kkp finish lap 1

79
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2013 DAN 2014 PADA PPPTMGB “LEMIGAS” JAKARTA Dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Strata Satu Pada Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Disusun Oleh : 1. Fikih Fitria 1331500080 2. Heni Zulia Sari 1331500908 3. Candra Asmorowati 1331502508 Nomor laporan : /KKP/FE/UBL/ /Desember/2015 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR

Upload: chan

Post on 14-Jul-2016

138 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

cc

TRANSCRIPT

Page 1: KKP Finish Lap 1

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2013 DAN 2014 PADA PPPTMGB “LEMIGAS” JAKARTA

Dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan

Program Strata Satu Pada Program Studi Manajemen Keuangan

Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur

Disusun Oleh :

1. Fikih Fitria 13315000802. Heni Zulia Sari 13315009083. Candra Asmorowati 1331502508

Nomor laporan : /KKP/FE/UBL/ /Desember/2015

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA

2015

Page 2: KKP Finish Lap 1

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kuliah Kerja Praktik yang disusun oleh :

1. Fikih Fitria Nim. 13315000802. Heni Zulia Sari Nim. 13315009083. Candra Asmorowati Nim. 1331502508

Dengan Judul :Analisis Laporan Keuangan Tahun 2013 dan 2014 pada PPPTMGB “LEMIGAS” Jakarta

Berdasarkan kegiatan pada instansi / lembaga / perusahaan : PPPTMGB “LEMIGAS”. Sejak tanggal 11 Juli 2015 sampai dengan 11 Agustus 2015.

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing

Tanggal

( Yuwono, S.E, M.Si )

Pembimbing Lapangan

Tanggal

( Komarudin, S.T )

Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur

Ketua Program Studi,

( Mia Laksmiwati, S.E, M.M )

KATA PENGANTAR

ii

Page 3: KKP Finish Lap 1

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia

dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktik

(KKP).Sebagaimana ketentuan yang berlaku untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan dalam menempuh program studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi

Universitas Budi Luhur Jakarta. Laporan Kuliah Kerja Praktik ini berjudul Analisis

Laporan Keuangan Tahun 2013 dan Tahun 2014 Pada Pusat Penelitian dan

Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”.

Dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktik ini, penulis dibantu oleh pihak-

pihak yang dengan senang hati memberikan semangat dan memberi dorongan baik

secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam menyelesaikan Laporan

Kuliah Kerja Praktik (KKP)

2. Orang tua yang selalu mendukung serta memberikan dorongan dan doa kepada

penulis untuk menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktik ini.

3. Ir. Ratnaningsih Asmara Wulan, M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Budi Luhur.

4. Mia Laksmiwati, S.E, M.M selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Budi Luhur.

5. Yuwono, S.E, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya

untuk memberikan bimbingan dan masukan dalam penyusunan Laporan KKP ini.

iii

Page 4: KKP Finish Lap 1

6. Komarudin, S.T selaku Pembimbing Lapangan di Pusat Penelitian dan

Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Praktik.

7. Ir. Daru Siswanto selaku Kepala Bidang Afiliasi dan Informasi PPPTMGB

“LEMIGAS” yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melaksanakan Kuliah Kerja Praktik.

8. Dian, Indah, Siska, Reza, Rizki, Kyuhyun, Imarul selaku keluarga dan teman

dekat yang tidak pernah lupa untuk memberikan semangat, doa serta berbagai

informasi kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Kuliah Kerja praktik ini masih

banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat menerima segala

saran dan kritikan yang bersifat membangun.

Akhir kata penulis berharap Laporan Kuliah Kerja Praktik ini dapat bermanfaat

bagi kita semua, khususnya bagi Sub Bidang Afiliasi dan Informasi Pusat Penelitian dan

Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” dan Mahasiswa/i

Universitas Budi Luhur Jakarta.

Jakarta, 2015

Penulis

iv

Page 5: KKP Finish Lap 1

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii

KATA PENGANTAR................................................................................. iii

DAFTAR ISI.............................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vii

DAFTAR TABEL..................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ ix

BAB I : PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang.................................................................... 1

1.2 Maksud dan Tujuan........................................................... 3

1.2.1 Maksud Kuliah Kerja Praktik (KKP)............. 3

1.2.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktik..................................... 3

1.3 Metode Pengumpulan Data.............................................. 3

1.4 Sistematika Penyusunan................................................. 5

BAB II : GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah PPPTMGB “LEMIGAS”.......................................................7

2.2 Profil PPPTMGB “LEMIGAS”.......................................... 13

2.2.1 Visi dan Misi Lemigas.............................................. 13

2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Lemigas............................ 14

v

Page 6: KKP Finish Lap 1

2.2.3 Kegiatan Usaha dan Perkembangan Lemigas....... 17

2.3 Struktrur Organisasi PPPTMGB “LEMIGAS”......................... 24

BAB III : LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA PRAKTIK

3.1 Landasan Teori............................................................... 25

3.1.1 Pengertian laporan Keuangan............................... 25

3.1.2 Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio....... 26

3.1.3 Macam-macam Ratio........................................... 28

3.2 Analisis dan Pembahasan Laporan Keuangan PPPTMGB

“LEMIGAS”...................................................................... 37

3.2.1 Analisis Laporan Keuangan................................. 37

3.2.1.1 Rasio Likuiditas............................................ 37

3.2.1.2 Rasio Solvabilitas..................................... 39

3.2.1.3 Rasio Profitabilitas..................................................40

3.2.1.4 Rasio Aktivitas.......................................... 41

3.3 Hasil analisis dan Pembahasan.................................... 43

BAB IV : PENUTUP

4.1 KESIMPULAN.................................................................. 48

4.2 SARAN............................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA

vi

Page 7: KKP Finish Lap 1

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur organisasi PPPTMGB “LEMIGAS”

vii

Page 8: KKP Finish Lap 1

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Tabel Analisis Perbandingan Tahun 2013 dan Tahun 2014 Rasio

Likuiditas, Rasio solvabilitas,Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas

Pada PPTMGB “LEMIGAS”

viii

Page 9: KKP Finish Lap 1

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan Magang

Lampiran 2 : Surat Keterangan Kuliah Kerja Praktik

Lampiran 3 : Laporan Posisi Keuangan PPTMGB “LEMIGAS”

Lampiran 4 : Laporan Aktivitas

Lampiran 5 : Laporan Arus Kas

ix

Page 10: KKP Finish Lap 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Kuliah Kerja Praktik (KKP) merupakan program yang diselenggarakan

oleh Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur yang harus dilakukan oleh mahasiswa/i

sebagai salah satu syarat menyelesaikan Strata 1 (S-1). Melalui Program Kuliah Kerja

Praktik (KKP) ini diharapkan mahasiswa/i mampu menerapkan teori-teori yang diterima

selama perkuliahan ke dalam praktik yang dilaksanakan di lapangan. Sehingga

mahasiswa/i dapat memahami langsung pekerjaan dalam suatu organisasi,perusahaan

atau instansi pemerintah. KKP dapat dilakukan pada perusahaan yang secara langsung

atau tidak langsung dapat terpengaruh oleh kondisi ekonomi baik secara nasional

maupun global.

Keadaan perekonomian indonesia sedang dilanda krisis yang berkepanjangan

sejak tahun 1997, sehingga sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia usaha

baik perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahan yang

mengalami kebangkrutan, dikarenakan tidak mampu lagi mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan, salah satu penyebab yaitu terjadinya peningkatan

harga produk dan terjadinya penurunan daya beli konsumen. Sedangkan tujuan dari

pada perusahaan pada umumnya adalah memperoleh laba, sehingga perusahaan

harus mampu bersaing dengan perusahaan yang lainnya, maka hal tersebut

mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas baik kualitas jasa maupun kualitas

produk.

