kisi

Upload: helena-prischa-nobo-pareira

Post on 09-Mar-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kisi-kisi akuntansi syariah

TRANSCRIPT

KISI-KISI AKUNTANSI SYARIAH1. Akuntansi syarah adalah suatu PROSES AKUNTANSI atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Allah SWT, yang memberikan informasi yang tepat (tidak terbatas pada data keuangan) kepada para pemangku kepentingan dari sebuah entitas yang akan memungkinkan mereka untuk memastikan bahwa entitas terus menerus beroperasi dalam batas-batas syari'at Islam dan memiliki tujuan sosial ekonomi. jenis transaksi di dalam syariah terdapat 2 macam yaitu :Akad Tabarru (Non Profit) adalah perjanjian yang merupakan transaksi yang tidak ditujukan untuk memperoleh laba. tujuan dari transaksi ini adalah tolong menolong dalam rangka berbuat kebaikan. ada 3 jenis tabaru yaitu :

Meminjamkan uang : dalam peminjaman uang akad tabarru tidak boleh melebihkan pembayaran atas pinjaman karena setiap kelebihannya yang tanpa iwad adalah riba. ada 3 jenis pinjaman : Qardh (pinjaman tanpa syarat selain jangka waktu pengembalian), Rahn (pinjaman yang mensyaratkan suatu jaminan), Hiwalah (pinjaman dengan pengambilalihan piutang pihak lain)

Meminjamkan Jasa : Wakalah (memberikan pinjaman berupa kemampuan melakukan sesuatu atas nama orang lain), Wadiah (pada akad ini telah dirinci/didetailkan tentang jenis pemeliharaan dan penitipan), Kafalah (akad turunan wakalah dimana akad ini terjadi atas wakalah bersyarat)

Memberikan sesuatu : dalam akad ini pelaku memberi sesuatu kepada pihak lain : Waqaf (pemberian dan penggunaan pemberian yang dilakukan tersebut untuk kepentingan umum dan agama, serta pemberian itu tidak dapat dipindahtangankan), Hibah/shadaqah (pemberian sesuatu secara sukarela kepada orang lain).

Akad Tijarah merupakan akad yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan. dari sisi kepastian hasil akad ini dibagi menjadi 2 :

Certainity -> jual-beli -> murabahah (jual - beli), salam (menaruh uang tetapi barang belum diambil), istisna (pembelian barang dengan pembayaran yang dicicil), ijarah (sewa), IMBT Uncertainty -> bagi hasil -> mudharabah (salah satu menjadi pemodal, salah satu menjadi penjual), musyarakah (kerja sama)

Sasaran hukum islam : penyucian jiwa, menegakkan keadilan dalam masyarakat, mewujudkan kemaslahatan manusia. penyucian jiwa dimaksudkan agar manusia mampu berperan sebagai sumber kabaikan bagi masyarakt dan lingkungannya. menegakkan keadilan dalam masyarakat : keadilan di sini adalah meliputi segala bidang kehidupan manusia termasuk keadilan dari sisi hukum, ekonomi, dan persaksian. mewujudkan kemaslahatan manusia : semua ketentuan Al-Quran dan As-Sunah mempunyai manfaat yang hakiki yaitu mewujudkan kemaslahatan manusia, karena Al-Quran berasal dari Allah yang sangat mengetahui tabiat dan keinginan manusia, dan As-Sunah dari Rasul yang mendapat bimbingan langsung dari Allah AWT. untuk mencapai tujuan ini ada lima unsur pokok yang harus dipelihara yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.

2. Sumber hukum islam, sejarah dan pemikiran akuntansi islam

a.Fungsi Al-Quran :

-sebagai pedoman hidup

-sebagai rahmat bagi alam semesta

-sebagai cahaya petunjuk

-sebagai peringatan

-sebagai penerang dan pembeda

-sebagai pelajaran

-sebagai sumber ilmu

-sebagai hukum

-sebagai obat penyakit jiwa

-sebagai pemberi kabar gembira

-sebagai pedoman melakukan pencatatan

b. As-Sunah ialah ucapan, perbuatan serta ketetapan-ketetapan Nabi Muhammad SAW yang merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Al-Quran. salah satu fungsi As-Sunah adalah untuk menjelaskan dan menguraikan secara lebih terperinci prinsip-prinsip yang telad disebutkan dalam Al-Quran dengan contoh-contoh aplikatif. selain itu, As-Sunah bisa juga membatasi ketentuan Al-Quran yang bersifat umum, dan bahkan bisa menetapkan hukum yang tidak ada dalam Al-Quran.

