49022245 status psikiatri ny leni

31
STATUS PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. LN Jenis Kelamin : Wanita Tempat & tanggal lahir : Majalengka, 15 November 1975 Usia : 35 tahun Agama : Islam Bangsa / suku : Indonesia / Sunda Status pernikahan : Janda Pendidikan : SMP Pekerjaan : Pernah bekerja Alamat : GPP blok 3/1 No 3 Rt/Rw 04/07 Parung Tanggal masuk RSJSH : 6 Januari 2011 Riwayat Perawatan 1. Tanggal 1 Agustus – 20 Oktober 2007 dirawat di RSJSH dan pasien pulang dalam keadaan tenang atas izin dokter. 2. Tanggal 10 Juli – 27 Agustus 2009 dirawat di RSJSH dan pasien pulang dalam keadaan tenang atas izin dokter. 3. Tanggal 7 Juli – 9 Agustus 2010 dirawat di RSJSH dan pasien pulang dalam keadaan tenang atas izin dokter. 4. Tanggal 6 Januari 2011 – sekarang dirawat di bangsal Cempaka RSJSH II. RIWAYAT PSIKIATRI 1

Upload: chandra

Post on 03-Oct-2015

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sama

TRANSCRIPT

STATUS PSIKIATRII.IDENTITAS PASIENNama : Ny. LNJenis Kelamin : WanitaTempat & tanggal lahir : Majalengka, 15 November 1975Usia : 35 tahunAgama : IslamBangsa / suku : Indonesia / SundaStatus pernikahan : JandaPendidikan : SMPPekerjaan : Pernah bekerjaAlamat : GPP blok 3/1 No 3 Rt/Rw 04/07 Parung Tanggal masuk RSJSH : 6 Januari 2011

Riwayat Perawatan1. Tanggal 1 Agustus 20 Oktober 2007 dirawat di RSJSH dan pasien pulang dalam keadaan tenang atas izin dokter.2. Tanggal 10 Juli 27 Agustus 2009 dirawat di RSJSH dan pasien pulang dalam keadaan tenang atas izin dokter.3. Tanggal 7 Juli 9 Agustus 2010 dirawat di RSJSH dan pasien pulang dalam keadaan tenang atas izin dokter.4. Tanggal 6 Januari 2011 sekarang dirawat di bangsal Cempaka RSJSH

II. RIWAYAT PSIKIATRIAutoanamnesis : 15,17,18, dan 19 Januari 2011 di bangsal CempakaAlloanamnesis : 17 Januari 2011 dengan Ny.S (ibu pasien)