1

Page 11: KKP Finish Lap 1

Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan

dapat berwujud laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan gambaran mengenai

posisi keuangan dari kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Posisi keuangan

perusahaan ditunjukkan dalam laporan neraca, yaitu untuk mengetahui kekayaan atau

aset perusahaan yang dimiliki (sisi aktiva), dan dari sisi pasiva dapat diketahui dari

mana dana-dana untuk membiayai aktiva tersebut (dari modal sendiri atau hutang),

sedangkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dapat dilihat dari laporan laba

rugi perusahaan. Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh

pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil

operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk

menentukan selisih perbandingan dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi

dan kinerja perusahaan pada masa datang.

Analisis rasio laporan keuangan yang digunakan adalah analisis rasio likuiditas

atau rasio modal kerja, analisis rasio solvabilitas dan analisis rasio profitabilitas. Analisis

rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. Analisis rasio

solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka panjang perusahaan.

Berdasarkan pada uraian di atas, maka penulis memberikan judul Laporan

Kuliah Kerja Praktik ini “Analisis Laporan Keuangan Tahun 2013 dan Tahun 2014

pada PPPTMGB “LEMIGAS”.

2

Page 12: KKP Finish Lap 1

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud Kuliah Kerja Praktik (KKP) :

1. Mengaplikasikan teori yang didapat selama perkuliahan dengan dunia

kerja sebenarnya.

2. Penulis dapat menambah wawasan dan mengembangkan ilmu yang

didapat selama perkuliahan khususnya Ilmu Ekonomi yang dijadikan

pedoman dalam dunia kerja.

1.2.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktik

1. Memberikan penjelasan tentang Laporan Keuangan

2. Menjelaskan macam–macam Rasio Laporan Keuangan

3. Analisis dan pembahasan laporan keuangan PPPTMGB “LEMIGAS”

1.3 Metode Pengumpulan Data

Adapun cara yang dilakukan dalam pengumpulan data yang diperlukan

penyusun dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktik sebagai berikut:

a. Penelitian Lapangan (PPPTMGB “LEMIGAS”)

Penelitian Lapangan adalah Penelitian yang dilakukan pada PPPTMGB

”LEMIGAS” Jakarta untuk mendapatkan dan mengumpulkan data-data

yang diperlukan dalam penyusunan dan pembahasan Laporan Kuliah

Kerja Praktik ini. Adapun cara yang dilakukan yaitu:

3

Page 13: KKP Finish Lap 1

1) Wawancara (Interview)

Dengan berdialog langsung dan kemudian di catat hal-hal yang

diperlukan wawancara ini untuk memperoleh informasi tertulis atau

lisan dari karyawan perusahaan. Informasi itu antara lain neraca,

arus kas dan laporan keuangan lainnya yang akan digunakan untuk

menyusun Laporan Kerja Praktik ini.

2) Dokumen

Yaitu pengumpulan data mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan catatan dan laporan yang digunakan

b. Penelitian Kepustakaan

Dengan mengumpulkan dan mempelajari data teoritis berupa data dari

bagian Tata Usaha PPPTMGB “LEMIGAS” Jakarta, buku, modul, serta

bahan lain yang berhubungan dengan materi pembahasan.

4

Page 14: KKP Finish Lap 1

1.4 Sistematika Penyusunan

Berdasarkan data yang diperoleh dan setelah dikelompokkan maka

sistematika Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktik ini dibagi menjadi

beberapa bagian yang secara singkat digambarkan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Di dalam bab ini diuraikan tentang Latar Belakang, Maksud,

dan Tujuan, Metode Pengumpulan Data, dan Sistematika

Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktik.

BAB II : GAMBARAN UMUM

Bab ini menguraikan Sejarah singkat PPPTMGB

“LEMIGAS”, Profil PPPTMGB “LEMIGAS” dan Struktur

Organisasi PPPTMGB “LEMIGAS”

BAB III : LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Bagian ini dibagi menjadi beberapa Sub Bab :

Sub bab landasan teori penjelasan tentang Laporan

Keuangan, Menjelaskan macam – macam Rasio Laporan

Keuangan

Sub bab Analisis dan pembahasan laporan keuangan

PPPTMGB “LEMIGAS”

5

Page 15: KKP Finish Lap 1

BAB IV : PENUTUPAN

Bab ini merupakan bab terakhir dalam Laporan

Kuliah Kerja Praktik ini. Pada bab ini penulis

menyampaikan kesimpulan atas Laporan Kuliah

Kerja Praktik ini dan memuat sedikit saran

6

Page 16: KKP Finish Lap 1

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah PPPTMGB “LEMIGAS”

Kelahiran Lembaga Minyak dan Gas Bumi, atau disingkat LEMIGAS,

merupakan perwujudan keinginan Pemerintah untuk memiliki suatu badan yang

menghimpun pengetahuan teknik tentang perminyakan dan dapat menyediakan

data dan informasi yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan bagi para

pengambil keputusan.

Kebutuhan ini muncul sebagai konsekuensi langsung dari

diundangkannya Undang-Undang Migas yang pertama di Republik Indonesia,

yaitu Undang-Undang No. 44 Prp Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak

dan Gas Bumi yang murni berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945,

khususnya Pasal 33 ayat (3) yang berbunyi:“Bumi dan air dan kekayaan alam

yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-

besarnya untuk kemakmuran rakyat”.

Penjabarannya dalam Undang-Undang No. 44 Prp Tahun 1960 tersebut

ditemukan pada Pasal 2 yang menegaskan bahwa:“Segala bahan galian minyak

dan gas bumi yang ada di dalam wilayah hukum pertambangan Indonesia

merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh Negara”.

7

Page 17: KKP Finish Lap 1

Ir. Sjarif A. Loebis yang pada tanggal 1 Juli 1961 diangkat sebagai Kepala

Bagian Pengolahan dan Research Laboratorium yang diberi tugas untuk

membuat naskah rencana pembangunan Pusat Pendidikan-Percobaan dan

Latihan Masalah Minyak dan Gas Bumi. Beliau ditunjuk sebagai Koordinator

Panitia Persiapan Research Laboratorium Minyak dan Gas Bumi yang

beranggotakan Ir. Soediono, Ir. Soedarno, Ir. Soembarjono, Dr. Wahjudi

Wisaksono, Zainal Rasjid dan Ir. Omar Hassan Asaari, sedangkan sebagai

Penasehat ditunjuk Ir. Hantoro dan Ir. Harsono berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Biro Minyak dan Gas Bumi Deperdatam No. 301/Kep/BMBG/62 tanggal

26 Oktober 1962.

Sejak tahun 1961 telah dimulai pengadaan lahan yang berlokasi di Cipulir

(Kebayoran Lama, Jakarta Selatan) seluas sekitar 5 ha dan di Grogol, Jakarta

Barat dengan luas sekitar 3 ha.Pada tahun 1963 telah dilakukan pembangunan

gedung-gedung kantor administrasi dan laboratorium di Cipulir.Tahun 1963

Pemerintah juga menyekolahkan 55 orang pemuda tamatan Sekolah Menengah

Atas ke luar negeri, terutama ke Baku (Uni Soviet) yang dipersiapkan sebagai

tenaga ahlki di berbagai bidang perminyakan.