As-Sunah berfungsi sebagai penopang dan penyempurna Al-Quran dalam menjelaskan hukum-hukum syara. Fungsi As-Sunah, antara lain sebegai berikut :

-Menguatkan hukum yang telah ditetapkan dalam Al-Quran

-Memberikan keterangan ayat-ayat Al-Quran dan menjelaskan rincian ayat-ayat yang masih bersifat umum

-Membetasi kemutlakannya

-Menakhsiskan/mengkhususkan keumumannya

-Menciptakan hukum baru yang tidak ada di dalam Al-Quran

c. Ijmak adalah kesepakatan para mujtahid dalam suatu masa setelah wafatnya Rasulullah SAW, terhadap hukum syara yang bersifat praktis, dan merupakan sumber hukum Islam ketiga setelah Al-Quran dan As-Sunah.

TIngkatan Ijmak :

Ijmak Sharih ialah jika engkau atau salah seorang ulama mengatakan, hukum ini telah disepakati, maka niscaya setiap ulama yang engkau temui juga mengatakan sepertia apa yang engkau katakan.

Ijmak sukuti ialah suatu pendapat yang dikemukakanoleh seorang mujtahid, kemudian pendapat tersebut telah diketahui oleh para mujtahid yang hidup semasa dengan mujtahid di atas, akan tetapi tidak ada seorang pun yang mengingkarinya.

Ijmak pada permasalahan pokok, jika para ahli fikih (fuqaha) yang hidup dalam suatu masa berbeda dalam berbagai pendapat, akan tetapi bersepakat dalam hukum yang pokok, maka seseorang tidak perlu memperdebatkan pendapat-pendapat yang berbeda tersebut.3. SISTEM KEUANGAN SYARIAH

Akad tabarru adalah perjanjian yg merupakan transaksi yang ditujukan untuk memperoleh laba (transaksi nirlaba). Dalam akad tabbaru pihak yang berbuat kebaikan tersebut tidak berhak mensyaratkan imbalan apapun kepada pihak lainnya karena ia hanya mengharapkan imbalan dari Allah SWT dan bukan dari manusia.

Ada 3 bentuk akad tabbaru sebagai berikut:

a. Meminjamkan uang:

1) Qardh: pinjaman yg diberikan tanpa mensyaratkan apapun, selain mengembalikan pinjaman tersebut setelah jangka waktu tertentu.

2) Rahn: pinjaman yg mensyaratkann suatu jaminan dalam bentuk atau jumlah tertentu.

3) Hiwalah: bentuk pinjaman dengan cara mengambil alih piutang dari pihak lain.

b. Meminjamkan jasa:1) Wakalah: memberikan pinjaman berupa kemampuan kita saat ini untuk melakukan sesuatu atas nama org lain.

2) Wadiah: merupakan bentuk turunan akad wakalah, dmn pd akat ini telah dirinci/didetailkan tentang jenis pemeliharaan dan penitipan. Sehingga selama pemberian jasa tersebut kita jg bertindak sbg wakil pemilik barang.

3) Kafalah: bentuk turunan dari akad wakalah, dimana pada akad ini trjadi atas wakalah bersyarat

c. Memberikan sesuatu

1) Waqaf: pemberian dan penggunaan pemberian yg dlakukan trsebut untuk kepentingan umum dan agama, serta pembelian itu tdk dpt dipindahtangankan.2) Hbah/Shadaqah: pemberian sesuatu secara sukarela kpd org lain.

Akad tijarah adalah akad yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan.

a. Natural uncertainty contract: kontrak yg diturunkan dari teori percampuran dmn pihak yg bertransaksi saling mencapmpurkan asset yg mereka miliki jadi satu, kemudian menanggung resiko bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan. Contoh yg termasuk dalam kontrak ini adalah musyarakah termasuk didalamnya mudharabah, muzaraah, musaqah dan mukhabarah.

b. Natural certainty contract: kontrak yg diturunkan dari teori pertukaran dimana kedua belah pihak saling mempertukarkan asset yg dimilikinya, sehingga objek pertukarannya (baik barang maupun jasa) pun harus ditetapkan di awal akad dengan pasti tentang jumlah, mutu harga, dan waktu penyerahan. Contoh akad ini adalha akad jual beli (baik penjualan tunai, penjualan tangguh, salam dan istishna) maupun akad sewa (ijarah maupun IMBT).