A. Keluhan UtamaPasien mengamuk dan menodongkan pisau ke ibu dan saudaranya serta mengatakan ingin bunuh diri.

B. Riwayat Gangguan Sekarang Pasien dibawa ke RSJSH oleh ibu dan saudaranya karena 3 hari SMRS pasien mengamuk dan menodongkan pisau ke ibu dan saudaranya serta mengatakan ingin bunuh diri.Menurut ibu pasien, perilaku aneh mulai tampak sejak 1 minggu SMRS. Pasien terlihat bicara kacau dan sering komat-kamit sesekali, keluyuran keluar rumah, mondar-mandir di dalam rumah dan terkadang mengamuk. Gejala biasanya muncul secara tiba-tiba , saat sedang menonton, membantu pekerjaan rumah ataupun saat tidak melakukan aktivitas apapun. Pasien mengatakan hal ini terjadi karena ia melihat mbah bewok mendatanginya dan sering menjahati dirinya, menurut pasien mbah bewok ini mempunyai muka yang jelek dan brewokan pada mukanya, menurutnya mbah bewok pernah memperkosa dirinya. Tetapi sekarang mbah bewok sudah meninggal karena jahat pada dirinya. Ibu pasien tidak tahu menahu siapa mbah bewok dan menurutnya anaknya tidak pernah cerita bahwa ia pernah diperkosa. Ibu pasien juga mengatakan bahwa anaknya sering memarahinya dan berkata kasar karena menurut pasien ibunya mengikutin hantu yang jahat sambil menodongkan pisau pada ibu dan juga saudaranya. Pasien juga mempunyai kebiasaan suka membuang baju yang ada dilemari rumah, ketika ditanyakan kenapa ia membuang baju dilemari rumahnya , pasien mengatakan bahwa baju-baju itu berbahaya dan bisa matiin banyak orang, ketika ditanya bagaimana caranya ia mengaku tidak tahu. Pasien mengaku sering mendengar suara-suara kambing, kecoa, kucing hantu yang berkata akan menghisap darah ibunya dan pasien memaki balik dan berkata jangan deketin ibu, yang sakit jiwa itu anjing dan babi. Menurut pasien dia juga benci dengan bayi karena bayi itu jahat dan seram tapi tidak tahu kenapa. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya pernah menikah dan ditinggal oleh suaminya yang menikah lagi dengan wanita lain sejak 4 tahun yang lalu. Pasien sudah mempunyai 2 anak , laki-laki dan perempuan tetapi suaminya tidak lagi bertanggung jawab atas diri pasien dan anak-anaknya bahkan ketika akan bercerai suaminya cenderung berlaku kasar kepada pasien seperti memukul atau menampar pasien. Ketika ditanyakan apakah pasien sudah menikah terkadang ia menjawab belum dan di waktu lain ia menjawab ya. Jika menjawab ya pasien mengaku bahwa suaminya bernama Alquran dan baik padanya, mereka sering bertemu di alam gaib. Begitu juga saat ditanyakan anak-anaknya pasien mengatakan tidak mempunyai anak dan dirumah pasien tidak pernah lagi memperdulikan anaknya dan terkadang memarahi mereka.Dirumah pasien mengatakan senang menonton televisi terutama yang berjudul misteri sambil sesekali menyanyikan lagu tema misteri. 3 hari SMRS pasien keluyuran keluar rumah tanpa diketahui oleh orang rumah dan diketemukan sedang berdiri dan bicara sendiri di pinggir jalan. Pasien mengatakan kepada ibunya bahwa ia takut bertemu mbah bewok. Di rumah pasien suka berteriak-teriak ketakutan, mengatakan ingin bunuh diri dan mondar-mandir . Menurut pasien seminggu ini dipan dan kayu-kayu dirumahnya sering jahat terhadapnya sering memukul kepala, perut dan kakinya ,tetapi pasien mengaku tidak tinggal diam dan balas memukul. Hal ini membuat ibu dan saudara pasien kembali membawanya ke RSJSH untuk ke 4 kalinya pada tanggal 6 Januari 2011Saat ditanyakan apakah pasien ingin pulang kerumah, terkadang os mengatakan ingin pulang, tetapi di lain waktu ia mengatakan lebih betah di sini karena di rumahnya banyak musuh seperti mobil, pintu, kursi yang ingin memukulnya sampai hancur. Di bangsal pasien pernah membenturkan kepalanya ke didinding berkali-kali , ketika ditanya ia mengatakan bahwa ada suara ibunya yang mengatakan hati-hati pada mbah bewok, suara ini datang berkali-kali sehingga kepala pasien menjadi sakit dan pasien membenturkan kepala untuk menghilangkan rasa sakit.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya 1. Gangguan PsikiatriMenurut Ibunya, sejak kecil pasien tidak pernah berperilaku aneh seperti saat ini, dia tumbuh dan berkembang dengan normal seperti anak anak disekitarnya. Dari kecil pasien adalah seorang yang periang, memiliki banyak teman, sering pergi kluar untuk berolahraga, jalan jalan, dan bersosialisasi. Pasien seorang yang taat beribadah dan pasien cukup patuh terhadap orang tua. Menurut ibunya, pasien pertama kali berperilaku aneh seperti melamun, menyendiri di kamar sejak awal Maret 2007 . Ketika ditanya ibunya kenapa , pasien tidak menjawab. Ibunya menduga hal ini karena anaknya yang baru bercerai dari suaminya pada Desember 2006 dan menikah dengan wanita lain. Sebelum bercerai mantan suami anaknya sering berlaku dan berkata kasar pada pasien dan tidak lagi mau bertanggung jawab atas pasien dan kedua anaknya. Pasien juga mulai membolos dari pekerjaannya di sebuah toko kain , hal ini membuat pasien dipecat dari pekerjaannya. Selama di rumah pasien membantu ibunya membantu pekerjaan rumah . Lalu tiba-tiba di rumah pasien marah-marah pada orang rumah tanpa sebab, mulai mendengar suara-suara, merusak barang , suka ketawa dan bicara sendiri, jika ditanya pasien menjawab tidak nyambung dan mengancam ingin membakar rumahnya. Hal ini membuat ibu pasien membawa anaknya ke RSJSH pada Agustus 2007 dan dirawat selama 2 bulan. Setelah pulang keadaan pasien. membaik, pasien menjadi mampu merawat diri, rajin Sholat, dan membantu ibunya berjualan sayur. Menurut ibu pasien gejala yang tetap terlihat hanya pasien terkadang mondar-mandir dan kalau bicara tidak nyambung, Pasien sangat patuh dalam minum obat dan kontrol ke rumah sakit setiap 2 minggu. Setelah 2 tahun kemudian gejala kembali muncul, menurut ibu pasien hal ini disebabkan pasien sering telat kontrol, saat itu ibu pasien sulit menemani karena kesibukannya. Obat menjadi sering telat untuk dikonsumsi dan gejala gejala sebelumnya kembali muncul. Saat itu pasien kembali membanting barang, jarang mau makan dan mandi, terlihat ketawa dan bicara sendiri. Pasien mulai sering keluar rumah dan mengganggu ketenangan lingkungan dengan memaki orang-orang yang lewat didepannya. Ibu pasien juga mengaku anaknya menodongkan pisau pada orang rumah dan menganggapnya sebagai mainan. ibu pasien kembali membawa pasien untuk dirawat di RSJSH pada bulan Juli 2009. Saat itu pasien dirawat 18 hari, dan setelah tenang pasien diizinkan untuk pulang. Setelah pulang keadaan pasien membaik, pasien kembali membantu ibunya yang bekerja jualan di pasar dan lebih perhatian pada kedua anaknya yang berumur 10 tahun dan 8 tahun. Pasien sesekali juga mengantar anaknya bersekolah ,tapi ditemani juga oleh abang pasien. Setahun kemudian gejala muncul lagi karena pasien mulai sering lupa minum obat 1 bulan terakhir Karena gejala muncul dan semakin berat Os kembali dirawat pada bulan Juli 2010. Saat itu pasien dirawat selama 28 hari dan pulang atas izin dokter.1 minggu SMRS gejala-gejala muncul kembali akibat pasien sering bertengkar dengan abangnya karena pasien selalu marah bila dinasehati, dan 3 hari SMRS pasien berusaha menodongkan pisau ke ibu dan saudaranya yang membuat mereka ketakutan juga mengancam ingin bunuh diri saja karena tidak ada lagi yang peduli padanya. Akhirnya karena gejala tersebut, ibu pasien membawa kembali pasien untuk ke 4 kalinya dirawat di RSJSH tanggal 06 Januari 2011