September 1963 Panitia Persiapan Research Laboratorium mengusulkan

pembentukan suatu “Institut Minyak dan Gas Bumi Indonesia” dengan tiga

kegiatan pokok, yaitu di bidang penelitian, bidang pendidikan/pelatihan, serta

bidang dokumentasi/informasi, ketiganya meliputi eksplorasi, produksi,

pengolahan dan aplikasi, serta marketing.

8

Page 18: KKP Finish Lap 1

Tanggal 20 Agustus 1964 terbit Surat Keputusan Menteri Perindustrian

Dasar dan Pertambangan No. 478/Perdatam/ 64 diputuskan pembentukan

Proyek Persiapan Lembaga Minyak dan Gas Bumi dengan tugas

mendirikan/membentuk Lembaga Minyak dan Gas Bumi dalam waktu sesingkat-

singkatnya

Tanggal 11 Juni 1965 terbit Surat Keputusan Menteri Urusan Minyak dan

Gas Bumi No. 17/M/Migas/65 yang didalamnya menyebutkan keberadaan

Lembaga Minyak dan Gas Bumi sebagai organisasi eksekutif di lingkungan

Departemen Urusan Minyak dan Gas Bumi bersama dengan Direktorat

Pembinaan Minyak dan Gas Bumi dan Direktorat Pengawasan Minyak dan Gas

Bumi. Tanggal 19 Agustus 1965 terbit Surat Keputusan Menteri Urusan Minyak

dan Gas Bumi No. 63/M/Migas/65 yang menetapkan Ir. Sjarif A. Loebis Sebagai

Kepala LEMIGAS yang pertama.

Tanggal 16 Desember 1965 terbit Surat Keputusan Menteri Urusan

Minyak dan Gas Bumi No. 208a/M/Migas/65 tentang Susunan organisasi dan

tugas LEMIGAS dirumuskan secara resmi untuk pertama kali. Peraturan

Pemerintah No. 9 Tahun 1966, Pemerintah melikuidasi perusahaan negara

PERMIGAN, kilang minyaknya di Cepu serta lapangan-lapangan minyak di

sekitar Cepu diserahkan kepada LEMIGAS untuk dijadikan pusat pendidikan dan

pelatihan lapangan di bidang minyak dan gas bumi.

Surat Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No.

322a/DD/Migas/1967 menetapkan kepada keseluruhan LEMIGAS dilakukan

9

Page 19: KKP Finish Lap 1

Peraturan Gaji Pegawai Perusahaan Minyak (PGP2M), dan semua pegawai

LEMIGAS diberi pangkat dan golongan gaji sesuai dengan PGP2M tersebut.

Tanggal 24 Oktober 1966 Surat terbit Keputusan Direktur Jenderal Minyak

dan Gas Bumi No. 91/DD/Migas/1966 menetapkan Akademi Minyak dan Gas

Bumi (Akamigas) Cepu sebagai bagian dari Pusat Pendidikan/Latihan Lapangan

Minyak dan Gas Bumi (Pusdik Migas) dalam lingkungan LEMIGAS.Tanggal 22

Agustus 1968 terbit Surat Keputusan Menteri Pertambangan

No.61/Kpts/M/Pertamb/1968 tentang Pembentukan Lembaga Minyak dan Gas

Bumi, dan tanggal 22 Agustus 1968 terbit juga Surat Keputusan Menteri

Pertambangan No. 262/Kpts/M/Pertamb/1968 dan mengangkat Ir. Sjarif A.

Loebis sebagai Direktur Lembaga Minyak dan Gas Bumi.

Tanggal 6 September 1968 terbit Surat Keputusan Direktur Jenderal

Minyak dan Gas Bumi No. 245/DD/Migas/1968, tentang Organisasi LEMIGAS

ditetapkan dan pelantikan pejabat- pejabatnya pada tanggal 12 November 1968

oleh Menteri Pertambangan di LEMIGAS. Surat Keputusan Menteri

Pertambangan No. 261/Kpts/M/Pertamb/1968 yang, 1972 LEMIGAS menjalin

kerja sama dengan perusahaan jasa teknik lapangan Amerika Serikat yaitu Core

Laboratories Inc

Surat persetujuan Menteri Keuangan No. S-656/MK.03/1992 tanggal 4

Juni 1992, yang mengacu kepada Keputusan Presiden No. 38 Tahun 1991

tentang Unit Swadana dan Tatacara Pengelolaannya.Undang-Undang No. 20

Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).Semua

10

Page 20: KKP Finish Lap 1

penerimaan negara hasil pelayanan jasa teknologi harus disetorkan terlebih

dahulu ke kas negara.

Surat Keputusan Menteri Pertambangan No. 293/ Kpts/M/Pertamb/1971,

tertanggal 9 Juni 1971 tentang Penunjukan LEMIGAS untuk membentuk Study

Group Pencemaran.Tahun 1974 Pemerintah menerbitkan Peraturan Direktur

Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 137/DJ/Migas/1974 tanggal 22 Mei 1974

tentang Susunan Organisasi serta Tugas dan Kewajiban Lembaga Minyak dan

Gas Bumi. Dalam susunan organisasi ini Direktur LEMIGAS dibantu oleh dua

orang Deputi Direktur, masing-masing membawahi Urusan Pendidikan dan

Latihan, dan Urusan Penelitian, Pengembangan dan Jasa Teknik.

Penyempurnaan Organisasi Lembaga Minyak dan Gas Bumi melalui

Peraturan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 137/DJ/Migas/1974

tanggal 22 Mei 1974 diubah menjadi Pusat Pengembangan Teknologi Minyak

dan Gas Bumi “LEMIGAS” (PPTMGB “LEMIGAS”) dalam lingkungan Direktorat

Jenderal Minyak dan Gas Bumi dengan Keputusan Menteri Pertambangan No.

646 Tahun 1977 tertanggal 26 Desember 1977. Prof. Dr. Wahjudi Wisaksono

diangkat sebagai Kepala Pusat dengan Keputusan Menteri Pertambangan No.

84/Kpts/M/Pertamb/1978 tanggal 6 Februari 1978.

Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1092 Tahun 1984

tanggal 5 November 1984, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi

Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” (PPPTMGB “LEMIGAS”) ditetapkan sebagai

unit pelaksanaan teknis di bidang penelitian dan pengembangan teknologi

11

Page 21: KKP Finish Lap 1

minyak dan gas bumi dan panas bumi di lingkungan Direktorat Jenderal Minyak

dan Gas Bumi.

Penyempurnaan Kembali Organisasi Keputusan Menteri pertambangan

dan Energi No. 1748 Tahun 1992 tertanggal 31 Desember 1992. Dalam

penyempurnaan ini LEMIGAS dinyatakan sebagai pelaksana tugas Direktorat

Jenderal Minyak dan Gas Bumi di bidang penelitian dan pengembangan,

dokumentasi dan informasi ilmiah, serta pelayanan jasa teknologi di bidang

pertambangan minyak dan gas bumi dan pengusahaan panas bumi.

Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.1915

Tahun 2001 tanggal 23 Juli 2001, Pusat Penelitian dan Pengembangan

Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” pindah dari Direktorat Jenderal

Minyak dan Gas Bumi ke Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan

Sumber Daya Mineral. Tahun 2001 LEMIGAS menjadi salah satu pusat

penelitian dan pengembangan pada Balitbang ESDM.

