kompetensi dasar mengajar matematika septy cintya leni (f04112050).docx

29
KOMPETENSI DASAR MENGAJAR MATEMATIKA Bagaimana Guru Dapat Merencanakan Kegiatan Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna di Kelas? SEPTY CINTYA LENI F04112050 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: joner-putra

Post on 02-Oct-2015

230 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

KOMPETENSI DASAR MENGAJAR MATEMATIKABagaimana Guru Dapat Merencanakan Kegiatan Pengajaran Profesional danPembelajaran Bermakna di Kelas?

SEPTY CINTYA LENIF04112050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAJURUSAN PENDIDIKAN MIPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK2014

PEMBAHASANKegiatan Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna tidak terjadi begitu saja. Hal itu hanya bisa diciptakan melalui perencanaan yang cermat di setiap tahap dari proses pembelajaran. Guru yang baik akan selalu membuat perencanaan untuk kegiatan pembelajarannya. Merancang pelajaran akan membantu memastikan penggunaan sumber materi yang berharga dan waktu pembelajaran di kelas yang terbatas secara efisien. Rencana pelajaran tertulis akan membantu mengingatkan guru untuk memasukkan semua elemen kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari .Berikut adalah beberapa alasan lain pentingnya sebuah perencanaan :a. Memberikan kesempatan pada guru untuk memperkirakan kemungkinan masalah yang akan muncul dan kemudian mempertimbangkan solusinya.b. Memastikan bahwa pelajaran yang disampaikan seimbang dan sesuai untuk kelas tersebut.c. Memberikan rasa percaya diri bagi guru.d.Perencanaan pada umumnya merupakan latihan yang baik dan menunjukan profesionalisme.Selain itu untuk mencapai tujuan pembelajaran, tentunya guru harus mempersiapkan perangkat yang harus dilaksanakan dalam merencanakan program pembelajaran. Berikut ini beberapa perangkat yang harus dipersiapkan dalam kegiatan pembelajaran, antara lain :a) Membuat silabus pembelajaranb) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaranc) Membuat dan mempersiapkan media atau alat peraga pembelajarand) Membuat instrument teste) Menguasai bahan pengajaranf) Membuat format penilaianBerdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Pada saat guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, mereka sebenarnya dapat memvisualisasikan diri mereka di kelas sedang mengajar siswanya, memikirkan solusinya dan mengatasi kendala-kendala dalam pembelajaran. Rencana pelajaran tertulis membantu guru menjadi lebih cermat dan reflektif. Tanpa adanya rencana akan sulit atau tidak mungkin untuk menganalisa bagaimana sesuatu semestinya direncanakan atau dilakukan setelah pembelajaran telah dilaksanakan. Untuk mengatasi masalah dalam kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa tersebut kiranya diperlukan sebuah perbaikan baik dari segi perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran maupun peningkatan hasil belajarnya. Dan untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai, sebagaimana yang diharapkan oleh guru yaitu meningkatkan kegiatan pembelajaran secara profesional dan hasil belajar siswa, maka diperlukan sebuah media, strategi, metode ataupun cara pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran dan tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang dianggap sulit. Adapun langkah-langkah pembelajarannya meliputi : 1. Guru merancang atau merencanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku.2. Guru merancang atau merencanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan strategi pembelajaran, media pembelajaran dan seluruh aspek yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran di kelas.3. Dalam kegiatan pembelajaran guru menerapkan strategi pembelajaran, media pembelajaran dan seluruh sarana belajar berdasarkan rencana pembelajaran yang telah dibuat.4. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran matematika berdasarkan strategi pembelajaran, media pembelajaran dan seluruh sarana belajar berdasarkan rencana pembelajaran yang telah dibuat serta sesuai dengan arahan dan bimbingan guru.5. Siswa dapat melakukan, menentukan dan memahami setiap indikator pembelajaran matematika dengan baik.6. Melalui strategi pembelajaran, media pembelajaran dan seluruh sarana belajar berdasarkan rencana pembelajaran yang telah dibuat membuat hasil belajar siswa meningkat.Dengan demikian efektivitas kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran dan dapat memperbaiki kreativitas dan hasil belajar siswa.Dalam banyak kasus, rencana pelajaran mungkin hanya bisa digunakan untuk satu kali pelajaran. Tapi terkadang juga bisa digunakan lebih dari sekali, untuk dua atau tiga hari tergantung pada apa yang Anda belajarkan dan bagaimana Anda membelajarkannya. Ada pelajaran yang berisi pengenalan, ada yang lanjutan dari bagian sebelumnya, dan ada yang merupakan penutupnya. Namun meskipun beragam ada beberapa komponen yang harus digunakan oleh guru dalam setiap rencana pelajaran untuk menyelenggarakan kegiatan belajar pembelajaran yang bermakna. Perencanaan kegiatan pembelajaran yang professional dan pembelajaran bermakna tentu berkaitan dengan kinerja guru dan keberhasilan belajar. Kinerja adalah performance atau unjuk kerja. Kinerja dapat pula diartikan prestasi kerja, pelaksanan kerja atau hasil unjuk kerja. Menurut August W Smith (Rusman, 2009 : 50) kinerja merupakan hasil dari suatu proses yang dilakukan manusia.Menurut uu guru dan dosen no.14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.Muhlisin ( 2010 : 29) menyimpulkan indikator kinerja guru antara lain :1) Kemampuan membuat perencanaan dan persiapan mengajar. 