Transsaksi yg dilarang

1) Semua aktivitas bisnis terkait dgn barang dan jasa yg diharamkan Allah

Aktivitas investasi dan perdagangan atau semua transaksi yang melibatkan barang dan jasa yg diharamkan Allah seperti Babi, khamar atau minuman yg memabukan, narkoba dsb.2) Riba : setiap penambahan yang diambil tanpa adanya suatu penyeimbang atau pengganti (iwad) yg dibenarkan oleh syariah adalah riba. Hal yg dimaksud transaksi pengganti atau penyeimbang yaitu transaksi bisnis komersil yg melegitimasi adalnya penambahan secara adil, seperti jual beli, sewa menyewa, atau bagi hasil proyek, dimana dlm transaksi tersebut ada factor penyeimbangnya berupa ikhtiar/usaha, risiko dan biaya

Jenis2 Riba:

a. Riba Nasiah: riba yg muncul karena utang pitunag, riba nasiah dapat terjadi dlm segala jenis transaksi kredit atau utang piutang dimana satu pihak harus membayar lebih besar dari pokok pinjamannya dgn nama apapun (bunga/interest/bagi hasil), dihitung dgn cara apapun, besar atau kecil itu termasuk riba.

b. Riba Fadhl: dapat trjadi apabila ada kelebihan/penambahan pd salah satu dari barang ribawi/barang sejenis yg dipertukarkan baik pertukaran dilakukan secara tunai atau kredit. Contoh: menukar perhiasan perak seberat 40gr dgn uang perak (dirham) senilah 3 gram. Selain itu riba fadhl jg dapat terjadi dari pertukaran/barter barang tidak sejenis.yg dilakukan dgn tidak tunai. Contoh: transaksi jual beli valuta asing yg tdk dilakukan dgn cara tunai (spot)Pengaruh riba pada kehidupan manusia:a. Riba merupakan transaksi tidak adil dan mengakibatkan peminjam jatuh miskin karena dieksploitasi, karena riba mengambil harta org lain tanpa imbalan.

b. Riba akan menghalangi org untuk melakukan usaha karena pemilik dapat menambah hartanyan sengan transaksi riba baik secara tunai maupun berjangka.

c. Riba akan menyebabkan erputusnya hubungan baik antar masyarakat dalam bidang hal pinjam meminjamd. Pada umumnya org yg memberikan pinjaman adalah org kaya, sdg peminjam adalah org miskin.

Perbedaan riba dgn jual beli:

NoJual BeliRIba

1Dihalalkan Allah SWTDiharamkan Allah SWT

2Harus ada pertukaran barang atau manfaat yang diberikan sehingga ada keuntungan/manfaat yg diperoleh pembeli dan penjualTidak ada pertukaran barang dan keuntungan /manfaat hanya diperoleh oleh penjual

3Karena ada yg ditukarkan, harus ada beban yg ditanggung oleh penjualTidak ada beban yg ditanggung oleh penjual

4Memiliki resiko untung rugi, sehingga diperlukan kerja/usaha, kesungguhan dan keahlian.Tidak memiliki risiko sehingga tidak diperlukan kerja/usah, kesungguhan dan keahlian

3) Penipuan: misalnya penipuan kualitas (dgn mencampur barang baik dgn barang buruk), penipuan dalam kuantitas (mengurangi timbangan), penipuan dalam harga (mnjual harga barang lebih tinggi dr harga wajar), penipuan dalam waktu (menyanggupi penyelesaian krja tepat waktu padahal penjual sadar bahwa sumber daya dan kendala yg dimilikinya tdk mungkin menyelesaikan pd waktu yg dijanjikan.4) Perjudian: transaksi yg melibatkan dua pihak atau lebih, dimana mereka menyerahkan uang/harta kekayaan lainnya, kemudian mengadakan permainan tertentu, baik dgn kartu, kuis sms, tebak skor, atau media yg lainnya.5) Transaksi yg mengandung ketidakpastian/gharar

Terjadi ketika terdapat incomplete information, sehingga ada kepastian antara 2 belah pihak yg bertansaksi. Ketidakjelasan ini dpt menimbulkan pertikaian antara kedua belah pihak dan ada pihak yg dirugikan. Ketidakjelasan dpt trjadi dlm 5 hal, yakni dlm kuantitas, kualitas, harga, waktu penyerahan dan akad.