12

Page 22: KKP Finish Lap 1

2.2 Profil PPPTMGB “LEMIGAS”

2.2.1 Visi dan Misi LEMIGAS

Visi dari BLU PPPTMGB "LEMIGAS" adalah terwujudnya LEMIGAS

sebagai lembaga penelitian dan pengembangan yang unggul, professional dan

bertaraf internasional di bidang minyak dan gas bumi.

Penjelasan visi tersebut di atas adalah sebagai berikut

1) Unggul adalah bahwa LEMIGAS senantiasa unggul dalam persaingan yang

semakin ketat di bidang pelayanan jasa teknologi dan riset. Untuk itu semua

program dan kebijakan LEMIGAS diarahkan untuk mewujudkan pusat

keunggulan (center of excellence ) melalui peningkatan kompetensi SDM,

kelengkapan sarana dan prasarana serta perbaikan sistem.

2) Profesional yang berarti dalam melaksanakan tugasnya selalu berpegang teguh

pada kompetensi dan etika profesi serta mengedepankan pelayanan prima

kepada pelanggan dan stakeholder.

3) Bertaraf internasional artinya kegiatan litbang dan pelayanan jasa teknologi yang

dilakukan LEMIGAS dapat diterima dan diakui oleh masyarakat industri migas

internasional

13

Page 23: KKP Finish Lap 1

Untuk mencapai visi tersebut, LEMIGAS memiliki misi sebagai berikut:

1) Meningkatkan peran LEMIGAS dalam memberikan masukan bagi penyusunan

kebijakan pemerintahan guna meningkatkan iklim yang kondusif bagi

pengembangan industri minyak dan gas bumi.

2) Meningkatkan kualitas jasa penelitian dan pengembangan untuk memberikan

nilai tambah bagi pelanggan. Menciptakan produk unggulan dan

mengembangkan produk andalan.

3) Meningkatkan iklim kerja yang kondusif melalui sinergi, koordinasi serta

penerapan sistem manajemen secara konsisten

2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi LEMIGAS

Tugas Pokok dan Fungsi

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi

“LEMIGAS” adalah salah satu unit pelaksana teknis pemerintah, di bawah Badan

Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian

Energi dan Sumber Daya Mineral. Sebagaimana dicantumkan dalam Peraturan

Menteri ESDM Nomor 18 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang telah dirubah dengan

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 22 tahun 2013,

LEMIGAS mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

14

Page 24: KKP Finish Lap 1

Tugas

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi

“LEMIGAS” mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan,

perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei serta pelayanan jasa di bidang

minyak dan gas bumi.

Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Pusat

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”

menyelenggarakan fungsi:

1) penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian,

pengembangan, perekayasaan teknologi, dan pengkajian survei di bidang

minyak dan gas bumi;

2) pelaksanaan penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian

dan survei serta pelayanan jasa, pengelolaan pengetahuan dan inovasi bidang

minyak dan gas bumi;

3) pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan,

dan perekayasaan teknologi, dan pengkajian di bidang minyak dan gas bumi;

4) pelaksanaan administrasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi

Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS".

15

Page 25: KKP Finish Lap 1

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi

”LEMIGAS” dalam menjalankan tugas dan fungsinya memiliki struktur organisasi

antara lain :

1) Bagian Tata Usaha;

2) Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Penelitian dan Pengembangan;

3) Bidang Program;

4) Bidang Afiliasi dan Informasi; dan

5) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional di LEMIGAS disebut sebagai Kelompok

Pelaksana Penelitian dan Pengembangan (KPPP) berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Pusat. KPPP mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi,

pengkajian, survei dan/atau pemetaan serta pelayanan jasa di bidang minyak

dan gas bumi. Masing - masing Kelompok Jabatan Fungsional ini

dikoordinasikan oleh seorang Koordinator yang diangkat oleh Kepala Badan

litbang ESDM. Koordinator KPPP dipilih dari Pejabat Fungsional Tertentu yang

memenuhi persyaratan kompetensi untuk mengkoordinasikan kegiatan KPPP.

Pejabat Fungsional adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang melakukan

penelitian dan pengembangan berdasarkan keahlian dan/atau keterampilan

tertentu serta mandiri. KPPP pada Pusat Penelitian dan Pengembangan

Teknologi Minyak dan Gas Bumi ”LEMIGAS” berdasarkan Keputusan Kepala

16

Page 26: KKP Finish Lap 1

Badan Litbang ESDM Nomor 230.K/73/BLB/2011 tentang Pedoman Tata Kerja

dan Hubungan antar Kewenangan pada Badan Litbang ESDM terdiri dari :

1) KPPP Teknologi Eksplorasi;

2) KPPP Teknologi Eksploitasi;

3) KPPP Teknologi Proses;

4) KPPP Teknologi Aplikasi Produk; dan

5) KPPP Teknologi Gas.

2.2.3 Kegiatan usaha dan perkembangan LEMIGAS

KP3T EKSPLOITASI

Kelompok Pelaksana Penelitian Pengembangan Teknologi Eksploitasi

(KP3T Eksploitasi) mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan

pengembangan teknologi pemboran, evaluasi formasi, reservoir, produksi, dan

peningkatan pengurasan tahap lanjut atau EOR.Sasaran penelitian yang ingin

dicapai adalah peningkatan cadangan dan produksi minyak dan gas bumi;

pengembangan gas non-konvensional colbed methane (CBM) dan shale gas;

serta pengembangan teknologi penyimpanan gaskarbon dioksida yang dikaitkan

dengan EOR.

17

Page 27: KKP Finish Lap 1

Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan KP3 Teknologi

Eksploitasi antara lain :

1) CBM to Power.

2) Inventarisasi dan Anilisa Cadangan Migas Indonesia.

3) Pembuatan Surfaktan MES untuk peningkatan Perolehan Minyak.

4) Aplikasi Konvergensi nanoteknologi-Bioengineering untuk Peningkatan

Perolehan Minyak.

5) Pengembangan Teknologi Ultrasonography untuk Aplikasi Inspeksi Sumur

Minyak dan gas Bumi.

6) Pengembangan Metode karakterisasi Reservoir melalui Integrasi Seismik,

petrofisika, dan Teknik Reservoir.

7) Pengembangan Teknologi Pemodelan penyimpanan Gas CO2 pada formasi

Geologi.

KP3T EKSPLORASI

Kelompok Pelaksana Penelitian Pengembangan Teknologi Eksploitasi

(KP3T Eksploitasi) merupakan pelaksana teknis yang melaksanakan penelitian

dan pengembangan teknologi dibidang eksplorasi. Program penelitian KP3

Teknologi Eksplorasi diarahkan untuk menemukan sumber daya migas baru dan

untuk meningkatkan cadangan migas baik yang konvensional maupun non

18

Page 28: KKP Finish Lap 1

konvensional, serta membantu memberikan solusi kepada pemerintah dan

industri migas yang terkait dengan kegiatan eksplorasi migas.

Salah satu kegiatan untuk membantu memberikan solusi kepada industri

migas adalah dengan memberikan pelayanan jasa penelitian dan

pengembangan dalam bidang eksplorasi, antara lain melalui Jasa Analisis

Laboratorium dan Jasa Studi

KP3 Teknologi Eksplorasi berperan aktif memberikan masukan untuk menunjang

kebijakan pemerintah dan kemajuan industri dalam rangka meningkatan sumber

daya migas nasional.

Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan KP3 Teknologi

Eksplorasi antara lain :

1) Rekayasa instrumentasi geofisika untuk menghasilkan peralatan yang dapat

mengidentifikasi cadangan migas di reservoir dangkal.

2) Studi evaluasi lahan migas untuk mengetahui potensi sumber daya migas di

suatu cekungan.