2. Gangguan medikPasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit, tidak pernah dioperasi.

3. Penggunaan Zat Psikoaktif Pasien tidak pernah merokok, menggunakan narkoba ataupun mengkonsumsi alkohol sebelumnya.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi1. Riwayat Kehamilan dan PersalinanPasien lahir spontan, cukup bulan dan ditolong oleh dukun beranak. Tidak ada komplikasi, tidak ada trauma dan tidak ada cacat bawaan. Ibu pasien tidak pernah sakit saat mengandung pasien.

2. Masa Kanak Awal ( 0-3 tahun )Pasien tergolong anak yang sehat dengan proses tumbuh kembang dan tingkah laku normal seperti anak seusianya. Pasien tidak pernah kejang, kecelakaan ataupun operasi.

3. Masa Kanak Pertengahan ( 3-11 tahun )Pasien mulai sekolah di TK usia 5 tahun selama 1 tahun. Pada usia 6 tahun pasien mulai masuk SD. Menurut Ibu pasien sejak kecil pasien periang, cukup aktif, memiliki banyak teman.

4. Masa Kanak Akhir ( pubertas-remaja )a. Hubungan sosialMenurut ibu pasien, sejak kecil dan remaja pasien cukup aktif, memiliki banyak teman dan sahabat.

b. Riwayat PendidikanPasien pernah bersekolah di : TK 1980 - 1981 (usia 5 6 tahun) SD 1981 1987 (usia 6 12 tahun). Pasien mempunyai banyak teman dan tidak pernah terlibat perkelahian. SMP 1988 - 1991 (usia 13 16 tahun). Pasien tidak pernah tinggal kelas. Pasien tidak pernah mendapatkan rangking 10 besar, dan Pasien memiliki banyak teman. c. Riwayat PsikoseksualPasien pertama kali menstruasi usia 12 tahun, menstruasi teratur tiap bulan dan tidak ada keluhan lainnya. pasien mulai pacaran sejak bekerja di toko kain.d. Riwayat Kehidupan BeragamaPasien adalah seorang yang beragama Islam, cukup taat beribadah, tetapi saat serangan muncul pasien jarang beribadah. 5. Masa Dewasaa. Riwayat Pekerjaan Pasien pernah bekerja. Kesehariannya pasien hanya bekerja membantu ibunya berjualan di pasar dan membantu pekerjaan rumah. b. Riwayat PerkawinanPasien pernah menikah 1x pada tahun 1999. Dikarunia 2 orang anak berumur 10 tahun dan 8 tahun.Desember 2006 bercerai karena suaminya menikah dengan wanita lain dan tidak bertanggung jawab sama-sekali pada anak-anaknya.

