kesadaran diri
e) wawasan dan perencanaan karir
f) kemampuan memecahkan masalah
2) Ekstrakurikuler, meliputi :
a) Rohis / Rokris
b) Pramuka
c) PMR
d) Paskibra
e) Olahraga prestasi (Tenis Meja, Atletik, futsal, basket, dan taekwondo )
f) Seni Tari
g) English Club
h) Matematika Club
i) Sains Club
j) Bina prestasi
b. Kegiatan tidak terprogram :
1) Rutin : Upacara Bendera, Ibadah khusus keagamaan bersama,
senam kesegaran jasmani, pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan diri.
2) Spontan : Memberi salam, salim, membuang sampah pada
tempatnya, antre, mengatasi silang pendapat
(pertengkaran).
3). Keteladanan : rajin membaca, memuji kebaikan, berpakaian rapi,
berbahasa yang baik, santun, disiplin, menghargai hak
orang lain, dan atau keberhasilan orang lain,
mengingatkan perbuatan yang tidak baik, kreatif,
inovatif, datang tepat waktu.
Kegiatan Pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler wajib diikuti oleh
peserta didik dengan ketentuan :
Kelas VII dan VIII wajib mengikuti salah satu pilihan ekstrakurikuler sesuai bakat,
minat dan kemampuan peserta didik.
Kelas IX hanya wajib mengikuti kegiatan wajib rohis ( Islam ) rokris ( Kristen )
3. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan
sistem paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut :
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester I dan semester II dalam satu
tahun pelajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar
yang tetap.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan atau kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket untuk SMP Bina Dharma Jakarta adalah antara 0%
- 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi. Bentuk penugasan terstruktur dan atau
kegiatan mandiri tidak terstruktur oleh masing-masing mata pelajaran
diprogramkan sesuai dengan Kompetensi Dasarnya. Dengan demikian penugasan
terstruktur yang biasanya dalam bentuk tugas rumah (PR) harus diperhitungkan
waktu pengerjaannya dengan pertimbangan waktu sama dengan ½ dari dari
jumlah jam tatap muka.
Misalnya :
1) Pendidikan Agama jumlah jam per minggu 2 jam pelajaran, berarti beban
tugas rumah sama dengan 1 jam pelajaran (50 %)
2) Matematika jumlah jam per minggu 4 jam pelajaran, berarti beban tugas
rumah sama dengan 2 jam pelajaran (50 %)
c. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka, kegiatan praktikum Bahasa Inggris yang berlangsung selama
2 jam pelajaran setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka.
d. Beban belajar secara keseluruhan dalam satu tahun pelajaran dijabarkan secara
terperinci pada bab IV tentang Kalender Pendidikan
4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar di SMP Bina Dharma dapat dimaknai sebagai penetapan setiap
indikator yang dikembangkan untuk pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi
dasar yang berkisar antara 0 -100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75%. Di SMP Bina Dharma dalam menentukan kriteria ketutasan minimal
(KKM) mempertimbangkan kedalaman dan kesulitan materi (kompleksitas), daya
dukung yaitu kemampuan guru dan sarana, serta tingkat kemampuan rata-rata peserta
didik (intak). SMP Bina Dharma secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusahakan peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai
kriteria ketuntasan ideal.
Berikut ini tabel nilai Kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMP Bina Dharma .yang
akan diberlakukan mulai tahun pelajaran 2011-2012 sebagai berikut:
No Mata Pelajaran
TP. 2011/2012
Kelas
VII
Kelas
VIII
Kelas
IX
1 Agama Islam 73 73 73
2 Agama Kristen 70 70 70
3 Pendidikan Kewarganegaraan 65 65 65
4 Bahasa Indonesia 62 63 65
5 Bahasa Inggris 60 60 60
6 Matematika 60 65 65
7 IPA 60 65 60
8 IPS 70 69 65
9 Seni Budaya 65 65 65
10 Pendididkan Jasmani 70 70 70
11
Teknologi Informatika
Komunikasi65 65 70
12
Pendidikan Lingkungan
Kehidupan Jakarta65 65 65
13 Elektro 60 65 65
Jumlah 845 860 858
Rata-rata 65 66 66
Kegiatan Remedial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal. Oleh karena itu kepada peserta didik yang bersangkutan wajib diberikan
remedial, kemudian dinilai kembali hingga batas maksimal sampai 3 kali penilaian.