3) Studi Potensi gas metana batubara (CBM) dan share gas untuk mendapatkan

energi non-konvensional.

4) kaji ulang wilayah kerja migas untuk me-review blok wilayah kerja migas yang

telah ditawarkan tetapi tidak diminati oleh insvestor.

19

Page 29: KKP Finish Lap 1

KP3T PROSES

Kelompok Pelaksana Penelitian Pengembangan Teknologi Proses (KP3T

Proses) merupakan unit pelaksana teknis yang bertugas melaksanakan

penelitian dan pengembangan di bidang teknologi proses minyak dan gas bumi.

Program penelitian yang dilaksanakan, diupayakan, untuk mendukung kebijakan

pemerintah dalam mengatasi permasalahan energi nasional melalui diversifikasi

dan pemanfaatan teknologi baru.

Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan KP3 Teknologi

Proses antara lain :

1) Penelitian dan penguasaan teknologi proses biodisel, bioteknologi, dan

pengelolaan lingkungan.

2) Penelitian tentang proses desulfurisasi bahan bakar minyak dengan metode

membran dan adsorpsi.

3) Penelitian dan pengembangan bahan bakar hijau (green fuel) berbasis bahan

nabati dengan optimasi proses produksi biodisel.

4) Penelitian pemanfaatan mikroalga untuk mereduksi CO2 dan hasil sampingnya

berupa bahan baku energi alternatif.

20

Page 30: KKP Finish Lap 1

5) Pengolahan Oil sludge di Industri Perminyakan dengan menggunakan teknik

BIOS.

6) Pemanfaatan Lateks Alam sebagai bahan baku aditif peningkat Indeks Viskiotas

untuk minyak pelumas otomotif.

KP3T APLIKASI PRODUK

Kelompok Pelaksana penelitian Pengembangan Teknologi Aplikasi

Produk (KP3T Aplikasi Produk) melaksanakan penelitian terapan dan

pengembangan produk minyak dan gas bumi. Program penelitian yang

dilakukan, diupayakan untuk memberikan sumbangan pemikiran dan

pengetahuan dalam menentukan kebijakan disektor hilir migas antara lain:

pengembangan spesifikasi dan penetapan SNI produk migas serta melakukan

monitoring mutu bahan bakar dan pelumas yang beredar di pasaran.

Kegiatan Aplikasi Produk telah memotori pembangunan LOBP

percontohan di LEMIGAS. LOBP tersebut mampu memberikan jasa formulasi

dan blending kepada perusahaan pelumas pemerintah dan swasta yang

membutuhkan.

Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan KP3 Teknologi

Aplikasi

1) Penelitian terapan dan pengembangan bahan bakar ramah lingkungan.

2) Penelitian tentang efisiensi energi dan penurunan emisi CO2.

21

Page 31: KKP Finish Lap 1

3) Penelitian penerapan dan pengembangan kinerja bahan bakar alternatif seperti

biofuel, Dimethyl Ether sebagai bahan bakar rumah tangga industri maupun

transportasi.

4) penelitian dan pengembangan formula pelumas untuk transportasi dan industri

dari bahan baku fosil, sintesis maupun nabati.

5) penelitian Gemuk lumas ramah lingkungan untuk alat dan mesin pertanian.

KP3T GAS

Kelompok Pelaksana Penelitian Pengembangan Teknologi Gas (KP3T

Gas) melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan terkait dengan

teknologi gas bumi mulai pada tahap operasi produksi, pengolahan, hingga

pemanfaatannya.selain itu, kelompok ini bekerja sama denga Ditjen Migas baik

dalam pengkajian kebijakan maupun pengkajian teknis pemanfaatan gas.

Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan KP3 Teknologi

Gas antara lain :

1) penelitian terkait pemanfaatan gas dan penyimpanannya.

2) Pengkajian Kebijakan pemerintah yang meliputi kajian pemanfaatan gas untuk

sektor transportasi, industri, komersial dan rumah tangga.

3) penyusunan konsep standarisasi perlatan yang digunakan dalam proses

produksi, transportasi dan pemanfaatan gas bumi.

4) Pengembangan dan rancang bangun peralatan dalam proses produksi,

transportasi, dan pemanfaatan gas bumi.

22

Page 32: KKP Finish Lap 1

5) pengkajian kelayakan proyek terkait dengan gas bumi.

6) pelayanan jasa pengujian material pipa PoliEtilen (PE, HPE), Tabung bahan

Bakar Gas dan analisis kandungan gas serta jasa bantuan teknis.

LABORATORIUM KALIBRASI

Laboratorium Kalibrasi LEMIGAS mampu melakukan kalibrasi peralatan

pengukuran suhu, tekanan dan volume dan telah mendapat akreditasi dari

Komite Akreditasi Nasional (KAN) sejak tahun 2007.

Untuk Pelayanan kalibrasi yang professional labortorium Kalibrasi

LEMIGAS ditunjang dengan :

1) Personil kalibrasi terlatih.

2) Standar acuan yang tertelusur ke tingkat standar nasional atau internasional.

3) Pedoman teknis yang mengacu kepada ISO/IEC - 17025 - 2008.

4) Pedoman teknis yang mengacu kepada standar Amerika (ASTM) dan British

(BSEN).

5) Ruang kalibrasi yang memadai dengan suhu dan kelembaban terkondisi.

23

Page 33: KKP Finish Lap 1

2.3 Struktur organisasi PPPTMGB “LEMIGAS”

Gambar 1 : Struktur organisasi PPPTMGB “LEMIGAS”

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Republik Indonesia Nomor 3917 K/73/MEM/2014 tanggal 17 Oktober 2014,

maka susunan pejabat pengelola BLU PPPTMGB "LEMIGAS" tahun 2014

adalah sebagai berikut:

1) Kepala BLU PPPTMGB "LEMIGAS" : Dr. Ir. Bambang Widarsono, M.Sc. DIC.

2) Kepala Bagian Tata Usaha : Ratu Ulfiati, S.Si, M.Eng.

3) Kepala Bidang

a) Penyelenggaraan dan Sarana Litbang: Abdul Haris, M.Si.

b) Program : Dr. Ir. Usman, M.Eng.

c) Afiliasi dan Informasi : Ir. Daru Siswanto

4) Koordinator Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan (KP3)

a) Teknologi Eksplorasi : Ir. Eko Budi Lelono, PhD.

b) Teknologi Eksploitasi : Dr. Ir. Bambang Widarsono, M.Sc. DIC.

24

Page 34: KKP Finish Lap 1

c) Teknologi Proses : Drs. Chairil Anwar, M.Si.

d) Teknologi Aplikasi Produk : Ir. Sugeng Riyono, M.Sc.

e) Teknologi Gas : Ir. Bambang Wicaksono Teguh Mulyo, M.Sc.

BAB III

LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA PRAKTIK

3.1 Landasan Teori

3.1.1 Pengertian Laporan keuangan

Menurut Sutrisno (2009:9), “Laporan Keuangan merupakan hasil akhir

dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan

laba rugi. Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan

informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan.”

Harahap (2004:190), “Analisa Laporan Keuangan adalah menguraikan

pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat

hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu

dengan yang lain,  baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif.

Analisis rasio merupakan salah satu alat ukur dalam menentukan dan mengukur

hubungan antara pos-pos yang satu dengan pos-pos yang lain yang ada di

dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui perubahan dari masing-

masing pos tersebut.

25

Page 35: KKP Finish Lap 1

Munawir (2007:37), “Analisis Rasio adalah suatu metode analisa untuk

mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi

secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.”

