kom tht

5

Click here to load reader

Upload: indrawijaya

Post on 20-Nov-2015

47 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

tugas akhir SMF THT

TRANSCRIPT

Anatomi KOM dan hubungan dengan sinusitis maksilarisAnatomi Kompleks osteomeatal(KOM) :Pada sepertiga tengah dinding lateral hidung, yaitu di meatus media, ada muara-muara saluran dari sinus maksila, sinus frontal dan sinus etmoid anterior. Daerah ini rumit dan sempit, dan dinamakan kompleks osteomeatal(KOM). KOM adalah bagian dari sinus etmoid anterior. Pada potongan koronal sinus paranasal, gambaran KOM terlihat jelas yaitu suatu rongga antara konka media dan lamina papirasea. Isi dari KOM terdiri dari infundibulum etmoid yang terdapat dibelakang prosesus unsinatus, sel agger nasi, resesus frontalis, bula etmoid, dan sel-sel etmoid anterior dengan ostiumnya dan ostium sinus maksila.

Gambar Kompleks osteomeatal(See et al, 2007)Prosesus unsinatus berbentuk bumerang memanjang dari anterosuperior ke posteroinferior sepanjang dinding lateral hidung, melekat di anterosuperior pada pinggir tulang lakrimal dan di posteroinferior pada ujung superior konka inferior. Prosesus unsinatus membentuk dinding medial dari infundibulum .Bula etmoid terletak di posterior prosesus unsinatus dan merupakan sel udara etmoid yang terbesar dan terletak paling anterior. Bula etmoid dapat membengkak sangat besar sehingga menekan infundibulum etmoid dan menghambat drainase sinus maksila.Infundibulum etmoid berbentuk seperti terowongan dengan dinding anteromedial dibatasi oleh prosesus unsinatus, dinding posterosuperior dibatasi oleh bula etmoid, dan pada bagian posteroinferolateralnya terdapat ostium alami sinus maksila sedangkan proyeksi dari tepi terowongan yang membuka kearah kavum nasi membentuk hiatus semilunaris anterior Sel agger nasi merupakan sel ekstramural paling anterior dari sel-sel etmoid anterior. Karena letaknya sangat dekat dengan resesus frontal, sel ini merupakan patokan anatomi untuk operasi sinus frontal. Dengan membuka sel ini akan memberi jalan menuju resesus frontal .Resesus frontal dapat ditemukan pada bagian anterosuperior dari meatus media dan merupakan drainase dari sinus frontal, dapat langsung ke meatus media atau melalui infundibulum etmoid menuju kavum nasi .Sinus paranasal adalah rongga-rongga di dalam tulang kepala yang terletak di sekitar hidung dan mempunyai hubungan dengan rongga hidung melalui ostiumnya. Ada 3 pasang sinus yang besar yaitu sinus maksila, sinus frontal dan sinus sfenoid kanan dan kiri, dan beberapa sel-sel kecil yang merupakan sinus etmoid anterior dan posterior. Sinus maksila, sinus frontal dan sinus etmoid anterior termasuk kelompok sinus anterior dan bermuara di meatus media, sedangkan sinus etmoid posterior dan sinus sfenoid merupakan kelompok sinus posterior dan bermuara di meatus superior

Sinus Maksila

Sinus maksila berbentuk piramida terbalik. Dinding anterior sinus adalah permukaan fasial os maksila yang disebut fosa kanina, dinding posteriornya adalah permukaan infra-temporal maksila, dinding medialnya adalah dinding lateral rongga hidung, dinding superiornya adalah dasar orbita dan dinding inferiornya adalah prosesus alveolaris dan palatum. Ostium sinus maksila berada di sebelah superior dinding medial sinus dan bermuara ke hiatus semilunaris melalui infundibulum etmoid. Dari segi klinik, yang perlu diperhatikan dari anatomi sinus maksila adalah:1. Dasar sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas, yaitu premolar (P1 dan P2), molar (M1 dan M2), kadang -kadang juga gigi taring (C) dan gigi molar (M3), bahkan akar-akar gigi tersebut dapat menonjol ke dalam sinus, sehingga infeksi gigi geligi mudah naik ke atas menyebabkan sinusitis2. Sinusitis maksila dapat menimbulkan komplikasi orbita3. Ostium sinus maksila terletak lebih tinggi dari dasar sinus, sehingga drainase hanya tergantung dari gerakan silia, lagipula drainase juga harus melalui infundibulum yang sempit.Dengan ini hubungan antara anatomi KOM dengan sinus maksilaris adalah: KOM adalah wilayah di mana rahang, ethmoid, dan sinus frontalis yang mengalir di hidung, sumbatan pada KOM sering menyebabkan sinusitis dan sering karena edema mukosa atau kelainan anatomi, Pada Sinus ethmoid anterior Agger nasi sel sering tertutup, Edema di sinus ini mungkin terkait dengan terhalangnya saluran hidung bagian frontalis dan dalam sinusitis frontalis. Neoplasma selalu menjadi diferensial diagnosis.

Hwang PH, Abdalkhani A. Embriology, anatomy and physiology of nouse andParanasal sinuses. Dalam: Snow JB, Wackym PA, editor. Ballngers Otolaryngology, head and neck surgery. Edisi ke -17. Shelton: BC DeckerInc;2009.h.333-48.

Staffel G, dkk. American Academy of Otolaryngology. Head and Neck Surgery Foundation Primary Care Otolaryngology. Third Edition;2011. P.60-75.

Mangunkusumo, Endang. Nizar, N.W. 2006. Kelainan Septum. Dalam : Buku AjarIlmu Telinga-Hidung-Tenggorokan. Page 99. Balai Penerbit FK UI. Jakarta.