c. Aktivitas Sosial Saat IniKetika ditanyakan bagaimana hubungan pasien dengan pasien lainnya di bangsal Cempaka tempat pasien dirawat sekarang, pasien mengaku orang di sini baik.

d. Riwayat Pelanggaran HukumPasien tidak pernah terlibat dalam proses pengadilan yang berkaitan dengan hukum.

e. Riwayat KeluargaPasien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Kakek dan nenek pasien telah meninggal dunia. Ayahnya meninggal pada saat pasien berumur 25 tahun. Menurut ibu pasien keadaan keluarga cukup harmonis.

Pohon Keluarga

Keterangan :: pria: meninggal: perempuan: pasien

F. Riwayat Sosial Ekonomi SekarangIbu pasien bekerja sebagai penjual sayuran. Abang pasien bekerja sebagai PNS. Abang pasien Tn.T yang membiayai pengobatan pasien selama ini. Kehidupan ekonomi keluarga pasien cukup.

G. Persepsi Pasien Tentang Dirinya dan LingkungannyaPasien mengetahui dirinya berada di rumah sakit , Pasien menyadari bahwa dirinya sakit kepala, perut dan kaki karena sering terasa linu. Pasien sangat ingin sembuh dari penyakitnya.

III. STATUS MENTAL A. Deskripsi umum1. PenampilanPasien seorang wanita berusia 35 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan usianya, warna kulit sawo matang, kebersihan diri dan kerapihan cukup, rambut warna hitam,lurus dan pendek. Saat wawancara pasien memakai celana pendek, kaos warna hitam dan tidak menggunakan alas kaki. Kontak mata dengan pemeriksa kurang baik. Pasien cukup kooperatif dalam menjawab semua pertanyaan. Pasien juga sesekali komat-kamit ketika sedang menjawab pertanyaan.

2. Kesadaran Kesadaran Neurologis : Compos mentis Kesadaran Psikologis : Terganggu Kesadaran Sosial : Tidak terganggu

3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor 1. Sebelum wawancara: Pasien sedang duduk di lantai bangsal Cempaka memperhatikan sekitarnya 2. Selama wawancara : Pasien duduk,dan menjawab semua pertanyaan yang diberikan dengan lancar, spontan dan jelas. Kontak mata kurang baik. 3. Setelah Wawancara : Pasien duduk di kursi bangsal.

4. PembicaraanPasien cukup kooperatif dalam menjawab semua pertanyaan yang diberikan, menjawab dengan spontan, jelas dan mudah dimengerti tetapi pasien terkadang tidak menjawab dan hanya komat-kamit tidak jelas. Lalu kemudian kembali menjawab pertanyaan dan menatap pemeriksa

5. Sikap terhadap pemeriksa Kooperatif.

B. Alam Perasaan 1. Mood : Eutyhm2. Ekspresi afektif Stabilitas :StabilPengendalian :Cukup Echt/Unecht:EchtEmpati :Tidak dapat diraba rasakan Dalam/Dangkal:Dangkal Skala diferensiasi :MenyempitKeserasian: serasi

C. Gangguan Persepsi 1. Halusinasi : Halusinasi Visual, Auditorik 2 nd order2. Ilusi :Tidak ada3. Depersonalisasi:Tidak ada 4. Derealisasi :Tidak ada

D. Fungsi Intelektual 1. Taraf Pendidikan : SMP Taraf Pengetahuan :CukupTaraf Kecerdasan : Cukup2. Daya Konsentrasi :Cukup3. Daya Ingat Jangka Panjang :BaikDaya Ingat Jangka Pendek :Baik4. Daya Orientasi Waktu :BaikDaya Orientasi Tempat :BaikDaya Orientasi Personal :Cukup5. Pikiran Abstrak: kurang6. Kemampuan menolong diri :Baik

E. Proses Pikir 1. Arus pikir Produktivitas : CukupKontinuitas : Asosiasi longgarHendaya berbahasa : Tidak ada2. Isi Pikiran Preokupasi: Tidak adaWaham: Curiga