 

Sutrisno (2009:215), “untuk keperluan evaluasi perlu dihubungkan

elemen-elemen yang ada dalam laporan keuangan agar bisa diinterpretasikan

lebih lanjut. Menghubung-hubungkan elemen-elemen yang ada di laporan

keuangan ini sering disebut analisis rasio keuangan.”Dari pengertian di atas

dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisa

yang membandingkan pos laporan keuangan dengan  pos lainnya untuk menilai

kinerja perusahaan.

Tujuan dari rasio keuangan adalah membantu manajer dalam memahami

apa yang  perlu dilakukan perusahaan sehubungan dengan informasi yang

berasal dari keuangan yang sifatnya terbatas. Dengan menggunakan rasio-rasio

tertentu manajer akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan

kelemahan perusahaan dibidang keuangan. Dari informasi tersebut, manajer

dapat membuat keputusan-keputusan penting di masa yang akan datang. Bagi

pihak ekstern, rasio keuangan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang

perkembangan keuangan suatu perusahaan. Untuk selanjutnya mereka dapat

memutuskan apakah membeli, menahan atau menjual saham perusahaan

tersebut.

26

Page 36: KKP Finish Lap 1

3.1.2 Keunggulan dan keterbatasan analisis rasio

Menurut Harahap (2008:298), keunggulan analisa rasio adalah sebagai berikut:

1) Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar yang lebih mudah dibaca dan

ditafsirkan;

2) Merupakan pengganti yang lebih sederhana dan informasi yang disajikan

laporan keuangan;

3) Mengetahui posisi keuangan di tengah industri lain;

4) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

keputusan dan model prediksi (Z-Score);

5) Menstandarisasi size perusahaan;

6) Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain;  

7) Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang

akan datang.

Adapun keterbatasan analisis rasio menurut Harahap (2008:299), adalah sebagai

berikut:

1) Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk

kepentingan pemakainya;

2) Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan;

3) Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan

menghitung rasio;

4) Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron;

27

Page 37: KKP Finish Lap 1

3.1.3 Macam-macam ratio

Rasio menurut sumber darimana rasio dibuat, terdiri dari:

1) Rasio-rasio neraca, merupakan rasio yang menghubungkan elemen-elemen

yang ada  pada neraca saja, seperti current ratio dan cash ratio.

2) Rasio-rasio laporan laba-rugi, yaitu rasio yang menghubungkan elemen-elemen

yang ada pada laporan laba rugi saja, seperti profit margin, operating ratio, dan

lain-lain.

3) Rasio-rasio antar laporan, yaitu rasio yang menghubungkan elemen-elemen

yang ada  pada dua laporan, neraca dan laporan laba rugi seperti return in

investment, return on equity, dan lainnya.

Rasio menurut tujuan penggunaan rasio yang bersangkutan terdiri dari:

1) Rasio likuiditas, yaitu rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya.

2) Rasio solvabilitas, yaitu rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur sampai

seberapa  jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.

28

Page 38: KKP Finish Lap 1

3) Rasio aktivitas, yaitu rasio-rasio yang mengukur efektivitas perusahaan dalam

memanfaatkan sumber dananya.

4) Rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas, yaitu rasio yang digunakan untuk

mengukur efektivitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan.

5) Rasio penilaian, yaitu rasio-rasio untuk mengukur kemampuan manajemen

untuk menciptakan nilai pasar agar melebihi biaya modalnya

1) Rasio Likuiditas

Menurut Sutrisno (2009:215), “Likuiditas adalah kemampuan perusahaan

untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera dipenuhi.”Menurut

Munawir (2007:31), “Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan

untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dipenuhi, atau

kemampuan  perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat

ditagih.”

Perusahaan dikatakan likuid apabila memiliki kemampuan untuk

memenuhi kewajiban  jangka pendeknya dan jika tidak mampu disebut unlikuid.

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek yang segera harus dipenuhi.

Rasio likuiditas ini terdiri dari:

a) Current Ratio

Current ratio ini menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka pendek

atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut. Tetapi

29

Page 39: KKP Finish Lap 1

suatu perusahaan dengan current ratio yang tinggi belum tentu menjamin akan

dapat dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi

atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan. Kelemahan dari

current ratio adalah bahwa rasio ini tidak membedakan antara jenis aktiva lancar

yang berbeda dimana sebagian dari aktiva ini jauh lebih likuid daripada lainnya.

b) Cash Ratio

Rasio ini adalah rasio yang paling likuid. Semakin tinggi rasio ini semakin

tinggi pula kemampuan likuiditas perusahaan yang bersangkutan namun dalam

prakteknya akan mempengaruhi profitabilitasnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

likuiditas adalah suatu ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban-kewajiban keuangannya yang tampak pada posisi aliran kas yang

merupakan alat penyaluran kegiatan-kegiatan keuangan yang direncanakan

untuk perusahaan  pada masa yang akan datang agar menunjukkan suatu

kekayaan yang meyakinkan apabila kewajiban-kewajiban keuangan yang jatuh

tempo dibutuhkan maka uang kas akan tersedia.

c) Quick Ratio

30

Page 40: KKP Finish Lap 1

Kasmir (2012:136),merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi, membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek)

dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory).

2) Rasio Solvabilitas

Djarwanto (2004:162), “Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan

kapasitas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban

jangka panjangnya. Besarnya ukuran umum yang dipakai adalah 200% atau 2:1

yang berarti dua kali dari total hutang perusahaan dikatakan solvable bila

rasionya kurang dari 200%. Solvabilitas perusahaan dapat dihitung dengan cara

beberapa analisis rasio yaitu sebagai berikut:

a) Total Debt to Assets Ratio (Rasio Hutang Terhadap Aktiva)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin

hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi total debt

semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan

keuntungan  bagi perusahaan. (Syamsudin, 2007:54).

31

Page 41: KKP Finish Lap 1

b) Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang Terhadap Modal)

Rasio ini untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibelanjai oleh pihak

kreditur. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar dana yang di ambil dari luar.

 

3) Rasio Profitabilitas

Menurut Sutrisno (2009:222), “Profitabilitas adalah hasil dari

kebijaksanaan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan untuk

mengukur seberapa besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik

manajemen dalam mengelola perusahaan.”Menurut Husnan dan Pujiastuty

(2002:73), “Rasio Profitabilitas yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva

perusahaan atau mungkin sekelompok aktiva perusahaan.”

Oleh karena, profitabilitas merupakan pencerminan efisiensi suatu

perusahaan di dalam menggunakan modal kerja, maka cara menggunakan

tingkat profitabilitas untuk ukuran efisiensi suatu perusahaan merupakan cara

yang baik. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Return On Assets

32

Page 42: KKP Finish Lap 1

Return on assets juga disebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan

ukuran kemampuan perusahaan dengan menghasilkan laba dengan semua

aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah

laba sebelum bunga dan pajak. Semakin besar ROA maka semakin besar

tingkat keuntungan dan semakin baik posisi perusahaan dari segi penggunaan

aktiva.

b) Return On Equity

Menurut Sutrisno (2009:223), “Return on equity ini sering disebut dengan rate of return

on net worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan

modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai profitabilitas

modal sendiri. Rasio ini menunjukkan kemampuan modal pemilik yang ditanamkan oleh

pemilik atau investor untuk menghasilkan laba bersih yang menjadi bagian dari pemilik.

Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi keuntungan investor karena semakin efisien

modal yang ditanamkannya. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal

sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham

biasa maupun saham preferen.”