6) Penimbunan barang/ikhtikar: membeli sesuatu yg dibutuhkan oleh masyarakat,kemudian menyimpannya sehingga barang tersebut berkurang di pasaran dan mengakibatkan peningkatan ahrag. Penimbunan ini dilarang karena dpt merugikan org lain dgn kelangkaan dan harganya tinggi.7) Monopoli: dilakukan dgn membuat entry barter, untuk menghambat produsen atau penjual masuk ke pasar agar ia menjadi pemain tunggal di pasar dan dapat menghasilkan keuntungan tinggi.

8) Rekayasa Permintaan (Baian Najsy): merekayasa permintaan, dimana satu pihak berpura2 mengajukan penawaran dgn harga tinggi, agar calon pembeli tertarik dan membeli barang trsebut dgn harga tinggi.

9) Suap: dilarang krna dapat merusak system masyarakat., sehingga menimbulkan ketidakadilan social dan persamaan perlakuan.

10) Penjual bersyarat/taaluq: terjadi apabila ada 2 akad saling berkaitan dmn berlakunya akad pertama tergantung pd akad kedua, sehingga dapat mengakibatkan tdk terpenuhinya rukun. Misalkan A bersedia menjual barang X ke B asalkan B kembali menjual barang trsebut kpd A.11) Pembelian kembali oleh penjual dari pihak pembeli: misal A menjual secara tunai pada B, kmudian A membeli barang kembali barang yg sama dari B secara kredit.

12) Jual beli dengan cara Talaqqi Al Rukban: jual beli dmn dgn cara mencegat atau menjumpai pihak penghasil atau pembawa barang dan membelinya, dmn pihak penjual tdk mengetahui harga paar atas barang dagangan yg dibawanya sementara pihak pembeli mngharapkan untung yg berlipat dgn memanfaatkan ketidaktahuan mereka.4. KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAHTujuan kerangka dasar untuk digunakan sbg acuan bagi:

1) Penyusun standar akt keuangan syariah dlm pelaksanaan tugasnya

2) Penyusun lapkeu utk menanggulangi masalah akt syariah yg belum diatur dalam SAK syariah

3) Auditor, dlm memberikan pendapat mengenai apakah lapkeu disusun sesuai dgn prinsip akt syariah yg berlaku umum

4) Para pemakai laporan keuangan, dlm menafsirkan informasi yg disajikan dlm lapkeu yg disusun sesuai dengan SAK syariah

PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH

Transaksi syariah didasarkan pd paradigm dasar bahwa alam semesta diciptakan oleh Tuhan sbg amanah (kepercayaan ilahi) dan sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki scr material dan spiritual (al-falah). Substansinya adalah bahwa setiap aktivitas umat manusia memiliki akuntablitas dan nilai illahiah yg menempatkan perangkat syariah dan akhlak sbg parameter baik dan buruk, benar dan salahnya aktivitas usaha yg dijalankan.

ASAS TRANSAKSI SYARIAH

1) Persaudaraan(ukhuwah): yg berarti bahwa transaksi syariah menjungjung tinggi nilai kebersamaan dalam memperoleh manfaat, sehingga seseorang tdk boleh mendapatkan keuntungan diatas kerugiian org lain. Prinsip ini didasarkan atas prinsip saling menolong (taaruf), saling memahami (tafahum(, saling menolong (taawun), saling menjamin (takaful), saling bersinergi dan saling beraliansi (tahaluf).

2) Keadilan (adalah): yg nberarti selalu menempatkan sesuatu hanya pada yg berhak dan sesuai dgn posisinya. Realisasi prinsip ini dalam bingkai aturan muamalah adalh melarang adanya unsur berikut ini:a) Riba/bunga dalam segala bentuk dan jenis, baik riba atau fadhl

b) Kezaliman, baik trhadap diri sendiri, org lain atau lingkungan. Kezaliman diartikan sbg mengambil sesuatu yg bukan haknya dan memperlakukan sesuatu tdk sesuai tempatnya/posisinya.

c) Judi/bersifat spekulatif dan tdk berhubungan dgn produktivitas(masyir)

d) Unsure ketidakjelasan, manipulasi dan eksploitasi informasi serta tidak adanya kepastian pelaksanaan akad, seperti tidak ada kepastian kriteria kualitas, kuantitas, harga objek akad atau eksploitasi karena salah satu pihak tdk mengerti perjanjian ini (gharar).

e) Haram/segala unsure yg dilarang tegas dlm alquran dan As Sunah, baik dalam barang/jasa ataupun aktivitas operasi terkait.