Pelaksanaan remedial dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut :
a. Dari hasil Ulangan Harian, peserta didik yang belum tuntas dianalisa indikator/KD
yang mana yang belum tuntas, kemudian kepadanya diberikan pembelajaran
sesuai dengan materi yang belum tuntas dengan cara dan metode yang berbeda ,
kemudian dinilai/dites kembali hingga mencapai ketuntasan. Jika dari hasil tes
masih belum memenuhi KKM, kegiatan dengan cara ini bisa dilakukan lagi sampai
maksimal 3 (tiga) kali.
b. Kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan ditugaskan untuk belajar
kembali indikator/ KD yang belum tuntas nilai UH-nya, kemudian pada waktu
yang telah ditentukan dites/dinilai kembali hingga mencapai ketuntasan minimal.
Jika dengan cara ke 2 (dua) ini hasil tesnya belum mencapai KKM kegiatan
remedial melalui cara ini bisa dilakukan lagi sampai maksimal 3 (tiga) kali.
c. Jika telah diremedial dengan cara 1 (satu) atau cara 2 (dua) hingga 3 (tiga) kali
juga belum mencapai KKM, penuntasannya bisa dilakukan dengan cara peserta
didik yang bersangkutan diberi tugas tertentu sesuai dengan KD yang belum tuntas,
kemudian dinilai sehingga mencapai ketuntasan
d. Nilai maksimal yang diberikan guru kepada peserta didik yang mengikuti remedial
sesuai dengan batas KKM.
e. Untuk nilai hasil UTS dan atau UAS, jika pencapaian yang diperoleh peserta didik
belum memenuhi KKM, maka guru wajib melakukan kegiatan remedial atau upaya
perbaikan nilai melalui UTS/UAS perbaikan.
Kegiatan Pengayaan
Peserta didik yang telah mencapai KKM dalam ulangan harian berhak mendapatkan
pengayaan, misalnya melalui kegiatan penugasan membaca buku, membuat
rangkuman atau membuat karangan, namun tidak mempengaruhi atau menambah nilai
Ulangan Harian, karena bagi peserta didik yang mendapatkan remedial walaupun nilai
yang diperoleh setelah remedial dan mendapatkan nilai tinggi, yang dimasukan
kedalam nilai Ulangan Harian hanya sebatas nilai KKM. Akan tetapi karena batas
nilai peserta didik yang mengikuti remedial hanya sebatas KKM, maka kegiatan
pengayaan tidak merupakan suatu kewajiban untuk dilaksanakan.
5. Pengolahan Nilai Rapor
Nilai rapor diperhitungkan dari nilai Ulangan Harian ( UH ), nilai ulangan tengah
semester ( UTS ) dan nilai akhir semester ( UAS )
Sebagai acuan dalam pengolahan nilai rapor, ditetapkan beberapa kriteria sebagai
berikut :
a. Nilai Rapor yang diperoleh dari hasil tes tulis/lisan dihitung dengan rumus :
Jika UH dilaksanakan lebih dari 4 kali, maka angka pembaginya tidak selalu
dengan angka 6, tetapi bisa 7, 8 dst. sesuai dengan berapa kali UH/tes tulis
dilaksanakan.
b. Khusus pada mata pelajaran tertentu dimana hasil UTS atau UAS yang dilakukan
secara bersama-sama apalagi alat evaluasinya dibuat oleh pengurus MGMP dan
hasil nilai sangat kecil maka bobot nilainya akan diatur kemudian atau melalui
konfersi nilai yang ditentukan oleh tim yang ditujuk oleh sekolah atau guru yang
bersangkutan sehingga tidak mempengaruhi ketuntasan nilai UH .
2 (NH) + UTS + UAS
3
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Syarat Kenaikan kelas
Kenaikan kelas di SMP Bina Dharma Jakarta dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran dengan kriteria sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada kelasnya;
b. Tidak lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang tidak memenuhi KKM setelah di
rata-ratakan nilai semester 1 dan semester 2.
c. Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan (alpa) pada semester 1 dan
semester 2 maksimal 18 hari.
d. Mengikuti minimal 1 kegiatan pengembangan diri .
e. Nilai akhlak & kepribadian minimal Baik
f. Dirapatkan dan diputuskan dalam rapat pleno dewan guru.