F. Pengendalian Impuls: Cukup

G. Daya Nilai1. Daya nilai sosial: Cukup2. Uji daya nilai:Cukup3. Penilaian Realita :TergangguH. Tilikan :Derajat 3

I. Taraf dapat dipercaya :Tidak dapat dipercaya

IV. STATUS FISIKA. Status Internus Keadaan umum : BaikKesadaran : Compos mentisTanda vital Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 80x/menit Suhu: 36,50C Pernapasan : 20 x/menit Kepala : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut Mata : Pupil bulat, isokor, refleks cahaya langsung +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-. Telinga : Normotia, serumen +/+ Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, deviasi septum (-)Mulut : Bibir tidak kering, lidah lurus ditengah, oral hygiene buruk. Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, T1/T1 tenangLeher : KGB tidak teraba membesar, trakea lurus ditengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar. Thoraks : Cor : S1S2 Reguler, Murmur -/-, Gallop -/- Pulmo : Sn. Vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/- Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan (-), H/L tidak teraba membesar Ekstremitas : Akral hangat

B. Status Neurologik : Tanda Rangsang Meningeal : Tidak adaRefleks Fisiologis: Normal Refleks Patologis : Tidak ada

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNAPasien seorang wanita 35 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan usianya, warna kulit sawo matang, kebersihan diri dan kerapihan cukup. Saat wawancara pasien memakai celana pendek, baju kaos hitam dan tanpa alas kaki. Kontak mata dengan pemeriksa kurang baik, pasien cukup kooperatif dalam menjawab pertanyaan. Pasien juga sesekali komat-kamit di sela-sela menjawab pertanyaan .Menurut ibu pasien, perilaku aneh mulai tampak sejak 1 minggu SMRS. Pasien terlihat bicara kacau dan sering komat-kamit sesekali, keluyuran keluar rumah, mondar-mandir di dalam rumah dan terkadang mengamuk. Gejala biasanya muncul secara tiba-tiba , saat sedang menonton, membantu pekerjaan rumah ataupun saat tidak melakukan aktivitas apapun. Pasien mengatakan hal ini terjadi karena ia melihat mbah bewok mendatanginya dan sering menjahati dirinya, menurut pasien mbah bewok ini mempunyai muka yang jelek dan brewokan pada mukanya, menurutnya mbah bewok pernah memperkosa dirinya. Tetapi sekarang mbah bewok sudah meninggal karena jahat pada dirinya. Ibu pasien tidak tahu menahu siapa mbah bewok dan menurutnya anaknya tidak pernah cerita bahwa ia pernah diperkosa. Ibu pasien juga mengatakan bahwa anaknya sering memarahinya dan berkata kasar karena menurut pasien ibunya mengikutin hantu yang jahat sambil menodongkan pisau pada ibu dan juga saudaranya. Pasien juga mempunyai kebiasaan suka membuang baju yang ada dilemari rumah, ketika ditanyakan kenapa ia membuang baju dilemari rumahnya , pasien mengatakan bahwa baju-baju itu berbahaya dan bisa matiin banyak orang, ketika ditanya bagaimana caranya ia mengaku tidak tahu. Pasien mengaku sering mendengar suara-suara kambing, kecoa, kucing hantu yang berkata akan menghisap darah ibunya dan pasien memaki balik dan berkata jangan deketin ibu, yang sakit jiwa itu anjing dan babi. Menurut pasien dia juga benci dengan bayi karena bayi itu jahat dan seram tapi tidak tahu kenapa. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya pernah menikah dan ditinggal oleh suaminya yang menikah lagi dengan wanita lain sejak 4 tahun yang lalu. Pasien sudah mempunyai 2 anak , laki-laki dan perempuan tetapi suaminya tidak lagi bertanggung jawab atas diri pasien dan anak-anaknya bahkan ketika akan bercerai suaminya cenderung berlaku kasar kepada pasien seperti memukul atau menampar pasien. Ketika ditanyakan apakah pasien sudah menikah terkadang ia menjawab belum dan di waktu lain ia menjawab ya. Jika menjawab ya pasien mengaku bahwa suaminya bernama Alquran dan baik padanya, mereka sering bertemu di alam gaib. Begitu juga saat ditanyakan anak-anaknya pasien mengatakan tidak mempunyai anak dan dirumah pasien tidak pernah lagi memperdulikan anaknya dan terkadang memarahi mereka.Dirumah pasien mengatakan senang menonton televisi terutama yang berjudul misteri sambil sesekali menyanyikan lagu tema misteri. 3 hari SMRS pasien keluyuran keluar rumah tanpa diketahui oleh orang rumah dan diketemukan sedang berdiri dan bicara sendiri di pinggir jalan. Pasien mengatakan kepada ibunya bahwa ia takut bertemu mbah bewok. Di rumah pasien suka berteriak-teriak ketakutan, mengatakan ingin bunuh diri dan mondar-mandir . Menurut pasien seminggu ini dipan dan kayu-kayu dirumahnya sering jahat terhadapnya sering memukul kepala, perut dan kakinya ,tetapi pasien mengaku tidak tinggal diam dan balas memukul. Hal ini membuat ibu dan saudara pasien kembali membawanya ke RSJSH untuk ke 4 kalinya pada tanggal 6 Januari 2011Saat ditanyakan apakah pasien ingin pulang kerumah, terkadang pasien mengatakan ingin pulang, tetapi di lain waktu ia mengatakan lebih betah di sini karena di rumahnya banyak musuh seperti mobil, pintu, kursi yang ingin memukulnya sampai hancur. Di bangsal pasien pernah membenturkan kepalanya ke didinding berkali-kali , ketika ditanya ia mengatakan bahwa ada suara ibunya yang mengatakan hati-hati pada mbah bewok, suara ini datang berkali-kali sehingga kepala pasien menjadi sakit dan pasien membenturkan kepala untuk menghilangkan rasa sakit.