2) Penguasaan materi yang akan diajarkan kepada siswa.3) Penguasaan metode dan strategi mengajar.4) Pemberian tugas-tugas kepada siswa.5) Kemampuan mengelola kelas.6) Kemampuan melakukan penilaian dan evaluasi. Wujud prilaku kinerja guru yang dimaksud adalah kegiatan dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran1. Merencanakan pembelajaranDalam hal ini merencanakan pembelajaran yang lebih difokuskan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah penjabaran silabus yang menggambarkan rencana prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi. RPP digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan.RPP disusun untuk setiap Kompetensi Dasar yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. Komponen utama RPP adalah tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.Komponen RPP adalah:1. Identitas Mata Pelajaran; (a) Satuan pendidikan; (b) Kelas; (c) Semester; (d) Program studi; (e) Mata pelajaran atau tema pelajaran dan (f) Jumlah pertemuan2. Standar Kompetensi; Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.3. Kompetensi Dasar; Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.4. Indikator Pencapaian Kompetensi; Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.5. Tujuan Pembelajaran; Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan SK, KD, dan indikator yang telah ditulis dalam silabus dan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur atau diamati. Tujuan pembelajaran dapat ditulis dalam bentuk kalimat lengkap, menggunakan rumus audience (peserta didik), behaviour (perilaku dalam bentuk kata kerja operasional), condition dan degree (ABCD).6. Materi Ajar; Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan dikembangkan dengan mengacu pada materi pembelajaran dalam silabus. Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.7. Alokasi Waktu; Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.8. Metode Pembelajaran; Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih, misalnya metode tanya-jawab, diskusi, eksperimen, dan pendekatan beberapa model pembelajaran seperti pendekatan model CTL, dan pembelajaran kooperatif. Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.9. Kegiatan Pembelajaran; (a) Pendahuluan: Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. (b) Inti: Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. (c) Penutup: Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.10. Penilaian Hasil Belajar; Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.Sumber Belajar; Sumber belajar dalam RPP ditentukan dengan mengacu pada sumber belajar yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi dengan mempertimbangkan: (a) Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran; (b) Sumber belajar dapat berupa media cetak, elektronik, narasumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya: (c) Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi; dan (d) Sumber belajar dipilih yang mutakhir dan menarik.2. Kegiatan pembelajaranPembelajaran pada hakikatnya adalah proses sebab-akibat. Guru sebagai pengajar merupakan penyebab utama terjadinya proses pembelajaran siswa, meskipun tidak semua perbuatan belajar siswa merupakan akibat guru yang mengajar. Oleh sebab itu,guru sebagai figur sentral, harus mampu menetapkan strategi pembelajaran yang dapat sehingga dapat mendorong terjadinya perbuatan siswa yang aktif, produktif dan efisien.Selain dari itu Bruce Weil (Wina Sanjaya 2008 : 216) mengemukakan tiga prinsip penting dalam proses pembelajaran, yaitu :a) Proses pembelajaran adalah membentuk kreasi linkungan yang dapat membentuk atau mengubah struktur kognitif siswa. Menurut pegeut, struktur kognitif akan tumbuh mana kala siswa memiliki pengalaman belajar. Oleh karene itu, proses pembelajaran menuntut aktivitas siswa secara penuh.b) Berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari. Pengetahuan tersebut adalah pertama pengetahuan fisis yang merupakan pengetahuan akan sifat-sifat fisis dari suatu objek atau kejadian, kedua pengetahuan sosial berhubungan dengan prilaku individu dalam suatu system social atau hubungan antara manusia yang dapat mempengaruhi interaksi sosial dan ketiga pengetahuan logika (berfikir matematis) yang merupakan pengetahuan yang dibentuk berdasarkan pengalaman dengan suatu objek dan kejadian tertentu.c) Dalam proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial. Melalui pergaulan dan hubungan sosial anak akan lebih belajar efektif dibandingkan dengan belajar yang menjauhkan diri dari hubungan sosial.