Syarat Kelulusan
Pengaturan kelulusan di SMP Bina Dharma mengacu PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1),
peserta didik dinyatakan lulus jika memenuhi persyaratan berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai minimal BAIK pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran yang terdiri atas: 1) kelompok mapel agama dan akhlak mulia, 2)
kelompok mapel kewarganegaraan dan kepribadian, 3) kelompok mapel estetika,
dan kelompok mapel penjasorkes.
c. Lulus Ujian Nasional
d. Lulus ujian sekolah baik ujian tulis maupun praktik
e. Memperoleh nilai minimal (memenuhi KKM) pada penilaian akhir .
f. Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan (alpa) maksimal 15 hari
g. Dirapatkan dan diputuskan dalam rapat pleno dewan guru
h. Mengacu pada regulasi yang ditetapkan setiap tahun oleh Kemendiknas
7. Pendidikan Kecakapan Hidup (LIFE SKILL)
Pendidikan Kecakapan Hidup meliputi kecakapan personal, kecakapan sosial,
kecakapan akademik, kecakapan vokasional.
a. Kecakapan hidup personal meliputi :
No Bentuk kecakapan Implementasinya melalui
1 terampil membaca dan menulis Al Qur’an
Mapel pendidikan agama
2 rajin beribadah Mapel pendidikan agama
3 Jujur - penyelenggaraan kantin kejujuran
- Semua mapel
- Semua kegiatan ekskul
4 Disiplin - Pembuatan peraturan tata tertib, baik untuk siswa, guru, maupun pegawai
- Kegiatan pengembangan diri dalam bentuk ekskul
- Semua mata pelajaran
5 Kerja keras - Kegiatan pengembangan diri
dalam bentuk ekskul
- Semua mata pelajaran
b. Kecakapan Sosial meliputi
No Bentuk kecakapan Implementasinya melalui
1 Terampil memecahkan masalah
di lingkungannya
- Semua mapel, titik berat IPA, IPS, Matematika
2 Memiliki sikap sportif - Semua mapel, titik berat penjasorkes
- Kegiatan ekstrakurikuler
3 Membiasakan hidup sehat - Semua mapel, titik berat penjasorkes
- Kegiatan ekstrakurikuler
4 Sanggup bekerjasama - Semua mapel
- Kegiatan ekstrakurikuler
5 Sanggup berkomunikasi lisan dan
tertulis
- Semua mapel, titik berat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dan TIK
- Kegiatan ekstrakurikuler
c. Kecakapan Akademik meliputi
1) Terampil dalam penelitian ilmiah (merencanakan dan melakukan
penelitian dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan
membuktikan variabel)
2) Terampil menerapkan teknologi sederhana
3) Kecakapan berpikir rasional
Kecakapan Akademik diintegrasikan dengan Matematika, Bahasa Indonesia
Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
d. Kecakapan vokasional
1) Terampil berbahasa Inggris,
2) Terampil mengoperasikan komputer
3) Terampil membuat lenan rumah tangga
4) Terampil membawakan acara
5) Terampil menulis karangan ilmiah/populer
Kecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata pelajaran Matematika, TIK,
Tata Busana, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
a. Keunggulan lokal:
1) Wajib yaitu mata pelajaran PLKJ (Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta)
Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta
2) Pilihan yaitu mata pelajaran Elektro karena sesuai dengan kondisi perkembangan
teknologi saat ini.
3) keunggulan lokal di SMP Bina Dharma Jakarta yang diimplementasikan melalui
kegiatan pengembangan diri bidang seni anatara meliputi, seni tari tradisional.
Betawi antara lain: Tari Ya’pong, tari topeng, tari blantek, tari ronggeng,
teater tradisional (lenong), dan pakaian khas Betawi.
b. Keunggulan global yang akan dikembangkan antara lain :
1) Kemampuan Berbahasa Inggris
Dengan melaksanakan kegiatan English Club dan English day
2) Mengoperasikan komputer hingga pemanfaatan internet
Keunggulan global tersebut sejalan/didukung SMP Bina Dharma Jakarta berada
di kota Metropolitan yang menuntut bahasa Inggris dan penggunaan TIK untuk
menyongsong dan menyiasati kebutuhan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan
lain-lain, yang bermanfaat untuk pengembangan kompetensi peserta didik.