Menurut ibunya, pasien pertama kali berperilaku aneh seperti melamun, menyendiri di kamar sejak awal Maret 2007 . Ketika ditanya ibunya kenapa , pasien tidak menjawab. Ibunya menduga hal ini karena anaknya yang baru bercerai dari suaminya pada Desember 2006 dan menikah dengan wanita lain. Sebelum bercerai mantan suami anaknya sering berlaku dan berkata kasar pada pasien dan tidak lagi mau bertanggung jawab atas pasien dan kedua anaknya. Pasien juga mulai membolos dari pekerjaannya di sebuah toko kain , hal ini membuat pasien dipecat dari pekerjaannya. Selama di rumah pasien membantu ibunya membantu pekerjaan rumah . Lalu tiba-tiba di rumah pasien marah-marah pada orang rumah tanpa sebab, mulai mendengar suara-suara, merusak barang , suka ketawa dan bicara sendiri, jika ditanya pasien menjawab tidak nyambung dan mengancam ingin membakar rumahnya. Hal ini membuat ibu pasien membawa anaknya ke RSJSH pada Agustus 2007 dan dirawat selama 2 bulan. Setelah pulang keadaan pasien. membaik, pasien menjadi mampu merawat diri, rajin Sholat, dan membantu ibunya berjualan sayur. Menurut ibu pasien gejala yang tetap terlihat hanya pasien terkadang mondar-mandir dan kalau bicara tidak nyambung, Pasien sangat patuh dalam minum obat dan kontrol ke rumah sakit setiap 2 minggu. Setelah 2 tahun kemudian gejala kembali muncul, menurut ibu pasien hal ini disebabkan pasien sering telat kontrol, saat itu ibu pasien sulit menemani karena kesibukannya. Obat menjadi sering telat untuk dikonsumsi dan gejala gejala sebelumnya kembali muncul. Saat itu pasien kembali membanting barang, jarang mau makan dan mandi, terlihat ketawa dan bicara sendiri. Pasien mulai sering keluar rumah dan mengganggu ketenangan lingkungan dengan memaki orang-orang yang lewat didepannya. Ibu pasien juga mengaku anaknya menodongkan pisau pada orang rumah dan menganggapnya sebagai mainan. ibu pasien kembali membawa pasien untuk dirawat di RSJSH pada bulan Juli 2009. Saat itu pasien dirawat 18 hari, dan setelah tenang pasien diizinkan untuk pulang. Setelah pulang keadaan pasien membaik, pasien kembali membantu ibunya yang bekerja jualan di pasar dan lebih perhatian pada kedua anaknya yang berumur 10 tahun dan 8 tahun. Pasien sesekali juga mengantar anaknya bersekolah ,tapi ditemani juga oleh abang pasien. Setahun kemudian gejala muncul lagi karena pasien mulai sering lupa minum obat 1 bulan terakhir Karena gejala muncul dan semakin berat Os kembali dirawat pada bulan Juli 2010. Saat itu pasien dirawat selama 28 hari dan pulang atas izin dokter.1 minggu SMRS gejala-gejala muncul kembali akibat pasien sering bertengkar dengan abangnya karena pasien selalu marah bila dinasehati, dan 3 hari SMRS pasien berusaha menodongkan pisau ke ibu dan saudaranya yang membuat mereka ketakutan juga mengancam ingin bunuh diri saja karena tidak ada lagi yang peduli padanya. Akhirnya karena gejala tersebut, ibu pasien membawa kembali pasien untuk ke 4 kalinya dirawat di RSJSH tanggal 06 Januari 2011