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan dan dianggap sebagai orang yang berperanan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan yang merupakan percerminan mutu pendidikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru yang dapat diungkap tersebut antara lain :1) Kepribadian dan dedikasi Kepribadian adalah suatu cerminan dari citra seorang guru dan akan mempengaruhi interaksi antara guru dan anak didik. Oleh karena itu kepribadian merupakan faktor yang menentukan tinggi rendahnya martabat guru. Kepribadian guru akan tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam membina dan membimbing anak didik. Semakin baik kepribadian guru, semakin baik dedikasinya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru, ini berarti tercermin suatu dedikasi yang tinggi dari guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pendidik. Aspek-aspek tersebut di atas merupakan potensi kepribadian sebagai syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam melaksanakan profesinya.2) Pengembangan Profesi Profesi guru kian hari menjadi perhatian seiring dengan perubahan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang menuntut kesiapan agar tidak ketinggalan. Pengembangan profesi guru merupakan hal penting untuk diperhatikan guna mengantismatematikasi perubahan dan beratnya tuntutan terhadap profesi guru. 3) Kemampuan Mengajar Untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik, guru memerlukan kemampuan. Cooper (Zahera dalam Muhlisin, 2010 : 31) mengemukakan bahwa guru harus memiliki kemampuan merencanakan pengajaran, menuliskan tujuan pengajaran, menyajikan bahan pelajaran, memberikan pertanyaan kepada siswa, mengajarkan konsep, berkomunikasi dengan siswa, mengamati kelas dan mengevaluasi hasil belajar.4) Hubungan dan Komunikasi Terbinanya hubungan dan komunikasi di dalam lingkungan sekolah memungkinkan guru dapat mengembangkan kreativitasnya sebab ada jalan untuk terjadinya interaksi dan ada respon balik dari komponen lain di sekolah atas kreativitas dan inovasi tersebut, hal ini menjadi motor penggerak bagi guru untuk terus meningkatkan daya inovasi dan kreativitasnya yang bukan saja inovasi dalam tugas utamanya tetapi bisa saja muncul inovasi dalam tugas yang lain yang diamanatkan sekolah. Ini berarti bahwa pembinaan hubungan dan komunikasi yang baik di antara komponen dalam sekolah menjadi suatu keharusan dalam menunjang peningkatan kinerja. 5) Hubungan dengan Masyarakat Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan bentuk hubungan komunikasi ekstern yang dilaksanakan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan tujuan. Masyarakat merupakan kelompok individuindividu yang berusaha menyelenggarakan pendidikan atau membantu usaha-usaha pendidikan. Dalam masyarakat terdapat lembaga-lembaga penyelenggaran pendidikan, lembaga keagamaan, kepramukaan, politik, sosial, olah raga, kesenian yang bergerak dalam usaha pendidikan. Dalam masyarakat juga terdapat individu-individu atau pribadi-pribadi yang bersimpati terhadap pendidikan di sekolah. 6) Kedisiplinan The Liang Gie (1972) disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang.Dari di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah ketaatan dan ketepatan pada suatu aturan yang dilakukan secara sadar tanpa adanya dorongan atau paksaan pihak lain atau suatu keadaan di mana sesuatu itu berada dalam tertib, teratur dan semestinya serta tiada suatu pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung maupun tidak langsung.7) Kesejahteraan Faktor kesejahteraan menjadi salah satu yang berpengaruh terhadap kinerja guru di dalam meningkatkan kualitasnya sebab semakin sejahteranya seseorang makin tinggi kemungkinan untuk meningkatkan kerjanya. Mulyasa (2002) menegaskan bahwa terpenuhinya berbagai macam kebutuhan manusia, akan menimbulkan kepuasan dalam melaksanakan apapun tugasnya.8) Iklim Kerja Iklim kerja adalah hubungan timbal balik antara faktor-faktor pribadi, sosial dan budaya yang mempengaruhi sikap individu dan kelompok dalam lingkungan sekolah yang tercermin dari suasana hubungan kerjasama yang harmonis dan kondusif antara Kepala Sekolah dengan guru, antara guru dengan guru yang lain, antara guru dengan pegawai sekolah dan keseluruhan komponen itu harus menciptakan hubungan dengan peserta didik sehingga tujuan pendidikan dan pengajaran tercapai.Dalam hal ini kita akan melihat keberhasilan dalam belajar dari factor internal dan factor eksternal. Kedua factor ini sesungguhnya saling terkait, karena bisa jadi factor internal maka factor eksternal yang buruk dapat diatasi demikian pula sebaliknya.1) Factor internalfaktor internal adalah faktor keberhasilan belajar yang datang dari diri siswa atau subjek belajar. Baik faktor fisiknya maupun faktor psikisnya. kita akan membahas terlebih dahulu faktor psikisnya. Dalam hal ini ada berbagai model klasifikasi pembagian macam-macam faktor psikologis yang diperlukan dalam kegiatan belajar. Thomas F. Staton menguraikan enam macam faktor psikologis yaitu: motivasi, konsentrasi, reaksi, organisasi, pamahaman dan ulangan. a) MotivasiMotivasi adalah keinginan dan dorongan untuk belajar, dalam hal ini, motivasi meliputi dua hal yakni subyek belajar mengetahui apa yang akan dipelajari danmemahami mengapa hal tersebut patut untuk dipelajari. Dengan berpijak pada dua unsur motivasi inilah sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi, kegiatan belajar ataupun mengajar akan sulit untuk berhasil.