9. Pendidikan Karakter
Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma
agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika.
Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik
mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku
sebagai insan kamil.
Pelaksanaannya terintegrasi dalam perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran.
Nilai yang dikembangkan di SMP Bina Dharma Jakarta antara lain :
a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan1) Religius
b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri1) Jujur2) Bertanggung jawab3) Bergaya hidup sehat4) Disiplin5) Kerja keras6) Percaya diri
7) Berjiwa wirausaha8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif9) Mandiri10) Ingin tahu11) Cinta ilmu
c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain2) Patuh pada aturan-aturan sosial3) Menghargai karya dan prestasi orang lain4) Santun5) Demokratis
d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan1) Peduli sosial dan lingkungan
e. Nilai kebangsaan1) Nasionalis2) Menghargai keberagaman
Distribusi Nilai-Nilai Utama ke Dalam Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Nilai Utama
1. Pendidikan Agama Religius, jujur, santun, disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan social, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, peduli
2. PKn Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
3. Bahasa Indonesia Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
4. Matematika Religius, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, demokratis, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, kerja keras, keingintahuan, kemandirian, percaya diri
5. IPS Nasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli social dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras
6. IPA ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
7. Bahasa Inggris Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial
8. Seni Budaya Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
9. Penjasorkes Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur,
percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
10. TIK/Keterampilan Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
11. Muatan Lokal Menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalis, peduli
Pada tahun pelajaran 2011/2012, penekanan pendidikan karakter yang akan direalisasikan
adalah :
No Karakter yang dikembangkan
Bentuk kegiatan/sarana yang disiapkan
1 Religius 1. Tersedianya Mushollah2. Sholat berjamaah3. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran4. Buletin jumat5. Memperingati hari-hari besar agama6. Pesantren ramadhan 7. Pengumpulan dan pembayaran zakat fitrah8. Pemotongan hewan qurban9. Pemberaian buku panduan ramadhan dan setoran
surat-surat pada juz amma10. Mabit (malam bina iman dan taqwa)
2 Jujur 11. Penyediaan kantin kejujuran 12. Transparansi di bidang keuangan untuk sebagian
besar kegiatan sekolah13. Mengumumkan temuan barang hilang14. Penyediaan tempat temuan barang hilang15. Penyediaan kotak saran dan pengaduan
3
Toleransi
16. Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama
terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan
suku, agama, ras, golongan, status sosial, status eko
nomi, dan kemampuan khas.16. Memberikan perlakuan yang sama terhadap
stakeholder (pemangku kepentingan) tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi
4 Disiplin 17. Adanya peraturan tata tertib bagi siswa, guru, pegawai, wali kelas, guru piket, pembina dan pelatih ekskul, pengguna lab, perpustakaan, dan kantin sekolah
18. Membiasakan hadir dan pulang tepat waktu.19. Membiasakan mematuhi aturan.
20. Tersedianya daftar hadir manual dan elektrin21. Menegakkan aturan dengan memberikan sanksi secara
adil bagi pelanggar tata tertib sekolah.22. Menggunakan pakaian praktik saat siswa praktik di lab23. Mencatat semua kegiatan yang dilakukan dalam tugas
pada buku agenda harian24. Setiap kegiatan harus dilengkapi dengan rencana dan
diakhiri dengan laporan pelaksanaan25. Mewajibkan siswa memakai seragam sekolah saat
melakukan kegiatan apapun di sekolah5
Kerja Keras
26. Menciptakan suasana kompetisi yang sehat.
27. Menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah, dan
daya tahan belajar.
28. Mencipatakan suasana belajar yang memacu daya
tahan kerja.
29. Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang
giat bekerja, giat belajar, meraih prestasi, dan meraih
sukses
30. Memotivasi warga sekolah untuk menjadi yang terbaik/
berprestasi baik dalam kegiatan akademik maupun
non akademik6 Kreatif 31. Menciptakan situasi belajar yang bisa
menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif.32. Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-
karya baru baik yang autentik maupun modifikasi33. Memotivasi kreatifitas guru dan siswa untuk
menulis dan memajang karyanya di mading/kording34. Memotivasi guru dan siswa menghasilkan karya
melalui media TIK35. Memotivasi guru membuat PTK/karya tulis ilmiah
7Mandiri
36. Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja mandiri
37. Menciptakan suasana kerja yang kondusif dan profesional sesuai dengan tupoksi
8 Demokratis 38. Melibatkan warga sekolah dalam setiap
pengambilan keputusan.