Dari status mental didapatkan: 1.Kesadaran Kesadaran Neurologis :Compos mentis Kesadaran Psikologis :Terganggu Kesadaran Sosial :Tidak terganggu2. Alam perasaanMood: euthymEkspresi afektif : Stabil, pengendalian cukup, echt, empati tidak dapat dirabarasakan, dangkal, dan skala diferensiasi menyempit, serasi

3. Gangguan persepsi Halusinasi : Halusinasi Visual, Auditorik 2nd Preokupasi: Tidak ada4. Proses pikir Produktivitas : Cukup Kontinuitas : Asosiasi longgar Waham : curiga 5.Daya nilai realita: Terganggu6.Tilikan : Derajat 37.Taraf dapat dipercaya : Tidak dapat dipercaya

VI. FORMULASI DIAGNOSTIKAksis I : Gangguan Klinis dan kondisi lainnya yang mungkin menjadi fokus perhatian klinis Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna kasus ini dapat digolongkan ke dalam : 1. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya berat dalam menilai realita, yang dibuktikan dengan adanya: waham : curiga halusinasi : visual, auditorik 2nd perilaku terdisorganisasi : mengamuk, marah-marah tanpa alasan yang jelas, menodongkan pisau ke ibu dan saudaranya bicara terdisorganisasi: asosiasi longgar

2.Psikosis fungsional karena : Tidak ada penurunan kesadaran neurologis. Tidak ada faktor organik spesifik yang dinilai memiliki hubungan etiologi terhadap gangguan tersebut. Tidak ada riwayat ketergantungan dan penggunaan obat-obat psikoaktif serta ketergantungan alkohol

Berdasarkan DSM IV kasus ini dapat digolongkan ke dalam :1.Skizofrenia, karena :a. Terdapat gejala karakteristik yang bermakna 2 atau lebih selama satu bulan (atau kurang jika diobati dengan berhasil) berupa:Waham : CurigaHalusinasi: Auditorik 2 nd order, visualPerilaku terdisorganisasi: Marah-marah, membanting barang, menodongkan pisau Bicara terdisorganisasi : asosiasi longgar

b.Terdapat disfungsi sosial dan pekerjaan: Untuk bagian waktu yang bermakna sejak onset gangguan, satu atau lebih fungsi utama, seperti pekerjaan, hubungan interpersonal, atau perawatan diri, adalah jelas di bawah tingkat yang dicapai sebelum onset (atau jika onset pada masa anak-anak atau remaja, kegagalan untuk mencapai tingkat pencapaian interpersonal, akademik atau pekerjaan yang diharapkan).c. Durasi: tanda gangguan terus menerus menetap selama sekurang-kurangnya 6 bulan. Periode 6 bulan ini harus masuk sekurang - kurangnya 1 bulan gejala (atau kurang bila diobati dengan berhasil) yang memenuhi kriteria A (yaitu gejala fase aktif) dan mungkin termasuk periode gejala prodromal atau residual. Selama periode prodromal atau residual, tanda gangguan mungkin dimanifestasikan hanya oleh gejala negatif atau 2 atau lebih gejala yang dituliskan dalam kriteria A dalam bentuk yang diperlemah (misalnya keyakinan yang aneh, pengalaman persepsi yang tidak lazim).d.Penyingkiran gangguan skizoafektif dan gangguan suasana perasaan : Gangguan skizoafektif dan gangguan suasana perasaan dengan ciri psikotik telah disingkirkan karena : (1) tidak ada episode berat, manik, atau campuran yang telah terjadi bersama-sama dengan jelas fase aktif, atau (2) jika episode suasana perasaan telah terjadi selama gejala fase aktif, durasi totalnya adalah relatif singkat dibandingkan durasi periode aktif residual.e. Penyingkiran gangguan akibat zat atau kondisi medis umum : Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan, satu medikasi) atau suatu kondisi medis umum. f. Hubungan dengan gangguan perkembangan pervasif : Jika terdapat adanya riwayat adanya gangguan autistik atau gangguan perkembangan pervasif lainnya, diagnosis tambahan skizofrenia dibuat hanya jika waham atau halusinasi yang menonjol juga ditemukan sekurang-kurangnya 1 bulan (atau kurang jika diobati secara berhasil).

2. Termasuk Skizofrenia tipe paranoid, karena :Memenuhi criteria umum skizofreniaSebagai tambahan: terdapat halusinasi dan waham yang menonjol, yaitu halusinasi auditorik 2nd order dan waham curiga. Adanya Asosiasi longgar dan tingkah laku yang kacau

Aksis II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental Tidak ada diagnosis

Aksis III : Kondisi Medis Umum Tidak didapatkan adanya kondisi medis umum yang berarti

Aksis IV : Problem Psikososial dan Lingkungan Terdapat stressor psikosial perceraian dengan suaminya yang menikah lagi dengan wanita lain

Aksis V : Penilaian Fungsi Secara Global Skala GAF : 60 - 51 (beberapa gejala sedang, disabilitas sedang)

VII. EVALUASI MULTIAKSIALAksis I: Skizofrenia ParanoidAksis II: Tidak ada diagnosisAksis III: Tidak ada diagnosisAksis IV: Ditemukan stressor psikososial dan lingkunganAksis V: Global Assesment of Functioning (GAF) Scale 60 - 51

VIII. DAFTAR PROBLEM1.Organobiologik:Tidak ditemukan kelainan organik, tidak didapatkan faktor herediter.2.Psikologik: Halusinasi 2nd order,visual. Waham curiga3.Sosiobudaya:Hendaya dalam fungsi sosial dan pekerjaan

IX. PROGNOSISDubia ad malam

Faktor yang memperingan :Adanya dukungan keluargaOnset pada usia yang lebih dewasaPernah bekerjaTidak ada faktor herediter

Faktor yang memperberat :Durasi kronikStressor psikososial yaitu saat bercerai dengan suaminyaSering kambuh karena tidak teratur minum obat

X. PENATALAKSANAANPsikofarmakaChlorpromazine1 x 100 mgRisperidone2 x 1 mg Triheksifenidil 3 x 2mg

Psikoterapi Memotivasi pasien dan menganjurkan minum obat secara teraturMemberikan pengertian kepada keluarga pasien agar dapat memahami keadaan pasien dan memberikan dukungan

Sosioterapi Mengikutsertakan pasien dalam kegiatan di RSJSH agar dapat berinteraksi dengan baik.

XI. CUPLIKAN WAWANCARA (Bangsal Cempaka 17 Januari 2011 pukul 16.00) D: Dokter muda RotuaP: Pasien Ny. Leni ningsih

D: Selamat sore mbak boleh kenalan?P: boleh..D: perkenalkan nama saya dokter muda Rotua dari trisakti..namanya siapa ya?P: nama saya Leni marlinaD: ooh bu Leni yah,,enakan dipanggilnya apa?P: panggil Leni aja dok..D: boleh ngobrol-ngobrol sebentar gak? Bu Leni tadi lagi ngapain?P: boleh...lagi ngga ngapa-ngapain dokD: eh bu Leni kenapa ada disini?P: kan saya sakit dok, sakit kepala, perut, kakiD: ooh gituuyang nganter ke sini siapa bu?P: mama, taufik, koriD: Saya dengar ibu suka marah-marah ya dirumah?P: ngga dokeh iya dok, saya marahin ibu saya..karena dia ngikutin hantu Saya juga di rumah suka buang baju dok, karena baju itu berbahaya bisa matiin banyak orang. Bayi juga jahat karena seramD: ooh gitutrus suka denger suara-suara ga ?P: Ehm..oia ada..suara kecoa, kambing,kucing hantu yang bilang mau isap darah D: trus Leni bilang apa? P: jangan deketin!!! Anjing, babi yang kelainan jiwaD: trus pernah ga ada yang jahat ma bu Leni?P: ada dok..mbah bewok, dia jahat, pernah memperkosa diam-diam, tapi udah meninggal karena jahat sama saya.D: pernah lihat bentuknya mbah bewok ga? P: bentuknya bewokan, mukanya jelek, bentuknya bewokan,mukanya jelek, bentuknya bewokan, mukanya jelekD: trus siapa lagi yang jahat?P: dipan saya dok!! Dia jahat ,mukul kepala,kaki dan perut sayasaya benci dipan dokD: Ibu punya suami ga?P: punya , namanya Alquran ,baik, biasanya ketemu di alam gaib D: Punya anak ga bu?P:Ngga saya ga punyaD: ooh gitu yah..betah ga disini?atau mau pulang aja?P: betah disini dok, di rumah saya punya banyak musuh, mobil, kursi, pintu, mereka semua jahat suka mukul saya sampai hancurD; ooh jadi bu Leni lebih betah di sini yaP: hmm.. iya dok,, udah ah dok capebesok bawain permen sugus ya dokD: Iya bu Leni, tapi besok boleh ngobrol lagi yaP: boleh dok.

XII. TULISAN TANGAN PASIEN1