b)KonsentrasiFaktor konsentrasi, dimaksudkan sebagai pemusatan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu tumbuhnya proses pemusatan perhatian. Di dalam konsentrasi ini keterlibatan mental sangat diperlukan.

c)ReaksiDi dalam kegiatan belajar, diperlukan keterlibatan fisik maupun mental, sebagai suatu wujud reaksi. Belajar harus aktif, tidak sekedar apa adanya, menyerah pada lingkungan, tetapi semua ini harus dipandang sebagai tantangan yang memerlukan reaksi. Dengan demikian, kecepatan jiwa seseorang dalam memberikan respons pada suatu kegiatan belajar merupakan faktor yang penting dalam belajar. Belajar aktif adalah kegiatan belajar yang dapat menyingkap kemampuan otak kanan maupun otak kiri, belajar aktif juga berarti secara aktif mencari motivasi yang diperlukan oleh subyek belajar.

d)OrganisasiBelajar dapat juga dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian.hal semacam inilah yang dapat membuat seseorang belajar akan menjadi mengerti dan lebih jelas, namun juga ada kemungkinan bertambah bingung. Hal ini dapat terjadi adanya perbedaan antara cara penerimaan dan pengaturan fakta-fakta dan ide-ide dalam pikiran siswa yang belajar.

e)PemahamanPemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Karena itu belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan subyek belajar dapat memahami suatu situasi. Memahmi maksudnya, menangkap maknanya, adalah tujuan akhir dari setiap belajar.

f) UlanganMengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah dipelajari membuat kemampuan subyek belajar untuk mengeingatnya akan semakin bertambah. Mengulangi atau memeriksa dan mempelajari kembali apa yang sudah dipelajari, maka kemungkinan untuk mengingat bahan pelajaran akan menjadi lebih besar.

g)Kemampuan awalKemampuan awal adalah pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang merupakan prasyarat yang dimiliki untuk dapat memperlajari pelajaran baru pada jenjang selanjutnya. Kemampuan awal mempelajari suatu materi pelajaran berarti adalah kemampuan yang dimiliki siswa dari perbuatan belajar sebelumnya. Dengan demikian, kesuksesan belajar pada suatu jenjang adalah bagaimana kemampuan awal yang dimiliki siswa dari jenjang sebelumnya. Hal ini akan sangat berpengaruh pada keberhasilan.

h)Faktor fisiologis.Dalam hal ini adalah kondisi badan fisik subyek belajar, kesehatannya, dan keadaan inderanya. Karena secara fisik, belajar membutuhkan berbagai aktivitas seperti gerakan, terobosan, permaianan dan seterusnya. Dalam hal ini, keadaan fisik sangat dibutuhkan untuk kesuksesan belajar. Walaupun dalam kondisi tertentu, keadaan fisik terkadang tidak menjadi penghalang untuk belajar, seperti orang buta, tuli atau cacat lainnya. Akan tetapi secara umum kondisi fisik memberikan dukungan besar pada keberhasilan belajar.

2) Faktor Eksternal Faktor eksternal dalam bahasain ini adalah faktor kesuksesan belajar yang ditunjang oleh faktor-faktor yang berada di luar pribadi subyek belajar, dalam hal ini tentunya menyangkut beberapa hal diantaranya faktor guru, keadaan lingkungan dan media yang digunakan.Guru sebagai sosok sentral dalam kegiatan pembelajaran tentunya merupakan sosok yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa utamanya yang mengunakan jalur pendidikan formal. Eksistensi guru tentunya diakui oleh semua golongan dalam hal keberhasilan belajar anak.Keadaan lingkungan, seperti penerangan dan kenyamanan merupakan kondisi yang kondusif untuk keberhasilan belajar. Oleh karena itu keadaan lingkungan sekitar dalam belajar dapat direkayasa sedemikian rupa untuk keberhasilan belajar. Kemampuan menciptakan suasana kondusif di kelas guna mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan adalah tuntutan bagi seorang guru dalam pengelolaan kelas. Kemampuan guru dalam memupuk kerjasama dan disiplin siswa dapat diketahui melalui : pelaksanaan piket kebersihan, ketepatan waktu masuk dan keluar kelas, melakukan absensi setiap akan melakukan proses pembelajaran dan melakukan pengaturan tempat duduk siswa. Kemampuan lainnya dalam pengelolaan kelas adalah pengaturan ruang atau tempat duduk siswa yang dilakukan bergantian, tujuannya adalah memberikan kesempatan belajar secara merata kepada siswa.Tentunya hal ini adalah bagian dari strategi pembelajaran yang dapat di buat oleh semua pihak yang berkepentingan terhadap hasil belajar siswa. Dalam hal ini tentunya peran guru haruslah cukup besar andilnya dalam menyediakan keadaan lingkungan Yang baik.Media pelajaran, adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Bila pencapaian tujuan pembelajaran telah dapat dicapai dengan mudah, maka keberhasilan belajar siswa akan dapat ditingkatkan. Dan pengukuran kemampuan belajar adalah melihat kemampuan awal yang dimiliki siswa seperti pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang merupakan prasyarat yang dimiliki untuk dapat memperlajari pelajaran baru pada jenjang selanjutnya. Kemampuan awal mempelajari suatu materi pelajaran berarti adalah kemampuan yang dimiliki siswa dari perbuatan belajar sebelumnya. Dengan demikian, kesuksesan belajar pada suatu jenjang adalah bagaimana kemampuan awal yang dimiliki siswa dari jenjang sebelumnya. Hal ini akan sangat berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa pada jenjang tertentu. Hal ini diukur oleh guru apakah pada tahap selanjutnya siswa dapat diberikan materi lanjutan atau belum.

PENUTUPA. Kesimpulan perencanaan kegiatan Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna di Kelas dapat berlangsung dengan baik apabila dalam proses pembelajaran pendidik dapat melakukan penyampaian secara baik pula, tentu ini menyangkut tentang kesiapan, kinerja dan keberhasilan belajarnya. Dalam hal ini rencana pelaksanaan pembelajaran sangat berperan penting karena dengan adanya rencana pelaksaan pembelajaran yang tepat dan baik pendidik atau guru dalam hal ini akan mempunyai kesiapan untuk melakukan kinerja yang baik untuk tercapainya keberhasilan belajar.