39. Menciptakan suasana sekolah yang menerima
perbedaan.
40. Pemilihan kepengurusan OSIS secara terbuka
41. Pemilihan kepengurusan kelas secara terbuka.
42. Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan
mufakat.
43. Mengimplementasikan model-model pembelajaran
yang dialogis dan interaktif (pembelajaran aktif)9
Rasa Ingin Tahu
44. Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa
ingin tahu
45. Tersedia media komunikasi atau informasi (media
cetak atau media elektronik)
46. Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi
dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
budaya.10 Semangat Kebangsaan 47. Melakukan upacara rutin sekolah
48. Melakukan upacara hari-hari besar nasional
49. Menyelenggarakan peringatan hari besar nasional
50. Menyanyikan lagu-lagu wajib nasional saat memulai
rapat-rapat dinas sekolah
11
Cinta Tanah Air
51. Mengikuti lomba pada hari besar nasional.52. Memajang foto-foto pahlawan53. Membiasakan memakai produksi dalam negeri54. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
55. Menyediakan informasi (dari sumber cetak, elektronik) tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia)
56. Memajangkan: foto presiden dan wakil presiden, bendera negara, lambang negara
12Menghargai Prestasi
57. Memberikan penghargaan atas hasil karya warga
sekolah.
58. Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.
59. Menciptakan suasana pembelajaran untuk memoti
vasi peserta didik berprestasi13 Bersahabat /
Komuniktif60. Pengaturan kelas yang memudahkan terjadinya
interaksi peserta didik.
61. Pembelajaran yang dialogis.
62. Guru mendengarkan keluhan-keluhan peserta didik
dan mencarikan solusinya.
63. Dalam berkomunikasi, guru tidak menjaga jarak
dengan peserta didik.
64. Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya inte
raksi antar warga sekolah.
65. Berkomunikasi dengan bahasa yang santun.
66. Saling menghargai dan menjaga kehormatan.
67. Menciptakan pergaulan dalam suasana saling
pengertian dan rela berkorban14
Cinta Damai
68. Menciptakan suasana kelas yang damai.
69. Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti
kekerasan.
70. Pembelajaran yang tidak bias gender.
71. Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang.
72. Menciptakan suasana sekolah dan bekerja yang
nyaman, tenteram, dan harmonis.
73. Perilaku seluruh warga sekolah yang penuh kasih
sayang15
Gemar Membaca
74. Program wajib baca.
75. Frekuensi kunjungan perpustakaan.
76. Menyediakan fasilitas dan suasana menyenangkan
untuk membaca.
77. Daftar buku atau tulisan yang dibaca peserta didik
78. Menyiapkan data Frekuensi kunjungan
perpustakaan.
79. Pembelajaran yang memotivasi anak menggunakan
referensi,16 Peduli Lingkungan 80. Memelihara lingkungan kelas
81. Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam
kelas.
82. Pembiasaan hemat energi
83. Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian
lingkungan sekolah.
84. Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat
cuci tangan.
85. Menyediakan kamar mandi dan air bersih.
86. Pembiasaan hemat energi.
87. Membuat biopori di area sekolah..
88. Melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah
organik dan anorganik.
89. Penugasan pembuatan kompos dari sampah orga
nik.
90. Menyediakan peralatan kebersihan.
91. Membuat tandon penyimpanan air.
92. Menyiapkan sarana komposting17 Peduli Sosial 93. Memfasilitasi kegiatan bersifat sosial.
94. Melakukan aksi sosial.
95. Berempati kepada sesama teman kelas.
96. Melakukan aksi sosial.
97. Membangun kerukunan warga kelas.
98. Menyediakan fasilitas untuk menyumbang.
18
Tanggung jawab
99. Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan
dalam bentuk lisan maupun tertulis.
100. Melakukan tugas tanpa disuruh.
101. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah
dalam lingkup terdekat.
102. Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tu
gas.
103. Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
104. Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah.
105. Mengajukan usul pemecahan masalah
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi dan dijadikan acuan
dalam membuat kalender pendidikan adalah sebagai berikut :
No
Kegiatan Alokasi Waktu
Keterangan
1. Minggu efektif belajar
39 Minngu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2. Jeda tengah semester
2 Minggu Satu Minggu setiap semester
3. Jeda antar semester
2 Minggu Antara semester I dan II
4. Libur akhir tahun pelajaran
Minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5. Hari libur keagamaan
4 Minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah Minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
6. Hari libur umum/Nasional
2 Minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
7. Hari libur khusus
Minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing
8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah
Minggu Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
Dalam Tahun Pelajaran 2011/2012 rincian Analisis Minggu dan hari efektif secara riil
tampak sebagai berikut :
Semester I
No BulanJumlah Minggu Jumlah hari
Kalender Efektif Kalender Efektif
1 Juli 4 3 31 14
2 Agustus 5 3 31 14
3 September 4 3 30 17
4 Oktober 4 4 31 21
5 November 5 5 30 22
6 Desember 4 3 31 17
JUMLAH 26 21 184 105
Semester II
No BulanJumlah Minggu Jumlah hari
Kalender Efektif Kalender Efektif
1 Januari 4 3 31 16
2 Pebruari 5 5 29 21
3 Maret 4 4 31 21
4 April 4 3 30 12
5 Mei 5 4 31 22
6 Juni 4 4 30 21
JUMLAH 26 23 182 113
Secara rinci kalender pendidikan di SMP Bina Dharma Jakarta disusun sebagai
berikut :
KALENDER KEGIATAN
SMP BINA DHARMA JAKARTATAHUN PELAJARAN 2011/2012
SEMESTER 1 HBE : 14HLK : HLU :
JULI.2011
TGL
URAIAN KEGIATAN
24/31JME : 31 - 9 Libur semester Genap T.P
2010/2011Minggu 3Senin1017 4 11 18 25 3 11 Hari pertama masuk sekolah TP 2011/2012
Selasa 5 12 19 26 3 11 - 13 MOS kelas 7Rabu 6 13 20 27 3 29 Perkiraan libur awal Puasa
Kamis 7 14 21 28 3
Jum'at 1 8 15 22 29 2
Sabtu 2 9 16 23 30
HLU -3
HBE : 14 HLK - 4
AGUSTUS.
2011JME:3
TGL
URAIAN KEGIATAN
1 Perkiraan libur awal PuasaMinggu 6 13Senin2027 7 14 21 28 3 17 HUT Republik Indonesia
Selasa 1 8 15 22 30 3 23-28 Perkiraan libur menjelang Idul Fitri
Rabu 2 9 16 23 31 3 30-31 Libur Idul Fitri 1432 H
Kamis 3 10 17 24 2
Jum'at 4 11 18 25 3
Sabtu 5 12 19 26
HLU :
HBE : 17 HLK 2
SEPTEMBER. 2011
TGL
URAIAN KEGIATAN
JME 4 1-7Perkiraan Libur setelah Idul Fitri Minggu 4 11
Senin1825 5 12 19 26 3
Selasa 6 13 20 27 3
Rabu 7 14 21 28 3
Kamis 1 8 15 22 29 4
Jum'at 2 9 16 23 30 4
Sabtu 3 10 17 24
HLU :
HBE : 21 HLK :
OKTOBER.
2011
TGL
URAIAN KEGIATAN
JME 4Minggu 2 9Senin1623/30 3 10 17 24/31 5 10-14 Perkiraan Mid Semester GanjilSelasa 4 11 18 25 4 28 Hari Sumpah Pemuda
Rabu 5 12 19 26 4
Kamis 6 13 20 27 4
Jum'at 7 14 21 28 4
Sabtu 1 8 15 22 29
HLU :
HBE : 22 HLK
NOPEMB T U
ER. 2011GL
RAIAN KEGIATAN
JME 5 Minggu 6 13Senin2027 7 14 21 28 4 6 Hari Raya Idul Adha
Selasa 1 8 15 22 30 5
Rabu 2 9 16 23 31 5
Kamis 3 10 17 24 4
Jum'at 4 11 18 25 4
Sabtu 6 13 20 27
HLU : 1
HBE : 17 HLK :
DESEMBER. 2011
JML.HBE
TGL
URAIAN KEGIATAN
JME 1 Minggu 4 11Senin1825 5 12 19 26 3 12-16 Ulangan Umum Akhir Semester Ganjil
Selasa 6 13 20 27 3 19-22 Pengolahan Nilai Semester Ganjil
Rabu 7 14 21 28 3 24 Pembagian Raport
Kamis 1 8 15 22 29 4 26-31 Libur Akhir Semester Ganjil
Jum'at 2 9 16 23 30 4
Sabtu 3 10 17 24 31 JME:3Keterangan : 1. Jumlah Minggu Efektif : 21 minggu
2. Jumlah Hari Belajar Efektif : 105 hari
SEMESTER 2 HBE : HLK HLU : 2
JANUARI. 2012
JML.HBE:16
TGL
URAIAN KEGIATAN
Minggu 1 8 15Senin2229 2 9 16 23 30 3 1 Libur Tahun Baru
Selasa 3 10 17 24 31 4 2 - 6 Libur Akhir Semester Ganjil
Rabu 4 11 18 25 3 16 Libur Umum
Kamis 5 12 19 26 3
Jum'at 6 13 20 27 3
Sabtu 7 14 21 28 JME :3
HLU :
HBE : 21 HLK
FEBRUARI 2012
JML.HBE
TGL
URAIAN KEGIATAN
Minggu 5 12Senin1926 6 13 20 27 4 4 Libur umum
Selasa 7 14 21 28 4
Rabu 1 8 15 22 29 5
Kamis 2 9 16 23 4
Jum'at 3 10 17 24 4
Sabtu 4 11 18 25 JME 5
HLU :
HBE : HLK
MARET. 2012
JML.HBE: 21
TGL
URAIAN
KEGIATAN
Minggu 4 11Senin1825 5 12 19 26 4 19-23 UAS Kelas IX dan UTS Kelas 7 & 8
Selasa 6 13 20 27 4 26-30 Ujian Praktik Kelas IX
Rabu 7 14 21 28 4
Kamis 1 8 15 22 29 5
Jum'at 2 9 16 23 30 4
Sabtu 3 10 17 24 31 JME:4
21
HLU : 22
HBE : 12 HLK
APRIL. 2012
JML.HBE
TGL
URAIAN KEGIATAN
Minggu 1 8 15Senin2229 2 9 16 23 30 3 2-5 Ujian Sekolah kelas IX
Selasa 3 10 17 24 2 6 Libur Umum
Rabu 4 11 18 25 2 23-26 Perkiraan UN
Kamis 5 12 19 26 2
Jum'at 6 13 20 27 3
Sabtu 7 14 21 28 JME:3
HLU :
HBE : 22 HLK
MEI. 2012
JML.HBE
TGL
URAIAN KEGI
ATAN
Minggu 6 13Senin2027 7 14 21 28 4 2 Hari Pendidikan Nasional
Selasa 1 8 15 22 29 5 6 Libur umum
Rabu 2 9 16 23 30 5 17 Libur Umum
Kamis 3 10 17 24 31 4 20 Hari Kebangkitan Nasional
Jum'at 4 11 18 25 4
Sabtu 5 12 20 26 JME:4
HBE : 21HLKHLU :
JUNI.2012
JML.HBE
TGL
URAIAN KEGIATAN
18-22 Perkiraan UKK Smt. Genap Kelas 7 & 8 Minggu 3 10
Senin1724 4 11 18 25 4 25-29 Pengolahan Nilai
Selasa 5 12 19 26 4 30 Pembagian Raport
Rabu 6 13 20 27 4
Kamis 7 14 21 28 4
Jum'at 1 8 15 22 29 5
Sabtu 2 9 16 23 30 JME 4
Jakarta, 25 Juni 2011
Kepala SMP Bina Dharma Jakarta
Effendi Saleh, S.Pd., MMPd
V. PENUTUP
Kurikulum SMP Bina Dharma Jakarta yang diuraikan di atas merupakan produk dan
kesepakatan bersama warga sekolah. Oleh karena itu keterlaksanaannya juga merupakan
tanggung jawab bersama warga sekolah.
Setiap tahun pelajaran, kurikulum ini memungkinkan untuk ditinjau kembali dalam
rangka menyesuaikan dengan perkembangan dan dinamika yang terjadi, termasuk sebagai
upaya lebih memperbaiki dan menyempurnakannya secara substansial.
Kami sangat bahwa muatan kurikulum ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
masukan, saran, dan kritik membangun dari semua fihak yang berkenan membaca dan
memperhatikan isi kurikulum ini sangat diharapkan.