33

Page 43: KKP Finish Lap 1

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas

adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh

keuntungan dengan menggunakan aktiva atau modal yang menghasilkan laba

tersebut dan berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh

perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik.

c) Net Profit Margin

Net Profit Margin (Margin Laba Bersih) Rasio ini mengukur laba bersih

setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik

operasi suatu perusahaan.

4) Ratio Aktivitas

a) Fixed Assets Turn Over

Perputaran Aktiva Tetap adalah rasio antara penjualan dengan aktiva

tetap neto. Rasio ini menunjukkan bagaimana penjualan perusahaan dikaitkan

34

Page 44: KKP Finish Lap 1

dengan penggunaan aktiva tetapnya, seperti gedung, kendaraan, mesin-mesin,

dan perlengkapan kantor.

Dari formula nya dapat diketahui bahwa perputaran aktiva tetap

menunjukkan sebarapa besar nilai penjualan yang diperoleh perusahan untuk

setiap aktiva tetap yang dimilikinya.

b) Total Assets Trun Over

Perputaran Total Aktiva adalah rasio keuangan yang mereprentasikan

kemampuan perusahaan untuk menciptakan penjualan dengan menggunakan

seluruh aktiva yang dimilikinya. Rasio ini juga memperlihatkan efektivitas

perusahaan dalam mengelola perputaran komponen atau elemen aktiva itu

sendiri. Formula untuk menghitung Perputaran Aktiva Total  adalah sebagai

berikut:

Dari formula nya dapat diketahui bahwa perputaran aktiva total

menunjukkan seberapa besar perusahaan telah melakukan penjualan dengan

menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya. Rasio ini memberikan informasi

seberapa besar kontribusi setiap aktiva  untuk menciptakan penjualan.

35

Page 45: KKP Finish Lap 1

c) Working Capital Turn over

Perputaran Modal Kerja merupakan rasio keuangan yang menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam mandaya-gunakan modal kerja untuk

menciptakan penjualan. Rasio ini merepresentasikan seberapa banyak modal

kerja berputar dalam satu tahun. Formula untuk menghitung Perputaran Modal

Kerja adalah sebagai berikut:

Dari formulanya diketahui bahwa perputaran modal kerja menjelaskan

besarnya kontribusi modal kerja dalam mendapatkan penjualan bersih. Rasio ini

menunjukkan berapa kali modal kerja berputar dalam satu tahun.

d) Inventory Turn Over

Menurut Bambang Riyanto (2001:70), menerangkan  bahwa : “Inventory

merupakan persediaan barang yang sesuai dalam perputaran, yang selalu dibeli

dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut di dalam perusahaan

tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang

bersangkutan”.

Perputaran persediaan dihitung sebagai berikut :

Dibutuhkan konsistensi dalam penggunaan harga pokok penjualan

sebagai pembilang karena, seperti juga persediaan, akun ini disajikan

berdasarkan biaya perolehan. Sebaliknya, penjualan, mencakup margin laba.

Persediaan rata – rata dihitung dengan menambah saldo awal dan saldo akhir

36

Page 46: KKP Finish Lap 1

persediaan, dan membaginya dengan dua. Perhitungan rata – rata ini dapat

diperhalus dengan rata – rata angka persediaan kuartalan atau bulanan.

3.2 Analisis dan pembahasan laporan keuangan PPPTMGB “LEMIGAS”

3.2.1 Analisis laporan keuangan

Berdasarkan pada laporan keuangan yang telah diperoleh dari PPTMGB

“LEMIGAS” Jakarta, maka dapat dianalisis laporan keuangan tersebut dengan

menggunakan analisis rasio keuangan sebagai berikut :

3.2.1.1 Rasio Likuiditas

a) Current Ratio

Current ratio 2013 = 48.444.066.569

37

Page 47: KKP Finish Lap 1

966.068.820

= 50,14 kali

Current ratio2014 = 94.787.508.165

1.258.710.772

= 75,30 kali

b) Cash Ratio

Cash Ratio2013 = 36.775.862.947

966.068.820

= 50,14 kali

Cash Ratio 2014 = 73.997.469.621

1.258.710.772

= 58,78 kali

c) Quick Ratio

38

Page 48: KKP Finish Lap 1

Quick Ratio 2013 = 48.444.066.559 – 1.889.349.387

966.068.820

= 48,18 kali

Quick Ratio 2014 = 94.787.508.165 – 3.532.811.321

1.258.710.772

= 72,49 kali

3.2.1.2 Rasio Solvabilitas

a) Total Debt to Assets Ratio

Debt to Assets Ratio 2013 = 966.068.820

1.439.230.986.982

= 0,067 %

Debt to Assets Ratio 2014 = 1.258.710.772

1.560.758.536.772

= 0,080 %

b) Total Debt to Equity Ratio

39

Page 49: KKP Finish Lap 1

Debt to Equity Ratio 2013 = 966.068.820

1.438.264.918.108

= 6,71 %

Debt to Equity Ratio 2014 = 1.258.710.772

1.559.499.826.000

= 8,07 %

3.2.1.3 Rasio Profitabilitas

a) Return On Assets

Return On Assets 2013 = 112.726.752.287

1.439.230.986.928

= 0,078 %

Return On Assets 2014 = 87.707.796.954

1.560.758.536.772

= 0,056 %

40

Page 50: KKP Finish Lap 1

3.2.1.4 Rasio Aktivitas

a) Fixed Assets Turnover

Fixed Assets Turnover 2013 = 307.417.826.140

41.250.438.770

= 7,452 %

Fixed Assets Turnover 2014 = 190.578.275.896

94.526.176.038

= 2,016 %

b) Total Assets Turnover

41

Page 51: KKP Finish Lap 1

Total Assets Turnover 2013 = 307.417.826.140

1. 439.230.986.928

= 0,213 %

Total Assets Turnover2014 = 190. 578.275.896

1.560.758.536.772

= 0,122 %

c) Inventory Turnover

Inventory Turnover 2013 = 190.578.275.896

3.532.811.321

= 53,94 %

Inventory Turnover 2014 = 307.417.826.140

1. 889.349.387

= 162,71 %

42

Page 52: KKP Finish Lap 1

3.3 Hasil analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas pada

laporan keuangan PPPTMGB “LEMIGAS” tahun 2013 dan 2014

Alat Analisis

Hasil Analisis

Tahun

2013

Tahun

2014

Perubahan dari

tahun 2013 terhadap

2014

Rasio Likuiditas

1. Current Ratio 50,14 kali 75, 30 kali 25,16 kali

2. Cash Ratio 50,14 kali 58,78 kali 8,64 kali

3. Quick Ratio 48,18 kali 72,49 kali 24,31 kali

Rasio Solvabilitas

1. Total Debt to Total

Assets Ratio0,067% 0,080% 0,013%

2. Total Debt to Equity 6,71% 8,07% 1,36%

43

Page 53: KKP Finish Lap 1

Ratio

Rasio Profitabilitas

1. Return on Assets 0,078% 0,056% -0,022%

Rasio Aktivitas

1. Fix Assets Turn Over 7,452% 2,016% -5,436%

2. Total assets Turn

Over0,213% 0,122% -0,091%

Tabel 1 : Tabel Analisis Perbandingan Tahun 2013 dan Tahun 2014 Rasio Likuiditas, Rasio solvabilitas,Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas Pada PPTMGB “LEMIGAS”

Pembahasan :

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan, maka dapat dibuat pembahasan

mengenai keadaan likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas

a. Current ratio

Current Ratio menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar yang dijamin

pembayarannya oleh aktiva lancer yang dimiliki perusahaan tersebut. Dari

analisis terlihat bahwa Current Ratio perusahaan PPPTMGB “LEMIGAS”

tahun 2013 sebesar 50,14 kali mengalami kenaikan pada tahun 2014

menjadi 75,30 kali dengan selisih perbandingan 25,16 kali. Sehingga dapat

disimpulkan, bahwa kenaikan Current ratio menunjukkan perusahaan

memiliki kinerja yang baik karena perusahaan masih mampu untuk mampu

membayar kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki.

44

Page 54: KKP Finish Lap 1

b. Cash Ratio

Cash Ratio menunjukkan perbandingan antara kas dan aktiva lancar yang

bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Dari hasil analisis

terlihat bahwa cash ratio mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebesar

50,14 kali dan 2014 sebesar 58,78 kali dengan selisih perbandingan 8,64 kali.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan cash ratio menunjukkan kondisi

perusahaan dalam keadaan likuid dan peningkatan tingkat rasio

menunjukkan peningkatan kinerja perusahaan yang baik karena perusahaan

masih mampu membayar kewajiban lancarnya dengan aktiva liquid yang

dimiliki.

c. Quick Ratio

Quick Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban financial jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang

lebih liquid. Dari hasil analisis terlihat bahwa Quick Ratio tahun 2013 sebesar

48,18 kali dan tahun 2014 sebesar 72,49 kali mengalami kenaikan dengan

selisih perbandingan sebesar 24,31 kali sehingga dapat disimpulkan bahwa

kenaikan Quick Ratio menunjukkan perusahaan mampu membayar

kewajiban financial jangka pendek dengan menggunakan aktivitas lancar

yang lebih liquid.

2. Rasio Solvabilitas

a. Total Debt to Total Assets Ratio

45

Page 55: KKP Finish Lap 1

Total Debt to Total Assets Ratio menunjukkan sejauh mana perusahaan

mampu menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang

dimilikinya. Dari hasil analisis terlihat bahwa Total Debt to Total Assets Ratio

Tahun 2013 sebesar 0,067% dan 2014 sebesar 0,080% mengalami kenaikan

dengan selisih 0,013% sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan Total

Debt to Total Assets Ratio disebabkan oleh kenaikan aktiva yang lebih besar

daripada kenaikan total hutang, yang berarti kemampuan ekonomi

perusahaan dalam memenuhi kewajiban dengan menggunakan aktiva dalam

keadaan baik.

b. Total Debt to Total Equity Ratio

Total Debt to Total Equity Ratio untuk mengukur seberapa jauh perusahaan

dibelanjai oleh pihak kreditur. Dari hasil analisis terlihat bahwa Total Debt to

Total Equity Ratio tahun 2013 sebesar 6,71% dan tahun 2014 sebesar 8,07%

dengan selisih perbandingan sebesar 1,36%. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa kenaikan Total Debt to Total Equity Ratio menunjukkan kinerja

perusahaan yang kurang baik karena perusahaan menanggung risiko

financial yang semakin besar dari bertambahnya hutang atau kewajiban

setiap tahunnya.

3. Rasio Profitabilitas

a. Return on Assets

46

Page 56: KKP Finish Lap 1

Return on Assets memberikan gambaran tentang hasil yang didapatkan dari

investasi yang dilakukan perusahaan pada total aktiva. Dari hasil analisis

terlihat bahwa Return on Assets tahun 2013 sebesar 0,078% dan tahun 2014

sebesar 0,056% dengan selisih perbandingan sebesar -0,022%, sehingga

dapat disimpulkan bahwa penurunan Return on assets setiap tahunnya

menunjukkan kinerja perusahaan yang kurang baik walaupun perusahaan

menghasilkan keuntungan atau laba setiap tahunnya namun peningkatan

keuntungan atau laba tidak sebanding dengan peningkatan aktiva lebih besar

karena perusahaan kurang maksimal dalam menghasilkan keuntungan

dengan semua aktiva yang dimilikinya.

4. Rasio Aktivitas

a. Fix Assets Turn Over

Fix Assets Turn Over menunjukkan perbandingan antara aktiva tetap yang

dimiliki terhadap penjualan dan mengukur seberapa besar tingkat

kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva tetap yang dimiliki

secara efisien. Dari hasil analisis terlihat bahwa Fix Assets Turn Over pada

tahun 2013 sebesar -5,436% dan tahun 2014 sebesar 2,016% dengan selisih

perbandingan sebesar -5,436% yang berarti mengalami penurunan yang

mengakibatkan kurang baiknya kinerja perusahaan dan menurunnya volume

penjualan perusahaan pada tahun tersebut.

b. Total Assets Turn Over

47

Page 57: KKP Finish Lap 1

Total Assets Turn Over menunjukkan efektivitas penggunaan aktiva operasi

perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Dari analisis terlihat bahwa Total

Assets Turn Over pada tahun 2013 sebesar 0,213% dan tahun 2014 sebesar

0,122% dengan selisih perbandingan sebesar -0,091% yang berarti

perusahaan mengalami penurunan yang menggambarkan bahwa

perusahaan belum mampu mempertahankan kemampuannya dalam

mengefektifkan total asset yang dimiliki.

BAB IV

PENUTUPAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas pada PPPTMGB “LEMIGAS” dari tahun 2013 ke tahun 2014

mengalami kenaikan yang berarti perusahaan semakin baik dan dalam

kondisi sehat.

2. Rasio Solvabilitas pada PPPTMGB “LEMIGAS” dari tahun 2013 ke tahun

2014 mengalami kenaikan yang berarti semakin baik kemampuan

48

Page 58: KKP Finish Lap 1

perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek nya dan

memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan.

3. Rasio Profitabilitas pada PPPTMGB “LEMIGAS” dari tahun 2013 ke tahun

2014 mengalami penurunan yang berarti menunjukkan kinerja perusahaan

yang kurang baik walaupun perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba

setiap tahunnya namun peningkatan keuntungan atau laba tidak sebanding

dengan peningkatan aktiva lebih besar karena perusahaan kurang maksimal

dalam menghasilkan keuntungan denga semua aktiva yang dimilikinya.

4. Rasio Aktivitas pada PPPTMGB “LEMIGAS” dari tahun 2013 ke tahun 2014

mengalami penurunan yang menggambarkan bahwa perusahaan belum

mampu mempertahankan kemampuannya dalam mengefektifkan total asset

yang dimiliki dan penjualan per tahun.

4.2 SARAN

1. PPPTMGB “LEMIGAS” harus meningkatkan kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban jangka panjangnya dan meningkatkan

kinerja perusahaan.

2. PPPTMGB “LEMIGAS” harus lebih meningkatkan kinerja manajemen

dalam mengelola penjualan dan mengefektifkan asset yang dimiliki.

49

Page 59: KKP Finish Lap 1

DAFTAR PUSTAKA

Djarwanto. 2004.Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan,Edisi Kedua.

BPFE.Yogyakarta.

Munawir.2007. Analisis Laporan keuangan, Cetakan Keempat Belas. Liberty.

Yogyakarta

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi, Cetakan Ketujuh.

Ekoisia. Yogyakarta

Drs. Lukas Setia Atmaja, M.Se.1999. Manajemen Keuangan, Edisi Revisi. Yogyakarta

50

Page 60: KKP Finish Lap 1

Dr. Dermawan Sjahrial, M.M. 2007. Manajemen Keuangan Lanjutan. Mitra Wacana

Media

51