B. LampiranKuis Rencana PembelajaranBagian ini memperkenalkan peserta pada pentingnya perencanaan. Beri masing-masing peserta selembar kertas A4. Minta mereka untuk menyobek kertas itu menjadi tiga bagian. Satu bagian mereka tulis No. 1, bagian ke dua ditulis No. 2, dan bagian ketiga ditulis No. 3. Katakan bahwa Anda akan memberi mereka kuis multiple choice mengenai rencana pelajaran. Setelah mereka mendengar pertanyaannya jika mereka pikir jawabannya No. 1 maka mereka harus mengangkat kertas mereka dengan tulisan angka 1. Jika mereka pikir jawabannya No. 2 maka mereka harus mengangkat kertas mereka yang bertuliskan angka 2 dan seterusnya.

Pertanyaan PertamaTujuan Rencana Pembelajaran harus:1. Berisi gambaran tentang apa yang akan dilakukan guru pada saat pembelajaran2. Berisi gambaran tentang apa yang harus dilakukan siswa pada saat pembelajaran3. Spesifik tentang bagaimana tujuan pembelajaran akan dicapaiPertanyaan KeduaTujuan Rencana Pembelajaran harus:1. Menyebutkan secara umum bagaimana mencapai tujuan pembelajaran2. Menyebutkan secara spesifik bagaimana mencapai tujuan pembelajaran3. Gambaran tentang apa yang akan dilakukan guru pada saat pembelajaranPertanyaan KetigaJenis kata yang sebaiknya digunakan saat menulis tujuan pembelajaran :1. Kata Benda2. Kata Kerja3. Kata KeteranganPertanyaan KeempatJauh sebelum memulai pembelajaran guru sebaiknya:1. Menggunakan ice breaker untuk mengawali kegiatan2. Menguji sejauh mana pengetahuan siswa3. Menjaga ketertarikan siswa dengan berbagai kegiatanPertanyaan KelimaSesaat sebelum memulai pembelajaran sebaiknya anda:1. Memastikan bahwa group sebelumnya telah meninggalkan kelas2. Memastikan peralatan telah siap dan bekerja dengan baik3. Memiliki strategi cadangan sekiranya sesuatu yang tak diharapkan terjadiPertanyaan KeenamSelama pembelajaran sebaiknya:1. Mengatur waktu yang disediakan untuk pembelajaran2. Persiapkan alat bantu dan hand out yang diperlukan3. Beri kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan melatihkecakapan merekaPertanyaan KetujuhSetelah pembelajaran anda sebaiknya:1. Membereskan barang dan pulang2. Mengevaluasi jalannya pembelajaran3. Melupakan kelas tadi sampai tiba pembelajaran berikutnyaPertanyaan KedelapanPembelajaran seharusnya:1. Tidak mempunyai struktur2. Mempunyai bagian awal dan bagian akhir3. Mempunyai bagian awal, tengah, dan akhirPertanyaan KesembilanSebagian besar waktu pembelajaran diisi dengan :1. Guru menjelaskan pengetahuannya kepada para siswa2. Para siswa menerapkan apa yang telah mereka pelajari3. Para siswa berefleksi terhadap apa yang telah mereka pelajariPertanyaan KesepuluhRencana Pembelajaran sangat penting karena:1. Membantu guru menggunakan waktu yang berharga dan terbatas dengan sebaik-baiknya2. Sebagai sumber pembelajaran di lain waktu3. Membantu guru memperkirakan masalah yang mungkin timbul, mencari pemecahannya, danmenghilangkan hal-hal yang dapat menghambat pembelajaran

Jawaban kuisnya adalah sebagai berikut:Pertanyaan 1 = 2Pertanyaan 2 = 2Pertanyaan 3 = 2Pertanyaan 4 = 2Pertanyaan 5 = 3Pertanyaan 6 = 3Pertanyaan 7 = 2Pertanyaan 8 = 3Pertanyaan 9 = 2Pertanyaan 10 = 1, 2 dan 3 semua benar

POHON PEMBELAJARAN(1) Minta peserta untuk memikirkan apa yang tidak mereka pelajari sewaktu mereka masih anak-anak. Tanya peserta mengapa mereka tidak mempelajarinya (misalnya, karena tidak menyukai gurunya, atau tidak mengetahui mengapa mereka harus mempelajarinya). Minta peserta untuk berbagi pemikiran mereka secara sukarela. Tuliskan alasan-alasan yang peserta sampaikan pada flipchart.(2) Buat gambar pohon di bawah ini pada kertas flipchart. Bagikan selembar kertas A4 kosong pada tiap-tiap peserta dan minta mereka untuk menggambar pohon ini pada kertas tersebut.(3) Instruksikan pada peserta untuk menggunakan gambar pohon yang mereka buat untuk menyelesaikan tugasnya. Mereka harus memikirkan tentang apa yang mereka pelajari dengan baik sewaktu kecil. Baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pada bagian daun pohon, peserta harus menuliskan apa yang mereka pelajari dengan baik (misalnya, pelajaran membaca,berenang). Pada bagian cabang mereka harus menuliskan bagaimana mereka mempelajarinya (misalnya, dengan menghafal, bermain dan berlatih). Pada bagian batang pohon, mereka menuliskan hal-hal apa saja yang mendukung proses pembelajaran mereka (misalnya, siapa yang membantu, sumber materi apa yang mereka perlukan).Pada bagian akar, mereka menuliskan hal-hal yang memotivasi pembelajaran mereka (misalnya, agar lulus ujian, merupakan kebutuhan, rasa ingin tahu, minat).(4) Begitu bagan pohon ini lengkap peserta harus memikirkan tentang hal-hal yang menghambat pembelajaran dan cara-cara imajinatif dan kreatif dan menggambarkannya pada bagian kosong di sekitar gambar pohon itu (misalnya, gambar semut yang menggerogoti dedaunan, petir yang menyambar pohon itu).(5) Beri mereka waktu 10 minutes untuk melengkapi gambar pohon itu. Setelah peserta melengkapinya, minta mereka menempelkan gambar mereka di dinding ruang pelatihan. Minta semua peserta untuk mengamati gambar-gambar tersebut.(6) Tanya pada peserta pohon dan juga gambar-gambar yang dibuat di sekitarnya itu sebenarnya menggambarkan apa. Diskusikan bagaimana gambar pohon itu dapat membantu peserta untuk merencanakan kegiatan belajar pembeajaran di kelas.

Pohon itu adalah pohon pembelajaran. Pohon itu menggambarkan proses pembelajaran dan semua hal yang kita perlukan untuk dapat belajar dengan baik dan berhasil. Daun menggambarkan hasil akhir pembelajaran yaitu keterampilan yang kita kembangkan. Cabang menopang daun. Cabang menggambarkan cara-cara yang kita perlukan untuk dapat belajar dengan baik. Batang menopang cabang. Jadi batang menggambarkan hal-hal yang kita perlukan untuk mendukung kegiatan belajar. Akar menyediakan makanan untuk pohon. Akar menggambarkan awal dari proses belajar dan alasan mengapa kita tetap ingin terus belajar. Alasan mengapa kita belajar. Semua bagian dari pohon ini saling berhubungan dan semua saling tergantung satu sama lain. Kita hanya bisa menumbuhkan daun (belajar dengan sukses) jika kita memiliki apa yang mestinya ada terlebih dulu akar yang kuat, batang dan cabang yang kuat.Gambar-gambar lain di sekitar pohon melambangkan hal-hal yang memiliki pengaruh negative terhadap proses pembelajaran dan dapat merusak atau menghindarkan terjadinya pembelajaran. Gambar pohon dapat membantu merencanakan pembelajaran di sekolah dan di kelas karena membantu kita mengingat faktor-faktor apa saja yang kita perlukan untuk menciptakan pelajaran yang baik dan memastikan bahwa siswa belajar dengan baik. Seperti pohon itu, semua elemen kegiatan belajar pembelajaran yang baik saling berhubungan dan tidak ada satupun yang bisa tidak ada. Gambar ini juga menunjukkan hal-hal yang perlu kita hilangkan dari sekolah dan kelas. Sebagaimana daun tumbuh, pembelajaran juga memerlukan waktu yang lama. Tidak dapat dilakukan dengan cepat dan kita harus merencanakan proses pertumbuhannya.