3) Kemaslahatan (masalah), yaitu segala bentuk kebaikan dan manfaat yg berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta individual dan kolektif. Kemashalatan harus memenuhi dua unsure yaitu: halal dan thayib.

4) Keseimbangan (tawazun), yaitu keseimbangan antara aspek material dan spiritual, antara aspek privat dan public, antara sector keuangan dan sector rill, antara bisnis dan social serta antara aspek pemanfaatan serta pelestarian.

5) Universalisme (syumuliyah), dmn esensinya dpt dlakukan oleh, dgn dan utk smua pihak yg berkepentingan tnpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan sesuai dgn semangat kerahmatan semesta (rahmatan lil alamin)

PRINSIP DASAR PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN1) Dasar akrual: maksudnya bahwa pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian bukan pad saat kas diterima atau dibayar. Dan diungkapkan dlm catatan akuntansi serta dilaporkan dlm lapkeu pd periode yg bersangkutan. Laporan keuangan yg disusun atas dasar akrual memberikan informasi kpd pemakai tdk hanya transaksi masa lalu yg melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi jg kwajiban pembayaran kas dimasa depan serta sumber daya yg mempresentasikan kas yg akan diterima dimasa depan. Namun dalam penghitungan pendapatan untuktujuan pembagian hasil usaha menggunakan dasar kas. Hal ini disebabkan bahwa prinsip pembagian hasil usaha berdasarkan bagi hasil pendapatan atau keuntungan bruto.2) Kelangsungan usaha: laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha entitas syariah yang akan melanjutkan usahanya di masa depan. Oleh karena itu, entitas syariah diasumsikan tdk brmaksud utk berkeinginan melikuidasi atau mengurangi scra material skala usahanya. Jika maksud atau keinginan trsebut timbul, lapkeu mngkin harus disusun dgn dasar yg berbeda dan dasar yg dgunakan harus diungkapkann.3) Unsure-unsur laporan keuangan syariah

Komponen Laporan keuangan yg mencerminkan kegiatan komersial yg terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas sertalaporan perubahan ekuitas:

a) Posisi keuangan entitas syariah (Neraca): menyajikan informasi ttg Sumber daya yg dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi thdp perubaha lingkungan. Laporan ini berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan di masa yg akan datang.

Aset: sumberdaya yg dikuasai oleh entitas syariah sbg akibat dr peristiwwa masa lalu dan dari masa manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas syariah.

Kewajiban: utang entitas syariah masa kini yg timbul dr peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dr sumber daya entitas syariah yg mengandung manfaat ekonomi.

Dana syirkah temporer: dana yg diterima sbg investasi dgn jk waktu tertentu dr individu dan pihak lainnya dmn entitas syariah mempunyai hak utk mengelola dan menginvestasikan dana tesebut dgn pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan

Ekuitas: hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi semua kewajiban dan danasyyirkah temporer. Ekuitas dapat disubklasifikasikan mjd setoran modal pemegang saham, saldo laba, penyisihan saldo laba, dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal.

b) Informasi Kinerja Entitas Syariah, disajikan dalam laporan laba rugi. Laporan ini diperlukan utk menilai perubahan potensia sumberdaya ekonomi yg mungkin dikendalikan di masa depan.

Penghasilan (income): kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yg mengakibatkan kenaikan ekuitas yg tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenue) maupun keuntungn (gain)

Beban (expenses): penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yg mengakibatkan penurunan ekuitas yg tdk menyangkut pembagian kpd penanam moda, termasuk didalamnya beban untuk pelaksanaan aktivitas syariah maupun kerugian yg timbul.

Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer: bagian baggi hasilpemilik dana atas keuntungan dan kerugian hasil investasi bersama entitas syariah dalam suatu periode laporan keuangan.

Komponen laporan keuangan yg mencerminkan kegiatan social, meliputi laporan sumber dan penggunaan dana zakat serta laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.

Komponen Laporan keuangan lainnya yg mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut.